• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Sumatera Utara"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

SUMATERA UTARA

Oleh :

ENDANG ARISKA 112102223

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ENDANG ARISKA

NIM : 112102223

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

Tanggal 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(3)

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ENDANG ARISKA

NIM : 112102223

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

MEDAN, JUNI 2015

(4)

v

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih dan

rasa puji syukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

penyertaan dan berkatNya, peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

tepat dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih peneliti

untuk tugas akhir ini adalah “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional

Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara”.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam penulisan

tugas akhir ini dikarenakan oleh terbatasnya waktu, informasi yang didapatkan,

serta pengetahuan peneliti sendiri. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya

kritikan dan masukan, serta saran yang membangun dari berbagai pihak guna

melengkapi dan menyempurnakan tugas akhir ini. Selama proses penyelesaian

tugas akhir ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua itu dapat diatasi

karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak yang kerap kali membantu peneliti

selama proses penulisan tugas akhir berlangsung.

Untuk itu pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utaraatas dedikasinya demi

(5)

vii

2. Bapak Fahmi Natigor Nasution SE, M.Acc, Ak, selaku Pembantu Dekan I dan

sekaligus sebagai supervisi magang mahasiswa Program Diploma III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan

sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis yang telah berkenan meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan yang

sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

5. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing dan Penasehat Akademik di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan beragam mata kuliah

yang sangat bermanfaat.

6. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama

menjalani selama masa perkuliahan.

7. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara, khususnya Kak Dori, Kak Yusna, Kak Juli dan

Bang Ari, yang telah banyak membantu penulis selama menjalani masa

magang.

8. Bapak Pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan riset dalam rangka

(6)

v

9. Seluruh staf Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang sudah banyak

membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam

tugas akhir ini.

10. Ayahanda Riswandy dan Ibunda Nur Asyiah Rangkuti yang telah setia sabar

dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas do’a,

pengorbanan, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan

baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin dapat terbalas, hanya

tugas akhir ini yang dapat penulis persembahkan sebagai awal dari

keberhasilan penulis di masa mendatang. Aamiiin...

11. Kepada Adik-Adik tercinta Arman Yudha, Armen Yudhi dan Najwa Arisya

dan Keluarga besar saya yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Kepada sahabat-sahabat Novita Anggraini Siregar, Mukhairina Amalia

Ritonga, Nadya Annisa Lubis, Henny Oktaviana, Damri, Afif, dan Kak Della,

dan semua yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis

dalam penulisan tugas akhir ini. Dan seluruh teman-teman 2011 dan 2012 yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas persahabatan yang

tidak akan pernah penulis bisa lupakan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih, semoga tulisan ini berguna

bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas pada umumnya

dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis pada khususnya.

Medan, Juli 2015

Penulis

(Endang Ariska)

(7)

v DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 12

D. Jaringan Kegiatan ... 19

E. Kinerja Kegiatan ... 21

(8)

vi

BABIII: PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA

UTARA ... . 24

A. Perencanaan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara ... 24

1. Biaya Operasional ... 25

2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 27

B. Realisasi Biaya Operasional ... 30

C. Pengawasan Biaya Operasional ... 31

BAB IV:KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 35

(9)

v

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman I.1 Jadwal Survei/Observasi ... 4

II.1 Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Utara... 22

III.1 Pertanyaan Mengenai Perencanaan dan Pengawasan Biaya

Operasional...

IV.1 Pertanyaan Mengenai Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(11)

1

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1 Surat Konfirmasi Izin Riset di Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap Instansi mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai

dalam kegiatan operasionalnya.Secara umum setiap instansi mempunyai

tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup instansi, perkembangan

instansi, dan juga untuk mencapai tujuan sasaran pembangunan.

Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai secara maksimal melalui perencanaan dan

pengawasan yang baik terhadap biaya operasional suatu instansi.

Perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi yang berbeda tetapi

mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi. Dalam arti

pengawasan akan berfungsi karena adanya perencanaan dan sebaliknya

perencanaan tidak berarti bila tidak ada pengawasan yang baik. Perencanaan

merupakan suatu proses penentuan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan

diwaktu yang akan datang, yang di dalamnya terdapat strategi dan teknik

yang akan dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan suatu instansi.

Perencanaan yang baik akan membantu manajemen dalam melakukan

pengawasan. Untuk memperoleh perencanaan biaya operasional yang

tersusun dengan baik dan sistematis, manajemen harus menyusun suatu

perencanaan atas masing-masing elemen biaya operasi secara hati-hati

(13)

29

berbeda dengan realisasinya, maka manajemen harus mengambil tindakan

korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan.

Pengawasan merupakan suatu kegiatan penilaian dan perbaikan

tentang aktivitas yang dilaksanakan untuk mengetahui sampai sajauh mana

pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pengawasan bukan hanya mencari kesalahan, tetapi juga mencegah dan

memperbaiki kesalahan tersebut. Sehingga berdasarkan kesalahan-kesalahan

itu dapat diambil tindakan agar keseluruhan pelaksanaan benar-benar sesuai

atau mendekati apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan adanya

pengawasan, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan dananya

untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga pemborosan

dapat ditekan seminimal mungkin.

Keberhasilan pengawasan juga ditentukan oleh beberapa unsur seperti

struktur organisasi, prosedur kerja, rencana kerja yang baik.Selain itu

pencatatan dan pelaporan biaya operasional sebagai umpan balik pelaksanaan

fungsi perencanaan sangatlah dominan karena tanpa adanya laporan tersebut

sulit untuk mengukur hasil guna suatu aktivitas usaha.Salah satu bentuk

perencanaan yang penting adalah anggaran (budget).Anggaran merupakan

penjabaran dari fungsi perencanaan, anggaran memberikan manajemen

proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum

rencana tersebut dilaksanakan.Oleh karena itu, pada waktu

mempersiapkananggaran pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan

(14)

Dalam penyusunan rancangan anggaran, pihak manajemen suatu

instansi harus mempertimbangkan laporan realisasi anggaran pada periode

sebelumnya khususnya biaya operasional.Dengan adanya laporan realisasi

biaya operasional dapat diketahui selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasi, baik yang bersifat menguntungkan maupun yang bersifat

merugikan.Selain itu dapat juga diketahui penyebab terjadinya penyimpangan

tersebut dan tindakan apa yang dilakukan untuk meminimalkan

penyimpangan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.

