• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Penerapan Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Persepsi Penerapan Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP KUALITAS HASIL PRODUKSI PADA

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

TANJUNG MORAWA

OLEH

Muhammad Reza E.

110503120

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyataan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Persepsi

Penerapan Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa” adalah benar hasil karya

saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau

diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program

Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan

jelas dan benar adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 12 Oktober 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(3)

ABSTRAK

Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi TQM terhadap kualitas hasil produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanjung Morawa.

Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang. Sampel menggunakan menggunakan Arikunto dengan mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penerapan total quality management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.. Persepsi penerapan TQM dilakukan secara kontinyu sehingga kualitas hasil produksi dapat meningkat. Persepsi penerapan TQM juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator TQM atau karakteristik TQM.

(4)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know whether The Application of TQM Perception affect the Production Quality at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. in Tanjung Morawa.

This research is an assosiatif research. The population of this research are the 310 employees of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. The sample used in this

research is based on Arikunto’s Method that took 20 % of the population which is 62 employees. The sampling technique used in this research is the Simple Random Sampling. The data analysis technique used are classical assumption, simple linear regression, partial significancy test (t test), and determinant coefisient (R2).

The result of this research shows that The Application of TQM Perception positively and significantly affect the Production Quality of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. The Application of TQM Perception was continuously used, so that the Production Quality could increase. The Application of TQM Perception could also adopted by other companies by applying The TQM indicator principles or the TQM characteristic.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis

hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa

rahamt, petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari

alam kegelapan ke alam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat

syafa’at di akhirat kelak.

Judul skripsi yang penulis selesaikan adalah “Pengaruh Persepsi Penerapan

Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood

Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”. Penulis menyadari tanpa petunjuk dan

bimbingan Dosen serta bimbingan dari berbagai pihak maka sulit bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec.,Ac,Ak.,CA., selaku dekan fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS.,Ak., selaku ketua departeme

akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal ja’far, M.M.,Ak., selaku sekretaris

departemen Akuntani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

(6)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.si.,Ak., selaku ketua program studyi S1 Akunansi

dan Ibu Dra. Mutia Ismail,M.M.,Ak., selaku sekretaris program studi S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Yeti Meliani Lubis,S.E.,M.si.,Ak.,CA., selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan yang sangat

bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Ibu Dra. Sri Mulyani,MBA.,Ak., selaku dosen pembanding dan ibu Dra. Mutia

Ismail,M.M.,Ak., selaku dosen penguji yang telah membantu penulis melalui

kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta Lukman Hakim dan Suherna

serta saudara kandung saya tersayang Erliza Hapsari dan Fauza Rizky

Ardiansyah yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan baik materi

maupun non materi.

7. Kepada para sahabat saya Roby, Emul, Mamad, Bagus, Iin, Irun yang setia

menemani, menghibur dan mengisi hari-hari saya.

8. Kepada teman-teman kampus saya tersayang, Dytha, Tia, Harry, Saragih,

Bimo, Tri, Dhana, Arinda, Putri, Nando, Dhani, dan Reno.

9. Kepada abang saya tersayang, bang Agem yang telah membantu saya dalam

penyusunan skripsi, serta mengajarkan saya bagaimana cara penulisan skripsi

yang baik dan menggunakan program SPSS.

Penulis telah berusaha dengan maksimal untuk menghasilkan skripsi yang

(7)

kritik dan saran. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Medan, 12 Oktober 2015 Penulis

Muhammad Reza E.

(8)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

2.1.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management ... 11

2.2 Kualitas Hasil Produksi ... 14

2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produksi ... 14

2.2.2 Dimensi Kualitas Hasil Produksi ... . 18

2.2.3 Indikator Pengukuran Kualitas Hasil Produksi . 19 2.3 Penelitian Terdahulu ... 20

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitan ... 36

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

4.1.2 Jenis Usaha/Kegiatan ... 39

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan` ... 41

4.1.4 Deskriptif Responden Penelitian ... 42

4.1.5 Distribusi Penilaian Responden ... 44

4.2 Pembahasan ... 49

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 55

4.2.3 Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana (Uji t) .. 56

4.2.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul/Teks Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 31

Tabel 3.3 Operasional Variabel ... 35

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 47

Tabel 4.2 Usia Responden ... 47

Tabel 4.3 Pendidikan Responden ... 48

Tabel 4.4 Persepsi Penerapan Total Quality Management (X) ... 49

Tabel 4.5 Kualitas Hasil Produksi (Y) ... 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 60

Tabel 4.9 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 62

Tabel 4.10 Interval Koefisien Determinasi (R2) ... 63

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul/Teks

Halaman

Gambar 2.1 Rusak-Buang ... 10

Gambar 2.2 Rusak-Perbaiki ... 11

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk 42

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Histogram 56

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Probability Plot ... 57

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul/Teks Halaman

Lampiran 1 Quesioner ... 66

Lampiran 2 Tabulasi Skor Data ... 70

Lampiran 3 Hasil Tabulasi Skor Data ... 72

Lampiran 4 Hasil Analisis Data SPSS ... 79

(13)

ABSTRAK

Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi TQM terhadap kualitas hasil produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanjung Morawa.

Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang. Sampel menggunakan menggunakan Arikunto dengan mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penerapan total quality management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.. Persepsi penerapan TQM dilakukan secara kontinyu sehingga kualitas hasil produksi dapat meningkat. Persepsi penerapan TQM juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator TQM atau karakteristik TQM.

