SKRIPSI
PENGARUH PERSEPSI PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TERHADAP KUALITAS HASIL PRODUKSI PADA
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk
TANJUNG MORAWA
OLEH
Muhammad Reza E.
110503120
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyataan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Persepsi
Penerapan Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa” adalah benar hasil karya
saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau
diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program
Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan
jelas dan benar adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 12 Oktober 2015 Yang Membuat Pernyataan,
ABSTRAK
Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi TQM terhadap kualitas hasil produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanjung Morawa.
Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang. Sampel menggunakan menggunakan Arikunto dengan mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penerapan total quality management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.. Persepsi penerapan TQM dilakukan secara kontinyu sehingga kualitas hasil produksi dapat meningkat. Persepsi penerapan TQM juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator TQM atau karakteristik TQM.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know whether The Application of TQM Perception affect the Production Quality at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. in Tanjung Morawa.
This research is an assosiatif research. The population of this research are the 310 employees of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. The sample used in this
research is based on Arikunto’s Method that took 20 % of the population which is 62 employees. The sampling technique used in this research is the Simple Random Sampling. The data analysis technique used are classical assumption, simple linear regression, partial significancy test (t test), and determinant coefisient (R2).
The result of this research shows that The Application of TQM Perception positively and significantly affect the Production Quality of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. The Application of TQM Perception was continuously used, so that the Production Quality could increase. The Application of TQM Perception could also adopted by other companies by applying The TQM indicator principles or the TQM characteristic.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa
rahamt, petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari
alam kegelapan ke alam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat
syafa’at di akhirat kelak.
Judul skripsi yang penulis selesaikan adalah “Pengaruh Persepsi Penerapan
Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood
Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”. Penulis menyadari tanpa petunjuk dan
bimbingan Dosen serta bimbingan dari berbagai pihak maka sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec.,Ac,Ak.,CA., selaku dekan fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS.,Ak., selaku ketua departeme
akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal ja’far, M.M.,Ak., selaku sekretaris
departemen Akuntani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.si.,Ak., selaku ketua program studyi S1 Akunansi
dan Ibu Dra. Mutia Ismail,M.M.,Ak., selaku sekretaris program studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Yeti Meliani Lubis,S.E.,M.si.,Ak.,CA., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan yang sangat
bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Ibu Dra. Sri Mulyani,MBA.,Ak., selaku dosen pembanding dan ibu Dra. Mutia
Ismail,M.M.,Ak., selaku dosen penguji yang telah membantu penulis melalui
kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta Lukman Hakim dan Suherna
serta saudara kandung saya tersayang Erliza Hapsari dan Fauza Rizky
Ardiansyah yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan baik materi
maupun non materi.
7. Kepada para sahabat saya Roby, Emul, Mamad, Bagus, Iin, Irun yang setia
menemani, menghibur dan mengisi hari-hari saya.
8. Kepada teman-teman kampus saya tersayang, Dytha, Tia, Harry, Saragih,
Bimo, Tri, Dhana, Arinda, Putri, Nando, Dhani, dan Reno.
9. Kepada abang saya tersayang, bang Agem yang telah membantu saya dalam
penyusunan skripsi, serta mengajarkan saya bagaimana cara penulisan skripsi
yang baik dan menggunakan program SPSS.
Penulis telah berusaha dengan maksimal untuk menghasilkan skripsi yang
kritik dan saran. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Medan, 12 Oktober 2015 Penulis
Muhammad Reza E.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
2.1.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management ... 11
2.2 Kualitas Hasil Produksi ... 14
2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produksi ... 14
2.2.2 Dimensi Kualitas Hasil Produksi ... . 18
2.2.3 Indikator Pengukuran Kualitas Hasil Produksi . 19 2.3 Penelitian Terdahulu ... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitan ... 36
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36
4.1.2 Jenis Usaha/Kegiatan ... 39
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan` ... 41
4.1.4 Deskriptif Responden Penelitian ... 42
4.1.5 Distribusi Penilaian Responden ... 44
4.2 Pembahasan ... 49
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 49
4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 55
4.2.3 Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana (Uji t) .. 56
4.2.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Saran ... 59
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul/Teks Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 21
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 31
Tabel 3.3 Operasional Variabel ... 35
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 47
Tabel 4.2 Usia Responden ... 47
Tabel 4.3 Pendidikan Responden ... 48
Tabel 4.4 Persepsi Penerapan Total Quality Management (X) ... 49
Tabel 4.5 Kualitas Hasil Produksi (Y) ... 53
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 55
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 58
Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 60
Tabel 4.9 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 62
Tabel 4.10 Interval Koefisien Determinasi (R2) ... 63
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul/Teks
Halaman
Gambar 2.1 Rusak-Buang ... 10
Gambar 2.2 Rusak-Perbaiki ... 11
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 25
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk 42
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Histogram 56
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Probability Plot ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul/Teks Halaman
Lampiran 1 Quesioner ... 66
Lampiran 2 Tabulasi Skor Data ... 70
Lampiran 3 Hasil Tabulasi Skor Data ... 72
Lampiran 4 Hasil Analisis Data SPSS ... 79
ABSTRAK
Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi TQM terhadap kualitas hasil produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanjung Morawa.
Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang. Sampel menggunakan menggunakan Arikunto dengan mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penerapan total quality management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.. Persepsi penerapan TQM dilakukan secara kontinyu sehingga kualitas hasil produksi dapat meningkat. Persepsi penerapan TQM juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator TQM atau karakteristik TQM.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know whether The Application of TQM Perception affect the Production Quality at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. in Tanjung Morawa.
This research is an assosiatif research. The population of this research are the 310 employees of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. The sample used in this
research is based on Arikunto’s Method that took 20 % of the population which is 62 employees. The sampling technique used in this research is the Simple Random Sampling. The data analysis technique used are classical assumption, simple linear regression, partial significancy test (t test), and determinant coefisient (R2).
The result of this research shows that The Application of TQM Perception positively and significantly affect the Production Quality of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. The Application of TQM Perception was continuously used, so that the Production Quality could increase. The Application of TQM Perception could also adopted by other companies by applying The TQM indicator principles or the TQM characteristic.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis di seluruh dunia sangat tinggi,
baik di bidang penyediaan jasa maupun produksi barang dan masing masing dari
pesaing menunjukkan keunggulannya dari segala sisi untuk menarik minat pasar
atau konsumen. Terutama dari segi mutu dan kualitas. Mutu dan kualitas
merupakan hal mutlak yang menjadi sampul terakhir dari sebuah hasil produksi.
Karena dari mutu dan kualitas konsumen dapat melihat bahwa barang yang
mereka beli sudah tepat sesuai dengan yang diharapkan.
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah
sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat (Sumarni, 2006:5). Keuntungan yang diperoleh perusahaan tentunya
tidak hanya merupakan hasil pekerjaan satu orang saja, tetapi merupakan hasil
karya dari banyak orang yang berusaha untuk membuat produk-produk bagus dan
berkualitas serta disukai oleh banyak orang.
Untuk dapat membuat produk yang bermutu, sebuah perusahaan
bergantung pada kemampuan manajemennya dalam menjalankan semua
fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaann pengorganisasian, mengarahkan dan
pengendalian. Maka salah satu alat bantu yang digunakan manajer dalam
menjalankan fungsi-fungsi tersebut adalah total quality management (TQM).
untuk unggul dalam persaingan adalah dengan memberikan kualitas terbaik.
Untuk menghasilkan kemampuan terbaik diperlukan upaya perbaikan
berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan
produksi.
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan salah satu perusahaan
makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari beberapa portofolio produk yang
mencakup mie instant, tepung terigu, minyak goreng, margarine dan lemak nabati
pasta, makanan ringan serta makanan bayi, Indofood bertujuan menjadi penyedia
total food solutions. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah pabrik mie instant
ke-2 (dua) tertua yang dimiliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant
yang di miliki PT. Indofood group di Indonesia.
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 14
Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris
Benny Kristianto, SH.No. 228 akta pendirian ini disahkan oleh menteri
kehakiman dalam surat keputusan No. C2-2915.HT.01.01 tahun 1991. Tanggal 12
juli 1991, dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 12
tambahan No.611 tanggal 11 Februari 1992.
Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha strategis
yaitu produk konsumen bermerek, Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati,
serta distribusi. Kelompok produk konsumen bermerek terdiri dari divisi mie
instan, divisi makanan ringan, divisi nutrisi dan makanan khusus, divisi bumbu
penyedap makanan, serta divisi kemasan. Perubahan fisik perusahaan, Struktur
eksternal PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, maka membuat
perusahaan harus terus menjaga performa perusahaan terutama kualitas produk
yang menjadi salah satu tolak ukur konsumen dalam membeli produknya.
Kualitas hasil produk disini merupakan tanggung jawab dari lini total
quality management (TQM) yang bertugas untuk menjaga kualitas serta
meningkatkannya secara berkesinambungan serta mampu mengurangi jumlah
kerusakan produk yang dihasilkan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Penerapan
Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood
Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dilihat dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh persepsi penerapan total quality management
terhadap kualitas hasil produksi yang selama ini di sudah produksi. Sebagaimana
diketahui fungsi dari total quality management adalah merupakan suatu sistem
nilai yang mendasar dan komprehensif dalam mengelola organisasi dengan tujuan
meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan
memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan
dengan tetap memperhatikan secara luas kualitas produk yang dibuat. Dari latar
belakang di atas, maka ditemukan masalah yang dirumuskan sebagai berikut
“Apakah persepsi penerapan total quality management di PT.Indofood Sukses
Makmur, Tbk Tanjung Morawa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh persepsi penerapan total quality management terhadap kualitas hasil produksi
pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
khususnya mengenai pengaruh persepsi penerapan total quality
management terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses
Makmur, Tbk Tanjung Morawa.
b. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang
bermanfaat mengenai persepsi penerapan total quality management dan
kualitas hasil produksi di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung
Morawa.
c. Bagi pihak lain diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Total Quality Management
2.1.1 Pengertian Total Quality Management
Total quality management atau pengendalian mutu terpadu menurut
Garrison (2008:23) merupakan “Sebuah budaya ataupun keharusan yang dilakukan sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjaga mutu dan
kualitas barang yang di produksi secara berkala melalui setiap aspek dalam
organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat
mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm
berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang
mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat
memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi”. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar
bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab
pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.
