• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PT. PINDAD (PERSERO)

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh :

MUSHLIH DAROJAT NIM. 0608109

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

PT. Pindad (Persero) Bandung

Oleh Mushlih Darojat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Mushlih Darojat 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Endang Supardi, M.Si NIP. 195905081987031002

Pembimbing II

Dr. Rasto, S.Pd. M.Pd NIP. 197207112001121001

Mengetahui,

Ketua Prodi

Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

Oleh:

Mushlih Darojat, 0608109

Skripsi ini dibimbing oleh

Drs. Endang Supardi, M.Si dan DR. Rasto, S.Pd, M.Pd

Penelitian ini dilakukan pada pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung baik secara parsial maupun secara simultan. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas kompensasi yang diberikan, gambaran mengenai kondusifitas lingkungan kerja, gambaran mengenai tingkat produktivitas kerja dan seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung baik secara parsial maupun secara simultan. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi tiga hal, yaitu kompensasi, lingkungan kerja dan produktivitas kerja. Indikator yang digunakan untuk variabel kompensasi adalah gaji, uang lembur, uang honor kegiatan, premi kontribusi, tunjangan askes, tunjangan jabatan, tunjangan pensiun, pakaian dinas dan promosi jabatan. Indikator yang digunakan untuk variabel lingkungan kerja adalah pencahayaan, penggunaan warna, sirkulasi udara, suara kebisingan, kebersihan, keamanan, jam kerja, waktu istirahat, kebosanan, kelelahan dan hubungan kerja. Sedangkan indikator produktivitas kerja adalah hasil kerja, disiplin, sikap mental, dan kerja lembur.

Penelitian menggunakan metode survey explanatory, teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan, studi lapangan dan penyebaran angket. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert dengan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Jumlah anggota populasi berjumlah 126 orang, maka diambil sampel dengan menggunakan random sampling sederhana (simple random sampling) yaitu sebesar 60 orang responden. Koefisien regresi antara variabel X1 dan variabel Y

jika dikonfirmasikan dengan kriteria penolakan hipotesis, menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Koefisien regresi antara variabel X2 dan variabel Y jika

dikonfirmasikan dengan kriteria penolakan hipotesis, menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Koefisien regresi antara variabel X1 dan X2 dengan

variabel Y jika dikonfirmasikan dengan kriteria penolakan hipotesis, menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil penelitian menunjukan

(5)

ABSTRACT

COMPENSATION AND FIELDWORK INFLUENCE TO THE EMPLOYEES OF WORK PRODUCTIVITY

IN PT. PINDAD (LTD.) BANDUNG

By:

Mushlih Darojat, 0608109

This thesis guided by

Drs. Endang Supardi, M.Si and DR. Rasto, S.Pd, M.Pd

This research was conducted in PT. PINDAD (Ltd.) Bandung employees. This research aims to determine the influences of Compensation And Fieldwork to

The Employee’s of Work Productivity in PT. PINDAD (Ltd.) Bandung, either partially or simultaneously. Issues that examined in this research is about how the image forms of compensation effectiveness awarded, image of the fieldwork conducive, image of fieldwork of the employee level how much influence on the performance of compensation and fieldwork of the employee either partially or simultaneously. Aspects that examined in this research include in three things, namely compensation, fieldwork and work productivity. Indicators used for the variable compensation is salary, overtime pay, honoraria money activity, premium contribution, pension, clothing services and job promotion. Indicators used for variable fieldwork is lightness, color’s utilizing, air circulation, sound of noisy, cleanliness, safety, working hour, rest time, boredom, tiredness and work relation. Whereas indicators of work productivity is output, discipline, mental attitude, and overtime work.

This research uses explanatory survey methods, data collection techniques by means of literature studies, field studies and dissemination of questionnaires. Instrument used was a questionnaire with Likert-scale model of data analysis used is a simple regression analysis and multiple regression. Number of members of a population is 126 people, then the sample is taken using simple random sampling of 60 people the criteria for rejection of the hypothesis, showing that H0 is rejected

and H1 is accepted. Regression coefficient between variables X1 and Y if

confirmed by the criteria of rejection of the hypothesis, showing that H0 is

rejected and H1 is accepted. Regression coefficient between variables X2 and Y if

confirmed by the criteria of rejection of the hypothesis, showing that H0 is

rejected and H1 is accepted. Regression coefficient between variables X1 and X2 if

confirmed by the criteria of rejection of the hypothesis, showing that H0 is

rejected and H1 is accepted. Of the results showed that Compensation has a

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PERNYATAAN... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 11

1.4 Kegunaan Penelitian... 12

BAB II KERANGKA TEORETIS... 13

2.1 Kajian Pustaka... 13

2.1.1 Konsep Kompensasi………...…….. 13

2.1.1.1 Pengertian Kompensasi………... 13

2.1.1.2 Tujuan Kompensasi………...……. 15

2.1.1.3 Asas-asas Kompensasi………..……. 16

2.1.1.4 Bentuk-bentuk Kompensasi……….…..…… 17

2.1.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi………..….. 19

2.1.2 Lingkungan Kerja………... 20

2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja………..…… 20

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Termasuk Lingkungan Kerja….. 23

2.1.2.2.1 Kondisi Fisik Kerja ………...………... 24

2.1.2.2.2 Kondisi Psikologis Kerja ………... 30

2.1.2.2.3 Kondisi Temporer Kerja ……… 31

2.1.3 Konsep Produktivitas Kerja………...….. 32

(7)

