• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI KARYAWAN PT. INDOSAT MEDAN TERHADAP

BLACKBERRY

(Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Pada

Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Disusun oleh:

Ruth Octavia Lyres

060922044

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI Lembar Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Ruth Octavia Lyres

NIM : 060922044

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry

(Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai

Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat

Medan)

Medan, Oktober 2010

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Dra. Dewi Kurniati, Msi Drs. Amir Purba, MA Nip. 196505241989032001 Nip. 1952102191987011001

Dekan Fisip USU

(3)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. Indosat Medan terhadap fenomena Blackberry, serta untuk mengetahui persepsi karyawan PT. Indosat terhadap fenomena Blackberry.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Perancangan alat ukur adalah kuisioner, yaitu setiap responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Indosat Medan yang berjumlah 30 orang. Dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanaan penelitian dan purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku serta sumber yang relevan dan mendukung. Serta penelitian lapangan untuk memperoleh data di lokasi penelitian melalui observasi dan kuisioner. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Bapa yang Maha baik, Allah yang Tritunggal, atas

kasih dan penyertaanNya yang tak terhingga hingga pada saat ini. Terpujilah

namaNya dari sekarang sampai selama-lamanya, atas berkatNya lah sehingga

penulisan skripsi ini bisa berjalan dengan baik. Adapun skripsi ini berjudul

“ Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan terhadap Blackberry”, disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dari Departemen Ilmu

Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara.

Dalam penelitian ini, penulis sepenuhnya menyadari bahwa isi daripada

tulisan ini masih jauh dari sempurna dan terdapat kekurangan didalamnya. Oleh

karena itu, dengan rendah hati penulis menerima saran dan kritik yang

membangun dari para pembacanya untuk menyempurnakannya sehingga menjadi

sumber khasanah yang bermanfaat dikemudian hari.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis persembahkan untuk

kedua orangtua tercinta, Bapak Pdt. P.L. Pasaribu, SH dan Ibu E. R Simanjuntak

yang menjadi sumber cahaya dalam hidup, inpirasi keberhasilan buat penulis.

Terima kasih untuk kasih sayang dan cinta, doa yang tak kunjung berhenti,

nasehat dan dukungan moril dan materiil yang senantiasa diberikan. Dan untuk

seluruh keluarga besar, abang dan kakak, Abang Samuel dan Anes, Kakak Vera,

Imelda, Herlina, Nancy dan Onny atas motivasi yang diberikan. Tak lupa untuk

seluruh keponakan atas gelak tawa dan canda yang memberikan warna yang

(5)

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1 Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2 Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3 Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

dan selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktunya

memberikan arahan dalam penulisan skripsi, membagikan ilmu dan

pengetahuan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4 Ibu / Kakak Yovita Sabarini S. selaku dosen wali penulis selama menjalani

masa perkuliahan.

5 Bapak / Ibu Dosen Departemen Komunikasi secara khusus dan Dosen Fisip

USU secara umum yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan

selama masa perkuliahan.

6 Kak Ros, kak Icut, Maya dan seluruh staf dan pegawai Departemen Ilmu

Komunikasi yang banyak membantu dalam proses administrasi selama masa

perkuliahan sampai dengan tahap akhir penulisan skripsi.

7 Ibu Maya Purwitasari, Dewi dan seluruh karyawan PT. Indosat, Tbk Medan

yang banyak membantu dalam proses pengumpulan data .

8 Ansharie Anwar, sahabat terbaik dan terdekat yang pernah ada, terima kasih

(6)

9 Imelda Bertha, Nora Jusnita, Pendie Manalu, Lia Simarmata dan Sarah Manik,

terima kasih untuk suka duka, kebersamaan yang telah dan masih akan kita

nikmati bersama.

10 Seluruh teman – teman angkatan 2006 ( Ekstension) , angkatan 2007 dan 2008

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Senang bisa menjadi bagian dari

kalian semua, dan semoga sukses menjadi milik kita bersama.

Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan diri, sehingga menyebabkan

kekurangsempurnaan penulisan ini, dengan segala kerendahan hati mengharapkan

saran yang membangun dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Medan, Oktober 2010

Penulis,

NIM : 060922044

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1. Tujuan Penelitian ... 5

1.4.2. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Teori ... 5

1.5.1. Komunikasi ... 6

1.5.2. Komunikasi Massa... 7

1.5.3. Komunikasi Pemasaran ... 7

1.5.4. Teknologi Komunikasi ... 9

1.5.5. Gaya Hidup ... 9

1.5.6. Pengertian Persepsi ... 10

1.6. Kerangka Konsep ... 11

1.7. Model Teoritis ... 12

1.8. Operasionalisasi Variabel ... 12

1.9. Defenisi Operasional ... 13

1.10. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Komunikasi ... 16

(8)

2.3. Komunikasi Pemasaran ... 24

2.4. Teknologi Komunikasi ... 29

2.5. Gaya Hidup ... 34

2.6. Persepsi ... 38

2.7. Blackberry ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 44

3.1.1. Sejarah Singkat PT. INDOSAT, TBK ... 44

3.1.2. Sejarah Singkat PT. INDOSAT, Tbk NORTHERN SUMATRA REGION OFFICE ... 47

3.1.3. Visi, Misi, dan Motto PT. INDOSAT ... 48

3.1.4. LOGO PT. INDOSAT ... 51

3.2. METODOLOGI PENELITIAN ... 53

3.2.1. Tipe penelitian ... 53

3.2.2. Lokasi Penelitian ... 53

3.2.3. Populasi dan Sampel ... 53

3.2.3.1. Populasi ... 53

3.2.3.2. Sampel ... 54

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.2.5. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA 4.1. ANALISA TABEL TUNGGAL ... 56

4.1.1. Identitas Responden ... 57

4.1.2. Persepsi terhadap Blackberry ... 58

4.2. PEMBAHASAN ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN ... 95

5.2. SARAN ... 95

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Usia Responden ... 57

Tabel 2: Jenis kelamin responden ... 58

Tabel 3: Memilih Blackberry berdasarkan manfatnya dan disesuaikan dengan kebutuhan ... 58

