• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING SEMESTER I TAHUN 20132014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING SEMESTER I TAHUN 20132014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1

WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG

KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE

SNOWBALL THROWING

SEMESTER I TAHUN 2013/2014

Oleh: Gunawan

SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Abstrak. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, guru perlu mengembangkan metode-metode pembelajaran inovatif yang dapat mendorong siswa untuk aktif belajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa, salah satunya adalah metode ceramah yang masih sering digunakan oleh guru. Dalam metode ceramah, gurulah yang aktif menyampaikan materi ke-pada siswa, sedangkan siswa hanya bertindak sebagai pendengar sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester I yang berjumlah 19 siswa. Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan oleh Kepala SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Dimana dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat/observer, sedangkan yang menyampaikan materi pembelajaran IPS dengan menggunakan metode snowball throwing adalah guru kelas V. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode snowball throwing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Terbukti dari ketuntasan belajar siswa yang meningkat dari sebelum siklus, siklus I, hingga siklus II yaitu masing- masing 42,11%, 68,42%, dan 100,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

Kata kunci: Metode Snowball throwing, IPS, Kelas V

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan de-ngan guru sebagai pemegang peranan utama. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.

Komponen yang berkaitan dengan ma-salah pembelajaran diantaranya adalah penguasaan materi ajar, pengelolaan program belajar-mengajar maupun pengelolaan kelas. Dalam proses belajar-mengajar, yang pertama kali dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah berikutnya ialah menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan tersebut. Selanjutnya menentukan metode mengajar apa yang dapat melibatkan siswa secara aktif,

kemudian menentukan alat peraga

▸ Baca selengkapnya: upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya masalah keragaman suku bangsa kecuali

(2)

memperjelas dan mempermudah penerimaan materi pelajaran oleh siswa serta dapat menunjang tercapainya tujuan tersebut. Langkah yang terakhir adalah menentukan alat evaluasi yang dapat mengukur tercapai tidaknya tujuan yang hasilnya dapat dijadi-kan pedoman guru dalam meningkatdijadi-kan kualitas mengajarnya.

Pembelajaran merupakan kiat atau strategi untuk mengaktualkan pendidikan, sedangkan pendidikan merupakan suatu nilai yang terus berjalan tanpa henti agar dapat diwujudkan dalam pembelajaran. Pendidikan harus diprogramkan dalam target-target atau level-level tertentu, diwujudkan dalam rencana pembelajaran, cara mengajar, praktikum, dll. Pembelajaran selalu diwujudkan melalui kegiatan pembelajaran. (Achmadi dan Supriyanto, 1990)

Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai metode pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan. (Ali, 1996) Karena ketidak-tepatan guru dalam menggunakan metode dalam pembelajaran IPS, akan menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPS.

Berdasarkan pada temuan peneliti se-bagai kepala sekolah di SDN 1 Wonoanti Trenggalek ternyata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah, masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah KKM. Kondisi ini dapat terjadi karena pem-belajaran IPS yang selama ini dilakukan ada-lah pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas sehingga proses pembelajaran hanya terpusat kepada guru, Sehingga siswa kurang aktif dan kurang begitu memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru secara maksimal yang tentunya akan berpengaruh juga terhadap hasil belajarnya.

Untuk itu peneliti sebagai Kepala Se-kolah di SDN 1 Wonoanti Trenggalek dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran maka dapat melakukan pem-binan profesionelasime guru. Karena guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, ha-rus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.

Secara sederhana, yang dimaksud de-ngan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruk-sional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil dalam tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

(3)

pengetahuan sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, guru perlu mengembangkan metode-metode pem-belajaran inovatif yang dapat mendorong siswa untuk aktif belajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. (Hamalik, 2012) Namun pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa, salah satunya adalah metode ceramah yang masih sering digunakan oleh guru. Dalam metode ceramah, gurulah yang aktif menyampaikan materi kepada siswa, sedangkan siswa hanya bertindak sebagai pendengar sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Menurut peneliti permasalahan di atas dapat diatasi dengan menerapkan metode pembelajaran yang menarik, variatif, dan inovatif, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar. Dan salah satu metode pembelajaran yang menarik dan dapat digu-nakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 1 Wonoanti adalah meto-de Snowball throwing. Metode Snowball throwing diterapkan dengan menggunakan penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok dan dirangkai dalam permainan bola-bola kertas agar lebih menarik bagi siswa.

Untuk mengetahui berhasil tidaknya metode pembelajaran Snowball throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Wonoanti Trenggalek, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Wonoanti Trenggalek

Pada Bidang Studi IPS Tentang Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia Dengan Menggunakan Metode Snowball throwing Tahun 2013/2014 Semester I“.

METODE PENELITIAN

Lokasi, Waktu dan Obyek penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilak-sanakan di SDN 1 Wonoanti RT.01 RW.01 Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabu-paten Trenggalek. Penelitian dilakukan di Kelas V SDN 1 Wonoanti pada Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 selama dua bulan sejak bulan Oktober sampai dengan bulan November 2013.

Subyek dan Kedudukan Peneliti

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Treng-galek Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester I yang berjumlah 19 siswa.

Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan oleh Kepala SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Dimana dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat/observer, sedangkan yang menyampaikan materi pembelajaran IPS dengan menggunakan metode snowball throwing adalah guru kelas V.

Siklus Penelitian

(4)

mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas. (Wijaya & Dedi, 2012)

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Di Kelas V

No Tanggal Kegiatan Keterangan

1 7-12 Oktober

Adapun penerapan model pembelajar-an snowball throwing dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: (a) Perencanaan (Planning), (b) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (c) Observasi (Obser-ving),dan (d) Refleksi (Reflecting) (Supardi, 2006).

Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah pelaksanaan pengumpulan data suatu penelitian diperlu-kan instrumen penelitian. Instrumen pe-nelitian tersebut berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pengumpulan data yang telah diperoleh. Berikut ini beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

(1) Lembar Observasi

Lembar Observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi.

Lembar observasi terstruktur digunakan un-tuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar su-pervisi digunakan untuk mengungkapkan aktifitas guru. Butir-butir observasi supervisi dan observasi terstruktur terlebih dahulu direncanakan oleh peneliti.

(2) Lembar Tes Tertulis,

Lembar tes tertulis berupa tes hasil be-lajar berbentuk uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pem-belajaran. Tes dilakukan tiap akhir siklus.

(3) Dokumen Siswa,

Dokumen siswa berupa catatan siswa saat proses pembelajaran Dokumen ini di-perlukan dengan asumsi bahwa dokumen sis-wa yang baik menunjukkan minat sissis-wa yang tinggi terhadap bidang studi Matematika yang berakibat prestasi belajar siswa meningkat.

(4) Lembar Angket

Lembar angket untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyata-an ypernyata-ang diharapkpernyata-an dapat mengukur besar-nya minat belajar siswa yang nantibesar-nya untuk mengetahui tingkat prestasi siswa. Siswa diberikan memilih beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-ka-dang, dan tidak pernah.

(5) Daftar Nilai

Daftar nilai berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran (Sudjana, 2011).

Metode Pengumpulan Data

(5)

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya.

(1) Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamat-an dpengamat-an pencatatpengamat-an secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

Ada dua jenis observasi yang dilaku-kan, diantaranya, (a) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana ob-server berada bersama objek yang diselidiki; (b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap hasil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list).

Dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah penga-matan berperan serta dalam serangkaian kegiatan penelitian.

(2)Wawancara

Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pe-ngakuan, kerisauan dan sebagainya. Wawan-cara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa Kelas V Semester I tahun 2013/2014 SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur.

Sebab dalam wawacara tidak terstruk-tur akan diperoleh informasi sebanyak-ba-nyaknya yang rahasia, dan sensitif sifatnya sekalipun serta memungkinkan sekali dicatat semua respons afektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung. Namun dalam pelaksanaan wawancara tersebut tetap mengacu pada (Guba dan Lincoln, 1981) bahwa sebelum melakukan wawancara ter-lebih dahulu disusun garis-garis besar per-tanyaan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada fokus dan sub fokus penelitian.

(3)Dokumentasi

Menurut Zuriah (2003) teknik ini ada-lah cara mengumpulkan data melalui pening-galan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah pene-litian. Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (a) Me-rupakan sumber yang stabil, kaya dan men-dorong; (b) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; (c) Sifatnya alamiah sesuai dengan konteks; (d) Hasil pengkajian akan membuka kesempatan untuk lebih mem-perluas pengetahuan yang diselidiki.

Metode Analisis Data

(6)

Analisis interaktif. Data dan informasi yang diperoleh melalui tes dilakukan dengan cara kuantitatif. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut. (1) Tes: (a) Tes Penjajagan. Tes penjajagan yang diperguna-kan adalah memberidiperguna-kan tes dengan soal-soal yang digunakan turnamen secara klasikal dan sekaligus ranking dari tes ini untuk menen-tukan kelompok atau tim; (b) Tes Akhir. (2) Non Tes: (a) Penilaian pengamatan kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran untuk mengukur aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran; (b) Penilaian membuat perencanaan pembelajaran dan ke-mampuan mengajar guru dalam proses pem-belajaran yang dilakukan oleh pengamat de-ngan lembar pengamatan yang berguna untuk mengetahui kemampuan guru dalam mem-persiapkan pembelajaran, guru dalam melak-sanakan pembelajaran. Kriteria yang di-pergunakan untuk menilai dalam melak-sanakan proses pembelajaran IPS adalah dengan skala 1- 4. Dengan ketentuan bahwa: Nilai 1: kurang, Nilai 2: cukup, Nilai 3: baik, Nilai 4: sangat baik.

HASIL PENELITIAN Siklus 1

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa

Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Indikator Skor

1 Siswa mempersiapkan buku pelajaran,

LKS dan alat lain 2

2 Memperhatikan penjelasan dari guru 3

3 Semangat siswa dalam mengikuti

pembelajaran 2

4 Keberanian dan kesungguhan siswa

dalam mengikuti pelajaran 2

5 Mampu membuat pertanyaan yang

berhubungan dengan materi 2

6 Keberanian siswa dalam menjawab

pertanyaan 3

7 Perhatian siswa terhadap teman dari

kelompok lain pada saat menjawab soal 2

Jumlah 16

Persentase Rata-rata 57.14

Pada siklus I ini terlihat masih banyak siswa yang belum siap untuk memulai pem-belajaran, keberanian dan kesungguhan sis-wa dalam mengikuti pembelajaran juga ma-sih kurang, selain itu pada saat kelompok/ siswa sedang menjawab pertanyaan ada ba-nyak siswa yang tidak memperhatikan. Hal ini menyebabkan siswa mendapatkan skor sebanyak 16 dengan persentase rata-rata 57,14%, dan termasuk dalam kriteria baik.

Berdasarkan paparan data aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I, pe-neliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut. (a) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibanding-kan dengan kegiatan belajar mengajar sebe-lumnya, (b) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan, (c) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (d) kegiatan pembelajaran sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.

Siklus 2

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa

Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Indikator Skor

1 Siswa mempersiapkan buku pelajaran,

LKS dan alat lain 3

2 Memperhatikan penjelasan dari guru 4

3 Semangat siswa dalam mengikuti

pembelajaran 3

4 Keberanian dan kesungguhan siswa

dalam mengikuti pelajaran 4

5 Mampu membuat pertanyaan yang

berhubungan dengan materi 4

6 Keberanian siswa dalam menjawab

(7)

No Indikator Skor

7 Perhatian siswa terhadap teman dari

kelompok lain pada saat menjawab soal 4

Jumlah 26

Persentase Rata-rata 92.86

Berdasarkan pada hasil observasi si-klus II, aktivitas yang ditunjukkan oleh siswa sudah mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat dibuktikan oleh skor yang didapatkan siswa pada siklus II ini sebanyak 26 dari skor maksimal 28, sehingga persentase rata-rata siswa sebesar 92,86 %, dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

HASIL PEMBAHASAN

Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan pada analisis data, dapat diperoleh hasil dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran model belajar snowball throwing dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan pada analisis data, di-peroleh aktivitas siswa dalam proses pem-belajaran IPS pada Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia dengan menggunakan model belajar snowball throw-ing yang sudah dapat terlihat adalah siswa sudah berani untuk mengemukakan pendapat dan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga membuat siswa menjadi lebih aktif pada saat proses belajar mengajar, dengan menggunakan pembelajaran model snowball throwing terlihat bahwa siswa lebih bersemangat.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran metode snowball throwing dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing siswa dan berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan diskusi dan membuat pertanyaan, mampu mengkon-disikan kelas dengan baik, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana persenta-se untuk aktivitas di atas cukup besar.

Meningkatkan Prestasi Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjuk-kan bahwa pembelajaran dengan metode snowball throwing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang di-sampaikan guru. Terbukti dari ketuntasan belajar siswa yang meningkat dari sebelum siklus, siklus I, hingga siklus II yaitu masing-masing 42,11%, 68,42%, dan 100,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

(8)

Gambar 1 Perkembangan Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPS

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan beberapa kesimpul-an, diantaranya: (1) Penerapan Snowball throwing pada siswa kelas V SDN 1 Wono-anti Trenggalek telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik. Berdasarkan res-pon siswa yang menunjukkan tanggapan po-sitif dengan adanya pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada hasil skor observasi aktivitas guru meningkat dari siklus I sebesar 53,57% sedangkan siklus II menjadi 89,29%.

Hasil skor observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari siklus I sebesar 57,14% sedangkan siklus II menjadi 92,86%. (2) Penerapan model pembelajaran Snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Wonoanti Trenggalek pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kelas siswa

meningkat dari siklus I yaitu 73,16 menjadi 92,63 pada siklus II serta persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I sebesar 68,42% jumlah siswa tuntas dan pada siklus II sebesar 100% jumlah siswa tuntas.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: (1) Untuk me-laksanakan metode Snowball throwing me-merlukan persiapan yang cukup matang, se-hingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa dite-rapkan dengan metode problem solving da-lam proses belajar mengajar sehingga diper-oleh hasil yang optimal. (2) Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hen-daknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai macam metode pembelajaran wa-laupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahu-an baru, memperoleh konsep dpengetahu-an kete-rampilan, sehingga siswa berhasil atau mam-pu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya; (3) Pendekatan ini perlu di-ulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif; (4) Minat belajar siswa dapat dimun-culkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru.

Metode problem solving merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila motivasi belajar siswa meningkat dimungkinkan prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula.

DAFTAR RUJUKAN

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

62.63 73.16

92.63

42.11 68.42

100.00

NILAI RATA-RATA

(9)

Achmadi dan Supriyanto. 1990. Faktor-fak-tor yang Mempengaruhi Prestasi Bela-jar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ali, Muhammad. 1996. Guru dalam Proses

Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi Sebu-ah Pengantar Ringkas. Jakarta: Raja. Grafindo Persada.

Guba, Egon G. & Lincoln, Yvonna S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.

Oemar, Hamalik. 2012. Proses Belajar Me-ngajar. Bandung: Bumi Aksara. Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses

Belajar Mengajar. Bandung: PT Re-maja Rosdakarya.

Supardi, S, A. 2006. Penelitian Tindakan Ke-las. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijaya, K & Dedi, D. 2012. Penelitian Tin-dakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalam

Gambar

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Di Kelas V
Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Gambar 1 Perkembangan Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPS

Referensi

Dokumen terkait

UMUR SIMPAN SIMPLISIA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) KEMASAN VAKUM DAN NON VAKUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST ” ini tidak terdapat karya

 HP adalah alat komunikasi yang dapat digunakan.. untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Manfaat HP adalah untuk berkomunikasi kepada lebih dari satu orang dan untuk

Penelitian yang dilakukan ini pada dasarnya mengetahui sejauhmana tanggapan masyarakat terhadap pengelolaan di lingkungan pesisir serta bagaimana konsep kemitraan antara

That is, you can use eBay Express to find all the fixed-priced items offered by eBay sellers, without having to search the site, browse the Stores, or wait for an auction process

Dari pengamatan pendahuluan yang dilakukan terhadap pengguna komputer yang memakai kacamata lensa bifokal dan yang sudah biasa melakukan aktivitas mengetik dengan

TUJUAN JABATAN : Koordinasi penyelenggara sistem akuntansi dan pelaporan keuangan lingkup Kementerian Keuangan yang efektif dan optimal, Pembinaan implementasi sistem

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Pada siklus II akan dilakukan perbaikan atas kelemahan pada siklus I yaitu pembelajaran menggunakan model Cooperative Tipe Jigsaw yang sesuai dengan RPP pada