BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan dasar manusia, air dibutuhkan manusia untuk
kelangsungan hidup. Semakin banyak jumlah penduduk, pemanfaatan sumber
daya air semakin meningkat. (Rifa’i, 2007).
Air juga merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai
macam penularan, terutama penyakir perut, seperti yang telah kita ketahui bahwa
penyakit perut adalah penyakit yang paling banyak terjadi di indonesia (Sutrisno,
1996).
Akibat penggunaan air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan,
maka tiap tahunnya di Indonesia diperkirakan lebih dari 3,5 juta anak di
bawahusia tiga tahun terserang penyakit saluran pencernaan dan diare, dengan
jumlah kematian 3% atau 105,000 jiwa. Senyawa kimia berbahaya yangterlarut
dalam air dapat berakibat fatal terhadap kesehatan jika kadarnya berlebih atau
hanya sedikit berlebih dalam air. Dalam penggunaan jangka panjang akan terjadi
penimbunan zat-zat tersebut dan menimbulkan efek merugikan kesehatan. Dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanakan
pengawasan kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga
masyarakat terhindar dari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan. Standar
kualitas air minum di Indonesia telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri
Minum. Disinfeksi dengan klorinasi dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kualitas air. Berdasarkan latar belakang di atas maka saat kontaminasi di
perjalanan tidak ada bahan aktif yang bisa membunuhnya sehingga kualitas air
khususnya kandungan bakteri coli sebagai indikator mikrobiologis dapat berubah
(Sugiarti, 2014).
Lebih dari 50% bakteri yang berbahaya didalam air akan mati dalam waktu
2 hari dan 90% akan mati pada akhir 1 minggu. Oleh karena itu, waduk-waduk
penampang sebenarnya cukup efektif untuk mengendalikan bakteri. Walaupun
demikian, beberapa jenis patogen mungkin tetap hidup selama 2 tahun atau lebih,
karena itu dibutuhkan desinfeksi. Klorin telah terbukti merupakan desinfektan
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
a. Mengetahui sisa klor air reservoir PDAM Tirtanadi IPA Hamparan Perak,
apakah memenuhi persyaratan berdasarkan permenkes Nomor
492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum,
maupun sasaran mutu internal dari PDAM Tirtandi Provinsi Sumatera
Utara.
b. Mengetahui sisa klor air konsumen PDAM Tirtanadi IPA Hamparan
Perak dengan jarak yang bervariasi, apakah memenuhi persyaratan
berdasarkan permenkes Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, maupun sasaran mutu internal dari
PDAM Tirtandi Provinsi Sumatera Utara.
c. Mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar sisa klor dari air reservoir
ke konsumen dengan jarak yang bervariasi.
1.2.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
a. Mahasiswa dapat mengetahui sisa klor dari air reservoir PDAM Tirtanadi
IPA Hamparan Perak, apakah memenuhi persyaratan berdasarkan
permenkes Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum, maupun sasaran mutu internal dari PDAM Tirtandi Provinsi
b. Mahasiswa dapat mengetahui sisa klor dari air konsumen PDAM
Tirtanadi IPA Hamparan Perak dengan jarak yang bervariasi, apakah
memenuhi persyaratan berdasarkan Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, maupun sasaran mutu internal
dari PDAM Tirtandi Provinsi Sumatera Utara.
c. Mahasiswa dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar sisa klor
dari air reservoir ke konsumen dengan jarak yang bervariasi.