• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Jumlah Produksi Pulp Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Mamdani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penentuan Jumlah Produksi Pulp Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Mamdani"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI PULP PADA PT.TOBA PULP LESTARI, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN

METODE FUZZY-MAMDANI

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

AGNES NENNY SISKA SINAGA 040803062

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Tinjauan Pustaka 5

Bab 2 Landasan Teori 8

2.1 Pendahuluan 8

2.2 Sistem Inferensi Sistem 8

2.2.1 Pembentukan himpunan fuzzy 9

2.2.2 Aplikasi Fungsi Implikasi (Aturan) 11

2.2.3 Komposisi Aturan 12

2.2.4 Penegasan (Defuzzy) 16

2.3 Fungsi Keanggotaan 17

2.3.1 Representasi Linier 18

2.3.2 Representasi Kurva Segitiga 19 2.3.3 Representasi Kurva Trapesium 20 2.3.4 Representasi Kurva Bentuk Bahu 20

2.3.5 Representasi Kurva-S 21

2.3.6 Representasi Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) 23 2.4 Fungsi Keanggotaan Pada Toolbox Fuzzy 25

2.4.1 Trimf 25

2.4.2 Trapmf 26

2.4.3 Gbellmf 27

2.4.4 Gaussmf 28

2.4.5 Gauss2mf 28

(3)

2.4.7 Sigmf 29

2.4.8 Smf 30

2.4.9 Zmf 31

2.4.10 Dsigmf 31

2.4.11 Psigmf 32

2.5 Matlab Toolbox Fuzzy 33

Bab 3 Pembahasan 35

3.1 Pendahuluan 35

3.2 Pengolahan Data 36

3.2.1 Pembentukan Himpunan Fuzzy 36

3.2.2 Aplikasi Fungsi Implikasi (Aturan) 43

3.2.3 Komposisi Aturan 46

3.2.4 Penegasan (Defuzzy) 46

Bab 4 Kesimpulan Dan Saran 48

4.1 Kesimpulan 48

4.2 Saran 49

DAFTAR PUSTAKA 50

LAMPIRAN 51

A. Catatan Harian Produksi Kayu Olahan bulan Januari 2007

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Data Permintaan, Persediaan, dan Jumlah Produksi 36 Tabel 3.2 Penentuan Variabel dan Semesta Pembicaraan 37

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Fungsi Implikasi MIN 11

Gambar 2.2 Fungsi Implikasi DOT 12

Gambar 2.3 Komposisi Aturan Fuzzy : Metode Max 14

Gambar 2.4 Proses Defuzzyfikasi 15

Gambar 2.5 Representasi Linier Naik 18

Gambar 2.6 Representasi Linier Turun 19

Gambar 2.7 Kurva Segitiga 19

Gambar 2.8 Kurva Trapesium 20

Gambar 2.9 Himpunan Fuzzy dengan kurva-S : PERTUMBUHAN 21 Gambar 2.10 Himpunan Fuzzy dengan Kurva-S : PENYUSUTAN 21

Gambar 2.11 Karakteristik Fungsi Kurva-S 22

Gambar 2.12 Karakteristik Fungsional Kurva π 23

Gambar 2.13 Karakteristik Fungsional Kurva BETA 24 Gambar 2.14 Karakteristik Fungsional Kurva GAUSS 25

Gambar 2.15 Grafik Fungsi Trimf 26

Gambar 2.16 Grafik Fungsi Trapmf 26

Gambar 2.17 Grafik Fungsi Gbellmf 27

Gambar 2.18 Grafik Fungsi Gaussmf 28

Gambar 2.19 Grafik Fungsi Gauss2mf 28

Gambar 2.20 Grafik Fungsi Pimf 29

Gambar 2.21 Grafik Fungsi Sigmf 29

Gambar 2.22 Grafik Fungsi Smf 30

Gambar 2.23 Grafik Fungsi Zmf 31

Gambar 2.24 Grafik Fungsi Desigmf 31

Gambar 2.25 Grafik Fungsi Psigmf 32

Gambar 2.15 Fuzzy Inference System 34

Gambar 3.1 Input variabel Permintaan 38

Gambar 3.2 Input variabel Persediaan 40

Gambar 3.3 Output variabel Jumlah Produksi 42

Gambar 3.4 Rule Editor 1 45

Gambar 3.5 Rule Editor 2 45

Gambar 3.6 Rule Viewer 46

(6)

ABSTRACT

(7)

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi seringkali mengandung ketidakpastian, logika fuzzy merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis sistem yang mengandung ketidakpastian. Pada penelitian ini digunakan metode Mamdani atau sering dikenal dengan metode Min-Max. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data permintaan pulp bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, data persediaan pulp bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, dan data jumlah produksi bulan Januari 2007 hingga Desember 2007. Perancangan sistem untuk mendapatkan output dilakukan dengan melalui tahapan yaitu : Pembentukan Himpunan Fuzzy, Aplikasi Fungsi Implikasi, Komposisi Aturan, dan Penegasan (Defuzzyfikasi). Pada penelitian ini defuzzyfikasi dilakukan dengan menggunakan metode Centroid dan nilai defuzzyfikasi bergerak secara halus, sehingga perubahan pada himpunan fuzzy juga akan bergerak dengan halus. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan memasukkan variabel input yaitu permintaan pada bulan Januari 2008 sebesar 15106.773 ton dan jumlah persediaan pada bulan Januari 2008 sebesar 859.750 ton, maka hasil yang didapatkan untuk jumlah produksi bulan Januari 2008 sebesar 15500 ton.

(8)

ABSTRACT

(9)

ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi seringkali mengandung ketidakpastian, logika fuzzy merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis sistem yang mengandung ketidakpastian. Pada penelitian ini digunakan metode Mamdani atau sering dikenal dengan metode Min-Max. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data permintaan pulp bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, data persediaan pulp bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, dan data jumlah produksi bulan Januari 2007 hingga Desember 2007. Perancangan sistem untuk mendapatkan output dilakukan dengan melalui tahapan yaitu : Pembentukan Himpunan Fuzzy, Aplikasi Fungsi Implikasi, Komposisi Aturan, dan Penegasan (Defuzzyfikasi). Pada penelitian ini defuzzyfikasi dilakukan dengan menggunakan metode Centroid dan nilai defuzzyfikasi bergerak secara halus, sehingga perubahan pada himpunan fuzzy juga akan bergerak dengan halus. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan memasukkan variabel input yaitu permintaan pada bulan Januari 2008 sebesar 15106.773 ton dan jumlah persediaan pada bulan Januari 2008 sebesar 859.750 ton, maka hasil yang didapatkan untuk jumlah produksi bulan Januari 2008 sebesar 15500 ton.

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini hampir semua perusahaan yang bergerak dibidang industri dihadapkan pada suatu masalah yaitu adanya tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk merencanakan atau menentukan jumlah produksi, agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan tepat waktu, juga dalam jumlah yang sesuai, sehingga diharapkan keuntungan perusahaan akan meningkat. Pada dasarnya penentuan jumlah produksi ini direncanakan untuk memenuhi tingkat produksi guna memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan atau tingkat permintaan pasar.

Beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada diluar model matematis dan bersifat inexact. Konsep ketidakpastian inilah yang menjadi konsep dasar munculnya konsep logika fuzzy. Logika fuzzy (logika samar) itu sendiri merupakan logika yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian, dimana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat di ekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1). Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1. Berbagai teori didalam perkembangan logika fuzzy menunjukkan bahwa pada dasarnya logika fuzzy dapat digunakan untuk memodelkan berbagai sistem.

(11)

PT. Toba Pulp Lestari Tbk. yang awalnya diberi nama PT. Inti Indorayon Utama. PT. Inti Indorayon Utama didirikan berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968, Undang-Undang No.12 tahun 1970, akta No.329 tanggal 26 April 1983 oleh Misahardi Wilamarta SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.C2-5130.HT.01. tahun 1983 tanggal 26 Juli 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No. 1176 dan 1177. Status perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) pada tanggal 11 Mei 1990. Kemudian pada bulan Mei 2003 nama perusahaan diganti dari PT. Inti Indorayon Utama (IIU) menjadi PT. Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk. Perusahaan ini berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor pusat perusahaan beralamat di Uni Plaza, East Tower, Jln. Letjen. Haryono M.T. A-1, Medan. Perusahaan ini hanya memproduksi bubur kertas (pulp). Bahan baku utama yang menunjang jalannya produksi adalah kayu gelondongan Eucalyptus. Hasil produksi perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri termasuk Asia, Timur Tengah, Eropa, dan lain-lain.

Permasalahan yang timbul disini adalah kebutuhan konsumen yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dalam arti konsumsi perhari bahkan perbulannya selalu berbeda. Sehingga terjadi hubungan antara permintaan dengan persediaan dan jumlah produksi pada perusahaan, antara satu dengan yang lain menjadi saling berkaitan. Perubahan banyaknya jumlah yang akan diproduksi akan dipengaruhi oleh banyaknya permintaan konsumen dan banyaknya persediaan digudang perusahaan tersebut.

(12)

penentuan jumlah produksi pulp ini merupakan penentuan yang didasarkan pada data permintaan, persediaan, juga jumlah produksi 1 tahun sebelumnya.

Penentuan jumlah optimal produksi merupakan bagian dari penentuan produksi, dan salah satu cara dalam pengambilan keputusan penentuan jumlah optimal produksi tersebut adalah dengan menggunakan metode Fuzzy Mamdani.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan suatu study kasus tentang Penentuan Jumlah Produksi Pulp pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dengan Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani.

1.2. Perumusan Masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan jumlah produksi pulp berdasarkan penalaran logika fuzzy dengan menggunakan metode Mamdani yang memperhatikan faktor jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan menggunakan bantuan software matlab 6.1.

1.3. Pembatasan Masalah

Pada tulisan ini penentuan jumlah produksi yang diteliti dibatasi hanya penentuan produksi pulp dan metode yang digunakan adalah metode fuzzy Mamdani.

1.4. Tujuan Penelitian

(13)

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain :

a. Sebagai masukan atau informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan atau mempertimbangkan jumlah produksi.

b. Diharapkan sebagai alat ukur proses penentuan produksi.

c. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam penerapan konsep logika fuzzy terhadap bidang-bidang industri.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ini bersifat study kasus yang langkah-langkah penelitiannya adalah :

a. Pengumpulan Data

Data yang diambil dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yaitu data permintaan dari bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, data persediaan dari bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, juga data jumlah produksi dari bulan Januari 2007 hingga Desember 2007.

b. Identifikasi Data

(14)

c. Pengolahan Data

Pengolahan data dengan bantuan software matlab 6.1 dan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

c.1 Pembentukan Himpunan fuzzy

Pada metode Mamdani ini baik variabel input atau variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.

c.2 Aplikasi fungsi implikasi

Pada metode Mamdani fungsi implikasi yang digunakan adalah min.

c.3 Komposisi aturan

Metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy yaitu metode max (maximum).

c.4 Penegasan (defuzzy)

Defuzzyfikasi pada komposisi aturan Mamdani dengan menggunakan metode Centroid. Dimana pada metode ini solusi Crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat fuzzy.

d. Penarikan Kesimpulan

1.7. Tinjauan Pustaka

(15)

Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan antara lain :

a. Representasi Linier

b. Representasi Kurva Segitiga c. Representasi Kurva Trapesium d. Representasi Kurva Bentuk Bahu e. Representasi Kurva-S

f. Representasi Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve)

Sri Kusumadewi (2003) menyatakan bahwa pada himpunan tegas (crisp) nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, sering ditulis dengan µ A[x], yang memiliki 2 kemungkinan yaitu 1(satu) dan 0(nol).

Yang merupakan semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif.

Sri Kusumadewi dan Hari Purnomo (2004) menyatakan bahwa metode Mamdani dikenal sebagai Metode Min-Max. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.

Dalam melakukan inferensi sistem fuzzy ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu:

a. Metode Max (maximum) c. Metode Additive (sum)

(16)

Thomas Sri Widodo (2005) menyatakan bahwa Defuzzyfikasi adalah cara untuk memperoleh nilai tegas (crisp) dari himpunan fuzzy. Dalam defuzzyfikasi terdapat lima metode yang dapat digunakan yaitu :

a. Centroid of Area (pusat massa) b. Bisector of Area

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Pendahuluan

Perencanaan produksi adalah tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan

periode waktu yang direncanakan. Perencanaan produksi ini dilakukan dengan tujuan

menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa yang akan

datang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan harus

melakukan.

Salah satu yang merupakan perencanaan produksi itu adalah merencanakan

berapa banyak barang yang harus diproduksi. Dalam merencanakan berapa banyak

barang yang akan diproduksi ini diperlukan data masa lalu dengan menggunakan

beberapa asumsi. Untuk menyelidiki berapa banyaknya barang tersebut yang akan

diproduksi dapat digunakan beberapa metode, salah satunya adalah menggunakan

metode fuzzy. Metode fuzzy yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah menggunakan

Metode Fuzzy Mamdani. Metode Mamdani sering dikenal sebagai Metode Max-Min.

metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.

2.2. Sistem Inferensi Fuzzy

Dalam metode Mamdani untuk mendapatkan outputnya diperlukan empat tahapan

yaitu :

a. Pembentukan himpunan fuzzy

b. Aplikasi fungsi implikasi (aturan)

c. Komposisi aturan

(18)

2.2.1. Pembentukan himpunanan fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan

tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk

memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan

mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukkan

bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya berada pada 0 atau 1,

namun juga nilai yang terletak diantaranya. Dengan kata lain, nilai kebenaran suatu

item tidak hanya bernilai salah atau benar. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1

menunjukkan benar, dan masihada nilai-nilai yang terletak diantara benar dan salah.

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam

semesta pembicaraan. Domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa

naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Suatu model variabel fuzzy

seringkali dideskripsikan dalam syarat-syarat ruang fuzzynya. Ruang fuzzy ini

biasanya tersusun atas beberapa himpunan fuzzy, himpunan-himpunan fuzzy yang

overlap yang mana masing-masing himpunan fuzzy mendeskripsikan suatu arti

tertentu dari variabel-variabel yang diijinkan dalam permasalahan.

