• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Hardiness pada Karyawan Perusahaan E-commerce di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Hardiness pada Karyawan Perusahaan E-commerce di Kota Medan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A

(2)

No.

SKALA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Saya bermaksud mengadakan penelitian di bidang Psikologi Industri & Organisasi. Untuk itu Saya membutuhkan sejumlah data yang hanya akan Saya peroleh dengan adanya kerja sama dari Anda dalam mengisi kuesioner ini.

Kuesioner ini terdiri dari 14 pernyataan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Untuk itu Saya mengharapkan agar Anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik. Jika telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban Anda, karena saya mengharapkan tidak ada pernyataan yang terlewati.

Bantuan Anda dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(4)

IDENTITAS DIRI

Nama (Inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin* : Laki-laki / Perempuan

Status* : Menikah / Belum Menikah

Suku :

Tingkat Pendidikan :

Posisi di Tempat Kerja :

Lama Bekerja :

(5)

Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut. Saudara/i diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri Saudara/i, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:

PETUNJUK PENGISIAN

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

N : Netral

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Contoh:

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya selalu mematuhi perintah

atasan saya. X

Bila Saudara/i ingin mengganti jawaban yang telah Saudara/i berikan sebelumnya, coret tanda silang (X) sebelumnya dengan dua garis (=), dan berikan tanda silang (X) pada pilihan yang menurut Anda sesuai.

Contoh:

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya selalu mematuhi perintah

atasan saya. X X

(6)

No. SKALA

PERNYATAAN STS TS N S SS

1. Saya senang jika diberikan tugas-tugas diluar kemampuan saya, karena hal tersebut dapat membantu saya berkembang. 2. Saya tidak dapat menghindari

kejadian stres di tempat kerja. 3. Pekerjaan yang berat membuat

saya semakin pandai.

4. Saya seringkali mengabaikan masalah di tempat kerja. 5. Saya tetap akan mengerjakan

pekerjaan saya, walaupun rasanya tidak mugkin untuk diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. 6. Saya tidak tahu apa yang harus

saya lakukan ketika kesulitan mengerjakan tugas.

7. Apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan, saya akan bertanya kepada kerabat-kerabat saya di tempat kerja.

8. Saya tidak takut menghadapi masalah di tempat kerja, karena saya selalu akan dapat

mengendalikannya.

9. Saya memiliki kepribadian yang tangguh untuk menyelesaikan tugas-tugas kantor.

10. Sesulit apapun tugas yang saya peroleh, tidak akan membuat saya keluar dari pekerjaan.

11. Saya lebih menyukai bekerja sendiri.

(7)

13. Memiliki hubungan dekat dengan kerabat kerja, membuat saya merasa dirugikan

14. Saya seringkali terlambat pada jam kerja yang telah ditentukan.

MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA,

PASTIKAN TIDAK ADA YANG KOSONG.

(8)

LAMPIRAN B

(9)
(10)

Scale Mean if

2) Pengolahan II: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(11)

Item-Total Statistics

3) Pengolahan III: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(12)

Item-Total Statistics

4) Pengolahan IV: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(13)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

AITEM1 47.56 26.448 .407 .732

AITEM10 48.87 25.413 .411 .730

AITEM14 48.65 25.995 .272 .751

AITEM15 48.04 26.548 .306 .742

AITEM17 47.31 25.903 .514 .722

AITEM18 47.35 27.329 .319 .740

AITEM21 47.71 27.150 .402 .734

AITEM22 47.73 26.671 .345 .737

AITEM23 47.42 26.837 .472 .729

AITEM26 47.69 27.394 .218 .752

AITEM27 47.77 25.789 .486 .723

AITEM30 48.37 25.883 .346 .738

AITEM31 48.04 27.136 .393 .734

(14)

LAMPIRAN C

(15)

Data Mentah Subjek Penelitian

Subjek Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 3 2 4 4 5 2 5 3 4 3 3 4 3 2

2 5 3 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4

3 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 5

4 4 3 5 3 5 3 5 3 3 3 5 5 4 5

5 3 1 2 1 2 4 2 3 2 4 4 4 5 2

6 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3

7 5 3 4 4 4 3 5 2 4 3 3 5 5 2

8 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2

9 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3

10 3 2 3 4 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3

11 3 2 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 1

12 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3

13 4 2 5 4 5 2 4 4 4 2 1 5 4 4

14 3 4 4 3 4 2 5 4 5 5 3 5 5 5

15 5 2 4 4 4 2 5 4 4 3 5 4 3 4

16 3 2 4 4 3 2 5 3 3 3 3 3 3 2

17 4 2 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 4 3

(16)

Subjek Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

19 4 2 5 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 5

20 3 2 4 4 2 1 4 4 4 2 1 4 5 4

21 4 3 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 3

22 5 2 5 5 4 2 4 3 4 4 2 5 3 1

23 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4

24 4 2 4 4 4 2 5 4 3 4 3 4 4 5

25 4 3 4 4 5 2 5 3 4 4 5 5 4 3

26 5 1 4 3 4 4 4 4 5 4 2 4 4 1

27 5 1 4 5 4 1 5 4 3 5 5 4 5 5

28 5 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4

29 5 3 5 5 5 1 5 5 5 4 4 5 5 4

30 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 5 4 3

31 4 2 3 2 4 2 5 4 4 4 3 5 5 1

32 4 4 5 3 4 2 4 3 5 5 5 3 4 2

33 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3

34 5 2 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 5 3

35 5 2 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 5 3

36 5 5 4 5 3 3 5 3 4 5 4 4 5 5

37 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 3 4 5 5

(17)

Subjek Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

39 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4

40 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4

41 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 5 5

42 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 5 4

43 5 4 5 3 4 2 5 4 4 5 4 4 5 4

44 4 3 4 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5 4

45 3 3 4 3 5 1 4 4 4 4 2 4 4 2

46 4 4 5 3 5 1 5 5 5 4 5 5 5 3

47 4 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2

48 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2

49 4 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2

50 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2

51 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 3 5 5 5

52 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3

53 4 4 5 3 4 2 5 4 4 3 2 4 4 1

54 4 1 4 4 4 1 5 2 4 2 4 3 4 5

55 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

56 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5

57 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 5 2

(18)

Subjek Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

59 5 3 4 3 4 1 3 3 4 4 1 4 5 2

60 4 3 4 4 4 2 5 3 4 3 1 4 5 3

61 5 1 5 5 4 2 1 4 5 5 2 1 5 3

62 3 4 5 4 4 1 5 4 5 5 4 5 5 5

63 5 1 5 5 5 1 4 5 5 5 1 5 5 3

64 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 1 2

65 3 4 4 4 4 2 5 3 4 4 3 4 5 5

66 5 4 5 5 4 1 4 4 5 5 3 5 5 5

67 4 1 3 3 5 1 5 3 3 5 4 5 3 5

68 4 2 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 5

69 5 3 5 4 5 1 5 4 5 5 4 5 5 4

70 4 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 4 5

71 5 3 4 3 4 1 5 4 4 5 3 5 4 4

72 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 1

73 4 4 5 4 3 2 5 3 4 4 4 4 4 2

74 5 3 5 4 5 1 5 2 4 4 5 4 4 5

75 4 2 4 5 3 2 5 3 4 4 3 4 5 3

76 4 4 4 5 4 1 5 3 2 4 5 3 5 3

77 5 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5 5 4

(19)

