• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KUALITAS DATA PRE STACK TIME MIGRATION MENGGUNAKAN CADZOW FILTERING UNTUK IDENTIFIKASI SERTA KARAKTERISASI ENDAPAN CHANNEL DI DAERAH NOVA SCOTIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KUALITAS DATA PRE STACK TIME MIGRATION MENGGUNAKAN CADZOW FILTERING UNTUK IDENTIFIKASI SERTA KARAKTERISASI ENDAPAN CHANNEL DI DAERAH NOVA SCOTIA"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRACT

QUALITY ENHANCEMENT OF PRE STACK TIME

MIGRATION DATA USING CADZOW FILTERING FOR

IDENTIFICATION AND CHARACTERIZATION CHANNEL

DEPOSIT IN NOVA SCOTIA AREA

By

ALDO NOVIARDO 0855051002

Quality enhancement of data seismic become main target in hydrocarbon exploration using new idea and methods. One of them is Cadzow filtering which effective to reduce random noise. Cadzow filtering also applied for increasing signal to noise ratio. The output data of Cadzow filtering process can be display as simultaneous analysis with three colour merged frequency become one image, based on spectral decomposition which known as R-G-B blending. After getting structure which predicted as channel deposit, then inversion process applied using two well data. The correlation value of well AND-30 is 0, 863 and well AND-41 is 0, 874. The inversion method used is model based inversion with characterization results : pseudo gamma ray slice with range 50 – 58 API, pseudo density slice with range 2, 3 – 2, 4 g/cm3, and pseudo porosity slice with range 15 - 18%. This information may useful as consideration for next development well.

(2)

ii ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS

DATA

PRE STACK TIME

MIGRATION

MENGGUNAKAN

CADZOW FILTERING

UNTUK IDENTIFIKASI SERTA KARAKTERISASI

ENDAPAN

CHANNEL

DI DAERAH NOVA SCOTIA

Oleh

ALDO NOVIARDO 0855051002

Peningkatan kualitas data seismik menjadi target utama dalam eksplorasi hidrokarbon dengan mengaplikasikan ide serta metode – metode baru. Salah satunya adalah Cadzow filtering yang efektif dalam mereduksi random noise. Selain itu, penerapan Cadzow filtering juga untuk meningkatkan rasio signal to noise. Data hasil pemrosesan Cadzow filtering dapat ditampilkan secara analisis simultan dengan penggabungan tiga warna frekuensi menjadi satu pencitraan berdasarkan dekomposisi spektral yang dikenal sebagai R-G-B blending. Setelah mendapatkan struktur yang diperkirakan sebagai endapan channel, maka dilakukan proses inversi dengan bantuan dua buah data sumur. Nilai korelasi sumur AND-30 adalah 0, 863 dan sumur AND-41 adalah 0, 874. Inversi yang digunakan adalah inversi model based dengan hasil karakterisasi berupa slice pseudo gamma ray dengan nilai 50 – 58 API, pseudo densitas dengan nilai 2, 3 – 2, 4 g/cm3, serta pseudo porositas dengan nilai 15 - 18%. Informasi ini dapat berguna sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan lapangan selanjutnya.

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan masyarakat dunia yang pesat menyebabkan kebutuhan akan energi

juga ikut meningkat, terutama energi minyak dan gas bumi. Berbagai usaha

dilakukan manusia untuk memenuhinya, salah satunya dengan kegiatan eksplorasi

di daerah yang prospek hidrokarbon. Dalam tahap ini, peranan metode geofisika terutama metode seismik sangat penting karena dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan bumi. Namun, metode seismik tidak selalu dapat memberikan pencitraan yang mendekati keadaan sebenarnya. Para geofisikawan seringkali dihadapkan dengan struktur yang sangat kompleks sehingga menjadi tantangan dalam pengolahan dan interpretasi data seismik. Optimalisasi dan peningkatan kualitas data menjadi target utama dengan menggunakan ide dan metode baru, agar didapatkan informasi geologi bawah permukaan bumi yang lebih akurat. Salah satu metode baru tersebut adalah Cadzow filtering.

(4)

diterapkan pada penampang seismik dua dan tiga dimensi. Dalam beberapa kasus, Cadzow filtering dapat memberikan peningkatan rasio S/N (signal to noise) yang signifikan dengan menggunakan rank parameter. Semakin kompleks strukturnya, maka semakin besar rank parameter yang digunakan.

Pada penelitian ini, daerah pengendapan hidrokarbon diperkirakan berupa channel, yakni daerah sedimentasi yang membentuk struktur seperti saluran. Cadzow filtering diterapkan untuk memperjelas keberadaan channel tersebut. Kemudian, dilakukan karakterisasi dengan menggunakan metode inversi impedansi akustik serta atribut seismik. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak atribut seismik baru ditemukan sehingga sangat membantu dalam tahap interpretasi.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan kualitas data pre stack time migration menggunakan Cadzow filtering.

2. Mengidentifikasi zona endapan channel setelah diterapkan Cadzow filtering. 3. Melakukan karakterisasi terutama memperkirakan nilai porositas di zona

(5)

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu data yang digunakan berupa tiga dimensi gather seismik pre stack time migration dengan asumsi telah dilakukan koreksi normal move out oleh peneliti sebelumnya dan dianggap benar. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada identifikasi endapan channel dengan data yang telah diterapkan Cadzow filtering lalu dilakukan karakterisasi.

1.4 Manfaat Penelitian

(6)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Regional Nova Scotia

Gambar 2.1 Cekungan Scotian di Nova Scotia (Adams, 1986)

Cekungan Scotian dengan luas total sekitar 300.000 km2 berada di sepanjang lepas pantai Nova Scotia. Cekungan ini membentang 1.200 km dari Arch Yarmouth berbatasan dengan Newfoundland sebelah utara dan Amerika Serikat di sebelah barat daya serta Uplift Avalon di timur laut (Gambar 2.1). Sebagian besar

(7)

cekungan terletak di landas kontinen yang sekarang berada di kedalaman kurang dari 200 m dan sebagian lainnya di lereng kontinental dengan kedalaman 200 – 4.000 m. Cekungan Scotian merupakan margin continental pasif yang terbentuk setelah fase rifting dan pemisahan benua Amerika Utara dengan benua Afrika pada Trias Tengah.