Tabel 4: Produk Blackberry yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan . 59 Tabel 5: Memilih Blackberry atas dasar pertimbangan terdapatnya jaminan layanan After Sales Services/ Serviceability... 61

Tabel 6: Memilih Blackberry atas pertimbangan kualitas fasilitas dan fitur yang terdapat pada produk tersebut ... 62

Tabel 7: Memiliki ketertarikan karena Blackberry memiliki efek booming yang tinggi (sangat populer)... 63

Tabel 8: Kriteria pada produk yang mempengaruhi keputusan untuk memiliki produk tersebut ... 64

Tabel 9: Apakah faktor lingkungan saudara berpengaruh terhadap keputusan saudara untuk mempergunakan Blackberry ... 65

Tabel 10: Apakah iklan atau media publikasi seperti televisi atau majalah berpengaruh terhadap keputusan saudara untuk mempergunakan Blackberry ... 66

Tabel 11: Menggunakan Blackberry agar menambah kepercayan diri ... 67

Tabel 12: Memilih Blackberry karena Blackberry memiliki model dan tampilan yang sangat ekslusif ... 68

Tabel 13: Menggunakan Blackberry karena identik dengan high class ... 69

Tabel 14: Memilih Blackberry karena tampilannya yang modis dan stylis ... 70

Tabel 15: Menggunakan Blackberry menaikkan status sosial ... 70

Tabel 16: Blackberry identik dengan kesan ponsel eksekutif muda ... 72

Tabel 17: Menggunakan Blackberry untuk menunjukkan kemapanan pekerjaan/penghasilan ... 73

Tabel 18: Blackberry menjadi salah satu unsur penerjemah level pekerjaan yang digeluti ... 74

Tabel 19: Blackberry akan mempengaruhi nilai keberadaan anda dalam komunitas ... 75

Tabel 20: Memakai Blackberry karena rasa ingin mencoba sesuatu yang baru .. 76

(10)

Tabel 22: Membeli Blackberry karena kebiasaan untuk selalu membeli

barang atau produk-produk paling anyar ... 78

Tabel 23: Blackberry merupakan ponsel yang memiliki berbagai fitur dan

fungsi yang sangat canggih ... 79

Tabel 24: Blackberry merupakan inovasi terbaru smart phone ... 79

Tabel 25: Blackberry memberi kemudahan mengakses informasi dari internet . 80

Tabel 26: Secara fungsionalnya Blackberry merupakan suatu replika dari

komputer ... 81

Tabel 27: Kehadiran Blackberry.sangat membantu konsumennya dalam

penguasaan IT (Informasi dan Teknologi) ... 82

Tabel 28: Blackberry menjadi solusi kelancaran komunikasi dan

mempermudah arus informasi dalam berbagai aspek kehidupan ... 83

Tabel 29: Berusaha menggali informasi tentang manfaat dan keunggulan

Blackberry ... 84

Tabel 30: Memberi tahu orang lain tentang aspek manfaat dan keunggulan Blackberry dengan tujuan mempengaruhi ... 85

Tabel 31: Mengabaikan faktor harga terhadap produk yang disukai ... 86

Tabel 32: Tertarik karena Blackberry merupakan salah satu produk ponsel yang tergolong “mahal” ... 87

Tabel 33: Berusaha membeli Blackberry pada saat launching perdana ... 88

Tabel 34: Membeli Blackberry melalui suatu perencanaan ... 89

Tabel 35: Membeli Blackberry dengan menggunakan dana tabungan/dana berlebih ... 90

Tabel 36: Segera beralih kepada produk baru jika terdapat produk yang

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Teoritis ... 12

Gambar 2. Produk unggulan Blackberry ... 42

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Penelitian

2. Surat Izin Penelitian

3. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi

(13)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. Indosat Medan terhadap fenomena Blackberry, serta untuk mengetahui persepsi karyawan PT. Indosat terhadap fenomena Blackberry.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Perancangan alat ukur adalah kuisioner, yaitu setiap responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Indosat Medan yang berjumlah 30 orang. Dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanaan penelitian dan purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku serta sumber yang relevan dan mendukung. Serta penelitian lapangan untuk memperoleh data di lokasi penelitian melalui observasi dan kuisioner. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin hari dunia teknologi semakin gencar menghadirkan produk-

produk canggih yang berfungsi mempermudah segala kegiatan kita. Dari segala

segi, tampaknya manusia akan terus dimanjakan oleh perangkat perangkat temuan

para ahli. Meskipun dalam beberapa tahun ini Indonesia mengalami resesi di

bidang ekonomi dan kekacauan di bidang politik, namun bisnis ponsel tetap

berkembang. Kondisi ekonomi yang semakin memburuk bukan menjadi

permasalahan dan penghambat daya beli masyarakat untuk terus mengikuti

perkembangan teknologi ponsel.

Salah satunya adalah Blackberry yang telah ditemukan sejak tahun 1997

namun baru marak digunakan oleh para profesional muda belakangan. Blackberry

sendiri merupakan layanan penyampaian informasi melalui jaringan nirkabel dari

perusahaan telekomunikasi.

Pertumbuhan layanaan Blackberry di Indonesia terus meningkat sangat

signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku

penyedia teknologi Blackberry juga menyatakaan bahwa pertumbuhan

pembangunaan layanan Blackberry tersebut di Indonesia merupakan yang tertingi

di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Saat ini saja diperkirakan

ada sekitar tiga ratus ribuan jumlah pengguna Blackberry (www.detik.com) dari

tiga operator yang menyediakan layanan di Indonesia yaitu Indosat, Telkomsel,

(15)

mencengangkan, mengingat harga handset yang relatif lebih mahal dibandingkan

dengan perangkat handset lainnya. Merebaknya penggunaan layanan Blackberry

tentunya juga tidak terlepas dari berbagi upaya yang dilakukan oleh operator

tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga bagaimana

menjadikan Blackberry sebagai bagian dari gaya hidup.

Hal ini terbukti nyata dimana pemakaian Blackberry sudah tidak

mengenal batas usia, pekerjaan atau atribut status sosial lainnya. Apalagi sejak

operator mampu menyediakan inovasi layanan Blackberry jelas tidak mampu

sepenuhnya dipenuhi oleh operator, sehingga munculah black market. Artinya

penggunaannya tidak membeli perangkat Blackberry dari distributor resmi tetapi

melalui pasar gelap yang harganya lebih terjangkau (murah).

