SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KARTU AS
(STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM USU)
OLEH
ABDUL HADI SIREGAR 070502088
PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Customer Value terhadap Loyalitas Pelanggan kartu As (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Hukum USU)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Customer Value yang terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan dan nilai harga terhadap loyalitas pelanggan kartu As pada mahasiswa Fakultas Hukum USU.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dengan populasi sasaran adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU yang menggunakan kartu As sebagai kartu selulernya. Sampel yang diambil sebanyak 95 orang dengan cara penarikan jumlah sampel berdasarkan rumus untuk jumlah populasi yang tidak diketahui. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Variabel yang diukur menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0 dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel nilai produk dan nilai harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan nilai pelayanan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian secara determinan (R2) variabel independen yaitu nilai produk, nilai pelayanan dan nilai harga mampu menjelaskan terhadap variabel terikatnya yaitu loyalitas pelanggan sebesar 42,9% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Customer Value (Nilai Pelanggan), Nilai Produk, Nilai Pelayanan,
ABSTRACT
This title of this research is "Analysis of the Effect of Customer Value to the Customer Loyalty of As simcard (Case Study on USU students of the Law Faculty)". The purpose of this study is to investigate and to analyze the influence of customer value which consits of product value, service value, and price value to the customer loyalty of As simcard on USU students of the Law Faculty.
The sampling technique using a purposive sampling method. With a target population is USU students of the Law Faculty who are using As simcard as his cellular card. Samples taken as many as 95 people by the withdrawal of the number of samples based on the formula for the total of population which is unknown. Data were collected using a questionnaire. Variables measured using a Likert scale. Processing data using SPSS software version of 15.0 and hypothesis testing with multiple linear regression analysis.
The test results showed that the variables are partially the product value and price value in a positive and significant impact on customer loyalty, while the value of the service does not affect in a significant impact on customer loyalty. The determinants testing (R2) to the independent variable that the product value, service value and price value are able to explain the dependent variable that the customer loyalty by 42.9% and the rest explained by other factors not examined in this study.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis
bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Customer Value
terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu As (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas
Hukum USU)”.
Penelitian ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat untuk meperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara tahun akademik 2010/2011.
Pertama sekali penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tuaku yang tersayang dan tercinta, ayahanda Daulat Siregar dan ibunda
tercinta Nurbaiyah Pane, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, doa,
dan bantuan dalam segala hal serta motivasi yang tiada henti kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, MEc, dan ibu Dra. Marhayanie, Msi, selaku Ketua
dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, M.M, selaku dosen
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku dosen penguji I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran kepada penulis demi
kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu
dan memberikan kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi
ini.
7. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku dosen wali dan seluruh dosen
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang telah memberikan
banyak pengarahan kepada penulis selama perkuliahan.
8. Kakak, abang, serta adik ku tercinta, Kak Diah, Bang Adun, Kak Siti, Bang
Amad dan dek Arif, yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi kepada
penulis.
9. Kepada teman-temanku Yusuf Hardian, Anantha, Luqman, Nurdin, Adi,
Amar, Heri, Ihsan, Ari, Bagus dan teman-teman di Departemen Manajemen
FE USU angkatan 2007, terima kasih atas persahabatannya.
10.Kepada para pengurus EMBC HMM yaitu Nanda Kesuma Lubis, ibot ku Devi
Novita Sari Siregar (De Ns Pahu), Afrinaldi Sinaga, dan kawan-kawan
11.Kepada para pengurus HMM FE USU periode 2010-2011 dan periode
2011-2012, bang Ganjang, Ade Nurhidayat, Nanang Ritonga, dan kawan-kawan
pengurus HMM lainnya.
12.Kepada adik-adik Manajemen 2009 dan 2010 terutama kepada Wiwit Astriani
yang telah memberikan perhatian, semangat, dan motivasi kepada penulis
selama penulisan skripsi ini.
13.Kepada kawan-kawan satu kos, A’am, Andang, Ridho dan Bobby. Terima
kasih atas bantuan, motivasi dan semangat yang telah diberikan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, tanpa henti penulis bersyukur yang tak terhingga kepada Allah
SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan,
dan semoga dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Medan, Juli 2011
Penulis
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 20
4.1 Logo Perusahaan Telkomsel ... 37
4.2 Kartu HALO ... 38
4.3 Kartu SimPATI ... 39
4.4 Kartu As ... 39
4.5 Telkomsel Flash ... 42
4.6 Blackberry Service ... 42
4.7 Histogram ... 53
4.8 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 54
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 73 2 Distribusi Jawaban 30 Responden Uji Validitas
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Customer Value terhadap Loyalitas Pelanggan kartu As (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Hukum USU)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Customer Value yang terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan dan nilai harga terhadap loyalitas pelanggan kartu As pada mahasiswa Fakultas Hukum USU.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dengan populasi sasaran adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU yang menggunakan kartu As sebagai kartu selulernya. Sampel yang diambil sebanyak 95 orang dengan cara penarikan jumlah sampel berdasarkan rumus untuk jumlah populasi yang tidak diketahui. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Variabel yang diukur menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0 dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel nilai produk dan nilai harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan nilai pelayanan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian secara determinan (R2) variabel independen yaitu nilai produk, nilai pelayanan dan nilai harga mampu menjelaskan terhadap variabel terikatnya yaitu loyalitas pelanggan sebesar 42,9% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Customer Value (Nilai Pelanggan), Nilai Produk, Nilai Pelayanan,
ABSTRACT
This title of this research is "Analysis of the Effect of Customer Value to the Customer Loyalty of As simcard (Case Study on USU students of the Law Faculty)". The purpose of this study is to investigate and to analyze the influence of customer value which consits of product value, service value, and price value to the customer loyalty of As simcard on USU students of the Law Faculty.
The sampling technique using a purposive sampling method. With a target population is USU students of the Law Faculty who are using As simcard as his cellular card. Samples taken as many as 95 people by the withdrawal of the number of samples based on the formula for the total of population which is unknown. Data were collected using a questionnaire. Variables measured using a Likert scale. Processing data using SPSS software version of 15.0 and hypothesis testing with multiple linear regression analysis.
The test results showed that the variables are partially the product value and price value in a positive and significant impact on customer loyalty, while the value of the service does not affect in a significant impact on customer loyalty. The determinants testing (R2) to the independent variable that the product value, service value and price value are able to explain the dependent variable that the customer loyalty by 42.9% and the rest explained by other factors not examined in this study.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi yang semakin maju dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal
ini menyebabkan persaingan yang sangat ketat di semua bidang usaha bisnis.
