1
D
AFTAR ISI
Hal.
DELINEASI WILAYAH
2
ISU DAN PERMASALAHAN
29
KEUNGGULAN WILAYAH
31
KONSEP AWAL PENGEMBANGAN
38
KETERANGAN COVER:
Sunset di Pantai Karang Hawu - http://missrisna.blogspot.com Perahu - www.flickr.com
Anak-Anak di Muara Pantai Citepus - http://jelajahsukabumi.com
2
D
ELINEASI WILAYAH
Wilayah Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi) merupakan salah satu Growth Center yang terletak di koridor selatan Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui tim WJPMDM, terdiri atas lima kecamatan, yaitu: Kecamatan Cisolok, Kecamatan Cikakak, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan dan Kecamatan Ciemas, dengan luas total sebesar 85.115,01 Ha.
GAMBAR 1 WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
3
langsung dengan laut, serta 3) keberadaan potensi sektor ekonomi lokal (dalam konteks ini adalah sektor pariwisata dan sektor perikanan) yang sudah berkumpul pada suatu lokasi tertentu.
Dengan adanya hasil delineasi ini, kebijakan investasi dan pembangunan infrastruktur di Growth Center Palabuhanratu akan dapat difokuskan pada lokasi-lokasi tertentu yang potensial, dapat berkembang cepat, serta mampu mendorong terciptanya aktivitas ekonomi baru di wilayah sekitarnya. Sehingga dengan begitu, target penghelaan ekonomi, kesejahteraan, modernitas dan keberlanjutan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat melalui pendekatan Metropolitan dan Growth Center akan terwujud secara optimal.
KONDISI UMUM WILAYAH GROWTH CENTER PANGANDARAN A. Kondisi Sosial Kependudukan
Penduduk di wilayah Growth Center Palabuhanratu tersebar di 5 (lima) kecamatan. Dengan luas total 85.115,01 Ha, Growth Center Palabuhan memiliki jumlah penduduk sebesar 296.616 jiwa pada tahun 2010. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Palabuhanratu dengan jumlah 101.399 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini masih tergolong minim, kepadatan penduduk rata-rata di seluruh wilayah Growth Center Palabuhanratu, yaitu 11 jiwa/ha. Sedangkan tingkat kepadatan tertinggi berada di Desa Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu yaitu 26 jiwa/ha.
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
No Kecamatan Luas Lahan (Ha) Jumlah Penduduk (jiwa)
1 Ciemas 30.449,35 45.643
2 Palabuhanratu 9.195,57 101.399
3 Simpenan 16.801,26 50.849
4 Cisolok 17.367,19 62.395
5 Cikakak 11.301,64 36.330
Jumlah 85.115,01 296.616
Sumber: Podes, 2010
4
terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Kedua faktor ini menjadi faktor penarik utama dari pertumbuhan penduduk di Kecamatan Palabuhanratu.
