Lampiran 1
Lembar
Observasi
berdasarkan
Kepmenkes
No.
1429/MENKES/SK/XII/2006
No Komponen Observasi Memenuhi Syarat
Ya Tidak
1 Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun a. Air bersih yang mengalir b. Sabun
m. Peralatan kantin bersih tidak berkarat
n. Tersedia tempat sampah tertutup organik, non organik, limbah o. Tersedia tempat cuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dilengkapi dengan sabun
p. Makanan kemasan berlabel BPOM/ Dinkes dan tidak kadaluarsa
q. makanan dan minuman di kemas menggunakan kemasan bersih untuk makanan dan tidak menggunakan styrofoam
r. makanan dan minuman tidak menggunakan bahan makanan tambahan pangan
s. petugas kantin berpakaian bersih, bercelemek, bertudung dan sehat t. pengambilan makanan selalu
3 Kamar mandi/wc/jamban
i. Terpisah laki-laki dan perempuan j. Tersedia KM/WC guru/kepala
sekolah
k. Bersih (tidak berbau) l. Ada air bersih dan mengalir m. Tersedia sabun dan karbol
n. Tersedia gayung, kapstop, sikat wc, tempat sampah
o. Tidak ada jentik nyamuk p. Leher angsa 6 Ketentuan dilarang merokok berupa
poster atau peraturan tertulis
7 c. Alat penimbang berat badan d. pengukur tinggi badan
8 Tempat Sampah
e. Tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup di setiap ruangan f. Adanya Tempat Pembuangan
Sementara (TPS)
g. Tersedia tempat sampah tertutup dan terpisah di lingkungan sekolah
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
FASILITAS DAN PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MURID SEKOLAH DASAR YANG MEMPUNYAI
DAN TIDAK MEMPUNYAI USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI KELURAHAN JADIREJO KECAMATAN SUKAJADI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2015
IDENTITAS SISWA
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
A. Pengetahuan Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan
memberi tanda silang (X).
1. Menurut adik-adik apa yang harus kita lakukan sebelum makan?
a. Mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dan sabun
b. Mencuci tangan dengan air saja
c. Mencuci tangan dengan sabun
d. Tidak tahu
2. Kapan saja kita perlu mencuci tangan pakai sabun?
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan dan cuci tangan setelah buang air besar dan air kecil
b. Setelah makan
3. Apa pengertian dari jajanan sehat?
a. Jajanan yang diolah dengan bersih, aman dan sehat b. Jajanan yang bergizi
c. Jajanan yang dijual di dalam lingkungan sekolah d. Tidak tahu
4. Mengapa perlu membeli jajanan yang sehat?
a. Jajanan sehat lebih bersih dan bergizi
b. jajanan yang tidak sehat menyebabkan penyakit c. Jajanan sehat tidak akan menyebabkan penyakit d. Tidak tahu
5. Menurut adik-adik bagaimanakah syarat WC yang sehat? a. Tidak bau dan bersih
b. Bersih saja c. Tidak bau d. Tidak tahu
6. Apa yang dilakukan setelah buang air besar dan kecil di WC? a. Menyiram seadanya
b. Tidak disiram
c. Menyiram sampai bersih d. Tidak tahu
7. Mengapa kita perlu berolahraga? a. Agar tidak terserang penyakit b. Agar badan tidak gemuk
c. Agar badan menjadi sehat dan kuat
d. Tidak tahu
8. Apa yang menyebabkan sekolah menjadi sarang nyamuk?
a. Sampah yang dibiarkan menumpuk di dalam kelas b. Sampah plastik yang dibuang sembarangan
9. Apa yang harus dilakukan agar sekolah tidak menajdi sarang nyamuk? a. Tidak menyimpan sampah di laci meja
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Tidak membuang sampah di diselokan/ parit d. Tidak tahu
10. Mengapa kita tidak boleh merokok?
a. Menimbulkan bau yang tidak enak b. Dimarahi guru
c. Rokok mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan d. Tidak tahu
11.Salah satu penyakit terbesar akibat merokok adalah? a. Sakit jantung
b. Kanker Paru-paru c. Sakit asma d. Tidak tahu
12.Mengapa berat dan tinggi badan perlu diukur secara teratur? a. Agar pertumbuhan tubuh dapat terpantau
b. Agar pertumbuhan dan perkembangan tubuh terpantau c. Untuk mengetahui perkembangan tubuh
d. Tidak tahu
13.Kapan kita seharusnya mengukur berat dan tinggi badan? a. Sekali setiap semester
b. Sekali sebulan c. Setiap 3 bulan sekali
d. Tidak tahu
14.Dimana sebaiknya kita membuang sampah?
a. Di halaman
b. Di tempat sampah yang tersedia c. Di laci meja
15.Mengapa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan? a. Agar tidak merusak pemandangan
b. Agar lingkungan sekolah bersih dan tidak menjadi sarang nyamuk c. Dapat mengakibatkan banjir
d. Tidak tahu
16.Menurut adik-adik PHBS itu seperti apa?
a. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok di sekolah
b. Pengendalian jentik nyamuk c. Menggosok gigi
d. Tidak tahu
B.Sikap Petunjuk :
Jawablah pernyataan berikut dengan beri tanda (√ ) pada kolom dibawah ini.
No Pernyataan Sangat
Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Tidak masalah bila jajan sembarangan di sekolah
2 Sebelum makan mencuci tangan pakai air bersih dan sabun
3 Setelah buang air besar di wc
tidak perlu menyiramnya sampai bersih
penting untuk kesehatan tubuh
6 Membersihkan kelas setiap hari adalah salah satu cara memberantas jentik nyamuk
7 Sebaiknya Wc/ toilet di gunakan sebagai tempat buang kotoran manusia (air besar dan air kecil)
8 Sebaiknya membuang sampah di tong sampah tertutup
9 Tidak ada masalah
kesehatan/penyakit yang timbul bila merokok
10 Berat badan dan tinggi badan tidak perlu secara teratur di
ukur
C.Pelaksanaan PHBS Siswa
No Pertanyaan
Jawaban
Selalu Sering Kadang -kadang
Tidak Pernah
1 Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih dan menggunakan sabun
sampah pada tempat sampah yang tersedia di sekolah
4 Apakah adik-adik mengikuti jadwal piket membersihkan kelas
5 Apakah adik-adik mempergunakan jamban sekolah untuk buang air besar dan kecil
6 Apakah adik- adik menyiram wc/toilet dengan air bersih setiap selesai menggunakannya
7 Apakah adik-adik selalu olahraga di sekolah minimal 1 kali dalam seminggu
8 Apakah adik-adik merokok di sekolah tanpa sepengetahuan guru
9 Apakah adik-adik ikut
berpartisipasi dalam membersihkan jentik nyamuk di dalam bak kamar mandi sekolah
10 Apakah setiap 6 bulan sekali adik-adik di pantau perkembangan berat badan dan tinggi badan nya oleh guru
11 Apakah adik-adik memilih jajanan sehat ketika istirahat
12 Apakah adik-adik membawa bekal makanan dari rumah ke sekolah
setiap habis bermain di luar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun
15 Apakah adik-adik mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil
Keterangan :
Lampiran 3
MASTER DATA
1. Data Umum Mahasiswa yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
2. Data Pengetahuan Murid SD yang Mempunyai UKS
Pengetahuan
TOTAL
Sikap TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 53 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34 4 2 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 55 3 4 4 1 4 4 4 3 1 2 30 4 2 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 56 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 55 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 28 2 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 54 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 36 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 56 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 2 2 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 53 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 34 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 55 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 35 2 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 54 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 52 3 4 3 3 4 2 3 3 3 1 29
