• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

SK RI P SI

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PADA PT. ADHI KARYA (Persero)

Tbk. DIVISI ASPALT MIXING PLANT (AMP) KAWASAN MEDAN

OLEH :

DIAN APRILLIA 070502046

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PADA PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. DIVISI ASPALT MIXING PLANT

(AMP) KAWASAN MEDAN.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja (X) terhadap Komitmen Karyawan (Y) PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu yaitu penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Staff BC Patumbak, Operator dan Laboratorium pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan Regresi Linear Sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Kepuasan Kerja (X) terhadap Komitmen Karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan merupakan hubungan yang erat. Kepuasan Kerja merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi Komitmen Karyawan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK SATISFACTION TOWARDS EMPLOYEES COMMITMENT IN PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. DIVISI ASPALT

MIXING PLANT (AMP) KAWASAN MEDAN.

The objective of this research is determining the influence of work satisfaction (X) towards employees commitment (Y) in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

This research was type explanatory research, that was to be learned according to the levels that was based on the goals and objects. The population in this study are BC Patumbak Staff, Operator and Laboratorium Staff in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan. The date collection method in this study was a questionare, interview, and documentation studied. Data processing was using the SPSS 16.0 software for windows. Methods of data analysis was using descriptive method and quantitative methode that was simple linear regresion analysis used measured the influence of work satisfaction towards employees commitment on BC Patumbak Staff, Operator and Laboratorium Staff in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

Through testing the correlation cofficient (R) obtained the level of correlation or relationship between work satisfaction towards employees commitment is tight. Work Satisfaction factor has the most dominant effect work employees commitment in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan shalawat

beriring salam pada junjungan dan suri tauladan Nabi Muhammmad SAW semoga

kita mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir kelak. Penulis haturkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada Almarhum Ayahanda Ambari as. BA dan Ibunda

Suriyati yang telah memotivasi penulis baik dalam bentuk riil dan materil

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

dengan sebaik-baiknya untuk setiap butiran keringat dan untaian Do’a Ayahanda

dan Ibunda.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul “ Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Adhi Karya(Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalena, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen

(5)

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak membimbing dengan penuh kesabaran dan

memberikan saran kepada penulis.

6. Ibu Dra. Komariah Pandia, M.Si. selaku Dosen Pembaca Penilai yang

telah banyak memberikan arahan dan saran kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah

mendidik dan memberikan pengetahuan dan seluruh Pegawai Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang membantu dalam urusan

administrasi selama perkuliahan.

8. Seluruh staf manajemen, karyawan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi

Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

9. Seluruh keluarga besarku Kak Cici, Kak Ima, Kak Suri, Nenekku dan

Adikku tersayang Widya, atas seluruh dukungan dan bantuan yang telah

diberikan selama penulisan skripsi ini.

10.The Special One, Dody Nst, terima kasih atas motivasi, kasih sayang,

perhatian, serta yang menjadi penyemangat penulis, terimakasih untuk segalanya.

11. Ega, serta teman-teman terbaik dan seperjuanganku : Lili, Icha, Qey,

(6)

stambuk 2007, terima kasih atas bantuan dan dorongan serta perhatiannya

kepada penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua amal dan budi baik yang telah

diberikan oleh berbagai pihak untuk penulis selama ini. Dengan segala

kerendahan hati penulis mempersembahkan karya ini, semoga bermanfaat bagi

semua pihak dan peneliti selanjutnya.

Medan, Juni 2012

Penulis

(7)
(8)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 32

4.1.3 Ruang Lingkup Usaha ... 33

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 34

4.2.1 Uji Validitas ... 34

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 36

4.3 Hasil Penelitian ... 37

4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 49

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 50

4.5.1 Uji Normalitas ... 50

4.6 Uji Hipotesis ... 52

4.6.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 52

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 24

3.2 Instrumen Skala Likert ... 25

4.1 Uji Validitas Pertama ... 35

4.2 Uji Validitas Kedua ... 36

4.3 Uji Reliabilitas ... 37

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 38

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan ... 40

4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ... 41

4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Komitmen ... 45

4.10 Variables Entered/Removed ... 49

4.11 Kolmogrov-Smirnov ... 52

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 64

2 Tabulasi Validitas & Reliabilitas ... 67

3 Uji Validitas I ... 68

4 Uji Validitas II ... 70

5 Hasil Regresi Linier Sederhana ... 72

6 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 73

7 Distribusi Jawaban Responden ... 75

(12)

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PADA PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. DIVISI ASPALT MIXING PLANT

(AMP) KAWASAN MEDAN.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja (X) terhadap Komitmen Karyawan (Y) PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu yaitu penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Staff BC Patumbak, Operator dan Laboratorium pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan Regresi Linear Sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Kepuasan Kerja (X) terhadap Komitmen Karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan merupakan hubungan yang erat. Kepuasan Kerja merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi Komitmen Karyawan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

(13)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK SATISFACTION TOWARDS EMPLOYEES COMMITMENT IN PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. DIVISI ASPALT

MIXING PLANT (AMP) KAWASAN MEDAN.

The objective of this research is determining the influence of work satisfaction (X) towards employees commitment (Y) in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

This research was type explanatory research, that was to be learned according to the levels that was based on the goals and objects. The population in this study are BC Patumbak Staff, Operator and Laboratorium Staff in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan. The date collection method in this study was a questionare, interview, and documentation studied. Data processing was using the SPSS 16.0 software for windows. Methods of data analysis was using descriptive method and quantitative methode that was simple linear regresion analysis used measured the influence of work satisfaction towards employees commitment on BC Patumbak Staff, Operator and Laboratorium Staff in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

Through testing the correlation cofficient (R) obtained the level of correlation or relationship between work satisfaction towards employees commitment is tight. Work Satisfaction factor has the most dominant effect work employees commitment in PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant Kawasan Medan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dan karyawan merupakan

hubungan yang saling menguntungkan. Dilihat dari satu sisi perusahaan ingin

mendapatkan keuntungan yang besar sedangkan dilihat dari sisi lain karyawan

mengharapkan suatu kebutuhan tertentu yang harus terpenuhi. Salah satu cara

untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh karyawan adalah

dengan mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan. Hal ini di dukung oleh

pernyataan dari Mangkunegara (2009:121) “dimana pegawai akan merasa puas

apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan pegawai

terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila

kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai itu akan merasa tidak puas.” Oleh

sebab itu organisasi perlu mengetahui bagaimana kondisi yang dapat memberikan

kepuasan kerja pada karyawannya. Hal ini bertujuan agar organisasi tersebut

dapat melakukan prioritas dalam melakukan perbaikan dan peningkatan kepuasan

kerja karyawan.

Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

setiap perusahaan. Mereka ini menjadi pelaksana perencanaan, dan pengendali

yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan ini

menjadi pelaksana yang dapat menunjang tercapainya tujuan (Fathoni 20061;74).

Adanya pemberian penghargaan kepada karyawan berupa komentar seperti

(15)

motivasi karyawan daripada reward kecil dalam bentuk uang. Dan mereka juga akan merasa puas dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Sehingga mereka

akan lebih mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi dan adanya

keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi.

Kepuasan kerja harus diciptakan sebaik-baiknya, supaya moral kerja,

dedikasi, kecintaan dan disiplin karyawan semakin meningkat. Kepuasan kerja

adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap

ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisplinan dan prestasi kerja (Fathoni 2006 :

174). Tenaga kerja yang puas dengan pekerjaannya merasa senang dengan

pekerjaannya. Robbins dalam Usman (2009 : 498) mengartikan kepuasan kerja

sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap individu biasa

menyangkut puas dan tidak puas pada seluruh dimensi dari pekerjaannya.

PT. Adhi Karya Tbk merupakan perusahaan publik yang bergerak di

bidang konstruksi, yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini

didirikan pada tahun 1985. PT. Adhi Karya mempunyai sembilan Divisi. Salah

satunya adalah PT. Adhi Karya Divisi Konstruksi III Kawasan Medan yang

beralamat di Jl. Dr. Mansyur No. 169 Medan. PT. Adhi Karya Divisi Kontruksi III

Kawasan Medan membawahi Base Camp Patumbak Medan yaitu Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) , Labuhan Batu, Riau, Langga Payung, Aek Godang,

Sibuhuan, Pinang Lombang dan Sayur Tinggi.

Ada beberapa fasilitas yang rusak dan tidak layak pakai seperti sparepart,

membutuhkan waktu sebulan untuk memperbaikinya, transmisi atau pemadatan

(16)

atau penghamparan, butuh waktu dua bulan untuk memperbaikinya. Self loader

atau mesin pemuat, stone crusher atau mesin penghancur batu, dan tandem roller

atau mesin penggilas adalah mesin – mesin dengan kondisi yang sudah rusak dan

tidak layak pakai. Untuk mengatasi kerusakan tersebut perusahaan menyewa

peralatan agar tidak menghambat aktivitas karyawan dalam bekerja. Namun

ternyata hal itu menyebabkan kurang produktifnya karyawan dalam bekerja,

sehingga pekerjaan tersebut akan lebih lama selesai, akibatnya karyawan merasa

tidak nyaman dan malas dalam bekerja yang berdampak pada tingkat kepuasan

kerja karyawan menurun dan juga mengakibatkan rendahnya komitmen

karyawan dalam bekerja. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka akan

banyak pihak yang dirugikan baik pihak perusahaan maupun pihak yang

menggunakan jasa perusahaan tersebut.

Menurut Suad Husnan (2002: 187, Repository.usu.ac.id – 1 Februari 2012)

“Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan

agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat

meningkatkan produktifitas kerja karyawan”. Adanya fasilitas kerja yang

disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas

kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan

agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih

produktif. Dengan adanya fasilitas kerja karyawan akan merasa nyaman dalam

bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang

(17)

Fasilitas adalah sarana yang sifatnya mempermudah seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas. Fasilitas menjadi salah satu pertimbangan seseorang

dalam menentukan pilihan. Semakin lengkap fasilitas yang disediakan pihak

perusahaan, maka akan semakin puas karyawan sehingga ia akan lebih semangat

dalam bekerja dan memberikan kontribusi lebih terhadap perusahaan serta terus

memilih dan bertahan pada perusahaan tersebut sebagai pilihan prioritas

berdasarkan persepsi yang ia peroleh terhadap fasilitas yang tersedia.

Sebuah fasilitas kerja dapat diartikan bahwa manusia, material dan mesin

dikumpulkan menjadi satu dan tujuannya untuk dapat menghasilkan produk

berupa barang ataupun jasa. Pengaturan fasilitas harus didukung dengan hubungan

yang erat antar fasilitas yang lainnya agar dapat mempercepat proses kerja untuk

itu pengaturan kerja harus optimal dan efisien

Februari 2012).

Menurut Herzberg dalam Mangkunegara (2009:122), ada dua faktor yang

dapat menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas karyawan dalam bekerja,

yaitu faktor pemotivasian dan faktor pemeliharaan. Faktor pemotivasian meliputi

dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan (advancement), work it self,

kesempatan berkembang dan tanggung jawab. Sedangkan faktor pemeliharaan

meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan

dengan pengawas, hubungan dengan subordinate, status, upah, keamanan kerja

dan kondisi kerja. Karena sebagian peralatan kerja perusahaan PT. Adhi Karya

mengalami kerusakan dan butuh waktu untuk memperbaikinya sehingga kondisi

(18)

tersebut. Apabila seseorang merasa telah terpenuhinya semua kebutuhan dan

keinginannya oleh organisasi maka secara otomatis dengan penuh kesadaran

mereka akan meningkatkan tingkat komitmen yang ada dalam dirinya.

Menurut Mowday dalam Sopiah (2008:155) Komitmen Organisasi

merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai

kecenderungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota organisasi. Menurut

Kreitner (2005:274) para manajer disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja

dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi.

Komitmen organisasi mengharapkan produktivitas yang tinggi sehingga dapat

meningkatkan dan menyebabkan terjadinya kepuasan kerja. Kepuasan kerja

sangat penting karena dapat meningkatkan komitmen organisasi dan prestasi

kerja.

Dari uraian diatas bisa diketahui betapa pentingnya komitmen organisasi

dan kepuasan kerja. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk membuat

perencanaan tentang struktur organisasi yang baik dan hubungan yang baik antara

karyawan dengan atasan agar sesuai dengan segmen perusahaan. Demikian juga

dengan kepuasan kerja harus diperhatikan faktor yang mempengaruhi yang

mungkin menentukan kepuasan kerja.

Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

(19)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah , maka perumusan masalah penelitian

ini adalah : ”Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis

bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan pada PT. Adhi

Karya (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Untuk memberi saran dan sumbangan pemikiran serta informasi tambahan

untuk perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant

(AMP) Kawasan Medan khususnya pada pengambil keputusan mengenai

pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen karyawannya.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

teori-teori yang penulis dapatkan baik dari bangku kuliah maupun di luar bangku

kuliah dan memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang

(20)

komitmen karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing

Plant (AMP) Kawasan Medan.

c. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini sebagai referensi yang dapat menjadi bahan penelitian

lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa

yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan pengaruh

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau

jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM

mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu

untuk menghasilkan barang atau jasa (Sumarsono, 2003:4). Karyawan sebagai

sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi. Pengelolaan

sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi ke arah pencapaian

tujuan.

2.1.2. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang

yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins, 2008:107).

Howell dan Dipboye (dalam Munandar, 2001:350) memandang kepuasan kerja

sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja

terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya yaitu aspek – aspek seperti gaji atau

upah yang diterima, kondisi kerja dan sikap pimpinan. Dengan kata lain, kepuasan

kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja

(22)

sehingga disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk

mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi (Kreitner 2005:273).

Fathoni dalam Robbins (2006 : 498) mengartikan kepuasan kerja sebagai

sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap individu bisa menyangkut

puas dan tidak puas pada seluruh dimensi dari pekerjaannya yaitu : pekerjaan

yang secara mental menantang, imbalan yang setimpal, kondisi kerja yang

mendukung dan mitra kerja yang mendukung.

Menurut Suad Husnan (2002: 187, Repository.usu.ac.id – 1 Februari 2012)

“Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan

agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat

meningkatkan produktifitas kerja karyawan”. Adanya fasilitas kerja yang

disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas

kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan

agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih

produktif. Menurut jurnal dengan adanya fasilitas kerja karyawan akan merasa

nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil

yang diharapkan oleh perusahaan.

Sebuah fasilitas kerja dapat diartikan bahwa manusia, material dan mesin

dikumpulkan menjadi satu dan tujuannya untuk dapat menghasilkan produk berupa

barang ataupun jasa. Pengaturan fasilitas harus didukung dengan hubungan yang

erat antar fasilitas yang lainnya agar dapat mempercepat proses kerja untuk itu

pengaturan kerja harus optimal dan efisien

(23)

Menurut Mangkunegara (2009:120), teori-teori kepuasan kerja adalah

sebagai berikut :

a. Teori Keseimbangan (Equity Theory).

Teori ini dikembangkan oleh Adam (1963). Adapun komponen dari teori

ini adalah input, outcome, dan comparison person. Input adalah semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan kerja. Outcome

adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan pegawai. Menurut teori

Comparison Person ini adalah puas atau tidak puasnya pegawai merupakan hasil dari membandingkan antara input-outcome dirinya dengan perbandingan

input-outcome pegawai lain (comparison person). Jadi, jika perbandingan tersebut dirasakan seimbang (equity) maka pegawai tersebut akan merasa puas. Tetapi, apabila terjadi tidak seimbang (inequity) dapat menyebabkan dua kemungkinan, yaitu over compensation inequity (ketidakseimbangan yang menguntungkan dirinya) dan sebaliknya, under compensation inequity

(ketidakseimbangan yang menguntungkan pegawai lain yang menjadi

pembanding atau comparison person).

b. Teori Perbedaan (Discrepancy Theory)

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter. Ia berpendapat bahwa

mengukur kepuasan dapat diakukan dengan cara menghitung selisih antara

apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.

c. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory)

Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau

(24)

d. Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group Theory)

Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bukanlah bergantung pada

pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan dan

pendapat kelompok yang oleh pegawai dianggap sebagai kelompok acuan.

Kelompok acuan tersebut oleh pegawai dijadikan tolok ukur untuk menilai

dirinya maupun lingkungannya. Jadi, pegawai akan merasa puas apabila hasil

kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok

acuan.

e. Teori Dua Faktor dari Herzberg

Teori duan faktor dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia

menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya. Dua faktor yang

dapat menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas menurut Herzberg,

yaitu pemeliharaan (maintenance factors) dan factor pemotivasian

(motivational factors). Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfier, hygiene factors, job context, extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan

dengan subordinate, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status.

Sedangkan faktor pemotivasian disebut pula satisfier, motivators, job content, intrinsic factors yang meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan

(advancement), work it self, kesempatan berkembang dan tanggung jawab. Menurut Munandar (2001:357) ada 5 (lima) macam faktor-faktor penentu

(25)

a. Ciri-ciri Intrinsik Pekerjaan

Ciri-ciri intrinsik dari pekerjaan yang menentukan kepuasan kerja ialah

keragaman, kesulitan, jumlah pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, kendali

terhadap metode kerja, dan kreativitas.

b. Gaji/Penghasilan, Imbalan yang dirasakan Adil (Equitable Reward)

Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolute dari gaji

yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi harapan-harapan tenaga

kerja, dan bagaimana gaji yang diberikan.

Yang penting ialah sejauh mana gaji yang diterima dapat dirasakan adil. Jika

gaji dipersepsikan sebagai adil didasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat

keterampilan individu, dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok

pekerjaan tertentu, maka akan ada kepuasan kerja.

c. Penyeliaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu cirri kepemimpinan

yang secara konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja, penenggangan rasa

(consideration).

Ada dua jenis dari hubungan atasan-bawahan : hubungan fungsional dan

hubungan keseluruhan (entity). Hubungan fungsional mencerminkan sejauh mana penyelia membantu tenaga kerja, untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan

yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada

ketertarikan antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang

(26)

d. Rekan-rekan Sejawat yang Menunjang

Ada tenaga kerja yang dalam menjalankan tugas pekerjaannya

memperoleh masukannya (bahan dalam bentuk tertentu) dari tenaga kerja lain.

Keluarannya (barang yang setengah jadi) menjadi masukan untuk tenaga kerja

lainnya. Hubungan yang ada antar pekerja adalah hubungan ketergantungan

sepihak, yang bercorak fungsional. Kepuasan kerja yang ada pada para pekerja

timbul karena mereka, dalam jumlah tertentu, berada dalam satu ruangan

kerja, sehingga mereka dapat saling berbicara (kebutuhan sosialnya dipenuhi).

e. Kondisi Kerja yang Menunjang

Bekerja dalam ruangan yang sempit, panas, yang cahaya lampunya

menyilaukan mata, kondisi kerja yang tidak mengenakkan (uncomfortable)

akan menimbulkan keengganan untuk bekerja. Perusahaan perlu menyediakan

ruangan kerja yang tenang, sejuk, dengan peralatan kerja yang enak untuk

digunakan, meja dan kursi yang dapat diatur tinggi-rendah, miring-tegak

duduknya. Kondisi kerja yang memperhatikan prinsip-prinsip ergonomi.