Tumbuhnya black market Blackberry tersebut juga tidak terlepas dari

kurangnya pemahaman calon pengguna mengenai karakteristik layanan

Blackberry sendiri. Calon pengguna yang masih awam rata-rata berpikiran bahwa

pemakaian Blackberry dianggap sama saja dengan menggunakan layanan telepon

biasa. Cukup beli perangkat handset, beli kartu (sim card) dari salah satu operator,

kemudian dinyalakan dan siap digunakan. Dianggap sesederhana itu prosesnya

dan bahkan banyak yang tidak mengetahui adanya unique identity yang disebut

dengan PIN dan IMEI. Banyak diantara calon pengguna yang tidak mengetahui

atau memahami bahwa didalam penyediaan layanan Blackberry ada keterkaitan

beberapa pihak diantaranya operator selaku penyedia jaringan, penggunanya

sendiri serta tentunya penyediaan teknologi RIM selaku penyedia teknologi

(16)

Ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari Blackberry. Layanan ini

memungkinkan kita untuk mengirimkan dan menerima email, browsing serta

mengunjungi situs pertemanan. Saat ini, di salah satu situs komunitas jual beli

yang cukup besar, yaitu Kaskus, produk Onyx masuk dalam peringkat kedua di

bawah “Action Figures” sebagai 10 barang paling ngetop di Kaskus FJB (Forum

Jual Beli). Ini menunjukkan bahwa perangkat tersebut tergolong sebagai barang

yang cukup banyak diperjual belikan saat ini. Selain Onyx di Kaskus, seri

Blackberry lainnya pun masih ramai diperjual belikan di internet. Di milis

(mailing list) Gadtorade (Gadget to trade) di Yahoogroups, Blackberry Javelin

garansi operator masih ramai diperjual belikan. Demikian juga seri Blackberry

Gemini yang merupakan seri termurah dari Blackberry banyak meramaikan thread

disertai kata WTB (Want To Buy) maupun WTS (Want To Sale). Tak hanya

seri-seri yang sudah resmi masuk pasaran. Bahkan salah satu seri-seri Blackberry yaitu

Odyn, yang masih black market untuk pasar Indonesia pun mulai banyak yang

membicarakannya.

Blackberry memang fenomenal, produk tersebut selalu jadi topik diskusi

di forum-forum. Dari fakta-fakta di atas, tak heran Blackberry banyak dan mudah

tersebar di masyarakat. Salah satu operator yang berhasil menikmati fenomenal

Blackberry adalah XL. Target capaian 200 ribu pelanggan Blackberry di akhir

2009 dicapai XL lebih awal yaitu sekitar bulan Oktober. Dan sesuai siaran pers

yang ada disitusnya http://www.xl.co.id/Korporat/ArsipKorporat/, angka tersebut

sekaligus semakin mengukuhkan posisi XL sebagai penyedia layanan Blackberry

(17)

Dengan efek kehadirannya yang fenomenal , Blackberry semakin tersebar

banyak ke masyarakat, tak terkecuali para karyawan PT. Indosat Satellite

Corporation (PT. Indosat, Tbk) sebuah perusahaan penyelenggara jasa

Telekomunikasi Internasional terkemuka di Indonesia. Pada perusahaan ini

terdapat tingkat penggunaan produk Blackberry yang cukup tinggi karena mereka

juga sebagai salah satu media penyedia jaringan yang memiliki kerjasama dengan

Blackberry. Adapun motivasi mereka dalam memilih produk ini adalah cukup

beragam sesuai dengan kepribadian masing-masing karyawan.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi pokok penelitian ini adalah

“Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Blackberry sebagai penunjang gaya

hidup pada Karyawan PT. Indosat Medan?”

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pengembangan masalah dan kekaburan

dalam penelitian ini, maka penulis merasa perlu melakukan pembatasan masalah.

Adapun pembatasan masalah yang penulis kemukakan adalah:

1. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada Karyawan PT. Indosat Medan

yang menggunakan Blackberry

2. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada persepsi Karyawan PT.

(18)

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Blackberry sebagai

penunjang gaya hidup pada karyawan PT. Indosat Medan”

2. Untuk mengetahui motivasi karyawan PT. Indosat Medan dalam

menggunakan Blackberry

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian ini bagi penulis adalah :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumber

bacaan di lingkungan Fisip USU, khususnya Komunikasi Fisip USU

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi objektivitas dalam komsumsi produk teknologi

3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

penulis mengenai peranan media massa dalam masyarakat.

1.5. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah suatu uraian yang memuat pokok-pokok pikir yang

menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi

2001:40).Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi permasalahan yang diajukan

digunakanlah teori – teori yang akan mendukung dan berguna untuk membahas

(19)

mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teori-teori tentang :

1.5.1. Komunikasi

Menurut Mundel (Moekijat, 1993:5) mengatakan komunikasi adalah

penyampaian pikiran, pendapat informasi atau sikap dengan berbicara menulis

atau memberi isyarat. Sementara menurut Widjaja (1993:13) "komunikasi

merupakan hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah

hubungan atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat”.

Komunikasi diartikan sebagai penyampaian pikiran dan perasaan dari seseorang

kepada orang lain dengan lambang, kata-kata, dan simbol-simbol untuk tujuan

merubah sikap atau tingkah laku orang lain.

Menurut Mundel (Moekijat,1993:5) “komunikasi adalah penyampaian

pikiran, pendapat, informasi atau sikap dengan berbicara menulis atau memberi

isyarat”.

Sedangkan Effendy (1992:11) mengemukakan “komunikasi adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada

komunikan merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari

benaknya”. Ini dikutip dari pendapat Harold D. Laswell yang meyatakan

komunikasi itu adalah “ Who says what, In which channel, To whom, With what

(20)

Proses komunikasi disebut berhasil jika pesan yang disampaikan dimiliki

bersama oleh komunikan dan komunikator. Proses tersebut akan lebih efektif jika

sejalan dengan sistem nilai yang ada di lingkungan masyarakat yang

bersangkutan.

1.5.2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut ahli komunikasi, Joseph A.Devito

merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan

tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia

mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni, pertama, komunikasi massa

adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa

banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau

semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar

dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa

adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan

visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis apabila

didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan

film” (Ardianto dkk, 2004:6).

1.5.3. Komunikasi Pemasaran

Para produsen dalam menawarkan produknya kepada calon konsumen

melakukan pemasaran. Secara sederhana, pemasaran dapat dikatakan sebagai

pendistribusian barang dari para produsen pembuatnya kepada para konsumen

(21)

yakni mulai dari penciptaan produk hingga ke pelayanan purna jual setelah

tranksaksi penjualan itu sendiri terjadi. (Jeffkins, 1996:1)

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan

perusahaan. (Swastha DH 1987:5)

Sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya memerlukan beberapa

strategi. Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi

pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik

secara tatap muka maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan

jasa atau hasil produksi (Effendi, 1989: 76). William G. Nickles menerangkan

bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh

pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam

pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar

lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih

baik.

Berdasarkan defenisi-defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan dengan cara tatap muka ataupun melalui media yang sifatnya

membujuk serta membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk

melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan penjualan, jasa atau hasil

(22)

1.5.4. Teknologi Komunikasi

Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama

globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang

membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit

telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di

Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di

seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat

dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat

besar.

Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi

manusia yaitu:

a. Era Komunikasi Tulisan (4000 SM s.d. sekarang),

b. Era Komunikasi Cetak (1456 M s.d. sekarang),

c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan,

d. Era Komunikasi Interaktif (1946 M s.d. sekarang)

1.5.5. Gaya Hidup

Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti dan dapat diinterpretasikan

bermacam-macam oleh para pemasar dan teorisi. Namun pendapat tersebut pada

umumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian. Adapun beberapa teori atau

pendapat yang mengemukakan tentang gaya hidup :

Menurut Kotler (1989:189) : “Gaya hidup seseorang adalah pola hidup

seseorang dalam kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat

(23)

Menurut Berkowitz dan Kerin (1986:105) :

“Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari

bagaimana penggunaan waktu (aktivitas); minat tentang pentingnya

lingkungannya; dan pendapat tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.”

Dari beberapa pendapat atau teori dari pada teori pemasaran itu dapat

diambil pokok dari gaya hidup, yaitu :

1. Pola hidup seseorang.

2. Aktivitas, minat dan pendapat.

1.5.6. Pengertian Persepsi

Definisi persepsi banyak diberikan oleh para ahli diantaranya Winardi

(1992:42) yang menyatakan bahwa : ” Persepsi merupakan proses kognitif,

dimana seseorang individu memberikan arti pada lingkungan ”. Menurut Mulyana

(2000:167) yang dimaksud persepsi adalah : ” Proses internal yang

memungkin-kan kita memilih, mengorganisasimemungkin-kan dan menafsirmemungkin-kan rangsangan dari

lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita ”. Sedang

Desiderato (dalam Rakhmat, 1999:51) mendefinisikan yaitu : ” Pengalaman

tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi inilah memberikan

makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) ”. Robbins (1996: 24) memberikan

definisi persepsi yaitu : ” Sebagai suatu proses dengan mana individu-individu

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna

(24)

1.6. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang

bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai

dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1993: 33). Konsep

adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah

dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,

keadaan, kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial.

Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah

dalam bentuk variabel-variabel sebagai berikut:

1. Variabel bebas/independent variabel (X)

Variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah Balckberry sebagai penunjang gaya hidup .

2. Variabel terikat/dependent variabel (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Persepsi

Karyawan

3. Variabel antara/antaseden (Z)

Yaitu sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol akan tetapi dapat

diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas (X). Variabel antara

dalam penelitian ini adalah karakteristik responden (jenis kelamin,

(25)

1.7. Model Teoritis

Operasional variabel bertujuan untuk menginterprestasikan sejumlah teori

dengan praktek di lapangan operasional variabel dapat dilihat dari adanya

paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 1. Model Teoritis

1.8. Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah dijelaskan,

maka agar lebih memudahkan dalam operasionalisasinya didalam pemecahan

masalah dan untuk memperjelas variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian

maka dibuat operasionalisasinya sebagai berikut:

Persepsi Karyawan Blackberry Sebagai Gaya Hidup

(26)

Variabel Teoritis Variable Operasional

Persepsi karyawan Tentang Blackberry Sebagai Gaya Hidup

1) Fullfilleds (pemenuhan)

2) Believers (pengikut)

3) Achievers (pencapai)

4) Strivers (pekerja keras)

5) Experiencers (pencoba)

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Maka dalam penelitian ini,

definisi operasional dapat dijelaskan ssebagai berikut:

1. Persepsi karyawan

1. Fullfilleds (pemenuhan) merupakan konsumen yang memiliki gaya

hidup mandiri, bertanggung jawab, dan tingkat pendidikan yang

baik, dan pertimbangan untuk menggunakan Blackberry cenderung

value oriented.

2. Believers (pengikut) merupakan konsumen yang konservatif dan

merek terkenal.

3. Achievers (pencapai) merupakan konsumen yang menyukai

Blackberry menyukai karena merupakan produk yang terkenal dan

(27)

4. Strivers (pekerja keras) merupakan konsumen dengan nilai yang

mirip dengan achievers, namun memiliki tingkat ekonomi, sosial,

dan psikologis yang lebih rendah.

5. Experiencers (pencoba) merupakan konsumen yang ingin mempengaruhi lingkungan mereka, dengan menggunakan

Blackberry

6. Makers (pembuat) merupakan konsumen yang suka mempengaruhi

lingkungannya melalui pengalaman dan penemuan mereka akan

kegunaan dan kepraktisan Blackberry

7. Actualizers (pewujud) merupakan konsumen yang image atau

pandangan amat penting bagi mereka, sehingga cenderung membeli

produk yang lebih baik dalam hidup dalam hal ini Blackbeery

8. Strugglers (pejuang) merupakan konsumen dengan tingkat

pendapatan terendah dan sumber yang sedikit untuk diikutkan pada

orientasi konsumen. Karena sarana yang terbatas, mereka cenderung

menjadi konsumen yang setia pada merek.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri dari:

Pekerjaan : karyawan PT. Indosat Medan yang terdiri dari lapisan yang berbeda.