Subjek Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

79 5 4 5 4 4 1 5 4 4 5 3 2 4 5

80 5 3 3 4 5 1 5 3 4 4 3 5 5 5

81 5 4 5 5 4 2 4 4 4 5 4 5 5 4

82 4 3 5 4 2 2 5 4 4 4 2 5 5 4

83 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 1 3 3 4

84 5 2 5 2 5 2 5 2 4 4 4 5 5 3

85 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4

86 5 3 4 2 3 1 4 4 4 3 3 4 5 5

87 5 4 5 5 5 1 4 5 5 5 4 5 3 5

88 4 1 5 3 5 2 5 3 4 4 3 4 4 3

89 5 2 5 5 5 2 5 4 4 4 1 5 3 2

90 4 3 4 4 4 1 5 4 4 4 5 5 5 4

91 4 4 4 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 4

92 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 2 3 4 1

93 3 2 5 2 2 2 5 5 3 2 1 2 3 3

94 5 3 5 3 3 3 5 3 4 3 5 4 1 2

95 2 1 3 4 5 4 2 2 5 5 4 2 3 1

96 4 4 5 2 4 3 2 4 2 2 3 3 5 2

97 5 2 4 3 2 2 3 3 4 3 1 5 4 3

(20)

Subjek Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

99 3 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 2 3 5

100 4 3 3 2 3 5 3 3 4 2 3 4 3 2

101 5 1 4 3 5 3 4 4 5 3 4 3 2 4

102 3 4 4 3 2 2 5 4 3 2 5 2 3 3

103 3 1 3 2 5 3 2 3 5 2 2 5 2 5

104 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2

105 4 3 3 4 4 2 5 2 3 5 3 3 3 1

106 5 4 5 4 2 5 5 3 5 3 1 2 5 3

107 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 2 5

108 4 2 4 5 3 1 3 3 5 2 2 5 3 4

(21)

LAMPIRAN D

(22)

1) Uji Asumsi (Normalitas)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SKOR

N 109

Normal Parametersa,,b Mean 50.77

Std. Deviation 5.539

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .738

Asymp. Sig. (2-tailed) .648

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

2) Hasil Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

SKOR 109 39 66 5534 50.77 .531 5.539

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Andam, Z. R. (2003). E-commerce and e-business. Manila, Philippines: e-ASEAN Task Force.

Abdullah, Syarif. (16 Februari 2017). Menkominfo fasilitasi investor asing bagi

“e-commerce”. Diunduh dari

https://www.kominfo.go.id/content/detail/6043/menkominfo-fasilitasi-investor-asing-bagi-e-commerce/0/sorotan_media.

Azwar, Saifuddin. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset.

Badan Pusat Statistik. (5 Januari 2017). Kependudukan Kota Medan. Diunduh dari https://medankota.bps.go.id/

Bartone, P. T., & Priest, R. F. (2001). Sex Differences in Hardiness and Health among West Point Cadets. Presented at the 13th Annual Convention of the American Psychological Society, Toronto.

Bisonnette, M. (1998). Optimism, hardiness and resiliency: A review of the literature prepared for the child and family partnership project. Revista de Psicopatología y Psicología Clínica, 11 (3), 125-146.

Bue, S. L. (2015). Hardiness in the hearth of the military.(Disertasi). University of Leuven, Belgium.

Carston, M. C., & Gardner, D. (2009). Cognitive hardiness in the New Zealand Military. New Zealand Journal of Psychology, 38(3), 26-34.

Carolissen, L. K., & Smith, D. C. (2014). Motivating IT staff in a government organisation in South Africa. Proceedings of the e-Skills for Knowledge Production and Innovation Conference. 61-71.

(24)

Ciarrochi, J. A., Amy Y. C., & Caputi, P. (2000). A critical evaluation of the emotional intelligence construct. Personality and Individual Differences, (28),539-561.

De Vera, R. (2004). Employment impact of business-to-consumer e-commerce on Philippine workers. Philipine APEC Study Center Network, (2), 1-77. Dina, W. A. (2013). Analisis dampak penerapan sistem e-commerce terhadap

pengendalian internal perusahaan sebagai akibat perkembangan teknologi informasi. Jurnal Akuntansi UNESA, 2(1),1-26.

Fields, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. (3rd ed.). London: SAGE Publications Ltd.

Fingar, P., & Kumar, H. (2000). Enterprise e-commerce. Tampa, Florida: Meghan-Kiffer Press.

Gangeshwer, D. K. (2013). E-commerce or internet marketing: A business review from Indian context. International Journal of u- and e- Service, Science and Technology, 6(6),187-194.

Goenawan, M. (1 Juli 2015). RPP E-commerce yang Bikin Gemes. Diunduh dari http://inet.detik.com/read/2015/07/01/142113/2957501/398/

Hadi, Sutrisno. (2002). Metodologi Research (Jilid I).Yogyakarta: Andi Offset. Hajebi, A., Emami, H., Hosseinzadeh, M., & Khajeian, A. (2016). A study of the

mental health and psychological hardiness of the staff at the pars special economic energy zone in Iran: A cross-sectional study. Health Scope, 5(2), 1-6.

Indrajit, D. R. (2002). Electronic Commerce: Strategi dan Konsep Bisnis di Dunia Maya. Jakarta: APTIKOM.

Judkins, Sharon. (2005). Hardiness, job satisfaction, and stress among home health nurses. Home Health Care Management & Practice, 2(17), 113-118.

(25)

Klaus, T., Lerouge, C., Blanton, J. E. (2014). System developer’s nature of work characteristics and their relationship with organizatinal commitment and job satisfaction. Journal of Information Technology Management, 25(1), 1-19.

Maddi, S. L. (2013). Hardiness turning stressfull circumtances into resilient growth. California: Springer.

Margiati, L. (1999). Stres kerja: Penyebab dan alternatif permasalahannya.

Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 7(3), 71-80.

Matsumoto, D., Juang, L. (2008). Culture and Psychology: 4th edition. United States: Thomson Wadsworth.

Molla, A. & Licker, P. S. (2001). E-commerce systems success: An attempt to extend and respecify the Delone and Maclean Model of is Success.

Journal of Electronic Commerce Research, 2(4), 131-141.

Moreno-Jiménez, B., Rodríguez-Muñoz, A., Hernández, E. G.& Blanco, L.M. (2014). Development and validation of the occupational hardiness questionnaire. Psicothema, 26(2), 207-214.

Noviansyah, Z. (2011). Pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 9(18), 43-58.

Nurhendar, S. (2007). Pengaruh stres kerja dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi (studi kasus pada CV. Aneka Ilmu Semarang). (Tesis). Diponegoro University, Semarang.

Olivia, D. O. (2014). Kepribadian hardiness dengan prestasi kerja pada karyawan bank. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 115-129.

Panji, Aditya. (19 Februari 2016). Tiga Tantangan Industri E-commerce di Indonesia. Diunduh dari

http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151028172737-185-87988/ Pemerintah Kota Medan. (5 Januari 2017). Kependudukan Kecamatan Kota

Medan. Diunduh dari http://medankota.pemkomedan.go.id/kependudukan/ Qaddumi, H. (2011). The influence of selected demographic variables on

(26)

Rel. (16 Januari 2017). Pertumbuhan E-commerce di Medan Cukup Pesat | AXI Hadir untuk Kemudahan Layanan B2B. Diunduh dari

https://www.jurnalasia.com/bisnis/pertumbuhan-e-commerce-di-medan-cukup-pesat-axi-hadir-untuk-kemudahan-layanan-b2b/

Sandhu., Sharma. K. S., & A., Singh. (2009). Personality hardiness of Indian coaches in relation to their age and coaching experience.Journal of Exercise Science and Physiotherapy, 5(1), 38-41.

Sarafino, E. P. (2011). Health Psychology: Biopsychosoical Interaction 7th ed.

New York: John Wiley & Sons, Inc.

Saragih, Susanti. (2010). Pengaruh work exhaustion terhadap keinginan untuk berpindah: Studi pada tenaga kerja IT di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 8(2),1-14.

Shepperd, J., & Kashani, J. (1991). The relationship of hardiness, gender and stress to health outcomes in adolescents. Journal of Personality, 59(4), 747-768.