Perkembangan globalisasi yang menyebabkan iklim persaingan yang ketat
tersebut memaksa perusahaan harus mampu beradaptasi dan melakukan inovasi
untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Perusahaan dituntut untuk
terus-menerus melakukan berbagai modifikasi di bidang pemasaran (marketing) yang
merupakan salah satu fokus orientasi perusahaan di dalam mempertahankan
produk agar dapat bertahan di pasar dan tetap diminati oleh konsumen.
Dalam benak konsumen saat ini, kualitas dan harga produk adalah sesuatu
yang terintegritas dalam identitas produk. Konsumen yang berpengalaman, akan
memiliki harapan yang sangat besar atas pelayanan yang diinginkannya dari
sebuah produk seperti alternatif produk pilihan, kecepatan pelayanan,
kenyamanan dan serta kemudahan dalam menggunakan produk.
Oleh sebab itu, perusahaan pada saat ini sangat fokus terhadap pencapaian
konsumen akan hal-hal yang diinginkannya diatas tersebut. Perusahaan terus
berusaha memikirkan berbagai strategi usaha untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan untuk mencapai tingkat kepuasannya.
Sehingga dengan tercapainya kepuasan yang diinginkan konsumen tersebut maka
Bagi perusahaan, dalam jangka panjang lebih menguntungkan
mempertahankan pelanggan lama (pelanggan yang loyal) dibandingkan
terus-menerus menarik dan menumbuhkan pelanggan baru, karena semakin mahalnya
biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi yang sedemikian ketat.
Pelanggan yang telah memiliki loyalitas kepada perusahaan cenderung melakukan
transaksi berulang dan mencari apa yang dibutuhkannya kepada perusahaan
tersebut.
Perusahaan perlu menjaga loyalitas pelanggan karena dengan menjaga
loyalitas tersebut berarti perusahaan telah melakukan salah satu usaha penting
dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Loyalitas itu sendiri
adalah tentang persentase dari orang yang pernah membeli dalam kerangka waktu
tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembeliannya yang pertama
(Situmorang, 2009:138).
Konsep Customer Value merupakan salah satu usaha penting dalam
melihat, menganalisis dan menciptakan loyalitas pelanggan. Menurut Woodruff
(dalam Tjiptono, 2005:297) Customer Value adalah preferensi perseptual dan
evaluasi pelanggan terhadap atribut produk, kinerja atribut, dan konsekuensi yang
didapat dari pemakaian produk yang memfasilitasikan pencapaian tujuan dan
sasaran pelanggan dalam situasi pemakaian. Pelanggan akan memberikan nilai
yang positif apabila kinerja produk/jasa yang ditawarkan berada diatas harapan.
Nilai positif ini cenderung akan menimbulkan kesenangan, yang kemudian pada
Menurut Kotler & Armstrong (2001:296) Persepsi tentang nilai pelanggan
dapat diukur dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai personil, dan nilai citra.
Tingkat persepsi tentang nilai yang tinggi akan menghasilkan kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh pelanggan
maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi). Para pakar
pemasaran yang lain seperti Sweeny & Soutar dalam Tjiptono (2005:298),
mengatakan nilai pelanggan terdiri dari empat dimensi yaitu : emotional value,
social value, quality/performance value, price/value of mone. Sedangkan menurut
Chodury, Reardon, dan Srivasta dalam Istijanto (2009:202), customer value (nilai
pelanggan) terdiri dari pelayanan, kualitas produk, suasana ritel, kenyamanan dan
harga.
Salah satu jenis usaha yang mengalami persaingan yang ketat pada saat
sekarang ini adalah usaha di bidang usaha telekomunikasi khususnya di bidang
usaha operator kartu seluler. Ditengah sengitnya persaingan operator kartu seluler
saat ini, tentunya para perusahaan provider kartu seluler tersebut berlomba-lomba
memenangkan hati dan mempertahankan pelanggannya. Berbagai cara dilakukan
untuk menarik perhatian konsumen dan mempertahankan pelanggannya, mulai
dari persaingan tarif harga, persaingan akan layanan, dan persaingan iklan di
televisi.
Telkomsel yang merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi raksasa
telah berhasil menguasai industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Perusahaan
ini memiliki berbagai kelebihan dalam layanannya yang disajikan kepada
industri telekomunikasi seluler di Indonesia, terus berusaha mencapai dan
menjaga nilai pelanggan yang terdiri dari nilai kinerja produk, nilai pelayanan dan
nilai harga untuk menciptakan pelanggan yang loyal.
Berbagai strategi dilakukan Telkomsel untuk melakukan pencapaian nilai
pelanggan tersebut guna menciptakan loyalitas pelanggan. Telkomsel
menawarkan berbagai program layanan seperti: tarif SMS hemat, bonus bicara
dan bonus SMS, perhitungan per detik, masa aktif lama, gratis internet 10 MB dan
pilihan pembayaran yang variatif. Telkomsel juga dilengkapi dengan fitur-fitur
yang menarik, yaitu : internasional roaming, layanan dunia 3G, layanan transfer
pulsa, NSP, Telkomsel call me, Telkomsel SMS me, call waiting, call forwarding,
SMS, MMS dan GPRS (www.tekomsel.co.id).
Kartu As yang merupakan salah satu produk unggulan PT. Telkomsel
diluncurkan pada pertengahan tahun 2004. Kartu As ditujukan untuk melayani
segemen pasar menengah ke bawah khususnya remaja dan pemakai pemula. Kartu
As diposisikan sebagai kartu seluler yang memberi kualitas terbaik dengan harga
terjangkau, serta dilengkapi dengan berbagai layanan yang didasarkan pada
pemenuhan keinginan konsumen yang selama ini belum dapat terpenuhi oleh
kartu seluler manapun. Kartu As merupakan kartu seluler prabayar dengan
beberapa keunggulan terutama dari sisi tarif rendah, jangkauan luas, dan bebas
Tabel 1.1
Top Brand Index Kartu Seluler GSM Prabayar pada tahun 2009 Kartu Seluler Top Brand Index
Simpati 42,9 %
Top Brand Index Kartu Seluler GSM Prabayar pada tahun 2010 Kartu Seluler Top Brand Index
Simpati 49,9 %
Top Brand Index Kartu Seluler GSM Prabayar pada tahun 2011 Kartu Seluler Top Brand Index
Simpati 48,0 %
Dari data ketiga tabel Top Brand Index diatas, dapat dilihat bagaimana
tingkat persentase peminat kartu As selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2009,
Indonesia. Pada tahun 2010, kartu As tetap pada posisinya yaitu posisi kelima
sebagai kartu seluler GSM prabayar yang diminati oleh pengguna kartu seluler di
Indonesia. Namun tingkat persentase peminatnya mengalami penurunan menjadi
6,5 %. Pada tahun 2011, tingkat persentase peminat kartu As mengalami kenaikan
yang cukup besar menjadi 9,9 % dan kartu As menempati posisi keempat sebagai
kartu seluler GSM prabayar yang diminati oleh pengguna kartu seluler di
Indonesia.
