• Tidak ada hasil yang ditemukan

COVER. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "COVER. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang i"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

COVER

(2)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG

BULETIN

STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG

Jl. PRAMUKA NO. 1 SINTANG, KALIMANTAN BARAT Telp : (0565) 21013

Email : stamet.sintang@yahoo.com / stamet.sintang@bmkg.go.id

(3)

SUSUNAN REDAKSI

PENANGGUNG JAWAB Supriandi, SP, M.Si

PEMIMPIN REDAKSI Marheden

DESAIN / PRODUKSI Chahya Putra Nugraha, S.Tr Ida Bagus Gauttama B.D., S.Tr

EDITOR Saifudin Zukhri, S.Tr Irma Dewita Sari, S.Tr

PENULIS Syahbudin, A.Md Annisa Nazmi Azzahra, S.Tr Ananggirieza Nugraha, S.Tr

Siwi Kuncorojati, S.Tr

DISTRIBUSI Willi Pramono, A.Md M. Gilang Bagus Sahputra, A.Md.

ALAMAT

Stasiun Meteorologi Susilo Sintang Jl. Pramuka No. 1 Sintang, Kalimantan

Barat Telp : (0565) 21013

Email : stamet.sintang@yahoo.com / stamet.sintang@bmkg.go.id

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga telah Terbit Buletin Cuaca Edisi September 2020 Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Kami mengharapkan melalui buletin ini dapat mempermudah kita dalam mengenal karakteristik cuaca dan dapat membantu dalam prakiraan cuaca wilayah setempat khususnya Sintang, Kalimantan Barat.

Terima kasih kepada seluruh pegawai dan staf Stasiun Meteorologi Susilo Sintang atas kelengkapan data secara rutin sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan buletin ini.

Agar buletin ini dapat terbit secara rutin, maka saya mengharapkan kontribusi setiap anggota dan pengurus buletin Stasiun Meteorologi Susilo Sintang agar lebih berperan aktif baik dalam penulisan maupun penerbitan.

Demi peningkatan kualitas informasi dalam buletin ini, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat dari berbagai pihak. Semoga informasi yang kami sajikan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait dan masyarakat umum.

(4)

KATA PENGANTAR

Susunan Redaksi Daftar Isi Daftar Istilah Meteorologi

KONDISI ASTMOSFER

Analisis Global Analisis Regional Analisis Lokal

PROSPEK KONDISI ASTMOSFER

Prakiraan ENSO Prakiraan IOD Prakiraan Anomali SPL Prakiraan Curah dan Sifat Hujan

RANGKUMAN

Kondisi Atmosfer November 2020 Prospek Kondisi Atmosfer Desember 2020-Januari 2021

KEGIATAN STAMET SINTANG LENSA METEOROLOGI

Mengenal Cuaca Ekstrem: Squall Line Barometer Aneroid

17

31 1

27 38

iii

(5)

DAFTAR ISTILAH METEOROLOGI

Cuaca: Kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat.

Iklim: Keadaan cuaca rata-rata dalam cakupan waktu yang panjang dan cakupan wilayah yang luas.

Curah Hujan: Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan satu milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada suatu tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter .Sifat Hujan: Perbandingan jumlah curah hujan pada periode

tertentu terhadap normal curah hujan pada periode tertentu; Atas Normal (AN): curah hujan > 115%; Normal (N): curah hujan 85%

- 115%; Bawah Normal (BN): curah hujan <85%.

Kelembapan Udara: Perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah udara pada temperatur tertentu yang dinyatakan dalam persen (%).

Suhu Permukaan Laut: Suhu yang didapat dari hasil pengukuran lapisan permukaan laut.

Visibility (Jarak Pandang): Tingkat kejernihan (transparansi) dari atmosfer, yang berhubungan dengan penglihatan manusia yang dinyatakan dalam satuan jarak.

El Nino: Kondisi terjadinya peningkatan suhu muka laut di ekuator Pasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.

La Nina: Kondisi terjadinya penurunan suhu muka laut di ekuator Pasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.

Dipole Mode (IOD): Fenomena interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia berdasarkan selisih antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

Southern Oscillation Index (SOI): Nilai indeks berdasarkan perbedaan atau selisih Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin.

(6)

KONDISI

ATMOSFER

(7)

ANALISIS GLOBAL

Cuaca terbentuk dari suatu rangkaian fenomena dinamika atmosfer yang terjadi di bumi. Dalam rangka mempermudah analisis dinamika atmosfer, skala cuaca dibagi menjadi 3, yaitu skala global, regional, dan lokal. Berikut kami sampaikan kondisi dinamika atmosfer skala global yang mana ruang lingkupnya sangat luas.

A. Analisis Suhu Permukaan Laut (SPL)

Sebagai salah satu sumber utama air di bumi, laut memiliki peranan yang penting dalam proses pembentukan cuaca terutama hujan. Hal ini dikarenakan hujan terjadi disebabkan oleh adanya penguapan air yang ada di bumi oleh matahari, dan laut merupakan sumber air yang terluas di bumi ini. Keadaan SPL tentunya juga berpengaruh dalam proses penguapan ini. Untuk membantu menganalisis SPL, digunakan nilai anomali terhadap keadaan normalnya. Semakin tinggi nilai anomali SPL maka semakin mudah pula terjadi penguapan sehingga dapat menambah suplai uap air di udara dan membentuk awan-awan yang menyebabkan hujan. Sebaliknya, ketika nilai anomali SPL rendah maka air laut akan sulit menguap sehingga tidak ada suplai tambahan uap air di udara.

