7
URAIAN TEORITIS
2.1Peranan dan Fungsi Kantor Depan HotelHampir semua kegiatan yang ada di Kantor Depan Hotel berhubungan dengan
tamu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu Kantor Depan Hotel
memiliki peranan penting dalam operasional sebuah hotel. Seperti dikatakan Vallen,
dalam Sugiarto (1997), bahwa Front Office adalah “It is indeed the heart and the hub
and the nerve center of guest activity (sesungguhnya Front Office adalah jantung, dan
pusatdari segala macam kegiatan para tamu)”.
2.1.1 Peranan Kantor Depan
Menurut Bagyono (2006), Kantor Depan merupakan salah satu bagian
terpenting yang mutlak harus ada sebuah organisasi hotel. Kantor Depan umumnya
berlokasi di bagian depan bangunan hotel agar mudah didapatkan oleh tamu. Untuk
memperluas ruang gerak para tamu, di area kantor depan juga di bangun sebuah
lobby.
Departemen Kantor Depan memiliki misi yang sangat vital bagi keberhasilan
bisnis hotel. Seperti yang dikatakan Bagyono (2006), produk yang menjadi
pendapatan utama (main revenue/income) hotel adalah dari kamar. Sedangkan
pendapatan terbesar kedua adalah dari makanan dan minuman (food and beverage).
Peran Kantor Depan bagi hotel antara lain:
1. Kesan pertama dan sekaligus kesan terakhir bagi tamu yang menginap di
2. Sebagai pusat syarafnya hotel.
3. Sebagai pusat komunikasi.
4. Menjaga hubungan dengan tamu dan departemen lain di hotel.
5. Urat nadi utama sebuah hotel.
6. Jantungnya hotel.
7. Sumbunya hotel.
8. Pusat koordinasi pelayanan hotel.
9. Konter informasi bagi tamu.
10.Sumber informasi potensial bagi penjualan dan pemasaran hotel.
2.1.2 Fungsi Kantor Depan
Menurut Bagyono dan Sambodo (2006), fungsi Kantor Depan pada sebuah
hotel adalah sebagai berikut :
1. Menjual kamar
Fungsi utama kantor depan adalah menjual kamar. Fungsi kantor depan dalam
kaitannya dengan kegiatan menjual kamar antara lain adalah :
a. Menerima pesanan kamar.
b. Menangani tamu tanpa pemesanan kamar (walk-in).
c. Melaksanakan room registration.
d. Menentukan kamar.
2. Memberikan informasi tentang layanan di dalam dan di luar hotel. Mengingat
lokasinya yang sangat strategis, kator depan juga berfungsi sebagai pusat
a. Produk dan layanan di dalam hotel.
b. Fasilitas umum (public service) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
objek dan atraksi wisata.
3. Mengkoordinasi pelayanan tamu
Fungsi kantor depan dalam mengkoordinasi layanan tamu melibatkan semua
unsur organisasi hotel, baik departemen, seksi, maupun subseksi. Komunikasi
yang baik melalui berbagai macam media dapat mempermudah alur koordinasi.
Fungsi kantor depan dalam mengkoordinasi layanan hotel antara lain :
a. Berkomunikasi dengan bagian – bagian hotel.
b. Menangani berbagai masalah dan keluhan tamu.
4. Menyusun laporan status kamar
Status kamar adalah informasi yang sangat penting bagi kantor depan, tanpa
mengetahui status kamar – kamar yang ada di hotel, petugas akan mengalami
kesulitan dalam menjualnya. Oleh karena itu status kamar harus selalui
diperbaharui setiap saat, baik secara manual maupun komputer. Departemen yang
terkait erat dengan aktivitas ini adalah housekeeping. Status kamar yang perlu
disusun dan dilaporkan antara lain :
a. Kamar yang di huni.
b. Kamar yang sedang dibersihkan.
c. Kamar yang sedang diperbaiki.
d. Perpindahan kamar.
5. Menyelenggarakan pembayaran tamu
Kantor depan juga berfungsi sebagai penyelenggara keuangan hotel secara teknis,
khusunya yang berkaitan langsung dengan tamu, seperti pembayaran rekening
tamu, baik secara tunai maupun kredit, dan juga deposit kamar. Sedangkan urusan
keuangan hotel secara menyeluruh ditangani oleh departemen akuntansi. Kegiatan
penyelenggaraan keuangan dikantor depan antara lain :
a. Membuka rekening tamu.
b. Mencatat transaksi pada rekening tamu.
c. Membatasi jumlah kredit.
d. Menyusun dan mencatat berbagai transaksi tamu.
e. Mempersiapkan pembayaran tamu.
f. Menyusun rekening tamu.
g. Melaksanakan procedure check out.
