• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Efektifitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal pada Anak Usia 8 dan 10 di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbedaan Efektifitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal pada Anak Usia 8 dan 10 di Medan"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MENYIKAT GIGI DENGAN

METODE ROLL DAN HORIZONTAL PADA ANAK

USIA 8 DAN 10 TAHUN DI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

AYUDIA RIFKI NIM : 060600056

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak

Tahun 2010

Ayudia Rifki

Perbedaan Efektifitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal

pada Anak Usia 8 dan 10 di Medan

Ix + 42 halaman

Penyebab utama terjadinya penyakit karies gigi dan periodontal adalah plak.

Palk dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi. Salah satu yang mempengaruhi

keberhasilan penyikatan gigi adalah metode penyikatan gigi. Tujuan dari penelitian

ini adalah menganalisis perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 8 dan 10

tahun dengan penyikatan gigi metode roll dan horizontal

Rancangan penelitian ini adalah eksperimental sederhana, yaitu pre and post

test design. Sampel penelitian ini adalah anak usia 8 dan 10 tahun dari SDN 060880

Medan, anak usia 8 tahun sebanyak 40 orang dan anak usia 10 tahun sebanyak 40

orang. Prosudur penelitian dengan memberikan pengajaran metode penyikatan gigi

dengan metode roll dan horizontal, kemudian setelah tiga hari dilakukan pemeriksaan

indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan gigi dengan metode yang diajarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang bermakna antara

menyikat gigi dengan metode roll dan horizontal terhadap penurunan indeks plak

(3)

indeks plak pada metode horizontal lebih besar daripada metode roll. Kemampuan

menyikat gigi pada anak usia 10 tahun lebih baik daripada anak usia 8 tahun

Anak usia 8 dan 10 tahun lebih efektif menyikat gigi dengan metode horizontal.

Pemilihan metode menyikat gigi harus disesuaikan dengan usia dan motorik anak

(4)

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MENYIKAT GIGI DENGAN

METODE ROLL DAN HORIZONTAL PADA ANAK

USIA 8 DAN 10 TAHUN DI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

AYUDIA RIFKI NIM : 060600056

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, Agustus 2010

Pembimbing: Tanda tangan

T. Hermina M, drg ………

(6)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 10 Agustus 2010

TIM PENGUJI SKRIPSI

KETUA : Taqwa Dalimunthe, drg, Sp. KGA

ANGGOTA : 1. Essie Octiara, drg, Sp. KGA

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT skripsi ini telah

selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan

hati dan penghargaan yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Ismet D. Nasution, drg., Sp.Pros., Ph. D selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara,

2. Taqwa Dalimunthe, drg., Sp.KGA selaku Ketua Departemen IKGA

3. T. Hermina, drg selaku dosen pembimbing yang telah begitu banyak

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, membantu serta memberi

petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes,. Sp.KG (K) selaku ketua bagian UPT

penelitian FKG USU yang telah memberikan masukan-masukan atas skripsi ini

5. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen IKGA FKG USU yang

telah memberikan saran, masukan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M. Kes selaku PUDEK I FKM-USU, atas

(8)

7. Dra. Mardiana sebagai kepala sekolah SDN 060880 yang telah

mengizinkan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian dan adik-adik yang

telah bersedia untuk turut serta dalam penelitian

Pada kesempatan ini, dengan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada ayahanda Husaini Ahmad dan ibunda Hermila Nur,

serta kakak Hersa, Fera, Riska; dan adik Fitra dan Raihan yang telah memberikan

dorongan semangat dan curahan perhatian yang tidak ternilai.

Selanjutnya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Devi, Kak

dian, Novi, Sari, Fitri, Eqi, Yeli, Dani, Hanum, Dedek, dan teman-teman stambuk

2006, senior dan junior lainnya yang telah membantu dan memberikan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

masyarakat.

Medan, Juli 2010

Penulis,

(...)

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

(10)

3.4 Defenisi Operasional ... 23

3.5 Tempat dam Waktu Penelitian ... 25

3.6 Alat dan Bahan Kerja ... 25

3.7 Prosedur Penelitian ... 26

3.8 Pengolahan dan Analisa Data... 28

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Mean Indeks Plak Sebelum Penyikatan Gigi ... 29

4.2 Hasil pengukuran Indeks Plak sebelum dan Sesudah Penyikatan Gigi ... 30

4.3 Hasil pengukuran penurunan rata-rata indeks plak pada anak umur 8 dan 10 tahun antara metode roll dan horizontal ... 31

4.4 Hasil perhitungan penurunan rata-rata indeks plak pada metode Roll dan horizontal antara anak umur 8 dan 10 tahun ... 32

BAB 5 PEMBAHASAN ... 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

6.1 Kesimpulan ... 37

6.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rata- rata indeks plak sebelum penyikatan gigi pada kelompok

umur 8 dan 10 tahun... 30

2. Hasil pengukuran indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan

gigi pada anak umur 8 dan 10 tahun ... 31

3. Penurunan rata- rata indeks plak pada anak umur 8 dan 10 tahun

antara metode roll dan horizontal ... 31

4. Penurunan rata- rata indeks plak pada metode roll dan horizontal

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Informasi kepada orang tua/ wali subjek penelitian

2. Lembaran pemeriksaan

3. Lembar kontrol orang tua

4. Data anak umur 8 dan 10 tahun

5. Hasil analisis T-Test indeks plak sebelum penyikatan gigi

6. Hasil analisis T-Test indeks plak sebelum dan setelah penyikatan gigi

7. T-Test penurunan indeks plak pada anak umur 8 dan 10 tahun antara metode roll

dan horizontal

8. T-Test penurunan indeks plak pada metode roll dan horizontal antara umur 8 dan

10 tahun

9. Surat Ethical Clearance

(13)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak

Tahun 2010

Ayudia Rifki

Perbedaan Efektifitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal

pada Anak Usia 8 dan 10 di Medan

Ix + 42 halaman

Penyebab utama terjadinya penyakit karies gigi dan periodontal adalah plak.

Palk dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi. Salah satu yang mempengaruhi

keberhasilan penyikatan gigi adalah metode penyikatan gigi. Tujuan dari penelitian

ini adalah menganalisis perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 8 dan 10

tahun dengan penyikatan gigi metode roll dan horizontal

Rancangan penelitian ini adalah eksperimental sederhana, yaitu pre and post

test design. Sampel penelitian ini adalah anak usia 8 dan 10 tahun dari SDN 060880

Medan, anak usia 8 tahun sebanyak 40 orang dan anak usia 10 tahun sebanyak 40

orang. Prosudur penelitian dengan memberikan pengajaran metode penyikatan gigi

dengan metode roll dan horizontal, kemudian setelah tiga hari dilakukan pemeriksaan

indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan gigi dengan metode yang diajarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang bermakna antara

menyikat gigi dengan metode roll dan horizontal terhadap penurunan indeks plak

(14)

indeks plak pada metode horizontal lebih besar daripada metode roll. Kemampuan

menyikat gigi pada anak usia 10 tahun lebih baik daripada anak usia 8 tahun

Anak usia 8 dan 10 tahun lebih efektif menyikat gigi dengan metode horizontal.