Untuk melihat persebaran penduduk di Growth Center Palabuhanratu, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
GAMBAR 2 SEBARAN PENDUDUK GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010
B. Kondisi Lahan Terbangun
5 TABEL 2
PERSENTASE LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
Kecamatan Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (ha)
Pelabuhan ratu Citarik 1289,65 42,64 3,31
Pelabuhan ratu Pelabuhanratu 1175,73 197,70 16,82
Pelabuhan ratu Citepus 1346,40 58,14 4,32
Pelabuhan ratu Cibodas 1000,63 114,21 11,41
Pelabuhan ratu Buniwangi 1443,49 129,28 8,96
Pelabuhan ratu Cikadu 1492,21 74,67 5,00
Pelabuhan ratu Pasirsuren 566,45 49,37 8,72
Pelabuhan ratu Tonjong 881,01 23,24 2,64
Simpenan Cihaur 3911,21 27,95 0,71
Simpenan Kertajaya 6343,27 25,52 0,40
Simpenan Loji 2299,51 19,10 0,83
Simpenan Cidadap 948,16 74,25 7,83
Simpenan Cibuntu 867,26 15,71 1,81
Simpenan Mekarasih 2431,85 43,52 1,79
Cisolok Pasirbaru 1229,77 34,97 2,84
Cisolok Cikahuripan 681,12 33,32 4,89
Cisolok Cisolok 875,72 46,75 5,34
Cisolok Karangpapak 2103,36 55,39 2,63
Cisolok Sirnaresmi 4230,26 18,46 0,44
Cisolok Cicadas 2870,14 18,52 0,65
Cisolok Cikelat 1322,43 46,23 3,50
Cisolok Gunung kramat 1647,00 28,75 1,75
Cisolok Gunung tanjung 1186,04 23,57 1,99
Cisolok Caringin 1221,35 34,35 2,81
Cikakak Cimaja 707,29 45,16 6,39
6
Kecamatan Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (ha)
Luas Wilayah Terbangun (ha)
Persentase Lahan Terbangun (%)
Cikakak Sukamaju 675,48 57,43 8,50
Cikakak Cileungsing 3420,39 153,12 4,48
Cikakak Ridogalih 650,93 67,61 10,39
Cikakak Margalaksana 642,56 28,58 4,45
Cikakak Sirnarasa 4706,64 120,87 2,57
Rata-rata persen lahan terbangun 85114,40 2091,90 2,46
Sumber: Podes, 2010
Sebaran lahan terbangun di wilayah Growth Center Palabuhanratu dapat dilihat pada gambar berikut:
GAMBAR 3 SEBARAN LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
7 C. Kondisi Aktivitas Ekonomi
Data Podes Provinsi Jawa Barat tahun 2010 menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat Growth Center Palabuhanratu masih didominasi oleh kegiatan pertanian. Kecuali Desa Kertajaya di Kecamatan Simpenan yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor Pertambangan dan Penggalian, masyarakat desa lainnya bekerja di sektor pertanian.
Meskipun cenderung bersifat agraris, sektor perikanan di Wilayah Growth Center Palabuhanratu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
TABEL 3
AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
Kecamatan Desa/ Kelurahan Aktivitas Ekonomi Masyarakat
CIEMAS CIBENDA Pertanian
CIEMAS CIWARU Pertanian
CIEMAS TAMANJAYA Pertanian
CIEMAS MEKARJAYA Pertanian
CIEMAS CIEMAS Pertanian
CIEMAS GIRIMUKTI Pertanian
CIEMAS MANDRAJAYA Pertanian
PELABUHAN RATU CITARIK Pertanian
PELABUHAN RATU PELABUHANRATU Pertanian
PELABUHAN RATU CITEPUS Pertanian
PELABUHAN RATU CIBODAS Pertanian
PELABUHAN RATU BUNIWANGI Pertanian
PELABUHAN RATU CIKADU Pertanian
PELABUHAN RATU PASIRSUREN Pertanian
PELABUHAN RATU TONJONG Pertanian
SIMPENAN CIHAUR Pertanian
SIMPENAN KERTAJAYA Pertambangan dan
Penggalian
SIMPENAN LOJI Pertanian
SIMPENAN CIDADAP Pertanian
SIMPENAN CIBUNTU Pertanian
8
Kecamatan Desa/ Kelurahan Aktivitas Ekonomi Masyarakat
CISOLOK PASIRBARU Pertanian
CISOLOK CIKAHURIPAN Pertanian
CISOLOK CISOLOK Pertanian
CISOLOK KARANGPAPAK Pertanian
CISOLOK SIRNARESMI Pertanian
CISOLOK CICADAS Pertanian
CISOLOK CIKELAT Pertanian
CISOLOK GUNUNG KRAMAT Pertanian
CISOLOK GUNUNG TANJUNG Pertanian
CISOLOK CARINGIN Pertanian
CIKAKAK CIMAJA Pertanian
CIKAKAK CIKAKAK Pertanian
CIKAKAK SUKAMAJU Pertanian
CIKAKAK CILEUNGSING Pertanian
CIKAKAK RIDOGALIH Pertanian
CIKAKAK MARGALAKSANA Pertanian
CIKAKAK SIRNARASA Pertanian
Sumber: Podes, 2010
