• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor Pada PT. Samudera Indonesia Cabang Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor Pada PT. Samudera Indonesia Cabang Bandung"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Maraknya perdagangan internasional dewasa ini menuntut suatu negara untuk

mampu membaca peluang dalam melakukan perdagangan internasional tersebut.

Suatu negara dituntut untuk mampu mengetahui sumber-sumber apa saja yang

sekiranya dapat dihasilkan untuk diperdagangkan pada negara lain yang

membutuhkan produk hasil suatu negara tersebut.

Dalam melakukan perdagangan internasional, ekspor-impor menjadi

penghubung agar perdagangan internasional tersebut dapat terlaksana dan

berlangsung sesuai dengan keinginan suatu negara untuk mendapatkan produk yang

dihasilkan negara lain.

Kegiatan ekspor impor didasari atas kondisi bahwa tidak ada suatu negara

yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling

mengisi. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda baik sumber daya alam,

iklim, geografis, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut

menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang

diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Adanya interdependensi kebutuhan itulah

yang menyebabkan adanya perdagangan internasional. Masing-masing negara

memiliki keunggulan dan kekurangan. Komoditas yang dihasilkan suatu negara

(2)

memerlukan pengolahan lebih lanjut. Bahan mentah tersebut selanjutnya mungkin

dibutuhkan negara lain sebagai bahan baku pabriknya.

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam

keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Eksportir adalah badan usaha baik berbentuk badan hukum maupun tidak badan

hukum termasuk perorangan yang melakukan kegiatan ekspor.

Corak perdagangan Indonesia berkembang dari waktu ke waktu yakni dibagi

atas sektor migas dan non migas. Ekspor sektor migas itu terdiri dari minyak bumi

dan hasil minyak, LNG (Liquid Natural Gas), LPG (Liquid Petroleum Gas) dan lain

sebagainya. Ekspor komoditas non migas itu sendiri terutama terpusat pada tiga

kelompok yaitu barang manufaktur, komoditas pertanian dan komoditas

pertambangan. Yang termasuk kelompok barang manufaktur adalah tekstil, kayu,

produk kayu, kertas, produk elektronik, minyak kelapa sawit, kerajinan tangan, dan

produk kimia. Komoditas pertanian antara lain meliputi hewan dan hasil hewan

lainnya seperti ikan tuna, sapi, udang, tumbuhan seperti : karet alam, coklat, lada,

kopi, tembakau, cengkeh, rempah-rempah dan lain sebagainya, sedangkan yang

tergolong dalam komoditas pertambangan non migas adalah tembaga, emas, timah,

nikel, aluminium dan hasil tambang lainnya.

Khusus untuk bidang usaha peningkatan volume ekspor Indonesia,

pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir ini telah melakukan berbagai

deregulasi dibidang perdagangan dan perbankan dengan mengeluarkan berbagai

(3)

imbal beli (counter trade), impor tahun 1985 tentang penyempurnaan cara

penanganan ekspor dan impor untuk efisiensi dan peningkatan hasil negara, yang

diperkuat lagi dengan penyediaan kredit ekspor yang terbuka juga bagi PMA dengan

bunga 9% per tahun, yang sebelumnya hanya diberikan kepada pengusaha nasional.

Lebih lanjut paket 6 Mei 1986 (Pakem) yang menghapuskan pemberian sertifikat

ekspor untuk memenuhi tuntutan persaingan luar negeri; Paket 24 Desember 1987

(Pakdes) yang antara lain menyederhanakan izin ekspor serta pembebasan biaya

masuk barang-barang tertentu dan yang paling akhir Pakto (Paket Kebijaksanaan

Bidang Keuangan, Moneter dan Perbankan Tunggal) dan Pakno (Paket

Kebijaksanaan Bidang Industri, Perdagangan dan Perhubungan Laut) 1988 yang pada

hakikatnya mendorong kemungkinan peningkatan ekspor tersebut dengan

menyediakan kemudahan dibidang perbankan.

PT. Samudera Indonesia merupakan perusahaan nasional yang bergerak di

dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistic. PT. Samudera telah

berkembang dan melebarkan bisnisnya mulai dari pelayaran sampai transportasi

kargo yang melayani baik pelanggan nasional maupun internasional.

Sejak tahun 1999, PT. Samudera telah terdaftar dalam Bursa Saham

Indonesia. Untuk melayani para pelanggannya, PT. Samudera didukung oleh 23 anak

perusahaan, 19 kantor cabang dan agen di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia, dan

35 pelabuhan utama dikawasan Asia. PT. Samudera memiliki sekitar 2.200 karyawan.

(4)

yang sama juga terus-menerus bermunculan sehingga menjadikan suatu tantangan

yang harus dihadapi perusahaan.

Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.