Dalam kondisi kerja seperti ini kebutuhan-kebutuhan fisik dipenuhi dan

memuaskan tenaga kerja.

2.1.3. Komitmen

Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

individu karyawan dengan organisasi kerja, dimana karyawan mempunyai keyakinan

dan kepercayaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan

(27)

kerja serta mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari

organisasi kerja. Dalam hal ini individu mengidentifikasikan dirinya pada suatu

organisasi tertentu tempat individu bekerja dan berharap untuk menjadi anggota

organisasi kerja guna turut merealisasikan tujuan-tujuan organisasi.

Komitmen suatu perusahaan dapat dilihat dari beragam perspektif. Dari

sisi karyawan perusahaan, komitmen dicirikan oleh produktivitas dan

penghargaan terhadap karyawan ; dari sisi pelanggan berapa target jumlah dan

jenis khalayak pelanggan ; dan dari sudut investor adalah reputasi dan nilai-nilai

intangible perusahaan. Dalam kenyataannya komitmen antarkaryawan bisa beragam. Mulai dari yang sangat kurang sampai ke yang sangat komitmen.

20 Januari 201).

Sementara itu semakin dilibatkannya karyawan dalam mengerjakan

hal-hal yang strategis dan pengambilan keputusan maka karyawan akan semakin

diakui keberadaannya. Para karyawan merasa bahwa apa yang dikerjakannya

dapat memberi impak pada perkembangan perusahaan. Mereka dinilai mampu menciptakan kondisi kerja yang nyaman dengan memelihara hubungan kerja baik

jalur vertikal dengan pimpinan maupun jalur horisontal dengan rekan kerjanya.

Dalam hal ini komitmen karyawan akan semakin tinggi.

Kebanggaan karyawan akan dicerminkan pula dalam bentuk perasaan

bangga sebagai bagian dari suatu tim kerja. Disitu terdapat struktur sosial

(28)

membuat karyawan terdorong untuk meningkatkan komitmennya pada

perusahaan.

Komitmen organisasi mencerminkan bagaimana seorang individu

mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat dengan

tujuan-tujuannya (Kreitner dan Kinicki 2005:274). Komitmen didefinisikan sebagai

kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan individu kepada organisasi

tertentu. Komitmen diartikan sebagai suatu karakteristik intelektual, sifat pribadi

seperti kejujuran, yang tidak dapat dimandatkan atau dipaksakan dari luar. Secara

singkat, dikatakan bahwa keterikatan karyawan dengan organisasi dibangun dan

dijaga atas dasar kerelaan untuk saling memberi dan menerima keunggulan

kompetensi dari kedua pihak. Karyawan yang terinspirasi oleh sasaran bersama

seringkali tingkat komitmennya lebih tinggi dibanding komitmen yang datang

karena insentif finansial.

Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan,

terdiri dari : penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan

untuk tetap berada dalam organisasi, dan kesediaan untuk bekerja keras atas nama

organisasi.

Menurut Sopiah, (2008:15) komitmen organisasi dapat diidefinisikan

sebagai kekuatan relatif identifikasi individu terhadap organisasinya, komitmen

organisasional dapat dilihat dari 3 faktor :

1. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai – nilai

organisasi,

(29)

3. Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi.

A. Tipe Komitmen

Menurut Wibowo (2006:59), pemimpin dapat memilih empat tipe komitmen

yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

a. Commitment to a course of action (komitmen pada jalannya tindakan), yaitu suatu komitmen pada sesuatu yang menjadi penyebab suatu tindakan.

b. Commitment to an ambitious goal (komitmen pada tujuan ambisius), yaitu suatu komitmen untuk menetapkan tujuan yang ambisius. Komitmen untuk

mencapai tujuan yang ambisius sering dinyatakan dalam bentuk market share

atau menempati posisi sebagai pemimpin industri.

c. Commitment to stretch relationship (komitmen untuk membentangkan hubungan), yaitu suatu komitmen untuk mengembangkan hubungan dalam

organisasi.

d. Commitment to an operating philosophy (komitmen pada filosofi operasi), yaitu manajer yang berusaha mengatasi kelambatan dapat membuat komitmen

filosofi operasi yang berbeda dengan cara tradisional organisasi. Filosofi

operasi bukanlah merupakan daftar rinci aturan maupun kompilasi nilai-nilai

yang tidak berarti, tetapi merupakan pernyataan singkat tentang bagaimana

organisasi akan bergerak ke masa depan.

B. Faktor – faktor yang Memengaruhi Komitmen Organisasional

David dalam Sopiah (2008:163) mengemukakan empat faktor yang

(30)

1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman

kerja, kepribadian, dll.

2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan,

konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dll.

3. Karakteristik struktur, misalnya besar/kecilnya organisasi, bentuk organisasi

seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja dan tingkat

pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan.

4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap

tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa

tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam

organisasi tentu memiliki tingkat komitmen berlainan.

C. Dampak Komitmen Organisasional

Komitmen karyawan terhadap organisasi adalah bertingkat, dari tingkatan

yang sangat rendah hingga tingkatan yang sangat tinggi. Menurut Kanter dalam

Newstroom, mengemukakan bahwa manajer akan memilih karyawan yang bisa

dipercaya dan mengabaikan karyawan yang kurang memiliki komitmen

organisasional. Ditinjau dari segi organisasi, karyawan yang berkomitmen rendah

akan berdampak pada turn over dan tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja dan kurangnya intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di organisasi

tersebut (Sopiah, 2008:166).

Ditinjau dari sudut karyawan, komitmen karyawan yang tinggi akan

berdampak pada peningkatan karir karyawan itu sendiri. Whyte dalam Sopiah

(31)

perusahaan akan loyal pada Anda.” Komitmen karyawan, baik yang tinggi

maupun yang rendah, akan berdampak pada karyawan itu sendiri, misalnya

terhadap perkembangan karir karyawan itu di organisasi/perusahaan dan pada

organisasi. Karyawan yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan

menimbulkan kinerja organisasi yang tinggi, tingkat absensi berkurang dan

loyalitas karyawan.