Usia : tingkat umur responden.

(28)

1.10. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi

operasional, serta sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Dalam bab ini bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan disajikan gambaran umum lokasi

penelitian seperti sejarah singkat, perincian tugas, dan struktur

organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA PENELITIAN

Bab ini memuat penyajian data berkaitan dengan permasalahan

yang diteliti.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini memuat analisa data secara mendalam berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan

(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan

menentukan pula struktur masyarakatnya. Hubungan antar manusia didasarkan

kepada komunikasi. Komunikasi merupakan meknisme ataupun alat dalam

pengoperasian rangsangan yang mempunyai arti didalam hubungan yang terjadi

dan berlangsung di dalam masyarakat. Baik didalam kehidupan sosial ataupun

dalam proses sosial. Di saat proses komunikasi, saling pengaruh mempengaruhi

merupakan bagian yang terpenting untuk membentuk persamaan pengertian yang

disebabkan karena adanya perbedaan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

oleh masing-masing pihak. Dengan mekanisme komunikasi, maka manusia

memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakan dan apa yang

diinginkannya (Susanto, 1993:1).

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal

dari kata Latin: communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendi, 1992:9).

Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam

arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara

pihak-pihak yang terkait. Dikatakan minimal karena kegiatan makna komunikasi

tidak hanya bersifat informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi

juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau

(30)

Menurut Charles H. Cooley (Effendy, 1992 : 40), komunikasi adalah

mekanisme yang menyebabkan terjadinya hubungan antar manusia dan yang

mengembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan alat untuk

menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu, kata-kata tertulis,

percetakan, telegram, dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir untuk

ruang dan waktu.

Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan

yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor

Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua

kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa

komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat

maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasinya (Cangara,

2006:3).

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan

secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang

dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function

of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says

What in Which Channel to Whom with What Effect ?

Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima

unsur sebagai jawaban yang diajukan itu, yakni :

(31)

Berdasarkan paradigma ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2001:136).

Komunikasi dapat dibagi dalam dua pengertian, yaitu pengertian

komunikasi secara umum dan pengertian komunikasi secara paradigmatis.

Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi :

a. Pengertian Komunikasi secara etimologis

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal

dari bahasa Latin communicatio, yang berasal dari kata communis yang berarti

sama atau kesamaan makna.

Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat

terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya,

jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya

maka komunikasi yang sedang berlangsung tersebut bersifat komunikatif.

b. Pengertian Komunikasi secara terminologis

Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Selain itu, pengertian komunikasi secara paradigmatis adalah komunikasi

yang mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap

muka, atau melalui media, baik media massa seperti suratkabar, radio, televisi,

film, maupun media non massa seperti surat, telepon, papan pengumuman, poster,

spanduk, dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan komunikasi secara

paradigmatis adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

(32)

atau perilaku (behavior), baik langsung secara lisan maupun tidak langsung

melalui media massa (Effendy, 2004 : 2-4).

Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan

dengan menggunakan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal

tersebut menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat

dilakukan secara serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar

dalam satu waktu tertentu. Kegiatan komunikasi semacam ini kemudian disebut

juga sebagai komunikasi massa.

2.2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa

modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan

televisi yang siarannya ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di

gedung-gedung bioskop (Effendy, l992:13).

Alexis Tan menyatakan bahwa komunikasi massa adalah (Rahkmat, 1999 :

189) “The communicator is a social organization capable of reproducing the

message and sending it simultaneosly to large number of people who are spetialy

separated” (komunikator adalah organisasi sosial yang mampu mereproduksi

kembali pesan-pesan dan mengirimkannnya secara simultan ke banyak orang yang

berbeda tempat).

Ahli komunikasi lainnya, Joseph A.Devito merumuskan definisi

komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian

massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya

(33)

ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak

berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang

menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya

agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi

yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi

massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis apabila didefinisikan menurut

bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film” (Ardianto dkk,

2004:6).

Berdasarkan definisi diatas, komunikasi massa berbeda dengan

bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Perbedaan tersebut meliputi komponen-komponen

yang terlibat didalamnya, juga proses berlangsung nya komunikasi tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah karakteristik komunikasi massa :

a. Komunikator Terlembagakan

Karena komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan

media massa untuk menyampaikan pesan-pesannya maka komunikasi massa

melibatkan lembaga dan kommunikatornya bergerak dalam organisasi yang

kompleks untuk mendistribusikan pesan-pesannya kepada khalayak. Sebagai

contoh, pesan-pesan yang disajikan dalam suratkabar baik dalam bentuk berita,

feature, karikatur, tajuk rencana, dan lainnya melibatkan banyak orang dalam

proses pembuatannya mulai dari wartawan, editor, lay-outer, sampai pada proses

pencetakannya melibatkan banyak orang.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat terbuka dalam artian komunikasi massa

(34)

tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan

komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini yang memenuhi

kriteria tertentu dan menarik.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Dalam proses komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan

karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka dan terdiri dari

lapisan masyarakat yang berbeda.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya

adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak

dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara

serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

Sebagai contoh, suatu tayangan ditelevisi ditonton oleh jutaan pemirsa diseluruh

Indonesia pada waktu yang serempak, namun mereka berada ditempat yang

berbeda diseluruh Indonesia.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap kominikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus.

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan

sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan

digunakan.

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Secara singkat, komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan

atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan

(35)

menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namundiantara

keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam

komunikasi antarpersona. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu

arah.

g. Stimulasi Alat Indra “Terbatas”

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis

media massa. Pada suratkabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio

siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media

televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Apapun bentuk komunikasinya, umpan balik atau feedback adalah faktor

yang paling penting. Karena efektivitas komunikasi seringkali dilihat dari

feedback yang disampaikan oleh komunikannya. Komunikan dalam komunikasi

memberikan umpan balik yang tertunda dikarenakan komunikator dan

komunikannya tidak melakukan komunikasi secara tatap muka.