Soderstrom, Mike. C. (2000). The relationship of hardiness, coping strategies, and perceived stress to symptoms of illness. Journal of Behavioral Medicine, 23(3), 311-328.

Sugiyono, P. D. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susetio, Jerfi (6 Januari 2017). Gojek Segera Hadir di Medan. Diunduh dari http://medan.tribunnews.com/2015/11/11/gojek-segera-hadir-di-medan Terzi, N. (2011). The impact of e-commerce on international trade and

employment. Procedia Social and Behavioral Sciences, (24), 745-753. The Nielsen Company. (18 Maret 2016). E-commerce: Evolution or Revolution.

Diunduh dari http://s1.q4cdn.com/199638165/files/doc_financials/Nielsen-Global-E-commerce-Report-August-2014.pdf

Thatcher, J. B., Liu, Y., Stepina, L. P., Goodman, J. M., & Treadway, D. C. (2006). IT worker turnover: an empirical examination of intrinsic motivation. ACM SIGMIS Database, 37(2-3), 133-146

Uriesi, S. (2016). Pay satisfaction and work meaningfullness as factors of IT professionals’turnover intentions: an investigation in the romanian context.

(27)

Vinothkumar, M. S. (2009). Hardiness personality, self-esteem and occupational stress among IT professionals. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, (35),48-56.

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

I. Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif artinya semua informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka, diolah dengan metode statistika (Azwar, 1998). Penelitian ini menggambarkan hardiness pada karyawan perusahaan e-commerce

dengan bantuan Statistical Package for Solution Sciences (selanjutnya disebut SPSS) 17.0 for windows, Spreadsheet by Google dan Microsoft Office Excel 2007.

II. Identifikasi Variabel penelitian

Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 1998). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variabel tunggal yaitu

Hardiness yang diungkapkan oleh Maddi (2013) dalam beberapa aspek.

III. Definisi Operasional

(29)

a. Hardiness

Hardiness merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan, mengatasi dan mengubah kondisi yang tidak diharapkan untuk mencapai hal yang diharapkan. Kobasa (1982; Maddi, 2013) menjelaskan bahwa terdapat aspek dalam Hardiness, yaitu tantangan, kontrol dan komitmen.Hardiness dapat diukur dengan Skala Hardiness, skor hardiness

yang tinggi mengindikasikan kekuatan kontrol, komitmen dan keberanian menerima tantangan. Sedangkan hardinessyang rendah diindikasikan dengan kurangnya kontrol, komitmen dan keberanian dalam menerima tantangan.

b. Perusahaan E-commerce

Perusahaan e-commerce merupakan perusahaan dagang barang, jasa dan informasi berbasis teknologi informasi yang bertugas untuk mengirimkan, memberikan dan menyediakan barang, jasa dan informasi kepada pelanggan. Andam (2003) mengelompokkan lima tipe perusahaan

e-commerce, yaitu Businness to Businnesss commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-e-commerce),

Business to Government e-commerce(B2G e-commerce), Consumer to

(30)

IV. Populasi dan Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh individu atau penduduk yang menjadi sasaran untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan e-commerceyang bekerja di Kota Medan.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang langsung dikenai penelitian (Sugiyono, 2012).

1. Metode Pengambilan sampel

Peneliti menentukan jenis pengambilan sampel dengan menggunakan

nonprobability sampling dalam bentuk accidental sampling. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada masing-masing anggota populasi, untuk dipilih menjadi responden. Salah satu bentuk nonprobability sampling adalah

(31)

2. Metode Menentukan Jumlah Sampel

Menyadari banyaknya jumlah populasi, peneliti kemudian menentukan jumlah sampel dengan teknik kuota sampling. Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu sampai jumlah yang dibutuhkan (Sugiyono, 2012). Maka, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 109 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan.

3. Karakteristik Sampel

Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi atau perusahaan e-commerce di Kota Medan.

V. Metode Alat Ukur

Perencanaan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sebuah skala yang akan disusun oleh peneliti, yaitu Skala Hardiness. Azwar

(32)

Hadi (2002) juga menyatakan bahwa skala psikologis memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Subjek dapat mengungkapkan hal yang benar dan dapat dipercaya. 2. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.

3. Subjek dapat menginterpretasi pernyataan-pernyataan sesuai dengan apa yang di maksud peneliti.

Demikian peneliti mempertimbangkan menggunakan skala sebagai metode alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Skala Hardiness

Skala hardiness dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek

hardiness yang dikemukakan oleh Maddi (2013). Aitem-aitem yang disusun dalam skala hardiness mengacu pada tiga aspek, yaitu Kontrol, Komitmen dan Tantangan. Masing-masing aspek melahirkan dua indikator perilaku yang kemudian di representasikan ke dalam bentuk-bentuk pernyataan favorable dan unvaforable.Azwar (2012) menyatakan bahwa

(33)

Tabel 1. Blue print skala Hardiness

No. Aspek Indikator Prilaku Aitem Jumlah

(34)

Model skala ini menggunakan skala likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki bobot yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis aitemnya baik itu favorable dan unfavorable. Berikut merupakan bobot penilaian aitem favorable, STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5 dan berikut merupakan bobot penilaian aitem unfavorable, STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, SS = 1.

VI. Pengujian Alat Ukur

a. Uji Validitas

(35)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan konsep yang digunakan untuk menyatakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas mempunyai nama lain yaitu keterpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek tidak berubah (Azwar, 1998). Pengujian reabilitas penelitian ini menggunakan pendekatan alpha cronbach

melalui software SPSS version 17.00 for Windows.

c. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem atau diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat kemampuan aitem dalam membedakan antara individu atau kelompok yang tidak memiliki atribut dengan yang memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2012). Pengujian daya diskriminasi aitem menggunakan perhitungan statistika yang diolah dalam software SPSS version 17.00 for Windows. Azwar (2012) menyatakan, aitem yang baik memiliki kriteriarix ≥ 0.30, namun apabila aitem

tidak memenuhi jumlah yang diinginkan dan kurang merepresentasikan indikator, maka peneliti dapatmenurunkan kriteria pemilihan aitem menjadi rix

≥ 0.25.

d. Uji Normalitas

(36)

signifikansi atau probabilitas (p) < 0.05. peneliti kemudian menguji normalitas data dengan menggunakan software SPSS 17.00 kemudian menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

VII. Hasil Analisa Uji Alat Ukur

Pengujian alat ukur menghasilkan 14 aitem, dari 38 aitem yang dilakukan uji coba. Hasil uji coba terhadap 14 aitem ini menyatakan bahwa skala hardiness

menurut Maddi (2013) yang dikembangkan oleh peneliti adalah valid dan reliabel. Setelah dilakukan pengujian melalui software SPSS version 17.00 for Windows maka nilai reliabilitas dengan pendekatan Cronbach’s Alpha adalah 0.768.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur

Cronbach’s Alpha

Jumlah aitem

0.768 14

Peneliti juga menguji daya beda aitem dengan menggunakan software SPSS version 17.00 for Windows, dan menghasilkan corrected item-total correlation yang bergerak dari 0.268 - 0.583. Peneliti meggunakan kriteria pemilihan aitem rix ≥ 0.25, dikarenakan aitem tidak memenuhi jumlah yang

diinginkan dan kurang merepresentasikan indikator apabila menggunakan kriteria rix ≥ 0.50. Tabel 3 memaparkan 14 aitem yang dianggap lolos uji coba alat ukur.

(37)

tantangan terdapat 3 (tiga) aitem, pada aspek komitmen terdapat 6 (enam) aitem dan pada aspek control terdapat 5 (lima) aitem.