Sebagai penunjuk konsep model parameter banyaknya barang terbagi menjadi

tiga himpunan fuzzy yaitu SEDIKIT, SEDANG, BANYAK. Himpunan fuzzy

SEDIKIT yaitu terletak antara batas minimum hingga ke mediannya, himpunan fuzzy

SEDANG adalah terletak antara batas minimum hingga ke maksimum, sedangkan

untuk himpunan fuzzy BANYAK yaitu terletak antara median dan maksimum.

Atau secara matematisnya adalah :

SEDIKIT : min≤ ≤x median

SEDANG : min≤ ≤x max

(19)

Seperti halnya himpunan konvensional, ada beberapa operasi yang

didefenisikan secara khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasikan himpunan

fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi dua himpunan sering dikenal

dengan nama fire strength atau α-predikat. Ada tiga operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu:

1. Operator AND

Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan

α -predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan

mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan

yang bersangkutan.

[ ] [ ]

(

)

min ,

A B A x B y

µ = µ µ

2. Operator OR

Operator ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan.α -predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai

keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang

bersangkutan.

[ ]

[ ]

(

)

max ,

A B A x B y

µ = µ µ

3. Operator NOT

Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. α -predikat sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan

mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan

dari 1.

[ ]

' 1

A A x

(20)

2.2.2. Aplikasi Fungsi Implikasi

Conditional fuzzy preposition atau proposisi fuzzy yang menggunakan bentuk

terkondisi yang secara umum selalu ditandai dengan pernyataan IF x is A THEN y is

B, dengan x dan y adalah skalar dan A dan B adalah variabel linguistik. Proposisi

yang mengikuti IF disebut antiseden sedangkan proposisi yang mengikuti THEN

disebut sebagai konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan

penghubung fuzzy, seperti :

IF (x1 is A1) • (x2 is A2) • (x3 is A3) • ... • (xn is An

a. Min (minimum). Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy.

Gambar berikut akan menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi

implikasi min.

) THEN y is B

dengan • adalah operator (misal : OR atau AND).

Apabila suatu proposisi menggunakan bentuk terkondisi, maka ada dua fungsi

implikasi yang dapat digunakan, yaitu :

Gambar 2.1 Fungsi Implikasi MIN

Aplikasi Operator AND Aplikasi Fungsi Implikasi Min

TINGGI SEDANG NORMAL

(21)

b. Dot (product). Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy. Gambar

berikut akan menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi implikasi dot.

Gambar 2.2. Fungsi Implikasi DOT

Dalam metode Mamdani aplikasi fungsi implikasi yang digunakan adalah Min.

2.2.3. Komposisi Aturan

Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan

dan korelasi antar aturan. Ada tiga metode yang dapat digunakan dalam melakukan

inferensi sistem fuzzy, yaitu : max, additive, dan probabilistik OR (probor).

1. Metode Max (Minimum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil

nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi

daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan

operator OR (union). Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan

berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan kontribusi dari tiap-tiap

proposisi.

Aplikasi Operator AND Aplikasi Fungsi Implikasi Dot (Product)

TINGGI SEDANG NORMAL

(22)

Misalkan ada tiga aturan (proposisi) sebagai berikut :

[R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi

Barang BERTAMBAH ;

[R2] IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL ;

[R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi

Barang BERKURANG ;

Proses inferensi dengan menggunakan metode Max dalam melakukan

(23)

Gambar 2.3. Komposisi Aturan Fuzzy : Metode Max 1

Paramete

NAIK

BERTAMBAH

1. Input fuzzy 2. Aplikasi

operasi fuzzy

3. Aplikasi metode implikasi

STANDAR

Tak ada

NORMAL

IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL

TURUN BERKURANG

IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG

4. Aplikasi metode komposisi (max) IF Biaya Produksi RENDAH AND Permintaan NAIK THEN

Produksi Barang BERTAMBAH

(24)

2. Metode Additive (Sum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan

bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan :

[ ]

min 1,

(

[ ]

[ ]

)

sf xi sf xi kf xi

µ = µ +µ

dengan :

[ ]

sf xi

µ = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i,

[ ]

kf xi

µ = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i.

3. Metode Probabilistik OR (Probor)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan

product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan :

[ ]

(

[ ]

[ ]

)

(

[ ]

*

[ ]

)

sf xi sf xi kf xi sf xi kf xi

µ = µ +µ − µ µ

dengan :

µsf

[ ]

xi = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i,

[ ]

kf xi

µ = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i.

Gambar 2.4. Proses Defuzzyfikasi

Daerah fuzzy ‘A’

Daerah fuzzy ‘B’

Daerah fuzzy ‘C’

Nilai yang diharapkan Output :

(25)

Pada tahap komposisi aturan ini metode yang digunakan adalah Metode Max

(maximum).

2.2.4. Penegasan (defuzzy)

Input dari proses defuzzy adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi

aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan

pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy

dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai

output. Ada beberapa metode defuzzy yang bisa dipakai pada komposisi aturan

Mamdani, antara lain:

a. Metode Centroid (Composite Moment)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat (z*

( )

*

( ) z

z

z z dz z

z dz

µ

µ

=

)

daerah fuzzy.

Secara umum dirumuskan :

untuk variabel kontinu, atau

( )

( )

1

*

1 n

j j j

n j j

z z z

z

µ

µ

=

=

=

untuk variabel diskret

b. Metode Bisektor

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai

(26)

Secara umum dituliskan :

p

z sedemikian hingga

( )

( )

1

p Rn

R µ z dz= p µ z dz

c. Metode Mean of Maximum (MOM)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata

domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

d. Metode Largest of Maximum (LOM)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar

dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

e. Metode Smallest of Maximum (SOM)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil

dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

Pada tahap penegasan (defuzzyfikasi) ini metode yang digunakan adalah

Metode Centroid (Composite Moment).

2.3. Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan

pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut

dengan derajat keanggotaan ) yang memiliki interval antara 0 dan 1. Salah satu cara

yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui

(27)

2.3.1. Representasi linier

Pada representasi linier, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan

sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik

untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.

Ada dua keadaan himpunan fuzzy yang linier. Pertama, kenaikan derajat

keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan lebih tinggi.

Gambar 2.5. Representasi Linier Naik

Fungsi keanggotaan :

[ ]

(

) (

)

0

/

1

x a

x x a b a a x b

x b µ

≤ 

= − − ≤ ≤

Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai

domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak

menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah domain derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

1

c

(28)

Gambar 2.6. Representasi Linier Turun

Fungsi keanggotaan :

[ ]

(

) (

/

)

0

b x b a a x b x

x b

µ =  − − ≤ ≤

≥ 

2.3.2. Representasi Kurva Segitiga

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara dua garis (linier).

Gambar 2.7. Kurva Segitiga

Fungsi keanggotaan :

[ ]

(

) (

)

(

) (

)

0 / /

x a atau x c x x a b a a x b

b x c b b x c

µ

 ≤ ≥

= − − ≤ ≤

 − − ≤ ≤

domain

derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

1

0

a b

derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

1

0

a b c

(29)

2.3.3 Representasi Kurva Trapesium

Kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik

yang memiliki nilai keanggotaan 1 (satu).