Pemilihan metode menyikat gigi harus disesuaikan dengan usia dan motorik anak

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih sangat memprihatinkan

sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat

bahwa penyakit gigi dan mulut masih diderita oleh 90% penduduk Indonesia.1

Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) DepKes RI 2001, di

antara penyakit yang dikeluhkan dan yang tidak dikeluhkan, prevalensi penyakit gigi

dan mulut adalah tertinggi meliputi 60% penduduk. Karies gigi dan penyakit

periodontal merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut

sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut.2 Karies gigi dan

penyakit periodontal dapat dicegah melalui penerapan kebiasaan memelihara

kesehatan gigi dan mulut pada anak sejak dini dan secara kontiniu. 3

Di Indonesia sebanyak 89% anak di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi

dan mulut. Penyakit gigi dan mulut, akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan,

proses tumbuh kembang bahkan masa depan anak. Anak-anak rawan kekurangan

gizi. Rasa sakit pada gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka. Dampak

lainnya, kemampuan belajar mereka pun turun sehingga jelas akan berpengaruh pada

prestasi belajar hingga hilangnya masa depan anak.4

Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan

pendukung gigi yang banyak dijumpai pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia,

(16)

67 orang anak di Panti Pungai Binjai menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi tetap

anak umur 6-14 tahun adalah 64,59%.6Penelitian Nurmala di dua kecamatan Kota

Medan diperoleh prevalensi karies gigi tinggi, yaitu 90%.7

Penyebab utama terjadinya penyakit karies dan periodontal adalah plak. Plak

adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang

berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada

permukaan gigi yang tidak dibersihkan.8 Plak sangat tipis, baru terlihat setelah

dilakukan pewarnaan, dan plak tidak dapat dibersihkan hanya dengan

berkumur-kumur, semprotan air atau udara tetapi plak dapat dibersihkan secara mekanis yaitu

membersihkan plak dengan menyikat gigi.10

Menyikat gigi sebagai salah satu kebiasaan dalam upaya menjaga kesehatan

gigi dan mulut anak dibutuhkan selama proses sosialisasi dan sebaiknya dilakukan

sejak usia dini. Peran serta orang tua diperlukan dalam membimbing, memberikan

pengertian mengingatkan, serta menyediakan fasilitas agar anak dapat memelihara

kesehatan gigi dan mulutnya.3,11 Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode menyikat gigi, lamanya

menyikat gigi serta frekuensi dan waktu penyikatan gigi yang tepat.11

Dikenal berbagai teknik atau metode menyikat gigi yang pernah

dianjurkan, antara lain metode Roll ,Fones, Bass dan Horizontal. Dari beberapa

metode menyikat gigi ini, yang dianggap dapat membersihkan plak dengan baik

sekaligus dapat menjaga kesehatan gusi dengan baik adalah teknik Roll, sehingga

teknik ini dianjurkan untuk menjadi teknik yang sebaiknya rutin diajarkan kepada

(17)

Namun dari hasil penelitian Anaise dan pendapat Tan HH yang menyatakan bahwa

teknik horizontal dianggap sebagai teknik terbaik untuk menghilangkan plak dan

mudah ditiru atau dipelajari oleh anak.13,14 Salah satu cara menyikat gigi yang

diusulkan pada kegiatan UKGS adalah menyikat gigi secara horizontal dengan

gerakan pendek-pendek sepanjang tepi gusi, sehingga anak-anak mudah

melakukannya.15

Dari hasil penelitian yang dilakukan Natalia Ekaputri dan Sri Lestari tentang

perbedaan efektifitas penyikatan gigi antara teknik Roll dan Horizontal terhadap

penyingkiran plak pada anak usia 12-14 tahun menunjukkan penurunan indeks plak

pada teknik Roll lebih besar dibandingkan teknik horizontal.16

Pada anak usia sekolah 6-12 tahun, perkembangan motorik halus dan kasar

semakin menuju arah kemajuan. Anak pada usia ini lebih dapat diajarkan cara

memelihara kesehatan gigi dan mulut secara lebih rinci, sehingga akan menimbulkan

rasa tanggung jawab akan kebersihan dirinya sendiri.3

Penelitian John H. Unkel dkk menyatakan umur kronologis merupakan

prediktor yang beralasan untuk kemampuan menyikat gigi. Pada anak usia lebih

muda dari umur 10 tahun, kurang memiliki kemampuan keterampilan fisik untuk

menyikat gigi. Keterampilan menyikat gigi lebih baik pada anak mendekati dewasa

sekitar umur 10 tahun.17

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai perbandingan efektifitas penyikatan gigi dengan metode Roll dan

(18)

1.2Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk melihat:

1. Apakah ada perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 8 tahun

dengan penyikatan gigi metode roll dan horizontal

2. Apakah ada perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 10 tahun

dengan penyikatan gigi metode roll dan horizontal

3. Apakah ada perbedaan penurunan indeks plak pada metode roll dan

horizontal antara anak umur 8 dan 12 tahun

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat:

1. Menganalis perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 8 tahun

dengan penyikatan gigi metode roll dan horizontal

2. Menganalisis perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 10 tahun

dengan penyikatan gigi metode roll dan horizontal

3. Menganalisis perbedaan penurunan indeks plak pada metode roll dan

horizontal antara anak umur 8 dan 12 tahun

1.4 Manfaat penelitian

1. Manfaat untuk ilmu pengetahuan

Untuk memberikan informasi mengenai metode menyikat gigi yang yang

efektif pada anak usia sekolah

2. Manfaat untuk populasi penelitian

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak Gigi

Plak gigi memegang peranan penting dalam proses karies gigi dan

inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas

kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang

terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.8,9

Plak sangat tipis, baru terlihat setelah dilakukan pewarnaan, dan plak tidak

dapat dibersihkan hanya dengan berkumur-kumur, semprotan air atau udara tetapi

plak dapat dibersihkan secara mekanis yaitu membersihkan plak dengan menyikat

gigi.10

2.1.1 Struktur dan Komposisi Plak

Plak gigi diklasifikasikan atas plak supragingiva dan plak subgingiva

berdasarkan lokasinya pada permukaan gigi. Plak supragingiva berada pada atau

koronal dari tepi gingiva. Plak subgingiva, lokasinya apikal dari tepi gingiva, diantara

gigi dan jaringan yang melindungi sulkus gingiva.18

Komposisi plak dental terdiri dari mikroorganisme dan matriks

interseluler yang terdiri dari komponen organik dan anorganik, komposisi utama

adalah mikrooganisme. Lebih dari 500 spesies bakteri ditemukan dalam plak dental.19

Awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak

(20)

lainnya.8,18-20 Mikroorganisme non-bakteri yang dijumpai dalam plak antara lain

spesies Mycoplasma, ragi, protozoa, dan virus. Mikroorganisme tersebut terdapat

dalam matriks interseluler, dan juga mengandung sedikit sel jaringan seperti sel-sel

epitel, makrofag, dan leuko sit.18,20

Matriks interseluler plak merupakan 20%-30% massa plak, terdiri dari

bahan organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus dan produk

bakteri. Bahan organiknya mencakup polisakarida, protein, glikoprotein dan lemak.

Komponen anorganik yang paling utama adalah kalsium dan fosfor, dan sejumlah

kecil mineral lain seperti natrium, kalium, dan fluor.9,18,20 Sumber bahan anorganik

plak supragingiva adalah saliva. Sebaliknya komponen anorganik plak subgingiva

berasal dari cairan sulkus yang merupakan transudat 18

2.1.2 Pembentukan Plak Dental

Plak umumnya dijumpai pada sepertiga gingiva permukaan gigi, karena

daerah tersebut tidak terganggu oleh gesekan makanan maupun jaringan.

Penumpukan plak lebih sering terjadi pada retakan, pit, dan fisur pada permukaan

gigi, dibawah restorasi yang mengemper, dan sekitar gigi yang erupsinya tidak

teratur.18

Lokasi dan laju pembentukan plak adalah bervariasi diantara individu.

Faktor yang mempengaruhi laju pembentukan plak adalah higiena oral, serta

faktor-faktor penjamu seperti diet, dan komposisi serta laju aliran saliva.18

Proses pembentukan plak dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu:

(21)

Pembentukan pelikel dental pada permukaan gigi merupakan fase awal

dari pembentukan plak. Pada tahap awal ini permukaan gigi atau restorasi akan

dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan cairan sulkus,

begitu juga dari produk sel bakteri dan pejamu, dan debris.18

Komponen khas pelikel pada berbagai daerah bervariasi komposisinya.

