• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perekrutan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Perekrutan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN

PENGARUH PEREKRUTAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PTP NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

DRAF SKRIPSI OLEH: ERY ANDHIKA

030502057

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

Terimakasih peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Hidayah dan Innayah-Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Perekrutan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Penelitian skripsi ini dilakukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2007/2008. Selama peneliti kuliah di Fakultas Ekonomi USU dan menyusun skripsi ini peneliti banyak memperoleh pendidikan, bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itulah, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Rithsa F Dalimunthe, SE, Msi selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawaty, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Elisabeth Siahaan, SE, MEc selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan menyumbangkan pikiran kepada peneliti kearah yang lebih sempurna sehingga selesainya skripsi ini.

(3)

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu, mendidik, membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

8. Bapak H Sunardiono, SE selaku Kepala Bagian Umum di PTPN III Medan.

9. Bapak Sugiyono, Jamil, Marwin dan lainnya yang namanya tidak dapat disebutkan penulis satu persatu, selaku staf dan karyawan di PTPN III Medan.

10.Terima kasih yang tak terhingga kepada keluargaku atas doa dan dukungannya terutama kedua orang tuaku tercinta, kakak serta adikku. 11.Buat Teman-teman ku Terimakasih semuanya.

Akhir kata, peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mendatangkan ridho bagi kita semua.

Medan, Juni 2008

Penulis

(4)

iii

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1. 1. Latar Belakang Masalah ... 1

1. 2. Perumusan Masalah ... 3

1. 3. Kerangka Konseptual ... 3

1. 4. Hipotesis ... 4

1. 5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. 5. 1. Tujuan Penelitian... 4

1. 5. 2. Manfaat Penelitian... 5

1. 6. Metodologi Penelitian ... 5

1. 6. 1. Batasan dan Indentifikasi Variabel Penelitian... 5

(5)

iv

1. 6. 4. Lokasi dan Waktu Penelitian... 8

1. 6. 5. Populasi dan Sampel... 9

1. 6. 6. Jenis dan Sumber Data ... 9

1. 6. 7. Metode Analisis Data... 10

BAB 2. URAIAN TEORITIS ... 13

2. 1. Penelitian Terdahulu ... 13

2. 2. Perekrutan... 13

2. 2. 1. Pengertian Perekrutan... 13

2. 2. 2 Maksud dan Tujuan Perekrutan... 14

2. 3. Analisis Pekerjaan... 14

2. 3. 1. Uraian Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan... 15

2. 4. Sumber dan Metode Penarikan Karyawan...17

2. 4. 1. Perekrutan Internal... 18

2. 4. 2. Perekrutan Eksternal ... 20

2. 5. Seleksi Tenaga Kerja... ... 22

2. 5. 1. Syarat-syarat Seleksi... 23

2. 5. 2. Tujuan dan Cara Seleksi Tenaga Kerja... 23

2. 6. Kinerja Karyawan... 25

2. 7. Indikator Kinerja... 26

2. 8. Hubungan Sistem Perekrutan dengan Kinerja Karyawan... 28

(6)

v

3. 2. 1. Visi... 32

3. 2. 2. Misi... 32

3. 3. Struktur Organisasi danUraian Tugas... 33

3. 3. 1. Struktur Organisasi... 33

3. 2. 2. Uraian Tugas... 35

3. 4. Proses Penggolongan Perekrutan Karyawan di PT Perkebunan Nusantara III Medan... 43

3. 5. Kinerja Karyawan di PT Perkebunan Nusantara III Medan... 46

3. 5. 1. Sistem Peniliaan Kinerja Karyawan... 47

3. 5. 2. Unsur Penilaian dan Pembobotan... 49

3. 5. 3. Tata Cara Penilaian Kinerja... 49

3. 5. 4. Prosedur Penilaian Kinerja terhadap Karyawan... 50

BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 55

4. 1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner... 55

4. 1. 1. Pengujian Validitas Kuesioner ... 55

4. 1. 2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner... 57

4. 2. Analisis Deskriptif... 58

4. 2. 1. Karakteristik Responden ... 58

4. 2. 2. Distribusi Jawaban Responden ... 60

4. 3. Analisis Kuantitatif... 66

4. 3. 1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 66

(7)

vi

5. 1. Kesimpulan... 75 5. 2. Saran... 76 DAFTAR PUSTAKA

(8)

vii

HALAMAN

Tabel 1.1 Jumlah karyawan, Produktivitas dan Laba

PT. Perkebunan Nusantara III Medan Tahun 2005-2007... 2

Tabel 1.2 Operasional Variabel... 7

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert... 8

Tabel 3.1 Unsur Penilaian Kinerja Karyawan... 49

Tabel 3.2 Kriteria Pengusulan Kenaikan Berkala /Golongan... 50

Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2005... 53

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2006... 54

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2007... 54

Tabel 4.1 Validitas tiap Butir Pertanyaan... 56

Tabel 4.2 Reliability Statistics... 57

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 58

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 59

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 59

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Uraian Pekerjan... 60

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Spesifikasi Pekerjaan... 61

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Metode Internal ... 62

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Metode Eksternal... 63

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Proses Seleksi Karyawan.... 64

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan... 65

(9)

viii

(10)

ix

HALAMAN

(11)

Ery Andhika (2008), Pengaruh Perekrutan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan, Ketua Departemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Pembimbing: Dr. Elisabeth Siahaan, SE, MEc. Dosen Penguji I: Dra. Ramona Hasibuan, MRP. Dosen Penguji II: Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, Msi.

Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh perekrutan terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Permasalahan pada penelitian ini adalah ”Apakah perekrutan berpengaruh positif terhadap kinerja karywan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan?”. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Populasi sasaran adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Medan yang berjumlah 60 orang. Data dikumpulkan melalui daftar pertanyaan (kuesioner) dan diukur dengan menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS 13.0 dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah proses seleksi karyawan (X3), dimana variabel proses seleksi karyawan

mempunyai koefisien regresi yang paling besar yaitu 5,031 dan R-Square sebesar 0,445 berarti pengaruh analisis pekerjaan, metode penarikan karyawan dan seleksi karyawan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sebesar 44,5%, sedangkan sisanya sebesar 55,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Bedasarkan hasil penelitian bahwa faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah pemberian kompensasi seperti gaji, bonus maupun pemberian fasilitas seperti perumahan bagi karyawan.

(12)

Ery Andhika (2008), Pengaruh Perekrutan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan, Ketua Departemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Pembimbing: Dr. Elisabeth Siahaan, SE, MEc. Dosen Penguji I: Dra. Ramona Hasibuan, MRP. Dosen Penguji II: Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, Msi.

Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh perekrutan terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Permasalahan pada penelitian ini adalah ”Apakah perekrutan berpengaruh positif terhadap kinerja karywan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan?”. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Populasi sasaran adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Medan yang berjumlah 60 orang. Data dikumpulkan melalui daftar pertanyaan (kuesioner) dan diukur dengan menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS 13.0 dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah proses seleksi karyawan (X3), dimana variabel proses seleksi karyawan

mempunyai koefisien regresi yang paling besar yaitu 5,031 dan R-Square sebesar 0,445 berarti pengaruh analisis pekerjaan, metode penarikan karyawan dan seleksi karyawan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sebesar 44,5%, sedangkan sisanya sebesar 55,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Bedasarkan hasil penelitian bahwa faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah pemberian kompensasi seperti gaji, bonus maupun pemberian fasilitas seperti perumahan bagi karyawan.