D. Kondisi Ketersediaan Infrastruktur Sarana Kesehatan
9 TABEL 4
KETERSEDIAAN SARANA KESEHATAN TAHUN 2010
Kecamatan Rumah
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu mencakup Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, dan SMA/SMK. Sekolah Menengah Kejuruan yang terdapat di wilayah ini adalah jurusan teknik dan bisnis. Untuk kedepannya, ada baiknya didirikan sekolah menengah kejuruan dengan jurusan perikanan, mengingat potensi perikanan di Growth Palabuhanratu sangatlah besar, sehingga tentunya membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
TABEL 5
KETERSEDIAAN SARANA PENDIDIKAN TAHUN 2010
Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011
Sarana Perdagangan dan Jasa
10 TABEL 6
LOKASI DAN NAMA PASAR TRADISIONAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU
No Kecamatan Pasar
Sumber: RTRW Kabupaten Sukabumi 2010 – 2030
11
Air Bersih
Secara garis besar, pelayanan air bersih di Growth Center Palabuhanratu meliputi sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM pada umumnya berada di ibu kota kecamatan. Sejauh ini, sistem perpipaan PDAM hanya terdapat di Kecamatan Palabuhanratu. Sedangkan kecamatan lainnya diarahkan untuk memanfaatkan seoptimal mungkin air tanah dangkal dengan membuat sumur gali atau bor dan air tanah.
Energi
Palabuhanratu memiliki sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sampai saat ini masih dalam pembangunan. PLTU Palabuhanratu terletak di Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu dengan lahan seluas 86,2 Ha dan berkapasitas 3 x 350 megawatt. PLTU Palabuhanratu mulai dibangun pada tahun 2010 dengan target pembangunan selama 3 – 4 tahun. PLTU Palabuhanratu ditargetkan sudah bisa berfungsi pada tahun 2013 untuk pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali. Dengan mulai beroperasinya PLTU Palabuhanratu, diharapkan kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali dapat tercukupi sehingga tidak ada pemadaman listrik bergilir maupun kurang pasokan.
GAMBAR 4 PLTU PALABUHANRATU
Persampahan
12
Satu-satunya TPA yang terdapat di Wilayah Growth Center Palabuhanratu adalah TPA Cimentang, yang berlokasi di Kecamatan Cikembar dengan jarak 37 km dari pusat Kota Palabuhanaru.Rata-rata sampah yang tertampung per harinya di TPA ini mencapai 103 m3, dengan daerah pelayanan meliputi Wilayah Sukabumi (Kecamatan Sukabumi, Sukaraja, Cisaat, Kadudampit, Ganunggurung, dan Citayam), Wilayah Cibadak (Kecamatan Cibadak, Cicantayan, Nagrak dan Cikembar), serta Wilayah Palabuhanratu (Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak dan Simpenan).
Saat ini, usia pakai TPA Cimentang sudah habis. Sehingga ada kebutuhan mendesak untuk menyediakan TPA baru guna menampung sampah di Wilayah Kabupaten Sukabumi secara umum, dan di Growth Center Palabuhanratu secara khusus.
Transportasi
Ruas Jalan
Ruas jalan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu meliputi jalan nasional dan jalan provinsi sebagai berikut:
Jalan Nasional
- Cisolok – Karang Hawu : 5.518 km
- Jalan Raya Cisolok (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 3.012 km - Jalan Raya Citepus (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 4.166 km - Jalan Kidang Kencana (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.887
km
- Jalan Siliwangi (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.177 km - Jalan Raya Palabuhanratu (Palabuhanratu – Bagbagan): 3.749 km
Jalan Provinsi
13
GAMBAR 5 PETA JARINGAN TRANSPORTASI GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010
Sumber: GIS Tim WJPMDM, 2012
Terminal
Saat ini belum ada terminal yang memadai untuk kebutuhan Growth Center Palabuhanratu, Sesuai dengan arahan RTRWN, Growth Center Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi membutuhkan terminal minimal tipe B.