Pengamatan terhadap pelikel enamel baru terbentuk (dua jam) menunjukkan bahwa

komposisi asam aminonya berbeda dari komposisi saliva, hal ini berarti bahwa

pelikel dibentuk oleh adsorpsi makromolekul sekitar secara selektif.18

Pelikel merupakan suatu lapisan organik bebas bakteri dan terbentuk dalam

beberapa menit setelah permukaan gigi yang bersih berkontak dengan ludah dan pada

permukaan gigi dan berupa material stein yang terang apabila diwarnai dengan bahan

pewarna plak.20 Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, yang bertindak

sebagai pelumas permukaan dan mencegah desikasi (pengeringan jaringan).18 Selain

itu pelikel merupakan substrat tempat bakteri dari sekitarnya melekat. Selain itu,

pelikel bekerja seperti perekat bersisi dua, satu sisi melekat ke permukaan gigi,

sedangkan permukaan lainnya merupakan sisi yang melekatkan bakteri pada

permukaan gigi.19

b. Kolonisasi awal pada permukaan gigi

Dalam beberapa jam bakteri akan dijumpai pada pelikel dental.7 Bakteri yang

pertama-tama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel adalah didominasi

oleh mikroorganisme fakultatif gram positif, seperti Actinomices viscosus dan

(22)

Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel dental. Masa plak kemudian

mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat,

maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya

terjadi perubahan ekologis pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang

aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram positif menjadi lingkungan yang sangat

miskin oksigen dimana yang dominan adalah mikroorganisme anaerob

gram-negatif.18

c. Kolonisasi sekunder dan pematangan plak

Plak akan meningkat jumlahnya setelah kolonisasi awal permukaan gigi

melalui dua mekanisme terpisah, yaitu:20

• Multiplikasi dari bakteri yang telah melekat pada permukaan gigi

• Multiplikasi serta perlekatan lanjut bakteri yang ada dengan bakteri baru

Dalam tiga hari, Pengkoloni sekunder yang tidak turut sebagai pengkoloni

awal ke permukaaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia, Prevotella

loescheii, spesies Capnocyttophaga, Fusobakterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam

massa plak.Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke

bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi.18 Fase akhir pematangan plak pada

hari ke 7 ditandai dengan menurunnya jumlah bakteri gram positif dan meningkatnya

(23)

2.1.3 Plak dan karies gigi

Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

jaringan, mulai dari permukaan gigi hingga meluas kearah pulpa. Karies gigi

disebabkan oleh aktivitas metabolisme mikroorganisme, yang dapat mengakibatkan

terjadinya proses demineralisasi jaringan keras gigi.8,9,21

Karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktor yaitu adanya beberapa faktor

yang menjadi penyebab terbentuknya karies. Ada tiga faktor utama yang memegang

peranan yaitu faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan

rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet serta ditambah faktor waktu.21,22

Proses terjadinya karies dimulai dari enamel ditutupi oleh endapan pelikel

saliva, kemudian mikroorganisme melekat yang disebut plak, apabila ada

substrat/makanan berkarbohidrat lengket di plak disebut debris, mikroorganisme

meragi substrat sehingga menyebabkan pH plak turun menjadi 5 mengakibatkan

demineralisasi enamel. Bila hal ini berlangsung berulang-ulang dapat terjadi

karies.8,9,23

2.1.4 Plak dan penyakit periodontal

Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri yang terakumulasi dalam plak yang menyebabkan gingiva mengalami

peradangan. Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu gingivitis

dan periodontitis. Gingivitis adalah bentuk penyakit periodontal yang ringan,

biasanya gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah sedangkan

(24)

Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak mengumpul makin

banyak dan akan mengiritasi gingiva, dan berlanjut merusak jaringan penyangga yang

lebih dalam. Bila penyakit ini berlangsung terus maka tulang penyangga

lama-kelamaan menjadi goyang dan sampai pada akhirnya gigi yang terkena penyakit ini

akan tanggal sendiri tanpa pencabutan.8,24

2.2 Penyikatan Gigi pada Anak

Plak dapat disingkirkan secara mekanis maupun kemis. Salah satu cara

penyingkiran plak secara mekanis adalah dengan menyikat gigi. Tujuan menyikat gigi

adalah untuk menyingkirkan plak atau mencegah terjadinya pembentukan plak;

membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein, merangsang jaringan gingiva;

melapisi permukaan gigi dengan fluor.8

2.2.1 Sikat Gigi dan Pasta Gigi

Ada dua jenis sikat gigi yang sering digunakan, manual dan elektrik. Sikat

gigi manual adalah sikat gigi yang biasa digunakan sehari-hari dengan menggunakan

tangan.12,25 Sikat gigi manual terdiri atas kepala sikat (head), bulu sikat (bristle) dan

tangkai atau pegangannya (handle).8,26

Pemilihan sikat gigi tergantung pada kebutuhan setiap orang. Ukurannya

disesuaikan dengan besar mulut sehingga dapat dipergunakan untuk membersihkan

semua bagian mulut.7

Umumnya kepala sikat bervariasi, bentuknya ada yang segiempat, oval,

segitiga atau trapesium agar bisa disesuaikan dengan anatomi individu yang berbeda.

(25)

(lunak). Ukuran kepala sikat maupun kekerasan bulu sikat orang dewasa berbeda

dengan anak-anak1,7,17

Untuk anak-anak ukuran yang biasa digunakan ialah:7

a. Panjang tangkai : 13 cm

b. Panjang kepalanya : 2 cm

c. Lebar kepala : 0,6 cm

American Dental Assosiation (ADA) menganjurkan ukuran maksimal kepala sikat

gigi anak-anak 20x7mm.

Tangkai sikat gigi umumnya dibuat lurus. Walaupun sekarang ini terdapat

variasi pada tangkainya tetapi pemilihannya tergantung kepada selera per-individu,

asalkan fungsi pembersih dari sikat gigi tetap optimal.18

Pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersama sikat gigi untuk

membersihkan gigi. Pasta gigi di pasaran tersedia dalam bentuk tepung, pasta atau gel

dan semuanya dijual untuk kebutuhan terapeutik atau kosmetik.8

Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40%, air 20-40%,

pelembab (humectant) 20-40%, deterjen 1-2%, bahan pengikat (binding agent) 2%,

bahan penyegar ±2%, bahan pemanis ±2%, bahan terapeutik ±5%, dan pewarna <1%8

2.2.2 Metode menyikat gigi

Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan para ahli, dan

kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass,

(26)

empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar (rotasi), dan

bergetar (vibrasi).8,26

Disini akan dibahas teknik penyikatan gigi dengan metode horizontal dan Roll

a. Rolling

Teknik ini memungkinkan pembersihan gusi dan gigi tanpa menekan sulkus.

Bulu sikat diletakkan sejajar dan berlawanan dengan attached gingiva sedangkan

kepala sikat sejajar dataran oklusal.8,12

Bulu sikat dengan posisi mengarah ke akar gigi, sehingga sebagian bulu sikat

menekan gusi. Gusi menjadi berwarna pucat. Ujung bulu sikat digerakkan

perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan

gigi. Pada waktu bulu sikat melalui mahkota gigi kedudukannya hampir tegak lurus

dengan permukaan gigi. Permukaan mahkota gigi juga ikut disikat. Gerakan ini

diulangi 8-12 kali pada setiap daerah dengan sistematis agar tidak ada yang terlewat.

Cara penyikatan ini terutama bertujuan untuk pemijatan gusi, supaya kotoran dapat

keluar, dan untuk membersihkan daerah sela-sela gigi.8,12,24

Dengan teknik ini, daerah sepertiga gigi kemungkinan tidak tercakup dengan

sikat gigi tetapi menyentuh attached gingiva, oleh karena bila sikat gigi diletakkan

terlalu dalam ke vestibulum, maka kemungkinan dapat menyebabkan trauma pada

(27)

Gambar 1. Penyikatan gigi metode Roll Stoke

b. Horizontal

Teknik horizontal ini sangat dianjurkan sehingga paling banyak digunakan

orang. Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi. Kemudian sikat

gigi digerakkan maju-mundur 6-9 mm. Gigi anak-anak yang mempunyai bentuk

seperti lonceng (bell-shaped) paling efektif bila dibersihkan dengan menggunakan

teknik ini. 8,14 Metode horizontal untuk anak-anak, memberikan hasil yang baik. dan

memerlukan sedikit waktu dan merupakan suatu teknik sederhana.14

Gambar 2. Penyikatan gigi metode Horizontal

2.2.3 Waktu dan Frekuensi Menyikat Gigi

American Dental Assosiation (ADA) menyatakan bahwa pasien harus

(28)

dan sebelum tidur malam.8,27 Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila plak

disingkirkan setiap hari secara sempurna, maka tidak akan menimbulkan efek pada

rongga mulut.8

Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak sama, bergantung pada

beberapa faktor seperti kecendrungan seseorang terhadap plak dan debris. Hanya

setelah pasien berulang kali menyikat dan diawasi oleh tenaga profesional, maka baru

dapat ditentukan berapa kali sebaiknya orang tersebut menggosok gigi. Biasanya,

rerata lama menyikat gigi adalah kira-kira 1 menit1, walaupun demikian ada juga

yang melaporkan 2-2,5 menit.8,18 Penentuan waktu ini tidak bisa sama pada setiap

orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program kontrol plak8

2.3 Evaluasi Klinis Penyikatan Gigi

Bahan pewarna (disclosing agent) dapat digunakan untuk mengevaluasi

pembersihan gigi yang sudah dilakukan. Bahan pewarna yang biasa digunakan adalah

iodin, mercuroshrome, bahan pewarna makanan, bismark brown. Bahan pewarna ada

yang berbentuk cairan atau tablet. Keduanya bila digunakan oleh pasien dirumah,

dapat berguna sebagai evaluasi kontrol plak.8

2.4 Perkembangan Motorik Anak Umur 6-12 Tahun

Dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan, maka selama masa

pertengahan dan akhir anak-anak ini (usia 6- 12 tahun) perkembangan motorik

menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan awal masa

anak-anak. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan makin pandai meloncat. Anak