(14)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know whether The Application of TQM Perception affect the Production Quality at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. in Tanjung Morawa.

This research is an assosiatif research. The population of this research are the 310 employees of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. The sample used in this

research is based on Arikunto’s Method that took 20 % of the population which is 62 employees. The sampling technique used in this research is the Simple Random Sampling. The data analysis technique used are classical assumption, simple linear regression, partial significancy test (t test), and determinant coefisient (R2).

The result of this research shows that The Application of TQM Perception positively and significantly affect the Production Quality of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. The Application of TQM Perception was continuously used, so that the Production Quality could increase. The Application of TQM Perception could also adopted by other companies by applying The TQM indicator principles or the TQM characteristic.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis di seluruh dunia sangat tinggi,

baik di bidang penyediaan jasa maupun produksi barang dan masing masing dari

pesaing menunjukkan keunggulannya dari segala sisi untuk menarik minat pasar

atau konsumen. Terutama dari segi mutu dan kualitas. Mutu dan kualitas

merupakan hal mutlak yang menjadi sampul terakhir dari sebuah hasil produksi.

Karena dari mutu dan kualitas konsumen dapat melihat bahwa barang yang

mereka beli sudah tepat sesuai dengan yang diharapkan.

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah

sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan

masyarakat (Sumarni, 2006:5). Keuntungan yang diperoleh perusahaan tentunya

tidak hanya merupakan hasil pekerjaan satu orang saja, tetapi merupakan hasil

karya dari banyak orang yang berusaha untuk membuat produk-produk bagus dan

berkualitas serta disukai oleh banyak orang.

Untuk dapat membuat produk yang bermutu, sebuah perusahaan

bergantung pada kemampuan manajemennya dalam menjalankan semua

fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaann pengorganisasian, mengarahkan dan

pengendalian. Maka salah satu alat bantu yang digunakan manajer dalam

menjalankan fungsi-fungsi tersebut adalah total quality management (TQM).

(16)

untuk unggul dalam persaingan adalah dengan memberikan kualitas terbaik.

Untuk menghasilkan kemampuan terbaik diperlukan upaya perbaikan

berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan

produksi.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan salah satu perusahaan

makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari beberapa portofolio produk yang

mencakup mie instant, tepung terigu, minyak goreng, margarine dan lemak nabati

pasta, makanan ringan serta makanan bayi, Indofood bertujuan menjadi penyedia

total food solutions. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah pabrik mie instant

ke-2 (dua) tertua yang dimiliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant

yang di miliki PT. Indofood group di Indonesia.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 14

Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris

Benny Kristianto, SH.No. 228 akta pendirian ini disahkan oleh menteri

kehakiman dalam surat keputusan No. C2-2915.HT.01.01 tahun 1991. Tanggal 12

juli 1991, dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 12

tambahan No.611 tanggal 11 Februari 1992.

Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha strategis

yaitu produk konsumen bermerek, Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati,

serta distribusi. Kelompok produk konsumen bermerek terdiri dari divisi mie

instan, divisi makanan ringan, divisi nutrisi dan makanan khusus, divisi bumbu

penyedap makanan, serta divisi kemasan. Perubahan fisik perusahaan, Struktur

(17)

eksternal PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, maka membuat

perusahaan harus terus menjaga performa perusahaan terutama kualitas produk

yang menjadi salah satu tolak ukur konsumen dalam membeli produknya.

Kualitas hasil produk disini merupakan tanggung jawab dari lini total

quality management (TQM) yang bertugas untuk menjaga kualitas serta

meningkatkannya secara berkesinambungan serta mampu mengurangi jumlah

kerusakan produk yang dihasilkan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka

penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Penerapan

Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood

Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dilihat dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh persepsi penerapan total quality management

terhadap kualitas hasil produksi yang selama ini di sudah produksi. Sebagaimana

diketahui fungsi dari total quality management adalah merupakan suatu sistem

nilai yang mendasar dan komprehensif dalam mengelola organisasi dengan tujuan

meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan

memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan

dengan tetap memperhatikan secara luas kualitas produk yang dibuat. Dari latar

belakang di atas, maka ditemukan masalah yang dirumuskan sebagai berikut

“Apakah persepsi penerapan total quality management di PT.Indofood Sukses

Makmur, Tbk Tanjung Morawa berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh persepsi penerapan total quality management terhadap kualitas hasil produksi

pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis

khususnya mengenai pengaruh persepsi penerapan total quality

management terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses

Makmur, Tbk Tanjung Morawa.

b. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang

bermanfaat mengenai persepsi penerapan total quality management dan

kualitas hasil produksi di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung

Morawa.

c. Bagi pihak lain diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Total Quality Management

2.1.1 Pengertian Total Quality Management

Total quality management atau pengendalian mutu terpadu menurut

Garrison (2008:23) merupakan “Sebuah budaya ataupun keharusan yang dilakukan sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjaga mutu dan

kualitas barang yang di produksi secara berkala melalui setiap aspek dalam

organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat

mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm

berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang

mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat

memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi”. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar

bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab

pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.

Pemimpin harus mampu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan

visi tersebut menuju kenyataan. Penerapan prinsip kepemimpinan harus

mengarah pada :

a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi. b. Penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang. c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya.

d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral dan penciptaan budaya kerja.