Gambar 2.8. Kurva Trapesium

Fungsi keanggotaan :

[ ]

(

) (

)

(

) (

)

0

/

1

/

x a atau x d x a b a a x b x

b x c

d x d c x d

µ

≤ ≥

 − − ≤ ≤

=  ≤ ≤

 − − ≥

2.3.4 Representasi Kurva Bentuk Bahu

Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan dalam

bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun. Tetapi terkadang

salah satu sisi dari variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Himpunan fuzzy

‘bahu’ bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu

kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke

benar.

domain

derajat keanggotaan

[ ]

x

µ

1

0

(30)

2.3.5. Representasi Kurva-S

Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva-S atau sigmoid

yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak linier.

Kurva-S untuk PERTUMBUHAN akan bergerak dari sisi paling kiri (nilai

keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1). Fungsi keanggotaannya

akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaannya yang sering disebut dengan titik

[image:30.595.161.459.278.444.2]

infleksi.

Gambar 2.9. Himpunan Fuzzy dengan kurva-S : PERTUMBUHAN

Kurva-S untuk PENYUSUTAN akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai

keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0).

Gambar 2.10. Himpunan Fuzzy dengan Kurva-S : PENYUSUTAN domain derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

1

0

R1 Rn

domain derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

1

0

[image:30.595.131.461.544.703.2]
(31)

Kurva-S didefenisikan dengan menggunakan tiga parameter, yaitu : nilai

keanggotaan nol (α ), nilai keanggotaan lengkap (γ ), dan titik infleksi atau crossover

(β) yaitu titik yang memiliki domain 50% benar. Gambar berikut menunjukkan

[image:31.595.135.478.186.423.2]

karakterisik kurva-S dalam bentuk skema.

Gambar 2.11. Karakteristik Fungsi Kurva-S

Fungsi keanggotaan kurva PERTUMBUHAN adalah :

(

)

(

) (

)

(

) (

)

2 2 0 2 / ; ; ;

1 2 /

1 x x x S x x x x α α γ α α β α β γ γ γ α β γ γ → ≤   − − → ≤ ≤    =  −  − −  → ≤ ≤   → ≥ 

Sedangkan fungsi keanggotaan pada kurva PENYUSUTAN adalah :

(

)

(

) (

)

(

) (

)

2

2 1

1 2 /

; ; ; 2 / 0 x x x S x x x x α α γ α α β α β γ γ γ α β γ γ → ≤   −  − −  → ≤ ≤  =  − − → ≤ ≤     → ≥  domain 1 0

R1 Rn

[ ]

x 0

µ = α

[ ]

x 0.5

µ = β

derajat keanggotaan

[ ]

x

µ

0.5

[ ]

x 1
(32)

2.3.6 Representasi Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve)

Untuk mempresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva bentuk lonceng.

Kurva berbentuk lonceng ini terbagi atas tiga kelas, yaitu : himpunan fuzzy π, beta, dan Gauss. Perbedaaan ketiga kurva ini terletak pada gradiennya.

a. Kurva π

[image:32.595.147.488.296.537.2]

Kurva π berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaannya 1 (satu), terletak pada pusat dengan domain (γ ), dan lebar kurva (β).

Gambar 2.12. Karakteristik Fungsional Kurva π

Fungsi keanggotaan :

(

)

; , ,

2 ; ;

1 ; , ,

2

S x x

x

S x x

β

γ β γ γ γ

π β γ

β

γ γ γ β γ

  → ≤

 

  

= 

 

 − + + → >

1

0

R1 Titik Rj

Infleksi

Domain

derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

0.5

Lebar β

(33)

b. Kurva BETA

Seperti halnya kurva PI, kurva BETA juga berbentuk lonceng namun lebih rapat.

Kurva ini juga didefenisikan dengan dua parameter, yaitu nilai pada domain yang

menunjukkan pusat kurva (γ ), dan setengah lebar kurva (β).

Salah satu perbedaan mencolok kurva BETA dari kurva PI adalah, fungsi

[image:33.595.129.515.283.499.2]

keanggotaannya akan mendekati 0(nol) jika hanya jika nilai (β) sangat besar.

Gambar 2.13. Karakteristik Fungsional Kurva BETA

Fungsi keanggotaan :

(

; ,

)

1

1

B x

x γ β

γ β

=

 − 

+  

 

1

0

R1 Titik Rn

Infleksi

derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

0.5

Titik Infleksi Pusat

γ β− γ β+

(34)

c. Kurva GAUSS

Jika kurva BETA menggunakan dua parameter yaitu (γ ) dan (β), kurva GAUSS juga

menggunakan (γ ) untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang

[image:34.595.120.459.197.418.2]

menunjukkan lebar kurva.

Gambar 2.14. Karakteristik Fungsional Kurva GAUSS

Fungsi keanggotaan :

(

)

( )

2

; , k x

G x k γ =e− γ−

2.4. Fungsi Keanggotaan Pada Toolbox Fuzzy

MATLAB menyediakan beberapa tipe fungsi keanggotaan yang dapat digunakan.

Tipe-tipe tersebut antara lain :

2.4.1. Trimf

Fungsi ini berguna untuk membuat fungsi keanggotaan dengan kurva segitiga

(Gambar 2.15). Ada 3 parameter yang dapat digunakan, yaitu [a b c].

1

0

R1 Rj

Domain

derajat

keanggotaan

[ ]

x

µ

0.5

Pusat

(35)
[image:35.595.183.429.124.249.2]

Gambar 2.15. Grafik Fungsi Trimf

Fungsi keanggotaan :

(

) (

(

) (

) (

)

)

       ≥ ≤ ≤ − − ≤ ≤ − − ≤ = c x c x b b c x c b x a a b a x a x c b a x f 0 / / 0 , , ;

2.4.2. Trapmf

Fungsi ini berguna untuk membuat fungsi keanggotaan dengan kurva trapesium

(Gambar 2.16). Ada 4 parameter yang dapat digunakan, yaitu [a b c d]

Gambar 2.16. Grafik Fungsi Trapmf d

1

[ ]

x µ

0

a b c

Parameter 1

[ ]

x µ

0

a b c

[image:35.595.170.444.545.690.2]
(36)

Fungsi keanggotaan :

(

)

(

) (

)

(

) (

)

        ≥ ≤ ≤ − − ≤ ≤ ≤ ≤ − − ≤ = d x d x c c d x d c x b b x a a b a x a x d c b a x f 0 / 1 / 0 , , , ; [image:36.595.108.415.88.425.2]

2.4.3. Gbellmf

Gambar 2.17. Grafik Fungsi Gbellmf

Parameter [a b c]

Fungsi keanggotaan :

(

)

b

a c x c b a x f 2 1 1 , , ; − + = a 0

[ ]

x µ

1

(37)
[image:37.595.106.457.60.657.2]

2.4.4. Gaussmf

Gambar 2.18. Grafik Fungsi Gaussmf

Parameter [sig c]

Fungsi keanggotaan :

(

)

( 2)

2

2

,

;σ σ

c x c c x f

− −

=

2.4.5. Gauss2mf

Gambar 2.19. Grafik Fungsi Gauss2mf

Parameter [sig1 c1 sig2 c2]

Fungsi keanggotaan :

(

)

( )

2 2

2 1

,

;σ σ

c x e c x f

=

Parameter

[ ]

x µ

0 1

c2 c1

Parameter

[ ]

x µ

0 1

[image:37.595.112.447.86.269.2]
(38)

Fungsi gauss2mf merupakan kombinasi antara 2 kurva. Kurva pertama ada disebelah

kiri. Daerah antara c1 dan c2 harus bernilai 1.