Berdasarkan urain latar belakang diatas, maka penulis akan menjabarkan

tentang apa yang telah didapatkan ditempat kerja praktek pada PT. Samudera

Indonesia Tbk.-Cabang Bandung untuk mengetahui lebih lanjut pembahasan

mengenai masalah prosedur pelaksanaan kegiatan ekspor, maka judul yang akan

diambil oleh penulis adalah : “Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor Pada PT.

Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung”.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur

pelaksanaan kegiatan ekspor pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang

Bandung.

2. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatan ekspor pada PT.

(5)

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari kerja praktek ini adalah :

1. Bagi penulis

Mengimplementasikan pelajaran dan keterampilan yang didapat

dari perkuliahan pada perusahaan disaat sedang melakukan kerja praktek

serta untuk mendapatkan pengalaman terutama dalam bidang Manajemen

prosedur pelaksanaan kegiatan ekspor. Selain itu juga, mahasiswa dituntut

telah diberikan.

2. Bagi perusahaan

Sebagai suatu masukan yang dapat dipertimbangkan dalam hal

mengevaluasi atau bahkan menyempurnakan kegiatan dalam prosedur

pelaksanaan kegiatan ekspor.

3. Bagi pihak lain

Menambah ilmu tentang prosedur pelaksanaan kegiatan ekspor.

Selain itu, diharapkan juga dapat dijadikan panduan bahkan

disempurnakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan pada masa

(6)

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi pelaksanaan kerja praktek ini yaitu di PT. Samudera Indonesia Tbk.

Jl. Venus Barat kav. 12, 12A Bandung Margahayu 40286 telepon (0220 7507210 fax.

(022) 750645

Dan adapun waktu kerja praktek yang dilakukan oleh penulis dimulai dari

tanggal 5 juli 2010 sampai dengan 5 agustus tanggal 2010. Dimana hari kerja dimulai

pada hari senin sampai dengan jumat dengan jam kerja dari pukul 08.00 WIB sampai

(7)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Samudera Indonesia Tbk

PT. Samudera Indonesia Tbk. Adalah sebuah perusahaan nasional yang

bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistic yang telah

berdiri sejak tahun 1964. lebih dari 44 tahun PT. Samudera telah berkembang dan

melebarkan bisnisnya mulai dari pelayaran sampai transportasi kargo yang melayani

baik pelanggan nasional maupun internasional. Sejak tahun 1999, PT. Samudera

telah terdaftar dalam Bursa Saham Indonesia. Untuk melayani para pelanggannya,

PT. Samudera didukung oleh 23 anak perusahaan, 19 kantor cabang dan agen di

pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia, dan 35 pelabuhan utama dikawasan Asia.

PT. Samudera memiliki sekitar 2.200 karyawan.

PT. Samudera menghargai para pekerjanya sebagai sumber daya dan partner

yang berharaga bagi perusahaan. Oleh karena itu, kami mengadakan proses

perekrutan yang selektif, pelatihan yang menyeluruh dan berkesinambungan untuk

meningkatkan kinerja staff yang berkualitas tinggi. Sebagai perusahaan yang

berpengalaman cukup lama, PT. Samudera telah mengembangkan kompetensi yang

kuat. Dengan begitu, PT. Samudera akan mempertahankan posisinya sebagai

(8)

SAMUDERA INDONESIA BANDUNG

Salah satu cabang PT. Samudera Indonesia berlokasi di Bandung. Samudera

Indonesia Bandung mulai beroperasi pada tahun 1988 melalui PT. Satuan Harapan

kemudian berganti nama menjadi Silkargo. Cabang Bandung yang pada tahun 2010

ini memasuki usia 22 tahun, telah berkembang dengan sangat cepat dengan cakupan

area bisnis di Bandung dan sekitarnya, yang terdiri dari :

1. PT. Samudera Indonesia Tbk.

Jl. Venus Barat kav. 12, 12A Bandung Margahayu 40286

telepon (0220 7507210

fax. (022) 7506457

merupakan agen pengiriman untuk beberapa perusahaan besar di kawasan ini,

yaitu :

a.

SSL (Samudera Shipping Line) dengan perdagangan utama ke Singapura,

Malaysia, Thailand, Vietnam, India, Cina, dan Korea.

b.

KMTC (Korea Marine Transport Co.,) dengan perdagangan utama ke

Korea, Jepang, Filipina, vietnam, Hongkong, Cina, dan Rusia.

c.

Hapag Lloyd dengan pelayanan utama dari Asia, Eropa, Amerika, Timur

Tengah, dan Australia.

d.

UASC (United Arab Shipping Co.,) yang melayani kawasan Timur

Tengah, Eropa, Amerika, dan Asia.

(9)

2. SILKARGO Bandung

Jl. Venus Barat kav. 20 Margahayu Bandung 40286

telepon (022) 7507210

fax (022) 7506457

Mewakili perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam bisnis mulai dari

EMKL (ex-works) dan sector bisnis logistic.

