• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Sistem Informasi Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Sistem Informasi Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA ANTARTIKA

SIDOARJO

Oleh :

WAHYU BUDI A. K 08.41010.0279

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ABSTRAKSI

Saat ini perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo masih mempunyai masalah

dengan manajemen perpustakaan. Dimana perpustakaan selama ini masih

mengelola datanya secara tradisional, yaitu data-data disimpan dalam bentuk buku

dan catatan-catatan. Hal ini mengakibatkan proses sirkulasi berjalan dengan

lambat. Banyaknya siswa yang melakukan transaksi setiap hari dan buku koleksi

perpustakaan yang semakin bertambah membuat adanya kemungkinan terjadi

kehilangan atau kesalahan pada saat pencatatan dan pencarian data koleksi.

Dengan adanya kenyataan tersebut maka perpustakaan SMA Antartika

Sidoarjo ingin mengembangkan sistem informasinya. Perpustakaan SMA

Antartika Sidoarjo ingin mengimplementasikan suatu sistem informasi yang

terkomputerisasi dalam mengolah data, serta dapat meningkatkan kinerja sehingga

lebih siap menghadapi tantangan di masa mendatang.

Sistem informasi perpustakaan ini menjadi suatu solusi penyelesaian

permasalahan dalam proses pendaftaran anggota, peminjaman, pengembalian, dan

perpanjangan koleksi yang ada di perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo. Sistem

ini juga memberi manfaat dalam melakukan sirkulasi koleksi dan pembuatan

laporan bagi petugas perpustakaan.

(3)

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ……….xi

DAFTAR TABEL ………....xiv

BAB I ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Perumusan masalah ... 3

1.3 Batasan masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika penulisan ... 5

BAB II ... 7

2.1 Sejarah SMA Antartika Sidoarjo ... 7

2.2 Struktur Organisasi Perpustakaan ... 8

2.3 Kepengurusan Organisasi Perpustakaan ... 8

2.4 Visi, Misi, dan Tujuan SMA Antartika Sidoarjo ... 9

BAB III ... 11

3.1 Pengertian Perpustakaan ... 11

(4)

3.2 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan ... 11

3.3 Katalogisasi ... 12

3.4 Sistem Sirkulasi ... 13

3.5 Klasifikasi ... 14

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer ... 15

3.7 System Flow ... 15

3.8 Data Flow Diagram (DFD)... 17

3.9 .NET ... 18

3.10 .Net Framework ... 18

3.11 SQL Server ... 19

3.12 Decision Support System ... 19

BAB IV ... 21

4.1 Analisa sistem... 21

4.2 Perancangan sistem ... 21

4.2.1 Sistem Flow... 22

4.2.2 Diagram Berjenjang (HIPO) ... 26

4.2.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 26

4.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 30

4.2.5 StrukturTabel ... 32

4.2.6 Desain I/O (Input/Output) ... 39

4.3 Implementasi Sistem ... 46

(5)

3.3.2 Cara Instalasi ... 47

3.3.3 Petunjuk Penggunaan Program ... 49

4.4 Evaluasi Uji Coba Sistem ... 61

BAB V ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ………...65

LAMPIRAN ... 66

Lampiran 1 Source Code Form Master ... 66

Lampiran 2 Source Code Form Transaksi ... 89

Lampiran 3 Kartu Bimbingan ... 143

Lampiran 4 Acuan Kerja ... 144

Lampiran 5 Log Harian Kerja Praktek ... 146

Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktek ... 148

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perpustakaan………8

Gambar 3.1 Simbol Sistem Flow ... 16

Gambar 4.1 Sistem Flow Pendaftaran Anggota ………23

Gambar 4.2 Sistem Flow Peminjaman & Pengembalian Buku ... 24

Gambar 4.3 Sistem Flow Pembuatan Laporan ………..25

Gambar 4.4 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Perpustakaan ………26

Gambar 4.5 Context Diagram Sirkulasi Perpustakaan ………..27

Gambar 4.6 DFD Level 0 ... 28

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Sirkulasi ... 29

Gambar 4.8 Conceptual Data Model………..30

Gambar 4.9 Physical Data Model ... 31

Gambar 4.10 Form Login………...39

Gambar 4.11 Form Utama………..40

Gambar 4.12 Form Anggota ... 41

Gambar 4.13 Form Koleksi ... 42

Gambar 4.14 Form Golongan ... 43

Gambar 4.15 Form Jenis ... 43

(7)

Gambar 4.17 Form Katalog ... 45

Gambar 4.18 Form Transaksi Sirkulasi ... 46

Gambar 4.19 Database berhasil di attach ... 48

Gambar 4.20 Form Login ... 49

Gambar 4.21 Pesan Kesalahan ... 50

Gambar 4.22 Form Transaksi Menu Utama ... 50

Gambar 4.23 Form Jenis ... 51

Gambar 4.24 Form Kategori ... 52

Gambar 4.25 Form Kelas ... 53

Gambar 4.26 Form Koleksi ... 53

Gambar 4.27 Form Golongan ... 54

Gambar 4.28 Form Anggota ... 55

Gambar 4.29 Form Penerbit ... 56

Gambar 4.30 Form Transaksi Perpustakaan ... 56

Gambar 4.31 Form Katalog ... 58

Gambar 4.32 Form Ubah Password ... 59

Gambar 4.33 Laporan Anggota Perpustakaan ... 59

(8)

Gambar 4.34 Laporan Koleksi Perpustakaan ... 60

Gambar 4.35 Laporan Transaksi Perpustakaan... 61

Gambar 4.36 Hasil Uji Coba Login ... 62

Gambar 4.37 Hasil Uji Coba Pendaftaran Anggota ... 62

Gambar 4.38 Hasil Uji Coba Transaksi Peminjaman ... 63

Gambar 4.39 Hasil Uji Coba Transaksi Pengembalian/Perpanjangan ... 63

(9)

Tabel 4.1 Struktur Tabel Anggota... 32

Tabel 4.2 Struktur Tabel Koleksi ... 33

Tabel 4.3 Struktur Tabel Golongan... 34

Tabel 4.4 Struktur Tabel Jenis ... 35

Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori ... 36

Tabel 4.6 Struktur Tabel Kelas ... 36

Tabel 4.7 Struktur Tabel Kota... 37

Tabel 4.8 Struktur Tabel Skorsing ... 37

Tabel 4.9 Struktur Tabel Peminjaman ... 38

Tabel 4.10 Struktur Tabel RecordPeminjaman ... 39

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong

percepatan di berbagai bidang khususnya pada bidang teknologi informasi. Hal ini

telah banyak menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat lunak dan

diimbangi pula dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi beserta perangkat

kerasnya. Secara tidak langsung teknologi informasi telah menjadi bagian penting

dari berbagai bidang kehidupan. Karena banyak kemudahan yang ditawarkan

sehingga teknologi informasi hampir tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek

kehidupan manusia.

Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan secara

manual dan tradisional, akan semakin lebih cepat dan tepat jika dilakukan dengan

bantuan teknologi. Pemanfaatan teknologi informasi diharapkan dapat

meningkatkan efisiensi baik itu tenaga, waktu maupun biaya. Perkembangan

teknologi informasi juga berimbas kepada dunia pendidikan yang memang

bersentuhan secara langsung dengan perkembangannya bahkan telah menjadi

bagian yang turut ikut mengembangkan teknologi tersebut. Dengan adanya

aplikasi pendukung kegiatan pendidikan ini dapat memberikan informasi yang

lebih cepat dan lebih effisien jika dibandingkan dengan penyampaian informasi

melalui kegiatan yang manual.

(11)

Terkait kebutuhan akan informasi yang meningkat, pada setiap organisasi

terus dituntut untuk melakukan perbaikan sistem informasi yang terus-menerus

agar dapat menyajikan informasi up to date saat ini.

Seperti institusi pendidikan pada perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo

yang dalam pengolahan data kearsipan masih menggunakan cara manual,

misalnya dalam pembuatan slip laporan peminjaman buku dan pelacakan buku

secara manual, belum menggunakan sistem terkomputerisasi. Sistem perpustakaan

yang ada saat ini juga dapat berdampak negatif pada efisiensi kerja. Pegawai yang

bertugas menangani peminjaman tersebut harus mencatat nama-nama semua

siswa yang telah meminjam buku, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut

menjadi kurang efisien dan menghabiskan waktu dalam pencarian buku.

Tuntutan akan informasi yang akurat dan aktual pada saat ini menjadi

ujung tombak dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Bagi sebuah sekolah informasi

dan data yang akurat sangat dibutuhkan keberadaannya. Oleh karena itu

diperlukan penggunaan teknologi informasi yang baik.

Berdasarkan permasalahan di atas, bagian Perpustakaan membutuhkan

aplikasi yang mampu memberikan alternatif dan saran dalam proses pendataan

untuk siswa, sehingga memungkinkan tercipta sistem aplikasi yang dibutuhkan

oleh pegawai pengawas Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo.

Dari sistem informasi yang dibuat nantinya akan memberikan kemudahan

(12)

3

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan perumusan

masalah yaitu :

1. Bagaimana rancang bangun sistem informasi perpustakaan pada SMA

Antartika Sidoarjo.

2. Bagaimana rancang bangun sistem informasi perpustakaan untuk

menghasilkan laporan keanggotaan, daftar koleksi, perpustakaan,

transaksi peminjaman dan laporan-laporan lain yang dapat

memberikan informasi untuk mendukung keputusan manajemen

perpustakaan?

1.3 Batasan masalah

Batasan masalah pada sistem informasi perpustakaan pada SMA

Antartika Sidoarjo adalah sebagai berikut :

1. Proses Pendaftaran

Proses pendaftaran anggota hanya berlaku bagi siswa yang

bersangkutan (berstatus aktif di SMA Antartika Sidoarjo) dan telah

melengkapi persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan berupa pas

foto dan uang pendaftaran. Pada proses ini nantinya akan menghasilkan

kartu anggota yang akan diserahkan pada anggota perpustakaan sebagai

bukti bahwa telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan.

2. Proses Sirkulasi

Proses sirkulasi terdiri dari 3 proses yaitu proses peminjaman buku,

(13)

transaksi-transaksi inilah petugas perpustakaan mengetahui apakah pengembalian

buku itu melebihi batas waktu yang telah ditentukan, jika melebihi batas

waktu maka peminjam akan dikenai denda yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Pembuatan sistem ini tidak membahas keamanan data yang disebabkan

oleh keterbatasan waktu pelaksanaan kerja praktek.

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Membuat sistem informasi perpustakaan untuk pengolahan koleksi,

pendaftaran anggota, sirkulasi meliputi transaksi peminjaman,

pengembalian, pemesanan buku, katalog, dan denda keterlambatan

pengembalian.

2. Membuat sistem informasi perpustakaan untuk menghasilkan laporan

keanggotaan, daftar koleksi, perpustakaan, transaksi peminjaman dan

laporan-laporan lain yang dapat memberikan informasi untuk

mendukung keputusan manajemen perpustakaan.

1.5 Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari rancang bangun Sistem Informasi

Perpustakaan ini adalah sebagai berikut:

1. SMA Antartika Sidoarjo

Manfaat yang dapat diperoleh oleh Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo

(14)

5

a) Dapat memberikan layanan yang terbaik kepada pengguna

perpustakaan.

b) Meningkatkan citra dan nama baik Perpustakaan SMA Antartika

Sidoarjo.

2. STIKOM Surabaya

Manfaat yang juga diperoleh oleh STIKOM Surabaya adalah:

• Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sesama lembaga

pendidikan agar sumber daya yang dimiliki lebih efektif daripada

bila hanya dimanfaatkan oleh lembaga masing-masing secara

individual. Semuanya itu akan menunjang upaya yang dilakukan

untuk memperbaiki pengembangan masing-masing lembaga

pendidikan.

3. Peserta Kerja Praktek

Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa peserta kerja praktek sendiri yaitu

antara lain:

a) Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang suatu

sistem informasi yang real.

b) Mengasah kemampuan dalam memanajemen waktu dan sistem

perancangan sistem informasi yang sistematis.

1.6 Sistematika penulisan

Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun

(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas latar belakang masalah dan penjelasan

permasalahan secara umum, perumusan masalah dan batasan

masalah, tujuan, dan manfaat dari pembuatan Laporan Kerja

Praktek, serta Sitematika Penulisan dari buku ini.

BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Pada bab ini dibahas Organisasi dan Kepengurusan Organisasi,

Sejarah Organisasi, serta Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Pada bab ini di bahas secara singkat teori–teori yang

berhubungan dan mendukung dalam pembuatan Laporan

Kerja Praktek ini.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini di bahas diagram input proses output (IPO), alur

sistem aplikasi (Sistem Flow), DFD (Contex diagram, level 0

& level 1), CDM dan PDM. Selain itu dibuat juga cara instalasi

hingga detil dan fituryang ada pada aplikasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari

pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk

(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Sejarah SMA Antartika Sidoarjo

SMA Antartika Sidoarjo merupakan Sekolah Menengah Tingkat Atas di

bawah naungan Yayasan Pembina Pendidikan Wahyuhana Surabaya, dengan

status terakreditasi A.

SMA Antartika Sidoarjo berlokasi di Jalan Siwalanpanji no. 6 Kelurahan

Siwalanpanji kecamatan Buduran – Sidoarjo.Didirikan oleh Yayasan Pendidikan

Wahyuhana pada tahun 1975. Lokasi Sekolah cukup strategis dan mudah

dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi, karena terletak dipinggir Jalan

Raya Siwalanpanji Buduran, dan jarak ± 1,5 km dari pusat Kota Sidoarjo.Gedung

SMA Antartika Sidoarjo yang berlantai dua terdiri atas 38 kelas mampu

menampung ± 2000 siswa. Hal ini cukup memadai untuk berlangsungnya proses

belajar mengajar yang efektif sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

SMA Antartika Sidoarjo senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan

masyarakat dalam menghadapi perkembangan zaman yang berdasarkan pada visi

yaitu “mampu meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME, dalam

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dapat berbahasa

asing dengan lancar”. Adapun alumni SMA Antartika Sidoarjo diharapkan dapat

menjadi manusia yang berpotensi dalam segala bidang kehidupan, terampil,

kreatif, profesional, berkualitas, berwawasan luas dalam menghadapi persaingan

di maas yang akan datang.

(17)

2.2 Struktur Organisasi Perpustakaan

Struktur organisasi tersebut terdiri dari level manajemen (Pembina) hingga

petugas perpustakaan. Struktur organisasi Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo

dapat digambarkan pada Gambar 2.1

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Perpustakaan Pengelola Lab Tata Usaha

Urusan Kurikulum Urusan Kesiswaan Ur. Sarana Prasarana

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo.

Sumber: Perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo.

2.3 Kepengurusan Organisasi Perpustakaan

Dalam suatu instansi, sangat diperlukan kesinambungan dalam

melakukan suatu pekerjaan. Pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap

bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam

(18)

9

a) Kepala Sekolah

Membantu kepala perpustakaan dalam kegiatan pengawasan dan

monitoring perkembagan perpustakaan serta bertugas untuk memberikan

pengarahan dan wawasan tentang kemajuan perpustakaan.

b) Kepala Perpustakaan

Membantu Pembina dalam melaksanakan dan membuat strategi-strategi

yang akan diterapkan pada perpustakaan.

c) Petugas Administrasi

Petugas Administrasi mempunyai tugas mengelola perpustakaan dan

membantu dan melayani siswa dalam kegiatan pencatatan

transaksi-transaksi perpustakaan meliputi kegiatan peminjaman, pengembalian,

perpanjangan, dan katalog.

d) Petugas Pelayanan

Petugas Pelayanan bertugas untuk membantu Petugas Administrasi dalam

setiap kegiatan yang tidak mampu ditangani oleh Petugas sendiri.

2.4 Visi, Misi, dan Tujuan SMA Antartika Sidoarjo

Visi : Membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa berkualitas, memiliki kemampuan akademis, ilmiah, dan

berkebangsaan, mampu menghadapi kompetensi global.

(19)

sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui

pengambilan keputusan bersama secara demokratis,

Mengembangkan skill individu baik akademis maupun non akademis,

dan Membekali siswa/anak didik untuk dapat memecahkan kecakapan

hidup seperti mengenal iri, berpikir, rasional, akedemik, sosial dan

vokasional.

Tujuan : Mengacu pada ketercapaian visi dan misi sekolah, maka program yang dikembangkan dengan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai adalah :

• Terbentuknya warga sekolah yang santun.

• Terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

belajar mengajar sesuai dengan tuntutan masyarakat.

• Terciptanya suasana pembelajaran yang aman dan

menyenangkan.

• Proses belajar mengajar berjalan lancar, karena guru dan

karyawan bekerja secara professional.

• Siswa terbiasa belajar mandiri, Semakin banyak jumlah siswa

lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Meningkatkan prestasi kegiatan ekstra kurikuler minimal sampai tingkat

(20)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perpustakaan

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti:

kitab,buku-buku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran

an, menjadi perpustakaan. Pengertian perpustakaan yang lebih umum adalah

mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/ bangunan, atau gedung tersendiri ,

yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga

mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh

pembaca.

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian, atau subbagian dari sebuah

gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku,

biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu serta digunakan untuk anggota

perpustakaan. (Basuki, 1999:3).

Dari kedua definisi di atas, sebuah perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan

persyaratan tertentu seperti tersedianya ruangan/ gedung yang diperuntukkkan

khusus untuk perpustakaan, adanya koleksi bahan pustaka dan sumber informasi

lainnya, adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai,

adanya komunitas masyarakat pemakai, adanya sarana dan prasarana yang

diperlukan, diterapkannya suatu sistem dan mekanisme tertentu yang merupakan

tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.

(21)

3.2 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya

yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca,

bukan untuk dijual. (Qalyubi, 2007).

Sedangkan Sistem Informasi Perpustakaan adalah proses komputerisasi

untuk mengolah data suatu perpustakaan. Mulai dari katalogisasi koleksi,

pengolahan data anggota, sampai proses peminjaman dan pengembalian koleksi

beserta aturan-aturannya seperti lamanya peminjaman dan penghitungan denda

keterlambatan.

3.3 Katalogisasi

Proses pembuatan katalog tidaklah sama setiap perpustakaan. Begitu juga

standar yang dipakai tidak selalu seragam. Hal ini disebabkan oleh keadaan dan

sejarah dari perpustakaan itu sendiri. Akan tetapi, menurut pengalaman akan lebih

baik meneruskan cara-cara katalogisasi perpustakaan yang sedang berjalan

daripada mengubahnya kembali menurut sistem yang dianggap lebih baik.

Katalog perpustakaan merupakan gambaran singkat semua koleksi yang ada pada

perpustakaan (Suherman, 2009). Di dalamnya dicantumkan nama pengarang,

judul, subyek, dan lain-lain.