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

pencapaian tujuannya. Oleh karena itu, organisasi secara berkala merekrut untuk

menambah, mempertahankan, atau menyusun kembali susunan tenaga kerja

menurut kebutuhan sumber daya manusia perusahaan. Perekrutan adalah proses

menghasilkan suatu kelompok pelamar yang memenuhi syarat-syarat pekerjaan

organisasional (Mathis & Jackson, 2006:227).

Perekrutan dimaksudkan untuk menyediakan sekelompok calon yang

cukup banyak sehingga memungkinkan organisasi dapat memilih calon tenaga

kerja yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, seperti kemampuan,

keterampilan, kemampuan, prilaku dan motivasi. Tersedianya sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan kekayaan (asset) yang tidak ternilai bagi

perusahaan. Untuk itulah perusahaan berusaha memperoleh dan menempatkan

tenaga kerja yang tepat dan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing

agar kinerja maksimum perusahaan bisa diperoleh. Untuk mewujudkannya perlu

dilakukan perekrutan tenaga kerja yang sesuai dengan potensi sumber daya

manusia.

Prinsip the right man in the right place and the right man in the right job

merupakan suatu pegangan bagi manajer personalia dalam menempatkan tenaga

kerja dalam perusahaan. Kegagalan dalam melakukan perekrutan akan

(14)

proses pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian perekrutan yang efektif

harus benar-benar dilakukan.

Jumlah pelamar yang banyak akan memberikan peluang lebih besar bagi

perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Jika sistem

perekrutan dilakukan secara benar maka akan lebih mudah untuk mendapatkan

para pelamar yang berkualitas. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perkebunan

yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil

perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan

tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit

(CPO) dan Inti Sawit (Kernel).

Tabel 1.1

Jumlah karyawan, Produktivitas dan Laba PT. Perkebunan Nusantara III Medan

Tahun 2005-2007

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III Medan (Data diolah)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat dari tahun 2005-2007 kinerja perusahaan

meningkat. Peningkatan kinerja perusahaan disebabkan karena meningkatnya

kinerja karyawan. Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara III menganggap

pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kemajuan perusahaan. Sumber

daya manusia yang dulu hanya dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan

perusahaan, kini dianggap sebagai asset yang sangat signifikan dan elemen

penentu keunggulan daya saing perusahaan. Pada tanggal 28 Februari 2008, PT. Tahun Jumlah

2005 1128 18 329885 162.675.324.263 0.80

2006 1150 22 443665 293.853.308.631 1.38

(15)

Perkebunan Nusantara III (Persero) meraih penghargaan bergengsi Human

Resources (HR) Excellence Award 2007. Dengan perolehan award ini, PT.

Perkebunan Nusantara III sebagai best practice yang dapat menjadi acuan bagi

perusahaan lainnya, suatu predikat dan pengakuan yang membanggakan serta

terciptanya image positif bagi perusahaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik

meneliti secara mendalam untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perekrutan

dengan kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan

Nusantara III (PERSERO) Medan dengan judul: “PENGARUH PEREKRUTAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN”.

1. 2. Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan

sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Perekrutan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan?”

1. 3. Kerangka konseptual

Menurut Rosidah & Sulistiyani (2003:134), pada prinsipnya yang

dimaksud dengan perekrutan adalah proses mencari, menemukan, dan menarik

para pelamar untuk menjadi karyawan pada dan oleh organisasi tertentu.

Menurut Panggabean (2002:270), proses perekrutan terdiri dari:

1. Analisis pekerjaan, yaitu sebagai dasar mendapatkan karyawan yang

(16)

2. Metode penarikan karyawan, yaitu untuk memperoleh karyawan yang

benar-benar tepat bagi perusahaan.

3. Proses seleksi karyawan, yaitu kegiatan dalam menentukan dan memilih

tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan.

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual,

Sumber: Panggabean (2002) diolah

1. 4. Hipotesis

Bedasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah: Perekrutan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan.

1. 5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. 5. 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh perekrutan terhadap kinerja

karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan.

PEREKRUTAN

1. Analisis pekerjaan (X1)

2. Metode penarikan karyawan (X2)

3. Proses seleksi (X3)

KINERJA KARYAWAN

(17)

1. 5. 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran untuk bahan pertimbangan dan tambahan dalam memahami

hubungan perekrutan dengan kinerja karyawan.

b. Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk

menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan baik dari bangku kuliah

maupun diluar bangku perkuliahan dan memperdalam pengatahuan serta

menambah wawasan di bidang sumber daya manusia, khususnya

menyangkut perekrutan, kinerja karyawan dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya .

c. Bagi peneliti lain, sebagi bahan referensi yang dapat menjadi bahan

penelitian lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan

penelitian dimasa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan

dengan kinerja karyawan.

1. 6. Metode Penelitian

1. 6. 1. Batasan dan Indentifikasi Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan dan analisis

terhadap permasalahan, maka peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh

perekrutan terhadap kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III

(18)

1. 6. 2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel independent : Perekrutan

1. Analisis pekerjaan (X1)

Aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan

menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis

2. Metode penarikan karyawan (X2)

Kegiatan untuk memperoleh karyawan yang benar-benar tepat bagi

perusahaan, mengatahui sumber daya manusia yang potensial,

menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan perusahaan serta memprediksi kemungkinan

keberhasilan/kegagalan individu dalam pekerjaan yang akan diberikan

padanya.

3. Proses seleksi karyawan (X3)

Kegiatan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan perusahaan

b.Variabel dependent : Kinerja karyawan (Y)

Prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan

(19)

Tabel 1.2 Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Skala

Analisis pekerjaan

(X1)

1.Uraian pekerjaan (job descripton)

2.Spesifikasi pekerjaan (job Specifications)

a. Tugas /kewajiban b. Tanggung jawab

c. Uraian pelaksanaan pekerjaan

a. Pendidikan

a. Penawaran terbuka ( job posting)

b. Rekomendasi karyawan lain c. Promosi dan Pemindahan

a. Hubungan dengan universitas b. Agen tenaga kerja

c. Advertinsing

d. Pelamar langsung dan refferal

Likert

Proses seleksi karyawan

(X3)

Proses seleksi karyawan 1. Seleksi tertulis 2. Seleksi inteligensi

Kinerja karyawan 1.Kuantitas kerja (quantity of work) 2.Kualitas kerja (quality of work)

3.Ketepatan waktu (attendance) 4.Pengatahuan tentang pekerjaan (knowledge of job)

5.Pelaksanaan tugas karyawan sesuai prosedur

(versatility)

Likert

(20)

1. 6. 3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala likert untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Pada waktu melakukan penelitian terhadap variable-variabel

yang akan diuji, setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2003:86).

Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari

Tabel 1.3 berikut ini:

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert

No PERNYATAAN SKOR

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : (Sugiyono, 2003)

1. 6. 4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO), Jl.

Sei Batang Hari No.2 Medan. Waktu penelitian mulai Maret 2008 sampai Juni

(21)

1. 6. 5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Perkebunan Nusantara

III (PERSERO) Medan pada kantor Direksi yang di ambil berdasarkan

jumlah karyawan yang direkrut dari tahun 2005-2007 yang berjumlah 60

orang.

b. Sampel

Penentuan responden yang akan dijadikan sample, menggunakan metode

sensus, dalam hal ini semua anggota populasi menjadi sample

(Sugiyono,1999:78).

1. 6. 6. Jenis dan Sumber Data

Digunakan dua jenis data dalam memecahkan masalah yaitu:

1. Data Primer

Berupa data yang diperoleh langsung dari responden, berupa kuisioner

yang diisi oleh karyawan PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO)

Medan.