3. Depo/Gudang/Terminal (bekerjasama dengan TPKB/KA Logistik)

Jl. Raya Gede Bage no. 68 Bandung

telepon (022) 7504837

fax (022) 7800257

Menyediakan depo kontainer, penyimpanan muatan dan EMKL dengan

memfokuskan pada penggunaan truk dan kereta api.

4. PT. Samudera Indonesia Tbk. Sukabumi

Jl. Raya wangun no. 357A Ciawi Bogor

telepon (0251) 8246555/8241555

fax (0251) 8248444

Layanan agen pemasaran yang diwakili oleh PT. Samudera Indonesia Tbk.

Untuk memenuhi kebutuhan eksportir/pengirim di kawasan Sukabumi, Bogor, dan

(10)

5. PT. Samudera Indonesia Tbk. Cikampek

Jl. Purwasari no. 318 Purwasari Cikampek

telepon (0264) 8385385/86/87

fax (0264) 8385384

Layanan agen pemasaran yang diwakili oleh PT. Samudera Indonesia Tbk.

Untuk memenuhi kebutuhan eksportir/pengirim dikawasan Subang, Purwakarta,

Cikampek, Karawang, Bekasi, dan sekitarnya.

6. PT. Samudera Indonesia Tbk. Cirebon

Jl. Angkasa no. 28 penggung Raya Cirebon

telepon (0231) 489338/339

fax 90231) 487341

Layanan agen pemasaran yang diwakili oleh PT. Samudera Indonesia Tbk.

Untuk memenuhi kebutuhan eksportir/pengirim dikawasan Cirebon, Kuningan,

Majalengka, dan sekitarnya.

2.2 Struktur Organisas PT. Samudera Indonesia Tbk.- Cabang Bandung

Struktur organisasi yaitu ketentuan tertulis tentang pembagian tugas,

kewajiban dan tanggung jawab serta pengaturan kerjasama dari masing-masing

jabatan dalam suatu organisasi dengan maksud untuk melaksanakan tugas pokok.

Saat ini struktur organisasi PT. Samudera Indonesia Tbk.- Cabang Bandung

(11)

1. Kepala Cabang

2. Bagian Administrasi

3. Supervisor

4. Manajer unit

(12)
(13)

2.3. Deskripsi Jabatan PT. Samudera Indonesia Tbk.- Cabang Bandung

1. Kepala Cabang

kepala cabang memiliki tugas sebagai berikut :

a.

Mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang dijalankan

kantor cabang yang dipimpinnya sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan.

b.

Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing

kepala koordinasi sesuai dengan bidangnya.

c.

Menerima laporan dari setiap departemen tentang hasil yang telah

dicapai oleh masing-masing coordinator.

2. Bagian Administrasi

Bagian administrasi bertugas menyusun dan menetapkan

pokok-pokok di dalam masalah pengeluaran keuangan, anggaran, kalkulasi,

pembukuan serta kesejahteraan pegawai.

3. Supervisor

Tugas –tugas supervisor adalah sebagai berikut :

a. Mamantau dan meningkatkan setiap kegiatan yang dilakukan di

perusahaan dalam peningkatan kualitas jasa.

b. Memeriksa setiap hasil laporan kegiatan yang ada di perusaahaan.

c. Malaporkan hasil laporan kegiatan perusahaan kepada kepala cabang

(14)

4. Manajer unit

a. Kinerja utama : susutan,piutang,dan kepuasan pelanggan sesuai batas

wewenang disamping kinerja unit lainnya.

b. Mensinergikan seluruh fungsi dan unsur unit dalam mengoptimalkan

dan kemitraan untuk kinerja unit dan citra perusahaan.

c. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang

efektif serta mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi

untuk meningkatkan kualitas jasa di perusahaan.

d. Melengkapi peraturan lebih lanjut , melaksanakan monitoring dan

evaluasi, termasuk data pengaduan, sistem informasi , dan tingkat

mutu pelayanan pada perusahaan.

e. Memberikan pengarahan dan apresiasi kepada para bawahannya dalam

melakukan pelayanan dan penawaran produk jasa perusahaan.

5. Bagian marketing

a. Menjaga pelaksanaan operasional marketing agar sesuai ketentuan dan

peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

b. Memenuhi target dalam mendukung percepatan pelayanan dari aspek

hukum, administrasi dan dokumentasi termasuk di dalam memberikan

masukan kepada kepala cabang, serta membuat strategi dan rancangan

(15)

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan PT. Samudera Indonesia Tbk.- Cabang

Bandung

1. PELAYANAN PELAYARAN

Pelayanan pelayaran kami tersedia dalam bidang transportasi laut,

termasuk pelayaran barang domestik dan kedaerahan, pelayaran angkut

minyak, gas dan cairan, dan pengelolaan kapal. Selama sebelas tahun,

perusahaan kami telah menjadi perusahaan penyedia layanan pelayaran di

kawasan Asia. Melalui anak perusahaan kami di singapura yang telah

terdaftar dalam Bursa Saham Singapura, yaitu PT. Samudera Shipping Line

(SSL), kami menyediakan layanan yang menghubungkan

pelabuhan-pelabuhan mulai dari kawasan Timur Tengah, India, Asia Tenggara, hingga

Kawasan Timur Jauh. Belakangan ini, SSL pun melebarkan sayapnya dengan

membuka kantor cabang perwakilan di Dubai, Bangkok, Mumbai, Port Klang,

Ho Chi Minh, Hongkong, dan Shanghai.