Sedangkan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick

yang dikutip dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar, terdiri dari

surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai-nilai) dan entertainment (hiburan).

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk; (1)

(36)

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa

menginformasikan kejadian-kejadian penting dalam jangka panjang tentang

ancaman yang harus diketahui orang banyak seperti meletusnya gunung berapi,

kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer.

Peringatan seperti ini serta merta dapat menjadi ancaman.

Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampain atau penyebaran

informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Interpretation (Penafsiran)

Media tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan

penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contoh nyata penafsiran media

dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) suratkabar. Penafsiran ini

berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta

dilengkapi persepektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada

halaman lainnya.

Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk

memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.

c. Linkage (Keterkaitan)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam

sehingga membentuk keterikatan berdasarkan kepentingan dan minat yang sama

tentang sesuatu.

d. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi penyebaran nilai ini disebut juga sozialization (sosialisasi).

(37)

kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar

dan dibaca. Media massa memperlihatkan bagaimana mereka bertindak dan apa

yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili model peran

yang diamati masyarakat dan harapan untuk menirunya.

e. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media

menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah salah satu media massa yang

mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap

hari merupakan tayangan hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi hiburan

tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak,

karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan

ditelevisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2.3. Komunikasi Pemasaran

Dasar dari kegiatan pemasaran adalah komunikasi. Komunikasi

menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan

adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide

dan pelayanan yang ditawarkan perusahaan. Dalam proses pertukaran, komunikasi

memegang peranan yang sangat penting.

Efendy (1993 : 216) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah

komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara bertatap muka

maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan, jasa atau hasil

produksi. Pendapat lain mengatakan komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang

(38)

yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang

disebarluaskan kepada kliennya (Shimp, 2003 :4).

Sedangkan menurut Laura Schneider, komunikasi pemasaran adalah suatu

perencanaan, implementasi dan pengendalian yang sangat terencana mengenai

bauran kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempertemukan pembeli dan penjual

dalam suatu kegiatn pertukaran atau pengiriman produk yang saling

menguntungkan (www.marketing.about.com/cs/advertising/a/marketvsad).

Berdasarkan defenisi komunikasi pemasaran di atas, maka dapat dikatakan

bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan-pesan

kepada khalayak sasaran tentang segala hal mengenai produk, ide, jasa ataupun

perusahaan yang meluncurkan produk tersebut sehingga dapat memuaskan

individu dan lembaga itu. Komunikasi pemasaran merupakan komunikasi yang

dilakukan perusahaan yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam

mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan

penjualan, jasa atau hasil produk.

Dalam kajian pemasaran, jika ditilik dari uraian pengertian komunikasi

pemasaran menurut Shimp, dikenal suatu konsep penting dalam pemasaran

modern, yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan

untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armstrong,

jilid 1 2001 : 71). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome

McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler dan kini

dipergunakan secara luas oleh praktisi pemasaran (Jefkins, 1997 : 8), yang terdiri

(39)

1. The product to be market (produk yang dipasarkan)

2. The price of the product (harga produk)

3. The channels of distribution through wich the product is sold to be placed (saluran produksi produk/penempatan)

Promosi sebagai faktor keempat dalam bauran pemasaran inilah yang

biasanya secara simultan dan terintegrasi oleh para pemasar dalam suatu rencana

promosi produk. Konsep ini dikenal dengan istilah bauran promosi (promotion

mix). Hubungan antara marketing mix dan promotion mix dapat diperhatikan

dalam bagan yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali (1992:10)

Marketing mix Promotion mix

Product

Berikut ini adalah penjelasan tiap elemen dalam bauran promosi, yaitu :

- Periklanan (advertising) : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor

untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk

gagasan, barang atau jasa. Contohnya, iklan di media cetak, elektronik

dan kemasan, gambar bergerak, brosur dan buklet, poster dan leaflet,

direktor, billboard, display, materi audiovisual, logo dan simbol,

videotape.

- Penjualan Pribadi (personal Selling) : presentasi pribadi oleh para

(40)

penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh, dan

pameran perdagangan.

- Promosi penjualan (sales Promotion) : insentif jangka pendek untuk

mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

Contohnya, kontes, permainan, undian, hadiah, pameran, eksibisi,

demonstrasi, kupon, rabat, pembiayaan, bunga rendah dan hiburan.

- Humas (Public Relation) : usaha yang betujuan untuk membina

hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan,

membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau

menyingkirkan gosip, cerita, peristiwa yang dapat merugikan. Contoh :

press kits, pidato, seminar, laporan tahunan, donasi dan amal, sponsorship, publikasi, relasi kommunitas, lobi, media identitas,

majalah perusahaan, dan peristiwa. (Kotler dan Armstrong, 2001 : 112

; Peter dan Olson, 1996 : 538 – 541 ; Sutisna, 2002 : 268)

Menurut Terence A Shimp (2003 :160) ada empat tujuan kegiatan

komunikasi pemasaran, yaitu :

1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. Agar konsumen

memiliki keinginan untuk membeli suatu produk, pemasar harus terlebih

dahulu menciptakan suatu kategori produk yang baru.

2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Pemasar harus

bisa membuat produk dan merek merekalah yang diingat oleh konsumen

(41)

3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat

(intentions). Pemasar harus membuat calon konsumen pasaran memiliki

sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli.

4. Memfasilitasi pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian

kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, menciptakan display yang

menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi

yang baik.

Model komunikasi pemasaran meliputi sumber atau komunikator. Dalam

pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan kepada konsumen, yaitu

pemasar (marketers). Proses selanjutnya pemasar menentukan bagaimana pesan

itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerimanya

dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi

yang akan digunakan, apakah melalui iklan, penjualan perorangan, promosi

penjualan, public relations atau cara lainnya. Keseluruhan proses perancangan

pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut proses encoding.

Proses ini disebut juga sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi

ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.

Selanjutnya penyampaian pesan melalui media. Proses penyampaian pesan

bisa melalui media cetak maupun elektronik, proses ini disebut prosses transmisi.

Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika

pesan diterima, penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang

disampaikan, bisa berupa respons positif, negatif maupun netral. Proses

(42)

decoding. Proses ini akan dilanjutkan dengan tindakan membeli maupun menolak

produk yang disampaikan.

Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan.

Di sini pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan

harapan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen, atau

justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan tentu saja

harus melalui proses penelitian. Namun indikator yang dengan mudah bisa dipakai

adalah tingkat penjualan yang ditawarkan ke pasar (Sutisna, 2002 : 269 – 270 ;

Setiadi, 2003 : 251 – 252).

2.4. Teknologi Komunikasi

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk

mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal

digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka

sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi

dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin

pada ikan.

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk

menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah

evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya “otak reptil” menjadi penting

karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar

yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih

terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain

(43)

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.

Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, lisan,

“gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa intekaktif, transaktif,

betujuan atau tak bertujuan.. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang

atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi

hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh

penerima pesan tersebut.

Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan

kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan

dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang sosial, politik, dan

ekonomi, telah bersentuhan dengan teknologi. Dalam bidang sosial, teknologi

telah mempercepat terjadinya komunikasi dan mampu mempererat hubungan

manusia dari berbagai belahan dunia.

Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama

globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang

membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit

telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di

Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di

seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat

dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat

(44)

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang

berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak

terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah

suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi

ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang

diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware

(terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967)

mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional

mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J.

Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku

dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk

memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).

Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi

manusia yaitu:

a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)

b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)

c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan

d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)

Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses

telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan

manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi

Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang

(45)

teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2:

teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan

Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang

berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.

Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai

berikut:

1. Proses harus rasional dan efisien

2. Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan

dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya

3. Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin

berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif

4. Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan

5. Mengarah pada pemecahan masalah bersama

6. Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan

7. Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, maupun

internasional) untuk mencapai tujuan.

Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat

yang menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan:

1. Menimbulkan revolusi pertanian

2. Mempromosikan industri kecil

3. Pengembangan sosial politik

(46)

Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer

sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era

Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian

dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi komunikasi

telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada gerakan de-urbanisasi,

bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity. Menurutnya keputusan

Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik

merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3 memberikan kemungkinan pilihan

bagi negara yang melakukan transformasi.Teknologi komunikasi di Indonesia

mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah terbukti dengan adanya

undang undang yang mengatur tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun

1999. Bobot misi telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi:

”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung

persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran

rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan

pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa”

Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari

teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan

masuk ke berbagai ranah kehidupan.

Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar

artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi

(47)

Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar

artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi

lingkungan (Daniel Lerner, 1976, dikutif oleh Yusufhadi Miarso, 2004).

Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada

tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang

terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986).

Menurut Eric Ashby (1972) teknologi komunikasi telah menimbulkan

revolusi yang keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang lalu sejak

masyarakat membedakan tanggung jawab orang dewasa, dan tugas mendidik para

muda beralihdari orang tua ke guru dan dari rumah ke sekolah. Revolusi kedua

terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan sebagai sarana pendidikan.

Revolusi ketiga berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang

memungkinkan tersedianya buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai

dengan perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio, televisi, pita

rekanman, dan komputer.

2.5. Gaya Hidup

Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti dan dapat diinterpretasikan

bermacam-macam oleh para pemasar dan teorisi. Namun pendapat tersebut pada

umumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian. Adapun beberapa teori atau

pendapat yang mengemukakan tentang gaya hidup :

Menurut Kotler (1989:189) : “Gaya hidup seseorang adalah pola hidup

seseorang dalam kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat

(48)

Menurut Berkowitz dan Kerin (1986:105) : “Gaya hidup adalah pola hidup

seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaan waktu (aktivitas);

minat tentang pentingnya lingkungannya; dan pendapat tentang dirinya sendiri

dan dunia sekelilingnya.”

Dari beberapa pendapat atau teori dari pada teorisi pemasaran itu dapat

diambil pokok dari gaya hidup, yaitu :

1. Pola hidup seseorang.

2. Aktivitas, minat dan pendapat.

Berdasarkan pokok itu, dapat dikemukakan gaya hidup untuk penelitian ini

adalah :“Gaya hidup adalah pola hidup bagaimana orang menggunakan uang,

waktu, minat dan pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.”

Dari pengertian gaya hidup inilah kemudian diciptakan segmen pasar

berdasarkan values and life style (VALS), yang diperkenalkan pada tahun 1978.

Lalu VALS dikembangkan lagi menjadi VALS 2, yang mengelompokkan orang

berdasarkan kecenderungan konsumsinya dan bagaimana cara menggunakan

waktu dan uangnya. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1996:190-191)

konsumen dibagi dalam 2 segmen utama :

a. Self Orientation.

Dalam segmen ini terdapat 3 perilaku pembelian :

1. Principle oriented (orientasi prinsip).

Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pandangannya sendiri,

dimana pembelian suatu produk atau jasa dilakukan menurut pendapat

atau pikirannya sendiri tanpa dipengaruhi oleh pandangan dari luar

(49)

2. Status oriented (orientasi status).

Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pada tindakan dan opini

dari orang lain. Pembelian akan dilakukan karena adanya masukan dari

orang lain yang telah menggunakan atau mencoba suatu produk atau

jasa tersebut.

3. Action oriented (orientasi tindakan).

Konsumen terdorong oleh keinginan untuk berkegiatan, bervariasi, dan

mengambil resiko. Konsumen ingin mencoba produk atau jasa yang

belum pernah digunakan sebelumnya baik oleh konsumen itu sendiri

atau orang lain, dan ingin mengetahui baik buruknya produk atau jasa

tersebut melalui pengalaman sendiri. Kelompok konsumen yang

termasuk dalam segmen ini adalah fulfilled, believers, achievers,

strivers, experiencers, dan makers.

b. Resources (sumber daya).

Konsumen dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan, pendidikan,

kesehatan, kepercayaan diri, dan energi. Yang termasuk dalam segmen ini adalah

kelompok : actualizers dan stugglers.