2. Data Skunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori

yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti mendapatkan data

sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian tersebut,

catatan kuliah dan literatur-literatur lainnyan serta struktur organisasi dan

uraian tugas yang dikeluarkan oleh PT Perkebunan Nusantara III

(22)

1. 6. 7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman

pada Sugiyono (1998:181).

Tahapan analisis data meliputi :

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat yang digunakan

(kuesioner) mewujudkan konsistensi didalam gejala yang sama.

Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Untuk

melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 13.0. Data

untuk pengujian validitas dan reabilitas diperoleh dari instrumen angket/kuesioner

yang diuji coba dan disebarkan kepada 60 karyawan bagian personalia dan bagian

umum.

b. Metode Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif merupakan perumuskan dan penafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum

(23)

c. Metode Analisis Kuantitatif

Metode Analisis Kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menyajikan

data dalam bentuk angka. Peneliti menganalisis data dengan menggunakan

metode analisis regresi linear berganda.

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e (Sugiyono, 2004:211) Dimana : Y = Kinerja karyawan

X1 = Analisis pekerjaan

X2 = Metode penarikan karyawan

X3 = Seleksi kayawan

a = Konstanta

b1,2 = Koefisien regresi

e = Standard error

Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian

hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 13.0.

Data-data yang diperoleh kemudian diuji dengan :

1. Uji F yaitu secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang

pengaruh perekrutan (X) sebagai variabel bebas terhadap kinerja

karyawan (Y) sebagai variabel terikat.

Ho : b1 = b2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) tehadap variabel terikat

(Y). Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) tehadap varibel

(24)

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%

Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

2. Uji t yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang

pengaruh perekrutan sebagai variabel bebas tehadap kinerja karyawan

sebagai variabel terikat.

Ho : b1 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) tehadap variabel terikat

(Y).

Ha : b1 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pangaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) terdapat variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

3. Identifikasi determinan (R2); determinan digunakan untuk melihat

seberapa besar pengaruh perekrutan terhadap kinerja karyawan.

Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk

mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu perekrutan (X1,

X2, X3) terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikatnya.

Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel

perekrutan (X1, X2, X3) terhadap variabel kinerja karyawan (Y)

semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol,

maka pengaruh variabel perekrutan (X1, X2, X3) terhadap variabel

(25)

BAB 2

URAIAN TEORITIS

2. 1. Penelitian Terdahulu

Adrian (2002) “Analisis Sistem Perekrutan dan Penempatan Karyawan

terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan”. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara pertambahan

jumlah karyawan dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Perkebunan

Nusantara III (PERSERO) Medan.

Nasution (2002) dengan judul ”Analisis Penempatan Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Hasil analisis

menunjukkan koefisien determinasi (R Square) sebesar 51,8%. Bahwa kinerja

karyawan dipengaruhi oleh sistem penempatan sebesar 51,8%, sedangkan sisanya

48,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. 2. Perekrutan

2. 2. 1. Pengertian Perekrutan

Perekrutan adalah proses menghasilkan suatu kelompok pelamar yang

memenuhi syarat-syarat pekerjaan organisasional (Mathis & Jackson, 2006:227).

Perekrutan tenaga kerja dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perekrutan

merupakan serangkaian kegiatan pencarian pemikatan calon anggota baru

kedalam organisasi/ perusahaan bedasarkan persyaratan-persayaratan tertentu.

(26)

2. 2. 2 Maksud dan Tujuan Perekrutan

Tujuan perekrutan yang sering disebutkan adalah memikat sekumpulan

besar pelamar kerja, untuk itu aktivitas perekrutan perlu menetapkan tujuannya.

Adapun tujuan perekrutan adalah meliputi:

1. Perekrutan sebagai alat keadilan sosial

2. Perekrutan sebagai teknik untuk memaksimumkan efisiensi

3. Perekrutan sebagai stategi penarikan pekerja

Alasan melakukan perekrutan

1. Berdirinya organisasi baru

2. Adanya perluasan kegiatan organisasi

3. Terciptanya pegawai-pegawai dan kegiatan-kegiatan baru

4. Adanya pegawai yang pindah keorganisasi lainnya

5. Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak

dengan hormat

6. Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun

7. Adanya pegawai yang meninggal dunia.

2. 3. Analisis pekerjaan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menganalisis pada setiap pekerjaan yamg

akan diberikan kepada tenaga kerja, agar dapat memberikan pola kerangka

menyeluruh tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi setiap tenaga kerja untuk

pekerjaan tertentu.

Menurut Sastrohaadiwiryo (2002:128) analisis pekerjaan didefinisikan

(27)

dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sisitematis. Dengan

demikian dapat dihimpun informasi tentang deskripsi pekerjaan dan kualifikasi

yang dipenuhi oleh tenaga kerja yang akan diserahi pekerjaan tersebut.

2. 3. 1. Uraian Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan

Uraian/deskripsi pekerjaan dan spesifikasi (persyaratan) pekerjaan adalah

informasi yang diperoleh dari analisis pekerjaan yang telah dilakukan. Secara

empiris bahwa uraian pekerjaan adalah rincian pekerjaan yang berisi informasi

menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang

diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan. Uraian pekerjaan lebih

menekankan tugas dan tanggung jawab tenaga kerja sehingga lebih banyak

berhubungan dengan pekerjaan daripada unsur manusianya/tenaga kerja.

Rincian pekerjaan masing-masing tenaga kerja yang menyangkut tugas

dan tanggung jawab, perlu juga ditentukan informasi tentang spesifikasi

(persyaratan) yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja yang akan memangku

pekerjaan tertentu. Spesifikasi pekerjaan adalah informasi mengenai syarat-syarat

umum dan spesifik, baik berupa materiil, imateriil maupun intelektual, yang harus

dipenuhi tenaga kerja sebelum diberikan pekerjaan, agar dikemudian hari dapat

dipertanggung jawabkan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan

Informasi tentang spesifikasi yang harus dipenuhi tenaga kerja meliputi

(28)

1. Syarat pendidikan

Syarat pendidikan menyangkut latar belakang pendidikan yang diperlukan

untuk mengisi suatu pekerjaan. Misalnya Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan Perguruan Tinggi.

2. Syarat pengalaman

Tidak sedikit perusahaan yang lebih mengutamakan pengalaman dari pada

pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan. Hal ini disebabkan latar

belakang pendidikan yang tinggi, belum tentu menjamin kemampuan

menjalankan pekerjaan. Sementara, latar belakng pengalaman seringkali

justru menjadi modal utama dalam pengembangan kreativitas pekerjaan.

3. Syarat kesehatan

Kondisi diri yang diharapkan dari tenaga kerja, misalnya tidak

berkacamata, tidak buta warna, dan sebagainya.

4. Syarat fisik

Menyangkut kondisi fisik yang harus dipenuhi, misalnya tinggi badan,

berat badan, umur, jenis kelamin, dan sebagainya.

5. Syarat lain

Misalnya: status perkawinan, kepribadian, roman muka yang menarik,

luwes, pandai bergaul dan sebagainya.

