• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumor Paru Sekunder

2.1.1 Definisi Tumor Paru Sekunder

Tumor paru adalah suatu kondisi abnormal yang terjadi pada tubuh akibat terbentuknya suatu lesi atau benjolan pada tubuh, berdasarkan jenisnya tumor paru dapat dibagi menjadi tumor paru jinak dan tumor paru ganas, sementara berdasarkan asal tumornya dapat dibagi menjadi tumor paru primer dan tumor paru sekunder, tumor paru primer merupakan suatu keadaan tumor paru yang didapatkan dari organ paru itu sendiri sementara tumor paru sekunder merupakan suatu metastasis tumor paru dari organ lain.1,5

Tumor paru sekunder atau disebut juga tumor metastasis pada paru

merupakan tumor yang sering ditemui pada foto toraks, sekitar tiga puluh persen (30%) keganasan bermetastasis ke paru. Metastasis soliter merupakan jenis

metastasis pada paru yang sering ditemukan tetapi dalam menegakkan dignosis nodul soliter sulit untuk ditegakkan diagnosisnya, dan dalam penegakan diagnosis tumor paru sekunder akan lebih mudah jika pasien memiliki riwayat tumor di organ lain sebelumnya.5

2.1.2 Epidemologi Tumor Paru

(2)

Tumor paru sekunder atau metastasis pada paru dapat terjadi karena telah menyebarnya sel-sel kanker dari organ lain ke paru-paru, sel-sel kanker dapat bermetastasis ke bagian tubuh lain dengan melakukan perjalanan melalui darah atau sistem limfatik bagian tubuh lain.10 Untuk lokasi penyebarannya pada perempuan dapat berasal dari organ payudara, cervix, ovarium, kolon, kandung kemih, usus, ginjal, pankreas, lambung dan tiroid. Sementara pada laki-laki dapat

berasal dari tulang, kolon, kandung kemih, usus, ginjal, pankreas, lambung, dan tiroid.

Insiden kanker paru sekunder adalah 9,7% dari seluruh kanker paru. Diperkirakan 30% dari neoplasma akan bermetastasis ke paru. Insiden tumor yang banyak bermetastasis ke paru-paru adalah, Chorio Carcinoma (80%); Osteo sarcoma (75%); kanker ginjal (70%); kanker tiroid (65%); melanoma (60%);

4. Faktor perilaku/gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik

(3)

2.1.4 Faktor Risiko Terjadinya Metastasis Paru

Terjadinya peningkatan tekanan mekanik pada tumor jinak mengakibatkan terjadinya pertumbuhan tumor yang bersifat ekspansif yaitu membentuk kapsul yang berbatas tegas dengan jaringan disekitarnya, pada tumor ganas terdapat pelepasan sel tumor dari sel induk, penurunan kadar kalsium pada dinding sel

serta adanya peningkatan tekanan mekanik yang diakibatkan oleh proliferasi sel tumor secara terus menerus.12

Adanya jalan penyebaran metastasis merupakan faktor resiko terjadinya metastasis pada paru, metastasis tumor dapat terjadi melalui pembuluh darah atau dikenal sebagai hematogen, pembuluh vena mempunyai dinding yang tipis sehingga dapat ditembus oleh sel-sel tumor dan mengakibatkan metastasis.12

Metastasis dapat pula terjadi melalui penyebaran pembuluh limfe atau dikenal sebagai penyebaran limfogen, sel-sel tumor menembus masuk kedalam pembulun limfe dan akan diangkut oleh aliran cairan kelenjar getah bening sebagai embolus, sehingga terbentukla metastasis pada sel tumor dan mengakibatkan terbendungnya aliran cairan getah bening.12

Adanya lingkungan yang mendukung sel-sel tumor untuk bermetastasis memperkuat kemungkinan terjadinya metastasis pada paru, sel-sel tumor yang dapat tumbuh secara otonom melepaskan diri dan menempel pada suatu organ tubuh, kondisi tempat baru itu harus cocok bagi pertumbuhannya. Jika tidak, maka sel-sel tumor tidak akan membentuk metastasis dan dapat mati.12

Embolus tumor yang berukuran kecil akan sampai dan tersangkut pada kapiler dan membentuk metastasis. Pembuluh yang berdinding tipis ini member kemungkinan yang baik bagi pertumbuhan sel-sel tumor. Selain jaringan setempat yang memberikan kemungkinan bagi tumbuhnya sel-sel tumor, faktor

(4)

2.1. 5 Patofisiologi Tumor Paru Sekunder

Proses berurutan mulai tumorigenesis, invasi dan metastasis digambarkan sebagai berikut :13

1. Aktivasi onkogen (terjadi transformasi). 2. Proliferasi sel-sel yang bertransformasi.

3. Kemampuan sel tumor untuk menghindar dari immunesurvailence.

4. Suplai nutrisi kepada masa tumor memerlukan pelepasan faktor-faktor angiogenesis.

5. Invasi lokal dan destruksi komponen-komponen matriks ekstraseluler dan parenkim.

6. Migrasi sel tumor dari tempat asalnya.

7. Penetrasi sel-sel kanker melalui dinding pembuluh darah . 8. Embolisasi dan penggumpalan sel-sel tumor menuju lokasi baru.

9. Sel-sel tumor berhenti dalam lumen pembuluh darah kecil atau getah bening. 10.Menembus pembuluh darah dan berkembang di lokasi baru.

2.1.6 Diagnosis Tumor Paru Sekunder

Penegakan diagnosis pada tumor paru sekunder dapat dipertimbangkan dengan melihat gejala, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang lainnya.

2.1.6.1Gejala Tumor Paru Sekunder

Gejala pada tumor paru sekunder diantaranya adalah:17

1. Batuk terus-menerus

(5)

2.1.6.2 Radiologi dan CT Scan Tumor Paru Sekunder

Gambaran radiologi dan CT Scan yang sering ditemukan pada metastasis kanker paru adalah single atau multiple nodul, yang memiliki gejala tidak spesifik seperti batuk berdarah dan pernapasan melambat. Metastasis paru dibagi menjadi 4 tipe diantaranya adalah : nodul, lymphatic spread, tumor emboli dan tumor endobronkial.16

1. Nodul

Merupakan metastasis yang berasal dari tumor yang kecil meluas ke daerah paru dengan jalan melewati arteri pulmonal, beberapa jenis kanker yang dapat menimbulkan tipe nodul diantaranya adalah : kanker usus, ginjal, testis, payudara, sarcoma dan melanoma.16

(6)

Gambar 2.2 metastasis osteosarkoma B: PA radiografi pria 57 tahun pada bagian lateral menunjukkan lokasi hilus.14

(7)

Gambar 2.4 metastasis sarcoma. Gambaran radiografi memperlihatkan multiple bilateral pulmonary nodules. Nodul memiliki batas yang halus, dan terdapat efusi pleura pada paru kiri.16

(8)

Gambar 2.6 metastasis kanker usus. PA : radiografi memperlihatkan small bilateral pulmonary nodules.14

(9)

Gambar 2.8 tonsilar squamous cell carcinoma metastases. CT scan memperlihatkan kavitas nodul.14

(10)

Gambar 2.10 metastasis adenocarcinoma colon: miliary pattern. CT scan memperlihatkan nodul pada lobus paru.16

(11)

Gambar 2.12 metastasis kanker testis. PA dan lateral.14

(12)

Gambar 2.14 metastasis melanoma. A: PA radiografi memperlihatkan multiple bilateral yang berbatas dan massa nodul yang bervariasi gambaran radiografi dinamakan “canon ball”, B: tampilan lateral menunjukkan nodul dan massa pada paru.14

(13)

Gambar 2.16 metastasis kanker serviks. A: PA radiografi memperlihatkan nodul multiple bilateral. Pada bagian perifer paru memudar, B: CT scan memperlihatkan banyak nodul dan kavitas.14

(14)

Gambar 2.18 tonsilar squamous cell carcinoma metastases. CT scan memperlihatkan kavitas nodul.14

2. Lymphatic spread

Mempunyai karakteristik nodul yang halus dan tebal yang terdapat pada

Interlobular septa, dan mempunyai resolusi yang tinggi pada CT Scan. Penebalan dapat terlihat pada bagian permukaan perifer pleura dan terdapat ditengah pada

polygonal arcades.16

(15)

Gambar 2.20 Lymphangitic Carcinomatosis. CT Scan memperlihatkan penebalan bilateral septal yang luas dengan multiple polygonal arcades.16

3. Intravaskular emboli tumor

Emboli pada tumor dapat terlihat melalui histopatologi, pada banyak pasien memiliki metastasis nodul, intravascular emboli ini dapat ditemukan pada arteri

dan biasanya sulit dikenali melalui CT Scan. Emboli tumor dapat terlihat pada arteri pulmonal central.16

(16)

4. Metastasis bronkus dan trakea

Metastasis bronkus dan trakea memperlihatkan lesi single atau multiple

endoluminal soft tissue. Tumor dapat berbentuk polipoid dan tampak seperti sarung tangan dengan dilatasi pada bronkus.16

Gambar 2.22 Metastasis Endobronkial. CT scan memperlihatkan lesi endoluminal polypoid pada pertengahan paru dan lobus kanan bawah paru.16

(17)

2.1.6.3Biopsi Paru

1. Transbronchial lung biopsy (TBLB)

bronkoskopi fleksibel memiliki keberhasilan yang terbatas ketika digunakan untuk mendiagnosis tumor. Sensitivitas diagnostik pada biopsy ini menurun dari 69% menjadi 33% untuk ukuran tumor < 2 cm. Sensitivitas hasil diagnostik

didapatkan bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Pada penelitian 129 pasien dengan tumor paru perifer didapatkan hasil keganasan 64% dan jinak 35%, akan tetapi stratifikasi yang mendasari yaitu lokasi dan ukuran tumor menunjukkan hasil 14% untuk ukuran tumor < 2 cm dengan lokasi sepertiga paru bagian luar. 17

2. Transthoracic needle aspiration (TTNA)

TTNA adalah tindakan diagnostik dengan teknik pengambilan sampel secara perkutan dari tumor yang melalui dinding dada, parenkim paru dan mediastinum untuk keperluan pemeriksaan sitologi, histopatologi dan mikrobiologi, dengan menggunakan anestesi lokal. Transthoracic needle aspiration (TTNA) menunjukkan sensitivitas yang tinggi sebagai prosedur diagnostik untuk tumor paru.17

2.1.7 Tatalaksana Tumor Paru Sekunder 2.1.7.1Kemoterapi

Kemoterapi biasanya digunakan untuk mengobati kanker metastatis ke paru-paru. Kemoterapi membantu menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh, ini merupakan pilihan pengobatan yang disukai ketika kanker lebih maju dan telah menyebar ke organ lain di dalam tubuh. Pembedahan untuk mengangkat tumor dapat dilakukan bila salah satu kondisi berikut terjadi :18,19

1. tumor primer sudah tidak terdapat pada tubuh.

(18)

2.1.7.2Radiasi

Radiasi yang digunakan merupakan radiasi berenergi tinggi untuk

mengecilkan tumor dan membunuh sel-sel kanker. Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin memang sudah alamiah atau buatan manusia, oleh karena itu ada sumber radiasi alam dan sumber radiasi buatan.19

2.1.7.3Laser

Cahaya laser menggunakan cahaya intensitas tinggi untuk menghancurkan sel kanker, pengobatan eksperimental untuk kanker paru-paru metastatik juga tersedia probe panas dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker di paru-paru.19

2.1.8 Prognosis

Gambar

Gambar  2.1 metastasis osteosarkoma. A: PA radiografi pria 57 tahun dengan
Gambar 2.3  metastasis chondrosarcoma. Metastasis tipikal mempunyai ukuran
Gambar 2.4  metastasis sarcoma. Gambaran radiografi memperlihatkan
Gambar 2.6 metastasis kanker usus. PA : radiografi memperlihatkan small
+7

Referensi

Dokumen terkait

(orang Kemlayan kalau tidak bisa memainkan gamelan atau menari, berarti bukan orang Kemlayan)Y Ungkapan ini menjadi semacam kesepakatan sosial yang ditujukan

Kata  “agrowisata”  atau  wisata  agro  sebenarnya  merupakan  terjemahan  dari 

Hasil observasi dan wawancara terhadap guru maupun siswa di SMA N 1 Karanggede menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional yang kurang menarik dan penggunaan

2011, Efektifitas model pembelajaran “ learning cycle 5e ” dengan pemanfaatan alat peraga pada materi pokok bidang datar terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Nurul

Pengalaman perempuan sebelum gugatan cerai, banyak hal yang menjadi pertimbangan bagi perempuan, status janda yang akan disandangnya kemudian, yang akan memberikan

Mesin pengendali gulma ini adalah redesain dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat (IbM) tahun 2015, perancangan ulang yang dilakukan meliputi membenahan terhadap

Dari kedua definisi di atas dapat di simpulkan bahwa Objek penelitian merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Berdasarkan pengolahan data citra ALOS AVNIR-2 menghasilkan peta satuan lahan dan data sumberdaya lahan wilayah pesisir diuraikan menjadi beberapa parameter yang dilihat dari