• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberitaan di Media dan Citra USU (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Gantung Diri Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Media Online terhadap Citra USU di Mata Masyarakat Keliling Kampus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemberitaan di Media dan Citra USU (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Gantung Diri Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Media Online terhadap Citra USU di Mata Masyarakat Keliling Kampus)"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

Kurang dari 1 Tahun, 3 Mahasiswa USU Tewas Bunuh Diri

Entah hanya sebuah kebetulan atau malah ada ‗benang merah‘ yang melilit di baliknya, 3 mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengakhiri hidup dengan cara yang tragis dalam rentang waktu hanya 8 bulan. Kejadian pertama dialami mahasiswa Teknik Kimia USU, Frendis Agustinus Panjaitan, 19 Oktober 2014 lalu. Mahasiswa semester akhir ini nekat gantung diri setelah ditenggarai mengalami depresi berat. Runutan kisahnya cukup menyedihkan. Awalnya, Frendis dikabarkan kehilangan laptop yang di dalamnya berisi data dan hasil kerja skripsi miliknya. Tak punya pilihan lain, ia pun mesti mengulang kembali seluruh proses dari awal, apalagi pria berusia 24 tahun tersebut hanya diberi waktu 3 bulan masa pengerjaan jika tak ingin didepak dari kampus. Ancaman drop out dan hasil kerja yang berulang kali mengalami perbaikan akhirnya membuat mahasiswa asal Batam tersebut menyerah pada hidup. Sang adik yang baru saja pulang kuliah mendapati jasad kaku Abangnya tergantung di kamar kos. "Saat ditemukan, dari mulut korban mengeluarkan darah," ujar Oscar Stefanus Setjo. Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru.

Kejadian kedua berlangsung baru-baru ini (12/5/2015). Mario Sianipar (21), mengulang kembali duka kematian tragis Frendis yang juga disebabkan bunuh diri. Mahasiswa semester IV yang terdaftar di Fakultas Pertanian USU itu ditemukan sudah tak bernyawa lagi akibat jeratan seutas tali nilon di kamar ruko, Jalan Damar, Kelurahan Sei Putih I, Kecamatan Medan Petisah. Mario Sianipar diduga mengalami frustrasi setelah orang tuanya sakit keras di saat adiknya masih akan menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sahabat baik korban, Setiawan, jadi saksi pertama yang menemukan jasad tanpa jiwa milik Mario. Ia menuturkan jika dirinya sudah mendapat firasat buruk sesaat sebelum kejadian. ―Dia (Mario) mengirim aku sms. Begitu aku baca sms-nya, aku langsung ke tempat dia," ujar Setiawan. Isi pesan terakhir Mario pada Setiawan mirip wasiat. Ia berpesan agar Setiawan menjaga adiknya karena ia berencana akan ―pergi jauh‖. ―Tapi aku terlambat, dan dia sudah terlanjut menggantung dirinya,‖ sesal Setiawan.

(2)

menemukan fakta jika Elpiana sempat mencari tahu cara "bunuh diri dengan menggunakan tali" di internet beberapa saat sebelum ia menyudahi hidupnya. Prestasi ternyata tak selalu berbanding lurus dengan ketahanan diri menghadapi rintangan hidup. Mahasiswi berparas cantik yang berasal dari Parapat itu tercatat sebagai angkatan tahun 2013 dan memiliki prestasi akademis yang sangat baik yang dibuktikan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terakhir mencapai angka 3.8, bahkan IP sempurna 4 pernah dicetak mahasiswi semester IV itu . Ia juga tercatat sempat mengikuti pertukaran mahasiswa nasional yang cukup bergengsi di Universitas Hasanuddin Makassar.

(3)

MEDAN, Medansatu.com | Frendis Agustinus Panjaitan (24) warga Komplek Citra

Mas Indah, Blok L/136, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Bongsa, Kota Batam yang

ditemukan tewas didepan pintu kamar kostnya dinilai anak yang pintar. (baca juga :

Mahasiswi USU Tewas Gantung Diri)

Tak hanya itu, mahasiswa semester akhir Jurusan Teknik Kimia USU ini juga dinilai

sebagai anak yang suka bergaul dan tidak sombong. ―Anaknya pintar dan suka

bergaul bang. IPK-nya selalu diatas 3,‖ kata rekan korban, Fhandi (23), Mahasiswa

Teknik Mesin USU, Senin (20/10/2014).

Dirinya pun tidak menyangka korban nekat mengakhiri hidupnya di usia muda.

―Enggak nyangka aja bang. Memang dengar-dengar dia stress karena diberi waktu tiga bulan lagi untuk menyelesaikan skripsinya, kalau tidak dia bakal di DO dari

Kampus,‖ jelasnya. (baca juga : Masalah Percintaan Diduga Jadi Motif Bunuh Diri Mahasiswi USU)

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar S Setjo, saat dikonfirmasi

membenarkan kejadian itu. ―Benar dan kasus gantung diri itu masih kita lidik.

Jenazah korban masih di Rumah Sakit Bhayangkara Medan,‖ kata Oscar.

Dikatakannya, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap adik korban.

―Adik korban sudah kita periksa dan pihak keluarga juga telah membuat perjanjian

agar kasus ini tidak di kembangkan. Pihak keluarga akan membawa jenazah korban

ke Toba untuk segera disemayamkan,‖ jelasnya. Pantauan di Rumah Sakit

Bhayangkara Medan, rekan maupun saudara korban silih berganti mendatangi kamar

(4)

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kematian Elfiana br Ambarita (21)

menggegerkan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).

Sebagian besar rekan, dosen, dan civitas akademika, tidak percaya mahasiswi cantik,

pendiam, dan pintar ini nekat menghabisi nyawanya sendiri pada Minggu

(17/05/2015) tengah malam kemarin. Dekan Fakultas Hukum USU, Prof Runtung

Sitepu, mengatakan ia sempat tidak percaya saat mendengar bahwa Elfiana gantung

diri. "Anaknya pintar. Semester lalu Indeks Prestasinya bagus sekali, mencapai angka

4. Makanya waktu saya dengar kemarin, saya langsung ke rumah sakit," katanya pada

Tribun di Kampus USU, Jl Dr Mansyur, Medan, Sumut, Senin (18/05/2015) siang.

Pasca ditemukan oleh rekan-rekannya yang kemudian menghubungi petugas

kepolisian, jasad Elfiana dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut di Jl KH Wahid

Hasyim. "Di rumah sakit saya bertemu dengan teman-temannya, terkhusus teman

Elpiana yang berangkat pertukaran mahasiswa di Unhas Makassar. Mereka cerita

kalau Elpiana belakangan ini punya masalah pacarnya. Dan menurut mereka, masalah

ini sangat mengganggu perkuliahannya," kata Sitepu. Ditanya secara spesifik masalah

seperti apa yang membuat Elfiana Ambarita nekat melakukan tindakan bunuh diri,

Runtung Sitepu, tidak bersedia memapar. Isu beredar, hubungan antara Elfiana

dengan pacarnya sudah melebihi batas dan sang pacar menolak untuk

bertanggungjawab. "Jangan terlalu jauh dulu. Jangan menebak-nebak. Polisi masih

melakukan penyelidikan, kita tunggu saja," katanya. Meski demikian, Runtung Sitepu

memastikan, bahwa Elfiana Ambarita tidak tersangkut dengan masalah akademik.

"Semuanya lancar kalau di kampus. Tidak ada problem. Jadi kemungkinan besar latar

(5)

kompassiana

MAHASISWA USU GANTUNG DIRI

AJIBATA (kompassiana.com) - Duka mendalam menyelimuti Huta Simarata, Desa

Motung, Kecamatan Ajibata, Tobasa, Sumatera Utara. Di sinilah Elviana Teresia

Ambarita (20) disemayamkan. Di sebuah rumah sederhana, ratusan orang terhanyut

dalam suasana duka atas kepergian salah seorang putri terbaik dari kampung itu, yang

meninggal akibat bunuh diri.

