Perawatan Mandiri
Pada Perawatan Luka
UU, Dinkes, PPNI, Etika
Keperawatan
Pendahuluan
Salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan adalah tersedianya sumber
daya dibidang kesehatan yang cukup dan berkualitas
yang meliputi dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
pelayanan
kesehatan
dan
teknologi
yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan
yang
dilakukan
oleh
pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Secara yuridis perawat sebenarnya tidak
mempunyai kewenangan untuk melaksanakan
tindakan
medik,
kecuali
telah
memperoleh
pelimpahan kewenangan dari dokter secara tertulis
untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
kewenangan dokter yang bersangkutan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Undang-undang
Nomor
29
Tahun
2004
Tentang Praktik Kedokteran :
Pasal 73 ayat (3)
Praktik Kedokteran tersebut telah memberikan
peluang bagi perawat untuk melakukan tindakan
medik jika memenuhi ketentuan
Perundang-undangan.
Peraturan
Menteri
Kesehtan
Nomor
Menurut UU No. 38 Tahun 2014
Pasal 19
(1)
Perawat
yang
menjalankan
Praktik
Keperawatan wajib memiliki izin dalam bentuk
SIPP
(2) SIPP diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota
atas
rekomendasi
pejabat
kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota
tempat Perawat menjalankan praktiknya.
(3) Persyaratan SIPP
a.Salinan STR yang masih
berlaku;
b.Rekomendasi
dari
Organisasi Profesi Perawat;
dan
c.Surat pernyataan memiliki
tempat praktik atau surat
keterangan dari pimpinan
Fasilitas
Pelayanan
Cont…
(4) SIPP masih berlaku apabila:
a. STR masih berlaku;
dan
Pasal 28 Praktik Keperawatan
(1) Praktik Keperawatan dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan Klien sasarannya.
(2) Praktik Keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional.
(3) Praktik Keperawatan didasarkan pada prinsip kebutuhan pelayanan kesehatan dan/atau Keperawatan masyarakat dalam suatu wilayah.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan dan/atau Keperawatan dalam suatu wilayah diatur dengan Peraturan Menteri.
a. Praktik Keperawatan mandiri; dan
b. Praktik Keperawatan di
Tugas dan Wewenang
Pasal 29
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:
(2) Tugas secara bersama ataupun sendiri-sendiri.
(3) Pelaksanaan tugas Perawat harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel.
a. pemberi Asuhan Keperawatan;
b. penyuluh dan konselor bagi Klien; c. pengelola Pelayanan Keperawatan; d. peneliti Keperawatan;
e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
Pasal 30
(1) Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan perorangan.
Perawat berwenang:
a. Melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
b. Menetapkan diagnosis Keperawatan; c. merencanakan tindakan Keperawatan; d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan; f. melakukan rujukan;
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi; h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
Pasal 35
(1) Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, Perawat dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya.
(2) Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
(3) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan keadaan yang mengancam nyawa atau kecacatan Klien.
(4) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Perawat sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai keadaan darurat sebagaimana
Hak Dan Kewajiban Perawat
Pasal 36
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak:
a Memperoleh pelindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari
Klien dan/atau keluarganya.
c Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan
yang telah diberikan;
d Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
Pasal 37
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:
a. Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
Cont…
d. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
e. Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
f. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
Adapun dalam rangka memberikan
perlindungan hukum bagi perawat dalam
menjalankan
praktik
keperawatan
Pemerintah telah mengeluarkan keputusan
yang mengatur mengenai hal tersebut,
yaitu
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
1239/Menkes/Sk/Xi/2001
Sebagaimana disebutkan dalam
Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2001
Tentang Registrasi dan Praktik Perawat Pasal 1
ayat (2,3,4 dan 5) adalah sebagai berikut :
1. Ayat (2) Surat Ijin Perawat selanjutnya disebut SIP adalah suatu bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
2. Ayat (3) Surat Izin Kerja selanjutnya disebut SIK adalah bukti tertulis yang diberikan perawat untuk melakukan praktik keperawatan disarana pelayanan kesehatan.
3. Ayat (4) Surat Ijin Praktik Perawat selanjutnya disebut SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktik perawat perorangan/bekelompok.
Sedangkan yang berkaitan dengan praktik
perawat disebutkan dalam Pasal (21, 22, dan 23)
sebagai berikut :
1. Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus mencantumkan SIP diruang praktiknya.
2. Perawat yang menjalankan praktik perorangan tidak diperbolehkan memasang papan praktik.
1. Perawat yang memiliki SIPP dapat
melakukan asuhan keperawatan dalam
bentuk kunjungan rumah.
2.
Perawat
dalam
melakukan
asuhan
keperawatan dalam bentuk kunjungan
rumah harus membawa perlengkapan
perawatan sesuai kebutuhan.
Pas
al
21
Cont…
Pasal 23
1. Perawat dalam menjalankan praktik perorangan sekurang- kurangnya memenuhi persyaratan :
2. persyaratan perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan standar perlengkapan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi
a. Memiliki tempat praktik yang
memenuhi syarat kesehatan;
b. Memiliki perlengkapan untuk
tindakan
asuhan
keperawatan
maupun kunjungan rumah;
Kode Etik Keperawatan
Cont…
1. Tanggung jawab perawat terhadap klien. Perawat
dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa:
a
Berpedoman kepada tanggung jawab yang
bersumber
dari
adanya
kebutuhan
akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b
Memelihara suasana linkungan yang menghormati
nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
hidup beragama dari individu, keluarga dan
masyarakat.
c
Dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
d
Menjalin hubungan kerja sama dengan individu,
Cont…
2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas.
a
Perawat senantiasa memelihara mutu
pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan individu keluarga
dan masyarakat.
b
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu
yang diketahui sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Cont
…
d Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
Cont…
3. Tanggung jawab perawat terhadap
sesama perawat dan profesi kesehatan lain
(teman sejawat), perawat senantiasa:
a
Memelihara hubungan baik antar sesama
perawat dan dengan tenaga kesehatan
lainnya,
baik
dalam
memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja
maupun
dalam
mencapai
tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b
Menyebarluaskan
pengetahuan,
keterampilan dan pengalamannya kepada
sesama
perawat
serta
menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi
lain
dalam
rangka
meningkatkan
Cont…
4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi,
perawat senantiasa:
a
Berupaya meningkatkan kemampuan profesional
secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat
bagi perkembangan keperawatan.
b
Menjunjung
tinggi
nama
baik
profesi
keperawatan dengan menunjukan perilaku dan
sifat-sifat pribadi yang luhur.
c
Berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
d
Secara bersama-sama membina dan memelihara
Cont…
5. Tanggung jawab perawat terhadap
pemerintah, bangsa dan tanah air
(negara), perawat senantiasa:
a
Melaksanakan
ketentuan-ketentuan
sebagai kebijaksanaan yang digariskan
oleh
pemerintah
dalam
bidang
kesehatan dan keperawatan.
b
Berperan
secara
aktif
dalam
menyumbangkan
pikiran
kepada
pemerintah
dalam
meningkatkan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Sukindar, 2017. Jurnal Legalitas Volume 2 Nomor 1 Perlindungan Hukum Terhadap Perawat Dalam Melakukan Tindakan Medis. Samarinda
http//ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/LG/article/view/2836
http//ah-yusuf-fkp.web.unair.ac.id/artikel
detail-169177-Nursing
20Board-Implikasi20UU20Keperawatan20terhadap2020Praktik20mandi
Sekian