(29)

membongkok, melakukan bermacam-macam latihan senam serta aktivitas olah raga

berkembang pesat.28

Sejak usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan (visio motorik)

yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap juga

berkembang. Pada usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan ia lebih menyukai

pensil daripada krayon untuk melukis. Dari usia 8 hingga 10 tahun, tangan dapat

digunakan secara bebas, mudah dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang,

dimana anak sudah dapat menulis dengan baik. Ukuran huruf menjadi lebih kecil dan

lebih rapi. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak mulai memperlihatkan

keterampilan-keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang dewasa.

Mereka mulai memperlihatkan gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat,

yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan bermutu bagus atau memainkan

instrumen musik tertentu.28,29

Pada usia ini telah terlihat rasa tanggung jawab terhadap tugas sekolah dan

tugas dirumah. Perkembangan motorik kasar dan halus semakin menuju ke arah

kemajuan. Oleh karena itu anak lebih dapat diajarkan cara memelihara kesehatan gigi

dan mulut secara lebih rinci, sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab akan

kebersihan dirinya sendiri. Dalam hal ini orang tua memegang peranan di dalam

(30)

2.5 Kerangka Teori

SALIVA

GLIKOPROTEIN

PLAK GIGI

MENYIKAT GIGI MIKROORGANISME

PERIODONTAL KARIES

• Sikat gigi dan

pasta gigi

• Metode

menyikat gigi

• Waktu dan

frekuensi menyikat gigi Perkembangan dan kemampuan motorik

anak

Evaluasi penyikatan

gigi

(31)

2.6Kerangka Konsep

METODE PENYIKATAN GIGI

METODE ROLL METODE

HORIZONTAL

PLAK gerakan memutar mulai dari permukaan kunyah gigi belakang , gusi dan seluruh permukaan gigi, bulu sikat diletakkan pada area batas gigi dan gusi dengan posisi paralel dengan sumbu tegak gigi

menyikat permukaan gigi dengan gerakan kekanan dan kekiri secara berulang-ulang

? ?

ANAK UMUR 8 DAN 10 TAHUN

(32)

2.7 Hipotesa Penelitian

a. Ada perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 8 tahun dengan

penyikatan gigi metode roll dan horizontal

b. Ada perbedaan penurunan indeks plak pada anak umur 10 tahun dengan

penyikatan gigi metode roll dan horizontal

c. Ada perbedaan penurunan indeks plak pada metode roll dan horizontal

(33)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimental sederhana, yaitu pre and post test design. Dalam penelitian ini

dilakukan penyuluhan metode penyikatan gigi dengan metode Roll dan horizontal

pada anak usia 8 dan 10 tahun.

Pada kelompok umur 8 dan 10 tahun masing-masing dibagi menjadi dua

kelompok, kelompok pertama diintrusikan menyikat gigi dengan metode Roll dan

kelompok kedua dengan metode horizontal. Dilakukan pengukuran skor plak sebelum

dan sesudah penyikatan gigi dengan kedua metode tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah anak umur 8 dan 10 tahun dari Sekolah Dasar

060880 sebanyak 122 orang. Sampel penelitian ini dipilih dengan Simple Random

Sampling dan memenuhi kriteria inklusi.30

3.2.1 Kriteria inklusi

a) berusia 8 dan 10 tahun

b) keadaan kesehatan umum baik

c) Minimal 6 gigi insisivus dan 4 gigi molar tetap telah erupsi

(34)

3.2.2 Kriteria Eksklusi

a) anak yang menolak untuk diperiksa dan tidak koperatif

b) anak mengunakan kawat ortho fix

c) anak dengan gigi berjejal

3.2.3 Besar Sampel

Besar sampel penelitian ini didapat dengan menggunakan rumus:31

(t-1) x (r-1) ≥ 15

Dimana t = jumlah perlakuan

r = jumlah ulangan

Dalam penelitian ini akan diberikan perlakuan pada sampel yaitu penyikatan

gigi dengan metode roll dan horizontal pada kelompok umur 8 dan 10 tahun , t = 2

Jumlah pengulangan (n) tiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut:

(t-1) x (r-1) ≥ 15

(2-1) x (r-1) ≥ 15

(r-1) ≥ 15

r-1 ≥ 15

r ≥ 15+1

r ≥ 16

n = 20

Besar sampel penelitian pada masing-masing kelompok umur:

a. kelompok usia 8 tahun : 40 orang

(35)

menyikat gigi dengan metode horizontal : 20 orang

b. kelompok usia 10 tahun : 40 orang

menyikat gigi dengan metode Roll : 20 orang

menyikat gigi dengan metode horizontal : 20 orang

3.3 Variebel Penelitian

3.3.1 Variabel Bebas/ Perlakuan

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penyikatan gigi dengan metode

Roll dan horizontal

3.3.2 Variabel Tergantung/ Tercoba

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah skor indeks plak

3.3.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali pada penelitian ini adalah :

1. umur anak 8 dan 10 tahun

2. anak berada di sekolah yang sama

3. jenis sikat gigi yang digunakan

4. jenis pasta gigi yang digunakan

5. metode penyikatan gigi yang diajarkan

6. waktu penyikatan gigi

7. kontrol orang tua

3.3.4 Variabel Tak Terkendali

Variabel tak terkendali pada penelitian ini adalah:

1. Kemampuan anak dalam menerima instruksi

(36)

3.3.5 Hubungan Antar Variabel

Variabel eksperimental:

Metode penyikatan gigi

- metode Roll

- metode horizontal

Variabel tergantung:

Skor plak Variabel tidak terkendali

• Kemampuan anak dalam

menerima instruksi

• Kemampuan motoris

Variabel kendali

• umur anak

• anak berada di sekolah yang sama

• jenis sikat gigi yang digunakan

• jenis pasta gigi yang digunakan

• metode penyikatan gigi yang diajarkan

• waktu penyikatan gigi

(37)

3.4 Defenisi Operasional

a. Umur adalah ulang tahun terakhir dari anak

Umur anak yang diteliti adalah 8 dan 10 tahun

Umur 8 tahun = 8 tahun – 8 tahun 11 bulan

Umur 10 tahun = 10 tahun – 10 tahun 11 bulan

b. Metode penyikatan gigi adalah metode menyikat gigi Roll dengan gerakan

memutar mulai dari permukaan kunyah gigi belakang , gusi dan seluruh permukaan

gigi, bulu sikat diletakkan pada area batas gigi dan gusi dengan posisi paralel dengan

sumbu tegak gigi.

c. Metode menyikat gigi secara horizontal dilakukan dengan cara menyikat

permukaan gigi dengan gerakan kekanan dan kekiri secara berulang-ulang

d. Indeks Plak adalah angka yang menunjukkan jumlah total nilai plak gigi

yang diperiksa dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa.

e. Cara pemeriksaan klinis pada plak yang ditentukan berdasarkan indeks

plak modifikasi Turesky dari Quigley-Hein adalah sebagai berikut:32

1. digunakan bahan pewarna gigi (disclosing solution) untuk memeriksa plak

yang terbentuk pada mahkota gigi

(38)

3. kriteria penilaian:

Kode Kriteria

0 Tidak ada plak

1 Bercak-bercak plak yang terpisah-pisah pada servikal margin dan gigi

2 Lapisan tipis <1 mm dan plak disekeliling servik

3 Lapisan plak > 1mm tapi menutupi < 1/3 permukaan gigi

4 Lapisan plak menutupi antara 1/3-2/3 permukaan gigi

5 Lapisan plak menutupi > 2/3 permukaan gigi

Indeks plak =

Jumlah skor plak = (jumlah skor bukal dan lingual pada rahang atas) +

(Jumlah skor bukal dan lingual pada rahang bawah) Jumlah total skor

(39)

- gigi yang diperiksa minimal 10 gigi permanen yaitu 6 gigi insisivus dan 4 gigi

molar satu

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Penelitian dilakukan pada SDN 060880

b. Waktu melakukan penelitian lebih kurang 8 bulan

3.6 Alat dan Bahan Kerja

a) Alat:

• Sikat gigi

• Tiga serangkai

• Masker

• Sarung tangan

• Model gigi

• Gelas kumur

• Tissue

b) Bahan

• kapas

• dettol/ antiseptik

• Pasta gigi

(40)

3.7 Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada dua kali kunjungan untuk umur 8 tahun dan dua

kali kunjungan untuk umur 10 tahun. Kunjungan pertama pengajaran metode sikat

gigi, pertemuan kedua dilakukan pemeriksaan plak gigi sebelum dan sesudah

penyikatan gigi dengan metode yang telah diajarkan. Orang tua anak diberikan surat

yang berisikan cara menyikat gigi dengan metode Roll dan horizontal dan jadwal

sikat gigi anak, untuk mengontrol anak dalam menyikat gigi.

Sampel yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan umur 8 dan 10

tahun, kemudian masing masing kelompok umur dibagi menjadi dua kelimpok,

kelompok I mendapatkan pengajaran menyikat gigi dengan metode roll dan

kelompok II mendapatkan pengajaran menyikat gigi dengan metode horizontal.

Sebelum dilakukan penelitian, kalibrasi dilakukan pemeriksa untuk penyamaan

persepsi gambaran skor plak yang digunakan.

Langkah-langkah prosedur penelitian yang dilakukan pada kunjungan

pertama dan kedua adalah sebagai berikut:

a. Untuk anak umur 8 tahun

Kunjungan pertama:

1. Untuk anak umur 8 tahun dibagi dua kelompok, kelompok pertama diajarkan

penyikatan gigi dengan metode Roll dan kelompok kedua diajarkan

penyikatan gigi dengan metode horizontal.

2. Setelah diajarkan anak disuruh memperagakan metode menyikat yang

(41)

3. Anak diinstruksikan menyikat gigi dirumah selama tiga hari dengan metode

yang telah diajarkan sebelumnya untuk melatih motorik anak dalam menyikat

gigi

Kunjungan kedua

1. Kunjungan kedua dilakukan setelah tiga hari setelah kunjungan pertama

2. Persiapan alat dan bahan untuk penilaian indeks plak. Peralatan dan bahan

yang digunakan harus dalam keadaan bersih

3. Anak diminta duduk dikursi yang telah disediakan

4. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan klinis awal dengan menggunakan bahan

pewarna khusus (disclosing solution) pada sampel kemudian hasil

pemeriksaan dicatat sebagai indeks plak sebelum penyikatan gigi

5. Langkah selanjutnya anak diinstruksikan untuk menyikat gigi dengan metode

yang telah dilatih di rumah dengan hitungan gerakan menyikat gigi 8 kali

setiap regio gigi. Penyikatan gigi masih dalam arahan dan bimbingan peneliti

6. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan klinis akhir dengan menggunakan bahan

pewarna khusus (disclosing solution) untuk memeriksa plak yang masih

tersisa setelah dilakukan penyikatan gigi dan hasil pemeriksaan dicatat

sebagai indeks plak sesudah penyikatan gigi

(42)

3.8 Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi

dan dianalisis dengan menggunakan student t-test menggunakan software SPPS

(43)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Sampel berusia 8 tahun sebanyak 40 orang dan berusia 10 tahun sebanyak 40

orang. Kemudian masing-masing kelompok umur dibagi dua kelompok. Kelompok

pertama diberikan pengajaran menyikat gigi dengan metode Roll, kelompok kedua

diberikan pengajaran menyikat dengan metode horizontal kemudian sampel dilatih

menyikat gigi dengan metode yang telah diajarkan hingga benar. Setelah tiga hari

anak berlatih dirumah, anak diinstruksikan menyikat gigi dengan metode yang

dijarkan dengan arahan dan bimbingan. Kemudian dilakukan pengukuran skor plak

sebelum dan sesudah penyikatan gigi dengan metode tersebut.

4.1 Hasil Perhitungan Nilai Mean Indeks Plak Sebelum Penyikatan Gigi

Hasil penelitan menunjukkan rata-rata indeks plak sebelum penyikatan

gigi anak usia 8 tahun antara metode Roll dan horizontal terlihat tidak adanya

perbedaan yang bermakna (p>0,005), dan pada anak usia 10 tahun rata-rata indeks

plak sebelum penyikatan gigi antara metode Roll dan horizontal juga tidak terlihat

(44)

Tabel 1. Rata-rata indeks plak sebelum penyikatan gigi pada kelompok umur 8 dan 10 tahun

Umur Metode N

Indeks plak sebelum

penyikatan gigi P

X ± SD

4.2 Hasil pengukuran indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan gigi

Hasil analisis statistik dengan uji t berpasangan, indeks plak sebelum dan

sesudah penyikatan gigi pada anak 8 tahun pada metode Roll menunjukkan perbedaan

yang bermakna (p<0,05) demikian juga pada metode horizontal indeks plak sebelum

dan sesudah penyikatan gigi menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05).

Pada anak umur 10 tahun dengan metode Roll menunjukkan perbedaan yang

bermakna (p<0,05) demikian juga pada metode horizontal, indeks plak sebelum dan

(45)

Tabel 2. Hasil pengukuran indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan gigi pada

* Terdapat perbedaan yang bermakna pada p<0,05

4.3 Hasil pengukuran penurunan rata-rata indeks plak pada anak

umur 8 dan 10 tahun antara metode roll dan horizontal

Hasil analisis secara statistik dengan uji-t tidak berpasangan menunjukkan

adanya perbedaan yang bermakna pada p=0,0001 antara metode roll dan horizontal

anak usia 8 dan 10 tahun (table 3) penurunan indeks plak lebih besar pada metode

horizontal dari pada metode roll.

Tabel 3. Penurunan rata-rata indeks plak pada anak umur 8 dan 10 tahun dengan metode roll dan horizontal

Umur Metode N

Penurunan indeks plak

P

(46)

4.4 Hasil perhitungan penurunan rata-rata indeks plak pada metode

Roll dan horizontal antara anak umur 8 dan 10 tahun

Hasil analisis secara statistik dengan uji-t tidak berpasangan menunjukkan

adanya perbedaan penurunan indeks plak antara anak usia 8 dan 10 tahun yang

menyikat gigi dengan metode Roll dan horizontal dan terlihat adanya perbedaan yang

bermakna (p<0,05).

Tabel 4. Penurunan rata-rata indeks plak pada metode Roll dan horizontal antara anak umur 8 dan 10 tahun

Metode Umur N

Penurunan indeks plak

P

(47)

BAB 5

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan pemeriksaan indeks plak sebelum dan

sesudah penyikatan gigi dengan metode Roll dan horizontal pada anak usia 8 dan 10

tahun sebanyak 80 orang di SDN 060880 Medan. Pemeriksaan indeks plak sebelum

dan sesudah penyikatan gigi dilakukan tiga hari setelah anak diberikan penyuluhan

metode penyikatan gigi, agar anak dapat melatih motoriknya untuk menyikat gigi

sesuai dengan metode yang diajarkan

Hasil penelitian pada tabel 1 memperlihatkan rata-rata indeks plak awal

dilihat dari kelompok umur 8 dan 10 tahun, terlihat tidak adanya perbedaan yang

bermakna (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa populasi yang homogen,

mempunyai indeks plak awal yang sama.

Hasil analisis dengan uji t berpasangan pada tabel 2 menunjukkan adanya

perbedaan yang bermakna antara rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah

penyikatan gigi baik pada metode Roll maupun metode horizontal pada anak umur 8

dan 10 tahun (p<0,05). Sehingga dapat dikatakan kedua metode tersebut dapat

menghilangkan plak dengan efektif, baik pada anak umur 8 tahun maupun 10 tahun

Hasil analisis dengan uji-t tidak berpasangan pada tabel 3, anak umur 8

tahun menunjukkan penurunan indeks plak pada pada metode horizontal sebesar

2,61dengan standar deviasi 0,46 lebih besar daripada penurunan indeks plak rata-rata

(48)

Kedua metode ini menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Demikian juga

pada anak umur 10 tahun, penurunan indek plak rata-rata pada penyikatan gigi

metode horizontal sebesar 2,93 dengan standar deiasi 0,44 lebih besar daripada

penurunan indeks plak rata-rata pada penyikatan gigi dengan metode Roll sebesar

2.29 dengan standar deviasi 0,40. Kedua metode ini pada usia 10 tahun juga

menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Ini sesuai dengan hasil penelitian

Anaise dan pendapat Tan HH yang menunjukkan bahwa teknik horizontal dianggap

sebagai teknik tebaik untuk menghilangkan plak dan mudah ditiru atau dipelajari oleh

anak.13,14 Dan satu cara menyikat gigi yang diusulkan pada kegiatan UKGS adalah

menyikat gigi secara horizontal dengan gerakan pendek-pendek sepanjang tepi gusi,

sehingga anak-anak mudah melakukannya.15

Perbedaan penurunan indeks plak pada penyikatan gigi metode

horizonatal lebih besar daripada metode Roll, karena pada metode horizontal , sikat

ditempatkan secara horizontal pada permukaan bukal dan lingual, kemudian

digerakkan kebelakang dan kedepan dengan gerakan menggosok. Metode ini

sederhana, mudah ditiru dan dilatih pada anak. Berbeda dengan metode Roll , teknik

ini meletakkan sikat gigi pada daerah rahang dengan bulu sikat yang terletak pada

mukosa alveolar, menghadap keluar dari permukaan oklusal. Sisi-sisi sikat menekan

attach gingival dan daerah sulkus, kemudian bulu sikat diputar melewati gingival

kearah oklusal dengan tetap mempertahankan sisi sikat menyapu daerah embrasure,

apabila daerah bukal telah disikat, penyikatan dapat dilanjutkan kedaerah lingual dan

diulangi untuk seluruh rahang. Selanjutnya permukaan oklusal disikat dengan

(49)

Penyikatan gigi dengan metode Roll lebih sulit daripada metode horizontal

dalam pelaksanaannya. Karena itu anak umur 8 dan 10 tahun lebih dapat

membersihkan plak dengan metode yang lebih mudah yaitu metode horizontal

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Natalia Ekaputri dan Sri Lestari yang menunjukkan penurunan indeks plak pada

teknik Roll lebih besar dibandingkan teknik horizontal.16 Perbedaan ini dapat

disebabkan karena perbedaan umur anak yang dijadikan sampel penelitian, pada

penelitian sebelumnya sampel yang diambil berusia 12-14 tahun. Kemampuan

motorik dan intelektual anak umur 12-14 tahun lebih baik daripada anak umur 8 dan

10 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan metode menyikat gigi dapat berpengaruh

terhadap penyingkiran plak,. Oleh karena itu pemilihan metode menyikat gigi perlu

diketahui oleh anak dan orang tua, sehingga dengan pemilihan metode yang tepat

hasil penyingkiran plak dapat lebih optimal.

Hasil analisis dengan uji-t pada tabel 4 menunjukkan pada teknik Roll

penurunan indeks plak umur 10 tahun sebesar 2,29 dengan standar deviasi 0,40 lebih

besar dibandingkan penurunan indeks plak pada anak umur 8 tahun, sebesar 1,43

dengan standar deviasi 0,28, dan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05).

Demikian juga pada teknik horizontal, penurunan plak pada anak usia 10 tahun

sebesar 2,93 dengan standar deviasi 0,44 lebih besar dibandingkan penurunan plak

pada anak usia 8 tahun sebesar 2,61 dengan standar deviasi 0,46, dan juga

(50)

Penurunan indeks plak anak usia 10 tahun lebih besar dibandingkan pada

anak usia 8 tahun pada metode Roll maupun horizontal kemungkinan disebabkan oleh

perbedaan kemampuan motorik anak yang berbeda. Ini didukung oleh penelitian

John H. Unkel dkk menyatakan umur kronologis merupakan prediktor yang beralasan

untuk kemampuan menyikat gigi. Pada anak usia lebih muda dari umur 10 tahun,

kurang memiliki kemampuan keterampilan fisik untuk menyikat gigi. Keterampilan

menyikat gigi lebih baik pada anak mendekati dewasa sekitar umur 10 tahun.17 Pada

penelitian ini anak umur 10 tahun memiliki keterampilam fisik yang lebih baik

dibandingkan anak umur 8 tahun.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan selain metode menyikat gigi dapat

berpengaruh terhadap penyingkiran plak, faktor usia juga sangat berpengaruh

terhadap kemempuan anak dan penyikatan gigi, semakin meningkat umur anak

semakin baik kemampuan motoriknya dan semakin baik pula gerakan dalam

penyikatan gigi. Oleh karena itu pemilihan metode menyikat gigi perlu diketahui,

sesuai dengan kemampuan motorik dan umur anak sehingga dengan pemilihan

metode yang tepat hasil penyingkiran plak dapat lebih optimal. Dengan demikian

(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian perbedaan efektifitas menyikat gigi dengan

metode roll dan horizontal tehadap pengurangan plak anak usia 8 an 10 tahun di

Sekolah Dasar Negeri 060880 Medan disimpulkan bahwa:

1. Adanya perbedaan yang bermakna antara menyikat gigi dengan

metode roll dan horizontal terhadap penurunan indeks plak pada anak usia 8 tahun,

penurunan rata-rata indeks plak pada metode horizontal lebih besar dari dibandingkan

pada metode roll

2. Adanya perbedaan yang bermakna antara menyikat gigi dengan

metode roll dan horizontal terhadap penurunan indeks plak pada anak usia 10 tahun,

penurunan rata-rata indeks plak pada metode horizontal lebih besar dari dibandingkan

pada metode roll

3. Adanya perbedaan yang bermakna antara anak umur 8 dan 10 tahun

terhadap penurunan indeks plak baik pada penyikatan gigi dengan metode roll

maupun horizontal. Penurunan rata-rata indeks plak pada anak usia 10 tahun lebih

(52)

6.2 Saran

1. Hasil penelitian ini didapati metode yang dapat menurunkan indeks

plak paling besar pada anak umur 8 dan 10 tahun adalah metode horizontal,

kemungkinan hasil ini masih depengaruhi oleh kebiasaan anak yang menyikat gigi

dengan metode horizontal. Disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu

penyuluhan yang lebih lama dan kontrol yang ketat oleh peneliti pada anak sehingga

anak bisa melatih gerakan menyikat gigi dengan metode roll dengan benar.

2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan melakukan penyuluhan yang

berulang agar dapat mengetahui perbedaan efektifitas penurunan plak setelah

penyuluhan metode penyikatan gigi yang berulang.

3. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas metode

penyikatan gigi dengan metode yang lain, agar dapat melihat metode penyikatan gigi

(53)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anita S., Liliwati. Pengaruh frekuensi menyikat gigi terhadap tingkat kebersihan

gigi dan mulut siswa-siswi sekolah dasar negeri di Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Propinsi Kalimantan Timur. Dentika Dent J 2005;

10(1):22.

2. Situmorang N. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas

hidup. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap USU 2005 :3-4.

3. Riyanti E. Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi anak sejak dini. Seminar

sehari kesehatan psikologi anak,2005.

4. Zatnika I. 89% Anak menderita penyakit gigi dan mulut.

2009).

5. Dwiati L. Pengaruh model pencegahan karies gigi dan gingivitis terhadap status

kesehatan gigi anak sekolah dan efisiensi sumber daya program UKGS di Provinsi DKI Jakarta tahun 2002.

Agustus 2009)

6. Octiara E., Rosnawi Y. Karies gigi, oral higiene dan kebiasaan membersihkan

gigi pada anak-anak panti Karya Pungai di Binjai. Dentika Dental J

2001;6(1):18-23.

7. Situmorang N. Perilaku pencarian pengobatan dan pemeliharaan kesehatan gigi

pengunjung poliklinik gigi puskesmas di dua kecamatan Kota Medan. Dentika

(54)

8. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat. Medan: USU Press, 2008:

5-6, 28-29, 74-81.