Tabel 3. Hasil Analisa Alat Ukur

No Aspek Indikator Prilaku

Aitem Corrected yang terjadi, dari pada

(38)

VIII. Pelaksanaan Penelitian

a. Persiapan Penelitian

1. Pembuatan Alat Ukur

Peneliti membuat alat ukur dengan menggunakan aspek-aspek dari Maddi (2013) mengenai variabel Hardiness. Pembuatan alat ukur dibantu oleh professional judgement, yaitu dosen pembimbing. Peneliti membuatblueprint terlebih dahulu dalam membantu mengelompokan indikator dan aitem yang akan diuji.

2. Uji Coba Alat Ukur

Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan dengan menyebarkan skala hardiness kepada karyawan perusahaan e-commerce, baik di Kota Medan maupun luar Kota Medan..

b. Pelaksanaan Penelitian

(39)

Setelah izin tersampaikan, peneliti membagikan kuisioner baik di hari yang sama penyampaian izin ataupun tidak, hal ini disesuaikan dengan kesepakatan dengan pihak perusahaan. Pembagian kuisioner dilakukan dengan membagikan skala secara langsung dalam bentuk paper dan dalam bentuk link

menggunakan aplikasi google.docs. Peneliti kemudian menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dengan membagikan reward.

IX. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik. Analisis ini digunakan dengan alasan bahwa analisis statistik dapat mewujudkan kesimpulan penelitian dengan memperhitungkan faktor kesalihan. Alasan ini digunakan bahwa statistik bekerja dengan angka-angka yang bersifat objektif dan universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. Data dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik, yang dapat bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal (Hadi, 2002).

X. Deskripsi Hasil Penelitian

(40)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gambaran

Hardiness pada Perusahaan E-commerce di Kota Medan. Pembahasan akan dijelaskan setelah hasil penelitian dipaparkan dengan menggunakanbantuan

Statistical Package for Solution Sciences (selanjutnya disebut SPSS) 17.0 for

windows. Sebelumnya, peneliti akan menjelaskan gambaran penelitian terlebih dahulu kemudian hasil penelitian dan pembahasan.

I. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sampel penelitian adalah seluruh karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. Berikut merupakan gambaran umum dari 109 orang karyawan perusahaan e-commerce di Kota Medan.

a. Gambaran berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan gambaran umumnya, Tabel 4 memaparkan presentase dan jumlah karyawan Laki-laki dan Perempuan keseluruhan subjek.

Tabel 4. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentasi

Perempuan 56 51.4%

Laki-Laki 53 48.6%

(41)

Berdasarkan data pada tabel diatas, dikatakan bahwa jumlah karyawan perempuan pada perusahaan e-commerce di Kota Medan adalah 56 orang dengan presentase, 57.8%. Sedangkan jumlah karyawan laki-laki adalah 53 orang dengan presentase 42.2%.

b. Gambaran berdasarkan Suku

Suku adalah sekelompok orang yang terikat secara biologis, menganut nilai-nilai dan norma yang sama (Matsumoto, 2008). Berdasarkan gambaran umum ditinjau dari masing-masing suku, berikut merupakan presentase dan jumlah karyawan yang digambarkan melalui Tabel 5.

Tabel 5. Gambaran Subjek berdasarkan Suku

Suku Frekuensi (N) Persentasi

Batak 57 52.3%

Berdasarkan Tabel diatas, dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan

(42)

c. Gambaran berdasarkan Status Pernikahan

Hajebi, Emami, Hosseinzadeh, dan Khajeian (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa status pernikahan memiliki hubungan dengan hardiness karyawan. Berdasarkan gambaran umum, berikut merupakan data demografis status pernikahan karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. Tabel 6 menjelaskan jumlah karyawan yang sudah menikah dan belum menikah.

Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Frekuensi (N)

Persentasi

Belum Menikah 102 93.6%

Menikah 7 6.4%

Total 109 100%

Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang belum menikah sebanyak 102 orang dengan presentase 93.6%, dan karyawan yang sudah menikah sebanyak 7 (tujuh) orang dengan presentase 6.4%.

d. Gambaran Berdasarkan Usia

(43)

Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Usia

Tabel 7 menunjukan terdapat 66 karyawan berusia 20-24 tahun dengan presentase 60.6%, 40 karyawan berusia 25-29 tahun dengan presentase 36.7%, dan tiga karyawan berusia diatas 30 tahun (>30 tahun).

e. Gambaran Berdasarkan Lama Bekerja

Gambaran umum karyawan dilihat dari lamanya bekerja dapat bervariasi. Peneliti mengelompokan gambaran tersebut menjadi 6 (enam) kelompok, yaitu lama bekerja 1-3 bulan, 4-6 bulan, 7-9 bulan, 10-12 bulan, 1 (satu) tahun dan 2 (dua) tahun. Hasil penelitian menemukan, karyawan e-commerce dengan lama masa bekerja 1 (satu) tahun memiliki jumlah subjek terbanyak, dengan presentase 20.2% yaitu sebanyak 22 orang karyawan. Berikut gambaran kelompok lainnya pada Tabel 8.

Tabel 8. Gambaran Subjek berdasarkan Lama Bekerja

(44)

Data diatas juga menunjukan, kelompok karyawan dengan lama masa bekerja 1-3 bulan berjumlah 21 orang dengan presentase 19.3%. Selanjutnya karyawan dengan lama masa kerja 4-6 bulan dan 10-12 bulan dengan jumlah yang sama yaitu 18 orang dan presentase 16.5%. Dua posisi terakhir terdapat karyawan dengan lama masa bekerja 7 – 9 bulan dengan jumlah 16 orang karyawan dan presentase 14.7 %. Terakhir adalah karyawan dengan lama masa bekerja 2 tahun dengan presentase 12.8% berjumlah 14 orang.

f. Gambaran Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu penentu keberhasilan seseorang. Berikut merupakan gambaran umum subjek dilihat dari tingkat pendidikannya.

Tabel 9. Gambaran Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi (N)

(45)

akhirSekolah Menengah Atas(SMA) dengan jumlah 13 orang karyawan dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dengan jumlah 1 (satu) orang karyawan.

g. Gambaran Berdasarkan Posisi di Tempat Kerja

Judkins (2005) menyatakan bahwa, posisi manager dalam studi yang dilakukannya memiliki hubungan dengan variabel psikologi yaitu

hardiness.Berikut merupakan gambaran subjek apabila digolongkan dengan posisinya di tempat kerja.

Tabel 10. Gambaran Subjek berdasarkan Posisi di Tempat Kerja

Posisi di Tempat Kerja Frekuensi (N) Persentasi

Staff 89 81.7%

Manager 14 12.8%

CEO 6 5.5%

Total 109 100%

Berdasarkan Tabel 10, seubjek dibedakan menjadi 3 posisi yang berbeda, yaitu Staff, Manager dan Chief Executive Officer(CEO). Terdapat 89 orang subjek yang bekerja sebagai staff, 14 orang subjek yang bekerja sebagai manager dan 6 orang subjek sebagai Chief Executive Officer CEO.

h. Gambaran Berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce

Perusahaan e-commerce dapat digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu Businness to Businnesss e-commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer commerce (B2C commerce), Business to Government

(46)

e-commerce) dan Mobile e-commerce (Andam, 2003). Masing-masing tipe perusahaan e-commerce memiliki detail yang berbeda-beda dalam hal sumber daya, tujuan dan hal-hal yang mempengaruhinya. Berikut merupakan gambaran subjek ditinjau dari tipe perusahaan e-commerce

pada tempat mereka bekerja.

Tabel 11. Gambaran Subjek berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce

Tipe Perusahaan Frekuensi (N)

Persentasi

Business to Consumer (B2C) 97 89%

Business to Business (B2B) 6 5.5%

Business to Government (B2G) 2 1.8%

Consumer to Consumer (C2C) 2 1.8%

E-mobile 2 1.8%

Total 109 100%

Tabel 11. diatas menunjukan bahwa 89% sampel bekerja pada perusahaan Business to Consumers e-commerce (B2C), yaitu berjumlah 97 orang. Subjek lainnya bekerja pada perusahaan Business to Business e-commerce (B2B) dengan jumlah 6 (enam) orang karyawan. Urutan tiga terakhir diisi oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce

(47)

II. Hasil Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian terhadap kenormalan data (Azwar, 2012). Berikut merupakan hasil uji normalitas data pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data

N One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test.

109 0.738

Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) > 0.05, sebaliknya data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) < 0.05. Peneliti kemudian menguji normalitas data dengan menggunakan software SPSS 17.00 kemudian menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Ditemukan hasil uji normalitas data 0.738, oleh sebab itu data dapat dikatakan normal karena (p) > 0.05.

b. Hasil Penelitian Utama

(48)

for windows, sementara nilai hipotetik diperoleh dengan menggunakan rumus pada Tabel 13.

Tabel 13. Rumus Nilai Hipotetik

Berikutnya, rumus nilai hipotetik diterapkan pada masing-masing aspek hardiness dan menghasilkan data pada Tabel 14.

Tabel 14. Gambaran Skor Hardiness Karyawan

Variabel Jumlah Subjek

Rentang Nilai Nilai Empirik Nilai Hipotetik Min. Maks. Mean SD Mean SD

Tabel diatas menunjukan rentang nilai variabel hardiness adalah 27, bergerak dari rata-rata skor 39-66. Selanjutnya rata-rata skor variabel

hardiness yang diperoleh dari 109 subjek adalah 50.77 dengan standar deviasi 5.53. Peneliti juga menemukan rata-rata nilai hipotetikyaitu 42, sedangkan nilai standar deviasinya adalah 4.5. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata skor hardiness pada subjek penelitian (karyawan perusahaan e-commercedi Kota Medan) lebih tinggi dari rata-rata skor hardiness pada umumnya. Hal yang sama ditemukan pada ketiga aspek hardiness, yaitu tantangan, kontrol dan komitmen. Ditemukan bahwa rata-rata skor aspek

µ = 1

2 (����+ ����)ΣK

σ = 1

(49)

hardiness pada karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor aspek hardiness pada umumnya.

c. Kategorisasi Hardiness Karyawan

Pengelompokan rata-rata skor karyawan dilakukan dengan terlebih dulu menentukan kategori skornya. Peneliti mengelompokan karyawan ke dalam tiga kategorisasi, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah. Tabel 15 merupakan rumus yang digunakan dalam mengkategorisasikan skor, yaitu dengan menggunakan rumus standard errorfluktuasi skor (Azwar, 2012) sebagai berikut:

Tabel 15. Rumus Standar Eror Fluktuasi Skor Skala

Keterangan :

X = Mean pada skala

��

2

� = Taraf kepercayaan

�� = Standar Eror

Peneliti menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95% yang berarti sama dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil perhitungan standard error dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows,

yang kemudian dipaparkan pada Tabel 16. Selanjutnya, peneliti mengkalkulasikan rumus pengkategorian dengan menggunakan skor yang telah diperoleh, maka dihasilkan data sebagai berikut.

X ±�

2

(50)

Tabel 16. Pengelompokan Hardiness dan aspeknya pada Karyawan yang Bekerja pada Perusahaan E-commercedi Kota Medan Variabel Standard

Error

Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi (N)

Tabel diatas menunjukan pengelompokan kategorisasi dari masing-masing aspek menunjukan sampel yang dikategorikasikan memiliki skor tinggi lebih banyak terdapat pada aspek tantangan. Sedangkan aspek kontrol dan komitmen menunjukan lebih banyak jumlah sampel yang dikategorisasikan memilikiskor rendah. Secara keseluruhan, total skor rata-rata hardiness karyawan bergerak dari X >51.77 dengan kategorisasi tinggi, 49.77≤X ≤ 51.77 dengan kategorisasi sedang, dan X <49.77 dengan kategorisasi rendah. Da

III. Hasil Penelitian Tambahan berdasarkan Gambaran Subjek

(51)

a. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut merupakan data yang diperoleh dari 53 orang karyawan laki-laki dan 56 karyawan perempuan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan.

Tabel 17. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Tantangan Kontrol Komitmen Total Laki-laki

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa total rata-rata skor

hardiness pada karyawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan. Apabila dilihat dari aspek tantangan, karyawan laki-laki memiliki rata-rata skor 12.30, sedangkan perempuan 12.16. Pada aspek kontrol, laki-laki memiliki skor rata-rata 16.42, dan perempuan 15.82. Pada aspek komitmen, laki-laki memiliki skor rata-rata 22.60 dan perempuan 22.27. Keseluruhan skor ini kemudian dijumlahkan dan memperoleh skor total hardiness 51.31 untuk laki-laki dan 50.25 untuk perempuan.

b. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku

(52)

Tabel 18. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku

Suku Tantangan Kontrol Komitmen Total Aceh

Data diatas menunjukan skor rata-rata dan standard deviationhardiness karyawan e-commerce di Kota Medan berdasarkan masing-masing suku. Sebagai subjek dengan jumlah terbanyak, suku Batak memiliki rata-rata skor pada aspek tantangan yakni 12.14, aspek kontrol 16.05, komitmen 22.18 dengan total50.37. Menyusul Tionghoa dengan jumlah subjek 22 orang, yang memiliki skor rata-rata aspek tantangan 12.14, kontrol 16.59, komitmen 22.68 dengan total51.41. Apabila dilihat dari skor rata-rata tertinggi pada masing-masing aspek dan variabel, maka rata-rata skor tantangan tertinggi diperoleh suku Padang dengan skor 13.25, skor rata-rata aspek kontrol tertinggi diperoleh suku Aceh dengan skor 17.00, dan skor rata-rata aspek komitmen tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor 24.50. Terakhir, total skor rata-rata

(53)

c. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia

Berikut merupakan gambaran skorhardiness karyawan yang dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok berdasarkan usianya.

Tabel 19. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia

Usia Tantangan Kontrol Komitmen Total >30 Tahun

(54)

d. Gambaran Hardiness berdasarkan Status Pernikahan

Kelompok kategori ini terdiri dari karyawan yang belum menikah dan sudah menikah. Berikut merupakan gambaran hardiness sampel, dilihat dari status pernikahannya.

Tabel 20. Gambaran Hardiness berdasarkan Status Pernikahan

Status Tantangan Kontrol Komitmen Total Belum Menikah

(55)

e. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja

Masa lama bekerja karyawan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok. Berikut merupakan gambaran hardiness karyawan berdasarkan masa kerjanya.

Tabel 21. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja

Lama Kerja Tantangan Kontrol Komitmen Total 1 - 3 Bulan

(56)

keseluruhan pada aspek hardiness, rata-rata skor tertinggi diperoleh kelompok dengan lama bekerja 4-6 bulan dengan rata-rata skor 52.78. Rata-rata skor terendah variabel hardiness terdapat pada kelompok dengan lama masa kerja 7-9 bulan dengan skor 48.94.

f. Gambaran Hardiness berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut merupakan gambaran hardiness berdasarkan tingkat pendidikannya. Peneliti memperoleh 4 (empat) kelompok yang berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma III (D-III), dan Sarjana (Strata-I). Berikut merupakan hasilnya pada Tabel 22.

Tabel 22. Gambaran Hardiness berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Tantangan Kontrol Komitmen Total D3

(57)

komitmen, kelompok yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah SMK dengan nilai 27.00. Skor tertinggi secara keseluruhan diperoleh kelompok SMK dengan nilai 55.00, selanjutnya disusul oleh kelompok S1 dengan rata-rata 50.91.

g. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di Tempat Kerja

Berikut merupakan gambaran skor rata-rata hardiness karyawan pada perusahaan e-commerce di Kota Medan, dilihat dari posisinya di tempat kerja.