Tujuan analisis pekerjaan

1. Memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat

2. Memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja

(29)

Metode analisis pekerjaan yang biasa digunakan adalah:

1. Metode kuesioner

2. Metode wawancara

3. Metode pencatatan rutin

4. Metode observasi

Proses analisis pekerjaan meliputi

1. Mengadakan pemeriksaan dan menetapkan urutan tugas dalam pekerjaan

2. Mencatat persyaratan yang diperlukan

3. Mengadakan penyelidikan terhadap masing-masing tugas

Laporan analisis pekerjaan merupakan penyampaian ikhtisar hasil kegiatan

dan pelaksanaan suatu proses kajian, catatan, dan analisis keterangan atau

fakta suatu pekerjaan secara sisitematis., dan teratur dalam bentuk informasi

tenteng uraian pekerjaan dan persyaratan pekerjaaan yang diperlukan.

2. 4. Sumber dan Metode Penarikan Karyawan

Perekrutan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengisi jabatan/

pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu perusahaan. Untuk itu terdapat dua

sumber tenaga kerja yaitu sumber dari dalam (internal) dan sumber dari luar

(eksternal) perusahaan. Dengan kata lain kebijakan perekrutan sangat tergantung

pada fungsi internal dan eksternal pasar tenaga kerja.

Selanjutnya untuk melakukan perekrutan diperlukan perencanaan, yang

sesuai dengan perencanaan SDM. Dengan demikian berarti diperlukan kejelasan

(30)

1. Jumlah (kuantitas) dan jenis serta tingkat kemampuan (kualitas pekerja

yang dibutuhkan). Untuk itu perlu dilakukan perkiraan dan analisis

penggunaan tenaga kerja.

2. Menetapkan secara defenitif kapan waktunya tenaga kerja itu dibutuhkan,

agar dapat menyusun penjadwalan kegiatan perekrutan secara keseluruhan.

Selanjudnya perencanaan perekrutan harus dilakukan dengan memperhatikan

sumber tenaga kerja, baik internal dan eksternal.

2. 4. 1. Perekrutan Internal

Perekrutan internal adalah persediaan tenaga kerja dari dalam perusahaan

untuk memenuhi permintaan karena adanya jabatan kosong. Kondisi perekrutan

internal ini dalam kenyataannya sangat berpengaruh pada kebijakan perekrutan.

Kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam perekrutan internal antara lain:

1. Penawaran Terbuka untuk suatu Jabatan (Job Posting)

Perekrutan terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang

berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong, dengan

memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Untuk itu

setiap jabatan kosong diumumkan melalui media intern, bulletin

perusahaan, papan pengumuman, sarana telepon atau sistem computer.

Semua pekerja yang berminat untuk mengisi jabatan itu menyampaikan

permohonan untuk mengikuti seleksi intern.

2. Promosi dan Pemindahan

Perekrutan internal yang paling banyak dilakukan adalah promosi untuk

(31)

pekerja yang jabatannya lebih rendah. Disamping itu terdapat pula

kegiatannya dalam bentuk memindahkan pekerja dari satu jabatan ke

jabatan lain yang sama jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat

vertikal, sedangkan pemindahan bersifat horizontal.

3. Rekomendasi Karyawan

Rekomendasi karyawan lain, sangat berguna bagi pimpinan yang sama

sekali tidak tahu keadaan yang sebenarnya (pimpinan baru) dalam

perusahaan. Perekrutan ini dilakukan bedasarkan rekomendasi dari

karyawan terhadap karyawan lain yang dianggap memiliki kemampuan

yang lebih dari karyawan lain.

Keunggulan atas penentuan perekrutan internal, antara lain:

1. Kenaikan jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya akan

mendorong tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

kerjanya.

2. Pemindahan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam suatu tingkatan

dapat menghindarkan kejenuhan dan kebosanan terhadap pekerjaan lama.

3. Promosi dan pemindahan menimbulkan semangat dan kegairahan kerja

lebih tinggi bagi tenaga kerja.

4. Karakteristik pribadi dan kecakapan tenaga kerja dari dalam perusahaan

yang menduduki suatu jabatan telah diketahui dengan nyata, sedangkan

tenaga kerja dari luar perusahaan belum jelas.

Kekurangan atas penentuan perekrutan internal, antara lain:

1. Serangkaian promosi dan pemindahan mungkin mengakibatkan keadaan

(32)

keseimbangan semangat dan kegairahan kerja, kesetiaan, ketaatan,

kejujuran, tanggung jawab, dan produktivitas kerja.

2. Promosi dan pemindahan pada umumnya mengakibatkan kekosongan

jabatan yang harus diisi dari luar perusahaan. Setiap pemindahan

mengakibatkan suatu jabatan yang harus diisi, dan hal ini mengakibatkan

serangkaian pemindahan. Pengisian akibat pemindahan tersebut

memerlukan pengusahaan tenaga kerja dari luar perusahaan.

3. Penentuan seorang calon untuk promosi diantara tenga kerja yang

sederajat dapat menimbulkan rasa iri atau tidak puas diantara tenga kerja.

4. Promosi dari dalam perusahaan membatasi opini dan input yang datang

dari luar perusahaan.

5. Pengisian kekosongan pekerjaan dari dalam perusahaan cenderung

mengabadikan/ mengekalkan status dan praktek lama yang mungkin

kurang baik.

2. 4. 2. Perekrutan Eksternal

Perekrutan eksternal adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari luar

perusahaan. Perekrutan dilakukan karena perkembangan bisnis atau hal-hal lain

sehingga perusahaan memerlukan pekerja baru. Disamping itu mungkin pula

dilakukan untuk melengkapi tenaga kerja yang dimiliki guna melaksanakan

pekerjaan secara efektif dan efisien. Adapun beberapa kegiatan yang dapat

(33)

1. Hubungan dengan Universitas

Universitas atau perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang

bertugas menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan lapangan kerja yang

terdapat di masyarakat. Dengan demikian berarti universitas merupakan sumber

tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, untuk mengisi jabatan

di bidang bisnis dan jabatan penunjangnya.

2. Agen Tenaga Kerja

Perekrutan eksternal lainnya dapat dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang

memiliki calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya. Untuk itu

perusahaan hanya hanya menyampaikan karakteristik calon yang diinginkan.

Misalnya mengenai pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang dituntut dari

calon tenag kerja yang dibutukan.

3. Perekrutan dengan Advertensi

Perekrutan eksternal dapat dilakukan dengan cara mengadvertensikan tenaga

kerja yang diperlukan. Untuk keperluan itu dapat dipergunaka surat kabar local,

radio dan televisi, bahkan melalui surat yang disampaikan secara langsung

kepada calon.

4. Pelamar Langsung dan Referral

Pelamar langsung adalah orang yang datang langsung ke perusahaan dengan

membawa surat lamaran. Sedangkan referral adalah orang yang datang ke

(34)

Keunggulan atas penentuan perekrutan eksternal, antara lain:

1. Perusahaan dengan leluasa memilih dan menentukan calon tenaga kerja

yang sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ada dalam perusahaan.

2. Kemungkinan besar untuk merekrut tenaga kerja yang benar-benar

menguasai bidangnya dapat terpenuhi.

3. Perekrutan dari luar perusahaan dapat tercapai sasaran yang cukup luas

dibandingkan dari dalam perusahaan.

4. Bagi para pencari kerja, merupakan kesempatan bagi pencari kerja dalam

mendpatkan lapangan pekerjaan.

Kekurangan atas penentuan perekrutan eksternal, antara lain:

1. Tenaga kerja yang belum berpengalaman dalam bidangnya memerlukan

proses induksi dan orientasi yang cukup lama.

2. Karena sasarannya masyarakat luas, kemungkina pelamar yang datang

cukup banyak sehingga tidak mustahil apabila dapat menyulitkan dalam

seleksi yang akan dilakukan.

3. Bagi pencari kerja mungkin lapangan kerja yang diberikan kurang sesuai

dengan harapan dan cita-citanya dan mengakibatkan lingkungan kerja

kurang memberikan semangat dan kegairahan kerja.

2. 5. Seleksi Tenaga Kerja

Jumlah calon tenaga kerja yang melamar ke perusahaan atas informasi

yang diberikan melalui sarana yang ditentukan, mungkin tak terbatas. Penentuan

untuk memilih tenaga kerja yang diharapkan perusahaan memerlukan tindakan

(35)

yang memenuhi kriteria dan harapan perusahaan adalah seleksi (selection).

Dengan demikian seleksi tenaga kerja adalah kegiatan untuk menentukan dan

memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan

serta memprediksikan kemungkinan keberhasilan/ kegagalan individu dalam

pekerjaan yang akan diberikan kepadanya (Sastrohadiwiryo,2002:150).

2. 5. 1. Syarat-syarat Seleksi

Perusahaan dalam memperoleh tenaga kerja yang tepat, diperlukan metode

seleksi tenaga kerja yang efektif. Ada beberapa persyaratan penting yang harus

dipenuhi dalam rangka pengadaan seleksi, yaitu:

a. Informasi analisis jabatan yang memberikan deskripsi jabatan, spesialisasi

jabatan dan standard prestasi yang seharusnya ada dalam setiap jabatan

tersebut.

b. Rencana-rencana sumber daya manusia yang memberikan informasi

kepada manajer tentang tersedianya tidaknya lowongan pegawai dalam

suatu instansi.

c. Keberhasilan perekrutan yang akan menjamin bahwa tersedianya

sekelompok orang yang akan dipilih.

2. 5. 2. Tujuan dan Cara Seleksi Tenaga Kerja

Calon tenaga kerja sebelum diseleksi sesuai dengan metode yang akan

digunakan, sebaiknya diberikan formulir isian (lembaran daftar pelamar) yang

(36)

kerja harus jelas dan disusun sedemikian rupa sehingg mudah dijawab calon

tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2002:149).

Tujuan pengisian formulir tersebut adalah untuk hal-hal berikut:

1. Memberikan gambaran umun tentang pribadi pelamar

2. Mendapatkan kesan dan karakter kepribadian dari pelamar

3. memperoleh kepastian apakah tenaga kerja memenihi kriteria yang diminta

serta memiliki kecakapan

4. untuk menentukan calon tenaga kerja mana yang harus dicalonkan dan

dipanggil untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya.

Seleksi tenaga kerja dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan

ketegasan tentang kecakapan, kepribadian, kebiasaan, dan data lain, serta

keterangan yang dianggap perlu untuk mendapatkan tenaga kerja yang berdaya

guna dan berhasil guna. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara seleksi tertulis,

inteligensi, wawancara, praktek, kecakapan khusus, emosional, pemahaman, dan

kesehatan.

a. Seleksi Tertulis

Seleksi tertulis dilakukan dengan cara subjektif dan objektif.

1) Secara subjektif, yaitu membuat karangan singkat untuk mendapatkan kesan

karakter kepribadian calon tenaga kerja.

2) secara objektif, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan

bedasarkan metode-metode tertentu

b. Seleksi Inteligensi

Seleksi inteligensi dimaksudkan untuk mengukur tingkat inteligensi yang

(37)

c. Seleksi Wawancara

Seleksi lisan dimaksudkan untuk memimpin bentuk, gerak-gerik, tingkah-laku,

dan lain-lain yang tidak dapat dilihat dari seleksi tertulis

d. Seleksi Praktek

Seleksi praktek dimaksudkan untuk mengatahui kecakapan dan ketangkasan

mempergunakan sarana dan prasarana kerja.

e. Seleksi Emosional

Seleksi emosinonal dimaksudkan untuk mengatahui syarat dan kepribadian

serta kematangan emosional pelamar yang diperlukan untuk jabatan-jabatan

tertentu.

h. Seleksi Kesehatan

Seleksi kesehatan dilakukan dengan maksud untuk mengatahui tingkat

kesehatan sebagai persyaratan bagi masing-masing jabatan yang memerlukan

tenaga kerja.

2. 6. Kinerja Karyawan.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:231) penilaian kinerja adalah suatu

kegiatan yang dilakukan manajemen untuk menilai kinerja seseorang tenaga kerja

dangan cara membandingkan kinerja dengan uraian tugas/deskripsi pekerjaan

tertentu yang biasanya pada setiap akhir tahun perusahaan.

Tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

1. Sumber data untuk perencanaan ketenagakerjaan dan kegiatan

(38)

2. Nasihat yang perlu disampaikan kepada tenaga kerja dalam perusahaan

3. Alat untuk memberikan umpan balik (feed back) yang mendorong ke arah

kemajuan dan kemungkinan memperbaiki/ meningkatkan kualitas kerja

bagi para tenaga kerja.

4. Salah satu cara untuk menetapkan kinerja kerja yang diharapkan dari

seorang pemegang tugas dan pekerjaan

5. Landasan/bahan informasi untuk pengambilan keputusan dalam bidang

ketenagakerjaaan, baik promosi, mutasi, maupun kegiatan ketenagakerjaan

lainnya

Ada beberapa pendapat dari para ahli dalam pengertian kinerja, antara lain:

1. Menurut Sastrohadiwiryo (2002:235)

Kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas

dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

2. Menurut Hasibuan (2002:86)

Kinerja adalah hasil kerja nyata dan standard kualitas maupun kuantitas

yang dihasilkan setiap karyawan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli mengenai kinerja, maka penulis

mengambil kesimpulan bahwa kinerja merupakan prestasi kerja seseorang dalam

melaksanakan tugas dan pekerjan yang diberikan kepadanya didalam suatu

(39)

2. 7. Indikator Kinerja

Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan

pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan

indikator dari suatu kinerja. Indikator suatu kinerja haruslah merupakan sesuatu

yang dapat dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau

melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perseorangan terus

mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Sastrohadiwiryo (2002:235) kinerja karyawan adalah mempengaruhi

seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi.

1. Kualitas kerja (quality of work)

Suatu tolak ukur untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan maupun

kelebihan atau kekuatan karyawan dan tekad, kesanggupan menaati,

melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh

kesadaran dan tanggung jawab.

2. Kuantitas kerja (quantity of work)

Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

prestasi, pemberhentian, dan besarnya balas jasa maupun Sebagai

indikator untuk menentukan kebutuhan baik kebutuhan akan latihan dan

keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, kondisi kerja

dan pengawasan.

3. Ketepatan waktu (attendance)

Merupakan kesanggupan seseorang tenaga kerja dalam menyelesaikan

(40)

tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang telah

diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

4. Pengatahuan tentang pekerjaan (knowledge of job)

Untuk mengukur sejauh mana seseorang karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaannya.

5. Pelaksanaan tugas karyawan sesuai prosedur (versatility)

Merupakan kesanggupan seseorang tenaga kerja dalam mentaati segala

ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang

baerlaku dalam menyelesaikan pekerjaannya.

2. 8. Hubungan Perekrutan dengan Kinerja Karyawan

Perekrutan yang tepat merupakan motivasi yang menimbulkan antusias

moral kerja yang tinggi bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Jadi,

perekrutan karyawan yang tepat merupakan salah satu kunci untuk memperoleh

kinerja yang optimal dari setiap karyawan selain moral kerja, kreativitas dan

(41)

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3. 1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III

PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2

Medan. Pembentukan Perseroan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali

dengan proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan Perkebunan Belanda

pada tahun 1958 oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dikenal sebagai

proses “ Nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan

Perkebunan Negara (PPN). Embrio yang turut membentuk Perseroan berasal

dari NV Rober Cultur Maatscappij Amsterdam (RCMA) dan NV Cultur Mij’de

Oeskust (CMO) yang merupakan perusahaan Perkebunan Belanda yang

beroperasi di Indonesia sejak zaman kolonial pada masa pemerintah Hindia

Belanda.

Langkah awal Perseroan dimulai pada tahun 1958 dengan nama

Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara (PPN Baru).

Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk/ status badan hukum sejalan

dengan UU dan PP yang ada.

Pada tahun 1968 PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa

kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974

bentuk hukumnya dialihkan menjadi PT Perkebunan (Persero). Dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektivitas terhadap kegiatan usaha BUMN,

(42)

Perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

perampingan struktur organisasi.

Program restruktisasi tersebut telah melakukan penggabungan 27 BUMN

Perkebunan yaitu PT Perkebunan I sampai dengan XXXII dan 1 (satu) BUMN

Peternakan yaitu PT Bino Mulya Ternak menjadi 14 BUMN Perkebunan Baru

yakni PT Perkebunan Nusantara 7 sampai dengan PT Perkebunan Nusantara

XIV. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3

(tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT

Perkebunan IV (Persero) dan PT Perkebunan V (Persero) disatukan

pengelolaannya oleh direksi PT Perkebunan III (Persero). Melalui PP No. 8 tahun

1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga Persero tersebut yang wilayah kerjanya

berada di Propinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu Perseroan dengan

nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat dengan PTPN III

(Persero).

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan akte Notaris

Harun Kamil SH No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.

C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam

berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan

lembaran Negara No. 8674/1996.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) pada saat ini memiliki lahan yang

didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut.

(43)

Perkebunan Persero tersebut di 6 (enam) Daerah Tingkat II di Propinsi Sumatera

Utara yakni :

1. Kabupaten Deli Serdang

2. Kotamadya Tebing Tenggi

3. Kabupaten Asahan

4. Kabupaten Simalungun

5. Kabupaten Labuhan Batu

6. Kabupaten Tapanuli Selatan

Kebun-kebun yang dikelola PT Perkebunan Nusantara III berjumlah 33

kebun, terdiri dari 30 kebun sendiri dan 3 kebun plasma yang dikelompokkan

kedalam 3 wilayah kerja dengan luas areal seluruhnya adalah 186.910, 72 Ha

yang terdiri dari 166.606,94 Ha luas kebun sendiri dan 20.303,78 Ha luas kebun

PIR Plasma.

Perseroan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun

PIR Plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau

barang jadi. Perseoran juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit

dan karet didalam dan diluar negeri. Untuk mendukung pemasaran komoditi dan

produk yang dihasilkan, seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia telah

membentuk kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang berkedudukan di Jakarta

Indonesia dan Inhamburg di Jerman.

Sesuai dengan akte pendirian, maksud dan tujuan perusahaan adalah turut

melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah dibidang

(44)

Perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan

berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan kepada azas :

1. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi

Pendapatan Nasional melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari

berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam

negeri maupun ekspor, sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor nn

migas.

2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada

khususnya.

3. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air dan

kesuburan tanah.

3. 2. Visi dan Misi PT Perkebunan Nusanntara III Medan 3. 2. 1. Visi

“ Menjadi Perusahaan Agro-Industri Berbasis Perkebunan yang Tangguh

dan Kompetitif di Pasar Global”

3. 2. 2. Misi

a. Membangun usaha perkebunan dan industri hilir yang ramah lingkungan

dengan teknologi tepat guna, sehingga produksi yang maksimal, mutu yang

(45)

b. Mengembangkan kinerja pemasaran yang optimal, baik didalam maupun

diluar negeri, untuk memenuhi kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya

memperkokoh posisi dan pangsa pasar peruahaan.

c. Meningkatkan keuntungan dan manfaat secara berkelanjutan bagi negara,

pemegang saham, karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,

sesuai dengan amanat pendirian perusahaan.

3. 3. Struktur Organisasi danUraian Tugas 3. 3. 1. Struktur Organisasi

Penyusunan struktur organisasi sangat penting untuk lebih memudahkan

pelaksanaan tugas masing-masing karyawan yang terdapat pada perusahaan.

Struktur Organisasi menggambarkan secara jelas mengenai pembagian dan

pembatasan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam

suatu organisasi.

Struktur Organisasi Perusahaan di PT Perkebunan Nusantara III berlaku

terhitung dimulai tanggal 6 Mei 1996 yang ditetapkan berdasarkan surat

Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No. III BD/KPTS/R.01/1996 PT

Perkebunan Nusantara III menggunakan struktur organisasi garis, dalam hal ini

(46)

R.U.P.S

DEWAN

KOMISARIS KOMITE AUDIT

(47)

3. 2. 2. Uraian Tugas

Uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian dalam struktur

organisasi di PT Perkebunan Nusantara III adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

a. Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis Agribisnis

b. Melaksanakan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik(GCG) di semua

jajaran.

c. Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan The Business Success

Model seperti tercermin dalam Indikator Kinerja Utama (IKU)

d. Mewujudkan portofolio business perusahaan yang memberikan

keuntungan dan nilai tambah.

e. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

SMK3.

f. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi

Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta

memberdatagunakan secara maksimal.

2. Direktur Produksi

a. Menetapkan dan mewujudkan sasarana strategic dibidang produksi.

b. Menetapkan upaya strategic dibidang produksi

c. Menetapkan sistem kinerja (work sistem) bidang produksi untuk

mewujudkan operational excellence.

d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksana operasional bidang

(48)

e. Melaksanakan program setifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3

f. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.

g. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

SMK3

h. Menetapkan sistem saran dan prasaran informasi melalui Teknologi

Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta

memberdayagunakan secara maksimal.

3. Direktur Keuangan

a. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas

b. Melaksanakan Assets Assessmant secara berkesinambungan untuk

memberdayakan asset potensial.

c. Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (harga pokok FOB) melalui

pemanfaatan Activity Based Costing (ABC).

d. Memelihara Cash Reserve Requirement minimum 2 (dua) bulan kebutuhan

dana operasional.

e. Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan.

f. Membuat Laporan Manajemen interim dan Laporan Keuangan

Konsolidasian.

4. Direktur SDM dan Umum

a. Menetapka kebutuhan SDM (kompetensi, kuantitas dan waktu) sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

b. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang SDM untuk mewujudkan

operational excellence.

(49)

d. Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya

e. Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi

f. Menetapkan sistem rekruitmen karyawan

g. Menetapkan sistem jenjang karir

h. Menetapkan program peningkatan kesejahteraan (Quality of Life )

i. Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan

j. Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan umum secara efisien

5. Direktur Pemasaran

a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategik dan kebijakan pemasaran

serta pengadaan barang dan jasa.

b. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan

pelanggan) serta mitra aliansi.

c. Menetapkan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan

baku dan pelengkap.

d. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa

e. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada

Direktur Produksi.

6. Kepala Bagian Sekretaris Korporat

a. Memberi informasi kepada Direksi mengenai Mitra Strategik, Privatisasi,

perkembangan Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

b. Membuat dan mengusulkan Annual Report dan Company Profile

c. Mengusulkan penetapan Kebijakan Investasi.

d. Melaksanakan surat menyurat intern dan ekstern

(50)

7. Kepala Bagian Satuan Pengawasan Interen

a. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT)

b. Mempertanggung jawabkan hasil audit yang melaksanakan sesuai PKPT

c. Memeriksa dan mengevalausi tindak lanjut LHP hasil internal serta

memberikan saran/rekomendasi.

d. Menganalisa dan evaluasi kinerja SPI

e. Menyampaikan laporan tahunan SPI

8. Kepala Bagian Teknologi Informasi

a. Melaksanakan inventarisasi sumber daya hardware, software dan

infrastruktur jaringan.

b. Bekerja sama dengan bagian terkait dan pihak Konsultan serta lembaga

pendidikan untuk peningkatan kemampuan SDM mengenai pemeliharaan

dan pengoperasian komputer.

c. Melakukan pengembangan basis data internet (LAN) dan internet (WAN).

d. Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan konsultan dalam

bidang pengembangan infrastruktur jaringan dan software aplikasi.

9. Kepala Bagian Tanaman

a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance bidang tanaman

b. Melaksanakan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik

guna meningkatkan efektifitas dan produktivitas.

c. Melaksanakan pemesanan kecambah Kelapa Sawit yang bersertifisat dan

(51)

d. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metodebaru bidang

tanaman.

e. Mengajukan permintaan bahan bidangtanaman yang diadakan di

KantorDireksi.

f. Memeriksakan mutu pupuk dan bahan kimia tanaman ke pihak yang

berkompeten.

10.Kepala Bagian Teknik

a. Merencanakan, menitoring dan evaluasi Pekerjaan Teknik yang

berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan mesin instansi, Sipil dan

Traksi.

b. Menyusun Norma/Standard untuk pemeliharaan dan investasi, mesin

instansi, Sipil dan Traksi.

c. Menentukan Norma/Standar fisik dan mutu suku cadang mesin instansi,

Sipil dan Traksi.

d. Mengkaji dan mengembangkan Manajemen Teknik secara inovatif guna

pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisisen.

e. Melaksanakan pengujian sarana dan metode baru bidang Teknik.

11.Kepala Bagian Teknologi

a. Merancanakan, monitoring dan evaluasi Pengolahan dan Pengawasan

Mutu untuk mendukung perencanaan produksi Pabrik sesuai permintaan

pasar.

b. Mengkaji dan mengembangkan Manajemen pengolahan secara inovatif

guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.

(52)

d. Memantau persediaan produksi jadi pabrik dan melaksanakan

pengangkutan produksi jadi karet (Sheet, Latek Pekat, SIR), minyak sawit

ke Instaalsi Pelabuhan.

e. Menentukan Norma/Standar fisik dan mutu, bahan kimia dan bahan

pendukung pengolahan pabrik.

f. Memantau/memonitor dan mengevaluasi pengelolaan limbah cair, padat

dan gas.

g. Melaksanakan pengurusan perizinan yang berkaitan dengan lingkungan.

12. Kepala Bagian Pembiayaan

a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) interim dan

tahunan kepada pemegang saham.

b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian) interim

dan stake holders (pemegang saham, Bapepam, Intansi terkait lainnya).

c. Mempersiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham yang berkaitan

dengan data keuangan.

d. Monitoring dan evaluasi sistem internal kontrol dalam rangka

mengamankan asset perusahaan.

e. Monitoring dan evaluasi terlaksananya Sistem Informasi Manajemen

(SIM) agar berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuan.

f. Melaksanakan penagihan piutang non niaga.

g. Melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap aktiva perusahaan.

(53)

i. Menyusun Strategic Planning (SP) dan Rencana Jangka Panjang (RJP)

Bagian serta Rencana Kerja Anggaran Persuahaan (RKAP)/Rencana Kerja

Operasional (RKO) Bagian Pembiayaan.

j. Membuat dan menghimpun pedoman penyusunan RKAP

13.Kepala Bagian Umum

a. Mengurus penerbitan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna

Bangunan (HGB) Kantor Direksi.

b. Memonitor penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Unit.

c. Mengurus pengelolaan Poliklnik Kantor Direksi dan memonitor

pengiriman pasien poliklinik Kantor Direksi.

d. Melaksanakan dan memonitor pelaksanaan Sistem Manajemen Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (SMK3).

e. Melaksanakan kegiatan perusahaan yang bersifat protokoler, mengurus

tamu perusahaan dan operasional urusanrumah tangga Kantor Direksi.

f. Pengawasan dan pengendalian keamanan lingkungan Perusahaan.

14.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan

kontribusi yang diberikan kepada Perusahaan.

b. Melaksanakan pembangunan sistem dan Training Program dalam rangka

pemenuhan kompetensi.

c. Melaksanakan program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

(54)

e. Merekapitulasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sistem

Penilaian Kinerja (SPK), kesepakata karya, bimbingan karya dan penilaian

kinerja serta melaksanakan SPK di Bagian SDM.

f. Merekapitulasi dan memelihara data personalia.

g. Melaksanakan kegiatan rekruitmen SDM

h. Melaksanakan kegiatan Promos, Kenaikan Golongan, Demosi dan Mutasi.

i. Melaksanakan dan mengkoordinir program Asuransi Karyawan dengan

mengacu kepada ketentuan yang berlaku.

j. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kesejahteraan

Karyawan.

15.Kepala Bagian Pemasaran

a. Menyusun program dan menetapkan strategi pemasaran, kebijakan

pemasaran yang didasarkan kepada infromasi dan analisa pasar.

b. Mengelola Instalasi Belawan sebagai operasional proses penjualan dalam

hal pergudangan, pemeriksaan/pengawasan mutu dan pengapalan komoditi

karet.

c. Monitoring dan evaluasi mutu persediaan hasil produksi bersama Bagian

terkait.

d. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait yang menyangkut kebijaikan

produksi, mutu, penjualan, penyelesaian klaim,asuransi maupun

(55)

16.Kepala Bagian Pengadaan Barang

a. Merumuskan kebijakan dan prosedur pengadaan barang yang diperlukan

perusahaan yang pengadaannya harus melalui Kantor Direksi dan Unit

Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan pengadaan barang yang pelaksanaannya melalui Kantor

Direksi dengan sistem Penunjukan Langsung.

c. Monitoring persediaan barang gudang di Distrik Manejer dan Kebun/Unit.

d. Melaksanakan dan mengevaluasikan survey kepuasan pemasok dan

evaluasi kinerja pemasok di Kantor Direksi.

3. 4. Proses Penggolongan Perekrutan Karyawan di PT Perkebunan Nusantara III Medan

PT Perkebunan Nusantara III Medan mempunyai 3 (tiga) penggolongan

pegawai yaitu :

1. Pegawai Harian

Penerimaan pegawai ini dilakukan oleh masing-masing bagian dalam kebun

yang disetujui oleh administratur kebun setempat. Dalam penerimaan ini

pegawai ini tidak memerlukan syarat-syarat khusus, yang penting pegawai

tersebut mampu bekerja perharinya. Pegawai ini biasanya dengan kebun.

Apabila masih kurang, maka dicari melalui Angkatan Kerja Antar Daerah

(AKAD).

2. Pegawai Bulanan

(56)

a. Menyerahkan surat lamaran kerja ditulis tangan sendiri di atas kertas

materai.

b. Daftar riwayat hidup

c. Surat keterangan berkelakuan baik dan Kepolisian setempat

d. Fotocopy ijazah yang dimiliki

Wewenang penerimaan pegawai bulanan ini sepenuhnya ditangan pimpinan

kebun yang sebelumnya harus terlebih dahulu mendapat izin prinsip secara

tertulis dari Direksi dan formasinya tersedia dalam RKAP. Penerimaan ini

diprioritaskan untuk anak pegawai atau pensiunan PTPN III. Biasanya juga

diambil dari pegawai harian yang berprestasi baik.

3. Pegawai Staf

Penerimaan pegawai staf ini biasanya adalah hasil promosi dari pegawai

yang berprestasi baik dan mempunyai pendidikan yang tinggi. Jika

seandainya masih harus menambah pegawai staf dari luar perusahaan maka

pendidikan yang terendah adalah Sarjana Muda dan mempunyai kecakapan

kerja serta pengalaman yang tinggi. Sedangkan syarat-syarat yang

diperlukan masih sama dengan syarat pegawai bulanan.

Sistem seleksi penerimaan karyawan pada PTPN III Medan terdiri dari :

a. Ujian pengetahuan umum dan pengetahuan teknis sesuai dengan bidangnya.

b. Psikotes

c. Wawancara

d. Tes Kesehatan oleh Dokter Perusahaan atau yang ditunjuk

e. Tes bersih diri sesuai ketentuan yang berlaku

(57)

Perusahaan melakukan proses seleksi terhadap karyawan bertujuan untuk

mendapatkan karyawan yang paling tepat untuk memangku jabatan, agar

nantinya apa yang disebut denganthe rightman on the right place dapat terwujud

dalam operasi perusahaan. Seleksi ini biasanya dilakukanoleh perusahaan setelah

terlebih dahulu ditetapkan kualifikasi (persyaratan) yang dibutuhkan.

Tahap-tahap seleksi yang telah berhasil dilalui, maka calon pegawai

ditempatkan pada tempat yang paling sesuai dengan kemampuannya

masing-masing ( the right man on the right place). Perekrutan di PTPN III Medan

berdasarkan pada pendidikan keahlian yang dimiliki pegawai tersebut dan

menempatkannya pada bagian yang membutuhkannya. Setelah pegawai tersebut

ditempatkan maka harus menjalani masa orientasi dan pelatihan selama minimal

6 (enam) bulan dan maksima 12 (dua belas bulan) dengan ketentuan :

1. Berasal dari Karyawan Bulanan

a. Selama masa orientasi dan pelatihan yang bersangkutan tetap berstatus

karyawan bulanan.

b. Bersangkutan menerima tambahan upah, santunan sosial dan jaminan

sosial sebesar selisih antara golongan tertinggi nol tahun dan golongan

yang dipangkunya.

c. Bersangkutan menerima hak-hak lainnya sesuai dengan golongannya.

d. Bila menurut pemantauan dan evaluasi perusahaan yang bersangkutan

dinilai tidak berhasil dalam menjalani masa orientasi dan pelatihan maka

tambahan sebagaimana dimaksudkan di atas dihapuskan.

Karyawan bulanan yang telah menjalani masa orientasi dan pelatihan

(58)

golongan I/0 dengan catatan masa kerja sebagai karyawan bulanan, termasuk

masa orientasi dan pelatihan diperhitungan sebagai masa kerja efektif, yaitu masa

kerja yang dipakai untuk menetapkan besarnya pensiun, pemberian penghargaan

masa kerja dan penghargaan khusus.

2. Berasal dari Pelamar Umum

Setelah lulus dalam seleksi, yang bersangkutan ditetapkan dalam status

trainee dan wajib menjalani orientasi dan pelatihan selama minimal 6 (enam)

bulan. Setelah dalam masa orientasi dan pelatihan berhasil, yang bersangkutan di

angkat sebagai calon pegawai dengan masa percobaan maksimal 3 (tiga) bulan.

Calon yang dinyatakan lulus pada masa percobaan di angkat sebagai pegawai

dengan ketentuan :

a. Sarjana D III dalam golongan I/2 tahun

b. Sarjana strataI (S1) dalam golongan II/0 tahun

c. Sarjana Strata I (S1) dengan keahlian khusus yang dibutuhkan oleh

perusahaan dalam golongan II/4 tahun.

3. 5. Kinerja Karyawan di PT Perkebunan Nusantara III Medan

Pengertian kinerja menurut PTPN III Medan merupakan hasil kerja nyata

dengan norma hasil karya, sikap kerja dan cara kerja setiap karyawan. Penilaian

kinerja karyawan merupakan akhir dari rangkaian penilaian karyawan yang

diperoleh dari hasil evaluasi kesepakatan kinerja yang dituangkan dalam

(59)

PTPN III Medan selalu melakukan penilaian prestasi karyawannya secara

ketat. Ini dimaksudkan sebagai alat kontrol bagi perusahaan untuk mengetahui

pegawai mana yang berprestasi baik dan berprestasi rendah.

Tujuan penilaian kinerja menurut PTPN III Medan adalah :

1. Sistem penilaian kinerja dilaksanaan dalam rangka mengimplementasikan

transformasi kultural guna pelaksanaan program transformasi bisnis, dimana

unsur subjektif dalam kinerja karyawan berganti menjadi objektif.

2. Untuk mendukung sasaran operasional perusahaan yang telah ditetapkan

dalam kegiatan performance indicator (KPI), Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP) dan sejalan dengan rencana kerja secara menyeluruh.

3. 5. 1. Sistem Penilaian Kinerja Karyawan

Sistem penilaian kinerja karyawan meliputi 3 (tiga) tahap, yaitu :

a. Tahap Kesepakatan Kinerja

Merupakan kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan langsung untuk

menetapkan target hasil kerja dan performance kepersonaliaan.

Kesepakatan kinerja dilaksanakan satu tahun sekali. Persiapan program

kerja dilakukan pada bulan November –Desember dan ditandatangani pada

bulan Januari.

b. Tahap Bimbingan Kinerja

Merupakan tahap evaluasi dan pembinaan yang memberikan umpan balik

dan masukan terhadap pencapaian target yang telah disepakati dalam

kesepakatan kinerja. Bimbingan kinerja dilakukan oleh atasan langsung

(60)

akan memberikan manfaat apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian

terhadap pencapaian kesepakatan kinerja.

c. Tahap Penilaian Kinerja

Merupakan evaluasi akhir terahdap kinerja karyawan selama satu ahun.

Penilaian kinerja dilakukan oleh atasan yang dilaksanakan pada bulan

Januari tahun berikutnya dan sduah diterima Kantor Direksi pada akhir

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah karyawan, Produktivitas dan Laba
Tabel 1.2 Operasional Variabel
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANSIASI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Pekerjaan : 4 (empat) bulan kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK). Demikian, atas perhatiannya diucapkan

Based on these problems it is necessary to do a study for design an application template pattern and motif embroidery karawo with previously identified patterns and motifs

Hasil Koreksi Aritmatik terhadap Harga Penawaran Perusahaan yang dievaluasi

Sehubungan dengan pelaksanaan Evaluasi Penawaran dari perusahaan yang saudara pimpin,. maka dengan ini kami mengundang saudara dalam Kegiatan Klarifikasi Berkas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi pestisida golongan karbamat dengan jenis karbofuran dan metomil di perairan Pantai Mlonggo, Kabupaten

Ensiklopedi adalah suatu sebuah referensi yang berisikan artikel-artikel dari berbagai macam sumber seperti : ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, tokoh-tokoh dunia,

Nomor surat dan kode surat yang dibatasi garis miring ditulis rapat tanpa spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau..

Figure 7: The initial terrain points (black crosses) detected from the Gaussian decomposition method (performed over the whole waveform) and the new terrain points (blue