Wartawan melaporkan Selasa (19/5/2015) sore, terdengar ratapan duka dari keluarga

Elviana, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU). Warga yang

datang melayatpun turut meneteskan air mata serta memberikan penghiburan kepada

keluarga korban. Ibunda korban, M boru Sitorus, bahkan tak henti-hentinya dalam

bahasa Batak menangis histeris sembari memanggil-manggil nama anak keempat dari

5 bersaudara itu. Adik korban, Ramah Wati Ambarita, juga tak henti menangis sambil

(6)

"Anak namalo do ho borukku. IPK mu 4. Dapot piala do torus ho Elvi. Manang na

songondia pe ibaen jolma ho Elvi, Tuhan i na ma mangalusi i sude borukku (Anak

yang pintarnya kau anakku. IPK-mu 4,00. Dapat piala kau berkali-kali Elvi. Entah

bagimana pun dibuat orang kau, biarlah Tuhan yang menjawabnya)," ujar ibu korban

sambil menangis.

Pilu pun terasa semakin menusuk sanubari ketika waktu yang bersamaan kakak

kandung korban, Renita boru Ambarita, juga menangis histeris sembari menceritakan

kisah korban selama hidup. "Paboa tu hami, Dek, paboa tu hami, Dek, paboa tu

hami, Anggi. Ro ma ho tu parnipian nami. Paboa tu hami, Dek, paboa tu hami,

Anggi. Molo masihol kakak mambege suaramu, tudia teleponhonokku ho, Dek"

(Sampaikan pada kami, Dik. Datanglah ke mimpi kami. Katakan pada kami, Dik.

Kalau aku rindu suaramu, kemanalah kutelepon kau, Dik)...," ucap Renita.

"Derajat kami bisa tinggi kau buat, Dik. Nggak pernah orang menyangka

kalau kita orang miskin karena kecerdasanmu. Sebegitu luas kampusmu, semua

mengenal kami karena kecerdasanmu. Dipikir orang kita anak perwira, dipikir orang

kita anak orang kaya. Nggak tahu orang kalau kita selalu makan ubi. Itu semua karena

kepintaranmu, Adikku," ujar Renita yang merupakan mahasiswi Sultan Agung

Pematangsiantar ini dalam tangisannya berbahasa Batak.

Bahkan, saat peti jenazah akan ditutup, Renita sempat melarang dan meminta

agar transkrip nilai adiknya turut dimasukkan ke dalam peti. Tepat pukul 15.00 WIB,

pengurus gereja dan pendeta menggelar sakramen kematian. Sebelum memberikan

sakramen, Pendeta Huria Kristen Indonesia (HKI) menjelaskan sedikit tentang

kehadiran pihaknya di tempat itu. Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan rapat

selama 5 jam untuk membahas seperti apa kematian korban yang masih tanda tanya.

Dia mengaku bahwa pihaknya telah menerima surat pernyataan dari pihak keluarga

(7)

BIODATA PENELITI

Nama Lengkap : Elfri Rahayu Tampubolon

Tempat/ Tanggal Lahir : Pematangsiantar, 15 Maret 1994

NIM : 120904018

Usia : 22 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Batak Toba

Status Marital : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Pattimura bawah no 05 kec Siantar Marihat

Kel. Bp Nauli. Pematangsiantar

No Hp : 085261544762

Email : elvira_hayue@yahoo.co.id

Anak ke : 5 dari 5 bersaudara

Nama orangtua :

 Ayah : Imran Tampubolon

 Ibu : Tinuria Manurung

Alamat orangtua : Jalan Pattimura bawah no 05 kec Siantar Marihat Kel.

Bp Nauli. Pematangsiantar

Nama Saudara Kandung :

 Saudara pertama : Yunita Herniati Tampubolon

 Saudara kedua : Tuti Hermayana Tampubolon

 Saudara ketiga : Tri Wahyuri Tampubolon

 Saudara keempat : Syaifullah Tampubolon

Pendidikan :

(8)

 2005-2007 : Madrasah Tsanawiyah Negeri Pematangsiantar

 2007-2010 : Madrasah Aliyah Negeri Pematangsiantar

 2012-2016 : Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

(9)

118

DAFTAR REFERENSI

Anggoro, M. Linggar. (2000). Teori Profesi Kehumasan.Bandung: Bumi Aksara

Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: SimbiosaRekatama Media.

. (2011). Handbook of Public Relations: Pengantar Kompherensif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta : Kencana.

Cangara, Hafied. (2002). Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Danandjaja.(2011). Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

. . (2005). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relation Writing: Teknik Produksi Media

Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana.

. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Kusumastuti, Frida. (2004). Dasar-dasar Humas: Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna.Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Nawawi, Hadari. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Oetomo, Budi. (2001). Perkembangan Multimedia. Yogyakarta : Galang Press.

Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan

Contoh Analistik Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(10)

119

Severin, Werner & Tankard, James.(2008). Teori Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. (2008). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Indonesia.

Soemirat dan Elvinaro.(2004). Dasar – dasarPublic Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suhandang, Kustadi. (2004). Public Relations Perusahaan. Bandung : Nuansa Cendikia.

Sumadria, Haris. (2006). Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sunarto dan Ridwan. (2011). Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis.Bandung: Alfabeta.

Sutojo, Siswanto. (2004). Membangun Citra Perusahaan: Sebuah Sarana Penunjang Keberhasilan Pemasaran. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.

Sutojo, Siswanto. (2004). Membangun Citra Perusahaan: Sebuah Sarana Penunjang Keberhasilan Pemasaran. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.

Syamsul, Asep, M. Romli. (2003). Jurnalistik Terapan dan Kepenulisan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

West, Richard & Turner Lynn.(2009). Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. J akarta: Salemba Humanika.

Referensi Lainnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Sumatera_Utara (diakses pada 12 April

2016, pukul 10:51 WIB)

https://m.kompasiana.com/ardiewinata/kurang-dari-1-tahun-3-mahasiswa-usu-tewas-bunuh-diri_5558f244b67e61ab6b66c09e (diakses pada tanggal 26 Agustus 2016,

pukul 23.12 WIB)

(11)

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode atau dalam bahasa Inggris method berasal dari bahasa Yunani yaitu

methodosyang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara

yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan dan logis pula (Effendy,

2005:56).

Metode penelitian adalah analisis teori atau ilmu yang membahas tentang

metode dalam melakukan penelitian.Metode penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode penelitian Korelasional yaitu metode yang bertujuan

untuk meneliti sajauh mana variasi pada satu faktor yang berkaitan dengan faktor

lainnya (Rakhmat, 2004:27).Metode korelasional bertujuan untuk menemukan ada

atau tidak adanya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti

atau tidaknya hubungan tersebut.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya

pengaruh pemberitaan tentang gantung diri mahasiswa USU di media online terhadap

citra Universitas Sumatera Utara, dengan kata lain hal ini digunakan sebagai alat ukur

peneliti untuk melakukan penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris ―population” yang berarti jumlah penduduk.Namun dalam penelitian, populasi penelitian adalah keseluruhan

(universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga

objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2011:109). Populasi dalam

(12)

46

tinggal di jalan Dr Mansyur, jalan Pembangunan, jalan Harmonika, dan jalan Jamin

Ginting kelurahan Medan Baru.

Berdasarkan data masyarakat dari kepling tidak dapat ditentukan jumlah

masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar USU, khususnya di jalan Dr Mansyur,

jalan Pembangunan, jalan Harmonika, dan jalan Jamin Ginting kelurahan Medan

Baru, maka dari itu peneliti dianjurkan oleh kepala lingkungan bapak Babo untuk

menghitung langsung jumlah rumah masyarakat di jalan Dr Mansyur, jalan

Pembangunan, jalan Harmonika, dan jalan Jamin Ginting kelurahan Medan Baru.