Tahap rifting ditandai dengan adanya continental fluvial / lacustrine / playa red bed dan endapan evaporit, sementara tahap drift dimulai dengan keberadaan sekuen progradasi klastik. Endapan karbonat terbentuk di bagian barat cekungan selama Jurassic Tengah hingga Jurassic Akhir dan di bagian timur cekungan dibatasi oleh depocentre delta yang besar yang terletak di daerah Sable Island selama Jurassic Akhir dan Cretaceous Awal. Sekuen transgresi masif terus terbentuk sepanjang Cretaceous Akhir dan Tersier sebagai permukaan laut relatif (Wade dan MacLean, 1990). Proses ini diselingi oleh penurunan muka laut dan sekuen low stand regresi yang terendapkan sebagai endapan turbidit. Tahap sedimentasi terus berlanjut sepanjang Trias Akhir, lalu cekungan – cekungan yang terhubung kemudian saling mengisi dan pada akhirnya membentuk cekungan rift intracratonic yang panjang dan sempit dengan umur Jurassic Awal.

2.2 Stratigrafi Cekungan Scotian

(8)
(9)

2.2.1 Formasi Eurydice

Formasi Eurydice terendapkan setelah basement dengan kedalaman sekitar 5.000 m. Formasi ini terbentuk saat Trias Akhir dimana syn- rift basin yang saling berhubungan terisi oleh suplai sedimen. Proses ini dipengaruhi pasang surut air laut. Litologi yang ditemukan berupa batupasir dengan sisipan batulanau serta batuserpih.

2.2.2 Formasi Argo

Formasi Argo didominasi oleh batugaram karena iklim yang panas dan kering saat Triassic Akhir hingga Jurassic Awal. Akibatnya, perairan laut berulang kali mengalami evaporasi sehingga terbentuk endapan garam yang luas serta anhidrit sepanjang satu hingga dua kilometer. Formasi Argo berada di sekitar kedalaman 4.000 – 4.500 m.

2.2.3 Formasi Iroquois

Formasi Iroquois terbentuk saat Jurassic Awal dengan proses transgresi muka air laut di daerah dangkal dan litologi dolomit yang terendapkan di sekitar tepi daratan. Formasi Iroquois berada di sekitar kedalaman 4.000 m.

2.2.4 Formasi Mohican

(10)

yang lebih dalam. Kemudian, secara perlahan mengisi cekungan tempat pengendapan.

2.2.5 Formasi Abenaki

Kombinasi dari sea floor spreading, subsidence termal, dan kenaikan muka air laut global menyebabkan Samudera Atlantik menjadi lebih luas dan lebih dalam (±1000 meter) saat Jurassic Tengah. Platform batugamping dan batas suksesi terbentuk di sepanjang zona luar hinge cekungan (Scatarie Member) dan mengalami progradasi ke air yang lebih dalam dimana marlstone dan mud klastik terendapkan. Subsidence yang berlanjut seiring dengan kenaikan muka air laut menghasilkan transgresi ke arah landas kontinen (Misaine Member). Dari Jurassic Tengah hingga Jurassic Akhir, reef, bank, dan platform batugamping terbentuk dan berkembang di sepanjang line hinge cekungan (Baccaro Member).

2.2.6 Formasi MicMac

Formasi MicMac merupakan fase pertama dari progradasi delta menuju sub – cekungan pada saat Jurassic Akhir, yang ditandai adanya distribusi endapan channel dan delta batupasir fluvial dengan prodelta dan tepian laut yang mengandung sisipan batuserpih.

2.2.7 Formasi Verrill Canyon

(11)

proses subsidence dan pembentukan patahan tumbuh mengarah ke laut yang berperan sebagai trap. Selama periode lowstand level, aliran sungai dengan cepat menyuplai endapan yang kaya akan pasir dan bermuara ke batas paparan benua.

2.2.8 Formasi Missisauga

Formasi Missisauga terdiri dari delta tebal yang kaya akan pasir, strand plain, carbonate shoals, dan suksesi paparan marine yang dangkal dimana proses sedimentasi didominasi saat Cretaceous Awal.

2.2.9 Formasi Logan Canyon

Formasi Logan Canyon merupakan hasil sedimentasi delta sepanjang batas Cekungan Scotian saat Cretaceous Awal. Proses transgresi memegang peranan dalam pembentukan batuserpih (Naskapi Member), platform batupasir, dan beberapa batugamping di zona coastal plain saat Cretaceous Akhir.

2.2.10 Formasi Dawson Canyon

(12)

2.2.11 Formasi Wyandot

Saat periode Cretaceous Akhir pada Cekungan Scotian, terjadi kenaikan muka air laut dan subsidence yang menyebabkan adanya pengendapan batugamping marine serta chalky mudstones sebagai litologi Formasi Wyandot.

2.2.12 Formasi Banquereau

(13)

2.3 Sistem Petroleum Cekungan Scotian

Gambar 2.3 Petroleum Sistem Cekungan Scotian (CNSOPB, 2000)

2.3.1 Batuan Induk (Source Rock)

Shale Formasi Verrill Canyon terbukti menghasilkan beberapa tipe kerogen dengan waktu pembentukan sekitar Jurassic Akhir hingga Cretaceous Awal. Diantaranya kerogen tipe II dan III yang mengandung minyak dan gas. Saat Cretaceous Tengah dan Cretaceous Akhir, batuserpih Formasi Verrill Canyon didominasi sedimen terestrial dan marine yang terkondensasi menjadi gas.

(14)

2.3.2 Kematangan (Maturity)

Pada saat pembentukan hidrokarbon, kematangan source rock tercapai saat Cretaceous Akhir dan Tertiary di bagian tepi lereng cekungan..

2.3.3 Batuan Reservoar (Reservoir Rock)

Potensi batuan reservoar berada di Formasi Abenaki, MicMac, Missisauga, Logan Canyon, dan Wyandot dengan batuan utama batupasir, batugamping, serta dolomit. Selain itu, pada Formasi Mohican terbentuk sebagian kecil kubah garam serta syncline yang mengandung fasies lacustrine yang kaya akan minyak dan diperkirakan sebagai kerogen tipe I dan II, dengan tingkat kematangan dicapai saat Jurassic Akhir.

2.3.4 Batuan Penyekat (Cap Rock)

Cap rock berada di Formasi Dawson Canyon yang berupa lumpur sedimen batuserpih dan Formasi Banquereau yang berbentuk sedimen batuserpih unconsolidated.

2.3.5 Migrasi (Migration)

Jalur migrasi yang mungkin ditunjukan dengan tanda panah merah pada Gambar 2.3 dengan fasies source rock berupa batuserpih pada Formasi Abenaki.