Kartu As yang merupakan produk paling muda yang dikeluarkan oleh
Telkomsel, berdasarkan penilaian Top Brand Index yang dilakukan Frontier
Consulting Grup telah berhasil menempati posisi keempat sebagai kartu seluler
GSM prabayar yang diminati oleh pengguna kartu seluler Indonesia pada tahun
ini dan mengalahkan tiga kartu seluler GSM prabayar lainnya.
Selain itu, diantara ketiga produk telkomsel kartu As lah yang mengalami
pertumbuhan jumlah pelanggan yang paling tertinggi pada tahun 2010 yaitu
sebesar 27,6 % yang membuktikan kartu As adalah kartu seluler GSM prabayar
yang sangat diminati. Dan sejak tahun 2010, kartu As memanjakan para
pelanggannya guna menjaga pelanggannya tetap loyal dengan berbagai program
layanan seperti : layanan tarif panggilan sebesar Rp 20/menit ke sesama
telkomsel, Rp 600/menit ke operator lain, dan juga setelah kirim 3 SMS berbayar
(Rp. 150/SMS) pelanggan langsung mendapatkan 5000 SMS gratis ke semua
operator yang bisa dipergunakan dari 00.00-16.59 waktu setempat.
Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, terlihat bahwa kartu As mampu
mempertahankan dan menambah jumlah pelanggannya ditengah ketatnya
persaingan operator kartu seluler saat ini. Oleh karena itu, penulis tertarik ingin
melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana customer value atau nilai
pelanggan dimana variabel yang digunakan penulis yaitu nilai produk, nilai
pelayanan, dan nilai harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pengguna
kartu As khususnya para mahasiswa yang merupakan konsumen yang kritis yang
sedang mengalami proses pendewasaan mental dan intelektual.
Fakultas Hukum USU yang menjadi tempat penelitian penulis, merupakan
fakultas yang memiliki mahasiswa dengan tingkatan strata sosial yang
berbeda-beda. Berdasarkan pra survey yang dilakukan peneliti terhadap 50 mahasiswa di
Fakultas Hukum USU, diperoleh bahwa sebanyak 28 orang (56%) menggunakan
kartu As sebagai kartu selulernya, dan 10 orang lainnya (44%) menggunakan
kartu seluler operator yang lain.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Customer Value
terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu As (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Hukum USU)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diterangkan di atas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah pengaruh
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pelanggan (customer
value) yang terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, dan nilai harga terhadap loyalitas
pelanggan kartu As pada mahasiswa Fakultas Hukum USU dan mengetahui faktor
mana yang paling dominan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang penulis
telah peroleh selama proses perkuliahan serta dapat memperdalam dan menambah
wawasan pengetahuan penulis di bidang pemasaran (marketing), khususnya
tentang nilai pelanggan (customer value) yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini memberikan bahan masukan pada perusahaan dalam
menciptakan loyalitas pelanggan pada konsumen dan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan kedepan.
3. Bagi Pihak lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi
pihak lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan
dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)
“pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegaitan penting
yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran.”
Konsep inti pemasaran merubah peran pemasaran seiring dengan
kesadaran akan pentingnya pelanggan bagi suatu perusahaan. Menurut Kotler dan
Susanto (2000:19), manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari
barang-barang, jasa, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok
sasaran yang mempunyai tujuan pelanggan dan organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pemasaran
bertujuan untuk memuaskan konsumennya. Dengan mengenali apa yang
dibutuhkan (needs) dan apa yang diinginkan (wants) dari pasar sasaran dan
konsumen selalu diberikan kepuasan yang dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien dibandingkan pesaing, ini merupakan kunci utama untuk mencapai sasaran
2.1.2 Pengertian Pelanggan
Pelanggan menurut Cambridge International Dictionaries dalam
Lupiyoadi (2001:143), adalah “a person who buys goods or a services” atau
pelanggan adalah seseorang yang membeli barang dan jasa. Sementara menurut
Webster’s 1928 Dictionary dalam Lupiyoadi (2001:143) pelanggan adalah “one
who frequents any place of sale for producing what he wants ...”. (Pelanggan
adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk
memenuhi apa yang diinginkan..).
Jadi, dengan kata lain pelanggan merupakan seseorang yang secara
berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya
dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk
atau jasa tersebut.
2.1.3 Nilai Pelanggan (Customer Value) 1. Pengertian Nilai Pelanggan
Istilah nilai (value) digunakan sebagai konteks yang berbeda. Menurut
Woodruff (1997:142), Customer Value adalah pilihan yang dirasakan pelanggan
dan evaluasi terhadap atribut produk dan jasa, kinerja atribut dan konsekuensi
yang timbul dari penggunaan produk untuk mencapai tujuan dan maksud
konsumen ketika menggunakan produk. Woodruff juga mendefinisikan Customer
Value sebagai persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang diinginkannya dari
penggunaan suatu produk/jasa. Customer Value dapat dijabarkan sebagai
preferensi yang pelanggan rasakan terhadap ciri produk, kinerja, dan sejauh mana
Menurut Slywotzky dalam Tjiptono (2005:144), customer value
didasarkan pada perspektif pelanggan atau organisasi bersangkutan, dengan
mempertimbangkan keinginan dan keyakinan pelanggan dari pembelian dan
penggunaan suatu produk atau jasa.
Zeithaml dalam Tjiptono (2005:145), mendefinisikan nilai pelanggan
sebagai penilaian keseluruhan konsumen terhadap utilitas sebuah produk
berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima dan apa yang diberikan.
Pencarian nilai oleh pelanggan terhadap produk/jasa perusahaan,
kemudian menimbulkan teori yang disebut dengan customer delivered value, yaitu
besarnya selisih nilai yang diberikan oleh pelanggan terhadap produk/jasa
perusahaan yang ditawarkan kepadanya (customer value) dengan biaya yang harus
dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh produk/jasa tersebut. (Kotler, 1997
dalam Lupiyoadi, 2001:144).
Konsumen secara langsung atau tidak langsung akan memberikan
penilaian terhadap produk/jasa yang akan dibeli atau yang pernah dikonsumsinya.
Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian keseluruhan antara apa yang diterima
dan dialami dibandingkan dengan yang diharapkan. Terdapat dua faktor utama
yang dijadikan pedoman oleh konsumen, yaitu : layanan yang diterima dan
layanan yang diharapkan. Layanan yang pernah dialami ini akan menjadi standar
perbandingan akan layanan yang diterima sekarang. (Suryani, 2008:119).