6. Menyusun riwayat kunjungan tamu
Bagi hotel, kunjungan tamu adalah nafas kehidupan. Riwayat tamu yang pernah
datang dan menginap akan dicatat dan diarsip dengan baik agar bilamana tamu itu
suatu saat kembali, hotel telah memiliki data – data penting tentang dirinya,
seperti kamar yang diinginkannya, kesukaannya, dan hal – hal lain yang dapat
dipersiapkan untuk memberikan layanan pribadi (personalized service). Selain itu
riwayat kunjungan tamu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan
7. Menangani layanan komunikasi melaui telepon
Hotel yang baik memiliki standar penyelenggaraan komunikasi yang baik pula,
ditinjau dari segi peralatan, prosedur, maupun karyawan sebagai pelaku. Dari segi
peralatan dapat diidentifikasi sejumlah alat komunikasi yang dimiliki, seperti
telepon, faksimil, jaringan internet, dan lain – lain. Kegiatan komunikasi di kantor
depan meliputi :
a. Penanganan semua pembicaraan.
b. Penerimaan dan pengiriman telepon.
c. Layanan wake-up call.
8. Menangani barang – barang bawaan tamu
Kegiatan kantor depan yang berhubungan dengan penanganan barang – barang
yang dibawa tamu selama menginap antara lain :
a. Menangani barang – barang tamu yang baru tiba.
b. Menangani barang – barang tamu yang hendak meninggalkan hotel.
c. Menangani penitipan barang bawaan tamu.
2.2 Bagian pemesanan kamar (Reservation Section)
Berbicara mengenai hotel reservation (pemesanan kamar) kita perlu
mengetahui defenisi dari reservasi itu sendiri. Menurut Renner dalam Sugiarto
(1997:61), Reservasi adalah suatu permintaan untuk memperoleh kamar yang
dilakukan beberapa waktu sebelumnya oleh berbagai sumber dengan menggunakan
berbagai cara pemesanan untuk memastikan bahwa tamu akan memperoleh kamar
Tindakan menerima reservasi dinamakan sebagai tindakan menjual kamar,
dimana sebelum tamu datang atau tiba di hotel maka tamu terlebih dahulu harus
melakukan reservasi guna mendapatkan kepastian akan tersedianya kamar.
Pemesanan kamar dapat dilakukan tamu beberapa hari atau beberapa minggu
sebelumnya.
Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi pun semakin pesat,
sehingga pihak hotel dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat kepada
tamu hotel. Saat ini pemesanan kamar tidak perlu dilakukan sendiri oleh tamu yang
akan menginap, tetapi dapat dilakukan dengan pihak kedua ataupun pihak ketiga.
2.2.1 Jenis – Jenis Pemesanan Kamar
Menurut Sugiarto (1997:61), jenis pemesanan kamar pada dasarnya dibagi
dalam dua bagian besar, yaitu pemesanan kamar yang di garansi (guaranteed
reservations) dan pemesanan kamar yang tidak ada garansinya (tidak dijamin apakah
pada waktu check-in akan mendapatkan kamar atau tidak).
Untuk lebih jelasnya, marilah kita toleh uraian berikut :
1. Pemesanan Bergaransi (Guaranteed Reservation).
Sesuai dengan namanya pemesanan kamar ini memiliki jaminan bahwa
pemesanan pasti memperoleh kamar pada waktu check-in. karena itu, kamar
bersangkutan akan tetap dibiarkan kosong dan tidak dijual kepada siapa pun
sampai tibanya waktu check-out pada keesokan harinya. Pemesanan kamar
bergaransi ini tidak akan merugikan pihak hotel, sebab tamu no-show (tidak
datang tanpa pemberitahuan) pun tetap akan dikenakan biaya kamar satu malam
jenis ini hanya diberikan bagi pemesanan yang kredibilitasnya tidak diragukan
oleh pihak hotel atau pemesanannya telah membayar sebelumnya. Yang
termasuk pemesanan kamar bergaransi :
a. Prepayment
Prepayment atau prepayment guaranteed reservation adalah pemesanan
kamar hotel yang bisa terselenggarakan karena si pemesan telah diminta
untuk melakukan pembayaran penuh sebelum kedatangan. Hal ini biasanya
terjadi pada saat hotel sedang peak season (hotel sedang ramai) atau fully
booked (pemesanan kamar sudah penuh).