Fungsi katalog adalah sebagai berikut:

(22)

13

b) Memberikan kemudahan kepada pemakai perpustakaan yang hanya

mengetahui pengarang, judul, atau subyeknya saja untuk menemukan

bahan pustaka.

c) Memberikan deskripsi singkat kandungan bahan pustaka terutama buku

d) Sebagai alat bantu untuk mencari lokasi bahan pustaka yang disusun

dalam rak.

3.4 Sistem Sirkulasi

Sistem peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem kendali

sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman menurut (Basuki, 1993) adalah

sebagai berikut:

1) Sistem Buku Besar

Sistem buku besar ini menganut register, artinya setiap peminjam mendapat

jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar, disertai indeks nama peminjam

pada bagian akhir buku besar. Pada setiap halaman buku besar terdapat kolom

nama peminjam, alamat, tanggal pinjam, nomor buku, nomor panggil,

pengarang, judul, edisi, tanda tangan peminjam, tanggal harus kembali, dan

tanggal pengembalian sebenarnya.

2) Sistem Sulih (dummy)

Sistem sulih atau dummy system dalam bahasa inggris, menggunakan sulih

yang terbuat dari karton sebagai substitusi buku tatkala buku dipinjam. Sulih

dari karton tersebut ditulis pada secarik kertas yang ditempelkan pada halaman

sulih. Lembar tersebut berisis nama peminjam, nomor panggil, dan tanggal

(23)

3) Sistem Newark

e) Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam. Kartu peminjam

berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu

anggota,tandatangan anggota serta kolom tanggal pinjam, dan tanggal

harus kembali.

3.5 Klasifikasi

Setiap perpustakaan, besar atau kecil perlu penggolongan bahan pustaka

dengan menggunakan suatu sistem tertentu, tujuan dari penggolongan itu adalah

untuk mengelompokan bahan pustaka yang sejenis dan membantu memudahkan

para pemakai dalam mencari informasi yang diperlukan dengan mudah dan cepat.

Pengelompokan bahan pustaka tersebut biasanya berdasarkan pada subyeknya.

Ada beberapa sistem klasifikasi yang biasa digunakan di perpustakaan,

baik di perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus maupun perpustakaan

sekolah. Sistem-sistem tersebut diantaranya adalah Dewey Decimal Classification

(DDC), sistem Universal Decimal Classification (UDC), dan sistem Library of Congress (LC). Adapun yang paling banyak digunakan adalah sistem DDC.

Secara definisi, klasifikasi merupakan sistem logic (angka) untuk

menyusun ilmu pengetahuan (Suherman, 2009). Kalsifikasi juga memberikan

suatu sistem untuk mengorganisasikan alam semesta yang mungkin berupa benda,

konsep, atau rekaman. Untuk menggambarkan kelas digunakan notasi berupa

angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol lain yang digunakan untuk

(24)

15

DDC dibagi menjadi 10 klas utama yang bersama-sama meliputi seluruh

dunia ilmu pengetahuan. Klas utama dibagi menjadi 10 divisi dan setiap divisi

dibagi menjadi 10 seksi. Berikut ini adalah contoh 10 klas utama.

Contoh :

000 Generalities

100 Philosophy

200 Religion

300 Social Sciences

400 Languages

500 Natural Sciences

600 Technology

700 The Arts

800 Literature

900 Geography and History

Sumber: (Wikipedia, 2012)

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia-komputer merupakan satu disiplin ilmu yang

mengkaji komunikasi atau interaksi diantara pengguna dengan sistem.

Definisi dari interaksi manusia komputer adalah sebagai berikut:

1. Sekumpulan proses, dialog, dan kegiatan di mana melaluinya pengguna

(25)

2. Suatu disiplin ilmu yang menekan pada aspek desain, evaluasi, dan

implementasi dari sistem komputer interaktif untuk kegunaan manusia dengan

mempertimbangkan fenomena-fenomena di sekitar manusia itu sendiri.

Suatu studi ilmiah tentang masyarakat di dalam lingkungan kerjanya.

3.7 System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow

ditunjukkan pada Gambar 3.1.

1. Simbol Dokumen

2. Simbol Kegiatan Manual

3. Simbol Simpanan Offline

4. Simbol Proses

5. Simbol Database

6. Simbol Garis Alir

7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama

8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 3.1 Simbol Sistem Flow

(26)

17

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau

komputer.

2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.

4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.

6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses.

7. Simbol penghubung

3. Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.

3.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan transfer data dari alat storage luar melalui

unit pemroses dan memori, serta keluar ke storage luar. Data Flow Diagram

(DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam

suatu organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari

sistem. Pendekatan aliran data memiliki 4 kelebihan utama melalui penjelasan

naratif mengenai cara data-data berpindah disepanjang sistem, yaitu:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem

(27)

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna

melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data

dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

terstruktur dan jelas.

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.

Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal

entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data

yang masuk dan arus data yang keluar.

3.9 .NET

Dalam pengembangan suatu sistem informasi, tentunya membutuhkan

suatu kakas atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu kakas dalam bahasa

pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio

2005 yang menggunakan teknologi .NET

.NET framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk

lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan

(28)

19

3.10 .Net Framework

Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti

dari .NET teknologi. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk

Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu

contohnya adalah ASP .NET. ASP. NET inilah yang digunakan untuk

mengembangkan sistem informasi dalam bahasan kali ini.

3.11 SQL Server

SQL Server sebuah applikasi SQL database server yang multi

user,multithread. Tujuan dari SQL Server ialah kecepatan dan mudah

penggunaanya. Ini yang menyebabkan banyak applikasi-applikasi desktop yang

berbasiskan database selalu menggunakan SQL Sever sebagai database

enginenya.

3.12 Decision Support System

Sistem pendukung keputusan (Decision support systems disingkat DSS)

adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis

pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung

pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data

menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur

yang spesifik.

SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan

(29)

keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat

yang tidak biasa.

Tahapan SPK:

• Definisi masalah.

• Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan.

• Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik

maupun tulisan.

• Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase).

Tujuan dari SPK:

a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur.

(30)

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa sistem

Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat rancang

bangun sebuah sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan

pengamatan secara langsung, dalam hal ini sistem informasi pada pendataan guru

SMA Antartika Sidoarjo. Wawancara dilakukan terhadap bagian – bagian yang

berkaitan langsung dengan proses, yaitu pada bagian Petugas Perpustakaan.

Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat

proses yang ada, dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat

membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan user. Hasil dari

wawancara yang dilakukan terhadap bagian-bagian yang berkaitan langsung

dengan proses, digambarkan oleh penganalisa melalui kegiatan – kegiatan yang

dilakukan oleh petugas perpustakaan. Pada tahap menganalisa penulis

mendapatkan beberapa permasalahan yang dapat diambil melalui kegiatan –

kegiatan pengawas saat melakukan proses penginputan data siswa yang dilakukan

secara manual sehingga tidak terdapat internal kontrol yang baik dan juga laporan

yang dihasilkan kurang akurat yang nanti akan disampaikan kepada pimpinan

Kepala Sekolah. Langkah selanjutnya setelah penganalisaan masalah melalui

kegiatan – kegiatan tersebut, penganalisaan sistem baru dimulai dengan

pembuatan Sistem Flow.

4.2 Perancangan sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan

masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih

(31)

baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik,

harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem

adalah meliputi: pembuatan alur sistem aplikasi (Sistem Flow), diagram IPO

(Input Proses Output), DFD (Contex diagram, level 0 & level 1), ERD (Entity

Relasionship Diagram) yaitu CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical Data Model).

4.2.1 Sistem Flow

Sistem Flow terkomputerisasi merupakan gambaran dari sistem yang

akan dibuat, beberapa proses yang masih dilakukan secara sedehana

dikembangkan menjadi proses komputer. Proses yang dibuat meliputi, proses

pendaftaran anggota, proses peminjaman buku, proses pengembalian buku, proses

perpanjangan buku.

A. Sistem Flow Pendaftaran Anggota

Sistem Flow pendaftaran anggota dimulai oleh petugas perpustakaan

memasukan data siswa dari database anggota. Setelah terdaftar petugas akan

mencetak kartu anggota untuk anggota yang baru didaftarkan sebagai tanda bahwa

siswa telah menjadi anggota perpustakaan. Sistem Flow pendaftaran dapat dilihat

(32)

23

Gambar 4.1 Sistem Flow Pendaftaran Anggota

B. Sistem Flow Peminjaman & Pengembalian

Sistem Flow Peminjaman & Pengembalian Buku merupakan proses

meminjam dan mengembalikan koleksi. Sistem Flow Peminjaman Buku dapat

(33)
(34)

25

D. Sistem Flow Pembuatan Laporan

Pada proses pembuatan laporan ini, petugas akan membuat laporan setiap

bulan. Laporan denda, laporan ini berdasarkan buku denda. Laporan anggota yang

mengalami keterlambatan pengambilan, laporan ini berdasarkan kartu

peminjaman anggota-anggota yang mengalami keterlambatan pengambilan.

Laporan-laporan tersebut kemudian deserahkan kepada coordinator perpustakaan

dan dari laporan-laporan tersebut, coordinator akan menginformasikan kepada

anggota perpustakaan yang terlambat dalam pengembalian buku tersebut dan

proses tersebut digambarkan pada Gambar 4.3.

(35)

4.2.2 Diagram Berjenjang (HIPO)

Diagram berjenjang merupakan bentuk sistem secara menyeluruh yang

tergambar dalam bentuk hierarki proses, diagram tersebut digambarkan pada

Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Perpustakaan

4.2.3 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagaram adalah suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang

keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut

dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data

tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana

data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada

(36)

27

a) Context Diagram

Context diagram dari sistem informasi sirkulasi perpustakaan menggambarkan

proses secara umum yang terjadi pada perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo.

Pada context diagram tersebut melibatkan 3 entity, yaitu petugas, anggota dan

kepala perpustakaan. Dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Informasi denda keterlambatan Perpustakaan SMA Antartika

Sidoarjo

(37)

b) DFD Level 0

DFD level 0 menjelaskan proses yang terjadi di perpustakaan SMA Antartika

Sidoarjo secara lebih detail dibandingkan dengan context diagram.

Record_Koleksi

6 Jenis 8 Record Peminjaman

(38)

29

c) DFD Level 1

DFD level 1 adalah pengembangan dari DFD level 0. Pada DFD ini terdapat

proses proses pendaftaran, katalog, peminjaman, pengembalian dan

perpanjangan yang diturunkan dari proses melakukan sirkulasi.

Cek koleksi dikembalikan

Data peminjaman koleksi Informasi peminjaman

Data peminjaman

(39)

4.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram merupakan gambaran struktur database dari

sistem informasi perpustakaan yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi

dua, yaitu Conceptual Data Model atau secara logik dan Physical Data Model atau

secara fisik.

A. Conceptual Data Model

Terdapat 11 tabel yang terintegrasi secara logik. Berikut gambar conceptual data

model pada Gambar 4.8.

(40)

31

A. Physical Data Model

PDM telah menunjukan adanya relasi antar tabel. Berikut gambar physical

data model pada Gambar 4.9.

(41)

4.2.5 Struktur Tabel

Struktur tabel pada sistem informasi perpustakaan SMA Antartika

Sidoarjo adalah sebagai berikut:

A.Tabel Anggota

Nama Tabel : Anggota

Primary Key : Kode_Anggota

Foreign Key : Kode_Gol_Peminjam, Kode_Kelas

Fungsi : Tabel untuk memasukan data-data anggota.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Anggota

Field Type Length Default

Kode_Anggota Integer -

Kode_Gol_Peminjam Integer -

Kode_Kelas Integer -

Nama_Anggota Char 20

Jenis_Kelamin Char 10

(42)

33

B.Table Koleksi

Nama Tabel : Koleksi

Primary Key : Kode_Koleksi

Foreign Key : Kode_Jenis, Kode_Kategori, Kode_Anggota, Kode_Kota,

Tanggal_Kembali

Fungsi : Tabel untuk memasukan data-data koleksi

Tabel 4.2 Struktur Tabel Koleksi

Field Type Length Default

Kode_Koleksi Integer -

Kode_Jenis Integer -

Kode_Kategori Integer -

Kode_Anggota Integer -

Kode_Kota Integer -

Tanggal_Kembali Date 5

Judul Char 50

Jumlah Integer -

Status_Koleksi Long Varchar 50

Penerbit Char 50

Bahasa Char 30

Pengarang_1 Char 20

(43)

Field Type Null Default

Tahun_Terbit Date 5

Jilid Integer -

Penerjemah Long Varchar -

C. Tabel Golongan

Nama Tabel : Golongan

Primary Key : Kode_Gol_Peminjam

Foreign Key : -

Fungsi :Tabel untuk menggolongkan anggota bedasarkan lama

peminjaman koleksi dan maksimal peminjaman koleksi.