Kinerja produk yang dirasakan pelanggan sama atau lebih besar dari yang
diharapkan, yang dianggap bernilai dapat memberikan kepuasan (Kotler,
dan dijelaskan oleh pelanggan. Nilai konsekuensi adalah penilaian subyektif
pelanggan sebagai konsekuensi dari penggunaan dan pemanfaatan produk jasa.
2. Hirarki Nilai Pelanggan (Customer Value)
Menurut Woodruff (1997:142), hirarki nilai pelanggan (customer value) terdiri
dari tiga tingkatan yaitu :
a. Atribut produk atau jasa (product atributes), dasar hirariki yaitu pelanggan
berfikir mengenai produk atau jasa sebagai rangkaian dari atribut dan kinerja
atribut.
b. Konsekuensi produk dan jasa (product consequences), konsekuensi yang
diinginkan oleh pelanggan ketika informan membeli dan menggunakan produk
dan jasa.
c. Maksud dan tujuan pelanggan (customer’s goal and purposes), maksud dan
tujuan pelanggan yang dicapai melalui konsekuensi tertentu dari penggunaan
produk jasa.
3. Dimensi Faktor Nilai Pelanggan
Menurut Kotler & Armstrong (2001:295) Customer Value atau nilai
pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total dimana
nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan
dari produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya
yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi,
mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.
Tingkat persepsi tentang nilai yang tinggi akan menghasilkan kepuasan
pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).
Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari nilai produk, nilai pelayanan,
nilai personil, dan nilai citra (Kotler & Armstrong, 2001:296).
Menurut Chodury, Reardon, dan Srivasta dalam Istijanto (2009:202),
customer value (nilai pelanggan) terdiri dari pelayanan, kualitas produk, suasana
ritel, kenyamanan dan harga.
Menurut Sweeny dkk dalam Tjiptono ( 2005:298), nilai pelanggan terdiri
dari empat dimensi, yaitu :
a. Emotional value, utlitas yang bersal dari perasaan atau afektif/emosi positif
yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.
b. Social value, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan
konsep diri-sosial konsumen.
c. Quality/performance value, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi
biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.
d. Price/value of money, utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kinerja
yang diharapkan dari suatu produk atau jasa.
4. Tipe Pelanggan
Sheth & Mittal dalam Tjiptono (2005:145), mengelompokkan tipe
pelanggan kedalam tiga kategori yaitu : user, buyer, dan payer. Kemudian tiga
kategori ini diturunkan menjadi sembilan tipe nilai pelanggan yaitu :
a. Performance value, adalah kualitas hasil fisik dari penggunaan suatu
melaksanakan fungsi fisik utamanya secara konsisten. Performance value terletak
pada dan berasal dari komponen fisik dan jasa.
b. Social value, manfaat produk/jasa yang bertujuan untuk memuaskan keinginan
seseorang dalam mendapatkan pengakuan atau kebanggan sosial. Pelanggan yang
mengutamakan social value akan memilih produk/jasa yang mengkomunikasikan
citra yang selaras dengan teman-temannya atau menyampaikan citra sosial yang
ingin ditampilkannya.
c. Emotional value, kesenangan dan kepuasan emosional yang didapatkan user
dari produk/jasa.
d. Price value, harga yang fair dan biaya-biaya finansial lainnya yang berkaitan
dengan upaya mendapatkan produk/jasa.
e. Credit value, berupa situasi terbebas dari keharusan membayar kas pada saat
membeli atau membayar dalam waktu dekat. Pada prinsipnya, nilai ini
menawarkan kenyamanan berkenaan dengan pembayaran.
f. Financing value, penawaran syarat dan finansial skedul pembayaran yang lebih
longgar dan terjangkau.
g. Service value, berupa bantuan yang diharapkan pelanggan berkaitan dengan
pembelian produk/jasa.
h. Convinience value, berupa penghematan waktu dan usaha yang dibutuhkan
untuk memperoleh produk/jasa.
i. Personalization value, menerima produk/jasa disesuaikan dengan kondisi
2.1.4 Pengertian, Karakteristik, dan Tahapan Loyalitas Pelanggan 1. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Kesetiaan pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka
pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena kesetiaan
pelanggan memiliki nilai strategik bagi perusahaan. (Dick dkk dalam Suryani
2008:99).
Loyalitas secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan
seseorang terhadap suatu objek. Pelanggan adalah seseorang yang terbiasa
membeli suatu produk. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi
yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa ada stock record hubungan
yang kuat dan pembelian ulang. Orang tersebut bukanlah pelanggan (Griffin,
2003:31).
Pelanggan yang loyal umumnya akan melanjutkan pembelian produk atau
jasa tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternatif produk atau jasa yang
lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Dua kondisi penting yang
berhubungan dengan loyalitas adalah retensi pelanggan (customer retention) dan
total pangsa pasar (total share of customer). Tingkat retensi pelanggan adalah
persentase pelanggan yang telah memenuhi sejumlah pembelian ulang selama
periode waktu yang terbatas. Pangsa pasar perusahaan menunjukkan persentase
dari anggaran pelanggan yang dibelanjakan ke perusahaan tersebut. Kenyataan
menunjukkan program meretensi pelanggan dan membuat pelanggan loyal
ternyata biayanya lebih murah dibandingkan dengan mencari pelanggan baru yang
Menurut Palilati (2006:30) loyalitas konsumen adalah efek akhir dari suatu
pembelian, yang diartikan sebagai suatu sikap dan niat untuk berperilaku di masa
depan, dan diekspresikan melalui hal - hal sebagai berikut : komitmen untuk
memberikan rekomendasi kepada orang lain, niat atau keinginan untuk
menceritakan hal - hal yang positif tentang perusahaan, dan kesediaan untuk
membayar mahal (beban biaya).
2. Karakteristik Pelanggan yang Loyal
Elemen-elemen perilaku loyal pelanggan dapat diukur dari jumlah rupiah
atau volume produk atau jasa yang dipesan (dibeli) selama periode tertentu,
customer lifeture, atau rata-rata lamanya waktu, number of brand purchase,
customer share, dan repurchase rate (tingkat pembelian ulang).
Menurut Griffin (2003:138), mengungkapkan bahwa pelanggan yang loyal
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Melakukan pembelian secara teratur.
b. Membeli di luar lini produk/jasa.
c. Merekomendasikan kepada orang lain.
d. Menunjukkan kekebalan terhadap daya tarik produk sejenis dari pesaing.
3. Tahapan Loyalitas Pelanggan
Brown dalam Hurriyanti (2005:138) mengungkapkan bahwa loyalitas
pelanggan terdiri dari tiga tahap sebagai berikut :
a. The Courtship
Pada tahap ini, hubungan yang terjadi antara perusahaan dan pelanggan terbatas
penawaran produk dan harga yang dilakukan pesaing lebih baik maka mereka
akan berpindah.
b. The relationship
Pada tahapan ini, tercipta hubungan yang erat antara perusahaan dengan
pelanggan. Loyalitas yang terbentuk tidak lagi didasarkan pada pertimbangan
produk/jasa dan harga, walaupun tidak ada jaminan pelanggan tidak akan melihat
pesaing. Selain itu, pada tahap ini terjadi hubungan yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak.
c. Marriage
Pada tahapan ini hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya tidak dapat
dipisahkan. Loyalitas tercipta akibat adanya kesenangan dan ketergantungan
pelanggan pada perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Ramadhani (2010), meneliti tentang “Pengaruh Nilai Pelanggan
(Customer Value) terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. Pelita Fajar Utama
Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
nilai pelanggan yang terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, dan nilai emosional
terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Pelita Fajar Utama
Medan. Dari hasil penelitian diketahui Fhitung 16,469 lebih besar dari Ftabel 2,970
dan nilai koefisien determinasi sebesar 61,5%. Jadi, terdapat pengaruh yang
pelayanan dan nilai emosional terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Pelita Fajar
Utama Medan.
Penelitian Lutfi (2010), meneliti tentang “Pengaruh Customer Value
terhadap Citra minimarket pada PT Indomarco Prismatama (Indomaret) di kota
Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Customer value yang terdiri dari pelayanan, kualitas produk, pilihan
produk, suasana ritel, kenyamanan dan harga terhadap citra minimarket Indomaret
di kota Medan. Dari hasil penelitian diketahui uji Fhitung 35,120 lebih besar dari
Ftabel 3,00 dan nilai koefisien determinasi sebesar 45,03%. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel bebas berpengaruh positif terhadap citra minimarket. Uji t atau uji
parsial menunjukkan variabel pilihan produk, suasana ritel dan kenyamanan
memilki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap citra minimarket
Indomaret di kota Medan. Variabel harga, kualitas produk, dan pelayanan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap citra minimaket Indomaret di
kota Medan.
2.3 Kerangka Konseptual
Konsep Customer Value memiliki peranan yang penting dalam melihat,
menganalisis dan menciptakan loyalitas pelanggan. Menurut Kotler (2001:295)
Customer Value atau nilai pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya
pelanggan total dimana nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang
diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan
untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau
jasa.
Tingkat persepsi tentang nilai yang tinggi akan menghasilkan kepuasan
dan loyalitas pelanggan. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh
pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).
Persepsi tentang nilai pelanggan dapat diukur dari nilai produk, nilai pelayanan,
nilai personil, dan nilai citra (Kotler & Armstrong, 2001:296).
Menurut Chodury, Reardon, dan Srivasta dalam Istijanto (2009:202),
customer value (nilai pelanggan) terdiri dari pelayanan, kualitas produk, suasana
ritel, kenyamanan dan harga.
Dari beberapa pengertian dan berbagai variabel tentang customer value
(nilai pelanggan) yang dikemukakan oleh pakar pemasaran diatas, maka penulis
merangkum variabel-variabel nilai pelanggan diatas menjadi tiga variabel yang
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yaitu : nilai produk, nilai pelayanan, dan
nilai harga.
Loyalitas konsumen adalah efek akhir dari suatu pembelian, yang diartikan
sebagai suatu sikap dan niat untuk berperilaku di masa depan, dan diekspresikan
melalui hal - hal sebagai berikut : komitmen untuk memberikan rekomendasi
kepada orang lain, niat atau keinginan untuk menceritakan hal - hal yang positif
tentang perusahaan, dan kesediaan untuk membayar mahal (beban biaya).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat dibuat skema kerangka
konseptual penelitian sebagai berikut :
Sumber : Kotler & Armstrong (2001), Istijanto (2009),
Palilati (2006) (diolah)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka konseptual, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : “Customer value yang
terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, dan nilai harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu As pada mahasiswa Fakultas Hukum USU”.
Customer Value (X)
Nilai produk (X1)
Nilai pelayanan (X2)
Nilai harga (X3)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian Asosiatif.
Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang menggunakan dua variabel atau
lebih. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel independen
(X) yang terdiri dari : Nilai produk (X1), Nilai pelayanan (X2), Nilai harga (X3),
dan Variabel dependen (Y) yaitu loyalitas pelanggan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Hukum USU. Waktu penelitian dilakukan
mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2011.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel independen (X) yang terdiri dari nilai produk (X1), nilai
pelayanan (X2), nilai harga (X3)
b. Variabel dependen (Y), yaitu loyalitas pelanggan
3.4 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu :
a. Variabel independen (X) yang terdiri dari :
1. Nilai produk (X1) adalah Bentuk hasil atas performa produk yang
2. Nilai pelayanan (X2) adalah kecepatan, kompetensi, kegunaan dan
kemudahan penggunaan produk yang diberikan oleh perusahaan
kepada pelanggannya.
3. Nilai harga (X3) adalah Sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh
konsumen atas manfaat yang diperoleh dari produk/jasa yang
digunakannya.
b. Variabel dependen (Y) yaitu loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang
kebutuhan, keinginan, dan harapannya telah terpenuhi, sehingga memilki
hubungan emosional dengan perusahaan. Pelanggan akan konsisten
menggunakan produk perusahaan tersebut dan merekomendasikannya
kepada orang lain.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala
Nilai Produk (X1)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan untuk menyatakan tanggapan responden
terhadap setiap variabel adalah dengan menggunakan skala Likert dengan lima
alternatif jawaban. Urutan skala penelitian dari masing-masing item indikator variabel
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Instumen Skala Likert
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2006 : 86) diolah
3.6 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa
orang, objek, transaksi atau kejadian, dimana kita tertarik untuk mempelajari
atau menjadikan objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S-1 Fakultas Hukum USU yang
Jumlah mahasiswa Fakultas Hukum USU yang aktif kuliah :
Angkatan 2007 (188 orang)
Angkatan 2008 (402 orang)
Angkatan 2009 (467 orang)
Angkatan 2010 (433 orang)
Total 1490 orang
Karena mahasiwa Fakultas Hukum USU yang menggunakan kartu As
jumlahnya tidak diketahui, maka untuk penentuan jumlah sampel digunakan
rumus (Supramono, 2003:62) :
n = (Z2
α
) (p) (q) d2dimana : n = jumlah sampel
Z = nilai standar normal yang besarnya tergantung pada
α
bila
α
= 0, 01 Z = 1,67bila
α
= 0, 05 Z = 1,96p = estimasi proporsi populasi
q = 1 – p
d = tingkat kesalahan yang dapat ditolerir
Berdasarkan pra survey yang dilakukan penulis terhadap 50 orang
pengguna kartu As sebagai kartu selulernya (56%) atau p = 0,56 sehingga
q = 1-0,56 = 0,44 , maka jumlah sampel yang mewakili populasi dalam
penelitian ini adalah :
n = (Z2α) (p) (q)
d2
n = (1,96)2 (0,56) (0,44)
0,12
n = 94,65
n = 95 orang
Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
yaitu: teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan karakter dan
ciri-ciri yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel
(Sugiyono, 2006:78). Adapun karakter yang telah ditentukan adalah
Mahasiswa Fakultas Hukum USU yang telah menggunakan kartu As
minimal selama enam bulan.