(20)

Menurut Gandem, 2005:14), ada beberapa indikasi keberhasilan

organisasi yang mengimplementasikan TQM ditunjukan melalui :

a. Komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran organisasi (pimpinan

tertinggi sampai karyawan terendah)

b. Organisasi yang mantap

c. Motivasi dan disiplin yang tinggi

Keberhasilan TQM menurut Creech (2000:447), juga sangat di

tentukan oleh 5 pilar yaitu :

a. Produk b. Proses c. Organisasi d. Kepemimpinan e. Komitmen

Namun tidak sepenuhnya total quality management mampu

diimplementasikan karena bebagai faktor penyebab. Tjiptono dan Diana

(2008:4) menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam

mengimplementasikan total quality management, antara lain :

a. Perubahan yang menyeluruh (paradigma manajemen, komitmen, tujuan, dan pelatihan) tidak dipenuhi.

b. Usaha setengah hati dan harapan tidak realistis.

c. Kesalahan delegasi dan kepemimpinan, tim, proses penyebarluasan, pendekatan terbatas dan pemberdayaan yang premature.

Menurut Assauri (2008:25), TQM (Total Quality Management)

(21)

appbila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi

sehingga apa yang diharapkan dapat terjadi”.

Pengertian luas dari Total Quality Management menurut Purnomo (2004:51) mengemukakan TQM (Management Mutu) ialah “Sistem terstruktur dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didesain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisipasi aktif para pekerja, dan perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara total dan terus-menerus”.

Sedangkan menurut Gaspersz (2008:266) mengemukakan TQM (Management Mutu) ialah “Pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dari perusahaan”.

Menurut Suharyanto (2005: 62), TQM (Total Quality Management) adalah “Sebuah kultur, dengan sifat yang melekat di dalam kultur ini adalah sebuah komitmen sepenuhnya terhadap kualitas dan sikap yang diperlihatkan melalui keterlibatan setiap individu dalam proses perbaikan produk maupun jasa secara kontinyu, melalui penggunaan metode ilmiah

yang inovatif”.

Pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa total quality

management suatu sistem yang terencana yang dilakukan untuk mencapai,

mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk (barang atau

jasa) agar selalu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan agar terus

mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan melibatkan

partisipasi dari para pekerja. Dalam hal ini respect terhadap karyawan

sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan dalam meningkatkan

(22)

2.1.2 Tujuan Total Quality Management

Tujuan dari total quality management adalah untuk mengendalikan

kualitas produk ataupun jasa agar dapat memuaskan konsumen. Sistem

pengendalian kualitas merupakan suatu sitem yang mengurangi biaya akibat

kerugian dari kerusakan dan kecacatan produk dan meningkatkan kualitas

produk yang dihasilakan dalam proses produksi agar bisa memuaskan hasrat

konsumen. Total quality management perlu direncanakan secara matang dan

dilaksanakan dengan sebaik mungkin, mulai dari awal proses sampai akhir

proses hingga penyaluran produk agar selalu terjaga kualitas produk

tersebut.

Menurut Purnomo (2004:24) menyatakan bahwa aktifitas

pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :

a. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses

b. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standart yang berlaku atau telah ditentukan

c. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang cukup signifikan, dan jika perlu dibuat tindakan-tindakan untuk mengkoreksinya

Sedangkan tujuan pengendalian kualitas menurut Assauri (2008:210)

adalah :

a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standart kualitas yang telah ditetapkan.

b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan

(23)

Tujuan utama dari total quality management adalah untuk

meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan

memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan

dengan tetap memperhatikan secara menyeluruh terhadap kualitas dan mutu

produk demi tercapainya kepuasan pelanggan dan memperkecil biaya yang

dikeluarkan dari dampak kerusakan produk.

Dalam hal lain penerapan total quality management dalam suatu

perusahaan juga dapat memberikan beberapa manfaat utama yang pada

gilirannya menigkatkan laba dan daya saing perusahaan yang bersangkutan.

Dengan melakukan perbaikan kualitas secara terus-menerus maka

perusahaan dapat meningkatkan laba melalui 2 rute. Rute pertama yaitu rute

pasar. Perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingan nya sehingga

pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua

hal ini mengarah kepada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang

diperoleh juga semakin besar. Sedangkan rute kedua, perusahaan dapat

meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan

kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang. Dengan

demikian laba yang diperoleh akan meningkat.

Total quality management juga tidak bisa dipisahkan dari proses

produksi karena dari semua produksi harus diawasi secara langsung agar

terhindar dari penyimpangan yang mungkin bisa menyebabkan kerugian

(24)

yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu pengendalian

mutu dan pengendalian produksi sangat erat kaitannya.

2.2.3 Konsep Dasar Total Quality Management

Pengendalian kualitas statistik adalah alat bantu manajemen untuk

menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang

dihasilkan oleh suatu proses produksi itu sama benar, tidak dapat

dihindarkan adanya variasinya. Pengujian statistik diperlukan untuk

menyelesaikan masalah seperti ini, dalam pengendalian kualitas statistik,

teknik-teknk tersebut diaplikasi guna memeriksa dan menguji data data

untuk menetukan standart dan mengecek kesesuaian produk dengan standart

yang ada untuk mencapai hasil produksi yang maksimal. Menurut Purnomo

(2004:31), “Rancangan percobaan dapat digunakan dalam hubungannya

dengan proses statistik untuk meminimumkan variabilitas proses, yang

menghasilkan produksi yang pada akhirnya bebas cacat”.