Dalam menentukan populasi, peneliti hanya mengambil satu Kepala Keluarga (KK)

dalam satu rumah, dan dari satu Kepala Keluarga (KK) tersebut peneliti hanya

mengambil satu orang saja sebagai sampel.

Jumlah Masyarakat (kepala keluarga) sekitar USU

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Masyarakat Jumlah

Masyarakat sekitar USU jalan Dr

Mansyur

77

Masyarakat sekitar USU jalan Jamin

Ginting

380

Masyarakat sekitar USU jalan

Pembangunan

150

Masyarakat sekitar USU jalan

Harmonika

162

Jumlah Total 769

(13)

47

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

tersebut. Sampel ini yang nantinya akan menjadi objek penelitian yang akan

diberikan kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Tarro

Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yaitu:

= N

N d ² + 1

= 769

769 0,1 ² + 1

= 769

8,69 = 88,49 ≈88 orang

Keterangan:

N = jumlah populasi

n = sampel

d²= presisi (digunakan 90% atau sig 0,1)

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel

1. Stratified Proportional Sampling

Dalam teknik Stratified Proportional Sampling, populasi dikelompokkan ke

dalam kelompok atau kategori yang disebut strata, yang bisa berupa usia,

kota, jenis kelamin, agama, tingkat penghasilan, dan sebagainya yang

bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen. Dalam

teknik ini, setiap strata diambil jumlah yang proporsional dengan besar setiap

(14)

48

n1 : Jumlah Sampel di Tiap Strata

n : Jumlah Sampel

N1: Populasi di Tiap Strata

N : Populasi

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung sampel yang nantinya akan

dipilih dari setiap daerah masrayakat yaitu:

(15)

49

2. Purposive Sampling

Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel dengan teknik ini

disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan

sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian

(Bungin 2011:125). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah

Masyarakat sekitar USU yang sudah pernah membaca berita tentang gantung

diri mahasiswa USU di media online ―m.kompassiana.com, medan.tribunnews.com dan m.medansatu.com‖, minimal satu kali membaca berita tersebut.

3. Accidental Sampling

Teknik ini memiliki sifat kebetulan dalam menentukan sampel. Dimana

siapa saja yang ditemui dan masuk dalam kategori populasi dapat dijadikan

sampel untuk responden (Bungin 2011:126). Penentuan sampel ini

dimaksudkan untuk menentukan responden yang sesuai dengan kriteria yang

disesuaikan dengan purposive sampling. Pada penelitian ini peneliti menemui

satu persatu responden penelitian yang masuk dalam kriteria penelitian.

Sebanyak 88 responden penelitian yang tersebar di jalan Dr Mansyur, jalan

Pembangunan, jalan Jamin Ginting, jalan Harmonika kecamatan Medan Baru,

Apabila responden yang diambil sudah mencapai 88 orang, maka

pencarian pun dihentikan. Yang masing-masing jumlah responden sudah

ditampilkan pada tabel 3.2.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan data yang valid. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Study Kepustakaan (Library Research)

Study kepustakaan merupakan suatu tekhik pengumpulan data yang

(16)

50

serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak, khususnya

buku-buku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas

dalam penelitian.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Pengumpulan data dengan cara melakukan survey ke lokasi penenelitian

melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner merupakan serangkaian atau

daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diberikan

kepada responden untuk diisi berdasarkan apa yang menjadi keadaan

ataupun pendapatnya.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap

analisa yaitu:

a. Analisis Tabel Tunggal.

Merupakan suatu analisis yang dialkukan dengan membagi-bagikan

variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar

frekuensi.Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data

yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase

untuk setiap kategori (Singarimbun& Ardianto, 2004:266).

b. Analisis Tabel Silang.

Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang

satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat

diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif (Singarimbun &

Ardianto, 2004: 273).

c. Uji Hipotesis.

Uji hipotesisi adalah pengujian data statistik untuk mengetahui apakah

data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengukur

tingkat hubungan diantara dua variabel, maka peneliti menggunakan

(17)

51

Sperman atau Sperman’s Rho Rank-Order Correlation. Sperman Rho menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak

diketahui sebaran datanya. Untuk menguji hubungan antara kedua

variabel yang dikorelasikan digunakan koefisien korelasi tata jenjang

(Rank Order Corelation Coeficient) oleh Sperman (Kriyantono,2006:174)

�ℎ = 1− 6− � 2

( 2 −1)

Keterangan:

Rho = koefisien korelasi rank-order

d = perbedaan antara pasangan jenjang

Ʃ = sigma atau jumlah

n = jumlah individu dalam sampel

1 = bilangan konstan

6 = bilangan konstan

Sperman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisa data dan untuk

melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Jika rho < 0, maka hipotesis ditolak

Jika rho > 0, maka hipotesis diterima

Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, maka digunkan rumus tabel

padasignifikan 0,05 sebagai berikut :

=

2

1

2

Keterangan :

t = nilai thitung

Rs = nilai koefisien

n = jumlah sampel

(18)

52

Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya korelasi digunakan skala

Guilford (Rakhmat, 2004:29), yaitu sebagai berikut :

Kurang dari 0.20 : Hubungan rendah sekali

0.20 – 0.40 : Hubungan rendah tapi pasti 0.40 – 0.70 : Hubungan cukup berarti 0.70 – 0.90 : Hubungan yang tinggi; kuat

Lebih dari 0.90 : Hubungan sangat tinggi; kuat sekali dapat diandalkan.

Berdasarkan nilai Rs hitungan, maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi.

Dari penelitian yang disebut Uji Determinan Korelasi (Sunarto, 2011:81), yakni

dengan rumus sebagai berikut :

Kp = (Rs)2 x 100%

Keterangan

Kp : Koefisien Determinan

(19)

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Peneliti menempuh beberapa tahapan dalam pengumpulan data. Tahapan

tersebut meliputi:

4.1.1 Tahapan Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pra penelitian ke lokasi penelitian sebelum mengajukan

judul penelitian. Setelah itu peneliti mengajukan judul yang akhirnya disetujui oleh

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU pada tanggal 28 Maret 2016. Setelah

departemen menetapkan dosen pembimbing, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh

peneliti adalah meminta izin penelitian serta meminta data masyarakat kepada kepala

lingkungan daerah yang akan diteliti. Namun karena data tidak sesuai dengan

karakteristik responden peneliti dianjurkan oleh kepala lingkungan untuk mensurvei

langsung kelapangan untuk mendapatkan data yang sesuai. Setelah mendapatkan izin

dan data peneliti melakukan penyusunan skripsi selanjutnya peneliti menulis dan

menyelesaikan proposal penelitian dan melaksanakan seminar proposal pada tanggal

2 Mei 2016.

Pada tanggal 4 Oktober 2016, peneliti menyebarkan kuesioner dengan cara

menemui satu persatu responden penelitian yang tersebar di jalan Dr Mansyur, jalan

Pembangunan, jalan Harmonika dan jalan Jamin Ginting. Melalui kuesioner yang

disebarkan inilah peneliti memperoleh data-data yang mendukung penelitian ini

karena kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

pengaruh pemberitaan gantung diri mahasiswa USU di media online terhadap citra

USU di mata masyarakat keliling kampus.

Dalam penelitian yang berlangsung, untuk menemui calon responden dirasa

(20)

54

siang hari. Untuk mendapatkan 88 orang responden penelitian, peneliti mengawali

dengan pertanyaan apakah bapak/ibu tahu tentang kejadian gantung diri mahasiswa

USU dan pernah membaca pemberitaan tentang gantung diri mahasiswa USU di

media online. Sesuai dengan komitmen dengan ini peneliti harus benar-benar

mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan dari awal,

setelah memenuhi syarat-syarat dalam kriteria responden tadi kemudian responden

pun diminta untuk mengisi kuesioner. Setelah data-data yang diperoleh sudah

mencukupi kemudian peneliti melakukan penghitungan dan pengolahan data untuk

memperoleh hasil-hasil yang akan dijadikan sebagai bahan acuan untuk melengkapi

penelitian ini.

4.2 Teknik Pengolahan Data

Adapun tahapan-tahapan yang dilakuan peneliti dalam pengolahan data adalah

sebagai berikut:

1. Penomoran kuesioner

Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal dari

nomor 01-88.

2. Editing

Proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang

meragukan dan mengindari terjadinya kesalahan dalam pengisian data pada

kotak kode yang disediakan.

3. Coding

Proses Pemindahan Jawaban-jawaban responden ke kotak-kotak kode yang

telah disediakan dalam kuesioner yang berbentuk angka (skor).

4. Inventarisasi Variabel

Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC (Foltrom

(21)

55

5. Tabulasi Data

Pada tahap ini FC dimasukkan ke dalam tabel, dimana peneliti menggunakan

program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13 For Windows. Tabulasi ini

merupakan tabulasi tunggal yang berisi selebaran data dalam tabel yang

meliputi kategori persentase dan selanjutnya dianalisis.

6. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat

diterima atau ditolak.Untuk mengukur tinggi rendahnya hubungan antar

variabel digunakan skala Guilford.

4.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.2.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah universitas negeri yang terletak

di Kota Medan, Indonesia. USU adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang

mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan Universitet

Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni1952. Fakultas pertama adalah Fakultas

Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus1952, yang kini diperingati sebagai hari

jadi USU. Presiden Indonesia, Soekarno kemudian meresmikan USU sebagai

universitas negeri ketujuh di Indonesia pada tanggal 20 November1957. Sejarah

Universitas Sumatera Utara dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera

Utara pada tanggal 4 Juni1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur

Sumatera Utara untuk memenuhi keingian masyarakat Sumatera Utara khususnya dan

masyarakat Indonesia umumnya. Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan

yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara.

Pada tanggal 20 November1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik

Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

Tanggal peresmian ini kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang

diperingati setiap tahun hingga tahun 2001. Kemudian atas usul beberapa anggota

(22)

56

memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus1952 yaitu pada

saat perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Dengan persetujuan

Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2002.

Universitas Sumatera Utara saat ini di pimpin oleh seorang rektor yang bernama

Prof. Runtung, SH, MHUM. Saat ini USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu

Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra,

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah

program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32

magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa

terdaftar saat ini berjumlah 53.065 orang dan yang terhitung aktif sebanyak 49.091

orang.

Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di

Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU merupakan

sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957, dan

selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.

Visi USU yaitu Menjadi Unit Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan USU

Pusat pendidikan dibidang proses belajar mengajar yang mandiri. Di masa yang akan

datang UPP-USU dengan dukungan e-learning system akan menjadi tempat belajar

bagi semua pihak bagi pembelajaran untuk staf penngajar di luar USU dan

masyarakat umum.

Misi USU yaitu:

 Mempersiapkan staf pengajar memiliki kemampuan dalam mempersiapkan program pengajaran melaksanakan pengajaran dan

Evaluasi program pengajaran

(23)

57

 Memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memberikan masukan bagi Universitas dan Fakultas tentang masalah pendidikan.

 Monitoring dan evaluasi program pembelajaran (www.usu.ac.id).

4.2.2 Batas dan Luas Wilayah

Universitas Sumatera Utara (USU) tepatnya terletak di jalan Dr Mansyur

nomor 9 Padang Bulan Medan Baru Kota Medan Sumatera Utara, bagian timur USU

berbatasan dengan jalan Jamin Ginting, sebelah barat berbatasan dengan jalan

Pembangunan, dan sebelah selatan berbatasan dengan jalan Harmonika kecamatan

Medan baru. Luas keseluruhan USU seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota

Medan.

Gambar 4.1

(24)

58

4.2.3 Masyarakat Keliling Kampus

Sekitar Universitas Sumatera Utara terdapat perumahan/pemukiman

penduduk, diantaranya jalan Dr Mansyur, jalan Pembangunan, jalan Harmonika, dan

jalan Padang Bulan. Strateginya tempat tinggal para masyarakat/warga yang

berdekatan dengan USU, beberapa masyarakat memanfaatkan peluang usaha dengan

membuat warung nasi. Karena mereka menganggap akan banyak

mahasiswa/mahasiswi makan diluar/katering disebabkan karena kesibukan di kampus

dan kurangnya fasilitas di tempat tinggal mereka. Ada juga masyarakat membuka

warung internet atau sering disebut warnet sebagai peluang usaha mereka. Karena

mahasiswa pasti perlu ngeprint, mencetak, internetan untuk mengerjakan tugas-tugas

mereka. Ada juga sebagian masyarakat mendirikan kos-kosan atau kontrakan untuk

para mahasiswa dan mahasiswi tinggal yang datang dari luar kota maupun luar

negeri.

Jumlah masyarakat di kecamatan Medan Baru yaitu laki-laki berjumlah

20.025 orang dan perempuan berjumlah 20.515 orang. Jumlah keseluruhan

perempuan dan laki-laki berjumlah 40540 orang.

4.2.4 Media Online

Dengan perkembangan jaman yang canggih ini kebanyakan masyarakat menggunakan ponsel canggihnya untuk mengakses segala informasi. Media Online

merupakan tempat sumber informasi yang di dalamnya mengutamakan investasi pada bidang teknologi dan sumber daya manusia (SDM) serta mengedepankan kualitas konten untuk kepentingan publik/pembaca. Media online tempat berita terkini dan informasi terlengkap.

4.3 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam pembahasan ini, peneliti akan

(25)

59

responden, dimana metode pengumpulan data dengan melalui kuesioner yang

disebarkan kepada responden yang berjumlah 88 orang.

4.3.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang

responden. Adapun karakteristik yang dipakai adalah frekuensi membaca berita

gantung diri mahasiswa USU di media online, usia, jenis kelamin, pekerjaan saat ini,

dan letak geografis tempat tinggal.

Tabel 4.2 Frekuensi membaca pemberitaan gantung diri mahasiswa USU di

media online

No Frekuensi membaca pemberitaan gantung diri mahasiswa USU di media online

Frekuensi membaca merupakan seberapa sering responden membaca

pemberitaan gantung diri mahasiswa USU di media online, berdasarkan tabel di atas

menunjukkan bagaimana frekuensi membaca pemberitaan gantung diri mahasiswa

USU di media online. Dari data yang diperoleh, frekuensi responden membaca

pemberitaan gantung diri mahasiswa USU di media online adalah sebanyak 31 orang

dari 88 responden dengan presentasi 35,2% yang pernah membaca pemberitaan

tersebut dengan frekuensi membaca 3 kali di media online, kemudian sebanyak 42

orang dari 100 responden dengan presentasi 47,8% pernah membaca berita gantung

diri mahasiswa USU dengan frekuensi membaca 3-6 kali di media online, selanjutnya

ada sebanyak 11 orang dari 100 responden dengan presentasi 12,5% pernah membaca

(26)

60

sebagian kecil ada 4 orang dari 100 responden dengan presentasi 4,5% dengan

frekuensi membaca berita ini lebih 9 kali di media online.

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan usia

No Usia responden Frekuensi percent (%)

1 20 – 35 tahun 42 47,8%

Usia adalah umur responden saat melakukan pengisian kuesioner, berdasarkan

tabel di atas, sebagian besar responden dengan rentang usia 20-35 tahun sebanyak 42

orang dari 88 responden dengan persentasi 47,8% saat mengisi kuesioner, kemudian

rentang usia 36-45 tahun sebanyak 27 orang dari 88 responden dengan presentasi

30,7% saat mengisi kuesioner, selanjutnya rentang usia 46-55 tahun sebanyak 18

orang dari 88 responden dengan presentasi 20,4% saat mengisi kuesioner, dan yang

terakhir rentang usia 56-65 tahun hanya 1 orang dari 88 responden saja dengan

presentasi 1,1% saat mengisi kuesioner.

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi percent (%)

1 Laki-laki 29 33%

2 Perempuan 59 67%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.3/FC.04

Jenis kelamin adalah responden yang dibedakan antara laki-laki dengan

perempuan saat mengisi responden ini. Dari tabel di atas menunjukkan tentang jenis

kelamin responden yang ada pada penelitian ini, ada pun responden dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 29 orang dari 88 responden dengan presentasi 33%,

kemudian responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 59 orang dari 88

(27)

61

lebih banyak responden perempuan yang ditemui telah membaca pemberitaan

gantung diri mahasiswa USU di media online dari pada responden laki-laki. Hal ini

disebabkan masih sedikitnya minat membaca responden laki-laki dari pada

perempuan.

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan responden Frekuensi percent (%)

1 PNS 30 34,1%

2 Pegawai Swasta 34 38,6%

3 Wiraswasta/wirausaha 21 23,9%

4 Lainnya 3 3,4 %

Jumlah 88 100%

Sumber: P.4/FC.05

Pekerjaan merupakan sumber mata pencaharian yang dimiliki oleh responden

saat melakukan pengisian kuesioner. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan

pekerjaan responden saat ini, sebanyak 30 orang dari 88 responden yang bekerja

sebagai PNS dengan presentasi 34,1%, kemudian sebanyak 34 orang dari 88

responden yang bekerja sebagai pegawai swasta dengan presentasi 38,6%,

selanjutnya sebanyak 21 orang dari 88 responden yang bekerja sebagai wiraswasta

ataupun wirausaha dengan presentasi 23,9%, dan yang terakhir sebanyak 3 orang dari

88 responden yang tidak memiliki pekerjaan dengan presentasi 3,4%.

Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan letak geografis tempat tinggal

No Pekerjaan responden Frekuensi percent (%)

1 Jalan Dr Mansyur 9 10,2%

Letak geografis tempat tinggal merupakan daerah tempat tinggal responden

saat mengisi kuesioner. Dari tabel di atas menunjukkan letak geografis tempat tinggal

(28)

62

Mansyur dengan presentasi 10,2%, kemudian sebanyak 21 orang dari 88 responden

bertempat tinggal di jalan Pembangunan dengan presentasi 23,9%, selanjutnya

sebanyak 23 orang dari 88 responden bertempat tinggal di jalan Harmonika dengan

presentasi 26,1%, dan yang terakhir sebanyak 35 orang dari 88 responden bertempat

tinggal di jalan Jamin Ginting dengan presentasi 39,8%.

4.3.2 Pemberitaan gantung diri mahasiswa USU

1. Faktualitas

a. Main-point

Tabel 4.7 main-point (Pencampuran antara fakta dengan opini)

No Tidak ada campuran antara fakta

dengan opini Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 16 18,2%

2 Kurang setuju 26 29,6%

3 Setuju 34 38,6%

4 Sangat setuju 12 13,6%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.6/FC.07

Main-point yang menjelasakan suatu berita yang di dalamnya ada

pencampuran antara fakta dengan opini. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa isi

pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada di media online tidak ada

campuran antara fakta dengan opini wartawan media online dalam pen ulisan berita

tersebut, dari tabel di atas 16 orang (18,2%) dari 88 responden yang menjawab tidak

setuju dengan hal tersebut, sedangkan yang menjawab kurang setuju ada 26 orang

(29,66%) dari 88 responden dengan alasan karena isi pemberitaan tersebut arahnya

lebih kepada opini wartawan media online, kemudian dengan frekuensi menjawab

setuju sebanyak 34 orang dengan presentasi 38,6% dan 12 orang (13,6%) dari 88

responden menjawab sangat setuju bahwa pemberitaan gantung diri mahasiswa di

media online tidak ada campuran antara fakta dengan opini alasanya karena

(29)

63

adalah fakta dan tidak ada campuran dengan opini dari siapapun termasuk wartawan

media online kecuali dari narasumber berita sendiri.

b. Readability

Tabel 4.8 Readability (Memiliki nilai informasi )

No Pembeitaan memiliki informasi Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju - -

2 Kurang setuju - -

3 Setuju 57 64,8%

4 Sangat setuju 31 35,2%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.7/FC.08

Readability merupakan suatu berita memiliki kekayaan nilai informasi. Dari

tabel di atas menunjukkan bahwa isi pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang

ada di media online memiliki nilai informasi bagi responden, 57 orang dari 88

responden menjawab setuju dengan presentase 64,8% dan 31 orang (35,2%) dari 88

responden menjawab sangat setuju bahwa isi pemberitaan gantung diri mahasiswa

USU tersebut memiliki nilai berita bagi mereka, alasannya karena pemberitaan

tersebut bermanfaat bagi mereka selain sebagai informasi juga sebagai tolak ukur

mereka untuk menilai universitas yang tersebut, karena pada pemberitaan yang ada di

media online banyak memberitakan bahwa kasus gantung diri mahasiswa USU

disebabkan oleh adanya beban-beban tugas yang mereka alami.

Tabel 4.9 Menambah informasi

No Menambah informasi Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju - -

2 Kurang setuju - -

3 Setuju 63 71,6%

4 Sangat setuju 25 28,4%

Jumlah 88 100%

(30)

64

Selain memiliki kekayaan informasi, berita juga harus menambah informasi.

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa isi pemberitaan gantung diri mahasiswa USU

yang ada di meda online menambah informasi responden, frekuensi menjawab setuju

ada 63 orang dengan presentase 71,6% dan yang menjawab sangat setuju ada 25

orang dari 88 responden dengan presentase 28,4% alasannya karena mereka

menganggap pemberitaan tersebut menambah informasi mereka tentang gantung diri

mahasiswa USU, dan pemberitaan ini juga menjadi perhatian buat mereka.

Tabel 4.10 Mudah dipahami

No Informasi mudah dipahami Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju - -

2 Kurang setuju 3 3,4%

3 Setuju 48 54,5%

4 Sangat setuju 37 42,1%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.9/FC.10

Kemudian berita juga harus mudah dipahami agar informasi yang diberitakan

tersampaikan kepada pembaca. Dari tabel di atas menunjukkan bagaimana isi

pemberitaan tentang gantung diri mahasiswa USU yang ada di media online mudah

dipahami oleh responden, 3 orang dari 88 responden dengan presentase 3,4%

menjawab kurang setuju alasannya karena isi berita mengandung penjelasan yang

sulit untuk dipahami dan dimengerti oleh responden, kemudian sebanyak 48 orang

menjawab setuju dengan presentase 54,5% dan yang menjawab sangat setuju 37

orang dari 88 responden dengan presentase 42,1% dengan alasan responden menilai

berita gantung diri mahasiswa USU yang mereka baca di media online mudah

(31)

65

c. Checkability

Tabel 4.11 Checkability (Kejelasan sumber berita)

No Sumber beritanya jelas Frekuensi percent (%)

1 Tidak jelas 1 1,1%

2 Kurang jelas 2 2,2%

3 Jelas 52 59,1%

4 Sangat jelas 33 37,5%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.10/FC.11

Checkability merupakan berita pada dasarnya harus memiliki kejelasan

sumber berita agar dapat menyampaikan pesan kepada pembaca. Dari tabel di atas

menunjukkan bahwa isi pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada di media

online menjelaskan dan menuliskan sumber berita dengan jelas, frekuensi menjawab

tidak jelas 1 orang dari 88 responden dengan presentase 1,1% dan yang menjawab

kurang jelas sebanyak 2 orang dari 2,2 responden dengan presentase 2,2% alasanya

responden ketika melihat dan membaca beberapa pemberitaan tersebut di media

online ada yang tidak mencantumkan sumbernya dengan jelas, kemudian frekuensi

yang menjawab jelas sebanyak 52 orang dengan presentasi 59,1 dan menjawab sangat

jelas ada 33 orang (37,5%), alasan responden menjawab demikian adalah karena

mereka sudah melihat dan membaca berita dengan sumber yang jelas bahkan terdapat

(32)