Berikut ditampilkan nilai anomali SPL bulan Januari 2022 pada Gambar 1.

Gambar 1 Anomali Suhu Permukaan Air Laut (SPL)

(8)

Secara umum anomali SPL perairan sekitar Kalimantan Barat menunjukkan nilai +0,7 yang memiliki arti bahwa SPL pada bulan Januari hangat namun cenderung sama dengan keadaan normalnya. Anomali tersebut mengindikasikan bahwa air laut tidak mudah untuk menguap sehingga suplai uap air dari lautan tidak sebanyak pada bulan sebelumnya, menyebabkan kejadian hujan berkurang pada bulan Januari 2022.

B. Analisis Madden Julian Oscillation (MJO)

Fenomena ini erat kaitannya dengan suplai uap air yang dapat mempengaruhi kejadian hujan di beberapa wilayah Indonesia. Indeks MJO ini terbagi menjadi 8 fase.

MJO ini dikatakan mempengaruhi wilayah Indonesia jika memasuki fase 4 & 5.

Berikut merupakan analisis MJO bulan Januari.

Gambar 2 Diagram Penjalaran MJO Sumber : www.bom.gov.au

Gambar 2 di atas merupakan diagram penjalaran MJO bulan Januari (garis hijau), Desember (garis merah), dan Februari (garis biru). Berdasarkan gambar di atas, umumnya MJO berada di luar fase 4 dan 5. Hal tersebut mengindikasikan bahwa MJO umumnya sedang tidak berada di atas wilayah Indonesia, mengindikasikan bahwa tidak

(9)

C. Analisis El-Nino Southern Oscillation (ENSO)

ENSO ini merupakan suatu indeks yang dapat mempresentasikan tentang kondisi fenomena cuaca global berupa El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino menyebabkan kurangnya konveksi atau pertumbuhan awan yang berimbas pada minimnya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan La-Nina merupakan kondisi kebalikannya, dimana fenomena ini menyebabkan meningkatnya konveksi atau pertumbuhan awan yang berimbas pada tingginya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. ENSO merupakan sebuah indeks perbedaan suhu muka laut antara samudera pasifik bagian barat (dekat dengan Indonesia) dan bagian timur (dekat dengan Amerika). Berikut kami sampaikan analisis ENSO pada Gambar 3.

Gambar 3 El-Nino Southern Oscillation (ENSO) Sumber : www.bom.gov.au

Fenomena cuaca global El-Nino terindikasi aktif jika ENSO menunjukkan nilai diatas +0,5, sedangkan fenomena cuaca global La-Nina terindikasi aktif jika ENSO menunjukkan nilai dibawah (-0,5). Berdasarkan gambar di atas, pada bulan Januari umumnya indeks ENSO bergerak naik dengan posisi terakhir berada pada nilai (-0,57).

Hal ini menunjukkan bahwa ENSO masih berada pada fase La-Nina lemah. Dampak yang ditimbulkan adalah masih tingginya suplai uap air dari fenomena ini dan berpengaruh terhadap kejadian hujan di wilayah Kalimantan Barat termasuk Kabupaten

(10)

D. Analisis Indian Ocean Dipole (IOD)

Lokasi Indonesia yang berdekatan dengan Samudera Hindia juga berpengaruh dalam pembentukan cuaca di Indonesia ini. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa laut juga memiliki peranan penting dalam membangun cuaca yang terjadi di bumi ini.

Fenomena IOD ini merupakan suatu fenomena naik turunnya suhu permukaan laut yang dapat mempengaruhi cuaca khususnya hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Fenomena IOD ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase positif dan negatif. Fase IOD negatif menambah suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan fase IOD positif menambah suplai uap air di wilayah India. Untuk mengetahui fase dipole mode perlu dianalisis menggunakan Indeks IOD.

Gambar 4. Indeks IOD Sumber : www.bom.gov.au

Berdasarkan gambar di atas garis indeks IOD bulan Januari umumnya berada pada nilai (-0,79), hal tersebut mengindikasikan bahwa fenomena IOD sedang berada dalam fase negatif berdampak memberikan sedikit tambahan suplai uap air yang membentuk awan konvektif di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Kabupaten Sintang.

(11)

ANALISIS REGIONAL

A. Analisis Relative Humidity (Kelembapan Udara)

Kelembapan atau Relative Humidity (RH) pada Gambar 5 menunjukkan banyaknya konsentrasi uap air di udara. Secara umum prosentase nilai RH di wilayah Kabupaten Sintang menunjukkan kondisi sedang. Pada lapisan 925 mb (sekitar 762 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 80% s.d. 90%, pada lapisan 850 mb (sekitar 1458 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 75% s.d. 85%, pada lapisan 700 mb (sekitar 3013 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 70% s.d. 80%, dan pada lapisan 500 mb (sekitar 5576 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 65% s.d. 75%.

(12)
(13)

Gambar 5 Kelembapan Udara (RH) Per Lapisan Sumber : www.esrl.noaa.gov

B. Analisis Streamline

Gambar 6 Streamline Angin Sumber : www.esrl.noaa.gov

(14)

Streamline atau garis angin merupakan kondisi arah pergerakan angin secara umum. Gambar 6 menunjukkan proyeksi rata-rata arah dan kecepatan angin pada bulan Mei. Legenda di bawah gambar menunjukkan nilai kecepatan angin dengan satuan m/s.

Terindikasi angin bergerak dengan kecepatan tinggi di atas wilayah Kalimantan Barat.