Tabel 23. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Posisi Tantangan Kontrol Komitmen Total Staff

Tabel 23 menunjukan rentang skor rata-rata aspek tantangan, kontrol dan komitmen pada hardiness dilihat dari 3 (tiga) posisi di tempat kerja. Aspek tantangan, kontrol dan komitmen memiliki skor tertinggi pada posisi kerja sebagai manager. Demikian dilihat dari keseluruhan total skor masing-masing aspek, dapat dilihat bahwa total skor rata-rata variabel

hardinesstertinggi terdapat pada sampel dengan posisi sebagai manager, disusul oleh sampel dengan posisi sebagai CEO (Chief Executive Officer)

(58)

h. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce

Andam (2003) mengelompokan perusahaan e-commerce menjadi 5 (lima) tipe perusahaan, yaitu Businness to Businnesss commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-e-commerce),

Business to Government e-commerce (B2G e-commerce), Consumer to

Consumer e-commerce (C2C e-commerce) dan Mobile e-commerce.

Berikut merupakan hasil penelitian pada Tabel 24.

Tabel 24. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce

Tipe Tantangan Kontrol Komitmen Total B2B

Beradasarkan data yang telah diperoleh, dapat dilihat skor yang berbeda-beda dari masing-masing aspek dan skor hardiness. Pada aspek tantangan, nilai rata-rata tertinggi terdapat pada karyawan yang bekerja di perusahaan e-commerce tipe Business to Government (B2G) dan

(59)

Selanjutnya, skor rata-rata tertinggi pada aspek komitmen terdapat pada tipe perusahaan Consumer to Consumer (C2C) e-commerce dengan skor 27.00. Secara keseluruhan pada aspek Hardiness, skor tertinggi dimiliki oleh subjek dengan tipe perusahaan Consumer to Consumer (C2C) e-commerce, yaitu 62.50.

Dikarenakan jumlah sampel terbanyak berasal dari perusahaan

Business to Consumer, maka berikut skor rata-ratanya pada variabel

hardiness dan masing-masing aspek. Pada aspek tantagan, tipe perusahaan

Business to Consumer (B2C) memiliki skor rata-rata 12.07, pada aspek control skor rata-ratanya adalah 15.99. Selanjutnya, pada aspek komitmen skor Business to Consumer mencapai 22.19 dan pada variabel hardiness

skor rata-ratanya adalah 50.25.

IV. Pembahasan

(60)

karakteriknya, kedua perusahaan ini memiliki spesifikasi dalam menggunakan teknologi informasi dan perangkat komputer untuk meningkatkan dan mengintegrasikan kualitas peranti lunak maupun peranti keras.

Selanjutnya, peneliti mengelompokan rata-rata skor karyawan ke dalam tiga kategorisasi, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah. Hasil penelitian pada variabel

hardiness dan masing-masing aspeknya menunjukan bahwa terdapat 36.7% hingga 44.9% subjek yang dikategorikan memiliki skor Tinggi. Terdapat juga 18.3% hingga 24.8% subjek dikategorikan memiliki skor Sedang pada masing-masing variabel. Pada kategorisasi skor rendah, terdapat 30.3% hingga 41.3% presentase jumlah karyawan pada maisng-masing variabel. Hal ini menunjukan bahwa karyawan e-commerce yang memiliki skor tinggi lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang memiliki skor rendah. Maddi (2013) menyatakan bahwa hardiness dalam setting organisasi dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Hasil data statistik diatas menunjukan rata-rata skor yang diperoleh dari 109 subjek adalah 50.77 dari rentang skor 39 hingga 66.

Apabila dilihat dari data demografis, peneliti menemukan bahwa

(61)

(Matsumoto, 2008). Apabila dilihat dari tingkatan skor rata-rata tertinggi, maka rata-rata skor Tantangan tertinggi diperoleh suku Padang dengan skor 13.25, Kontrol tertinggi diperoleh suku Aceh dengan skor 17.00, Komitmen tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor 24.50.

Data demografis lainnya yang mempengaruhi hardiness adalah usia.Sandhu, Sharma dan Singh (2009) menemukan bahwa usia memiliki hubungan dengan hardiness pada pelatih atlet di India. Hasil penelitian diatas menemukan skor rata-rata Hardiness paling tinggi diperoleh sampel berusia 20-24 Tahun dengan skor 51.45. Selanjutnya adalah Status Pernikahan, kelompok kategori ini terdiri dari karyawan yang Belum Menikah dan sudah Menikah, dilihat dari variabel Hardiness, skor rata-rata karyawan yang belum menikah, yaitu 50.87 dan karyawan yang sudah menikah 49.29. Howard (1996: Qaddumi, 2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kepribadian hardiness dengan status pernikahan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hajebi, Emami, Hosseinzadeh, dan Khajeian (2016) yang bahwa status pernikahan memiliki hubungan dengan hardiness karyawan.

(62)

Berdasarkan tingkat pendidikannya,peneliti memperoleh 4 (empat) kelompok yang berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda. Dapat dilihat bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) memiliki skor tertinggi dengan nilai 55.00, selanjutnya disusul oleh kelompok dengan pendidikan Sarjana(Strata-I) dengan rata-rata 50.91. Tingkat pendidikan dalam setting kerja memiliki pengaruh pada insentif atau gaji (Qaddumi, 2011) dan Intelligence Quotient (IQ) yang secara tidak langsung memiliki hubungan dengan hardiness (Goleman, 2002: Olivia, 2014).

(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas, bab ini akan menjelaskan beberapa kesimpulan dan saran. Saran dibagi menjadi dua, yaitu saran metodologis dan praktis. Berikut merupakan pemaparannya.

I. Kesimpulan

a. Rata-rata skor hardiness karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan lebih tinggi dari rata-rata skor hardiness pada umumnya.

b. Karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan yang memiliki kategori skor Tinggi lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang memiliki skor Rendah.

(64)

II. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan beberapa saran metodologis dan saran praktis sebagai berikut:

a. Saran Metodologis

i. Bagi penelitian selanjutnya yang hendak meneliti variabel

hardiness, diharapkan untuk memperbanyak jumlah aitem.

ii. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel-variabel lain yang berkaitan dengan hardiness pada perusahaan e-commerce.

b. Saran Praktis

i. Hasil penelitian diatas menemukan adanya faktor-faktor penting variabel hardiness pada setting perusahaan. Gambaran hardiness

(65)

BAB II

LANDASAN TEORI

I. Hardiness

a. Definisi

Konsep hardiness pertama kali dikemukakan oleh Kobasa (1979; Maddi, 2013) sebagai sumber dalam diri individu yang dapat mencegah dan menurunkan tingkat stres. Kobasa, Maddi dan Kahn (1982; Bue, 2015) juga mendefinisikan hardiness sebagai kumpulan karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai sumber pertahanan dalam menghadapi masa stres. Dalam bukunya, Maddi (2013) menjelaskan peran hardiness dalam setting pekerjaan, yaitu sebagai pola sikap dan strategi yang dapat membantu karyawan membalikan kondisi stres menjadi sebuah kesempatan untuk berkembang.

Carver (1989; Bernardo Moreno-Jiménez, 2014) menyatakan bahwa

(66)

keberanian ditandai dengan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan dan konsisten dengan pilihannya (Kobasa, 1979; Maddi 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka hardiness adalah karakteristik kepribadian yang membantu seseorang menangani dan mencegah terjadinya stres.

b. Aspek Hardiness

Terdapat tiga aspek dalam hardiness, yaitu (Maddi, 2013): a) Tantangan

Belajar dari penyebab stres dapat membuat seseorang menerima dan melihat keadaan stres sebagai kesempatan untuk berkembang. Seseorang yang memiliki dimensi tantangan yang tinggi dapat belajar dari kegagalan yang membuatnya menjadi sukses. Mengembangkan dimensi tantangan dapat dilakukan dengan bantuan lingkungan untuk tumbuh dan berkembang. Kobasa (1982) juga menjelaskan bahwa tantangan merupakan keyakinan seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang berbeda dari hal-hal yang biasa dilakukannya.

b) Komitmen

Situasi yang berubah-ubah membuat komitmen seseorang dalam pekerjaan mengalami penurunan. Konsep komitmen dalam hardiness

(67)

dengan adanya kemauan untuk berusaha dan belajar bersama orang-orang terdekat dan lingkungan kerjanya. Kobasa (1982) juga mendefinisikan komitmen sebagai kecenderunganseseoranguntuk bertahan pada keputusan yang telah diambil pada mulanya.

c) Kontrol

Keadaan dimana seseorang percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan stres dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Hal ini terjadi ketika seseorang menganggap bahwa tugas yang diperolehnya dapat Ia kerjakan. Ketika Ia menganggap tugasnya sangat sulit, seseorang akan merasa tidak berdaya. Sebaliknya jika tugas dianggap terlalu mudah, maka Ia merasa sangat mahir dalam hal tersebut sehingga cenderung mengabaikannya. Tingkat kontrol yang tinggi ditandai oleh pola pemikiran yaitu dengan adanya proses perkembangan, mereka dapat bekerja pada perubahan yang mendorong mereka mengalami pengalaman yang berharga. Kobasa (1982) menjelaskan bahwa kontrol merupakan kecenderungan seseorang untuk merasakan dan melakukan apa yang seharusnya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hardiness

Hardiness dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1. Lingkungan

Maddi dan Kobasa (1984; Maddi 2013) menjelaskan bahwa hardiness

(68)

proses ini, lingkungan merupakan persyaratan utama dalam mengambangkan hardiness dalam diri seseorang. Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hardiness adalah keluarga. Maddi (2013) menyatakan bahwa seorang manager yang memperoleh dukungan dan penghargaan dari keluarganya, dapat bertahan pada kondisi-kondisi tertentu, namun juga dapat melaluinya dengan cepat. 2. Five-factor model atau The Big Five Personality

Maddi (2013) menjelaskan bahwa hardiness dipengaruhi oleh tipe kepribadian dimana, hardiness memiliki hubungan negatif dengan salah satu tipe kepribadian, yaitu neuroticism. Sebaliknya, hubungan positif ditemukan pada empat tipe kepribadian lainnya, yaitu

extraversion, openess to experience, conscientiousness dan

agreeableness.

II. Perusahaan E-commerce

a. Definisi

(69)

melakukan transaksi dengan menggunakan perangkat teknologi antara dua pihak atau lebih yang terhubung dalam jaringan internet.

b. Karakteristik E-commerce

Berikut merupakan karakteristik perushaan e-commerce(Indrajit, 2002):

1. Adanya pertukaran barang, jasa atau informasi.

2. Internet merupakan media utama dalam proses pertukaran barang, jasa atau informasi tersebut.

3. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.

Fingar (2000) dalam bukunya yang berjudul Enterprise E-commerce mengungkapkan 18 karakteristik perusahaan e-commerce, yaitu:

1. Power Shift to Customer

Penyediaan informasi secara gratis terkait produk yang ditawarkan merupakan keistimewaan utama bagi konsumen dalam mengakses produk dan jasa melalui e-commerce. Keadaan ini menimbulkan kompetisi yang ketat pada masing-masing perusahaan e-commerce.

2. Global Sales Channel

(70)

dalam memperoleh kesempatan melakukan interaksi dengan calon pelanggan. Di sisi lain, perusahaan yang telah sukses selalu mendapatkan pesaing baru dari berbagai belahan dunia karena tidak adanya “barrier to entry” dalam memasuki bisnis internet.

3. Reduced Costs of Buying and Selling

Tidak memerlukan biaya produksi yang banyak, bahkan hampir mendekati nol. Biaya pencetakan brosur juga dapat dikatakan tidak ada karena secara tidak langsung telah dibebankan kepada pelanggan (mereka yang tertarik cukup mencetakhalaman situs terkait). Biaya transaksi pun dapat secara signifikan dikurangi mengingat proses administrasi telah dapat digantikan secara otomatis oleh aplikasi atau

software.

4. Converging Touch Points

Keberadaan teknologi komputer, elektronik dan telekomunikasi memungkinkan para konsumen untuk dapat mengakses produk-barang atau jasa dengan praktis. Misalnya dengan adanya gadget canggih yang dapatdibawa kemana-mana.

5. Always Open for Business

(71)

6. Reduced Time-to-Market

Beberapa jenis bisnis e-commerce secara tidak langsung telah melibatkan konsumen pada proses produksi sehingga seolah-olah terjadi percepatan pada proses penciptaan produk-produk baru (time-to-market).

7. Enriched Buying Experience

Tersedianya berbagai jenis perangkat lunak dengan fasilitas yang menarik dan menyenangkan dalam menawarkan berbagai cara berbelanja adalah strategi perusahaan e-commerce untuk menarik calon pelanggannya di dunia maya. Tersedianya fasilitas chatting secara langsung dan interaktif dengan customer service atau salesman

sebelum memutuskan untuk membeli barang terkait. Tidak jarang pula disediakan suatu ruang diskusi dimana komunitas pembeli barang tertentu saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Keberadaan fasilitas ini dapat mengurangi berbagai biaya yang seharusnya terjadi dalam bisnis konvensional.

8. Customization

(72)

masal yang secara perlahan-lahan telah bergeser menjadi produk masal yang khusus.

9. Self-Service

Berbagai fasilitias bisnis e-commerce tidak memaksakan konsumen untuk membeli produk, namun lebih kepada membebaskan konsumen untuk memilih produk dan jasa. Hal ini ditandai dengan kehadiran berbagai macam fasilitas seperti email, chatting dan sebagainya yang sebelumnyatelah dipelajari oleh masyarakat. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka dapat memudahkan konsumen untuk berkomunikasi dengan pihak penjual.

10. Reduced Barriers of Market Entry

Menurunkan hambatan-hambatan dalam membangun bisnis. Di Amerika hanya dengan 50 hingga 100 dollar, seseorang dapat membuka bisnis e-commerce. Dengan adanya kemudahan dalam membuat bisnis e-commerce, maka banyak juga pesaing dalam dunia

e-commerce. Oleh sebab itu, strategi khusus perlu diterapkan oleh siapa saja yang ingin berbisnis di internet, terutama yang memiliki visi jangka panjang.

11. Demographics of the Internet User

(73)

mempelajari dan menganalisa market dan perilaku konsumennya berdasarkan data dan informasi yang diperoleh sehari-hari.

12. Power Shift to Communities-of-Interest

Adanya pengalihan kekuatan di dunia maya dengan terbentuknya komunitas-komunitas tertentu. Komunitas ini secara tidak langsung memiliki peranan yang cukup kuat karena para anggota cenderung memberikan penilaian berdasarkan pengalamannya terhadap mutu atau kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.

13. Logistics and Physical Distribution

Keberadaan berbagai komunitas dan sumber informasi secara gratis cukup banyak diakses oleh calon konsumen, karena calon konsumen akan cenderung bertanya atau berdiskusi secara gratis dengan komunitasnya di internet. Peranan mereka akan digantikan oleh apa yang dijuluki sebagai infomediary, yaitu perusahaan yang menguasai informasi. Karena perusahaan inilah yang memiliki informasi sebagai sarana penunjang agar barang yang secara fisik diproduksi oleh sebuah perusahaan dapat sampai ke tangan pelanggan secara efisien dan efektif.

