• Tidak ada hasil yang ditemukan

perbedaan bakat dan minat docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "perbedaan bakat dan minat docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Psikologi Pendidikan

Perbedaan Bakat & Minat Peserta

Didik

Disusun Oleh:

1.

Richo Handika

2.

Frans Dedy Aritonang

3.

Syaipuddin Zuhdi HRP

4.

Fitra Jaka Pratama

Dosen Pengampu:Dra.Pastiria

Sembiring, M.Pd.Kons.

TEKNIK MESIN

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

MIND MAPPING... 1

BAB I : PENDAHULUAN... 2

1. Latar Belakang... 2

2. Rumusan Masalah... 3

3. Tujuan... 3

BAB II : PEMBAHASAN... 4

1. INTELEGENSI... 4

2. BAKAT... 7

3. MINAT... 8

4. Perbedaan Intelegensi, Bakat dan Minat... 11

5. Keterkaitan antara Intelegensi, Bakat dan Minat... 12

BAB III: KESIMPULAN... 14

DAFTAR PUSTAKA... 15

(3)

A. Latar Belakang

Setiap individu adalah berbeda.Bahkan di dalam keluarga yang memiliki anak kembar yang identik sekalipun pasti mempunyai perbedaan juga apalagi yang tidak memiliki hubungan darah.Perbedaan yang dimaksud pada pembahasan ini adalah perbedaan dalam intelegensi, bakat dan minat anak didik.Perbedaan-perbedaan ini menjadi parameter yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak didik dalam mengembangkan dirinya terutama di lingkungan sekolah.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, dan tingkat

intelegensi.Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan.

Setiap individu seharusnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang secara maksimal sesuai dengan kapasitas intelegensi, bakat dan minat yang dimilikinya. Tentu saja kapasitas setiap individu berbeda-beda. Misalnya saja seorang anak yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi akan mumpuni di bidang akademis, sehingga dengan kemampuannya tersebut dia akan mampu meraih prestasi misalnya di bidang olimpiade. Seseorang yang berbakat dibidang seni tentu memiliki imajinasi tinggi sehingga dengan kreatifitas yang dimilikinya akan berdampak pada sekitarnya misalnya dalam menggagas ide-ide baru, atau seorang individu yang memiliki minat yang tinggi akan mampu menguasai hal-hal baru dengan keinginan kuat yang dimilikinya.

Keberagaman-keberagaman yang dimiliki setiap individu menjadikan mereka berbeda satu sama lain. Sehingga dalam proses belajar tertentu akan ada kemajuan belajar siswa yang berbeda-beda pula. Seorang guru merupakan fasilitator dalam pembelajaran sehingga ia turut andil dalam perkembangan siswa didiknya. Dengan memahami perbedaan intelegensi, bakat dan minat diharapkan seorang guru akan mampu mengarahkan, mengembangkan dan mendukung pencapaian prestasi anak didiknya sesuai dengan potensi yang dimilikinya sebab potensi tersebut tidak akan berkembang tanpa adanya latihan.

(4)

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu intelegensi?

2. Apa itu bakat?

3. Apa itu minat?

4. Apa perbedaan intelegensi, bakat dan minat?

5. Bagaimana keterkaitan intelegensi, bakat dan minatdalam proses belajar siswa?

C. Tujuan

Dalam penyusunan Tugas Rutin IV dengan materi perbedaan intelegensi, bakat dan minat ini penulis berharap dapat memberikan manfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca dan masyarakat luas.

Adapun tujuan penyusunan Tugas Rutin ini bagi Penulis adalah agar penulis lebih memahami perbedaan antara intelegensi, bakat dan minat siswa dalam belajar. Bagi pembaca dan masyarakat luas, makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi ini.

BAB II PEMBAHASAN

(5)

A. Definisi Intelegensi

1. Alferd Binet (1857-1911) dan Theodeore Simon

Intelegensi adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.

2. Lewis Madison ( 1916)

Intelegensi sebagai kemampuan seseorang berfikir abstrak.

