• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PERKAWINAN MENURUT HUKUM ADAT SUKU PAKPAK DI DESA PRONGIL KECAMATAN TINADA KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PERKAWINAN MENURUT HUKUM ADAT SUKU PAKPAK DI DESA PRONGIL KECAMATAN TINADA KABUPATEN PAKPAK BHARAT."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Novarina Sinamo NIM. 3123311035

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Novarina Sinamo.Nim. 3123311035. Judul Skripsi Penelitian Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Suku Pakpak Di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktual menegenai Pelaksanaan Perkawinan menurut hukum adat suku Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.Adapun metode penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Pakpak yang sudah menikah menurut Adat Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat yang berjumlah 300 KK, dan dalam menentukan sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 30 KK yang dipilih secara acak sederhana (random sampling). Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rumus tabel frekuensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat, masih menggunakan tahapan pelaksanaan perkawinan dalam adat Pakpak sesuai dengan adatnya yaitu upacara merbayo yang dilaksanakan dengan mengririt/ mengindangi (meminang), mersibrren tanda burju (tukar cincin), mengkata utang (menentukan mas kawin), merbayo (pesta peresmian) dan, balik ulbas.

Terdapat perubahan dibeberapa tahapan pelaksanaan perkawinan adat Pakpak khususnya upacara merbayo dahulu sebelum pelaksanaan perkawinan diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu) tapi pada saat ini musik tradisional tersebut sudah ditiadakan dikarenakan masyarakat Pakpak beranggapan alat musik tradisional tersebut kuno, anggapan lebih rumit dan tidak modern.

Kata kunci : Pelaksanaan Perkawinan, Terdapat perubahan dibeberapa tahapan pelaksanaan perkawinan adat Pakpak khususnya upacara

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas segala Berkat dan Kasih-Nya Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik yang berjudul tentang “Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat

Suku Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat” untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Sri Hadiningrum, SH., M.Hum Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberi saran-saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada Penulis sehingga Skripsi ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya yaitu kepada:

1. Bapak Dr Deny Setiawan. M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

2. Ibu Dr. Reh Bungana Berru PA, SH, M.Hum Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

(6)

4. Bapak Jonni Selaku Administrasi Jurusan yang telah banyak membantu dalam Melengkapi semua berkas Penulis serta banyak memberikan waktu dan motivasi bagi Penulis

5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis dan penguji yang telah meberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Ramsul Nababan, SH.,MH dan Ibu Dra Yusna Melianti. MH Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penulisan skripsi ini.

7. Para Staf Pengajar/Dosen Dan Pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri medan yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi .

8. Teristimewa Buat Kedua Orang Tua Yang Paling Saya Sayangi dan Cintai Ayahanda Usman Sinamo dan Ibunda Tiamsa Br Bancin Yang Telah Membesarkan, Mendidik, Memberikan Semangat, Motivasi, dan pengorbanan yang luar biasa dengan memberikan kontribusinya lewat moril dan materil dan selalu mendoakan selama menjalani perkuliahan sampai penyelesaikan skripsi ini, tanpa mereka mungkin saya tidak akan bisa seperti ini.

(7)

10.Untuk yang tersayang Ranto Prapat Cibro yang selau memberikan semangat, motivasi, dukungan penuh dengan cinta dalam penulisan skripsi ini

11.Untuk Sahabat- Sahabat Seperjuangan Yeni Pasaribu, Resina Simanjuntak, Seli Marselina Limbong, Ratna AE Sitompul yang selalu bersama dan berjuang dalam menyelesaikan perkuliahan.

12. Untuk Teman-Teman Seperjuangan Ekstensi B 2012 PPK-n UNIMED Yang telah berjuang dan mengarungi masa-masa perkuliahan dan juga buat Teman-teman satu PPL DI SMK N 1 TALAWI BATUBARA. ( Yani, Masroulina, Indah, Rahmi,Ranty, Rudy, Ijun, Pontas, Matheus, Sari, Wenty, Dina.)

13.Untuk Bapak lias Sinamo selaku kepala Desa Prongil yang telas mengijinkan penulis mangadakan penelitian dan memberikan bantuan kepada penulis 14.Untuk Seluruh Anak Kost Kasih Karunia jln pancing no 117 medan Abang,

Kakak, Adek Terkhusus Buat Adekku Satu Kamar adek saya Nonie Cibro yang selalu menemani, menyemangati dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini masih jauh kata sempurna dan kekurangan oleh karena itu dengan segalakerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan dimasa yang akan datang . semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

a. Masyarakat ... 6

b. Penulis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori... 8

1. Pengertian Perkawinan ... 8

2. Menurut Hukum Adat ... 12

3. Pengertian Adat Dan Hukum Adat ... 13

(9)

5. Pelaksanaan Perkawinan Dan Tahapanya Pada Masyarakat Pakpak 17

B. Kerangka Berfikir... 25

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi Penelitian ... 28

C. Populasi Dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 29

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Defenisi Operasional ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Observasi ... 31

2. Wawancara ... 32

3. Angket (questioner) ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tanggapan Responden Yang Mengetahui Arti Dari

Perkawinan ... 36 Tabel 2 Tanggapan Responden Yang Mengetahui Pelaksanaan

Upavara Perkawinan Adat Pakpak ... 37 Tabel 3 Tanggapan Reponden Yang Sering Mengikuti Pelaksanaan

Perkawinan Adat Pakpak ... 38 Tabel 4 Tanggapan Responden tentang pelaksanaan adat pakpak

sulit untuk dilaksanakan ... 39 Tabel 5 Tanggapan Responden tentang aturan adat pelaksanaan

perkawinan di desa prongil ... 40 Tabel 6 Tanggapan Responden tentang pelaksanaan perkawinan

yang dilakukan masih mencerminkan ciri khas masyarakat

Pakpak ... 41 Tabel 7 Tanggapan Responden tentang penyebab dari perubahan

pelaksanaan perkawinan masyarakat Pakpak dilihat dari adat perkawinan merbayo yang biasanya diiringi dengan

musik tradisional ... 42 Tabel 8 Tanggapan Responden tentang pelaksanaan perkawinan

dilihat dari upacara merbayo yang dulunya diiringi dengan music tradisional masih penting untuk ditumbuhkan

(11)

Tabel 8 Tanggapan Responden tentang penyebab yang terjadi

apakah pengeruh dari budaya luar ... 45 Tabel 10 Tanggapan Responden tentang yang melatar belakangi

terjadinya perubahan dalam pelaksanaan adat perkawinan. ... 46 Tabel 11 Tanggapan Responden tentang tata cara perkawinan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku apakah

hubungan kekeluargaan semakin erat ... 48 Tabel 12 Tanggapan Responden tentang perkawinan melalui

peminangan baik untuk dilakukan ... 49 Tabel 13 Tanggapan Responden tentang adanya upaya-upaya yang

dilakukan untuk menumbuhkan kembali budaya yang sudah hilang khususnya dalam pelaksanaan perkawinan dilihat dari upacara merbayo yang diiringi dengan musik

tradisional ... 50 Tabel 14 Tanggapan Responden tentang ada sanksi jika dalam

pelaksanaan perkawinan itu tidak sesuai dengan aturan adat

pakpak ... 51 Tabel 15 Tanggapan Responden tentang upaya-upaya yang

dilakukan untuk menumbuhkan kembali budaya yang

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket 2. Wawancara 3. Dokumentasi 4. Nota Tugas

5. Surat Izin Penelitian dari Jurusan

6. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas 7. Surat izin penelitian dari tempat penelitian 8. Keterangan Perpustakaan dari Jurusan PPK-n 9. Surat Keterangan Perpustakaan dari Unimed 10.Bimbingan Skripsi

11.Daftar Peserta Seminar Proposal

12.Biodata Alumni Universitas Negeri Medan 13.Persyaratan keaslian tulisan

(13)

BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Adat istiadat memegang peranan penting, dalam tata krama hidup dan kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya. Setiap suku mempunyai adat istiadat tersendiri , berbeda antara satu dengan lainya, namun memiliki tujuan dan sasaran sama yaitu berdaya guna untuk mendidik masyarakat berbudi pekerti luhur, bersopan santun, berkasih sayang dan berbuat baik sesama anggota masyarakat khususnya Masyarakat.

Masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupanya ada keterkaitan antara suku yang satu dengan suku lainya, keberagaman tidak menjadikan setiap suku hidup sendiri tetapi sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dalam menjalani kehidupanya. Begitu juga dengan manusia yang berbeda jenis antara laki-laki dengan perempuan saling membutuhkan untuk dijadikan teman hidup, dipersatukan lewat perkawinan sebagai awal kehidupan dalam sebuah keluarga

Betapa pentingnya arti perkawinan itu bagi manusia sehingga pelaksanaanya dimulai melaui upacara. Upacara yang dilaksanakan adalah merupakan peralihan hidup yang penting dari semua manusia.

Pelaksanaan perkawinan di Indonesia berbeda-beda satu sama yang lain, hal ini sesuai dengan hukum adat dan kebiasaan lainya yang berkembang di lingkungan masyarakat yang hampir semua kelompok etnis mengakuinya dengan berpedoman kepada nilai, aturan dan kegiatan yang berhubungan dengan tahap- tahap perkawinan.

(14)

Perkawinan merupakan institusi yang sangat penting dalam masyarakat.Eksistensi institusi ini adalah melegalkan hubungan hukum antara seorang laki- laki dengan wanita. Oleh sebab itulah, beberapa ahli memandang dan memberikan arti yang sangat penting terhadap institusi yang bernama perkawinan tersebut. Menurut Undang- Undang nomor 1 tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa

Pada masyarakat Pakpak masa perkawinan ini sangat penting artinya, dikenal beberapa istilah yang berkaitan dengan perkawinan antara lain merbekkas kom, berasal dari kata bekkas dan kom. Bekkas artinya tempat atau keberadaan, sedangkan kom artinya berhenti. Maksudnya bila seorang masih remaja berarti belum mempunyai pegangan, tanggung jawab khususnya dalam masalah adat istiadat. Setelah kawin mungkin hal tersebut akan berubah dan masing- masing akan diberikan peranan yang kompleks yang besar di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat itu sendiri.

Masyarakat Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat disebut dengan sulang silima yakni sinima tertua (perisang-isang keturunan atau generasi tertua), sinima penengah (pertulan tengah keturunan atau generasi yang

ditengah), sinina terbungsu (perekur-ekur ialah keturunan terbungsu berru bebere). Upacara adat dalam istilah lokal tradisional dinamakan dengan

(15)

sebagai etnis Pakpak mengenal dua jenis upacara adat. pertama kerja jahat (kemalangan) dan kedua kerja baik.

Sulang Silima Pada Masyarakat Pakpak adalah bagian- bagian hewan yang

dipotong pada saat pesta yang merupakan simbol dari hubungan seseorang terhadap orang yang melakukan pesta atau menyangkut kedudukan dan peranan seseorang dalam suatu pesta. Dengan demikian sulang silima merupakan kelompok yang berhak untuk sesuatu hak dalam kedudukan adatdan merupakan kelompok inti.

Suatu perkawinan akan menentukan kedudukan kula- kula dengan sakuta dan berru. Di samping itu perkawinan juga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mengatur suatu hubungan antar pihak kerabat laki- laki dengan pihak kerabat perempuan yang didasari oleh garis keturunan ini ditentukan boleh tidaknya seseorang itu kawin, artinya kepada siapa boleh kawin dan kepada siapa tidak boleh kawin.

(16)

selalu positif sifatnya, karena bisa menimbulkan gejolak sosial dan hilangnya identitas sosial suatu kelompok masyarakat misalnya, gejala adat perkawinan menjadi pertanyaan besar, karena menyangkut identitas etnis pakpak, ada apa dan kenapa orang pakpak dengan mudahnya berasimilasi dan mengadopsi budaya lain khususnya mengenai adat perkawinan (merbayo) dimana sebelum dilaksanakanya perkawinan harus diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu). sehingga dalam hal ini tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Suku Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat”

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah yang dimana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali dalam suatu masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1) Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Pakpak Di Desa Prongil

2) Adanya perubahan yang terjadi saat ini dalam pelaksanaan adat perkawinan masyarakat pakpak hal ini dapat dilihat saat pelaksanaan perkawinan merbayo yang diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu).

3) Usaha Melestarikan suku Adat Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.

(17)

5) Perkembangan Adat Pakpak Pada Masyarakat di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.

C.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, tidak semua diteliti mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti, maka penelitian membatasi permasalahanya yaitu

1. Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Suku Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.

2. Apakah Perkawinan yang dilaksanakan sesuai dengan Hukum Adat Suku Pakpak.

3. Apa penyebab/pengaruh terjadinya perubahan dalam pelaksanaan perkawinan masyarakat adat Pakpak dapat dilihat dari dilihat saat pelaksanaan perkawinan merbayo yang diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu).

D.Rumusan Masalah

Masalah merupakan suatu akibat yang tidak diinginkan sebab pada dasarnya akibat tersebut merupakan penyimpangan dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana Pelaksanaan Perkawinan menurut hukum adat suku pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat?

(18)

3. Apa penyebab/ pengaruh terjadinya perubahan dalam pelaksanaan perkawinan masyarakat adat pakpak dapat dilihat dari dilihat saat pelaksanaan perkawinan merbayo yang diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu)

E.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

1) Untuk Mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Perkawinan menurut hukum adat suku pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.

2) Untuk mengetahui apakah perkawinan dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum adat suku pakpak.

3) Untuk mengetahui Apa penyebab/ pengaruh terjadinya perubahan dalam pelaksanaan perkawinan masyarakat adat pakpak dapat dilihat dari dilihat saat pelaksanaan perkawinan merbayo yang diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu)

F. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak terkait

a. Masyarakat

(19)

masyarakat prongil jehe kecamatan tinada kabupaten pakpak bharat dalam memahami masalah pelaksanaan adat mereka sendiri.

b. Penulis

1) Untuk Mengembangkan Pola Pikiran Ilmiah Sehingga Penulis Sebagai Seorang Mahasiswa Dalam Rangka Mengungkapkan Dalam Suatu Permasalahan dan Upaya Pemecahanya

2) Hasil Penelitian Ini Merupakan Dapat Melahirkan Inspirasi Dan Ide- Ide Baru Tentang Penelitian Lanjutan Yang Terkait

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan Hasil analisis dan pengolahan data dalam penulisan ini, maka dapat disimpulkan bahwa

1. Pelaksanaan perkawinan di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat sudah terlaksana dengan baik dan masih menggunakan tahapan pelaksanaan perkawinan adat pakpak sesuai dengan aslinya diantaranya: mengririt/mengindangi (meminang), mersibrren tanda burju (tukar cincin),

mengkata utang (menentukan mas kawin), merbayo (pesta peresmian), balik

ulbas. (sepasang suami istri beserta keluarga si laki-laki datang kerumah si

perempuan)

2. Hasil analisa data menunjukkan walaupun pada umumnya pelaksanaan perkawinan adat suku Pakpak di Desa Prongil sudah sesuai dengan aturan hukum suku Pakpak, namun masih ada sebagian kecil warga desa tersebut belum melaksanakan adat perkawinannya sesuai dengan adat Pakpak

3. Terdapat perubahan di beberapa tahapan pelaksanaan perkawinan adat Pakpak khususnya pada upacara merbayo dahulu sebelum upacara pelaksanaan perkawinan diselenggarakan diiringi dengan musik tradisional (merkata gendering sipitu).

(21)

selanjutnya karena perkembangan zaman, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai budaya di kalangan suku Pakpak, alasan untuk melupakan budaya-budaya aslinya dan adanya anggapan ketidak sesuaian adat tersebut dengan tuntutan Zaman, mereka menganggap alat musik tersebut sudah kuno, rumit dan tidak modern.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan penelitian maka mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Pelaksanaan adat Pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada dapat dikatakan terlaksana dengan baik, namun hendaknya setiap warga desa tersebut harus sadar dan mengerti betapa pentingnya adat perkawinan dalam suatu upacara perkawinan

2. Dalam melaksanakan suatu upacara perkawinan hendaknya adanya kerjasama antara pengetuai adat selaku pemimpin dalam masyarakat desa agar pelaksanaan upacara perkawinan tersebut terlaksana dengan maksimal.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( EdisiRevisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta

Amiruddin dan Asikin, Zainal. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Berutu, Lister dan Nurbaini Padang.2013.Mengenal Upacara Adat Masyarakat Suku Pakpak Di Sumatera. Medan: PT Grasindo Monoratama

Berutu, Lister dan Tandak Berutu. 2006. Adat Dan Tata Cara PerkawinanMasyarakat Pakpak. Medan: PT Grasindo Monoratama.

Departemen Pendidikan Nasional.2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta

Makmur, Mariana Dan Lister Berutu. 2013. Sistem Gotong Royong PadaMasyarakat Pakpak Di Sumatera. Medan: PT Grasindo Monoratama

Muhammad, Bushar. 2006. Asas- Asas Hukum Adat. Jakarta: PT Pradnya Pide, Mustari Suryaman. 2014. Hukum Adat, dahulu, kini, dan akan datang.

Jakarta: Prenadamedia Group

Setiawan, D. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: FIS Unimed

Sitorus, Masganti. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Medan: Iaian Press

Sudiyat, Iman. 2002. Hukum Adat Sketsa Asas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Usman, Husaini. 2009. Metodologi penelitian sosial. Jakarta; Bumi Aksara Suratman dan Dillah. 2014. Metode Penelitian Hukum. Bandung: ALFABETA

(23)

Tutik, Titik Triwulan. 2011. Hukum Perdata Dan Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Kencana

Syahuri, Taufiqurrohman. 2013. Legislasi hukum perkawinan Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group

Wingnjodipuro, Surojo. 2004. Pengantar Dan Asas- Asas Hukum Adat. Jakarta: CV Haji Masagung

Perundang-undangan

UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 (2005). Bandung: Fokus Media Website

Gambar

Tabel 2  Tanggapan Responden Yang Mengetahui Pelaksanaan
Tabel 8  Tanggapan Responden tentang penyebab yang terjadi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis kedudukan perkawinan adat sasuku (sesuku) di Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat menurut Hukum Adat dan Hukum

Penelitian ini membahas tentang Tatak Nandorbin yang ada di Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat yang bertujuan untuk mengetahui tentang asal usul, dan bentuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan hula – hula dalam pelaksanaan perkawinan menurut adat Batak Toba di Desa Lumban Purba Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi sinamot dalam perkawinan menurut adat masyarakat Batak Toba dan untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan

Berdasarkan hal tersebut dalam skripsi ini, permasalahan yang akan dibahas (1) bagaimana keabsahan perkawinan menurut hukum adat Batak Simalungun di Kabupaten

Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat sudah berjalan dengan efektif

Skripsi ini berjudul “Analisis Tekstual dan Musikal Nangen Nandorbin pada Masyarakat Pakpak di Desa Sukarami Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat .” Tujuan utama penulisan

Perkawinan sasi berlaku pada masyarakat adat buru yang berada di desa wasbakat kecamatan airbuaya, sebelum berlaku undang-undang perkawinan sasi masyarakat adat