Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
INFORMED CONSENT
Yang terhormat Bapak/Ibu/Sdr, saya Ivana Afrilia Stacia, mahasiswa jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir perkuliahan (skripsi), saya melaksanakan penelitian dengan judul “Kepuasan Pasien Umum dan Peserta Jaminan Kesehatan Naional (JKN) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2016”.
Oleh karena itu, saya berharap Bapak/Ibu/Sdr bersedia untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini. Seluruh isi dari kuesioner ini akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk kepentingan skripsi. Kuesioner ini hanya akan menanyakan pendapat Bapak/Ibu/Sdr tentang pelayanan yang Bapak/Ibu/Sdr terima, sehingga saya memohon untuk Bapak/Ibu/Sdr dapat menjawab seluruh pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan yang Bapak/Ibu/Sdr alami dan rasakan.
Segala data dan informasi yang diperoleh dari Bapak/Ibu/Sdr sangat penting dan mempengaruhi keberhasilan penelitian ini, sehingga kedepannya penelitian ini dapat berguna bagi para akademisi sebagai sarana belajar serta berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit bagi masyarakat.
Atas kerja sama dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr, saya ucapkan terima kasih.
IZIN SUBJEK PENELITIAN
Saya memahami keterangan yang diberikan dan saya setuju untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner dengan sebaik-baiknya.
Tanda Tangan Responden Medan, Juli 2016
KUESIONER PENELITIAN
KEPUASAN PASIEN UMUM DAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN
2016
I.
Data Responden
PETUNJUK : Isi kolom yang tersedia dan Lingkari angka yang tersedia pada
setiap jawaban yang Anda pilih.
Umur
... Tahun
Jenis Kelamin
1.
Laki
–
laki
2.
Perempuan
Pekerjaan
1.
Tidak bekerja
2.
PNS
3.
Pegawai swasta
4.
Wirawasta
5.
Pelajar/Mahasiswa
6.
Lainnya ...
Pendidikan
Terakhir
1.
Tidak sekolah
2.
SD/Sederajat
3.
SLTP/Sederajat
4.
SLTA/Sederajat
5.
Diploma
6.
Sarjana
Pasien Rawat
Jalan
1.
Umum
2.
JKN
II.
Pendapat Responden Tentang Pelayanan Rawat Jalan di RS Santa
Elisabeth Medan Berdasarkan Pengalaman Responden Saat Menerima
Pelayanan
PETUNJUK :
Berilah tanda check list ( √ ) untuk jawaban yang sesuai dengan pengalaman yang Anda rasakan saat menerima pelayanan.
Jawaban Sangat Setuju (SS), jika pernyataan dibawah sangat sesuai
dengan yang Anda alami.
Jawaban Setuju (S), jika pernyataan dibawah sesuai dengan yang Anda
alami.
Jawaban Kurang Setuju (KS), jika pernyataan dibawah kurang sesuai
dengan yang Anda alami.
Jawaban Tidak Setuju (TS), jika pernyataan dibawah sangat tidak sesuai
dengan yang Anda alami.
No.
Pernyataan
TS
KS
S
SS
penunjang medik yang saya butuhkan selalu
tersedia di rumah sakit.
2.
Menurut saya obat
–
obatan yang saya
butuhkan selalu tersedia di apotik rumah sakit.
3.
Menurut saya penampilan dokter rapih.
4.
Menurut saya penampilan perawat rapih.
5.
Menurut saya penampilan petugas administrasi
rapih.
6.
Menurut saya penampilan petugas apotik rapih.
7.
Menurut saya jam buka poli selalu tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
8.
Menurut saya catatan penyakit dalam rekam
medis saya selalu lengkap ketika dibutuhkan
saat pemeriksaan.
9.
Menurut
saya
petugas
apotik
selalu
memberikan obat yang tepat.
10.
Saya tidak perlu menunggu lama untuk masuk
ke ruang pemeriksaan ( 60 menit).
11.
Saya tidak perlu menunggu lama saat
mengambil obat di apotik ( 30 menit
untuk
obat jadi dan
60 menit untuk obat racikan).
12.
Menurut saya dokter selalu bersedia dan
tanggap menolong ketika saya mengalami
kesulitan.
13.
Menurut saya perawat selalu bersedia dan
tanggap menolong ketika saya mengalami
kesulitan.
14.
Menurut saya petugas administrasi selalu
bersedia dan tanggap menolong ketika saya
mengalami kesulitan.
15.
Menurut saya perilaku dokter ketika memeriksa
saya terlihat meyakinkan sehingga saya percaya
dan merasa aman selama pemeriksaan.
16.
Menurut saya dokter selalu bersikap sopan dan
ramah saat melayani.
17.
Menurut saya perawat selalu bersikap sopan
dan ramah saat melayani.
18.
Menurut saya petugas administrasi selalu
bersikap sopan dan ramah saat melayani.
19.
Menurut saya petugas apotik selalu bersikap
sopan dan ramah saat melayani.
20.
Dokter menjelaskan kepada saya tentang
penyakit yang saya alami dan tindakan yang
akan dilakukan dengan jelas dan mudah
dipahami.
mudah dipahami.
22.
Petugas apotik menjelaskan tentang cara dan
waktu minum obat dengan jelas dan mudah
dipahami.
23.
Menurut saya dokter selalu memberikan saran
serta memberikan motivasi atau dukungan
kepada saya untuk lekas sembuh.
24.
Menurut saya pelayanan yang diberikan selalu
adil atau tidak memandang status pasien.
III.
Tingkat Kepentingan Pelayanan Rawat Jalan di RS Santa Elisabeth
Medan Berdasarkan Harapan Responden
PETUNJUK :Berilah tanda check list ( √ ) untuk jawaban yang sesuai dengan harapan Anda.
Jawaban Sangat Penting (SP), jika pernyataan dibawah sangat penting
bagi Anda.
Jawaban Penting (P), jika pernyataan dibawah penting bagi Anda.
Jawaban Kurang Penting (KP), jika pernyataan dibawah kurang penting
bagi Anda.
Jawaban Tidak Penting (TP), jika pernyataan dibawah sangat tidak
penting bagi Anda.
No.
Pernyataan
TP
KP
P
SP
1.
Menurut saya penting jika fasilitas serta
peralatan penunjang medik yang saya butuhkan
selalu tersedia di rumah sakit.
2.
Menurut saya penting jika obat
–
obatan yang
saya butuhkan selalu tersedia di apotik rumah
sakit.
3.
Menurut
saya
penting
jika
dokter
berpenampilan rapih.
4.
Menurut
saya
penting
jika
perawat
berpenampilan rapih.
5.
Menurut saya penting jika petugas administrasi
berpenampilan rapih.
6.
Menurut saya penting jika petugas apotik
berpenampilan rapih.
7.
Menurut saya penting jika jam buka poli selalu
tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
8.
Menurut saya penting jika catatan penyakit
dalam rekam medis saya selalu lengkap ketika
dibutuhkan saat pemeriksaan.
10.
Menurut saya penting jika saya tidak perlu
menunggu lama untuk masuk ke ruang
pemeriksaan ( 60 menit).
11.