3.7 Metode Pengumpulan Data
3.7.1 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden yang terpilih pada penelitian. Data primer diperoleh dengan
memberikan kuisioner dan wawancara kepada responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah,
dan juga internet untuk mendukung penelitian ini.
3.7.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Menyebarkan daftar pertanyaan tertulis untuk diisi oleh responden
yang tersusun secara sistematis berisikan pertanyaan tentang
penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku literatur, jurnal,
majalah, tabloid, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukkan seberapa nyata
suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata
atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari
pengukurannya, dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap
subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto,
2004:135).
Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu SPSS
versi 15.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid
b. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
Pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan
ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria yaitu:
a. Jika ralpha positif > rtabel, maka pernyataan reliabel
b. Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pernyataannya tidak reliabel
Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar daripada sampel
tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel yang
digunakan. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan
antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r
tabel. Pengujian validitas dan realibilitas ini dilakukan pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi USU. Pengujian validitas dan realibilitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan program software SPSS
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah :
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier
berganda. Pengujian asumsi klasik mempunyai langkah yang harus
dipenuhi sehingga layak digunakan yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, maka jika nilai
Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2010:91).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan
untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedasititas diuji dengan menggunakan uji Gletser dengan
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas
3. Uji Multikolinieritas
Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).
Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1, atau
nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. (Situmorang,
dkk, 2010:136).
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis linear berganda berfungsi untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas, yaitu nilai kinerja produk (X1), nilai
pelayanan (X2), dan nilai harga (X3) terhadap variabel terikat loyalitas
pelanggan (Y) . Model persamaan regresi berganda yang digunakan
adalah:
dimana :
Y : Loyalitas pelanggan
a : Konstanta
X1 : Nilai produk
X2 : Nilai pelayanan
X3 : Nilai harga
e : Standar error
Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian
hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS 15.0 for windows.
d. Pengujian Hipotesis
Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak) dan
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ho diterima. Analisisnya terdiri dari tiga jenis kreteria
ketepatan yaitu :
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F (uji serentak) digunakan untuk melihat apakah variabel bebas
secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap
variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama -sama (serentak)
terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas (X1, X2, X3)
terhadap variabel terikat (Y) .
Ho diterima, apabila Fhitung < Ftabel pada α = 5 %
Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabel pada α = 5 %
2. Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat.
Uji-t (Uji parsial) menggunakan langkah-langkah yaitu:
Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial variabel bebas (X1,
X2, X3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara parsial variabel bebas (X1,
X2, X3) terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan :
) pada intinya digunakan untuk
mengukur berapa besar kemampuan model dalam menerangkan
variabel terikat. Jika R
2
yang diperoleh bebas (mendekati 1) maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) adalah
besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang
digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Semakin kecil R2 (mendekati nol)
terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil, artinya model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Telkomsel
Telkomsel merupakan singkatan dari Telekomunikasi seluler, yang pada mulanya
merupakan nama layanan dan jasa sistem komunikasi yang bergerak seluler (Global
System Mobile/GSM) yang dikelola oleh PT. Telkom. Dengan nama ini, Telkomsel
memulai proyek percontohan pada akhir tahun 1993 di Pulau Batam dan Pulau Bintan
dengan menggunakan teknologi GSM yang telah dikenal lebih luas di dunia
internasional. Peluncuran perdana ini dilakukan di Batam dengan alasan Batam
sebagai pusat industri strategis, adanya proyek penciptaan kerjasama Batam –
Singapura, dan banyaknya pemakaian telepon genggam di Singapura ke Batam, serta
adanya penugasan pemerintah melalui Menparpostel kepada Telkom yang dipimpin
oleh Bapak Garuda Sugardo. Proyek yang pertama kali menggunakan teknologi GSM
ini berhasil membangun jaringan komunikasi seluler dari tiada hingga dapat
melakukan pembicaraan pada sistem telekomunikasi bergerak hanya dua bulan sejak
dimulainya proyek. Proyek ini kemudian berkembang ke provinsi-provinsi lain di
Indonesia.
Pada tanggal 28 Maret 1994, PT. Telkom resmi terdaftar sebagai anggota GSM –
MOU yaitu organisasi operator GSM dunia yang pusatnya di Dublin. Langkah dari
PT. Telkom tidak berhenti sampai disitu saja, keinginan untuk mejadi salah satu
dimana pemerintah akhirnya menurunkan ijin prinsip kepada PT. Telkom sebagai
operator GSM berkala nasional. PT. Telkom dan PT. Indosat menandatangani
perjanjian pembentukan perusahaan patungan dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas)
pada tanggal 1 November 1994, dan kedua perusahaan ini diresmikan sebagai
perusahaan yang menanamkan modal dalam negeri (PMDN). Pendirian PT.
Telkomsel dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 1995 dengan akte notaris Ny.
Poerbaningsih Adi Warsito, SH. No. 181 tanggal 26 Mei 1995 dan telah diubah
dengan akte notaris Soetjipto, SH. No. 194 tanggal 21 Juni 1996.
Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler terdepan di Indonesia yang
menyediakan beragam layanan dengan berbasis teknologi jaringan GSM Dual band
(900 & 1800), GPRS, Wi-Fi, Edge, 3G, HSDPA, dan HSPA di seluruh Indonesia.
Untuk jaringan internasional, Telkomsel telah berkolaborasi dengan 362 roaming
partners di 196 negara. Dengan cakupan jaringan terbesar di Indonesia, mencapai
lebih dari 95% total populasi wilayah Indonesia, jaringan Telkomsel telah menjangkau
hingga seluruh provinsi, kabupaten, dan hampir seluruh wilayah kecamatan di
Indonesia.
Telkomsel menyediakan layanan voice dan SMS sebagai layanan dasar selular,
sebagaimana juga beragam layanan nilai tambah lainnya seperti nada sambung
pribadi, mobile banking, mobile wallet (T-Cash), cash remittance (T-Remittance),
internet broadband berkecapatan tinggi (Telkomsel Flash), layanan BlackBerry dan
lain sebagainya guna melayani kebutuhan segmen pelanggan yang berbeda-beda.
prabayar yakni simPATI dan Kartu As, atau menggunakan layanan pascabayar
melalui produk kartu HALO.