Pelabuhan Laut
Pelabuhan laut di Kabupaten Sukabumi umumnya adalah pelabuhan perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan sarana dalam berbagai aktivitas perkanan yang memiliki peran penting sebagai fasilitator yang menyediakan jasa pelayanan dan berbagai kebutuhan melaut bagi para pelaku perikanan (nelayan) baik pelaku perikanan secara perorangan maupun yang tergabung dalam suatu organisasi seperti perusahaan dan kelompok nelayan.
14
Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang rencananya akan ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera. Peningkatan status menjadi pelabuhan perikanan samudera dapat mempermudah ekspor ikan dari Kabupaten Sukabumi. Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu direncanakan memilki rute pelayanan internasional dengan moda angkutan kapal-kapal besar, dengan begitu kegiatan ekspor tidak harus melewati Jakarta terlebih dahulu.
Pelabuhan laut di Kecamatan Ciemas dan Cisolok saat ini digunakan sebagai tempat berlabuh kapal-kapal ikan kecil dan sebagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Angkutan yang digunakan berupa perahu/kapal, perahu tanpa motor, perahu dengan motor tempel, dan kapal motor. Adapaun rute pelayanan yang dilalui umumnya masih terbatas di sekitar wilayah laut Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya.
GAMBAR 6 PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
15 TABEL 7
SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
16
Skor 1 = Skor Kependudukan; Skor 2 = Skor Lahan Terbangun; Skor 3 = SkorTopografi; Skor 4 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Jalan; Skor 5 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Lainnya; Skor 6 = Skor Aktivitas Ekonomi Masyarakat
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Apabila diurutkan, hasil dari tabel skoring tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 8
SORTING TOTAL SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Rangking Kecamatan Desa Total Skor
1 Pelabuhan Ratu Pelabuhanratu 528,82
2 Simpenan Cidadap 389,11
8 Cisolok Karangpapak 321,21
9 Pelabuhan Ratu Buniwangi 307,30
10 Pelabuhan Ratu Cikadu 306,01
11 Cikakak Cimaja 293,00
12 Pelabuhan Ratu Pasirsuren 291,33
13 Cisolok Pasirbaru 289,28
14 Cisolok Cikelat 270,14
15 Cisolok Cikahuripan 266,68
16 Pelabuhan Ratu Tonjong 265,46
17 Simpenan Cihaur 265,36
18 Simpenan Loji 263,42
19 Cikakak Cileungsing 261,29
20 Pelabuhan Ratu Cibodas 251,92
21 Ciemas Tamanjaya 243,01
22 Cikakak Ridogalih 238,24
17
Rangking Kecamatan Desa Total Skor
24 Ciemas Ciemas 224,86
25 Ciemas Mandrajaya 218,40
26 Cikakak Sirnarasa 217,73
27 Ciemas Cibenda 214,27
28 Cisolok Sirnaresmi 210,63
29 Cisolok Gunung Kramat 207,75
30 Ciemas Mekarjaya 207,19
31 Cisolok Caringin 206,52
32 Cisolok Cicadas 196,75
33 Ciemas Ciwaru 196,73
34 Simpenan Mekarasih 192,87
35 Simpenan Cibuntu 168,26
36 Cikakak Margalaksana 163,46
37 Cisolok Gunung Tanjung 157,28
38 Ciemas Girimukti 138,90
Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
18
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Ciemas
GAMBAR 7 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIEMAS DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kecamatan Ciemas belum tersebar merata, sebagian penduduk terkonsentrasi di Desa Ciwaru, dan sebagian besar penduduk di desa-desa di Kecamatan Ciemas skornya masih di bawah
rata-0
19
rata skor Growth Center Palabuhanratu. Skor lahan terbangun Kecamatan Ciemas belum terlalu tinggi, terkecuali untuk Desa Cibenda dan Tamanjaya yang skornya cukup tinggi.
