UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISA BIAYA OPERASIONAL PADA CV KARYA AGUNG MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh
N A M A : SUMUANG ST SIPAHUTAR
N I M : 042 101 190
PROGRAM STUDY : DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR
NAMA : SUMUANG ST SIPAHUTAR
NIM : 042 101 190
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III
JUDUL : ANALISA BIAYA OPERASIONAL PADA
CV. KARYA AGUNG MEDAN
Tanggal :………., 2008 Dosen Pembimbing
( Drs. M Utama Nasution, MM )
NIP. 130 936 281
Tanggal :……….., 2008 Ketua Jurusan
( Drs. Nakman Harahap, M.Si )
NIP. 130 809 563
Tanggal :……….., 2008 DEKAN
( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec )
NIP. 131 285 985
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, pikiran, dan ilmu
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi minor ini.
Skripsi minor ini ditulis dengan maksud untuk memenuhi persyaratan
menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi minor ini penulis, penulis tidak terlepas dari
kekurangan-kekurangan, sehingga masih terasa jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis tidak menutup diri akan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi minor ini.
Selama dalam tahap penulisan skripsi minor ini, penulis telah banyak
menerima bantuan moril, spritual, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Nakman Harahap, M.Si, selaku Ketua Departemen
Keuangan Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera
Utara.
3. Ibu Dra. Yulinda M.Si, selaku Sekretaris Departemen Keuangan
Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. M Utama Nasution,MM selaku Dosen Pembimbing yang
saran-saran, petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi minor ini.
5. Pimpinan dan Seluruh Karyawan CV. Karya Agung Medan
6. Teristimewa buat Ayahanda tercinta Drs. S Sipahutar ( Ayah terima
kasih atas semua yang sudah ayah berikan selama ini. Aku ga akan
mungkin membalasnya kecuali hanya dengan mendoakan ayah ). Buat
Ibunda tersayang PT Siahaan ( Mak, terima kasih buat perjuangannnya
selama ini. Aku sayang mama. Doakan saya supaya sukses dan rencana
kita kedepannya sukses juga mak )
7. Buat Kakak-ku dan Abang Ipar-ku, terima kasih atas bantuannya dan
atas pinjaman uangnya, dan juga buat Abang-ku dan Kakak Ipar-ku
terima kasih juga atas bantuannya. Dan buat kakak-ku, terima kasih atas
kiriman pulsanya, dan jangan terlalu pelit. Dan seluruh keluargaku
8. Virgo, Sepno, dan Jimi ( Thx untuk semuanya, aku ga akan lupa buat
semua kebaikannya, klen adalah partner yang bisa diandalkan
wuekekeke), dan special buat Stephanie Hutapea ( MySweeTy ) terima
kasih atas bantuannya. Dan teman – teman serumah Niko,Victor, Josua,
Andika dan Roy berjuang terus pantang mundur, dan ingat jangan
keseringan makan indro ( Indomie Rondam ), dan teman – temanku
Anak Keuangan 2004.
9. Genk pamen G-14, mario, Ulin, le`Andy, Dony, B’ Kiki thanks buat
persaudaraan kita selama ini, mudah-mudahan dihari yang akan datang
Akhirnya dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi minor
yang sederhana ini semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Tuhan
selalu memberkati.Amin.
Medan, 31 Maret 2008
Penulis
DAFTAR TABEL
Table 1. Neraca CV. Karya Agung ... 29
Table 2. Laporan Laba_rugi CV. Karya Agung... 32
[image:6.595.157.443.285.546.2]Table 1.1. Anggaran Biaya Operasional ... 38
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR... v
DAFTAR ISI... vi
BAB I: PENDAHULUAN A..Latar Belakang Masalah... 1
B..Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 2
D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian... 3
2. Sumber data... 3
3. Teknik Pengumpulan Data... 4
4. Metode Analisis ... 4
BAB II: CV. KARYA AGUNG A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat...5
2. Struktur Organisasi ... 7
B. Defenisi Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Definisi Biaya 2. Klasifikasi Biaya...16
C. Laporan Keuangan 1. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan………...……..24
2. Neraca……….26
BAB III: ANALISIS DAN EVALUASI
A..Pengertian dan Jenis Anggaran
1. Pengertian Anggaran………35
2. Jenis Anggaran……….36
B. Definisi Biaya………..36
C. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operacional………37
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...46
B. Saran...47
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dewasa ini menunjukkan
persaingan yang semakin ketat, baik itu pada perusahaan industri maupun
perusahaan jasa. Untuk dapat mengantisipasi persaingan yang demikian berat
perusahaan dituntut dapat bekerja lebih efektif dan efisien dalam mengelola
sumber daya tersebut seperti perencanaan kerja, perencanaan biaya dan berbagai
teknik lain yang dapat meningkatkan efektifitas usaha.
Dalam melakukan perencanaan sangat erat kaitannya dengan anggaran,
karena anggaran adalah menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju
pencapaian sasaran, di samping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan
yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Dalam prakteknya apabila terdapat perbedaan
dengan realisasinya, perlu dianalisis perbedaan tersebut. Dari analisis tersebut
diambil keputusan yang perlu untuk mencegah kemungkinan yang merugikan di
masa yang akan datang. Terutama pada anggaran biaya operasional karena
anggaran tersebut sangat penting bagi setiap perusahaan di dalam kegiatan
operasinya.Hal itu untuk menghindari timbulnya biaya-biaya yang tidak
diperlukan, yang akan menyebabkan biaya menjadi lebih besar. Bila biaya terlalu
besar akan menyebabkan laba menjadi kecil dan sebaliknya jika biaya dapat
adanya analisa biaya operasional, menyebabkan segala kegiatan perusahaan akan
berpedoman pada anggaran yang telah ditetapkan dan pemborosan biaya yang
tidak diperlukan dapat dihindari. Sehingga efisiensi sebagai unsur penting di
dalam mencapai keberhasilan usaha dapat dicapai tepat waktu.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa biaya operasional adalah suatu
pernyataan dari rencana manajemen untuk membuat pedoman dalam pengambilan
keputusan rencana anggaran biaya operasional dalam jangka waktu periode
tertentu.
Untuk pembahasan berikut dari berbagai jenis anggaran biaya operasional
penulis hanya membahas Analisa Biaya Operasional saja. Untuk itulah penulis
merasa tertarik untuk memilih judul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL
PADA CV. KARYA AGUNG MEDAN”.
B. Perumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas permasalahan yang dijadikan sebagai dasar
penulisan skripsi minor ini, maka penulis mencoba untuk merumuskan
permasalahan tersebut dalam bentuk pertanyaan “Apakah Biaya Operasional
pada CV. Karya Agung telah efisien”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh penulis dari hasil penelitian melalui Laporan
Skripsi Minor ini adalah :
a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan saya sebagai penulis dalam
mempraktekkan teori-teori tentang biaya operasional
b. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil
langkah tepat di dalam memajukan perusahaan pada masa yang akan
datang.
c. Bagi Orang Lain
Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi
rekan-rekan yang akan melakukan penelitian lebih lanjut pada masa yang
akan datang.
D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan penulis di CV.KARYA AGUNG yang
berlokasi di Jln. H.M. Joni No.2 Medan., Sumatera Utara.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi
pimpinan dan karyawan yang dilakukan dari awal sampai skripsi minor ini
berakhir di CV. Karya Agung Medan .
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari hasil pengolahan pihak kedua. Misalnya
dokumentasi yang ada di perusahaan dan sumber-sumber lain yang dipublikasi
dan data mengenai sejarah perusahaan, kegiatan usaha yang dijalankan dan yang
paling penting data mengenai laporan keuangan perusahaan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Adalah wawancara langsung kepada pimpinan ( pemilik perusahaan )
dan karyawan ( sopir/staf ) perusahaan untuk memperoleh keterangan untuk
tujuan penyusunan skripsi minor dengan cara mengajukan pertanyaan secara
langsung.
b. Observasi
Adalah pengamatan secara langsung terhadap perusahaan, dengan
pengamatan langsung terhadap laporan keuangan CV. Karya Agung.
4. Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan Metode Analisis Deskriptif, yaitu dengan cara
mengumpulkan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
yang jelas mengenai analisis data sehingga dapat diketahui gambaran umum objek
BAB II
CV. KARYA AGUNG MEDAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
CV. Karya Agung Medan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa transportasi antar propinsi yang berkantor pusat di Jln. H.M. Joni No.2
Medan. Ini sesuai dengan surat akte Notaris Joni Pohan, SH dengan
Undang-Undang Nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan. CV. Karya Agung
Medan telah terdaftar di kantor pendaftaran perusahaan dengan Nomor TDP :
0212363111136.
Mengingat perkembangan perekonomian nasional sesuai dengan kemajuan
menuju suatu pembangunan ekonomi yang stabil, dan mengingat bahwa kota
Medan mempunyai prestasi baik untuk membentuk suatu perusahaan komanditer
guna memenuhi sebahagian kecil kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi
dalam negeri terutama yang menyangkut tentang jasa pengangkutan.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka timbul inspirasi bagi pemilik untuk
ikut aktif dalam pembangunan perekonomian nasional yaitu di bidang jasa
transportasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 3 Juni 1995 yang
berkedudukan di Medan dan di syahkan dihadapan Notaris Joni Pohan, SH. CV.
Karya Agung Medan memiliki seorang pemegang saham yang ikut andil dalam
menjalankan perusahaan, agar perusahaan ini semakin maju dan berkembang.
Pemegang saham dalam CV. Karya Agung Medan ini adalah Ibu SAMARIA
CV. Karya Agung Medan mendapat izin operasional untuk
mengembangkan sayapnya menjadi sarana transportasi antar propinsi. Bus yang
dipakai adalah merek Mitsubishi dengan jumlah 30 unit. Pada setiap transportasi
yang dilakukan oleh CV. Karya Agung Medan memiliki berbagai jenis trayek,
sehingga perusahaan ini mencapai ratusan penumpang yang akan berangkat ke
berbagai daerah.
Dalam menjalankan usahanya CV. Karya Agung Medan didukung dengan
fasilitas seperti bus dan mobil antar. CV. Karya Agung melakukan transportasi
antar propinsi dengan trayek antara lain :
1. Medan – Tebing Tinggi – Kisaran – Lima Puluh – Tanjung Balai
2. Medan – Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat – Aek Kanopan –
Cikampak – Bagan Batu – Balam.
3. Medan – Kisaran – Rantau Prapat – Batu Bara
4. Medan – Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Prapat – Porsea – Balige –
Tarutung.
Maksud dan tujuan perusahaan CV. Karya Agung Medan adalah sebagai
berikut :
1. Meremajakan armada yang telah lama beroperasi.
2. Menarik minat masyarakat untuk menaiki bus milik CV. Karya Agung
Medan.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis tentang bagian – bagian tugas
dan tanggung jawab serta hubungannya. Pada hakekatnya jumlah kegiatan dan
hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi yang mengorganisir.
Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang
ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan, dan
fasilitas lainnya yang terlibat di dalamnya demi tercapainya tujuan perusahaan
yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh
terhadap kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu
dalam menetapkan kebijaksanaan terlebih dahulu ditentukan bentuk organisasi
yang akan ditetapkan dengan menyesuaikan susunan dan penempatan sumber
daya manusia yang sesuai dengan keahliannya. Penerapan struktur organisasi juga
berhubungan dengan bidang usaha dan besar kecilnya perusahaan. Dengan
adanya struktur organisasi perusahaan jelas pembagian tugas dan tanggung jawab
yang ada di dalamnya dapat terorganisir dan terkoordinir, maka kegiatan dalam
organisasi akan berjalan dan akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun bagan struktur organisasi pada CV. Karya Agung Medan adalah
GAMBAR 1.
STRUKTUR ORGANISASI CV. KARYA AGUNG MEDAN
DIREKSI
PENGAWAS KORDINATOR
ADM
PEMBUKUAN
PERWAKILAN DAERAH
MANDOR PUSAT
SERVICE CAR
AGEN TICKETING
PERWAKILAN DAERAH
KASIR KEUANGAN WAKIL
DIREKSI
DEWAN KOMISARIS
Berikut ini di uraikan tugas-tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen
organisasi CV. Karya Agung Medan sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan
perusahaan serta memberikan nasehat kepada direksi
Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu
dalam jam kantor berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat
lain yang dikuasai perusahaan
Komisaris berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti
lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan
lain-lainnya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah
dijalankan oleh direksi.
Memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota direksi
apabila anggota direksi bertindak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.
2. Direksi
Melakukan pengawasan dan evaluasi keuangan dari hasil kerja setiap
bagian organisasi.
Menentukan kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan pedoman yang
sudah digariskan oleh Dewan Komisaris.
Mengadakan perencanaan atas seluruh kegiatan operasional, seperti :
kegiatan operasi, keuangan, keamanan dan lain-lain yang terjadi di
Bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengembangan kegiatan
perusahaan dan dapat langsung turun tangan terhadap aktivitas
karyawan
Mengambil keputusan di dalam pengangkatan dan pemberhentian
karyawan.
3. Wakil Direksi
Wakil Direksi dan setiap anggotanya wajib untuk memberikan
penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Direksi.
Menentukan kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan pedoman yang
sudah digariskan oleh Direksi.
Melaksanakan perintah Direksi dalam hal pengangkatan pegawai, dan
menetapkan pegawai, memberikan peringatan scorsing kepada pegawai,
melaksanakan pensiun karyawan.
Membantu direksi dalam melakukan pengawasan atau pengembangan
dan evaluasi keuangan dari hasil kerja setiap bagian organisasi.
4. Administrasi / Pembukuan
Melaksanakan, mengatur dan mengawasi pembukuan atau pencatatan
atas transaksi keuangan perusahaan dan menatausahakan segala
sesuatunya yang berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian
dan umum.
Meneliti, menganalisa laporan-laporan keuangan untuk mendapatkan
gambaran tentang likuiditas dan kegiatan perusahaan.
Bertanggung jawab terhadap inventaris dan asset dalam kantor.
Menyusun, merumuskan dan mengembangkan rencana dan prosedur
untuk melaksanakan kegiatan di bidang keuangan akuntansi.
Menjaga rahasia perusahaan dan senantiasa mematuhi perintah atasan.
5. Kasir / Keuangan
Mengkoordinasikan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran
beban.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran serta
pelaporannya.
Membuat daftar gaji staf karyawan.
Melaksanakan verifikasi atas dokumen pembayaran cash, giro dan gaji.
Mengelola data untuk keperluan akuntansi biaya.
Menghitung berapa jumlah penjualan tiket dan jumlah penumpang setiap
hari.
6. Koordinator
Mengawasi jalannya kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing
bagian dan juga melaksanakan penilaian pegawai yang ada di bawah
tanggung jawabnya.
Melaksanakan pengendalian dan pelaporan anggaran beban.
Menyelenggarakan pengelolaan data untuk keperluan akuntansi biaya.
7. Pengawas
Dengan surat perintah Direksi, pengawas berwenang untuk mengawasi
seluruh armada.
Melaksanakan, mengatur dan mengawasi pembayaran dan penerimaan
uang tiket dari penumpang.
Mengawasi kegiatan operasional lalu lintas.
Melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan pegawai di lingkungan
seksinya sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.
8. Perwakilan Daerah
Bertanggung jawab terhadap segala kejadian atau kecelakaan yang
terjadi di daerah tempat di mana supir ditugaskan.
Melakukan perdamaian ke kantor polisi setempat, bila terjadi keributan
atau kerusuhan di daerah tersebut.
Melaksanakan pemeliharaan dan keamanan atas kendaraaan, maupun
terhadap daerah setempat.
CV. Karya Agung Medan memiliki beberapa Perwakilan Daerah yaitu :
1. Perwakilan daerah di Lubuk Pakam.
2. Perwakilan daerah di Tebing Tinggi.
3. Perwakilan daerah di Lima Puluh.
4. Perwakilan daerah di Kisaran.
5. Perwakilan daerah di Tanjung Balai.
6. Perwakilan daerah di Siantar.
9. Mandor Pusat
Mengatur jam keberangkatan di armada.
Memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang.
Mengatur jam keberangkatan mobil antar.
Mengawasi kinerja agen dan ticketing.
10. Service Car
Mengantarkan para penumpang ke daerah yang di tuju.
Mematuhi peraturan lalu lintas.
Tidak dibenarkan membawa mobil pulang, mobil disimpan di kantor.
Wajib mencatat km awal dan km akhir mobil, dan wajib melaporkan
kepada atasan setiap akan berangkat.
Menjaga keselamatan penumpang.
Tidak dibenarkan membawa mobil dalam keadaan ngantuk, karena akan
mengakibatkan kecelakaan.
11. Agen
Sebagai ujung tombak perusahaan CV. Karya Agung Medan untuk
menjualkan tiket.
Mencari calon penumpang sebanyak-banyaknya.
Melayani semua keinginan para penumpang untuk memperoleh hasil
yang baik.
12. Ticketing
Melakukan penjualan tiket kepada penumpang.
Membuat laporan penjualan tiket dan jumlah penumpang setiap hari dan
diberikan kepada kasir.
Membuat laporan pembayaran uang kantor.
Membantu dan melayani para penumpang yang datang untuk membeli
B. Defenisi Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Definisi biaya
Kebutuhan akan biaya berbeda-beda dan biaya-biaya mungkin dihitung
berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta untuk keperluan
pihak-pihak yang berbeda pula. Yang jelas biaya haruslah didasarkan pada fakta yang
bersangkutan, dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil
keputusan yang tepat.
Committee on Cost Concepts and Standards of the American Accounting
Association menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan, yang diukur
dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.( Purba, Radiks, 2006, hal : 209 )
Tentative set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises
menyatakan bahwa biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat. ( Purba, Radiks, 2006, hal : 209 )
Bila istilah biaya kita gunakan secara spesifik, haruslah istilah
tersebut kita lengkapi dengan menunjuk objek yang bersangkutan, misalnya :
biaya langsung, biaya konversi, biaya tetap, biaya variabel, biaya bersama, biaya
standar, biaya diffrensial, biaya kesempatan dan sebagainya. Setiap pelengkap
mempunyai arti yang penting dalam menghitung dan mengukur biaya, yang akan
berguna bagi pimpinan dalam usahanya mencapai sasaran dasar perencanaan dan
Pengumpulan, penyajian dan analisis data biaya harus dapat memenuhi
tujuan-tujuan dan keperluan-keperluan dasar sebagai berikut :
a. Perencanaan rugi-laba dengan perantaraan budget.
b. Pengawasan biaya melalui responbility accounting.
c. Mengukur laba tahunan atau laba periodik.
d. Membantu penentuan harga jual dan kebijaksanaan harga.
e. Menyediakan data yang diperlukan untuk keperluan analisis dan
pengambilan keputusan.
2. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data
biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya.
Menurut Firdaus A Dunia, 1994, hal : 80, biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sehubungan dengan kegiatan manufaktur
2. Sehubungan dengan tingkat kegiatan atau volume
3. Sehubungan dengan depertemen yang ada dalam satu perusahaan
4. Sehubungan dengan periode akuntansi
5. Sehubungan dengan fungsi manajemen atau jenis kegiatan fungsional
2.1. Sehubungan Dengan Kegiatan Manufaktur.
Kegiatan manufaktur merupakan proses transformasi atas bahan baku
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan manufaktur ini disebut Biaya-biaya
produksi. Biaya ini diklasifikasikan dalam tiga elemen utama sehubungan dengan
produk yang dihasilkan yaitu : bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik. Pengklasifikasian seperti ini diperlukan untuk penentuan harga
pokok produk yang akurat serta pengendalian biaya.
Dalam bentuk pengklasifikasian yang lain bahan langsung dan tenaga kerja
langsung digabungkan atau di jumlahkan menjadi biaya utama yang merupakan
biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
Penggabungan atau penjumlahan tenaga kerja langsung dan overhead pabrik
disebut biaya konversi yang merupakan biaya-biaya yang mengolah bahan
langsung menjadi produk selesai.
Biaya bahan langsung merupakan biaya perolehan dari seluruh bahan
langsung yang menjadi bagian yang integral yang membentuk barang jadi.
Disamping itu ada bahan tidak langsung yaitu bahan yang tidak dapat
diidentifikasikan dengan mudah terhadap produk yang selesai atau biasanya bukan
merupakan biaya yang berarti dalam menghasilkan produk. Biaya ini
dikelompokkan dalam elemen biaya overhead pabrik.
Biaya tenaga kerja langsung adalah upah dari semua tenaga kerja langsung
yang secara spesifik baik menggunakan tangan atau mesin ikut dalam proses
produksi. Contoh-contoh dari tenaga kerja langsung adalah operator-operator
mesin. Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan upah dari semua tenaga kerja
yagn secara tidak langsung terlibat memproduksi suatu produk. Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya memproduksi suatu produk
selain dari bahan langsung, dan tenaga kerja langsung. istilah lain untuk biaya ini
adalah biaya produksi tidak langsung. Istilah ini sesuai dengan sifat biaya
overhead pabrik yang terdiri dari berbagai elemen-elemen biaya yang tidak dapat
dibabankan secara langsung kepada satuan-satuan, pekerjaan-pekerjaan atau
produk tertentu. Dengan demikian biaya ini dihimpun dan dialokasikan kepada
pekerjaan atau produk yang dihasilkan melalui kelompok biaya yang disebut
biaya overhead pabrik. Biaya ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur pokok
yaitu:
o Bahan tidak langsung
o Tenaga kerja tidak langsung
o Biaya produksi tidak langsung lainnya seperti; asuransi peralatan,
penyusutan peralatan dan lain-lain
2.2. Sehubungan Dengan Tingkat Kegiatan atau volume
Ditinjau dari perilaku biaya terhadap perubahan dalam tingkat kegiatan atau
volume maka biaya dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok biaya yaitu: biaya
variable, biaya tetap, dan biaya semi variabel. Agar dapat memudahkan dalam
menyusun perencanaan atau anggaran operasi dan mengendalikan biaya dengan
baik maka untuk maksud tersebut biaya semi variabel harus dipecah menjadi
unsur variabel dan unsur tetap dan kemudian digabungkan kepada biaya variabel
atau biaya tetap. Dengan demikian hanya terdapat dua jenis biaya yaitu biaya
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang dalam total berubah secara langsung
dengan adanya perubahan tingkat kegiatan atau volume, baik volume penjualan
maupun volume produksi. Disamping itu biaya variabel mempunyai karakteristik
umum yang lain dimana biaya perunitnya tidak berubah. Contoh dari biaya-biaya
produksi yang dapat diidentifikasikan sebagai biaya variable adalah biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung, serta beberapa elemen biaya overhead
pabrik dan elemen biaya penjualan.
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang secara total tetap tidak berubah dengan
adanya perubahan tingkat kegiatan atau volume dalam batas-batas dari itngkat
kegiatan yang relevan atau dalam periode waktu tertentu. Biaya tetap perunit akan
berubah seiring dengan adanya perubahan volume produksi.
Biaya semi variable adalah biaya-biaya yang mempunyai atau mengandung
unsur tetap dan unsur variabel. Unsur tetap ini biasanya merupakan biaya
minimum yang harus dikeluarkan untuk jasa yang digunakan. Contoh dari biaya
semi variable ini: biaya listrik, biaya telepon biaya angkutan. Pembebanan atas
biaya listrik terdiri dari elemen tetap yaitu beban minimum dari daya yang harus
dibayar tanpa melihat adanya pemakaian, dan elemen biaya variabel yang akan
dibebankan berdasarkan pemakaian KWH yang tertera dalam alat meteran listrik
dikalikan dengan tarif yang ditentukan.
2.3. Sehubungan Dengan Departemen Yang Ada Dalam Satu Pabrik.
Dalam kategori ini biaya-biaya dikelompokkan menurut
departemen-departemen atau unit-unit organisasi yang lebih kecil dari satu pabrik dimana
Pengelompokan biaya seperti ini dapat membantu manajemen dalam
menentukan harga pokok produk yang lebih tepat, yang pada akhirnya dapat
mengukur laba yang layak. Disamping itu juga berguna untuk mengendalikan
biaya pabrik, terutama biaya overhead pabrik. Dalam perusahaan manufaktur
terdapat dua jenis departemen atau bagian yaitu:
1. Deparetemen Produksi
Merupakan unit organisasi dari satu perusahaan manufaktur dimana proses
produksi dilaksanakan secara langsung atas produk, baik dengan tangan maupun
dengan mesin. Biaya yang terjadi dalam departemen ini seluruhnya dibebankan
secara langsung kepada produk yang bersangkutan. Jika dalam satu departemen
terdapat dua jenis mesin yang berbeda atau lebih maka untuk penentuan baiya
produk yang tepat, departemen tersebut dapat dibagi menjadi beberapa pusat
biaya.
2. Departemen Pembantu
Merupakan satu unit organisasi yang secara tidak langsung terlibat dalam
proses produksi. Departemen ini mamberi jasanya kepada departemen-departemen
yang lain dalam perusahaan, baik depaertemen produksi maupun departemen yang
lainnya. Sebagai contoh departemen pembantu adalah departemen pemelliharaan,
perencanaan, utiliti, dan pengendalian produksi. Semua biaya yang terjadi dalam
departemen ini dikelompokkan sebagai biaya overhead pabrik. Sehubungan
dengan pambebanan biaya overhead ke departemen-departemen manufaktur
tersebut diatas kita dapat mengelompokkan biaya-biaya atas beban departemen
Beban departemen lansung adalah biaya-biaya yang terjadi atau berasl dari
suatu departemen dan langsung dapat dibebankan pada masing-masing
departemen, baik departemen produksi maupun departemen pembantu.
Beban departemen tidak langsung adalah biaya-biaya yang terjadi dimana
manfaatnya diterima secara bersama oleh beberapa departemen, sehingga biaya
tersebut tidak dapat dibebankan secara langsung pada masing-masing departemen
tetapi dialokasikan dengan menggunakan basis tertentu. Sebagai contoh; sewa
gedung, penyusutan gedung,dan biaya listrik. Biaya departemen tidak langsung ini
dalam istilah lain disebut biaya gabungan.
2.4. Sehubungan Dengan Periode Akuntansi
Sehubungan dengan periode akuntansi, baiya-biaya dibedakan berdasarkan
waktu atau kapan biaya-biaya tersebut dibebankan terhadap pendapatan.
Pengklasifikasian seperti ini berguna bagi manjemen dalam membandingkan
beban-beban dengan pendapatan secara layak dalam rangka penyusunan laporan
keuangan.