4.1.2 Logo Perusahaan Telkomsel
Sumber : Gambar 4.1
Logo Perusahaan Telkomsel
Lambang Telkomsel terdiri dari dua bentuk utama elips dan segi enam serta
tiga warna yaitu merah, putih dan abu-abu. Bentuk segi enam melambangkan sistem
selular GSM (Global System for Mobile Communication). Elips horizontal
melambangkan jasa komunikasi teresterial yang ditawarkan Telkomsel dan juga
mewakili PT. Telkom sebagai pemenang saham utama dan penyelenggara
telekomunikasi domestik. Elips vertikal menunjukkan bahwa komunikasi Telkomsel
menggunakan gelombang udara dan juga mewakili PT. Indosat sebagai pemegang
saham utama lainnya dengan pelaksana telekomunikasi internasional terkemuka di
Indonesia. Kedua elips tersebut berpotongan di atas segi enam berwarna merah dan
abu-abu serta berbentuk huruf “T” berwarna putih yang merupakan huruf pertama dari
Telkomsel. Warna merah pada bagian atas segi enam melambangkan keteguhan,
keyakinan, dan kesiapan Telkomsel dalam menghadapi masa depan
Telkomsel terhadap pelanggannya dengan dukungan kuat dari perusahaan induknya.
Warna abu-abu yang merupakan warna logam melambangkan teknologi dan
kestabilan. Warna putih berarti keterbukaan dan etika usaha yang tidak perlu
diragukan lagi.
4.1.3. Produk-Produk Perusahaan
Produk jasa yang dihasilkan PT. Telkomsel antara lain adalah : kartu HALO
(kartu pascabayar), kartu simPATI (kartu prabayar), kartu As (kartu prabayar),
Telkomsel Flash (mobile broadband internet internet access), dan BlackBerry service,
setiap produk menggunakan sebuah perangkat yang disebut dengan SIM (Subscriber
Identity Module) Card yang berfungsi sebagai media menikmati keunggulan fasilitas
selular GSM Telkomsel.
1. Kartu HALO
Sumber : Gambar 4.2
Kartu HALO
Kartu HALO merupakan kartu pascabayar (post-paid) dari Telkomsel. Diperlukan
proses pendaftaran untuk berlangganan kartu HALO dengan melampirkan
persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Pembayaran dilakukan setiap bulan
2. Kartu simPATI
Sumber : Gambar 4.3
Kartu simPATI
Kartu prabayar simPATI merupakan kartu GSM isi ulang Telkomsel yang dapat
digunakan di seluruh Indonesia dan ke luar negeri dengan kerjasama roaming
internasional. Pelanggan simPATI tidak dibebankan biaya berlangganan bulanan
(subscription fee) dan tidak dikenakan persyaratan khusus, cukup dengan mengisi
ulang pulsa untuk menikmati layanannya.
3. Kartu As
Sumber : Gambar 4.4
Kartu As merupakan kartu prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh
Telkomsel. Kartu As dapat diisi ulang dan dapat digunakan di seluruh Indonesia.
Telkomsel menghadirkan kartu As sebagai SIM card yang memberikan berbagai
kemudahan. Kartu ini mempunyai masa periode aktif yang lebih panjang dan tarif sms
yang sangat murah. Kartu As menyajikan berbagai program dan layanan yang mudah
dan transparan baik dari sisi tarif, program yang ditawarkan maupun cara
mendapatkan program.
Beberapa keunggulan-keunggulan dari kartu As yaitu :
1. Jaringan terluas dan layanan berkualitas dari Telkomsel
Kartu As didukung jaringan berkualitas Telkomsel dengan jumlah BTS
terbanyak dibandingkan operator lain sampai ke pelosok tanah air.
2. Satu tarif ke semua Operator
Tarif dasar kartu As sama untuk telpon ke seluruh operator di seluruh
Indonesia 24 jam. Telpon ke operator lain semurah telpon ke pelanggan
Telkomsel.
3. Aktif Selamanya
Cukup menggunakan kartu As minimal Rp. 1.000 dalam sebulan, kartu As
akan aktif selamanya.
4. Program ASik dan Serba Seribu Hubungi
Banyak program ASik bisa didapatkan di kartu As. Semua mudah untuk
didapatkan, karena cukup hubungi *100# dan ikuti petunjuk selanjutnya.
Kartu As mudah isi ulangnya karena harganya murah dan sudah termasuk
PPN 10 %. Isi ulang dapat dilakukan dengan denominasi rendah sampai pada
harga Rp. 5.000.
6. Bisa Transfer Pulsa
Kita bisa berbagi pulsa sesama pengguna kartu As dengan menghubungi
*858#
7. Nelpon Murah ke Luar Negeri dan bisa dibawa keliling dunia
Layanan VoIP 01052 memungkinkan pelanggan kartu As untuk nelpon murah
dari Indonesia ke luar negeri. Selain itu, fitur international roaming membuat
kartu As bisa dibawa ke luar negeri.
8. Tarif Telpon dan SMS Serba Murah
Tarif kartu As semakin murah dengan program serba Rp.1.000. Dengan satu
tarif Rp.1.000 memungkinkan kita untuk memilih kebutuhan berkomunikasi.
Kita bisa puas nelpon lama pagi, siang, malam, nelpon sering 30 menit, paket
500 sms dan 50 sms, internetan puas 1MB serta langganan facebook dan
chatting seharian sepuasnya.
9. Banyak gratisannya :
a. Gratis 100 sms tiap kirim 100 sms
b. Bicara 1 menit gratis 1 menit
c. Gratis internet 5 MB tiap beli paket 5 MB data
d. 1000 sms gratis 24 jam nonstop dengan penggunaan sms senilai
e. Gratis 1000 sms 24 jam nonstop dengan membeli paket jagoan
serbuuu...! SMS seharga Rp.1.000 (berlaku bagi pelanggan dengan
skema tarif Jagoan Serbuuu...!)
f. Gratis 100 menit bicara 24 jam nonstop dengan membeli paket Jagoan
Serbuuu...! seharga Rp.1.000 (berlaku bagi pelanggan dengan skema
tarif Jagoan Serbuuu...!)
4. Telkomsel Flash
Sumber : Gambar 4.5
Telkomsel Flash
Telkomsel Flash adalah berbagai layanan data dan akses internet cepat, mudah,
dimana saja, dan kapan saja. Layanan ini juga dapat sekaligus dinikmati oleh
pengguna kartu HALO, simPATI, dan kartu As.
5. BlackBerry Service
Sumber : Gambar 4.6
Merupakan layanan khusus yang dapat dinikmati oleh pemegang handset
BlackBerry dengan berbagai pilihan dan layanan untuk berbagai solusi
komunikasi dengan BlackBerr Internet Service (BIS) dan BlackBerry Entreprise
Service (BES).