20
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Palabuhanratu
GAMBAR 8 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN PALABUHANRATU DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
21
22
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Simpenan
GAMBAR 9 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN SIMPENAN DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
23
24
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cisolok
GAMBAR 10 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CISOLOK DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
0
Desa Cikelat Desa Gunung Kramat
Desa Gunung Tanjung Desa Caringin
25
26
Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cikakak
GAMBAR 11 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIKAKAK DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cikakak cukup beragam. Persebaran penduduk di kecamatan ini hampir merata di tiap desanya, namun skornya masih berada di bawah skor rata-rata Growth Center Palabuhanratu. Lahan terbangun di Kecamatan Cikakak cukup berkembang untuk beberapa desa, seperti Desa Cileungsing, Cikakak, Sukamaju, dan Sirnarasa, akan tetapi masih terbatas di beberapa desa lainnya, seperti Desa Margalaksana dan Cimaja. Infrastruktur jalan di Kecamatan Cikakak hanya terkonsentrasi di Desa Cikakak dan Desa Cimaja, sedangkan di desa lainnya infrastruktur jalan yang
27
tersedia masih sangat minim, terutama di Desa Sirnaras, Margalaksana, dan Ridogalih. Padahal, Desa Sirnarasa dan Ridogalih ini sudah banyak lahan terbangun akan tetapi kurang penyediaan akses jalannya. Hal ini harus segera diatasi karena dapat berpengaruh kepada kegiatan ekonomi di kedua desa tersebut. Infrastruktur perumahan dan permukiman juga sudah cukup berkembang, terutama di Desa Cileungsing, Cikakak, Cimaja, Sirnarasan, dan Sukamaju. Sedangkan untuk Desa Margalaksana perlu ditingkatkan kembali. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Cikakak tergolong masih rendah, sama seperti keempat kecamatan lainnya.
Kondisi Pembangunan di Lima Kecamatan di Growth Center Palabuhanratu
GAMBAR 12 NILAI TOTAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kecamatan yang paling berkembang adalah Kecamatan Palabuhanratu. Sebagian besar penduduk berada di Kecamatan
28
29
I
SU DAN PERMASALAHAN
Wilayah Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu pusat pertumbuhan yang akan mendorong perkembangan di Jawa Barat bagian selatan. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa isu-isu Growth Center Palabuhanratu yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Transportasi, meliputi:
- Minimnya aksesibilitas transportasi regional
- Kurang memadainya infrastruktur jalan di wilayah Growth Center Palabuhanratu, khususnya di Palabuhanratu. Hal ini menjadi faktor utama minimnya tingkat hunian hotel di kawasan objek wisata Pantai Palabuhanratu.
- Peningkatan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu.
- Pembangunan terminal tipe B
- Pembangunan pelabuhan umum dan pelabuhan wisata
Sosial Kependudukan, meliputi:
- Persebaran penduduk belum merata di tiap kecamatan
- Tingkat pendidikan masyarakat Growth Center Palabuhanratu tidak terlalu tinggi
- Sehubungan dengan rencana Pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera, tentunya memerlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas tertentu yang saat ini belum tentu dimiliki oleh masyarakat Growth Center Palabuhanratu
Infrastruktur strategis lainnya, meliputi:
- Kebutuhan TPA untuk melayani wilayah Growth Center Palabuhanratu
- Belum terdapatnya rumah sakit tipe B di wilayah Growth Center Palabuhanratu
30
- Infrastruktur permukiman, seperti TPPST, TPPSA, jaringan air bersih, instalasi air bersih, jaringan air kotor, jaringan drainase, dan sarana olahraga
- Fasilitas perdagangan (mall, pasar, supermarket, minimarket, dan pergudangan)
Potensi Komoditas
- Palabuhanratu memiliki potensi wisata yang banyak dan beragam, seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Potensi ombaknya yang besar dapat menarik wisatawan untuk berselancar disana.
