NERACA, LAPORAN LABA/RUGI, KREDIT DAN DPK
Berikut beberapa penjelasan mengenai ilmu akuntansi yang akan diterapkan pada sistem
pelaporan Bank Convensional :
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang berbentuk posisi keuangan di sebuah instansi seperti pada
Bank. Pada neraca berisi semua transaksi pengumpulan dana dan pengeluaran dana.
Neraca terdiri dari Aset, Pasiva dan administrasi. Total Aset/Debet sama dengan total
Pasiva/Kredit (Kewajiban + Modal). Berikut keterangan GL_Code yang diawali
dengan angka tertentu :
1 : aktiva
2 : kewajiban
3 : modal
4 : pendapatan
5 : bebam
6 : (6-9)administras
Neraca pada LBUS terdapat pada form 1, dengan field berikut ini :
a. Sandi bank
b. Sandi rekening
c. Rupiah
d. Valas
e. Jumlah
Keterangan :
a. Rupiah diisi dari kolom (CR_BAL_LCY)- (DR_BAL_LCY)*-1 jika GL_CODE
diawali dengan 1 dan jenis valuta IDR, selain GL_CODE diawali 1
(CR_BAL_LCY)- (DR_BAL_LCY)
b. Kolom Valas diisi dari Kolom (CR_BAL_LCY)- (DR_BAL_LCY) *-1 jika
GL_CODE diawali dengan 1 dan jenis valuta tidak IDR, selain GL_CODE
diawali 1 (CR_BAL_LCY)- (DR_BAL_LCY)
Validasi neraca yang terdapat pada form 1 :
a. Jika sandi rekening > 490 maka rupiah dan valas harus absolute atau dikali
dengan -1, karena sandi yang besar dari 490 merupakan sandi administrasi
b. Jika sandi rekening 223 berisi nilai kecil dari 0 maka nilai rupiah dan valas yang
ada pada sandi rekening 223 pindah pada kolom rupiah dan valas pada sandi
merupakan aset antar kantor kegiatan operasional di indonesia yang harus bernilai
>=0, maka dari itu terjadi reclass dengan sandi 393 yang merupakan kewajiban
antar kantor kegiatan operasional di indonesia, hal serupa juga terjadi pada sandi
441 yang reclass dengan sandi 442, 436 dengan 437, 461 dengan 462, dan 465
dan 466
c. Sandi rekening <= 290 nilai rupiah dan valas dikali dengan *-1, karena sandi 100
hingga 290 merupakan sandi aset
2. Laporan Laba / Rugi
Laba terjadi jika pendapatan yang diperoleh oleh bank lebih besar dari beban yang
harus dikeluarkan oleh bank tersebut, akan tetapi jikan pendapatan lebih kecil dari
beban yang harus dikeluarkan oleh bank maka akan terjadi rugi. Maka pada laporan
laba/rugi hanya terdapat pendapatan dan beban.
3. Kredit
Dana yang disalurkan oleh bank pada nasabah berdasarkan akad atau perjanjian.
Kredit ada dua macam, yaitu:
a. Kredit dengan perjanjian / akad
Kredit ini menggunakan jaminan pada saat perjanjian dilaksanakan Kredit indikasi
Kerjasama antara bank Chanling
Kerjasama antara bank dengan leasing seperti ADIRA, FIF,dll Executing
Kerjasama antara bank dengan leasing, namun bank ikut menanggung resiko
yang terjadi Kartu kredit b. Kredit tanpa perjanjian
Kredit ini terjadi tanpa jaminan, akan tetapi jarang sekali bank mau memberikan
kredit dengan jenis ini, kecuali pada pihak yang sangat diyakini.
Berikut beberapa proses yang terjadi pada kredit :
a. Fasilitas kredit
Merupakan kesanggupan bank memenuhi kredit yang diminta oleh nasabah
b. Jangka waktu
c. Bunga
Bunga yang diperoleh oleh bank atas kredit yang diberikan kepada nasabah
d. Jaminan
Jaminan yang digunakan oleh nasabah atas kredit yang diminta
Kolom-kolom pada kredit :
a. Plafond
Merupakan jumlah kredit nasabah atau jumlah fasilitas yang diberikan bank
kepada nasabah
b. Bulan laporan
Jumlah plafond + jumlah bunga
c. Nominal
Sisa kredit nasabah setelah diangsur
d. Jumlah bulan lalu
Jumlah kredit pada bulan lalu
e. Kelonggaran tarik
Sisa fasilitas yang diberikan bank kepada nasabah yang belum diambil
sepenuhnya oleh nasabah tersebut
4. DPK
Dana Pihak Ke3 merupakan salah satu sumber modal yang bersumber selain dari
bank, yaitu dapat berasal dari perusahaan atau perorangan,dll. DPK memiliki 3
bentuk, yaitu :
a. Giro
Tabungan yang tidak dapat ditarik sewaktu-waktu, dan
b. Tabungan
Tabungan yang dapat diambil sewaktu-waktu
c. Deposito
Pada LBU Form 25 adalah Nasabah Selain Bank yang memiliki rule, seperti berikut :
a. Nasabah – Deposito On Call Dodeco not like ‘B%’
Dodtep = 0
Dostat = 1
Dodtep >0
Dotype = 4
c. Deposito Berjangka Deposito not like ‘B%’ Dodep >0
Dostat = 1
5. Apa Beda Fasilitas dan Jaminan
a. Fasilitas
Merupakan jumlah kredit yang sanggup diberikan oleh bank kepada nasabah
b. Jaminan
Barang berharga milik nasabah yang dijadikan penjamin atas fasilitas yang
diberikan oleh bank terhadap nasabah tersebut. jika nasabah tidak sanggup lagi
membayar kredit, makan barang berharga yang dijadikan jaminan akan di lelang