[image:38.595.114.460.165.375.2]

2.4.6. Pimf

Gambar 2.20. Grafik Fungsi Pimf

Parameter [a b c d]

Fungsi keanggotaan :

(

x a b c d

)

smf

(

x a b

)

zmf

(

x c d

)

f ; , , , = ; , * ; ,

[image:38.595.115.396.534.713.2]

2.4.7. Sigmf

Gambar 2.21. Grafik Fungsi Sigmf 1

[ ]

x µ

0

a c

Parameter

Parameter

[ ]

x µ

0 1

c b

(39)

Parameter [a c]

Fungsi keanggotaan :

(

)

a(x c)

c c

a x

f

+ = 1 1 , ;

Parameter a dapat bernilai positif maupun negatif.

[image:39.595.109.396.231.398.2]

2.4.8. Smf

Gambar 2.22. Grafik Fungsi Smf

Parameter [a b]

Fungsi keanggotaan :

(

)

[

(

) (

)

]

(

)

(

) (

)

[

]

(

)

       ≥ ≤ ≤ + − − − + ≤ ≤ − − ≤ = b x b x b a a b x b b a x a a b a x a x b a x f 1 2 / / 2 1 2 / / 2 0 , ; 2 2 1

[ ]

x µ

0

a b

(40)
[image:40.595.102.469.57.747.2]

2.4.9. Zmf

Gambar 2.23. Grafik Fungsi Zmf

Parameter [a b]

Fungsi keanggotaan :

[image:40.595.110.394.86.274.2]

(

)

[

(

) (

)

]

(

)

(

) (

)

[

]

(

)

       ≥ ≤ ≤ + − − + ≤ ≤ − − − ≤ = b x b x b a a b x b b a x a a b a x a x b a x f 0 2 / / 2 2 / / 2 1 1 , ; 2 2 2.4.10. Dsigmf

Gambar 2.24. Grafik Fungsi Desigmf c2

0

[ ]

x µ

1

c1

Parameter 1

[ ]

x µ

0

a

Parameter

(41)

Parameter [a1 c1 a2 c2]

Fungsi keanggotaan :

(

)

a(x c)

e a c a x

f

+

= 1

, ;

Dalam hal ini, perbedaan antara 2 kurva :

(

; 1, 1

)

2

(

; 2, 2

)

1x a c f x a c

f

[image:41.595.103.459.90.453.2]

2.4.11. Psigmf

Gambar 2.25. Grafik Fungsi Psigmf

Parameter [a1 c1 a2 c2]

Fungsi keanggotaan :

(

)

a(x c)

e c

a x

f

+ =

1 1 ,

;

Dalam hal ini, perbedaan antara 2 kurva :

(

; 1, 1

)

2

(

; 2, 2

)

1x a c f x a c

f

c2 0

[ ]

x µ

1

c1

(42)

2.5. Matlab Toolbox Fuzzy

Dalam menentukan jumlah produksi pulp dengan menggunakan metode Mamdani ini

yaitu dengan memperhatikan faktor jumlah permintaan dan jumlah persediaan, data

satu tahun sebelumnya, menggunakan bantuan software matlab 6.1. Fuzzy logic

toolbox memberikan fasilitas Graphical User Interface (GUI) untuk mempermudah

dalam membangun suatu sistem fuzzy.

Ada 5 GUI tools yang dapat digunakan untuk membangun, mengedit, dan

mengobservasi sistem penalaran fuzzy yaitu :

a. Fuzzy Inference System (FIS) Editor

b. Membership Function Editor

c. Rule Editor

d. Rule Viewer

(43)

FIS EDITOR

Rule editor Membership Funtion Editor

Hanya

Membaca aturan

[image:43.595.108.525.88.519.2]

Rule Viewer Surface Viewer

Gambar 2.26. Fuzzy Inference System Fuzzy

(44)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pendahuluan

Sesuai dengan judul skripsi ini, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data

yang diperlukan sebagai bahan penunjang dalam rangka penyusunan skripsi ini. Data

yang diperoleh diharapkan dapat mendekati masalah, kemudian data tersebut

dimodelkan kedalam bentuk model matematika.

Adapun data yang dihimpun dalam skripsi ini adalah bersumber dari PT. Toba

Pulp Lestari, Tbk. yang berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea,

Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Pengadaannya berasal dari hasil

wawancara dengan bagian-bagian yang bersangkutan dan pencatatan dari arsip pada

bagian-bagian tersebut.

Data yang dihimpun dalam skripsi ini mencakup data permintaan dari bulan

Januari 2007 hingga Januari 2008, data persediaan dari bulan Januari 2007 hingga

Januari 2008, juga data jumlah produksi dari bulan Januari 2007 hingga

(45)
[image:45.595.127.478.115.394.2]

Tabel 3.1.

Data Permintaan, Persediaan, Dan Jumlah Produksi

Bulan

Permintaan Persediaan Jumlah Produksi

(Ton)

(Ton) (Ton)

Januari 2007 11980.730 932.295 14069.932

Februari 13881.205 2583.753 15220.184

Maret 19489.931 2114.984 18115.699

April 14385.474 1179.584 14809.604

Mei 14454.094 1150.753 15343.91

Juni 14055.996 972.814 14864.344

Juli 13069.902 1586.057 14269.338

Agustus 16054.402 2728.575 14499.303

September 15164.747 1043.073 14862.872

Oktober 14050.858 703.195 15024.432

November 14058.916 1401.721 13712.688

Desember 12390.081 569.756 13467.860

Januari 2008 15106.773 859.750

3.2.Pengolahan Data

3.2.1. Pembentukan Himpunan Fuzzy

Pengolahan data diawali dengan menentukan variabel dan semesta pembicaraan,

dilanjutkan dengan membentuk himpunan fuzzy. Penentuan variabel dan semesta

(46)
[image:46.595.122.515.120.260.2]

Tabel 3.2.

Penentuan Variabel Dan Semesta Pembicaraan

Fungsi Nama Variabel Semesta Pembicaraan Keterangan

Input Permintaan 11980.730 – 19489.931 Jumlah Permintaan produk perbulan (Ton)

Persediaan 569.756 – 2728.575 Jumlah Persediaan produk perbulan (Ton)

Output Jumlah Produksi 13467.860 – 18115.699 Kapasitas Produksi Perusahan(Ton)

Setelah penentuan variabel dan semesta pembicaraan kemudian dilanjutkan

penentuan himpunan fuzzynya. Ada tiga variabel yang akan dimodelkan yaitu :

a. Permintaan ; terdiri atas tiga himpunan fuzzy, yaitu : SEDIKIT, SEDANG,

dan BANYAK.

b. Persediaan ; terdiri atas tiga himpunan fuzzy, yaitu : SEDIKIT, SEDANG,

dan BANYAK.

c. Jumlah Produksi ; terdiri atas tiga himpunan fuzzy, yaitu : SEDIKIT,

SEDANG, dan BANYAK.