• Biaya Periode
Biaya-biaya yang tidak berkaitan dengan persediaan atau produk tetapi
berhubungan dengan periode waktu atau periode akuntansi. Biaya periode ini bisa
bermanfaat untuk memperoleh pendapatan dalam beberapa periode akuntansi dan
ada juga yang hanya memberi manfaat untuk periode akuntansi periode berjalan.
Jika biaya periode ini hanya bermanfaat untuk satu periode akuntansi disebut
pendapatan dan dicatat sebagai beban. Apabila biaya ini memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi disebut pengeluaran modal dan mula-mula dicatat
sebagai aktiva. Dan berdasarkan berlalunya waktu akan berubah manjadi beban.
Sebagai contohnya adalah beban penyusutan.
2.5. Menurut Fungsi Manajemen atau Jenis Kegiatan Fungsional
Pengklasifikasian biaya menurut jenis dari kegiatan fungsional bertujuan
untuk membantu manajemen dalam perencanaan, analisis dan pengendalian biaya
atas dasar fungsi-fungsi yang ada dalam satu organisasi perusahaan. Anggaran
operasi disusun untuk setiap fungsi, dan selanjutnya dibandingkan dengan biaya
yang sesungguhnya terjadi yang juga dihimpun menurut fungsi-fungsi tersebut.
Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis oleh manajemen untuk melakukan
tindakan-tindakan perbaikan atas penyimpangan yang tidak wajar.
Berdasarkan pada jenis kegiatan fungsional maka biaya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Biaya Produksi, biaya-biaya yang terjadi untuk menghasilkan produk
hingga siap untuk dijual.
b. Biaya penjualan, biaya-biaya yang terjadi untuk menjual suatu
produk.
c. Biaya umum/administrasi, biaya-biaya yang terjadi untuk memimpin,
mengendalikan dan menjalankan suatu perusahaan
Dari penjelasan biaya diatas maka yang termasuk biaya operasional adalah
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan
baku yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pembelian bahan baku.
Biaya tenaga kerja langsung adalah pembayaran kompensasi kepada tenaga kerja
langsung. Sedangkan biaya overhead pabrik adalah semua komponen biaya diluar
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan
pembantu dan biaya tenaga kerja tak langsung masuk dalam biaya overhead
C. LAPORAN KEUANGAN
Sofyan Syafri, 2001, hal : 105 menjelaskan bahwa : ” Laporan
Keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan
dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.”
Bambang Riyanto, 1997, hal : 17 : ” Laporan Keuangan yaitu laporan
ikhisar keuangan memberikan ikhtisar mengenai finansial perusahaan, dimana
neraca mencerminkan aktiva, hutang dan modal sendiri pada saat tertentu, dan
laporan rugi laba mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode
tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. ”
1. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Siapakah sebenarnya yang memerlukan laporan keuangan ini? Ditinjau
dari segi intern perusahaan yaitu manajemen perusahaan, laporan keuangan
perusahaaan dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan. Data laporan keuangan
terutama akan memberikan informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan
bahan iterpretasi untuk mengadakan evaluasi terhadap diri sendiri.
Laporan keuangan akan menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi
pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan yang telah dicapai
manajemen. Karena manajeman diserahai tanggung jawab untuk dapat
memperoleh keuntungan yang memuaskan dengan sumber-sumber yang ada
dalam perusahaan, manajemen ingin mengetahui apakah tujuan perusahaan yang
dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk satu periode kepada pemilik
perusahaan. Selanjutnya sebagai hasil analisa dan interpretasi terhadap laporan
keuangan manajemen akan dapat pula mangambil keputusan untuk mengadakan
atau membuat perencanaan dan penyususnan anggaran untuk masa yang akan
datang. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada periode yang lalu dapat
diperbaiki dan ditambah, maninjau kembali kebijakan yang telah dilaksanakan,
dan jika perlu akan mengadakan pengawasan yang lebih ketat terhadap
perencanaan yang akan datang.
Pada umumnya ada lima daftar yang diperlukan untuk menyusun laporan
keuangan :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keuangan
Dua daftar yang pertama disebut daftar utama suatu laporan keuangan.
Apabila perusahaan cukup besar dan perkiraan perkiraan yang terdapat dalam
kedua daftar utama ini cukup banyak pula, dibuat daftar-daftar lampiran yang
2. NERACA
a. Definisi dan Fungsi Neraca
Sofyan Syafri, 2001, hal : 107 : ” Neraca adalah daftar seluruh aktiva,
kewajiban dan ekuitas pemilik dari suatu etentitas pada suatu tanggal tertentu,
biaya pada akhir bulan atau akhir tahun”
Sumber-sumber suatu perusahaan yang berupa harta benda dan hak-hak
hokum yang dimiliki, disebut aktiva perusahaan. Perorangan atau kelompok yang
mempunyai klaim terhadap aktiva ini, dikatakan bahwa mereka mampunyai
saham dalam perusahaan itu. Kepentingan pemilik perusahaan atas aktiva disebut
pemilik saham atau modal sendiri atau modal saja, terdiri dari modal saham dan
laba.
Kepentingan para kreditor atas aktiva-aktiva ini disebut
kewajiban-kewajiban. Kedua-duanya modal dan kewajiban-kewajiban disebut passive
perusahaan. Aktiva dan passive perusahaan dicatat dalam neraca dengan cara
tertentu, sebelum mereka dipergunakan atau dikeluarkan dari perusahaan melalui
mutasi atau transaksi yang dilakukan perusahaan. Aktiva dan passiva perusahaan
selalu berubah-ubah sebagai akibat dari mutasi atau transaksi yang dilakukan
perusahaan.
b. Susunan Neraca
Susunan suatu neraca harus memenuhi tiga pengklasifikasian pokok yang
akan membentuk suatu kesamaan akuntansi terhadap ketiga unsure pokoknya:
Neraca harus disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan
gambaran posisi keuangan dari perusahaan. Didalamnya harus disebutkan
bahagian-bahagian mana yang termasuk aktiva, kewajiban-kewajiban dan modal.
c. Aktiva
Aktiva secara umum dapat merupakan sesuatu yang mempunyai bentuk
fisik atau dapat merupakan sesutau hak menurut hokum, kedua-duanya
mempunyai nilai uang. Aktiva yang mempunyai bentuk fisik dan aktiva yang
mempunyai nilai yang menjadi kalim perusahaan disebut aktiva berwujud. Aktiva
yagn merupakn hak atas sesuatu disebut aktiva tak berwujud. Nilai uang atau
rupiah yang tercantum dalam neraca pada umumnya adalahn ilai perolehannya.
• Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva-aktiva yang digunakan untuk menyatakan sisa
kas/bank dan aktiva lainya atau sumber-sumber yang dapat diterapkan atau
dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai hadis dalam satu atau dalam satu
siklus operasi perusahaan yang normal.
• Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan yang
sifatnya tetap dan permanent, tidak untuk diperdagangkan, dan yang dipergunakan
dalam opersi perusahaan.
d. Passiva
Kewajiban-kewajiban/passiva merupakan klaim seseorang atau kelompok
perorangan terhadap kekayaan perusahaa atau terhadap aktiva perusahaan. Pada
dibayar dengan barang atau jasa. Kita dapat membedakan dua macam kewajiban,
yaitu : kewajiban jangka pendek ( hutang lancar )dan kewajiban jangka panjang (
hutang jangka panjang ).
• Hutang Lancar
Yang dimaksud dengan hutang lancar adalah hutang-hutang jangka pendek
(kurang dari satu tahun) yang harus dibayar dengan aktiva lancar.
• Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah kewajiban-kewajiban yang tidak dapat
diselesaikan dalam satu periode akuntansi. Pada umunya hutang seperti ini
muncul akibat perluasan perusahaan atau pembelian peralatan pabrik yang
TABEL 1
CV. KARYA AGUNG MEDAN NERACA
UNTUK PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
AKTIVA 2006 2007
Aktiva Lancar
Kas Rp. 105.750.000 Rp. 112.275.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 105.750.000 Rp. 112.275.000
Aktiva Tetap
Bangunan / Gedung Rp. 175.000.000 Rp. 175.000.000
Mobil / Bus Rp. 80.000.000 Rp. 85.000.000
Inventaris Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
Akumulasi Penyusutan (Rp. 30.000.000) (Rp. 33.125.000)
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 250.000.000 Rp. 251.875.000
TOTAL AKTIVA Rp. 355.750.000 Rp. 364.150.000 PASSIVA
Passiva
Percetakan Bali Scan Rp. 85.250.000 Rp. 70.150.000
Jumlah Passiva Rp. 85.250.000 Rp. 70.150.000
Modal
Modal awal Rp. 180.000.000 Rp. 200.000.000
Laba tahun lalu Rp. 55.250.000 Rp. 50.750.000
Laba tahun berjalan Rp. 35.250.000 Rp. 43.250.000
Jumlah Modal Rp. 270.500.000 Rp. 294.000.000
TOTAL PASSIVA Rp. 355.750.000 Rp. 364.150.000
3. LAPORAN LABA-RUGI
1. Definisi dan fungsi laporan laba-rugi
Sofyan Syafri, 2001, hal : 107 ” Laporan keuangan merupakan suatu
ikhtisar pendapatan dan pengeluaran atau beban dari suatu ententitas pada
suatu jangka waktu tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun.”
Laporan demikian ini juga disebut dengan istilah “daftar operasi
perusahaan” atau “daftar hasil dan biaya”. Tujuan daripada penyusunan
perhitungan laba rugi ialah untuk mengukur kemajuanatau perkembangan
perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan
perusahaan. Bagi perusahaan jasa, perhitungan laba-rugi dipergunakan sebagai
alat pengukur perkembangan perusahaan dalam penjualan jasa-jasa dan
biaya-biaya yang di keluarkan sehubungan dengan operasi perusahaan.
Perhitungan laba rugi perusahaan juga akan dapat menceritakan
bagaimana pertambahan atau pengurangan aktiva yagn disebabkan penjualan
jasa-jasa atau barang-barang. Pertambahan aktiva sebagai akibat operasi perusahaan
disebut hasil. Sesuai dengan sifat perusahaan, hasil ini disebut hasil penjualan,
hasil sewa, hasil bunga dan sebagainya. Pengurangan aktiva sebagai akibat
operasi perusahaan disebut dengan biaya.
Dalam perhitungan laba-rugi hasil dalam periode tertentu akan
diperbandingkan dengan biaya-biaya untuk memperoleh pendapatan. Selisih dari
hasil dan biaya-biaya akan merupakan laba atau rugi untuk periode tersebut.biaya
ditambah dengan biaya umum dan administrasi, dan jika ada ditambah lagi
TABEL 2
CV. KARYA AGUNG MEDAN LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
PENDAPATAN 2006 2007
Penjualan Tiket Rp. 375.000.000 Rp. 380.000.000
BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN
Biaya Cetak Tiket (Rp. 25.000.000) (Rp. 30.000.000)
Biaya Cetak Surat Jalan (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000)
Biaya Cetak Amplop dan Kertas Surat (Rp. 9.200.000) (Rp. 10.000.000)
PENGHASILAN BRUTO Rp. 325.200.000 Rp. 324.200.000
BIAYA UMUM DAN ADM
Penyusutan Gedung Rp. 8.750.000 Rp. 8.750.000
Penyusutan Mobil Rp. 19.250.000 Rp. 21.250.000
Penyusutan Inventaris Rp. 2.000.000 Rp. 3.125.000
Alat-alat Kantor Rp. 9.000.000 Rp. 9.000.000
Rekening Air Rp. 5.250.000 Rp. 7.380.000
Rekening Listrik Rp. 8.550.000 Rp. 11.400.000
Rekening Telepon Rp. 9.500.000 Rp. 10.000.000
Pemeliharaan Gedung Rp. 5.480.000 Rp. 6.000.000
Iklan dan Promosi Rp. 5.320.000 Rp. 6.000.000
Biaya Perjalanan Dinas Rp. 6.500.000 Rp. 7.000.000
Pemeliharaan Mobil Rp. 7.250.000 Rp. 8.000.000
Biaya Keamanan dan Kebersihan Rp. 6.950.000 Rp. 6.950.000
Gaji Karyawan / Pegawai Rp. 132.000.000 Rp. 132.000.000
Biaya Pengurus Kecelakaan Rp. 30.500.000 Rp. 30.800.000
TOTAL BIAYA UMUM DAN ADM (Rp. 256.300.000) (Rp. 267.655.000)
LABA KOTOR Rp. 69.500.000 Rp. 56.545.000
C. Anggaran Biaya Operasional
Kartadinata Abas, 1994, hal 2001 menjelaskan ”Anggaran biaya
operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang dikeluarkan,
yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun buku.”
Yang termasuk ke dalam anggaran biaya operasional adalah sebagai
berikut:
1. Anggaran Biaya tetap
Anggaran biaya ini adalah anggaran biaya yang jumlahnya tetap, tidak
berubah meskipun volume produk berubah sampai dengan kapasitas tertentu.
Yang termasuk di dalam biaya tetap adalah penyusutan, aktiva tetap, pajak
bangunan, asuransi dan lain-lain
Prosedur penyusunan anggaran biaya tetap dapat dilakukan dengan
menganalisis biaya tetap masa lalu, kemudian biaya ini diteliti dan dibuat
pertimbangan sebelumnya.