Dengan demikian tingkat efisiensi yang tinggi dalam suatu instansi

dapat dicapai yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat laba. Unsur

perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini harus dijalankan dengan

baik. Sebaiknya setiap instansi dapat membuat perkiraan-perkiraan dan

dampaknya terhadapnya, karena apabila suatu instansisalah dalam

memproyeksikannya akan mempengaruhi kegiatan dinas.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai

perencanaan dan pengawasan biaya operasional suatu instansi, yang

selanjutnya memilih topik tugas akhir ini dengan judul “Perencanaan Dan

Pengawasan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mencapai hasil yang baik dan terarah, perlu ditetapkan apa

yang menjadi masalah pokok pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera

(15)

lebih lanjut peneliti membatasi diri hanya merumuskan permasalahan tentang:

”Apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara telah efektif?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan

Perikanan Sumatera Utara telah efektif.

2. Manfaat penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti pada Dinas Kelautan dan Perikanan

Sumatera Utara diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi instansi,

dan bagi peneliti lain.

a. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat

mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

b. Bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, diharapkan dari

hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

memperbaiki perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada

instansi di masa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lain, yaitu sebagai bahan masukan untuk

(16)

D. Rencana Penulisan

Sistematika penelitian terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survei/Observasi

Berikut diuraikan jadwal survei/observasi yang dilakukan selama

[image:16.595.139.529.308.633.2]

proses penyusunan tugas akhir.

Tabel I.1

Jadwal Survei/Observasi

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan

NO KEGIATAN

APRIL 2015 MEI 2015

MINGGU MINGGU

I II III IV I II

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

(17)

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan

yang akan menjelaskan mengenai jadwal survei/observasi

dan rencana isi.

BAB II : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

Bab ini menjelaskan gambaran umum dari perusahaan

meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job

description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan, serta

rencana kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera

Utara.

BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

Bab ini akan menjelaskan mengenai tentang topik

penelitian yang terdiri dari perencanaan biaya operasional

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang

meliputi biaya operasional dan penyusunan anggaran

biaya operasional, realisasi biaya operasional serta

pengawasan biaya operasional.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang

(18)

sebelumnya serta saran yang dianggap berguna, terutama

Kepala Dinas sebagai pucuk pimpinan instansi dalam

menyusun rencana dan pengambilan keputusan yang tepat

(19)

BAB II

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas

Pada awal berdirinya Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Dengan

nama Jawatan Pertanian yang terdiri dari Seksi Perikanan Darat dan Seksi

Perikanan Laut, berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 1951. PP mengenai Jawatan

Perikanan Darat Daerah Sumatera Utara ini berlaku sampai dengan Tahun

1974, sedangkan untuk Seksi Perikanan Laut adalah berdasarkan PP Nomor

64 Tahun 1952 tentang Jawatan Perikanan Laut Daerah Sumatera Utara, PP

ini berlaku hingga Tahun 1975, kemudian pada Tahun 1974 Perikanan Darat

dan Perikanan Laut digabung dengan nama Dinas Perikanan Daerah Tingkat I

Sumatera Utara berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Tanggal 13 Maret

1974 No 29/1974 yang berlokasi di Jalan Sei Batu Gingging No. 6 Medan,

dipimpin oleh IR. Bambang Suboko dari Tahun 1974-1984.Setelah itu pada

Tahun 1984-1986 dibawah Kepemimpinan IR. Koesno Raharjo, kemudian

pada Tahun 1986-1990, Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara di

bawah pimpinan IR. Boedi Soesilo, Pada Periode 1990-1999 Dinas Perikanan

Daerah Tingkat I Sumatera Utara berada dibawah pimpinan IR. H. Zainuddin

P. Siregar, dan pada periode akhir Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera

Utara adalah dibawah pimpinan IR. Sofyan Sori Nasution pada Tahun

1999-2001.

Pada Tahun 2001 berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2001

(20)

Pimpinan Drs. H. Ridwan Batubara MM yang memimpin dari Tahun

2001-2006. Sedangkan berdasarkan Pergub Nomor 56 Tahun 2011 tentang Struktur

Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Provinsi

Sumatera Utara maka terbentuklah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Sumatera Utara yang berkedudukan di Jalan Sei Batu Gingging No. 6 Medan

Kel, Medan Selayang Kec, Medan Baru Kota Medan tepatnya pada saat

kepemimpinan IR.Yosep Siswanto pada Tahun 2006-2009. Untuk periode

2009 – 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dibawah

kepemimpinan H. OK Zulkarnain, SH, M.Si dan Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh Bapak H. Zonny Waldi

S.Sos MM sejak 15 Agustus 2014 sampai dengan sekarang.

Dengan Adanya Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru

terbentuklah 5 UPT di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

yang terdiri dari :

a. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT

PPP P. Tello)

b. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu

Hasil Perikanan Medan (UPT LPPMHP Medan)

c. Unit Pelaksana Teknis Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (UPT

PPI Belawan)

d. Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Kerasaan (UPT BI Kerasaan)

e. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Tanjung Balai (UPT

(21)

1. Visi dan Misi Dinas Kelautan da Perikanan Sumatera Utara

Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara adalah

pembangunan kelautan dan perikanan yang memiliki daya saing dan

berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

2. Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara adalah sebagai

berikut:

 Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar

hasil perikanan

 Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya Kelautan dan Perikanan

secara efisien, efektif yang berkelanjutan

 Meningkatkan penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri di

dalam negeri serta ekspor hasil perikanan yang berkualitas

 Meningkatkan sistem pendukung yang terdiri dari sarana dan prasarana,

permodalan, teknologi, kelembagaan serta iklim usaha yang kondusif

 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaannya serta

perlindungan terhadap masyarakat.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah komponen-komponen atau susunan

organisasi yang saling berkaitan yang menunjukkan kerangka dan

perwujudan pola tetap hubungan dari fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau

posisi, maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang,

dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi.Seiring dengan

(22)

Perangkat Daerah, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Nomor 8 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan Gubsu Nomor 56 Tahun

2011 tentang Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan

berbagai kegiatan tetentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal

melalui saluran tunggal. Adapun struktur organisasi dari Dinas Kelautan dan

(23)
[image:23.595.113.557.99.536.2]

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara-Medan Merujuk kepada Peraturan Gubernur Sumatera Utara tentang Tugas,Fungsi

dan Uraian Tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara adalah

sebagai berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris dan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT

BIDANG PENGAWASAN & BIDANG BINA USAHA KELAUTAN BIDANG PEMANFAATAN & PENGEMBANGAN SEKSI PROMOSI, PEMASARAN DAN SEKSI PENGAWASAN

USAHA KELAUTAN DAN

SEKSI PERLINDUNGAN

SUMBER DAYA KELAUTAN

SUB. BAGIAN

PERENCANAAN & SUB. BAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIAN

SEKSI

PENGEMBANGAN

TEKNOLOGI DAN

PRODUKSI HASIL SEKSI BINAUSAHA

DAN MUTU HASIL

KELAUTAN DAN SEKSI TEKNOLOGI

DAN SUMBER

(24)

dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan,

mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan

kepegawaian, keuangan serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.

2. Bidang Perikanan Tangkap

Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perikanan Tangkap.

3. Bidang Perikanan

Budidaya Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

dalam Menyelenggarakan urusan Pemerintahan dibidang Perikanan

Budidaya.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya

Perikanan

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya

Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan sebagian tugas

Dinas di bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan

Kelautan.

5. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai

(25)

Sumatera Utara dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

6. UPTD Laboratorium Pengendalian Dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (UPTD LPPMHP)

UPTD Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (LPPMHP) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Ketatausahaan,

Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan.

7. UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (UPT PPI

BELAWAN)

UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (PPI Belawan)

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di Bidang pembinaan

dan pelatihan dalam rangka usaha meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan nelayan, pemeliharaan dan perawatan sarana pelatihan

penangkapan ikan.

8. UPT Budidaya Ikan Kerasaan (UPT BI KERASAAN)

UPT Budidaya Ikan Kerasaan (BI Kerasaan) mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang kegiatan produksi,

pengembangan dan penerapan teknik pembenihan dan pembudidayaan ikan

air tawar, pelatihan dan peningkatan keterampilan serta pengawasan.

(26)

UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT PPP P.Tello)

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang operasional

pendaratan ikan serta pemeliharaan dan perawatan sarana pendaratan ikan.

C. Job Description

Berikut ini adalah job description dari setiap unit Dinas Kelautan dan

Perikanan Sumatera Utara :

1. Sekretariat

a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program

kerja Sekretariat, Bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis

Dinas;

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan

program Dinas,

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program

kesekretariatan;

d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi

keuangan;

e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran

belanja;

g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi

(27)

h. Menyelenggarakan penyusunan rencana stategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LKPJ dan

LPPD Dinas;

i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan;

j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah Dinas,

kearsipan, pertelekomonikasian dan persandian;

k. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan umum dan pelayanan

minimal; dsb.

2. Bidang Perikanan Tangkap

a. Penyelenggaraan kebijakan pembudidayaan ikan;

b. Penyelenggaraan kebijakan produk pembenihan perikanan di air

tawar ,air payau dan laut;

c. Penyelenggaraan kebijakan mutu benih/induk ikan;

d. Penyelenggaraan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan bagian

benih ikan air Tawar, air payau dan laut;

e. Penyelenggaraan kebijakan pengadaan,penggunaan dan peredaran

serta pengawasan obat ikan,bahan kimia,bahan biologis dan pakan

ikan;

f. Penyelenggaraan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi

(28)

g. Penyelenggaraan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan

tata lahanpembudidayaan ikan;

h. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan

prasarana Pembudidayaan ikan;

i. Penyelenggaraan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk

dan/benih ikan; dsb.

3. Bidang Perikanan Tangkap

a. Penyelenggaraan koordinasi kebijakan penetapan lokasi

pembangunan pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan

provinsi;

b. Penyelenggaraan dukungan pembangunan dan pengelolaan

pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan Negara

lain;

c. Penyelenggaraan kebijakan pembangunan kapal perikanan;

d. Penyelenggaraan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan;

e. Penyelenggaraan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan

pengedaran jauh untuk penangkap ikan;

f. Penyelenggaraan dan kordinasi kebijakan penempatan rumpon

di perairan laut kewenangan provinsi;

g. Penyelenggaraan dukungan rekayasa dan pelaksanaan

(29)

h. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan hasil perikanan dan

pemasarannya;

i. Penyelenggaraan kebijakan pembangunan dan pengelolaan

.pusat pemasaran ikan; dsb.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya

Perikanan

a. Penyelenggaraan dan koordinasi pengawasan untuk

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah

kewenangan provinsi;

b. Penyelenggaraan pengawasan pemanfaatan, pembenihan dan

perlindungan plasma nutfah perikanan dan pembudidaya ikan

sistem pengendalian hama dan penyakit;

c. Penyelenggaraan pembinaan, pemantauan dan mengawasi

lembaga sertifikat perbenihan ikan, mutu, benih, induk, pakan

ikan dan obat bahan lainnya;

d. Penyelenggaraan dan koordinasi penetapan jenis ikan yang

dilindungi;

e. Penyelenggaraan,koordinasi, mengeksploitasi dan

mengeksplorasi, Konservasi dan pengelolaan kekayaan

perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perlainnya di wilayah

(30)

f. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijaksanaan dalam rangka

pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk

sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan provinsi;

g. Penyelenggaraan pelaksanaan pengawasan pemanfaatan dan

perlindungan sumberdaya di pulau -pulau kecil di wilayah

kewenangan perovinsi;

h. Penyelenggaraan pengawasan Program Manajemen Mutu

Terpadu (PMMT) atau Harzard Analytical Critical Control

Point ( HACCP);

i. Penyelenggaraan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut

kewenangan provinsi; dsb.

5. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

a. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan

dan ikan di wilayah laut provinsi;

b. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penataan ruang laut

sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan

provinsi;

c. Penyelenggaraan kebijakan dalam rangka pemberdayaan

masyarakat pesisir antar kabupaten/kota dalam wilayah

(31)

d. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai

dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut dalam

kewenangan provinsi;

e. Penyelenggaraan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan

dan SDM di bidang kelautan dan perikanan;

f. Penyelenggaraan dan koordinasi mitigasi kerusakan lingkungan

pesisir di wilayah laut provinsi;

g. Penyelenggaraan penyerasian dan pengharmonisasian

pengelolaan wilayah dan sumber daya laut kewenangan

provinsi;

h. Penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan zonasi dan tata

ruang dalam wilayah kewenangan provinsi;

i. Penyelenggaraan dan koordinasi dan konservasi sumber daya

ikan dan lingkungan sumberdaya ikan kewenangan provinsi;

j. Penyelenggaraan dan mengkoordinasikan kebijakan dalam

rangka pemgelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

termasuk sumber daya alam di wilayah laut kewenangan

provinsi;

k. Penyelenggaraan kebijakan perizinan terpadu pengelolaan dan

pemanfaatan wilayah laut kewenangan provinsi;

l. Penyelenggaraan dan koordinasi dalam rangka dan koordinasi

(32)

berbatasan dengan wilayah antar negara di perairan laut dalam

perairan provinsi; dsb.

6. UPTD Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (UPTD LPPMHP)

a. Penyelenggaraan penyusunan rencana kegiatan pengendalian

dan pengujian mutu hasil perikanan

b. Penyelenggaraan pengelolaan dan pemeliharaan sarana untuk

pengujian mutu hasil perikanan

c. Penyelenggaraan pelaksanaan pengendalian dan pengujian mutu

hasil perikanan

d. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan dan

sertifikasi mutu hasil perikanan

e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Dinas.

7. UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (UPT PPI Belawan)

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan

penegakan disiplin pegawai pada lingkup UPT Pembinaan

Penangkapan Ikan Belawan (PPI Belawan) ;

b. Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas dalam

(33)

c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program

kegiatan UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan;

d. Melakukan pembinaan dan pelatihan penangkapan ikan;

e. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk nelayan;

f. Melaksanakan penyebarluasan informasi bidang teknologi

penangkapan ikan;

g. Menyusun laporan tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Utara sesuai tugas pokok dan fungsinya;

h. Melakukan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

8. UPT Budidaya Ikan Kerasaan (UPT BI Kerasaan)

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan

penegakan disiplin pegawai pada lingkup UPT Budidaya Ikan

Kerasaan (BI Kerasaan);

b. Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas dalam

lingkungan kantor;

c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program

kegiatan UPT Budidaya Ikan Kerasaan (BI Kerasaan);

d. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

(34)

e. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk pembudidaya

ikan air tawar;

f. Menyelenggarakan penyebarluasan informasi bidang teknologi

budidaya ikan air tawar;

g. Menyelenggarakan penyusunan laporan tahunan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sesuai tugas

pokok dan fungsinya;

h. Menyelenggarakan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;

i. Menyelenggarakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

9. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT PPP P.Tello)

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan

penegakan disiplin pegawai pada lingkup UPT Pelabuhan

Perikanan Pantai Pulau Tello (PPP P.Tello);

b. Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas dalam

lingkungan kantor;

c. Menyelenggarakan operasional pendaratan ikan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pendaratan ikan;

d. Menyelenggarakan fungsi penyuluhan kepada masyarakat

(35)

e. Menyelenggarakan penyusunan laporan tahunan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sesuai tugas

pokok dan fungsinya;

f. Menyelenggarakan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;

g. Menyelenggarakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

D. Jaringan Kegiatan

Dalam rangka mencapai tujuan sasaran pembangunan Kelautan dan

Perikanan maka disusunlah program prioritas Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

a) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

b) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

c) Program Pengembangan Perikanan Tangkap

d) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Program-program prioritas pembangunan Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Utara untuk Tahun Anggaran 2014 yang dijalankan

melalui kegiatan pokok antara lain :

1. Gerakan Bersih Pantai di Pantai Barat dan Pantai Timur Sumut

2. Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Penyusunan Kajian Perencanaan

Minapolitan Tahan Bencana di Kab.Madina dan Asahan

3. Buletin KP3K

(36)

5. Biaya Pemeliharaan Kapal MCS Coremap P.Tello

6. Biaya Perawatan Peralatan Selam

7. Penanaman Mangrove Berbasis Masyarakat di Sumatera Utara

8. Identifikasi dan Pemetaan Potensi Pulau-Pulau Kecil

9. Sertifikasi Selam

10. Dana Pendukung Coremap

11. Pendidikan dan Pelatihan Untuk Kelompok Wanita Nelayan di Kawasan

Pesisir

12. Pembinaan Lubuk Larangan di Perairan Umum

13. Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Sumber Daya Ikan di Perairan

Umum

14. Operasi Gabungan Penertiban Pelanggaran Peraturan Perikanan di

Sumatera Utara

15. Operasi Rutin Pengawasan SDKP di Pantai Timur Sumatera Utara

16. Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Bidang Perikanan di

Sumatera Utara

17. Pemeliharaan dan Perawatan Kapal Pengawas Perikanan

18. Docking Kapal Pengawas Perikanan di Belawan

19. Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS)

20. Evaluasi dan Penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas

(POKMASWAS).

21. Kegiatan Forum Koordinasi Kelompok Masyarakat Pengawas

(37)

23. Operasi Rutin Kapal Patroli di Danau Toba

24. Pengawasan Usaha Budidaya di Sumatera Utara

25. Docking Kapal Pengawas Perikanan di Danau Toba

26. Hari Nusantara Tingkat Provinsi TA. 2014

27. Promosi Usaha Kelautan dan Perikanan Dengan Mengikuti Pameran di

Dalam Negeri dan di Luar Negeri

28. Sosialisasi Peraturan Kelautan dan Perikanan

29. Survey identifikasi jenis-jenis ikan langka

30. Analisa Pengembangan Potensi Daerah Pesisir Sebagai Kawasan

Agromarine di Sumut

31. Transplantasi Terumbu Karang di Pantai Barat Sumatera Utara

32. Monitoring Kesehatan Karang

E. Kinerja Kegiatan

Pada Tahun 2013 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

mencapai hasil produksi sebesar 740.936,70 ton yaitu meningkat 5 % dari

tahun 2012. Dimana produksi hasil perikanan terdiri dari Produksi

Perikanan Budidaya sebesar 175.721,0 ton dan Produksi Perikanan

Tangkap sebesar 565.215,7 ton.

Sedangkan target Produksi Perikanan Provinsi Sumatera Utara

Pada Tahun 2014 sebesar 796.993,90 ton yang terdiri dari Produksi

Perikanan Tangkap sebesar 586.128,7 ton dan Produksi Perikanan

(38)

Sumatera Utara diharapkan mencapai 40,1 kg/kapita/tahun pada akhir

Desember 2014, atau diharapkan dapat meningkat 3% dari Tahun 2013.

Target ekspor hasil perikanan pada Tahun 2014 diharapkan dapat

mencapai 58.433,4 ton atau meningkat 4% dari tahun 2013. Target nilai

ekspor pada bidang Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2014 adalah

sebesar U$ 255.918.707,98, atau diharapkan meningkat 2% pada Tahun

2013, sedangkan target Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2014 adalah

sebesar Rp. 3.913.737.450 dimana diharapkan meningkat 214% dari

[image:38.595.109.568.414.729.2]

Tahun 2013.

Tabel II.1

Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Provsu

TA.2013 TA.2014

A. Produksi Total 740.936,70 ton 796.993,90 ton

1. Produksi Perikanan Tangkap 565.215,7 ton 586.128,7 ton

2. Produksi Perikanan Budidaya 175.721,0 ton 210.865,2 ton

B. Ekspor 56.185,92 ton 58.433,4 ton

C. Nilai Ekspor U$ 250.900.694,10 U$ 255.918.707,98 D. Tingkat Konsumsi Ikan 38,95 kg/kapita/tahun 40,1 kg/kapita/tahun

(39)

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun

2014 berisi kebijakan pembangunan kesejahteraan masyarakat dengan

melaksanakan program-program seperti :

1. Pengembangan dan pengelolaan perikanan tangkap,

2. Peningkatan produksi budidaya,

3. Pengelolaan sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil,

4. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan,

5. Pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan, dan

6. Pengembangan karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan

hasil perikanan

Tujuan disusunnya Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Peikanan

Sumatera Utara adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan

dalam rangka penyusunan APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010

yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang Kelautan dan

Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang mwrupakan penjabaran Renstra

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam bentuk

program aksi atau kegiatan yang lebih spesifik, sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dan dapat

dilaksanakan dengan kemampuan dana yang tersedia serta sesuai dengan

(40)

BAB III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

A. Perencanaan Biaya Operasional PadaDinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara

Setiap instansi yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang

menginginkan instansi bekerja dengan lancar,memerlukan perencanaan yang

matang. Perencanaan menjadikan instansi tersebut lebih peka, dengan kata

lain mampu menyesuaikan diri terhadap ancaman-ancaman dan

peluang-peluang yang ada. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan,

pengorganisasian dan fungsi pengawasan.Dalam menjalankan operasinya

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara menyusun perencanaan

dengan matang agar instansi dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan

hasil-hasil yang ingin dicapai dapat direalisasikan.

Menurut Supriyono (2001 :78),“ perencanaan adalah proses untuk

menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan “. Perencanaan

ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai

dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dari defenisi

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses

penentuan kegiatan yang dilakukan dimasa yang akan dating untuk

menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternatif yang mungkin terjadi.

Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan

(41)

Salah satu bentuk perencanaan yang penting adalah anggaran (budget).