Tabel 4.3 Struktur Tabel Golongan

Field Type Length Default

Kode_Gol_Peminjam Integer -

Nama_Golongan Char 10

Max_Pinjam Integer -

(44)

35

D. Tabel Jenis

Nama Tabel : Jenis

Primary Key : Kode_Jenis

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel ini untuk mengatur jumlah denda setiap koleksi

berdasarkan hari.

Tabel 4.4 Struktur Tabel Jenis

Field Type Length Default

Kode_Jenis Integer -

Nama_Jenis Char 50

Status_Jenis Long Varchar -

E. Tabel Kategori

Nama Tabel : Kategori

Primary Key : Kode_Kategori

Foreign Key : Kode_Koleksi

Fungsi :Tabel ini berfungsi untuk mengklasifikasikan buku

berdasarkan kategori,yang nantinya akan menentukan kode

(45)

Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori

Field Type Length Default

Kode_Kategori Integer -

Kode_Koleksi Integer -

Nama_Kategori Char 20

F. Tabel Kelas

Nama Tabel : Kelas

Primary Key : Kode_Kelas

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukan kelas.

Tabel 4.6 Struktur Tabel Kelas

Field Type Length Default

Kode_Kelas Integer -

Nama_Kelas Char 20

G. Tabel Kota

Nama Tabel : Kota

(46)

37

Foreign Key : Kode_Koleksi

Fungsi : Tabel untuk memasukan kota tempat buku diterbitkan.

Tabel 4.7 Struktur Tabel Kota

Field Type Length Default

Kode_Kota Integer

Kode_Koleksi Integer

Nama_Kota Char 20

H. Tabel Skorsing

Nama Tabel : Skorsing

Primary Key : No_Skorsing

Foreign Key : Tgl_Kembali

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data skorsing anggota.

Tabel 4.8 Struktur Tabel Skorsing

Field Type Length Default

No_Skorsing Integer -

Tgl_Kembali Date 5

Tgl_Awal_Skorsing DateTime 10

(47)

I. Tabel Peminjaman

Nama Tabel : Peminjaman

Primary Key : Tgl_Kembali

Foreign Key : No_Skorsing, Kode_Pinjam

Fungsi : Tabel yang mencatat hasil transaksi peminjaman.

Tabel 4.9 Struktur Tabel Pinjaman

Field Type Length Default

Tgl_Kembali Date 5

No_Skorsing Integer -

Kode_Peminjaman Integer -

Denda_Peminjaman Integer -

Status Char 20

A. Tabel Record Peminjaman

Nama Tabel : Record_Peminjaman

Primary Key : Kode_Peminjaman

Foreign Key : -

(48)

39

Tabel 4.10 Struktur Record Peminjaman

Field Type Length Default

Kode_Peminjaman Integer -

Tgl_Peminjaman Date 5

4.2.6 Desain I/O (Input/Output)

Desain input/output Sistem Informasi Perpustakaan SMA Antartika

Sidoarjo adalah sebagai berikut:

a. Desain Form Login

Form login digunakan oleh petugas untuk masuk ke dalam aplikasi sistem

informasi perpustakaan. Pada form akan diberikan atas hak akses masing-masing

petugas sehingga tidak sembarang petugas bisa masuk dan mengakses data-data

yang ada pada sistem. Bisa dilihat pada Gambar 4.11.

(49)

b. Desain Form Utama

Form ini adalah form yang akan muncul pertama kali setelah petugas selesai

melakukan proses login. Pada form ini terdapat beberapa menu yaitu, Menu File,

Master, Transaksi dan Laporan. Menu yang ditampilkan berbeda pada

masing-masing petugas tergantung dari hak aksesnya. Seperti pada Gambar 4.12.

Gambar 4.11 Form Utama

c. Desain Form Anggota

Form ini berfungsi untuk memasukan data anggota baru dan juga untuk

(50)

41

Gambar 4.12 Form Anggota

d. Desain Form Koleksi

Form ini adalah untuk memasukan data-data koleksi perpustakaan,

mengedit data-data koleksi dan melihat secara detil koleksi perpustakan beserta

(51)

Gambar 4.13 Form Koleksi

e. Desain Form Golongan

Form ini berfungsi untuk mengatur jumlah maksimal peminjaman koleksi

oleh anggota dan lama peminjaman berdasarkan golongan yaitu, golongan guru

(52)

43

Gambar 4.14 Form Golongan

f. Desain Form Jenis

Form ini adalah form yang mengatur denda berdasarkan jenis koleksi yang

dimiliki oleh perpustakaan. Bisa dilihat pada Gambar 4.16.

(53)

o Desain Form Kategori

Form ini berfungsi untuk mengatur kode koleksi berdasarkan klasifikasi

penomoran koleksi pada perpustkaan SMA Antartika Sidoarjo. Seperti pada

Gambar 4.17.

Gambar 4.16 Form Kategori

o Desain Form Katalog

Form ini adalah form pencarian koleksi perpustakaan yang digunakan oleh

(54)

45

Gambar 4.17 Form Katalog

o Desain Form Transaksi Sirkulasi

Form ini adalah form transaksi sirkulasi perpustakaan yang meliputi proses

(55)

Gambar 4.18 Form Transaksi Sirkulasi

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil dari aplikasi sistem

informasi perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo, mulai dari spesifikasi hardware

dan software pendukung, cara installasi program, serta cara penggunaan program.

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Sistem yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini terdiri dari

hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:

(56)

47

1. 512 MB RAM (RECOMMENDED) atau lebih tinggi

2. Free Space Harddisk (Kekosongan Harddisk) minimal 500 MB

Spesifikasi software pendukung terdiri dari:

1. Windows 7, XP (RECOMMENDED)

2. SQL Server 2005 Express Edition

3. Crystal Report 10

3.3.2 Cara Instalasi

Berikut ini adalah cara instalasi aplikasi yang terdapat dalam CD:

1. Pertama install Crystal Report 10.

2. Lalu instal SQL Server 2005 Express.

3. Masukan CD instalasi program. Buka drive CD ROM lalu klik dua kali file

setup.exe lalu klik tombol “install”.