Seharusnya saya tidak perlu menunggu lama
saat mengambil obat di apotik ( 30 menit
untuk obat jadi dan
60 menit untuk obat
racikan).
12.
Menurut saya penting jika dokter selalu
bersedia dan tanggap menolong ketika saya
mengalami kesulitan.
13.
Menurut saya penting jika perawat selalu
bersedia dan tanggap menolong ketika saya
mengalami kesulitan.
14.
Menurut saya penting jika petugas administrasi
selalu bersedia dan tanggap menolong ketika
saya mengalami kesulitan.
15.
Menurut saya penting jika perilaku dokter
ketika memeriksa saya terlihat meyakinkan
sehingga saya percaya dan merasa aman selama
pemeriksaan.
16.
Menurut saya penting jika dokter selalu
bersikap sopan dan ramah saat melayani.
17.
Menurut saya penting jika perawat selalu
bersikap sopan dan ramah saat melayani.
18.
Menurut saya penting jika petugas administrasi
selalu bersikap sopan dan ramah saat melayani.
19.
Menurut saya penting jika petugas apotik selalu
bersikap sopan dan ramah saat melayani.
20.
Menurut saya penting jika dokter menjelaskan
kepada saya tentang penyakit yang saya alami
dan tindakan yang akan dilakukan dengan jelas
dan mudah dipahami.
21.
Menurut saya penting jika petugas administrasi
menjelaskan kepada saya tentang prosedur
pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
22.
Menurut saya penting jika petugas apotik
menjelaskan tentang cara dan waktu minum
obat dengan jelas dan mudah dipahami.
23.
Menurut saya penting jika dokter selalu
memberikan saran serta memberikan motivasi
atau dukungan kepada untuk lekas sembuh.
24.
Menurut saya penting jika pelayanan yang
IV.
Keluhan/ Saran Responden
Apakah keluhan serta saran yang ingin Anda berikan berkaitan dengan pelayanan rawat jalan di RS Santa Elisabeth Medan? Tolong sebutkan dengan ringkas dan jelas.
Jawaban:
DAFTAR PUSTAKA
3.
Aritonang, L. R., 2005. Kepuasan Pelanggan: Pengukuran Penganalisisian
dengan SPSS. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
4.
Azwar, A., 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa
Aksara
5.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2009. Indeks Kepuasan
Masyarakat Kabupaten Bandung, Bandung
6.
Dewan Jaminan Sosial Nasional, 2012. Peta Jalan Menuju Jaminan
Kesehatan Nasional 2012
–
2019, Jakarta
7.
Iconesia Solusi Prioritas, 2015. Laporan Survei Kepuasan Masyarakat
Pemerintah Kota Malang, Malang.
8.
__________, 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional, Jakarta
9.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit, Jakarta
10.
Kotler, P., 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo
11.
Lemeshow, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
12.
Mardiana, S., 2012. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam di Instalasi Rawat Jalan RSUP Persahabatan
Tahun 2012. Tesis, Universitas Indonesia, Depok.
13.
Martilla, J. A dan James, J.C., 1977. Importance
–
Performance Analysis:
an Easily
–
Applied Technique for Measuring Attribute Importance and
Performance Can Further The Development of Effective Marketing
Programs. Journal of Marketing, Vol. 41, Pp. 77
–
79
14.
Muninjaya, A. G., 2012. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
15.
Murdewanti, E. S., 2014. Perbandingan Tingkat Kepuasan Pasien JKN,
Umum, dan Asuransi Swasta Terhadap Pelayanan yang Diberikan di Unit
Rawat Jalan Rumah Sakit Tugu Ibu Depok Bulan Mei Tahun 2014.
Skripsi, Universitas Indonesia, Depok
16.
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., Berry, L.L., 1985. A Conceptual Model
of Service Quality and Its Implication for Future Research. Journal of
Marketing, Vol. 49, Pp.41 - 50
17.
__________, 1988. SERVQUAL: A Multiple
–
Item Scale for Measuring
Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, Vol.64,
Pp. 12
–
39
18.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Jakarta
19.
Pohan, I. S., 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Dasar-Dasar
Pengertian dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
20.
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes RI, 2016. Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAK) Tahun 2015, Jakarta
21.
Rahmani, V. F., 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus RSU Bhakti Asih Tangerang).
Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor
22.
Sabarguna, B. S., 2008. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit.
Jakarta: Sagung Seto
23.
Setiawan, S., 2011. Loyalitas Pelanggan Jasa: Studi Kasus Bagaimanan
Rumah Sakit Mengelola Loyalitas Pelanggannya. Bogor: IPB Press
24.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
25.
Supranto, 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka
Cipta
26.
Undang
–
Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, Jakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
5.1
Jenis Penelitian
Jenis penilitian ini merupakan penelitian survei deskriptif, yaitu penelitian dengan mengumpulkan data dan informasi secara langsung dari responden, untuk memperoleh gambaran kepuasan pasien umum dan peserta JKN atas pelayanan rawat jalan yang diterimanya di RS Santa Elisabeth Medan berdasarkan 5 (lima) dimensi
servqual.
5.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penilitian ini dilakukan di Poli Rawat Jalan, RS Santa Elisabeth Medan. Waktu penelitian dimulai pada bulan April – Agustus 2016.
5.3
Populasi dan Sampel
5.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, yang dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yang akan akan diteliti, yaitu pasien umum dan peserta JKN.
5.3.2
Sampel
Dalam penelitian ini sampel diambil menggunakan teknik Purposive sampling, yang berarti teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Adapun pertimbangan tersebut meliputi sampel merupakan pasien yang bersedia dan mampu mengisi kuesioner, merupakan pasien lama yang sebelumnya sudah pernah menggunakan pelayanan rawat jalan di RS Santa Elisabeth Medan, dan untuk pasien yang berusia 17 tahun, diwakilkan oleh orang tua atau pendamping pasien yang berumur > 17 tahun.
Adapun jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini, ditentukan berdasarkan rumus besaran sampel sebagai berikut (Lemeshow, 1997):
Keterangan:
n = jumlah sampel
= 1,96 (tingkat kepercayaan 95%)
P = proporsi dalam populasi (ditetapkan 0,5) d2 = nilai presisi 10% (0,1)
Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang didapat adalah 96,04 yang dibulatkan menjadi 100, dan dibagi menjadi 2 (dua) kelompok sampel, yaitu 50 pasien umum dan 50 pasien peserta JKN.
Sampel akan diambil dari poli yang tersedia dan yang memberikan pelayanan kepada kedua kelompok tersebut. Adapun distribusi sampel dari beberapa poli sebagai berikut:
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Per Poli
No. Nama Poli
Jumlah Sampel
Umum Peserta JKN
1. Penyakit Dalam 9 14
2. Saraf 6 8
3. Bedah 12 14
4. Kesehatan Anak 7 3
5. Kulit Kelamin 3 1
6. Kebidanan dan Obgyn 3 4
7. THT 3 3
8. Paru 2 1
9. Jantung 5 2
5.4
Metode Pengumpulan Data
5.4.1
Data primer
Data primer merupakan data dan informasi yang diperoleh secara langsung dari responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner terdiri atas 2 (dua) bagian, bagian pertama berisi pendapat responden tentang kualitas pelayanan yang dirasakannya, sedangkan bagian kedua berisi harapan responden atas pelayanan yang diberikan. Kuesioner yang digunakan diadaptasi dari kuesioner
service quality (servqual) milik Parasuraman, et al (1988), dan telah dimodifikasi dalam
penelitian Rahmani (2009), serta telah melalui uji validitas dan reliabilitas.