2.3.6 Jebakan (Trap)

(15)

III. TEORI DASAR

3.1 Konsep Seismik Refleksi

Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui keadaan di bawah permukaan bumi. Metode ini menggunakan gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa dinamit, vibroseis, palu, airgun, dan lainnya) dan direkam oleh receiver (berupa geophone atau hydrophone). Gelombang yang dihasilkan oleh source akan merambat ke segala arah, termasuk kedalam bumi. Gelombang seismik akan membawa informasi mengenai litologi dan fluida bawah permukaan dalam bentuk waktu rambat (travel time), amplitudo refleksi, dan variasi fasa.

(16)

3.2 Cadzow Filtering

Cadzow filtering adalah suatu cara untuk meredam noise dan meningkatkan strength tras seismik yang dikemukakan oleh James Cadzow (1988). Metode lain yang memiliki prinsip sama yaitu singular spectrum analysis yang ditemukan oleh Golyandina et al (2001). Cadzow filtering membentuk deret satu dimensi dari tras seismik yang memiliki nilai di sepanjang sayatan frekuensi konstan (ci, i = 1…n

dengan c adalahconstant frequency slice) ke dalam suatu matriks Hankel.

Gambar 3.2 Matriks Hankel

Trickett (2008) mengembangkan Cadzow filtering menjadi dua dimensi spasial dengan cara membuat matriks Hankel lain dari matriks Hankel awal.

(17)

Gambar 3.3 Pengembangan Matriks Hankel

Dengan cara tersebut, Cadzow filtering dapat diterapkan untuk data dua dan tiga dimensi, serta dapat dikombinasikan dengan Eigenimage filtering menjadi Hybrid filtering. Secara umum, pemrosesan Hybrid filtering adalah :

1. Membuat Discreate Fourier Transform (DFT) untuk setiap tras seismik. 2. Untuk setiap frekuensi dengan rentang sinyal band pass :

a. Tempatkan nilai trace kompleks ke dalam matriks Hankel. b. Mereduksi matriks menjadi suatu rank k yang telah dibobotkan

Eigenimage.

c. Recover setiap nilai tras sesmik dalam matriks Hankel dengan merata-ratakan setiap element matriks sesuai dengan posisi awal ditempatkan.

(18)

Gambar 3.4 Perbandingan Data Orisinil Dengan Data Cadzow Filtering (Trickett, 2009)

3.3 Atribut Seismik

Seismik atribut didefinisikan sebagai karakterisasi secara kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang secara langsung dapat ditampilkan dalam skala yang sama dengan data awal (Barnes, 1999). Dengan kata lain, seismik atribut merupakan pengukuran spesifik dari geometri, dinamika, kinematika, dan juga analisis statistik yang diturunkan dari data seismik. Informasi awal dari penerapan seismik atribut adalah gelombang seismik konvensional yang kemudian diturunkan menjadi fungsi tertentu dengan manipulasi matematis, sehingga kita dapat memperoleh informasi atau gambaran yang dapat membantu kita dalam menginterpretasi suatu kondisi bawah permukaan. Informasi utama dari seismik atribut adalah amplitudo, frekuensi, dan atenuasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pengklasifikasian atribut lainnya.

(19)

Semua horison dan bentuk dari atribut-atribut ini tidak bersifat bebas antara satu dengan yang lainnya, perbedaannya hanya pada analisis data pada informasi dasar yang akan berpengaruh pada gelombang seismik dan juga hasil yang ditampilkan (Sukmono, 2001). Informasi dasar yang dimaksud disini adalah waktu, frekuensi, dan atenuasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar klasifikasi attribut (Brown, 2000). Atribut - atribut yang terdapat umumnya adalah atribut hasil pengolahan post stack yang dapat diekstrak sepanjang satu horison atau dijumlahkan sepanjang kisaran window tertentu. Umumnya analisis window tersebut merupakan suatu interval waktu atau kedalaman yang datar dan konstan sehingga secara praktis tampilannya berupa suatu sayatan yang tebal, dan sering dikenal dengan sayatan statistika (Sukmono, 2001).

(20)

3.4 R-G-B Blending

Geomorfologi dapat ditampilkan secara analisis simultan dengan penggabungan tiga warna frekuensi menjadi satu pencitraan yang disebut R-G-B Blending. Dalam beberapa kasus, citraan R-G-B Blending dapat menampilkan endapan channel lebih jelas serta meningkatkan resolusi lebih detail dibandingkan citraan standar. Penentuan frekuensi sebagai input R-G-B Blending harus berdasarkan dekomposisi spektral. Metode dekomposisi spektral sendiri merupakan metode yang menghasilkan spektrum frekuensi - waktu yang kontinyu dari trace seismik. Metode dekomposisi spektral secara umum terbagi dua :

- Fast Fourier Transform digunakan untuk mendapatkan informasi delineasi struktur stratigrafi sepanjang horizon.

- Continious Wavelet Transform lebih digunakan untuk identifikasi atenuasi pada lapisan yang mengandung hidrokarbon dan perubahan ketebalan sepanjang horizon.

(21)

3.5Impedansi Akustik

Salah satu sifat akustik yang khusus pada batuan adalah impedansi akustik (IA) yang merupakan hasil perkalian antara densitas media rambat dan kecepatan media rambat, dinyatakan dalam rumus :

IA = ρ . V... (1.1) Dimana: IA = impedansi akustik

ρ = densitas (g/cm3) V = kecepatan (m/s)

Dalam mengontrol harga IA, kecepatan mempunyai arti penting daripada densitas. Sebagai contoh, porositas atau material pengisi pori batuan (air, minyak, gas) lebih mempengaruhi harga kecepatan daripada densitas. Anstey (1977) menganalogikan IA dengan acoustic hardness. Batuan yang keras (hard rock) dan sukar dimampatkan, seperti batu gamping mempunyai IA yang tinggi sedangkan batuan yang lunak, seperti lempung yang lebih mudah dimampatkan mempunyai IA rendah.

3.6Koefisien Refleksi

Koefisien refleksi merupakan gambaran dari bidang batas media yang memiliki perbedaan harga impedansi akustik. Untuk koefisien refleksi pada sudut datang nol derajat, dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut :

KR = (IA2 - IA1) / (IA2 + IA1) = ρ2V2 – ρ1 V1 / ρ2V2 + ρ1 V1...(1.2)

Dimana : KR = Koefisien refleksi

IA1 = Impedansi akustik lapisan atas

(22)

Persamaan (1.2) menunjukkan bahwa koefisien refleksi dapat berharga positif maupun negatif, tergantung pada besarnya impedansi akustik kedua medium yang bersangkutan.