31
P
OTENSI DAN KEUNGGULAN WILAYAH
POTENSI PERIKANAN TANGKAP LAUT
Sektor perikanan laut telah dianggap sebagai aktivitas ekonomi utama yang berpotensi untuk dikembangkan di Growth Center Palabuhanratu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki akses pada kawasan penangkapan ikan di laut yang memiliki kekayaan dan keunikan jenis ikan. Jenis ikan yang telah menjadi komoditas ekspor tetap adalah ikan layur untuk diekspor ke Korea Selatan dan ikan tuna untuk diekspor ke Jepang melalui Jakarta.
GAMBAR 13 DISTRIBUSI IKAN DARI PPN PALABUHANRATU 209 Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
32
disinggahi kapal-kapal perikanan yang jauh lebih besar, serta memungkinkan untuk disinggahi oleh kapal-kapal asing.
Melalui bagan yang sama dapat dilihat bahwa pada saat ini pun sektor perikanan di Palabuhanratu sudah mulai memiliki orientasi basis/ekspor, baik untuk cakupan regional maupun internasional (melalui Jakarta). Potensi ini masih dibatasi terutama oleh hambatan transportasi, yaitu ekspor ke luar negeri masih melalui jalan darat lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
GAMBAR 14 PERKEMBANGAN PRODUKSI IKAN TUNA DI PPN PALABUHANRATU Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Melalui bagan berikutnya dapat dilihat bahwa produksi ikan tuna terus meningkat tahun ke tahun. Seperti telah diketahui, jenis ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan laut yang paling diminati sebagai komoditas ekpor, selain itu juga memiliki nilai jual yang tinggi. Akan tetapi penangkapan ikan tuna membutuhkan fasilitas kapal nelayan dengan ukuran besar dan modern, oleh karena itu pengembangan sektor perikanan laut tangkap di Palabuhanratu juga harus seiring dengan pengembangan fasilitas penangkapan ikan (kapal nelayan).
408.717
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
TAHUN
33
GAMBAR 15 PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI IKAN DI PPN PALABUHANRATU Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009
Melalui bagan terakhir pada bagian ini, dapat dilihat bahwa nilai uang produksi ikan di PPN Palabuhanratu tidak dapat dianggap kecil, sejak didirikannya PPN Palabuhanratu pada tahun 2003, nilai produksi ikan terus meningkat signifikan hingga mencapai nilai total 110 milyar rupiah pada tahun 2009. Nilai ini sedikit banyak dapat menunjukkan betapa besarnya potensi sektor perikanan di Growth Center Palabuhanratu, yang juga dapat menjadi sektor andalan untuk pusat pertumbuhan ini.
POTENSI PARIWISATA
34 Pariwisata Budaya, meliputi:
- Kawasan wisata budaya di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Cikakak (Kampung Cipta Gelar dan Cipta Rasa), dan Kecamatan Simpenan.
Pariwisata Alam, meliputi:
- Kawasan wisata bahari di Kawasan Wisata Palabuhanratu dan sekitarnya, Kawasan Pantai Simpenan
- Kawasan ekowisata di sekitar Teluk Palabuhanratu yang mencakup daerah pesisir di Kecamatan Cisolok, Kecamatan Palabuhanratu, dan Kecamatan Cikakak.
- Kawasan wisata sungai di Kecamatan Simpenan - Kawasan wisata argo di Kecamatan Ciemas
Pariwisata Minat Khusus, meliputi:
- Kawasan wisata spa di Kecamatan Cisolok
GAMBAR 16 POTENSI PARIWISATA GROWTH CENTER PALABUHANRATU
35
dan petualangan, seperti menyelam dan berselancar di Pantai Cimaja, wisatawan dari luar negeri juga mulai banyak yang berdatangan.
Penetapan Kota Palabuhanratu sebagai Ibukota Kabupaten Sukabumi diharapkan dapat mempercepat perkembangan wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya, umumnya Jawa Barat bagian selatan. Saat ini kondisi sarana dan prasarana transportasi secara umum sudah memadai, tetapi masih diperlukan peningkatan lebih lanjut untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Perkembangan Pariwisata di Kawasan Palabuhanratu saat ini berada pada tahap inisiasi menuju tahap pengembangan lebih lanjut. Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan daya tarik dan keamanan kawasan adalah dengan membentuk TP3TP (Tim Pelestarian dan Penataan Pesisir dan Teluk Palabuhanratu), kegiatan Jumat Bersih, maupun pembentukan balawisata (badan penyelamant wisata tirta – semacam baywatch life guard).