Pada dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan

menjalankan kewajiban, tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan

seseorang untuk melakukan sesuatu. Artinya apabila seseorang sudah punya

komitmen, maka ia harus mendahulukan apa yang sudah dijanjikan untuk

organisasinya ketimbang untuk hanya kepentingan dirinya. Semakin tinggi derajat

komitmen karyawan semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya. Namun dalam

prakteknya tidak semua karyawan melaksanakan komitmen seutuhnya. Ada

komitmen yang sangat tinggi dan ada yang sangat rendah.

Komitmen organisasi yaitu teori dukungan organisasi digunakan untuk

menjelaskan yaitu kelekatan emosional karyawan dengan organisasi. Ketika

karyawan merasa bahwa mereka mendapatkan dukungan dari organisasi yang

baik maka karyawan akan merasa bertanggung jawab untuk membalas kepedulian

yang telah diberikan organisasi kepada mereka. Perasaan bertanggung jawab /

berkewajiban ini akan meningkatkan tingkat komitmen karyawan terhadap

organisasi

(32)

Sejalan dengan teori dukungan organisasi, komitmen diidentifikasikan

sebagai dampak dari persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi (Rhoades,

2001.

Diketahui bahwa karyawan yang merasa bahwa dirinya mendapatkan

dukungan dari organisasi akan memiliki rasa kebermaknaan dalam diri karyawan

tersebut. Hal inilah yang akan meningkatkan komitmen pada diri karyawan.

Komitmen inilah yang pada akhirnya akan mendorong karyawan untuk berusaha

membantu organisasi mencapai tujuannya, dan meningkatkan harapan bahwa

performa kerja akan diperhatikan dan dihargai oleh organisasi.

2.2. Penelitian Terdahulu

Fitri Ariani (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaji

terhadap Komitmen Guru Honor Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta

Josua Medan” Melalui uji t menyimpulkan bahwa pengaruh gaji searah dengan

komitmen. Dengan kata lain gaji berpengaruh ositif dan signifikan terhadap

komitmen, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai t hitung

(5,481) > t tabel (1,96) artinya jika ditingkatkan variabel gaji (X) sebesar satu

satuan maka komitmen (Y) akan meningkat sebesar 0,782.

M. Wahyu Nugroho (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pada Karyawan Kontrak

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang” menyimpulkan bahwa kepuasan kerja

(X) berpengaruh signifikan dan positif terhadap komitmen (Y) hal ini ditunjukkan

(33)

semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi tingkat komitmen karyawan

kontrak.

2.3. Kerangka Konseptual

Kepuasan kerja yang dipelihara secara terus menerus akan menimbulkan

komitmen terhadap organisasi. Apalagi jika seorang karyawan merasa lebih puas

dengan supervisornya, lebih puas dengan penilaian prestasi kerja, dan juga mereka

merasakan bahwa organisasi mereka memperhatikan kesejahteraannya, maka

semakin tinggi pula tingkat komitmennya terhadap organisasi.

Dengan kata lain, seorang karyawan akan berkomitmen terhadap

organisasi jika benar-benar merasa dilibatkan sebagai bagian dari organisasi

kemudian ia akan bekerja keras lebih dari yang diharapkan. Hal ini dapat tercapai

apabila karyawan tersebut memandang positif terhadap pekerjaan dan

organisasinya.

Robbins dalam Fathoni (2006 : 498) mengartikan kepuasan kerja sebagai

sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap individu bisa menyangkut

puas dan tidak puas pada seluruh dimensi dari pekerjaannya yaitu : pekerjaan

yang secara mental menantang, imbalan yang setimpal, kondisi kerja yang

mendukung dan mitra kerja yang mendukung.

Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri

dari: penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan untuk tetap

(34)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Robbins dalam Fathoni (2006:498) dan Sunarto (2005:25), diolah.

2.4.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta-fakta

atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian

selanjutnya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan”.

Kepuasan Kerja (X) : 1. Penempatan kerja 2. Gaji yang layak 3. Lingkungan kerja 4. Fasilitas

5. Sikap pimpinan 6. Pengembangan dan peningkatan diri

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain. Pada tingkat eksplanasi peneltian termasuk

kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel

atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu Kepuasan Kerja (X) berpengaruh

terhadap Komitmen Karyawan (Y). (Sugiyono, 2007:11).

3.2. Tempat & Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi

Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan di Basecamp Patumbak Pasar V.

Waktu penelitian dimulai bulan April 2012 sampai dengan Juni 2012.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran

dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang

dilakukan peneliti. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh variabel bebas

(36)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang

jelas dalam pelaksanaan penelitian, diberikan definisi variabel-variabel yang akan

diteliti dalam penelitian yaitu Kepuasan Kerja (X) sebagai variabel bebas

(independent variable) dan Komitmen (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable). Adapun uraian dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas (X) : Kepuasan Kerja

Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang dapat

mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan

yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya

(Situmorang 2010:8). Robbins dalam Fathoni (2006 : 498) mengartikan

kepuasan kerja sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap

individu bisa menyangkut puas dan tidak puas pada seluruh dimensi dari

pekerjaannya yaitu : pekerjaan yang secara mental menantang, imbalan yang

setimpal, kondisi kerja yang mendukung dan mitra kerja yang mendukung.

b. Variabel Terikat (Y) : Komitmen

Variabel terikat atau variabel dependen variabel yang menjadi perhatian utama

dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat

variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya

(Situmorang 2010:8). Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan

dan kesetiaan, terdiri dari : penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai

perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi, dan kesediaan

(37)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Kepuasan

(38)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan

skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert,

maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel (Sugiyono,

2008:132). Sebagai gambaran bila peneliti memberikan lima alternatif jawaban

kepada responden maka skala yang digunakan adalah 1 sampai 5. Skala Likert

menggunakan 5 ( lima ) tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2005:72). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing

Pant (AMP) Kawasan Medan yaitu sebanyak 113 orang.

(39)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menentukan ukuran

sampel dari suatu populasi dengan rumus slovin (Ginting, 2008:132). Sampel

yang digunakan adalah 53 orang yang terdiri dari karyawan bagian Staff BC

Patumbak, Operator dan Laboratorium.

Dimana : n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi E = Batas kesalahan

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 53 orang yang terdiri dari karyawan Staff

BC Patumbak, Operator dan Laboratorium.

3.7. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

yang terpilih dilokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara

memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) dan melakukan wawancara

(interview).

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan baik dari buku, jurnal, majalah dan

(40)

3.8. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data guna membahas masalah pada penelitian ini

ada beberapa teknik yang digunakan yaitu terdiri dari :

1. Kuesioner

Pengumpulan data dengan cara memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan atau pernyataan tentang kepuasan kerja dan komitmen karyawan.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak – pihak yang

berkepentingan.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengambil data sekunder.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas data dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak

digunakan dalam penelitian. Valid berarti pertanyaan tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan jika digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2008:455). Uji validitas dilakukan di PT. Adhi Karya sebanyak 30 orang diluar

sampel yang terdiri dari karyawan bagian AMP, dan Crew Stone Crusher dengan

(41)

Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika rhitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama

(Sugiyono, 2008:456). Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji

validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pernyataan reliabel.

Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pernyataan tidak reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah

kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan

reliable berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2007:109).

3.10.Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh analisis data, penulis menggunakan prosedur

sampling untuk memperoleh sampel, maka metode analisis data yang digunakan

adalah :

A. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan yaitu dengan

cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data

(42)

hubungan antar fenomena yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini

adalah daftar pertanyaan. Data identitas responden dilihat dari segi usia,

jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama bekerja.

B. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan

variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana

pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen yang dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Dimana :

Y = komitmen

a = kostanta

b = koefisien regresi

X = kepuasan kerja

C. Uji Asumsi Klasik

Menurut Situmorang,et.al (2010:151) sebelum melakukan analisis regresi,

agar diperoleh perkiraan yang efisien dan tidak bias maka dilakukan

pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik

yang harus dipenuhi yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni data dengan

(43)

bentuk lonceng, data tersebut tidak menceng ke kiri dan ke kanan, dan

titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Untuk memastikan

apakah data di sepanjang garis diagonal bedistribusi normal, maka

dilakukan uji kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sign (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% (0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal

(Situmorang,et.al, 2010:91).

D. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.

Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R 2 ≥

1 ). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Kepuasan Kerja (X) adalah besar

terhadap variabel terikat yaitu Komitmen Karyawan (Y). Hal ini berarti

model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh

variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R2 semakin

kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

bebas yaitu Kepuasan Kerja (X) adalah besar terhadap variabel terikat

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Adhi Karya

Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam Surat

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja pada tanggal 11 Maret

1960. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1961 Adhi

Karya ditetapkan menjadi Perseroan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga,

berdasarkan PP yang sama Perseroan Bengunan bekas milik Belanda yang telah

dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Perseroan.

Tahun 2003, Anggaran Dasar Perseroan ADHI kembali mengalami

perubahan pada saat penawaran saham kepada masyarakat, nama Perseroan

diubah menjadi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. seiring dengan dilepasnya saham

ADHI sebesar 49% kepada umum dan menjadi BUMN Konstruksi pertama yang

terdaftar dalam bursa.

4.1.2. VISI DAN MISI

Visi PT. Adhi Karya yaitu menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra pilihan dalam bisnis perekayasaan dan investasi

inftrastruktur di Indonesia dan beberapa negara terpilih. Misi PT. Adhi Karya

(45)

1. Menciptakan nilai bagi para pemegang saham

2. Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk dan layanan yang handal

dan bermutu.

3. Menyediakan lingkungan kerja yang aman, mensejahterakan dan

memberikan kesempatan untuk berkembang secara profesional bagi

karyawan.

4. Memperkokoh posisi Adhi Karya di pasar dalam negeri dengan dukungan

jaringan kerja yang kuat di daerah-daerah potensial.

5. Memperkuat posisi kepemimpinan Adhi Karya dibidang infrastruktur dan

bangunan gedung, serta mulai membangun posisi yang kuat dibidang

perekayasaan yang difokuskan pada industri-industri tertentu.

6. Meningkatkan kemampuan dan daya saing SDM dengan mengutamakan

pengembangan keahlian teknik dan manajemen proyek.

4.1.3. RUANG LINGKUP USAHA

1. Proyek Bangunan

Terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan gedung

bertingkat seperti hotel dan perkantoran ; pembangunan fasilitas

umum seperti rumah sakit dan sekolah ; bangunan komersial ;

perumahan ; kawasan industri dan manufaktur ; pekerjaan mekanikal

dan elektrikal pada gedung dan industri, transmisi kelistrikan dan

gardu induk, otomatisasi bangunan, pembangkit listrik, tata udara dan

(46)

2. Proyek Infrastruktur

Terdiri dari proyek-proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan,

pengairan, pembangkit listrik, pelabuhan, dan lain-lain.

4.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas

Menurut Situmorang,et.al (2010:68), validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk

mendapatkan data yang lebih akurat peneliti terlebih dahulu melakukan uji

validitas internal yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan. Nilai rtabel dengan

ketentuan df = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh =

0,361.

Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri atas 12 butir

pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja dan 9 butir pertanyaan untuk variabel

komitmen karyawan sehingga keseluruhan pertanyaan adalah 21 butir (item).

Pengujian validitas ditujukan kepada 30 orang karyawan PT. Adhi Karya bagian

AMP dan Crew Stone Crusher. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat

(47)

Tabel 4.1

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.0 (2012)

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Tabel 4.1

menunjukkan bahwa variabel pertanyaan 11 dan 17 data tidak valid karena rtabel untuk

sampel 30 adalah sebesar 0,361 sedangkan nilai Corrected item total correlation

variabel 11 dan 17 dibawah 0,361. Berarti data variabel 11 dan 17 harus dibuang dan

(48)

Tabel 4.2

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.0 (2012)

Setelah dilakukan pengujian kembali, pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

pada pengujian kedua seperti yang terlihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation tidak ada lagi nilainya yang dibawah 0,361. Dengan demikian, jika keseluruhannya telah memenuhi syarat, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen

tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik dan instrumen tersebut layak

untuk digunakan sebagai kuesioner penelitian.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabel atau dapat dipercaya, jika alat

ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat

(49)

reliabilitas maka kolom yang dilihat adalah cronbach’s alpha if item deleted >

0.60 atau> 0.80. Tabel 4.3 berikut ini merupakan tabel pengolahan data untuk uji

reliabilitas pada variabel kepuasan kerja dan komitemen karyawan.

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 for window (2012)

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha 0,921 > 0,60 atau 0,80. Maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut dinyatakan

reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan ssebagai

instrumen penelitian.

4.3. HASIL PENELITIAN 4.3.1. Analisis Deskriptif

a. Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar

pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya 19 butir pernyataan, yakni

11 butir pernyataan untuk variabel kepuasan kerja, dan 8 butir pernyataan untuk

variabel komitmen karyawan sedangkan jumlah responden penelitian sebanyak 53

orang.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(50)

1 ) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.4

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

19-24tahun 10 19

25-30 tahun 8 15

31-36 tahun 7 13

37-42 tahun 10 19

43-48 tahun 9 17

49-54 tahun 9 17

Total 53 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia.

Karyawan yang berusia 19-24 tahun yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 19%.

Karyawan yang berusia 25-30 tahun yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 15%.

Berbeda sedikit dengan responden yang berusia 31-36 tahun yaitu sebanyak 7

orang atau sebesar 13%. Karyawan yang berusia 37-42 tahun yaitu sebanyak 10

orang atau sebesar 19%. Karyawan yang berusia 43-48 tahun yaitu sebanyak 9

orang atau sebesar 17%, sisanya adalah responden yang berusia 49-54 tahun yaitu

(51)

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Tabel 4.5

Karakteristik Responden berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja Jumlah Responden Persentase (%)

1-5 tahun 16 30

6-10 tahun 20 38

11-15 tahun 8 15

16-20 tahun 5 9

21-25 tahun 2 4

26-30 tahun 2 4

Total 53 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan lama kerja.

Karyawan yang lama kerjanya 1-5 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar

30%. Responden yang lama kerjanya 6-10 tahun yaitu sebanyak 20 orang atau

sebesar 38%. Karyawan yang lama kerjanya 11-15 tahun yaitu sebanyak 8 orang

atau sebesar 15%. Karyawan yang lama kerjanya 16-20 tahun yaitu sebanyak 5

orang atau sebesar 9%. Karyawan yang lama kerjanya 21-25 tahun yaitu sebanyak

2 orang atau sebesar 4%. Karyawan yang lama kerjanya 26-30 tahun yaitu

sebanyak 2 orang atau sebesar 4%. Dari data identitas responden berdasarkan

lama kerja pegawai diperoleh bahwa pegawai yang paling lama bekerja adalah

selama 6-10 tahun dengan jumlah 20 orang (38%). Sedangkan pegawai yang lama

(52)

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.6

Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SD 3 6

SLTP 8 15

SLTA 20 38

D3 6 11

Sarjana 16 30

Total 53 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Tabel 4.6 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan. Karyawan yang tamatan SD yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 6%.

Karyawan yang tamatan SLTP yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 15%.

Karyawan tamatan SLTA yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar 38%. Karyawan

tamatan D3 yaitu sebanyak 6 orang atau sebesar 11% dan karyawan tamatan

Sarjana yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 30%. Dari data identitas responden

berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh bahwa karyawan yang lebih

mendominasi adalah karyawan tamatan SLTA dengan jumlah 20 orang atau

(53)

4) Karakteristik Responden berdasarkan bidang pekerjaan Tabel 4.7

Karakteristik Responden berdasarkan bidang pekerjaan Bidang Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

Staff Basecamp Patumbak 16 30

Operator 33 62

Laboratorium 4 8

Total 53 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Tabel 4.7 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan bidang

pekerjaan. Karyawan di bidang Staff Basecamp Patumbak ada sebanyak 16 orang

atau sebesar 30%. Karyawan di bidang Operator ada sebanyak 33 orang atau

sebesar 62% dan bidang Laboratorium ada sebanyak 4 orang atau sebesar 8%.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah karyawan lebih banyak di bidang operator

jika dibandingkan dengan jumlah karyawan di bidang Staff Basecamp Patumbak

dan Laboratorium.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini

akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif

penelitian berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase

hasil penelitian setiap dimensi faktor yang mempengaruhi komitmen

(54)

1). Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Kerja

Berdasarkan kuisioner yang disebar kepada responden, maka jawaban

responden atas variabel kepuasan kerja (X) dapat dideskripsikan pada tabel 4.8

berikut :

Tabel 4.8

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja (X) Tanggapan

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1) Pada pernyataan butir 1 (Saya ditempatkan sesuai dengan keahlian saya),

terdapat 15 responden (28%) menyatakan sangat setuju, 29 responden (55%)

menyatakan setuju, 6 responden (11%) menyatakan kurang setuju dan 3

responden (6%) menyatakan tidak setuju. Adapun alasan beberapa responden

menyatakan setuju dengan jumlah responden 29 (55%) adalah karena

beberapa karyawan PT. Adhi Karya telah ditempatkan sesuai dengan keahlian

(55)

2) Pada pertanyaan butir 2 (Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan latar

belakang pendidikan saya), terdapat 22 responden (42%) menyatakan sangat

setuju, 25 responden (47%) menyatakan setuju dan 6 responden (11%)

menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa responden menyatakan

setuju dengan jumlah responden 25 (47%) adalah karena pekerjaan yang ada

di PT. Adhi Karya sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan masing –

masing karyawan.

3) Pada pertanyaan butir 3 (Saya menerima gaji sesuai dengan beban kerja dan

tanggung jawab), terdapat 21 responden (40%) 2% menyatakan sangat setuju,

25 responden (47%) menyatakan setuju, 6 responden (11%) menyatakan

kurang setuju dan 1 responden (2%) menyatakan tidak setuju. Adapun alasan

beberapa responden menyatakan setuju dengan jumlah responden 25 (47%)

adalah karena gaji yang diterima karyawan sesuai dengan beban kerja dan

tanggung jawab.

4) Pada pertanyaan butir 4 (Gaji saya terima tepat waktu), terdapat 21 responden

(40%) menyatakan sangat setuju, 23 responden (43%) menyatakan setuju dan

9 responden (17%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa

responden menyatakan setuju dengan jumlah responden 23 (43%) adalah

karena PT. Adhi Karya sudah memberi gaji kepada karyawan dengan tepat

(56)

5) Pada pertanyaan butir 5 (Saya bekerja dalam lingkungan kerja yang aman,

bersih dan nyaman), terdapat 17 responden (32%) menyatakan sangat setuju,

28 responden (53%) menyatakan setuju dan 8 responden (15%) menyatakan

kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa responden menyatakan setuju

dengan jumlah responden 28 (53%) adalah karena lingkungan kerja di PT.

Adhi Karya aman dan bersih.

6) Pada pertanyaan butir 6 (Lingkungan kerja mendorong semangat saya dalam

menyelesaikan pekerjaan), terdapat 16 responden (30%) menyatakan sangat

setuju, 33 responden (62%) menyatakan setuju dan 4 responden (8%)

menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa responden menyatakan

setuju dengan jumlah responden 33 (62%) adalah karena lingkungan kerja di

PT. Adhi Karya dapat mendorong semangat setiap karyawan.

7) Pada pertanyaan butir 7 (Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan lengkap

dan layak pakai), terdapat 16 responden (30%) menyatakan sangat setuju, 26

responden (49%) menyatakan setuju, 8 responden (15%) menyatakan kurang

setuju dan 3 responden (6%) menyatakan tidak setuju. Adapun alasan

responden menyatakan setuju dengan jumlah responden 26 (49%) adalah

karena PT. Adhi Karya menyediakan fasilitas yang lengkap dan layak pakai.

8) Pada pertanyaan butir 8 (Fasilitas yang disediakan perusahaan dapat

digunakan sewaktu – waktu), terdapat 20 responden (38%) menyatakan sangat

(57)

menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa responden menyatakan

setuju dengan jumlah responden 28 (53%) adalah karena PT. Adhi Karya

menyediakan fasilitas yang dapat digunakan sewaktu – waktu.

9) Pada pertanyaan butir 9 (Pimpinan selalu memberikan pengarahan kepada

karyawan dalam setiap pekerjaan), terdapat 23 responden (43,4%)

menyatakan sangat setuju, 25 responden (47,2%) menyatakan setuju dan 5

responden (9,4%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa

responden menyatakan setuju dengan jumlah responden 25 (47,2%) adalah

karena pimpinan selalu memberikan pengarahan kepada karyawannya.

10)Pada pertanyaan butir 10 (Komunikasi karyawan dan pimpinan terjalin dengan

baik dalam menyelesaikan masalah pekerjaan), terdapat 20 responden (38%)

menyatakan sangat setuju, 25 responden (47%) menyatakan setuju dan 8

responden (15%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa

responden menyatakan setuju dengan jumlah responden 25 (47%) adalah

karena komunikasi karyawan dan pimpinan terjalin dengan baik.

11)Pada pertanyaan butir 11 (Promosi yang dilakukan perusahaan memotivasi

karyawan untuk lebih berkembang dan maju), terdapat 20 responden (37,7%)

menyatakan sangat setuju, 29 responden (54,7%) menyatakan setuju dan 2

responden (3,8%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden (3,8%)

(58)

setuju dengan jumlah responden 29 (54,7%) adalah karena adanya promosi di

PT. Adhi Karya yang dapat memberikan perkembangan dan kemajuan pada

setiap karyawannya.

2). Frekuensi Jawaban Responden Variabel Komitmen Karyawan (Y)

Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada responden, maka jawaban

responden atas variabel komitmen karyawan (Y) dapat dideskripsikan pada tabel

4.9 berikut :

Tabel 4.9

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Komitmen Karyawan (Y) Tanggapan

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah, 2012)

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

1) Pada pertanyaan butir 1 (Saya memegang teguh visi, misi dan

melaksanakannya dalam tugas sehari – hari), terdapat 26 responden (49%)

menyatakan sangat setuju, 21 responden (40%) menyatakan setuju dan 6

responden (11%) menyatakan kurang setuju Dan tidak ada responden yang

(59)

responden menjawab sangat setuju dengan jumlah responden 26 (49%)

adalah karena karyawan tersebut memiliki rasa tanggung jawab kepada

perusahaan sehingga mereka dapat memegang teguh visi dan misi dalam

melaksanakan tugas sehari – hari.

2) Pada pertanyaan butir 2 (Saya menemukan kecocokan antara nilai – nilai

yang saya pegang dengan nilai – nilai yang ada di perusahaan ini), terdapat

20 responden (38%) menyatakan sangat setuju, 27 responden (51%)

menyatakan setuju, 5 responden (9%) menyatakan kurang setuju dan 1

responden (2%) menyatakan tidak setuju. Adapun alasan beberapa

responden menjawab setuju dengan jumlah responden 27 (51%) adalah

karena karyawan PT. Adhi Karya tersebut menemukan kecocokan antara

nilai – nilai yang mereka pegang dengan nilai – nilai yang ada di

perusahaan.

3) Pada pertanyaan butir 3 (Saya tetap menjunjung tinggi nilai – nilai dan

falsafah kerja pada perusahaan ini), terdapat 23 responden (43%)

menyatakan sangat setuju, 26 responden (49%) menyatakan setuju dan 4

responden (8%) menyatakan kurang setuju. Dan tidak ada responden yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun alasan beberapa

responden menjawab setuju dengan jumlah responden 26 (49%) adalah

karena karyawan di PT. Adhi Karya menjunjung tinggi nilai – nilai dan

falsafah kerja pada perusahaan ini.

4) Pada pertanyaan butir 4 (Saya menghabiskan sisa karir saya di perusahaan

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Robbins dalam Fathoni (2006:498) dan Sunarto (2005:25), diolah
                                                    Tabel 4.1         Uji Validitas Pertama
    Tabel 4.3           Uji Reliabilitas
Tabel 4.4     Karakteristik Responden berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wali yang menolak atau tidak bersedia menikahkan disebut dengan istilah adhal (enggan). Penetapan bahwa seorang wali dinyatakan adhal harus didasarkan pada pertimbangan yang

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA PEMASAK DENGAN METODE WORK SAMPLING DI INSTALASI GIZI RSUP

Samudera Indonesia telah melakukan perbuatan konversi sebagai perbuatan melawan hukum dalam perdagangan internasional, yakni dalam kedudukannya sebagai pengangkut

The Ninth International Symposium on Mitigation o{Ceo-disasters in Asia Yogyakarta, 19-20 December 20 II Flash Flood Flow Simulation, the Case of Situ Gintung Dam

an overview of public relations (PR) field through practical approach. This essay will be divided into five sections. The first section describes a brief background of

When the alternator voltage is less than the bat- tery (engine slow or not running for example), the direction of current flow is from the battery to the vehicle loads. The

3) Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. 4) Belajar yang bermakna dalam masyarakat

Untuk mendapatkan indeks lingkungan fisik yang dapat digunakan untuk prediksi peningkatan kasus malaria,. dilakukan analisis regresi logistik