• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Asam Nukleat Terhadap Peningka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Asam Nukleat Terhadap Peningka"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIOKIMIA

“Hubungan Asam Nukleat Terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat Akibat Suhu Lingkungan Kerja”

Dosen Pengampu : dr. Ngakan Putu Djaja

Oleh :

Nama : Yulia Stevani NIM : 6411414107

Rombel 4

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah, kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan makalah biokimia yang berjudul “Hubungan Asam Nukleat Terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat Akibat Suhu Lingkungan Kerja” dengan tepat waktu. Dan terima ksih kami ucapkan kepada dosen biokimia kami yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini secara keseluruhan berasal dari beberapa literatur. Makalah ini menjelaskan tentang asam nukleat, metabolisme serta kasus di masyarakat yang berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat .

Dan kami harapkan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dalam penambahan literatur belajar kita.

Tiada gading yang tak retak. Kami menyadari sebagai manusia biasa, tentunya makalah ini belumlah sempurna. Karena itu kritik dan saran dari para pembaca selalu kami harapkan dalam perbaikan pembuatan makalah kami selanjutnya

Semarang, 28 April 2015

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 5

1.4 Manfaat ... 5

BAB II DASAR TEORI ... 6

2.1 Pengertian Asam Nukleat ... 6

2.2 Klasifikasi Asam Nukleat ... 7

2.3 Komponen dan Struktur Asam Nukleat... 8

BAB III ASAM URAT... 12

3.1 Asam Urat... 12

3.2 Peningkatan Kadar Asam Urat ... 12

3.3 Peningkatan Kadar Asam Urat Akibat Suhu Lingkungan... 13

3.4 Hubungan Lama Paparan Suhu Lingkungan Kerja Dengan Kadar Asam Urat Urin... 13

BAB IV PENUTUP ... 14

4.1 Kesimpulan ... 14

4.2 Saran ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

I

BAB I

(4)

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan ciri utamanya kelembaban dan suhu yang tinggi. Suhu lingkungan yang tinggi dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit yang masuk tidak cukup. Hal ini diakibatkan oleh usaha mendinginkan tubuh melalui keringat sehingga produksi urin akan menurun sedangkan kepekatan urin akan meningkat. Zat-zat yang terkandung dalam urin akan meningkat konsentrasinya. Kejadian ini dikenal sebagai supersaturasi yaitu terjadi kejenuhan substansi.

Kejenuhan substansi apabila berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam urin dan mendorong terbentuknya kristal (batu asanm urat di saluran kemih).

Mengakibatkan timbulnya rasa nyeri dan apabila berlangsung lama serta tidak segera ditangani dapat menjadi salah satu faktor

Begitu pentingnya pengetahuan seputar faktor penyebab peningkatan kadar asam urat, maka pada makalah ini kita akan mencoba membahas faktor lingkungan yang mempengaruhi peningkatan asam urat dalam lingkungan kerja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana suhu lingkungan kerja dapat berpengaruh terhadap peningkatan kadar asam urat?

2. Bagaimana korelasi antara asam urat dengan asam nukleat?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain : 1. Mengetahui tentang asam nukleat dan asam urat.

2. Mengetahui bahwa suhu lingkungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat.

3. Memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia.

(5)

Hasil pembelajaran ini diharapkan dapat mempumyai manfaat bagi penulis dan pembaca.

1. Pengkajian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi dunia ilmu kesehatan.

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Asam Nukleat

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing- masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA).

(6)

(Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel.

Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA pirimidin selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein.

Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin.

Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.

2.2 Klasifikasi Asam Nukleat

 Menurut jenisnya, klasifikasi asam nukleat dibedakan 2 yaitu:

(7)

Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleotida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.

2.3 Komponen dan Struktur Asam Nukleat

a) Gula Pentosa

Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya.

Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa. DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut.