4.1.4. Customer Service
Berbagai layanan konsumen terus dikembangkan oleh Telkomsel, sebut
saja GraPARI, Gerai HALO, Plasa GraPARI, Handset Setting, Bank Collection
Payment, Call Center, dan Layanan Pelanggan 111 dan 116. GraPARI contohnya,
GraPARI, atau singkatan dari Graha Pari Sraya, berasal dari bahasa Sansekerta
yang diberikan oleh Sultan Hamengkubuwono X untuk nama kantor pelayanan
Telkomsel sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan
Telkomsel di daerah istimewa Yogyakarta tahun 1996. Sejak itu seluruh kantor
pelayanan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel atau Graha
Pari Sraya Telkomsel. Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri
untuk melayani pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk
selulernya. Saat ini telah lebih dari satu juta titik pelayanan pelanggan yang
dimiliki Telkomsel di seluruh Indonesia yang terdiri dari GraPARI, GeraiHALO,
kiosHALO, authorized dealer outlet, mitra ritel nasional, dan M-Kios, sedangkan
call center Telkomsel adalah yang terbesar di Indonesia yang didukung sekitar
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
1. Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU yang
menggunakan kartu As sebagai kartu selulernya. Sampel yang diambil
adalah sebanyak 95 mahasiswa.
a) Deskriptif Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Tahun Angkatan Tahun Angkatan
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat jumlah responden yang diambil tiap
tahun angkatan berdasarkan persentase jumlah mahasiswa tiap angkatan
dibagi dengan total jumlah mahasiswa dikali dengan jumlah sampel yang
akan diambil.
Responden yang diambil = (Jumlah mahasiswa per tahun angkatan : 1490) x
b) Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden %
Laki-Laki 73 76,8
Perempuan 22 23,2
Total 95 100
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
c) Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian
Lama Pemakaian Jumlah Responden %
> 6 bulan 17 17,8
1 - 3 tahun 52 54,7
> 3 tahun 26 27,5
Total 95 100
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
2. Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian
pengaruh Customer Value terhadap loyalitas pelanggan kartu As pada
mahasiswa Fakultas Hukum USU, dengan tanggapan responden sebagai
berikut:
Sangat Setuju : diberi skor 5
Tidak Setuju : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju : diberi skor 1
a. Dimensi Nilai Produk sebagai Variabel X1 Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Nilai Produk
Nomor
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :
1. Pada pernyataan “Kartu As memiliki sinyal yang stabil”, diketahui bahwa
5 responden menyatakan sangat setuju (5,3%), 26 responden menyatakan
setuju (27,4%), 44 responden menyatakan kurang setuju (46,3%), 11
responden menyatakan tidak setuju (11,5%), 9 responden menyatakan
sangat tidak setuju (9,5%).
2. Pada pernyataan “Kartu As memilki jaringan yang luas”, diketahui bahwa
5 responden menyatakan sangat setuju (5,3%), 22 responden menyatakan
setuju (23,2%), 43 responden menyatakan kurang setuju (45,3%), 12
responden menyatakan tidak setuju (12,6%), 13 responden menyatakan
sangat tidak setuju (13,6%).
3. Pada pernyataan “Kartu As memiliki kejernihan suara yang baik”,
diketahui bahwa 8 responden menyatakan sangat setuju (8,4%), 31
setuju (41,1%), 12 responden menyatakan tidak setuju (12,6%), 5
responden menyatakan sangat tidak setuju (5,3%).
b. Dimensi Nilai Pelayanan sebagai Variabel X2 Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Nilai Pelayanan
Nomor
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
1. Pada pernyataan “GraPARI Telkomsel kartu As melayani dengan baik”,
diketahui bahwa 2 responden menyatakan sangat setuju (2,1%), 46
responden menyatakan setuju (48,4%), 35 responden menyatakan kurang
setuju (36,9%), 8 responden menyatakan tidak setuju (8,4%), 4 responden
menyatakan sangat tidak setuju (4,2%).
2. Pada pernyataan “Operator Call center menanggapi keluhan pelanggan
dengan baik”, diketahui bahwa 8 responden menyatakan sangat setuju
(8,4%), 61 responden menyatakan setuju (64,2%), 16 responden
menyatakan kurang setuju (16,8%), 9 responden menyatakan tidak setuju
(9,5%), 1 responden menyatakan sangat tidak setuju (1,1%).
3. Pada pernyataan “Customer service melayani dengan ramah”, diketahui
menyatakan setuju (67,4%), 14 responden menyatakan kurang setuju
(14,7%), 4 responden menyatakan tidak setuju (4,2%), 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju (2,1%).
c. Dimensi Nilai Harga sebagai Variabel X3 Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Nilai Harga
Nomor
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :
1. Pada pernyataan “Tarif nelpon kartu As hemat”, diketahui bahwa 8
responden menyatakan sangat setuju (8,4%), 46 responden menyatakan
setuju (48,4%), 23 responden menyatakan kurang setuju (24,2%), 15
responden menyatakan tidak setuju (15,8%), 3 responden menyatakan
sangat tidak setuju (3,2%).
2. Pada pernyataan “Tarif sms kartu As hemat”, diketahui bahwa 5
responden menyatakan sangat setuju (5,3%), 39 responden menyatakan
setuju (41,1%), 41 responden menyatakan kurang setuju (43,2%), 8
responden menyatakan tidak setuju (8,3%), 2 responden menyatakan
sangat tidak setuju (2,1%).
3. Pada pernyataan “Kartu As memberikan banyak sms gratis”, diketahui
menyatakan setuju (51,6%), 28 responden menyatakan kurang setuju
(29,5%), 10 responden menyatakan tidak setuju (10,5%), 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju (2,1%).
4. Pada pernyataan “Menurut saya isi ulang kartu As sudah ekonomis”,
diketahui bahwa 1 responden menyatakan sangat setuju (1,1%), 37
responden menyatakan setuju (38,9%), 42 responden menyatakan kurang
setuju (44,2%), 12 responden menyatakan tidak setuju (12,6%), 3
responden menyatakan sangat tidak setuju (3,2%).
d. Dimensi Loyalitas Pelanggan sebagai Variabel Y Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan
Nomor
Sumber: Hasil Penelitian (2011), (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :
1. Pada pernyataan “Saya merasa yakin dengan kualitas kartu As”, diketahui
bahwa 1 responden menyatakan sangat setuju (1,1%), 18 responden
menyatakan setuju (18,9%), 30 responden menyatakan kurang setuju
(31,6%), 32 responden menyatakan tidak setuju (33,7%), 14 responden
menyatakan sangat tidak setuju (14,7%).
2. Pada pernyataan “Saya akan selalu menggunakan kartu As sebagai kartu