SISTEM INFORMASI MONITORING
KOROSI PIPA MINYAK BERBASIS WEB
(Studi Kasus : Stasiun Rawa – PT. ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
TOMMY AKBAR NUGRAHA
104091002815
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Tommy Akbar Nugraha
104091002815
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
ii
SISTEM INFORMASI MONITORING KOROSI
PIPA MINYAK BERBASIS WEB
(Studi Kasus : Stasiun Rawa – PT. ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Tommy Akbar Nugraha
104091002815
Menyetujui,
Pembimbing I
Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom
NIP. 470 035 764
Pembimbing II
Zainul Arham, M.Si
NIP. 19740730 200710 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
iii
(Studi Kasus : Stasiun Rawa – PT. ConocoPhillips Inc. Ltd)” yang ditulis oleh Tommy
Akbar Nugraha, NIM 104091002815 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta pada Hari Senin, Tanggal 31 Maret 2010. Skripsi telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi
Teknik Informatika.
Jakarta, Oktober 2010
Menyetujui,
Penguji I
Khodijah Hulliyah, M.Si
NIP. 19730402 200112 2 001
Penguji II
Fitri Mintarsih, M.Kom
NIP. 19721223 200710 2 004
Pembimbing I
Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom
NIP. 470 035 764
Pembimbing II
Zainul Arham, M.Si
NIP. 19740730 200710 1 002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi Teknik Informatika
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Oktober 2010
v
CononoPhillips Indonesia INC. LTD). (Dibimbing Oleh
BAKRI LA KATJONG
dan
ZAINUL ARHAM
).
Pada industri perminyakan, jaringan pipa merupakan salah satu bagian
terpenting dari industri tersebut. Pada jaringan pipa terdapat berbagai
permasalahan yang dapat terjadi, salah satunya adalah korosi. Jika pada suatu pipa
telah mengalami korosi, maka dapat dipastikan pipa tersebut akan mengalami
kebocoran. Untuk mengetahui pipa akan mengalami korosi dapat diketahui dari
hasil monitoring pipa, selanjutnya hasil monitoring tersebut dianalisis sehingga
didapat hasil keadaan pipa. Pada Stasiun Rawa milik PT. ConocoPhillips
Indonesia (COPI), data hasil monitoring pipa masih kurang terorganisasi dengan
baik.
Oleh karena itu, penulis membuat sistem informasi yang ditujukan sebagai
media penyimpanan informasi, pengolahan informasi dan menganalisis informasi
sehingga didapat suatu rekomendasi tentang tindakan pencegahan atau perbaikan
yang perlu dilakukan. Penulis memilih sistem informasi berbasis web base, agar
sistem yang akan dibangun dapat diakses dimana saja baik pengguna yang ada di
kantor pusat ataupun pengguna di daerah penambangan.
Dalam pembuatan sistem informasi ini metodologi pengembangan sistem
yang digunakan adalah
System Development Life Cycle
(SDLC). Perangkat lunak
yang digunakan untuk mengembangkan sistem ini adalah
Macromedia
Dreamweaver
dan
UltraEdit-32 Text Editor
sebagai media untuk merancang
tampilan dan menuliskan kode program,
XAMPP
sebagai
web server
, dan
Mozilla
Firefox
untuk melihat hasil tampilan sistem informasi di komputer dengan sistem
operasi
Windows XP Professional Service Pack 2
.
Kata Kunci: Korosi, SDLC,
Web Base
, XAMPP
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul :
“SISTEM INFORMASI MONITORING
KOROSI PIPA MINYAK BERBASIS WEB (Studi Kasus : PT.
ConocoPhillips Inc. Ltd)”
dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada Rasulullah SAW yang senantiasa menuntun umatnya hingga seperti
sekarang ini.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai
persyaratan untuk menempuh gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi Teknik
Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1.