Menurut Munandar (2001 :61), “ anggaran adalah suatu rencana yang disusun

secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan

dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode)

yang akan datang “. Dari beberapa defenisi di atas dapat dirumuskan bahwa

anggaran adalah rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai

kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan

data periode yang lalu yang dimiliki dan dijabarkan dalam bentuk

angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun untuk

jangka waktu tertentu. Ada beberapa alas an mengapa perencanaan itu

penting, yaitu:

1. Mengurangi ketidakpastian pada waktu yang akan datang.

2. Memberikan arah dan tujuan perusahaan.

3. Membantu memperkirakan peluang dimasa yang akan datang.

4. Memperkecil biaya.

5. Merupakan sarana untuk pengawasan.

1. Biaya Operasional

Biaya merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam

aktivitas ekonomi dari suatu instansi. Untuk menghasilkan barang dan

jasa, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara terlebih dahulu

melakukan pengorbanan yaitu biaya operasional. Menurut Rayburn (2004

(42)

ukuran moneter sumber daya yang digunakan, seperti bahan, tenaga kerja,

overhead. Untuk suatu jasa, biaya merupakan pengorbanan moneter yang

dilakukan untuk menyediakan jasa. Sedangkan menurutBastian (2006 : 87)

mendefinisikan bahwa “ biayaadalah penurunan manfaat ekonomis masa

depan atau jasa potensial selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas

keluar atau konsumsi aktiva atau terjadinya kewajiban yang ditimbulkan,

sebagai akibat pengurangan aktiva/ekuitas netto selain dari yang

berhubungan dengan distribusi ke entitas ekonomi sendiri “. Menurut

Bastian (2006 : 92)juga mendefenisikan bahwa “ biaya operasi (operating

expenses) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyokong kegiatan

operasi entitias secara rutin ”.

Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan

pengorbanan yang dilakukan instansi dan diukur dengan moneter untuk

menghasilkan barang dan jasa.

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya

bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya

dan aktivitas bisnis. Biaya digunakan untuk melaksanakan kegiatan

instansi dengan maksud mencapai tujuan yang diharapkan.

Perencanaanbiaya ini sangat bermanfaat bagi manajemen supaya dapat

menentukan kegiatan apa saja yang menguntungkan yang dilakukan oleh

instansi di masa yang akan datang.

Biaya operasional yang dimaksudkan dalam hal ini adalah belanja.

(43)

semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Dinas Kelautan dan

Perikanan Sumatera Utara dalam satu tahun anggaran yang menjadi bagian

pengeluaran kas. Menurut Bastian(2006 : 98), “ belanja adalahjenis biaya

yang timbulnya berdampak langsung terhadap berkurangnya saldo kas

maupun uang entitas yang berada di bank “.

Sedangkan menurut MD (2005 : 46), “belanja adalah semua

pengeluaran kas umum negara/kas daerah yang mengurangi ekuitas dana

lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat/daerah“. Belanja

ditetapkan dengan dokumen otorisasi kredit anggaran.

Berdasarkan kelompoknya, maka belanja Dinas Kelautan dan Perikanan

Sumatera Utara terdiri dari:

1. Belanja pegawai, yang terdiri dari:

a. Belanja gaji dan tunjangan PNS.

b. Belanja lembur.

c. Belanja honorarium.

d. Belanja jasa pelayanan.

2. Belanja barang, yang terdiri dari:

a. Belanja barang operasional.

b. Belanja barang non operasional.

c. Belanja pemeliharaan.

d. Belanja perjalanan.

(44)

3. Belanja modal, yang terdiri dari:

a. Belanja modal peralatan dan perlengkapan.

2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Sebelum

melakukan operasinya Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara

terlebih dahulu melakukan penganggaran untuk tahun anggaran yang akan

datang. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara anggaran

adalah rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan

kantor kedinasan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan

data periode yang lalu yang dimiliki dengan uang dan dijabarkan dalam

bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan instansi yang

disusun untuk jangka waktu tertentu. MenurutMunandar (2001 : 61),“

anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang

meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit

(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan

datang “.Sedangkan menurut Mardiasmo (2002 : 43),“ anggaran

merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai “.

Anggaran memberikan pada manajemen proyeksi yang dapat

dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana

dilaksanakan. Hal ini disebabkan pada waktu mempersiapkan anggaran

kita dituntut untuk memperhatikan dan menyelidiki semua faktor-faktor

yang mempengaruhi rencana dan membuat analisa yang teliti berdasarkan

(45)

analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu, yang

mencerminkan tindakan terperinci yang digunakan sebagai pedoman untuk

menjalankan kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang dan juga

digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian atau pelaksanaan

kegiatan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dalam mendanai anggaraan

biaya operasionalnya memiliki sumber dana anggaran, yaitu bersumber

dari APBD. Pencairan dana yang bersumber dari APBD dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang mekanisme pencairan

dana yang bersumber dari APBD

Anggaran biaya operasional Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera

Utara disusun oleh Bagian Penyusunan Program dan Anggaran yang

sekaligus menyusun anggarankeuangan lainnya seperti perencanaan

pendapatan. Penganggaran biaya operasional ini mengacu kepada skala

prioritas dan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera

Utara.Anggaran disusun berdasarkan realisasi tahun lalu dan juga

berdasarkan faktor-faktor lain dan disesuaikan dengan rencana kerja rumah

sakit seperti realisasi tahun berjalan. Selain itu, dalam melakukan

penyusunan anggaran biaya operasional, Bagian Penyusunan Program dan

Anggaran melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Sumatera Utara tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan

cara pembuatan laporan pencapaian kinerja setiap direktorat. Sehingga

(46)

hal tersebut diperoleh, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran akan

melakukan analisis terhadap kondisi internal dan kondisi eksternal Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, kemudian membuat data-data

program kerja setiap direktorat.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara melalui Bagian

Penyusunan Program dan Anggaran melakukan penyusunan anggaran

lebih dini sebelum awal tahun anggaran baru. Pada bulan April sampai

bulan Mei tahun berjalan untuk tahun anggaran yang akan datang

dilakukan penyusunan anggaran indikatif. Hal ini dilakukan supaya

anggaran dapat direalisasikan pada awal tahun anggaran baru.

Proses perencanaan biaya opersional pada Dinas Kelautan dan

Perikanan Sumatera Utara sama seperti perencanaan keuangan lainnya.

Pertama sekali masing-masing sub bagian/bidang membuat usulan

kegiatan disertai dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk

melaksanakan kegiatan tersebut.Usulan belanja sub bagian/bidang ini

dibahas bersama masing-masing bagian/bidang dan direktur terkait untuk

mendapatkan usulan belanja bagian/bidang sesuai direktorat

masing-masing. Kemudian usulan belanja bagian/bidang diserahkan kepada Sub

Bagian Program dan Anggaran untuk dikompilasi dan dibahas dengan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara. Hasil dari

(47)

(RBA) Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang akan

ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

Berdasarkan RBA yang telah disesuaiakan tersebut, bagian anggaran

menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.

Secara ringkas prosedur penyusunan anggaran biaya operasional Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Mengerjakan/mengedarkan formulir isian rencana kerja, rencana

kebutuhan barang/alat, pegawai pada unit-unit kerja.

2. Menerima dan merekap isian formulir rencana kerja, rencana kebutuhan

barang/alat dan pegawai.

3. Melaksanakan pembahasan intern dengan unti-unit kerja, rencana kerja,

rencana kebutuhan barang/alat, pegawai untuk usulan prioritas sesuai

urgensinya.

4. Menyusun rencana program anggaran, menyusun rencana bisnis

anggaran.

5. Menghitung kebutuhan belanja pegawai, menghitung /alat, menghitung

belanja modal, menghitung belanja pemeliharaan, menghitung belanja

perjalanan dinas.

B. Realisasi Biaya Operasional

Setelah anggaran disetujui, maka Dinas Kelautan dan Perikanan

Sumatera Utara dapat merealisasikan anggaran tersebut.Laporan realisasi

anggaran merupakan media untuk mengontrol jalannya anggaran.Melalui

(48)

Realisasi anggaran biaya operasional untuk tahun 2013 dan tahun 2014 dapat

[image:48.595.131.512.251.521.2]

dilihat pada tabel III.1

Tabel III.1

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran UntukPeriode 2013dan 2014

No Uraian

Tahun 2013 Tahun 2014

Anggaran (Dalam Rp) Realisasi (Dalam Rp) Anggaran (Dalam Rp) Realisasi (Dalam Rp) 1 Belanja

Pegawai 18.147.136.107 14.895.120.737 19.763.678.000 18.527.003.423

2

Belanja

Barang 63.852.335.810 63.469.894.070 43.787.714.019 37.429.649.539

3

BelanjaM

odal 4.410.719.000 4.392.344.292 16.686.256.150 16.075.496.453

TOTAL 86.610.391.116 83.047.559.209 80.437.848.269 72.142.349.615

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara C. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan

dalam manajemen. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang

telah dicapai. Cara yang dilakukan yaitu dengan membandingkan segala

sesuatu yang telah dijalankan dengan standar/rencananya, serta melakukan

(49)

yang tak kalah penting dengan fungsi lainnya, karena pengawasan sudah ada

sejak struktur organisasi.

Fungsi pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan

perencanaan, karena suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat dinilai

setelah dilakukannya pengawasan sehingga baik tindakan pelaksanaan dari

perencanaan yang ditetapkan dapat diukur dengan fungsi pengawasan

tersebut. Pentingnya pengawasan berasal dari ketidakmampuan pada

tugas-tugas yang dilakukan. Sehingga sesuatu yang direncanakan tidak akan

berjalan dengan baik tanpa diawasi. Pengawasan merupakan pemeriksa dan

pengevaluasi pekerjaan yang dilakukan apakah telah sesuai dengan yang

direncanakan sebelumnya. Menurut Harahap(2001 : 75), “ pengawasan

adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan

yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai

dengan yang semestinya atau tidak “.

Dalam mengadakan pengawasan harus diadakan tindakan komparatif

(perbandingan) antara hasil yang sesungguhnya dicapai dengan proyeksi yang

ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi kerja, performance

masa lalu dan menetapkan tanggung jawab adanya penyimpangan yang

terjadi, kemudian diambil suatu tindakan perbaikan agar hasil pekerjaan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan biaya operasional

pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara selain dilakukan oleh

(50)

merupakan satuan kerja fungsional yang bertugas melakukan pemeriksaan

intern kedinasan.

Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, anggaran dapat

diandalkan untuk tujuan pengawasan karena dari hasil penyusunan anggaran

telah ditetapkan target, tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan dampak dari

seluruh program dan kegiatan yang telah disusun.Penyusunan anggaran yang

mengarah pada hasil dapat diandalkan sebagai unsur-unsur atau teknik

pengawasan biaya operasional. Dalam proses perealisasian anggaran

dilakukan juga pengendalian terhadap dana anggaran biaya operasional,

misalnya dalam pengadaan barang. Setiap proses pengadaan barang tersebut,

merupakan bagian dari pengendalian.

Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara aktivitas pengendalian

juga dilakukan dengan cara:

1. Dalam transaksi belanja harus ada otorisasi, terutama untuk setiap

pembelian.

2. Setiap surat pesanan pembelian harus didasarkan pada surat permintaan

pembelian yang telah diotorisasi, dan setiap pembelian ditanggungjawabi

oleh panitia pengadaan. Selain itu pembuatan perincian biaya barang yang

dibeli harus sesuai dengan pagu, juga merupakan tanggung jawab panitia

pengadaan.

3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat pesanan pembelian

yang telah diotorisasi dan hal ini merupakan tanggung jawab panitia

(51)

4. Bukti kas keluar atau setiap bukti pengadaan barang dilampiri dengan

dokumen pendukung yang lengkap dan sah.

5. Setiap pencatatan keregister buku kas harus didukung dengan bukti kas

keluar yang dilampiri dengan dokumen dukung yang lengkap.

6. Pertanggung jawaban penggunaan dana belanja dibuat secara periodik

yaitu triwulan, semesteran, dan tahunan. Misalnya pembuatan LKAA

(Laporan Kegiatan Alokasi Anggaran). LKAA merupakan laporan

penggunaan dana anggaran yang disusun oleh bendahara pengeluaran.

[image:51.595.114.511.610.747.2]

7. Peninjauan kinerja secara periodik.

Tabel IV.1

PERTANYAAN MENGENAI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL

Bagian : Program dan Anggaran

Perusahaan : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA

UTARA

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda (√ ) pada salah satu

alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini:

No .

Pertanyaan Pilihan Jawaban

STS KS R S SS 1. Perencanaan sebagai dasar pengaturan

alokasi sumber daya. √

2. Anggaran selalu dibandingkan dengan

realisasi. √

3.

Penyimpangan anggaran dicari tahu faktor penyebabnya, apakah disebabkan faktor terkendali atau tidak terkendali.

(52)

Keterangan:

STS : SangatTidakSetuju

KS : KurangSetuju

R : Ragu-ragu

S : Setuju

SS : SangatSetuju

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

STS KS R S SS 4.

Penyimpangan yang

disebabkanfactorterkendaliselaludisertaiden ganperbaikan.

5. Anggarantidakdapatdirubah. √

6. Pengeluaranbiayaoperasionaldidasarkanpada

anggaranbiayaoperasional. √

7. Anggaran digunakan sebagai alat

pengukuran kinerja. √

8. Penghargaan diberikan berdasarkan prestasi

anggaran. √

9. Anggaransebagaipedomankerja. √

10. Anggaransebagaialatkomunikasi. √

11.

Fungsi penyusunan program dan anggaran terpisah dengan fungsi evaluasi program dan anggaran.

12. Anggaran sebagai pegangan dan tolak ukur

fungsi pengawasan. √

13. Sistemperencanaanbiayaoperasionalselalum

engalamipenyesuaiansetiatahunnya. √

14. Anggaransebagaialatkoordinasi. √

15.

Menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan dipecahkan dengan adanya

perencanaan

(53)

KriteriaPenilaian: 15 – 26 = TidakEfektif

27 – 38 = KurangEfektif

39 – 50 = CukupEfektif

51 – 62 = Efektif

63 - 75 = SangatEfektif

SetelahpenelitimenghitungdanmenyimpulkanjawabandarirespondenDi

nas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara

mengenaiperencanaandanpengawasanbiayaoprasionalpadaDinas Kelautan

dan Perikanan Sumatera Utaramakadiperolehskor 67 dari 15 item

pertanyaandan lima pilihanjawaban.

Sehinggadapatdisimpulkanbahwaperencanaandanpengawasanbiayaoprasional

(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkanpenelitiansertahasilanalisis yang penelitiuraikan pada bab

sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai perencanaan dan

pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera

Utara yaitu:

1. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan

Perikanan Sumatera Utara sangat efektif.

2. Penyebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya

operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara

disebabkan oleh faktor tidak terkendali yaitu keterlambatan pengesahan

DIPA oleh Departemen Keuangan dan keterlambatan persetujuan

penunjukan pejabat/pokja pengadaan barang dan jasa dari Kementrian

Kelautan dan Perikanan.

B. Saran

Berdasarkankesimpulan di atas, penelitimencobamemberikan saran

kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang

diharapkandapatmemperbaikiperencanaandanpengawasanbiayaoperasionalpa

(55)

1. SebaiknyaDinasKelautandanPerikanan Sumatera Utara

mempertahankanperencanaandanpengawasanbiayaoperasionalnya yang

telahsangatefektif.

2. Sebaiknyadalammelakukanpenganggaranbiayaoperasionalnya, Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara

jugaharusmempertimbangkankondisiperekonomianbangsa,

sehinggaketikausulananggarantersebutdiajukankepadapemerintah,

tidakterlalutinggi.

3. Penulis menyarankan agar kerja sama yang solid tetap terjaga antar bagian dalam membuat anggaran dan dilakukan pengawasan yang lebih intensif

agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan oleh Dinas Kelautan dan

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2006, Sitem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba, Jakarta.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Pertama,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan Pertama, Penerbit PT Pustaka Quantum, Jakarta.

Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi II, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

MD., Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik:Sebuah Pengantar, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Moekijat, 1992, Administrasi Gaji dan Upah, Penerbit Mandar Maju, Bandung.

Munandar, M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi(BPFE), Yogyakarta.

Rayburn, L. Gayle, 1999, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya,Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

(57)

Sumarsan, Thomas, 2013, Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 2, Indeks, Jakarta

Supriyono, Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE), Yogyakarta.

Gambar

Tabel I.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara-Medan
Tabel II.1
Tabel III.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peralatan yang dipergunakan pada stasiun kerja komputer ini meliputi: mouse, keyboard, layar / monitor, meja komputer. Masing-masing dari peralatan tersebut jenisnya

(dalam jutaan) LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/ CONDENSED FINANCIAL STATEM ENT (M ONTHLY).. KOM ITM EN KONTIJENSI/ OFF

Microarthropod numbers, speci®cally Acarina (mites) and Collembola (springtails) have been shown to increase with no-till practices when compared to conventional tillage (Hendrix

Posisi pembelian spot dan derivat if yang masih berjalan 03. Posisi penjualan spot dan derivat if yang masih berjalan

Therefore, we selected the two most extreme treatments (no and severe compaction and minimal and maximum levels of harvested tree and litter material) to evaluate the effects of

Pada hari ini Selasa tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pelelangan Jasa Konsultan Perencanaan Gedung

It was an exclusive contractual right to trade as a supermarket in a shopping complex, granted to Pick n Pay by the lessor Hyprop in a lease agreement.. Hyprop is also the owner of the

Hasil kesepakatan ini tentu membawa dampak juga dalam bidang bisnis yakni dengan munculnya era liberalisasi perdagangan atau era perdagangan bebas (free trade). Akibat yang

Lanna Margana Siregar: Peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen dalam..., 2005... Lanna Margana Siregar: Peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen