FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
KONTRIBUSI KREDIT ANGSURAN LAINNYA (KAL) DALAM PERTUMBUHAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT
KANTOR CABANG PEMBANTU PASAR HALAT
TUGAS AKHIR
Diajukan oleh
MERIATI ENJELIA LUMBAN TOBING 122101130
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
Puij dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Kontribusi Kredit
Angsuran Lainnya dalam pertumbuhan Kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat di Medan” Ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya atas
bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara .
3. Ibu Inneke Qomariah, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Rizki Ramadonna Pane selaku pimpinan PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat.
5. Dina Tarisma yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu kepada
iii
7. Khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Alm. Tamba
Lumban Tobing dan ibunda Elisabeth br Tinambunan yang telah memberikan
dorongan doa, semangat dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi.
8. Saya juga berterima kasih kepada seluruh keluarga yang selama ini
memberikan semangat dan doa kepada saya.
9. Para sahabatku Tiffany, Luthvia, Maya, yang telah berjuang bersama-sama dan
mengisi hari-hari penulis semasa kuliah.
10. Teman-teman Program Studi D-III Manajemen Keungan stambuk 2012 Grup
B dan Grup C yang telah membantu dan memberikan semangat pada penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga
Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu dimasa mendatang.
Medan, Juni 2015
Penulis
iv
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5
A. Sejarah Berdirinya Bank Sumut ... 5
B. Struktur Organisasi ... 8
C. Uraian Pekerjaan ... 9
D. Kinerja Terkini ... 13
BAB III PEMBAHASAN ... 15
A. Pengertian Kredit ... 15
B. Unsur-Unsur Kredit ... 16
C. Tujuan dan Fungsi Kredit... 17
D. Jenis-Jenis Kredit ... 20
E. Alasan Nasabah Dalam Mengambil Keputusan Kredit ... 23
v
1. Produk dan Jasa Kredit PT.Bank Sumut Kantor Cabang
Pembantu Pasar Halat ... 28
2. Pengertian Kontribusi dan Pertumbuhan pada PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat ... 31
3. Persentase dan Pertumbuhan Kredit PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat ... 32
H. Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam pertumbuhan kredit Pada PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat ... 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
vi
No.Tabel Judul Halaman
Tabel 3.1 Jenis Kredit pada PT. Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu Pasar Halat... 33
Tabel 3.2 Persentase Kontribusi Kredit PT. Bank Sumut
Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat... 34
Tabel 3.3 Pertumbuhan Kredit PT. Bank Sumut Kantor
vii
No.Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Bank Sumut Kantor
1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang salah satunya faktor penting
dalam perekonomian suatu negara. Bank yang kegiatan pokoknya menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, dimana
tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.
Saat ini dunia perbankan memiliki peranan yang sangat penting bagi
perusahaan-perusahaan industri, dagang maupun perusahaan-perusahaan jasa non keuangan lainnya.
Menurut UU 10 tahun 1998 tentang perbankan : “ Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit (lending) dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.” Keadaan lembaga perbankan yang sangat sehat baik dari
segi internal maupun eksternal sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi
lingkungan ekonomi yang saling mendukung sehingga pihak ketiga dapat
mempercayakan dananya, serta bank dapat mengolah dana tersebut dalam bentuk
kredit.
Kredit merupakan dana yang disalurkan bank kepada masyarakat yang
membutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam pengertian kredit
merupakan penyaluran dana dari pihak pemilik dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Penyaluran dana tersebut didasarkan pada kepercayaan yang
diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Di lain pihak penerima kredit
peminjam berkewajiban untuk mengembalikan kredit yang telah diterimanya.
Penyaluran dana dalam bentuk kredit yang dilakukan oleh bank merupakan porsi
terbesar dalam aktiva bank. Dari kegiatan penyaluran dana tersebut, bank akan
memperoleh balas jasa. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara
dana yang terhimpun dari simpanan banyak akan menyebabkan bank tersebut
rugi. Oleh karena itu pengelolaan harus dilakukan sebaik-baiknya. Pengajuan
kredit yang telah dinilai melalui tahapan analisis kredit yang telah disetujui
tersebut harus selalu diawasi sehingga nantinya tidak menimbulkan resiko bagi
perusahaan. Kredit yang disalurkan tersebut merupakan piutang bagi perusahaan
yang memerlukan perhatian khusus. Karena disisi lain bank harus membayar
berapapun nilai dana yang ditempatkan kepadanya.
PT. BANK SUMUT juga merupakan lembaga pembiayaan yang bergerak
dalam usaha pembiayaan kredit. Memberikan pelayanan kredit kepada nasabah
dengan mengharapkan laba yang diperoleh dari bunga kredit. Persaingan yang
ketat di dunia pembiayaan kredit ini membuat PT Bank Sumut KCP Pasar Halat
harus lebih siap didalam memberikan segala fasilitas kredit bagi nasabahnya.