Bagan perencanaan dan pengendalian mutu internal (barang

rusak-buang)

1,2,3,4 = Proses Produksi

Gambar 2.1 (Rusak-Buang)

jual Produk

jadi 4

3 2

1

rusak

(25)

Bagan perncanaan dan pengendalian mutu internal (barang rusak-pebaiki)

1,2,3,4 = Proses Produksi

Gambar 2.2 (Rusak-Perbaiki)

2.3.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management

Menurut Fitrihana (batikyogya.wordpress.com) mengatakan, terdapat

delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO

9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan

kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah:

a. Customer focus (Fokus pada pelanggan)

Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau

pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu

perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau

keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar

dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi

harapan pelanggan.

b. Leadership (Kepemimpinan)

Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan

visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan.

Pemimpin harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi

organisasi. Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada: Produk

jadi 4

3 jual

2 1

rusak

(26)

1) Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.

2) penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang

3) Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya

4) Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan

budaya kerja

5) Penciptaan kepercayaan

c. Involvement of People (Keterlibatan semua karyawan)

Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang

sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan

kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan

mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang

menjadi tanggungjawab masing-masing.

d. Process Approach (Pendekatan proses)

Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000

didefinisikan sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan

atau saling mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi

output”. Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang

sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan

pemahaman hal-hal yang mempengaruhi setiap proses. Dalam

konteks ISO 9001:2000, pendekatan proses mensyaratkan organisasi

(27)

melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality

improvement).

e. System Approach to Management (Manajemen berdasarkan

pendekatan sistem)

Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai

identifikasi pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang

saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan

atau organisasi dengan efektif dan efisien.

f. Continual Improvement (Peningkatan berkelanjutan)

Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap

organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan

ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih

dahulu, hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih

meningkat ditetapkan.

g. Factual Approach to Decision Making (Pengambilan keputusan

berdasarkan fakta)

Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data

dan informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan

prinsip ini adalah:

1) Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang

berhungan dengan sasaran.

2) Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan

(28)

3) Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode

yang benar.

4) Memahami penggunaan tekhnik statistik.

h. Mutually Beneficial Supplier Relationship (Hubungan dengan

pemasok yang saling menguntungkan)

Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan

sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan

dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam

menciptakan nilai. Implementasi dari prinsip ini adalah:

1) Melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan

perusahaan.

2) Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi

perusahaan.

3) Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan

persyaratan perusahaan.

4) Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok”.

2.2 Kualitas Hasil Produksi

2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produki

Menurut Ivianto (2012 :23) dalam buku ”Total Quality Management-Panduan Untuk Menghadapi Persaingan Global” menyatakan

bahwa bahwa “Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau

(29)

Menurut Marius (2004 :42) ”Proses mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil produksi telah ditetapkan semakin luas, antara

lain dalam bentuk Banchmarking. Banchmarking ialah suatu proses untuk

menyempurnakan mutu suatu produk yang dilakukan secara terus menerus

dengan cara membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung

atau produk yang dihasilkan perusahaan berskala internasional di dalam

industri yang sama”.

Menurut Pardede (2007:618) ”Sejak dahulu masyarakat menghubungkan kualitas suatu barang dengan kekuatan, ketahanan, daya

kerja, dan keindahan barang tersebut. Bagi mereka, bagi mereka barang

yang berkualitas tinggi adalah barang yang kuat, tahan lama, berdaya kerja

besar dan indah”. Pada saat ini terdapat pengertian kualitas atau mutu yang lazim, yaitu :

a. Kualitas atau mutu adalah kecocokan dalam penggunaan barang. b. Kualitas atau mutu adalah melakukan sesuatu dengan benar sejak

awal, dan seterusnya.

c. Kualitas atau mutu pendapat tentang pemakaian barang.

d. Kualitas atau mutu adalah barang atau jasa yang diberikan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

e. Kualitas atau mutu adalah barang atau jasa yang paling mahal dan hanya dapat dibeli oleh golongan atas.

f. Kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan harapan pembeli.

Kualitas merupakan kunci dari awal keberhasilan dari suatu produk

yang dihasilkan dan ditawarkan kepada konsumen dan merupakan jalan

yang membawa keberhasilan bagi perusahaan utuk terus tumbuh dan

berkembang untuk terus bersaing. Kualitas yang diberikan dari suatu produk

(30)

dan mampu memuaskan keinginan dari konsumen. Kualitas merupakan

faktor penentu bagi konsumen untuk membeli suatu produk yang akan

digunakan. Menurut Purnomo (2004:115), alasan-alasan mendasar

pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis adalah :

a. Meningkatkan kesadara konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen yang kuat akan penampilan kualitas.

b. Kemampuan produk.

c. Peningkatan tekanan biaya pada tenaga kerja, energi dan bahan baku d. Persaingan yang semakin intensif.

e. Kemajuan yang luar biasa dalam produktifitas melalui program keteknikan kualitas yang efektif.

Pengertian ataupun defenisi dari kualitas memiliki cakupan yang

cukup luas dan berbeda-beda, sehingga defenisi dari kualitas memiliki

banyak kriteria dan sangat bergantung pada setiap konteksnya, terutama jika

dilihat dari sisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh

berbagai ahli serta dari sudut pandang produsen sebagai penentu dan

pencipta kualitas adri barang tersebut.

Diantara produsen dan konsumen keduanya akan merasakan tingkat

dari kualitas produk yangbebeda juga sesuai dengan standart kualitas yang

diinginkan dari kedua-duanya. Begitu juga dari para ahli dalam memberikan

defenisi yang berbeda-beda juga dikarenakan mereka membentuknya dari

dimensi yang berbeda.

Pengertian kualitas menurut American Society For Quality yang

dikutipoleh Heizer & Render (2006:253) “Quality is the tottaly of features

and characteristic of a product or service that bears on it’s ability tosatisfy

(31)

dan karateristik dari produk atau jasa yang berkemampuan untuk memenuhi

kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.

Para ahli lainnya bisa juga disebut sebagai pencetus kualitas juga

mempunyai pendapat yang berbeda tentang pengertian kualitas, diantaranya

adalah Joseph Juran dalam Prawirosentono, (2007:5) berpendapat “Quality

is fitness for use”. Yang artinya kualitas berkaitan dengan enak nya barang

tersebut digunakan”.

Kualitas yang baik menurut produsen adalah apabila produk yang

dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang jelek adalah apabila

produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar mutu yang

telah ditentukan perusahaan.

Akan tetapi disisi lain dalam menentukan standart dari suatu produk,

produsen juga harus memperhatikan keiginan dari konsumen terhadap

barang yang diinginkannya, karena jika perusahaan tidak memperhatikan

aspek tersebut ia bisa kalah bersaing dengan pesaingnya yang lebih

memperhatikan kepuasan konsumen. Sedangkan kualitas yang baik menurut

sudut pandang konsumen adalah jika produk yang dibeli tersebut sesuai

keinginan, memiliki manfaat yang sesuai kebutuhan dan perbandingan

antara harga dan barang yang didapat setara.

Kualitas tidak bisa dipandang sebagai ukuran sempit yaitu kualitas

produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat dari beberapa pengertian disebut

(32)

kompleks karena melibatkan seluruh aspek dalam organisasi serta diluar

organisasi. Meskipun tidak ada defenisi mengenai kualitas yang diterima

secara universal, namun dari beberapa defenisi kualitas menurut para ahli di

atas menurut Nasution (2005 :3) terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam

elemen-elemen sebagai berikut :

a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan. c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya pa yang

dianggap merupakana berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas dimasa yang akan datang).

Kualitas adalah elemen paling penting dalam suatu operasional

produk, terutama untuk kelangsungan produk itu sendiri. selain itu kualitas

juga memiliki beberapa pengaruh lain. Menurut Heizer & Render,

(2006:255), ada beberapa alasan yang membuat kualitas menjadi penting,

yaitu :

a. Reputasi perusahaan b. Keandalan produk atau jasa c. Penurun biaya

d. Pertanggung jawaban produk atau jasa e. Keterlibatan global

f. Peningkatan pangsa pasar. (Heizer & Render, 2006) g. Penampilan produk atau jasa

2.2.2 Dimensi Kualitas Hasil Produksi

Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit

mendefenisikannya. Gasperz, Vincent (2001:19) menyatakan bahwa ada

delapan dimensi kualitas yaitu:

(33)

b. Sifat-sifat khusus dan menarik minat (feature), yang menjadikan suatu produk unik dibandingkan produk sejenis dari produsen lain. c. Keandalan, kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa

kerjanya.

d. Kecocokan dengan standart industri.

e. Kemudahan diperbaiki jika terjadi kerusakan. f. Daya tahan produk terhadap waktu

g. Keindahan penampilan h. Persepsi konsumen

2.2.3 Indikator Pengukuran Kualitas Hasil Produksi

Menurut Marius (2004:72) peningkatan kualitas hasil produksi

sebuah perusahaan dapat diukur melalui:

a. Benchmarking

Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah

kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik

tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai

apakah sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai.

Bila tidak manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk

meningkatkan kinerja perusahaannya. Proses mengukur faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin

luas, antara lain dalam bentuk benchmarking. Banchmarking adalah

suatu proses untuk menyempurnakan mutu suatu produk yang

dilakukan secara terus-menerus dengan cara membandingkannya

dengan produk-produk pesaing langsung atau produk-produk yang

dihasilkan perusahaan bersekala internasional didalam industri yang

(34)

b. Cycle Time

Dalam iklim bisnis sekarang ini waktu merupakan suatu senjata yang

kompetitif dalam memenangkan persaingan. Dapat dilihat bahwa

banyak perusahaan memenangkan persaingan karena dia unggul

dalam waktu. Cycle time adalah jumlah total waktu dari penerimaan

bahan baku dipabrik sampai penerimaan produk hasil akhir oleh

konsumen yang diukur dalam satuan hari secara rata-rata untuk

semua jenis produk

2.3 Penelitian Terdahulu

Untuk membandingkan hasil penelitian yang digunakan dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain yang menunjang atau untuk

memperkuat yaitu :

a. Rifka Khairunnisa (2008) yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang),

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta”. Penelitian merupakan penelitian kausal komparatif

(causal comparative research) yaitu penelitian dengan karakteristik

masalah berupa hubungan sebab akibat antara variable independen dan

variable dependen. Pengambilan sampel dengan metode purposive

sampling dengan kriteria responden yaitu manajer operasi dan produksi,

bagian pengendalian kualitas, pengawas pabrik. Sampel yang diambil

(35)

Tangerang. Data yang disebarkan sebanyak 65 kuesioner kepada manajer

perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner

yang dapat diolah atau sekitar 61,5% responden. Metode analisis

menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis. Hasil

pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan total quality management dan just in time terhadap kiner

kualitas perusahaan.

b. Nurul Chairany (2011), yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Kepemimpinan dan

Perilaku Produktif Karyawan (Studi pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa

di Makassar), Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar”. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan jasa

yang bersetifikat ISO (International Standarization of Organization) dan

non ISO di Makassar. Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu PT. Nuansa

Cipta Magello, PT. Maruki Internasional Indonesia, PT. Dunia Marine

Products, PT. Makassar Te’ne dan CV Dalle Mabarakka. Populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan dari 5 perusahaan tersebut. Jumlah

koresponden 150 dengan 150 kuisiober yang disebar. Responden yang

digunakan adalah karyawan yang berada pada middle management level

dan low management level. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah non-probability. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang

karyawan dari perusahaan manufaktur dan jasa yang bersetifikat ISO

(36)

Indonesia) di Makassar yang menerapkan standar TQM (Total Quality

Management) secara langsung maupun tidak langsung. Variabel dalam

penelitian ini terdairi dari 4 variabel yang berupa Variabel TQM (X1),

Variabel Kepemimpinan (Y1), Variabel Perilaku Produktif Karyawan (Y2)

dan Variabel Kinerja Perusahaan (Y3). Teknik analisis data menggunakan

Model Persamaan Struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak

AMOS 16,0. Hasil penelitian dan analisis ini adalah untuk mengetahui

bahwa penerapan TQM dapat memiliki dampak positif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Kepemimpinan yang baik dapat

meningkatkan perilaku produktif karyawan yang memoderasi hubungan

antara TQM dengan kinerja perusahaan sehingga berpengaruh positif dan

signifikan. Sementara kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan

tidak memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

c. Henny Zurika Lubis (2005) yang berjudul Pengaruh Total Quality

Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran

Kinerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Perusahaan

Manufaktur di Kawasan Industri Medan). Variabel independennya adalah

TQM. Variabel dependennya adalah kinerja manajerial dan variabel

moderatingnya adalah sistem pengukuran kinerja. Pengumpulan data

dilakukan dengan mendistribusikan 165 buah kuesioner. Respondennya

tersebar dalam 55 perusahaan. Dari 102 kuesioner yang diterima kembali,

hanya 97 yang dapat diolah. Hasil pengujian menyatakan TQM

(37)

antara TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja manajerial.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Variabel Terikat Variabel Bebas Analisis Hasil 1. Rifka

Khairunnisa (2008)

Kualitas Perusahaan (Y) 1. Total Quality Management (X1) 2. Just In Time (X2)

1.Uji Regresi Linier Berganda

2.Uji Signifikan Parsial (Uji t)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,036

2. Just in time berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,012

2. Nurul Chairany (2011)

1.Kepemimpinan (Y1) 2.Prilaku Produktif

Karyawan (Y2) 3.Kinerja Perusahaan

(Y3)

TQM (X1) Model Structural Equation Modeling (SEM)

1.Penerapan TQM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data dimana nilai thitung = -pengolahan data dimana nilai t-hitung = 7.154 > pengolahan data dimana nilai t-hitung = -0.416 >

2.Kinerja Manajerial (X2)

Model Structural Equation Modeling (SEM)

1.TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial 2.Interaksi antara TQM

dan sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian yang akan dilakukan memiliki

perbedaan dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Perbedaanya dapat dijelaskan

(38)

a. Rifka Khairunnisa (2008) menggunakan 3 variable yang terdiri dari total

quality management, just in time dan kinerja kualitas perusahaan.

Pengambilan sampel menggunakan 8 perusahaan manufaktur di

Kabupaten Tangerang. Teknik analisis data menggunakan uji kualitas data,

uji asumsi klasik, uji hipotesis. Sedangkan penelitian ini menggunakan 2

variabel yang terdiri dari variable total quality management dan kualitas

hasil produksi. Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1

perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier

sederhana, uji koefisien regresi sederhana (uji t) dan koefisien determinasi

(R2).

b. Nurul Chairany (2011), menggunakan 4 variabel yang terdiri dari TQM

(X1), Variabel Kepemimpinan (Y1), Variabel Perilaku Produktif

Karyawan (Y2) dan Variabel Kinerja Perusahaan (Y3). Populasi dalam

penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan jasa yang

bersetifikat ISO (International Standarization of Organization) dan non

ISO di Makassar. Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan

Struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS 16,0.

Sedangkan penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari

variable total quality management dan kualitas hasil produksi.

Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1 perusahaan.

Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier sederhana, uji

(39)

c. Henny Zurika Lubis (2005) menggunakan 3 variabel yang terdiri dari total

quality management, kinerja manajerial dan sistem pengukuran kinerja.

Populasinya mengguanakn perusahaan Manufaktur di Kawasan Industri

Medan. Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan Struktural

(SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS. Sedangkan penelitian ini

menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variable total quality

management dan kualitas hasil produksi. Pengambilan sampel hanya

menggunakan karyawan pada 1 perusahaan. Teknik analisis data yang

digunakan analisis regresi linier sederhana, uji koefisien regresi sederhana

(uji t) dan koefisien determinasi (R2).