Bapak Dr. Sopiyansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika dan seluruh pihak akademik, baik tingkat program studi maupun
tingkat fakultas.
vii
Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
6.
Seluruh staff PT. Wilson Walton Indonesia yang telah membantu penulis
memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan dalam penulisan
skripsi ini.
7.
Seluruh teman-temanku, khususnya TI-A 2004 yang selalu memberikan
semangat kepada penulis serta kebersamaannya selama ini.
8.
Serta Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
berperan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan di masa mendatang. Akhir kata semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak yang membutuhkan.
Jakarta,
Oktober
2010
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan Ujian ... iii
Lembar Pernyataan ... iv
Abstrak ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Gambar ... xii
Daftar Tabel... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
Daftar Simbol ... xv
Daftar Istilah ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 5
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Metode Penelitian ... 6
1.5.1 Metode Pegumpulan Data ... 6
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7
1.6 Kerangka Berfikir ... 7
1.6.1
Corrosion Risk Assesment
(CRA) ... 8
1.7 Sistematika Penulisan ... 9
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Korosi
... 11
ix
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
... 21
2.2.1 Pengertian Sistem
... 21
2.2.2 Pengertian Informasi
... 23
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
... 25
2.3 Metode Pengembangan Sistem
... 27
2.4 Tools Analisis dan Desain Sistem Informasi
... 29
2.4.1 Flowchart ... 29
2.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 29
2.4.3 Entity Relationalship Diagram (ERD) ... 31
2.4.4 Basis Data
... 33
2.5 Perangkat Lunak dalam Perancangan Sistem
... 34
2.5.1 MySQL
... 34
2.5.1.1 Database, tabel, baris, kolom
... 34
2.5.1.2 Perintah-perintah SQL
... 34
2.5.2 PHP ... 39
2.5.2.1 Nama File
... 40
2.5.2.2 Tag Awal dan Tag Akhir
... 41
2.5.2.3 Komentar
... 42
2.5.2.4 Skrip PHP
... 42
2.5.2.5 Case Sensitive
... 43
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan... 44
3.1.1 Alat... 44
3.1.2 Bahan ... 45
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 45
3.3 Gambaran Umum Perusahaan... 46
x
3.3.2 Visi, Misi, Kebijakan dan Sasaran Mutu ... 48
3.3.3 Struktur Organisasi ... 49
3.4 Tahapan Penelitian ... 51
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 51
3.5.1 Studi Pustaka... 51
3.5.2 Wawancara ... 52
3.6 Metode Pengembangan Sistem ... 53
3.6.1 Perencanaan... 53
3.6.2 Analisis... 54
3.6.3 Perancangan ... 55
3.6.4 Implementasi ... 57
3.6.5 Pemeliharaan ... 57
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Sistem ... 59
4.1.1 Identifikasi Kebutuhan (User Need Assisment) ... 59
4.1.2 Identifikasi Masalah ... 60
4.1.3 Tujuan Pengembangan Sistem ... 61
4.2 Analisa Sistem ... 61
4.2.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan ... 61
4.2.2 Analisa Kebutuhan Sistem yang Sedang Berjalan ... 63
4.2.3 Alternatif Pemecahan Masalah ... 63
4.3 Perancangan Sistem ... 64
4.3.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 64
4.3.2 Perancangan Basis Data ... 68
4.3.2.1 Entity Relationalship Diagram (ERD) ... 68
4.3.2.2 Normalisasi ... 70
