• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIKASI HASIL RISET KESEHATAN UNTUK DAYA SAING BANGSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PUBLIKASI HASIL RISET KESEHATAN UNTUK DAYA SAING BANGSA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

ISSN 2581 - 2270

PROSIDING HEFA

(HEALTH EVENTS FOR ALL)

PUBLIKASI HASIL RISET KESEHATAN UNTUK

DAYA SAING BANGSA

Kudus, 19 Agustus 2017

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(3)

PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270

ii Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasil­hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM

STIKES Cendekia Utama Kudus.

PROSIDING HEFA (Health Events for All)

Publikasi Hasil Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

ISSN 2581 – 2270

Pengarah

Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus

Penanggung Jawab

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Editors

Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes

Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt

Sistem Informasi dan Teknologi Susilo Restu Wahyuno, S.Kom

Sekertariat :

LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus

Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657

(4)

PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270

xxiii Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

DAFTAR ISI

Penulis Judul Artikel Halaman

Afissa Rahma Ayunda,

Dwi Priyantini Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Hubungan Kepatuhan Diet dan Kualitas Hidup Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo

1

Ahmad Kholid, Siti

Haryani, Tri Susilo Penurunan Risiko Kematian Bayi di Kecamatan Pengaruh Kunjungan Rumah pada Neonatus terhadap Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Biyanti Dwi Winarsih Perkembangan dengan Perkembangan Motorik Usia Hubungan Peran Orangtua dalam Mesntimulasi Prasekolah di TK Pertiwi Desa Kesambi Kab. Kudus

38

Andhita Tety Suharlina Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Nutrisi Masa Nifas di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati

44

Anna Merliana, Ricka

Islamiyati Sukun (Artocarpus altilis) pada Tikus Diabetes Tipe II Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun yang di Induksikan Fruktosa

49

Anisa Dewi Rosnasari,

Ervi Rachma Dewi dengan Pelaksanaan Program 5R Unit Paper Mill 5/6/9 Hubungan Pengetahuan Motivasi dan Sikap Kerja PT. Pura Barutama Kudus

55

Antonius Catur Sukmono, Hery Anggrawati

Faktor­Faktor yang Mempengaruhi MRS Ulang Pasien Berdasarkan Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Models) di RSJ Menur Surabaya

62

Ardiana Nur Aflah Hubungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD Dr.Loekmono Hadi Kudus

72

Asmadi Efektifitas Model Peer Educator Mantan Pengguna dan Bukan Pengguna Narkoba terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Kabupaten Kuningan

80

Avis Sayyida Faza Studi Kualitatif Kepuasan Pasien Rawat Jalan di

Poliklinik Anak Rumah Sakit Islam Sunan Kudus 91 Ayu Citra Mayasari ,

Okky Rachmad Ngakili

Analisis Faktor Sikap Ibu, Dukungan Keluarga,Tingkat Pengetahuan dan Jenis Pekerjaan Ibu dengan Imunisasi Dasar Lengkap

97

Ayu Safitri Juniati Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping yang digunakan pada Santri Remaja di Pondok Pesantren Nurul Alimah Kudus

(5)

PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270

xxiv Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Depi Mahardika Studi Deskriptif Higiene Sanitasi Pondok Pesantren di

Kecamatan Kota Kabupaten Kudus 111

Desi Kartika Sari Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Loekmono Hadi kudus

117

Dewi Astuti, Sri

Hartini Hubungan Pengetahuan Dan Status Imunisasi Dengan Tingkat Kejadian Campak Di Wilayah Puskesmas Kayen Kabupaten Pati

127

Dhian Satya

Rachmawati Terapi Oksigen Hiperbarik dalam Perubahan Kadar Glukosa Darah Pasien dengan Diabetes Mellitus di Lakesla Drs. Med. Rijadi r. S., Phys Surabaya

135

Dian Arsanti Palupi,

Qorri Aina Gambaran Histopatologi Otot Polos Bronkus Mencit Asma yang di Intervensi Injeksi Aminophyllin 143 Dina Rahayuningsih,

Sholihul Huda Hubungan Harga Diri dengan Kemampuan Interaksi Sosial Lanjut Usia di Posyandu Lansia Desa Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati

148

Dini Mei Widayanti,

Aprillia Sasmita Frekuensi Konsumsi Payudara di Ruang Bedah Rsal dr. Ramelan Surabaya Junk Food pada Pasien Ca 156 Diyah Arini, Siad

Rizky Febrinendy Efektifitas Jus Labu Siam (Sechium Edule) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol di Dusun Kates RW 07 Desa Rejotangan Tulungagung

162

Diyan Mutyah, Dia

Anggraini E Pengaruh Pemberian Pijat Bayi terhadap Kualitas dan Kuantitas Tidur pada Bayi Usia 6­12 Bulan di Masyarakat Pesisir Surabaya

171

Dwi Ernawati, Sri Anik R, Gema Tiarasari Meida

Hubungan Antara Induksi Oksitosin dan Pemberian ASI terhadap Kejadian Ikhterus Neonatorum di RSU dr. Soewandi Surabaya

179

Dya Sustrami, Ninik

Ambar Sari Relationship between Availability of Infrastructure Facilities with Implementing Health Care Program School Health Unit (UKS) in SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya

187

Eko Prasetyo, David Laksamana Caesar, Wahyu Yusianto

Evaluasi Kesehatan Kerja di Home Industri

Pengolahan Roti 192

Eko Rindiyantoko,

Ema Dwi Hastuti Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim yang Mengandung Ekstrak Buah Parijoto (Medinella Speciosa)

196

Erista Kumalasari Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Bedah di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

203

Farina Putri Pratama Gambaran Manajemen Laktasi Ibu di Desa Prambatan

Lor Kaliwungu Kabupaten Kudus 211

Fergiawan Resnu

Listyandoko Gambaran Kecelakaan Kerja pada Pekerja di Pt. Pura Barutama Unit Offset Kudus 216 Hidayatus Sya’diyah,

Seyla Ikhviana Cahyaningtyas

Efektifitas Puding Kelor terhadap Perubahan Berat Badan Balita Gizi Kurang pada Keluarga Nelayan di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kenjeran Surabaya

221

Kushariyadi Terapi MModalitas Keperawatan Pijat Punggung sebagai Perawatan Daya Ingat (Registrasi) Lansia di Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Lanjut Usia

(6)

PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270

xxv Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Kabupaten Jember Lela Nurlela, Sukma

Ayu C.K., ,Sri May Utami

Hubungan Konsep Diri dengan Kualitas Hidup (Quality Of Life) pada Pasien Kanker Serviks di Poli Kandungan Rumkital dr. Ramelan Surabaya

239

Listiana Trimuriani, Heriyanti

Widyaningsih

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kepuasan Pengguna Kontrasepsi Suntik di Desa Bulungcangkring Jekulo Kudus

249

M. Irfan Syaifulloh,

Ina Ristian Green Synthesis Nanopartikel Perak (Agnps) Menggunakan Ekstrak Sambiloto (Andrographis panniculata)

Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah (7 ­ 8 Tahun) di

Daerah Pesisir dan Daerah Pegunungan 261

Merina Widyastuti, Sri

Anik Rustini Gambaran Pengetahuan Masyarakat Pesisir tentang Pertolongan Korban Tenggelam di Kenjeran Surabaya 273 Muh. Zul Azhri R,

Rifka Pahlevi Pengaruh Aktivitas Fisik dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Hipertensi pada Penduduk Usia Dewasa Pertengahan di Daerah Pesisir RW 02 di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya

281

Murtaqib, Nur

Widayati Pengaruh Menghadapi Bencana Banjir Pada Siswa Di Pondok Pelatihan Terhadap Kesiapsiagaan Pesantren Al Hasan I Dan Al Hasan Ii Panti Jember

289

Ninda Laraswati, Lilis

Sugiarti Efektivitas Sediaan Gel Dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinillaspeciosablume) Sebagai Handsanitizer Terhadap Jumlah Angka Bakteri

295

Nita Kurniawati,

Qori’ilaSa’idah Pengaruh Latihan Kegel terhadap Inkontinensia Urin pada Pasien Postpartum di Rsud Sidoarjo 300 Nofi Khuriyah Hubungan Antara Riwayat Penyakit Ispa Dan Diare

Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus

307

Noor Ida Shilfia, Sri

Wahyuningsih Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Status Gizi pada Balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus

314

Noor Khoirina Hubungan Riwayat Kontak Penderita Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Anak Usia 1­14 Tahun Di Balai Kesehatan Masyarakat Pati

320

Nugroho Tri Laksono, Nisha Dharmayanti Rinarto

Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Nstemi

Dan Stemi Pada Pasien Pjk Di Rsud Sidoarjo 326

Nur Sholikhah, Risna

Endah Budiati Efektifitas Jenis Umpan dalam Keberhasilan Penangkapan Rattus Tanezumi Sebagai Reservoir Leptospirosis

335

Okta Viani Febrilian,

Endra Pujiastuti Uji Efektivitas Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa blume) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Wistar Yang Dibebani Sukrosa

342

Retno Fidyawati, Ari

Susanti Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepatuhan Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital dr. Ramelan Surabaya

348

(7)

PROSIDING HEFA 1st 2017 ISSN 2581 - 2270

xxvi Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Laksamana Caesar A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati

Rofiqi Yunas Studi Deskriptif Kejadian Hipertensi di Posyandu Lansia Desa Piji Wilayah Kerja Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus

362

Rudianto, Annik

Megawati Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla eciosa blume) terhadap Penuruna Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih

370

Ruliana Rahmawati Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Sibling rivalry pada Orang Tua yang Memiliki Anak Retardasi Mental

376

Shofwatul Mawaddah Pengaruh Storytelling Video Terhadap Perilaku Gosok Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Mi Mu’awanah Muslimin Muslimat Samirejo Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2017

383

Sholihatun Ni’mah,

Galia Wardha Alvita Studi Fenomenologi Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Pada Usia Dewasa Yang Menjalani Hemodialisa Di Wilayah Kerja Puskesmas Mejobo Kudus Tahun 2017

390

Siti Rofikoh, Sri

Hindriyastuti Gambaran Faktor­Faktor Penyebab Kecemasan Orang Tua terhadap Hospitalisasi Anak di Rsud dr. Loekmonohadi Kudus Tahun 2017

398

Susi Wijayanti , Emma

Setiyo Wulan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rsud dr. Loekmonohadi Kudus