2. Anggaran biaya variabel
Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya
berubah-ubah secara proporsional sesuai dengan perberubah-ubahan volume produksi. Ini berarti
jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan maka jumlah biaya variabel akan
meningkat pula, begitu juga sebaliknya jika aktivitas produksi menurun jumlah
biaya variabel pun ikut menurun. Yang termasuk biaya variabel adalah bahan
baku langsung, bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja langsung, overhead
3. Anggaran biaya semi variabel
Anggaran semi variabel adalah anggaran biaya-biaya yang sebagian tetap
dan sebagian lagi bersifat variabel. Yang termasuk biaya semi variabel adalah
biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin, alat-alat, upah dan gaji
karyawan. Anggaran semi variabel dapat ditentukan dengan menganalisis
biaya-biaya pada tahun-tahun yang lalu dan membuat pertimbangan pada aktiva-aktiva
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Berdasarkan uraian-uraian teoritis diatas dan hasil penelitian berupa data
dan informasi yang ada, maka dapat dilihat gambaran umum mengenai anggaran
biaya operasional, penyusunan dan pelaksanaannya pada CV. Karya Agung
Medan
Pada bab ini penulis akan menganalisis dan mengevaluasi terhadap
anggaran biaya operasional dan pelaksanaannya yang meliputi :.
A. Pengertian dan Jenis Anggaran
1. Pengertian anggaran
Pengertian anggaran yang disebutkan pada Bab II dilihat bahwa
anggaran yang disusun oleh CV. Karya Agung mempunyai pengertian bahwa
anggran perusahaan adalah merupakan suatu perencanaan yang disusun secara
formal didalam perusahaan yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan tanpa
adanya pengecualian.
Hal ini terlihat, baik pada penyusunan maupun isi dari anggaran tersebut.
Sedangkan kegiatan untuk memperoleh pendapatan dimana kegiatan tersebut
membutuhkan biaya, sehingga CV. Karya Agung menyatakan bahwa anggaran
yang mereka susun tidak meliputi anggaran biaya operasional.
Jenis-jenis anggaran yang telah dijelaskan pada Bab II terdiri dari
Anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead
pabrik, anggaran biaya administrasi dan umum dan lain sebagainya yang semua
anggaran tersebut diintegrasikan menjadi anggaran penunjang dari anggaran
rugi-laba dan anggaran kas. Anggaran pihutang, anggaran persediaan, anggaran aktiva
tetap, anggaran hutang dan lain sebagainya diintegrasikan menjadi anggaran
penunjang dari anggaran neraca, yang anggaran laba-rugi ini merupakan
kelompok besar anggaran perusahaan.
Menurut penulis, anggaran yang ada pada CV. Karya Agung cukup baik,
selama anggaran tersebut dapat membentuk anggaran yang realistis selama
periode anggaran.
B. Definisi Biaya
Dari pengertian yang terdapat pada Bab II dapat ditarik kesimpulan
bahwa biaya merupakan pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk
memperoleh suatu manfaat. Hal ini memebuktikan bahwa betapa pentingnya
biaya yang harus dikeluarkan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Begitu juga dengan CV. Karya Agung dalam menjalankan operasi perusahaan
harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu.
Dimana pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh CV. Karya Agung
merupakan pengorbanan ekonomis untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu jasa
pengorbanan atau secara langsung untuk mendapatkan hasil atau laba.
C. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Penyusunan anggaran biasanya dilakukan dengan membentuk panitia
anggaran. Pada umumnya anggaran biaya dilakukan pada rencana-rencana dan
program-program tertentu. Pengalaman yang lalu disesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang diharapkan dalam kebijakan manajemen dan dalam
kondisi-kondisi umum perekonomian sangat membantu dalam penyusunan anggaran biaya
operasional CV. Karya Agung. Catatan historis juga menjadi dasar untuk
penyusunan anggaran ini.
Melihat prosedur penyusunan anggaran pada CV. Karya Agung yang
tidak menggunakan panitia anggaran secara formal, dimana penyusunan panitia
anggaran ini memerlukan biaya yang cukup besar, jadi hal ini jika dilihat dari segi
biaya mungkin akan menguntungkan bagi perusahaan.
Di samping itu juga penyusunan anggaran biaya operasional dapat
dimengerti oleh bawahan, karena penyusunan dan pelaksanaan anggaran biaya
operasional pada CV. Karya Agung tidak begitu rumit sehingga bawahan dapat
mengerti maksud dari anggaran tersebut.Untuk itu kepala bagian dan sub-sub
unitnya memberikan pengertian pada saat para bawahan membaca laporan
Tabel 1.1 CV. Karya Agung
Laporan Anggaran Biaya Operasional
Untuk Periode 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2007
Uraian 2006 2007
BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN
Biaya Cetak Tiket (Rp. 25.000.000) (Rp. 30.000.000)
Biaya Cetak Surat Jalan (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000)
Biaya Cetak Amplop dan Kertas Surat (Rp. 9.200.000) (Rp. 10.000.000)
TOTAL BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN (Rp. 49.200.000) (Rp. 55.000.000)
BIAYA UMUM DAN ADM
Penyusutan Gedung Rp. 8.750.000 Rp. 8.750.000
Penyusutan Mobil Rp. 19.250.000 Rp. 21.250.000
Penyusutan Inventaris Rp. 2.000.000 Rp. 3.125.000
Alat-alat Kantor Rp. 9.000.000 Rp. 9.000.000
Rekening Air Rp. 5.250.000 Rp. 7.380.000
Rekening Listrik Rp. 8.550.000 Rp. 11.400.000
Rekening Telepon Rp. 9.500.000 Rp. 10.000.000
Pemeliharaan Gedung Rp. 5.480.000 Rp. 6.000.000
Iklan dan Promosi Rp. 5.320.000 Rp. 6.000.000
Biaya Perjalanan Dinas Rp. 6.500.000 Rp. 7.000.000
Pemeliharaan Mobil Rp. 7.250.000 Rp. 8.000.000
Biaya Keamanan dan Kebersihan Rp. 6.950.000 Rp. 6.950.000
Gaji Karyawan / Pegawai Rp. 132.000.000 Rp. 132.000.000
Biaya Pengurus Kecelakaan Rp. 30.500.000 Rp. 30.800.000
TOTAL BIAYA UMUM DAN ADM (Rp. 256.300.000) (Rp. 267.655.000)
Tabel 1.2
CV. Karya Agung Medan
Perbandingan Anggaran Operasional Dengan Realisasi Periode 2006-2007
variance Uraian
2006 anggaran 2007 realisasi Selisih Rupiah
BIAYA LANGSUNG
PERUSAHAAN
