• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha pada Batik AA Ade di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha pada Batik AA Ade di Kota Bandung"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A.Data pribadi

Nama : Rini Hardiani

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung / 29 Juni 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Alamat : komplk Pharmindo cijerah jl Rorojongrang Raya no 111 Email : Rinihardiani29@gmail.com

B. Pendidikan

No JENJANG PENDIDIKAN TAHUN

1 SD Negeri 5 Kota Cimahi 2000-2006

2 SMP Negeri 39 Kota Bandung 2006-2009

3 SMA Pasundan 7 Kota Bandung 2009-2012

4 Universitas Komputer Indonesia Bandung 2012-2016

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenar -benarnya.

Bandung, Agustus 2016

(5)
(6)

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES

INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA

BATIK AA ADE DI KOTA BANDUNG

The influence Of Entrepreneurial attitude and Innovation Process of business success At Batik Aa Ade Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Memenuhi Jenjang Strata 1

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

RINI HARDIANI

21212059

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan penulis menyusun penulisan skripsi ini yaitu untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) jurusan manajemen pada Fakultas Ekonomi Universtas Komputer Indonesia (UNIKOM) dengan judul

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA BATIK AA ADE DI KOTA BANDUNG

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam metode penulisan, penyajian maupun pembahasan materi, sehingga kiranya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan dikemudian hari.

(8)

vii

bimbingan, sehingga terselesaikanya penulisan laporan kerja praktek ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr.Ir.H. Eddy Soeryanto Soegoto. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

2. Ibu Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Trustorini Handayani, SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing dari Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dalam penulisan laporan ini.

5. Ibu Trustorini Handayani, SE.,M.Si. selaku Dosen Wali kelas MN3 2015 yang telah memberikan bantuan selama menjalani masa studi.

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Manajemen yang telah memberikan bekal dengan ilmu pengetahuan.

7. Bapak Mulyawan kurnia,S.St selaku direktur dari Batik Aa Ade

8. Bapak Mulyana kurnia,S.St selaku manager dan pembimbing di Batik Aa Ade

9. Bapak dan ibu karyawan di Batik Aa Ade yang telah membantu memberikan data yang penulis butuhkan.

(9)

viii

11.Untuk kakak ku, A Riyan yang telah memberi motivasi, terimakasih banyak. Dan selamat telah lulus terlebih dahulu, semoga sukses dalam menjalani hidup tetap rendah hati, jaga kesehatan serta bahagia selalu. Amiiin.

12.Rekan-rekan mahasiswa kelas MN3 2012 yang sudah saling membantu dan mengingatkan dalam penulisan skripsi ini.

13.Sahabat–sahabatku yang sudah membantu sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

14.Dan untuk semua pihak yang telah membantu penulis, yang tak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas bantuannya. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis. Amiin..

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung,Agustus 2016

(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRCK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 6

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 6

1.2.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis. ... 9

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

1.5.1 Lokasi Penelitian ... .9

1.5.2 Waktu Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Sikap Kewirausahaan ... 11

(11)

x

2.1.1.2 Indikator Sikap Kewirausahaan ... 13

2.1.2 Proses Inovasi ... 14

2.1.2.1 Pengertian Proses Inovasi ... 14

2.1.2.2 Ciri – Ciri Inovasi ... 15

2.1.2.3 Indikator Proses Inovasi ... 16

2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 17

2.1.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... 17

2.1.3.2 Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha ... 17

2.1.3.3 Faktor –Faktor Kegagalan Wirausaha ... 18

2.1.3.4 Indikator Keberhasilan ... 20

2.1.4 Penelitian Terdahlu ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

2.2.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 25

2.2.1.1 Hubungan Sikap Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha 25 2.2.1.2 Hubungan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha. ... 27

2.2.1.3 Hubungan Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha ... 27

2.3 Hipotesis ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 32

3.2.2 Operasional Variabel ... 35

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 39

3.2.3.1 Sumber Data ... 39

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 40

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.4.1 Uji Validitas ... 42

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 47

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 50

(12)

xi

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif ... 51

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif ... 52

3.2.5.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 53

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 60

4.1.1. Sejarah Perusahaan... 60

4.1.2. Stuktur Organisasi Perusahaan ... 61

4.1.3. Aktivitas Perusahaan ... 61

4.2. Karakteristik Responden ... 62

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 64

4.3. Analisis Deskriptif ... 65

4.3.1.Analisis Deskriptif Variabel Sikap kewirausahaan ... 66

4.3.2.Analisis Deskriptif Variabel Proses Inovasi ... 86

4.3.3.Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Usaha... 99

4.4.Analisis Verifikatif ... 108

4.4.1. Analisis Verifikatif Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha ... 108

4.4.2 Analisi Regresi Berganda ... 109

4.4.2.1.Hasil Analisis Regresi Berganda ... 109

4.4.3.Uji Asumsi Klasik ... 111

4.4.3.1. Uji Normalitas ... 111

4.4.3.2. Uji Multikolinieritas ... 113

4.4.3.3. Uji Heteroskedastisitas ... 114

4.4.4.Analisis Koefisien Korelasi Berganda ... 116

4.4.5.Analisis Koefisien Determinasi... 119

4.5.Pengujian Hipotesis ... 122

4.5.1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 122

(13)

xii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 129 5.2. Saran ... 131 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bactiar Hasam.2003 .Manajemen Industri Bandung .Ramadhan Citra Grafika.

Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta Buchari Alma, 2009, Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta Buchari Alma, 2010, Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta Buchari Alma, 2014, Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta

Bygrave, W.D. (2001). The Portable MBA in Entrepreneurship. New York: John Willey & Sons, Inc.

C.N Cooley dalam “The Man Nature and the Social Order

Eddy Soeryanto Soegoto ,2009. Entrepreneurship menjadi Pebisnis Ulung. Elex Media Computindo

Ernani Hardiyati. 2011.Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil.

Everett M,rogers (2003).diffusion of Innovation 5 th Edition New York :Free Press

Gujarati.2005.SPSS Versi 16 Mengolah Data Statistik Secara Profesional.Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Harun,Al-Rasyid.1994.Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala . Bandung:Univesitas Padjadjaran

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta

Hasmi Ardi Fauzi . 2011.Analisis Analisis Pengaruh Sikap Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Dan Pembelajaran Organisional Terhadap Kinerja Bisnis,

Helmi Aditya, 2004, Analisis Pengaruh Merek, Oreintasi Startejik, dan Inovasi terhadap Keunggulan Bersaing, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Volume III No.3.

(15)

Hudaniah, Tri. Dayakisni. 2003. Psikologi Sosial. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang

Husein Umar 2005,Metode Penelitian untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,Jakarta:Raja Grafindo Persada,Sekuensial,”Surabaya

Husein Umar 2011,Metode Penelitian untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,Jakarta:Raja Grafindo Persada,Sekuensial,”Surabaya

Idowu, Abiola (2012). Jurnal,Entrepreneurial innovation : small and medium scale entreprises health research and economic depelopment in Nigeria,

ISSN:2222-2863

Jarvis ,P. 2001,Professional Education,London &Canberra:CROOMHELM Jayanti Octavia 2015 . Pengaruh Sikap kewirausahaan dan kompetensi terhadap

keberhasilan usaha (survey pada produsen sepatu cibaduyut kota Bandung),

ISSN:2086-0447

Joseph M .Putti (1986),Produktivitas ,Jakarta

Kartib Bayu dan Eri Mustari (2012). Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Kompetensi Petani terhadap Penerapan Teknologi Padi Organik Serta Implikasinya Pada Pemanfaatan Potensi Lokal (Kasus Pada Petani P3A Mitra Cai Mekarsari Kecamatan Jatitujuah Majahlengka Jawa Barat)

Kartini Kartono. 2003. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga.

Lindrayanti 2003 Sikap kewirausahaan dalam Hubungannya dengan keberhasilan Usaha Pedagang Buah di pasr Guntur Garut ,Skripsi UPI Bandung Tidak di terbitkan .

Lies Indriyani,2013, Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil, ISSN;2252-7826

(16)

Machfoedz, Mahmud. 2005. Kewirausahaan : Metode, Manajemen, dan Implementasi. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta

Marbun BN(2993),kekuatan dan kelemahan Perusahaan kecil,PT pustaka Binaman Pressindo ,Jakarta.

Mashuri,2008.Metode Analisis Verifikatif Dan Cara Menentukanya, Yogyakarta :Fakultas Psikologi UGM

McDaniel ,Lamb Hair (2008),Essential of Markeing ,USA:International Thompsosn Publishing

M. Nasution, 2005, “Total QualityManagement”, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

M.Munandar.2009. Pokok-pokok Intermadiate Accounting.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

Munandar ,Utamai (2005) .Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah Jakarta:PT Gramedia widisarana

Muhamad Sumarno, 2010. Tingkat Adopsi Inovasi Teknologi Pengusaha Sentra Industri Kecil Kerajinan Gerabah Kasongan Kabupaten Bantul

Muliastuti Anggrahini (2011), Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Dan Peran Pemerintah Terhadap Keberhasilan Usaha (Survey Usaha bakso di kota Malang)

Moh.Nazir,2003.Metode Penelitian Cetakan Kelima,Jakarta ,Ghalia Indonesia

Nasution, M.N., 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) Edisi Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor

Nafarin.M, 2007. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.2002 ,Metodologi Penelitian Bisnis,Cetakan Kedua.Yogyakarta:Penerbit BFEE UGM

(17)

Putu Sukarmen, Andi Sularso dan Deasy Wulandari. 2013. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Keunggulan Bersaing Sebagai Variabel Intervening Pada Produk Gula Pasir Sebelas (GUPALAS) Pabrik Gula Semboro PTP Nusantara XI (Persero). JEAM, Vol. XII No. 1. Hal. 64-78. ISSN: 1412-5366

Ravi kiran and jain, 2012,Enhancing innovasion and intellectual propery culture in manufacturing small and medium enterprises , ISSN 1993-823

Robert Kreitner dan Angelo Kinieki.2003.Periaku Organisasi

Ropke, J. 2004. On Creating Entrepreneurial Energy in the Ekonomi Rakyat the case of Indonesia Cooperatives (ISEI, Bandung) Jurnal Ekonomi Kewirausahaan. Volume III No. 2. bulan Juli 2004 : 43 – 61.