Untuk memenuhi tuntutan sektor industri, perusahaan kami

menyediakan layanan logistik utamanya untuk batu bara, gas, dan minyak.

Muatan cairan seperti minyak dan bahan-bahan kimia diangkut dalam tabung

khusus oleh kapal tanker. Kami juga berperan sebagai perantara yang

mengantarkan muatan ke seluruh kawasan. Dengan pengalaman kami dalam

hal layanan pelayaran, perusahaan kami menawarkan layanan pengelolaan

(16)

kami beroperasi dan mengurus sekitar 47 armada tabung, menyedikan layanan

angkutan pelayaran ke lebih 100 pelabuhan. Dalam rangaka memberikan

layanan yang terbaik, kami menerapkan system pelacakan muatan dan sebuah

system yang mengatur jadwal pelayaran, pembayaran, dokumentasi, dan

pemesanan angkutan. Untuk memenuhi standar internasional dan untuk

kepuasaan pelanggan, kami melengkapi diri dengan sertifikat ISO.

2. LOGISTIK

Dalam hal logistik, kami menyediakan pelayanan untuk berbagai jenis

komoditi, industri, proyek, dan barang-barang pelanggan. Kami menawarkan

layanan transportasi berbagai jenis dari rumah ke rumah yang dikelola oleh

orang-orang berpengalaman dan system teknologi computer yang modern.

Seiring dengan perkembangan sektor logistik global, kami mengembangkan

sebuah bisnis baru bernama “Operator Box” yang menyediakan kontainer

yang bisa dimiliki untuk kawasan Asia Pasifik.

Untuk mendukung layanan logistik, kami menyediakan pelayanan

stasiun kontainer, pergudangan, dan jasa angkut truk. Stasiun kontainer kami

menyimpan lebih dari 32.500 buah TEU per harinya dan didukung oleh

perusahaan penyewa kontainer terbesar. Kami memiliki dan mengoperasikan

gudang penyimpan yang modern yang dilengkapi dengan sistem pengaturan

yang temperaturnya diatur dan berlokasi di dekat pelabuhan. Layanan

(17)

gandeng yang dapat mengangkut muatan berukuran biasa dan luar biasa, serta

yang bermuatan ekstra besar.

Untuk muatan industri dan proyek, kami pun menyediakan

transportasi muatan berat, pengangkutan muatan industri dan barang-barang

seperti mesin-mesin pabrik. Bisnis di bidang ini dikhususkan pada proyek

berskala besar seperti pabrik, pembangkit listrik, dll. Kami memiliki dan

mengoperasikan hampir semua jenis peralatan yang digunakan untuk pekerja

berat untuk memastikan pelanggan mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Kami juga menyediakan jasa pengiriman via udara.

3. AGEN DAN TERMINAL

Agen pelayanan kami mewakili beberapa perusahaan pengiriman

dunia seperti Hapag-Lloyd AG, Rickmers Line, perusahaan pengiriman Uni

Emirat Arab, NYK-Hinode dan perusahaanTransportasi Laut Korea. Untuk

memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, kami memberikan

pelayanan yang menyeluruh, termasuk penjualan dan jasa layanan,

pengelolaan transportasi, pengurusan muatan, dan operasi kargo.

Dalam area pelayanan terminal, kami berperan sebagai operator

terminal domestik di pelabuhan Tanjung Priok dan menyediakan pengelolaan

terminal seperti : bongkar muat barang, penerimaan dan pengiriman kargo

yang bermuatan dan tidak. Kami juga telah membangun dan mengoperasikan

(18)

diperlengkapi dengan alat derek pelabuhan di area pelabuhan Tanjung Priok.

Belakangan ini, kami meluaskan pangsa layanan kami ke samarinda,

Kalimantan Timur dengan membangun dan mengoperasikan Terminal

(19)

19

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung yang bergerak pada bidang

jasa ekspor-impor. Dalam melakukan kegiatan perusahaan memiliki staf-staf pekerja

yang bekerja sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.

Diantaranya yaitu pada bagian pemasaran.

Pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung terdapat beberapa

bidang kajian diantaranya adalah : pemeriksa bidang administrasi, pemeriksa bidang

operasional, pemeriksa bidang umum dan bidang pemasaran.