3. George D. Stoddard (1941)

Intelegensi sebagai bentuk kemampuan untuk memahami masalah-masalah yang bercirikan :

 Mengandung kesukaran

 Kompleks, yang mengandung bermacam jenis tugas yang harus diatasi dengan baik dalam arti bahwa individu yang inteligen mampu menyerap kemampuan baru dan memadukannya dengan kemampuan yang sudah dimiliki untuk kemudian digunakan dalam menghadapi masalah.

 Abstrak, mengandung simbol-simbol yang memerlukan analisis dan interpretasi.

 Ekonomis, yang dapat diselesaikan dengan menggunakan proses mental yang efisien dari segi penggunakan waktu.

 Diarahkan pada satu tujuan, yaitu bukan dilakukan tanpa maksud melainkan mengikuti suatu arah atau target yang jelas.

 Mempunyai nilai sosial, yaitu cara dan hasil pemecahan masalah yang dapat diterima oleh nilai dan norma sosial.

 Berasal dari sumbernya, yaitu pola fikir yang membangkitkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru.

4. Wechlsler (1965)

Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan secara efektif.

5. Walters dan Gardner (1986)

Intelegensi adalah serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.

6. Flynn (1987)

Intelegensi adalah kemampuan untuk berfikir secara abstrak dan kesiapan belajar dari pengalaman.

(6)

terhadap kebutuhan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi

Menurut M. Ngalim Purwanto (2004: 55-56), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara intelegensi seseorang dengan yang lain. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi tingkat intelegensi seseorang, yaitu :

1. Pembawaan

pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir batas kesanggupan kita, yakni dapat tindaknya seseorang memecahkan suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh pembawaan kita.

2. Kematangan

Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan, Tiap organ (fisik dan psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.

3. Pembentukan

pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.

4. Minat dan pembawaan yang khas

minat mengarahkan pembuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dan dorongan bagi pembawaan itu. Dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

5. Kebebasan

kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

(7)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi intelegensi seseorang.Maka sebagai seorang pendidik seorang guru harus mampu membantumempengaruhi kemampuan intelektual siswa agar dapat berfungsi secara maksimal dan mencoba melengkapi program pengajaran yang ditujukanbagi mereka yang lambat dalam belajar.

B. BAKAT

A. Definisi Bakat

Chaplin (1972) dan Reber (1988) mendeskripsikan bahwa Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Muhibbin syah, 2010:133). Sedangkan menurut Semiawan, dkk, (1984:1), Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yangmasih perlu dikembangkan atau dilatih. Sementara menurut Wijaya (1988:66)bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuanyang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yangbersifat umum ataupun khusus.Namun bakat juga harus disertai dengan latihankhusus untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.

Sri Milfayetti (2015: 62) menyebutkan karakteristik individu yang di golongkan berbakat secara akademik adalah :

(8)

B. Jenis-jenis Bakat

1. Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic)

Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah danmengekspresikan ide serta perasaan.

2. Bahasa (Linguistic)

Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, secara efektif. 3. Logika dan Matematis (Logical-Mathematical)

Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif, termasukmempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika.

4. Musikalitas (Musical)

Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara. 5. Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence)

Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam.

C. MINAT

A. Definisi Minat 1. Tampubolon (1991: 41)

Minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

2. Djali (2008: 121)

Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

3. Mohamad Surya (2003: 100)

Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek

.

4. Slameto (2003: 180)

(9)

Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpukan minat adalah suatu prosespengembangan dalam mencampurkanseluruh kemampuan yang ada untukmengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.

B. Jenis-jenis minat

Menurut Guilford (1956) ada beberapa jenis minat, yaitu : 1. Minat vokasional, merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.

 Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.

 Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.

 Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.

2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

Menurut Milton (1961:397) minat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Minat subyektif , Perasaan yang menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman tertentu yang bersifat menyenangkan.

2. Minat obyektif, Reaksi yang merangsang kegiatan dalam lingkungannya.

Menurut Samsudin (1961: 8) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri dari dua macam yaitu:

1. Minat spontan, minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung.

2. Minat yang disengaja, minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Muhibbin Syah (2003: 132) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang meliputi:

aspek fisiologis

kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam pembelajaran.

(10)

Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal Siswa

Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas

Lingkungan Nonsosial

Lingkungan sosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.

3. Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.

Sedangkan menurut Crow (1973:22), ada beberapa faktor yangmempengaruhi minat. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. The Factor Inner Urge

Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingintahu terhadap ilmu pengetahuan.

2. The Factor Of Social Motive

Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal.Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, missal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat statussosial yang tinggi pula.

3. Emosional Factor

Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

D. PERBEDAAN INTELEGENSI, BAKAT DAN MINAT

(11)

tugas-tugasnya dipengaruhi tingkat intelegensinya dan bakatnya. Akan tetapi tingkat intelegensi seseorang dapat berubah karena dipengaruhi faktor-faktor tentu, misalnya orang yang rajin mengasah kemampuan akademiknya dengan berlatih terus menerus akan mengalami peningkatan IQ. Sedangkan bakat akan terus ada dalam diri seseorang, apakah ia latih atau tidak kemampuan bakat seseorang akan selalu sama (bersifat permanen). Intelegensi dan bakat merupakan kemampuan yang berasal dari genetik, sementara minat merupakan kemampuan yang berupa kemauan seseorang yang tinggi terhadap sesuatu yang dipengaruh oleh lingkungannya.Minat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sebab dapat berubah karena perubahan trend maupun perubahan hobby seseorang (berorientasi pada hobby). Akan tetapi minat akan berpengaruh besar dalam perkembangan intelegensi dan bakat seseorang sebab dengan memiliki minat akan membangkitkan motivasi seseorang dalam mengasah kemampuan yang ada pada dirinya.

Maka berdasarkan penjelasan diatas maka point-point perbedaan dan persamaan intelegensi, bakat dan minat dapat disimpulkan dalam tabel sebagai berikut :

Intelegensi Bakat Minat

Pembawaan (Hereditas) Pembawaan (Hereditas) Lingkungan Lepas dari aspek suka atau

tidak suka

Lepas dari aspek suka atau tidak suka Genetik lebih dominan Genetik lebih dominan Genetik tidak dominan Membutuhkan latihan Membutuhkan latihan Membutuhkan latihan Tidak selalu berdasarkan

motivasi Membutuhkan motivasi Membutuhkan motivasi

E. KETERKAITAN INTELEGENSI, BAKAT DAN MINAT DALAM PROSES BELAJAR SISWA

(12)

tinggi dalam proses belajar. Bakat akan sulit berkembangdengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau halyang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni, misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasilinteraksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan faktorkepribadian dan sikap kerja seseorang.

Intelegensi, bakat dan minat memiliki hubungan satu sama lain, dimana jika salah satunya tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi yang lain. Hal ini dapat kita cermati dari hasil penelitian Heller, Monks, dan Passow (Wimbarti : 2000), bahwa dari 100 anak yang memiliki IQ tinggi di California yang diteliti sejak tahun 1920 hingga sekarang diantara mereka ada yang menjadi orang terkenal, diantaranya senator, sebagian menerima hadiah nobel untuk Iptek, menjadi bintang film terkenal, sutradara tersohor, novelis dan lain-lain. Namun ada juga diantara mereka yang menjadi pembersih kantor, tukang sapu jalan, dan pekerja kasar lainnya. Dengan demikian orang-orang yang memiliki kemampuan IQ yang tinggi tidak selamanya akan berhasil dalam hidupnya. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Harjito dkk., (1993) pada siswa SMA di Indonesia yang memperoleh prestasi belajar rendah atau yang mempunyai permasalahan kesukaran belajar di sekolah. Hasilnya menunjukkan tidak selamanya siswa yang memiliki prestasi belajar rendah dan memiliki kesukaran belajar berasal dari siswa yang memiliki inteligensi rendah.Kenyataan menunjukkan beberapa siswa yang memiliki IQ diatas rata-rata memiliki prestasi belajar yang rendah dan beberapa memiliki permasalahan dalam belajar.

Maka dapat disimpulkan bahwa Intelegensi, bakat dan minat pada peserta didik harus dikembangkan secara bersamaan dan bertahap. Sebab ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain. Seorang anak didik yang tahu akan kapasitas intelegensi, bakat dan minatnya sejak dini akan mampumenjadikan bakat tersebut sebagai bekal untuk memperoleh kekuatan saat mereka dewasa nanti dan akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggungjawab terhadap perkembangan siswa sebaiknya dapat mengenali kemampuan seperti apayang dimiliki oleh siswanya.

Untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, bakat dan minat peserta didik dengan baik maka seorang pendidik harus mempertimbangkan hal-halsebagai berikut:

1. Dorongan. Dorongan secara berlebihan (pemaksaan) pada anak didik dapat melunturkanmotivasi anak untuk mengembangkan diri mereka.

(13)

BAB III KESIMPULAN

Tidak ada satupun individu sama persis dengan individu yang lain. Setiap individu unik baik karena faktor –faktor yang diturunkan oleh kedua orang tua maupun akibat hasil interaksi individu dengan lingkungannya.Perbedaan yang khas dan unik tersebut disebut dengan keberagaman individual.Keberagaman individual menyebabkan perbedaan kemampuan intelegensi, bakat dan minat pada setiap individu.

Dengan memahami kapasitas (intelegensi, bakat dan minat) anak didiknya, seorang guru akan mampu merancang model pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan kemampuan intelegensi anak didiknya sehingga dapar meningkatkan minat dan motivasi yang tinggi dalam proses belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang dilandasi olehpemahaman terhadap peserta didik juga dapat mengembangkan suasana pembelajaran yangmenyenangkan. Selain itu seorang guru yang mengenali bakat dan minat peserta didik akan mampu mengarahkan anak didiknya dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Sehingga dengan adanya perkembangan-perkembangan tersebut diharapkan dapat menjadi indikator meningkatnya hasil prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(14)

Farida Agus. INTELEGENSI. (diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default /files/pendidikan/dr-rita-eka-izzaty-spsi-msi/hintelegensi-definisi-dan- sejarah-3.pdfPada hari Kamis, 2 Maret 2017)

AD Pratiwi. BAB II Kajian Teori : Intelegensi. (diakses dari http://digilib.uinsby .ac.id/9336/5/bab2.pdf . Pada hari Kamis, 2 Maret 2017)

S Erna.BAB II Kajian Pustaka, Deskripsi Teori : Intelegensi (IQ). (diakses dari

http://eprints.uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf Pada hari Kamis, 2 Maret 2017)

P Ardyansah Jani. 2012. BAB II Kajian Teori, Deskripsi Teori : Minat. (diakses dari

http://eprints.uny.ac.id/9917/2/BAB%202%20%2006208244053. pdf Pada hari Kamis, 2 Maret 2017)

Referensi

Dokumen terkait

DATA BAKAT DAN MINAT

adalah sebagai berikut: “ Bagaimanakah minat dan bakat mahasiswa jurusan IKOR menjadi seorang jurnalis (wartawan) olahraga ”.

Prestasi belajar yang dicapai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal (intelegensi, bakat,

Jadi bakat dan minat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang harus dikembangkan dengan baik sesuai dengan keinginan yang akan dicapai sesuai dengan apa yang telah

Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni.. Tanpa minat untuk

3 • Mahasiswa mampu melakukan asesmen yang berkaitan dengan minat, bakat dan intelegensi • Mahasiswa dapat memahami cara menyusun perencanaan pemecahan permasalahan

Tahap ketiga adalah pelaksanaan pengembangan bakat dan minat dimana pada tahap pelaksanaan pengembangan bakat dan minat penulis uraiakan mulai dari mengenali

BAB II PENDAHULUAN Siswa Menunjukkan Kemampuan mengekspresikan Diri dan Berkreasi dalam Kegiatan Pengembangan Minat dan Bakat Dokumen Kegiatan Terprogram dari Madrasah dalam Mendukung