• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING. SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL INOVASI & INTEGRASI DALAM PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR 12 Maret 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING. SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL INOVASI & INTEGRASI DALAM PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR 12 Maret 2019"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL

“INOVASI & INTEGRASI DALAM PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR”

12 Maret 2019

Universitas Gunadarma Kampus Graha Simatupang, Tower A

Jakarta- Indonesia

ISBN : 978-602-0764-08-5

Copyright @2019 by Penerbit Gunadarma

In Colaboration with:

Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok, 16424

Phone: +62-21-78881112 Fax: +62-21-7872829

(3)

x

ARTIKEL 19 Implementasi Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Pada Transportasi Multimoda Komuter di Wilayah Suburban Doddy Ari Suryanto

171 – 177

ARTIKEL 20 Analisis Kapasitas Saluran Drainase Primer pada Kali Sitamu Kecamatan Cilodong, Kota Depok

Theta Margaritifera, Heri Suprapto

178 – 188

ARTIKEL 21 Analisis Kapasitas Saluran Drainase Kelurahan Gedong Pasar Rebo dengan Menggunakan HEC-RAS

Uni Handayani , Haryono Putro

189 – 196

ARTIKEL 22 Analisis Kapasitas Inlet Jalan Komjen Pol. M. Jasin Kelapa Dua, Depok

Nurhidayah Tinia Lestari , Haryono Putro

197 – 204

ARTIKEL 23 Analisis Efisiensi Rancang Bangun Pompa Hidraulik Ram Andi Kusuma Herlan , Budi Santosa

205 – 215

ARTIKEL 24 Efektivitas Akar Vetiver dalam Peningkatan Kohesi Tanah pada Lereng

Nurul Badriyah, Sri Wulandari

216 – 221

ARTIKEL 25 Korelasi Nilai Aktivitas Lempung terhadap Nilai Soaked California Bearing Ratio (Studi Kasus: Tanah di Daerah Cikalong, Ciapus, dan Ciluer – Jawa Barat)

Anastasia Maya Widya Ekaputri, Sri Wulandari

222 – 229

ARTIKEL 26 Perencanaan Pengendalian Biaya dan Waktu dengan Konsep Earned Value

Putri Agustina Hidayat, Andi Tenrisuki Tenrianjeng

230 – 236

ARTIKEL 27 Perencanaan Pemeliharaan Perkerasan Jalan Menggunakan Hasil Falling Weight Deflectometer Metode Bina Marga 2017 Ninche Evinda , Nahdalina

237 – 245

ARTIKEL 28 Perencanaan Saluran Drainase di Perumahan Taman Arcadia Mediterania Depok Jawa Barat

Muhammad Irzal Dwi Putra, Diyanti

246 – 253

ARTIKEL 29 Analisis Kebutuhan Fondasi Bor pada Tanah Kohesif untuk Bangunan Gedung Perkantoran 31 Lantai di Jakarta Pusat Dea Eka Pratama , Ellysa

254 – 261

(4)

xi

ARTIKEL 30 Penerapan Aplikasi HEC-RAS pada Perencanaan Penampang Saluran Drainase Utama Perumahan

Muhammad Irfan , Heri Suprapto

262 – 269

ARTIKEL 31 Analisis Fondasi Bor Jembatan pada Tanah Lempung Kelanauan di Daerah Jakarta Selatan

Merdy Evalina Silaban, Sri Wulandari

270 – 276

ARTIKEL 32 Perbaikan Tanah dengan Kombinasi Metode Preloading dan Prefabricated Vertical Drain pada Jembatan Tabalong

Kalimantan Selatan Abdul Muis, Asri Wulan

277 – 285

ARTIKEL 33 Perencanaan Fondasi Gedung Dengan Tiang Pancang pada Tanah Pasir Berlempung di Kalimantan Timur

Dyna Prasetya Riani, Sri Wulandari

286 – 292

ARTIKEL 34 Analisis Fondasi Bor pada Gedung Apartemen 34 Lantai di Tangerang Selatan