(8)

(T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA. Gula ribosa Gula dalam asam nukleat adalah jenis gula aldopentosa yakni Ribosa,,bisa dilihat struktur pada gambar. struktur Hawort (siklik)nya menunjukkan posisi beta-Furanosa (beta untuk posisi OH yang diatas, Furanosa untuk siklik dari 5 atom karbon).perhatikan untuk C2 nya, disitulah letak perbedaan dari tiap jenis asam nukleat (DNA & RNA). untuk RNA sama seperti gambar tadi, namun untuk DNA agak sedikit berbeda, dimana pada atom C2 nya kehilangan atom O nya sehingga yang ada hanya subtituen H nya saja, itulah dinamakan gula DEOKSIribosa. b). Basa Nitrogen

Basa nitrogen seperti yang kita ketahui adalah Purin dan Pirimidin. Basa Purin misalnya. berasal dari senyawa heterosiklik yang terdiri dari 2 gabungan siklik (namanya bisiklik). sedangkan Pirimidin juga termasuk dalam snyawa heterosiklik, namun pirimidin ini berasal dari turunan Piridin yang ditambahkan 1 atom N (kalo piridin hanya 1 atom N nya). Purin punya turunan lagi, yakni Adenin dan guanin yang berbeda dari strukurnya, begitu juga pirimidin yang terdiri dari timin, uracil, dan sitosi.

(9)

Ketiga Gugus fosfat Inilah yang menentukan sifat asam pada asam nukleat Kotak ungu pada gambar menunjukan fosfat,pada keadaan netral, ia akan sangat mudah melepaskan protonnya. makin mudah melepaskan protonnya, semakin asam. sehingga disebut juga sebagai anion asam kuat. Gambar ikatannya Fosfatnya, berikatan dengan atom C5 nya, dan atom C3 dari nukleotida sebelumnya atau sesudahnya. ini disebut sebagai ikatanfosfodiester, dimana ikatan ini menghubungkan nukleotida 1 dengan lainnya.

Nukleotida adalah unit molekul dari asam nukleat yang terdiri dari fosfat, basa N, dan gula. nukleosida adalah unit molekul as. nukleat yang terdiri dari gula dan basa N saja. untuk Basa N, pada Purin akan berikatan pada atom N9 nya dengan atom C1 dari gula. sedangkan Pirimidin berikatan pada N1 nya dengan atom C1 pada gula dengan membentuk ikatan N-glikosida (nukleosida).gambarnya. pada ujung atas, berakhir pada C5 dan ujung bawah berakhir pada C3. Ini berguna dalam penulisan sekuensing asam nukleat itulah disebut sebagai ujung 5'-3'. Merupakan struktur RNA karena hanya terdiri dari 1 rantai saja, kalau yang rantai ganda seperti DNA, berarti 2 rantai yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Pasangan adenin timin hanya 2 rangkap ikatan hidrogen, karena pada strukturnya tidak memungkinkan untuk membentuk 3 rangkap seperti pasangan guanin sitosin. Dari jaraknya antara O dan H apada pasangan adenin timin, sangat jauh. sehingga tidak memungkinkan adanya interaksi.Dobel heliksnya.

Untaian yang saling melilit ini, menyumbangkan kestabilan dan memperdekat jarak (rise) antara pasang2 basanya, sehingga bisa menjadi utuh,untaian ganda ini juga disusun secara anti paralel, pada rantai 1 dari 5'-3' dan rantai 2 dari 3'-5'.

(10)

Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein. Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin.

Dari RNA akan diperoleh adenin,guanin, sitosin dan urasil. Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim. Pada PH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk keto. Nukleosida terbentuk dari basapurin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat padapentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1berikatan dengan atom H pada atom N-1 Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang membentuknya.

(11)

Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya. Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida.Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosin. Demikian pula tRNA (transfer RNA) mengandung derivat metal basa purin atau basapirimidin, misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N dimetilguanin. Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk asam nukleat

BAB III ASAM URAT

3.1 Asam Urat

Asam urat merupakan produk akhir asam nukleat yang terbentuk dari metabolisme senyawa purin (adenine,guanine) dalam tubuh.Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 90% dari asam urat merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim guanase dan xantin, dihasilkan dalam jaringan yang mengandung enzim xantin oksidase terutama di hati dan usus halus.

Dalam keadaan normal, asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal. Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui ginjal terlalu sedikit, maka kadarnya dalam darah akan meningkat, kristal-kristal urat yang sukar larut dalam semua cairan tubuh, mengendap di sendi-sendi dan jaringan dan menimbulkan peradangan. Endapan kristal urat juga dapat terjadi pada ginjal dan lambat laun akan merusak organ tersebut.

(12)

Kadar asam urat di dalam tubuh manusia meningkat disebabkan oleh banyak faktor yaitu umur, riwayat penyakit, jenis makanan dan kebiasaan minum. Akan tetapi suhu lingkungan ternyata juga dapat menjadi salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan kadar asam urat.

Nilai normal asam urat 2,4 – 5, 7 mg/dL pada wanita dan 3,5 – 7,0 mg/dL pada pria2.

3.3 Peningkatan Kadar Asam Urat Akibat Suhu Lingkungan Kerja

Hubungan suhu llingkungan dengan kadar asam urat urin tidak normal pada suhu > 29,4o dengan persentasi 62,5% atau sebanyak

60 orang dari 96 responden. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji statistik maka diperoleh hasil bahwa ada hubungan suhu lingkungan dengan kadar asam urat.

Sumber:

3.4 Hubungan Lama Paparan Suhu Lingkungan Kerja Dengan Kadar

Asam Urat Urin

Kadar asam urat urin yang tidak normal adalah pekerja yang bekerja selama > 4 jam ( tidak memenuhi syarat) yaitu sebanyak 14 orang (40,0%) dari 35 responden. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan lama paparan suhu lingkungan kerja dengan kadar asam urat dalam urin.

(13)

Hal ini diakibatkan oleh usaha mendinginkan tubuh melalui keringat sehingga produksi urin akan menurun sedangkan kepekatan urin akan meningkat. Zat-zat yang terkandung dalam urin akan meningkat konsentrasinya. Kejadian ini dikenal sebagai supersaturasi yaitu terjadi kejenuhan substansi.

Kejenuhan substansi apabila berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam urin dan mendorong terbentuknya kristal (batu asam urat di saluran kemih).

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Asam urat merupakan produk akhir asam nukleat yang terbentuk dari metabolisme senyawa purin (adenine,guanine) dalam tubuh. Suhu lingkungan ternyata juga dapat menjadi salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan kadar asam urat. Dimana terdapat hubungan lama paparan suhu lingkungan kerja dengan kadar asam urat dalam urin.

Hal ini diakibatkan oleh usaha mendinginkan tubuh melalui keringat sehingga produksi urin akan menurun sedangkan kepekatan urin akan meningkat. Zat-zat yang terkandung dalam urin akan meningkat konsentrasinya. Kejadian ini dikenal sebagai supersaturasi yaitu terjadi kejenuhan substansi.

Kejenuhan substansi apabila berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam urin dan mendorong terbentuknya kristal (batu asanm urat di saluran kemih).

(14)

Adanya usaha untuk lebih memperhatikan pengendalian terhadap suhu kerja agar pekerja dapat terhindar dari segala gangguang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Poedjiadi, dkk. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Lehninger, Albert L. 1991. Dasar-dasar Biokimia jilid 2. Jakarta : Erlangga. Hawab, H.M. 2004. Pengantar Biokimia. Malang : Baymedia Publishing. Kuchel, Philip. 2006. Biokimia. Jakarta : Erlangga.

Jurnal: 1. 1. 1.

judul: Hubungan Suhu Lingkungan Kerja Dengan Kadar Asam Urat Urin Pekerja Peleburan (Furnance) PT. INCO

(15)

Judul: EFEK CATECHIN TERHADAP KADAR ASAM URAT, C– REACTIVE PROTEIN(CRP) DAN MALONDIALDEHID DARAH TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

3. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40, No. 1Maret 2007 Judul: Asam Urat dan Hiperuresemia

Referensi

Dokumen terkait

 Ikatan peptida yang membangun rantai polipeptida dalam protein dapat diputus (dihidrolisis) menggunakan asam, basa atau enzim pemecahan ikatan peptida dalam kondisi asam atau

Ujung bebas tRNA memiliki tiga basa nitrogen pada salah satu sisi yang dapat mengikat asam amino tertentu yang telah diaktifkan.. Bagian itu disebut antikodon,

Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis).. • Garam yang terbentuk dari asam kuat dan

Proses metabolism ini tidak hanya terjadi pada karbohidrat, lemak, ataupun protein, tetapi juga proses metabolism juga berada pada pembentuk informasi genetic (asam nukleat), dan

Asam keras : kation yang bermuatan besar dan ukuran kecil Basa keras : anion yang memiliki muatan besar dan ukuran kecil.. dan sebaliknya Asam keras lebih menyukai

Lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga. tidak akan bereaksi dengan

Pengobatan gangguan keseimbangan asam basa ditujukan pada pengobatan penyakit primer, pemberian natrium bikarbonat terutama pada asidosis metabolik berat karena

PEMBAHASAN Pada praktikum kami kali ini dilakukan uji asam nukleat, yang dilakukan dengan mengisolasi DNA yang berasal dari sayuran yaitu dalam kesempatan ini kami menggunakan bunga