404

Umi Kholifah Hubungan Gaya Hidup Dengan Riwayat Hipertensi

Pada Lansia Di Desa Tenggeles Kudus 412 Vivin Khoirunisa, Ana

Fadilah Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Dokumentasi Keperawatan Dengan Sikap Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr.Loekmono Hadi Kudus

420

Winda Widyastuti,

Erna Sulistyawati Terapi Bermain untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia 3­6 Tahun yang Mengalami Hospitalisasi

428

Wiwit Ekhawati, Renny Wulan Apriliyasari

Perbedaan Memori Jangka Pendek pada Pasien Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di Ruang Bougenville 1 RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

434

Yuanita Putri Adi Malfarian, Nur Chabibah, Qori’lla Saidah

Hubungan Sanitasi Makanan dengan Status Gizi Anak Usia Toddler di Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak Surabaya

443

Yulia Ayu Ariyani,

Anita Dyah Listyarini Pengaruh Terapi Bermain Flashcard terhadap Pengetahuan Gizi 450 Zulfia Shaumi Perbedaan Pola Asuh Ibu yang Bekerja dan Ibu Yang

Tidak Bekerja pada Anak di TK PGRI Slungkep 02 457

(8)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

80

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

EFEKTIFITAS MODEL PEER EDUCATOR MANTAN PENGGUNA

DAN BUKAN PENGGUNA NARKOBA TERHADAP PENCEGAHAN

PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA

DI KABUPATEN KUNINGAN

Asmadi

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Kuningan

ABSTRAK

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah internasional yang dihadapi oleh semua negara, termasuk Indonesia. Kasusnya cenderung terus meningkat dan menjadi bahaya laten. Untuk menekan kasus penyalahgunaan narkoba, maka upaya preventif sangat penting salah satunya melalui pendidikan kesehatan dengan metode peer education. Metode ini memerlukan peranan dari seorang educator. Latar belakang seorang educator memungkinkan memberikan pengaruh yang beda. Atas dasar itu, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas model peer educator mantan pengguna dengan bukan pengguna terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba pada remaja di Kabupaten Kuningan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan Pretest­Posttest Design with Comparison Group. Kelompok pertama adalah peer education oleh mantan pengguna narkoba dan kelompok kedua dengan peer educator bukan pengguna narkoba. Sampel tiap kelompok sebanyak 11 remaja. Analisa data menggunakan Uji T. Hasil penelitian untuk tiap kelompok peer education diperoleh pada kelompok dengan peer educator mantan pengguna narkoba didapatkan nilai mean perbedaan antara pre dan post peer education adalah 10 dengan standar deviasi 11,393 dan nilai p = 0,016. Sedangkan pada kelompok dengan peer educator bukan mantan pengguna narkoba diperoleh nilai mean perbedaan antara pre dan post peer education adalah 12,455 dengan standar deviasi 12,069 dan nilai p = 0,007. Hasil uji t independen diperoleh perbedaan nilai mean sebesar 1,27 dengan nilai p 0,021. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara peer education yang dilakukan oleh mantan pengguna narkoba dibandingkan dengan peer educator bukan pengguna. Oleh karena itu diperlukan upaya pemberdayaan terhadap para mantan pengguna narkoba sebagai agen pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Kata Kunci: education, narkoba, peer, remaja

LATAR BELAKANG

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah internasional yang dihadapi oleh semua negara, termasuk Indonesia. Data dari Badan Narkotika Nasional prevalensi pengguna narkoba di Indonesia terus meningkat dimana pada tahun 2008 tercatat sebanyak 3,3 juta orang, tahun 2011 meningkat menjadi 3,8 juta orang dan tahun 2013 sudah mencapai angka 4,5 juta jiwa(http://m.okezone.com, tanggal 23 Januari 2014). Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap penyalahgunaan narkoba. Data dari Badan Narkotika Nasional (2013), Jawa Barat menempati peringkat keempat jumlah kasus narkoba pada tahun 2012 setelah Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara yaitu sebanyak 1.252 kasus.

(9)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

81

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

kemudian meningkat pada tahun 2011 sebanyak 21 kasus (http://m.okezone.com). Bahkan pada tahun 2012 menjadi sebanyak 41 kasus penyalahgunaan narkoba (BNN Kabupaten Kuningan, 2013).

Kasus penyalahgunaan narkoba yang cenderung terus meningkat menjadi bahaya laten mengingat besarnya efek yang ditimbulkan akibat konsumsi narkoba. Apalagi penguna narkoba yang paling banyak adalah usia produktif dengan tingkat pendidikan SMA. Tersangka kasus narkoba pada tahun 2012 sebanyak 55,38% berpendidikan SMA (Badan Narkotika Nasional, 2013). Hasil penelitian BNN tahun 2004­2012 didapatkan pengguna narkoba terbesar ada di kelompok usia 15­24 tahun dan rata­rata 40 orang meninggal akibat narkoba setiap harinya yang sebagian besar adalah kaum muda di bawah umur 30 tahun (BNN Kuningan, 2014). Hal ini mengindikasikan remaja berisiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba.

Untuk menekan jumlah pengguna baru narkoba, maka upaya preventif merupakan upaya yang sangat penting. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah metode pendidikan kesehatan.

Model pendidikan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku adalah peer education. Berbagai penelitian mengenai penggunaan peer education menunjukkan hasil yang signifikan. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Widastra et al (2011) dan Purnomo et al (2012) yang menunjukkan ada pengaruh signifikan peer education terhadap tingkat pengetahuan pada remaja mengenai masalah kesehatan terkait dengan penyakit seksual, kesehatan reproduksi dan lainnya.

Peranan educator (pendidik) dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan sangat penting.Educator yang tepat untuk peer education adalah dari kelompok umur tersebut (peer educator).Sebab, remaja cenderung lebih dekat dengan teman sebayanya, sehingga teman sebaya tersebut dapat menjadi agen perubah.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengetahui perbedaan efektifitas model peer educator mantan pengguna dengan bukan pengguna terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba pada remaja di Kabupaten Kuningan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan

Pretest­Posttest Designwith Comparison Group. Dua kelompok subyek penelitian diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok pertama adalah peer education yang dilakukan oleh mantan pengguna narkoba sebagai edukatornya dan kelompok kedua adalah peer education yang dilakukan oleh bukan pengguna narkoba.Kedua kelompok tersebut dilakukan pengukuran pretest dan posttest untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan kemampuan memproteksi diri dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Tahapan dalam penelitian ini secara garis besar terbagi dalam tiga tahap meliputi tahap persiapan, tahap pelatihan peer educator, dan tahap pelaksanaan peer education

oleh peer educator yang telah dilatih. Kegiatan pada tahap pertama meliputi perijinan dan pembuatan modul pelatihan. Kegiatan pada tahap kedua meliputi rekrutmen peer educatorsesuai dengan ketentuan kriteria; membuat kesepakatan dengan peer educator

(10)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

82

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

melakukan pretest terhadap peer group; melakukan proses peer educationdengan beberapa sesi pertemuan; melakukan posttest; dan mengevaluasi program peer education.

Sampel

Penelitian dilakukan terhadap siswa SMA Negeri 1 dan 2 Kuningan dengan teknik

stratified random sampling. Kelompok responden SMA Negeri 1 Kuningan proses peer education dilakukan oleh peer educator bukan pengguna narkoba, sedangkan pada kelompok SMA Negeri 2 Kuningan proses peer education dilakukan oleh mantan pengguna narkoba. Adapun banyaknya responden untuk tiap kelompok tersebut adalah 11 siswa.

Analisis Data

Proses pelaksanaan peer education masing­masing kelompok dilakukan oleh dua orang peer educator yang telah dilatih. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan alat kuesioner yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu kuesioner tentang pengetahuan mengenai narkoba, kuesioner tentang sikap terhadap penyalahgunaan narkoba, dan kuesioner mengenai kemampuan untuk memproteksi diri dari penyalahgunaan narkoba. Analisa data menggunakan uji t untuk membandingkan rata­rata dua kelompok perlakuan. Uji t mencakup dua jenis yaitu uji t dependen dan uji t independen. Uji t dependen digunakan untuk membandingkan hasil pre dan post peer education untuk tiap kelompok perlakukan. Sedangkan uji t independen digunakan untuk membandingkan antara kelompok peer education oleh manran pengguna dan bukan pengguna narkoba.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Peer Education Oleh Peer Educator Mantan Pengguna Narkoba

Hasil Sebelum Peer Education oleh Peer Educator Mantan Pengguna Narkoba

Tabel 1.

NilaiRerata Hasil Pre Test Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sebelum Pelaksanaan Peer Education oleh Peer Educator

Mantan Pengguna Narkoba di SMA Negeri 2 Kuningan

Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal – Maksimal

Perilaku Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba 125,73 127,00 9,371 114 – 146

(11)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

83

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Tabel2.

Hasil Pre Test Nilai Rerata Tiap Sub Variabel Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan NarkobaPada Remaja di SMA Negeri 2 Kuningan

No. Sub Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal - Maksimal

1. Pengetahuan 11,00

12,00 2,191 8 ­ 15

2. Sikap 53,64

54,00 2,942 46 ­ 56

3. Kemampuan Proteksi Diri 61,09

59,00 8,723 51 – 85

Hasil Sesudah Peer Education oleh Peer Educator Mantan Pengguna Narkoba

Tabel 3.

Nila Rerata Hasil Post Test Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sebelum Pelaksanaan Peer Education oleh Peer Educator

Mantan Pengguna Narkoba di SMA Negeri 2 Kuningan

Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal - Maksimal

Perilaku Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba 135,73 135,00 6,230 126 ­ 143

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai mean yang diperoleh pada pengukuran sesudah dilakukannya peer education oleh peer educator mantan pengguna narkoba adalah 135,73 dengan standar deviasi 6,230. Adapun distribusi nilai mean tiap komponen atau sub variabel perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.

Hasil Post Test Nilai Rerata Tiap Sub Variabel Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan NarkobaPada Remaja di SMA Negeri 2 Kuningan

No. Sub Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal - Maksimal

1. Pengetahuan 19,18

20,00 2,960 12 ­ 22

2. Sikap 54,73

55,00 1,679 51 ­ 56

3. Kemampuan Proteksi Diri 61,82

65,00 5,997 52 ­ 70

Hasil Perbandingan Pre dan Post Pelaksanaan Peer Education

Tabel 5

Distribusi Rerata Perilaku Pencehagan Penyalahgunaan Narkoba Responden Sebelum dan Sesudah Dilakukan Peer Education oleh Peer Educator Mantan Pengguna Narkoba

Variabel Mean SD SE P Value N

(12)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

84

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai rata­rata perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba pada pengukuran sebelum dilakukan peer education yaitu 125,73 dengan standar deviasi 9,371, sedangkan pada pengukuran sesudah dilakukan peer education diperoleh nilai rata­rata 135,73 dengan standar deviasi 6,230. Terdapat perbedaan nilai rata­rata sebesar 10 dan diperoleh nilai p = 0,016, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba antara sebelum dan sesudah dilakukan peer education oleh mantan pengguna narkoba pada remaja di SMA Negeri 2 Kuningan.

Hasil Peer Education Oleh Peer Educator Bukan Mantan Pengguna Narkoba

Hasil Sebelum Peer Education oleh Peer Educator Bukan Mantan Pengguna Narkoba

Tabel 6.

Nila Rerata Hasil Pre Test Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sebelum Pelaksanaan Peer Education oleh Peer Educator Bukan Mantan

Pengguna Narkoba di SMA Negeri 1 Kuningan

Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal - Maksimal

Perilaku Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba 120,55 118,00 8,311 110 ­ 133

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai mean yang diperoleh pada pengukuran sebelum dilakukannya peer education oleh peer educator bukan mantan pengguna narkoba adalah 120,55 dengan standar deviasi 8,311. Perilaku pencegahan penyalahangunaan narkoba sebagai variabel penelitian terdiri dari tiga sub variabel yaitu pengetahuan, sikap, dan kemampuan proteksi diri. Adapun distribusi nilai mean tiap komponen atau sub variabel perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7.

Hasil Pre Test Nilai Rerata Tiap Sub Variabel Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di SMA Negeri 1 Kuningan

No. Sub Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal - Maksimal

1. Pengetahuan 10,64

11,00 1,963 7 ­ 14

2. Sikap 50,91

50,00 3,048 47 ­ 56

3. Kemampuan Proteksi Diri 59,00

58,00 5,604 51 ­ 68

Hasil Sesudah Peer Education oleh Peer Educator Mantan Pengguna Narkoba

Tabel 8.

Nila Rerata Hasil Post Test Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sebelum Pelaksanaan Peer Education oleh Peer Educator Bukan Mantan

Pengguna Narkoba di SMA Negeri 1 Kuningan

Variabel Mean

(13)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

85

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Perilaku Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba 133,00 136,00 10,696 116 ­ 143

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai mean yang diperoleh pada pengukuran sesudah dilakukannya peer education oleh peer educator bukan mantan pengguna narkoba adalah 133,00 dengan standar deviasi 10,696. Adapun distribusi nilai mean tiap komponen atau sub variabel perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9.

Hasil Post Test Nilai Rerata Tiap Sub Variabel Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di SMA Negeri 1 Kuningan

No. Sub Variabel Mean

Median Standar Deviasi Minimal - Maksimal

1. Pengetahuan 16,82

19,00 4,490 9 ­ 21

2. Sikap 54,00

55,00 2,530 49 ­ 56

3. Kemampuan Proteksi Diri 62,18

65,00 5,997 52 ­ 70

Hasil Perbandingan Pre dan Post Pelaksanaan Peer Education

Tabel 10.

Distribusi Rerata Perilaku Pencehagan Penyalahgunaan Narkoba Responden Sebelum dan Sesudah Dilakukan Peer Education oleh Peer Educator Bukan Mantan Pengguna Narkoba

Variabel Mean SD SE P Value N

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai rata­rata perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba pada pengukuran sebelum dilakukan peer education yaitu 120,55 dengan standar deviasi 8,311, sedangkan pada pengukuran sesudah dilakukan peer education diperoleh nilai rata­rata 133,00 dengan standar deviasi 10,696. Terdapat perbedaan nilai rata­rata sebesar 12,455 dengan standar deviasi 12,069. Perbedaan ini diuji dengan uji t dependen diperoleh nilai p = 0,007, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba antara sebelum dan sesudah dilakukan peer education oleh bukan mantan pengguna narkoba pada remaja di SMA Negeri 1 Kuningan.

Komparasi Efektifitas Peer Education Menurut Peer Educator

Tebel 11.

Distribusi Rerata Kemampuan Proteksi Diri Remaja Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan NarkobaMenurut Peer Edukator

Peer Educator Mean SD SE P value N

Mantan Pengguna Narkoba

(14)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

86

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

135,73 dengan standar deviasi 6,230. Sedangkan untuk peer educator bukan pengguna narkoba diperoleh rerata 133,00 dengan standar deviasi 10,696. Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,021 berarti ada perbedaan signifikan antara peer education yang dilakukan oleh mantan pengguna narkoba dibandingkan dengan peer educator bukan pengguna. Dengan demikian dapat diartikan bahwa model peer education yang dilakukan oleh peer educator mantan pengguna lebih efektif dibandingkan dengan peer educator yang bukan pengguna narkoba.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan proteksi diri remaja dari penyalahgunaan narkoba baik pada kelompok peer educator mantan pengguna narkoba maupun bukan pengguna narkoba. Hasil ini mengindikasikan bahwa model peer education mempunyai efektifitas yang baik sebagai metode pendidikan kesehatan. Sebagaimana dikemukakan olehAustralian Injecting and Illicit Drug Users League (2006) bahwa peer education dan peer supportmemperlihatkan hasil yang efektif sebagai suatu metode dalam upaya untuk mengurangi risiko penyalahgunaan narkoba baik di Belanda, Amerika Serikat, Inggris maupun Australia.

Hasil penelitian lain yang terkait dengan efektifitas penggunaan peer education

diantaranya adalah hasil penelitian Adamchak (2006, dalam FHI, 2010) menunjukkan bahwa pendekatan peer education secara positif mempengaruhi sikap dan pengetahuan remaja; mempengaruhi remaja untuk berperilaku sehat terkait dengan HIV, narkoba dan lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Widastra et al (2011) juga menunjukkan ada pengaruh signifikan peer education terhadap tingkat pengetahuan pada remaja. Penelitian lain yang dilakukan oleh Purnomo et al (2012) juga menunjukkan pengetahuan pada kelompok yang diberikan metode peer education lebih tinggi daripada kelompok yang diberikan metode ceramah.

Penggunaan metode peer education tidak hanya untuk transfer pengetahuan semata tetapi dapat dijadikan sebagai strategi intervensi perubahan pada suatu kelompok sosial. Melalui peer education terjadi proses interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pada proses inilah dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku yang didasari oleh kesadaran diri setelah terpapar dengan berbagai informasi atau pengetahuan terutama mengenai narkoba.

Penyampaian informasi mengenai bahaya narkoba melalui peer education dapat lebih mudah untuk diterima dan dipahami. Hal ini dikarenakan ada kedekatan secara emosional mengingat dalam peer tersebut memiliki banyak kesamaan. Hal ini seperti yang dikemukan oleh Santosa (2006) bahwa anak­anak (remaja) membutuhkan kelompok sendiri karena ada kesamaan dalam pembicaraan di segala bidang. Bila remaja berada pada kelompok orang dewasa, maka anak remaja cenderung berada dalam posisi subordinat.

Efektifitas peer education tampak jelas pada hasil penelitian ini dimana baik pada

(15)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

87

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode peer education dapat meningkatkan kemampuan remaja untuk mencegah dirinya dari penyalahgunaan narkoba. Bahkan pada kelompok dengan peer educator mantan pengguna narkoba hasilnya lebih besar dibanding kelompok peer educator bukan pengguna. Rerata kemampuan proteksi diri remaja terhadap penyalahgunaan narkoba pada kelompok dengan peer educator mantan pengguna adalah 135,73 sedangkan pada peer educator

bukan pengguna reratanya 133,00.

Kedua kelompok peer educator diberikan perlakuan yang sama oleh peneliti naumn hasilnya memberikan pengaruh yang berbeda. Kemungkinan besar faktor yang mempengaruhi perbedaan hasl tersebut adalah faktor pengalaman hdup. Pengalaman merupakan salah satu faktor determinan perubahan perilaku. Pengalaman menjadikan seseorang belajar dari peristiwa yang telah dilaluinya. Oleh karenanya pengalaman disebut sebagai guru.

Pengalaman hdup sebagai mantan pengguna narkoba merupakan kelebihan utama dibandingkan dengan peer educator bukan pengguna narkoba. Secara psikologis remaja anggota peer group lebih antusias untuk mengetahui banyak hal mengenai narkoba mulai dari kronologis menjadi pengguna narkoba hingga akhirnya berhenti mengkonsumsi narkoba dan menjalani rehabilitasi. Selain itu, remaja bisa mengambil pelajaran hidup mengenai dampak penyalahgunaan narkoba, sehingga remaja mempunyai keyakinan bahwa narkoba adalah bahaya juga membuat sikap remaja semakin kuat untuk tidak mengkonsumsi narkoba.

Adanya sikap dan keyakinan mengenai bahaya narkoba menyebabkan perilaku remaja semakin kuat untuk tidak mengkonsumsi narkoba. Kondisi ini sesuai dengan pandangan teori health belief model (HBM) dimana perilaku seseorang terjadi didasari adanya kepercayaan atau persepsi diri. Sebagaimana dikemukakan oleh Bensley dan Fisher (2009) bahwa perilaku kesehatan seseorang atau suatu kelompok ditentukan oleh kepercayaan (persepsi) individu dalam memandang dirinya terhadap suatu masalah kesehatan.

Peer educator mantan pengguna narkoba dapat menjadi sumber daya kekuatan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Peer educator memiliki potensi untuk membangunkesadaran diri peer group bahwa narkoba merupakan masalah yang serius dan membahayakan baik terhadap diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara. Kesadaran diri tersebut didasarkan atas makin meningkatnya pemahaman mengenai bahaya narkoba yang merupakan hasil dari proses pendidikan.

Pendidikan yang dilakukan melalui pendekatan peer group ini memperkuat kesadaran diri bagi para remaja, sehingga remaja mempunyai alasan yang kuat untuk tidak menggunakan narkoba. Alasan yang mendasar adalah belajar dari pengalaman hidup pada peer educator mantan pengguna narkoba. Oleh karenanya, mantan pengguna narkoba dapat menjadi agen perubah untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Ada perbedaan yang signifikan perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba antara sebelum dan sesudah dilakukan peer education oleh mantan pengguna narkoba pada remaja di SMA Negeri 2 Kuningan.