Hal tersebut mengakibatkan kejadian hujan di Kabupaten Sintang pada bulan Januari berkurang.

ANALISIS LOKAL

A. Suhu Udara

Gambar 7 Grafik Suhu Udara Bulan Januari di Sintang

Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Sintang berkisar antara 24,9°C – 27,8°C. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 28,9°C – 34,4°C dengan suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 30 Januari 2022. Suhu minimum harian bulan Januari 2022 berkisar antara 22,4°C – 24,8°C dengan suhu minimum terendah terjadi pada tanggal 6 Januari 2022.

(15)

B. Angin

Gambar 8 WindRose Stamet Susilo Sintang bulan Januari 2022

Analisis angin lokal menggunakan aplikasi WindRose dengan data pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang sebagai acuan. Gambar 8 menunjukkan frekuensi rata-rata arah angin (berhembus dari) di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Pada bulan Januari umumnya angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan rata-rata 2,6 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yang tercatat adalah 20 km/jam terjadi tanggal 6 Januari pukul 19.00 WIB.

C. Kelembapan Udara

Pada Gambar 9 terlihat bahwa kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang pada bulan Januari 2022 berkisar antara 82% – 93% dengan kelembapan rata– rata minimum terjadi pada tanggal 22 dan 31 Januari 2022 dan kelembapan rata – rata maksimum terjadi pada 11 dan 20 Januari 2022.

Kelembapan udara maksimum harian sebesar 97 – 100% dengan kelembapan maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 2, 11, 12, 13, 16, 17, 27 dan 28 Januari 2022.

(16)

Sedangkan, kelembapan minimum harian bulan Januari 2022 berkisar antara 47% – 81% dengan kelembapan minimum terendah terjadi pada tanggal 31 Januari 2022.

Gambar 9 Grafik Kelembapan Udara Bulan Januari di Sintang D. Tekanan Udara

Gambar 10 Grafik Tekanan Udara Bulan Januari di Sintang

(17)

Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1005,1 – 1008,3 mb dengan tekanan udara rata-rata harian tertinggi tercatat terjadi pada tanggal 12 Januari 2022 dan terendah tercatat pada tanggal 23 Januari 2022. Selain itu, tekanan udara maksimum harian berkisar antara 1006,9 – 1010,8 mb dengan puncak tekanan udara maksimum tertinggi tercatat pada tanggal 7 Januari 2022. Tekanan udara minimum harian bulan Januari 2022 berkisar antara 1002,2 – 1005,6 mb dengan tekanan udara minimum terendah terjadi pada tanggal 22 Januari 2022.

E. Visibility (Jarak Pandang)

Gambar 11 Grafik Jarak Pandang Bulan Januari di Sintang

Berdasarkan Gambar 11 dapat diketahui bahwa jarak pandang yang tercatat pada bulan Januari 2022 berkisar antara 100 – 10.000 meter dengan jarak pandang maksimum per hari berkisar 8.000 – 10.000 meter sedangkan jarak pandang minimum per hari berkisar antara 100 – 4000 meter. Jarak pandang mendatar terendah tercatat terjadi pada tanggal 12 Januari 2022. Jarak pandang <1.000 meter tercatat berjumlah 12 kejadian yang diakibatkan adanya kabut tebal (fog) dan hujan dengan intensitas lebat.

(18)

F. Curah Hujan

Gambar 12 Grafik Curah Hujan Bulan Januari di Sintang

Gambar 12 menunjukkan grafik curah hujan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang bulan Januari 2022. Jumlah curah hujan bulan Januari 2022 tercatat sebesar 192 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 16 Januari 2022 sebesar 45 mm.

Curah hujan pada bulan Januari 2022 yang terjadi di wilayah Kabupaten Sintang termasuk dalam kategori menengah karena berada dalam kisaran nilai 101 - 300 mm per bulan. Kejadian hujan berdasarkan grafik di atas menunjukkan 0 kejadian hujan lebat (51 – 100 mm/hari), 3 kejadian hujan sedang (21 – 50 mm/hari), 5 kejadian hujan ringan (6 – 20 mm/hari), dan 6 kejadian hujan sangat ringan (1 - 5 mm/hari) di wilayah Kabupaten Sintang.

G. Penyinaran Matahari

Pada Gambar 13 menunjukkan lamanya penyinaran matahari bulan Januari 2022. Tercatat bahwa pada pukul 07.00 – 18.00 penyinaran matahari berkisar antara 0,0 – 9,2 jam. Penyinaran matahari minimum terjadi 4 kejadian di bulan Januari yaitu pada tanggal 20, 24, 29 dan 31 Januari 2022, sedangkan penyinaran maksimum terjadi pada

(19)

Gambar 13 Grafik Penyinaran Matahari Bulan Januari di Sintang

H. Keadaan Cuaca

Gambar 14 Grafik Kejadian Cuaca Khusus Bulan Januari di Sintang

Keadaan cuaca pada bulan Januari 2022 (Gambar 14) didominasi keadaan hujan.

Hal ini terlihat pada hasil pengamatan terdapat 21 kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, 12 kejadian petir/guntur, 14 kejadian kilat, dan 16 kejadian kabut.

(20)

I. Titik Panas (Hotspot)

Gambar 15 di bawah ini menunjukkan banyaknya titik panas (hotspot) yang teramati oleh satelit di Kabupaten Sintang di bulan Desember 2021. Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa jumlah titik panas yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Sintang sebanyak 9 titik dengan hari kejadian sebanyak 5 hari selama bulan Desember 2021. Titik panas paling banyak terjadi pada tanggal 7 Desember 2021 yang berjumlah 3 titik.

