• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BLOK ALJABAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BLOK ALJABAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR SKRIPSI"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BLOK ALJABAR TERHADAP

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI

FAKTORISASI SUKU ALJABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

NUR LAILY INDAHWATI 073511077

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Laily Indahwati

NIM : 073511077

Jurusan / Program Studi : Tadris Matematika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 3 Desember 2011

Saya yang menyatakan,

(3)

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024) 7601295, 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan

Judul : Efektivitas Penggunaan Blok Aljabar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar

Nama : Nur Laily Indahwati

NIM : 073511077

Jurusan : Tadris Matematika

Program studi : Tadris Matematika

Telah diajukan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

Semarang, 20 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Saminanto, S.Pd., M.Sc. Hj. Minhayati Saleh, M.Sc.

NIP. 19720604 200312 1 002 NIP.19760426 200604 2 001

Penguji I, Penguji II

Nur Asiyah, S.Ag., M.SI Lulu Choirun Nisa’, S.Si., M.Pd.

NIP. 19710926 199803 2 002 NIP. 19810720 200312 2 002

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. Minhayati Saleh, M.Sc. Fahrurrozi, M.Ag.

(4)

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 23 November 2011

Kepada

Yth.Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Efektivitas Penggunaan Blok Aljabar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar

Nama : Nur Laily Indahwati

NIM : 073511077

Jurusan : Tadris Matematika

Program Studi : Tadris Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah.

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Hj. Minhayati Saleh, M.Sc

(5)

NOTA PEMBIMBING

Semarang, Desember 2011

Kepada

Yth.Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Efektivitas Penggunaan Blok Aljabar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar

Nama : Nur Laily Indahwati

NIM : 073511077

Jurusan : Tadris Matematika

Program Studi : Tadris Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah.

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Fakrurrozi, M.Ag

(6)

ABSTRAK

Judul : Efektivitas Penggunaan Blok Aljabar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar

Penulis : Nur Laily Indahwati

NIM : 073511077

Skripsi ini membahas efektivitas penggunaan Blok Aljabar terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Faktorisasi Suku Aljabar. Kajiannya dilatar belakangi oleh kurangnya keaktifan peserta didik, pemahaman konsep, dan kemampuan dalam penyampaikan materi yang masih kurang dikarenakan proses pembelajaran yang masih konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Blok Aljabar efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Faktorisasi Suku Aljabar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs Negeri Parakan Temanggung. Pada penggunaan sempel menggunakan cluster random sampling, di peroleh kelas VIII-E sebagai kelas eksperimen, VIII-D sebagai kelas kontrol, sedangkan IX-A sebagai kelas uji coba. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, pada desain eksperimen peneliti dapat membandingkan kelompok subyek yang mendapatkan perlakuan (eksperimen) dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelas kontrol).

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan berupa metode dokumentasi dan metode tes. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan nilai pretest. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, peserta didik kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan Blok Aljabar dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah mendapat perlakuan kedua kelas diberikan tes yang sebelumnya telah diujikan di kelas uji coba. Sebelum tes tersebut diberikan, terlebih dahulu tes di uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda pada kelas uji coba.

Sebelum hasil penelitian dianalisis dengan uji-t, lebih dahulu tes tersebut diuji prasyarat dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Pada pengujian hipotesis dengan mengguanakan uji-t. di peroleh t hitung = 3,839 dan dari tabel

distribusi t diperoleh t tabel = 1,67 dengan α = 0,05 dan dk = 36+40-2 = 74. Hal ini

menunjukan bahwa t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha

Penyayang. Penulis panjatkan puji syukur kehadirah-Nya yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi

guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang. Dan tidak lupa shalawat dan salam penulis haturkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya

dengan harapan semoga kita memperoleh syafaatnya di dunia ini maupun di hari

kiamat nanti.

Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis telah berusaha dengan

segala daya dan upaya guna menyelesaikan skripsi ini. Namun tanpa mendapat

bantuan dari berbagai pihak penyusunan skripsi ini tidak dapat terwujud.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang

memberikan pengarahan, bimbingan, saran dalam rangka penyusunan skripsi ini.

Antuk itu, penulis sampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Suja’i, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik.

2. Hj. Minhayati Saleh, S.Si, M.Sc, selaku pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran ditengah-tengah kesibukannya, beliau

selalu memberikan bimbingan sampai penulisan skripsi ini selesai.

3. Fahrurrozi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran ditengah-tengah kesibukannya, beliau selalu

memberikan bimbingan sampai penulisan skripsi ini selesai

4. Drs. H. Khairul Anam, M. Si selaku kepala MTs Negeri Parakan

Temanggung yang telah memberikan izin melakukan penelitian dan M.Z.

Mohtadin selaku guru pamong Matematika kelas VIII-D dan VIII-E yang

(8)

5. Saminanto, S.Pd, .M.Sc., selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi

arahan selama kuliah.

6. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

7. Ayahanda H. Miftah Sugeng Riyadi dan Ibunda Hj. Sayem Susanti tercinta

yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materiil dengan

ketulusan dan keikhlasan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai, semoga

Allah senantiasa memberikan panjang umur disertai kesehatan untuk selalu

beribadah kepada Robb dan dapat menyertai putra-putrinya menjadi seperti

apa yang beliau harapkan.

8. Kakak-kakakku tercinta (Mbak Yani, Mas Izun, Fudin) beserta adik-adikku

(Bagus, Salis) mereka selalu memberikan do’a serta motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. Sahabat-sahabatku tercinta (Ana, Ayu, dan Tika) terima kasih untuk

pengertiannya, khususnya Ana yang telah banyak membantu dengan do’a, support, maupun materi sehingga skripsi ini dapat selesai.

10.Teman-teman dan sahabat Tadris Matematika Angkatan 2007, khususnya

kelas Paket B, yang telah menjadi motivasi dan tempat bertukar pikiran

dalam penulisan skripsi ini.