14. Branding: Loyalty and Acceptance Still Have to be Earned

(74)

15. When Most Markets Behave Like the Stock Market

Transaksi barang dan jasa yang terjadi akan mengikuti pola bursa saham. Harga sebuah barang dan jasa tidaklah tetap, melainkan akan mudah berfluktuasi dari waktu ke waktu karena karakteristiknya yang telah menjadi komoditas. Strategi harga (pricing) yang diimbangi dengan kualitas produk dan pelayanan pelanggan merupakan aspek penentu keberhasilan perusahaan dalam berkompetisi dalam lingkungan dinamis tersebut.

16. Auctions Everywhere

Adanya konsep ekonomi “mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal seminimum mungkin” dimanifestasikan dalam bentuk model bisnis lelang. Kebanyakan situs-situs besar melakukan teknik penjualan sejenis lelang dengan berbagai variasinya terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

17. Cybermediation

(75)

18. Hyper-Efficiency

Usaha utama dalam memanfaatkan media internetadalah untuk mengefisiensikan pasar. Perusahaan akan berlomba-lomba menekan harga produk sehingga fenomena hyper-efficiency akan terlihat.

c. Sejarah E-commerce

E-commerce telah ada sejak tahun 1965 ketika masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kartu kredit(Dina, 2013). Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa pada abad ke 20, terdapat tiga faktor utama yang memicu popularitas e-commerce,pertama, faktor sosial dan lingkungan, mencakup perubahan karakteristik pekerja, kesadaran dan tuntutan kode etik, deregulasi pemerintah, perubahan politik dan kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan. Kedua, faktor teknologi, meliputi kualitas usia produk dan teknologi, inovasi produk dan teknologi, information overload dan pengurangan biaya kerja. Ketiga, faktor pasar dan ekonomi, meliputi intensivitas kompetensi, perekonomian global, kesepakatan perdagangan dalam negeri dan peningkatan kekuasaan konsumen.

d. Tipe-tipe E-commerce

Andam (2003) mengelompokan lima tipe perusahaan e-commerce, yaitu:

(76)

B2B e-commerce biasa di definisikan sebagai e-commerce antar perusahaan yang merupakan tipe e-commerce yang sepakat dengan hubungan antara dan di dalam berbisnis. B2B e-commerce memiliki dua konsep utama, yaitu: e-frastructure dan e-markets. E-frastructure

adalah arsitektur dari B2B yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Logistic – transportation, warehousing dan distrbusi

b. Aplikasi penyedia layanan – deployment, hosting dan management

seperangkat software dari fasilitas pusat

c. Fungsi outsourcing sebagai proses dari e-commerce, seperti web-hosting, solusi keamanan dan kenyamanan pelanggan

d. Pelelangan software sebagai solusi operasional dan pengawasan e. Konten management software dalam memfasilitasi management

konten website dan pengiriman f. Web-based e-commerce enablers

2. Business to Consumer E-commerce (B2C e-commerce)

(77)

menggunakan online banking sebagaialat transaksi. B2C e-commerce

menurunkan biaya transaksi dengan meningkatkan akses informasi konsumen serta mengupayakan konsumen untuk memperoleh harga yang tepat, sebagai bentuk layanannya. B2C e-commerce juga menurunkan hambatan-hambatan operasional karena adanya pengoperasian website. Terutama di negara-negara yang perkembangan populasi internetnya tergolong cepat, maka informasi barang dapat diperoleh dengan mudah.

3. Business to Government E-commerce (B2G e-commerce)

Business to Government e-commerce merupakan e-commerce antara perusahaan dan sector public. Hal ini mengarah pada penggunaan internet untuk pembelian public, prosedur lisensi dan operasional lain yang berhubungan dengan pemerintahan. Tipe e-commerce ini memiliki dua fitur, yaitu sector public yang mengasumsikan seorang pilot atau peran tertentu dalam menetapkan e-commerce, kedua hal ini diasumsikan bahwa sector public memiliki kebutuhan yang banyak dalam mengupayakan sistem pembelian yang efektif. Pembelian web-based police dapat meningkatkan transparansi proses pembelian (dan menurunkan resiko iregularitas).

4. Consumer to Consumer E-commerce (C2C e-commerce)

(78)

kemudahan dalam membuat bisnis secara online, mendorong individu untuk merealisasikannya. Terlebih, individu atau perseorangan dapat dengan bebas membaca tren bisnis dan menyortir harga yang sesuai. Tipe e-commerce ini memiliki tiga bentuk, yaitu:

a. Pelelangan yang difasilitasi oleh portal, seperti e-Bay, sebagai media yang membantu menawarkan barangnya kepada konsumen. b. Sistem peer-to-peer, seperti Napster (protokol pembagian

dokumen) dan media pertukaran lain.

c. Classified ads dalam situs portal, seperti Excite Classfields dan e-Wanted (tempat pasar online dimana pembeli dan penjual dapat bernegosiasi).

5. Mobile E-commerce

Mobile e-commerce atau yang biasa disebut dengan m-commerce

(79)

a. Financial services, dilakukan ketika pelanggan melakukan akses keuangan melalui telefon genggamnya.

b. Telekomunikasi, adanya proses pembayaran, review akun dan perubahan layanan yang dapat dilakukan pada device yang sama. c. Service atau retail, sebagai konsumen yang memiliki kemampuan

untuk menempatkan dan membayar pesanan.

d. Information services, termasuk pemberitaan kabar entertainment, kabar financial serta bertita-berita terbaru dalam telefon genggam.

e. Manfaat E-commerce

Keberadaan perusahaan e-commerce membawa manfaat bagi dunia industri dan perekonomian, berikut merupakan beberapa manfaat perusahaan e-commerce:

1. Bagi perusahaan, menyederhanakan beberapa proses bisnis manual yang memakan waktu dan biaya. Sehingga dapat menekan pengeluaran perusahaan dalam melakukan transaksi. 2. Bagi konsumen, e-commerce membuat informasi produk dan

pasar dapat diakses dan tersedia dengan mudah, peningkatan harga produk dan jasa juga transparan terhadap konsumen. Dengan demikian konsumen dapat menentukan pilihan yang sesuai (Andam, 2003).

Gambar

Tabel 1. Blue print skala Hardiness Aitem
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur
Tabel 3. Hasil Analisa Alat Ukur
Tabel 4. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

antar berbagai bidang organisasi atas suatu informasi terstruktur dalam format yang standar adan bisa diolah olah komputer. EDI merupakan bentuk E-Commerce sesuai definisinya,

Dengan menggunakan e-Commerce kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi baik, menemukan partner bisnis baru, proses

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi para pelaku bisnis e-commerce khususnya untuk Tokopedia.com, agar dapat merumuskan strategi

dengan judul “efektivitas penggunaan e-commerce sebagai penunjang aktifitas bisnis pada usaha kecil menengah (UKM) di malang raya”.. “Efektivitas Penerapan E -commerce

Dalam dunia bisnis dan perdagangan, teknologi dan informasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara eletronik atau yang biasa kita sebut sebagai e-commerce yaitu perdagangan

Benda bergerak yang dimaksudkan disini ialah uang maupun fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan usaha bisnis e- commerce tersebut seperti mobil dan motor (khususnya bagi

Eksplorasi Dampak Pemanfaatan E-Commerce Pada Pertumbuhan Ekonomi Digital UMKM Di Kota Malang Dina Eka Ristianti1*, Ricky Yulianto2 dan Yunita Hari Pratiwi3 Institut Teknologi dan

Ini juga berkaitan dengan "segala bentuk transaksi bisnis di mana para pihak berinteraksi secara elektronik tanpa melalui pertukaran fisik atau kontak fisik langsung." E-commerce