GAMBAR 17 OBJEK WISATA DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU Sumber: RIPPDA Provinsi Jawa Barat 2005
36
merupakan kawasan pesisir pantai, bagian Utara dan Timur wilayah Palabuhanratu merupakan kawasan perbukitan dan hutan yang juga memiliki daya tarik seperti kawasan perkebunan teh, pemandian air panas, dan wisata arus sungai yang lebih dikenal dengan kawasan Citarik.
Berbagai potensi objek wisata alam dan buatan manusia juga citra pariwisata yang telah terbangun selama ini, yang berkumpul dalam wilayah Growth Center Palabuhanratu merupakan potensi pariwisata yang sekiranya dapat dijadikan sebagai sektor ekonomi utama selain perikanan untuk mendorong perkembangan wilayah ini.
KEUNGGULAN WILAYAH
Berikut ini adalah keunggulan wilayah yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu. Keunggulan-keunggulan tersebut dikelompokan dalam tiga jenis keunggulan, yaitu absolute advantage, comparative advantage, dan competitive advantage. Absolute advantage atau keunggulan absolut dapat diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan sumber daya alam dan sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang lebih banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan dalam persaingan antar wilayah.
Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)
Keunggulan absolut yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu adalah potensi wisatanya yang beragam, seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Kawasan Palabuhanratu memiliki topografi yang khas dicirikan dengan perpaduan antara laut, pantai, dan perbukitan. Ciri-ciri kawasan pesisir Palabuhanratu adalah sebagai berikut:
37
sering dikunjungi wisatawan adalah Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, dan Ombak Tujuh.
Keindahan alam berupa batu-batu karang yang menjorok ke laut. Di atas batu karang ini, wisatawan dapat duduk-duduk sambil memancing. Pantai pasir. Sebagian besar pantai di Kawasan Palabuhanratu
merupakan pantai berpasir halus.
Pemandangan eksotik karena letak bukit yang berhadapan langsung dengan pantai.
Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu adalah potensi perikanan tangkap yang cukup besar dan tergolong potensial untuk diekspor ke luar negeri. Hampir 80% hasil tangkapan ikan tuna dari perairan Teluk Palabuhanratu diekspor ke berbagai negara asia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Potensi perikanan ini juga didukung dengan sumber daya manusia di Growth Center Palabuhanratu yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.
Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)
38
K
ONSEP AWAL PENGEMBANGAN
GROWTH CENTER PALABUHANRATU
Dengan merespon berbagai isu dan permasalahan serta mengoptimalkan keunggulan-keunggulan di Growth Center Palabuhanratu, maka disusunlah konsep pengembangan Growth Center Palabuhanratu sebagai penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat, khususnya Jawa Barat bagian selatan. Berdasarkan keunggulan yang paling potensial, konsep pengembangan yang diusung yaitu
Growth Ce ter Palabuha ratu dike ba gka sebagai Pusat Pertu buha berbasis “ektor Pariwisata da Perika a .
Sebagai pusat pertumbuhan, di Growth Center Palabuhanratu akan dikembangkan berbagai infrastruktur dengan skala pusat pertumbuhan yang memadai dan dapat mengakomodasi perekonomian serta aktivitas penduduk, antara lain:
Penyediaan jaringan transportasi regional dan lokal, serta sistem angkutan umum yang akan menghubungkan pusat-pusat kegiatan untuk mengakomodasi pergerakan penduduk dan juga wisatawan.
Penyediaan perumahan layak huni
Pelayanan infrastruktur sesuai dengan standar pusat pertumbuhan - Fasilitas kesehatan
- Fasilitas pendidikan - Fasilitas peribadatan
- Fasilitas perdagangan dan jasa - Wisata dan rekreasi
- Fasilitas sosial
Peningkatan kualitas pelayanan air bersih, penanganan persampahan, drainase, dll
39
Untuk mendukung konsep tersebut, Growth Center Palabuhanratu perlu menyediakan fasilitas pariwisata bertaraf internasional untuk mengakomodasi kegiatan pariwisata dan ekonomi di dalamnya, antara lain:
Infrastruktur transportasi regional untuk akses wisatawan: akses jalan raya, pengembangan terminal, dan pelabuhan.
Peningkatan dan perbaikan aksesibilitas ke kawasan pariwisata
Fasilitas perdagangan yang memadai, meliputi pasar, swalayan, toko souvenir, dan lain-lain
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti restoran, rumah makan, dan hotel bertaraf internasional, pusat informasi pariwisata, dan lain-lain.
Sebagai Growth Center berbasis perikanan, Palabuhanratu telah didukung oleh berbagai kebijakan, salah satunya adalah penetapan Palabuhanratu sebagai kawasan minapolitan pada tahun 2010. Penetapan ini juga didukung dengan adanya rencana pembangunan PPS Palabuhanratu. Pembangunan PPS Palabuhanratu merupakan salah satu dukungan pemerintah pusat terhadap sektor perikanan agar hasil perikanan tangkap Palabuhanratu yang diekspor tidak perlu melewati Jakarta terlebih dahulu. Hal ini dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan, salah satunya adalah pertimbangan di bidang cakupan pelayanan. PPS Palabuhanratu nantinya akan memiliki daerah operasional pelayanan kapal ikan yang lebih luas daripada PPN. Daerah operasional PPN hanya meliputi Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Laut Teritorial, sedangkan PPS mampu juga melayani kapal ikan yang beroperasi di Zona Perairan Internasional.
Sebagai salah satu kawasan minapolitan di Jawa Barat, Palabuhanratu harus didukung dengan kesiapan masyarakatnya dalam menjalankan peran Palabuhanratu sebagai kawasan minapolitan. Growth Center Palabuhanratu tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas di bidang perikanan sehingga dalam keberjalanannya sebagai kawasan minapolitan, masyarakat dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang dimiliki Palabuhanratu dengan sebaik-baiknya.
40
pendidikan dan pelatihan (baik yang bersifat formal maupun non formal) bagi masyarakat. Salah satu program yang dapat diadakan adalah dengan pembelajaran bahasa asing untuk masyarakat Growth Center Palabuhanratu, serta keterampilan bekerja di sektor perikanan. Dukungan lainnya juga dapat berupa pembangunan sekolah kejuruan dan perguruan tinggi khusus sektor perikanan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan berkapasitas tinggi di bidang perikanan.
Di sisi lain, pengembangan konsep Growth Center Palabuhanratu harus terintegrasi dengan penerapan konsep minapolitan di Growth Center Palabuhanratu. Konsep minapolitan Palabuhanratu akan dilaksanakan melalui pengembangan kawasan minapolitan di daerah-daerah potensial unggulan. Kawasan-kawasan minapolitan akan dikembangkan melalui pembinaan sentra-sentra produksi yang berbasis pada sumberdaya kelautan dan perikanan. Pada setiap kawasan minapolitan akan beroperasi beberapa sentra produksi berskala ekonomi relatif besar, baik tingkat produksinya maupun tenaga kerja yang terlibat dengan jenis komoditas unggulan tertentu.
Berdasarkan hal ini, kawasan minapolitan Palabuhanratu akan dibagi ke dalam 3 zona, yaitu: Zona Inti, Zona Pendukung, dan Zona Keterkaitan. Zona Inti
Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 10,2 Ha yg merupakan kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Kemudian kawasan minapolitan dapat berkembang sebagai kawasan ekonomi yang sehat, maka diperlukan keanekaragaman kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi dan perdagangan lainya yang saling mendukung. Keanekaragaman kegiatan produksi dan usaha di kawasan minapolitan akan memberikan dampak positif (multiplier
effect) bagi perkembangan perekonomian setempat dan akan berkembang
41