(16)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

88

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

3. Model peer education yang dilakukan oleh mantan pengguna narkoba lebih efektif dibandingkan dengan peer educator bukan pengguna.

Saran

1. Badan Narkotika Nasional

Pemberdayaan para mantan pengguna narkoba perlu terus dikembangkan dengan meningkatkan kompetensi dirinya. Beberapa kompetensi yang perlu dibekali antara lain kemampuan untuk menjadi edukator yang baik seperti teknik komunikasi, metode­metode edukasi, sehingga mantan pengguna mampu berbagi pengalaman hidup kepada para remaja agar remaja tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Kompetensi lain yang penting adalah pengembangan minat bakat atau potensi diri para mantan pengguna narkoba agar tidak kembali mengkonsumsi narkoba.

Selain itu, untuk menunjang keberhasilan dalam menjalankan peran sebagai edukator dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, maka para mantan pengguna narkoba perlu ditingkatkan kepercayaan dirinya. Sebab, seringkali para mantan pengguna narkoba menganggap dirinya sebagai sampah masyarakat yang tidak berguna.

2. Sekolah

Siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai peer educator bagi teman­temannya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karenanya, pihak sekolah perlu menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang membantu pengembangan potensi diri siswa terutama sebagai peer educator dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Upaya ini penting dilakukan mengingat remaja merupakan kelompok rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Selain itu, sekolah dapat menjadi sarana yang baik untuk memproteksi diri dari narkoba, sehingga sekolah bebas narkoba benar­ benar terealisasi dengan baik.

3. Peer Educator

Peer educator yang telah terlatih perlu untuk terus mengembangkan diri dan melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya narkoba.

DAFTAR PUSTAKA

Anggriawan. F (2014). BNN Khawatir dengan Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia

(http://m.okezone.com, tanggal 23 Januari 2014)

Anonim. (2012). Kasus Narkoba di Kuningan Meningkat (http://m.okezone.com)

Australian Injecting and Illicit Drug Users League (2006). A framework for peer education by drug­user organisations. Canberra: AIVL

(17)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

89

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

____________________________________. (2010).Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Apa yang Bisa anda lakukan. Jakarta

____________________________________. (2011). Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja

____________________________________. (2013).Buku Saku Pentingnya Terapi & Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta

_____________________________________.(2013).Jurnal Data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tahun 2012. Jakarta

_____________________________________. (2013).Buku Pedoman Penggolongan Narkotika Berdasarkan Undang­Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Jakarta

_____________________________________. (2013). Mahasiswa dan Bahaya Narkotika. Jakarta

_____________________________________. (2014).Penyalahgunaan Narkoba dari Pencegahan Sampai Penanggulangan nya. Jakarta

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan (2014). Penyalahgunaan Narkoba dari Pencegahan sampai Penanggulangannya

Bensley. Robert J, dan Fisher. Jodi B (2009). Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat (alih bahasa oleh Apriningsih dan Hippy). Jakarta: EGC

Edberg, Mark (2010). Buku Ajar Kesehatan Masyarakat: teori sosial dan perilaku (alih bahasa oleh Hasan et al). Jakarta: EGC

Hanifah, Abu.(2011). Mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan napza Melalui peran serta masyarakat. Jurnal Informasi. Volume 16.No 1. http://puslit.kemsos.go.id/hasil­penelitian/108/mencegah­dan­menanggulangi­ penyalahgunaan­napza­melalui­peran­serta­masyarakat. Diakses tanggal 02­ 04­2014

Nurhamidah (2013).Republika. Ada 4 Juta Pengguna Narkoba di Indonesia, 70 Persen Pekerja. http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/08/01/mquxer­ ada­4­juta­pengguna­narkoba­di­indonesia­70­persen­pekerja. Diakses tanggal 02­04­2014.

(18)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

90

Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Purnomo K. I, Murti B, dan Suriyasa P (2012). Perbandingan pengaruh metode pendidikan sebaya dan metode ceramah terhadap pengetahuandan sikap pengendalian HIV/AIDS pada mahasiswa fakultas olahraga dan kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1 No. 1 Thn 2013)

Santosa S. (2006). Dinamika Kelompok edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Simapora, Roymond.(2008).Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC Umi.(2013).Viva News. Nyaris 1 Juta orang Jawa barat Pecandu.

(19)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

464 Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL PEMAKALAH

SEMINAR KESEHATAN “

HEALTH EVENTS FOR ALL

LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

A. Ketentuan Artikel

Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama Penulis,

Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar Belakang, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka.

Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font, ketikan 1

spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas A4. Naskah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan

dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.

B. Format Penulisan

Judul Naskah

Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan

isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan huruf Book Antique,

ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.

Nama Penulis

Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama

institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan e­mail penulis.

Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, center, jarak

1spasi

Abstrak dan Intisari

Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250­300 kata dalam satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi. Abstrak terdiri dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan kesimpulan. Disertai

kata kunci/keywords.

Intisari dalam Bahasa Indonesia diketik dengan hurufTimes New Roman, ukuran

font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf Times New

(20)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

465 Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

Latar Belakang

Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala masalah, kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas dan jelas.

Metode Penelitian

Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik sampling,

karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen yang digunakan, serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan jelas.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai hasil penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan pembahasan. Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang sama atau terpisah. Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan dalam pembahasan. Nama tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta keterangannya ditulis dalam bahasa Indonesia dan diberi nomor sesuai dengan urutan penyebutan teks. Satuan pengukuran yang digunakan dalam naskah hendaknya mengikuti sistem internasional yang berlaku.

Simpulan dan Saran

Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan setelah kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

Ucapan Terima Kasih(apabila ada)

Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu, misalnya hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI, DINKES, dsb.

Daftar Pustaka

Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Sumber pustaka

disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal 10 pustaka

(diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10 tahun

sebelumnya).

(21)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

466 Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama dan selanjutnya dkk.

Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak 1

spasi.

C. Tata Cara Penulisan Naskah

Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold UPPERCASE

Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic

Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic

Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan. Nomor tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks (penulisan nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi judul dan subjudul secara singkat.Judul tabel ditulis diatas tabel.Judul tabel ditulis dengan

huruf Times New Roman dengan font 11, bold (awal kalimat huruf besar)

dengan jarak 1 spasi, center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1

spasi.Bila terdapat keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan

jarak antara tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa

garis vertical. Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel

ditempatkan pada catatan kaki.

Gambar : Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik maupun diagram dianggap sebagai gambar. Latar belakang grafik maupun diagram polos. Gambar ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi. Judul gambar

ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (pada

tulisan “gambar 1”), awal kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi, center Bila terdapat keterangan gambar, dituliskan setelah judul gambar.

Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center

D. Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah

Pemakalah Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES

(22)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

467 Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

1. Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau

(23)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

468 Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

PENATAKELOLAAN POSTER

SEMINAR KESEHATAN “

HEALTH EVENTS FOR ALL

” 2017

Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di Seminar Kesehatan “Health Events

for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuan­ketentuan sebagai berikut:

a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah

70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal;

b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2

meter;

c. jumlah kata maksimum 250;

d. pedoman tipografi:

1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata);

dan

2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).

e. sub­judul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis

dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal

(bold);

f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata;

g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface;

h. tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital (capital letter) semua;

i. margin harus disesuaikan dengan besar kolom;

j. desain lay­out poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal dan non­

formal, yang mencakup:

1. aspek simetris dan asimetris;

2. prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak;

dan

3. mampu mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster.

k. pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek atau

aspek­aspek yang mendapat perhatian khusus atau diutamakan;

l. isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan 'navigasi'nya;

m. poster harus memuat:

1. bagian atas berisi judul, NIDN (bagi Dosen), nama pelaksana, dan logo

Perguruan Tinggi;

2. bagian tengah (bagian isi) berisi latar belakang (pengantar atau abstrak),

Metode, Hasil Utama Penelitian (teks dan gambar atau fotografi atau skema), Simpulan, dan Referensi (tambahan); dan

3. bagian bawah dapat disisipkan logo sponsor atau lembaga, detail kontak,

tanggal dan waktu penelitian.

n. gambar produk dapat ditampilkan untuk mendukung visualisasi pelaksanaan

kegiatan;

o. poster dibuat menggunakan aplikasi pengolah grafik, seperti Corel Draw, Adobe

(24)

PROSIDING HEFA 1st 2017

ISSN 2581 - 2270

469 Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa

hasil dokumentasi fotografi dapat ditampilkan);

p. Poster wajib dibawa pada saat kegiatan dan diemail ke:

hefa.stikescendekiautama@gmail.com dengan resolusi file poster minimal 1024 x

Gambar

Tabel 1.  NilaiRerata Hasil Pre Test Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Tabel 5 Distribusi Rerata Perilaku Pencehagan Penyalahgunaan Narkoba Responden Sebelum
Tabel 7. Hasil Pre Test Nilai Rerata Tiap Sub Variabel Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan
Tabel 10. Distribusi Rerata Perilaku Pencehagan Penyalahgunaan Narkoba Responden Sebelum dan

Referensi

Dokumen terkait

Marimon dan Zilibotti (1999) menyatakan dalam suatu keadaan pencarian yang ekuilibrium, menunjukkan bahwa asuransi pengangguran memang mengurangi jumlah tenaga kerja tetapi

Penggunaan media dalam meningkatkan pengetahuan responden juga dibuktikan oleh Supardi 10 , hasil penelitian tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang

yang harus dilakukan dalam penilaian adalah menilai unjuk kerja dan perilaku. karyawan, bukan

Yang pertama Tjilakiplein di era kolonial, lalu lama-kelamaan masyarakat lebih mengenal taman ini sebagai Taman Cilaki hingga direvitalilasi menjadi Kandaga Puspa atau Pustaka

dapat digunakan sebagai indikator penduga kondisi (kualitas) suatu perairan, baik. benthos, maupun organisme aquatik lainnya

Dalam rangka meningkatkan performa dan kinerja , banyak perusahaan mencoba untuk membangun sebuah sistem yang didasarkan pada konsep "relationship management" untuk

Judul Proposal Penelitian : Keanekaragaman Dan Kelimpahan Makrozoobentos Di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.. Nama : Melinda

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui nilai energi potensial yang terkandung di kawasan Segmen Musi melalui kajian statistik sejak terakhir