5.4.2
Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh dari instansi atau lembaga, yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini, seperti data rekam medik, perundang – undangan, pedoman, dan sebagainya.
5.5
Definisi Operasional
Berdasarkan kerangka pikir, maka definisi operasional dari variabel – variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Kepuasan pasien adalah hasil penilaian subjektif pasien setelah
membandingkan harapannya sebelum menerima pelayanan dengan kenyataan
saat menerima pelayanan rawat jalan. Kepuasan pasien diukur berdasarkan
nilai Customer Satisfaction Index (CSI) atau indeks kepuasan pelanggan.
2.
Tangible (Bukti nyata) adalah dimensi pelayanan yang terdiri dari aspek
–
ruang tunggu, kamar mandi, penampilan petugas rumah sakit, dan
sebagainya. Adapun aspek
–
aspek yang dinilai, yaitu:
a.
Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik.
b.
Kelengkapan obat
–
obatan di farmasi rumah sakit.
c.
Penampilan dokter rapih.
d.
Penampilan perawat rapih.
e.
Penampilan petugas administrasi rapih.
f.
Penampilan petugas farmasi rapih.
3.
Reliability (Keandalan) adalah kemampuan petugas rumah sakit memberikan
pelayanan dengan tepat dan akurat atau dengan tingkat kesalahan yang
rendah, yang diukur melalui beberapa aspek pelayanan, yaitu:
a.
Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah
dijanjikan.
b.
Kelengkapan rekam medik pasien.
c.
Ketepatan petugas farmasi memberikan obat kepada pasien sesuai
dengan yang diresepkan dokter.
4.
Responsiveness (Daya tanggap) adalah ketanggapan petugas rumah sakit saat
memberikan pelayanan atau menolong pasien, dan kecepatan memberikan
pelayanan, yang diukur melalui beberapa aspek pelayanan, yaitu:
a.
Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli
cepat ( 60 menit).
c.
Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk menolong pasien ketika pasien
mengalami kesulitan.
d.
Kesediaan dan ketanggapan perawat untuk menolong pasien ketika
pasien mengalami kesulitan.
e.
Kesediaan dan ketanggapan petugas administrasi untuk menolong pasien
ketika pasien mengalami kesulitan.
5.
Assurance (Jaminan) adalah pengetahuan, kesopanan dan perilaku petugas
rumah sakit yang dapat meyakinkan pasien sehingga pasien merasa aman dan
percaya ketika memperoleh pelayanan, dan dinilai melalui beberapa aspek
pelayanan, yaitu:
a.
Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan
pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
b.
Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani pasien.
c.
Kesopanan dan keramahan perawat ketika melayani pasien.
d.
Kesopanan dan keramahan petugas administrasi ketika melayani pasien.
e.
Kesopanan dan keramahan petugas farmasi ketika melayani pasien.
f.
Dokter menjelaskan tentang penyakit pasien dan tindakan yang akan
dilakukan dengan jelas dan mudah dipahami.
g.
Petugas administrasi menjelaskan tentang prosedur pelayanan dengan
jelas dan mudah dipahami.
6.
Empathy (Empati) adalah kepedulian dan perhatian khusus dari petugas
rumah sakit kepada pasien saat memberikan pelayan, yang dinilai melalui
beberapa aspek pelayanan, yaitu:
a.
Dokter memberikan saran, serta motivasi atau dukungan kepada pasien.
b.
Pelayanan yang adil kepada semua pasien tanpa memandang status.
5.6
Aspek Pengukuran
Dari dimensi dan aspek
–
aspek pelayanan di atas, maka aspek pengukuran
setiap variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Tiap Dimensi Mutu dan Aspek Pelayanan Rawat Jalan
No Dimensi Aspek Pelayanan Bobot Nilai
I. Tangible
(Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik.
2. Kelengkapan obat – obatan di farmasi rumah sakit.
3. Penampilan dokter rapih. 4. Penampilan perawat rapih. 5. Penampilan petugas
administrasi rapih.
6. Penampilan petugas farmasi rapih
Setiap jawaban dari setiap aspek pelayanan memiliki bobot nilai, dan diukur berdasarkan: Tingkat Pelaksanaan: 1. Tidak Setuju 2. Kurang Setuju 3. Setuju
4. Sangat Setuju Tingkat Kepentingan: 1. Tidak Penting 2. Kurang Penting 3. Penting 4. Sangat Penting II. Reliability
(Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
8. Kelengkapan rekam medik pasien.
9. Ketepatan petugas farmasi memberikan obat kepada pasien.
Setiap jawaban dari setiap aspek pelayanan memiliki bobot nilai, dan diukur berdasarkan: Tingkat Pelaksanaan: 1. Tidak Setuju 2. Kurang Setuju 3. Setuju
4. Sangat Penting III. Responsiven
ess (Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 11. Waktu tunggu pasien untuk
mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
12. Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
13. Kesediaan dan ketanggapan perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
14. Kesediaan dan ketanggapan petugas administrasi untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
Setiap jawaban dari setiap aspek pelayanan memiliki bobot nilai, dan diukur berdasarkan: Tingkat Pelaksanaan:
1. Tidak Setuju 2. Kurang Setuju 3. Setuju
4. Sangat Setuju Tingkat Kepentingan:
1. Tidak Penting 2. Kurang Penting 3. Penting 4. Sangat Penting
IV. Assurance (Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan. 16. Kesopanan dan keramahan
dokter ketika melayani pasien. 17. Kesopanan dan keramahan
perawat ketika melayani pasien. 18. Kesopanan dan keramahan petugas administrasi ketika melayani pasien.
19. Kesopanan dan keramahan petugas farmasi ketika melayani pasien.
20. Dokter menjelaskan tentang penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
21. Petugas administrasi menjelaskan tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
22. Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
Setiap jawaban dari setiap aspek pelayanan memiliki bobot nilai, dan diukur berdasarkan:
Tingkat Pelaksanaan: 1. Tidak Setuju 2. Kurang Setuju 3. Setuju
4. Sangat Setuju Tingkat Kepentingan:
1. Tidak Penting 2. Kurang Penting 3. Penting 4. Sangat Penting
V. Empathy (Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan kepada pasien.
24. Pelayanan yang adil kepada
5.7
Metode Analisa Data
5.7.1
Customer Satisfication Index (CSI)
Customer Satisfaction Index (CSI) atau juga dikenal indeks kepuasan pelanggan,
digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pasien umum dan peserta JKN dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan dari aspek – aspek pelayanan yang diukur. Hasil pengukuran CSI diperlukan untuk menentukan sasaran – sasaran di tahun mendatang. Adapun langkah – langkah untuk mengukur CSI, sebagai berikut (Aritonang , 2005):
1.
Menentukan Mean Importance Score (MIS) setiap dimensi mutu pelayanan.
2.
Menghitung Weight Factor (WF) per dimensi. Bobot ini merupakan persentase
nilai MIS per dimensi terhadap total MIS seluruh dimensi.
3.
Menentukan Mean Satisfaction Score (MSS) setiap dimensi.
4.
Menghitung Weight Score (WS) setiap dimensi. Bobot ini merupakan hasil
perkalian WF dengan MSS.
5.
Menentukan Cutomer Satisfaction Index (CSI) dengan persamaan:
∑
...(1)
dimana HS (Highest Score) adalah skala maksimum yang digunakan (dalam penelitian ini adalah 4).
semua pasien tanpa memandang
status. Tingkat Pelaksanaan: 1. Tidak Setuju 2. Kurang Setuju 3. Setuju
4. Sangat Setuju Tingkat Kepentingan:
Adapun untuk melihat interpretasi dari nilai CSI dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Customer Satisfaction Index (CSI)
Angka Indeks
Kategori
*
X
64%
Very poor
64% < X
71%
Poor
71% < X
77%
Cause for concern
77% < X
80%
Borderline
80% < X
84%
Good
84%< X
87%
Very Good
87% < X
Excelent
*
X = Nilai CSI
5.7.2
Importance
–
Performance Analysis (IPA)
Importance – Performance Analysis (IPA) digunakan untuk melihat nilai tingkat
kesesuaian atau kepuasan dari hasil perbandingan antara rata – rata nilai tingkat kepentingan dan rata – rata nilai tingkat pelaksanaan dari setiap aspek pelayanan rawat jalan di RS Santa Elisabeth Medan. Selanjutnya, hasil perbandingan tersebut disajikan dalam bentuk diagram kartesius yang menunjukkan urutan prioritas aspek – aspek pelayanan yang paling penting, yang perlu diperbaiki pelaksanaannya untuk meningkatkan mutu pelayanan (Martilla dan James, 1977).
Diagram kartesius disajikan ke dalam 2 (dua) bentuk, yaitu diagram kartesius pasien umum dan diagram kartesius pasien peserta JKN. Dengan demikian, dapat digambarkan dengan jelas aspek – aspek pelayanan rawat jalan yang menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan oleh rumah sakit berdasarkan persepsi pasien umum dan peserta JKN yang mungkin saja sama ataupun berbeda.
Adapun langkah – langkah yang digunakan dalam menggunakan metode ini dapat dijelaskan melalui rumus – rumus berikut:
Keterangan:
Tki = Tingkat kesesuaian terhadap aspek pelayanan i Xi = Skor penilaian tingkat pelaksanaan aspek pelayanan i Yi = Skor penilaian tingkat kepentingan aspek pelayanan i
Selanjutnya, untuk membentuk diagram kartesius, diperlukan rata – rata setiap atribut, maka rumus yang digunakan sebagai berikut:
̅
...(3)̅
...(4) Keterangan:̅ = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan aspek pelayanan i ̅ = Skor rata-rata tingkat kepentingan aspek pelayanan i
n = Jumlah responden
Diagram kartesius terdiri dari empat kuadran yang dibatasi oleh garis yang berpotongan tegak lurus. Adapun cara untuk menentukan titik potong tersebut, melalui rumus berikut:
̿
∑ ̅ ...(5)̿
∑ ̅ ...(6) Keterangan:̿ = Rata – rata skor tingkat pelaksanaan dari seluruh aspek pelayanan
̿ = Rata – rata skor tingkat kepentingan dari seluruh aspek pelayanan
K = Banyaknya aspek pelayanan
Gambar 3.1 Diagram Kartesius
Keterangan:
Kuadran A = Menunjukkan aspek – aspek pelayanan rawat jalan yang dianggap penting dan mempengaruhi kepuasan pasien, namun rumah sakit belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan pasien, sehingga pasien merasa kurang puas dengan pelayanan tersebut.
Kuadran B = Menunjukkan aspek – aspek pelayanan rawat jalan yang telah berhasil dilaksanakan rumah sakit, untuk itu wajib dipertahankan. Aspek – aspek pada kuadran ini dianggap penting bagi pasien dan pelaksanaannya sudah memuaskan bagi pasien.
Kuadran C = Menunjukkan aspek – aspek pelayanan yang kurang diperhatikan oleh pasien dan pelayanan yang diberikan juga biasa – biasa saja, sehingga aspek – aspek pelayanan dalam kuadran ini dianggap kurang berkontribusi untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Kuadran D = Menunjukkan aspek – aspek pelayanan yang kurang penting bagi pasien, tetapi pelayanan yang diberikan sudah sangat baik bahkan berlebihan, sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan tersebut. Namun, aspek
Prioritas Utama
A
Pertahankan Prestasi
B
Prioritas Rendah
C
Berlebihan
D
̿
̿
Tingkat Pelaksanaan
Tingka
t K
epe
n
ti
n
BAB IV HASIL PENELITIAN
9.1
Deskripsi Lokasi Penelitian
9.1.1
Gambaran umum
RS Santa Elisabeth Medan merupakan rumah sakit umum kelas B, yang berlokasi di Jl. Haji Misbah No. 7, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta di bawah kepemilikan Yayasan Katholik, yaitu Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth.
Awal diresmikannya RS Santa Elisabeth Medan pada tanggal 19 November 1930. RS Santa Elisabeth Medan pada awalnya dikelola langsung oleh Moeder Overste yang memiliki wewenang penuh baik mengelola rumah sakit maupun dalam kongregasi (biara). Istilah “direktur” baru dikenal dan digunakan dalam rumah sakit pada tahun 1950.
Kemudian pada tahun 1966, rumah sakit mulai mengalami perubahan besar dalam hal manajemen rumah sakit, yaitu dengan adanya struktur kepemimpinan baru dan pemisahan yang jelas antara pimpinan rumah sakit dan pimpinan kongregasi (biara).
9.1.2
Visi dan misi
Visi RS Santa Elisabeth Medan adalah ”Menjadi Tanda Kehadiran Allah di Tengah Dunia Dengan Membuka Tangan dan Hati Untuk Memberikan Pelayanan Kasih yang Menyembuhkan Orang – Orang Sakit dan Menderita Sesuai Dengan Tuntutan Zaman.”
Adapun misi RS Santa Elisabeth Medan untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu:
1.
Memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas atas dasar kasih.
2.
Meningkatkan sumber daya manusia secara profesional untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas.
9.1.3
Struktur organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, terdiri dari:
(bagan struktur pada lampiran)
1.
Direktur rumah sakit
2.
Wakil direktur, terdiri atas:
Pelayanan medik
Pelayanan keperawatan
Pelayanan keuangan
Pelayanan umum dan operasional
3.
Komite, terdiri atas:
Medik
Etik
Keperawatan
4.
Kepanitian, terdiri atas:
Panitia mutu dan keselamatan pasien
Panitia rekam medik
Panitia penelitian dan pengembangan
Panitia farmasi terapi
Panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
Panitia transfusi darah
Panitia keselamatan dan kesehatan kerja
9.1.4
Jenis dan fasilitas pelayanan
1.
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2.