4.3.2.3 Relational Database Management System (RDBMS) ... 80
4.3.2.4 Kamus Data ... 81
4.3.2.5 Spesifikasi File Data ... 82
4.3.3 Desain Struktur Menu Sistem Informasi ... 101
xi
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 108
5.2 Saran... 108
DAFTAR PUSTAKA
... 110
DAFTAR PUSTAKA PENUNJANG
... 112
LAMPIRAN A
WAWANCARA ... 113
LAMPIRAN B
KUESIONER ... 120
LAMPIRAN C
TAMPILAN APLIKASI ... 124
LAMPIRAN D
PENGUJIAN... 149
LAMPIRAN E
SOURCE CODE ... 153
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak dan Biaya Perawatan ... 2
Gambar 1.2 Alur Kerangka Berfikir ... 7
Gambar 1.3 Alur CRA ... 9
Gambar 2.1 Rust Scale ... 13
Gambar 2.2 Rust Hole ... 13
Gambar 2.3.a Alur Kerja Umum CRA... 17
Gambar 2.3.b Rincian Alur Kerja CRA ... 17
Gambar 2.4.a Pembagian Kategori Resiko PoF ... 19
Gambar 2.4.b Pembagian Kategori Resiko CoF ... 19
Gambar 2.5 Persentase Parameter PoF dan CoF... 20
Gambar 2.6 Risk Matrix PoF dan CoF... 21
Gambar 2.7 Simbol 1 to 1 ... 32
Gambar 2.8 Simbol 1 to M... 33
Gambar 2.9 Simbol M to N ... 33
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Wilson Walton Indonesia ... 50
Gambar 3.2 Tahapan Penelitian ... 51
Gambar 3.3 Tahapan Pengembangan Metode SDLC ... 53
Gambar 4.1 Bagan Alir Sistem yang Sedang Berjalan ... 62
Gambar 4.2 Diagram Konteks... 64
Gambar 4.3 DFD Level 1 ... 66
Gambar 4.4 ERD Awal ... 69
Gambar 4.5 RDBMS ... 80
Gambar 4.6 Struktur Menu Admin ... 102
Gambar 4.7 Struktur Menu Manager ... 103
xiii
Tabel 1.1 Data Produksi Minyak dan Biaya Perawatan ... 2
Tabel 3.1 Daftar Bahan Penelitian... 45
Tabel 4.1 Spesifikasi Tabel gl... 83
Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel gl_chemical_treatment ... 84
Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel gl_corr_rate ... 85
Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel gl_corr_risk_data ... 86
Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel gl_ext_corr_protection ... 88
Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel gl_general... 89
Tabel 4.7 Spesifikasi Tabel gl_int_corr_mon_dev ... 91
Tabel 4.8 Spesifikasi Tabel gl_pigging_facility ... 93
Tabel 4.9 Spesifikasi Tabel gl_pipe_condition... 96
Tabel 4.10 Spesifikasi Tabel gl_scaling_tendency... 98
Tabel 4.11 Spesifikasi Tabel gl_water_sampling ... 99
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A WAWANCARA ... 113
LAMPIRAN B KUESIONER ... 120
LAMPIRAN C TAMPILAN APLIKASI ... 124
LAMPIRAN D PENGUJIAN ... 149
LAMPIRAN E SOURCE CODE ... 153
xv
No Nama
Simbol
Keterangan
1 Arus
/
Flow
Menyatakan jalannya arus suatu
proses.
2
Process
Menyatakan suatu tindakan (proses)
yang dilakukan komputer.
3
Manual
Menyatakan suatu tindakan (proses)
yang tidak dilakukan oleh komputer.
4
Decision
Menunjukkan suatu kondisi tertentu
yang akan menghasilkan dua
kemungkinan jawaban : ya / tidak.
5
Predefined
Process
xvi
6
Terminal
Menyatakan permulaan atau akhir
suatu program.
7
Input / Output
Menyatakan proses input atau output
tanpa bergantung jenis peralatannya.
8
Document
xvii
No Istilah
Penjelasan
1.
Database
Kumpulan dari data atau fakta suatu
organisasi secara terstruktur dalam domain
tertentu untuk mendukung aplikasi pada
sistem tertentu
2.
Hardware
Perangkat lunak dapat juga dikatakan
sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang
dijalankan pengguna komputer untuk
diteruskan ke atau diproses oleh perangkat
keras.
3.
Input
Adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dan program dapat
berjalan atau dalam rangka menghasilkan
output, misalnya : sumber daya manusia,
dana, material, waktu, teknologi, dan
sebagainya.
9.
Output
Berupa produk/jasa (fisik dan /atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan
suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan yang digunakan.
xviii
1
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi meningkat sangat cepat seiring
dengan perkembangan teknologi yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Saat ini hampir semua perusahaan telah memanfaatkan perkembangan
teknologi tersebut, tidak terkecuali pada industri perminyakan. Karena pada
industri perminyakan memiliki berbagai permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan hanya dengan cara yang konvensional. Oleh karena itu
dibutuhkan teknologi informasi sebagai suatu solusi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
2
Tahun
(dalam US$ / hari)
Produksi Minyak
(dalam US$ / tahun)
Biaya Perawatan
2000
5,296,900
3,600,000
2001
5,172,650
3,840,000
2002
5,014,100
4,080,000
2003
4,935,000
4,320,000
2004
4,837,700
4,560,000
2005
4,643,800
4,800,000
2006
4,614,400
5,040,000
2007
4,439,400
5,280,000
2008
4,374,510
5,520,000
2009
4,138,680
5,760,000
Tabel 1.1. Data Produksi Minyak dan Biaya Perawatan (Sumber:
http://lifting.migas.esdm.go.id)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Produksi Minyak (dalam US$ / hari) Biaya Perawatan (dalam US$ / tahun)
Gambar 1.1. Grafik Produksi Minyak dan Biaya Perawatan
korosi pada pipa. Jadi kita dapat mengetahui pipa yang memerlukan tindakan
pencegahan ataupun perawatan lebih. Untuk dapat melakukan analisa korosi
tersebut dibutuhkan data-data mengenai suatu pipa. Data yang dibutuhkan
berupa desain, konstruksi, keamanan dan perawatan pipa. Karena pada
industri minyak dan gas dokumentasi mengenai aset pipa masih kurang
terorganisasi dengan baik, apalagi jika pipa tersebut telah berumur.
Untuk menganalisa data-data diatas, sehingga didapat suatu hasil
analisa korosi pada suatu pipa yaitu dengan menggunakan rumus-rumus
yang terkait. Perhitungan rumus tersebut saling berhubungan antara satu
dengan yang lain, sehingga timbul suatu kerumitan untuk melakukan
perhitungan tersebut bila dilakukan dengan manual. Dengan adanya suatu
kerumitan maka dibutuhkan suatu sistem yang tepat untuk dapat
menanggulangi kerumitan tersebut.
4
dapat melihat dan menentukan tindakan yang perlu dilakukan terhadap suatu
jaringan pipa.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis
menyimpulkan beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut
adalah :
1.
Bagaimana membuat sistem informasi yang bisa menganalisa aktivitas
atau tingkatan korosi pada jaringan pipa ?
2.
Menghasilkan sistem informasi yang dapat diakses dari mana saja oleh
pengguna secara real time ?
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya akan dibatasi pada:
1.
Pembuatan sistem informasi yang bertujuan sebagai database aset pada
jaringan pipa.
2.
Pembuatan sistem informasi yang bertujuan menganalisa dan memberi
rekomendasi tentang tindakan yang perlu dilakukan yang berhubungan
dengan aktivitas korosi pada jaringan pipa.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
1.
Dihasilkan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan
dokumentasi aset pada jaringan pipa.
2.
Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan tentang tindakan
yang perlu dilakukan pada suatu jaringan pipa.
3.
Sistem informasi yang dihasilkan dapat diakses dari mana saja, tidak
terbatas oleh batasan ruang dan waktu.
1.4.2. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Penulis
a.
Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan
b.
Membandingkan teori-teori yang ada dengan permasalahan yang
ada sebenarnya.
c.
Menambah pengalaman, memperluas wawasan dan
mengembangkan potensi diri.
d.
Sebagai salah satu persyaratan guna menyelesaikan Program Studi
Strata Satu (S1) Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2.
Bagi Universitas
6
b.
Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu
Teknologi Informasi.
c.
Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan atau acuan bagi peneliti lain
yang berniat mengkaji permasalahan atau topik yang sama.
3.
Bagi PT. Wilson Walton Indonesia
a.
Dapat memberikan suatu solusi dalam hal dokumentasi aset pipa
pada suatu jaringan pipa milik perusahaan klien.
b.
Dapat membantu klien dalam penentuan tingkatan korosi dan juga
dalam tindakan pencegahan yang perlu dilakukan pada suatu
jaringan pipa, sehingga pengeluaran untuk biaya pemeliharaan
dapat ditekan.
1.5. Metode Penelitian
Dalam rangka penulisan skripsi ini tahapan metode penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah :
1.5.1.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
pembahasan masalah skripsi ini adalah :
a.
Studi Pustaka
b.
Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengajukan tanya jawab secara
langsung dengan pihak yang bersangkutan di dalam penulisan
skripsi ini (PT. Wilson Walton Indonesia).
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah metode
System Development Life Cycle
(SDLC), yang
dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahapan perencanaan
sistem, analisis sistem, perancangan sistem (
conceptual design
),
penerapan dan penggunaan sistem dan pemeliharaan (
maintenance
).
1.6. Kerangka Berfikir
Dalam penulisan skripsi ini, kerangka berfikir yang penulis gunakan
dapat dilihat pada
Gambar 1.2 alur kerangka berfikir
.
Gambar 1.2. Alur Kerangka Berfikir
10 Komponen Korosi (Lampiran 2)
Corrosion Risk Assesment (CRA)
8
1.
Tahapan awalnya adalah dengan mengumpulkan data-data berupa 10
komponen korosi (Lampiran 2), data-data tersebut didapat dari hasil
monitoring yang dilakukan oleh operator lapangan pada jaringan pipa.
2.
Tahapan selanjutnya adalah memproses 10 komponen korosi tersebut
sehingga didapat suatu analisa korosi dengan menggunakan proses
Corrosion Risk Assesment (CRA).
3.
Dari hasil CRA tersebut didapat suatu kesimpulan tentang keadaan pipa,
sehingga dari kesimpulan tersebut kita dapat mengambil suatu tindakan
yang perlu dilakukan pada jaringan pipa tersebut.
1.6.1.
Corrosion Risk Assesment
(CRA)
Corrosion Risk
adalah kemungkinan terjadinya korosi
(PoF=
Probability of Failure
) dan akibat yang timbulkan oleh korosi
(CoF=
Consequence of Failure
) bagi manusia, lingkungan maupun
pipa. CRA adalah proses yang dapat membantu dalam mengenali akan
kemungkinan dan tingkat akibat yang akan ditimbulkan dari korosi.
Hasil dari proses CRA adalah
Corrosion Risk Ranking
(CRR).
CRR adalah tingkatan keadaan korosi pada suatu pipa, CRR ini dapat
membantu dalam menentukan tindakan prioritas yang harus dilakukan
pada inspeksi atau survey selanjutnya. Dan hasil inspeksi digunakan
untuk memperbaharui status CRR. CRR juga membantu
Gambar 1.3. Alur CRA
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membaginya dalam lima bab
pembahasan. Rincian pembahasan setiap bab yaitu sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penulisan, ruang lingkup
masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
Inspeksi Atau Survey
Corrosion Risk Assesment (CRA)
Data Korosi
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori tentang analisa dan
perancangan sistem, serta teori-teori dan pustaka yang relevan
dengan permasalahan dari penelitian yang dilakukan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas metode yang digunakan penulis dalam
melakukan pencarian data maupun pengembangan sistem yang
dilakukan pada penelitian ini.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang perencanaan, perancangan,
kontruksi, implementasi serta pengujian sistem yang dibangun,
dengan mengacu pada model pengembangan sistem
Sistem
Development Life Cycle
(SDLC).