Pemimpin harus mampu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan
visi tersebut menuju kenyataan. Penerapan prinsip kepemimpinan harus
mengarah pada :
a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi. b. Penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang. c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya.
d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral dan penciptaan budaya kerja.
Menurut Gandem, 2005:14), ada beberapa indikasi keberhasilan
organisasi yang mengimplementasikan TQM ditunjukan melalui :
a. Komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran organisasi (pimpinan
tertinggi sampai karyawan terendah)
b. Organisasi yang mantap
c. Motivasi dan disiplin yang tinggi
Keberhasilan TQM menurut Creech (2000:447), juga sangat di
tentukan oleh 5 pilar yaitu :
a. Produk b. Proses c. Organisasi d. Kepemimpinan e. Komitmen
Namun tidak sepenuhnya total quality management mampu
diimplementasikan karena bebagai faktor penyebab. Tjiptono dan Diana
(2008:4) menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam
mengimplementasikan total quality management, antara lain :
a. Perubahan yang menyeluruh (paradigma manajemen, komitmen, tujuan, dan pelatihan) tidak dipenuhi.
b. Usaha setengah hati dan harapan tidak realistis.
c. Kesalahan delegasi dan kepemimpinan, tim, proses penyebarluasan, pendekatan terbatas dan pemberdayaan yang premature.
Menurut Assauri (2008:25), TQM (Total Quality Management)
appbila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi
sehingga apa yang diharapkan dapat terjadi”.
Pengertian luas dari Total Quality Management menurut Purnomo (2004:51) mengemukakan TQM (Management Mutu) ialah “Sistem terstruktur dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didesain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisipasi aktif para pekerja, dan perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara total dan terus-menerus”.
Sedangkan menurut Gaspersz (2008:266) mengemukakan TQM (Management Mutu) ialah “Pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dari perusahaan”.
Menurut Suharyanto (2005: 62), TQM (Total Quality Management) adalah “Sebuah kultur, dengan sifat yang melekat di dalam kultur ini adalah sebuah komitmen sepenuhnya terhadap kualitas dan sikap yang diperlihatkan melalui keterlibatan setiap individu dalam proses perbaikan produk maupun jasa secara kontinyu, melalui penggunaan metode ilmiah
yang inovatif”.
Pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa total quality
management suatu sistem yang terencana yang dilakukan untuk mencapai,
mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk (barang atau
jasa) agar selalu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan agar terus
mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan melibatkan
partisipasi dari para pekerja. Dalam hal ini respect terhadap karyawan
sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan dalam meningkatkan
2.1.2 Tujuan Total Quality Management
Tujuan dari total quality management adalah untuk mengendalikan
kualitas produk ataupun jasa agar dapat memuaskan konsumen. Sistem
pengendalian kualitas merupakan suatu sitem yang mengurangi biaya akibat
kerugian dari kerusakan dan kecacatan produk dan meningkatkan kualitas
produk yang dihasilakan dalam proses produksi agar bisa memuaskan hasrat
konsumen. Total quality management perlu direncanakan secara matang dan
dilaksanakan dengan sebaik mungkin, mulai dari awal proses sampai akhir
proses hingga penyaluran produk agar selalu terjaga kualitas produk
tersebut.
Menurut Purnomo (2004:24) menyatakan bahwa aktifitas
pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses
b. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standart yang berlaku atau telah ditentukan
c. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang cukup signifikan, dan jika perlu dibuat tindakan-tindakan untuk mengkoreksinya
Sedangkan tujuan pengendalian kualitas menurut Assauri (2008:210)
adalah :
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standart kualitas yang telah ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan
Tujuan utama dari total quality management adalah untuk
meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan
memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan
dengan tetap memperhatikan secara menyeluruh terhadap kualitas dan mutu
produk demi tercapainya kepuasan pelanggan dan memperkecil biaya yang
dikeluarkan dari dampak kerusakan produk.
Dalam hal lain penerapan total quality management dalam suatu
perusahaan juga dapat memberikan beberapa manfaat utama yang pada
gilirannya menigkatkan laba dan daya saing perusahaan yang bersangkutan.
Dengan melakukan perbaikan kualitas secara terus-menerus maka
perusahaan dapat meningkatkan laba melalui 2 rute. Rute pertama yaitu rute
pasar. Perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingan nya sehingga
pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua
hal ini mengarah kepada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang
diperoleh juga semakin besar. Sedangkan rute kedua, perusahaan dapat
meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan
kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang. Dengan
demikian laba yang diperoleh akan meningkat.
Total quality management juga tidak bisa dipisahkan dari proses
produksi karena dari semua produksi harus diawasi secara langsung agar
terhindar dari penyimpangan yang mungkin bisa menyebabkan kerugian
yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu pengendalian
mutu dan pengendalian produksi sangat erat kaitannya.
2.2.3 Konsep Dasar Total Quality Management
Pengendalian kualitas statistik adalah alat bantu manajemen untuk
menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang
dihasilkan oleh suatu proses produksi itu sama benar, tidak dapat
dihindarkan adanya variasinya. Pengujian statistik diperlukan untuk
menyelesaikan masalah seperti ini, dalam pengendalian kualitas statistik,
teknik-teknk tersebut diaplikasi guna memeriksa dan menguji data data
untuk menetukan standart dan mengecek kesesuaian produk dengan standart
yang ada untuk mencapai hasil produksi yang maksimal. Menurut Purnomo
(2004:31), “Rancangan percobaan dapat digunakan dalam hubungannya
dengan proses statistik untuk meminimumkan variabilitas proses, yang
menghasilkan produksi yang pada akhirnya bebas cacat”.
Bagan perencanaan dan pengendalian mutu internal (barang
rusak-buang)
1,2,3,4 = Proses Produksi
Gambar 2.1 (Rusak-Buang)
jual Produk
jadi 4
3 2
1
rusak
Bagan perncanaan dan pengendalian mutu internal (barang rusak-pebaiki)
1,2,3,4 = Proses Produksi
Gambar 2.2 (Rusak-Perbaiki)
2.3.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management
Menurut Fitrihana (batikyogya.wordpress.com) mengatakan, terdapat
delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO
9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan
kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah:
a. Customer focus (Fokus pada pelanggan)
Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau
pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu
perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau
keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar
dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi
harapan pelanggan.
b. Leadership (Kepemimpinan)
Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan
visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan.
Pemimpin harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi
organisasi. Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada: Produk
jadi 4
3 jual
2 1
rusak
1) Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
2) penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang
3) Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya
4) Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan
budaya kerja
5) Penciptaan kepercayaan
c. Involvement of People (Keterlibatan semua karyawan)
Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang
sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan
kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan
mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab masing-masing.
d. Process Approach (Pendekatan proses)
Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
didefinisikan sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan
atau saling mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi
output”. Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang
sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan
pemahaman hal-hal yang mempengaruhi setiap proses. Dalam
konteks ISO 9001:2000, pendekatan proses mensyaratkan organisasi
melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality
improvement).
e. System Approach to Management (Manajemen berdasarkan
pendekatan sistem)
Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai
identifikasi pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang
saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan
atau organisasi dengan efektif dan efisien.
f. Continual Improvement (Peningkatan berkelanjutan)
Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap
organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan
ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih
dahulu, hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih
meningkat ditetapkan.
g. Factual Approach to Decision Making (Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta)
Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data
dan informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan
prinsip ini adalah:
1) Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang
berhungan dengan sasaran.
2) Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan
3) Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode
yang benar.
4) Memahami penggunaan tekhnik statistik.
h. Mutually Beneficial Supplier Relationship (Hubungan dengan
pemasok yang saling menguntungkan)
Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan
sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan
dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam
menciptakan nilai. Implementasi dari prinsip ini adalah:
1) Melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan
perusahaan.
2) Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi
perusahaan.
3) Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan
persyaratan perusahaan.
4) Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok”.
2.2 Kualitas Hasil Produksi
2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produki
Menurut Ivianto (2012 :23) dalam buku ”Total Quality Management-Panduan Untuk Menghadapi Persaingan Global” menyatakan
bahwa bahwa “Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
Menurut Marius (2004 :42) ”Proses mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil produksi telah ditetapkan semakin luas, antara
lain dalam bentuk Banchmarking. Banchmarking ialah suatu proses untuk
menyempurnakan mutu suatu produk yang dilakukan secara terus menerus
dengan cara membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung
atau produk yang dihasilkan perusahaan berskala internasional di dalam
industri yang sama”.
Menurut Pardede (2007:618) ”Sejak dahulu masyarakat menghubungkan kualitas suatu barang dengan kekuatan, ketahanan, daya
kerja, dan keindahan barang tersebut. Bagi mereka, bagi mereka barang
yang berkualitas tinggi adalah barang yang kuat, tahan lama, berdaya kerja
besar dan indah”. Pada saat ini terdapat pengertian kualitas atau mutu yang lazim, yaitu :
a. Kualitas atau mutu adalah kecocokan dalam penggunaan barang. b. Kualitas atau mutu adalah melakukan sesuatu dengan benar sejak
awal, dan seterusnya.
c. Kualitas atau mutu pendapat tentang pemakaian barang.
d. Kualitas atau mutu adalah barang atau jasa yang diberikan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
e. Kualitas atau mutu adalah barang atau jasa yang paling mahal dan hanya dapat dibeli oleh golongan atas.
f. Kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan harapan pembeli.
Kualitas merupakan kunci dari awal keberhasilan dari suatu produk
yang dihasilkan dan ditawarkan kepada konsumen dan merupakan jalan
yang membawa keberhasilan bagi perusahaan utuk terus tumbuh dan
berkembang untuk terus bersaing. Kualitas yang diberikan dari suatu produk
dan mampu memuaskan keinginan dari konsumen. Kualitas merupakan
faktor penentu bagi konsumen untuk membeli suatu produk yang akan
digunakan. Menurut Purnomo (2004:115), alasan-alasan mendasar
pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis adalah :
a. Meningkatkan kesadara konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen yang kuat akan penampilan kualitas.
b. Kemampuan produk.
c. Peningkatan tekanan biaya pada tenaga kerja, energi dan bahan baku d. Persaingan yang semakin intensif.
e. Kemajuan yang luar biasa dalam produktifitas melalui program keteknikan kualitas yang efektif.