66

2. Keakuratan

a. Fakta

Tabel 4.12 Berdasarkan fakta

No Berdasarkan fakta di lapangan Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju - -

2 Kurang setuju 17 19,3%

3 Setuju 39 44,3%

4 Sangat setuju 32 36,3%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.11/FC.12

Fakta pada sebuah pemberitaan mutlak harus ada, karena myangkut harkat

dan martabat sesorang ataupun organisasi, fakta pada pemberitaan merupakan isi

pemberitaan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan/di tempat kejadian. Dari tabel

di atas menunjukkan tentang isi pemberitaan tentang gantung diri mahasiswa USU

berdasarkan fakta di lapangan, dengan penjelasan 17 orang dari 88 responden dengan

presentasi 19,3 menjawab kurang setuju, dan responden memberikan alasan karena

mereka melihat tidak semuanya pemberitaan tersebut berdasarkan fakta yang terjadi

mereka menilai ada unsur menarik minat pembaca untuk mengonsumsi berita dari

media online tersebut, sedangkan frekuensi yang menjawab setuju sebanyak 39 orang

(44,3%) responden dan menjawab dengan sangat setuju 32 orang (36,3%) dari 88

dengan alasan responden menilai pemberitaan tersebut sudah benar-benar terjadi di

(33)

67

b. Akurasi Penyajian

Tabel 4.13 Teknis dalam penulisan (Akurasi penyajian)

No Tidak ada kesalahan dalam ejaan

kata dan tanda baca Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 2 2,3%

2 Kurang setuju 9 10,2%

3 Setuju 59 67,1%

4 Sangat setuju 18 20,4%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.12/FC.13

Akurasi penyajian merupakan pemberitaan yang akurat merujuk kepada hal

teknis dalam penulisan ejaan kata dan kalimat, dalam berita hal ini harus

diperhitungkan karena menyangkut profesional dalam pekerjaan wartawan. Dari tabel

di atas menunjukkan apakah isi pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada

di media online tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan kata dan tanda baca,

penjelasannya adalah 2 orang (2,3%) menjawab tidak setuju dan yang menjawab

kurang setuju 9 orang (10,2%) dari 88 responden, responden memberikan alasan

karena mereka menilai masih saja ada penulisan-penulisan yang kurang sesuai

dengan kaidah bahasa yang disempurnakan, dan mereka menilai wartawan media

online harus secepatnya menerbitkan berita karena terburu-buru sehingga penulisan

nya kadang ada yang salah, dari tabel di atas frekuensi lebih banyak menjawab setuju

sebanyak 59 orang (67,1%) dan menjawab sangat setuju 18 orang (20,4%) alasan

responden menjawab demikian karena mereka menilai penulisan berita tersebut sudah

(34)

68

Tabel 4.14 Kesesuaian judul

No Judul berita sesuai dengan isi

berita Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 1 1,1%

2 Kurang setuju 3 3,4%

3 Setuju 62 70,5%

4 Sangat setuju 22 25%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.13/FC.14

Selain tidak ada kesalahan dalam teknis penulisan dalam ejaan kata dan

kalimat, berita juga harus sesuai judul dengan isi berita. Berdasarkan tabel di atas

menunjukkan bahwa isi pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada di media

online yang dibaca oleh responden sesuai judul dengan isi berita, penjelasannya

adalah 1 orang (1,1%) dan 3 orang (3,4%) dari 88 responden dengan frekuensi

menjawab kurang setuju, judul berita sesuai dengan isi nya. Alasan yang diberikan

oleh responden karena mereka menilai sebagian berita yang dibaca kadang tidak

sesuai judul dengan isi beritanya, selanjutnya menimbulkan rasa bingung dalam

menapsirkan beritanya. Kemudian frekuensi menjawab setuju sebanyak 62 orang

(70,45%) dan menjawab sangat setuju 22 orang (25%) dari 88 responden, alasan yang

diberikan responden adalah mereka menilai berita gantung diri mahasiswa USU yang

(35)

69

3. Kelengkapan Isi Berita (5W+1H)

a. What

Tabel 4.15 What (penyebab terjadinya peristiwa)

No Penyebab terjadinya peristiwa itu Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 4 4,5%

2 Kurang setuju 22 25%

3 Setuju 41 46,6%

4 Sangat setuju 23 23,9%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.14/FC.15

Unsur what pada pemberitaan menjelaskan apa penyebab peristiwa yang terjadi

pada pemberitaan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa apa penyebab peristiwa

yang ada dalam pemberitaan itu bisa terjadi, berkaitan dengan pemberitaan

mahasiswa USU gantung diri, adapun penjelasannya adalah frekuensi menjawab

tidak setuju ada 4 orang (4,5%) disusul dengan menjawab kurang setuju 22 orang

(25%) adapun alasan yang diberikan oleh responden adalah mereka menilai tidak

jelas disebutkan apa penyebab peristiwa itu bisa terjadi dan mereka merasa bingung

karena penulisan kronologi berita kadang tidak dituliskan dengan jelas, kemudian

frekuensi menjawab sebanyak 41 orang dengan presentase 46,6% dan yang menjawab

sangat setuju 23 orang dari 88 responden, alasan yang dikemukakan oleh responden

adalah mereka menilai bahwa berita tersebut ditulisakan dengan jelas peristiwa apa

(36)

70

b. Who

Tabel 4.16 Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa)

No Siapa yang terlibat dalam

peristiwa itu Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 28 31,8%

2 Kurang setuju 39 44,3%

3 Setuju 15 17,1%

4 Sangat setuju 6 6,8%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.15/FC.16

Unsur who pada pemberitaan maksudnya menjelaskan siapa yang terlibat

langsung dalam peristiwa itu. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ada 28

orang (31,8%) responden yang menjawab tidak setuju dan 39 orang (44,3%) yang

menjawab kurang setuju, dengan alasan yang diberikan responden adalah mereka

menilai masih ada beberapa berita yang tidak menjelaskan siapa-siapa yang terlibat di

dalam peristiwa tersebut, kemudian frekuensi menjawab setuju sebanyak 15 orang

(17,1%) dan yang menjawab sangat setuju 6 orang(46,8%) alasan yang diberikan oleh

responden ini adalah mereka menilai pada pemberitaan yang mereka baca sudah jelas

disebutkan siapa-siapa yang terlibat langsung pada peristiwa dalam pemberitaan

tersebut.

c. When

Tabel 4.17 When (waktu peristiwa terjadi)

No Kapan peristiwa itu terjadi Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 1 1,1%

2 Kurang setuju 7 8%

3 Setuju 33 37,5%

4 Sangat setuju 47 53,4%

Jumlah 88 100%

(37)

71

When merupakan unsur pemberitaan yang menjelaskan kapan terjadinya

peristiwa tersebut. Dari tabel di atas menunjukkan kapan peristiwa yang ada pada

pemberitaan tersebut terjadi, adapun penjelasnnya adalah 1 orang (1,1%) menjawab

tidak setuju dan 7 orang (8%) dari 88 responden menjawab kurang setuju bahwa pada

pemberitaan tentang gantung diri mahasiswa USU tidak dijelaskan kapan terjadinya

peristiwa itu, adapun alasan lain adalah mereka menganggap pemberitaan tersebut

sudah terjadi sangat lama, sedangkan frekuensi yang menjawab setuju sebanyak 33

orang (37,5%) dan sangat setuju adalah 47 orang (53,4%) dari 88 responden. Adapun

alasan yang diberikan oleh responden adalah mereka menilai pemberitaan tersebut

sudah menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi.

d. Where

Tabel 4.18 Where (tempat kejadian peristiwa)

No Dimana peristiwa itu terjadi Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju - -

2 Kurang setuju 5 5,7%

3 Setuju 46 52,2%

4 Sangat setuju 37 42,2%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.17/FC.18

Unsur where pada pemberitaan menjelaskan dimana letak dan tempat kejadian

pada persitiwa itu terjadi. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemberitaan gantung

diri mahasiswa USU yang ada di media online menjelaskan dimana peristiwa itu

terjadi, adapun penjelasan dari tabel di atas adalah 5 orang (5,7%) yang menjawab

kurang setuju, alasan responden adalah mereka jarang melihat dimana peristiwa yang

terjadi disebutkan pada pemberitaan, selanjutnya frekuensi menjawab dengan setuju

sebanyak 46 orang (52,2%) dan menjawab sangat setuju ada 37 orang (42,2%)

dengan alasan responden menilai pemberitaan yang mereka baca pada media online

(38)

72

e. Why

Tabel 4.19 Why (alasan peristiwa terjadi)

No Mengapa peristiwa itu terjadi Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 19 21,6%

2 Kurang setuju 23 26,1%

3 Setuju 37 42,1%

4 Sangat setuju 9 10,2%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.18/FC.19

Why merupakan unsur pemberitaan yang menjelaskan bahwa alasan mengapa

sebuah peristiwa terjadi. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa isi pemberitaan

gantung diri mahasiswa USU yang ada di media online menjelaskan mengapa

peristiwa itu terjadi, adapun penjelasnnya adalah 19 orang (21,6%) yang menjawab

tidak setuju dan yang menjawab kurang setuju sebanyak 23 orang (26,1%), sebagian

responden memberikan alasan demikian karena mereka menilai pemberitaan tersebut

tidak menjelaskan mengapa peristiwa itu bisa terjadi, namun responden membuat

kesimpulan sendiri mengapa peristiwa itu bisa terjadi, anggapan responden karena

semua orang terutama mahasiswa pasti mempunyai masalah yaitu masalah keluarga,

masalah ekonomi, masalah dengan temannya, namun masalah akan bertambah dan

berat jika masalah di kampus ataupun tugas-tugas mereka terlalu banyak terutama

yang sedang skripsian. Selanjutnya frekuensi menjawab setuju sebanyak 37 orang

(42,1%) dan menjawab sangat setuju ada 9 orang (10,2%) adapun alasan yang

diberikan responden adalah mereka menilai pemberitaan itu sudah menjelaskan

(39)

73

f. How

Tabel 4.20 How (bagaimana peristiwa terjadi)

No Bagaimana peristiwa itu terjadi? Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 18 20,5%

2 Kurang setuju 32 36,3%

3 Setuju 27 30,7%

4 Sangat setuju 11 12,5%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.19/FC.20

How merupakan unsur pemberitaan yang menjelaskan bahwa bagaiaman

sebuah peristiwa terjadi, merujuk kepada kronologi peristiwa. Dari tabel di atas

menunjukkan bahwa pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang dibaca

responden di media online menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi, ada pun

penjelasan dari tabel di atas adalah 18 orang (20,5%) dengan frekuensi menjawab

tidak setuju dan yang menjawab kurang setuju 32 orang (36,3%) dari 88 responden

dengan alasan mengapa responden menjawab demikian, responden memberikan

alasan karena mereka terkadang merasa bingung tidak dijelaskannya bagaimana

tindak lanjut dari peristiwa tersebut di media online, kemudian frekuensi yang

menjawab setuju sebanyak 27 orang (30,7%) dan yang menjawab sangat setuju 11

orang (12,5%) dari 88 responden, adapun alasan yang mereka berikan adalah karena

mereka menilai berita yang mereka baca gantung diri mahasiswa USU sudah

(40)

74

4. Hubungan

a. Proximity psikografis

Tabel 4.21 Proximity psikografis (berkaitan dengan kebutuhan pembaca)

No Berhubungan dengan kebutuhan Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 18 20,5%

2 Kurang setuju 42 47,7%

3 Setuju 26 29,5%

4 Sangat setuju 2 2,3%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.20/FC.21

Proximity psikografis adalah bagaimana kedekatan emosional pembaca ketika

membaca sebuah peristiwa pada media online, pembaca akan tertarik ketika isi berita

berkaitan dengan kebutuhan pembaca. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa isi

pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada di media online berhubungan

dengan kebutuhan responden sebagai masyarakat yang tinggal di sekitaran USU,

adapun penjelasannya adalah 18 orang (20,5%) yang menjawab tidak setuju dan yang

menjawab kurang setuju ada 42 orang (47,5%) adapun alasan responden memberikan

jawaban demikian karena mereka menganggap pemberitaan yang ada pada media

online belum membuat mereka menaruh perhatian lebih, sedangkan frekuensi

menjawab setuju sebanyak 26 orang (29,4%) dan yang menjawab sangat setuju 2

orang (2,3%) dari 88 responden, adapun alasan mereka memberikan jawaban

(41)

75

b. Proximity geografis

Tabel 4.22 Proximity geografis (kedekatan pembaca secara ruang dan waktu)

No Ada kedekatan secara ruang dan

waktu Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 9 10,2%

2 Kurang setuju 24 27,2%

3 Setuju 36 41%

4 Sangat setuju 19 21,6%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.21/FC.22

Proximity geografis merupakan kedekatan pembaca dengan peristiwa yang ada

di media online dalam jarak, misalnya pembaca dekat dengan peristiwa dan dalam

satu lingkungan tempat tinggalnya. Dari tabel di atas menjelaskan isi pemberitaan

tentang pelayanan BPJS Kesehatan yang ada pada surat kabar membuat responden

merasakan ada kedekatan secara ruang dan waktu, adapun penjelasnnya adalah

responden yang menjawab tidak setuju 9 orang (10,2%) dan yang menjawab kurang

setuju 24 orang (27,2%) dari 88 responden, adapun alasan mereka memberikan

jawaban demikian karena responden sama sekali tidak merasakan adanya kedekatan

secara emosional, secara jarak ruang dan waktu, kemudian frekuensi yang menjawab

setuju sebanyak 36 orang (41%) dan yang menjawab sangat setuju ada 19 orang

(21,6%), dengan alasan responden merasakan adanya kedekatan secara ruang dan

jarak karena sama-sama tinggal sekitar kampus USU dan masi berada di Kota Medan,

(42)

76

c. Timeless

Tabel 4.23 Timeless (pemberitaan baru saja terjadi)

No Baru saja terjadi Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 13 14,8%

2 Kurang setuju 23 26,1%

3 Setuju 35 39,8%

4 Sangat setuju 17 19,3%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.22/FC.23

Maksud dari timeless merupakan isi berita yang dikatakan masih hangat dan

menjadi pembicaraan banyak orang. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa

pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang dibaca oleh responden baru saja

terjadi di Kota Medan, adapun penjelasannya adalah 13 orang (14,8%) yang

menjawab tidak setuju dan sebanyak 23 orang (26,1%) yang menjawab kurang setuju

dalam pemberitaan yang baru saja terjadi di Kota Medan, dengan alasan responden

menjawab demikian mereka menilai pemberitaan tersebut benar terjadi dan sudah

lama sehingga masih saja menjadi pembicaraan di masyarakat, selanjutnya frekuensi

yang menjawab setuju sebanyak 35 orang (39,8%) dan yang menjawab sangat setuju

ada 17 orang (19,3%) dari 88 responden, adapun alasan responden memberikan

jawaban demikian karena mereka menilai peristiwa pada pemberitaan tersebut masih

(43)

77

d. Significance

Tabel 4.24 Significance (pemberitaan mempengaruhi orang banyak)

No Mempengaruhi orang banyak Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 40 45,5%

2 Kurang setuju 33 37,5%

3 Setuju 9 10,2%

4 Sangat setuju 6 6,8%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.23/FC.24

Sebuah pemberitaan dapat mempengaruhi kehidupan orang banyak apabila isi

berita menyangkut hajat hidup dan kehidupan orang banyak unsur ini disebut sebagai

significance. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa isi pemberitaan gantung diri

mahasiswa USU yang ada di media online memungkinkan mempengaruhi orang

banyak di Kota Medan, ada pun penjelasan dari tabel di atas adalah 40 orang (45,5%)

dengan frekuensi menjawab tidak setuju dan 33 orang (37,5%) yang menjawab

kurang setuju, adapun alasan responden memberikan jawaban demikian karena

responden berpikir bahwa pemberitaan demikian tidak sama sekali mempengaruhi

peserta BPJS untuk tetap menggunakan pelayanan kesehatan dari BPJS sendiri,

sedangkan yang menjawab setuju sebanyak 9 orang (10,2%) dan yang menjawab

sangat setuju 6 orang (6,8%) dari 88 responden, responden yang memberikan

menjawab demikian menilai pemberitaan-pemberitaan yang ada di media online

dalam hal ini adalah pemberitaan gantung diri mahasiswa USU mempengaruhi

persepsi dan pandangan orang banyak terhadap USU, masyarakat luas pun tentunya

akan selalu menaruh perhatian terhadap mahasiswa USU yang mengakhiri hidupnya

dengan tragis dan sudah tentu dapat mempengaruhi kehidupan orang banyak di Kota

Medan khususnya karena pada saat ini sebagian besar masyarakat sekitaran USU

berwirausaha seperti usaha warung nasi, warung internet, kosan dan lain-lain. Dengan

adanya pemberitaan tersebut dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap

(44)

78

hal ini besar kemungkinan sedikit yang masuk ke USU dan berpengaruh terhadap

wirausaha mereka, karena rata-rata pelanggan mereka adalah mahasiswa/mahasiswi

USU.

e. Prominence

Tabel 4.25 Prominence (pemberitaan yang tidak asing lagi)

No Merupakan pemberitaan yang tak

asing Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 5 5,7%

2 Kurang setuju 28 31,8%

3 Setuju 38 43,2%

4 Sangat setuju 17 19,3%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.24/FC.25

Prominence faktor yang mempengaruhi sesuatu untuk terus diberitakan

sehingga pemberitaan tersebut tidak asing lagi untuk dibaca. Dari tabel di atas

menunjukkan data tentang isi pemberitaa gantung diri mahasiswa USU yang ada di

media online merupakan pemberitaan yang tidak asing lagi, adapun penjelasannya

adalah responden yang menjawab tidak setuju 5 orang (5,7%) dan yang menjawab

kurang setuju 28 orang (31,8%) dari 88 responden, adapun alasan yang diberikan

adalah mereka menganggap pemberitaan itu merupakan pmberitaan yang jarang

muncul dan tidak berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sedangkan frekuensi

responden yang menjawab setuju sebanyak 38 orang (43,2%) dan yang menjawab

sangat setuju 17 orang (19,3%) dari 88 responden, responden memberikan alasan

demikian karena mereka menilai berita-berita yang ada pada media online merupakan

pemberitaan yang tidak asing lagi dan sering muncul di beberapa media online dan

(45)

79

f. Prominence

Tabel 4.26 Magnitude (mempengaruhi kehidupan orang banyak)

No Berhubungan dengan angka dan data yang mempengaruhi orang banyak

Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 34 38,6%

2 Kurang setuju 41 46,6%

3 Setuju 11 12,5%

4 Sangat setuju 2 2,3

Jumlah 88 100%

Sumber: P.25/FC.26

Magnitude merupakan pemberitaan yang menyangkut angka dan data yang

dapat mempengaruhi kehidupan orang banyak. Dari tabel di atas menunjukkan data

tentang isi pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada di media online

menyangkut angka dan data yang dapat mempengaruhi kehidupan orang banyak di

Kota Medan, adapun penjelasnnya adalah responden yang menjawab tidak setuju 34

orang (38,6%) dan yang menjawab kurang setuju 41 orang (46,6%), alasan yang

diberikan responden yang memberikan jawaban demikian adalah mereka menilai

pemberitaan itu tidak berhubungan dengan angka dan data yang dapat mempengaruhi

orang banyak di Kota Medan terutama masyarakat di sekitar USU, karena

pemberitaan tersebut hanya berita biasa saja dan di dalamnya tidak terdapat angka

dan data, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 11 orang (12,5%) alasan

responden karena mereka menilai di beberapa pemberitaan terdapat angka dan data,

seperti di salah satu pemberitaan terdapat jumlah mahasiswa USU yang telah gantung

(46)

80

5. Keseimbangan

a. Source bias

Tabel 4.27 Source bias (penampilan berita hanya satu sisi)

No Isi pemberitaan tentang mahasiswa dan Universitas Sumatera Utara

Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 49 55,7%

2 Kurang setuju 32 36,4%

3 Setuju 6 6,8%

4 Sangat setuju 1 1,1%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.26/FC.27

Dari segi kebenaran dan fakta mutlak harus ada pada sebuah berita baik di

televisi, maupun surat kabar begitu juga dengan meminta kejelasan langsung dari

semua narasumber untuk menjelaskan sebuah peristiwa hal itu disebut sebagai

coverbothside. Dari tabel di atas merupakan data yang menunjukkan tentang isi

pemberitaan gantung diri mahasiswa USU yang ada di media online sudah meminta

informasi dari kedua belah pihak, adapun penjelasannya adalah 49 orang (55,7%) dan

kurang setuju sebanyak 32 orang (36,4%) dari 88 responden, alasan responden

memberikan jawaban tersebut karena menilai pemberitaan tersebut hanya

memberitakan mahasiswanya saja, artinya informasi yang ada diberitakan di media

online hanya satu pihak saja yaitu mahasiwa gantung diri, kemudian frekuensi yang

menjawab setuju sebanyak 6 orang (6,8%) dan menjawab sangat setuju hanya 1 orang

(1,1%) saja, alasan responden adalah mereka menilai pemberitaan itu sudah memberi

informasi dari kedua belah pihak baik mahasiswa ataupun Universitas Sumatera

(47)

81

b. Slant

Tabel 4.28 Slant (berita tidak seimbang)

No menyajikan satu pihak saja dalam

pemberitaan Frekuensi percent (%)

1 Tidak setuju 3 3,4%

2 Kurang setuju 9 10,2%

3 Setuju 47 53,4%

4 Sangat setuju 29 33%

Jumlah 88 100%

Sumber: P.27/FC.28

Slant pada pemberitaan merupakan kecenderungan berita tidak seimbang baik

dari isi pemberitaan dan narasumber berita. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa isi

pemberitaan yang ada di media online tentang gantung diri mahasiswa USU

menyajikan satu pihak saja, dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa frekuensi yang

menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang (3,4%) dan kurang setuju sebanyak 9 orang

(10,2%) dengan alasan responden adalah mereka menilai pemberitaan tersebut sudah

menyajikan kedua belah pihak baik dari mahasiswa atau Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya frekuensi yang menjawab setuju sebanyak 47 orang (53,4%) dan sangat

setuju 29 orang (33%) dengan alasan adalah mereka menilai pemberitaan tersebut

belum menyajikan kedua belah pihak, baik dari mahasiswa maupun Universitas

Gambar

Tabel 4.10 Mudah dipahami
Tabel 4.11 Checkability (Kejelasan sumber berita)
Tabel 4.12 Berdasarkan fakta
Tabel 4.13 Teknis dalam penulisan (Akurasi penyajian)
+7

Referensi

Dokumen terkait

KONSTRUKSI BERITA DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pemberitaan Perseteruan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan Rustam Effendi yang Mengundurkan Diri sebagai Wali

Adapun permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Seberapa besar hubungan antara Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP

Adapun permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Seberapa besar hubungan antara Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP

Fungsi dan Pengaruh Media Sosial Line Terhadap Kebutuhan Afiliasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU 2010-2012 (Studi korelasional pengaruh media sosial line