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja ………..………...……….. 34

2.1.3.3 Indikator Produktivitas Kerja ………. 37

2.1.3.4 Pengukuran Produktivitas Kerja ………. 38

2.2 Kerangka Pemikiran………...…... 39

2.3 Hipotesis………...……. 45

BAB III DESAIN PENELITIAN………...……. 46

3.1 Objek Penelitian………..….. 46

3.2 Metode Penelitian………..… 46

3.3 Operasional Variabel………... 48

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Kompensasi ………...… 49

3.3.2 Operasional Variabel Karakteristik Lingkungan Kerja……….….. 50

3.3.3 Operasional Variabel Produktivitas Kerja ………..…...… 52

3.4 Sumber Data………..…… 53

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling………..…. 54

3.5.1 Populasi………..……… 54

3.5.2 Sampel………..……….. 55

3.5.3 Teknik Sampling………..………….. 56

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 58

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data... 58

3.6.2 Alat Pengumpulan Data………..…... 59

3.6.2.1 Uji Validitas………...……. 60

3.6.2.2 Uji Reliabilitas………..…. 61

3.7 Teknik Analisis Data………... 63

3.7.1 Teknik Analisis Data Deskrptif………..……. 64

3.7.2 Teknik Analisis Data Parametris………..…... 66

3.7.2.1 Uji Normalitas………..……... 67

3.7.2.2 Uji Linieritas………...……. 69

3.7.2.3 Uji Homogenitas………...…... 71

3.8 Uji Hipotesis………..…... 72

3.8.1 Merumuskan Hipotesis Statistik Secara Parsial... 72

(8)

3.8.3 Membuat Persamaan Regresi Ganda………...…… 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 79

4.1 Hasil Penelitian ……….…. 79

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………..… 79

4.1.2 Visi Dan Misi ……… 80

4.1.3 Struktur Organisasi ………... 81

4.1.3.1 Deskripsi Jabatan ……… 84

4.2 Gambaran Karakteristik Responden ……….. 94

4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …..…… 94

4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ………. 95

4.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …. 95 4.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja ………….. 96

4.3 Hasil Pengolahan Instrumen ……….. 96

4.3.1 Uji Valliditas ………. 96

4.3.2 Uji Reliabilitas ……….. 99

4.4 Gambaran Variabel ……… 101

4.4.1 Gambaran Kompensasi ………. 101

4.4.1.1 Dimensi Kompensasi Langsung ………. 102

4.4.1.2 Dimensi Kompensasi Tidak Langsung ………... 105

4.4.2 Gambaran Lingkungan Kerja ………... 110

4.4.2.1 Dimensi Lingkungan Kerja Fisik ………... 111

4.4.2.2 Dimensi Lingkungan Kerja Temporer ……… 121

4.4.2.3 Dimensi Lingkungan Kerja Psikologis ………... 125

4.4.3 Gambaran Produktivitas Kerja ………. 130

4.4.3.1 Indikator Hasil Kerja ……….. 132

4.4.3.2 Indikator Disiplin ……… 133

4.4.3.3 Indikator Sikap Mental ………... 134

4.4.3.4 Indikator Kerja Lembur ……….. 135

4.5 Teknik Anallisis Data ………. 137

4.5.1 Uji Normalitas ……….. 137

4.5.1.1 Uji Normalitas Variabel XІ(Kompensasi) ………. 137

(9)

4.5.1.3 Uji Normalitas Variabel Y (Produktivitas Kerja) ……... 138

4.5.2 Uji Homogenitas ………... 138

4.5.3 Uji Linieritas ………. 139

4.6 Uji Hipotesis ………... 140

4.6.1 Uji Hipotesis Statistik Secara Parsial ………... 141

4.6.1.1 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja … 141 4.6.1.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja ………... 145

4.6.2 Uji Hipotesis Statistik Secara Simultan ……… 150

4.7 Pembahasan ……… 155

4.7.1 Analisis Kompensasi ……… 155

4.7.2 Analisis Lingkungan Kerja ………...……… 161

4.7.3 Analisis Produktivitas Kerja ………. 167

4.7.4 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja……... 172

4.7.5 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja.. 175

4.7.6 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja ………... 178

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 182

5.1 Kesimpulan ……… 182

5.2 Saran-Saran ……… 184

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Tabel Key Performance Indikator Produktivitas Kerja PT. PINDAD

(Persero) Bandung Tahun 2011……… 2

1.2 Jumlah Jam Hilang (Inefisien) Pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi (RENDALPROD) ……… 4

1.3 Rekapitulasi Kehadiran dan Ketidakhadiran Pegawai PT. Pindad (Persero) Bandung Bulan Desember 2011-April 2012………... 5

2.1 Tingkat Pencahayaan Minimal ……… 25

2.2 Psikologi Tentang Warna ……… 28

2.3 Faktor-Faktor Penentu Poduktivitas ……… 34

3.1 Operasionalisasi Variabel Kompensasi ………... 49

3.2 Operasional Variabel Lingkungan Kerja ... 51

3.3 Operasional Variabel Produktivitas Kerja ………...……… 53

3.4 Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert……….... 64

3.5 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket……….…. 64

3.6 Distribusi Frekuensi………... 65

3.7 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas………..…. 68

3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi………..…... 74

3.9 Contoh Format Tabel Pembantu Perhitungan Analisis Regresi Ganda untuk Dua Variabel Bebas………... 76 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 94

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……… 95

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……..….. 95

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ………. 96

4.5 Hasil Uji Validitas Variabel XІ……… 97

4.6 Hasil Uji Validitas Variabel XЇ………... 98

4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y ………. 99

4.8 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ……… 99

4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y …….. 100

4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja ……… 110

(11)

4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Pencahayaan ……… 113

4.13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Penggunaan Warna ……….. 114

4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Sirkulasi

Udara ………... 116

4.15 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Suara

Kebisingan ………... 117

4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kebersihan

……….. 118

4.17 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Keamanan . 120 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Dimensi Lingkungan

Kerja Temporer ……… 121

4.19 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Jam Kerja . 122 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Waktu

Istirahat ……… 124

4.21 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Dimensi Lingkungan

Kerja Psikologis ………... 125

4.22 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kebosanan

……….. 126

4.23 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kelelahan .. 128 4.24 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Hubungan Kerja …... 129 4.25 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel

Produktivitas Kerja ……….. 131

4.26 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Hasil Kerja

……….. 132

4.27 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Disiplin …. 133 4.28 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Sikap

Mental ……….. 134

4.29 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kerja

Lembur ………. 136

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1.1 Jumlah Jam Hilang pada Departemen RENDALPROD PT.

PINDAD (Persero) Bandung Tahun 2011……..……… 5

2.1 Lingkaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja ………... 40

2.2 Model Kerangka BerpikirPengaruh Kompensasi dan Lingkungan

Kerja terhadap Produktivitas Kerja ………..…….. 44

3.1 Contoh Grafik Deskriptif……… 66

4.1 Struktur Organisasi ………. 83

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel XІ(Kompensasi) …… 101

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kompensasi Langsung

………. 102

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Gaji ……… 103

4.5 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Uang Lembur ……… 104

4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Uang Honor Kegiatan

………. 104

4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Premi Kontribusi …... 105

4.8 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kompensasi Tidak

Langsung ……… 106

4.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pakaian Dinas ……… 107 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Jabatan …. 107 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Pensiun … 108 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Askes …... 109 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Promosi Jabatan …… 109 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Variabel XЇ (Lingkungan

Kerja) ……….. 111

4.15 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Lingkungan Kerja

Fisik ……… 112

(13)

4.22 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Lingkungan Kerja

Temporer ……… 121

4.23 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Jam Kerja ………….. 123 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Waktu Istirahat …….. 124 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Lingkungan Kerja

Psikologis ………... 125

4.26 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kebosanan …………. 127 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kelelahan ………….. 128 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan Kerja …… 129 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja … 131 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hasil Kerja ………… 132 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Disiplin ……….. 133 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Sikap Mental ………. 135 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kerja Lembur ……… 136 4.34 Persentase Dari Setiap Dimensi Variabel Kompensasi ………….. 157 4.35 Persentase Dari Setiap Indikator Variabel Kompensasi …………. 158 4.36 Persentase Dari Setiap Indikator Variabel Lingkungan Kerja …... 163 4.37 Skor Kriterium Masing-Masing Indikator Variabel Produktivitas

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang memfokuskan kepada

pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

kegiatannya di suatu organisasi sehingga SDM dapat berfungsi secara produktif.

Salah satu unsur yang diatur oleh manajemen adalah SDM. Karena SDM adalah

pemeran utama dari setiap perusahaan. Tanpa SDM maka perusahaan tidak ada.

SDM merupakan asset bagi perusahaan. SDM yang profesional adalah SDM yang

handal dan cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Rendahnya kualitas SDM kini dialami oleh berbagai organisasi ataupun

perusahaan, dimana untuk mendapatkan SDM yang benar-benar profesional

tidaklah mudah. SDM yang bekerja secara profesional akan berdampak pada

tinggi rendahnya produktivitas perusahaan tersebut. Tinggi rendahnya

produktivitas perusahaan itu akan sangat berpengaruh terhadap upaya perusahaan

dalam pencapaian tujuannya.

PT. PINDAD (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri manufaktur pengadaan alat berat

dan militer untuk kebutuhan pertahanan negara dan komersial. Seperti halnya

perusahaan lain, PT. PINDAD (Persero) Bandung pun melakukan berbagai

macam usaha untuk tetap menjaga dan terus meningkatkan produktivitas kerja

para pegawainya. PT. PINDAD (Persero) Bandung kerap kali menghadapi

berbagai macam permasalahan, dikarenakan masih kurang optimalnya

(15)

Kondisi nyata yang terjadi di PT. PINDAD (Persero) Bandung, utamanya

tingkat produktivitas kerja pelaksanaannya belum seluruhnya menunjukkan

optimal yang tercermin dari data berikut ini:

Tabel 1.1

Tabel Key Performance Indicator Produktivitas Kerja PT. PINDAD (Persero) Bandung Tahun 2011

Personal Responsible Strategis Initiative Key Performance Indicator Tahun 2011 Target Realisasi Direktur Utama 1. Menciptakan nilai

tambah

2. Pengelolaan perusahaan

a. Pangsa pasar alutsista dn

b. Laba setelah pajak terhadap penjualan a. Tingkat kesehatan perusahaan b. Opini auditor

b. % laba usaaha terhadap penjualan c. Jumlah produk baru hasil litbang a. Rasio HPP terhadap penjualan b. Inventory turn over

a. On time delivery

Rp. 682.81 M

b. % laba usaaha terhadap penjualan c. Jumlah produk baru hasil litbang a. Rasio HPP terhadap penjualan b. Inventory turn over

a. On time delivery

Rp. 286.26 M

c. Rasio biaya bunga terhadap penjualan a. proper prokasih

b. jumlah penyelesaian temuan

a. tingkat kepuasan karyawan (Minpers)

2.66%10.10% b. Soft competency gap

c. Tingkat kepuasan karyawan (SDM) d. Relisasi CAPEX untuk

pengembangan

Penambahan usaha/lini prod. Baru a. Tingkat kolektibilitas b. Efektivitas penyaluran dana Ketepatan penyerahan rancangan RKAP

Baik Baik Puas

3.41 ≤×≥ 4.20 Minimum 75% (prioritas I dan II) 2 Usaha baru

Sumber: PT. PINDAD (Persero) Bandung

Menurut Ibu Fitri selaku Kepala Departemen (KADEP) Administrasi

Personil PT. PINDAD (Persero) Bandung tabel di atas dapat terlihat bahwa target

dan realisasi kerja pegawai masing-masing personil masih belum dapat mencapai

(16)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan pra penelitian (April

2012) yang penyusun lakukan kepada Ibu Fitri selaku Kepala Departemen

(KADEP) Administrasi Personil PT. PINDAD (Persero) Bandung bahwa

produktivitas kerja pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung memang masih

kurang optimal khususnya yang terlihat di Departemen Perencanaan dan

Pengendalian Produksi (RENDALPROD) yang merupakan salah satu departemen

penting.

Gejala kurang optimalnya produktivitas kerja pegawai terlihat dari

sejumlah kasus indisipliner yang memaksa perusahaan untuk memanggil dan

mengeluarkan surat peringatan. Menurut Kepala Sub Departemen (KASUBDEP)

Pengendalian Personil, Ibu Diah, mengemukakan tentang kasus terakhir di awal

tahun ini bahwa perusahaan memberikan teguran keras dan surat perjanjian

pemberhentian (PHK) kepada seorang pegawai yang mangkir selama 10 hari

berturut-turut tanpa keterangan.

Kurang optimalnya produktivitas kerja pegawai PT. PINDAD (Persero)

Bandung khususnya yang berada di bagian Departemen Perencanaan dan

Pengendalian Produksi (RENDALPROD) dapat dilihat dari jumlah jam kerja yang

hilang selama tahun 2011 yang mengalami penyimpangan target mendekati 1,5%

(17)

BULAN JAM HILANG

Januari 108.22

Febuari 104.04

Maret 77.43

April 67.83

Mei 30.44

Juni 53.07

Juli 44.65

Agustus 55.54

September 133.37

Oktober 53.18

November 34.67

Desember 54.15

TOTAL 816,58

Tabel 1.2

Jumlah Jam Hilang (Inefisien) Pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi (RENDALPROD)

Sumber : KASUBDEP Pengendalian Personil PT. PINDAD (Persero) Bandung

Dari tabel di atas apabila dijadikan ke dalam bentuk grafik maka dapat

terlihat jelas akan adanya jumlah jam kerja yang terbuang secara tidak efisien

yang dapat menyebabkan kerugian perusahaan baik secara material berupa

pemborosan sumber daya ataupun tenggat waktu pekerjaan. Jumlah jam kerja

yang terbuang di departemen RENDALPROD berfluktuasi dari yang paling

rendah pada bulan Mei sampai yang tertinggi pada bulan September. Apabila

diperhatikan lebih lanjut, setelah bulan September jumlah jam kerja yang hilang

(tidak efisien) cenderung turun dan mengalami kembali kenaikan pada bulan

(18)

Sumber: KASUBDEP Pengendalian Personil PT. PINDAD (Persero) Bandung

Gambar 1.1

Jumlah Jam Hilang pada Departemen RENDALPROD PT. PINDAD (Persero) Bandung Tahun 2011

Jam kerja yang dimaksud menurut perusahaan adalah situasi dan kondisi

yang menuntut pegawai dapat melakukan aktivitas kerja secara efektif, efisien dan

bertanggung jawab ketika sedang melakukan pekerjaan seperti datang dan pulang

tepat pada waktunya, tidak keluar dari areal kerja ketika jam kerja berlangsung

dan pencapaian target sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Indikasi lain yang mengisyaratkan kurang optimalnya produktivitas kerja

pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung dapat juga dilihat dari tingkat kehadiran

seluruh pegawai, sebagaimana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.3

Rekapitulasi Kehadiran dan Ketidakhadiran Pegawai PT. Pindad (Persero) Bandung Bulan Desember 2011-April 2012

Bulan Kehadiran (%)

Ketidakhadiran/Mangkir (%)

Terlambat Masuk (%)

Cepat pulang (%)

Des 2011 93,51 6,49 3,25 2,59

Jan 2012 93,51 6,49 3,25 2,59

Feb 2012 91,56 8,44 5,84 1,94

Maret 2012 88,31 11,69 2,59 3,89

April 2012 90,26 9,74 4,54 2,59

Sumber : KASUBDEP Pengendalian Personil PT. PINDAD (Persero) Bandung

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Jumlah Jam Hilang

(19)

Berdasarkan data di atas dapat terlihat bahwa tingkat kehadiran pegawai

masih belum dapat mencapai batas toleransi kehadiran yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 97 %. Hal ini terjadi karena masih ada beberapa pegawai yang tidak

masuk kerja dengan alasan izin dan sakit, di samping itu juga banyak pegawai

yang mengambil cuti kerja dan tidak masuk tanpa keterangan (alpa). Menurut

Bycio (Mutiara S. Panggabean, 2004:142) bahwa: “Ketidakhadiran dapat

mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja”. Dengan demikian tingkat

kehadiran merupakan salah satu indikator yang menunjukan tinggi rendahnya

produktivitas kerja pegawai.

Dampak dari fenomena-fenomena yang dikemukakan di atas

mengisyaratkan bahwa PT. PINDAD (Persero) Bandung belum menunjukkan

profesionalisme kerja yang baik dan belum optimal jika dilihat dari bagaimana

usaha, kemauan serta dorongan pegawai mencapai target yang diinginkan.

Apabila kenyataan di atas diabaikan dan dibiarkan secara terus menerus, maka

produktivitas kerja instansi pemerintah semakin menjadi sorotan masyarakat.

Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dapat ditunjang dengan aparat

atau pegawai yang berkualitas. Memperoleh pegawai yang berkualitas dapat

dilakukan dengan cara mengadakan pelatihan, serta meningkatkan keterampilan,

profesionalisme serta faktor kepribadian, yang pada umumnya produktivitas kerja

mengacu kepada sikap-sikap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

Melihat begitu pentingnya suatu produktivitas kerja dalam organisasi

merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah

(20)

mengetahui betapa buruknya produktivitas kerja telah menurun sehingga

perusahaan atau instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk

organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan

adanya produktivitas kerja yang menurun.

Maka dari itu, teori utama yang dijadikan dasar dari penelitian ini

menggunakan teori dari Sutermiester (1976 : 7) mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas yang terdiri dari 32 faktor dan salah satu faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja adalah kompensasi dan lingkungan kerja.

Menciptakan produktivitas kerja yang tinggi, dibutuhkan adanya

peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi SDM yang

dimiliki oleh pegawai guna menciptakan tujuan organisasi, sehingga akan

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu,

organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi

produktivitas kerja pegawai, dalam hal ini diperlukan adanya pemberian

kompensasi dalam meningkatkan prestasi kerja dan menciptakan lingkungan

kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang

profesional dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bidang dan tanggung

jawab masing-masing. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang masalah tersebut yang dirumuskan dalam judul :

(21)

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang akan menjadi

kajian utama dalam penelitian ini adalah masalah produktivitas kerja pegawai.

Produktivitas kerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau

tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika tujuan suatu organisasi

dapat dicapai, maka produktivitas kerja pegawai organisasi tersebut dapat

dikatakan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai

salah satunya yaitu faktor pemberian kompensasi dan faktor lingkungan kerja

yang diterapkan diperusahaan.

Produktivitas kerja yang dikemukakan Sutermiester (1976:5) yaitu:

“Productivity is defined for our purpose as output peremployee-hour quality considered.”, dimana menurutnya dikemukakan bahwa “produktivitas kerja

adalah keluaran yang dihasilkan tenaga kerja persatuan waktu atau perjam

seseorang”, jadi titik beratnya bukan pada aspek kuantitas saja tetapi juga pada

aspek kualitas.

Dari pendapat tersebut dapat dipastikan bahwa suatu keluaran (output)

pasti memiliki masukan (input). Input tersebut berupa faktor-faktor yang

mempengaruhi proses terjadinya output. Merujuk dari pendapat Sutermiester

(1976 : 7) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas yang terdiri

dari 32 faktor dan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah

kompensasi dan lingkungan kerja.

Peningkatan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memberikan

(22)

adil tersebut akan meningkatkan keinginan pegawai untuk bekerja lebih semangat

lagi sehingga produktivitas kerja pegawai akan bisa lebih tinggi/optimal.

Seperti halnya yang dinyatakan oleh Hasibuan, (2000:121) “Besarnya

kompensasi yang dibayar kepada setiap pegawai harus disesuaikan dengan

prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja,

dan memenuhi persyaratan internal konsistensi”.

Dengan pemberian kompensasi, diharapkan seorang tenaga kerja dapat

untuk produktif dan mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tugasnya,

sehingga target volume produksi perusahaan dapat terpenuhi. Selain itu dengan

adanya tenaga kerja dan pihak perusahaan akan dapat terjalin dengan baik,

sehingga seluruh tenaga kerjanya akan berusaha untuk meningkatkan

produktivitas kerja karena merasa dighargai perusahaan.

Selain kompensasi, faktor lain yang perlu diperhatikan oleh perusahaan

adalah lingkungan kerja karena sangat berkaitan erat dengan tinggi rendahnya

kepuasan pegawai, apabila lingkungan kerja baik maka hal tersebut dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja pegawai, begitu

pula sebaliknya. Dalam hal ini lingkungan kerja juga sangat menunjang bagi

individu dalam mencapai produktivitas kerja. Sebagaimana yang diungkapkan

Sedarmayanti (1996:22):

(23)

Kaitannya dengan produktivitas kerja pegawai, hal tersebut tentunya harus

segera dibenahi agar para pimpinan dan bawahan di PT. PINDAD (Persero)

Bandung dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat secara

lebih profesional. Upaya mencapai kenyamanan lingkungan kerja antara lain

dapat dilakukan dengan jalan memelihara prasarana seperti kelengkapan fasilitas

kantor, kualitas fasilitas kantor, estetika dan keindahan, serta kebersihan.

Pendapat lain di jelaskan oleh Komaruddin (2000:231) ”Lingkungan kerja

adalah kehidupan sosial, psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh

terhadap pekerja dalam melakukan tugasnya”. Kenyamanan tempat kerja baik

secara fisik dan non fisik (psikis) merupakan harapan bagi tiap pegawai. Hal ini

memberikan rasa nyaman pada pegawai dalam menyelesaikan pekerjaaan

sehingga pada akhirnya kondisi kerja akan lebih baik dan membantu mengurangi

kejenuhan dan kelelahan serta produktivitas organisasi tercapai.

Pegawai selalu menuntut adanya lingkungan tempat mereka bekerja lebih

nyaman sehingga optimalisasi kerja pegawai dapat tercapai dengan baik. Pegawai

tidak akan bekerja secara optimal apabila kondisi lingkungan tempat ia bekerja

seperti penerangan tidak terpenuhi, suara gaduh, suhu udara terlalu lembab, dan

panas (kondisi lingkungan kerja fisik). Kondusifnya lingkungan kerja pegawai

yang memberikan kenyamanan dan keamanan akan membantu pegawai dalam

melaksanakan tugas-tugas dan beban kerja yang diberikan organisasi kepada

(24)

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi latar belakang penelitian ini, maka

masalah-masalah yang terjadi dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1 Bagaimana efektivitas kompensasi yang diberikan kepada pegawai PT.

PINDAD (Persero) Bandung?

2 Bagaimana kondusifitas lingkungan kerja PT. PINDAD (Persero) Bandung?

3 Bagaimana tingkat produktivitas kerja pegawai PT. PINDAD (Persero)

Bandung?

4 Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja pegawai

PT. PINDAD (Persero) Bandung?

5 Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja

pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung?

6 Seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap produktivitas

kerja pegawai pada PT. PINDAD (Persero) Bandung.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja

(25)

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Ada beberapa kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian

ini adalah:

a. Kegunaan teoretik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat guna memberikan

kontribusi untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

khususnya yang berkaitan dengan kompensasi, lingkungan kerja dan

produktivitas kerja pegawai.

b. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat dalam pegembangan ilmu manajemen summber daya manusia

tentang kompensasi, lingkungan kerja dan produktivitas kerja pegawai

serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk mengkaji

teori-teori yang terkait secara konseptual yang selama ini telah terakumulasi

dengan kenyataan di lapangan melalui fakta, data dan informasi yang

(26)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini membahas tiga variabel yaitu variabel bebas satu

(Independent Variable) atau Variabel X1 yaitu kompensasi, variabel bebas dua

(Independent Variable) atau Variabel X2 yaitu lingkungan kerja dan variabel

terikat (Dependent Variable) atau Variabel Y yaitu produktivitas kerja pegawai.

Penelitian ini dilakukan di PT. PINDAD (Persero) Bandung yang bertempat di

Jln. Jend. Gatot Subroto No. 517 Bandung. Adapun yang menjadi responden

dalam penelitian ini adalah pegawai Departemen Perencanaan dan Pengendalian

Produksi (RENDALPROD) PT. PINDAD (Persero) Bandung .

3.2Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus

menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman

atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa

peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari

masalah yang diteliti.

Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau

metode penelitian. Dalam metode penelitian akan terkandung beberapa alat serta

teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian, hal ini

sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh dikemukakan oleh Surakhmad

(27)

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sugiyono (2008:1) yang menyatakan bahwa : “metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu“.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey

merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi

tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel.

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan bahwa

“Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal

antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis”. Sedangkan menurut

Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan bahwa:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah

untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian

ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri

menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui

(28)

apakah sesuatu variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel

lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi ini, penulis melakukan

pengamatan untuk memperoleh gambaran antara tiga variabel yaitu variabel

kompensasi, variabel lingkungan kerja dan variabel produktivitas kerja pegawai.

Apakah terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai dan seberapa besar pengaruh kompensasi dan

lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai PT. PINDAD (Persero)

Bandung.

3.3Operasional Variabel

Ating S. dan Sambas Ali M. (2006:27) mendefinisikan variabel sebagai

berikut.

Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan pengamatan keadaannya berbeda-beda (berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satu satuan pengamatan lainnya, atau, untuk satuan pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat.

Penelitian ini terdiri atas Variabel Bebas (Variabel Independen) dan

Variable Terikat (Variable Dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya Variabel

Dependen (terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebasnya adalah variabel kompensasi dan variabel lingkungan

kerja. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya yaitu variabel produktivitas

(29)

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Kompensasi

Kompensasi merujuk pada semua bentuk imbalan yang berlaku bagi

pegawai dan muncul dari pekerjaan yang dihasilkan pegawai PT. PINDAD

(Persero) Bandung.

Dimensi kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu, kompensasi langsung

dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung yang ada di PT. PINDAD

(Persero) Bandung terdiri dari gaji, uang lembur, uang honor kegiatan dan premi

kontribusi. Sedangkan untuk kompensasi tidak langsung terdiri dari tunjangan

askes, tunjangan jabatan, tunjangan pensiun, pakaian dinas, dan promosi jabatan.

Operasionalisasi variabel kompensasi (variabel X1) secara lebih rinci dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Kompensasi

(30)

2. Kompensasi

3.3.2 Operasional Variabel Karakteristik Lingkungan Kerja

Karakterisitik adalah ciri-ciri, tanda-tanda yang dimiliki dan melekat pada

sesuatu hal, seseorang, baik itu benda hidup ataupun benda mati yang merupakan

pembeda dari hal lainnya.

Menurut Simamora, Henry. (1997 : 81) lingkungan kerja adalah

lingkungan internal/psikologis perusahaan dan kebijakan sumber daya manusia

yang diterima oleh pegawai perusahaan. Dari pengertian tersebut terdapat dua

faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja, yaitu 1. Lingkungan kerja fisik 2.

Lingkungan kerja Psikologis/sosial.

Jadi karakteristik lingkungan kerja merupakan ciri-ciri atau tanda-tanda

(31)

psikologis dan fisik yang dapat mempengaruhi para pegawai baik secara langsung

atau tidak langsung dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan dalam

pencapaian kepuasan dan produktivitas.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Lingkungan Kerja

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Lingkungan

a) Tingkat penerangan yang cukup dari sumber sinar matahari sesuai dengan kebutuhan kerja

b) Tingkat penerangan lampu listrik yang baik

a) Penggunaan warna dinding ruangan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan

b) Penggunaan warna dinding yang tidak melelahkan mata

a) Tingkat sirkulasi udara dalam ruangan

b) Tingkat suhu ruangan yang nyaman

c) Perlunya penambahan alat pengatur suhu udara (AC)

a) Kondisi suara di dalam kantor terhindar dari suara seperti percakapan b) Kondisi suara di dalam

kantor terhindar dari gesekan kursi-kursi c) Kondisi suara di dalam

kantor terhindar dari alat-alat kantor dan mesin-mesin

a) Tingkat kebersihan di dalam ruangan kerja b) Tingkat kebersihan di

luar/lingkungan kerja

a) Tingkat keamanan selama bekerja

b) Tingkat keamanan di luar lingkungan kerja

1) Jam kerja a) Tingkat keseuaian jam kerja dengan beban kerja b) Tingkat kecukupan jam

kerja dengan realisasi

Ordinal 15

(32)

3.Lingkungan

b) Tingkat kesesuain waktu cuti atau libur

a) Tingkat kebosanan dalam penyelesain tugas b) Tingkat kebosanan dalam

rutinitas kerja

a) Tingkat kelelahan dalam pencapaian target kerja b) Kecukupan waktu istirahat

dalam bekerja yang diberikan pihak instansi untuk pemulihan tenaga dan semangat kerja

a) Tingkat kelancaran komunikasi dengan atasan b) Tingkat kelancaran

komunikasi dengan rekan kerja

c) Tingkat interaksi dukungan dari rekan kerja

Sumber: Komaruddin (1994:231)

3.3.3 Operasional Variabel Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja pegawai merupakan hasil kerja atau karya yang

dihasilkan baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya untuk membantu mencapai dan mewujudkan tujuan organisasi atau

perusahaan. Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan skor angket persepsi

pegawai terhadap produktivitas kerjanya. Semakin tinggi skor seseorang, semakin

tinggi pula persepsinya terhadap produktivitas kerjanya. Indikator variabel ini

meliputi : 1) Hasil Kerja, 2) Disiplin, 3) Sikap Mental, dan 4) Kerja Lembur.

Operasionalisasi variabel produktivitas kerja pegawai (variabel Y) secara lebih

(33)

Tabel 3.3

Operasional Variabel Produktivitas Kerja

Variabel Y Indikator Ukuran Skala No

a) Tingkat kualitas hasil kerja. b) Tingkat persaingan keryawan. c) Tingkat kuantitas hasil kerja.

a) Tingkat ketaatan terhadap aturan perusahaan.

b) Tingkat ketaatan waktu kerja. c) Tingkat pemahaman prosedur kerja

yang tidak berbelit-belit

d) Tingkat kepatuhan dalam prosedur kerja

a) Tingkat pemeriksaan pimpinan kerja karyawan menimbulkan motivasi kerja. b) Tingkat tanggung jawab atas pekerjaan. c) Tingkat melaksanakan semua tugas dari

pimpinan.

d) Tingkat penyelesaian tugas dengan kreativitas karyawan.

a) Tingkat penambahan waktu diluar jam kerja.

b) Tingkat penyelesaian tugas lembur.

Ordinal 1 Sumber : Gary Dessler (1996:513)

3.4Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang

diperlukan untuk penelitian dapat diperoleh baik secara langsung berhubungan

dengan objek penelitian (sumber data primer) maupun tidak langsung

berhubungan dengan objek penelitian (sumber data sekunder).

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data dimana data tersebut

diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan objek

penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah

sebagian pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung.

2. Sumber Data Sekunder

(34)

membantu. Sumber ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya untuk digunakan

sebagai bahan penelitian. Yang menjadi sumber data sekunder dalam

penelitian ini adalah dokumen-dokumen, laporan-laporan, dan hasil

wawancara dari PT. PINDAD (Persero) Bandung.

3.5Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi

Suatu penelitian selalu dihadapkan pada objek yang luas dan kompleks,

baik berupa manusia, benda ataupun peristiwa-peristiwa. Objek-objek tersebut

disebut populasi yaitu seluruh objek yang diteliti sebagai dasar untuk menarik

kesimpulan. Menurut Arikunto (2006: 108) populasi adalah “Keseluruhan subjek

penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Hal senada

dikemukakan oleh Sugiyono (2007: 90) bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Selanjutnya Nazir (2003: 273) mengemukakan bahwa

“Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran unit-unit elementer, tentang

sesuatu yang ingin kita buat referensi yang berkenaan dengan data”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada dalam wilayah penelitian yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT.

(35)

3.5.2 Sampel

Ada kalanya dalam suatu objek penelitian atau populasi terlampau luas.

Oleh karena itu dalam mengadakan penelitian seorang peneliti harus

mempertimbangkan khususnya yang berkaitan dengan kemampuan tenaga, biaya,

dan waktu yang jelas tentang metode yang digunakan sebagai bahan pertimbangan

yang berkaitan dengan hal tersebut. Menurut Sugiyono (2007: 91) “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ada beberapa

faktor yang menyebabkan sampel ini digunakan diantaranya ialah keterbatasan

tenaga, biaya, dan keterbatasan waktu yang tersedia”. Sementara itu menurut

Arikunto (2006: 131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang telah

diteliti”. Sedangkan menurut Moh. Nazir (2003: 273) bahwa “Sampel adalah

kumpulan dari unit sampling. Ia merupakan subset dari populasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Agar memudahkan proses penelitian, maka ukuran sampel dihitung

berdasarkan formulasi yang dikemukakan Sugiyono yang dikutip oleh Riduwan

(2006:65), sebagai berikut:

Keterangan:

Ukuran Sampel

Ukuran Populasi

d = Presisi yang ditetapkan = 10 % 2

. 1

N n

N d =

+

n =

(36)

2

. 1

N n

N d =

+

Dengan menggunakan formulasi dihitung besarnya unit sampel dari

populasi sebesar 126 sebagai berikut:

Ukuran sample tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran

minimal. Untuk menjaga akurasi dan presisi dalam penarikan sampel maka

sampel tersebut dinaikkan menjadi 60. Hal tersebut juga sebagai jaminan bagi

sampel apabila ukuran sampel minimum tidak terpenuhi. Guna mendapatkan

jumlah sampel yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam

penyebarannya dibagikan secara proporsional berdasarkan unit-unit analisis yang

ada.

Dengan demikian penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel di

atas 55,72 yang dibulatkan menjadi 56. Akan tetapi untuk menjaga akurasi dan

presisi dalam penarikan sampel maka sampel yang telah ada di tambahkan

menjadi 60. Hal tersebut juga sebagai jaminan bagi sampel apabila ukuran sampel

minimum tidak terpenuhi. Dan guna mendapatkan jumlah sampel yang

representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebarannya dibagikan secara

proporsional.

3.5.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2007: 91) mengemukakan bahwa ”teknik sampling adalah

merupakan teknik pengambilan sampel”. Kemudian menurut Ating S. dan Sambas

Ali M. (2006: 31), ”Sampling ialah cara mengumpulkan data dengan jalan

,

55 75 = 56 26

, 2 126

 

n

1 ) 1 , 0 ( 126

126

2 

(37)

mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi

objek penelitian”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik simple random sampling, karena pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu, dan anggota populasi dianggap homogen, yaitu setiap pegawai di PT.

PINDAD (Persero) Bandung mendapat peluang yanng sama untuk dijadikan

sampel penelitian. Berdasarkan teknik pengambilan sampel, maka sampel dalam

penelitian ini berjumlah 60 orang Pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung.

Jumlah ini diambil berdasarkan pertimbangan bahwa jumlah ini sudah melebihi

jumlah sampel minimal untuk sampel penelitian, sehingga data yang diperoleh

cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan serta mengatasi keterbatasan

waktu dan biaya untuk melakukan penelitian ini.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel, maka peneliti mengambil jumlah

sampel 60 orang pegawai di PT. PINDAD (Persero) Bandung.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung alokasi sampel adalah

sebagai berikut:

n N N nii

(Riduwan , 2006:66)

Keterangan :

= Jumlah sampel

= Jumlah sampel unit kerja ke i = Jumlah populasi

= Jumlah populasi pada unit kerja ke i

Mengingat populasi tersebar di setiap bagian, maka distribusi ukuran

sampel ditentukan berdasarkan metode alokasi proposional dengan pertimbangan n

i

n N

i

(38)

agar sampel yang diperoleh mewakili secara proposional untuk setiap bagian

dengan menggunakan rumus di atas.

Dengan demikian dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel

berjumlah 60 orang. Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi

wakil tiap bidang dipilih secara acak.

3.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sumber

data primer atau sumber data sekunder. Dalam pelaksanaan pengumpulan data

tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk

memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Teknik Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan cara penglihatan,

pengamatan, dan pencatatan mengenai data-data dan informasi yang ada di

tempat penelitian tersebut. Observasi bermanfaat untuk mengetahui

bagaimana keadaan sebenarnya dari tempat penelitian, baik mengenai aspek

material maupun produktivitas kerja dari para pegawainya.

b. Teknik wawancara

Wawancara yaitu proses pengumpulan data dari responden (sumber data) atas

(39)

pedoman wawancara, yang dilakukan secara tatap muka (face to face) maupun

melalui telepon (telephone interview).

c. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu proses pengambilan data yang bersumber dari

dokumen-dokumen yang dimiliki oleh PT. PINDAD (Persero) Bandung yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti untuk menunjang data dari hasil

observasi dan wawancara.

d. Angket

Angket yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

yang menjadi anggota sampel penelitian. Data yang ingin diperoleh dari

angket adalah data-data yang memberikan gambaran atau hubungan dari

variabel-variabel yang sedang diteliti yang merupakan pokok permasalahan.

e. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan

informasi dan bahan kajian sebagai landasan teoritis yang dapat menunjang

dan membantu terhadap pemecahan masalah yang sedang diteliti. Dengan cara

mengumpulkan berbagai data dan informasi melalui buku-buku, internet, dan

skripsi-skripsi yang dapat membantu terhadap pemecahan masalah yang

penulis kaji.

3.6.2 Alat Pengumpulan Data

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena

akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Proses ini dilakukan

(40)

diajukan dalam menjaring kriteria yang diharapkan oleh peneliti. Pengujian

instrumen ini dilakukan dengan melalui pengujian validitas dan pengujian

reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang akan peneliti ukur, sedangkan instrumen yang reliabel

berarti instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang

sama dan akan menghasilkan data yang sama.

3.6.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui

ketepatan alat ukur yang digunakan, sehingga benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Sugiyono (2007: 137) menyatakan bahwa “Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur“. Arikunto (2006: 168) mengemukakan bahwa “suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah”. Rumus yang digunakan

untuk uji validitas ini adalah rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan

oleh Pearson sebagai berikut.

(41)

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam rumus t -

student untuk mengetahui validitas instrumen dengan rumus sebagai berikut:

2

1 2

r N r t

 

Keterangan :

t = Nilai hitung uji r = Koefisien korelasi N = Banyak responden

Karena penelitian dilakukan dengan ukuran sampel, maka harus dilakukan

uji t dengan tujuan agar dapat menarik kesimpulan untuk populasi. Seperti yang

dikemukakan oleh Ating S. dan Sambas Ali M. (2006:219) bahwa:

Apabila penelitian kita adalah populasi, maka cukup sampai perhitungan r kita sudah dapat menarik kesimpulan. Sementara kalau penelitian kita adalah penelitian sampel setelah perhitungan r, maka kita tidak dapat menarik kesimpulan karena kesimpulan itu hanya untuk ukuran sampel yang bersangkutan, bukan kesimpulan untuk keseluruhan/populasi. Kesimpulan untuk sampel tidak dapat mewakili populasinya. Jadi untuk kepentingan generalisasi dari sebagian untuk seluruh inilah perlu dilakukannya uji statistik tertentu (dalam kasus ini uji t).

Kriteria uji:

 Item pernyataan yang diteliti dikatakan valid jika thitung > ttabel  Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid jika thitung≤ ttabel

3.6.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya

instrumen penelitian reliabel bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun

pada waktu yang berbeda, hasilnya akan tetap sama. Arikunto (2006: 178)

menyatakan bahwa Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas ini adalah Koefisiensi Alfa (α) dari

(42)

rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai

dengan 5. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:

(Ating S. dan Sambas Ali M., 2006: 48)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya bulir soal

Jumlah varians tiap butir pernyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai

varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan sebagai berikut:

(Ating S. dan Sambas Ali M., 2006:48)

Keterangan:

(

x = Kuadrat skor seluruh responden dari tiap item

N = Jumlah responden

Setelah harga r11 diperoleh, kemudian disubstitusikan ke dalam rumus t -

student untuk mengetahui reliabilitas instrumen dengan rumus sebagai berikut.

(43)

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

 Item pernyataan yang diteliti dikatakan reliabel jika thitung > ttabel

 Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak reliabel jika thitung≤ ttabel

3.7Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a)

mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang

karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh

dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka

langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel

yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap

(44)

Tabel 3.4

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5 1

2. Setuju/Sering/Positif 4 2

3. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3 3

4. Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 4

5. Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif 1 5

Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi

secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi

tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1. 2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam

teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah

(45)

digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui efektivitas

kompensasi, kondusifitas lingkungan kerja, tingkat produktivitas kerja pegawai,

adakah pengaruh efektivitas kompensasi terhadap tingkat produktivitas kerja

pegawai, adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai

PT. PINDAD (Persero) Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik

deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase,

frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang

diperoleh dari responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan

lima kategori (skala Likert), adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai

berikut. Adapun langkah dalam analisis data deskriptif yaitu:

1. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap

alternatif jawaban yang tersedia.

2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden.

3. Buatlah tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 2 Setuju/Sering/Positif

3 Kurang Setuju/Kadang-kadang/Netral/Tidak Tahu 4 Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif

4. Buat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian

dipresentasekan dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran

(46)

Gambar 3.1

Contoh Grafik Deskriptif 3.7.2 Tenik Analisis Data Parametris

Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala

ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik

mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval.

Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan

ditransformasi menjadi skala interval. Secara teknis operasional pengubahan data

dari ordinal ke interval menggunakan bantuan Sofware Microsoft Excel 2007

melalui Method of Successive Interval (MSI).

Menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2009:70) untuk

mengubah data ordinal menjadi interval dapat menggunakan bantuan Microsoft

Excel. Langkah-langkah untuk mentransformasikan data tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. b. Klik “Analize” pada Menu Bar.

c. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Method Of Succesive Interval”.

d. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog

Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

e. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

f. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

(47)

g. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.

h. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka

digunakan analisis regresi. Analisis regresi adalah menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data-data dari variabel yang diteliti,

apakah sesuatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel

lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa syarat analisis data yang

harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan

dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Linearitas dan Uji

Homogenitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji

statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk

mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian

normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/

perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel

kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan

metode Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel Key Performance Indicator Produktivitas Kerja  PT. PINDAD (Persero) Bandung Tahun 2011
Tabel 1.2 Jumlah Jam Hilang (Inefisien) Pegawai PT. PINDAD (Persero) Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Menghitung dan merekod susut nilai (belanja), melalui jurnal, dalam lejar dan Akaun Untung Rugi - Merekod peruntukan susut nilai (kontra aset ) dalam

Satellite data also included a set of TanDEM-X (TDX) and TerraSAR-X (TSX) X-band synthetic aperture radar (SAR) images, suitable for interferometric and

Scanned

Tegangan maksimum yang diizinkan terjadi pada suatu struktur saat beban.. servis bekerja harus lebih kecil atau sama dengan tegangan leleh (

[r]

Sayangnya, banyak studi mengklaim positif pembungkaman gen yang dimediasi siRNA dalam sel ikan kurang pengendalian yang diperlukan untuk memberikan bukti kuat pada

Sila kedua Pancasila ini mengandung makna warga negara Indonesia mengakui adanya manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia memiliki kedudukan, dan

Cette mémoire rédigé afin d’accomplir l’une des conditions pour l’obtention du diplôme de Master en Pédagogique, en vue de faire une recherche sur