Penulis melaksanakan kerja praktek Pada PT. Samudera Indonesia

Tbk.-Cabang Bandung dan ditempatkan pada bagian dokumen ekspor. Bagian Dokumen

ekspor meliputi, pemeriksaan administrasi dan kelengkapan dokumen-dokumen

ekspor. Selama kerja praktek, penulis mendapatkan bimbingan dari pegawai di

bidang tersebut yang sekaligus sebagai koordinator pelaksanaan kerja praktek

tersebut. Adapun tugas penulis dalam bidang pelaksanaan kerja praktek tersebut

adalah membantu tugas harian di bidang pemeriksaan administrasi , kelengkapan

(20)

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di

PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung. Penulis diberikan pengarahan dan

bimbingan mengenai aktivitas-aktivitas di bagian administrasi dan pemasaran.

Adapun teknis pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan pada bagian

administrasi dan pemasaran pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung

adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.

2. Membantu memasukkan dan mencatat data ekspor.

3. Penjelasan tentang prosedur pelaksanaan kegiatan ekspor.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Pengertian prosedur menurut Azhar Susanto, yaitu :

“ Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

berulang-ulang dengan cara yang sama “. (2005:263)

Sedangkan menurut Mulyadi, yaitu :

“ Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

(21)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

prosedur adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang

sama yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen.

Ekspor adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain.

Ekspor merupakan kegiatan perdagangan suatu negara untuk menjual produk dalam

negeri ke pasar luar negeri.

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke

negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

ekspor adalah kegiatan perdagangan produk suatu Negara ke Negara lain secara legal.

3.3.1. Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Kegiatan

Ekspor pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung

Dokumen-dokumen yang digunakan pada prosedur pelaksanaan kegiatan

ekspor pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung, terdiri atas :

1. Faktur perdangan

Dikeluarkan oleh eksportir sendiri. Yang dimaksud dengan faktur perdangan

adalah suatu nota-perhitungan yang dibuat oleh Eksportir untuk. Import yang

(22)

a. Jumlah barang (quantity)

b. Harga satuan ( unit-price)

c. Harga total ( total price )

d. Perhitungan pembayaran ( payment-breakdown )

Faktur merupakan alat bukti perhitungan atas suatu transaksi yang dilakukan

antar Eksportir dengan Importir.

2. Latter of credit (L/C)

Dikeluarkan oleh bank devisa. Yang dimaksud dengan L/C adalah suatu

surat–kredit yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan Importir, yang

memberi hak kepada Eksportir menarik wasel atas importer bersangkutan untuk

sejumlah uang yang disebut dalam surat kredit itu. L/C merupakan alat bukti

pembayaran atas suatu transaksi yang dilakukan antara eksportir dengan importer.

3. Bill of Lading

Dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran samudra. Yang dimaksud dengan B/L

adalah suatu tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh perusahaan

pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang telah dimuat diatas kapal

laut oleh eksportir untuk diserahkan kepada importer. B/L merupakan alat bukti

penerimaan dan sekaligus penyerahan hak milik atas barang sebagai pelaksanaan

suatu transaksi antar eksportir dengan importir. B/L juga merupakan alat bukti adanya

(23)

Apabila dokumen-dokumen tersebut dinyatakan telah memadai dan lengkap,

maka pihak dari perusahaan pelayaran “Samudera Indonesia” akan meneliti kembali

kelengkapan dokumen-dokumen tersebut. Setelah dokumen-dokumen diatas telah

dinyatakan kelengkapannya berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang

ekspor yang berlaku, maka eksporpun dilakukan.

3.3.2. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor pada PT. Samudera Indonesia

Tbk.-Cabang Bandung

Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor pada PT. Samudera Indonesia

Tbk.-Cabang Bandung adalah sebagai berikut :

A. PEMBERITAHUAN EKSPOR

1. Ekspor barang wajib PEB

Bahwa setiap barang ekspor menggunakan dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang dapat dibuat dengan

mengisi formulir atau dikirim melalui media elektronik.

2. Tidak diperlukan PEB/ Dikecualikan dari Pembuatan PEB

Dikecualikan dari pembuatan PEB, ekspor barang tersebut di

bawah ini :

a. Barang penumpang dan barang awak sarana pengangkut dengan

(24)

b. Barang pelintas batas yang menggunakan Pemberitahuan Pabean

sesuai ketentuan perjanjian perdagangan pelintas batas.

c. Barang dan atau kendaraan bermotor yang diekspor kembali dengan

menggunakan dokumen yang diatur dalam ketentuan Kepabeanan

Internasional (ATA CARNET, TRIPTIEK ATAU CPD CARNET)

d. Barang kiriman melalui PT (Persero) Pos Indonesia dengan

menggunakan Declaration En Douane (CN 23).

B. PROSEDUR PEMERIKSAAN PABEAN ATAS BARANG EKSPOR

Terhadap barang ekspor hanya dilakukan penelitian dokumen.