b. Credit Card
Cara credit card atau garansi pemesanan kamarnya menggunakan kartu
kredit adalah untuk memastikan bahwa tamu tidak mengalami kesulitan pada
waktu check-in. Biasanya petugas reservasi akan meminta nomor kartu kredit
pemesanan. Pembatalan garansi ini berlaku sampai pada saat check-in
(anatara pukul 12.00 atau 13.00).
c. Advance Deposit
Advance deposit atau pembayaran dengan uang muka dilakukan dengan uang
tunai. Besarnya uang muka biasanya minimal sebesar nilai sewa satu malam
ditambah pajak dan pelayanan. Tetapi adalah hal yang wajar saja bila sebuah
hotel meminta deposit lebih daripada uang muka, karena semua tergantung
d. Travel Agent dan Internet Booking
Travel agent atau biro perjalanan adalah suatu pemesanan kamar yang
dijamin oleh sebuah biro perjalanan. Biasanya pemesanan sudah membayar
pada biro perjalanan bersangkutan, sehingga pada waktu check-in pemesan
bisa menunjukkan voucher (travel agent voucher) yang diperlukan untuk
pemesanan jenis ini.
e. Corporate
Corporate adalah suatu jaminan pemesanan kamar dengan tanggungan dari
suatu perusahaan yang telah membuat “contractual agreement” (perjanjian
dalam bentuk kontrak) dengan pihak hotel. Bila tamu no-show (tidak datang
ke hotel tanpa pemberitahuan sebelumnya), biasanya pihak hotel akan
melakukan tindakan “no-show charge” (pembebanan biaya kamar selama
satu malam ditambah pajak dan pelayanan).
2. Pemesanan Kamar Tidak Bergaransi (Non-Guaranteed Reservations)
Non-guaranteed reservations adalah pemesanan kamar yang kepastian perolehan
kamarnya pada waktu check-in tidak dijamin oleh pihak hotel. Para pemesan
kamar hanya akan diberi waktu hingga pukul 18.00. Bila hingga waktu tersebut
belum check-in juga, maka kamar akan dijual kepada pemesan lain. Dengan kata
lain, pemesanan kamar dengan sendirinya dibatalkan setelah melewati waktu
tersebut. Dalam pemesanan kamar yang tidak ada jaminannya ini, pemesanan
2.2.2 Media Pemesanan Kamar
Menurut Sugiarto (1997:63), media reservasi adalah alat pengantar atau
penghubung reservasi antara pihak pemesan dengan hotel. Macam – macam media
yang biasa digunakan adalah :
1. Telepon
Suatu alat yang paling banyak digunakan untuk pemesanan kamar karena mudah
dilaksanakan dan hemat waktu adalah telepon. Kelemahan cara ini adalah bila
pemesanan merupakan suatu overseas call/long distance call. Benturan yang
biasanya menghadang adalah bahasa/dialek yang digunakan. Perbedaan
bahasa/dialek seringkali menyulitkan petugas reservasi untuk mencatat dalam
reservation form. Di samping itu reservasi melalui telepon juga tidak
memberikan bukti konkrit hotel umumnya tidak menyediakan alat perekam.
2. Surat
Reservasi melalui surat juga banyak dilakukan, terutama untuk reservasi tamu
rombongan dalam jumlah besar. Cara ini lebih efektif karena informasi yang
akan disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
3. Telex
Media reservasi ini biasanya digunakan pada reservasi internasional dan lokal
yang jaraknya cukup jauh. Perusahaan berskala besar pada umumnya memeilih
pesawat telex.
4. Facsimile
Facsimile adalah alat elektronik berteknologi canggih yang fungsinya sebagai
dengan yang diterima. Bedanya dengan telex, kalau telex menggunakan kode –
kode tertentu. Banyak reservasi menggunakan media ini.
5. Kabel
Media reservasi ini merupakan cara lama dalam membuat pemesanan kamar.
Sekarang sudah jarang digunakan. Cara ini merupakan cikal bakal sistem
facsimile.
6. Go Show
Go Show adalah reservasi yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan yang
secara langsung datang ke hotel. Yang melakukan cara ini biasanya adalah tamu
yang sedang melakukan perjalanan dan belum membuat reservasi ke hotel.
7. Internet Booking
Reservasi kamar hotel secara online melalui media internet saat ini semakin
banyaak diminati oleh para calon tamu hotel baik luar negri maupun dalam negri.
Tamu dapat memesan kamar dari hotel yang diinginkan tanpa batasan waktu dan
jarak dengan menggunakan softwere hotel online, seperti : Agoda.com,
Booking.com, Traveloka.com, Pegipegi.com, dan sebagainya.
2.2.3 Sumber – Sumber Reservasi
Menurut Sugiarto (1997:65), yang dimaksud dengan sumber – sumber
reservasi adalah lembaga atau perseorangan yang melakukan pemesanan kamar.
Sumber – sumber ini bisa menjadi pemesan tetap. Kepuasan yang bisa diberikan
kepada sumber – sumber ini akan membuat mereka menjadi pelanggan potensial
yang bisa terus – menerus mengalirkan pemesanan. Artinya, mereka bisa menjadi
1. Company atau Perusahaan
Perusahaan yang dimaksud disini bisa saja merupakan perusahaan swasta
nasional atau asing maupun yang joint venture.
2. Travel Agent atau Biro/Agen Perjalanan
Agen perjalanan dapat menjadi sumber reservasi untuk tamu – tamu yang
dikategorikan dalam :
a. F.I.T (Free Independent Traveler) :
Para wisatawan yang datang sendiri, tidak bergabung dalam suatu rombngan.
b. G.I.T (Group Inclusive Tour) :
Para wisatawan yang datang ke hotel secara berombongan.
3. Airline Agency atau Perusahaan Penerbangan
Reservasi yang diperoleh dari perusahaan penerbangan antara lain untuk :
a. Awak pesawat
Awak kabin terdiri dari kapten pilot, co-pilot/asisten pilot, pramugari/ra dan
teknisi pesawat.
b. Kantor – kantor perwakilan
Yang termasuk dalam hal ini adalah para karyawan kantor dari cabang
perusahaan bersangkutan. Bila yang menjadi sumber adalah kantor
perwakilan, maka pemesanan yang mereka lakukan bisa saja untuk karyawan
dari kantor pusat atau kantor cabang di kota lain. Atau bisa juga semua
karyawan kantor perwakilan itu berasal dari pusat dan mereka tak memiiki
perumahan di kota bersangkutan sehingga harus menyewa kamar hotel.
4. Government atau Pemerintahan
Pemerintahan merupakan sumber yang sangat subur, sebab pegawai negri sangat
banyak. Dari pemerintah, ada berbagai lembaga :
a. BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
b. Departemen – departemen di dalam pemerintahan.
c. Pemerintah daerah.
5. Airport Representative
Airport Representative atau petugas hotel yang bekerja di bandar udara adalah
petugas yang bekerja untuk melayani calon tamu yang baru tiba dan akan
menginap di hotel dimana petugas terebut bekerja. Sedangkan tugas lainnya
adalah mencari tamu- tamu yang kebetulan belum membuat reservasi dan
membuat mereka tertarik untuk dapat menginap di hotelnya.
6. Hotel Guest atau Tamu Hotel
Item ini jelas dengan sendirinya dan tidak perlu diberi penjelasan lagi.
7. Car Rental Company atau Perusahaan Penyewaan Mobil
Dari perusahaan penyewaan mobil, hotel bisa juga mendapatkan pemesanan yang
berkesinambungan. Karena itu, penyewaan mobil juga merupakan relasi yang
harus dibina.
8. Central Reservation System atau Sistem Pemesanan Terpusat
Ada dua jenis centralreservationsystem, yaitu :
a. An affiliate reservation network
Sebuah jaringan pemesanan kamar untuk hotel yang memiliki mata rantai
bisnis seperti Hyatt, Hilton, Inter-Continental, Agoda, Traveloka,
b. A non-affiliate reservation network
Jaringan pemesanan kamar yang tidak terikat pada mata rantai hotel.
9. Individual atau Perorangan
Siapa saja secara pribadi merupakan sumber reservasi bagi sebuah hotel.
10.Intersell Agencies
Perusahaan yang memberikan jasa pelayanan dalam segala sesuatu yang sifatnya
pemesanan seperti pesan tiket pesawat, sewa mobil, dan sebagainya.
2.2.4 Metode Pembayaran
Semua tagihan tamu bisa dijadikan nol (balance) dengan berbagai cara
pembayaran. Menurut Sugiarto, DKK (2002:69), Metode pembayaran tersebut
meliputi :
1. Pembayaran tunai sepenuhnya
Pembayaran tunai secara penuh pada saat check-out menyebabkan sistem
akunting menjadi balans. Kasir Kantor Depan harus memberikan tanda paid
(lunas) pada folio.
2. Pembayaran dengan kartu kredit
Bila pada saat check-out tamu menyatakan akan menyelesaikan pembayaran
dengan kartu kredit, maka kartu kredit tamu diminta lalu dicetak dalam mesin
imprinter. Dengan memasukkan nomor kartu dan meminta sejumlah uang untuk
pembayaran tersebut, mesin yang sudah on-line dengan perusahaan kartu kredit
itu akan memberikan jawaban. Jawaban dari mesin tersebut bisa saja approved,
call atau hold. Bila jawaban dari mesin tersebut approved berarti permintaan
sebagai approval code. Bila jawaban mesin adalah call berarti kasir harus
menghubungi pihak perusahaan kartu kredit tersebut. Bila jawaban hold, kartu
tersebut harus ditahan karena kemungkinan besar kartu sudah di-black list (daftar
hitam). Bila kasir mengembalikannya pada pihak bank atau perusahaan kartu
kredit yang bersangkutan, biasanya akan diberi hadiah berupa uang.
3. Pembayaran dengan sistem transfer
Seperti halnya pembayaran dengan kartu kredit, dalam sistem pembayaran
transfer pun biasa dilakukan pemindahan dari lejer tamu (guest ledger) ke lejer
kota (city ledger). Untuk proses transfer ini tamu harus menandatangani
postingan bill.
4. Pembayaran dengan sistem voucher
Voucher dapat diperoleh dari pihak travel agent, perusahaan hotel online, atau
dari hotel itu sendiri. Voucher dapat digunakan untuk check-in. yang dapat
dibayar oleh voucher adalah apapun yang tercantum di dalamnya. Misalnya di
dalam voucher diakatakan hanya berlaku untuk pembayaran kamar dan makan
pagi, maka pembayaran di luar makan pagi dan kamar harus di tanggung sendiri
oleh tamu.
5. Pembayaran dengan menggunakan surat garansi
Surat garansi (guaranteed letter) dikeluarkan oleh pihak perusahaan terhadap
hotel, bila kedua pihak telah melakukan kontrak perjanjian. Bila perjanjian belum
dibuat dengan pihak hotel, surat garansi tidak berlaku. Contoh perusahaan yang
dapat memberikan garansi kepada karyawan pada status jabatan tertentu adalah
dikatakan all account artinya semua transaksi tamu akan dibayar oleh
perusahaan. Tapi tidak semua surat garansi menyatakan demikian. Adapula yang
menyebutkan kamar, makanan dan layanan pencucian pakaian. Artinya kamar,
makanan dan layanan pencucian pakaian akan dibayar oleh perusahaan. Pada saat
check-out, tamu pemegang surat garansi harus menghubungi pihak Kasir Kantor
Depan untuk menandatangani semua transaksi yang dibuat (print bill).
6. Pembayaran dengan cara kombinasi
Pembayaran dengan cara kombinasi bisa bermacam – macam. Sebagai contoh,
tamu check-in dengan menggunakan voucher. Dalam voucher dikatakan hanya
berlaku pembayaran kamar saja. Maka pada saat check-out tamu akan membayar
sisa transaksi dengan cara tunai, kartu kredit atau cara pembayaran lainnya.
Contoh lain sistem pembayaran kombinasi adalah cash dan kartu kredit, voucher
dan cash, guaranteed letter dan kartu kredit, traveler cheque dan kartu kredit dan
lain sebagainya.
2.3InternetBooking Engine
Perkembangan pemesanan kamar secara online melalui media internet saat
ini semakin banyak diminati oleh tamu hotel ataupun business traveller baik di luar
negeri maupun di dalam negeri. Dalam
Booking Engine memiliki arti dan fungsi,
antara lain :
1. Softwere aplikasi untuk pemesanan kamar hotel atau tiket pesawat melalui
2. Alat pemasaran hotel secara online yang efektif dan murah karena bisa menarget
calon tamu dari manapun dan kapanpun melalui media internet tanpa ada batasan
waktu dan jarak.
2.3.1 Cara Kerja Booking Engine
Berikut tata cara kerja Booking Engine dalam http://knhotelconsultant.
wordpress.com/2012/10/02/internet-booking-engine/, antara lain :
1. SoftwereBookingEngine menempel pada website suatu hotel atau maskapai
penerbangan, pada saat calon tamu hotel atau penumpang pesawat yang ingin
memesan kamar hotel atau tiket, maka mereka hanya cukup dengan megetik
tanggal check-in atau tanggal keberangkatan untuk mengetahui ketersdiaan
kamar hotel atau tiket pada tanggal tersebut.
2. Softwere Boking Engine terintegrasi atau interface dengan sistemkomputer hotel
sehingga data ketersediaan kamar dapat deketahui secara real time.
3. Jika calon tamu yang memesan 1 kamar pada tanggal 1 Desember 2015, maka
secara otomatis staff hotel akan melihat 2 hal, yaitu : jumlah kamar yang tersedia
untuk di jual pada tanggal tersebut berkurang 1 dan mendapat informasi adanya
tamu yang memesan 1 kamar pada tanggal tersebut.
2.3.2 KelebihanBooking Engine
Berikut beberapa kelebihan dari Booking Engine dalam
lain :
1. Booking Engine merubah calon tamu hotel menjadi tamu yang memesan kamar
2. Sangat murah dan efektif karena biaya investasi sangat minim.
3. Bekerja 24 jam sehari nonstop, tanpa adanya biaya tambahan, dibandingkan jika
harus memperkerjakan 1 atau 2 orang staff yang bekerja 24 jam untuk menerima
dan memproses reservasi kamar.
4. Mengetahui data tamu lebih awal karena tamu harus mengisi data diri pada saat
memesan kamar.
5. Mendapatkan confirmed booking lebih awal karena calon tamu harus
menggaransi booking-an kamarnya dengan kartu kredit atau debit.
6. Menaikkan nilai jual hotel karena memberikan kemudahan kepada para calon
tamu untuk melakukan reservasi kamar dari mana saja dan kapan saja.
2.3.3 Persyaratan Untuk Suatu Hotel Memiliki Booking Engine
Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh hotel untuk memiliki
Booking Engine dalam
1. Hotel memiliki website.
2. Membeli softwereBokkingEngine yang dapat terintegrasi atau interface dengan
sistem komputer hotel.
3. Memiliki dedicatedserver untuk menyimpan database dan menjalankan aplikasi
BookingEngine.
4. Instalasi Internet Payment Gateway memungkinkan penjual barang atau jasa,
seperti hotel menerima pembayaran dengan menggunakan kartu kredit atau
penyedia jasa internetpaymentgateway dalam negri seperti Doku, Ipaymu,
Finpay, dan lain – lain.
2.4 Tingkat Hunian Kamar
Menurut Sugiarto (2002:55), tingkat hunian kamar adalah suatu keadaan
sampai sejauh mana jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh
jumlah kamar yang mampu untuk dijual.
Pengertian rasio occupancy merupakan tolak ukur keberhasilan hotel dalam
menjual produk utamanya, yaitu kamar.
Night ouditor biasanya mengumpulkan data – datadari “RoomDivision” dan
menghitung occupancy ratios, sementara Front Office Manager menganalisis
informasi ini untuk mengidentifikasikan “trends” (sesuatu yang sedang hangat
berlangsung), “pattern” (pola tamu) atau “problems” (masalah yang dihadapi).
Dalam analisis ini Front Office Manager harus memutuskan bagaimana suatu
occupancy dapat memberikan efek bagi outlet lain.
Sebagai contoh misalnya, bila “multipleoccupancy” meningkat maka
“averagedailyroomrate” juga akan meningkat. Bila occupancy terutama “double
occupancy” tinggi, maka penjualan F&B juga akan meningkat.
berikut beberapa cara untik menghitung occupancy menurut Sugiarto (2002 :
56), antara lain :
1. SingleOccupancy
Hal yang paling biasa dilakukan hotel untuk menghitung occupancy dalam
% Single Occupancy = ������ �� ���� ����
������ �� ���� ��������� x 100%
2. Double Occupancy
Rumus Multiple Occupancy Ratios (%double occupancy) adalah :
% Double Occupancy= ������ �� ����� −������ �� ���� ��������
������ �� ���� �������� x 100%
Persentase double occupancy dapat dipergunakan untuk memperkirakan :
a. Penyediaan stok barang/bahan makanan F&B department.
b. Penyiapan room supplies.
c. Perhitungan average daily room rate.
3. Hotel Occupancy
Hoteloccupancy adalah tingkat hunian kamar dari suatu hotel yang mana data
tersebut dapat dipergunakan sebagai alat pembanding bagi hotel itu sendiri
terhadap hotel lain dalam rangka bisnis. Hoteloccupancy dihitung setiap hari/per