Banyak pesaing yang lebih mudah memberikan kredit dan menawarkan tingkat
suku bunga kredit yang lebih rendah. Salah satu bentuk persetujuan kredit yang
diberikan oleh bank adalah Kredit Angsuran Lainnya ( KAL) yang mengalami
peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun yang banyak diminati oleh calon debitur
Tabel 1
Jumlah debitur kredit
Pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat Jenis
Berdasarkan tabel diatas diatas penulis tertarik untuk memilih judul
“Kontribusi KREDIT ANGSURAN LAINNYA (KAL) dalam Pertumbuhan Kredit pada PT. BANK SUMUT CAPEM PASAR HALAT”
B. Perumusan Masalah
Dengan dikeluarkannya produk Kredit Angsuran Lainnya (KAL) maka
diharapkan dapat memberi kontribusi yang sangat besar bagi kelangsungan hidup
perbankan sehingga bank dapat melaksanakan fungsinya bukan hanya sebagai
penghimpun dana saja tetapi juga sebagai penyalur dana kepada masyarakat.
Sehingga penulis tertarik untuk membuat perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Seberapa besar kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam
pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat ?
2. Bagaimana perkembangan Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada PT. Bank
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi KAL dalam pertumbuhan
kredit Pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat.
2. Bagaimana perkembangan KAL pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat
periode 2012-2014.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya didalam
menguasai kredit. Serta berguna untuk memenuhi salah satu syarat
akademik dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi
Univrsitas Sumatera Utara.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan yang berupa saran-saran terhadap perusahaan
dimasa yang akan datang dan menjadi bahan pertimbangan dalam
memberikan penyaluran kredit nasabah dimasa yang akan datang.
3. Bagi pihak lain
Untuk sebagai bahan referensi bagi rekan mahasiswa maupun
peneti-peneliti lain yang tertarik pada peneti-penelitian Kontribusi Kredit Angsuran
5
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Sumut
Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 1995 adalah
merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh
Indonesia. Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa di daerah-daerah
provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah.
Berdirinya perusahaan Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
didirikan pada tanggal 4 November 1961dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22
dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962
berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962tentang kerentuan pokok Bank
Pembangunan Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara Nomor 5 tahun 1965. Modal
dasar pada saat itu sebesar RP. 100.000.000 dan sahamnya dimiliki oleh
pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.
Pada tanggal 16 April 1969, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi
perseroan terbatas dengan nama Bank Sumut. Perubahhan tersebut dituangkan
dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat
pengesahaan dari menteri Kehakiman Republik Indonesia dibaawah Nomor
C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia
Nomor 54 tanggal 6 Juki 1999. Modal dasar pada saat itu sebesar 10 milyar. Dan
karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal
milyar. PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya dijalan
Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, bank telah menambah 1 kantor
cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami
peningkatan status menjadi kantor cabang, sedangkan kas mobil dan payment
point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20
kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas
mobil, 1 payment point, dan 29 unit ATM. Dalam tahun 2004, bank membuka
Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang
Medan dengan suratnya No. 6/142/DPIP/Prz/Mdn tanggal 18 Oktober 2004.
Dalam tahun 2006, bank juga menambah 1 cabang pembantu syariah sehingga per
31 Desembe 2006, bank telah memiliki 3 cabang syariah dan 1 kantor cabang
pembantu. Jumlah karyawan bank pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 2995
masing-masing berjumlah 1.218 dan 1.044. Adapun Visinya mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf
hidup rakyat. Dan misi daripada Bank Sumut, yakni mengelola dana pemerintah
dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip
compliiance ( Pemenuhan atau ketentuan dari Undang-Undang atau peraturan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Statement budaya perusahaan ini yakni
memberikan pelayanan terbaik. Sedangkan fungsi daripada Bank Sumut adalah
sebagai alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan, PT Bank Sumut
berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah,
bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang
kegiatan usaha sebagai bank umum seperti di maksudkan pada Undang-Undang
nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.
Penerapan standar pelayanan Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik
dari seluruh sumber daya manusia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
yang standar sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama
dimanapun mereka berinteraksi dengan Bank Sumut. Sejalan dengan penerapan
standar pelayanan tersebut kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan
dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan dengan biaya sebesar Rp. 9.565
juta atau 6,67% dari biaya tenaga kerja. Pada tahun 2006 juga dilakukan
penerapan sistem penilaian manajemen kinerja kepada seluruh pejabat struktural
yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja dari pejabat karena penilaian
manajemen kinerja menjadi dasar untuk memperoleh kenikan gaji pada tahun
2007. Untuk meningkatkan pemasaran produk dan jasa perbankan serta
mendukung kegiatan operasional bank kembali direkrut 55 orang pegawai baru
melalui hasil tes yang dilakukan oleh pihak konsultan penerimaan pegawai yang
independent, dengan demikian dari tahun 2003 hingga 2006 telah direkrut 622
orang pegawai baru. Tahun 2007 akan dilakukan restrukturisasi pengelolaan
sumber daya manusia dengan melakukan perubahan dari sistem kepangkatan at
golongan menjadi grading sehingga sistem penggajian berdasarkan grade yang
telah disusun dan kenaikan gaji tidak diberikan secara berkala namun ditentukan
oleh hasil kinerjanya yang tergambar dari nilai manajemen kinerjanya. Dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2007 dianggarkan biaya
PT. Bank Sumut dan 6 orang pegawai akan dikirim mengikuti pendidikan S-2
diluar negeri. Untuk jurusan human resource (SDM) sebanyak 2 orang, Teknologi
Informatika (IT) sebanyak 2 orang, dan treasury and finance sebanyak 2 orang.
B. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan atau instansi tentunya memiliki struktur organisasi dan
uraian tugas yang jelas. Dimana struktur organisasi yang dimaksud adalah suatu
kerangka yang menyeluruh yang dapat menghubungkan fungsi dari organisasi dan
penerpan hubungan yang telah diterapkan diantara pegawai yang melaksanakan
fungsi dan tugasnya masing-masing.
Pada hakekatnya struktur organisasi bukanlah merupakan alat perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan telah ditetapkan oleh
perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi yang terorganisir dengan
baik, maka kegiatan dalam organisasi akan berjalan dengan lancar.
Adapun struktur organisasi perusahaan PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat
Struktur Organisasi PT.Bank Sumut KCP Pasar Halat
Sumber : PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
C. Uraian Pekerjaan
Tugas pimpinan Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
a) Memimpin, mengkoordinir, membimbing dan mengawasi serta
melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan dilingkungan Kantor
Cabang Pembantu.
b) Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah,
administrasi kredit, pengelolaan likuiditas serta memantau dan
c) Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana,
penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan
yang berlaku berdasarkan SOP (Standard Operational Prosedur) pada
rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
tersebut.
d) Melakukan evaluasi atas performance dan memberikan pengarahan
dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan performance
sesuai target yang telah ditetapkan.
e) Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama
pemilik dana atau pengusaha swasta dan pemerintah, instansi/dinas
pemerintah, yayasan-yayasan, dan lain-lain.
f) Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
g) Membimbing, mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian
kredit non lancar.
h) Mengelola dan mengamankan khasanah penyimpanan uang dan
penyimpanan surat berharga/ surat barang jaminan kredit serta seluruh
inventaris kantor.
i) Mengadakan rapat-rapat (yang bersifat koordinasi, bimbingan/
pengarahan ataupun supervise) untuk memelihara/ meningkatkan
performance Cabang Pembantu. Pelayanan kepada nasabah, kebersihan/
kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.
j) Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas
k) Memberikan saran-saran dan usulan dalam rapat-rapat yang dilaksanakan
oleh cabang induk.
Tugas wakil pimpinan Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemimpin kantor cabang
pembantu.
b) Membantu memimpin kantor cabang pembantu dalam membina dan
mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan kantor.
c) Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.
d) Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisis
serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.
e) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengaturan seluruh kegiatan
operasional kantor cabang pembantu termasuk kantor kas bank dan kas
mobil.
f) Mengatur kebutuhan likuiditas kantor cabang setiap harinya.
g) Membantu pemimpin cabang dalam menjalani dan meningkatkan
hubungan dengan mengawasi masyarakat terutama pemilik dana.
Tugas pelaksana pemasaran
a) Melakukan transaksi atau retakssasi serta pemeriksaan atas laporan
transaksi atau retaksasi barang agunan yang dilakukan oleh petugas
transaksi.
b) Memeriksa kembali keabsahan dan kelengkapan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permohonan kredit.
c) Memerksa analisa permohonan kredit yang dilakukan oleh analisa
d) Mengajukan mengajukan memorandum kepada pemimipin
cabang/wakil pemimpin untuk mengajukan daftar komitepemutus
kredit.
e) Meneliti laporanhasil pemantauan usaha debitur dan
mengantisipasi tindak lanjutnya.
f) Melakukan pemeliharaan portofolio yang direalisasi
g) Mengatur penataan surat-surat masuk dank keluar, serta berkas
yang berhubungan dengan seksi pemasaran.
h) Mempersiapkan nilai pengajuan permohonan izin memberikan
kredit ke kantor pusat apabila jumlah plafond kredit melebihi
wewenang pemimpin cabang setelah mendapat persetujuan komite
pemutus kredit.
Tugas pelaksana admin dan pembukuan keuangan
a) Melakukan pencatatan transaksi keuangan yang meliputi
pendapatan maupun pengeluaran
b) Melakukan kas opname atas posisi Kas Harian
c) Memastikan semua transaksi telah tercatat di dalam buku
harian, buku besar pemasok dan buku besar umum
d) Menyapkan rekening pendapatan dan lembaran neraca saldo
Tugas pelaksana teller
a) Menerima setoran tabungan, deposito berjangka, dan angsuran
kredit
b) Menyetorkan uang setoran kredit, tabungan, dan deposito ke
c) Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas ke dalam
buku kas teller harian
d) Membayarkan pengeluaran kas atas biaya-biaya atau
pembelian barang atas persetujuan
Tugas pelaksana customer service
a) Melayani nasabah dalam membuat buku tabungan.
b) Mengarahkan nasabah dalam mengisi formulir pembukuan
rekening.
c) Merekap formulir pembukuan rekening
d) Memberi informasi dan menjual produk Bank Sumut.
e) Menjaga hubungan dengan nasabah.
D. Kinerja Terkini
Kinerja usaha terkini adalah sebuah proses umtuk menetapkan apa yang
harus dicapai, bagaimana pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan
manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa
sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik jangka panjang
maupun jangka pendek.
Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank Sumut KCP Pasar
Halat Medan, bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik. Struktur
organisasi perusahaan ini pada dasarnya mengandung penetapan batas-batas
tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan perusahaan.
Bank juga sudah baik dalam pelayanannya terhadap nasabah yakni dalam
Sehubungan dengan itu PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat, dalam
melakukan aktivitas operasi perusahaan yakni dalam penyaluran kredit sudah
baik. Hal ini dapat dilihat dari jenis kredit yang diberikan bank kepada masyarakat
atau nasabah. Pelaksana pemberian kredit yang ada selama ini berjalan dengan
baik karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada
masyarakat atau nasabah yang membutuuhkan kredit tersebut. Bank juga tidak
membeda-bedakan setiap nasabah yang datang. Artinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat atau nasabah terutama dalam penyaluran kredit
bank sudah baik. Sehingga bank dalam menyalurkan kreditnya selalu bertindak
sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan-ketentuan yang berlaku yang ada di
bank tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas
dari tuuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional kearah
15
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KREDIT
Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya.
Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit
yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan
bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai
kewajiban untuk membayar kembalii pinjaman tersebut sesuai dengan jangka
waktunya.
Menurut Pasal 1 angka 11 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan
atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kredit dapat berupa uang
atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan uang. Adanya kesepakatan antara
bank (kreditur) dengan pihak nasabah atau penerima kredit (debitur), bahwa
mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Perjanjian kredit
itu sendiri mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka
B. UNSUR-UNSUR KREDIT
Di dalam pemberian kredit terdapat unsur-unsur yang terkandung
didalamnya. Adapun unsur-unsur kredit tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar diterima
kembali dimasa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Asas
kepercayaan merupakan dasar utama yang melandasi dan menjadi alasan
mengapa suatu kredit dapat diberikan.
b. Kesepakatan
Kesepakatan yang dituangkan dalam suatu perjanjian dimana
masing-masing pihak yakni pihak bank dan pihak nasabah menandatangani hak
dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu pengembalian
tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengetahuan kredit yang telah
disepakati.
d. Resiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macetnya pemberian
suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin
e. Balas jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas
pemberian kredit. Dalam bank jenis konvensional balas jasa kita kenal
dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga
membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga
merupakan keuntungan bank.
C. TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak
dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Didalam praktiknya
tujuan pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut :
1. Mencari laba
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan.
Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh
bank sebagai balas jasa dan administrasi kredit yang dibebankan oleh
nasabah. Oleh karena itu sangat penting untuk kelangsungan hidup bank
mengingat biaya operasional bank juga relatif cukup besar.
2. Membantu usaha nasabah
Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk
investasi maupun dana untuk modal kerja merupakan tujuan pemberian
kredit.
3. Membantu pemerintah
Tujuan untuk membantu pemerintah dapat dilaksanakan melalui
jasa keuangan kredit suatu perbankan yang disalurkan berarti adanya
kucuran dana dalam peningkatan pembangunan diberbagai sektor,
terutama sektor riil.
Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan semakin
meningkatnya pemberian kredit oleh dunia perbankan yaitu penerimaan pajak,
membuka kesempatan kerja, meningkatkan jumlah barang dan jasa, dan
meningkatkan devisa suattu negara.
Selain tujuan kredit yang telah dipaparkan dalam uraian diatas kredit juga
memiliki fungsi yang sangat luas antara lain sebagai berikut :
a) Meningkatkan daya guna asing
Apabila uang yang kita miliki disimpan dirumah tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna, namun apabila diberikan untuk
kredit uang itu akan berguna untuk menghasilkan barang dan jasa bagi
si penerima kredit.
b) Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari
suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan
memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
c) Untuk meningkatkan daya guna barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur
untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna
d) Meningkatkan peredaran barang
Kredit dapat pula menabah atau memperlancar arus barang dari suatu
wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari
suatu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula
meningkatkan jumlah barang yang beredar. Kredit dapat meningkatkan
peredaran barang biasanya untuk kredit perdagangan ekspor impor.
e) Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas
ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kredit dapat pula
membantu mengekspor barang dari dalam negeri keluar negeri sehingga
dapat meningkatkan devisa negara.
f) Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan
berusaha, terlebih si nasabah yang modalnya sedikit. Dengan
memperoleh kredit nasabah bergairah untu dapat memperbesar atau
memperluas usahanya.
g) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan apabila digunakan untuk
membuat atau memperluas suatu usaha akan menambah tenaga kerja,
mengurangi pengangguran, dan meningkatkan pendapatan.
h) Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling
D. JENIS- JENIS KREDIT
Beragamnya jenis usaha dikalangan masyarakat mengakibatkan beragamnya
jenis kredit. Klasifikasi jenis ini ditujukan untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu. Secara umum ada berbagai jenis-jenis kredit yang dilihat dari beberapa
segi yaitu sebagai berikut :
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
Merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk
keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau
untuk keperluan rehabilitasi.
b. Kredit modal kerja
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja
diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji atau biaya-biaya
lainnya.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit yang diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang akan
menghasilkan barang.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Sebagai
contoh kredit untuk perumahan kredit mobil pribadi, kredit perabotan
c. Kredit perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan
untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan
kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli
barang dalam jumlah besar. Contohnya kredit ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun
sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk
keperluan modal kerja.
b. Kredit jangka menengah
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu berkisar antara1 tahun
sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk
melakukan investasi.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit
jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun.
Seperti kredit perumahan.
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan
jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi
minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus
melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha,
karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama
berhubungan dengan bank atau pihak lain.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian
Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau
pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka panjang
maupun jangka pendek.
b. Kredit peternakan
Merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Untuk jangka pendek misalnya
peternakan ayam dan jangka panjang misalnya ternak sapi.
c. Kredit Industri
Merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik
industri kecil, industri menengah, atau industri besar.
d. Kredit pertambangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha
ambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang. Seperti
e. Kredit perumahan
Yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian
perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.
E. ALASAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KREDIT
1. Income Smooting
Income Smooting biasa terjadi karena adanya GAP antara pendapatan dan
pengeluaran. Biasanya terjadi pada mereka yang mendapatkan penghasilan
pada masa tertentu (tidak rutin) seperti petani yang tidak akan punya uang
sampai musim panen datang padahal kebutuhan akan uang tetap berjalan
dari bulan-ke bulan. Pada saat musim tanam berikutnya petani sangat
memerlukan uang untuk persiapan masa tanam. Dengan alasan inilah
mereka mengajukan kredit/pinjaman kepada bank.
2. Cash Flow Injection
Cash flow Injection adalah kebutuhan akan dana dalam jangka waktu
pendek yang biasa terjadi karena adanya peluang usaha/bisnis lain di luar
usaha/bisnis yang saat ini telah dijalani, sehingga diperlukan modal
tambahan atau dana secara cepat dalam waktu singkat. Kredit/pinjaman
yang digunakan untuk keperluan ini biasanya hanya digunakan dalam
waktu singkat sesuai dengan keperluan saat itu.
3. Emergency Relief
Menjadi cadangan keuangan (emergency) relief, yaitu untuk mengetahui
kebutuhan mendadak akibat even risk (musibah keluarga, sakit, bencana
Kasus Kredit/Pinjaman dengan dasar ini menjadi penting mengingat
masyarakat miskin umumnya tidak memiliki tabungan yang memadai atau
asuransi.
4. Asset Building
Menyiapkan dana untuk kebutuhan jangka panjang. Tujuan
kredit/pinjaman ini biasanya digunakan untuk membeli aktiva tetap
(peralatan rumah tangga, kendaraan, properti dan lainnya) yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Pada saatnya nanti, aset-aset tersebut dapat
dikonversikan kembali menjadi uang.
5. Saving Down
Saving Down, yaitu mengkonfirmasikan pinjaman menjadi tabungan
sebagai dana cadangan. Tujuannya untuk dapat digunakan sewaktu-waktu
bagi berbagai macam keperluan. Orang yang memerlukan kredit/pinjaman
dengan tujuan ini biasanya pada waktu itu belum membutuhkan uang
namun bunga kredit saat itu sangat murah dan ada kemungkinan bunga
kredit di masa mendatang (masa dimana uang diperlukan) bunga kredit
mnjadi lebih tinggi sehingga nasabah tersebut mengambil kredit pada saat
itu. Dan menjadi pertimbangan nasabah adalah tingkat suku bunga kredit
pada suatu bank
F. KETENTUAN DAN PERTIMBANGAN DALAM PENYALURAN KREDIT
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin
dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinantentang
nasabahnya. Untuk menimbulkan suatu kepercayaan kepada nasabah setelah
dilakukan pendekatan antara pihak bank dan penerima kredit.
Syarat-Syarat Dalam Penyaluran Kredit
Menurut Kasmir (2002:117)
Jika nasabah ingin menggunakan fasilitas kredit, maka pihak bank akan
melakukan penilaian kredit terlebih dahulu. Analisis kredit tahap yang paling
menentukan dalam pengambilan keputusan kredit. menilai kelayakan
dokumen-dokumen pengajuan permohonan kredit dan penentuan layak atau tidak
permohonan kredit calon debitur. Analisis kredit yang dilakukan dengan
menggunakan prinsip teknik 5C yaitu :
1. Character (watak)
Karakter pemohon kredit dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan
informasi dari referensinasabah dan bank-bank lain tentang perilaku,
kejujuran, pergaulan, dan ketaatnya memenuhi pembayaran transaksi.
Karakter yang baik jika ada keinginan untuk membayar kewajibannya.
2. Chapacity (kemampuan)
Kemampuan calon debitur perlu dianalisis apakah ia mampu memimpin
perusahaan dengan baik dan benar. Jika ia mampu memimpin perusahaan,
ia akan dapat membayar pinjaman sesuai dengan perjanjian dan
perusahaannya tetap berdiri.
3. Capital (modal)
Modal dari calon debitur harus dianalisis mengenai besar dan struktur
4. Condition (kondisi)
Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap variabel makro yang
melingkupi perusahaan baik regional, nasional, maupun internasional.