2.4 Kerangka Konseptual

Dari uraian latar belakang masalah dan uraian kerangka teoritis yang

dijabarkan diatas, maka kerangka konseptual digambarkan pada gambar dibawah

ini :

Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual

Gambar di atas menjelaskan bahwa TQM dapat memperbaiki kualitas hasil

produksi didalam perusahaan serta mewujudkun tujuan perusahaan yang terdiri

dari customer focus (fokus pada pelanggan), leadership (kepemimpinan),

involvement of people (keterlibatan semua karyawan), process approach

Total Quality Management

(X)

(40)

(pendekatan proses), system approach to management (manajemen berdasarkan

pendekatan sistem), continual improvement (peningkatan berkelanjutan), factual

approach to decision making (pengambilan keputusan berdasarkan fakta) dan

mutually beneficial supplier relationship (hubungan dengan pemasok yang saling

menguntungkan).

Customer focus (Fokus pada pelanggan), berarti setiap produk yang

dihasilkan perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Leadership (kepemimpinan), berarti pemimpinan harus mamapu menciptakan

visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Involvement of

people (keterlibatan semua karyawan), berarti memberdayakan dan memberi

kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan

mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi

tanggungjawab masing-masing. Process approach (pendekatan proses), berarti

melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu

berkelanjutan (continual quality improvement). System approach to management

(manajemen berdasarkan pendekatan sistem), berarti pemahaman dan pengelolaan

sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran

perusahaan. Continual improvement (peningkatan berkelanjutan), berarti

peningkatan sasaran yang ditetapkan tercapai. factual approach to decision

making (pengambilan keputusan berdasarkan fakta) adalah pengambilan

keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Serta mutually

(41)

menguntungkan), berarti perusahaan dan pemasoknya atau supplier saling

tergantung.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

untuk penelitian :

: Persepsi Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat

dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan

mengontrol suatu gejala”.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian bertempat di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung

Morawa yang beralamat di jalan Raya Medan-Tj Morawa Km 18, 5 102, Pandau

Hilir, Medan Perjuangan, Telp. +62.61.7941515, Fax: 061 7940957 - 061

7941512, Website: indofood.co.id.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012:73) adalah : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah

karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa

(43)

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:73), “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto

(2007:120), “Dalam prosedur penelitian menyebutkan bahwa apabila

subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% dari

jumlah populasi. Berdasarkan asumsi tersebut, maka sampel dalam

penelitian ini adalah 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang

karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling

yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas,

total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang

responden.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Sumber data berasal dari data primer. Data primer, yaitu data yang diperoleh

langsung dari responden dalam bentuk wawancara kepada karyawan yang bekerja

di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, maupun melalui

observasi lapangan secara langsung. Kriteria responden yang dijadikan dalam

penelitian ini adalah karyawan administrasi, karyawan P & C, karyawan EDP,

karyawan produksi, karyawan teknik umum, karyawan U & P, Karyawan

(44)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

a. Field Research, meliputi:

1) Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya

langsung kepada responden. Dalam hal ini data diperoleh dengan

melakukan wawancara dengan pihak pimpinan, kepala bagian, dan

beberapa karyawan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

2) Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui

penyebaran daftar pernyataan yang diajukan sehubungn dengan

materi penelitian kepada responden yang telah terpilih.

b. Library Research Yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan

literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang

dilakukan di mana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh

peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.

c. Dokumen yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan foto dan

penyimpanan foto, pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan

informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan atau dokumen

yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan

sesuatu terbitan.

Pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut

Sugiyono (2012:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Untuk keperluan

(45)

jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan

skala 1 sampai 5, yang terdapat pada tabel.3.2 berikut :

Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert

No. Item Instrumen Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Ragu-Ragu 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2012:87)

3.6 Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki disribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil”. Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis

grafik untuk melihat normalitas dlakukan dengan melihat grafik

histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik

(46)

b. Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi

berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati

sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala mulikolinearitas

dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIP (Variance

Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa

dipakai adalah nilai Tolrance>1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinearitas (Situmorang, dkk, 2008, hal 104).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homokedastisitas (Ghozali, 2005:105). Ada

tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik

scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai

residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan

heterokedastisitas antara lain :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi hetekedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas

(47)

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Analisis regresi linier sederhana ini menggunakan persamaan sebagi

berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

3. Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana (Uji t)

Uji hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Uji t

statistik dimaksudkan untuk menguji pengaruh secara parsial antara

variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel

lain dianggap konstan.

Keriteria

Dimana : thitung > ttabel = Jika variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

thitung < ttabel = Jika variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan koefisien

detreminasi (adjusted R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang

(48)

seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebasnya.

Besarnya koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0 < adjusted R2

< 1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan

baik.

3.7 Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur

untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada

penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah total quality management

sebagai variabel bebas dan kualitas hasil produksi sebagai variabel terikat. Kedua

variabel tersebut dapat didefinisikan sebagaiu berikut:

1) Variabel Independen

Merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel

lain. Dalam penelitian ini, persepsi penerapan total quality management

termasuk variabel bebas yang dilambangkan dengan X.

2) Variabel Dependen

Merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independet. Dalam penelitian ini, kualitas hasil produksi termasuk kategori

variabel tidak bebas atau terikat, yang dilambangkan dengan Y.

Pengukuran construct merupakan permasalahan yang kompleks, karena

berkaitan dengan fungsi variabel untuk memberikan gambaran yang lebih konkret.

Sedangkan operasional merupakan penentuan construct sehingga menjadi variabel

yang dapat diukur. Dibawah ini diberikan tabel operasional variabel untuk sistem

(49)

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Persepsi Penerapan TQM Variabel Bebas (X)

Sistem yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk (barang atau jasa) agar selalu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan agar terus mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan melibatkan partisipasi dari para pekerja

1.Consumer focus

2.Kepemimpinan

3.Keterlibatan semua karyawan

4.Pendekatan proses 5.Manajemen berdasarkan

pendekatan sistem 6.Peningkatan berkelanjutan 7.Pengambilan keputusan

berdasarkan fakta

8.Hubungan dengan pemasok yang saling berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

1.Bencmarking

2.Cycle Time

Likert’s

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa merupakan

salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari

beberapa portofolio produk yang mencakup mie instant, tepung terigu,

minyak goreng, margarine dan lemak nabati pasta, makanan ringan serta

makanan bayi, Indofood bertujuan menjadi penyedia total food solutions.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah pabrik mie instant ke-2 (dua)

tertua yang dimiliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant yang di

miliki PT.Indofood group di Indonesia.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan di Indonesia pada

tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT.Panganjaya Intikusuma,

berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, SH.No. 228 akta pendirian ini

disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No.

C2-2915.HT.01.01 tahun 1991. Tanggal 12 juli 1991, dan diumumkan dalam

berita Negara Republik Indonesia No. 12 tambahan No.611 tanggal 11

Februari 1992.

Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha

strategis yaitu: produk konsumen bermerek, Bogasari, minyak goreng dan

lemak nabati, serta distribusi. Kelompok produk konsumen bermerek terdiri

(51)

khusus, divisi bumbu penyedap makanan, serta divisi kemasan. Adapun

kelompok minyak goreng dan lemak nabati terdiri dari divisi perkebunan,

divisi minyak goreng dan margarin, serta divisi komoditi. Kantor pusat

perusahaan berlokasi di gedung Indofood Tower lantai 27 Jl. Jend,

Sudirman Kav.70-76, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan pabriknya

berlokasi di berbagai tempat di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1990.

Tahun 1994, perusahaan mengganti nama dari PT.Panganjaya

Intikusuma Tbk. menjadi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan

langsung terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada

tahun 1995 perusahaan mengakuisisi pabrik penggilingan gandum bogasari,

menjadikan sebuah perusahaan makanan yang terintegrasi secara vertikal.

Pada tahun 2005 perusahaan membentuk usaha patungan dengan nestle

(Nestle Indofood Citarasa Indonesia).

Berawal dari sebuah perusahaan mie instan, Indofood secara

progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food

solution dengan kegiatan operasi yang mencangkup seluruh tahapan proses

produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga

menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai

perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di indonesia.

Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga

(52)

Pada tahun 1994 terjadi merger unit-unit bisnis dibawah Indofood

Group (termasuk PT.Sanmarufood Manufacturing Ltd), bergabung

selanjutnya menjadi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk menjadi beberapa

divisi diantaranya:

a. Noodle Division (Tepung Terigu)

b. Flour Division (Minyak Goreng dan Margaring)

c. Plantation Division (Penyedia total food solution)

d. Food Seasoning Division (Saus dan Kecap)

Pada tahun1996 PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk melakukan Go

Public dengan menjual saham melalui bursa saham dan menjadi perusahaan

terbuka dan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan sistem kepemilikan

saham untuk karyawan (employee share ownership program). Divisi mie

instant menambah 1 lines mesin sehingga produksi menjadi 8 line pada

tahun 1996. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk saat ini telah memiliki 10

lines mesin produksi dengan memprodiksi mie instant.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk mempunyai visi dan misi sebagai

landasan atau pedoman perusahaan. Dibawah ini landasan dan pedoman

yang dipegang oleh PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam usahanya

yaitu:

a. Visi Perusahaan

(53)

b. Misi Perusahaan

1) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi

kami, dan teknologi kami.

2) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga

terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.

3) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun

internasional.

4) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa

indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.

5) Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.

4.1.2 Jenis Usaha/Kegiatan

Jenis usaha atau kegiatan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

usaha yang bergerak dibidang makanan dan Indofood secara progresif telah

bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan

kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,

mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk

akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan

terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung

oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di

seluruh penjuru Nusantara terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis

(Grup) yang saling melengkapi:

a. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam

Gambar

Gambar 2.1 (Rusak-Buang)
Gambar 2.2 (Rusak-Perbaiki)
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Gambar  2.3 : Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2007 persentase rata-rata peningkatan laba usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami jumlah peningkatan yang jauh lebih besar yaitu sebesar

DAMPAK KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DEPARTMENT PRODUKSI PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES

“ Dampak Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Departemen Produksi pada PT Indofood CBP Sukses Makmur

Rifka Khairunnisa (2008), Pengaruh Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di

Limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari proses produksi dan non produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan limbah yang bukan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap PT Indofood Sukses Makmur Tbk., maka penulis menarik beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Strategi

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah kegiatan media relations yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk tulisan berupa

Sejarah Singkat PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle, perusahaan mie instan terkemuka di