Adapun himpunan fuzzy dari hasil pengambilan data dapat dilihat pada Tabel

[image:46.595.115.515.539.736.2]

3.3. berikut.

Tabel 3.3. Himpunan Fuzzy

Fungsi Variabel

Nama Himpunan

Fuzzy

Semesta Pembicaraan

(Ton) Domain (Ton)

Input

Permintaan

Sedikit

11980.730 - 19489.931

11980.730 - 15735.330

Sedang 11980.730 - 19489.931

Banyak 15735.330 - 19489.931

Persediaan

Sedikit

569.756 - 2728.575

569.756 - 1649.166

Sedang 569.756 - 2728.575

Banyak 1649.166 - 2728.575

Output Jumlah Produksi

Sedikit

13467.860 - 18115.699

13467.860 - 15791.780

Sedang 13467.860 - 18115.699

Banyak 15791.780 - 18115.699

(47)

a)

Untuk mempresentasikan variabel permintaan digunakan kurva yang berbentuk S

penyusutan untuk himpunan SEDIKIT dan kurva berbentuk S pertumbuhan untuk

himpunan BANYAK. Sedangkan kurva berbentuk PI untuk himpunan SEDANG. Hal

[image:47.595.137.496.229.501.2]

ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. berikut. Variabel Permintaan

Gambar 3.1. Input variabel Permintaan

Fungsi Keanggotaan :

[ ]

[

(

) (

)

]

(

)

[

]

       ≥ ≤ ≤ − ≤ ≤ − − ≤ = 33 . 15735 0 33 . 15735 03 . 13858 6 . 3754 / 33 . 15735 2 03 . 13858 73 . 11980 6 . 3754 / 73 . 11980 2 1 73 . 11980 1 2 2 x x x x x x x SEDIKIT Perm µ

[ ]

x smf

(

x;11980.73,15735.330

)

*zmf

(

x;15735.330,19489.931

)

SEDANG

Perm =

(48)

[ ]

[

(

)

]

(

)

[

]

       ≥ ≤ ≤ − − ≤ ≤ − ≤ = 931 . 19489 1 931 . 19489 631 . 17612 601 . 3754 / 931 . 19489 2 1 631 . 17612 33 . 15735 601 . 3754 / 33 . 15735 2 33 . 15735 0 2 2 x x x x x x x BANYAK Perm µ

Bila permintaan sebesar 15106.773 ton, maka nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap

himpunan adalah :

1. Himpunan fuzzy SEDIKIT, µPermintaan SEDIKIT

[

15106.773

]

=0.056 diperoleh dari :

2 [(15735.33 – 15106.773) / 3754.6]2

2. Himpunan fuzzy SEDANG,

= 0.056

taan Permin

µ SEDANG [15106.773] = 0.944

dipeoleh dari :

smf (15106.773; 11980.73, 15735.330) * zmf (15106.773; 15735.330, 19489.931)

= 0.944

3. Himpunan fuzzy BANYAK, µPermintaan BANYAK [15106.773] = 0

b)

Untuk mempresentasikan variabel persediaan digunakan kurva yang berbentuk S

penyusutan untuk himpunan SEDIKIT dan kurva berbentuk S pertumbuhan untuk

himpunan BANYAK. Sedangkan kurva berbentuk PI untuk himpunan SEDANG. Hal

(49)
[image:49.595.137.496.83.350.2]

Gambar 3.2. Input variabel Persediaan

Fungsi Keanggotaan :

[ ]

[

(

) (

)

]

(

)

[

]

       ≥ ≤ ≤ − ≤ ≤ − − ≤ = 166 . 1649 0 166 . 1649 461 . 1109 410 . 1079 / 166 . 1649 2 461 . 1109 756 . 569 410 . 1079 / 756 . 569 2 1 756 . 569 1 2 2 x x x x x x x SEDIKIT Perm µ

[ ]

x smf

(

x;569.756,1649.166

)

*zmf

(

x;1649.166,2728.575

)

(50)

Bila persediaan sebesar 859.750 ton, maka nilai keanggotaan fuzzy pada

tiap-tiap himpunan adalah :

1. Himpunan fuzzy SEDIKIT, µPersediaan SEDIKIT [859.750] = 0.856

diperoleh dari :

1 – 2[(859.750-569.756) / 1079.410]2

Persediaan

µ

= 0.856

2. Himpunan fuzzy SEDANG, SEDANG [859.750] = 0.144

diperoleh dari :

smf (859.750; 569.756, 1649.166) * zmf (859.750; 1649.166,2728.575) = 0.144

3. Himpunan fuzzy BANYAK, µPersediaan BANYAK [859.750] = 0

c)

Untuk mempresentasikan variabel jumlah produksi digunakan kurva yang berbentuk S

penyusutan untuk himpunan SEDIKIT dan kurva berbentuk S pertumbuhan untuk

himpunan BANYAK. Sedangkan kurva berbentuk PI untuk himpunan SEDANG. Hal

(51)
[image:51.595.136.497.83.356.2]

Gambar 3.3. Output variabel Jumlah Produksi

Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan :

[ ]

[

(

) (

)

]

(

)

[

]

       ≥ ≤ ≤ − ≤ ≤ − − ≤ = 78 . 15791 0 78 . 15791 82 . 14629 92 . 2323 / 78 . 15791 2 82 . 14629 86 . 13467 92 . 2323 / 86 . 13467 2 1 86 . 13467 1 2 2 x x x x x x x SEDIKIT Perm µ

[ ]

x smf

(

x;13467.86,15791.78

)

*zmf

(

x;15791.78,18115.699

)

(52)

3.2.2 Aplikasi Fungsi Implikasi (Aturan)

Setelah penentuan fungsi keanggotaan variabel, maka dilakukan pembentukan aturan

logika fuzzy. Berdasarkan data yang ada, dapat dibentuk aturan - aturan sebagai

berikut :

1. if (Permintaan is SEDIKIT) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

2. if (Permintaan is SEDIKIT) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

3. if (Permintaan is SEDIKIT) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

4. if (Permintaan is SEDIKIT) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

5. if (Permintaan is SEDIKIT) and (Persediaan is BANYAK) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

6. if (Permintaan is SEDIKIT) and (Persediaan is BANYAK) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

7. if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

8. if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

9. if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is BANYAK).

10.if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

11.if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

12.if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is BANYAK).

(53)

14.if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is BANYAK) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

15.if (Permintaan is SEDANG) and (Persediaan is BANYAK) then (Jumlah Produksi is BANYAK).

16.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

17.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is SEDIKIT) then (Jumlah Produksi is BANYAK).

18.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

19.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

20.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is SEDANG) then (Jumlah Produksi is BANYAK).

21.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is BANYAK) then (Jumlah Produksi is SEDIKIT).

22.if (Permintaan is BANYAK) and (Persediaan is BANYAK) then (Jumlah Produksi is SEDANG).

(54)
[image:54.595.129.504.86.370.2]

Gambar 3.4. Rule Editor 1

[image:54.595.131.503.422.701.2]
(55)

3.2.3 Komposisi aturan

Dari hasil aplikasi fungsi implikasi dari tiap aturan digunakan metode Max untuk

melakukan komposisi antar semua aturan .

3.2.4. Penegasan (defuzzy)

Defuzzyfikasi dilakukan dengan menggunakan metode Centroid. Hasil pengujian

dengan input permintaan pada bulan Januari 2008 sebesar 15106.773 ton dan input

persediaan pada bulan Januari 2008 sebesar 859.750 ton menghasilkan output jumlah

produksi sebesar 15500 ton. Penegasan atau defuzzifikasi dengan metode Centroid

[image:55.595.125.506.368.652.2]

digambarkan seperti pada Gambar 3.6.berikut.

Gambar 3.6. Rule Viewer

Dan untuk melihat kaitan ketiga variabel Permintaan, Persediaan, dan Jumlah

(56)
[image:56.595.123.511.93.381.2]
(57)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta uraian-uraian yang telah

dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Untuk menentukan jumlah produksi pulp pada bulan Januari 2008 diperlukan

data : permintaan bulan Januari 2007 hingga Januari 2008, persediaan bulan

Januari 2007 hingga Januari 2008, dan jumlah produksi bulan Januari 2007

hingga Desember 2008.

2. Dengan memasukkan variabel input, yaitu jumlah permintaan pada bulan

Januari 2008 sebesar 15106.773 ton dan jumlah persediaan pada bulan

Januari 2008 sebesar 859.750 ton, maka diperoleh hasil untuk jumlah produksi

pada bulan Januari 2008 sebesar 15500 ton.

3. Jumlah produksi berdasarkan perhitungan menggunakan Metode Fuzzy

Mamdani yaitu sebesar 15500 ton lebih besar dan memenuhi jumlah

permintaan dan jumlah produksi PT.Toba Pulp Lestari, Tbk. sebesar

14948.630 ton lebih sedikit dan jumlahnya tidak mencukupi dari banyaknya

(58)

4.2. Saran

Dalam penelitian selanjutnya disarankan agar parameter banyaknya barang yang

digunakan lebih dari tiga parameter. Dan penambahan variabel lain dalam

menentukan jumlah produksi

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis Desain Sistem Fuzzy Menggunakan Toolbox Matlab.

Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelegence Teknik Dan Aplikasinya. Yogyakarta:

Penerbit Graha Ilmu

Kusumadewi, Sri. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan.

Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Nasution, A.H. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Surabaya :

Penerbit Guna Widya.

Widodo, Thomas Sri. 2005. Sistem Neuro Fuzzy Untuk Pengolahan Informasi

(60)

CATATAN HARIAN PRODUKSI KAYU OLAHAN BULAN DECEMBER 2007

DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL

EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC

TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS

1 569,756 0,000 0,000 0,000 141,736 244,632 141,736 244,632 0,000 0,000 489,136 222,356 244,632 0,000 0,000

2 222,356 244,632 0,000 0,000 309,136 0,000 309,136 0,000 0,000 157,820 35,249 64,536 518,519 0,000 0,000

3 64,536 518,519 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 134,995 64,536 383,524 0,000 0,000

4 64,536 383,524 0,000 0,000 206,384 0,000 206,384 0,000 0,000 154,880 64,536 435,028 0,000 0,000

5 64,536 435,028 0,000 0,000 463,328 0,000 463,328 0,000 0,000 182,285 64,536 716,071 0,000 0,000

6 64,536 716,071 0,000 0,000 205,760 0,000 205,760 0,000 0,000 355,031 64,536 566,800 0,000 0,000

7 64,536 566,800 0,000 0,000 449,344 0,000 449,344 0,000 0,000 0,000 64,536 1.016,144 0,000 0,000

8 64,536 1.016,144 0,000 0,000 527,616 0,000 527,616 0,000 0,000 441,399 64,536 1.102,361 0,000 0,000

9 64,536 1.102,361 0,000 0,000 346,816 0,000 346,816 0,000 0,000 432,172 64,536 1.017,005 0,000 0,000

10 64,536 1.017,005 0,000 0,000 502,224 0,000 502,224 0,000 0,000 307,268 64,536 1.211,961 0,000 0,000

11 64,536 1.211,961 0,000 0,000 217,776 0,000 217,776 0,000 0,000 503,417 64,536 926,320 0,000 0,000

12 64,536 926,320 0,000 0,000 268,536 12,890 -12,890 268,536 0,000 0,000 221,402 51,646 973,454 0,000 0,000

13 51,646 973,454 0,000 0,000 501,120 25,882 -25,882 501,120 0,000 0,000 260,630 25,764 1.213,944 0,000 0,000

14 25,764 1.213,944 0,000 0,000 502,176 12,924 -12,924 502,176 0,000 0,000 329,350 12,840 1.386,770 0,000 0,000

15 12,840 1.386,770 0,000 0,000 504,112 0,000 504,112 0,000 0,000 502,062 12,840 1.388,820 0,000 0,000

16 12,840 1.388,820 0,000 0,000 503,224 12,840 -12,840 503,224 0,000 0,000 526,788 0,000 1.365,256 0,000 0,000

17 0,000 1.365,256 0,000 0,000 502,592 64,818 0,000 437,774 0,000 0,000 475,623 0,000 1.327,407 0,000 0,000

18 0,000 1.327,407 0,000 0,000 450,728 53,161 0,000 397,567 0,000 0,000 509,204 0,000 1.215,770 0,000 0,000

19 0,000 1.215,770 0,000 0,000 594,688 90,135 0,000 504,553 0,000 0,000 465,264 0,000 1.255,059 0,000 0,000

20 0,000 1.255,059 0,000 0,000 541,488 64,409 0,000 477,079 0,000 0,000 573,618 0,000 1.158,520 0,000 0,000

21 0,000 1.158,520 0,000 0,000 515,552 89,854 0,000 425,698 0,000 0,000 541,454 0,000 1.042,764 0,000 0,000

22 0,000 1.042,764 0,000 0,000 590,864 167,373 0,000 423,491 0,000 0,000 515,590 0,000 950,665 0,000 0,000

23 0,000 950,665 0,000 0,000 577,520 57,555 0,000 519,965 0,000 0,000 587,949 0,000 882,681 0,000 0,000

24 0,000 882,681 0,000 0,000 541,200 0,000 541,200 0,000 0,000 536,981 0,000 886,900 0,000 0,000

25 0,000 886,900 0,000 0,000 566,064 63,925 0,000 502,139 0,000 0,000 482,246 0,000 906,793 0,000 0,000

26 0,000 906,793 0,000 0,000 514,480 0,000 514,480 0,000 0,000 543,314 0,000 877,959 0,000 0,000

27 0,000 877,959 0,000 0,000 630,000 25,503 0,000 604,497 0,000 0,000 508,322 0,000 974,134 0,000 0,000

28 0,000 974,134 0,000 0,000 380,156 27,142 0,000 353,014 0,000 0,000 658,908 0,000 668,240 0,000 0,000

29 0,000 668,240 0,000 0,000 229,680 0,000 229,680 0,000 0,000 372,016 0,000 525,904 0,000 0,000

30 0,000 525,904 0,000 0,000 424,272 0,000 424,272 0,000 0,000 233,074 0,000 717,102 0,000 0,000

31 0,000 717,102 0,000 0,000 514,656 19,374 0,000 495,282 0,000 0,000 352,634 0,000 859,750 0,000 0,000

TOTAL 141,736 13.326,124 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 64,536 723,249 0,000 0,000 77,200 12.602,875 0,000 0,000 646,956 11.743,125 0,000 0,000

BKP

BKP BKP

7

BKP BKP

6

RE - PULP NET.PROD LOADING CLOSING STOCK

4 5

D A T E

OPENING STOCK PRODUCTION RETURN

1 2 3

(61)

CATATAN HARIAN PRODUKSI KAYU OLAHAN BULAN JANUARY 2008

DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL DKP TOBACELL

EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC EUC PULP2 MHW AC TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS TONS

1 0,000 859,750 0,000 0,000 514,832 0,000 514,832 0,000 0,000 509,862 0,000 864,720 0,000 0,000

2 0,000 864,720 0,000 0,000 516,000 0,000 516,000 0,000 0,000 370,062 0,000 1.010,658 0,000 0,000

3 0,000 1.010,658 0,000 0,000 512,752 0,000 512,752 0,000 0,000 660,680 0,000 862,730 0,000 0,000

4 0,000 862,730 0,000 0,000 462,736 1,000 0,000 461,736 0,000 0,000 514,462 0,000 810,004 0,000 0,000

5 0,000 810,004 0,000 0,000 397,880 5,941 0,000 391,939 0,000 0,000 376,252 0,000 825,691 0,000 0,000

6 0,000 825,691 0,000 0,000 550,552 0,000 550,552 0,000 0,000 405,365 0,000 970,878 0,000 0,000

7 0,000 970,878 0,000 0,000 552,144 0,000 552,144 0,000 0,000 490,387 0,000 1.032,635 0,000 0,000

8 0,000 1.032,635 0,000 0,000 476,640 12,268 0,000 464,372 0,000 0,000 627,618 0,000 869,389 0,000 0,000

9 0,000 869,389 0,000 0,000 500,752 0,000 500,752 0,000 0,000 476,327 0,000 893,814 0,000 0,000

10 0,000 893,814 0,000 0,000 356,462 0,000 356,462 0,000 0,000 515,404 0,000 734,872 0,000 0,000

11 0,000 734,872 0,000 0,000 218,624 0,000 218,624 0,000 0,000 364,536 0,000 588,960 0,000 0,000

12 0,000 588,960 0,000 0,000 461,232 0,000 461,232 0,000 0,000 187,927 0,000 862,265 0,000 0,000

13 0,000 862,265 0,000 0,000 563,168 0,000 563,168 0,000 0,000 483,972 0,000 941,461 0,000 0,000

14 0,000 941,461 0,000 0,000 498,888 0,000 498,888 0,000 0,000 551,915 0,000 888,434 0,000 0,000

15 0,000 888,434 0,000 0,000 540,832 0,000 540,832 0,000 0,000 618,098 0,000 811,168 0,000 0,000

16 0,000 811,168 0,000 0,000 503,200 4,796 1,607 0,000 501,593 0,000 0,000 523,061 0,000 794,496 0,000 0,000

17 0,000 794,496 0,000 0,000 396,960 6,413 0,000 390,547 0,000 0,000 514,530 0,000 670,513 0,000 0,000

18 0,000 670,513 0,000 0,000 409,376 0,000 409,376 0,000 0,000 374,781 0,000 705,108 0,000 0,000

19 0,000 705,108 0,000 0,000 562,336 0,000 562,336 0,000 0,000 518,889 0,000 748,555 0,000 0,000

20 0,000 748,555 0,000 0,000 500,608 0,000 500,608 0,000 0,000 546,462 0,000 702,701 0,000 0,000

21 0,000 702,701 0,000 0,000 359,696 0,000 359,696 0,000 0,000 619,456 0,000 442,941 0,000 0,000

22 0,000 442,941 0,000 0,000 462,240 0,000 462,240 0,000 0,000 303,953 0,000 601,228 0,000 0,000

23 0,000 601,228 0,000 0,000 513,712 2,872 0,000 510,840 0,000 0,000 467,058 0,000 645,010 0,000 0,000

24 0,000 645,010 0,000 0,000 499,152 0,000 499,152 0,000 0,000 513,794 0,000 630,368 0,000 0,000

25 0,000 630,368 0,000 0,000 332,720 0,000 332,720 0,000 0,000 506,674 0,000 456,414 0,000 0,000

26 0,000 456,414 0,000 0,000 564,096 0,000 564,096 0,000 0,000 332,532 0,000 687,978 0,000 0,000

27 0,000 687,978 0,000 0,000 565,024 7,456 0,000 557,568 0,000 0,000 575,476 0,000 670,070 0,000 0,000

28 0,000 670,070 0,000 0,000 563,920 0,000 563,920 0,000 0,000 579,336 0,000 654,654 0,000 0,000

29 0,000 654,654 0,000 0,000 538,256 0,000 538,256 0,000 0,000 563,892 0,000 629,018 0,000 0,000

30 0,000 629,018 0,000 0,000 487,392 0,000 487,392 0,000 0,000 460,993 0,000 655,417 0,000 0,000

31 0,000 655,417 0,000 0,000 566,448 0,000 566,448 0,000 0,000 553,019 0,000 668,846 0,000 0,000

TOTAL

Gambar

Gambar 2.2. Fungsi Implikasi DOT
Gambar 2.3. Komposisi Aturan Fuzzy : Metode Max
Gambar 2.4. Proses Defuzzyfikasi
Gambar 2.5. Representasi Linier Naik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari data perhitungan Fuzzy -mamdani persedian beras untuk bulan januari diperoleh 18.485, 567 ton, sedangkan data menurut Perum BULOG Divisi Regiona Sumatera Utara pada bulan

Dari data perhitungan Fuzzy -mamdani persedian beras untuk bulan januari diperoleh 18.485, 567 ton, sedangkan data menurut Perum BULOG Divisi Regiona Sumatera Utara pada bulan

Perencanaan pengambilan keputusan perusahaan dalam menentukan jumlah produk pada satu periode selanjutnya, bergantung pada sisa persediaan dari satu periode sebelumnya dan

Variabel yang digunakan untuk produksi roti berjumlah 4 variabel yaitu 3 variabel input, variabel permintaan, variabel sisa dan varaibel kekurangan, dan 1 variabel output, variabel

Pusaka Prima Mandiri pada bulan januari adalah 395 ton, maka dari analisis pembandingan antara persediaan kertas realisasi dengan pendekatan metode fuzzy Sugeno

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi, permintaan, dan persediaan kertas dari bulan januari sampai dengan bulan desember tahun

Aplikasi ini dapat menentukan jumlah produksi berdasarkan data permintaan dan persediaan menggunakan fuzzy logic metode Tsukamoto pada UKM Abadi menjadi lebih akurat,

Dari data perhitungan produksi rokok Genta Mas menurut metode Mamdani pada bulan Januari tahun 2011 diperoleh 3.450,8323 karton, dan menggunakan metode Sugeno pada bulan Januari