3.7 Endapan Channel

Hidrokarbon terdapat di dalam batuan sedimen yang terbentuk dalam berbagai lingkungan pengendapan seperti channel sungai, sistem delta, kipas bawah laut (submarine fan), carbonate mound, dan reef. Gelombang seismik yang menembus dan terefleksikan kembali ke permukaan akan memberikan gambaran bentuk eksternal dan tekstur internal dari lingkungan pengendapan tersebut. Salah satu contohnya adalah tekstur pengisian channel.

Gambar 3.7 Tekstur Pengisian Channel (Abdullah, 2011)

Onlap fill : sedimentasi pada channel dengan energi relatif rendah. Mounded onlap fill: sedimentasi dengan energi tinggi dan setidaknya terdapat dua tahap sedimentasi.

(23)

Prograded fill: proses transportasi sedimen dari ujung atau pada lengkungan channel.

(24)

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah :

1. Penerapan Cadzow filtering dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas data seismik karena menampilkan resolusi yang lebih baik daripada data seismik orisinil.

2. Pada zona target, inversi yang paling baik ditunjukkan oleh inversi model based karena korelasi sintetik dengan seismik riil menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan inversi linear sparse spike. 3. Hasil properti karakterisasi (gamma ray, densitas, porositas) memiliki

korelasi yang baik dengan nilai data log sumur, sehingga dianggap cukup valid untuk mendelineasi kontinuitas dan heterogenitas dari daerah yang diperkirakan sebagai endapan channel.

4. Daerah tersebut diperkirakan memiliki litologi batupasir yang mengandung sedikit shale dengan densitas 2, 3 – 2, 4 g/cm3 dan porositas 15 – 18 %.

(25)

6.2 Saran

Saran untuk penelitian ini adalah :

1. Perlu adanya integrasi dengan metode lain seperti AVO (Amplitude Variation with Offset), inversi EI (Elastic Impedance), maupun LMR (Lambda-Mu-Rho) untuk karakterisasi reservoir yang lebih baik. 2. Perlu adanya data sumur yang lebih banyak sehingga hasil inversi serta

(26)

PENINGKATAN KUALITAS

DATA

PRE STACK TIME

MIGRATION

MENGGUNAKAN

CADZOW FILTERING

UNTUK IDENTIFIKASI SERTA KARAKTERISASI

ENDAPAN

CHANNEL

DI DAERAH NOVA SCOTIA

(Skripsi)

Oleh

Al d o No vi a r d o

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK

(27)

PENINGKATAN KUALITAS

DATA

PRE STACK TIME

MIGRATION

MENGGUNAKAN

CADZOW FILTERING

UNTUK

IDENTIFIKASI SERTA KARAKTERISASI ENDAPAN

CHANNEL

DI DAERAH NOVA SCOTIA

Oleh

Al d o No vi a r d o

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Geofisika

Fakultas Teknik

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK

(28)

vii DAFTAR ISI

Halaman Judul

ABSTRACT ... i ABSTRAK ... ii KATA PENGANTAR ... iii SANWACANA ... iv DAFTAR ISI ... vii DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR TABEL ... xi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(29)

viii

2.3.5 Migrasi ... 12 2.3.5 Trap ... 12

BAB III TEORI DASAR

3.1 Konsep Seismik Refleksi ... 13 3.2 Cadzow Filtering ... 14 3.3 Atribut Seismik... 16

3.4 R-G-B Blending ... 18 3.5 Impedansi Akustik ... 19 3.6 Koefisien Refleksi ... 19 3.6 Endapan Channel... 20

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 22 4.2 Perangkat ... 23 4.3 Data Seismik ... 23 4.3 Base Map ... 23 4.3 Data Sumur ... 24 4.3 Diagram Alir ... 25 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Penerapan Cadzow Filtering ... 26 5.2 Analisis Keberadaan Zona Target dan Inversi IA ... 30 5.3 Analisis Atribut Seismik ... 37

5.4 Karakterisasi Dengan Multi Atribut ... 40

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ... 45 6.2 Saran ... ………. 46 DAFTAR PUSTAKA

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Agus., 2011. www.ensiklopediseismik.blogspot.com. Jakarta.

Adams, P.J., 1986. A depositional and diagenetic model for a carbonate ramp: Iroquois Formation (Early Jurassic), Scotian Shelf, Canada.Unpublished MSc. Thesis, Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, 150p.

Anstey, N.A., 1982. Simple Seismics, International Human Resources Development Corporation, Boston, USA.

Cadzow, J., 1988. Signal Enhancement – A Composite Property Mapping Algorithm: IEEE Transactions on Acoustics, Speech and Signal Processing, 36, 49-62.

Canada - Nova Scotia Offshore Petroleum Board, 2000a. Technical Summaries of Scotian Shelf Significant and Commercial Discoveries. Canada-Nova Scotia Offshore Petroleum Board, Halifax, 257p.

De Bruin, Geert., et all. 2010. Training Manual. dGB Earth Sciences B.V. Netherlands

(31)

M. J. Keen and G.L. Williams (Eds.), Geology of the continental margin of eastern Canada, GeologicalSurvey of Canada, Geology of Canada No.2, pp.190-238 (Also Geological Society of America, The Geology of North America, Vol.I-1).

Sukmono, S. 1999. Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar. Program Studi Teknik Geofisika ITB: Bandung.

Telford, W.M, Geldart, L.P, Sheriff, R.E, 1976. Applied Geophysics, New York: Cambridge University Press.

Trickett, S., 2009. Prestack Rank – Reduction - Based Noise Suppression : Conference of Society Exploration of Geophysicists Recorder, November, 24-31.

(32)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Peningkatan Kualitas Data Pre Stack Time Migration Menggunakan Cadzow Filtering Untuk Identifikasi Serta Karakterisasi Endapan Channel Di Daerah Nova Scotia ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tanggung jawab penulis setelah melakukan penelitian di PT. WAVIV Technologies dari bulan Juni 2012 – Agustus 2012. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun (e-mail : aldonoviardo@yahoo.co.id) sehingga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga Allah SWT mencatat dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Amiiin.

Bandar Lampung, Desember 2012 Penulis,

(33)

Judul Skripsi : PENINGKATAN KUALITAS DATA PRE STACK TIME MIGRATION DENGAN MENGGUNAKAN CADZOW FILTERING UNTUK IDENTIFIKASI SERTA KARAKTERISASI ENDAPAN CHANNEL DI DAERAH NOVA SCOTIA

Nama :

Al d o No vi a r d o

N P M : 0855051002

Jurusan : Teknik Geofisika Fakultas : Teknik

MENYETUJUI Komisi Pembimbing

Pembimbing I

Bagus Sapto Mulyatno, S.Si, M.T NIP. 19700120 20003 1 001

Pembimbing II

Alimuddin,S.Si, M.Si NIP. 19720626 20001 2 001

MENGETAHUI

Ketua Jurusan Teknik Geofisika

(34)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Bagus Sapto Mulyatno, S.Si, M.T ...

Sekretaris : Alimuddin, S.Si, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Rustadi, S.Si, M.T ...

2. Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ir. Lusmelia Afriani, D.E.A NIP. 19650510 199303 2 008

(35)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

dilakukan oleh orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini sebagaimana disebutkan dalam daftar pustaka. Selain itu saya menyatakan pula

bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.

Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai hukum yang

berlaku.

Bandar Lampung, Desember 2012

(36)

SERTA KARAKTERISASI ENDAPAN

CHANNEL

DI DAERAH

NOVA SCOTIA

Oleh

Aldo Noviardo, Khairul Ummah, Bagus Sapto Mulyatno

Teknik Geofisika

Fakultas Teknik Universitas Lampung

Quality enhancement of data seismic become main target in hydrocarbon exploration using new idea and methods. One of them is Cadzow filtering which effective to reduce random noise. Cadzow filtering also applied for increasing signal to noise ratio. The output data of Cadzow filtering process can be display as simultaneous analysis with three colour merged frequency become one image, based on spectral decomposition which known as R-G-B blending. After getting structure which predicted as channel deposit, then inversion process applied using two well data. The correlation value of well 30 is 0, 863 and well AND-41 is 0, 874. The inversion method used is model based inversion with characterization results : pseudo gamma ray slice with range 50 – 58 API, pseudo density slice with range 2, 3 – 2, 4 g/cm3, and pseudo porosity slice with range 15 - 18%. This information may useful as consideration for next development well.

Key Words: Cadzow filtering, Channel deposit, R-G-B blending.

I. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan masyarakat dunia yang pesat

menyebabkan kebutuhan akan energi

minyak dan gas bumi juga ikut meningkat.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk

memenuhinya, salah satunya dengan

kegiatan eksplorasi di daerah yang prospek

hidrokarbon. Dalam tahap ini, peranan metode geofisika terutama metode seismik

(37)

menggunakan ide dan metode baru, agar didapatkan informasi geologi bawah permukaan bumi yang lebih akurat. Salah satu metode baru tersebut adalah Cadzow filtering.

II. GEOLOGI REGIONAL

Cekungan Scotian berada di sepanjang lepas pantai Nova Scotia. Cekungan ini membentang 1.200 km dari Arch

Yarmouth berbatasan dengan

[image:37.612.322.519.278.607.2]

Newfoundland sebelah utara dan Amerika Serikat di sebelah barat daya serta Uplift Avalon di timur laut.

Gambar 2.1 Cekungan Scotian di Nova Scotia (Adams, 1986)

Terdapat 12 Formasi pada Cekungan Scotian menurut Canada Nova Scotia Offshore Petroleum Board yaitu : Formasi Eurydice, Argo, Iroquois, Mohican, Abenaki, MicMac, Verrill Canyon,

[image:37.612.93.290.417.588.2]

Diperkirakan source rock adalah batuserpih di Formasi Verrill Canyon. Sedangkan reservoir rock dapat berasal dari Formasi Abenaki, MicMac, Missisauga, Logan Canyon, Wyandot dengan batuan utama batupasir, batugamping, serta dolomit. Serta cap rock berupa batuserpih di Formasi Dawson Canyon.

(38)

meredam noise dan meningkatkan trace strength yang dikemukakan oleh James Cadzow (1988) dengan membentuk deret satu dimensi dari tras seismik yang memiliki nilai di sepanjang sayatan frekuensi konstan (ci, i = 1…n dengan c

adalah constant frequency slice) ke dalam suatu matriks Hankel.

Gambar 3.1 M at riks Hankel

Trickett (2008) mengembangkan Cadzow filtering menjadi dua dimensi spasial dengan cara membuat matriks Hankel lain dari matriks Hankel awal.

[image:38.612.93.267.437.607.2]

dimana

Gambar 3.2 Pengembangan Matriks Hankel Dengan cara tersebut, Cadzow filtering dapat diterapkan untuk data dua dan tiga dimensi, serta dapat dikombinasikan

pemrosesan Hybrid filtering adalah : a. Membuat Discreate Fourier Transform (DFT) untuk setiap tras seismik.

b. Untuk setiap frekuensi dengan rentang sinyal band pass :

- Tempatkan nilai tras kompleks ke dalam matriks Hankel.

- Mereduksi matriks menjadi suatu rank k yang telah dibobotkan Eigenimage.

- Recover setiap nilai tras dalam matriks Hankel dengan merata-ratakan setiap element matriks sesuai dengan posisi awal ditempatkan.

c. Membuat inversi DFT setiap tras seismik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Cadzow filtering dapat diterapkan untuk menghilangkan efek stretching. Efek stretching merupakan penurunan frekuensi gelombang seismik akibat koreksi NMO. Maka, saat dilakukan stacking, kemenerusan lapisan pada penampang seismik terlihat lebih jelas.

(39)
[image:39.612.94.288.79.230.2]

Gambar 4.1 Stretching Data Gather Orisinil

[image:39.612.325.518.162.314.2]

Gambar 4.2 Setelah Diterapkan Cadzow Filtering

Gambar 4.3 Penampang Seismik Cadzow

Filtering

Penampang seismik tersebut dapat ditampilkan secara analisis simultan dengan penggabungan tiga warna frekuensi menjadi satu pencitraan yang disebut R-G-B Blending. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan resolusi

[image:39.612.96.288.260.413.2]

blending memberikan display yang lebih baik dalam mengidentifikasi endapan channel.

Gambar 4.4 R-G-B BlendingCadzow Filtering

Kemudian dilakukan proses inversi dengan menggunakan data sumur untuk mendapatkan nilai sebaran impedansi akustik pada zona perkiraan endapan channel. Hasil inversi impedansi akustik yang cukup baik adalah hasil inversi model based dengan nilai 22000 - 26000 ft/s*g/cc.

[image:39.612.100.286.439.584.2] [image:39.612.324.513.446.673.2]
(40)
[image:40.612.90.287.80.229.2]

Gambar 4.6 Slice Impedansi Akustik

Berikutnya adalah menurunkan nilai impedansi akustik menjadi pseudo porositas dengan multiatribut. Didapatkan hasil pseudo porositas adalah 15 – 18 %.

Gambar 4.7 Slice Pseudo Porositas

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah :

1. Penerapan Cadzow filtering dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas data seismik karena menampilkan resolusi yang lebih baik daripada data seismik orisinil.

2. Pada display R-G-B Blending, data seismik Cadzow filtering

struktur terlihat lebih jelas.

3.

Hasil properti karakterisasi (gamma ray, densitas, porositas) memiliki korelasi yang baik dengan nilai data log sumur, sehingga dianggap cukup valid untuk mendelineasi kontinuitas dan heterogenitas dari daerah yang diperkirakan sebagai endapan channel.

4. Daerah tersebut diperkirakan memiliki litologi batupasir yang mengandung sedikit shale dengan densitas 2, 3 – 2, 4 g/cm3 dan porositas 15 – 18 %.

Saran untuk penelitian ini adalah :

1. Perlu adanya integrasi dengan metode lain seperti AVO (Amplitude Variation with Offset), inversi EI (Elastic Impedance), maupun LMR (Lambda-Mu-Rho) untuk karakterisasi reservoir yang lebih baik.

[image:40.612.94.293.328.455.2]
(41)

w w w .ensiklopediseismik.blogspot .com.

Jakart a.

Adams, P.J., 1986. A depositional and diagenetic model for a carbonate ramp: Iroquois Formation (Early Jurassic), Scotian Shelf, Canada.Unpublished MSc. Thesis, Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, 150p.

Anstey, N.A., 1982. Simple Seismics, International Human Resources Development Corporation, Boston, USA.

Cadzow, J., 1988. Signal Enhancement – A Composite Property Mapping Algorithm: IEEE Transactions on Acoustics, Speech and Signal Processing, 36, 49-62.

Canada - Nova Scotia Offshore Petroleum Board, 2000a. Technical Summaries of Scotian Shelf Significant and Commercial Discoveries. Canada-Nova Scotia Offshore Petroleum Board, Halifax, 257p.

De Bruin, Geert., et all. 2010. Training Manual. dGB Earth Sciences B.V. Netherlands

Kidston, A. G., Brwonl, D. E., Smith, B. M., and Altheim, B., 2005. The Upper

Perspective.

M. J. Keen and G.L. Williams (Eds.), Geology of the continental margin of eastern Canada, GeologicalSurvey of Canada, Geology of Canada No.2, pp.190-238 (Also Geological Society of America, The Geology of North America, Vol.I-1).

Sukmono, S. 1999. Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar. Program Studi Teknik Geofisika ITB: Bandung. Telford, W.M, Geldart, L.P, Sheriff,

R.E, 1976. Applied Geophysics, New York: Cambridge University Press. Trickett, S., 2009. Prestack Rank –

Reduction - Based Noise Suppression: Conference Society Exploration

Geophysicists Recorder, November, 24-31.

(42)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 19 November 1989, merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Afdhal Djamaludin dengan Ibu Hartati.

Penulis menyelesaikan Pendidikan pada Taman Kanak - Kanak Tunas Baja IV pada tahun 1996, selanjutnya melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel V sampai tahun 2002, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cilegon dan lulus pada tahun 2005. Lalu penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang hingga tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geofisika melalui jalur Ujian Mandiri (UM) Universitas Lampung.

(43)

iv

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, petunjuk dan segala kemudahan yang tiada terbatas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik (S.T) pada Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik di Universitas Lampung. Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Hariyanto sebagai Rektor Universitas Lampung.

2.

Ibu Dr. Ir. Lusmelia Afriani, D.E.A sebagai Dekan Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
(44)

iv penulis.

5. Bapak Rustadi, S.Si, M.T. selaku dosen penguji penulis. Terima kasih atas masukan serta saran kepada penulis.

6. Bapak Afdhal Djamaludin dan Ibu Hartati sebagai orangtua tercinta penulis yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, serta doa. 7. Ketiga kakak penulis yakni Desystha Djamaludin, Isnovan Djamaludin,

dan Aditrya Ramadhan Djamaludin. Terima kasih banyak atas segala nasihat serta dukungan kepada penulis.

8.

Bapak Khairul Ummah, M.T. selaku Chief Operating Officer di PT

WAVIV Technologies dan pembimbing penulis. Terima kasih telah memberikan bimbingan kepada penulis.

9. Bapak Asep Rukmana yang telah banyak membantu dan memberikan kesempatan melakukan tugas akhir di PT WAVIV Technologies.

10.Bapak Pandu, Mas Fuad, Mas Didit, Mas Toto, Bu Linda, Mas Chakra, Mba Sarah, Mba Tika, Mba Fika, Mas Yanto, Mas Dika dari PT WAVIV Technologies. Terima kasih banyak atas segala bantuannya. 11.Seluruh Dosen Teknik Geofisika Universitas Lampung, Bapak Prof.

Suharno, Dr. Muh. Sarkowi, Dr. Ahmad Zaenudin, Ordas Dewanto, M.Si, Karyanto, M.T, Nandi H., M.Si, Syamsurijal R., M.Si. Terima kasih atas semua ilmu bermanfaat yang telah diberikan.

12.Seluruh Staf Tata Usaha Jurusan Teknik Geofisika. Terima kasih atas bantuan dan waktu yang telah diberikan.

(45)

iv

jajarannya, serta Staf Tata Usaha lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu).

14.Para sahabat dari angkatan 2008 yakni Akroma H. (“Akroma”), Alhada F. (“Hada”), Ayu C. (“Ayu”), Bella R.J. (“Bella”), Lucy W.S. (“Ucy”), Rianza J. (“Rian”), Agung P. (“Agung”), Alfian K. (“Alfian”), Andri K. (“Andri”), Didi D. (“Didi”), Ferra N. (“Ferra”), Fitriana A. (“Fitri”), Gamal M.R. (“Gamal”), Irfan P. (“Irfan”), M. Zuhron A. (“Yuon”), Mizpha S. (“Mizpha”), Nani S. (“Nani”), Putri H. (“Uni”), Putri R. (“Uty”), Rahmat (“Mamet”), Ristika W. (“Tika”), Syamsul H. (“Syamsul”), Syayid A.S. (“Aan”), Zaivan (“Ivan”), Adi Pratama M.P. (“Adi”), Alfareza S. (“Bebew”), Ardi Maulana R. (“Asep”), Cantika A. (“Cantika”), Leovina P.P. (“Pippi”). Terima kasih atas kebersamaannya selama ini baik suka maupun duka.

15.Kakak tingkat angkatan 2007 serta adik tingkat angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012. Terima kasih karena terus selalu mendukung penulis.

Dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya yang tidak dapat disebutkan satu per satu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Bandar Lampung, Desember 2012 Penulis,

Aldo Noviardo

(46)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Penerapan Cadzow Filtering

Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan meningkatkan strength tras seismik yang dapat dilakukan setelah koreksi NMO (Normal Move Out). Metode ini lebih sering digunakan pada data seismik darat untuk meredam bising acak (seperti angin dan kendaraan yang lewat saat rekaman). Dalam kasus data seismik laut, Cadzow filtering dapat diterapkan untuk menghilangkan bising acak (seperti gelombang laut) serta efek stretching. Efek stretching adalah penurunan frekuensi gelombang seismik akibat koreksi NMO dan untuk menghilangkannya dilakukan muting. Namun, cara tersebut dianggap kurang efektif karena dapat membuat sinyal yang diinginkan ikut terbuang. Dengan Cadzow filtering, tras seismik yang mengalami stretching dapat dikembalikan ke posisi semula. Setelah diterapkan Cadzow filtering, data seismik yang masih berbentuk gather dapat dianalisis secara inversi pre stack atau melakukan proses stacking terlebih dahulu, baru dianalisis secara inversi post stack (AI). Berdasarkan data yang tersedia, penulis melakukan analisis inversi post stack untuk mengidentifikasi endapan channel dengan data yang telah diterapkan Cadzow filtering.

(47)
[image:47.612.134.510.80.333.2]

.

Gambar 5.1 Data GatherPre Stack Orisinil

[image:47.612.142.509.384.651.2]
(48)
[image:48.612.134.508.164.676.2]

Pada penampang stack orisinil terlihat bahwa ada beberapa kemenerusan lapisan yang tidak terlihat begitu detail sedangkan pada penampang stack Cadzow filtering kemenerusan lapisan tersebut dapat terlihat lebih mendetail.

(49)
[image:49.612.134.509.91.601.2]
(50)

5.2 Analisis Keberadaan Zona Target dan Inversi IA

Setelah data diterapkan Cadzow filtering, maka selanjutnya adalah menganalisis zona target berdasarkan data marker formasi sumur serta dengan membandingkan nilai beberapa log seperti gamma ray, porositas, dan densitas. Formasi zona target adalah di bawah Formasi Missisauga dari kedalaman 2000 – 2200 ms (sekitar 200 ms perkiraan window zona target). Besarnya window yang digunakan sangat berpengaruh dalam proses pengikatan data sumur dan data seismik (well seismic tie) dan window tersebut dibatasi oleh horizon. Proses pembuatan horizon disebut dengan picking horizon.

[image:50.612.138.504.325.616.2]

.

(51)

Gambar 5.6 Peta Time Structure Horizon 1

[image:51.612.143.508.93.348.2]

Seismik inversi adalah proses pemodelan geofisika yang dilakukan untuk memperkirakan informasi sifat fisis bumi berdasarkan hasil rekaman seismik. Secara sederhana, proses inversi merupakan proses pembagian rekaman seismik terhadap wavelet yang diprediksi. Salah satu hal terpenting dalam seismik inversi adalah ekstraksi wavelet.

(52)
[image:52.612.133.499.367.648.2]

Wavelet terbaik yang digunakan adalah hasil ekstraksi use well dengan wavelet length 120 ms dan taper length 20 ms. Berikutnya adalah tahapan well seismic tie. Well seismic tie adalah suatu cara untuk mengikatkan data sumur pada penampang seismik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah koreksi checkshot untuk mengubah domain kedalaman sumur menjadi domain waktu. Proses stretch - squeeze dilakukan untuk mencocokkan tras seismik dengan tras sintetik. Proses ini memiliki batas toleransi pergeseran sekitar 10 ms. Batas pergeseran tersebut perlu diperhatikan karena jika melebihi 10 ms akan menyebabkan data sumur mengalami shifting. Hal ini akan berpengaruh saat menentukan nilai fasa dari data sumur, dimana nilai fasanya akan mengalami pergeseran dari nilai fasa sebenarnya.

(53)
[image:53.612.136.499.80.330.2]

Gambar 5.9 Well Seismic Tie Sumur AND-41 Dengan Korelasi 0.874

Model inisial dibuat dengan window dari 2000 - 2200 ms sesuai batas horizon. Model ini berfungsi sebagai model dasar yang akan dilakukan proses inversi.

[image:53.612.136.506.439.685.2]
(54)
[image:54.612.133.508.442.671.2]

Ada dua jenis metode inversi yang dilakukan penulis yaitu inversi linear sparse spike dan inversi model based. Inversi linear sparse spike adalah metode untuk memperkirakan koefisien refleksi dari data seismik untuk menentukan sekumpulan besar (broad band) impedansi. Algoritma inversi linear sparse spike menurunkan tras seismik sintetik dari log sonik. Wavelet model diekstraksi dari tras seismik sintetik ini dan diekstrapolasikan untuk mendapatkan sekumpulan perkiraan koefisien refleksi yang stabil (Russel, 1991). Sedangkan inversi model based dapat mengembalikan frekuensi rendah dan tinggi yang hilang dengan cara mengkorelasikan data seismik dengan respon seismik dari model geologi, yang berarti memiliki cakupan frekuensi lebih luas. Pada zona target, inversi yang paling baik ditunjukkan oleh inversi model based karena korelasi sintetik dengan seismik riil menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan inversi linear sparse spike. Inversi linear sparse spike memiliki korelasi sintetik dengan seismik riil sebesar 0,975 sedangkan pada inversi model based sebelah 0,982.

(55)
[image:55.612.132.508.83.292.2]

Gambar 5.12 Korelasi dan Error Inversi Model Based

Inversi model based yang didapatkan menunjukkan hasil slice impedansi akustik endapan channel yang cukup baik (ditunjukan berwarna merah). Struktur dari inversi impedansi akustik digunakan sebagai input overlay terhadap penampang atribut dan multi atribut.

[image:55.612.133.506.443.680.2]
(56)
[image:56.612.136.512.84.362.2]

Gambar 5.14 Hasil Inversi Metode Model Based Pada Sumur AND-30

[image:56.612.132.506.421.683.2]
(57)

5.3 Analisis Atribut Seismik

Setelah mendapatkan inversi zona target, maka dilakukan penerapan atribut seismik untuk mendapatkan informasi geologi lainnya. Beberapa atribut yang digunakan adalah atribut energi, R-G-B Blending, amplitudo sesaat, dan similarity. Atribut energi merupakan atribut respon yang menunjukan setiap segmen tras strength. Secara matematis, atribut ini merupakan hasil akar dari penjumlahan nilai sampel tras di time gate atau window tertentu dibagi dengan jumlah sampel di window tersebut. Atribut energi dapat diartikan juga sebagai pengukuran reflektivitas di window yang spesifik. Semakin besar energi, amplitudo semakin besar. Atribut ini meningkatkan variasi lateral event seismik. Oleh karena itu, atribut ini berguna untuk karakterisasi sifat akustik batuan dan ketebalan lapisan.

Gambar 5.16 Atribut Energi

Berikutnya adalah menampilkan channel tersebut dengan R-G-B blending. Penentuan input frekuensi dilihat berdasarkan spektrum frekuensi data seismik orisinil. Nilai frekuensi rendah merupakan puncak pertama spektrum dan nilai frekuensi tinggi merupakan puncak terakhir spektrum. Sedangkan frekuensi

(58)

menengah ditentukan berdasarkan rata – rata nilai frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Penulis mendapatkan nilai frekuensi rendah adalah 10 Hz, frekuensi menengah adalah 30 Hz, serta frekuensi tinggi adalah 50 Hz.

Gambar 5.17 Spektrum Frekuensi R-G-B Blending

R-G-B blending yang diterapkan menggunakan Fast Fourier Transform yang berguna untuk mendapatkan informasi bentuk serta delineasi struktur stratigrafi sepanjang lapisan. Daerah yang berwarna ungu diperkirakan channel.

(59)

Atribut similarity dapat dimanfaatkan untuk menonjolkan perubahan lateral seismik akibat perbedaan kondisi geologi. Semakin tinggi nilainya, maka tras seismik semakin mirip atau berada di lingkungan pengendapan yang sama.

Gambar 5.19 Similarity

Atribut amplitudo sesaat digunakan untuk menganalisis sesar atau lingkungan pengendapan channel. Atribut ini juga merupakan alat efektif untuk mengidentifikasi anomali direct hydrocarbon indicator. Misalnya, reservoar gas sering muncul sebagai refleksi beramplitudo tinggi dan terang.

Gambar 5.20 Amplitudo Sesaat

High Low

(60)

Dengan beberapa atribut tersebut, endapan channel dapat diidentifikasi dengan baik. Selanjutnya, melakukan karakterisasi endapan channel terutama memperkirakan nilai sebaran porositasnya dengan analisis inversi post stack seismik.

5.4 Karakterisasi Dengan Multi Atribut

Secara umum, karakterisasi dengan multi atribut berarti mengekstrak data log sumur serta data inversi ke dalam data seismik awal. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan penampang seismik dengan citraan berdasarkan log data sumur. Penulis menggunakan tiga log data sumur untuk karakterisasi yaitu gamma ray, densitas, dan porositas. Metode yang digunakan adalah regresi linear multi atribut dan neural network.

(61)
[image:61.612.130.505.67.303.2]

Gambar 5.21 Penampang Pseudo-Gamma Ray PNN Pada Sumur AND-30

Penampang volume pseudo densitas serta pseudo porositas juga memiliki kemiripan antara data log sumur dan data prediksi. Hasil ini menunjukkan prediksi penampang seismik dengan menggunakan neural network cukup mendekati nilai data log sumur.

[image:61.612.129.508.414.660.2]
(62)
[image:62.612.131.506.78.306.2]

Gambar 5.23 Penampang Pseudo-Porositas PNN Pada Sumur AND-30

Untuk mengetahui nilai gamma ray, densitas, serta porositas di daerah yang diperkirakan sebagai endapan channel, maka dibuat sayatan horizontal (time slice) pada window 40 ms di bawah horizon 1 (sesuai slice impedansi akustik). Terlihat nilai gamma ray berkisar antara 50 - 58 API. Hal ini menunjukan bahwa area tersebut sedikit mengandung shale dan cukup berpotensi sebagai reservoir.

Gambar 5.24 SliceGamma Ray Hasil Aplikasi PNN

[image:62.612.135.506.487.679.2]
(63)
[image:63.612.134.507.158.362.2]

Pada slice densitas, terlihat nilai densitas berkisar antara 2, 3 - 2, 5 gram/cm3 di area yang diperkirakan sebagai endapan channel. Diperkirakan area tersebut memiliki litologi batupasir yang berpotensi mengandung hidrokarbon.

Gambar 5.25 Slice Densitas Hasil Aplikasi PNN

Pada slice porositas, terlihat nilai porositas berkisar antara 15 - 18 %. Diperkirakan area tersebut memiliki litologi batupasir yang berpotensi mengandung hidrokarbon dengan porositas cukup baik.

Gambar 5.26 Slice Porositas Hasil Aplikasi PNN

[image:63.612.133.507.478.675.2]
(64)

Gambar

Gambar 2.1 Cekungan Scotian di Nova Scotia
Gambar 3.2 Pengembangan Matriks Hankel
Gambar 4.1 Stretching Data Gather Orisinil
Gambar 4.6 Slice Impedansi Akustik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya kebutuhan akan publikasi tentang ucapan untuk wisudawan yang telah meraih gelar menginisiatif iklan jitu untuk membuat suatu bentuk iklan Di-rectory ucapan wisuda

Federal International Finance (FIF) Denpasar, 6 parameter tergolong kategoritinggi dan 4 parameter tergolong sangat tinggi, dilihat dari total skor maupun rata – rata

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN) PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN). LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) LEMBAGA PENELITIAN DAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:(1)Waktu evaluasi pelatihan silat di

Perhatian lebih perlu diberikan oleh pemerintah untuk memastikan pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan, antara lain pembangunan fasilitas kesehatan dasar, akses jalan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan mesin pencacah jerami yang dimodifikasi dari mesin perontok padi.. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan