• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Metafungsi Visual Multimodal Teks Mangayun Pada Masyarakat Mandailing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Metafungsi Visual Multimodal Teks Mangayun Pada Masyarakat Mandailing"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa verbal (lisan dan tulis) memegang

peranan penting dalam interaksi dan menjadi sarana interaksi yang paling utama,

sedangkan bahasa visual dipandang kurang penting, padahal banyak kegiatan

manusia yang bernilai dikaitkan dengan verbal dan visual. Bahasa verbal tanpa

bahasa visual; gerak, suara, warna dan objek material membatasi pemahaman kita

ketika berkomunikasi.

Bahasa verbal dan visual saling berhubungan dan bersama-sama

membangun makna suatu teks. Gombrich (1982) dalam Young dan Fitzgerald

(2006:169) menyatakan pendapatnya dalam jurnal “The Visual Image:

representation and misrepresentation”, Gombrich menjelaskan mengenai

pentingnya teks visual dalam menyampaikan makna di samping teks verbal, dan

semua skema direpresentasikan dalam bentuk visual. Sementara itu, Kress dan

Leeuwen (1996:122) merupakan dua linguis yang memberikan sumbangan besar

dalam memberikan analisis terhadap teks verbal dan visual. Mereka menfokuskan

perbedaan makna yang dibentuk oleh kedua model teks tersebut serta hubungan

diantara keduanya. Analisis mereka menunjukkan adanya kecenderungan

penggunaan teks visual yang lebih besar daripada penggunaan teks verbal,

khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, Bahasa verbal

tanpa bahasa visual; gerak, suara, warna dan objek material membatasi

(2)

Interaksi bahasa meliputi sarana verbal (lisan dan tulis) dan sarana visual.

Sarana verbal lisan direpresentasikan melalui bunyi atau suara dan sarana verbal

tulis direpresentasikan berupa huruf-huruf. Sedangkan sarana visual

direpresentasikan melalui gestur, gerak, suara, warna, tatapan seseorang, objek

material dan visual. Semua interaksi yang mengkombinasikan dua sarana yang

dapat memberikan makna komunikasi pada bahasa yaitu verbal dan visual

dinamakan multimodal (Sinar, 2012:131).

Multimodal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cara orang

berkomunikasi menggunakan dua atau lebih modus yang berbeda pada saat

bersamaan (Kress dan Leeuwen, 1996:122), yang dapat didefinisikan sebagai

“Penggunaan beberapa modus semiotik dalam produk, atau peristiwa semiotik

yang terjadi secara bersamaan, dan dengan cara menggabungkan dua sarana

tersebut untuk memperkuat, melengkapi, atau berada dalam susunan tertentu”.

Multimodal dapat juga dikatakan sebagai “Istilah teknis yang bertujuan

menunjukkan bahwa pemaknaan yang kita lakukan selama ini memanfaatkan

beragam sarana semiotik” (Iedema, 2003:29). Menurut Sinar (2012:131)

multimodal pada bahasa adalah sistem semiotik yang mempunyai implikasi

bahwa makna terletak pada sarana komunikasi dan tiap sarana mempengaruhi

makna secara sentral dan secara dominan dalam keseluruhan proses komunikasi

baik bersarana fonik maupun grafik, yaitu ujaran, tulisan, gambar, dan isyarat.

Dengan kata lain, Multimodal, merupakan analisis menyeluruh terhadap teks.

Analisis multimodal berbasis LFS didasarkan pada konsep metafungsi

bahasa, yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual yang

(3)

oleh Kress dan van Leeuwen (1996) untuk membuat komponen metafungsi

bahasa visual. Dengan menggunakan perangkat komponen metafungsi bahasa

visual dapat dijadikan sebagai suatu pendekatan alternatif dalam menganalisis

teks multimodal mangayun karena kemampuannya dalam melihat teks secara

menyeluruh, yaitu bagaimana teks verbal maupun teks visual menyampaikan

makna dan bagaimana hubungan di antara keduanya dalam membentuk dan

menyampaikan makna sebuah teks (Young dan Fitzgerald, 2006: 169-173).

Teks dalam Masyarakat Mandailing banyak ditemukan, salah satunya teks

mangayun. Awalnya mangayun ini adalah kegiatan biasa yang dilakukan ibu-ibu

ketika menidurkan anaknya, sehingga mangayun menjadi sebuah bentuk upacara

adat terhadap anak-anak yang baru lahir disertai dengan nyanyian yang berisi

puji-pujian kepada Nabi Muhammad, nasehat atau petuah dan do’a, yang bernilai

religius. Dalam teks mangayun ini menampilkan kombinasi bahasa verbal dan

bahasa non-verbal sehingga dapat dianalisis dengan multimodal yang

diperkenalkan teori linguistik sistemik fungsional. Oleh karena itu teori analisis

multimodal ini diterapkan pada teks mangayun.

Pentingnya analisis metafungsi diterapkan pada teks multimodal

mangayun karena (1) berkaitan erat dengan penggunaan teks-teks modern yang

mulai meninggalkan teks-teks tradisional, salah satunya teks mangayun yang

merupakan teks tradisional masyarakat Mandailing, sebagai contoh teks

mangayun sekarang ini lebih menggunakan bahasa Indonesia dari pada bahasa

daerah masing-masing, selain itu sepuluh tahun yang lalu ketika acara mangayun

dilaksanakan maka alat musik yang mengiringi lagu mangayun masih tradisional

(4)

keyboard. Dengan adanya analisis teks multimodal yang menganalisis secara

audio-visual, masyarakat Mandailing sadar bahwa teks mangayun yang

digunakan dengan bahasa daerahnya lebih mengena baik dari arti maupun pesan

yang disampaikan dan tetap menggambarkan adat istiadat Mandailing, sehinggga

generasi muda masih dapat melihat keragaman teks-teks mangayun. Oleh sebab

itu peneliti perlu melakukan penelitian ini agar acara mangayun tetap

dilaksanakan dengan teks berbahasa daerah.

Kemudian (2) melalui analisis metafungsi terhadap teks multimodal akan

diketahui bagaimana teks visual membangun makna teks mangayun. Selanjutnya

(3) pentingnya analisis metafungsi pada teks multimodal mangayun untuk

menjawab pertanyaan apakah teks verbal memiliki kemampuan yang sama atau

lebih besar dibandingkan dengan teks visual dalam membentuk dan

menyampaikan pesan atau sebaliknya. (4) Apakah kedua model teks tersebut

saling mendukung, saling bertentangan, saling tumpang tindih, atau bahkan

memberikan makna yang berbeda satu sama lain dalam teks yang sama.

Keseluruhan informasi dalam teks akhirnya akan menentukan analisis metafungsi

dan multimodal seperti apa yang ingin ditampilkan oleh teks tersebut kepada

khalayak.

Teks sebagai semiotik linguistik dalam penelitian ini dipahami sebagai

unit bahasa yang fungsional, yang berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dalam

suatu lingkungan sosial (Sinar,2012:3) meliputi metafungsi visual ideasional

(representasi) interpersonal (interaksional) dan tekstual (komposisi). Sedangkan

teks multimodal adalah memperlihatkan dua atau lebih peristiwa semiotik; visual,

(5)

pemahaman di atas, penelitian ini akan menelaah aspek teks multimodal

mangayun terdiri atas teks verbal dan visual dengan menggunakan metafungsi

visual representasi, interaksional dan komposisi. Dengan demikian, penelitian ini

mengkaji tentang “Analisis Metafungsi Visual Teks Multimodal Mangayun pada

masyarakat Mandailing.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penelitian ini akan mengkaji

masalah yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah analisis metafungsi visual dalam teks multimodal mangayun

pada masyarakat Mandailing?

2. Bagaimanakah hubungan inter-semiotik logis antara teks multimodal

mangayun (verbal dan visual) pada masyarakat Mandailing?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan masalah penelitian, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan analisis metafungsi visual dalam teks multimodal mangayun

pada masyarakat Mandailing

2. Mendeskripsikan hubungan inter-semiotik logis antara teks multimodal

mangayun (verbal dan visual) pada masyarakat Mandailing

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi secara teoritis dan praktis

1.4.1 Manfaat Teoretis

1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan dalam ilmu linguistik khususnya dengan menggunakan teori

(6)

2. Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peneliti yang lain dan menjadi

rujukan untuk penelitian lebih lanjut, khususnya tentang analisis metafungsi

visual Kress dan van Leeuwen

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan

kepada masyarakat umum tentang upacara adat mangayun, yang setiap etnis

kelompok khususnya Sumatera Utara melaksanakan upacara adat mangayun

tersebut.

2. Mendokumentasikan kekayaan adat istiadat masyarakat Mandailing

1.5 Klarifikasi Istilah

Teks multimodal Analisis teks secara menyeluruh yang meliputi

analisis seluruh sumber semiotik yang terdapat

di dalam teks tersebut

Teks Merupakan hasil, artinya bahwa teks itu

merupakan keluaran (output); sesuatu yang

dapat direkam atau dipelajari (berwujud)

Metafungsi visual Konsep yang memberi kemampuan kepada

seseorang untuk memahami wacana, teks dan

konteks sosial yang berhubungan dengan visual

Representasi (Ideasional) Sistem semiotik yang memiliki kemampuan

untuk merepresentasikan aspek-aspek

pengalaman dunia di luar sistem tanda baik

(7)

Interaksional (Interpersonal) Sistem semiotik yang mampu memproyeksikan

sebuah hubungan sosial diantara pencipta,

tanda, penerima tanda dan objek yang

direpresentasikan oleh tanda tersebut

Komposisi (Tekstual) Sistem semiotik yang memiliki kemampuan

untuk membentuk teks, kompleks tanda baik

secara internal maupun dengan konteks di

dalamnya dan untuk apa tanda-tanda tersebut

diproduksi.

Mangayun Upacara yang dilakukan untuk bayi

digabungkan dengan upacara

kegiatan mencukur rambut bayi merupakan

kegiatan awal dari acara ini. Upacara mangayun

ini disertai dengan lagu-lagu yang berisi

puji-pujian kepada nabi Muhammad, nasehat atau

petuah dan do’a, yang bernilai religius.

Masyarakat Mandailing salah satu kelompok etnis yang menetap di

daerah Sumatera Utara, yaitu di daerah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk membuat website SDN BATU AMPAR 06 PAGI agar dapat digunakan sebagai sarana informasi tentang profil dan pendaftaran online sehingga dapat

Meneladani nila-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan seharí-hari. - Mengidentifikasi nilai-nilai juang

Untuk database menggunakan MySQL karena mempunyai keunggulan seperti mampu mendukung kinerja PHP, mampu menampung banyak record, sangat cepat mengeksekusi perintah dan

Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis website ini dapat memberikan sedikit kemudahan bagi pengguna dalam belajar Pengantar

Penulisan ilmiah ini akan membahas mengenai cara pembuatan dari mulai membuat Struktur Program, perancangan aplikasi, perancangan database dan penulisan

Yayasan Peduli Guru Kita yang disingkat PEGITA yang lahir karena lahir karena ingin memberikan penghargaan yang besar tehadap para guru dan keluarganya. Oleh karena itu, penulis

[r]