11.Keluarga besar BPI E-4 dan E-5 (bapak dan ibu Raharjo, mbak Iza, Arin,

Ain, Ifah, Muamanah, Amel, Nikmah, Iza, Helin, Ririn, Ana, Lida, Fatimah )

atas motivasi dalam penulisan ini.

Kepada mereka semua hanya bisa memberikan untaian terima kasih,

semoga atas bantuan yang diberikan kepada penulis dalam wujud apapun demi

kelancaran penulisan skripsi ini akan menjadi amal baik serta mendapatkan

balasan dari Allah SWT. Dan semoga skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Blok Aljabar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi

(9)

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, karena itu saran dan pendapat yang konstruktif demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca khususnya penulis.

Semarang, 3 Desember 2011

Penulis,

Nur Laily Indahwati

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

NOTA PEMBIMBING ... iv

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II : PENGGUNAAN BLOK ALJABAR DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 4

B. Kerangka Teoritis ... 5

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran... 5

2. Blok Aljabar... ... 12

3. Faktorisasi Suku Aljabar... ... 15

4. Kerangka Berpikir... .... 19

C. Rumusan Hipotesis ... 20

BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 21

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

C. Metode Penelitian... 21

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan sampel ... 22

E. Variabel Penelitian ... 23

(11)

G. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39

1. Instrumen Tes dan Analisis Butir Soal Instrumen... 39

2. Analisis Data Nilai Awal... 44

B. Analisis Data Nilai Akhir... ... 55

1. Uji Normalitas Nilai Posttest... ... 55

2. Uji Homogenitas Nilai Posttest... ... 64

3. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Nilai Posttest... .. 65

C. Pengujian Hipotesis ... 67

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

E. Keterbatasan Penelitian ... 70

BAB V : PENUTUP A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 72

C. Penutup ... 73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan selalu berhubungan erat dengan proses pembelajaran.

Pembelajaran merupakan peristiwa yang bertujuan. Ada berbagai macam

kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran, salah satunya adalah

ketika menjelaskan suatu materi di kelas. Tidak semua guru memiliki

kemampuan yang sangat baik dalam menyampaikan materi sehingga sulit

memberikan pemahaman yang memuaskan kepada peserta didik. Selain itu

kemampuan peserta didik yang berbeda menjadi alasan lain mengapa guru

masih tetap mengalami kesulitan dalam menjelaskan materi meskipun

menguasai materi dan mampu menyampaikannya dengan baik.

Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.

Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

tersendiri dimana pendidik dan anak didik bertukar pikiran untuk

mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi, sering terjadi

permasalahan-permasalahan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan

tidak efisien. Hal tersebut terjadi di MTs Negeri Parakan Temanggung yang

proses pembelajarannya masih bersifat konvensional. Dalam proses

pembelajaran di dalam kelas guru masih mengandalkan buku paket dan

metode yang digunakan adalah metode ceramah sehingga membuat peserta

didik merasa jenuh dan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran. Serta

terdapat kendala dalam pembelajaran matematika yaitu masih kurang fasilitas

fisik pendukung pembelajaran matematika seperti persediaan alat peraga yang

sangat terbatas. Fasilitas fisik memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan

proses belajar mengajar. Hal ini terbukti dengan kurang memadainya hasil

pembelajaran para peserta didik yang bersekolah di daerah-daerah tertinggal

karena secara praktis mereka menghadapi masalah dalam penyediaan fasilitas

(13)

2

Untuk mengatasi masalah tersebut kiranya penggunaan media

pembelajaran atau alat peraga akan sangat membantu. Yaitu membantu guru

memudahkan proses mentransfer ilmu, dan membantu peserta didik

memahami sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah. Dengan kata lain

pencapaian tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran dapat diwujudkan

dengan mempergunakan alat-alat yang sesuai dengan sifat tujuan.

Materi Faktorisasi Suku Aljabar merupakan materi yang abstrak bagi

peserta didik kelas VIII SMP / MTs. Selain itu peserta didik pada dasarnya

kurang memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan. Meskipun pada usia

tersebut peserta didik memasuki fase operasi konkrit dan berkembang ke fase

operasi formal yang berarti peserta didik mulai mampu memecahkan

persoalan dalam pikirannya, namun pada dasarnya mereka masih belum

mampu memecahkan permasalahan yang belum pernah dihadapi.

Blok Aljabar merupakan suatu media pembelajaran yang sebenarnya

sudah diterapkan pada beberapa buku pelajaran matematika kelas VIII baik

untuk SMP maupun MTs. Tetapi dalam buku tersebut pemakaian Blok

Aljabar tidak dijelaskan secara detail sehingga guru dan peserta didik kurang

mengenalnya dan kurang tertarik menggunakannya. Pada kesempatan kali ini

peneliti akan mencoba menggunakan Blok Aljabar dengan lebih terarah dan

terproses untuk diterapkan pada pembelajaran pokok bahasan Faktorisasi

Suku Aljabar.

Dari uraian di atas akan diadakan penelitian dengan judul

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BLOK ALJABAR TERHADAP HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI FAKTORISASI SUKU

ALJABAR

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan pokok-pokok pemikiran tersebut di atas, maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan Blok

Aljabar efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

(14)

3 C. Penegasan Istilah

1. Efektivitas

Efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang

dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang

dinyatakan dengan hasil yang dicapai. 1

2. Blok Aljabar

Blok Aljabar merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk

membantu dalam pemahaman materi Faktorisasi Suku Aljabar.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar.2 Terdapat tiga ranah belajar yang berkaitan

dengan hasil belajar yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hasil belajar pada aspek kognitif yakni nilai yang diperoleh peserta didik

setelah dilaksanakannya tes pada akhir penelitian (posttest).

4. Materi Faktorisasi Suku Aljabar

Faktorisasi Suku Aljabar merupakan salah satu materi pokok yang

diajarkan di MTs Negeri Parakan Temanggung kelas VIII pada semester

ganjil. Pada penelitian ini standar kompetesi yang digunakan adalah

memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Sedangkan kompetensi dasarnya adalah melakukan operasi aljabar dan

menguraikan bentuk aljabar ke dalam bentuk faktor-faktornya. Dan

indikator yang digunakan adalah sebagai berikut

a. Mendefinisikan pengertian koefisien, variabel, konstanta, dan suku.

b. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan suku-suku sejenis.

c. Melakukan operasi perkalian, pembagian, dan pemangkatan bentuk

aljabar.

d. Melakukan pemfaktoran dalam bentuk aljabar.

1

W.J.S. Poerdarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), Cet. 3, hlm. 311.

2

(15)

4 D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :

1. Bagi Peserta Didik

a. Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran

Matematika.

b. Dapat mengubah persepsi peserta didik bahwa belajar itu

membosankan tetapi menyenangkan.

c. Dapat mengubah persepsi peserta didik bahwa Matematika itu

pelajaran yang sulit.

2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan kontribusi kepada guru tentang perlunya

pengoptimalan penggunaan Blok Aljabar dalam pembelajaran

Matematika.

b. Memperoleh metode pembelajaran alternatif dalam pembelajaran baru

dan yang dapat diminati para peserta didik.

3. Bagi Lembaga / Sekolah

a. Dapat memberi masukan yang baik bagi sekolah bisa memperbaiki

pembelajaran.

b. Dapat memajukan program sekolah dengan lebih melengkapi fasilitas

(16)

BAB II

PENGGUNAAN BLOK ALJABAR DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Dalam penelitian kali ini, peneliti mendapati beberapa karya ilmiah

yang berupa penelitian tentang alat peraga dan Blok Aljabar di sekolah yang

peneliti anggap mempunyai relevansi dengan penelitian yang peneliti

lakukan.

1. Skripsi yang disusun oleh Ulya Nafi’ati dengan judul “Penggunaan Blok

Aljabar dengan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan

Minat dan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII MTs

Lengkong Batangan Pati”, ternyata menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata aktivitas peserta

didik pada siklus 1 sampai dengan siklus 3 masing-masing sebesar 53,1%,

67,1%, 72,7%. Peningkatan aktivitas dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar

14,0% dan peningkatan dari siklus 1 menuju siklus 3 sebesar 29,6%. Hasil

rata-rata pretes-postes pada penguasaan konsep faktorisasi suku aljabar

dari siklus 1 yaitu 5,64 dan 6,43 dengan kenikan sebesar 0,79, postes

siklus 2 yaitu 7,32 dengan kenaikan sebesar 0,89 dari postes siklus 1,

siklus 3 yaitu 7,7 dengan kenaikan sebesar 0,38.

2. Skripsi yang disusun oleh Anisatun Nurroh dengan judul “Penggunaan

Alat Peraga dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keaktifan

dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Luas Permukaan dan

Volum Bangun Ruang di Kelas VIII B SMP Takhasus Al-Qur’an

Wonosobo”, ternyata menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus diperoleh rata-rata hasil

belajar dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 57,14% dan 53,57%,

sedangkan persentase keaktifan peserta didik adalah 41,96%. Setelah

dilakukan siklus I nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 70,18% dan

ketuntasan 60,71%, sedangkan persentase keaktifan peserta didik adalah

(17)

diperbaiki agar terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan

yang diharapkan yakni nilai rata-rata kelas ≥ 6,0% ketuntasan klasikal

75%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 85,36% dan

ketuntasan 82,14%. Sedangkan persentase keaktifan peserta didik adalah

79,55%. Hasil pada siklus II menunjukkan peningkatan dari pada siklus

sebelumnya dengan indikator keberhasilan sudah tercapai.

Berangkat dari hasil penelitian tersebut, peneliti akan mencoba

menggunakan Blok Aljabar dalam pembelajaran Matematika di MTs Negeri

Parakan Temanggung pada materi Faktorisasi Suku Aljabar. Dengan

penggunaan Blok Aljabar, diharapkan akan meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada materi Faktorisasi Suku Aljabar.

B. Kerangka Teoritis

1. Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi

pada setiap individu sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi

karena adanya interaksi antara seseorang dengan orang lain atau

dengan lingkungannya. Karena pada hakikatnya proses pembelajaran

merupakan suatu proses komunikasi, sehingga belajar bias terjadi

kapanpun dan dimanapun. Menurut Cliford T. Morgan yang dikutip

oleh Muhibin Syah didefinisikan ”learning may be defined as any

relatively permanen change in behaviour wich occurs as a result of

experience or practice”, ”Belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif tetap sebagai akibat dari latihan atau pengalaman”.1

Belajar merupakan salah satu proses mencari ilmu

pengetahuan. Islam mewajibkan semua umatnya untuk mencari ilmu

pengetahuan, dan dengan ilmu pengetahuan tersebut manusia akan

diangkat derajatnya. Allah berjanji dalam Al-Qur’an akan

1

(18)

menaikkan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Seperti

tercantum dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11:

……..

“……..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.2

Namun dalam mencari ilmu pengetahuan, sebagai umat Islam

tidak boleh terlepas dari Al-Qur’an, karena dalam Al-Qur’an telah

tersirat adanya berbagai macam disiplin ilmu.

Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli.

Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu

yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan

atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak

lahir.3 Oleh karena itu dengan mengakui konsep dasar tentang

belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu

memegang peran penting dalam proses psikologis.

Menurut Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendididik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.4

Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan

peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer)

yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah

2

Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Surya Cipta Aksara, 1995), hlm. 910

3

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp), (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.16

4

(19)

ditetapkan sebelumnya.5 Dari pengertian-pengertian tersebut, maka

pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja

dilakukan dengan menciptakan berbagai kondisi yang diarahkan

untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan kurikulum.

Pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilaku pendidik

yang efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan pembelajaran

sebagai berikut:

1) Usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan

dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan

stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku peserta didik.

2) Cara pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berpikir agar memahami apa yang dipahami.

Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih

bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan

kemampuannya.

b. Teori-teori Belajar

1) Teori belajar Bruner

Model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh

ialah belajar penemuan (Discovery Learning). Bruner

menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian

pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya

memberi hasil yang paling baik.6 Berusaha sendiri untuk

mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang

menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar

bermakna.

Menurut Bruner, belajar akan lebih bermakna bagi peserta

didik jika mereka memusatkan perhatiannya untuk memahami

5

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009) cet.II, hlm. 17.

6

(20)

struktur materi yang dipelajari.7 Untuk memperoleh struktur

informasi, peserta didik harus aktif dimana mereka harus

mengidentifikasi sendiri prinsip-prinsip kunci dari pada hanya

sekedar menerima penjelasan guru. Oleh karena itu, guru harus

munculkan masalah yang mendorong peserta didik untuk

melakukan kegiatan penemuan.

Jerome Bruner secara ekstensif telah menulis tentang

proses pemikiran manusia dan bagaimana cara pemikiran

tersebut muncul dan bagaimana cara yang seharusnya dialami

oleh kemunculan tersebut selama proses instruksi berjalan.8

Dari uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa dalam usaha

meningkatkan pendidikan dan pendidikan sains (matematika)

perlu memperhatikan empat hal yang penting yaitu struktur,

kesiapan, intuisi dan motivasi. Pembelajaran dengan

menggunakan media yang berbeda sesuai dengan karakteristik

peserta didik akan membantu peserta didik menemukan

informasi yang penting, mempertahankan dan

mentransformasikan secara aktif terkait materi yang dibahas.

2) Teori belajar Piaget

Menurut Piaget, pengalaman-pengalaman fisik dan

manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan

perkembangan, sementara itu, interaksi sosial dengan teman

sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu

memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran

itu lebih logis.9 Berikut ini adalah implikasi penting dalam

model pembelajaran dari teori piaget yaitu

7

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 2, hlm.79-80

8

Kelvin Seifert, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2009), Cet. 4, Hlm. 112.

9

(21)

a) Memusatkan perhatian pada berpikir proses mental anak,

tidak sekedar pada hasilnya. Disamping kebenaran jawaban

peserta didik, guru harus memahami proses yang digunakan

anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.

b) Memperhatikan peranan pelik dari inisiatif peerta didik

sendiri, keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Di

dalam kelas Piaget, penyajikan pengetahuan jadi

(ready-made) tidak mendapat penekanan, melainkan peserta didik

didorong menemukan sendiri pengetahuan itu melalui

interaksi spontan dengan lingkungannya. Sebab itu guru

dituntut mempersiapkan berbagai kegiatan yang

memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan secara

langsung dengan dunia fisik.

c) Memaklumi adanya perbedaan individual dalam hal

kemajuan perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan

bahwa seluruh peserta didik tumbuh melewati urutan

pekembangan yang sama, namun pertumbuhan itu

berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Sebab itu guru

mampu melakukan upaya untuk mengatur kegiatan kelas

dalam bentuk kelompok kecil daripada bentuk kelas yang

utuh.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori pembelajaran

menurut Piaget adalah pembelajaran memusatkan perhatian

pada berpikir atau proses mental peserta didik, yang tidak

sekedar hasilnya tetapi mengutamakan peran peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran.

3) Teori Belajar Ausubel

Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar

bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses

(22)

terdapat dalam struktur kognitif seseorang”.10 Belajar tidak

hanya sebagai proses menghafal semata, tetapi lebih pada

kebermaknaan atau memberi manfaat pada peserta didik.

Berlangsung tidaknya belajar bermakna tergantung pada struktur

kognitif yang ada, serta kesiapan dan niat anak didik untuk

belajar bermakna, dan kebermaknaan materi pelajaran secara

potensial. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar

bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada,

stabilitas, dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi

tertentu dan pada waktu tertentu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

bermakna sangat penting dan diperlukan dalam pembelajaran

matematika. Matematika memiliki banyak konsep-konsep yang

abstrak dan sulit dipahami sehingga dengan belajar bermakna

melalui pelibatan emosi, kesenangan dan kebutuhan aktualisasi

diri peserta didik melalui kegiatan mata untuk melihat, telinga

untuk mendengar dan otak untuk berpikir dapat membantu

peserta didik untuk memahami matematika dengan lebih mudah.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar.11. Upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran atau hasil pembelajaran yang telah

ditetapkan tercapai atau tidak dilakukan melalui penilaian.

Hasil-hasil belajar yang diinginkan harus dijabarkan dalam

indikator-indikator tentang seberapa jauh peserta didik memiliki karakteristik

yang akan diukur, sehingga jelas apa yang akan diukur.

10

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hlm. 37.

11

(23)

Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal meliputi:12

1) Faktor jasmani, meliputi kesehatan dan cacat tubuh

2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan

3) Faktor kelelahan

Faktor eksternal, meliputi:13

1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan

2) Faktor sekolah, meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi

guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan

tugas rumah.

3) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam

masyarakat, media masa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan

masyarakat.

Di antara faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor sekolah, yang salah satunya berupa alat pelajaran atau

alat peraga. Mengusahakan alat peraga yang baik, agar guru dapat

mengajar dengan baik dan peserta didik dapat menerima pelajaran

dengan baik, sehingga dapat dicapai hasil belajar yang maksimal.

Dengan menggunakan Blok Aljabar peserta didik akan merasakan

visualisasi variabel-variabel yang abstrak pada bentuk fisik Blok

Aljabar tersebut. Dengan demikian peserta didik akan lebih mudah

dalam berpikir dan merasa senang seperti bermain.

Hasil belajar seseorang diperoleh dari pengalaman langsung,

kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian

12

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) cet 5, hlm. 54-59.

13

(24)

melalui benda tiruan, sampai kepada lambang abstrak. Hasil belajar

pada hakekatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh karena itu

hasil belajar peserta didik dan kualitas pengajaran, kedua faktor ini

mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar peserta

didik, artinya semakin tinggi kemampuan peserta didik dan kualitas

pengajaran, maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik.

2. Faktorisasi Suku Aljabar

a. Pengertian Aljabar

Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang

mempelajari tentang struktur sesuatu yang belum diketahui nilainya.

Umumnya aljabar berisi kalimat matematika yang memuat

variabel-variabel, koefisien atau konstanta. Meskipun merupakan materi yang

abstrak, aljabar kini tidak asing lagi bagi peserta didik di sekolah

menengah. Aljabar juga merupakan hasil pengembangan buah

pikiran para ahli matematika sejak zaman dahulu.

Cara berpikir dan mempelajari aljabar pada masyarakat masih

mengaitkan dengan bagian-bagian geometri. Proses terbentuknya

suatu kalimat matematika yang sekarang ini disebut sebagai

persamaan aljabar, yaitu cara mendapatkan penyelesaian secara

geometri. Hal tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut14

14

(25)

Ilustrasi gometri persamaan blok aljabar sebuah gambar di atas

dapat dinyatakan sebagai ଶ ଶ

2 ଶ

.

b. Suku aljabar

Bentuk aljabar terdiri atas variabel, konstanta dan koefisien.

Variabel adalah sesuatu yang nilainya tidak tetap atau dapat

berubah-ubah. Konstanta adalah bilangan yang tetap nilainya. Koefisien

adalah konstanta yang menyertai variabel.

c. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar

1) Penjumlahan dan pengurangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan

operasi hitung aljabar adalah15

a) Suku-suku yang sejenis

b) Menggunakan sifat distributif perkalian terhadap

penjumlahan dan pengurangan

c) Hasil perkalian dua bilangan bulat positif dan negatif.

Dari ketiga hal tersebut, hasil operasi hitung aljabar dapat

dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan

memperhatikan suku-suku sejenis.

2) Perkalian

a) Perkalian suatu bilangan dengan bentuk aljabar

Untuk menyederhanakan perkalian suku bentuk

aljabar dengan menggunakan sifat distributif, yaitu sebagai

berikut16

ݔ ଶ

15

Dewi Nuharini, Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya (Untuk Kelas VIII SMP dan MTs), (Jakarta: CV Usaha Makmur, 2008), hlm. 7

16

(26)

b) Perkalian antara bentuk aljabar dan bentuk aljabar

Untuk menyelesaikan perkalian suku dua dengan suku

dua dapat digunakan blok aljabar, penerapan hukum

distributif, atau dengan skema. Menyelesaikan dengan sifat

distributif, yaitu sebagai berikut17

3) Pembagian

Jika bentuk aljabar memiliki faktor-faktor yang sama,

maka hasil pembagian kedua bentuk aljabar tersebut dapat

dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan

memperhatikan faktor-faktor yang sama.

Betuk aljabar 7 dan memiliki faktor yang sama yaitu ,

sehingga hasil pembagian 7 dengan dapat disederhanakan,

yaitu 7 ∶ 7. Demikian pula dengan 6 dan 2 yang

memiliki faktor yang sama yaitu 2, sehingga 6 ∶ 2 3.

Namun perlu disadari, penyederhanaan itu berlaku hanya bila

pembagianya tidak nol dan dalam pembagian belum dapat

dengan menggunakan Blok Aljabar. Dalam contoh diatas

berturut-turut 0 dan 2 0.

Selain itu diperlukan juga materi tentang pembagian dan

perkalian bilangan berpangkat, yaitu untuk bilangan bulat

dengan pangkat dan selalu berlaku:

௠ ௡ ௠ା௡

dan ௠

∶ ௡ ௠ି௡

4) Pemfaktoran bentuk aljabar

Faktorisasi bentuk aljabar adalah cara untuk

memfaktorkan bentuk aljabar, memfaktorkan bentuk aljabar

berarti menyatakan bentuk penjumlahan menjadi bentuk

17

(27)

perkalian, bentuk penjumlahan suku-suku yang memiliki faktor

yang sama dapat difaktorkan dengan menggunakan hukum

distributif dan dapat juga diselesaikan dengan menggunakan

Blok aljabar. Terdapat beberapa macam faktorisasi bentuk

aljabar yaitu18

a) Faktorisasi bentuk aljabar

b) Faktorisasi bentuk aljabar ଶ ଶ

i. Sifat distributif

Blok Aljabar merupakan salah satu model media pembelajaran

yang digunakan untuk membantu dalam pemahaman materi Faktorisasi

Suku Aljabar. Dalam melakukan operasi hitung aljabar seperti

penjumlahan dan perkalian dapat dilakukan dengan bantuan Blok

Aljabar. Begitu pula halnya dengan operasi pemfaktoran. Sedangkan

18

Dewi Nuharini, Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya (Untuk Kelas VIII SMP dan MTs), hlm. 16

(28)

untuk operasi pembagian belum dapat diterapkan penggunaan Blok

Aljabar ini.

Blok Aljabar merupakan sebuah alat bantu untuk menghitung

operasi suku-suku aljabar. Blok Aljabar terdiri dari tiga bagian yaitu19

a. Blok untuk lambang ଶ

-an

b. Blok untuk lambang

c. Blok untuk lambang satuan20

satuan

Sebagaimana bilangan bulat yang terdiri dari bilangan positif dan

negatif, Blok Aljabar ini pun demikian. Ada yang bermakna positif, ada

pula yang bermakna negatif. Pasangan positif dan negatif blok ini disebut

sebagai pasangan Nol Blok.

dan

dan

dan

Blok yang tidak diarsir bermakna positif, sedangkan blok yang

diarsir bermakna negatif. Sebagaimana halnya dengan bilangan bulat

19

Wahyudin, Sudrajat, Ensiklopedi Matematika untuk SLTP (Topik-Topik Pengayaan), (Jakarta: C.V Tarity Samudra Berlian, 2004), hlm. 118

20

(29)

positif dan negatif yang saling meniadakan ketika bertemu dalam suatu

kalimat matematika untuk pasangan Nol Blok pun akan saling meniadakan ketika bertemu dalam satu kalimat terbuka.

Contoh :

2 1 2 1 1 1

1) Penjumlahan

3 7 2 5 7

2) Pengurangan

3 2 3 2 3

3 3

3) Perkalian

Dalam perkalian digunakan prinsip luas persegi panjang atau persegi

dimana luas persegi panjang adalah dan luas persegi adalah

(30)

2 5 ଶ

5 2 10 ଶ 7 10

2 ଶ

2 ଶ

7 10

5 5 10

4) Pemfaktoran

Bentuk-bentuk aljabar yang dapat difaktorkan dengan blok adalah

a. ଶ ଶ

b. ଶ

2 ଶ

c. ଶ

baik 1 atau 1

Contoh:

4 3 ଶ

4 3 3 1

3

1 3

2 ଶ

2 ଶ

2

xଶ

x 2 x 2x 1

2

1 2

(31)

4. Penerapan Penggunaan Blok Aljabar pada Materi Faktorisasi Suku

Aljabar

Langkah-langkah pengunaan Blok Aljabar di atas apabila di

implementasikan dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Guru mengucapkan salam.

b. Guru memeriksa presensi kehadiran peserta didik.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Guru menyampaikan materi.

e. Guru menyampaikan cara dalam penggunaan Blok Aljabar

f. Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap

kelompok terdiri atas 4-6 orang dan setiap kelompok terdiri atas

peserta didik yang bervariasi, yaitu peserta didik berkemampuan

tinggi, sedang, dan rendah.

g. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan latihan soal yang

dikerjakan menggunakan Blok Aljabar.

h. Guru memberi penguatan terhadap hasil kelompok.

i. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran

yang telah dipelajari

5. Kerangka Berpikir

Beberapa kendala yang terdapat dalam proses belajar mengajar

adalah kurangnya keterampilan guru menyampaikan materi kepada

peserta didik dan kemampuan peserta didik yang beragam dalam

memahami materi. Dua permasalahan tersebut akhirnya menimbulkan

masalah yang baru bagi peserta didik yaitu membuat minat dan

kepedulian peserta didik terdapat pelajaran matematika semakin

menurun. Daya serap peserta didik dalam memahami materi turut

menjadi rendah, mengakibatkan prestasi belajar peserta didik menjadi

rendah pula.

Guru kurang peka dengan apa yang dibutuhkan peserta didik

(32)

sering dilakukan. Dengan pembelajaran yang sama dalam setiap

pertemuan, tentunya peserta didik akan merasa bosan dan minat

belajarnya akan menurun. Selain itu kemampuan dan cara belajar peserta

didik yang berbeda-beda mengakibatkan perlunya strategi pembelajaran

yang aktif untuk meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran matematika.

Materi Faktorisasi suku aljabar adalah materi yang cukup abstrak

bagi peserta didik. Guru perlu mencari solusi dari masalah ini seperti

menyimbolkan sesuatu yang abstrak dengan benda yang konkrit agar

peserta didik dapat cepat menyerap materi yang disampaikan untuk

membuat materi faktorisasi suku aljabar tampak lebih konkrit bagi

peserta didik dibutuhkan alat peraga atau media yang tepat.

Blok Aljabar merupakan media atau model yang sesuai untuk

membantu peserta didik memfaktorkan bentuk aljabar. Dengan Blok

Aljabar peserta didik akan merasakan visualisasi variabel-variabel yang

abstrak pada bentuk fisik Blok Aljabar tersebut. Dengan demikian

peserta didik akan lebih mudah dalam berpikir dan merasa senang seperti

bermain.

C. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis mengajukan hipotesis

bahwa penggunaan Blok Aljabar efektif untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada materi Faktorisasi Suku Aljabar di MTs Negeri Parakan

(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan

Blok Aljabar terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Faktorisasi Suku

Aljabar.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan peneliti untuk mulai

mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama 30 hari

mulai tanggal 18 Juli sampai 13 Agustus 2011.

2. Tempat Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Parakan yang terletak di

Desa Mandisari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.

C. Metode Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata metode (Yunani: metodos) yang

berarti suatu cara atau jalan, sedangkan logos berarti ilmu.1 Metode ialah

suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai

langkah-langkah sistematis.2 Metode penelitian merupakan pengetahuan yang

mempelajari tentang cara kerja untuk memecahkan masalah sehingga dapat

menemukan kebenaran suatu hal dalam rangka mencapai tujuan tertentu.3

Metode penelitian yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen

yang berdesain “Posttest-Only Control Design”.4 Dalam desain ini terdapat

1

Suranto, Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Dengan Program SPSS, (Semarang: Ghyyas Putra, 2009), hlm. 9.

2

Husaini Usman, Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hlm. 41

3

Suranto, Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Dengan Program SPSS, hlm. 4. 4

(34)

dua kelompok yang dipilih secara random. Kelompok pertama diberi

perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan Blok Aljabar dan kelompok yang

lain menggunakan model pembelajaran konvesional.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII

semester ganjil MTs Negeri Parakan Temanggung tahun pelajaran

2011/2012. Menurut data yang penulis peroleh dari MTs Negeri Parakan

Temanggung menunjukkan jumlah peserta didik kelas VIII adalah 379

Jumlah tersebut terbagi dalam 10 kelas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.5 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6

Sampel pada penelitian ini adalah kelas eksperimen yaitu keas VII-E,

kelas kontrol yaitu kelas VII-D dan kelas uji coba yaitu kelas IX-A. Hal

tersebut mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto, yatu apabila subjek

kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Tetapi apabila subjeknya besar, dapat

diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.7 Dalam penelitian ini

diambil sampel sebanyak 76 peserta didik yang terdiri dari 40 peserta

didik kelas eksperimen, 37 peserta didik kelas kontrol dan 34 peserta

didik kelas uji coba.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random

sampling. Pada cluster random sampling ini, digunakan teknik sampling

5

Sugiyono, Statistika, (Bandung: CV ALFABETA, 2007), hlm. 62. 6

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.3, hlm.131.

