• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Analisis Sosial - DOCRPIJM_4a4b4c4d4e_RPIJM Siak - BAB 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan OK.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "4.1 Analisis Sosial - DOCRPIJM_4a4b4c4d4e_RPIJM Siak - BAB 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan OK.pdf"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

IV - 1 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak

4.1 Analisis Sosial

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca pembangunan/pengelolaan. Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

4.1.1. Pengarusutamaan Gender

(2)

IV - 2 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak (RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.

Tabel 4. 1 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Siak

No Program /

Kegiatan Lokasi Tahun

Bentuk keterlibatan

/ akses

Tingkat partisipasi perempuan

(jumlah)

Control pengambilan

keputusan oleh perempuan

Manfaat

Permasalahan yang perlu diantisipasi di

masa mendatang

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Pemberdayaan masyarakat

PAMSIMAS Siak 2014 Musyawarah - - - -

PPIP - - - -

RIS PNPM - - - -

SANIMAS - - - -

Non Pemberdayaan Masyarakat

RP2KPKP Siak 2016 FGD - - - -

4.1.2. Identifikasi Kebutuhan Penanganan Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnya memberi manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur,waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.

4.2 Analisis Ekonomi.

Bagian ini berisikan analisis ekonomi sebagai dampak pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, mulai pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan. Beberapa hal penting untuk dibahas, antara lain:

4.1.1. Kemiskinan

Aspek ekonomi pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan.

(3)

IV - 3 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu

murahan.

3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.

4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.

5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. 6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan.

7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.

8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari. 11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan

dipuskesmas/poliklinik.

12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.

13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD.

14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit,emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. 15. Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga

(4)

IV - 4 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak

Tabel 4.3 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Siak

No Lokasi

Jumlah Keluarga

miskin

Kondisi umum Permasalahan Bentuk penanganan yang

sudah dilakukan Kebutuhan penanganan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Kabupaten Siak

20.825  Permukiman kumuh

 Padat penduduk

 Dataran rendah

 Tepian air

 Kawasan perkotaan

 Bangunan sporadis

 Kondisi jalan yang kurang memadai

 Akses air minum layak masih minim

 Layanan persampahan masih minim

 Bangunan tidak memiliki IMB

 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum

 Pemugaran (penataan bangunan)

 Pembangunan jalan lingkungan

 Pembangunan air bersih

 Pembangunan PSD persampahan

(5)

III - 5 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak

4.1.2. Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Terhadap Ekonomi Lokal Masyarakat

Dampak pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan perencanaan infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi masyarakat setempat, karena pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pembangunan Kabupaten yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas infrastruktur yang layak, memadai, terjangkau, adil serta bagi masyarakat luas.

Tujuan dari pembangunan kawasan permukiman adalah meningkatkan kualitas lingkungan kawasan yang berpotensi dan strategis sehingga berfungsi secara ekonomi, sosial dan budaya.

Kawasan perdesaan yang menjadi sentra produksi pertanian, diharapkan dapat menjadi penggerak pembangunan (engine of development) bagi kawasan-kawasan di sekitarnya, sehingga diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis dengan adanya pembangunan infrastruktur bidang cipta karya.

Pembangunan prasarana dan sarana kawasan diutamakan pada akses dari Desa Pusat Pertumbuhan ke desa-desa hinterland atau ke kawasan perkotaan yang mempunyai keterkaitan ekonomi. Peningkatan PS dasar

perdesaan yang dapat menstimulasi “Kegiatan Ekonomi Perdesaan” yang

berpijak pada kemandirian dan potensi desa setempat untuk mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi lokal pada kawasan-kawasan perdesaan yang berpotensial menjdi Desa Pusat Pertumbuhan.

4.3 Analisis Lingkungan

(6)

III - 6 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, danpemerintah kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidangCipta Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:

1. Pemerintah Pusat

a. Menetapkan kebijakan nasional.

b. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS. d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal

danUKL-UPL.

e. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

f. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenaipengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.

g. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.

h. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup. i. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan

masyarakat.

j. Menetapkan standar pelayanan minimal. 2. Pemerintah Provinsi

a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.

b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal danUKL-UPL.

d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaankebijakan, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerahkabupaten/kota.

e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup. f. Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasankepada

(7)

III - 7 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.

b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota. c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal

danUKL-UPL.

d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup. e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnyadisingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunansuatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

KLHS perlu diterapkan di dalam RPIJM antara lain karena:

1. RPIJM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalamperencanaan pembangunan infrastruktur.

2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPIJMadalah karena RPIJM bidang Cipta Karya berada pada tataranKebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkanprinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atauprogram menjadi garda depan dalam menyaring kegiatanpembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negative terhadap lingkungan hidup

(8)

III - 8 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupuntuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan.

Tahapan Pelaksanaan KLHS

Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulanrencana/program dalam RPIJM per sektor dengan mempertimbangkanisu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2) kerusakan,kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3)peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan mutudan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsikawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.

Tabel 4. 4 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya

No Kriteria Penapisan

Penilaian Uraian

Pertimbangan*

Kesimpulan (Signifikan/

Tidak)

(1) (2) (3) (4)

1 Perubahan iklim Tidak berdampak Tidak

2 Kerusakan, kemerosotan, dan/atau

kepunahan keanekaragaman hayati Tidak berdampak Tidak

3

Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,

kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan,

Tidak berdampak Tidak

4 Penurunan mutu dan kelimpahan sumber

daya alam Tidak berdampak Tidak

5 Peningkatan alih fungsi kawasan hutan

dan/atau lahan Tidak berdampak Tidak

6

Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat

Tidak berdampak Tidak

7 Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan

keselamatan manusia Tidak berdampak Tidak

(9)

III - 9 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPIJM tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011 tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPIJM Kabupaten/Kota dapat menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan,dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas RPIJM dengan persetujuanBPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen RPIJM.

Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPIJM berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas RPIJM didukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:

a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:

a. Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan KLHS;

b. Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

c. Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;

(10)

III - 10 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak

Tabel 4. 5 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat dalam penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya

Masyarakat dan pemangku

kepentingan Lembaga

(1) (2)

Pembuatan keputusan a. Bupati/ Walikota b. DPRD

Penyusunan kebijakan,

rencana dan/atau program Dinas PU-Cipta Karya

Instansi a. Dinas PU – Cipta Karya b. BPLHD

Masyaraat yang memiliki informasi dan/atau keahlian (perorangan/ tokoh/ kelompok)

a. Perguruan tinggi atau lembaga penelitian lainnya b. Asosiasi profesi

c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup

d. LSP/Pemerhati LH e. Perorangan/tokoh

f. Kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan dengan SDA

Masyarakat terkena dampak

a. Lembaga adat b. Asosiasi pengusaha c. Tokoh masyarakat d. Organisasi masyarakat

e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, petani, dll)

b) Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:

1) penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;

2) pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan

3) membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tabel 4.6 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya

No

Pengelompokkan isu-isu pembangunan berkelanjutan Bidang

Cipta Karya

Penjelasan singkat

(1) (2) (3)

4.1 Sosial

1. Pencemaran menyebabkan berkembangnya wabah penyakit

(11)

III - 11 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak No

Pengelompokkan isu-isu pembangunan berkelanjutan Bidang

Cipta Karya

Penjelasan singkat

(1) (2) (3)

diare

4.2 Ekonomi

1. Kemiskinan berkorelasi dengan kerusakan lingkungan

Kemiskinan dan rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat berdampak pada keterbatasan akses air minum dan sanitasi

layak

2. Perkembangan ekonomi lokal dari pembangunan infrastruktur permukiman

Peningkatan ekonomi penduduk setempat

4.3 Lingkungan

1. Kecukupan air baku untuk air minum Kapasitas air baku di Siak cukup melimpah

2. Pencemaran lingkungan oleh infrastruktur yang tidak berfungsi

maksimal

BAB di sungai berdampak pada pencemaran badan sungai, hal ini masih terjadi di sebagian

masyarakat di Kabupaten Siak, khususnya yang tinggal di bantaran sungai

3. Dampak kumuh terhadap kualitas lingkungan

Penurunan kualitas lingkungan pada kawasan kumuh yang minim infrastruktur, masyarakat membuang sampah sembarangan di sekitar

rumah serta minimnya akses sanitasi

4. Dampak perubahan iklim terhadap kawasan permukiman dan upaya mitigasi

dan adaptasi yang telah dilakukan

Banjir yang dikawasan pinggiran sungai akibat hujan atau air pasang

c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)

Tabel 4. 7 Tabel Identifikasi KRP

No Komponen Kebijakan/

Rencana/ Program Kegiatan

Lokasi (Kecamatan/ Kelurahan, jika ada) c. Rusunawa Beserta

Infrastruktur Pendukungnya d. Infrastruktur Kawasan

Permukiman Rawan Bencana

a. RP2KPKP

b. Pembangunan jalan dan drainase e. Pembangunan PSD

Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan

a. Kab. Siak

2 PBL

(12)

III - 12 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak No Komponen Kebijakan/

Rencana/ Program Kegiatan

Lokasi (Kecamatan/ Kelurahan, jika ada)

(1) (2) (3) (4)

a. NSPK Bidang PBL b. Sarana dan prasarana

penanggulangan bahaya kebakaran

c. Sarana dan prasarana revitaliasi kawasan d. Sarana dan prasarana

penataan RTH

e. Sarana dan prasarana penataan lingkungan permukiman

b. PSD penanggulangan kebakaran

c. Pembangunan PSD revitalisasi kawasan d. PSD RTH

e. PSD penataan lingkungan

tradisional/bersejarah

b. Kawasan Balai Kayang c. Kawasan Belantik d. Kawasan Dayun e. Kawasan Kota Siak

f. Kawasan Sekitar Jembatan Siak g. Kawasan Kota Perawang

3 AM

a. SPAM IKK b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

a. SPAM IKK b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

a. Seluruh Kecamatan

4 PLP

a. Infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota

b. Infrastruktur drainase perkotaan

c. Infrastruktur tempat pemrosesan sampah d. Infrastrukrur TPST/3R

a. Sanimas

b. Pembangunan IPAL dan IPLT

c. Pembangunan drainase d. Peningkatan/

Pembangunan TPA e. Pembangunan

TPST/3R

a. Seluruh kecamatan

d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah

Tabel 4. 8 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup diSuatu Wilayah

No Komponen Kebijakan, Rencana, Program

Pengaruh pada Isu-isu Strategis Berdasarkan Aspek-aspek Pembangunan Berkelanjutan

Bobot LH

b. Pembangunan jalan dan drainase lingkungan

c. Pembangunan Rusunawa d. Pembangunan Infratruktur

(13)

III - 13 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak No Komponen Kebijakan, Rencana,

Program

Pengaruh pada Isu-isu Strategis Berdasarkan Aspek-aspek Pembangunan Berkelanjutan

Bobot LH

Kawasn Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya

e. Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Perbatasan

- - - - -

2 PBL

a. Penyusunan RTBL

b. PSD penanggulangan kebakaran c. Pembangunan PSD revitalisasi

kawasan d. PSD RTH

e. PSD penataan lingkungan tradisional/bersejarah b. SPAM Perdesaan c. SPAM Regional

-

b. Pembangunan drainase

c. Peningkatan/ Pembangunan TPA d. Pembangunan TPST/3R

-

Ket: *) Program sesuai dengan Renstra Cipta Karya

**) ditentukan melalui diskusi antar pemangku kepentingan, dengan melihat dat dan kondisi eksisting seperti peta, data angka, dll.

2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

(14)

III - 14 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak Beberapa alternative untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan KRPmempertimbangkan antara lain:

a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkaitdengan kebijakan, rencana, dan/atau program yangdiperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan ataubertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

b. Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan,rencana, dan/atau program.

c. Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritaspelaksanaan kebijakan, rencana, dan/atau program.

d. Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

Tabel 4. 8 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

No Komponen Kebijakan/ Rencana/

Program Alternative penyempurnaan KRP

(1) (2) (3)

1 Bangkim Sudah sesuai

2 PBL Sudah sesuai

3 AM Sudah sesuai

4 PLP Sudah sesuai

3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

Tabel 4. 9 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

No Komponen Kebijakan/ Rencana/ Program

Rekomendasi perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

(1) (2) (3)

1 Bangkim Sudah sesuai

2 PBL Sudah sesuai

3 AM Sudah sesuai

4 PLP Sudah sesuai

(15)
(16)

III - 16 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Siak

Table of Contents

4.1 Analisis Sosial ... 1 4.1.1. Pengarusutamaan Gender ... 1 4.1.2. Identifikasi Kebutuhan Penanganan Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya. ... 2

4.2 Analisis Ekonomi. ... 2 4.1.1. Kemiskinan ... 2 4.1.2. Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Terhadap Ekonomi Lokal Masyarakat ... 5

Gambar

Tabel 4. 1 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Siak
Tabel 4.3 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Siak
Tabel 4. 4 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya
Tabel 4.6 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya
+4

Referensi

Dokumen terkait

tingkat kemampuan kelompok tani yang bersangkutan, Hubungan yang bersifat melembaga itu mencerminkan perilaku pelayanan KUD oleh kelompok tani, Dalam pada itu Satuan Pengendali Bi-

Pola pangan rumah tangga akan mempengaruhi status gizi balita karena setiap makanan yang dikonsumsi keluarga berpengaruh terhadap pola konsumsi balita. Pola pangan balita dapat

Sales promotion kartu kredit yang memiliki cara pandang optimistis akan memandang suatu penolakkan yang diterima dari calon nasabahnya adalah karena calon nasabahnya

Jika combo pilihan pada nama dikosongkan maka program akan mencari data alamat yang ada di data pemesan, faktur maupun korespondensi.. Namun jika combo pilihan diisi pemesan atau

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi guru dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi indicator pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan

Komitmen perusahaan untuk memenuhi perjanjian perlindungan asuransi syariah kepada peserta yang diasuransikan dan/atau pemegang polis telah menjadi filosofi perusahaan

Rasil analisis mendapatkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,004 dengan p = 0,969 (p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara Persepsi pasien terhadap Pelayanan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran matematika melalui software program Microsoft PowerPoint 2016 pada materi Bangun Ruang Sisi Datar