9. Panjaitan M. Etiologi karies gigi dan penyakit periodontal.Medan:USU

Press,1997:3-2,14-21

10.Farani W, Sudarso ISR. Pengaruh perbedaan menyikat gigi dengan metode

horizontal dan vertikal terhadap pengurangan plak pada anak perempuan usia 12 tahun. Dentika Dent J 2008;13(2):108-111

11.Riyanti E, Chemiawan E, Rizalda RA. Hubungan pendidikan penyikatan gigi

dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Imam Bukhari. Bandung, 2005:1-8

12.Forrest J.O. Pencegahan penyakit mulut.Alih bahasa. Lilian Yuwono.

Hipokrates,1993:

13.McDonal. R.E. dan Avery.D.R . Dentistry for the Child and Adolescent. 8th ed. St

Louis : Mosby, 2004: 239-48

14.Tan HH. Ilmu kedoktern gigi pencegahan. Alih Bahasa. Sutatmi Suryo.

Yokyakarta: Gajah Mada University Press, 1993:275-298

15.Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah,

Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 1996

16.Ekaputri N, Lesteri S. Perbedaan efektivitas penyikatan gigi antara teknik Roll

dan horizontal scubbing terhadap penyingkiran plak. MI Kedokteran gigi 2003;

18 (53): 93-7

17.Unkel JH, dkk. Toothbrushing ability is related to age in children. Journal of

(55)

18.Daliemunthe SN. Pengantar Periodonsia. Medan: USU Press, 2008: 108-111

19.Gerhrig-Nield JS. Dental plaque biofilms.

(31 Oktober 2009)

20.Haake SK. Microbiology of dental plaque.

2009)

21.Tarigan Rasinta. Karies gigi. Hipokrates, Jakarta.1999:1-36

22.Wikipedia the free encyclopedia. Dental caries.

23.Angela A. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Dent J

2005; 38 (3): 130-134

24.Pratiwi dona. Gigi sehat dan cantik. Jakarta: Kompas, 2009:67-8

25.Daliemunthe SN. Terapi Periodontal. Medan: USU Press, 2006: 170-171

26.Perry DA. Plaque control for periodontal patient. In: Newman MG, Takei HH,

Carranza FA. Clinical Periodontology, 9th ed. Phila-delphia: WB Saunders

Co,2002: 654

27.Ariningrum R. Beberapa cara menjaga kebersihan gigi dan mulut. Cermin dunia

kedokteran 2000; (126): 45-51

28.Anomim. Perkembangan anak (Perkembangan Fisik, Perkembangan Motorik,

Perkembangan Kognitif, Perkembangan Psikososial)

29.Desmita, Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung

(56)

30.Praktiknya AW. Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008: 70, 129-132

31.Hanafiah KA. Rancangan percobaan teori dan aplikasi. Edisi ketiga. Jakarta: PT

Rja Grafindo Persada, 2003: 9-10

32.WHO. Quigley Hein index.

(57)

Lampiran 1

Informasi Kepada Orang Tua/Wali Subjek Penelitian

Kepada Yth,

Bapak/ Ibu/ Sdr ………..

OrangTua / Wali Ananda ………...

SD……….... Kelas: ………...

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak /Ibu /Sdr dapat mengijinkan ananda

………. untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian Kami yang berjudul:

Perbedaan Efektifitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal

Terhadap Pengurangan Plak Anak Usia 8 dan 10 Tahun di Sekolah Dasar

Negeri 060880 Medan

Dengan tujuan :

Mengajarkan penyikatan gigi dengan metode roll dan horizontal dan memeriksa

indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan gigi

Dalam penelitian tersebut kepada anak anda akan dilakukan:

1. Memberikan pengajaran penyikatan gigi

2. Anak anda akan diminta untuk menyikat gigi dirumah dengan metode yang

telah diajarkan

3. pemeriksaan indeks plak sebelum penyikatan gigi

4. anak anda akan diminta untuk menyikat gigi

5. pemeriksaan indeks plak sesudah penyikatan gigi

(58)

Adapun ketidaknyamanan yang akan dialami dalam prosedur penelitian ini yaitu:

Anak anda akan diberikan zat pewarna plak untuk melihat plak sebelum dan sesudah

penyikatan gigi, karena diperlukan untuk melihat apakah penyikatan gigi yang sudah

dilakukan sudah bersih dari plak. Pewarna plak akan hilang setelah dilakukan

penyikatan gigi yang bersiah

Namun keuntungan menjadi subjek penelitian adalah:

Anak anda akan diajarkan metode penyikatan gigi, ini sangat berguna untuk

menambah ilmu dan pembentukan prilaku positif yang dapat menjadi kebiasaan

sehari-hari dan meningkatkan kemampuan menyikat gigi yang baik dan benar dalam

pemeliharaan gigi dan mulut. Dan untuk pengajaran serta alat dan bahan yang

diperlukan untuk menyikat gigi nantinya tidak dikenakan biaya apapun

Jika Bapak/ Ibu/ Sdr bersedia, surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian

harap ditandatangani dan dikirim kembali kepada :

Wali kelas: ...

Perlu Bapak/ Ibu/ Sdr ketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan

Bapak/ Ibu/ Sdr dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama

penelitian berlangsung.

Mudah-mudahan keterangan saya diatas dapat dimengerti dan atas kesediaan ananda

dari Bapak/ Ibu/ Sdr untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima

kasih

Medan,...

Peneliti

(59)

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Setelah membaca semua keterangan tentang risiko, keuntungan, danhak-hak

saya/ anak saya sebagai subjek penelitian yang berjudul:

Perbedaan Efektifitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal

Terhadap Pengurangan Plak Anak Usia 8 dan 10 Tahun di Sekolah Dasar

Negeri 060880 Medan

Saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedia mengizinkan anak saya

berpartisipasi dalam penelitian ini oleh peneliti Ayu sebagai mahasiswa FKG USU,

dengan catatan apabila suatu ketika merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak

membatalkan persetujuan ini.

Medan, ...2010

Tanda tangan,

(...)

Orang tua ananda ...

Alamat : ...

(60)

Lampiran 2

LEMBAR PEMERIKSAAN

KEADAAN GIGI GELIGI DI DALAM ROGGA MULUT

Tanggal Pemeriksaan :

Nama Lengkap Anak :

Jenis kelamin :

Tanggal Lahir/Umur :

Kelas :

Metode penyikatan gigi :

Kode Kriteria

0 Tidak ada plak

1 Bercak-bercak plak yang terpisah-pisah pada servikal margin dan gigi

2 Lapisan tipis <1 mm dan plak disekeliling servik

3 Lapisan plak > 1mm tapi menutupi < 1/3 permukaan gigi

4 Lapisan plak menutupi antara 1/3-2/3 permukaan gigi

(61)

PEMERIKSAAN INDEKS PLAK AWAL

RA BUKAL LINGUAL RB BUKAL LINGUAL

16 36

12 32

11 31

21 41

22 42

26 46

TOTAL TOTAL

Jumlah skor plak = (jumlah skor bukal dan lingual pada rahang atas) + (Jumlah skor

bukal dan lingual pada rahang bawah)

Indeks plak =

Total Skor plak = ………

Indeks plak = ... Jumlah total skor

(62)

PEMERIKSAAN INDEKS PLAK AKHIR

RA BUKAL LINGUAL RB BUKAL LINGUAL

16 36

12

11 31

21 41

22

26 46

TOTAL TOTAL

Jumlah skor plak = (jumlah skor bukal dan lingual pada rahang atas) + (Jumlah skor

bukal dan lingual pada rahang bawah)

Indeks plak =

Total Skor plak = ………

Indeks plak = ... Jumlah total skor

(63)

Lampiran 3

LEMBAR KONTROL ORANG TUA

Nama Lengkap Anak :

Jenis kelamin :

Tanggal Lahir/Umur :

Kelas :

Mtode penyikatan gigi :

Jadwal penyikatan gigi anak

HARI PAGI MALAM

1

2

3

*Mohon diberi tanda (√) apabila anak telah selesai menyikat gigi dengan metode

yang diajarkan pada anak

(64)

1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, banyaknya pasta gigi sebasar sebutir kacang tanah

2. kumur-kumurlah sebelum menyikat

gigi

3. sikatlah semua permukaan gigi atas dan bawah

dengan gerakan maju mundur dan pendek-pendek/ atas bawah selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan gigi

4. sikatlah permukaan gigi

yang menghadap langit-langit/ lidah

5. sikatlah permukaan gigi yang menghadap

pipi dan bibir

6. sikatlah permukaan gigi yang dipakai untuk mengunyah

7. setelah semua permukaan gigiselesai

disikat, kumur-kumurlah

8. bersihkan sikat gigi dengan air dan

simpanlahsikat gigi tegak, dengan posisi

(65)

1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, banyaknya pasta gigi sebasar sebutir kacang tanah

3. kumur-kumurlah sebelum menyikat gigi

2. sikatlah semua permukaan gigi atas dan

bawah dengan gerakan menyapu dari leher gigi ke permukaan gigi selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan gigi

4. sikatlah permukaan gigi yang

menghadap pipi dan bibir

5. sikatlah permukaan gigi yang

menghadap langit-langit/ lidah

6. sikatlah permukaan gigi yang

dipakai untuk mengunyah

7 setelah semua permukaan gigi

selesai disikat, kumur-kumurlah

8. bersihkan sikat gigi dengan air dan

(66)

Lampiran 4

Indeks plak anak usia 8 tahun sesudah dan sebelum penyikatan gigi dengan metode Roll dan Horizontal

NO METODE ROLL METODE HORIZONTAL

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 4,9 3,05 4,9 2,1

2 3,25 2,05 4,95 1,6

3 3,85 2,6 4,9 2,3

4 3,25 2,25 3,9 1,55

5 4,9 3,45 3,55 1,6

6 3,35 2,25 4,4 1,9

7 5 3,15 3,8 1,7

8 4,3 2,8 3,75 1,05

9 4,1 2,5 4,85 1,6

10 3,85 2,8 4,5 0,8

11 4,9 3,05 4,2 1,55

12 3,4 2,0 3,05 0,75

13 3,8 2,45 3,65 1,6

14 3,1 1,35 4,55 1,35

15 4,6 3,25 4,05 1,45

16 3,4 1,95 3,85 1,25

17 3,6 2,4 3,7 1

18 5 3,25 3,8 1,45

19 2,6 1,45 3,5 1,3

(67)

Indeks plak anak usia 10 tahun sesudah dan sebelum penyikatan gigi dengan metode Roll dan Horizontal

NO METODE ROLL METODE HORIZONTAL

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 3,5 0,95 4,2 1,4

2 4,15 2,4 4 1,05

3 3,9 1,15 4 1,15

4 4,1 1,8 8,8 1,05

5 4,8 2,8 4,5 1,85

6 4,45 2,05 4 1,45

7 3,8 1 3,55 1,05

8 5 3,15 4 1,05

9 4,65 2,3 4,6 1,1

10 3,6 1,8 4,45 0,8

11 4,3 1,75 4,1 0,7

12 3,7 0,95 4,35 0,85

13 3,9 2,1 4 1,25

14 4,15 2,5 3,9 0,95

15 3,75 2,15 3,85 1,95

16 4,1 1,3 3,9 1,15

17 3,6 0,8 3,9 1,9

18 4,2 2,05 4,55 0,9

19 4,7 2,9 4.3 1,25

(68)

Independent Samples Test

8.972 .005 -.999 38 .324 -.18750 .18777 -.56762 .19262

-.999 29.955 .326 -.18750 .18777 -.57100 .19600

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed indeks plak sebelum

penyikatan gigi

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean t-test for Equality of Means

Independent Samples Test

9.438 .004 -.018 38 .985 -.00250 .13618 -.27818 .27318

-.018 28.452 .985 -.00250 .13618 -.28125 .27625

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed indeks plak sebelum

penyikatan gigi

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean t-test for Equality of Means

Lampiran 5

T-Test indeks plak sebelum penyikatan gigi metode Roll

Group Statistics

20 3.9650 .73163 .16360 20 4.1525 .41214 .09216 umur

8 10 indeks plak sebelum penyikatan gigi

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

T-Test indeks plak sebelum penyikatan gigi pada metode

horizontal

Group Statistics

20 4.0950 .54117 .12101 20 4.0975 .27932 .06246 umur

8 10 indeks plak sebelum penyikatan gigi

N Mean Std. Deviation

(69)

Independent Samples Test

2.599 .115 -.639 38 .527 -.13000 .20349 -.54194 .28194

-.639 35.001 .527 -.13000 .20349 -.54310 .28310

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed indeks plak sebelum

penyikatan gigi

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean t-test for Equality of Means

Independent Samples Test

1.899 .176 .494 38 .624 .05500 .11133 -.17037 .28037

.494 33.413 .625 .05500 .11133 -.17139 .28139

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed indeks plak sebelum

penyikatan gigi

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean t-test for Equality of Means

T-Test indeks plak sebelum penyikatan gigi umur 8 thn

Group Statistics

20 3.9650 .73163 .16360 20 4.0950 .54117 .12101 metoda

roll horizontal indeks plak sebelum

penyikatan gigi

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

T-Test indeks plak sebelum penyikatan gigi umur 10 thn

Group Statistics

20 4.1525 .41214 .09216 20 4.0975 .27932 .06246 metoda

roll horizontal indeks plak sebelum

penyikatan gigi

N Mean Std. Deviation

(70)

Independent Samples Test

.294 .591 3.392 38 .002 .66750 .19676 .26918 1.06582

3.392 37.546 .002 .66750 .19676 .26902 1.06598

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed indeks plak setelah

penyikatan gigi

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean t-test for Equality of Means

Independent Samples Test

.037 .849 2.622 38 .013 .32250 .12301 .07348 .57152

2.622 37.962 .013 .32250 .12301 .07347 .57153

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed indeks plak setelah

penyikatan gigi

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean t-test for Equality of Means

T-Test indeks plak setelah menyikat gigi metode Roll

Group Statistics

20 2.5300 .58701 .13126 20 1.8625 .65552 .14658 umur

8 10 indeks plak setelah penyikatan gigi

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

T-Test indeks plak sesudah penyikatan gigi metode horizontal

Group Statistics

20 1.4850 .39507 .08834 20 1.1625 .38281 .08560 umur

8 10 indeks plak setelah penyikatan gigi

N Mean Std. Deviation

Gambar

Gambar 1. Penyikatan gigi metode Roll Stoke
Tabel 1. Rata-rata indeks plak sebelum  penyikatan gigi pada kelompok umur 8 dan 10 tahun
Tabel 2. Hasil pengukuran indeks plak sebelum dan sesudah penyikatan gigi pada anak umur 8 dan 10 tahun
Tabel 4. Penurunan rata-rata indeks plak pada metode Roll dan horizontal antara anak umur 8 dan 10 tahun

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menggunakan Parental Toothbrush dan Sikat Gigi Biasa pada Anak Retardasi Mental – Ardita Dyna Permata –

formulir pemeriksaan meliputi nama, umur, jenis kelamin dan tanggal pemeriksaan. c) Selanjutnya dilakukan pemeriksaan klinis awal dengan menggunakan bahan pewarna khusus

menyikat gigi yang benar dan efektif. b) Siswa di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Sukoharjo dapat menerapkan. cara menyikat gigi yang paling efektif untuk menurunkan

Perbedaan efektivitas menyikat gigi antara metode bass dan metode roll terhadap plak gigi di sdit muhammadiyah al-kautsar sukoharjo.. Surakarta:

Anak–anak sebaiknya diajarkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut berdasarkan perkembangan psikologi mereka dengan melakukan metode sikat gigi yang sesederhana mungkin

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Perbandingan Rata-rata Lebar Kepala, Panjang Kepala, Tinggi Kepala dan Indeks Sefalik Vertikal, Transversal dan Horizontal Berdasarkan

Rerata penurunan akumulasi plak gigi pada kelompok perlakuan berkumur larutan teh hijau lebih kecil dari pada kelompok kontrol yang berkumur dengan

Volume 1 No 2, Juli 2020 ISSN: 2721-2033 PENGARUH MENYIKAT GIGI TEKNIK HORIZONTAL TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK TUNANETRA Aan Kusmana1 1Jurusan Kesehatan Gigi