Biaya Cetak Tiket
(Rp. 25.000.000) (Rp. 30.000.000) (Rp. 5.000.000)
Biaya Cetak Surat Jalan
(Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) ---
Biaya Cetak Amplop dan Kertas Surat
(Rp. 9.200.000) (Rp. 10.000.000) (Rp. 800.000)
TOTAL BIAYA
LANGSUNG PERUSAHAAN
(Rp. 49.200.000) (Rp. 55.000.000) (Rp. 5.800.000)
BIAYA UMUM
DAN ADM
Penyusutan Gedung
Rp. 8.750.000 Rp. 8.750.000 ---
Penyusutan Mobil
Rp. 19.250.000 Rp. 21.250.000 (Rp. 2.000.000)
Penyusutan Inventaris
Rp. 2.000.000 Rp. 3.125.000 (Rp. 1.125.000)
Alat-alat Kantor
Rekening Air
Rp. 5.250.000 Rp. 7.380.000 (Rp. 2.130.000)
Rekening Listrik
Rp. 8.550.000 Rp. 11.400.000 (Rp. 2.850.000)
Rekening Telepon
Rp. 9.500.000 Rp. 10.000.000 (Rp. 500.000)
Pemeliharaan Gedung
Rp. 5.480.000 Rp. 6.000.000 (Rp. 520.000)
Iklan dan Promosi
Rp. 5.320.000 Rp. 6.000.000 (Rp. 680.000)
Biaya Perjalanan Dinas
Rp. 6.500.000 Rp. 7.000.000 (Rp. 500.000)
Pemeliharaan Mobil
Rp. 7.250.000 Rp. 8.000.000 (Rp. 750.000)
Biaya Keamanan dan Kebersihan
Rp. 6.950.000 Rp. 6.950.000 ---
Gaji Karyawan / Pegawai
Rp. 132.000.000 Rp. 132.000.000 ---
Biaya Pengurus Kecelakaan
Rp. 30.500.000 Rp. 30.800.000 (Rp. 300.000)
TOTAL BIAYA
UMUM DAN ADM (Rp. 256.300.000) (Rp. 267.655.000) (Rp. 11.335.000) LABA KOTOR
(Rp. 305.500.000) (Rp. 322.655.000) (Rp. 17.155.000)
Secara keseluruhan biaya operasional mengalami kenaikan dari yang
dianggarkan sebesar RP. 305.5000.000 sementara realisasinya sebesar Rp.
322.655.000 dan naik sebesar Rp. 17.155.000 dari yang dianggarkan, dimana
kenaikan-kenaikan yang terjadi pada masing-masing jenis biaya dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Biaya Cetak Tiket
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena naiknya aktivitas
perusahaan, sehingga menyebabkan naiknya biaya cetak tiket sebesar Rp.
5.000.000.
2. Biaya Cetak Surat Jalan
Biaya ini tidak mengalami perubahan dalam satu periode, disebabkan tidak
bertambahnya jumlah angkutan.
3. Biaya Cetak Amplop dan Kertas Surat
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, sehingga menyebabkan
naiknya biaya cetak amplop dan kertas surat sebesar Rp. 800.000
4. Biaya Penyusutan Gedung
Biaya penyusutan gedung juga tidak mengalami perubahan dalam satu
periode ini sehingga kenaikan realisasinya tidak ada.
5. Biaya Penyusutan Mobil
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena bertambahnya
aktivitas perusahaan, sehingga biaya penyusutan mobil meningkat sebesar Rp.
2.000.000
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena bertambahnya
aktivitas perusahaan, sehingga biaya penyusutan inventaris sebesar Rp. 1.125.000
7. Biaya Alat-alat Kantor
Biaya ini tidak mengalami kenaikan, sehingga kenaikan realisasinya tidak
ada.
8. Biaya Rekening Air
Biaya ini mengalami kenaikan seiring bertambahnya aktivitas perusahaan,
Biaya rekening ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.130.000
9. Biaya Rekening Listrik
Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, sehingga biaya rekening
listrik naik sebesar Rp. 2.850.000
Berdasarkan perbandingan antara anggaran dan realisasi diatas banyak
pos-pos yang mengalami kenaikan biaya sehingga jumlah realisasi lebih besar
dibanding dengan anggaran yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan karena
perusahaan menyusun anggaran biaya operasional dengan melihat situasi dan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam Bab ini, akan diterangkan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya untuk menjadi sebuah kesimpulan yang menekankan penilaian yang
berlandaskan teoritis agar didapat masukan yang bermanfaat. Kesimpulan ini akan
dituangkan dalam point-point sebagai berikut :
1. CV. Karya Agung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
2. Struktur organisasi CV. Karya Agung memeperlihatkan pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab, sehingga setiap karyawan dapat bekerja dan
bertanggung jawab sesuai tugasnya masing-masing.
3. Dilihat dari rencana kerja tahun 2007, perusahaan sesungguhnya
mengeluarkan biaya operasional aktual sebesar Rp. 322.655.000,- sedangkan
biaya operasional yang dianggarkan adalah Rp. 305.500.00,- terjadi
penyimpangan merugikan sebesar Rp. 17.155.000. Namun demikian
penyimpangan tersebut diimbangi dengan penjualan yang jauh melampaui
target yaitu senilai Rp. 380.000.000,-
4. Secara keseluruhan biaya operasional CV. Karya Agung masih dapat
B. Saran
Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa
saran yang mungkin berguna bagi CV. Karya Agung dalam menjalankan kegiata
operasional perusahaan.
1. Mengingat pentingnya peranan anggaran., sebaiknya anggaran disusun
secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus
lainnya, sehingga anggaran benar-benar merupakan pedoman kerja.
2. Perlunya peningkatan kinerja operasional perusahaan maupun kinerja
pemasaran melalui pemberian motivasi kerja bagi para karyawan, seperti
dengan pemberian bonus, kompensasi..
3. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat
perencanaan dan pengawasan masih perlu dilakukan analisis anggaran
4. Dalam upaya peningkatan volume penjualan, perlu adanya suatu seksi atau
bagian perusahaan yang bisa melakukan analisis dalam melihat kondisi
perekonomian perusahaan di masa yang akan datang sehingga fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. Anggaran Perusahaan. Penerbit Fakultas Ekonomi. Yogyakarta. 1994
Dunia, A, Firdaus. Akuntansi Biaya. Edisi pertama Penerbit Universtas Indonesia Jakarta 1994
Kartadinata, Abas. Akuntansi dan Analisis Biaya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 1994
Purba, Radiks. Akuntansi Untuk Manajer. Jilid Kedua. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2006
Riyanto, Bambang.Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Penerbit BPFE. Yogayakarta. 1997
Rudianto. Akuntansi Manajemen. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 2006
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta. 1994
Syafri, Sofyan. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. 2001