TINDAKAN
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 2 3 3 4 4 4 1 2 3 2 2 3 3 3 41
3 2 4 3 4 4 4 1 2 3 2 2 2 3 3 42
2 2 3 3 3 4 4 1 2 3 2 1 2 3 3 38
2 3 4 3 4 4 4 1 2 3 2 2 2 3 3 42
3 2 4 3 3 4 4 1 2 3 3 1 3 3 3 42
3 3 2 3 2 4 3 1 2 3 2 1 2 3 3 37
2 3 3 2 4 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 36
1 3 3 3 2 3 4 1 1 3 2 1 2 2 3 34
2 2 4 4 3 4 4 1 1 3 2 1 1 2 4 38
2 3 4 3 3 4 4 1 2 3 2 2 1 2 3 39
3 3 3 4 3 4 4 1 2 3 2 1 2 3 4 42
1 2 4 4 2 4 3 1 2 3 3 2 2 2 4 39
1 1 3 4 2 4 4 1 1 3 2 2 2 2 4 36
2 2 3 3 4 4 3 1 2 3 3 2 1 2 3 38
3 2 2 3 2 4 4 1 1 3 2 2 3 1 3 36
2 1 4 4 2 3 4 1 2 3 2 1 2 2 4 37
3 2 4 4 2 4 4 1 1 3 2 1 2 2 4 39
1 3 4 3 3 4 4 1 2 3 2 1 2 2 3 38
2 1 3 2 3 4 4 1 2 3 2 1 2 2 2 34
2 3 2 2 3 4 4 1 2 3 3 2 2 2 2 37
1 3 3 3 2 3 3 1 1 3 2 2 1 2 3 33
3 3 4 2 3 4 4 1 2 3 3 2 1 2 2 39
2 1 3 3 3 4 4 1 2 3 3 2 2 1 3 37
3 3 2 2 4 4 4 1 2 3 3 1 2 2 2 38
1 3 3 4 3 4 4 1 2 3 3 2 2 2 4 41
3 1 4 3 2 4 4 1 1 3 2 1 1 2 3 35
2 3 3 2 2 4 3 1 2 3 2 2 1 1 2 33
3 2 4 2 3 3 4 1 2 3 2 2 1 1 2 35
2 2 3 3 4 2 3 1 2 3 2 2 1 1 3 34
3 2 4 3 3 4 4 1 1 3 2 2 1 1 3 37
2 2 2 2 3 4 4 1 2 3 3 2 1 1 2 34
3 1 3 3 3 4 4 1 2 3 2 2 1 2 3 37
2 1 4 3 3 4 4 1 1 3 2 2 2 2 3 37
1 1 4 3 2 3 4 1 2 3 2 1 2 1 3 33
3 2 2 2 3 2 4 1 2 3 2 1 2 2 2 33
1 2 1 3 2 3 4 1 1 3 2 1 2 2 3 31
2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 1 3 2 2 35
3 1 4 3 3 3 4 1 2 3 3 1 2 2 3 38
1 1 3 2 4 2 4 1 1 3 3 1 2 2 2 32
1 2 2 3 3 4 4 1 1 2 2 2 2 3 3 35
3 2 3 2 2 4 4 1 2 2 3 1 1 1 2 33
1 1 3 2 2 4 4 1 1 2 2 2 1 1 2 29
2 2 2 3 2 4 3 1 2 2 2 1 1 1 3 31
3 2 1 3 3 4 3 1 2 2 2 1 1 1 3 32
1 1 2 3 3 4 4 1 2 2 2 1 1 1 3 31
1 1 2 2 3 4 4 1 1 2 3 1 1 1 2 29
2 2 3 3 3 3 4 1 1 2 2 1 1 2 3 33
2 3 3 3 3 3 4 1 1 2 2 1 1 1 3 33
3. Data Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid SD yang Tidak Mempunyai UKS
PENGETAHUAN TOTAL SIKAP TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 2 3 4 3 4 4 2 2 4 4 3 1 4 3 2 47 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 34
4 2 3 2 2 4 3 3 2 4 4 3 1 4 3 4 48 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 33
4 2 1 1 2 3 3 3 2 4 4 3 1 4 3 4 44 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 34
4 2 4 2 2 4 3 3 2 4 4 3 1 4 3 4 49 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 35
4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 54 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 32
2 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 54 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 33
4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 57 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 52 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 52 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 34
4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 56 4 4 3 3 4 4 4 1 4 3 34
4 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 55 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 35
4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 59 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 35
4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 56 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 37
2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 54 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 34
TINDAKAN
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 2 2 2 4 4 1 2 2 3 1 1 1 2 31 2 1 2 2 3 4 3 1 1 2 2 1 2 2 2 30 1 1 2 3 4 2 4 1 2 2 2 1 2 1 3 31 1 1 2 2 2 4 4 1 1 2 2 2 1 2 2 29 2 1 2 3 3 3 4 1 2 2 2 2 1 2 3 33 1 3 1 3 3 3 4 1 2 2 3 1 1 1 3 32 1 1 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 1 2 2 28 2 1 3 3 2 4 4 1 1 2 2 1 3 1 3 33 1 2 2 3 3 3 4 1 2 2 2 2 1 1 3 32 1 2 3 2 4 3 4 1 2 2 2 1 1 1 2 31 3 3 3 3 3 3 4 1 1 2 3 2 1 1 3 36 2 3 3 2 3 3 4 1 1 2 2 2 1 2 2 33 2 1 4 3 2 4 4 1 2 2 2 2 1 1 3 34 1 3 3 2 3 4 4 1 2 2 2 1 2 2 2 34 1 2 3 3 3 4 3 1 2 2 2 1 2 2 3 34
4 4 3 2 4 3 3 2 2 4 4 2 3 4 3 4 51 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 32
2 2 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 52 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 35
Lampiran 6
Sekolah Dasar yang tidak mempunyai UKS
Gambar Lampiran 1. Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN 6
Gambar Lampiran 3. Kantin Sekolah di SDN 6
Gambar Lampiran 6. Kantin di SDN 121
Gambar Lampiran 8. Kondisi Toilet SDN 6
Sekolah Dasar yang Tidak Mempunyai UKS
Gambar Lampiran 16. Fasilitas CTPS di SDN yang tidak mempunyai UKS
Gambar Lampiran 20. Poster Tentang larangan merokok
Gambar Lampiran 22. Sampah berserakan di dalam kelas
Gambar Lampiran 23. Pemanfaatan barang-barang bekas salah satu program di sekolah yang mempunyai UKS
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito W. 2008. Sistem Kesehatan. Rajagrafindo Persada. Jakarta Ahmadi, dkk, 2001. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Albar, 2003. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Petugas Puskesmas. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Medan
Arikunto, S., 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
__________________, 2000. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. http://www.riskesdas.litbang.depkes.id/laporan 2010/reg.php. Diakses pada 5 November 2015.
__________________, 2013. Riset Kesehatan Dasar.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas %202013.pdf
Depkes. 2005. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada. Jakarta. Depkes. 2006. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2004. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2007. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada.
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Litbang Kesehatan. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada Departemen Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019. Jakarta
Dachroni. 2002. Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Tempat-Tempat Umum. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Medan
Diana F M., Susanti F., Irfan A. 2013. Pelaksanaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun. Jurnal Kesehatan Masyarakat : 8-1
Eurica Indonesia. 2004. Jaga Masa Sehatmu Sebelum Masa Sakitmu. http//www.EuricaIndonesia.org/ diakses tanggal 5 November 2015 Evayanti, Niluh Putu. 2012. Persepsi Siswa SMP Dalam Penerapan PHBS
Hafiizh Z, N. 2013 Hubungan Infestasi Soil Transmitted Helminths (STH) dengan Prestasi Akademik pada Siswa di Desa Sukarami Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Skripsi Fakultas Kedokteran Unsri
Hidayat, I,P., 2005. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang Gizi dengan Praktik Pemilihan Makanan Jajanan pada Siswa di SD Penyelenggara PMT-AS. Skripsi FKM Universitas Jenderal Soedirman.
