• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pancasila Sebagai Nilai Hidup Bangsa Ind

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pancasila Sebagai Nilai Hidup Bangsa Ind"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Selama ± 70 tahun yang lalu bangsa kita, Bangsa Indonesia memperoleh Kemerdekaan. Salah satu yang ditetapkan saat itu adalah Pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara, pancasila sebagai Ideologi bangsa, pacasila sebagai falsafah hidup bangsa, pancasila sebagai jiwa bangsa, dan lain-lain. Namun dalam tulisan ini ingin ditunjukkan Garuda Pancasila sebagai “Simbol Nilai Hidup Bangsa.”

Mungkin belum banyak warga negara Indonesia yang belum mengenal baik apa itu Garuda Pancasila, walaupun seringkali sudah didengar tentang kata Garuda Pancasila. Apa itu

Pancasila ? Bagaimana Sejarah dan perkembangan Pancasila ? Apa makna dari Garuda ? Dan apa makna dari Pancasila itu sendiri ?Dalam paper ini diuraikan mengenai makna-makna, dan nilai-nilai hidup yang terkandung dalam simbol kelihatan dari Garuda Pancasila.

Sehingga diharapkan melalui pendalaman akan nilai-nilai yang nampak pada ‘simbol’ Garuda Pancasila saya dan para pembaca bisa lebih mengenal dan mencintai Bangsa Indonesia. Dengan demikian semangat dan kerelaan berkorban untuk bangsa semakin hidup dalam hati para pembaca. Selain itu paper ini ditujukan sebagai tugas Mid Semester mata kuliah Pendidikan Pancasila.

(2)

BAB II

GARUDA PANCASILA

SEBAGAI

SIMBOL NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA

A. Asal Kata ‘Garuda’ dan ‘Pancasila’ Hingga Sejarah lahirnya Pancasila 1. Asal Kata ‘Garuda’ dan ‘Pancasila’

Istilah ‘Garuda’ bermula terdapat dalam mitologi Hindu di India. Dalam kisah

Mahabarata, Garuda adalah nama kendaraan Dewa Khrisna. Garuda adalah seekor burung yang sangat besar, sehingga ketika ia

(3)

ular, serta dewa-dewi kejahatan. Ia menolong hewan yang lemah dan kecil. Pada suatu kisah dikatakan ketika temannya Burung Pipit meminta telurnya yang diambil oleh hewan laut, Si Garudalah yang menolongnya meminta kembali telur dari hewan laut yang ganasitu. Tak hanya itu dikatakan bahwa Sang Garuda menolong Dewa untuk menyelamatkan orang lemah, orang terkena bencana, orang yang dikuasai kejahatan.

Dari kisah mitologi di atas kita bisa melihat sifat-sifat mulia sang Garuda. Ialah makhluk yang digunakan Allah untuk membela kebenaran, keadilan, dan membela kehidupan yang luhur.

Mengapa para Pejuang Kemerdekaan memilih simbol Garuda ? Dari kata ‘Garuda’ sendiri sudah menampakkan nilai-nilai luhur yakni menjunjung tinggi nilai kebenaran, keadilan, dan kehidupan yang luhur (Itulah Ketuhanan). Tentunya tidak sembarang para pejuang kemerdekaan memilih kata ‘Garuda’ sebagai symbol Negara, sebab mereka mengharapkan nilai-nilai hidup sang Garuda juga hidup dalam diri bangsa Indonesia. Nilai kebenaran, keadilan, dan kehidupan yang luhur (Itulah Ketuhanan).

Lalu darimana munculnya istilah ‘Pancasila’ ? Apa itu Pancasila ?

Sebenarnya istilah ‘Pancasila’ sudah ada berabad-abad sebelum kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Tepatnya tahun berapa tidak dapat diketahui secara pasti. Sebab awalnya istilah pancasila ditemukan juga dalam kepustakaan Budha di India.

Kemudian dengan masuknya Agama Hindu dan Budha dari India ke tanah Jawa da pulau-pulau sekitarnya istilah Pancasila ditemuka juga dalam kepustakaan Jawa. Terutama pada masa Kerajaan Majapahit dibawah kekuasaan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.

Pada masa itu istilah pancasila terdapat dalam buku Negarakertagama karya Empu Prapanca dan buku Sutasoma karya Empu Tantular. Dalam buku

(4)

Dalam buku Sutasoma tersapat istilah, Pancasila Krama, yaitu lima tingkahlaku atau perintah kesusilaan, bunyinya :

1. Dilarang Mateni (Membunuh) 2. Dilarang Maling (Mencuri) 3. Dilarang Madon (Berzina)

4. Dilarang Mabok (Minum-minuman keras) 5. Dilarang Main (Berjudi)

Berkembang dari istilah itu Moh Yamin arti Pancasila secara leksial sebagai berikut:

a. ‘Panca’ berarti lima, ‘Syila’ (dengan vokal ‘I’ pendek) berarti berbati sendi. Jadi pancasila berarti lima batu sendi, alas, atau dasar.

b. ‘Panca’ berarti lima, ‘Syiila (dengan vokal ‘I’ panjang) berarti peraturan/ tingkahlaku yang penting.

Jadi menurut defenisi kedua Pancasila berarti lima tingkahlaku yang penting.

Dengan demikian kedua kata ‘Garuda’ dan ‘Pancasila’ sebagai symbol yang dipilih untuk menggambarkan nilai hidup sekaligus alasan/ dasar atau tingkah laku/ larangan yang diharapkan hidup dalam hati Bangsa Indonesia.

Lalu, Bagaimana sejarah dan Perkembangan Pancasila di Indonesia ?

2. Sejarah Lahirnya Hingga Perkembangan Pancasila a. Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa

Zaman Kuno

Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam unsur-unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu terkait dengan sistem kepercayaan.

(5)

Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad XVII-XIX bersifat kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan.

Perlawanan rakyat abad XX, ditandai dengan :

o Munculnya paham nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi.

o Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.

o Munculnya Pergerakan nasional Indonesia.

o Tumbuhnya organisasi Modern.

o Sumpah Pemuda.

 Penjajahan Jepang

(sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI). Proklamasi 17 Agustus 1945

Penetapan Pancasila dalam UUD 1945 (sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945)

b. Sejarah Perumusan Pancasila i. Pembentukan BPUPKI

Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada tanggl 24 Agustus 1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai).Badan ini beranggota 60 orang, diketuai dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji Soeroso serta Ichubangasa (Jepang).

ii. Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)

(6)

oMoh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar Indonesia merdeka, yaitu: Peri kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri kerakyatan, Kesejahteraan rakyat.

oMr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaituNegara individualistik, atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan mengutamakan kepentingan individu sebagaimana diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert Spencer, dan H.J Laski.Negara golongan (class theori) yang diajarkan Marx, Engels, dan Lenin. Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh memihak pada salah satu golongan, tetapi berdiri di atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan Hegel).Dalam hal ini Soepomo menolak negara individualistik dan negara golongan, namun mengusulkan negara integralistik (negara persatuan), yaitu negara satu untuk semua orang.

oIr. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia yang dimaksud adalah philosophishe gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu: Kebangsaan atau Nasionalisme, Kemanusiaan (internasionalisme), Musyawarah, mufakat, perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila. Menurut Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas menjadi Trisila (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan). Selanjutnya, jika yang tiga juga tidak disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotong-royong, dan inilah dasar asli bangsa Indonesia.

(7)

Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan usulan tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasar syariat Islam, sedang golongan nasionalis menghendaki negara tidak berdasarkan hukum agama tertentu.

Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9 orang, yang anggotanya berasal dari golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim. Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945, menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam alinea keempat rancangan Preambule, yaitu “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule Hukum Dasar. Mr. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam Jakarta”.

iii. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945,

Sidang saat itu menghasilkan :

 Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64 yang hadir). Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara). Dibentuk tiga panitia kecil :

Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.



 Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.

(8)

 Pembentukan PPKI (Dokuritsu Zyubbii Inkai)

Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk dalam rangka mempersiapkan Indonesia Merdeka dan intinya mengesahkan dasar negara dan UUD 1945, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil ketua Moh. Hatta, jumlah anggota 21 orang.Selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 orang anggota wakil golongan, yaitu: Wiranatakusuma, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sajuti Melik, Mr. Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Achmad Soebardjo.

Jadi, PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.

o Proklamasi kemerdekaan

Jepang menyerah pada sekutu kemudian Golongan pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan kawan-kawan meminta Sukarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan RI. Sebaliknya, golongan tua masih banyak berpikir dan pertimbangan. Setelah terjadi pembicaraan yang alot terjadilah kesepakatan di Rengesdengklok dan Proklamasi dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus oleh Sukarno dan Mohammad Hatta di Jakarta.

iv. Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)

(9)

c. Perkembangan Simbol “Garuda Pancasila”

Seperti pada gambar yang tertera di samping, telah beberapa kali terjadi perubahan desain gambar burung Garuda Pancasila. Bagaimanakah Perubahannya ?

a) Gambar

(10)

Keris melambangkan kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki oleh bangsa ini.

 Pohon Beringin

Pohon beringin melambangkan tempat naungan. Simbol ini menggambarkan akan harapan Bangsa Ini untuk bisa menjadi naungan bagi seluruh rakyatnya.

 Kepala Banteng

Banteng sebagai hewan yang kuat. Dalam hal ini disimbolkan banteng sebagai kekuatan negara memimpin Bangsa Indonesia. Dalam hal ini sebagai kekuatan kepemimpinan.

 Padi

Padi sebagai simbol kesejahteraan bagi rakyat. Sebab padi sebagai tanaman yang diolah menjadi makanan pokok bagi rakyat Indonesia.

b) Gambar Kana-atas

(11)

sandang (pakaian). Sebab dari kapas pakaian yang digunakan rakyat Indonesia digunakan.

c) Gambar Kiri-bawah

Penyempurnaan desain lambang negara kita masih terus dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari gambar kiri bawah foto di atas, kepala burung Garuda Pancasila yang awalnya gundul menjadi berjambul. Kemudian, atas usulan Presiden Soekarno, bentuk cakar kaki yang mencengkram pita yang awalnya menghadap belakang diubah menjadi menghadap depan. Tulisan dengan aksara Arab berbahasa Melayu di bagian bawah Republik Indonesia Serikat juga telah diubah menjadi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Simbol lain yang juga dirubah pada tahap ini yaitu : Di dalam tameng, simbol keris dihilangkan, lalu simbol padi dan kapas disatukan, ditambahkan simbol lain yaitu Bintang, juga ditambahkan simbol rantai. Bintang sebagai simbol Ketuhanan (gambar ini terdapat tepat di tengah- tengah gambar tameng). Simbol rantai melambangkan simbol persatuan oleh berbagai macan suku, ras, dan budaya. Intinya rantai melambangkan persatuan dan hidup bersama. Pada tahap ini nampak pula Sayap burung Garuda terentang dan menghadap ke atas. Hal itu melambangkan kesiagaan, kesigapan,dan kesiapan.

d) Gambar Kanan-bawah

(12)

Apakah makna dari Simbol Garuda Pancasila yang telah disepakati dan dipergunakan oleh negara kita sampai sekarang ini ?

Pembahasannya dalam pembahasan di bawah ini.

(13)

Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai

 Pada burung garuda, Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah

17 yang mempunyai makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17.

 Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.

 Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.

 Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena

pemikiran orang zaman dahulu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baik lah yang membuat kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia selalu mengarah ke kanan.

 Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa. Burung

(14)

2. Perisai

Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila dari dasar negara Pancasila.

Simbol Bintang

Pada bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang

(15)

sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

Simbol Rantai

Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran

melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

Simbol Pohon Beringin

(16)

gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa "berteduh" di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

Simbol Kepala Banteng

Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang

melambangkan sila

keempat, Keraky atan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

(17)

Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.

 Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang

melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.

Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan

Indonesia “Merah-Putih”. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam atau warna asli.

3. Pita Putih

(18)

C. KESIMPULAN

Garuda dalam mitologi Hindu di India adalah pembela kebenaran, keadilan, dan kehidupan luhur. Dan Pancasila berarti lima Sila/Aturan atau dasar. Kemudian kedua kata itu digabung menjadi Garuda Pancasila sebagai simbol Negara Indonesia.

Secara umum Pancasila menggambarkan 5 nilai utama yaitu:

1) Bintang = Lambang Ketuhanan 2) Pohon Beringin = Lambang Persatuan

3) Rantai = Lambang kemanusiaan yang adil dan beradab 4) Banteng = Lambang Kebijaksanaan

5) Padi dan Kapas = Keadilan sosial

Selain itu jumlah bulu sayap, bulu leher, bulu ekor, pita putih dengan tilisan, “Bhinneka Tunggal Ika,” memiliki makna secara khusus. Maknanya :

(19)

3) Jumlah bulu ekor kecil (19)

Jumlah bulu leher, atas (4), bawah (5) (45)

Keduanya digabung menjadi (1945) = Tahun kemerdekaan RI

4) Pita Putih dengan tulisan, “Bhinneka Tunggal Ika” dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu juga." Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.

Dengan demikian kita bisa melihat sejak semula hingga saat ini amat banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Garuda Pancasila seperti yang tertera pada uraian di atas. Nilai-nilai itulah yang menjadi nilai utama Bangsa Indonesia.

BAB III PENUTUP ( REFLEKSI )

Dengan demikian jelaslah bahwa nilai-nilai Pancasila amat penting bagi kehidupan Bangsa Indonesia. Namun perlu ditanyakan lagi,”Apakah saan ini nilai-nilai itu sudah dihidupi dengan baik oleh rakyat Indonesia ?” Nampaknya belum, hal itu nampak dari masih banyaknya

ketidakadilan dan perilaku lain yang melanggar nilai Pancasila. Mengapa ? Mengapa nilai-nilai itu belum tercapai ?Dan sekarang langkah apa yang bisa saya lakukan ? Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai Pancasila ini agar benar-benar tertanam dalam hati rakyat Indonesia ?

(20)

kewajibanmulah, menjadi tanggunganmu… terhadap Nusa…. Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa…”

“Terima Kasih”

DAFTAR PUSTAKA

Farhan, Junaidi. “Sejarah Lahirnya Pancasila” dalam

http://hamidhan.blogspot.com/2013/07/ asal-mula-istilah-pancasila .html

(diunduh 23 Maret 2015)

http://mondayfashfction.blogspot.com/2015/02/top-5-mf-idol-pancasila-stage.html (diunduh 23 Maret 2015)

http://berbagireferensi.blogspot.com/2009/12/

pengertian-asal-mula-pancasila . html (diunduh 23 Maret 2015)

http://si-olink.blogspot.com/2011/06/mungkinkah-garuda-pancasila-didesain.html (diunduh 23 Maret 2015)

Swami, Bhaktivedanta. ”Garuda - the carrier of Lord Visnu” dalam

(21)

Gambar

gambar  pohon  beringin  yang  melambangkan  sila  ketiga,  Persatuan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelusuran informasi dikatakan mencapai titik yang maksimal apabila kebutuhan informasi yang dibutuhlan oleh kalangan profesional telah tercapai dan informasi tersebut

Dalam proses sosialisasi di dalam lingkungan keluarga tertuju tertuju pada keinginan orang tua untuk memotivasi kepada anak orang mempelajari pola. perilaku yang

The result indicates that the techniques in teaching listening applied by the English teacher of the tenth grade students at MAN 3 Banjarmasin in Academic Year 2009/2010 are:

Pada tes tahap I, subjek SG1 dan SG2 mampu menentukan letak koordinat keempat kota. Kedua subjek juga mampu membuat segmen garis AB dan segmen garis CD serta

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE DISERTAI TUGAS SUPERITEM TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BELIEF MATEMATIS SISWA SMP.. Universitas

Jadi dari beberapa istilah yang telah dijelaskan di atas, dapat dipahami yang dimaksud konsep “strategi public relation Wisma Thamrin Hotel Sidoarjo” dalam

Pengidentifikasian maksud implikatur yang menghasilkan implikasi maksud lain tersebut tidak terlepas dari peran konteks berita yang terkait dengan wacana dalam

Sehingga perkembangan penyerapan tenaga kerja pada usaha industri kecil juga turut mengalami fluktuasi perkembangan yang cukup positif,yang mana pada tahun 2012