7

(35)

daerah untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau

sumber data sangat luas. Tetapi perlu diingat bahwa setiap objek atau

sumber data yang akan diteliti itu berstrata (tidak sama) maka

pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random

sampling.8

Teknik sampling daerah ini sering digunkan melalui dua tahap,

yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap kedua

menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.9

Pengambilan sampel tidak dilakukan pada masing-masing individu

melainkan kelompok. Jadi pengambilan sampel didasarkan pada

kelompok atau kelas. Pemilihan teknik cluster random sampling,

disebabkan karena kompetensi tiap-tiap kelas hampir sama. Dalam

penelitian ini yang terpilih menjadi sampel adalah tiga kelas VII MTs

Negeri Parakan Temanggung, dimana kelas VII E sebagai kelas

eksperimen, kelas VII D sebagai kelas control dan kelas VIII A sebagai

kelas uji coba.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.10

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah hasil belajar peserta

didik kelas VIII MTs Negeri Parakan Temanggung materi Faktorisasi Suku

Aljabar. Ada dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan

variabel terikat (dependen).

1) Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.11 Dalam

8

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 65. 9

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 65. 10

(36)

penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah metode

pembelajaran yang terdiri dari Blok Aljabar dan konvensional.

Indikator dari penggunaan Blok Aljabar dalam penelitian ini adalah

a. Peserta didik dapat mengetahui lebih dalam cara menggunakan Blok

Aljabar

b. Peserta didik dapat melakukan cara yang lebih mudah dalam

menyelesaikan operasi hitung aljabar

2) Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.12 Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah hasil belajar peserta didik pada materi

Faktorisasi Suku Aljabar. Adapun indikator yang dipakai dalam

pencapaian hasil belajar peserta didik pada materi Faktorisasi Suku

Aljabar adalah dapat melakukan operasi hitung aljabar seperti

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pemfaktoran dengan

menggunakan Blok Aljabar.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan

mencatat data yang sudah ada. Metode dokumentasi dalam penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama dan nilai awal

peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dijadikan

sebagai data awal adalah hasil belajar semester ganjil pada materi

Faktorisasi Suku Aljabar. Data yang diperoleh dianalisis untuk

menentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

11

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 4 12

(37)

2. Metode Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan

dasar penetapan skor. Tes yang diberikan pada peserta didik dalam

penelitian ini berbentuk tes obyektif atau pilihan ganda sehingga dapat

diketahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi

Faktorisasi Suku Aljabar. Dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Tes obyektif mempunyai jawaban mutlak, sehingga dalam

pemberian skor sangat obyektif

2) Pemeriksaan hasil tes dapat dilakukan dengan cepat.

Skor masing-masing peserta didik tidak dipengaruhi oleh

kemampuan peserta didik dalam menyusun kalimat dan subyektifitas

pemeriksa. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Hasil tes inilah

yang kemudian akan digunakan sebagai acuan untuk menarik kesimpulan

pada akhir penelitian.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Tahap Awal

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang

akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah

untuk menentukan penggunaan statistik parametrik atau non

parametrik. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh

yaitu nilai ulangan matematika dari materi sebelumnya dapat

digunakan uji Chi-Kuadrat. Hipotesis yang digunakan untuk uji

nomalitas:

0

H = data berdistribusi normal

1

(38)

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.

1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.

2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.

3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

4) Membuat tabulasi data kedalam interval kelas.

5) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus:

S

7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva

(

)

Oi = frekuensi pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

8) Membandingkan harga Chi–kuadrat dengan tabel Chi–kuadrat

dengan taraf signifikan 5%.

9) Menarik kesimpulan, jika , maka data

berdistribusi normal.13

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa

sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen,

yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang akan digunakan

dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan

13

(39)

menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama

atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah

sebagai berikut.

= banyaknya peserta sample ke-i

K = banyaknya kelompok sampel

Dengan taraf nyata 5%, tolak hipotesis

didapat dari daftar distribusi

chi-kuadrat dengan peluang (1 ) dan dk = ( 1).16 Untuk menguji

kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut.

Untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak maka

Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dengan = 5 % dengan dk

pembilang = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut

= banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika

(40)

maka Ho diterima.17 Berarti kedua kelompok tersebut mempunyai

varians yang sama atau dikatakan homogen.

c. Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk

menguji apakah ada kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai

berikut.

1) Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu:

2

H (ada perbedan rata-rata awal kedua kelas sampel)

2) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak.

3) Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%.

4) Kriteria pengujiannya adalah terima H0 apabila

tabel hitung tabel t t t < <

− , di mana ௧௔௕௘௟diperoleh dari daftar

distribusi Student dengan peluang 1 ଵ

dan dk = 2.

2 1+n

n

5) Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:

2

x = rata-rata data kelas eksperimen

2

x = rata-rata data kelas kontrol

17

(41)

n1 = banyaknya data kelas eksperimen

n2 = banyaknya data kelas kontrol

s2 = simpangan baku gabungan

6) Menarik kesimpulan yaitu jika −ttabel <thitung <ttabel, maka kedua

kelas mempunyai rata-rata sama.18

2. Analisis Instrumen Tes

Instrumen yang telah disusun diujicobakan untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Uji coba

dilakukan pada peserta didik yang pernah mendapatkan materi tersebut

(peserta didik yang masih termasuk dalam populasi tapi bukan peserta

didik yang menjadi sampel). Tujuannya untuk mengetahui apakah

item-item tersebut telah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak.

1) Validitas Soal

Validitas atau kesahihan adalah ketepatan mengukur yang

dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang

seharusnya diukur lewat butir item tersebut.19 Jadi suatu instrumen

(soal) dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur

apa yang hendak diukur. Uji validitas untuk pilihan ganda digunakan

korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun Uji validitas butir pilihan ganda menggunakan korelasi point biserial sebagai berikut.

rpbis = Koefisien korelasi point biseral

Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

18

Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239. 19

(42)

Mt = Rata-rata skor total

Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid.20

2) Reliabilitas

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut

dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka

hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk menentukan

reliabilitas soal pilihan ganda digunakan rumus KR-20, yaitu:21

11

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet.7, hlm 79.

21

(43)

(

)

2

x = kuadrat dari jumlah skor

N = jumlah peserta

r11 = reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir pertanyaan

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

( q = 1 – p)

s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r

product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5% . Jika r11>

tabel

r

maka item tes yang diujicobakan reliabel.

3) Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta

didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal

yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus

asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di

luar jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat

digunakan rumus:

JS B P=

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes.

Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai

berikut: 22

22

(44)

Besarnya P Interpretasi

0,00 < P ≤ 0,30 Sukar

0,30 < P ≤ 0,70 Cukup (sedang)

0,70 < P ≤ 1,00 Mudah

Indek kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan P =

0,70 lebih mudah jika di bandingkan dengan P = 0,20, sebaliknya

soal dengan P = 0,30 lebih sukar dari pada soal dengan P = 0,80.

4) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan

peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal yang baik adalah

soal yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang

berkemampuan tinggi saja. Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Seluruh peserta

didik yang ikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok pandai atau atas (upper group) dan kelompok bodoh atau

bawah (lower group).23

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi untuk butir soal

pilihan ganda adalah: 24

B B

A A

J

B

J

B

D

=

ൌ ܲെ ܲ

Keterangan:

D = daya pembeda soal

JA = jumlah peserta didik kelompok atas

JB = jumlah peserta didik kelompok bawah

23

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 211. 24

(45)

BA = jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok atas.

BB = jumlah peserta didik kelompok bawah menjawab soal itu

dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok bawah

PA =

benar (P = indeks kesukaran).

PB =

B B

J B

= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab

benar (P = indeks kesukaran)

Cara menafsirkan daya beda menurut adalah:25

Besarnya DB Klasifikasi

Kurang dari 0,20 Poor (jelek)

0 − Satisfactory (cukup)

70

0 Exellent (baik sekali)

Bertanda negatif Butir soal dibuang

3. Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan

dalam suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk mengetahui

hasil belajar matematika peserta didik yang lebih baik antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan

distribusi data nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok

25

(46)

kontrol. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat

dengan hipotesis statistik sebagai berikut.

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal dengan rumus:

Kriteria pengujian tolak Ho jika ߯

൒ ߯

dengan taraf signifikan 5% dan dk = k – 1.26

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi

bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau

homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang

akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas

dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai

varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji

homogenitas adalah sebagai berikut.

dengan rumus:

(47)

dengan

= banyaknya peserta sample ke-i

K = banyaknya kelompok sampel

Dengan taraf nyata 5%, tolak hipotesis jika

dimana didapat dari daftar distribusi

chi-kuadrat dengan peluang (1 ) dan dk = ( 1).29 Untuk

menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut.

Untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak maka

Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dengan = 5 % dengan

dk pembilang = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk

penyebut = banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika

maka Ho diterima.30 Berarti kedua kelompok

tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka

dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data

yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian,

yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan

rumust test dengan ketentuan sebagai berikut:

28

Sudjana, Metode Statistika, hlm. 263 29

Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 191-194. 30

(48)

1) Jika varians kedua kelas sama (σ12=σ22), rumus yang

dengan menggunakan Blok Aljabar.

µ2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIII yang diajar

tanpa menggunakan Blok Aljabar

Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut.

x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen

2

x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.

n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen

n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol

2 1

s

: varians kelompok eksperimen

(49)

Kriteria pengujian: H0 diterima jika ௛௜௧௨௡௚ ௧௔௕௘௟

x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen

2

x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.

n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen

n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol

2 1

s

: varians kelompok eksperimen

2

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Sebagaimana dijabarkan pada bab-bab sebelumnya bahwa dalam

proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode dokumentasi dan

metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang

berhubungan dengan proses belajar mengajar peserta didik. Sedangkan

metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kelas kontrol

dan kelas eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan yang berbeda.

Secara rinci data hasil penelitian dapat disajikan sebagai berikut.

1. Instrumen Tes dan Analisis Butir Soal Instrumen

Sebelum instrumen tes digunakan untuk memperoleh data

kemampuan matematis peserta didik, perlu dilakukan beberapa langkah

supaya mendapatkan instrument yang baik. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut.

a. Mengadakan Pembatasan Materi yang Diujikan

Dalam penelitian ini materi yang diujikan adalah materi pokok

Faktorisasi Suku Aljabar yang meliputi: (1) Pengertian Koefisien,

Variabel, Konstanta, dan Suku; (2) Operasi Hitung pada Bentuk

Aljabar; dan (3) Pemfaktoran Bentuk Aljabar.

b. Menyusun Kisi-kisi

Kisi-kisi instrumen atau tes uji coba dapat dilihat pada tabel di

lampiran 6.

c. Menentukan Waktu yang Disediakan

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal uji coba

tersebut selama 80 menit dengan jumlah soal 25 yang berbentuk

pilihan ganda dapat dilihat pada lampiran 7.

d. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen diberikan pada kelompok eksperimen

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.5.
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil ini dapat dilihat pada analisis Regresi Berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 17.5% yang berarti bahwa pengaruh faktor pribadi dan faktor

1) Perilaku calon nasabah dalam berinteraksi sosial dengan calon nasabah yang lain, ketika projection meeting berlangsung, pihak bank tidak hanya memberikan

signifikan 5% (0,05), sehingga (75-2) = 73, dan didapati nilai rtabel 0,1914. 1) Uji Validitas Variabel Stres Kerja Dari hasil pengisian kuesioner yang diberikan kepada

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 20 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah

iPLIXASI AUDTO CNAT IINC BI]RBASIS LAN.. ,ruRUSAN Tf, KNOLOGI

Hasil penelitian ini : (1) manajemen media digital di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta ditinjau dari (a) perencanaan sudah dilakukan dengan baik seperti penyediaan sarana

Dikarenakan biaya internet ini mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan, menagih,