Irianto, K., 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya. Bandung.
Ismoyowati. 2007. Indikator PHBS di Sekolah. Majalah Informasi dan Referensi Promosi Kesehatan I No.1/Tahun IX Penerbit Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI. Jakarta
Kristianto, Y., 2013. Faktor Determinan Pemilihan Makanan Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol 7(11) Hal 3.. Masita S. 2011. Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih dan
Sehat kelas VI SD RA. Kartini Kota Tebing Tinggi. Skripsi, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara. Medan
Mubarak, Iqbal Wahid., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Salemba Medika. Jakarta.
Notoadmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. PT Rineka Cipta. Jakarta. American Jurnal Of Public Health. Vol (9 ). Hal : 94-10.
Reza F., Marsito, Saraswati R. 2012. Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Oleh Peer Group dan Tenaga Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan Bersih Pada Siswa SD Negeri 01 dan 02 Bonosari Sempor Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan : 8-1
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Cet. Ke-6, Alphabeta. Bandung.
Salasa Akbar, Z., 2013. Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Dan Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Anak Tentang PHBS Di Sekolah Dasar Negeri 065014 Kelurahan Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan. Skripsi FKM USU Medan
Syahputri, D., 2011. Hubungan pengetahuan dan sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Skripsi USU Medan. Tarigan, M., 2004. Penerapan indikator Perilaku Hidup Bersih dan sehat dalam
Tatanan Rumah tangga di Wilayah Kerja puskesmas rantau laban kecamatan rambutan kota Tebing tinggi Tahun 2004. Skripsi USU Medan. Wati, Ratna., 2011. Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS Tentang Mencuci
Tangan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mencuci Tangan Pada Siswa Kelas V di SDN Bulukantil Surakarta. Skripsi FK Universitas Sebelas Maret
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif untuk
menggambarkan fasilitas penunjang serta pelaksanaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) di sekolah dasar yang mempunyai dan tidak mempunyai UKS di
Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi kota Pekanbaru.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar yang terdapat di Kelurahan
Jadirejo Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru Riau, karena di kelurahan jadirejo
merupakan kelurahan yang memiliki Sekolah Dasar terbanyak, yang terdiri dari 3
sekolah yang memiliki UKS dan 2 sekolah yang tidak memiliki UKS.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus s/d Desember 2015
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah murid sekolah dasar kelas 5 di
Kelurahan Jadirejo. Terdiri dari SDN 6, SDN 15 dan SDN 121 yang berjumlah
245 murid, dan sekolah yang tidak mempunyai UKS terdiri dari SDN 12 dan SDN
57 yang berjumlah 93 murid sehingga jumlah populasi sebanyak 338 murid.
menerima inovasi baru dan mempunyai keinginan kuat untuk menyampaikan
pengetahuan dan informasi yang diterimanya kepada orang lain.
3.3.2 Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yang
diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
=
�1+�(�)2
=
338
1+338(0,1)2
=
77,16≈ 77= jumlah sampel � = jumlah populasi
� = batas toleransi kesalahan (��� �� ���� ��)
Maka sampel dalam penelitian ini adalah seperti tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Murid SD Kelas 5 yang bersekolah di Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru Tahun 2015
No Nama SD Sampel
1 SDN 6 30
2 SDN 15 15
3 SDN 121 11
4 SDN 57 4
5 SDN 12 17
Jumlah 77
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling
yaitu berdasarkan nomor urut atau nomor absen genap pada murid SD kelas 5 di 5
3.3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan PHBS
di sekolah dasar yang mempunyai dan tidak mempunyai UKS meliputi
ketersediaan fasilitas CTPS, kantin Sekolah, jamban, tempat olahraga,
pengendalian jentik nyamuk, adanya peraturan dilarang merokok, alat penimbang
berat dan pengukur tinggi badan, tempat sampah.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui angket berupa kuesioner yang dibagikan
kepada responden yaitu dengan mengisi item pertanyaan tentang pengetahuan,
sikap dan tindakan hidup bersih dan sehat murid di sekolah yang memiliki dan
tidak memiliki UKS.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Pekanbaru
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
Sesuai dengan kerangka penelitian, maka definisi operasional dari variabel
adalah :
1. Fasilitas PHBS adalah sarana dan prasarana yang menunjang murid-murid
dalam berperilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah meliputi
fasilitas CTPS, kantin Sekolah, jamban, tempat olahraga, pengendalian jentik
2. PHBS didefinisikan sebagai perilaku sehari-hari siswa dalam menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan yang meliputi mencuci tangan
dengan air yang mengalir dan memakai sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di
kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang
teratur dan terukur, memberantaas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah,
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, membuang
sampah pada tempatnya.
3. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari murid tentang PHBS dan
pelaksanaan PHBS pada siswa SD yang memiliki dan tidak memiliki UKS
4. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon dari murid tentang PHBS dan
pelaksanaan PHBS pada siswa SD yang mempunyai dan tidak mempunyai
UKS
3.6 Aspek Pengukuran
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi
dan kuesioner, aspek pengukuran yang telah disediakan disesuaikan dengan skor
yang ada. Cara pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut (Arikunto, 2006) :
a. Memberi skor pada tiap butir pertanyaan
b. Menjumlahkan skor dari pertanyaan-pertanyaan
c. Memberikan nilai pada tiap kategori yaitu baik, sedang, dan buruk sesuai
Penilaian dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kategori (baik, sedang dan
kurang) yang berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden. Adapun
kategori penilaian dalam penelitian ini antara lain adalah :
a. Nilai baik, apabila total skor yang diperoleh responden >75%
b. Nilai sedang, apabila total skor yang diperoleh responden 40-75%
c. Nilai kurang, apabila total skor yang diperoleh responden < 40%
1. Fasilitas PHBS
Fasilitas PHBS yang tersedia dilakukan melalui metode pengamatan/
observasi dengan memberikan skor terhadap lembar observasi yang telah diberi
bobot. Jumlah komponen observasi sebanyak 8 indikator yang terdiri 32
komponen dengan kriteria komponen observasi mempunyai dua pilihan :
a. Memenuhi syarat (ya) = 1
b. Tidak memenuhi syarat (tidak) = 0
2. Pengetahuan
Pengetahuan murid mengeani PHBS dapat diukur dengan memberikan
jawaban dari kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 16
dengan total skor tertinggi adalah 64. Untuk pertanyaan tingkat pengetahuan
memiliki empat pilihan jawaban :
Jawaban a skor : 4
Jawaban b skor : 3
Jawaban c skor : 2
Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengetahuan murid dikategorikan
dengan skala pengukuran sebagai berikut :
a. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >
(lebih dari) 48 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari)
75% dari total skor seluruh pertanyaan.
b. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
26 s/d 48 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)
40% s/d 75% dari total skor seluruh pertanyaan
c. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
< (kurang dari) 26 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang
dari) 40% dari total skor seluruh pertanyaan.
3. Sikap
Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur melalui 10
pernyataan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Adapun kriteria pertanyaan tingkat sikap mempunyai 5 pilihan
dengan pemberian skor sebagai berikut :
a. Skor jawaban nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8 yaitu :
Jawaban sangat setuju skor : 4
Jawaban setuju skor : 3
Jawaban tidak setuju skor : 2
Jawaban sangat tidak setuju skor : 1
Jawaban setuju skor : 2
Jawaban tidak setuju skor : 3
Jawaban sangat tidak setuju skor : 4
Dari 10 pernyataan, untuk pernyataan nomor 1-10 skor tertinggi yang
diperoleh adalah 40. Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu
pada persentase berikut (Arikunto, 2006) :
a. Sikap baik, apabila skor jawaban > 75% nilai keseluruhan (> 30)
b. Sikap sedang, apabila skor jawaban 40-75% nilai keseluruhan (16-30)
c. Sikap buruk, apabila skor jawaban < 40% nilai keseluruhan (< 16)
4. Tindakan
Variabel tindakan siswa tentang pelaksanaan PHBS diukur dengan
menggunakan kuesioner untuk observasi yang berisi pertanyaan tertutup kepada
murid kelas V yang bersekolah di sekolah dasar yang mempunyai dan tidak
mempunyai UKS di Kelurahan Jadirejo. Untuk pertanyaan tindakan memiliki
empat pilihan jawaban :
Jawaban selalu skor : 4
Jawaban sering skor : 3
Jawaban kadang-kadang skor : 2
Jawaban tidak pernah skor : 1
Berdasarkan kriteria pemberian skor, tindakan di kategorikan dengan skal
a. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >
(lebih dari) 45 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari)
75% dari total skor seluruh pertanyaan.
b. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
24 s/d 45 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)
40% s/d 75% dari total skor seluruh pertanyaan
c. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) <
(kurang dari) 24 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang
dari) 40% dari total skor seluruh pertanyaan
4.1 Metode Analisis Data 4.1.1 Pengolahan Data
Data diolah dan dianalisis dengan teknik deskriptif. Untuk pengolahan data
kuantitatif mencakup tabulasi data untuk melihat gambaran penerapan PHBS pada
murid sekolah dasar serta sanitasi dasar sekolah dasar ya memiliki dan tidak
memiliki UKS.
Proses pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Editing, kegiatan yang dilakukan untuk pengecekan kuesioner dan
perbaikan isi formulir dengan tujuan agara data dapat diperoleh dengan
baik dan menghasilkan isi formulir yang benar sehingga nantinya dapat
menggambarkan masalah yang diteliti.
2. Coding, setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan
menjadi data atau angka bilangan untuk mempermudah analisis data
yang telah dikumpulkan.
3. Data entry atau processing, data yang sudah di “coding”, dimasukkan
ke dalam program atau software komputer untuk dilakukan analisis
data dengan program SPSS.
4. Cleaning, mengecek kembali apakah data yang sudah dimasukkan
tidak ada kesalahan-kesalahan kode ataupun ketidaklengkapan data.
5. Tabulating dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan
masing-masing variabel dankemudia disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
4.1.2 Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan yang diperoleh secara manual dengan
menggunakan kuesioner kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif dan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi, tabel silang dan narasi dipergunakan
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Jadirejo merupakan salah satu kelurahan yang terbesar di
Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Batas wilayah Kelurahan Jadirejo yaitu di
sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pulau Karam, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Tenayan Raya, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bukit Raya dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung
Tengah.
Jumlah penduduk di Kelurahan Jadirejo yaitu sebanyak 5719 orang
dengan jumlah laki-laki 2912 orang dan perempuan 2087 orang. Di Kelurahan
Jadirejo terdapat sektor formal dan informal. Salah satu sektor formal terdiri dari
5 Sekolah Dasar yaitu SDN 6, SDN 12, SDN 15, SDN 57 dan SDN 121.
Di Kelurahan Jadirejo terdapat 3 sekolah yang mempunyai UKS yaitu
SDN 6, SDN 15 dan SDN 121. Terdapat juga 2 sekolah dasar yang tidak
mempunyai UKS yaitu SDN 12 dan SDN 57.
Sekolah Dasar Negeri 6 merupakan salah satu sekolah dasar yang
mempunyai UKS di Kelurahan Jadirejo. SDN 6 terletak di jalan Pepaya No. 53
Pekanbaru. Pada tahun ajaran 2014/2015 sekolah ini memiliki 773 murid dengan
daya tampung sebanyak 810 murid. Guru yang mengajar di sekolah ini berjumlah
29 guru dan terdapat 2 pegawai tata usaha.
Fasilitas sekolah terdiri dari 12 ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang
Kesehatan Sekolah (UKS). SDN 6 merupakan sekolah dasar berwawasan
lingkungan.
Sekolah Dasar Negeri 15 juga merupakan sekolah dasar yang mempunyai
UKS. SDN 15 terletak di jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru. Pada tahun ajaran
2014/2015 sekolah ini memiliki 472 murid. Guru yang mengajar di sekolah ini
berjumlah 20 guru dan terdapat 2 pegawai tata usaha.
Fasilitas sekolah terdiri dari 9 ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang
tata usaha, ruang guru, kantin, halaman sekolah yang juga dipakai sebagai
lapangan olahraga, 2 buah toilet atau jamban untuk murid dan 2 buah toilet atau
jamban untuk guru, serta ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Sekolah Dasar Negeri 121 juga merupakan sekolah dasar yang mempunyai
UKS. SDN 121 terletak di jalan Pepaya no. 53 Pekanbaru. Pada tahun ajaran
2014/2015 sekolah ini memiliki 277 murid. Guru yang mengajar di sekolah ini
berjumlah 13 guru dan terdapat 1 pegawai tata usaha.
Fasilitas sekolah terdiri dari 7 ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang
tata usaha, ruang guru, kantin, halaman sekolah yang juga dipakai sebagai
lapangan olahraga, 2 buah toilet atau jamban tidak terpisah murid dan guru, serta
ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Sekolah Dasar Negeri 12 merupakan sekolah yang tidak mempunyai UKS.
Sekolah ini terletak di jalan Pepaya No. 52 Pekanbaru. Sekolah ini memiliki
Akreditasi B dengan jumlah murid 315 dan jumlah 12 guru serta 1 pegawai tata
tata usaha, kantin, halaman sekolah yang juga dipakai sebagai lapangan olahraga,
2 buah toilet yang tidak terpisah antara toilet murid dan guru.
SDN 57 merupakan sekolah yang tidak mempunyai UKS di kelurahan
Jadirejo Kota Pekanbaru. Sekolah ini terletak di jalan mangga, lokasi sekolah ini
tidak berada di pinggir jalan dan sedikit sulit untuk menemukan letak sekolah ini
karena berada di dalam gang. Sekolah ini memiliki murid sebanyak 97 murid dan
memiliki 7 guru. Fasilitas sekolah ini terdiri dari ruang kelas yang berjumlah 6
kelas, ruang kepala sekolah dan ruang guru berada 1 ruangan, 2 buah toilet atau
jamban, halaman sekolah yang juga dijadikan lapangan olahraga, serta 1 buah
kantin. Sekolah ini memiliki akreditasi C.
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik Responden yang diamati meliputi umur dan jenis kelamin
murid. Hasil disajikan dalam tabel berikut ini
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Murid yang Bersekolah di SDN yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS di Kelurahan Jadirejo Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan umur, umur
responden yang terbanyak adalah 10 tahun (50,6%), pada sekolah yang
mempunyai UKS responden paling banyak berumur 10 tahun yang berjumlah 28
murid (50%) dan responden paling sedikit berumur 13 tahun berjumlah 1 murid
(1,8%). Sekolah yang tidak mempunyai UKS responden paling banyak adalah
berumur 10 tahun yang berjumlah 11 murid (52,4%) dan responden paling sedikit
berumur 11 tahun yang berjumlah 10 murid (47,6%)
Berdasarkan jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan dengan
jumlah 47 murid (61%). Pada sekolah yang mempunai UKS responden laki-laki
berjumlah 24 murid (42,9%) dan responden perempuan berjumlah 32 murid
(57,1%). Pada sekolah yang tidak mempunyai UKS responden laki-laki berjumlah
6 murid (28,6%) dan responden perempuan berjumlah 15 murid (71,4%)
4.3 Fasilitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
4.3.1 Sekolah yang Mempunyai UKS
Tabel 4.2 Fasilitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Sekolah yang Mempunyai UKS
No Variabel yang Dinilai Sekolah yang Mempunyai UKS
SDN 6 SDN 15 SDN 121
1 Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun
a.Air Bersih yang Mengalir 1 1 0
b.Sabun 0 0 0
c.Tisu/ Lap tangan 0 0 0
Jumlah 1 1 0
2 Kantin
a. Lokasi kantin jauh dari tempat penampungan sampah
b. Lokasi kantin jauh dari kamar mandi/wc (minimal 10 M) c. Peralatan kantin bersih tidak
organik, non organik, limbah e. Tersedia tempat cuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dilengkapi dengan sabun
f. Makanan kemasan berlabel BPOM/ Dinkes dan tidak kadaluarsa
g. makanan dan minuman di kemas menggunakan kemasan bersih untuk makanan dan tidak menggunakan styrofoam h. makanan dan minuman tidak
menggunakan bahan makanan tambahan pangan
i. petugas kantin berpakaian bersih, bercelemek, bertudung dan sehat
a. Terpisah laki-laki dan perempuan b. Tersedia KM/WC guru/kepala
sekolah
c. Bersih (tidak berbau) d. Ada air bersih dan mengalir e. Tersedia sabun dan karbol f. Tersedia gayung, kapstop, sikat
5 Pengendalian jentik
6 Ketentuan dilarang merokok berupa poster atau peraturan tertulis
1 1 0
Jumlah 1 1 0
7 a. Alat penimbang berat badan b. pengukur tinggi badan
a. Tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup di setiap ruangan b. Adanya Tempat Pembuangan
Sementara (TPS)
c. Tersedia tempat sampah tertutup dan terpisah di lingkungan sekolah
d. Tersedia tempat pengelolaan dan pengolahan sampah
SDN 121 3 komponen fasilitas CTPS tidak terpenuhi. Untuk fasilitas Kantin SDN
6 memenuhi 10 komponen atau seluruh komponen, SDN 15 memenuhi 8
komponen sedangkan SDN 121 memenuhi 6 komponen. SDN 6 memenuhi 7
komponen dari 8 komponen untuk fasilitas kamar mandi, SDN 15 memenuhi 6
komponen, SDN 121 hanya memenuhi 5 komponen. Untuk sarana atau tempat
komponen dari 2 komponen keseluruhan. Untuk fasilitas ketentuan dilarang
merokok SDN 6 dan SDN 15 memiliki poster atau peraturan dilarang merokok
sedangkan SDN 121 tidak mempunyai ketentuan tersebut. Untuk fasilitas
pengukur berat badan dan tinggi badan SDN 6 dan SDN 15 mempunyai
timbangan dan alat pengukur tinggi sedangkan SDN 121 hanya memiliki
timbangan. Sedangkan fasilitas tempat sampah ketiga SD sama- sama memenuhi
3 komponen dari 4 komponen yang dinilai. SDN 6 memiliki jumlah persentase
keseluruhan sebesar 84,3%, SDN 15 memiliki jumlah persentase keseluruhan
sebesar 78,1%, sedangkan SDN 121 memiliki jumlah persentase keseluruhan
sebesar 56,2%. Dari ketiga sekolah yang mempunyai UKS, SDN 6 yang memiliki
jumlah persentase keseluruhan yang tertinggi yaitu 84,3% sedangkan persentase
keseluruhan yang terendah adalah SDN 121 dengan persentase 56,2%.
4.3.2 Sekolah yang Tidak Mempunyai UKS
Tabel 4.3 Fasilitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Sekolah yang Tidak Mempunyai UKS
No Variabel yang Dinilai SDN 12 SDN 57
1 Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun
a. Air Bersih yang Mengalir 1 0
b. Sabun 0 0
c. Tisu/ Lap tangan 1 0
Jumlah 2 0
2 Kantin
a. Lokasi kantin jauh dari tempat penampungan sampah
b. Lokasi kantin jauh dari kamar mandi/wc (minimal 10 M) c. Peralatan kantin bersih tidak
berkarat
d. Tersedia tempat sampah tertutup organik, non organik, limbah e. Tersedia tempat cuci tangan dengan
f. Makanan kemasan berlabel BPOM/ Dinkes dan tidak kadaluarsa
g. makanan dan minuman di kemas menggunakan kemasan bersih untuk makanan dan tidak menggunakan styrofoam
h. makanan dan minuman tidak menggunakan bahan makanan tambahan pangan
i. petugas kantin berpakaian bersih, bercelemek, bertudung dan sehat
a. Terpisah laki-laki dan perempuan b. Tersedia KM/WC guru/kepala
sekolah
c. Bersih (tidak berbau) d. Ada air bersih dan mengalir e. Tersedia sabun dan karbol
f. Tersedia gayung, kapstop, sikat wc, tempat sampah
g. Tidak ada jentik nyamuk h. Leher angsa kontainer yang berisi air di sekolah
b. Adanya poster 3M
6 Ketentuan dilarang merokok berupa poster atau peraturan tertulis
1 0
Jumlah 1 0
7 a. Alat penimbang berat badan b. pengukur tinggi badan
0 0
8 Tempat Sampah
a. Tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup di setiap ruangan b. Adanya Tempat Pembuangan
Sementara (TPS)
c. Tersedia tempat sampah tertutup dan terpisah di lingkungan sekolah d. Tersedia tempat pengelolaan dan
pengolahan sampah
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa SDN 12 memenuhi 2 komponen pada
fasilitas CTPS sedangkan SDN 57 tidak memenuhi semua komponen pada
fasilitas CTPS. Untuk fasilitas kantin SDN 12 memenuhi 6 komponen dari 10
komponen sedangkan SDN 57 . Pada fasilitas kamar mandi SDN 15 memenuhi 5
kriteria penilaian sedang SDN 57 memenuhi 6 kriteria. Untuk sarana atau tempat
olahraga kedua SD memenuhi semua kriteria atau komponen. Untuk pengendalian
jentik nyamuk kedua SD hanya memenuhi 1 kriteria dari 2 kriteria penilaian. SDN
12 memiliki poster atau ketentuan dilarang merokok sedangkan SDN 57 tidak
memilikinya. Untuk alat penimbang dan pengukur tinggi badan kedua SD tersebut
tidak memiliki keduanya. Sedangkan untuk tempat sampah SDN 12 memenuhi 4
seluruh kriteria penilaian sedangkan SDN 57 hanya memenuhi 1 dari 4 kriteria.
SDN 12 memiliki jumlah persentase keseluruhan sebesar 65%, SDN 57
memiliki jumlah persentase keseluruhan sebesar 46,8%. Dari kedua sekolah yang
tidak mempunyai UKS, SDN 12 yang memiliki jumlah persentase keseluruhan
Tabel 4.4 Rekapitulasi Fasilitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS Sekolah
Fasilitas
UKS NON UKS
SDN 6 SDN 15 SDN 121 SDN 12 SDN 57
CTPS 1 1 0 2 0
Kantin 10 8 6 6 5
Jamban 7 6 5 5 6
Tempat olahraga 2 2 2 2 2
Pengendalian jentik 1 1 1 1 1
Poster dilarang merokok 1 1 0 1 0
Timbangan dan meteran 2 2 1 0 0
Tempat sampah 3 3 3 4 1
Jumlah % 84,3 78,1 56,2 65 46,8
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat baik sekolah yang mempunyai dan tidak
mempunyai UKS kriteria paling banyak dipenuhi dari 5 sekolah adalah Kantin
dengan nilai tertinggi 10 dan terendah 5, sedangkan kriteria yang paling rendah
adalah fasilitas CTPS dengan nilai tertinggi adalah 2 dan terendah adalah 0. Dari
ke 5 sekolah, SDN 6 memiliki persentase paling tinggi yaitu 84,3% dan yang
terendah 46,8% adalah SDN 57. Sedangkan SDN 121 yang mempunyai UKS
mendapatkan pesentase lebih rendah yaitu 56,2% dari SDN 12 yaitu 65%.
4.4 Hasil Pengukuran Tingkat Pengetahuan Murid Mengenai PHBS di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Murid Mengenai 1 Yang harus dilakukan sebelum
makan
- Mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dan sabun
31 55,4 15 71,4
3 Pengertian jajanan sehat
- Jajanan yang diolah dengan bersih,
4 Perlu membeli jajanan sehat
- Agar badan tidak gemuk 1 1,8 - - 8 Penyebab sekolah menjadi sarang
nyamuk
- Banyak sampah/ air yang tergenang di selokan/ parit sekolah
- Sampah yang dibiarkan menumpuk di dalam kelas
9 Agar sekolah tidak menjadi sarang nyamuk
- Tidak membuang sampah di selokan
- Tidak menyimpan sampah di laci meja
- Membuang sampah pada tempatnya
- Tidak tahu 10 Alasan tidak boleh merokok
- Rokok mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan
- Menimbulkan bau tidak enak
55 11 Penyakit terbesar akibat merokok
- Kanker paru-paru
- Untuk mengetahui perkembangan tubuh
- Setiap 3 bulan sekali
14 Tempat sebaiknya membuang sampah
- Di tempat sampah yang tersedia
- Tidak tahu
- Agar lingkungan sekolah bersih dan tidak menjadi sarang nyamuk
- Dapat mengakibatkan banjir
- Agar tidak merusak pemandangan
50
- Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok di
yaitu setelah dan sebelum makan dan setelah buang air besar sedangkan 18 murid
(32,1%) menjawab sebelum makan saja. Sebanyak 22 murid (39,3%) menjawab
jajanan sehat adalah jajanan yang diolah dengan bersih, aman dan sehat
sedangkan 34 murid (60,7%) menjawab jajanan bergizi. Sebanyak 37 murid
(66,1%) menyatakan jajan sehat lebih bersih dan bergizi, sebagian besar sebanyak
38 murid (67,9%) mengetahui syarat WC yang sehat adalah tidak bau dan bersih
dan 1 murid (1,8%) yang menjawab tidak tahu.
seadanya. Sebanyak 35 murid (62,5%) menyatakan dengan berolahraga badan
tidak tersrang penyakit dan 20 murid (35,7%) menjawab agar badan sehat dan
kuat.sebanyak 29 murid (51,9%) menyatakan bahwa banyak sampah atau air
tergenang di selokan adalah penyebab sekolah menjadi sarang nyamuk. Sebanyak
35 murid (62,5%) menyatakan membuang sampah pada tempatnya merupakan
pencegahan sekolah tidak menjadi sarang nyamuk dan 2 murid (3,6%) menjaab
tidak tahu. Sebanyak 55 murid (98,2%) menjawab rokok mengandung zat-zat
berbahaya bagi kesehatan. Sebanyak 52 murid (92,8%) menyatakan merokok
dapat menyebabkan kanker paru-paru dan 1 murid (1,8%) menjawab tidak tahu.
Sebanyak 27 murid (48,2%) menyatakan berat dan tinggi badan perlu
diukur secara teratur agar petumbuhan dan perkembangan tubuh terpantau dan 26
murid (46,4%) menyakan untuk mengetahui perkembangan tubuh. Sebanyak 34
murid (60,7%) menjawab sekali sebulan merupakan waktu yang tepat untuk
mengukur berat dan tinggi badan dan 1 murid (1,8%) menjawab tidak tahu.
Sebagian besar yaitu sebanyak 55 murid (98,2%) menyatakan tempat sampah
adalah tempat untuk membuang sampah sedangka 1 murid (1,8%) menjawab
tidak tahu. Sebanyak 50 murid (89,3%) menyatakan tidak membuang sampah
sembarangan agar lingkungan sekolah bersih dan tidak menjadi sarang nyamuk.
Hampir seluruh murid yaitu 55 murid (98,2%) mengetahui pengertian PHBS.
Sedangkan sekolah yang tidak mempunyai UKS, 15 murid (71,4%)
mengetahui bahwa sebelum makan harus mencuci tangan dengan sabun dan air
bergizi dan 1 murid (4,8%) menjawab tidak tahu. Sebanyak 13 murid (61,9%)
menyatakan jajanan sehat lebih bersih dan bergizi dan 1 murid (4,8%) menjawb
tidak tahu. Sebagian besar murid yaitu 11 murid (52,4%) mengetahui syarat WC
sehat adalah tidak bau dan bersih. Sebanyak 11 murid (52,4%) menyiram sampai
bersih setelah buang air besar dan kecil. Sebanyak 16 murid (76,2%) menyatakan
olahraga perlu agar tubuh tidak terserang penyakit. sebanyak 9 murid (42,9%)
menyatakan membiarkan sampah menumpuk menjadikan sekolah sebagai sarang
nyamuk dan 8 murid (38,1%) menyatakan buang sampah sembarangan. Sebanyak
15 murid (71,4%) menjawab membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah
sekolah menjadi sarang nyamuk. Seluruh murid yaitu 22 murid (100%)
mengetahui rokok mengandung zat-zat berbahaya dan mengetahui sakit kanker
paru-paru merupakan akibat dari merokok. Sebanyak 10 murid (47,6%)
menyatakan berat dan tinggi badan perlu diukur secara teratur untuk mengetahui
perkembangan tubuh dan 8 murid (38,1%) menyatakan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Sebanyak 7 murid (33.3%) menyatakan
sekali sebulan untuk mengukur berat dan tinggi badan dan 7 murid (33,3%)
menyatakan setiap 3 bulan sekali. Seluruh murid yaitu 21 murid (100%)
mengetahui membuang sampah sebaiknya di tempat sampah. Sebanyak 20 murid
(95,2%) menyatakan tidak boleh membuang sampah sembarangan agar
lingkungan sekolah bersih dan tidak menjadi sarang nyamuk. Sebanyak 20 murid
(95,2%) mengetahui pengertian PHBS.
terhadap pengetahuan responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) maka diketahui kategori pengetahuan responden yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Murid Tentang PHBS di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
Pengetahuan
Sekolah Dasar
Mempunyai UKS Tidak Mempunyai UKS
Jumlah (%) Jumlah (%)
Berdasarkan Tabel 4.6 pengetahuan seluruh murid di sekolah yang
mempunyai UKS dalam kategori baik . Sedangkan tingkat pengetahuan pada
sekolah dasar yang tidak mempunyai UKS yaitu pengetahuan baik sebanyak 18
murid (85,7%), dan terdapat 3 murid (14,3%) yang memiliki pengetahuan PHBS
sedang.
4.5 Hasil Pengukuran Tingkat Sikap Murid Mengenai PHBS di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
Gambaran mengenai sikap responden mengenai PHBS di sekolah yang
mempunyai dan tidak mempunyai UKS dapat dilihat pada tabel 4.7 :
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Murid mengenai PHBS Pada Sekolah Yang Mempunyai Dan Tidak Mempunyai UKS
3 Setelah buang air besar di wc tidak perlu menyiramnya sampai
4 Sampah harus dibuang setiap hari sangat penting untuk kesehatan tubuh 6 Membersihkan kelas
setiap hari adalah tempat buang kotoran manusia
8 Sebaiknya membuang sampah di tong
10 Berat badan dan tinggi badan tidak perlu
Dari tabel 4.7 dapat dilihat pada sekolah yang mempunyai UKS sebagian
besar responden sebanyak 30 murid (53,6%) menyatakan sangat tidak setuju bila
jajan sembarangan di sekolah dan 1 murid (1,8%) menyatakan tidak masalah jika
jajan sembarangan. Sebanyak 47 murid (83,9%) sangat setuju untuk mencuci
bersih dan masih ada yang setuju jika tidak perlu menyiram sampai bersih
sebanyak 2 murid (3,6%).
Sebanyak 35 murid (62,5%) setuju bahwa sampah harus dibuang setiap
hari dan 2 murid (3,6%) mengatakan tidak setuju. Sebagian besar murid sebanyak
31 murid (55,4%) sangat setuju bahwa olahraga penting untuk kesehatan tubuh
dan masih ada 1 murid (1,8%) yang tidak setuju bahwa olahraga itu penting.
Sebanyak 35 murid (62,5%) sangat setuju bahwa membersihkan kelas merupakan
cara memberantas jentik nyamuk dan masih ada 1 murid (1,8%) yang tidak setuju.
Sebagian besar murid sebanyak 29 murid (51,8%) setuju bahwa WC digunakan
sebagai tempat buang kotoran manusia. Sebanyak 26 murid (46,4%) setuju bahwa
membuang sampah pada tempat sampah yang tertutup dan masih ada 5 murid
(9%) yang sangat tidak setuju jika membuang sampah pada tong sampah tertutup
dan 11 murid (19,6%) tidak setuju. Sebanyak 31 murid (55,3%) tidak setuju
bahwa merokok tidak membahayakan bagi kesehatan dan 3 murid (5,4%)
menyatakan sangat setuju bahwa merokok tidak membahayakan. Sebanyak 27
murid (48,2%) tidak setuju bhawa tidak perlu mengukur berat dan tinggi badan
secara teratur, dan 6 murid (10,7%) dan 4 murid (7,1%) menyatakan setuju dan
sangat setuju bahwa tidak perlu mengukur tinggi dan berat secara teratur.
Sedangkan sekolah yang tidak mempunyai UKS terdapat 11 murid
(52,4%) tidak setuju jika jajan sembarangan. Sebanyak 17 murid (81%) sangat
setuju bahwa sebelum makan harus mencuci tangan dengan air dan sabun.
tidak disiram sampai bersih. Sebanyak 15 murid (71,4%) setuju bahwa sampah
harus dibuang setiap hari dan sebanyak 12 murid (57,2%) sangat setuju bahwa
olahraga sangat penting untuk kesehatan tubuh dan 1 murid (4,8%) sangat tidak
setuju. Sebagian besar murid sebanyak 13 murid (61,9%) sangat setuju bahwa
membersihkan kelas setiap hari adalah cara memberantas jentik nyamuk.
Sebanyak 11 murid (52,4%) sangat setuju WC merupakan tempat untuk
membuang kotoran manusia. Sebanyak 10 murid (47,6%) sangat setuju
membuang sampah pada tong sampah tertutup dan 2 murid (9,5%) tidak setuju.
Sebagian besar murid sebanyak 17 murid (80,9%) sangat tidak setuju jika
merokok tidak membahayakan kesehatan dan 1 murid (4,8%) setuju bahwa rokok
tidak membahayakan. Sebanyak 16 murid (76,2%) tidak setuju jika tinggi dan
berat badan tidak diukur secara teratur dan 1 murid (4,8%) setuju jika tidak perlu
mengukur tinggi badan secara teratur.
Penilaian terhadap tingkatan sikap dilakukan dengan menghitung jumlah
total skor jawaban responden. Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap sikap
responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) maka diketahui
kategori sikap responden, yaitu :
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap Murid Tentang PHBS di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
Sikap
Sekolah Dasar
Mempunyai UKS Tidak Mempunyai UKS
Berdasarkan pada Tabel 4.8 sekolah yang mempunyai UKS, murid yang
memiliki sikap mengenai PHBS yang baik sebanyak 45 murid (80,3%) dan
terdapat 11 murid (19,7%) yang memiliki sikap sedang mengenai PHBS. Sekolah
yang tidak mempunyai UKS terdapat 4 murid (19%) yang memiliki sikap baik
mengenai PHBS dan 17 murid (81%) yang memiliki sikap sedang mengenai
PHBS. Dari sekolah yang mempunyai dan tidak mempunyai UKS tidak ada murid
yang memiliki sikap buruk.
4.6 Hasil Pengukuran Tindakan Mengenai PHBS di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
Gambaran mengenai tindakan siswa tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Murid Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Sekolah yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
air besar dan kecil % % % % 6 Menyiram WC atau
toilet sampai bersih setiap selesai 9 Ikut berpartisipasi
dalam membersih
sebelum dan sesudah makan dengan air bersih dan sabun dan hanya 20 murid
(35,7%) yang sering mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Sebanyak 25
murid (44,6%)kadang-kadang mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang
air besar, 14 murid (25%) tidak pernah mencuci tangan dan hanya 17 murid
(30,4%) yang sering mencuci tangan setelah buang air besar. Sebanyak 25 murid
(44,6%) sering membuang sampah pada tempatnya dan 2 murid (3,6%) tidak
pernah membuang sampah pada tempatnya. Sebanyak 32 murid (57,1%) sering
mengikuti jadwal piket. Sebanyak 28 murid (50%) sering menggunakan jamban
sekolah dan sebanyak 38 murid (67,8%) yang menyiram sampai bersih sesudah
buang air besar.
Sebanyak 42 murid (75%) selalu berolahraga minimal 1 kali seminggu dan
tidak ada murid yang merokok di sekolah. Sebanyak 36 murid (64,3%) kadang
kadang ikut membersihkan jentik nyamuk pada bak kamr mandi sekolah.
Sebanyak 45 murid (80,4%) sering dipantau berat dan tinggi badannya setiap 6
bulan sekali. sebanyak 40 murid (71,5%) kadang-kadang memilih jajanan sehat
ketika istirahat dan 30 murid (53,6%) tidak pernah membawa bekal ke sekolah.
Sebanyak 29 murid (51,9%) kadang-kadang membawa minum ke sekolah.
Sebanyak 28 murid (50%) kadang-kadang mencuci tangan sehabis bermain dan
sebanyak 32 murid (57,1%) sering menggunakan toilet sekolah.
Sedangkan pada sekolah yang tidak mempunyai UKS sebanyak 11 murid
(52,4%) tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan sebanyak
sebanyak 10 murid (47,6%) sering mengikuti jadwal piket membersihkan kelas.
Sebanyak 12 murid (57,1%) sering menggunakan jamban di sekolah dan sebanyak
10 murid (47,6%) sering menyiram wc sampai bersih setelah buang air besar dan
kecil. Sebanyak 17 murid (81%) selalu berolahraga minimal 1 kali seminggu dan
seluruh murid tidak pernah merokok. Sebanyak 12 murid (57,1%) kadang-kadang
berpartisipasi membersihkan jentik nyamuk di bak kamar mandi. Seluruh murid
kadang-kadang di pantau tinggi dan berat badannya 6 bulan sekali. Sebanyak 17
murid (81%) kadang-kadang memilih jajanan sehat dan sebanyak 13 murid
(61,9%) tidak pernah membawa bekal ke sekolah. Sebanyak 15 murid (71,5%)
tidak pernah membawa minum ke sekolah. Sebanyak 13 murid (61,9%) tidak
pernah mencuci tangan sehabis bermain dan sebanyak 10 murid (47,6%) sering
menggunakan jamban sekolah.
Penilaian terhadap tingkat tindaan dilakukan dengan menghitung jumlah
total skor jawaban responden. Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap
tindakan responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) makan
diketahui tindakan responden seperti berikut :
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Murid Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai UKS
Tindakan
Sekolah Dasar
Mempunyai UKS Tidak Mempunyai UKS
Jumlah (%) Jumlah (%)
- Sedang 56 100,0 21 100,0
Jumlah 56 100,0 21 100,0
juga dengan sekolah yang tidak mempunyai UKS seluruh murid yang tidak
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Karakteristik Umur dan Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan karakteristik
umur dan jenis kelamin. Bila berdasarkan kelompok umur terlihat bahwa sebagian
besar responden berada pada kelompok umur 10 tahun (50,6%) dan menurut jenis
kelamin terlihat bahwa sebagian besar adalah perempuan (61%).
Pada penelitian ini umur 10 tahun merupakan umur terbanyak, karena tiap
sekolah menerima murid tahun ajaran baru yang duduk di kelas I pada umur 6
tahun, sehingga yang duduk di kelas 5 rata-rata berumur 10 tahun yang
merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi baru dan mempunyai
keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang
diterimanya kepada orang lain. Pada saat umur 10 tahun anak-anak lebih aktif
bertanya dan rasa ingin tahunya sangat besar sehingga anak tersebut jika
mendapatkan pengetahuan tentang PHBS yang diberikan oleh guru melalui
program UKS akan dapat diterima dengan baik.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Syahputri (2011)
tentang Hubungan pengetahuan dan sikap sekolah dasar dengan perilaku hidup
bersih dan sehat yaitu anak umur 10-11 tahun mempunyai tingkat pengetahuan
dan sikap yang baik tentang PHBS. Karena pada usia tersebut bimbingan dan
arahan pihak sekolah tentang PHBS terutama dari guru-guru dapat diterima
dengan baik sehingga mereka dapat menerapkan di kehidupan sehari-hari baik di
5.2 Fasilitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 5.2.1 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Berdasarkan hasil observasi di dapatkan fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) di sekolah dasar yang mempunyai UKS belum terpenuhi,dari 8 fasilitas
fasilitas CTPS merupakan fasilitas yang paling sedikit dipenuhi oleh ketiga
sekolah . Sekolah yang mempunyai UKS ini tidak ada yang memenuhi semua
kriteria penilaian untuk CTPS seperti air yang mengalir, sabun dan lap tangan atau
tisu. Hanya 1 kriteria yang terpenuhi yaitu air bersih yang mengalir. Bahkan
terdapat 1 sekolah yang tidak memenuhi 3 kriteria tersebut.
Hasil observasi observasi pada sekolah yang tidak mempunyai UKS juga
mendapatkan hasil yang sama, CTPS merupakan fasilitas yang paling sedikit
dipenuhi oleh pihak sekolah. Bahkan masih ada sekolah yang belum mempunyai
fasilitas CTPS seperti air bersih yang mengalir, sabun dan lap tangan.
Dapat dilihat dari sekolah yang mempunyai dan tidak mempunyai UKS
sama-sama belum memiliki fasilitas CTPS yang memadai, karena sekolah tidak
mempunyai anggaran dana untuk pembuatan fasilitas CTPS dan pihak sekolah
mengganggap bahwa murid-muridnya dapat mencuci tangan di toilet atau WC
yang tersedia.
Pihak sekolah diharapkan segera mengatasi hal tersebut karena cuci tangan
pakai sabun sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit terutama
kecacingan dan diare. Terutama sekolah yang sudah mempunyai UKS seharusnya
pakai sabun dapat mendukung murid untuk melaksanakan PHBS. Pihak sekolah
dapat mengatasi hal tersebut seperti membuat tempat air mengalir dari galon air
minum yang tidak digunakan lagi, seperti yang dilakukan oleh salah satu sekolah
yang tidak mempunyai UKS. Pihak sekolah membuat inovasi dengan
memanfaatkan galon air minum yang dipasang keran untuk pengganti fasilitas
CTPS.
Menurut DepKes RI ( 2008), seluruh anggota masyarakat( murid, guru,
staf sekolah) harus mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air kecil/besar,
sesudah beraktifitas atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air
yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang ada
pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga
dapat membunuh kuman yang ada di tangan sehingga menjadi bersih dan bebas
dari kuman serta dapat mencegah terajadinya penularan penyakit diare, demam
tifoid, kecacingan, dan lain-lain.
5.2.2 Kantin Sekolah
Fasilitas kantin sehat pada sekolah yang mempunyai UKS sudah
memenuhi syarat kantin sehat, hal ini dapat dilihat dengan tingginya kriteria
observasi yang dipenuhi oleh pihak sekolah, bahkan ada satu SD yang memenuhi
semua kriteria observasi tentang kantin. Tetapi masih ada sekolah yang hanya
memenuhi 5 dari 10 kriteria kantin sehat. Kriteria penilaian yang tidak terpenuhi
yaitu tidak terdapat tempat cuci tangan, tidak terdapat tempat sampah yang
(penjepit). Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan pihak pengelola kantin
tentang kantin sehat dan kurangnya perhatian pihak sekolah untuk memberikan
pengetahuan mengenai kantin yang sehat.
Sekolah yang tidak mempunyai UKS terdapat 4 atau 5 kriteria observasi
yang tidak terpenuhi, salah satunya lokasi kantin yang tidak strategis dan sempit.
Lokasi kantin pada sekolah tersebut dekat dari tempat penampungan sampah yang
tidak tertutup dan kamar mandi/ toilet dengan jarak yang kurang dari 10 meter.
Hal ini disebabkan kurangnya lahan di sekolah untuk mendirikan kantin, sehingga
kantin menjadi tidak sehat karena dekat dengan tempat pembuangan sampah yang
dapat menjadi sarang vektor pembawa penyakit seperti lalat yang bisa mencemari
makanan yang dihinggapinya.
Salah satu syarat kantin sehat yaitu lokasi kantin tidak berhadapan
langsung dengan toilet atau WC, terlindung dan cukup jauh dari sumber
pencemaran atau tempat pembuangan sampah (KKP Wonogiri, 2014).
5.2.3 Kamar mandi/WC/ Jamban
Pada sekolah yang mempunyai UKS dari 8 kriteria penilaian jamban sehat
rata-rata sekolah hampir memenuhi semua kriteria, jamban atau toilet terletak jauh
dari ruang belajar dan ruang uks sehingga bau dari toliet atau jamban tidak
tercium oleh murid yang sedang belajar di ruang kelas, dan lantai tidak terdapat
genangan air, masing-masing sekolah hanya memiliki 2 wc/ jamban. Jamban yang
hanya berjumlah dua buah dianggap mampu mencukupi kebutuhan murid, hal ini
dan kelas siang. Jamban dalam keadaan bersih hal ini dikarenakan air bersih yang
tersedia cukup dan sekolah memiliki petugas kebersihan yang membersihkan
jamban setiap harinya.
Sedangkan pada sekolah yang tidak mempunyai UKS lantai toilet/WC
tidak digenangi air, bak penampungan air tidak menjadi tempat perindukan
nyamuk karena sekolah mempunyai petugas yang membersihkan toilet/WC, ada
air bersih yang mengalir dan ada satu sekolah yang tidak memiliki air yang
mengalir karena pada siang hari sumber air bersih yaitu PDAM pada siang hari
sering tidak mengalir/mati, toilet ada yang bersih ada yang berbau tetapi tidak
mengganggu karena jauh dari ruang belajar. Jamban hanya berjumlah dua buah
dirasakan telah mencukupi oleh sekolah karena tidak adanya antrian panjang
murid di depan jamban dan seluruh murid juga tidak masuk sekolah dalam waktu
bersamaan.
Secara keseluruhan toilet atau jamban di sekolah yang mempunyai UKS
dan tidak mempunyai UKS adalah baik.
5.2.4 Sarana atau Tempat Olahraga yang Memadai
Sekolah yang mempunyai dan tidak mempunyai UKS memiliki tempat
olahraga yang bersih dan tidak becek serta luas, sehingga memungkinkan bagi
murid sekolah untuk berolahraga dan beraktivitas sesering mungkin. Hal ini dapat
mendukung salah satu indikator PHBS di tatanan sekolah yaitu berolahraga secara
teratur.