Pangeran Holong Sitorus, Asri Wulan

293 – 300

ARTIKEL 35 Penggunaan Base Isolation Tipe High Damping Rubber Bearing pada Struktur Gedung Tahan Gempa

Hardiyanto Purnomo, Relly Andayani

301 – 308

ARTIKEL 36 Perencanaan Struktur Box Girder (Studi Kasus: Jembatan Kereta Manggarai)

Kartika Setiawati , Tri Handayani

309 – 315

ARTIKEL 37 Perencanaan Kolam Retensi pada Pembangunan Perumahan Graha Kartika Beringin Menggunakan Prinsip Zero Delta Q Policy

Wahyu Nuruddin, Heri Suprapto

316 – 322

ARTIKEL 38 Analisis Gedung Sistem Rangka Bresing Konsentris Khusus pada Gedung Baja 10 Lantai

Sri Oktaviani, Relly Andayani

323 – 329

ARTIKEL 39 Evaluasi Saluran Drainase pada Jalan Arif Rahman Hakim Kota Depok

Abdul Wahab , Haryono Putro

330 – 337

ARTIKEL 40 Perencanaan Penampang Sungai dengan Menggunakan Aplikasi HEC-RAS

Ekky Nur Fajriyah, Heri Suprapto

338 – 347

ARTIKEL 41 Analisis Fondasi Raft-Pile pada Gedung 12 Lantai pada Tanah Lempung di Daerah Bogor

Raga Siwi Ardhani, Ellysa

348 – 354

(5)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan… 277

PERBAIKAN TANAH DENGAN KOMBINASI METODE PRELOADING DAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN PADA DAERAH SEKITAR

JEMBATAN TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Abdul Muis1 Asri Wulan2

1,2

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat e-mail: 1abdulmuis.0812@gmail.com, 2asri@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Permasalahan utama yang sering dialami konstruksi di atas tanah lunak yaitu penurunan yang sangat besar dan dalam jangka waktu yang lama dan dengan daya dukung tanah yang sangat rendah yang mengganggu stabilitas konstruksi. Solusi untuk permasalahan penurunan yang besar dan lama pada umumnya menggunakan teknik percepatan penurunan yaitu dengan cara mengeluarkan air pori pada tanah dengan lebih cepat dibandingkan proses konsolidasi secara alami. Salah satu metodenya yaitu preloading yang dikombinasikan dengan. prefabricated vertical drain (PVD). Jembatan Tabalong merupakan jembatan yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, menghubungkan jalan dari Kecamatan Kelanis ke Kecamatan Paringin. Tanah dasar pada lokasi merupakan tanah lempung lunak mencapai kedalaman 13 m. Hasil dari perhitungan waktu konsolidasi tanah alami untuk BHB-3A dengan penurunan 90% sebesar 1,133 meter yaitu 40,80 Tahun, untuk BHB-3 dengan penurunan 90%

sebesar 1,330 meter yaitu 33,62 Tahun, untuk BHB-6 dengan penurunan 90% sebesar 0,707 meter yaitu 35,75 tahun, dan untuk BHB-6A dengan penurunan 90% sebesar 0,986 meter yaitu 44,13 tahun.

Waktu konsolidasi tanah dengan menggunakan PVD untuk BHB-3A yaitu 13 Minggu, untuk BHB-3 yaitu 11 Minggu, untuk BHB-6 yaitu 11 Minggu, dan untuk BHB-6A yaitu 13 Minggu. Waktu konsolidasi dengan PVD berlangsung 11-13 Minggu. Waktu ini jauh lebih singkat bila dibandingkan dengan penurunan alami.

Kata Kunci : Prefabricated Vertical Drain, Preloading, Perbaikan Tanah, Konsolidasi

PENDAHULUAN

Tanah lunak merupakan salah satu jenis tanah yang kurang baik untuk dibangun suatu konstruksi. Kendala yang timbul dari pembangunan konstruksi di tanah lunak yaitu settlement tanah yang besar dalam waktu yang lama sehingga mengganggu konstruksi diatasnya. Solusi untuk permasalahan penurunan yang besar dan lama pada umumnya menggunakan teknik percepatan penurunan yaitu dengan cara mengeluarkan air pori pada tanah dengan lebih cepat dibandingkan proses konsolidasi secara alami. Salah satu metodenya yaitu preloading yang dikombinasikan dengan. prefabricated vertical drain (PVD). Preloading dalam hal ini merupakan timbunan tanah yang diberikan di atas lapisan tanah lunak sebelum pembangunan konstruksi dilakukan sehingga terjadi proses pemampatan tanah akibat dari beban vertikal.

Pembangunan jembatan Tabalong menghubungkan jalan dari Kecamatan Kelanis ke Kecamatan Paringin di Provinsi Kalimantan Selatan. Tanah dasar pada lokasi merupakan tanah lunak mencapai kedalaman 13 m, sehingga dilakukan perbaikan tanah dengan metode preloading yang dikombinasikan dengan. prefabricated vertical drain (PVD). Tujuan penulisan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung waktu konsolidasi tanah

2. Menghitung waktu konsolidasi tanah dengan kombinasi preloading dan prefabricated vertical drain

3. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari perbaikan tanah dengan metode prefabricated vertical drain.

(6)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan…

278

LITERATURE REVIEW Preloading

Preloading adalah salah satu cara untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah dengan memberikan beban tambahan pada tanah. Pemberian beban ini akan efektif bila beban total (beban awal ditambah beban tambahan) melebihi tekanan maksimum yang pernah dialami tanah (tekanan prakonsolidasi).

Preloading digunakan pada tanah lunak seperti tanah lempung atau lanau yang memiliki komprebilitas tinggi. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengeluarkan air pori.

Waktu Pemampatan

Pemampatan konsolidasi lapisan tanah dasar yang terjadi disebabkan keluarnya air pori ke lapisan yang lebih porus. Waktu konsolidasi menurut Terzaghi dalam Das (1985) dirumuskan sebagai berikut :

( )2

t = dr

v

T Hv

C

Dimana :

t = waktu konsolidasi Tv = faktor waktu

Hdr = panjang aliran air (drainage)

Cv = koefisien konsolidasi akibat aliran air pori arah vertikal

Untuk tanah yang memiliki banyak lapis dengan ketebalan yang berbeda-beda, harga Cv gabungan dapat ditentukan dengan formula berikut :

1 2

2

v gabungan

1 2

1 2

...

=

...

n

n

v v vn

H H H

C

H H H

C C C

  

 

  

 

 

Dimana :

Hi = tebal lapisan i

Cvi = nilai Cv pada lapisan i Vertical Drain

Vertical drain berfungsi untuk mempercepat waktu pemampatan konsolidasi primer pada lapisan tanah lempung compressible. Hal ini dikarenakan pemampatan konsolidasi yang terjadi pada tanah lempung berlangsung sangat lambat. Dengan adanya vertical drain maka air pori tanah tidak hanya mengalir keluar kearah vertikal saja, tetapi juga ke arah horizontal.

Vertical drain dapat berupa kolom pasir (sand drain) atau pre-fabricated vertical drain (PVD).

PVD terbuat dari bahan geosintetik yang diproduksi di pabrik. Bahan ini dapat mengalirkan air dengan baik, namun masa efektif kerja bahan ini hanya 6 bulan.

Waktu Konsolidasi dengan Vertical Drain

Waktu konsolidasi yang dibutuhkan dengan menggunakan vertical drain menurut Barron (1948) adalah :

2 1

t = . ( ).ln

8 h 1 h

D F n

C U

   

    

   

(7)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan… 279

2 ( )

h 8

2

U = 1 1 100%

n

t Ch

D F

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dimana :

t = waktu untuk menyelesaikan konsolidasi primer D = diameter ekivalen daerah pengaruh dari PVD Ch = koefisien konsolidasi tanah horisontal

F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antar PVD Ūh = Derajat konsolidasi tanah akibat aliran air arah radial

Gambar 1. PVD pola susunan bujur sangkar Sumber: Hansbo, 1979 dalam Mochtar, 2000

Gambar 2. PVD pola susunan segitiga Sumber: Hansbo, 1979 dalam Mochtar, 2000

Teori di atas dikembangkan oleh Hansbo (1979) dengan memasukkan dimensi fisik dan karakteristik dari PVD. Fungsi F(n) merupakan fungsi hambatan akibat jarak antar titik pusat PVD. Harga F(n) didefinisikan dengan:

2 2

(n) 2 2 2

3 1

F = ln( )

1 4

n n

n n n

 

    

    

   

Dimana : n =

w

D D

dw = diameter ekivalen dari vertical drain

METODE PENELITIAN

Penelitian ini memiliki tahapan-tahapan awal dalam menentukan permasalahan sampai dengan kesimpulan. Tahapan-tahapan penelitian ini ditampilkan pada Gambar 4.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data Sekunder ini berupa data penyelidikan tanah. Menganalisis Pemampatan tanah yang terjadi di lokasi, analisis

(8)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan…

280

pemampatan didapatkan dari data sekunder berupa boring log. Perencanaan perbaikan tanah dengan kombinasi metode preloding dan PVD meliputi jarak PVD, kedalaman PVD, waktu proses pemampatan akibat PVD dan Biaya yang diperlukan untuk perbaikan tanah.

Gambar 3. Tahapan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Preloading

Perhitungan preloading direncanakan pada Zona 3, 3A, 6, dan 6A (Gambar 4), dimana data tanahnya masing-masing diwakili BHB-3, BHB-3A, BHB-6, dan BHB-6A. Perencanaan ini memperhatikan pemampatan tanah akibat konsolidasi primer yaitu pada kondisi overconsolidated. Dari perhitungan tersebut diperoleh besar pemampatan (Sc), tinggi preloading awal (H-Initial), dan tinggi preloading akhir (H-Final) untuk perencanaan.

Untuk mendapatkan nilai H-Initial dilakukan perhitungan pemampatan tanah dasar dengan variasi pemberian beban timbunan (q), sedangkan H-Final diketahui setinggi 8 m dari permukaan tanah dasar. Berdasarkan data tanah, diperoleh lapisan mampu mampat (N-SPT

≤10) pada kedalaman 13 m.

Gambar 4. Zona Perencanaan PVD Sumber : PT. Maratama Cipta Mandiri

(9)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan… 281

Perhitungan Besar Pemampatan

Perhitungan besar pemampatan (Sc) dilakukan terhadap hasil analisis data tanah. Pemampatan dihitung akibat tinggi tanah timbunan yang setara dengan variasi beban timbunan dan beban perkerasan jalan.

Tabel 1. Penurunan Tanah pada BHB-3A Sebelum Preloading Tambahan Layer

(kN/m3

)

Kedalama n (m)

H (m)

qc (kg/cm2

)

qc (MPa

)

m

mv (m2/kN)

P (kN/m

)

Sc (m) Beban Desain

32 0 1

1 MPa = 0.1 kg/cm2 embankment/platform

17 0 8

Timbunan Tambahan

17 0 0

Lapisan Tanah 1 11 1,5 1,5 8 0,8 2,

2

5,68E-

04 168 0,143

Lapisan Tanah 2 12 8 6,5 14 1,4 3,

6

1,98E-

04 168 0,217

Lapisan Tanah 3 12 9 1 2 0,2 4 1,25E-

03 168 0,210

Lapisan Tanah 4 12 13 4 3 0,3 4 8,33E-

04 168 0,560 Kedalaman yang dapat

dimampatkan 13 Total Sc 1,130

Sc 1,017

Penurunan tanah pada BHB-3A sebelum preloading tambahan diberikan yaitu 1,130 meter, dengan 90% penurunannya sebesar 1,017 meter.

Perhitungan Tinggi Preloading Awal (H-Awal) dan Tinggi Preloading Akhir (H-Akhir) Untuk memperoleh Hakhir sesuai elevasi yang direncanakan yaitu 8 m diatas tanah asli, maka diberikan tambahan preloading menjadi 11,016 m. Untuk hasil penurunan dapat dilihat di Tabel 2 dan Tabel 3

Tabel 2. Hasil Penurunan Tanah pada BHB3A

Layer

(kN/m3)

Kedalaman (m)

H (m)

qc (kg/cm2)

qc

(MPa) m mv (m2/kN)

P (kN/m)

Sc (m) Beban Desain

32 0 1

1 MPa = 0.1 kg/cm2 embankment/platform

17 0 8

Timbunan Tambahan

17 0 1,133

Lapisan Tanah 1 11 1,5 1,5 8 0,8 2,2 0,00057 187,269 0,160

Lapisan Tanah 2 12 8 6,5 14 1,4 3,6 0,0002 187,269 0,242

Lapisan Tanah 3 12 9 1 2 0,2 4 0,00125 187,269 0,234

Lapisan Tanah 4 12 13 4 3 0,3 4 0,00083 187,269 0,624

Kedalaman yang dapat

dimampatkan 13 Total Sc 1,259

(10)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan…

282

Layer

(kN/m3)

Kedalaman (m)

H (m)

qc (kg/cm2)

qc (MPa) m

mv (m2/kN)

P (kN/m)

Sc (m)

Sc 1,133

Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Penurunan Tanah Titik Bor Kedalaman

(m)

Hawal

(m)

Stripping (m)

Hakhir

(m)

90%Sc

(m)

BHB-3A 13 11,016 1,882 8,000 1,133

BHB-3 13 11,212 1,882 8,000 1,330

BHB-6 13 10,590 1,882 8,000 0,707

BHB-6A 13 10,868 1,882 8,000 0,986

Penurunan tanah tertinggi terdapat pada BHB-3 yaitu 1,330 meter, dengan H-awal sebesar 11,212 meter dan Stripping tanah sebesar 1,882 meter.

Perhitungan Waktu Pemampatan Tanpa PVD

Perhitungan ini menggunakan contoh dari data tanah BHB-3A. Data tanah BHB-3A yang dibutuhkan untuk menghitung waktu pemampatan ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai Cv gabungan tanah BHB-3A Layer H (m) mv (m2/kN) k

(cm/s) cv (m2/s) H'

Lapisan tanah 1 1,50 5,68E-04 1E-07 1,76E-07 1,50

Lapisan tanah 2 6,50 1,98E-04 1E-08 5E-08 3,48

Lapisan tanah 3 1,00 1,25E-03 1E-06 8E-07 2,13

Lapisan tanah 4 4,00 8,33E-04 1E-07 1,2E-07 3,30

13,00 cv gab. 1,13E-07 10,41

Dari Tabel 4 diperoleh Cv gabungan sebesar 1,13×10-7m2/s dan tebal lapisan drainage (Hdr) sebesar 13 m. Waktu penurunan konsolidasi dihitung menggunakan rumus dibawah ini

2

v dr

c

v

t = T ×H C

Derajat konsolidasi (U) sebesar 90%, waktu pemampatan pada zona BHB-3A membutuhkan waktu selama 40,80 tahun. Untuk waktu konsolidasi setiap zona dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Waktu Konsolidasi Alami Titik Bor Kedalaman

(m)

90%Sc

(m)

Cv Gabungan

t90 (Tahun)

BHB-3A 13 1,133 1,13E-07 40,80

BHB-3 13 1,330 1,37E-07 33,62

BHB-6 13 0,707 1,29E-07 35,75

BHB-6A 13 0,986 1,04E-07 44,13

(11)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan… 283

Dari Tabel 5 diperoleh waktu konsolidasi terlama pada BHB-6A sebesar 44,13 Tahun.

Perhitungan Waktu Konsolidasi

Perhitungan waktu konsolidasi dengan menggunakan kombinasi preloading dan PVD untuk mencapai derajat konsolidasi yang direncanakan yaitu U90. Pola pemasangan segitiga dengan spasi 1,5 m dihitung menggunakan rumus dibawah ini.

2 (n)

h h

D 1

t = ×F ×ln

8×C 1-U

 

 

 

Hasil perhitungan waktu konsolidasi dengan kombinasi preloading dan PVD disajikan pada Tabel 6

Tabel 6. Waktu Konsolidasi dengan PVD

t BHB 3A BHB 3 BHB 6 BHB 6A

Minggu bulan U (%) S (m) U (%) S (m) U (%) S (m) U (%) S (m)

0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

1 0,25 16 0,20 19 0,28 20 0,16 16 0,18

2 0,50 30 0,38 35 0,52 36 0,28 30 0,33

3 0,75 41 0,52 47 0,69 48 0,38 41 0,45

4 1,00 51 0,64 58 0,86 59 0,46 51 0,56

5 1,25 59 0,74 66 0,98 67 0,53 59 0,65

6 1,50 65 0,82 72 1,06 73 0,57 66 0,72

7 1,75 71 0,89 78 1,15 79 0,62 71 0,78

8 2,00 76 0,96 82 1,21 83 0,65 76 0,83

9 2,25 80 1,01 85 1,26 86 0,68 80 0,88

10 2,50 83 1,05 88 1,30 89 0,70 83 0,91

11 2,75 86 1,08 91 1,34 91 0,72 86 0,94

12 3,00 88 1,11 92 1,36 93 0,73 88 0,96

13 3,25 90 1,13 94 1,39 94 0,74 90 0,99

14 3,50 92 1,16 95 1,40 95 0,75 92 1,01

15 3,75 93 1,17 96 1,42 96 0,75 93 1,02

Dari Tabel 6 diperoleh waktu konsolidasi untuk BHB-3A dan BHB-6A adalah 13 Minggu, untuk BHB-3 dan BHB-6 adalah 11 Minggu.

Kebutuhan PVD dan Timbunan

Tabel 7. Kebutuhan PVD Titik Bor Luas Jumlah

Titik

Kedalaman m

90%Sc

(m) Platform Panjang Volume

BHB-3A 3500 1797 13 1,133 1,330 14,830 26641,315

BHB-3 1000 514 13 1,330 1,330 14,830 7611,804

BHB-6 1500 770 13 0,707 1,330 14,830 11417,707

BHB-6A 3000 1540 13 0,986 1,330 14,830 22835,413

Jumlah 68506,240

(12)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan…

284

Didapatkan Kebutuhan PVD sebesar 68506,240 m. Untuk luas geotekstil nonwoven yang dipakai seluas area PVD yaitu 9000 m2. Jumlah kebutuhan Timbunan dapat dilihat pada Tabel 8

Tabel 8. Volume Timbunan Titik Bor Luas Hawal

(m) Platform Vtanah Vpasir

BHB-3A 3500 11,016 1,330 38555,475 4654,697

BHB-3 1000 11,212 1,330 11212,267 1329,913

BHB-6 1500 10,590 1,330 15884,359 1994,870

BHB-6A 3000 10,868 1,330 32604,533 3989,740

Jumlah 98256,634 11969,221

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan perbaikan tanah dengan menggunakan metode preloading yang dikombinasikan dengan. prefabricated vertical drain maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Waktu konsolidasi tanah alami dengan preloading dengan penurunan 90% untuk BHB- 3A sebesar 1,133 meter yaitu 40,80 Tahun, untuk BHB-3 sebesar 1,330 meter yaitu 33,62 Tahun, untuk BHB-6 sebesar 0,707 meter yaitu 35,75 Tahun, dan untuk BHB-6A sebesar 0,986 meter yaitu 44,13 Tahun. Waktu konsolidasi terlama terjadi pada zona 6A yang diwakili titik bor BHB-6A.

2. Waktu konsolidasi tanah dengan kombinasi preloading dan PVD dengan penurunan 90% untuk BHB-3A sebesar 1,13 meter yaitu 13 Minggu, untuk BHB-3 sebesar 1,34 meter yaitu 11 Minggu, untuk BHB-6 sebesar 0,72 meter yaitu 11 Minggu, dan untuk BHB-6A sebesar 0,99 meter yaitu 13 Minggu. Waktu konsolidasi dengan PVD hanya berlangsung 11-13 Minggu.

3. Total biaya pekerjaan perbaikan tanah dengan kombinasi preloading dan PVD adalah Rp. 35.504.859.000,00.

Saran

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan penulis, maka diperoleh beberapa saran sebagai berikut:

1. Pola pemasangan PVD secara bujur sangkar perlu diperhitungkan agar terlihat perbedaan percepatan dari pemilihan pola pemasangan.

2. Jarak antar titik PVD dan pola PVD perlu dibuat beberapa pilihan agar diketahui yang lebih efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Barron, R. A. 1948. Consolidation of Fine Grained Soils by Drain Wells, Transaction ASCE, Vol. 113.

Christady, H. 2010. Mekanika Tanah 2 Edisi Ke Lima. Gadjah mada University Press.

Yogyakarta

Christady, H. 2013. Geosintetik Untuk Rekayasa Jalan Raya Perancangan dan Aplikasi.

Gadjah mada University Press. Yogyakarta

Craig, R. F. 1994. Mekanika Tanah Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.

Das, M. Braja. 1991. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip rekayasa Geoteknik). Erlangga. Jakarta.

(13)

Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang

“Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019

Abdul Muis dan Asri Wulan, Perbaikan Tanah dengan… 285

Das, M. Braja. 2011. Principles of Foundation Engineering 7th Edition. Cengage Learning.

Stamford.

Giroud, J.P. 1981. Designing With Geotextiles, Mater. Const (Paris), Vol.14. no.82, pp.257- 272

Hansbo, S. 1979. Geodrains in Theory and Practice, Geotechnical Report, Terrafigo, Stockholm, Swedia.

Surendo, Bambang. 2015. Mekanika Tanah Teori, Soal, dan Penyelesaian. Penerbit ANDI.

Yogyakarta.

Terzaghi, K. 1925. Erdbaumechanik auf Bodenphysikalischer Grundlage, Deutichke, Vienna.

Terzaghi, K., and Peck, R. B. 1967. Soil Mechanics in Engineering Practice, 2nd ed., Wiley, New York.

Gambar

Gambar 1. PVD pola susunan bujur sangkar   Sumber: Hansbo, 1979 dalam Mochtar, 2000
Gambar 3. Tahapan  Penelitian  HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Hasil Penurunan Tanah pada BHB3A
Tabel 4. Nilai Cv gabungan tanah BHB-3A  Layer  H (m)  m v        (m 2 /kN)  k
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian seperti tampak pada Tabel 1, menunjukkan bahwa setelah pemberian teh kombucha sebagai air minum dengan konsentrasi yang semakin meningkat pada

Pengukuran beban kerja dengan kelelahan kerja yang telah dilakukan dengan analisis uji bivariat menggunakan uji rank spearman, diperolah nilai signifikan p = 0,000

Nilai kelulushidupan pada ikan mas yang telah diberi pakan buatan dengan penambahan hasil fermentasi tepung Lemna menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan.. Pakan

berisikan data administrator yang dalam hal ini admin yang digunakan untuk menyimpan data user Spesifikasi tabelnya adalah sebagai berikut : Field kunci primer : username..

pembangunan juga masih minim. Analisis Pengaruh Pengeluaran Rill Perkapita Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukan

Ketika terjadi duplikasi (pendaftaran di web anda), setiap member baru akan mengge- ser posisi Sponsor di atasnya sehingga member baru tersebut akan menempati posisi ke-1, member

Tugas akhir ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai kelulusan dalam program studi Teknik Industri Program Strata I Jurusan Industri Fakultas Teknik Universitas

ADM perlu melakukan pengontrolan pada proses produksi plating dengan cara melakukan audit pada proses produksi sebagai salah satu cara efektif dalam mengontrol produksi plating