4. Setelah menginstal, anda harus meng-attach database “KPPerpustakaan” ke

dalam SQL Server 2005 express terlebih dahulu. Caranya, buka SQL Server

Express 2005 dengan cara klik start pada menu windows > All program >

Microsoft SQL Sever 2005 > SQL Server Management Studio Express.

5. Klik connect untuk masuk ke dalam aplikasi SQL Server. Setelah Login klik

kanan pada folder database pilih attach, selanjutnya akan muncul kotak dialog

attach database. Lalu klik tombol “add”.

6. Selanjutnya cari file KPPerpustakaan.mdf yang berada di drive CD ROM

pada folder database. Kemudian klik “OK”.

(57)

8. Apabila berhasil akan tampak seperti gambar dibawah ini. Perhatikan

Gambar 4.20.

Gambar 4.19 Database berhasil di attach

9. Setelah semua langkah telah dilakukan, aplikasi sistem informasi

perpsutakaan siap digunakan. Caranya, klik menu start > all program >

Sistem informasi perpustakaan atau silahkan klik pada ikon Sistem informasi

perpustkaan yang berada pada desktop komputer anda. Setelah itu aplikasi

(58)

49

3.3.3 Petunjuk Penggunaan Program

Tahap ini adalah langkah-langkah cara penggunaan program Sistem

Informasi Perpustakaan. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian program:

1. Form Login

Gambar 4.20 Form Login

Login merupakan syarat untuk dapat menggunakan program secara

keseluruhan dan yang menggunakan aplikasi ini adalah petugas atau yang

diberikan wewenang untuk memasukan data kedalam aplikasi. Pada menu login

ini ada dua data yang harus dimasukkan, yaitu:

a. Nama : merupakan pengguna yang sudah terdaftar pada database dan diberi

(59)

b. Sandi : merupakan kode khusus yang merupakan syarat yang harus

dimasukkan dengan benar agar tidak sembarang orang dapat

menggunakan program dan menyalahgunakannya.

User harus memasukan nama pengguna dan kata sandi yang telah tersedia.

Apabila salah memasukkannya maka sistem akan menampilkan pesan bahwa

nama pengguna dan kata sandi yang dimasukkan salah.

Gambar 4.21 Pesan Kesalahan

2. Form Menu Utama

(60)

51

Form menu utama akan muncul apabila pengguna berhasil memasukkan

nama pengguna dan kata sandi dengan benar pada Form Login. Pada menu utama

terdapat menu master yang terdiri dari master jenis, kategori, kota, kelas, koleksi,

golongan, dan anggota. Selain itu juga ada menu transaksi yang terdiri dari menu

transaksi perpistakaan dan katalog. Ada juga menu laporan dan menu pengaturan

akun yang mengakses aplikasi. Menu utama akan aktif sesuai hak akses

pengguna. Ada 2 macam hak akses, yaitu Administrator dan Pelayanan. Untuk

Administrator semua menu aktif. Sedangkan untuk Pelayanan menu yang aktif

adalah hanya menu katalog.

3. Form Jenis

(61)

Fungsi form ini untuk menangani pengaturan denda keterlambatan

pengembalian koleksi berdasarkan jenis koleksinya. Dengan cara memasukan

kode koleksi, nama jenis koleksi dan denda koleksinya. Selain disimpan data-data

tersebut juga dapat diedit, dan dihapus.

4. Form Kategori

Gambar 4.24 Form Kategori

Fungsi form ini untuk menangani subyek pengelompokan koleksi berdasarkan

kategori yang sudah ditetapkan oleh perpustakaan. Sistem klasifikasi koleksi yaitu

memakai klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC). Data-data tersebut

(62)

53

5. Form Kelas

Gambar 4.25 Form Kelas

Form ini digunakan untuk menambahkan kelas baru. Data-data kelas

tersebut dapat diedit dan dihapus sesuai dengan data kelas yang ada di SMA

Antartika Sidoarjo.

(63)

Gambar 4.26 Form Koleksi

Form ini mengakomodasikan proses pemasukkan data koleksi baru ke

database. Selain memasukkan data koleksi baru, pengguna dapat mengubah data

koleksi dengan pilih tab edit koleksi, lalu memasukkan kode koleksi pada kolom

kode koleksi kemudian dengan enter. Nantinya data koleksi akan muncul otomatis

secara lengkap. Setelah data diubah klik tombol simpan. Selain itu juga pengguna

dapat melihat detil buku, yaitu klik pada tab lihat koleksi.

7. Form Golongan

Gambar 4.27 Form Golongan

Form ini berfungsi mengatur maksimal peminjaman koleksi dan lama

(64)

55

nama golongan lalu mengatur maksimal peminjaman koleksi dan lama

peminjaman koleksi. Data-data tersebut juga dapat diubah dan dihapus oleh

petugas yang berwewenang dalam proses pengaturan ini.

8. Form Anggota

Gambar 4.28 Form Anggota

Form ini berfungsi untuk menambahkan anggota baru perpustakaan.

Data-data anggota juga dapat diubah dan dihapus oleh petugas yang berwewenang.

(65)

9. Form Penerbit

Gambar 4.29 Form Penerbit

Form ini berfungsi untuk menambahkan data penerbit buku. Data-data ini

juga dapat diubah dan dihapus oleh petugas yang berwewenang. Setelah mengisi

lengkap data penerbit kemudian klik tombol simpan.

(66)

57

Gambar 4.30 Form Transaksi Perpustakaan

Form ini merupakan jantungnya perpustakaan, karena di sinilah banyak

kegiatan manual yang digantikan oleh komputer. Di dalamnya terdapat beberapa

proses seperti proses peminjaman, proses pengembalian, proses perpanjangan dan

denda keterlambatan. Berikut proses-prosesnya:

1. Proses peminjaman

Untuk memulai transaksi peminjaman, klik link kata cari disamping kotak

box kode anggota kemudian lakukan pencarian dengan mencari pada kotak yang

telah disediakan pada form pencarian. Setelah ketemu klik nama anggota dan

dengan sendirinya data anggota tersebut akan muncul. Setelah itu lakukan hal

yang sama pada kolom kode buku. Setelah ketemu buku yang dicari di form

pencarian klik judul buku dan data buku tersebut akan muncul dengan sendirinya.

Tanggal pinjam dan tanggal kembali otomatis akan diatur oleh sistem.

Sebelumnya petugas admin telah mengatur tanggal kembali dan tanggal

peminjaman di form golongan. Setelah itu klik tombol “Pinjam/Kembalikan” lalu

klik “yes”.

2. Proses pengembalian

Pada proses pengembalian hampir sama dengan peminjaman. Mulai proses

memasukkan kode anggota dan memasukkan kode koleksi yang akan

dikembalikan. Setelah itu klik tombol “Pinjam/Kembalikan” lalu klik “yes”. Jika

pengembalian melebihi batas maka secara otomatis sistem akan mengeluarkan

jumlah denda, yang sebelumnya petugas telah mengatur jumlah denda pada form

(67)

3. Proses perpanjangan

Pada proses perpanjangan hampir sama dengan proses pengembalian.

Mulai dari proses memasukkan kode anggota dan memasukkan kode koleksi yang

akan diperpanjang. Setelah memasukkan data-data tersebut klik

tombol”Pinjam/Kembalikan” jika waktu peminjaman tidak melebihi batas waktu

pengembalian akan ada pesan “Koleksi akan diperpanjang?” nantinya petugas

akan mengklik tombol “ya” untuk memperpanjang koleksi.

11. Form Katalog

Gambar 4.31 Form Katalog

Form ini digunakan oleh anggota/peminjam untuk menelusuri koleksi

perpustakaan melalui komputer. Form ini dirancang untuk menggantikan sistem

katalog kartu, sehingga perpsutakaan tidak perlu lagi menyediakan katalog dalam

(68)

59

memasukkan kode koleksi atau judul koleksi berdasarkan jenis buku, lalu klik

tombol cari.

12. Form Ubah Password

Gambar 4.32 Form Ubah Password

Fungsi form ini berfungsi untuk mengubah password atau kata sandi yang

digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi perpustakaan. Setelah mengubah klik

tombol “Ubah”.

13. Form Laporan

a. Laporan Anggota

(69)

Form ini digunakan oleh petugas untuk melihat jumlah anggota yang

dimiliki berdasarkan kelas sehingga petugas dapat mengetahui anggota yang

paling banyak dari kelas apa saja dengan melihat pada bentuk grafik.

b. Laporan Koleksi

Gambar 4.34 Laporan Koleksi Perpustakaan

Form ini digunakan oleh petugas untuk melihat jumlah koleksi yang

dipunyai perpustakaan berdasarkan kategori, jenis, dan status. Contoh berdasarkan

status nantinya petugas dapat melihat koleksi perpustakaan berdasarkan status

(70)

61

c. Laporan Transaksi

Gambar 4.35 Laporan Transaksi Perpustakaan

Fungsi laporan ini adalah petugas dapat melihat jumlah atau persentasi

transaksi peminjaman koleksi di perpustakaan berdasarkan hari, bulan, dan tahun.

Bisa juga melihat secara manual, yaitu dengan cara memasukkan tanggal transaksi

secara manual.

4.4 Evaluasi Uji Coba Sistem

Evaluasi dan uji coba sistem bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi

telah dibuat dengan benar sesuai dengan kebutuhan dan fungsi–fungsi yang ada

pada aplikasi telah berjalan seperti yang diharapkan. Dengan adanya uji coba ini

diharapkan kekurangan atau kelemahan aplikasi dapat diperbaiki sebelum di

implementasikan secara nyata.

(71)

1. Login

Gambar 4.36 Hasil Uji Coba Login

2. Pendaftaran Anggota

(72)

63

3. Transaksi Peminjaman

Gambar 4.38 Hasil Uji Coba Transaksi Peminjaman

4. Transaksi Pengembalian/Perpanjangan

(73)

64

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

a) Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan proses bisnis yang ada di

perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo ke dalam sebuah sistem informasi

perpustakaan membantu petugas perpustakaan dalam hal pengolahan koleksi,

pendaftaran anggota, sirkulasi koleksi, katalog, dan denda keterlambatan.

b) Laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi perpustakaan ini

dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan, seperti laporan

transaksi peminjaman, laporan data koleksi dan laporan data anggota.

5.2 Saran

Dalam pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan ini, dapat diajukan

beberapa saran sebagai berikut :

a) Penambahan fitur untuk backup dan import database ke dalam Sistem

Informasi Perpustakaan.

Penambahan fitur yang mendukung penggunaan barcode reader sehingga

(74)

65

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, S. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Utama.

Qalyubi, S. (2007). Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Informasi. Yogyakarta:

UIN Sunan Kalijaga.

Suherman. (2009). Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah Referensi Pengelolaan

Perpustakaan Sekolah. Bandung: MQS Publishing.

Wikipedia. (2012, June). Wikipedia. Retrieved June 12, 2012, from

en.wikipedia.org:http://en.wikipedia.org/wiki/Dewey_Decimal_Classification.

Gambar

Gambar 4.1 Sistem Flow Pendaftaran Anggota
Gambar 4.2.12   Sistem Flow Peminjaman & Pengembalian Buku
Gambar 4.2.13 Sistem Flow Pembuatan Laporan
Gambar 4.4 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Form Nilai Akhir Semester Mengisi Raport Siswa Raport Siswa End Database Nilai Softskill Database Nilai Akhir Database Mata Pelajaran Database Transaksi Siswa Database

Proses pembuatan laporan pengembalian merupakan proses yang mengelola data pengembalian koleksi oleh anggota perpustakaan yang telah disimpan pada data store

Jika anggota melakukan keterlambatan dalam melakukan pengembalian buku maka pada from transaksi peminjaman dan pengembalian koleksi secara otomatis akan menghitung

Sistem perpustakaan ini dapat menghasilkan informasi peminjaman dan pengembalian buku dan mampu mengolah data buku, anggota, sirkulasi buku dan denda dengan lebih baik,

Layanan Sirkulasi adalah layanan terhadap pemustaka yang berkaitan dengan pendaftaran kartu anggota perpustakaan, peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi, bebas

Katalogisasi merupakan kegiatan membuat alat pencari koleksi pustaka dalam suatu perpustakaan agar koleksi tersebut mudah ditemukan kembali saat dibutuhkan. Katalog yang

Pembuatan Laporan Katalog Laporan Katalog Data Anggota Input Data Anggota Olah Data Anggota Anggota Pembuatan Laporan Anggota Laporan Anggota Data Kategori Katalog Input

Dalam hal ini, Perpustakaan SMA Negeri 1 Prambon memerlukan sebuah sistem informasi perpustakaan yang dapat mengelola data koleksi buku dan dapat menangani semua transaksi buku, mulai