Gambar 15 Grafik Hotspot Harian Kabupaten Sintang Bulan Januari 2022

Gambar 16 menunjukkan sebaran titik panas (hotspot) per Kecamatan di wilayah Kabupaten Sintang selama bulan Januari 2022. Berdasarkan grafik tersebut, dapat kita lihat bahwa titik panas paling banyak terdeteksi di wilayah Ketungau Hulu dan Tempunak dengan jumlah 1 titik di setiap kecamatan.

(21)

Gambar 16 Grafik Hotspot per Kecamatan di Kabupaten Sintang Bulan Januari 2022 J. Kualitas Udara

Gambar 17 Grafik Rata-rata Nilai Konsentrasi Polusi Udara (PM2.5) Harian di

(22)

Gambar 17 di atas menunjukkan rata-rata nilai konsentrasi polusi udara yang teramati oleh alat PM2.5 di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang di bulan Januari 2022.

Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa rata-rata nilai konsentari polusi udara harian di wilayah Kabupaten Sintang berkisar antara 2,5 – 14,7 µgram/m3, dengan nilai rata- rata konsentrasi polusi udara harian tertinggi tercatat pada tanggal 2 Januari 2022. Nilai ini menunjukan kualitas udara di wilayah Kabupaten Sintang bernilai Baik (0 – 15 µgram/m3)

(23)

PROSPEK

KONDISI ATMOSFER

BU LE TI N M ET EO RO LO G IE D IS IJ A N U A RI 20 21

(24)

PRAKIRAAN ENSO

Fenomena ENSO merupakan fenomena global yang cukup penting untuk dipertimbangkan dalam mengambarkan kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Hasil dari beberapa kajian ilmiah menyatakan bahwa pada saat terjadi fenomena ENSO, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan ataupun peningkatan curah hujan. Saat ENSO mengindikasikan kondisi EL Nino, beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan. Kemudian, pada saat ENSO mengindikasikan La Nina, di beberapa wilayah Indonesia mengalami peningkatan curah hujan.

Gambar 18 Grafik Prakiraan Indeks Nino 3.4 Sumber: http://www.bom.gov.au

Pada bulan Februari 2022 kondisi ENSO yang ditunjukkan Gambar 18 secara umum diprediksikan dalam fase La Nina sedang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata- rata anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada dalam kisaran nilai -0,8°C.

Selanjutnya, hasil prediksi kondisi ENSO pada bulan Maret 2022 diprediksikan berada dalam fase netral dengan nilai rata-rata anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada pada kisaran nilai -0,4 hingga -0,8°C.

(25)

diprediksi fase La Nina akan berangsur menjadi fase netral. Hal ini mengindikasikan bahwa fenomena ENSO diprediksi masih berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sintang hingga bulan Februari 2022.

PRAKIRAAN IOD

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi antara lautan dengan atmosfer yang terjadi di Samudera Hindia yang ditandai dengan anomali suhu permukaan laut antara Samudera Hindia Barat dengan Samudera Bagian Timur. Fenomena ini turut mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia, khususnya Indonesia bagian barat.

Adanya fenomena Dipole Mode dapat memberikan pengaruh berupa terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Proses identifikasi kemungkinan terjadinya fenomena Dipole Mode dilakukan dengan menganalisis hasil pemodelan indeks IOD dari BOM Australia selama dua bulan kedepan.

Gambar 19 Grafik Prakiraan IOD Sumber: http://www.bom.gov.au

Hasil pemodelan prediksi indeks Dipole Mode (IOD) ditunjukkan pada Gambar 19 yang menunjukkan bahwa secara umum fenomena Dipole Mode pada bulan

(26)

Februari 2022 diprediksi dalam fase normal. Hal ini ditandai dengan rata-rata nilai IOD secara rata-rata (mean) berada dalam kisaran nilai 0,0°C.

Selanjutnya, pada bulan Maret 2022 fenomena Dipole Mode menunjukkan kondisi dalam fase normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks IOD rata-rata berada pada kisaran 0,0°C.

Hasil analisis prediksi pemodelan indeks IOD selama periode Februari 2022 hingga Maret 2022 menunjukkan Dipole Mode dalam fase normal. Hal ini mengindikasikan bahwa fenomena Dipole Mode tidak berpengaruh terhadap penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat termasuk di Kabupaten Sintang.

PRAKIRAAN ANOMALI SPL

A. Prakiraan Bulan Februari 2022

Gambar 20 Prakiraan Anomali SPL Februari 2022 Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov

(27)

Dengan merujuk pada hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut lembaga layanan cuaca nasional Amerika Serikat (NOAA) yang ditunjukkan Gambar 20, dapat dikatakan bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Februari 2022 diprediksi lebih hangat dari rata – rata normalnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai anomali suhu permukaan laut (warna oranye) untuk wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat yang secara umum berada pada rentang nilai anomali 0,5°C hingga 2,0°C. Berdasarkan nilai anomali suhu permukaan laut tersebut, diprakirakan cukup mendukung suplai uap air di wilayah Kabupaten Sintang.

B. Prakiraan Bulan Maret 2022

Gambar 21 Prakiraan Anomali SPL Maret 2022 Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov

Berdasarkan hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut yang ditunjukkan Gambar 21 terlihat bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Maret 2022 diprediksi menunjukkan nilai anomali suhu permukaan laut yang normal cenderung hangat (warna

(28)

kuning dan oranye) dengan rentang nilai 0,25°C hingga 1,0°C. Berdasarkan nilai anomali suhu permukaan laut tersebut, diprakirakan suplai uap air dari perairan barat Kalimantan Barat sedikit mendukung dalam pembentukan awan di wilayah Kabupaten Sintang

.

PRAKIRAAN CURAH DAN SIFAT HUJAN

Prakiraan curah hujan merupakan prakiraan potensi besarnya curah hujan yang terjadi pada suatu wilayah. Prakiraan curah hujan dikategorikan menjadi empat, yaitu rendah (<100 mm), menengah (101 – 300 mm), tinggi (301 – 400 mm), dan sangat tinggi (>400). Sedangkan, prakiraan sifat hujan merupakan prakiraan potensi sifat hujan yang terjadi di suatu wilayah terhadap normal curah hujannya. Prakiraan sifat hujan dikategorikan menjadi tiga, yaitu Bawah Normal, Normal, dan Atas Normal.

A. Prakiraan Bulan Februari 2022

Gambar 22 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan Februari 2022 Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Januari 2022

(29)

Gambar 23 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan Februari 2022 Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Januari 2022

Berdasarkan Gambar 22 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan kategori Menengah hingga Tinggi. Sedangkan, Gambar 23 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di wilayah Sintang secara umum berada pada kategori Bawah Normal hingga Normal.

Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Februari 2022 pada setiap kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Februari di Kabupaten Sintang No Nama Kecamatan Curah Hujan(mm) Kategori Sifat Hujan

1 Ambalau 201– 400 Menengah-Tinggi Normal

2 Binjai Hulu 201– 300 Menengah Normal

3 Dedai 201– 300 Menengah Normal

4 Kayan Hilir 301– 400 Tinggi Bawah Normal - Normal

5 Kayan Hulu 301– 400 Tinggi Normal

6 Kelam Permai 201– 300 Menengah Normal

(30)

7 Ketungau Hilir 201– 300 Menengah Normal

8 Ketungau Hulu 201– 300 Menengah Normal

9 Ketungau Tengah 201– 300 Menengah Normal

10 Sungai Tebelian 201– 300 Menengah Normal

11 Sepauk 201– 300 Menengah Normal

12 Serawai 201– 400 Menengah-Tinggi Bawah Normal - Normal

13 Sintang 201– 300 Menengah Normal

14 Tempunak 201– 300 Menengah Normal

Untuk Kabupaten Sekadau terlihat bahwa prakiraan curah hujan menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 300 mm dengan kategori Menengah.

Sedangkan, sifat curah hujan di wilayah Sekadau secara umum berada pada kategori Normal.

Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Februari 2022 pada setiap kecamatan di wilayah Sekadau dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Januari di Kabupaten Sekadau No Nama Kecamatan Curah Hujan

(mm) Kategori Sifat Hujan

1 Belitang Hulu 201– 300 Menengah Normal

2 Belitang Hilir 201– 300 Menengah Normal

3 Belitang 201– 300 Menengah Normal

4 Sekadau Hilir 201– 300 Menengah Normal

5 Sekadau Hulu 201– 300 Menengah Normal

6 Nanga Taman 201– 300 Menengah Normal

7 Nanga Mahap 201– 300 Menengah Normal

B. Prakiraan Bulan Maret 2022

Berdasarkan Gambar 24 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan kategori Menengah hingga Tinggi. Selain itu, Gambar 25 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di wilayah Sintang berada pada kategori Bawah Normal hingga Normal.

(31)

Gambar 24 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan Maret 2022 Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Januari 2022

Gambar 25 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan Maret 2022 Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Januari 2022

(32)

Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Maret 2022 pada setiap kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Februari di Kabupaten Sintang No Nama Kecamatan Curah Hujan(mm) Kategori Sifat Hujan

1 Ambalau 201– 400 Menengah-Tinggi Bawah Normal - Normal

2 Binjai Hulu 201– 300 Menengah Normal

3 Dedai 201– 300 Menengah Bawah Normal - Normal

4 Kayan Hilir 201– 400 Menengah-Tinggi Bawah Normal-Normal

5 Kayan Hulu 301– 400 Tinggi Normal

6 Kelam Permai 201– 400 Menengah-Tinggi Bawah Normal - Normal

7 Ketungau Hilir 201– 300 Menengah Normal

8 Ketungau Hulu 201– 300 Menengah Normal

9 Ketungau Tengah 201– 300 Menengah Normal

10 Sungai Tebelian 201– 300 Menengah Normal

11 Sepauk 201– 300 Menengah Bawah Normal - Normal

12 Serawai 201– 400 Menengah-Tinggi Normal

13 Sintang 201– 300 Menengah Bawah Normal - Normal

14 Tempunak 201– 300 Menengah Normal

Untuk Kabupaten Sekadau terlihat bahwa prakiraan curah hujan menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 300 mm dengan kategori Menengah.

Sedangkan, sifat curah hujan di wilayah Sekadau secara umum berada pada kategori Bawah Normal hingga Normal.

Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Maret 2022 pada setiap kecamatan di wilayah Sekadau dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Februari di Kabupaten Sekadau No Nama Kecamatan Curah Hujan(mm) Kategori Sifat Hujan

1 Belitang Hulu 201– 300 Menengah Normal

2 Belitang Hilir 201– 300 Menengah Normal

(33)

4 Sekadau Hilir 201– 300 Menengah Bawah Normal

5 Sekadau Hulu 201– 300 Menengah Normal

6 Nanga Taman 201– 300 Menengah Bawah Normal - Normal

7 Nanga Mahap 201– 300 Menengah Bawah Normal

(34)

RANGKUMAN

(35)

KONDISI ATMOSFER JANUARI 2022

Kondisi dinamika atmosfer secara regional cukup berpengaruh terhadap cuaca di wilayah Kabupaten Sintang. Hal ini terlihat pola angin lapisan 925 mb menunjukkan adanya gerak angin dengan kecepatan tinggi di wilayah Kalimantan Barat. Hal tersebut mengakibatkan kejadian hujan di Kabupaten Sintang pada bulan Januari berkurang.

Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan Januari 2022 sebagai berikut:

 Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 24,9°C – 27,8°C, suhu udara maksimum tercatat sebesar 34,4°C terjadi pada tanggal 30 Januari 2022, dan suhu minimum harian tercatat sebesar 22,4°C terjadi pada 6 Januari 2022.

 Secara umum angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan rata-rata 2,6 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yang tercatat adalah 20 km/jam terjadi tanggal 6 Januari pukul 19.00 WIB.

 Kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat berkisar antara 97% – 100%

dengan kelembapan udara harian tertinggi 100% terjadi sebanyak 8 kejadian dan kelembapan minimum terendah senilai 47% terjadi pada tanggal 31 Januari 2022.

 Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1005,1 – 1008,3 mb dengan tekanan udara maksimum sebesar 1010,8 mb tercatat pada tanggal 7 Januari 2022 dan tekanan udara minimum sebesar 1002,2 mb terjadi pada tanggal 22 Januari 2022.

 Tercatat bahwa jarak pandang bulan Januari berkisar antara 100 – 10.000 meter.

Jarak pandang mendatar sebesar <1000 meter tercatat pada 12 kejadian di bulan Januari yang diakibatkan adanya kabut tebal dan hujan dengan intensitas lebat.

 Jumlah curah hujan bulan Januari tercatat sebesar 192 mm berada dalam kategori menengah. Curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 16 Januari 2022 sebesar 45 mm/hari.

 Lama penyinaran matahari berkisar antara 0,0 – 9,2 jam dengan lama penyinaran minimum terjadi sebanyak 4 kejadian pada bulan Januari 2022 dan lama penyinaran maksimum tercatat pada 22 Januari 2022.

Keadaan cuaca bervariasi antara lain 21 kejadian hujan, 12 kejadian petir/guntur, 14 kejadian kilat, dan 16 kejadian kabut.

(36)

Titik panas pada bulan Januari tercatat sejumlah 2 titik yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Januari 2022 di wilayah Ketungau Hulu dan Tempunak.

 Kualitas udara bernilai Baik, dimana rata-rata nilai konsentari polusi udara harian berkisar antara 2,5 – 14,7 µgram/m3 dengan nilai rata-rata harian tertinggi tercatat pada tanggal 2 Januari 2022.

(37)

PROSPEK KONDISI ATMOSFER FEBRUARI - MARET 2022

.

Berdasarkan analisis global bulan Februari 2022, fenomena ENSO diprediksi masih masuk dalam fase La Nina lemah sehingga mendukung penambahan suplai uap air di wilayah Kabupaten Sintang. Sementara itu, bulan Maret 2022 diprediksi fenomena ENSO berangsur kembali pada fase normalnya. Sedangkan, IOD pada bulan Februari dan Maret 2022 berada pada fase normal sehingga kondisi tersebut tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sintang.

Suhu Permukaan Laut (SPL) bulan Februari 2022 di perairan barat wilayah Kalimantan Barat diprakirakan cenderung lebih hangat dari nilai SPL normalnya sehingga diprediksi cukup mendukung dalam pembentukan awan – awan konvektif di wilayah Kabupaten Sintang. Sedangkan anomali SPL bulan Maret 2022 diprakirakan normal.

Prakiraan curah hujan bulan Februari 2022 di Kabupaten Sintang berada pada kategori Menengah hingga Tinggi dengan prakiraan sifat hujan berada pada kondisi Bawah Normal hingga Normal. Sedangkan untuk Kabupaten Sekadau prakiraan curah hujan bulan Februari 2022 berada pada kategori Menengah dengan sifat hujan Normal.

Selanjutnya, untuk prakiraan curah hujan bulan Maret 2022 di Kabupaten Sintang berada pada kategori Menengah hingga Tinggi (201 – 400 mm), sedangkan di Kabupaten Sekadau berada pada kategori Menengah. Prakiraan sifat hujan bulan Maret 2022 secara umum berada pada kondisi Bawah Normal hingga Normal.

(38)

KEGIATAN

STAMET SUSILO SINTANG

(39)

Kunjungan BPBD Sintang ke Kantor BMKG Sintang

Kegiatan kunjungan BPBD Sintang ke Kantor BMKG Sintang pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2022 dalam rangka koordinasi dan mempererat jalinan silahturahmi diterima oleh Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang, Bapak Supriandi, SP. M.Si.

Gambar 26 Kunjungan BPBD Sintang ke Kantor BMKG Sintang

Pendampingan Pembuatan SPM Penghasilan PPNPN Januari 2022 di KPPN Sintang

Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2021 dan Pendampingan Pembuatan SPM Penghasilan PPNPN Januari 2022 melalui Aplikasi Desktop PPNPN yang dilaksanakan hari Rabu- Kamis 19 - 20 Januari 2022 di Aula KPPN Sintang. Kegiatan dilaksanakan sehubungan dengan telah berakhirnya pelaksanaan anggaran tahun anggaran 2021 dan digunakannya aplikasi PPNPN Desktop 2022 untuk Pembuatan DPP PPNPN mulai bulan Januari 2022 untuk satker non-piloting (di luar Kementerian Keuangan) yang selanjutnya ADK akan diunggah melalui Aplikasi Gaji Satker Web Modul PPNPN.

(40)

Gambar 27 Pendampingan Pembuatan SPM Penghasilan PPNPN

Focus Group Discussion (FGD) Teknologi Radar Cuaca

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kajian evaluasi terhadap teknologi dan efektivitas peralatan bidang MKG khususnya Radar Cuaca yang diselenggarakan oleh Pusat Meteorologi Publik secara virtual dalam rangka menguatkan penyelenggaraan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) perlu didukung oleh peralatan operasional dengan teknologi terbaik untuk mendukung kecepatan, ketepatan serta akurasi data dan informasi MKG. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai dari Senin hingga Rabu (17 - 19 Januari 2022) dengan beberapa pabrikan radar cuaca diantaranya: CETC-CHINA, EWR-USA, JRC-JAPAN, IACIT-BRAZIL, GAMIC- GERMANY, dan ARC-USA.

(41)

Gambar 28 FGD Teknologi Radar Cuaca

Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2021

Kegiatan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2021 dilaksanakan pada tanggal 17 - 20 Januari bertempat di el Hotel Royale Bandung. Kegiatan dibuka dengan tarian adat dan sambutan dari Kepala Balai Wilayah II BMKG. Tujuan dilaksanakan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2021 adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas penyajian data hasil inventarisasi dan penilaian dalam laporan barang pengguna/kuasa pengguna maupun dalam laporan keuangan kementerian / lembaga mulai tingkat satuan kerja, serta untuk mempercepat proses penyajian data hasil inventarisasi dan penilaian dalam laporan barang pengguna/kuasa pengguna. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang diwakili oleh Supriandi, SP. M.Si selaku Kepala Stasiun bersama dengan staff.

(42)

Gambar 29 Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan

Koordinasi ke Kantor BMKG Pusat

Pada hari Jumat tanggal 21 Januari 2022, Kepala BMKG se-Kalimantan Barat melaksanakan kunjungan kerja dan koordinasi ke kantor BMKG Pusat. Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka koordinasi serta mempererat jalinan silahturahmi antara BMKG se-Kalimantan Barat dengan BMKG Pusat. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang diwakili oleh Supriandi, SP. M.Si selaku Kepala Stasiun.

(43)

LENSA

METEOROLOGI

(44)

SELIMUT LANGIT ALTOCUMULUS

Pagi cerah berawan sering teramati awan bulat kecil yang menyebar menutupi langit bak selimut. Awan tersebut adalah awan menengah altocumulus. Altocumulus adalah awan yang berada di ketinggian 2000 - 7000 meter di atas permukaan laut.

Altocumulus berasal dari bahasa latin Altus yang berarti "tinggi" dan Cumulus yang berarti "menumpuk". Awan ini termasuk dalam jenis straticumuliform namun berada di ketinggian menengah. Di Eropa, awan altocumulus sering disebut "sheepback" atau

"mackerel sky" karena bentuknya menyerupai bulu domba dan sisik ikan tenggiri.

Gambar 31 Awan Altocumulus (sumber: metoffice.gov.uk)

Tahukah kamu bahwa awan ini menyimpan banyak folklore dibaliknya?

Mackerel sky, mackerel sky. Never long wet and never long dry.

Langit makarel. Tidak pernah lama basah dan tidak pernah lama kering.

Mackerel scales and mares' tails make lofty ships carry low sails.

Sisik tenggiri dan ekor kuda membuat kapal yang tinggi membawa layar rendah.

Idiom yang umum di kalangan negara Eropa ini muncul ketika musimsemi dan musim panas. Idiom pertama ini memperingatkan bahwa jika ada awan altocumulus terlihat dan tekanan udara mulai turun, cuaca tidak akan kering lebih lama karena mungkin akan mulai hujan dalam waktu 6 jam. Tapi begitu hujan turun, itu tidak akan

(45)

Idiom yang kedua, biasa digunakan untuk memperingatkan kapal agar menurunkan dan mengambil layar mereka untuk alasan yang sama; badai mungkin akan segera datang dan layar harus diturunkan untuk melindungi mereka dari angin kencang yang menyertai badai.

Lalu bagaimana jika ditilik dari segi ilmiah?

Altocumulus sering dikaitkan dengan perubahan cuaca dalam waktu yang singkat, karena awan ini membawa banyak massa udara jenuh, yang mendukung pembentukan awan cumulus. Awan altocumulus juga sering dikaitkan dengan proses konveksi yang juga mendukung terjadinya hujan dengan durasi singkat pada 6-8 jam kemudian. Lalu apa saja tandanya?

Teramati pada kondisi langit cerah dan lembab

Sinyal bahwa terdapat suhu yang lebih dingin di lapisan menengah

Sinyal bahwa terjadi konveksi dan ketidakstabilan massa udara di lapisan menengah

Bagaimana dengan karakteristik awan Altocumulus?

Bentuknya sering muncul dalam lapisan horizontal yang luas, dapat menutupi seluruh langit, biasanya sering terjadi di atas langit lautan lepas.

Tidak memiliki tinggi vertikal (tipis)

Berisi supercooled water (memiliki lapisan es yang tebal dibanding dengan lapisan airnya)

Terbentuk murni dari proses yang terjadi di troposfer yang kadang terpengaruhi oleh gelombang gravitasi

Dapat menyebabkan turbulensi kecil

Probabilitas terjadinya hujan dengan durasi singkat pada 6-8 jam setelah pertama teramatinya awan altocumulus sebesar 64%

(46)

Apakah awan ini sering muncul di Indonesia? Tentu saja! Indonesia merupakan kawasan tropis hangat, dimana awan ini mudah sekali terbentuk pada pagi hingga siang hari. Jika teman-teman sering perhatikan, awan ini paling sering muncul pada bulan September-Oktober-November, dimana bulan ini merupakan masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Sering bukan terjadi hujan yang numpang lewat aja? Yuk, amati awan di sekitar kamu, bisa jadi pertanda bahwa akan turun hujan loh. Stay update!

(47)

TELESKOP PEMANTAU HILAL BMKG

Gambar 32 Hilal (sumber: bmkg.go.id)

Hilal menjadi tanda berakhirnya bulan dalam penanggalan Islam untuk memasuki bulan baru. Biasanya, pengamatan hilal dilakukan untuk menentukan jatuhnya bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Penentuan hilal dipelajari dalam Ilmu Falak. Dalam Ilmu Falak, hilal merupakan bulan baru atau sabit pertama setelah ijtima'. Ijtima' merupakan konjungsi geosentris di mana posisi bumi dan bulan berada di bujur yang sama jika diamati dari bumi sesaat setelah matahari terbenam.

Untuk meningkatkan pemahaman penentuan pergantian bulan dalam penanggalan Islam di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan kegiatan Observasi Hilal di 23 lokasi pengamatan.

Kegiatan pengamatan hilal biasanya dimulai dari pukul 16.00 hingga pukul 17.50 WIB.

(48)

Peralatan yang digunakan oleh BMKG adalah Teleskop Vixen VC200L+Sphinx SXD dan Vixen ED-103S+Sphinx SXW. Vixen VC200L+Sphinx SXD, memiliki spesifikasi aperture 200mm, focal ratio f/9.0, focal length 1800mm, dan tube length 23,6 inci atau 600mm. Sementara Vixen ED-103S+Sphinx SXW, memiliki spesifikasi aperture 103mm, focal length 795mm, focal ratio f/7.7, optical tube length 31,8 inci (585mm), dan optical tube diameter 4,5 inci (115mm). Selain itu, kedua teleskop ini memiliki star tracking (pelacak bintang) yang otomatis mengikuti gerak matahari dan bulan. Sensor star tracking ini mempunyai database gerak bintang.

Saat pengguna ingin melihat apa yang diinginkan, pengguna hanya perlu mengarahkan teleskop ke posisi turn out. Setelah itu, teleskop akan mengikuti objek secara otomatis.

Melihat hilal tidak dapat dilakukan dengan mata telanjang. Bahkan, meski sudah menggunakan teleskop berteknologi super, BMKG masih memerlukan beberapa alat bantu lainnya, seperti kamera. Peralatan pendukung lainnya untuk meng- capture hilal antara lain Kamera DLSR Cannon tipe EOS 500D, Detector Prime Focus, Kompas Brunton, GPS Garmin 76cCSX, Baffle Tabung serta program pemrosesan citra Hilal berupa Astro Photography Tools (APT) V. 3.31, Adobe Photoshop CS6/

Photoscape, Splitcam, Manycam dan Adobe Flash Media. Karena hilal itu sangat tipis, BMKG juga menggunakan teknologi image processing. Jadi setelah hilalnya ditangkap dan di-capture, kemudian akan dilakukan proses manipulasi warna untuk mengaktifkan warna hilal,

Sumber :

https://www.beritasatu.com/archive/433128/ini-teknologi-yang-dipakai-bmkg-untuk-memburu- hilal

https://www.viva.co.id/digital/oprek/919594-keunggulan-teleskop-pemantau-hilal-milik-bmkg https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5529336/apa-itu-hilal-berikut-pengertian-dan- sejarahnya-dalam-menentukan-ramadhan

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Ketua Majelis Hakim beserta Majelis Hakim Anggota yang memeriksa dan mengadili perkara ini sebelum menjatuhkan putusan akhir, kiranya berkenan untuk

Pos Indonesia (Persero) tersebut tidaklah melanggar asas kebebasan berkontrak, karena walau bagaimanapun pihak konsumen dalam hal ini pengguna jasa Pos Express masih diberi hak untuk

Alterasi transisi ini merupakan bentuk terluar yang luas dan berasosiasi dengan klorit-actinolit-biotit-magnetit Karakteristik dari alterasi transisi ditandai dengan hadirnya

Dalam ketentuan Pasal 2A Ayat (3) dan (4) PP 72 Th 2016 tentang Perubahan Atas PP Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan Dan Penatausahaan Modal Negara Pada

Sebagai pelengkap pembahasan, pengamat juga membahas terkait dengan cara untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan administrasi bongkar dan muat

Hasil analisis dari kegiatan bermain peran dalam pembelajaran anak- anak menjadi lebih aktif hal ini sesuai yang dikemukan oleh Suyadi &amp; Ulfah (2013) Melalui

Dengan memanjat puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Mu penulis dapat menyajikan skripsi yang berjudul : IMPLEMENTASI SAK-EMKM (Standart

Dengan merujuk pada hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut lembaga layanan cuaca nasional Amerika Serikat (NOAA) yang ditunjukkan Gambar 19, dapat dikatakan