PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN MAWASHI GERI JODAN PADA ATLET PUTRA BELADIRI
KARATE TAHUN 2016
Skiripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan S1
OLEH :
JEPRI ANTONIUS SITUMORANG NIM. 61133321028
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
i ABSTRAK
JEPRI ANTONIUS SITUMORANG. Pengembangan Variasi Latihan Mawashi Geri Jodan Pada atlet putra Beladiri Karate tahun2016
(Dosen Pembimbing: Amir Supriadi)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED 2016
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan hasilVariasi Latihan Mawashi geri jodan Pada Beladiri Karate. Metode penelitian dan pengembangan research and development (R&D) ini disertai dengan pendekatan melalui wawancara. Subyek dalam penelitian pengembangan ini adalah atlet KKI SMA METODIST-1 Medan yang telah menguasai Mawashi geri jodan. instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah a. Telaah para pakar/ ahli. b. Uji coba kelompok kecil. c. Uji coba lapangan.
Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa: Diperlukan Variasi Latihan teknik Mawashi geri jodanyang dikembangkan agar dapat meningkatkan kemampuan teknik Mawashi geri jodan atlet.Dengan Variasi Latihan teknik Mawashi geri jodan yang dikembangkan atlet yang berlatih lebih efektif dan lebih efesien. Dengan Variasi Latihan teknik Mawashi geri jodan yang dikembangkan atlet lebih termotivasi. Dengan pengembangan Variasi Latihan teknik Mawashi geri jodanini atlet lebih termotivasi untuk mendapatkan variasi-variasi baru khususnya dalam teknik Mawashi geri jodan. Dengan adanya pengembangan Variasi Latihan teknik Mawashi geri jodan ini diharapkan dapat mengembangkan variasi-variasi Latihan teknik Mawashi geri jodan dalam berlatih atau bertanding. Dengan hasil penelitian ini diharapkan atlet harus lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan teknik Mawashi geri jodan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skiripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengembangan
Variasi Latihan Mawashi geri jodan Pada Beladiri Karate” Skiripsi yang diajukan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya saran maupun kritik dari para pembaca dan semua pihak yang mengarah kepda perbaikan penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Dekan FIK Unimed, Bapak Drs. Suharjo, M. Pd selaku Wakil Dekan I FIK Unimed, Bapak Syamsul Gultom SKM. M. Kes selaku Wakil Dekan II FIK Unimed dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Wakil Dekan III FIK Unimed.
iii
4. Bapak Dr. Amir Supriadi, M. Pd selaku pembimbing skiripsi dan pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan skiripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik 5. Staf pengajar dan staf pegawai FIK UNIMED yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan kemudahan administrasi dalam proses perkuliahan
6. Secara khusus dan teristimewa terima kasih kepada Ibunda R br,Simbolon sebagai sumber motivasi saya. Dan terima kasih kepada Saudara-saudara saya. 7. Terima kasih kepada Simpai Roy Gabe simbolon S. Pd yang telah meluangkan waktunya membantu semua keperluan saya dan kepada lae Manahan Manihuruk S. Pd yang telah membimbing di luar kampus.
8. Terima kasih kepada semua atlet Dojo SMA N 11 Medan
9. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di FIK UNIMED
Akhir kata, penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekaligus gambaran untuk kemajuan skripsi lainnya. Dan jika ada saran atau kritik yang sifatnya membangun agar penulis lebih baik lagi, penulis akan menerima dengan senang hati.
Medan, Desember 2016 Penulis,
iv DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR LAMPIRAN...viii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Indentifikasi Masalah...7
C. Pembatasan Masalah...8
D. Rumusan Masalah...9
E. Spesifikasi Masalah...9
F. Tujuann Penelitian...9
G. Mamfaat Penelian...9
BAB II KAJIAN TEORITIS...10
A. Konsep Pengembangan ... 10
B. Kegiatan pengembangan...12
C. Acuan Teoritik...14
1. Hakikat olahraga Karate...12
2. Tehnik Karate...16
3. Pertandingan Karate...22
v
A. Model Pengembangan...36
B. Tempat Dan Waktu...36
C. Sasaran Penelitian...36
D. Karasteristik sasaran penelitian...36
E. Pendekatan dan metode penelitian...37
F. Langkah-langkah penembangan variasi...37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...48
A. AnalisisKebutuhan...48
B. Draft Awal...50
C. Hasil pengujian pertama...73
D. Pengujian tahap dua...101
E. Hasil pengujian tahap tiga...104
F. PenyempurnaanProduk...106
G. PembahasanProduk...107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...108
A. Kesimpulan...108
B. Saran...108
DAFTAR PUSTAKA...110
DOKUMENTASI...111
Vi
[image:9.595.110.507.149.629.2]DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Langkah Langkah Pengunaan R&D...13
2. Daftar Nama-Nama Para Ahli ...42
3. Hasil analisi jawaban kebutuhan...47
4. Hasil revisi pengamat pelatih karate ...72
5. Hasil revisi pengamatan wasit karate...74
6. Hasil revisi pengamatan ahli olahraga...75
7. Hasil jawaban kelompok kecil...100
Vii
[image:10.595.107.508.173.632.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Langkah-Langkah Pengunaan Metode Research and Depelopment
(R & D) ... 13
2. Jenis Kuda-kuda /dachi... ...18
3. Macam macam Tendanagan... ...19
4. Ukuran Lapangan Karate... ... 25
Viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih.
Karate adalah salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk kesehatan fisik dan mental dalam olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga beladiri karate adalah olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di arena ragional maupun internasional. Dalam olahraga beladiri karate yang sering dipertandingkan adalah nomor kata dan komite.
Salah satu yang perlu dibina untuk mencapai suatu prestasi yang baik adalah dengan pembinaan kondisi fisik. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan yang akan dilatih. Teknik yang dimaksud disini adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk cabang olahraga yang dilakukan atlet. Selain kondisi fisik dan teknik, faktor lain yang dilatih adalah mental. Aspek-aspek di atas harus sejalan agar diperoleh prestasi yang maksimal.
2
fungsional dari seluruh sistem tubuh, dengan demikian prestasi atlet akan semakin meningkat.
Dalam karate dikembangkan teknik pukulan dan tendangan hingga ke tingkat mahir yaitu tingkat dimana seorang atlet dapat bergerak melakukan pukulan dan tendangan dengan cepat dan tepat. Dalam karate tendangan merupakan salah satu teknik yang bisa dikatakan dominan selain dari pukulan. Salah satu teknik tendangan adalah tendangan Mawashi geri jodan, yang artinya Tendangan lurus mengarah ke arah pipi,ke arah kepala,dan ke arah punggung.
Dalam konteks ini, peneliti lebih menekankan sasaran pada gerakan tendangan Mawashi Geri Jodan. Dari hasil pengamatan peneliti selama mengikuti beberapa pertandingan karate, dalam pertandingan karate peneliti mengamati pertandingan, salah satunya kejuaraan Daerah O2SN Tingkat SMA, peneliti mengamati pada saat kumite tendangan masih sangat kurang terutama di tendangan Mawashi Geri Jodan. Peneliti mengamati pada saat kumite atlet sering melakukan tendangan Mawashi Geri Jodan tidak sempurna sehingga tidak mendapat poin.
Singer (1980; 13) mengatakan bahwa latihan gerak adalah perubahan pola gerak atau penampilan yang khusus sebagai hasil dari latihan dan pengalaman masa lalu terhadap situasi tugas tertantu. Agar seseorang mampu melakukan keterampilan gerak yang baik, memerlukan berbagai macam kemampuan secara garis besar yaitu, kemampuan fisik, mental, dan emosi.
3
melalui suatu peroses pelatihan secara khusus. Sebagai keterampilan khusus untuk dapat menguasai tendangan Mawashi Geri Jodan tidak terlepas dari belajar gerakan motorik yang telah yang telah dipelajari sebelumnya.
Belajar gerak motorik adalah proses belajar dari tahapan yang paling awal untuk mendapatkan gerakan yang sempurna pada gerakan dasar. Agar mendapatkan pemahaman tentang gerakan yang akan dilakukan.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan keterampilan dapat dikuasai atau diperoleh bila dipelajari atau dilatih dengan persyaratan tertentu, antara lain adalah latihan keterampilan tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu tartantu yang memadai. Keterampilan seseorang harus dilatih melalui program training atau bimbingan lain, training dan sebagainya didukung oleh kemampuan dasar yang sudah dimiliki seseorang dalam dirinya. Jika kemampuan dasar digabung dengan bimbingan secara intensif tentu akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk memperkuat latar belakang masalah penulis juga melakukan
observasi dan wawancara di beberapa Dojo yang pertama yaitu di Dojo KKI Methodist-1 Medan dengan pelatih simpai Allen sitohang S.si dari hasil observasi pada saat latihan tendangan Mawashi Geri Jodan variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau belum ada variasi latihan untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan baru. Variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
tersebut adalah:
4
2) Tendangan Mawashi Geri Jodan berpasangan.
3) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan dengan menggunakan alat samsak.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pelatih Simpai Allen Sitohang S.si sebagai pelatih di Dojo KKI Methodist-1 Medan informasi yang diterima peneliti variasi latihan yang diberikan untuk melatih Mawashi Geri Jodan masih sangat monoton.
Penulis juga melakukan observasi di Dojo SMPN 4 Medan. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pelatih simpai Drs. Leo silaban, untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan pelatih masih menerapkan variasi latihan
1) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan sendiri-sendiri. 2) Tendagan Mawsahi Geri Jodan berpasangan.
3) Tendangan Mawashi Geri Jodan maju berganti-gantian .
Berdasarkan fakta di lapangan informasi yang diterima dari pelatih Simpai Drs. Leo silaban perlu adanya pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan untuk menambah program latihan agar dapat meningkatkan
kesempurnaan tendangan Mawashi Geri Jodan untuk tercapainya pretasi dalam pertandingan karate.
Observasi dan wawancara yang ke tiga dilakukan di Dojo SMA 11 Medan dengan pelatih Simpai Roy gabe simbolon S.pd untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan pelatih masih menerapkan variasi latihan sebagai berikut :
5
2) Mawashi Geri Jodan dengan memberikan sasaran tendangan pakai telapak tangan.
3) Latihan Mawashi geri jodan berpasangan
Dari informasi dan wawancara yang dilakukan dengan pelatih perlu adanya pengembangan variasi latihan tendangan yang baru.
1) Dari observasi rata-rata atlet pada saat bertanding masih jarang melakukan Mawashi Geri Jodan dengan baik pada saat melakukan serangan terhadapa lawan. Berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan peneliti di beberapa dojo di Medan dari hasil wawancara dan fakta dilapangan pelatih masih menerapkan bentuk-bentuk latihan yang sudah lama dan belum ada dilakukan latihan baru untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan maka dari itu penulis perlu mengembangakan variasi
latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang baru. bentuk latihan ini muda dilakukan dan tidak memerlukan biaya banyak, dari model latihan ini pelatih juga bisa mengembangkan pola sendiri yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas tendangan Mawashi Geri Jodan pada dojo-dojo yang ada di Medan.
2) Setelah penulis melakukan analisis kebutuhan kepada pelatih melalui wawancara dan beberapa pertanyaan sebanyak 4 pertanyaan :
6
teknik Mawashi Geri jodan yang bervariasi dengan baik. 4. Apakah dengan menguasai teknik Mawashi Geri jodan menurut anda dapat mendukung tercapainya prestasi dalam pertandingan kumite karate.
Hasil Jawaban Analisis Kebutuhan
Dalam pertandingan kumite karate, Apakah anda
mengerti tentang teknik Mawashi Geri jodan ? 100% - Apakah anda merasa kesulitan dalam melakukan teknik
Mawashi Geri jodan ? 75 %
25%
Apakah anda ingin menguasai teknik Mawashi Geri
jodan yang bervariasi dengan baik? 75 % 25%
Apakah dengan menguasai teknik Mawashi Geri jodan menurut anda dapat mendukung tercapainya prestasi dalam pertandingan kumite karate?
100% -
Soal Jawaban A Jawaban B
No Jumlah % Jumlah %
1 20 100% 0 0%
2 10 50% 10 50%
3 18 90% 2 10%
4 20 100% 0 0%
7
jodan.50% yang menyatakan kesulitan dalam berlatih untuk menguasai teknik
Mawashi Geri Jodan. 90% atlet menginginkan dapat menguasai teknik Mawashi
Geri jodan yang baik. 100% atlet menyatakan perlunya teknik Mawashi Geri
jodan untuk dimasukkan dalam program latihan untuk mendukung tercapainya
prestasi pada atlet kumite.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas masalah perlu di identifikasikan lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermuda peneliti untuk memdapatkan tujuan peneliti ini dikemukakan dengan beberapa bentuk pertanyaan :
1. Apakah menurut anda menguasai tendangan Mawashi Geri Jodan tercapainya prestasi atlet yang lebih tinggi dalam pertandingan karate?
2. Apakah menurut anda ada kesulitan pada atlet anda dalam melakukan tendangan Mawashi Geri Jodan?
3. Bagaimana anda melatih tendangan Mawashi Geri Jodan?
4. Apakah menurut anda pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan diperlukan dalam melatih tendangan Mawashi Geri Jodan ?
C. Pembatasan Masalah
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, indetifikasi yang telah dituliskan di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan akan dapat meningkatkan prestasi?
2. Apakah pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan perlu dikembangkan?
E. Spesifikasi Masalah
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha untuk membuat variasi pengembangan tendangan Mawashi Geri Jodan yang efektif dan efisien sehingga dapat diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk atlet. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat mempertinggi prestasi.
F. Tujuan Penelitian
Mengembangkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan atlet putra karate 2016.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina serta insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam pembinaan prestasi pada cabang olahraga karate.
9
3. Memberikan masukan kepada pelatih dalam upaya mengembangkan latihan kemampuan tendangan untuk peningkatan kemampuan tendangan Mawashi Geri Jodan.
107
108 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari ujicoba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Diperlukan variasi latihan Mawashi geri jodan yang dikembangkan agar dapat meningkatkan kemampuan Mawashi geri jodan pada atlet.
2. Dengan variasi latihan Mawashi geri jodan yang dikembangkan atlet yang berlatih lebih efektif dan lebih efesien.
3. Dengan variasi latihan Mawashi geri jodan yang dikembangkan atlet lebih termotivasi pada saat latihan.
4. Dengan pengembangan variasi latihan Mawashi geri jodan ini atlet lebih termotivasi untuk mendapatkan variasi-variasi baru khususnya dalam Mawashi geri jodan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil dari ujicoba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat disarankan bahwa:
109
b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya variasi latihan Mawashi geri jodan ini disusun kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi dari materi.
c. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik itu dari jumlah subyek maupun jumlah Dojo yang digunakan sebagai kelompok uji coba.
110
DAFTAR PUSTAKA
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Harsono. ( 1998; 112 ). Penentuan beban latihan. http://www.Karate-do-nippon.com
http://dspace.nwu.ac.za/bitstream/handle/10394/4460/ross Journal International Of Gyaku Tsuki Chudan.
https://www.Ukuran+Lapangan+Karate.com
https://navelmangelep.com/2012/04/01/development-research. Sajoto. ( 1996: 55 ). Teknik – teknik pukulan dalam karate. Sajoto. (1998; 115 ). Penentuan beban latihan.
Simbolon, Bermanhot. 2013. Latihan dan Melatih Karateka. Yogyakarta: Griya Pustaka
Soekarman. ( 1989; 39 ). Prinsip pulih asal.
Sugiyono. (2008). “Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta.
Sujadi. (2003:164). Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D).
Suhardjono. (1997 : 69). Penelitian Bidang Pendidikan.
Sukmadinata. ( 2002; 7 ). Penelitian dan pengembangan.