Simanjuntak,Payman j. 2005 .Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Jakarta :FE UI

Soentoro, 1984, Penyerapan Tenaga Kerja Luar Sektor Pertanian di Pedesaan, dalam Sudarno dan Piet Rietveld, 1987, Adopsi Teknologi Pada Teknologi Industri Kecil, Prisma No 4

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif KualitatifDan RD”, Bandung :

Alfabeta

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat

Sugiyono, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat Suryana. 2006, Kewirausahaan, Jakarta : Salemba Empat.

Suryana (2008). Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. (cetakan ketiga). Jakarta. Penerbit Salemba Empat

(18)

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Malang: Bayumedia Publishing

West, M.A., 2000. Mengembangkan Kreativitas Dalam Organisasi, Ed 1, Yogjakarta: Kanisius.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Parsada: Jakarta.

William, G. Nickels. 2005. Marketing Principles, Second Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc

Yuyun Wirasasmita (2007). Kewirausahaan : Buku Pegangan Jatinangor : UPT-Penerbitan IKOPIN

Umi Narimawati, Anggadini, Sri Dewi., Ismawati Lina. 2010, Penulisan Karya Ilmiah, Genesis, Bekasi

Zimmerer, dan Scarborough, 2005. Essentials Of Entrepreneurship And Small Business Management Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi 5 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Van,Dyne ,LGraham J,W.2005.organizational cirizenship behavior ,cosstruct redefinition meansurement anda Validation Academiy Management Jounal 37 (4) pp 765-802

Artikel :

Artikel Etika dan Tanggung Jawab seorang pemimpin” yang diterbitkan oleh blog HR.centro.com.

Artikel “Cara Membangun Hubungan yang baik antara Atasan dan Bawahan” yang diterbitkan oleh blog rajapresentasi.com

Artikel Rendi Simanjuntak (2009) dalam “Mencapai prestasi Perusahaan.

(19)

Artikel Drs.Tanzil dalam menjadi pribadi efektif demi merencanakan karir yang di masa depan

(20)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Sikap Kewirausahaan

2.1.1.1. Pengertian Sikap Kewirausahaan

Menurut Eddy Soeryanto soegoto (2009:3) Wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu mendirikan, membangun, mengembangkan, memajukan, dan menjadikan perusahaanya unggul. Seorang wirausahawan haruslah yang mampu melihat ke depan. Melihat kedepan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahanya.

Drucker (1959) dalam suryana (2006:2) kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan inovatif demi terciptanya peluang.

Sedangkan menurut Robert Hisrich (1995:6) dalam Buchari Alma (2014:23) Entrepreneur adalah “process of creating something different with value

by devoting the necessary time and effeort, assuming the accompanying financial,

psychological, and social risks and receving the resulting rewards of monetary and

personal sastifaction” (Wirausaha merupakan proses menciptakan sesuatu yang

(21)

12

Sikap kewirausahaan merupakan faktor yang penting dalam usaha, sikap merupakan kesediaan mental yang relatif menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti baik bersifat positif, netral, atau negatif yang menyangkut aspek-aspek kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk bertindak, dan berfungsi juga untuk mengatur perilaku.

kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif, dimana kemampuan tersebut dijadikan dasar, sumber daya, kiat serta penggerak untuk mencapai tujuan dan menghadapi tantangan kehidupan.

Ropke (2004:71) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat.

(22)

13

Sikap kewirausahaan menunjukan bahwa kognisi akan menjawab pertanyaan apa yang diperkirakan atau dipersepsikan tentang obyek kewirausahaan, ditandai oleh keyakinan dari seorang pengusaha bahwa percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinalan, berorientasi ke depan para pengusaha menunjukan hal yang berarti.

Komponen afeksi menjawab pertanyaan tentang yang dirasakan (senang atau tidak senang) terhadap obyek kewirausahaan dalam hal ini ditandai senang atau tidak senangnya para produsen terhadap percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinalan, berorientasi ke depan dan dari ketiga konsep diatas merupakan suatu interaksi dari komponen sikap kewirausahaan secara komplek.

2.1.1.2 Indikator Sikap Kewirausahaan

Menurut (BN. Marbun, 1993:63) dalam Alma, (2014:52), ciri-ciri wirausaha antara lain :

1. Percaya diri : kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan dan optimise 2. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan atau haus akan prestasi,

berorientasi lama atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras, energik, penuh inisiatif

3. pengambil resiko : mampu mengambil resiko, suka pada tantangan

(23)

14

5. Keorisinilan : Inovatif (pembaharu), Kreatif, Fleksibel, Banyak sumber, Serba bisa, Mengetahui banyak

6. Berorientasi ke masa depan, Pandangan ke depan, perseptif

Menurut suryana (2006:3) seorang yang memiliki sikap dan perilaku kewirausahaan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Penuh percaya diri Indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab.

2. Memiliki inisiatif indikatornya adalah penuh energy, cekatan dalam bertindak dan aktif.

3. Memiliki motif berprestasi indikatornya adalah terdiri dari orientasi pada hasi dan wawasan ke depan.

4. Memiliki kepemimpinan indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak.

5. Berani ambil resiko indikatornya adalah penuh perhitungan.

2.1.2 Proses Inovasi

2.1.2.1 Pengertian Proses Inovasi

Menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2006:14) Inovasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (innovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to

(24)

15

Menurut Buchari Alma (2010:10), proses inovasi merupakan faktor personal yang mendorong inovasi itu sendiri, adalah : keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor pendidikan dan faktor pengalaman. Sedangkan faktor-faktor environtment mendorong inovasi adalah adanya peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreativitas.

Sedangkan menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:8) proses inovasi adalah kemampuan dalam menambahkan nilai guna/manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memerhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran.

2.1.2.2. Ciri-ciri inovasi

Menurut Munandar (2006) terdapat empat ciri-ciri dalam suatu inovasi, diantaranya adalah:

1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.

2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.

(25)

tergesa-16

gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut

2.1.2.3. Indikator Proses Inovasi

.Sedangkan hasil penelitian dari Muhamad Sunarno (2010:3) bahwa inovasi berkaitan dengan persoalan pilihan yang diambil oleh seorang pengusaha terhadap dua produk atau proses. Penekanan penelitian yang digunakan pada pendekatan ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seorang pengusaha dalam menentukan pilihan adopsi inovasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Skala usaha

2. Ketersediaan kredit dan tenaga kerja

3. Karakteristik pengusaha (seperti: umur, pendidikan, dan sikap terhadap resiko) 4. Faktor situasional (keadaan pasar).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian yang digunakan oleh Muhamad Sunarno (2010:3) dengan indikator :

1. Skala usaha

2. Ketersediaan kredit dan tenaga kerja

(26)

17

2.1.3 Keberhasilan Usaha

2.1.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha

Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi keberhasilan usaha dapat dilihat dari diri wirausahawanya itu sendiri, karena keberhasilan disebabkan oleh wirausahawan memiliki otak yang cerdas, kreatif memiliki rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya secara produktif atau secara tepat.

Seperti yang dikemukakan oleh Suryana (2003:44) bahwa “Untuk menjadi wirausaha yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko, langkah berikutnya adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikannya dan menjalankannya. Agar usahanya berhasil, seorang wirausaha selain harus bekerja keras juga harus mampu mengembangkan hubungan dengan mitra usahanya ataupun semua pihak yang tekait dengan kepentingan perusahaan.

2.1.3.2 Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha

Menurut Suryana (2006:67) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah sebagai berikut :

(27)

18

kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak memiliki kemampuan mengembangkanya, maka kios yang dimiliki tidak pernah berubah dan berkembang. Sebaliknya seseorang yang memiliki kemampuan, baik ilmu maupun keahlian berdagang tetapi tidak memiliki kemauan dan malah malas, tidak akan pernah berdagang.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras.

3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.

2.1.3.3 Faktor-Faktor Kegagalan Wirausaha.

Zimmerer (1996: 14-15) dalam suryana (2006:68) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :

1. Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintegrasikan operasi perusahaan.

(28)

19

dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancer.

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5. Lokasi kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan suka beroprasi karena kurang efesien.

6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitanya dengan efesiensi dan efektifitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibat penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.

7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dala berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal menjadi besar.

(29)

20

2.1.3.4. Indikator Keberhasilan Usaha

Menurut Suryana (2003:85) indikator Keberhasilan Usaha sebagai berikut: a. Modal

Uang yg dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dsb; harta benda (uang, barang, dsb) yg dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yg menambah kekayaan.

b. Pendapatan

Jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan.

c. Volume penjualan

Jumlah penjualan yang berhasil dicapai atau yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu

d. Output produksi

Produk (barang atau jasa) dari suatu proses. e. Tenaga Kerja

Penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.

(30)

21

keberhasilan suatu perusahaan dikatakan sangat penting karena jika perusahaan tidak memperoleh laba maka perusahaan tidak dapat memberikan manfaat bagi

stakeholder yang berarti tidak bisa meningkatkan gaji, tidak bisa memberikan deviden kepada pemegang saham, tidak bisa memperluas usaha dan tidak bisa membayar pajak

Hasil Persamaan Perbedaan

(31)
(32)
(33)

24

Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki sikap kewirausahaan. Menurut BN. Marbun, 1993:63 dalam Alma, (2014:52).sikap kewirausahaan terdiri Percaya diri, Berorientasi pada tugas dan hasil , Pengambilan Resiko, Kepemimpinan, Keorsinilan,Berorientasi Ke Masa depan

Proses Inovasi .MenurutZimmerer (1996) dalam Suryana (2006:14), Skala usaha ,Ketersediaan kredit dan tenaga kerja ,Karakteristik pengusaha , Faktor situasional (keadaan pasar)

Keberhasilan Usaha Menurut Suryana (2003:85) Modal, Pendapatan, Volume Penjualan, Output produksi, Tenaga Kerja.

(34)

25

pengusaha industri kecil sebagai kekuatan dan mendukung jalanya usaha serta menigkatnya keberhasilan usaha.

2.2.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian

2.2.1.1 Hubungan Sikap Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi (achievement), optimisme (optimism), sikap – sikap nilai ( value attitude ), dan status kewirausahaan ( entrepreneurial status ).

Sedangkan Suryana dalam buku kewirausahaan (2001: 27-28 ) mengelompokkan kebutuhan ( needs ) menjadi tiga, yakni :

1. Needs for achievement (n”Ach ) : the drive to excel, to achieve in relation to a

set standard, to strive to succed

2. Need for power ( n”Pow) : the need to make other behave in away that they would

not have behaved other wiswe

3. Need for affiliation (n”Aff) :the desire for friendly and close interpersonal

relationship.

Kebutuhan berprestasi wirausaha (n”Ach), terlihat dalam bentuk tindakan

untuk melakukan sesuatu yang lebih dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

(35)

26

b. Selalu memerlukan umpan balik yang segara untuk melihat keberhasilan dan kegagalan

c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi d. Berani menghadapi resiko dan penuh perhitungan

e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang( fifty – fifty ). Jika tugas yang diembannya sangat ringan , maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.

Kebutuhan akan kekuasaan ( n”Pow ), yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengontrol, dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senang bersaing, berorientasi pada status, dan cenderung lebih berorientasi pada prestise dan ingin mempengaruhi orang lain. Kebutuhan untuk beraffiliasi ( n”Aff ), yaitu hasrat untuk diterima dan di sukai oleh orang lain. Wirausaha yang memiliki motivasi bersfiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan, bekerja sama ketimbang persaingan, dan saling pengertian.

Pernyataan diatas, sangat jelas bahwa seseorang akan bersikap sebagai wirausaha karena ada keinginan untuk memperoleh hasil sebagai prestasi dari wirausaha tersebut. Oleh karena itu, hubungan antara sikap kewirausahaan dengan keberhasilan usaha,.

(36)

27

Faktor internal yang membuat orang memperoleh kepuasan kerja (job satisfaction) meliputi prestasi (achievement), pengakuan (recognition), pekerjaan (the work it self), tanggung jawab (responsibility), kemajuan (advencement), dan kemungkinan berkembang (possibility of growth). Sedangkan faktor yang menentukan ketidak puasan (dissatisfaction) adalah upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu pengendalian teknis, mutu hubungan interpersonal. Untuk itu prestasi dari seorang wirausaha ini erat kaitannya dengan kepuasan kerja yaitu perolehan keuntungan atau laba yang didapat dari banyaknya penjualan barang dan jasa.

2.2.1.2 Hubungan Proses Inovasi Dengan Keberhasilan Usaha

Menurut Zimmerer dalam buku Buchari Alma (2009:71) Inovasi adalah kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif dalam mengisi peluang sehingga membawa manfaat dalam kehidupan masyarakat

2.2.1.3 Hubungan Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi Dengan Keberhasilan Usaha

(37)

28

Suryana (2001:27-28)

(Suryana, 2003:23)

Zimmerer dalam Buchari Alma (2009:71)

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

2.3. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64), menjelaskan tentang hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Sikap Kewirausahaan (X1)

1. Percaya diri

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

3. Pengambilan Resiko

4. Kepemimpinan

5. Keorsinilan

6.Berorientasi Ke Masa depan

(BN. Marbun, 1993:63) dalam Buchari Alma, (2014:52),

Inovasi (X2) 1. Skala usaha

2. Ketersediaan kredit dan tenaga kerja

3. Karakteristik pengusaha

4. Faktor situasional (keadaan pasar)

(38)

29

Hipotetsis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut

Hipotesis utama:

1. Adanya pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Batik Aa Ade di Kota Bandung

Sub Hipotesis:

1. Sikap kewirausahaan berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha pada Batik Aa Ade di Kota Bandung

(39)

30 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:38) pengertian objek penelitian adalah “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan bahwa : “ Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian itu dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. Objek dalam Penelitian ini adalah Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha pada Batik Aa Ade Kota Bandung.

Dalam penelitian ini penulis mengemukakan dua variabel yang akan diteliti. Adapun variabel-variabel tersebut adalah :

1. Variabel Independent atau variabel Bebas (Variabel X), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel Independent dalam penelitian ini adalah Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi .

(40)

31

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Pengertian dari metode penelitian adalah sebagai berikut:

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.

(41)

32

Untuk menjelaskan hubungan variabel yang ada dalam penelitian ini diterangkan dalam bentuk pola pikir yang dianggap mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian dan teori.

Dengan menggunakan metode penelitian, maka akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis Regresi Berganda

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Menurut Moh. Nazir (2003:84)desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:249) menyatakan bahwa : “Desain

penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode dan prosedur – prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.” Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang

(42)

33

melaksanakan penelitianmulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini:

1. Sumber masalah Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.

2. Perumusan masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini masalahmasalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara yang relevan dan penemuan yang relevan.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir.Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

(43)

34

Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Proses Inovasi terhadap Keberhasilan Usaha.

5. Metode Penelitian Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan kuantitatif. 6. Menyusun instrument penelitian Peneliti dapat menyusun instrument

penelitian.Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan dari Sikap Kewirausahaan (Variabel Independen“X1”) dan Proses Inovasi (Variabel Independen“X2”) terhadap Keberhasilan usaha (Variabel dependen“Y”) digunakan korelasi Analisis

Regresi Berganda, dan untuk menguji pengaruh dari Sikap Kewirausahaan (Variabel Independen“X1”) dan Proses Inovasi (Variabel Independen“X2”)

terhadap Keberhasilan Usaha (Variabel dependen“Y”) digunakan koefisien determinasi.

7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah, dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Dibawah ini adalah desain penelitian “Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan

(44)

35

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Sumber : Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati (2010:31)

3.2.2 Operasional Variabel

Operasionalsasi variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel yang diteliti beserta pengukuran-pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu :

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat), Sugiyono (2009:59).

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

digunakan

Unit Analisis Time Horizon

(45)

36

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2009:59).

Sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu;’Pengaruh Sikap

Kewirausahaan dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Batik Aa Ade di Kota Bandung”, maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel independent (X1) dalam penelitian ini adalah Sikap Kewirausahaan.

2. Variabel independent (X2) dalam penelitian ini adalah Proses Inovasi. 3. Variabel dependent (Y) daam penelitian ini adalah Keberhasilan Usaha. Adapun definisi operasionalisasi masing-masing variabel adalah pada sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasionalisasi variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

(46)

37

.4.Kepemimpinan  Tingkat dalam menghadapi

5.Keorsinilan  Tingkat memiliki pendapat sendiri

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

(47)

38

kehidupan (innovation is the ability to apply

(48)

39

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data (Primer dan Sekunder)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder.

1. Data Primer

. Data primer dalah data yang diambil secara langsung dari objek penelitian. Menurut sugiyono (2012:137) data primer sebagai berikut :

“sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data”

Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutukan yang berumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data primer yang diambil langsung dari Pemilik Batik Aa Ade.

2. Data Sekunder

(49)

40

maupun tidak dipublikasikan .Sementara untuk data sekunder diambil dari perpustakaan dan penelitian terdahulu.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Dengan ini penulis melakukan pengelompokan data yang dibagi kedalam dua golangan, yaitu:

1. Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.

Menurut Sugiyono (2015:80) tentang pengertian populasi yaitu:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Berdasarkan pengujian populasi pengujian populasi diatas, maka yang menjadi anggota populasi adalah 27 orang karyawan

Tabel 3.3

No Jenis Kelamin Populasi (%)Persentase

1 Laki –Laki 18 66.7

2 Perempuan 9 33.3

(50)

41

2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sambling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi seitap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jumlah populasi yang pada penelitian ini relative kecil. karena semua anggota populasi dijadikan sampel, maka metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah metode sampling jenuh atau sensus (Sugiyono, 2015:84) Menurut (Sugiyono,2015:85) menjelaskan pegertian sampling jenuh, yaitu sebagai berikut :

“sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel”

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang inign membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. dengan merujuk pendapat Sugiyono tersebut, maka peneliti bermaksud menjadikan seluruh populasi sebagai objek penelitian karena jumlah populasi yang akan diteliti kurang dari 100, yaitu sebanyak 27 orang karyawan.

Tabel 3.4

No Jenis Kelamin Populasi Sampel

1 Laki –Laki 18 18

2 Perempuan 9 9

(51)

42

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap obyek yang diteliti, seperti :

a.Wawancara, penulis melakukan wawancara dengan Pelaku Usaha Batik Aa Ade.

b. Penyebaran angket (kuesioner), yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan seperangkat daftar pernyataan.

c. Observasi (Observation)

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dilokasi penelitian guna memperoleh data dan informasi mengenai obyek penelitian. 2. Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu teknik yang digunakan dengan cara mengumpulkan, mempelajari data-data dan informasi yang didapat dari buku-buku, dokumen perusahaan dan sumber lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.2.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data, menurut (Sugiyono 2009:121) menjelaskan mengenai validitas adalah sebagai berikut :

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

(52)

43

Lebih lanjut uji validitas menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:42), validitas adalah :

”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent

that a test measures what the researcher actually wishes to measure”. Dari definisi diatas validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan variabel Sikap Kewirausahaan (X1) dan Proses Inovasi (X2).

Tabel 3.5

Standar Penilaian untuk Validitas

Criteria Reliability Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber : Barker et al, 2002:70

(53)

44

korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30.Berdasarkan hasil pengolahan menggunakanrumus korelasi pearson product moment (r).

Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing-masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 20.0 for windows

dengan metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antar variabel dengan rumus sebagai berikut:

� = ∑ −∑ − ∑�

√[ ∑ 2− ∑ 2

� ][∑ 2− ∑ 2 �

(Sumber: Umi Narimawati 2010: 42)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Dimana:

(54)

45

r = Koefisien Korelasi Pearson.

Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan

dengan 5 % satu sisi adalah:

1. Item instrument dikatakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan t0,05(165) =

1,9744 maka instrument tersebut dapat digunakan.

2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung kurang dari t0,05(165) = 1,9744 maka

item tersebut tidak dapat digunakan.

Instrumen penelitian diuji dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen telah

memenuhi persyaratan ditinjau dari segi kesahihan/validitas maupun dari segi

keterandalan/reliabilitasnya. Sebuah instrumen dikatakan sahih apabila dapat

mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel

yang dimaksud. Uji validitas dilakukan dengan pendekatan korelasional yaitu

menghitung korelasi skor item dengan skor total variabel. Valid tidaknya suatu item

ditentukan dengan membandingkan nilai korelasi yang diperoleh dengan nilai batas

korelasi item dinyatakan valid sebesar 0,3. Item yang memiliki korelasi diatas 0,3

dikategorikan item valid.

Hasil uji validitas untuk setiap butir kuesioner dari variabel Sikap kewirausahaan,

Proses inovasi dan Keberhasilan Usaha dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel

(55)

46

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap Kewirausahaan

Pernyataan r korelasi r kritis Keterangan Pernyataan 1 0, 742 0.30 Vallid Pernyataan 2 0,852 0.30 Vallid Pernyataan 3 0,736 0.30 Vallid Pernyataan 4 0,638 0.30 Vallid Pernyataan 5 0,572 0.30 Vallid Pernyataan 6 0,531 0.30 Vallid Pernyataan 7 0,578 0.30 Vallid Pernyataan 8 0,742 0.30 Vallid Pernyataan 9 0,852 0.30 Vallid Pernyataan 10 0,736 0.30 Vallid Pernyataan 11 0,638 0.30 Vallid Pernyataan 12 0,572 0.30 Vallid

Hasil pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk kedua belas item pernyataan

kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel Karakteristik kewirausahaan

diperoleh semua item memiliki nilai korelasi skor item pernyataan dengan total skor

untuk variabel Karakteristik kewirausahaan lebih dari 0,3. Sehingga disimpulkan

bahwa item pernyataan variabel Karakteristik kewirausahaan yang digunakan valid dan

dapat digunakan dalam analisis data selanjutnya.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Kuesioner Proses Inovasi

(56)

47

Hasil pada tabel di atas menunjukan bahwa keenam item pernyataan kuesioner yang

digunakan untuk mengukur variabel Proses Inovasi diperoleh semua item memiliki

nilai korelasi skor item pernyataan dengan total skor untuk variabel proses Inovasi lebih

dari 0,3. Sehingga disimpulkan bahwa item pernyataan variabel Motivasi yang

digunakan valid dan dapat digunakan dalam analisis data selanjutnya.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Kuesioner Keberhasilan Usaha

Pernyataan r korelasi r kritis Keterangan Pernyataan 1 0, 839 0.30 Vallid Pernyataan 2 0,740 0.30 Vallid Pernyataan 3 0,720 0.30 Vallid Pernyataan 4 0,782 0.30 Vallid Pernyataan 5 0,750 0.30 Vallid Pernyataan 6 0,839 0.30 Vallid

Hasil pada tabel di atas menunjukan bahwa keenam item pernyataan kuesioner yang

digunakan untuk mengukur variabel Keberhasilan usaha diperoleh semua item

memiliki nilai korelasi skor item pernyataan dengan total skor untuk variabel

Keberhasilan usaha lebih dari 0,3. Sehingga disimpulkan bahwa item pernyataan

variabel Keberhasilan usaha yang digunakan valid dan dapat digunakan dalam analisis

data selanjutnya

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009:3), reliabiltas adalah :

“Derajat konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu tertentu”.

(57)

48

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau kekonsistensian alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman-Brown Correlation)

Teknik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II.

b. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II.

c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.

Sumber : Umi Narimawati (2010:44) Ґb

(58)

49

d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber : Umi Narimawati (2010:44)

Dimana:

Г1 = reliabilitas internal seluruh item

Гb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua

Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika,

yaitu melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70

maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal (reliable).

Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode split-half diperoleh hasil uji

reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil uji reabilitas pada setiap Variabel

Variabel Indeks reliabilitas

Nilai

kritis Keterangan

Sikap kewirausahaa 0,911

0.7 Reliabel Proses Inovasi

Keberhasilan Usaha 0,927 0.7 Reliabel

Uji reliabilitas menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau

konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok

individu, dan hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali

terhadap gejala yang sama. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya

r1=

(59)

50

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Rancangan analisi adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah di peroleh dari hasil observarsi lapangan dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori ,menjabarkab kedalam unit –unit,melakukan sintesa .menyusun kedalam pola memlilih mana yang penting dan yang akan di pelajari ,dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain,disini peneliti melalkukan analisa terhadap data yang telah di uraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif ) dan Verifikatif (kuantitatif)

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data sebenernya terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi penelitian ,uji oba dilakukan untuk mengetahui tingakat kebeneran (validitas ) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian ,sehingga diperoleh item –item pertanyaan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis dapat di definisikan sebagai berikut :

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

(60)

51

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh Batik Aa Ade di Kota Bandung berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing masing variabel penelitian. Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1) Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.

2) Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.

3) Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

4) Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.

(61)

52

Skor Total = � �

� � X 100 % (Sumber: Narimawati Umi, 2010:45)

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Analisis deskriptif dilakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada setiap variabel yang diteliti dengan berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Kriteria Pengklasifikasian Presentase Skor Tanggapan Responden

(Umi Narimawati, 2007:85)

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

Persamaan regresi linier berganda adalah: Dimana :

No. % Skor Kriteria

1 20.00% – 36.00% Sangat Buruk/Sangat Rendah

2 36.01% –52.00% Buruk/Rendah

3 52.01% – 68.00% Cukup Baik/Sedang

4 68.01% – 84.00% Baik/Tinggi

5 84.01% – 100% Sangat Baik/Tinggi

(62)

53

Y = Variabel Keberhasilan Usaha X1 = Variabel Sikap Kewirausahaan X2 = Variabel Proses Inovasi

A = Konstanta

β1, β2 = Koefisien masing-masing faktor

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah (X1) dan (X2), sedangkan variabel dependen adalah (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya.

Dimana :

Y= Variabel Sikap Kewirausahaan α = Konstanta dari persamaan regresi

β1= Koefisien regresi dari variabel Sikap Kewirausahaan

β2 = Koefisien regresi dari variabel Proses Inovasi

X1= Variabel Sikap Kewirausahaan X2= Variabel Proses Inovasi

ε = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y

3.2.5.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik

(63)

54

merupakan dasar dalam model regresi linier berganda yang dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis.

Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (multiple linear regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti, terdiri atas:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak.Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi.Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkolerasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesame variabel independen maka konsekuensinya adalah :

a Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir

(64)

55

digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance.

3. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual.Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).

2) Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati (2010:49) pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi pearson dengan rumus :

Dimana : -1≤ r ≤+1

� = � ∑ � � − ∑ � ∑

(65)

56

r = koefisien korelasi

x = variabel kualitas produk dan variabel inovasi produk y = variabel keunggulan bersaing

n = jumlah franchisor

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.11

Tingkat Keeratan Korelasi

Sumber : Syahri Alhusin, 2003 : 157

4) Analisis Koefisien Determinasi

Persentase peranan semua variabel bebas atas nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinan (R ). Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 = SSreg/SStot Dimana :

d : Koefisien determinasi r : Koefesien Korelasi

0 - 0.20 Sangat rendah (hampir tidak hubungan)

0.21 – 0.40 Korelasi yang lemah

0.41 – 0.60 Korelasi sedang

0.61 – 0.80 Cukup tinggi

0.81 – 1 Korelasi tinggi

(66)

57

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah pengaruh Variabel Sikap Kewirausahaan dan Variabel Proses Inovasi terhadap Variabel Keberhasilan Usaha. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan di uji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut : 1) Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a) Rumus uji t yang digunakan adalah :

thitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

b) Hipotesis

H01. β1 = 0, Keberhasilan Usaha tidak dipengaruhi oleh Sikap Kewirausahaan.

H1. β1≠ 0, Keberhasilan Usaha dipengaruhi oleh Sikap Kewirausahaan. H02. β2 = 0, Keberhasilan Usaha tidak dipengaruhi oleh Proses Inovasi H2. β2≠ 0, Keberhasilan Usaha dipengaruhi oleh Proses Inovasi c) Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila thitung<dari ttabel(α = 0,05)

thitung(x1,2)= � 1,

(67)

58

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut a. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha

diterima artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya

2). Pengujian Secara Simultan

Melakukan Uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

a) Rumus uji F yang digunakan adalah : Dimana:

Jkresidu = Koefisien Korelasi Ganda K = Jumlah variabel bebas N = Jumlah anggota sampel Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat.Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan micro-soft.Jika nilai Fhitung > Fkrisis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya.

Jkregresi/K F hitung =

(68)

59

Menurut (Sugiyono, 2009:183), menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment atau dikenal dengan rumus Pearson.

b) Hipotesis

H012 : β1β2 = 0,tidak terdapat pengaruh Variabel X1 (Sikap Kewirausahaan) dan Variabel X2 (Proses Inovasi) Terhadap Variabel Y (Keberhasilan Usaha).

H012: β1β2≠ 0, terdapat pengaruh Variabel X1 (Sikap Kewirausahaan) dan Variabel X2 (Proses Inovasi) Terhadap Variabel Y (Keberhasilan Usaha).

c) Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung> dari Ftabel(α = 0,05)

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui pxyi yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial.

Sumber : Sugiyono (2009:185)

Gambar 3.1

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH.. (SURVEY PADA PETERNAK BURUNG PUYUH DI KABUPATEN

Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku kewirausahaan dan keberhasilan usaha sebagai

Fajar Nugraha (0800185), “Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Survei Terhadap Para Pengusaha Kecil di Sentra Industri Pengrajin Budidaya Jamur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan faktor kepribadian terhadap keberhasilan usaha pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat. Jenis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia Mega Mas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia Mega Mas

Adapun tujuan dari disusunnya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inovasi dan jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan faktor kepribadian terhadap keberhasilan usaha pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.. Jenis