Kelompok-kelompok konsumen yang telah disebutkan akan dijelaskan

kemudian secara terperinci pada bagian 8 kelompok konsumen. Berikut ini adalah

8 kelompok konsumen berdasarkan gaya hidup VALS 2 :

1) Fullfilleds (pemenuhan). Konsumen yang memiliki gaya hidup mandiri,

bertanggung jawab, dan tingkat pendidikan yang baik. Selain itu juga

(50)

pendapatan tinggi, praktikal, dan merupakan konsumen yang value

oriented.

2) Believers (pengikut). Konsumen yang tingkat pendapatannya menengah ke

atas, konservatif dan mudah ditebak, menyukai produk Amerika dan

merek terkenal.

3) Achievers (pencapai).Konsumen yang cukup sukses dan berorientasi pada

pekerjaan, konservatif, dan menyukai produk dan jasa yang terkenal dan

dapat menunjukkan kesuksesan mereka.

4) Strivers (pekerja keras). Konsumen dengan nilai yang mirip dengan

achievers, namun memiliki tingkat ekonomi, sosial, dan psikologis yang

lebih rendah.

5) Experiencers (pencoba). Konsumen yang ingin mempengaruhi lingkungan

mereka, dan juga kelompok yang termuda dari kelompok lainnya.

Konsumen ini banyak mengkonsumsi produk yang disukai oleh kalangan

anak muda.

6) Makers (pembuat). Kelompok konsumen ini suka mempengaruhi

lingkungannya melalui pengalaman dan penemuan mereka akan kegunaan

dan kepraktisan suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, produk yang

praktis dan memiliki kegunaan amat menarik perhatian konsumen macam

ini.

7) Actualizers (pewujud). Konsumen dengan tingkat pendapatan yang

tertinggi dan memiliki banyak sumber, sehingga dapat menuruti keinginan

dirinya sendiri. Imej atau pandangan amat penting bagi mereka, sehingga

(51)

8) Strugglers (pejuang). Konsumen dengan tingkat pendapatan terendah dan

sumber yang sedikit untuk diikutkan pada orientasi konsumen. Karena

sarana yang terbatas, mereka cenderung menjadi konsumen yang setia

pada merek.

2.6. Persepsi

Definisi persepsi banyak diberikan oleh para ahli diantaranya Winardi

(1992:42) yang menyatakan bahwa : ” Persepsi merupakan proses kognitif,

dimana seseorang individu memberikan arti pada lingkungan ”. Menurut Mulyana

(2000:167) yang dimaksud persepsi adalah : ” Proses internal yang

memungkin-kan kita memilih, mengorganisasimemungkin-kan dan menafsirmemungkin-kan rangsangan dari

lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita ”. Sedang

Desiderato (dalam Rakhmat, 1999:51) mendefinisikan yaitu : ” Pengalaman

tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi inilah memberikan

makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) ”. Robbins (1996: 24) memberikan

definisi persepsi yaitu : ” Sebagai suatu proses dengan mana individu-individu

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna

kepada lingkungan mereka ”

Beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli (dalam Mulyana,

2000:167) yaitu: Rudillph F. Verderber: ”adalah proses menafsirkan informasi

inderawi”. J. Cohen menyebutkan bahwa: ”Persepsi didefinisikan sebagai

interpretasi bermakna atas sensasi sebagai refresentatif objek ekternal”. Brian

Fellows: ”Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu orgasme menerima

(52)

adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling

dan lingkungan kita”. Philip Goodarce dan Jennifer Follers: ”Persepsi adalah

proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan ”. Definisi lainnya

(Gitosudarmo dan Sudita, 2000:16) persepsi adalah: “Suatu proses

memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus

lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat

panca indera kita (pendengar, perasa, penglihatan, penciuman dan peraba)

dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan”.

Berdasarkan beberapa definisi persepsi itu maka dapat dikatakan bahwa

persepsi sebagai proses internal yang bertujuan untuk membantu individu dalam

memperhatikan, menyeleksi dan menginterpretasikan rangsangan (stimulus)

menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. Setiap orang (individu) memberi

arti sendiri-sendiri terhadap stimuli yang ditangakapnya, sehingga setiap individu

yang berbeda melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda menghasilkan

persepsi yang berbeda pula.

Persepsi menurut proses terjadinya, dapat dijabarkan menjadi dua

(Mulyana, 2000:171) yang menjelaskan sebagai berikut: Persepsi terbagi dua

yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia.

Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan komplek karena manusia bersifat

dinamis. Persepsi terhadap manusia sering disebut persepsi sosial, meskipun

kadang-kadang manusia disebut juga objek. Perbedaan kedua persepsi tersebut

yaitu: 1) Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik sedangkan

persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non-verbal. Orang

Gambar

Gambar 2.    Produk unggulan Blackberry Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan
Tabel 3:  Memilih Blackberry berdasarkan manfatnya dan disesuaikan
Tabel 4: Produk Blackberry yang mendukung dalam pelaksanaan
Tabel 5: Memilih Blackberry atas dasar pertimbangan terdapatnya jaminan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Sulistiyaningsih (2005)menyatakan bahwa kesiapan bersekolahmenjadi penting artinya karena anak yang telahmemiliki kesiapan untuk bersekolah

Mengamati karakter siswa dan mendampingi siswa/ membantu kelompok yang bertanya Menyampaikan instruksi untuk mulai menyusun presentasi Menyampaikan instruksi untuk secara

Pada desain ini nantinya sampel akan diberi test awal ( pre-test ) dan diberi test akhir ( post-test ) setelah diberi perlakuan terhadap siswa. 111) Penelitian ini

Kehadiran puisi pada umumnya memang untuk dinikmati oleh para pembaca, akan tetapi keberadaan puisi juga tidak terlepas dari makna simbol-simbol (kata-kata)

Berdikari dengan menggunakan program Microsoft Access 2000, dimana dalam pengelolaan data ini menggunakan komputer yang tujuannya untuk mempercepat pengolahan data penjualan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang bagaimana hasil dari metode Canny dan metode Sobel untuk menentukan metode mana yang

Kelurahan Kali Kecarnatan Biau lGbupaten Buol pada Tahun Anggaran 2013, akan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaiberlkut

[r]