BAB V
PENUTUP
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Korosi
2.1.1.
Pengertian Korosi
“One general definition of corrosion is the degradation of a
material through environmental interaction. This definition encompasses
all materials, both naturally occuring and man-made and includes
plastics, ceramics, and metals.”
( A.W. Peabody, 2001:1)
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi
dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai
serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau
elektrokimia dengan lingkungan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi).
Korosi atau karat adalah suatu zat yang berwarna merah kecoklatan
yang berbentuk pada permukaan basi atau baja sebagai akibat adanya
proses oksidasi. Besi (Fe) yang bersenyawa dengan oksigen akan
membentuk besi oksidasi (FeO), kemudian besi oksida ini bersenyawa
dengan air menjadi besi yang berkarat.
2.1.2.
Penyebab Korosi
12
pipa. Korosi timbul disebabkan bahan logam bereaksi dengan lingkungan
secara kimiawi sehingga meyebabkan karat.
1. Anoda: Fe(s) ® Fe
2++ 2e
Katoda: 2 H
++ 2 e
-® H2
2 H2O + O2 + 4e
-® 4OH
-2. 2H
++ 2 H2O + O2 + 3 Fe ® 3 Fe
2++ 4 OH
-+ H2
Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh pada terjadi korosi adalah sebagai
berikut:
1.
Kelembaban udara
2.
Elektrolit
3.
Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)
4.
Adanya O2
5.
Lapisan pada permukaan logam
6.
Letak logam dalam deret potensial reduksi
Secara garis besar penyebab korosi ada dua jenis yaitu:
1.
Korosi Internal
2.
Korosi Eksternal
Yaitu korosi yang terjadi pada bagian permukaan dari sistem perpipaan
dan peralatan, baik yang kontak dengan udara bebas dan permukaan
tanah, akibat adanya kandungan zat asam pada udara dari tanah.
2.1.3.
Akibat Korosi
Korosi yang terjadi pada permukaan logam dalam jangka waktu
tertentu akan menimbulkan karat (rust scale) dan lubang karat (rust hole).
Keadaan ini akan menyebabkan kondisi logam menjadi lemah dan tidak
berguna. Banyak installasi besi baja yang rusak karena peristiwa korosi
ini, dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit jumlahnya.
Gambar 2.1 Rust Scale
14
2.1.4.
Penanggulangan Korosi
Penyelidikan terhadap pencegahan korosi yang efektif terus menerus
dilakukan oleh banyak pihak diantaranya :
1.
National Association of Corrosion Engineers (NACE)
2.
Federation of Sociates for Paint Technology
3.
Steel Structure Painting Council (SSPC)
4.
dan lain-lain
Berikut metode pencegahan korosi :
1.
Protective Coating
Metoda pencegahan sederhana dan primitive kini sudah lama
ditinggalkan, karena ternyata metoda tersebut tidak dapat mencegah
korosi secara tuntas dan kerugian demi kerugian tetap saja terjadi, maka
pada tahun 1930 di Australia ditemukan cara pencegahan korosi dengan
menggunakan Inorganic Zinc Silicate Coating dan di Amerika ditemukan
Organic Coating.
Kemudian pada tahun 1950 terjadi kerjasama serta perpaduan ke dua
teknik tersebut. Hal ini ternyata memberikan dampak baru dalam upaya
mencegah korosi.
Sejak itu telah banyak pula sistim dan produk baru yang
dikembangkan dan diperkenalkan guna melindungi besi dan baja dari
kerusakan yang merugikan itu.
permukaan besi atau baja dengan menggunakan pasir kwarsa yang
mengandung kadar silica tinggi.