5. Collateral (jaminan)
Penilaian ini meliputi peniilaian terhadap jaminan yang diberikan sebagai
pengaman kredit yang diberikan bank. Penilaian tersebut meliputi
kecenderungan nilai jaminan dimasa depan dan tingkat kemudahan
mengkonversikan menjadi uang tunai. Penilaian suatu kredit dapat
dilakukan dengan analisis 7P dengan unsur penilaian sebagai berikut :
1. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun kepribadian masa lalu. Penilaian personality mencakup
sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi
suatu masalah dan menyelesaikannya.
2. Party
Mengklasifikasin nasabah kedalam klasifikasi tertentu berdasarkan
modal, loyalitas, serta karakternya. Nasabah yang digolongkan
kedalam golongan tertentu akan mendapatkan fasilitas yang
berbedadari bank.
3. Purpose
Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk
jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
4. Prospect
Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak dengan kata lain prospek atau sebaliknya.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana sajadana untuk
pengembalian kredit.
6. Profitability
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan nasabah dalam mencarri
laba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap
sama atau semakin meningkat.
7. Protection
Untuk menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan
perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman.
Perlindungan yang diberikan oleh debitur ddapat berupa jaminan
barang atau jaminan asuransi.
Adapun syarat-syarat dari barang-barang yang dapat dijadikan
jaminan memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki harga dasar
b. Tidak dalam keadaan dijaminkan
c. Memilki bukti-bukti kepemilikan
Jaminan barang yang terdapat pada sebuah fasilitas kredit itu sendiri yyang
mengikuti harga barang dipasaran, luasnya pemasaran, jenis barang, dan sifat
barang itu sendiri.
Analisis kredit dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu :
a. Aspek kuantitatif, yaitu analisis tehadap angka-angka yang ditunjukan
oleh laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi keuangan perusahaan.
b. Aspek kualitatif, yaitu analisis terhadap bebagai faktor non-angka.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasiikan hal-hal yang mendukung
dan yang membahayakan debitur.
G. Kredit yang diberikan PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
1. Produk dan Jasa Kredit PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
Dalam operasinya PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
memberikan jasa-jasa bank kepada nasabah atau masyarakat yang memerlukan
modal dari bank melalui kredit yang diberikan. Adapun produk dan jasa kredit
yang ditawarkan oleh Bank Sumut KCP Pasar Halat adalah sebagai berikut :
a) Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II (KMSS II)
Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II adalah kredit yang diberikan untuk
debitur yang ingin menambah modal dan mengembangkan usaha. Kredit ini
dibentuk untuk melayani debitur mikro Bank Sumut dalam skala kebutuhan
Tujuan pemberian Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II dilakukan untuk
meningkatkan akses usaha mikro yang ada di masyarakat terhadap pelayanan
kredit di Bank Sumut sertauntuk mendukung peningkatan dan perkembangan
usaha di sektor riil untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Keunggulan dari
kredit ini proses prosedur yang mudah dan cepat, agunan lebih fleksibel seperti
surat tanah, surat keterangan usaha. Dan apabila sudah melengkapi semua
syarat yang diperlukan maka akan semakin cepat prosesnya. Dan surat
kepemilikan serta dokumen-dokumen agunan tersimpan dengan aman sehingga
pada masa kredit selesai dapat langsung diserahkan kepada debitur.
Syarat-syarat Permohonan Kredit Mikro Sumut Sejahtera adalah sebagai
berikut :
1) Surat permohonan kredit
2) Fotocopy identitas diri (KTP, Kartu keluarga, Buku Nikah, pasphoto
4x6 sebanyak 2 lembar)
3) Fotocopy surat keterangan usaha/legalitas usaha dan slip gaji bulanan
terakhir
4) Masih tercatat Sistem Informasi debitur BI
5) Memiliki izin usaha dalam menjalankan usaha minimal surat
keterangan usaha dari Camat
6) Fotocopy surat agunan (SHM, Akta Jual-beli, BPKB)
b) Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit angsuran bagi perorangan/badan usaha yang mempunyai usaha
produktif untuk memenuhi kebutuhan modal usaha,dengan tujuan untuk
Untuk dana pinjaman KUR diberikan degan plafond mulai dari Rp
20.000.000 – Rp 500.000.000. kepada debitur KUR dapat diberikan jangka
waktu maksimal 3 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk investasi.
Manfaat KUR bagi usaha mikro, kecil dan menengah adalah untuk
membantu pembiayaan yang dibutuhkan debitur untuk mengembangkan
usahanya serta penanggulangan kemiskinan dan memberi perluasan
kesempatan kerja bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.
Syarat-syarat Permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah sebagai
berikut :
1) Surat permohonan kredit
2) Fotocopy identitas diri (KTP, Kartu keluarga, Buku Nikah, pasphoto 4x6
sebanyak 2 lembar
3) Fotocopy surat keterangan usaha/legalitas usaha dan slip gaji bulanan
terakhir
4) Masih tercatat Sistem Informasi debitur BI.
c) Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
Kredit angsuran bagi perorangan atau badan usaha yang mempunyai
usaha produktif yang mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi
kebutuhan modal usaha, investasi dan konsumtif. Besaran plafond kredit ( <
200 juta atau > 200 juta ) jangka waktu pinjaman hingga 60 bulan. Dengan
tingkat suku bunga 16% per tahun.
Fleksibel pembayaran angsuran (pokok dan bunga) dapat dilakukan
perbulan atau persemester. Pemberian kredit diberikan untuk penggunaan
usaha atau membeli perlatan/perlengkapan usaha atau membeli kebun sehingga
memerlukan jangka waktu untuk menghasilkan (grace periode).
Manfaat KAL adalah memberikan kemudahan untuk memenuhi segala
kebutuhan debitur, baik untuk modal usaha maupun untuk pembelian
barang-barang kebutuhan yang diinginkan dengan beban angsuran yang terjangkau.
Pelunasan kredit dapat dilakukan kapan saja tanpa dibebankan bunga berjalan
selanjutnya.
Syarat-syarat Permohonan Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
1) Surat permohonan kredit
2) Usia minmal 21 tahun atau sudah menikah sesuai dengan undang-undang
yang berlaku dan usia maksimal 70 tahun saat kredit lunas.
3) Fotocopy identitas diri (KTP, Kartu keluarga, Buku Nikah, Pasphoto 4x6
sebanyak 2 lembar suami/istri)
4) Fotocopy surat keterangan usaha/legalitas usaha dan slip gaji bulanan
terakhir
5) Masih tercatat Sistem Informasi debitur BI.
6) Fotocopy bukti kepemilikan agunan dan telah membayar PBB tahun
terakhir
2. Pengertian Kontribusi dan pertumbuhan kredit
Kontribusi berasal dari kata bahasa inggris yaitu contribute, contribution
yang maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun
sumbangan (id.wikipedia.org/wiki/kontribusi). Berarti dalam hal ini kontribusi
individu memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama.
Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yang
dilakukan oleh individu yang kemudian memberi dampak, baik positif maupun
negatif terhadap pihak lain.
Pertumbuhan merupakan proses yang mencakup pertambahan dalam arti
integrasi. Sedangkan pertumbuhan kredit merupakan kenaikan kredit atau
pertambahan jumlah kredit dari tahun ke tahun sebelumnya.
Berdasarkan pengertian kontribusi dan pertumbuhan kredit yang
dikemukakan diatas maka dapat diartikan bahwa kontribusi KAL dalam
pertumbuhan kredit adalah keterlibatan atau keikutsertaan KAL dalam
mempengaruhi pertumbuhan kredit dan seberapa besar jumlah yang diberikan
KAL dalam perumbuhan kredit.
3. Persentase dan Pertumbuhan Kredit PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
Data penulisan Tugas Akhir ini data yang dimiliki penulis adalah jumlah
masing-masing kredit selama tiga tahun terakhir (2012-2014). Data ini diperoleh
dari Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat. Adapun data yang
Tabel 3.1
Jenis kredit Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Tahun 2012-2014
Rp.1.537.587.000 Rp.2.528.243.000 Rp.1.519.000.000
Kredit Usaha
Rakyat (KUR) Rp.49.473.000 Rp.1.090.000.000 Rp.1.645.000.000
Kredit Angsuran
Lainnya (KAL) Rp.3.864.998.000 Rp.8.282.000.000 Rp.9.844.655.803
Total Kredit Rp.5.452.058.000 Rp.11.900.243.000 Rp.13.003.655.803
Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat Medan
Dari data diatas telah terlihat bahwa dalam kurun waktu tiga tahun
penyaluran kredit semakin meningkat. Pada tahun 2012 total kredit yang
diberikan sebanyak Rp.5.452.058.00, pada tahun 2013 total kredit yang diberikan
sebanyak Rp. 11.900.243.000, dan mengalami peningkatan kembali pada tahun
2014. Pemberian kredit KAL terlihat paling meningkat dibandingan KMSS II dan
KUR.
Untuk mendapatkan kontribusi KAL dibutuhkan total seluruh kredit yang
disalurkan PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat periode 2012-2014, maka dapat
dicari dengan rumus sebagai berikut :
Persentase KMSS II per tahun =JumlahKMSSII
TotalKredit
x100%
Tahun 2012 = Rp. 1.537.587.000 x 100 % = 28.20% Rp. 5.452.058.000
Tahun 2014 = Rp. 1.519.000.000 x 100% = 11.68% Rp.13.003.655.803
Persentase KUR per tahun =JumlahKUR
TotalKredit
x100%
Persentase KAL per tahun= JumlahKAL
TotalKredit
x100%
Setelah dilakukan perbandingan persentase kontribusi masing-masing
kredit maka dibawah ini adalah hasil tabel perhitungan kontribusi kredit setiap
tahunnya.
Tabel 3.2
Untuk mengetahui pertumbuhan jumlah masing-masing kredit pada PT.
Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Medan maka dilakukan
perhitungan terhadap jumlah masing-masing kredit dari tahun ke tahun dengan
menggunakan rumus :
Pertumbuhan = Jumlahdanatahunyangdiamati −JumlahTahunSebelumnya
Jumlahdanatahunsebelumnya x 100%
Pertumbuhan KMSS II :
Tahun 2013 = Rp.2.528.243.000 - Rp.1.537.587.000 x 100% = 6,44 %
Tahun 2013 = Rp.11.900.243.000 - Rp.5.452.058.000 x 100% = 11,42 % Rp.5.452.058.000
Tahun 2014 =Rp.9.844.655.803 - Rp.8.282.000.000 x 100% = 18,86 % Rp.8.282.000.000
Tabel 3.3 Pertumbuhan Kredit
PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Jenis
Kredit
TAHUN
2013 2014
Kredit Mikro Sumut Sejahtera II
(KMSS II) 6,44 -3,99
Kredit Usaha Rakyat (KUR) -2,10 5,01
Pada tabel pertumbuhan pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat, Kredit
Mikro Sumut Sejahtera (KMSS II) pada tahun 2013 sebesar 6,44%, dan
mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar -3,99%. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
ditahun 2013 sebesar 2,10%, dan mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebesar
5,01%. Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada tahun 2013 sebesar 11,42% dan
pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 18,86%.
H. Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam pertumbuhan kredit Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat
Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan pengertian, tujuan, syarat-syarat
permohonan kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat.
Dari paparan tersebut dapat dilihat perbedaan dari masing- masing kredit. Pada
tabel 1.2 persentase kontribusi kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang
Pembantu Pasar Halat yang paling besar adalah KAL yaitu sebesar 72.06%,
sedangkan KMSS II sebesar 20%dan KUR sebesar 7.55%. Pertumbuhan Kredit
Angsuran Lainnya (KAL) pada tahun 2013 sebesar 11, 42%. Pada tahun 2014
18,86% hal itu berarti KAL mengalami peningkatan paling besar di tahun 2014.
Dengan tingginya persentase KAL membuktkan bahwa KAL memberikan dana
terbesar bagi PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat.
KAL memiliki kontribusi yang paling besar karena disebabkan beberapa
faktor yaitu :
1. KAL ditujukan untuk masyarakat umum. Siapa saja berhak mengajukan
2. KAL sudah mencakup seluruh kredit baik yang bersifat investasi, modal
kerja dan konsumtif sehingga nasabah memilki banyak pilihan untuk
menentukan penggunaan kreditmya.
3. KAL memiliki istilah grace periode dimana nasabah diberikan tenggang
waktu untuk menunda pembayaran pokok. Grace periode diberikan pada
debitur yang penggunaan kreditnya untuk tujuan investasi sehingga
38
Berdasarkan dari hasil yang telah dianalisis pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dan memberikan saran yang
mungkin akan berguna bagi sejumlah pihak, khususnya pihak perusahaan.
A. Kesimpulan
1. PT. Bank Sumut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
jasa perbankan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat. Sedangkan
PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat adalah suatu
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa
serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat, yang dibawahi
oleh 1 (satu) kantor cabang dan dibawahi dan diawasi oleh 1 (satu) kantor
pusat.
2. Susunan dalam struktur organisasi pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat
Medan secara keseluruhan sudah cukup baik. Dimana setiap petugas
ataupun pegawai diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
3. Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat
adalah Kredit Mikro Sumut Sejahtera II, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan
Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
4. Kontribusi KAL dalam pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut lebih
banyak diminati. Hal ini disebabkan persyaratan pada KAL lebih mudah
5. Naik ataupun turunnya pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut KCP
Pasar Halat disebabkan persaingan tingkat suku bunga antar bank yang di
berikan kepada debitur. Hal ini yang membuat debitur berpikir untuk
melakukan kredit.
B. Saran
1. Kepada pihak PT. Bank Sumut khususnya KCP Pasar Halat sebagai
perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan hendaknya lebih
meningkatkan sistem pelayanan yang diberikan kepada nasabah. PT. Bank
Sumut KCP Pasar Halat lebih meningkatkan pelayanan dengan cara
memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit dan jasa keuangan
lainnya pada masyarakat. PT. Bank Sumut diharapkan melakukan
penilaian yang lebih ketat terhadap jaminan yang diterima agar tingkat
pengembalian sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan. Pihak PT. Bank
Sumut KCP Pasar Halat harus benar-benar menerapkan prinsip 5C dan
menindak tegas petugas bank yang berusaha menyalahgunakan
prisip-prisip teknik analisis kredit untuk melakukan praktek kolusi.
2. Kepada pihak nasabah sebaiknya mempelajari dan memahami lebih dalam
tentang prosedur pemberian kredit dan tahapan-tahapan dalam melakukan
analisis kredit. nasabah juga harus mempertimbangkan kemampuan
ekonomisnya dalam proses pembayaran kredit agar terhindar dari
ketidaklancaran dalam siklus pembayaran yang pada akhirnya
menimbulkan kredit macet. Nasabah hendaknya menanyakan informasi
yang lebih jelas kepada pihak PT. Bank Sumut KCP Psar Halat Medan
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, 2010.
Chalik, Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Jakarta 2010.
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Rajagrafindo, Jakarta 2002.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajagrafindo Persada Jakarta 2012
Kasmir, Manajemen Perbankan, Rajagrafindo Persada, Jakarta 2000
Rahman, Hukum Bisnis, Usu Press, Medan 2012
Rivai, Kredit Manajemen, Rajagrafindo Persada, Jakarta 2006
Susilo, Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat Jakarta 2000
Sahyunan, Manajemen Keuangan Perencanaan, analisis dan pengendalian, Usu Press,Medan 2013