Rawat jalan, terdiri atas:
Poli Umum
Poli Gigi
Poli BKIA
Poli Jantung
Poli Penyakit Dalam
Poli Saraf
Poli Kesehatan Anak
Poli Kulit Kelamin
Klinik Medical Check Up
Poli Kebidanan dan Obgyn
Poli THT
Poli Kesehatan Jiwa
Poli Paru
Poli Bedah
Poli VCT / Konseling
3.
Rawat inap, terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu:
Iternis dan Bedah
Intensif
Perinatalogi
4.
Fasilitas penunjang medik, terdiri dari:
Hemodialisis
Radiologi
Endoscopy
9.2
Hasil Penelitian
9.2.1
Karakteristik responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok responden yang diteliti, yaitu 50 responden merupakan pasien umum dan 50 responden lainnya merupakan pasien peserta JKN. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah responden terbanyak merupakan perempuan 58%, dengan kelompok usia terbanyak yaitu usia 26 – 35 tahun sebesar 30%. Pekerjaan responden yang mendominasi adalah Wiraswasta sebesar 30% dan diikuti dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 20%. Mayoritas tingkat pendidikan responden adalah Diploma / Sarjana sebesar 58%. Karakteristik responden selanjutnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan, dan Tingkat Pendidikan
No.
Karakteristik
Jumlah (F)
Persentase (%)
1.
Jenis Kelamin
Laki
–
laki
Perempuan
42
58
42,0
58,0
Jumlah
100
100
2.
Umur (Tahun)
17
–
25
26
–
35
36
–
45
45
–
55
>55
19
30
21
15
15
19,0
30,0
21,0
15,0
15,0
Jumlah
100
100
3.
Pekerjaan
Tidak bekerja
PNS/TNI/Polri
Pegawai swasta
Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa
Lainnya
19
20
13
30
7
11
19,0
20,0
13,0
30,0
7,0
11,0
Jumlah
100
100
Tidak bersekolah
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Diploma/Sarjana
0
3
5
36
56
0
3,0
5,0
36,0
56,0
Jumlah
100
100
Sumber: diolah dari data primer penelitian
9.2.2
Hasil pengukuran Customer Satisfaction Index (CSI)
Penilaian tingkat kepuasan pasien didapatkan melalui perhitungan nilai Customer
Satisfaction Index (CSI). Langkah awal untuk mendapatkan nilai CSI adalah dengan
menentukan nilai Mean Importance Score (MIS). Nilai MIS merupakan nilai rata – rata tingkat kepentingan per dimensi mutu. Rata – rata tingkat kepentingan setiap aspek pelayanan didapatkan melalui jumlah skor kepentingan yang diberikan oleh responden untuk setiap aspek, dibagi jumlah responden.
Tahapan selanjutnya adalah menentukan nilai Weight Factor (WF). Nilai WF merupakan persentase dari nilai MIS setiap dimensi dibagi total nilai MIS dari seluruh dimensi. Untuk mendapatkan gambaran kepuasan masing – masing dari 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok pasien umum dan peserta JKN, maka perlu diketahui nilai MIS dan WF dari masing – masing kelompok. Hasil perhitungan nilai MIS dan WF dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Skor Kepentingan, Nilai Mean Importance Score (MIS), dan Weight Factor (WF) Seluruh Pasien
No. Dimensi Mutu Aspek Pelayanan
Sk or K epen ti n gan MIS WF
I. Tangible (Bukti
nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik. 3,77 2. Kelengkapan obat – obatan di
farmasi rumah sakit. 3,77
3. Penampilan dokter rapih. 3,52 3,54 0,1880 4. Penampilan perawat rapih. 3,49
5. Penampilan petugas administrasi
rapih. 3,43
II. Reliability
(Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
3,88
8. Kelengkapan rekam medik pasien. 3,91 3,90 0,2073 9. Ketepatan petugas farmasi
memberikan obat kepada pasien. 3,91 III. Responsiveness
(Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 3,98 11. Waktu tunggu pasien untuk
mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
3,84
3,73 0,1983 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,84 13. Kesediaan dan ketanggapan
perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,50 14. Kesediaan dan ketanggapan petugas
administrasi untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,50 IV. Assurance
(Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
3,91
16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani pasien. 3,81 17. Kesopanan dan keramahan perawat
ketika melayani pasien. 3,81 18. Kesopanan dan keramahan petugas
administrasi ketika melayani pasien.
3,81
3,76 0,1999 19. Kesopanan dan keramahan petugas
farmasi ketika melayani pasien. 3,81 20. Dokter menjelaskan tentang
penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
3,94 21. Petugas administrasi menjelaskan
tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
3,67 22. Petugas farmasi menjelaskan
tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
3,33 V. Empathy (Empati) 23. Dokter memberikan saran, motivasi
atau dukungan kepada pasien. 3,86 3,89 0,2065 24. Pelayanan yang adil kepada semua
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui nilai MIS tertinggi secara umum dari seluruh pasien terdapat pada dimensi Reliability (Keandalan) sebesar 3,90, dan diikuti oleh dimensi Empathy (Empati) sebesar 3,88.
Tabel 4.3 Skor Kepentingan, Nilai Mean Importance Score (MIS), dan Weight Factor (WF) Pasien Umum
No. Dimensi Mutu Aspek Pelayanan
Sk or K epe n ti n gan MIS WF
I. Tangible (Bukti
nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik. 3,76 2. Kelengkapan obat – obatan di
farmasi rumah sakit. 3,76 3,50 0,1855 3. Penampilan dokter rapih. 3,52
4. Penampilan perawat rapih. 3,46 5. Penampilan petugas administrasi
rapih. 3,36
6. Penampilan petugas farmasi rapih. 3,10 II. Reliability
(Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
3,82
8. Kelengkapan rekam medik pasien. 3,92 3,89 0,2064 9. Ketepatan petugas farmasi
memberikan obat kepada pasien. 3,92 III. Responsiveness
(Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 3,98 11. Waktu tunggu pasien untuk
mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
3,72
3,69 0,1958 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,86 13. Kesediaan dan ketanggapan
perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,58 14. Kesediaan dan ketanggapan petugas
administrasi untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,30 IV. Assurance
(Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
3,92
16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani pasien. 3,84
[image:31.595.117.514.216.764.2]17. Kesopanan dan keramahan perawat ketika melayani pasien. 3,84
18. Kesopanan dan keramahan petugas administrasi ketika melayani pasien.
3,84 19. Kesopanan dan keramahan petugas
farmasi ketika melayani pasien. 3,84 20. Dokter menjelaskan tentang
penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
3,98 21. Petugas administrasi menjelaskan
tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
3,64 22. Petugas farmasi menjelaskan
tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
3,18 V. Empathy (Empati) 23. Dokter memberikan saran, motivasi
atau dukungan kepada pasien. 3,92 3,92 0,2082 24. Pelayanan yang adil kepada semua
pasien tanpa memandang status. 3,92
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa pada kelompok pasien umum, dimensi yang memiliki nilai MIS tertinggi adalah dimensi Empathy (Empati) sebesar 3,92. Tabel 4.4 Skor Kepentingan, Nilai Mean Importance Score (MIS), dan Weight Factor (WF) Pasien Peserta JKN
No. Dimensi Mutu Aspek Pelayanan
Sk or K epen ti n gan MIS WF
I. Tangible (Bukti
nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik. 3,78 2. Kelengkapan obat – obatan di
farmasi rumah sakit. 3,78
3. Penampilan dokter rapih. 3,52 3,58 0,1897 4. Penampilan perawat rapih. 3,52
5. Penampilan petugas administrasi
rapih. 3,50
6. Penampilan petugas farmasi rapih. 3,40 II. Reliability
(Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
3,94
8. Kelengkapan rekam medik pasien. 3,90 3,91 0,2072 9. Ketepatan petugas farmasi
memberikan obat kepada pasien. 3,90 III. Responsiveness
(Daya tanggap)
[image:32.595.107.514.100.374.2]cepat ( 60 menit).
11. Waktu tunggu pasien untuk mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
3,96
3,78 0,1999 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,82 13. Kesediaan dan ketanggapan
perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,42 14. Kesediaan dan ketanggapan
petugas administrasi untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,70
IV. Assurance (Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
3,90
16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani pasien. 3,78 17. Kesopanan dan keramahan perawat
ketika melayani pasien. 3,78 18. Kesopanan dan keramahan petugas
administrasi ketika melayani pasien.
3,78 19. Kesopanan dan keramahan petugas
farmasi ketika melayani pasien. 3,78 3,76 0,1992 20. Dokter menjelaskan tentang
penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
3,90 21. Petugas administrasi menjelaskan
tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
3,70 22. Petugas farmasi menjelaskan
tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
3,48 V. Empathy
(Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan kepada pasien. 3,80
3,85 0,2039 24. Pelayanan yang adil kepada semua
pasien tanpa memandang status. 3,90
Setelah menentukan nilai MIS dan WF, maka tahapan berikutnya adalah menentukan Mean Satisfaction Score (MSS) dan Weight Score (WS). Nilai MSS merupakan nilai rata – rata skor tingkat pelaksanaan setiap dimensi, sedangkan nilai WS merupakan hasil perkalian nilai WF dengan MSS. Sama halnya seperti menghitung nilai MIS dan WF, maka perhitungan nilai MSS dan WF juga dibedakan menjadi kelompok pasien umum dan pasien peserta JKN.
Tabel 4.5 Skor Pelaksanaan, Nilai Mean Satisfaction Score (MSS), dan Weight Score (WS) Seluruh Pasien
No. Dimensi
Mutu Aspek Pelayanan Sk
or
Pel
aks
anaan
MSS WF WS
I. Tangible
(Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik. 3,82 2. Kelengkapan obat – obatan di
farmasi rumah sakit. 3,73
3. Penampilan dokter rapih. 3,43 3,38 0,1880 0,64 4. Penampilan perawat rapih. 3,12
5. Penampilan petugas administrasi
rapih. 3,11
6. Penampilan petugas farmasi rapih. 3,07 II. Reliability
(Keandala n)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
2,23
8. Kelengkapan rekam medik pasien. 3,85 3,31 0,2073 0,69 9. Ketepatan petugas farmasi
memberikan obat kepada pasien. 3,84 III. Responsiv
eness
(Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 2,23
3,13 0,1983 0,62 11. Waktu tunggu pasien untuk
mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
2,78
12. Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,54 13. Kesediaan dan ketanggapan
perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,49 14. Kesediaan dan ketanggapan
[image:34.595.114.518.287.748.2]menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
IV. Assurance (Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
3,78
16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani pasien. 3,77 17. Kesopanan dan keramahan perawat
ketika melayani pasien. 3,62 18. Kesopanan dan keramahan petugas
administrasi ketika melayani pasien.
3,61
3,61 0,1999 0,72 19. Kesopanan dan keramahan petugas
farmasi ketika melayani pasien. 3,57 20. Dokter menjelaskan tentang
penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
3,54 21. Petugas administrasi menjelaskan
tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
3,61 22. Petugas farmasi menjelaskan
tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
3,34
V. Empathy
(Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan kepada pasien.
3,55
3,53 0,2065 0,73 24. Pelayanan yang adil kepada semua
pasien tanpa memandang status. 3,50
[image:35.595.111.512.112.493.2]Tabel 4.6 Skor Pelaksanaan, Nilai Mean Satisfaction Score (MSS), dan Weight Score (WS) Pasien Umum
No. Dimensi Mutu Aspek Pelayanan
Sk or Pel aks anaan MS S WF WS
I. Tangible
(Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik. 3,90 2. Kelengkapan obat – obatan di
farmasi rumah sakit. 3,50
3. Penampilan dokter rapih. 3,36 3,35 0,1855 0,62 4. Penampilan perawat rapih. 3,10
5. Penampilan petugas administrasi
rapih. 3,16
6. Penampilan petugas farmasi rapih. 3,06 II. Reliability
(Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
2,32
8. Kelengkapan rekam medik pasien. 3,80 3,31 0,2064 0,68 9. Ketepatan petugas farmasi
memberikan obat kepada pasien. 3,80 III. Responsiveness
(Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 2,32 11. Waktu tunggu pasien untuk
mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
2,92
3,37 0,1958 0,66 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,94 13. Kesediaan dan ketanggapan perawat
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,76 14. Kesediaan dan ketanggapan petugas
administrasi untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,90 IV. Assurance
(Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
3,78
16. Kesopanan dan keramahan dokter
ketika melayani pasien. 3,96 3,75 0,2041 0,76 17. Kesopanan dan keramahan perawat
ketika melayani pasien. 3,88 18. Kesopanan dan keramahan petugas
farmasi ketika melayani pasien. 20. Dokter menjelaskan tentang
penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
3,64 21. Petugas administrasi menjelaskan
tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
3,80 22. Petugas farmasi menjelaskan
tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
3,36 V. Empathy
(Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan kepada pasien. 3,74
3,80 0,2082 0,79 24. Pelayanan yang adil kepada semua
pasien tanpa memandang status. 3,84
Perhitungan nilai MSS dan WS pada kelompok pasien peserta JKN dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Skor Pelaksanaan, Nilai Mean Satisfaction Score (MSS), dan Weight Score (WS) Pasien Peserta JKN
No. Dimensi Mutu Aspek Pelayanan
Sk or Pel aks anaan MS S WF WS
I. Tangible (Bukti
nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang medik.
3,74 2. Kelengkapan obat – obatan di
farmasi rumah sakit. 3,96
3. Penampilan dokter rapih. 3,50 3,41 0,1897 0,65 4. Penampilan perawat rapih. 3,14
5. Penampilan petugas administrasi
rapih. 3,06
6. Penampilan petugas farmasi
rapih. 3,08
II. Reliability
(Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan.
2,14 8. Kelengkapan rekam medik
pasien. 3,90 3,31 0,2072 0,69 9. Ketepatan petugas farmasi
memberikan obat kepada pasien. 3,88 III. Responsiveness
(Daya tanggap)
10.Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit).
2,14 2,90 0,1999 0,58 11.Waktu tunggu pasien untuk
[image:37.595.99.529.111.300.2]untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
12.Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,14
13.Kesediaan dan ketanggapan perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,22
14.Kesediaan dan ketanggapan petugas administrasi untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
3,36
IV. Assurance (Jaminan)
15.Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
3,78
16.Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani pasien. 3,58 17.Kesopanan dan keramahan
perawat ketika melayani pasien. 3,36 18.Kesopanan dan keramahan
petugas administrasi ketika melayani pasien.
3,38
3,46 0,1992 0,69 19.Kesopanan dan keramahan
petugas farmasi ketika melayani pasien.
3,42 20.Dokter menjelaskan tentang
penyakit pasien dengan jelas dan mudah dipahami.
3,44 21.Petugas administrasi
menjelaskan tentang prosedur pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami.
3,42
22.Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu dan cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
3,32
V. Empathy
(Empati)
23.Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan kepada pasien.
3,36
3,26 0,2039 0,66 24.Pelayanan yang adil kepada
semua pasien tanpa memandang status.
3,16
4). Nilai CSI yang diperoleh dalam bentuk persentase dan dan juga dibagi kembali ke dalam dua kelompok, yaitu pasien umum dan pasien peserta JKN, sehingga akan didapatkan persentase tingkat kepuasan dari masing – masing kelompok. Untuk menghitung nilai CSI, digunakan rumus berikut (Aritonang, 2005):
∑
Keterangan:
∑ = nilai total WS seluruh dimensi (pada seluruh pasien berjumlah 3,40)
HS = skala maksimum (dalam penelitian ini skala maksimum adalah 4)
[image:39.595.145.479.524.660.2]Berdasarkan persamaan tersebut, maka nilai CSI atau indeks kepuasan pelanggan seluruh pasien sebesar 84,77%. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat kepuasan masing – masing kelompok, maka digunakan persamaan yang sama. Nilai CSI pada pasien umum dan pasien peserta JKN dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) Pasien Umum dan Peserta JKN
No.
Dimensi Mutu
Weight Score (WS)
Umum
Peserta JKN
1.
Tangible (Bukti nyata)
0,62 0,652.
Reliability (Keandalan)
0,68 0,693.
Responsiveness
(Daya
tanggap)
0,66 0,584.
Assurance (Jaminan)
0,76 0,695.
Empathy (Empati)
0,79 0,66Total
3,52
3,27CSI (%)
87,92
81,68sebelumnya, maka nilai CSI pasien umum termasuk dalam kategori Very good (Sangat baik), sedangkan pasien peserta JKN termasuk dalam kategori Good (Baik).
9.2.3
Analisis tingkat kesesuaian
Analisis tingkat kesesuaian berdasarkan metode Importance – Performance Analysis (IPA) diperoleh dari hasil perbandingan skor tingkat pelaksanaan atau penilaian
responden atas pelayanan yang diberikan oleh RS Santa Elisabeth Medan dibandingkan dengan skor tingkat kepentingan atau penilaian responden atas pelayanan yang dianggap penting atau perlu mendapat perhatian. Adapun perhitungan tingkat kesesuaian dari aspek – aspek pelayanan rawat jalan di RS Santa Elisabeth Medan dari seluruh pasien dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Tingkat Kesesuaian Aspek – Aspek Pelayanan Rawat Jalan Seluruh Pasien
No Aspek Pelayanan
Sk or Pel aks anaan Sk or K epen ti n gan T ingk at K es es ua ian (%) K epua san
I Tangible (Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana
penunjang medik. 382 377 101,33 Puas 2. Kelengkapan obat – obatan di farmasi rumah sakit. 373 377 98,94 Puas 3. Penampilan dokter rapih. 343 352 97,44 Puas 4. Penampilan perawat rapih. 312 349 89,40 Puas 5. Penampilan petugas administrasi rapih. 311 343 90,67 Puas 6. Penampilan petugas farmasi rapih. 307 325 94,46 Puas II Reliability (Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan
waktu yang telah dijanjikan. 223 388 57,47
Tidak puas 8. Kelengkapan rekam medik pasien. 385 391 98,47 Puas 9. Ketepatan petugas farmasi memberikan obat
kepada pasien. 384 391 98,21 Puas
III Responsiveness (Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang
pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 223 398 56,03 Tidak puas 11. Waktu tunggu pasien untuk mengambil obat di
farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat
jadi dan 60 menit untuk obat racikan). 278 384 72,40 Puas 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk
menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
[image:40.595.113.517.383.760.2]13. Kesediaan dan ketanggapan perawat untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
349 350 99,71 Puas 14. Kesediaan dan ketanggapan petugas administrasi
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
363 350 103,71 Puas IV Assurance (Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
378 391 96,68 Puas 16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani
pasien. 377 381 98,95 Puas
17. Kesopanan dan keramahan perawat ketika
melayani pasien. 362 381 95,01 Puas
18. Kesopanan dan keramahan petugas administrasi
ketika melayani pasien. 361 381 94,75 Puas 19. Kesopanan dan keramahan petugas farmasi ketika
melayani pasien. 357 381 93,70 Puas
20. Dokter menjelaskan tentang penyakit pasien
dengan jelas dan mudah dipahami. 354 394 89,85 Puas 21. Petugas administrasi menjelaskan tentang prosedur
pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami. 361 367 98,37 Puas 22. Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu dan
cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
334 333 100,30 Puas V Empathy (Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan
kepada pasien. 355 386 91,97 Puas
24. Pelayanan yang adil kepada semua pasien tanpa
memandang status. 350 391 89,51 Puas Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan aspek – aspek pelayanan rawat jalan di RS Santa Elisabeth Medan sudah memuaskan, kecuali pada aspek pelayanan Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan, masih belum memuaskan dengan tingkat kesesuaian sebesar 57,47%. Begitu juga dengan aspek Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit), masih belum memuaskan dengan tingkat kesesuaian sebesar 56,03%.
Selanjutnya, untuk melihat gambaran tingkat kesesuaian pasien umum dan pasien peserta JKN, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Tingkat Kesesuaian Aspek – Aspek Pelayanan Rawat Jalan Pasien Umum
No Aspek Pelayanan
Sk or Pel aks anaan Sk or K epen ti n gan T ingk at K es es ua ian (%) K epua san
I Tangible (Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana
penunjang medik. 195 188 103,72 Puas 2. Kelengkapan obat – obatan di farmasi rumah sakit. 175 188 93,09 Puas 3. Penampilan dokter rapih. 168 176 95,46 Puas 4. Penampilan perawat rapih. 155 173 89,60 Puas 5. Penampilan petugas administrasi rapih. 158 168 94,05 Puas 6. Penampilan petugas farmasi rapih. 153 155 98,71 Puas II Reliability (Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan
waktu yang telah dijanjikan. 116 191 60,73
Tidak puas 8. Kelengkapan rekam medik pasien. 190 196 96,94 Puas 9. Ketepatan petugas farmasi memberikan obat
kepada pasien. 190 196 96,94 Puas
III Responsiveness (Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang
pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 116 199 58,29 Tidak puas 11. Waktu tunggu pasien untuk mengambil obat di
farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan).
146 186 78,49 Puas 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk
menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
197 193 102,07 Puas 13. Kesediaan dan ketanggapan perawat untuk
menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
188 179 105,03 Puas 14. Kesediaan dan ketanggapan petugas administrasi
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
195 165 118,18 Puas IV Assurance (Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
189 196 96,43 Puas 16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani
pasien. 198 192 103,13 Puas
17. Kesopanan dan keramahan perawat ketika
melayani pasien. 194 192 101,04 Puas 18. Kesopanan dan keramahan petugas administrasi
[image:42.595.116.516.199.753.2]19. Kesopanan dan keramahan petugas farmasi ketika
melayani pasien. 186 192 96,88 Puas
20. Dokter menjelaskan tentang penyakit pasien
dengan jelas dan mudah dipahami. 182 199 91,46 Puas 21. Petugas administrasi menjelaskan tentang prosedur
pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami. 190 182 104,40 Puas 22. Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu dan
cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
168 159 105,66 Puas V Empathy (Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan
kepada pasien. 187 196 95,41 Puas
24. Pelayanan yang adil kepada semua pasien tanpa
memandang status. 192 196 97,96 Puas Pada pasien umum, aspek – aspek pelayanan rawat jalan yang kurang memuaskan juga sama seperti pada penilaian tingkat kesesuaian dari seluruh pasien, yaitu aspek Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit) sebesar 58,29%, dan aspek Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu yang telah dijanjikan sebesar 60,73%.
Tabel 4.11 Tingkat Kesesuaian Aspek – Aspek Pelayanan Rawat Jalan Pasien Peserta JKN
No Aspek Pelayanan
Sk or Pel aks anaan Sk or K epen ti n gan T ingk at K es es ua ian (%) K epua san
I Tangible (Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana
penunjang medik. 187 189 98,94 Puas
2. Kelengkapan obat – obatan di farmasi rumah sakit. 198 189 104,76 Puas 3. Penampilan dokter rapih. 175 176 99,43 Puas 4. Penampilan perawat rapih. 157 176 89,20 Puas 5. Penampilan petugas administrasi rapih. 153 175 87,43 Puas 6. Penampilan petugas farmasi rapih. 154 170 90,59 Puas II Reliability (Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan
waktu yang telah dijanjikan. 107 197 54,31
Tidak puas 8. Kelengkapan rekam medik pasien. 195 195 100 Puas 9. Ketepatan petugas farmasi memberikan obat
kepada pasien. 194 195 99,49 Puas
III Responsiveness (Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang
[image:43.595.113.520.114.300.2]11. Waktu tunggu pasien untuk mengambil obat di farmasi rumah sakit cepat ( 30 menit untuk obat
jadi dan 60 menit untuk obat racikan). 132 198 66,67
Tidak puas 12. Kesediaan dan ketanggapan dokter untuk
menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
157 191 82,20 Puas 13. Kesediaan dan ketanggapan perawat untuk
menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
161 171 94,15 Puas 14. Kesediaan dan ketanggapan petugas administrasi
untuk menolong pasien ketika pasien mengalami kesulitan.
168 185 90,81 Puas IV Assurance (Jaminan)
15. Perilaku dokter yang dapat meyakinkan pasien dan menarik kepercayaan pasien sehingga pasien merasa aman dan percaya selama pemeriksaan.
189 195 96,92 Puas 16. Kesopanan dan keramahan dokter ketika melayani
pasien. 179 189 94,71 Puas
17. Kesopanan dan keramahan perawat ketika
melayani pasien. 168 189 88,89 Puas
18. Kesopanan dan keramahan petugas administrasi
ketika melayani pasien. 169 189 89,42 Puas 19. Kesopanan dan keramahan petugas farmasi ketika
melayani pasien. 171 189 90,48 Puas
20. Dokter menjelaskan tentang penyakit pasien
dengan jelas dan mudah dipahami. 172 195 88,21 Puas 21. Petugas administrasi menjelaskan tentang prosedur
pelayanan dengan jelas dan mudah dipahami. 171 185 92,43 Puas 22. Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu dan
cara minum obat dengan jelas dan mudah dipahami.
166 174 95,40 Puas V Empathy (Empati)
23. Dokter memberikan saran, motivasi atau dukungan
kepada pasien. 168 190 88,42 Puas
24. Pelayanan yang adil kepada semua pasien tanpa
memandang status. 158 195 81,03 Puas Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan hasil yang sedikit berbeda pada pasien peserta JKN. Aspek – aspek pelayanan rawat jalan yang kurang memuaskan secara berurutan adalah aspek Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit), sebesar 53,77%, kemudian aspek Kesesuaian waktu
9.2.4
Analisis diagram kartesius
Analisis diagram kartesius diperlukan untuk mengetahui prioritas dari aspek – aspek pelayanan rawat jalan di RS Santa Elisabeth Medan yang paling diperhatikan dan dianggap penting oleh pasien, serta perlu ditingkatkan atau diperbaiki pelayanannya agar sesuai dengan harapan pasien sehingga pasien dapat merasa puas.
Pada penelitian ini, diagram kartesius juga dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yang akan dianalisis, yaitu pasien umum dan peserta JKN, sehingga hasil analisis akan memberikan dua gambaran prioritas perbaikan atau peningkatan pelayanan yang mungkin sama ataupun berbeda.
Diagram kartesius dibentuk berdasarkan rata – rata skor tingkat kepentingan (Y) dan rata – rata skor tingkat pelaksanaan (X) yang sebelumnnya sudah digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pasien (CSI). Diagram kartesius terbagi atas 4 (empat) kuadran, dan setiap aspek pelayanan akan ditempatkan berdasarkan titik nilai X dan Y.
Adapun pemetaan aspek – aspek pelayanan rawat jalan, menurut pasien umum dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.12 Analisis Diagram Kartesius Pasien Umum
No Aspek Pelayanan
X
Y
KuadranI Tangible (Bukti nyata)
1. Kelengkapan fasilitas, serta sarana prasarana penunjang
medik. 3,90 3,76 B
2. Kelengkapan obat – obatan di farmasi rumah sakit. 3,50 3,76 A 3. Penampilan dokter rapih. 3,36 3,52 C 4. Penampilan perawat rapih. 3,10 3,46 C 5. Penampilan petugas administrasi rapih. 3,16 3,36 C 6. Penampilan petugas farmasi rapih. 3,06 3,10 C II Reliability (Keandalan)
7. Kesesuaian waktu penyampaian layanan dengan waktu
yang telah dijanjikan. 2,32 3,82 A
8. Kelengkapan rekam medik pasien. 3,80 3,92 B 9. Ketepatan petugas farmasi memberikan obat kepada
pasien. 3,80 3,92 B
III Responsiveness (Daya tanggap)
10. Waktu tunggu pasien sampai masuk ke ruang
pemeriksaan atau poli cepat ( 60 menit). 2,32 3,98 A 11. Waktu tunggu pasien untuk mengambil obat di farmasi
Dari Tabel 4.12, berdasarkan analisis diagram kartesius pasien umum, ada 4 aspek pelayanan yang berada pada kuadran A, 12 aspek pelayanan yang berada pada kuadran B, 5 aspek pelayanan yang berada pada kuadran C, dan 3 aspek pelayanan yang berada pada kua