Pasir kwarsa ini disemprotkan dengan angina bertekanan tinggi dari
sebuah kompresor, sehingga besi atau baja itu bersih dari karat dan
tampak keputih-putihan (white metal). Dari penyelidikan dan
pengalaman sandblasting merupakan faktor penting sekali yang harus
dilakukan sebelum aplikasi coating, karena memberikan jaminan besi
atau baja tersebut bebas dari serangan korosi untuk masa waktu tertentu.
Teknologi coating dan sandblasting init ternyata telah memberikan
bukti yang dapat dipercaya dalam melindungi atau mencegah logam dari
bahaya korosi sehingga kerugian lebih lanjut akibat korosi dapat
dihindari. Bebas dari korosi berarti penghematan.
2.
Cathodic Protection
Untuk melindungi logam terhadap bahaya korosi para ahli juga
menemukan suatu metoda lain yang disebut Cathodic Protection (sistim
perlindungan katodik). Cathodic protection bekerja dengan cara mengubah
seluruh permukaan logam menjadi daerah katoda, yaitu dengan memberikan
arus proteksi dari luar yang akan menekan atau menahan arus yang akan
keluar dari permukaan logam yang menyebabkan korosi.
16
Arus proteksi pada cathodic protection ini didapat dengan 2 (dua)
cara :
a.
Sacrificial Anode
Cara ini menggunakan suatu anoda tertentu yang dibuat dari
logam lain, dipasang pada permukaan besi yang akan dilindungi dan
berada didalam elektrolit yang sama. Anoda ini disebut anoda
korban (sacrificial) dan umumnya terbuat dari logam Aluminium,
Zinc atau Magnesium.
b.
Impressed Current
Sistim ini menggunakan transformer rectifier sebagai sumber
daya listrik dan anoda-anoda khusus. Cara kerjanya adalah sebagai
berikut :
Arus listrik AC diubah menjadi arus DC dan dialirkan melalui
anoda di dalam elektrolit menuju besi yang akan dilindungi. Anoda
dan besi yang akan dilindungi harus berada pada satu elektrolit yang
sama.
Unsur penting dalam perlindungan katodik adalah kemampuan
untuk memberikan suatu tingkat perlindungan. Tingkat perlindungan ini
dapat diketahui dengan mengukur potensial permukaan tersebut.
mengubah potensial permukaan hingga mencapai -0,85 V atau lebih negatif
dengan menggunakan perlindungan katodik.
2.1.5.
Corrosion Risk Assesment
(CRA)
Corrosion Risk Assesment
(CRA) adalah probabilitas terjadinya
karat dan konsekuensi yang ditimbulkan bagi pekerja maupun bagi
jaringan pipa. Hasil dari CRA adalah suatu tingkatan resiko pada suatu
jaringan pipa, baik itu akan berdampak pada pekerja maupun jaringan pipa
tersebut akibat korosi. Hasil dari CRA juga dapat digunakan sebagai
tingkatan prioritas dalam hal pemeliharaan dan pengawasan jaringan pipa.
Sebelum kegiatan CRA dilakukan, dibutuhkan semua data yang
berhubungan dengan pipa. Data yang dibutuhkan tidak hanya data yang
berhubungan dengan masalah teknik pada pipa, tetapi juga dibutuhkan
proses data, data produksi, data korosi, data leak, data pigging, dan data
keamanan pada pipa. Alur kerja CRA dari yang sederhana sampai dengan
lebih rinci disusun dalam Gambar 2.3.a dan b sebagai berikut:
Tingkatan Resiko Karat
Æ
Tingkatan Resiko karat Pipa
Æ
Tingkatan Korosi Pipa
Gambar 2.3.a. Alur Kerja Umum CRA
Data Aset
(Lapangan & Kantor) - Teknik
- Produksi - Korosi - Pigging - Keamanan - Leak - Dan lain-lain
Probability of Failure (PoF)
Consequency of Failure (CoF)
Matrik Resiko Tingkatan ResikoPerhitungan Tingkatan Resiko