Dalam hal tertentu diadakan pemeriksaan fisik, dan dilaksanakan oleh :

a. Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Terhadap barang ekspor yang :

1. Berdasarkan petunjuk kuat akan terjadi pelanggaran atau telah

terjadi pelanggaran ketentuan di bidang ekspor.

2. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pajak terdapat

petunjuk kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi

pelanggaran ketentuan di bidang perpajakan dalam kaitannya

dengan restitusi PPN dan PPn BM atau,

(25)

Pemeriksaan dapat dilaksanakan dikawasan pabean, gudang

eksportir, atau tempat lain yang digunakan eksportir untuk menyimpan

barang ekspor.

b. Surveyor

Terhadap barang ekspor yang seluruhnya atau sebagian berasal

dari barang impor yang mendapatkan fasilitas pembebasan Bea Masuk,

penangguhan pembayaran PPN / PPn BM, dan pengembalian Bea Masuk

serta pembayaran pendahuluan PPN/PPn BM. Pemeriksaan dilaksanakan

di tempat yang ditunjuk oleh eksportir di luar Kawasan Pabean.

C. PENGAJUAN PEB

Eksportir atau kuasanya mengisi PEB dengan lengkap dan benar

dan mengajukannya kepada Kantor Pabean dengan dilampiri :

1. LPS-E dalam hal barang ekspor wajib diperiksa oleh Surveyor;

2. Copy Surat Tanda Bukti Setor (STBS) atau copy Surat Sanggup Bayar

(SSB) dalam hal barang ekspor dikenakan pungutan ekspor;

3. Copy invoice dan copy packing list;

4. Copy dokumen pelengkap pabean lainnya yang diwajibkan sebagai

pemenuhan ketentuan kepabeanan di bidang ekspor.

5. Pelunasan Pungutan Negara Dalam Rangka Ekspor (PNDRE). PEB

untuk barang yang terutang PNDRE terlebih dahulu diajukan ke Bank

(26)

D. PEMASUKAN BARANG EKSPOR KE KAWASAN PABEAN

1. Pemasukan barang ekspor ke Kawasan Pabean atau ke Tempat

Penimbunan Sementara dilakukan dengan menggunakan PEB atau

dokumen pelengkap pabean dalam hal pelaksanaan ekspor dilakukan

dengan PEB Berkala.

2. Atas barang ekspor yang diperiksa Surveyor, selain disertai dengan

PEB juga harus dilampiri CTPS;

3. Dalam hal pengangkutan barang ekspor dilakukan dengan

menggunakan peti kemas Less Container Load (LCL), seluruh PEB

dari barang ekspor dalam peti kemas yang bersangkutan harus

diajukan secara bersamaan dan diberitahukan oleh konsolidator dalam

dokumen konsolidasi ekspor.

E. PENDAFTARAN PEB

Pejabat Bea dan Cukai membukukan PEB ke dalam Buku Catatan

Pabean dan memberi nomor dan tanggal pendaftaran.

F. PENELITIAN DOKUMEN

Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian dokumen terhadap

PEB bersangkutan, yang meliputi :

a. Kelengkapan dokumen pelengkap pabeannya, berupa dokumen seperti

tersebut pada butir 1 di atas.

(27)

c. Kebenaran penghitungan pungutan negara yang tercantum dalam bukti

pelunasan PNDRE.

G. PERSETUJUAN MUAT

Dalam hal penelitian dokumen kedapatan sesuai, pejabat Bea dan

Cukai memberikan persetujuan muat pada PEB tersebut dengan

mencantumkan nama tempat, tanggal, tanda tangan, nama terang, NIP

serta cap dinas pada PEB yang bersangkutan.

H. PEMBETULAN/PERUBAHAN

1. Dalam hal penelitian dokumen tidak sesuai, PEB dikembalikan kepada

eksportir untuk diadakan pembetulan/perubahan.

2. Pembetulan atau perubahan isi PEB dapat dilakukan sebelum atau

sesudah persetujuan muat diberikan oleh pejabat Bea dan Cukai dari

Kantor tempat PEB didaftarkan.

I. PEMUATAN

Pemuatan barang ekspor ke atas sarana pengangkut dilaksanakan

setelah mendapat persetujuan muat dari pejabat Bea dan Cukai

J. PENGANGKUTAN

1. Pengangkut yang sarana pengangkutnya meninggalkan kawasan

pabean dengan tujuan ke luar daerah pabean, wajib memberitahukan

barang yang diangkutnya dengan menggunakan pemberitahuan berupa

(28)

pejabat Bea dan Cukai di kantor pabean paling lambat 3 (tiga) hari

kerja terhitung sejak keberangkatan sarana pengangkut.

2. Barang ekspor yang diangkut lanjut ke tempat lain dalam daerah

pabean wajib diberitahukan oleh pengangkutnya kepada pejabat Bea

dan Cukai di kantor tempat transit dengan menggunakan copy PEB

barang ekspor yang bersangkutan dan daftar Rekapitulasi PEB yang

telah ditandasahkan oleh pejabat Bea dan Cukai di tempat pemuatan.

3. Barang ekspor yang diangkut dalam daerah pabean melalui luar daerah

pabean, sebelum sarana pengangkut meninggalkan tempat pemuatan,

mengajukan pemberitahuan pengangkutan barang asal daerah pabean

dari satu tempat lain melalui luar daerah pabean (BC1.3).

K. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK BARANG OLEH SURVEYOR

1. Pemeriksaan barang dilakukan oleh surveyor setelah adanya

Permintaan Pemeriksaan Barang Ekspor (PPBE) dari eksportir .

2. PPBE diajukan oleh eksportir paling lama 3 (tiga) hari kerja sebelum

pemeriksaan.

3. Pemeriksaan meliputi :

a. jenis barang,

b. jumlah barang,

(29)

d. klasifikasi barang berdasarkan HS,

e. jenis kemasan,

f. merek kemasan,

g. harga satuan dan harga total; dan

h. pemenuhan ketentuan di bidang ekspor.

4. Terhadap barang yang telah dilakukan pemeriksaan, surveyor

memasang Tanda Pengenal Surveyor (TPS) dan menuangkan hasil

pemeriksaan barang ke dalam LPS-E.

5. LPS-E diterbitkan dalam rangkap 5 (lima) :

a. Lembar 1 (satu) untuk keperluan eksportir;

b. Lembar 2 (dua) untuk Kantor Pabean tempat pemuatan;

c. Lembar 3 (tiga) untuk instansi yang memberikan fasilitas;

d. Lembar 4 (empat) dan 5 (lima) untuk Surveyor.

L. FASILITAS PEB BERKALA

1. PEB berkala adalah PEB yang diajukan untuk seluruh transaksi ekspor

dalam periode waktu tertentu

2. Eksportir dapat memberitahukan ekspor barang yang dilaksanakan

dalam periode waktu yang ditetapkan dengan menggunakan PEB

(30)

3. Penggunaan PEB Berkala, dilakukan setelah mendapat persetujuan

dari direktur jenderal atau pejabat yang ditunjuknya.

4. Persetujuan dapat diberikan dalam hal eksportir mempunyai reputasi

yang baik dan :

a. Frekuensi ekspornya tinggi

b. Jadwal sarana pengangkut barang ekspor tersebut tidak menentu

c. Lokasi pemuatan barang ekspor tersebut jauh dari kantor pabean

dan/ atau bank devisa

d. Barang yang bersangkutan diekspor melalui saluran pipa atau

jaringan transmisi

e. Berdasarkan pertimbangan direktur jenderal atau pejabat yang

ditunjuknya, pengeksporan barang perlu menggunakan PEB

Berkala.

M. SANKSI ADMINISTRASI

1. Dalam hal pembetulan atau perubahan isi PEB sebagai akibat salah

memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang, eksportir dikenai

sanksi administrasi berupa denda paling banyak Rp 10.000.000

(sepuluh juta rupiah) dan paling sedikit Rp 1.000.000 (satu juta

(31)

2. Eksportir yang tidak melaporkan pembatalan ekspornya dikenakan

sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 5.000.000 (lima juta

rupiah).

3. Eksportir yang tidak menyelenggarakan pembukuan dan menyimpan

surat-menyurat yang bertalian dengan ekspor dan perbuatan tersebut

tidak menyebabkan kerugian keuangan negara dikenai sanksi

administrasi Rp 5.000.000 (lima juta rupiah).

4. Pengangkut yang tidak mengajukan pemberitahuan barang yang

diangkut dikenai sanksi administrasi sebesar Rp 5.000.000 (lima juta

rupiah).

N. LAIN-LAIN

1. Di luar hari dan jam kerja bank devisa, pelunasan pungutan negara

dalam rangka ekspor dapat dilakukan di kantor pabean;

2. Barang yang telah diberitahukan untuk diekspor, sementara menunggu

pemuatannya dapat ditimbun di tempat penimbunan sementara

pemuatan barang ekspor dilakukan :

a. Di kawasan pabean; atau

b. Di tempat lain yang dipersamakan dengan kawasan pabean

berdasarkan izin dari kepala kantor yang mengawasi tempat yang

(32)

3. Barang yang telah diberitahukan untuk diekspor, jika dibatalkan

ekspornya, wajib dilaporkan kepada pejabat Bea dan Cukai tempat

PEB didaftarkan.

Eksportir diwajibkan menyelenggarakan pembukuan dan

menyimpan catatan serta surat menyurat yang bertalian dengan ekspor.

Adapun gambar alur bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pelaksanaan

(33)

Gambar 3.1

Fasilitas PEB Berkala Tatacara

(34)

34

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan kerja praktek dan pengamatan yang telah penulis

lakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ekspor

pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung terdiri dari :

a) Faktur perdangan

b) Latter of credit (L/C)

c) Bill of Lading

2. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor pada PT. Samudera Indonesia

Tbk.-Cabang Bandung adalah sebagai berikut :

a) Pemberitahuan Ekspor

b) Prosedur Pemeriksaan Pabean Atas Barang Ekspor

c) Pengajuan PEB

d) Pemasukan Barang Ekspor Ke Kawasan Pabean

e) Pendaftaran PEB

f) Penelitian Dokumen

g) Persetujuan Muat

(35)

i) Pemuatan

j) Pengangkutan

k) Tatacara Pemeriksaan Fisik Barang Oleh Surveyor

l) Fasilitas PEB Berkala

m) Sanksi Administrasi

n) Lain-Lain

4.2. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan pada laporan kerja praktek ini adalah :

1. Sebaiknya dalam penyimpanan dokumen-dokumen ekspor-impor

disimpan ditempat yang berbeda dan disusun sesuai nomor urutnya

agar tidak tertukar atau hilang, apabilah sewaktu-waktu dokumen

tersebut akan digunakan kembali tidak sulit untuk mencarinya.

2. Alangkah baiknya apabila prosedur ekspor-impor di publikasikan pada

konsumen agar konsumen yang belum mengetahui tentang bagaimana

prosedur ekspor-impor tersebut juga dapat mengetahuinya dan

konsumen tersebut tertarik untuk menggunakan layanan jasa yang

(36)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: Supratman

NIM

: 21207064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(37)
(38)

36

Amir MS. 1993. Ekspor Impor Teori & Penerapannya. Jakarta . Cetekan Keempat.

PT. Ikrar Mandiriabadi.

Azhar susanto. 2005. Sistem informasi akuntansi. Jakarta : PT. lingga jaya.

(39)

1. Data Pribadi:

Nama : Supratman

NIM : 21207064

Tempat Tanggal Lahir : PALEMBANG, 22 Mei 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Umur : 21 Tahun

Status : Belum Kawin

Domisili : Palembang, Sumatra Selatan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Mawar no. 25 kap. IV Kec. Tebat Agung Kab. Muara Enim. Palembang

2. Data Pendidikan:

1994-2000 : Sekolah Dasar

SD Negeri II Tebat Agung

2000-2003 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTP Negeri I Tebat Agung

2003-2006 : Sekolah Menengah Atas

SMA Sumatra 40 Bandung

(40)

i

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan

Laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Laporan Kerja Praktek ini berjudul “Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

Ekspor pada PT. Samudera Indonesia Tbk.-Cabang Bandung”. Laporan ini

berisi mengenai komponen-komponen prosedur ekspor dan dokumen-dokumen

ekspor.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih

terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat

keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan serta

kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu semua kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis.

Penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat terwujud berkat bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

4. Lita Wulantika.SE.M.Siselaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan

(41)

ii Indonesia.

6. Bapak Bob Priyatna dan ibu Wina Heliyawati Selaku Personalia yang telah

memberikan bantuan dan pengarahan dalam proses awal pelaksanaan kuliah

kerja praktek.

7. Bapak Yusup Baidillah selaku Supervisor Dokumentasi yang telah membantu

dalam terlaksananya kerja praktek pada PT. Samudera Indonesia

Tbk.-Cabang Bandung

8. Bapak Uus Darmawan Selaku pembimbing kerja praktek yang telah banyak

memberikan masukan dan bantuan yang sangat berarti kepada penulis.

9. Kedua orangtuaku dan keluarga besarku yang saya sayangi dan kasihi, yang

selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan memberikan yang terbaik serta

memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil.

10. Teman-teman seiring sejalan, semua anak-anak kelas MN_2 (2007) yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu khususnya untuk anak-anak 7 Warriors

yang selalu dihati.

Bandung, Oktober 2010

Penulis

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Ekspor

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasaranya sistem aplikasi Pendaftaran Indosat Comunity di PT Indosat Tbk Cabang Bandung yaitu bagian Retention sudah cukup bagus dalam menangani semua banyak permasalahan yang

Usaha Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung harus mempunyai upaya dalam bidang perdagangan ekspor impor yang bisa menyelesaikan hambatan

13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat

Prosedur penagihan piutang yang terjadi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk cabang Batam dimulai dari staf billing yang mencetak invoice beserta bukti tanda

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Cabang Indonesia Timur Makassar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi umum atau asuransi kerugian

Samudera Indonesia Dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT.. Samudera

Samudera Indonesia dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi pada PT. Samudera Indonesia Cab. Belawan Medan), yang mana permasalahan dalam tulisan

Begitupula dengan proses penagihan disbursement jasa keagenan kapal terhadap principal di PT Dian Samudera Line cabang Surabaya Pada dasarnya pengguna jasa atau