Pengertian ataupun defenisi dari kualitas memiliki cakupan yang
cukup luas dan berbeda-beda, sehingga defenisi dari kualitas memiliki
banyak kriteria dan sangat bergantung pada setiap konteksnya, terutama jika
dilihat dari sisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh
berbagai ahli serta dari sudut pandang produsen sebagai penentu dan
pencipta kualitas adri barang tersebut.
Diantara produsen dan konsumen keduanya akan merasakan tingkat
dari kualitas produk yangbebeda juga sesuai dengan standart kualitas yang
diinginkan dari kedua-duanya. Begitu juga dari para ahli dalam memberikan
defenisi yang berbeda-beda juga dikarenakan mereka membentuknya dari
dimensi yang berbeda.
Pengertian kualitas menurut American Society For Quality yang
dikutipoleh Heizer & Render (2006:253) “Quality is the tottaly of features
and characteristic of a product or service that bears on it’s ability tosatisfy
dan karateristik dari produk atau jasa yang berkemampuan untuk memenuhi
kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.
Para ahli lainnya bisa juga disebut sebagai pencetus kualitas juga
mempunyai pendapat yang berbeda tentang pengertian kualitas, diantaranya
adalah Joseph Juran dalam Prawirosentono, (2007:5) berpendapat “Quality
is fitness for use”. Yang artinya kualitas berkaitan dengan enak nya barang
tersebut digunakan”.
Kualitas yang baik menurut produsen adalah apabila produk yang
dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang jelek adalah apabila
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar mutu yang
telah ditentukan perusahaan.
Akan tetapi disisi lain dalam menentukan standart dari suatu produk,
produsen juga harus memperhatikan keiginan dari konsumen terhadap
barang yang diinginkannya, karena jika perusahaan tidak memperhatikan
aspek tersebut ia bisa kalah bersaing dengan pesaingnya yang lebih
memperhatikan kepuasan konsumen. Sedangkan kualitas yang baik menurut
sudut pandang konsumen adalah jika produk yang dibeli tersebut sesuai
keinginan, memiliki manfaat yang sesuai kebutuhan dan perbandingan
antara harga dan barang yang didapat setara.
Kualitas tidak bisa dipandang sebagai ukuran sempit yaitu kualitas
produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat dari beberapa pengertian disebut
kompleks karena melibatkan seluruh aspek dalam organisasi serta diluar
organisasi. Meskipun tidak ada defenisi mengenai kualitas yang diterima
secara universal, namun dari beberapa defenisi kualitas menurut para ahli di
atas menurut Nasution (2005 :3) terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam
elemen-elemen sebagai berikut :
a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan. c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya pa yang
dianggap merupakana berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas dimasa yang akan datang).
Kualitas adalah elemen paling penting dalam suatu operasional
produk, terutama untuk kelangsungan produk itu sendiri. selain itu kualitas
juga memiliki beberapa pengaruh lain. Menurut Heizer & Render,
(2006:255), ada beberapa alasan yang membuat kualitas menjadi penting,
yaitu :
a. Reputasi perusahaan b. Keandalan produk atau jasa c. Penurun biaya
d. Pertanggung jawaban produk atau jasa e. Keterlibatan global
f. Peningkatan pangsa pasar. (Heizer & Render, 2006) g. Penampilan produk atau jasa
2.2.2 Dimensi Kualitas Hasil Produksi
Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit
mendefenisikannya. Gasperz, Vincent (2001:19) menyatakan bahwa ada
delapan dimensi kualitas yaitu:
b. Sifat-sifat khusus dan menarik minat (feature), yang menjadikan suatu produk unik dibandingkan produk sejenis dari produsen lain. c. Keandalan, kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa
kerjanya.
d. Kecocokan dengan standart industri.
e. Kemudahan diperbaiki jika terjadi kerusakan. f. Daya tahan produk terhadap waktu
g. Keindahan penampilan h. Persepsi konsumen
2.2.3 Indikator Pengukuran Kualitas Hasil Produksi
Menurut Marius (2004:72) peningkatan kualitas hasil produksi
sebuah perusahaan dapat diukur melalui:
a. Benchmarking
Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah
kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik
tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai
apakah sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai.
Bila tidak manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk
meningkatkan kinerja perusahaannya. Proses mengukur faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin
luas, antara lain dalam bentuk benchmarking. Banchmarking adalah
suatu proses untuk menyempurnakan mutu suatu produk yang
dilakukan secara terus-menerus dengan cara membandingkannya
dengan produk-produk pesaing langsung atau produk-produk yang
dihasilkan perusahaan bersekala internasional didalam industri yang
b. Cycle Time
Dalam iklim bisnis sekarang ini waktu merupakan suatu senjata yang
kompetitif dalam memenangkan persaingan. Dapat dilihat bahwa
banyak perusahaan memenangkan persaingan karena dia unggul
dalam waktu. Cycle time adalah jumlah total waktu dari penerimaan
bahan baku dipabrik sampai penerimaan produk hasil akhir oleh
konsumen yang diukur dalam satuan hari secara rata-rata untuk
semua jenis produk
2.3 Penelitian Terdahulu
Untuk membandingkan hasil penelitian yang digunakan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain yang menunjang atau untuk
memperkuat yaitu :
a. Rifka Khairunnisa (2008) yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang),
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta”. Penelitian merupakan penelitian kausal komparatif
(causal comparative research) yaitu penelitian dengan karakteristik
masalah berupa hubungan sebab akibat antara variable independen dan
variable dependen. Pengambilan sampel dengan metode purposive
sampling dengan kriteria responden yaitu manajer operasi dan produksi,
bagian pengendalian kualitas, pengawas pabrik. Sampel yang diambil
Tangerang. Data yang disebarkan sebanyak 65 kuesioner kepada manajer
perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner
yang dapat diolah atau sekitar 61,5% responden. Metode analisis
menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan total quality management dan just in time terhadap kiner
kualitas perusahaan.
b. Nurul Chairany (2011), yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Kepemimpinan dan
Perilaku Produktif Karyawan (Studi pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa
di Makassar), Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar”. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan jasa
yang bersetifikat ISO (International Standarization of Organization) dan
non ISO di Makassar. Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu PT. Nuansa
Cipta Magello, PT. Maruki Internasional Indonesia, PT. Dunia Marine
Products, PT. Makassar Te’ne dan CV Dalle Mabarakka. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan dari 5 perusahaan tersebut. Jumlah
koresponden 150 dengan 150 kuisiober yang disebar. Responden yang
digunakan adalah karyawan yang berada pada middle management level
dan low management level. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah non-probability. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang
karyawan dari perusahaan manufaktur dan jasa yang bersetifikat ISO
Indonesia) di Makassar yang menerapkan standar TQM (Total Quality
Management) secara langsung maupun tidak langsung. Variabel dalam
penelitian ini terdairi dari 4 variabel yang berupa Variabel TQM (X1),
Variabel Kepemimpinan (Y1), Variabel Perilaku Produktif Karyawan (Y2)
dan Variabel Kinerja Perusahaan (Y3). Teknik analisis data menggunakan
Model Persamaan Struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak
AMOS 16,0. Hasil penelitian dan analisis ini adalah untuk mengetahui
bahwa penerapan TQM dapat memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Kepemimpinan yang baik dapat
meningkatkan perilaku produktif karyawan yang memoderasi hubungan
antara TQM dengan kinerja perusahaan sehingga berpengaruh positif dan
signifikan. Sementara kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan
tidak memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
c. Henny Zurika Lubis (2005) yang berjudul Pengaruh Total Quality
Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran
Kinerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur di Kawasan Industri Medan). Variabel independennya adalah
TQM. Variabel dependennya adalah kinerja manajerial dan variabel
moderatingnya adalah sistem pengukuran kinerja. Pengumpulan data
dilakukan dengan mendistribusikan 165 buah kuesioner. Respondennya
tersebar dalam 55 perusahaan. Dari 102 kuesioner yang diterima kembali,
hanya 97 yang dapat diolah. Hasil pengujian menyatakan TQM
antara TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Variabel Terikat Variabel Bebas Analisis Hasil 1. Rifka
Khairunnisa (2008)
Kualitas Perusahaan (Y) 1. Total Quality Management (X1) 2. Just In Time (X2)
1.Uji Regresi Linier Berganda
2.Uji Signifikan Parsial (Uji t)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,036
2. Just in time berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,012
2. Nurul Chairany (2011)
1.Kepemimpinan (Y1) 2.Prilaku Produktif
Karyawan (Y2) 3.Kinerja Perusahaan
(Y3)
TQM (X1) Model Structural Equation Modeling (SEM)
1.Penerapan TQM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data dimana nilai thitung = -pengolahan data dimana nilai t-hitung = 7.154 > pengolahan data dimana nilai t-hitung = -0.416 >
2.Kinerja Manajerial (X2)
Model Structural Equation Modeling (SEM)
1.TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial 2.Interaksi antara TQM
dan sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian yang akan dilakukan memiliki
perbedaan dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Perbedaanya dapat dijelaskan
a. Rifka Khairunnisa (2008) menggunakan 3 variable yang terdiri dari total
quality management, just in time dan kinerja kualitas perusahaan.
Pengambilan sampel menggunakan 8 perusahaan manufaktur di
Kabupaten Tangerang. Teknik analisis data menggunakan uji kualitas data,
uji asumsi klasik, uji hipotesis. Sedangkan penelitian ini menggunakan 2
variabel yang terdiri dari variable total quality management dan kualitas
hasil produksi. Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1
perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier
sederhana, uji koefisien regresi sederhana (uji t) dan koefisien determinasi
(R2).
b. Nurul Chairany (2011), menggunakan 4 variabel yang terdiri dari TQM
(X1), Variabel Kepemimpinan (Y1), Variabel Perilaku Produktif
Karyawan (Y2) dan Variabel Kinerja Perusahaan (Y3). Populasi dalam
penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan jasa yang
bersetifikat ISO (International Standarization of Organization) dan non
ISO di Makassar. Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan
Struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS 16,0.
Sedangkan penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari
variable total quality management dan kualitas hasil produksi.
Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1 perusahaan.
Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier sederhana, uji
c. Henny Zurika Lubis (2005) menggunakan 3 variabel yang terdiri dari total
quality management, kinerja manajerial dan sistem pengukuran kinerja.
Populasinya mengguanakn perusahaan Manufaktur di Kawasan Industri
Medan. Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan Struktural
(SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS. Sedangkan penelitian ini
menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variable total quality
management dan kualitas hasil produksi. Pengambilan sampel hanya
menggunakan karyawan pada 1 perusahaan. Teknik analisis data yang
digunakan analisis regresi linier sederhana, uji koefisien regresi sederhana
(uji t) dan koefisien determinasi (R2).
2.4 Kerangka Konseptual
Dari uraian latar belakang masalah dan uraian kerangka teoritis yang
dijabarkan diatas, maka kerangka konseptual digambarkan pada gambar dibawah
ini :
Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual
Gambar di atas menjelaskan bahwa TQM dapat memperbaiki kualitas hasil
produksi didalam perusahaan serta mewujudkun tujuan perusahaan yang terdiri
dari customer focus (fokus pada pelanggan), leadership (kepemimpinan),
involvement of people (keterlibatan semua karyawan), process approach
Total Quality Management
(X)
(pendekatan proses), system approach to management (manajemen berdasarkan
pendekatan sistem), continual improvement (peningkatan berkelanjutan), factual
approach to decision making (pengambilan keputusan berdasarkan fakta) dan
mutually beneficial supplier relationship (hubungan dengan pemasok yang saling
menguntungkan).
Customer focus (Fokus pada pelanggan), berarti setiap produk yang
dihasilkan perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Leadership (kepemimpinan), berarti pemimpinan harus mamapu menciptakan
visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Involvement of
people (keterlibatan semua karyawan), berarti memberdayakan dan memberi
kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan
mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi
tanggungjawab masing-masing. Process approach (pendekatan proses), berarti
melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu
berkelanjutan (continual quality improvement). System approach to management
(manajemen berdasarkan pendekatan sistem), berarti pemahaman dan pengelolaan
sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran
perusahaan. Continual improvement (peningkatan berkelanjutan), berarti
peningkatan sasaran yang ditetapkan tercapai. factual approach to decision
making (pengambilan keputusan berdasarkan fakta) adalah pengambilan
keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Serta mutually
menguntungkan), berarti perusahaan dan pemasoknya atau supplier saling
tergantung.
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
untuk penelitian :
: Persepsi Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),
penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala”.
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung
Morawa yang beralamat di jalan Raya Medan-Tj Morawa Km 18, 5 102, Pandau
Hilir, Medan Perjuangan, Telp. +62.61.7941515, Fax: 061 7940957 - 061
7941512, Website: indofood.co.id.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012:73) adalah : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah
karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:73), “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto
(2007:120), “Dalam prosedur penelitian menyebutkan bahwa apabila
subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% dari
jumlah populasi. Berdasarkan asumsi tersebut, maka sampel dalam
penelitian ini adalah 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang
karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling
yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas,
total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang
responden.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
Sumber data berasal dari data primer. Data primer, yaitu data yang diperoleh
langsung dari responden dalam bentuk wawancara kepada karyawan yang bekerja
di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, maupun melalui
observasi lapangan secara langsung. Kriteria responden yang dijadikan dalam
penelitian ini adalah karyawan administrasi, karyawan P & C, karyawan EDP,
karyawan produksi, karyawan teknik umum, karyawan U & P, Karyawan
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :
a. Field Research, meliputi:
1) Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung kepada responden. Dalam hal ini data diperoleh dengan
melakukan wawancara dengan pihak pimpinan, kepala bagian, dan
beberapa karyawan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
2) Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui
penyebaran daftar pernyataan yang diajukan sehubungn dengan
materi penelitian kepada responden yang telah terpilih.
b. Library Research Yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan
literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang
dilakukan di mana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh
peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.
c. Dokumen yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan foto dan
penyimpanan foto, pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan
informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan atau dokumen
yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan
sesuatu terbitan.
Pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut
Sugiyono (2012:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Untuk keperluan
jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan
skala 1 sampai 5, yang terdapat pada tabel.3.2 berikut :
Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert
No. Item Instrumen Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-Ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2012:87)
3.6 Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki disribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil”. Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis
grafik untuk melihat normalitas dlakukan dengan melihat grafik
histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik
b. Uji Multikolinearitas
Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati
sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala mulikolinearitas
dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIP (Variance
Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolrance>1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas (Situmorang, dkk, 2008, hal 104).
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homokedastisitas (Ghozali, 2005:105). Ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai
residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan
heterokedastisitas antara lain :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi hetekedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Analisis regresi linier sederhana ini menggunakan persamaan sebagi
berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
3. Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana (Uji t)
Uji hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Uji t
statistik dimaksudkan untuk menguji pengaruh secara parsial antara
variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel
lain dianggap konstan.
Keriteria
Dimana : thitung > ttabel = Jika variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
thitung < ttabel = Jika variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan koefisien
detreminasi (adjusted R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang
seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebasnya.
Besarnya koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0 < adjusted R2
< 1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan
baik.
3.7 Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur
untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah total quality management
sebagai variabel bebas dan kualitas hasil produksi sebagai variabel terikat. Kedua
variabel tersebut dapat didefinisikan sebagaiu berikut:
1) Variabel Independen
Merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
lain. Dalam penelitian ini, persepsi penerapan total quality management
termasuk variabel bebas yang dilambangkan dengan X.
2) Variabel Dependen
Merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independet. Dalam penelitian ini, kualitas hasil produksi termasuk kategori
variabel tidak bebas atau terikat, yang dilambangkan dengan Y.
Pengukuran construct merupakan permasalahan yang kompleks, karena
berkaitan dengan fungsi variabel untuk memberikan gambaran yang lebih konkret.
Sedangkan operasional merupakan penentuan construct sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur. Dibawah ini diberikan tabel operasional variabel untuk sistem
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Persepsi Penerapan TQM Variabel Bebas (X)
Sistem yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk (barang atau jasa) agar selalu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan agar terus mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan melibatkan partisipasi dari para pekerja
1.Consumer focus
2.Kepemimpinan
3.Keterlibatan semua karyawan
4.Pendekatan proses 5.Manajemen berdasarkan
pendekatan sistem 6.Peningkatan berkelanjutan 7.Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta
8.Hubungan dengan pemasok yang saling berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
1.Bencmarking
2.Cycle Time
Likert’s
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa merupakan
salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari
beberapa portofolio produk yang mencakup mie instant, tepung terigu,
minyak goreng, margarine dan lemak nabati pasta, makanan ringan serta
makanan bayi, Indofood bertujuan menjadi penyedia total food solutions.
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah pabrik mie instant ke-2 (dua)
tertua yang dimiliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant yang di
miliki PT.Indofood group di Indonesia.
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan di Indonesia pada
tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT.Panganjaya Intikusuma,
berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, SH.No. 228 akta pendirian ini
disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No.
C2-2915.HT.01.01 tahun 1991. Tanggal 12 juli 1991, dan diumumkan dalam
berita Negara Republik Indonesia No. 12 tambahan No.611 tanggal 11
Februari 1992.
Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha
strategis yaitu: produk konsumen bermerek, Bogasari, minyak goreng dan
lemak nabati, serta distribusi. Kelompok produk konsumen bermerek terdiri
khusus, divisi bumbu penyedap makanan, serta divisi kemasan. Adapun
kelompok minyak goreng dan lemak nabati terdiri dari divisi perkebunan,
divisi minyak goreng dan margarin, serta divisi komoditi. Kantor pusat
perusahaan berlokasi di gedung Indofood Tower lantai 27 Jl. Jend,
Sudirman Kav.70-76, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan pabriknya
berlokasi di berbagai tempat di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1990.
Tahun 1994, perusahaan mengganti nama dari PT.Panganjaya
Intikusuma Tbk. menjadi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan
langsung terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada
tahun 1995 perusahaan mengakuisisi pabrik penggilingan gandum bogasari,
menjadikan sebuah perusahaan makanan yang terintegrasi secara vertikal.
Pada tahun 2005 perusahaan membentuk usaha patungan dengan nestle
(Nestle Indofood Citarasa Indonesia).
Berawal dari sebuah perusahaan mie instan, Indofood secara
progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food
solution dengan kegiatan operasi yang mencangkup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai
perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di indonesia.
Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga
Pada tahun 1994 terjadi merger unit-unit bisnis dibawah Indofood
Group (termasuk PT.Sanmarufood Manufacturing Ltd), bergabung
selanjutnya menjadi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk menjadi beberapa
divisi diantaranya:
a. Noodle Division (Tepung Terigu)
b. Flour Division (Minyak Goreng dan Margaring)
c. Plantation Division (Penyedia total food solution)
d. Food Seasoning Division (Saus dan Kecap)
Pada tahun1996 PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk melakukan Go
Public dengan menjual saham melalui bursa saham dan menjadi perusahaan
terbuka dan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan sistem kepemilikan
saham untuk karyawan (employee share ownership program). Divisi mie
instant menambah 1 lines mesin sehingga produksi menjadi 8 line pada
tahun 1996. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk saat ini telah memiliki 10
lines mesin produksi dengan memprodiksi mie instant.
PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk mempunyai visi dan misi sebagai
landasan atau pedoman perusahaan. Dibawah ini landasan dan pedoman
yang dipegang oleh PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam usahanya
yaitu:
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
1) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi
kami, dan teknologi kami.
2) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga
terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.
3) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun
internasional.
4) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa
indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.
5) Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.
4.1.2 Jenis Usaha/Kegiatan
Jenis usaha atau kegiatan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah
usaha yang bergerak dibidang makanan dan Indofood secara progresif telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan
kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan
terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung
oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di
seluruh penjuru Nusantara terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis
(Grup) yang saling melengkapi:
a. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam