DAFTAR PUSTAKA
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2004. Sutarno, NS. Perpustakaan Dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto, 2004. Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2004. Philip, Eva. Membina Perpustakaan. Jakarta : PDII - LIPI, 1999.
Rudiyono, Pengadaan Bahan pustaka Monograf Di Perpustakaan Universitas
Gadjah Mada.
Yulia, Yuyu. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka, 2006.
Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,2000.
Sjahrial-Pamuntjak, Rusiana. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Djambatan, 2000.
Massofa, Pengadaan Bahan Pustaka.
Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan, 2004.
Soetminah. Perpustakaan Pustakawan dan Kepustakawanan . Yogyakarta : Kanisius, 1992.
Indonesia, Perpustakaan Nasional RI.1999. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Proyek Pengembangan
Sistem Nasional Perpustakaan.
BAB III
PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
3.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Pancur Batu
3.1.1
SMA Negeri 1 Pancur Batu merupakan sekolah Negeri yang betempat di Jln Jamin Ginting.
SMA Negeri 1 Pancur Batu merupakan sebuah yayasan yang dibimbing oleh Ibu-Ibu yang
berpengalaman dibidang pendidikan. "Turut serta membantu Pemerintah dalam bidang pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa".
Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu
Adapun Visi, Misi dan Fungsi PerpustakaanSMA Negeri 1 Pancur Batu adalah sebagai
a. berikut:
Visi
b.
Visi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah turut serta mendapat kehidupan bangsa
bersama-sama lembaga induk menggali sumber-sumber ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat,
serta menjadikan SMA Negeri 1 Pancur Batu sebagai sekolah unggul dalam prestasi, menguasai
IPTEK dan memiliki IMTAQ (iman dan taqwa)
Misi
3.1.2
Misi dari Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah menciptakan lembaga yang dapat
memajukan pendidikan siswa yang mandiri, aktif dan prima. Serta menyelenggarakan pendidikan
yang membekali skill.
Waktu Pelayanan Perpustakaan.
Waktu pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah sebagai
berikut :
Senin- Kamis : Pukul 07.30 s/d 14.00 Wib
Jumat : Pukul 07.30 s/d 11.30 Wib
Sabtu : Pukul 07.30 s/d 14.00 Wib
3.1.3 Struktur Oganisasi
Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan secara efektif dan rasional.
Pembentukan organisasi dan pembagian tugas merupakan unsur utama dan alat utama untuk mencapai
control yang baik. Pengorganisasian berarti menentukan bagian-bagian mana yang diperlukan untuk
mencapai suatu hasil dan menentukan kerja sama yang sesuai antara bagian.
Stuktur organisasi adalah rangka atau bagian yang menunjukan tugas untuk mancapai tujuan organisasi,
yang harus dilakukan dan batas-batas kekuasaan yang ada padanya.
Adapun struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah sebagai berikut:
Struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu
Gambar 1
3.1.5 Anggaran
Salah satu syarat yang diperlukan dalam penyelenggaraan perpustakaan adalah tersedianya
dana. Jumlah dana yang memadai harus disediakan agar perpustakaan mampu menunjang kurikulum,
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi dengan baik. Tanpa dana
yang memadai, maka suatu perpustakaan tidak akan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaannya.
3.1.6
Anggaran pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu tidak disebutkan secara rinci atau
dirahasiakan. Karena perpustakaan tidak menyebutkan besarnya anggaran pengadaan koleksi, peralatan,
dan anggaran lainnya maka anggaran perpustakaan selain diperoleh melalui yayasan, juga diperoleh dari
setiap penerimaan mahasiswa baru.
Peraturan Perpustakaan
Adapun peraturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung yang akan memasuki Perpustakaan
SMA Negeri 1 Pancur Batu yaitu :
(1)
Peraturan untuk pengunjung Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu dibuat dalam bentuk
himbauan seperti berikut:
(2)
Masukkan baju anda bila memasuki ruang Perpustakaan.
(3)
Dilarang memakai topi, jeket di ruang perpustakaan.
(4)
Jangan tinggalkan barang berharga anda di rak penitipan barang seperti dompet, HP, dan lain-lain.
(5)
isilah daftar pengunjung bila anda memasuki ruangan perpustakaan.
(6)
Mohon tidak berisik di ruangan ini.
(7)
Tidak dibenarkan merokok dan membawa senjata tajam ke ruangan perpustakaan.
(8)
Tidak dibenarkan membawa makanan dan minuman ke ruangan perpustakaan.
(9)
Harap dikumpulkan bahan pustaka yang telah anda baca pada meja penitipan dan tidak dibenarkan
mengembalikan ke rak semula.
(10)
Rapikan kursi baca bila anda hendak meninggalkan ruangan perpustakaan.
(11)
Bila anda ketahuan merusak (mengoyak, mencoret) atau mencuri bahan pustaka, maka anda akan
diberikan sanksi (Peraturan Perpustakaan No. 008/14/UPT.P/2003 point N).
Bila anda butuh bantuan informasi mengenai bahan pustaka hubungi bagian pelayanan
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa peraturan yang telah ditetapkan oleh
Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu sudah baik. Dengan adanya peraturan-peraturan
perpustakaan, maka dapat menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna perpustakaan.
3.1.7 Koleksi Perpustakaan.
Koleksi perpustakaan harusnya relevan dengan program pendidikannya. Selain itu koleksi
perpustakaan hendaknya selalu mutakhir, untuk itu perpustakaan harus mengadakan dan
memperbaharui koleksi perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengadaan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan ditentukan oleh jumlah mata pelajaran, kelas,
dan jumlah pengguna. Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu terdiri dari : buku fiksi, jurnal,
majalah, surat kabar, karya ilmiah, dan lain-lain. Jumlah koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur
Batu hingga tahun 2011 ± 850 judul dengan ± 1.000 eksemplar. Jumlah koleksi tersebut mencakup
bidang agama, matematika, ekonomi, teknik, komputer, dan buku fiksi. Jumlah anggota perpustakaan
yang aktif adalah 650 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi buku teks yang dimiliki
Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu sudah memadai.
Adapun jenis koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah
sebagai berikut :
1.Buku Teks.
Merupakan buku yang dianjurkan bagi siswa maupun guru untuk membantu proses belajar
mengajar.
Koleksi Umum Judul Eksmplar
000 : Karya Umum 50 Judul Buku 65 Eksmplar
100 : Ilmu Filsafat 35 Judul Buku 40 Eksmplar
200 : Agama 25 Judul Buku 30 Eksmplar
300 : Ilmu Sosial 60 Judul Buku 65 Eksmplar
400 : Bahasa 80 Judul Buku 95 Eksmplar
500 : Ilmu Murni 60 Judul Buku 85 Eksmplar
600 : Ilmu Terapan 50 Judul Buku 90 Eksmplar
700 : Kesenian 30 Judul Buku 45 Eksmplar
800 : Kesusastraan 25 Judul Buku 40 Eksmplar
Gambar 2
Ruang Baca SMA Negeri 1 Pancur Batu
2. Penerbitan Sendiri
a.
Merupakan koleksi bahan pustaka yang diterbitkan sendiri oleh Perpustakaan SMA Negeri 1
Pancur Batu yang terdiri dari:
b.
Merupakan koleksi perpustakaan yang memuat informasi yang terbaru dan mutakhir. Koleksi
Terbitan Berseri, antara lain:
b.
Majalah : Komputer, Islam, Pertanian: Trubus, Berita: Forum Keadilan. Tempo, Gatra,
Olahraga, Otomotif
Koran, Seperti : Analisa, Waspada, Sinar Indonesia Baru, Kompas, Bola, dll.
3.2 Sistem Pengadaan Bahan Pustaka
Salah satu kegiatan pembinaan koleksi adalah pengadaan bahan pustaka. Menurut Soetminah
(1992 : 71) defenisi Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan
koleksi suatu perpustakaan.
Bahan pustaka yang dihimpun dan dijadikan koleksi oleh perpustakaan harus relevan dengan
kebutuhan pengguna perpustakaan yaitu segenap civitas akademika.
Setiap perpustakaan dalam melakukan pengadaan bahan pustaka mempunyai cara yang
berbeda-beda. Begitu pula dengan Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu yang mempunyai cara
tersendiri dalam melakukan pengadaan bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi di perpustakaannya.
Pada perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu, pengadaan bahan pustakla dilakukan dengan
cara:
3.2.1 Pembelian
Salah satu cara yang dilakukan dalam pengembangan koleksi adalah dengan cara pembelian.
Pembelian merupakan cara yang paling efektif dalam proses pengadaan bahan pustaka. Apabila suatu
perpustakaan memiliki dana yang memadai, maka pembelian adalah satu cara yang paling mudah untuk
dilakukan demi kelancaran proses pengadaan.
Saat ini, pembelian bahan pustaka merupakan salah satu cara yang banyak dilakukan oleh suatu
perpustakaan. Pada perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu, pembelian bahan pustaka dilakukan
langsung ke toko buku dan penerbit atau melalui agen.
Pada perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu, yang melakukan pembelian bahan pustaka
adalah petugas perpustakaan langsung. Sebelum petugas perpustakaan membeli bahan pustaka yang
akan dijadikan sebagai koleksi perpustakaan, petugas perpustakaan terlebih dahulu melakukan seleksi
bahan pustaka. Petugas perpustakaan meminta persetujuan dari kepala Perpustakaan dan staf guru
lainya untuk bahan pustaka apa saja yang akan dibeli. Setelah bahan pustaka tersebut diseleksi oleh
1.
Adapun prosedur pembelian bahan pustaka melalui agen di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur
Batu adalah sebagai berikut:
2.
Agen/ penjaja buku dari penerbit datang ke perpustakaan dan memberikan katalog penerbit pada
pustakawan.
3.
Setelah itu, bagian pengadaan menentukan bahan pustaka apa saja yang akan dibeli. Namun
sebelumnya bagian pengadaan sudah mendapat persetujuan dari kepala perpustakaan, dosen, dan
mahasiswa.
4.
Setelah selesai melakukan pemilihan bahan pustaka, bagian pengadaan kemudian mengantarkan
daftar buku-buku yang akan dibeli kepada agen atau penjajah buku.
5.
Agen buku mencari buku yang diminta oleh perpustakaan ke penerbit, setelah itu buku-buku yang
sudah ada langsung diantarkan ke perpustakaan.
6.
Setelah bahan pustaka diterima, maka pihak perpustakaan melakukan pemeriksaan. Apakah
pesanan bahan pustaka sesuai dengan permintaan atau tidak. Apabila terdapat kerusakan pada bahan
pustaka, maka pihak perpustakaan akan mengembalikan bahan pustaka dan meminta tukar atas
kerusakan bahan pustaka, setelah itu pihak agen/ penjaja buku akan menggantinya sesuai dengan
bahan pustaka yang rusak.
Pihak perpustakaan kemudian melakukan pembayaran langsung kepada agen secara tunai.
3.2.2 Hadiah atau Sumbangan
Selain dengan cara pembelian, Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu juga melakukan
pengadaan bahan pustaka dengan cara menerima hadiah atau sumbangan. Pada Perpustakaan SMA
Negeri 1 Pancur Batu, hadiah atau sumbangan bahan pustaka tidak atas permintaan berasal dari: siswa
dan Staf Pengajar
Prosedur penerimaan hadiah atau sumbangan tidak atas permintaan pada Perpustakaan SMA
Negeri 1 Pancur Batu adalah sebagai berikut:
1) Bagi siswa, perorangan ataupun Departemen yang ingin menyumbangkan bukunya,
langsung mendatangi pihak Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu.
2) Setelah itu, pihak perpustakaan akan mencatat jumlah buku yang disumbangkan. Dalam
hal ini, pihak perpustakaan tidak menentukan berapa jumlah buku yang akan disumbangkan.
1.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu juga melakukan pengadaan bahan pustaka dengan
cara Silang layang (Tukar-menukar), yaitu dengan tujuan:
2.
Untuk memperoleh buku-buku tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku.
3.
Sistem pertukaran memberi jalan bagi perpustakaan untuk membuang buku-buku duplikat
dan hadiah yang tidak sesuai.
Pertukaran mengembangkan kerjasama yang baik antar perpustakaan.
Adapun prosedur dalam tukar menukar bahan pustaka adalah sebagai berikut:
1. Pihak perpustakaan menyusun bahan pustaka yang tidak diperlukan lagi dalam bentuk daftar, untuk
ditawarkan.
2.
a. Sebelum ditawarkan, setiap bahan pustaka harus diproses terlebih dahulu sesuai dengan peraturan
yang berlaku untuk dinyatakan dapat dikeluarkan dari inventaris perpustakaan
b. Daftar penawaran disusun menurut subjek, kemudian pengarang dan judul. Sedangkan majalah
disusun menurut judul, tahun, dan nomor telepon.
Pihak perpustakan mengirimkan penawaran kepada perpustakaan-perpustakaan lain yang
diperkirakan memiliki koleksi yang sesuai dengan bahan pustaka yang ditawarkan, dan telah
mempunyai hubungan kerjasama.
3. perpustakaan yang menerima penawaran, mempelajari tawaran yang diterima beserta persyaratannya
dan membandingkan dengan kebutuhan dan kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan sendiri.
4. Perpustakaan yang menerima tawaran dari perpustakaan lain, memilih bahan pustaka yang sesuai
dan memilih bahan penukar yang sesuai bobotnya, serta menyusunya dalam daftar bahan pustaka
yang akan ditawarkan sebagi bahan penukar.
5. Perpustakaan yang menerima tawaran perpustakaan lain, mengirimkan daftar bahan pustaka yang
diinginkan disertai dengan daftar bahan pustaka yang akan dipakai sebagi bahan penukar.
6. Kemudian perpustakaan yang telah menerima tanggapan atas penawarannya, melakukan penukaran
keseimbangan bahan pertukaran tentang subjek dan bobotnya.
7. Aplikasi kedua perpustakaan telah sepakat, maka tukar-menukar dapat dilaksanakan. Dan
perpustakaan jawaban persetujuannya.
Sistem pengadaan bahan pustaka selain dengan cara pembelian, hadiah/sumbangan, silang
layang (tukar-menukar), pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu juga
dilakukan dengan cara penerbitan sendiri.
Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu koleksi yang diperoleh dari penerbitan sendiri
antara lain:.
a. Makalah, laporan penelitian yang dihasilkan siswa.
3.3 Seleksi Bahan Pustaka
1.
Mekanisme pemilihan bahan pustaka pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu yakni:
2.
Pemilihan bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan, guru, dan siswa, dengan cara
petugas perpustakaan memberikan selebaran kertas kepada guru dan siswa yang berisi bahan
pustaka apa saja yang harus dibeli, setelah itu petugas perpustakaan melakukan penyeleksian
kembali.
3.
Bahan pustaka yang akan dipilih, dibuatkan daftar pemilihan yang akan diisi sesuai dengan
prosedurnya. Dengan begitu, petugas perpustakaan akan mengetahui bahan pustaka apa saja
yang akan dibutuhkan pengguna perpustakaan.
4.
Setelah itu, petugas perpustakaan atau pustakawan memeriksa kembali daftar pemilihan
tersebut, dan mencatat bahan pustaka apa saja yang akan dibeli.
Selanjutnya, kepala perpustakaan akan melakukan proses pembelian.
3.3.1 Pihak yang Melakukan Seleksi Bahan Pustaka
Pada suatu perpustakaan, terdapat pihak-pihak yang berwenang melakukan pemilihan bahan
pustaka. Hal ini dilakukan agar koleksi bahan pustaka yang akan dibeli nantinya sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
1.
Adapun pihak-pihak yang berwenang dalam melakukan seleksi bahan pustaka pada
Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah:
2.
Staf Perpustakaan
3.
Kepala Sekolah
Siswa
Terlibatnya pihak-pihak tersebut diatas diharapkan dapat membantu proses penyeleksian bahan
pustaka demi tercapainya kepuasan pengguna perpustakaan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
1.
Alat bantu seleksi bahan pustaka sangat diperlukan dalam proses pemilihan bahan pustaka
untuk mempermudah pemilihan. Untuk memudahkan dalam penyeleksian bahan pustaka Perpustakaan
SMA Negeri 1 Pancur Batu menggunakan alat bantu seleksi sebagai berikut:
2.
Katalog Penerbit
3.
Silabus/Mata Pelajaran
Brosur
3.4 Kebijakan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu
Koleksi pada sebuah perpustakaan memegang peranan yang sangat penting, karena produk
utama yang ditawarkan oleh sebuah perpustakaan adalah koleksi, dimana koleksi tersebut juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya. Oleh karena itu, koleksi merupakan daya tarik utama
dari perpustakaan termasuk perpustakaan sekolah.
A.
Ada beberapa kebijakan Pengembangan koleksi yang di lakukan oleh SMA Negeri 1 Pancur
Batu diantaranya:
Pembelian
B.
Pembelian yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Pancur Batu dilakukan dalam jangka waktu
sekali dalam setahun. Dana yang di peroleh oleh SMA Negeri 1 Pancur Batu berupa santunan atau
pemberian oleh Pemerintah. Dana yang diberikan tidak bisa diketahui berapa nominalnya dikarenakan
adanya pemberitahuan dari kepala sekolah, bahwa hanya pegawai dan staf SMA Negeri 1 Pancur Batu
yang mengetahui. Ada beberapa kendala yang dihadapi misalnya, dana yang di sediakan oleh
Pemerintah sering terhambat dikarenakan faktor-faktor tertentu.
Hadiah
A.
Koleksi perpustakaaan SMA Negeri 1 Pancur Batu mendapat tambahan koleksi berupa hadiah
yang di berikan oleh Ketua SMA Negeri 1 Pancur Batu. Hadiah yang di berikan oleh Ketua SMA
Negeri 1 Pancur Batu berupa buku-buku pelajaran. Hadiah diberikan kepada sekolah SMA Negeri 1
Pancur Batu Buku-buku hadiah yang diberikan antara lain:
B.
Buku pendidikan agama
C.
Buku pendidikan komputer
D.
Buku fisika, kimia, dan lain-lain
Buku geografi, sejarah, sosiologi, dan lain-lain.
C. Sumbangan
sumbangan. Sumbangan tersebut di berikan oleh alumni-alumni SMA Negeri 1 Pancur Batu dan
sumbangan dari Universitas. Sumbangan yang diberikan oleh alumni berupa
buku-buku pelajaran agar membantu jumlah Koleksi Perpustakaan. Alumni-alumni SMA Negeri 1
Pancur Batu memberikan buku-buku sumbangan sekali dalam setahun. Sumbangan tersebut diberikan
ketika siswa yang akan tamat memberikan cendramata kepada sekolah berupa buku. Koleksi yang
diberikan oleh alumni berupa buku fiksi, buku pelajaran, dan lain-lain. Buku-buku tersebut yang
nantinya akan membantu koleksi perpustakaan.
Diantara Kebijakan Pengembangan Koleksi diatas, SMA Negeri 1 Pancur Batu lebih
menekankan Pengembangan Koleksi dari hadiah dan sumbangan. Dikarenakan lebih menjamin
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
2.
Pengadaan bahan pustaka dilakukan dengan cara pembelian dan sumbangan/ hadiah
3.
Alat bantu seleksi yang digunakan pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu yaitu Katalog
Penerbit, Silabus/Mata Kuliah dan Brosur.
4.
Staf Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu belum memiliki latar belakang ilmu
perpustakaan, tetapi semua staf perpustakaan mengikuti pelatihan-pelatihan khusus atau seminar
tentang Ilmu Perpustakaan.
5.
Pengguna Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah siswa, staf pegawai, guru, staf
administrasi dan pengguna dari luar dengan hak yang terbatas.
6.
Sistem pelayanan yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Pancur Batu adalah system pelayanan
terbuka. Dengan system ini pengguna diberi kebebasan untuk membuka-buka dan mencari
bahan pustaka yang dibutuhkan.
Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu hingga tahun 2011 sebanyak 5.000 judul
dengan 8.000 eksemplar. Jumlah koleksi tersebut mencakup bidang hukum, pertanian, ekonomi,
teknik, komputer, dan buku fiksi. Jumlah anggota perpustakaan yang aktif adalah 950 orang,
sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi buku teks yang dimiliki Perpustakaan SMA
B. Saran
1.
Berdasarkan pembahasan hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka
penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa saran :
2.
Akan lebih baik jika Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu memiliki koleksi audio visual,
agar bisa menambah jumlah koleksi bahan pustakanya.
3.
Sebaiknya para petugas perpustakaan yang bekerja pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur
Batu memiliki latar belakang ilmu perpustakaan serta penambahan anggota pustakawan. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan mutu Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu.
Pengadaan bahan pustaka hendaknya dapat diadakan melalui sarana-sarana lain misalnya
melalui internet, karena sangat membantu dalam menopang kekurangan koleksi dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengembangan koleksi Perpustakaan Sekolah
Pengembangan koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan
untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di perpustakaan. Sebelumnya muncul
istilah seleksi buku, buku dalam pengertian yang lebih luas yang mencakup monografi, majalah, bahan
mikro dan jenis bahan pustaka lainnya.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan di sekolah yang walaupun
keberadaannya masih kurang sekali, telah banyak diusahakan peningkatan dan penggunaannya untuk
perkembangan sekolah, pengembangan perpustakaan sekolah sangat penting untuk sarana pendidikan,
dimana perpustakaan yang menyimpan buku-buku pelajaran yang menyangkut dengan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.
Adapun pengertian perpustakaan sekolah menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah (2000:4) adalah ”Perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah,
yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”. 2.1.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Sedangkan menurut Darmono (2007:3) “Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari
program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut
menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran”.
Reitz dalam Hasugian (2009:78) juga menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah “(School
library), A library in a public or private elementary or secondary school that serves the information
needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school
librarian or media specialist”. Definisi diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu
perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik
pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan
Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah bagian integral
dari sekolah dan merupakan sumber belajar yang akan dikelola oleh pustakawan yang menyajikan
berbagai jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa dan guru untuk menunjang
proses pendidikan dan pengajaran yang layak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah
yang bersangkutan.
2.1.2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan
informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu siswa, guru, dan pegawai sekolah yang bersangkutan.
Bukan hanya mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk membantu siswa
menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah
yang ada.
Menurut Yusuf (2007 : 8) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para
siswa.
2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan.
3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanan kurikulum
5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca
dan semangat belajar bagi para siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para
siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan
membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat
kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.
Menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:5) tujuan
perpustakaan sekolah adalah “Sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama
dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya
Sedangkan menurut Sutarno (2006:25) “ Tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat
yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi”.
Dari beberapa pendapat diatas, dijelaskan bahwa tujuan didirikannya suatu perpustakaan sekolah adalah
sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
kurikulum sekolah yang ada juga dapat menumbuhkan minat baca siswa, memperluas dan memperkaya
pengalaman belajar siswa, sehingga dapat tercipta siswa yang terdidik, terpelajar dan berbudaya tinggi
serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang merata.
Selain memiliki tujuan, perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis
besarnya adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik
mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku
penunjang buku teks oleh perpustakaan.
Menurut Sutarno (2006 : 58) Fungsi perpustakaan adalah “ Suatu tugas atau jabatan yang harus
dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan
utama yaitu: (1) menghimpun, (2) memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”.
Darmono (2001:3) menyatakan bahwa fungsi perpustakan Adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya agar para pengguna perpustakaan dapat:
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai
bidang ilmu,
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai
bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang
layak sesuai dengan kebutuhannya,
c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan
2. Fungsi pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini
manfaat yang diperoleh adalah:
a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri
sendiri secara berkesinambungan,
b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki
pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
3. Fungsi kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan barbagai informasi
sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu
kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,
b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan
salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni,
c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian,
d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta
menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis,
e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasan
ahli teknologi.
4. Fungsi rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya untuk:
a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan
pemanfaatan waktu senggang,
c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang
kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.
6. Fungsi deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya
cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi
deposit secara nasional adalah Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional
merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan
semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak
dan karya rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importer
diedarkan di wilayah Republik Indonesia.
Sedangkan menurut Siregar (2002 : 1) Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai :
1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka.
2. Pusat pelestarian bahan informasi / bahan pustaka
3. Pusat pengelolaan bahan informasi / bahan pustaka.
4. Pusat pemanfaatan bahan informasi / bahan pustaka.
5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka.
6. Pusat rekreasi.
Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi
sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi, penelitian, yang bertujuan
membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa.
2.2 Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Pengembangan Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama pada suatu
perpustakaan. Koleksi yang lengkap dan terbitan yang jenisnya beragam juga lengkap, akan dapat
memberikan kesempatan yang semakin besar kepada pengunjung untuk memilih dan memperoleh
2.2.1 Pengertian Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah ditentukan oleh banyaknya jumlah mata
pelajaran, banyaknya jumlah siswa dan guru, dan harus sesuai dengan kurikulum sekolah.
Menurut Hasugian (2009:79) “Koleksi suatu perpustakaan sekolah biasanya berupa buku,
terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilayaninya”.
Sedangkan yusuf (2007:9) menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan “koleksi perpustakaan
adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku,
yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah
sumber informasi berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai, serta bahan bukan
buku yang dikelola untuk kepentingan belajar mengajar yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang
ada.
Setelah mengetahui pengertian dari koleksi perpustakaan, dapat dilihat juga apa fungsi koleksi
perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Siregar (2002:3) Adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah
sebagai berikut :
1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran
bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.
2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh
masyarakat pengguna perpustakaan.
3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna
perpustakaan.
4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi
masyarakat. Fungsi ini erat hubunganya dengan pengabdian kepada
masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya
2.2.2 Jenis Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Salah satu unsur utama dalam mendirikan suatu perpustakaan adalah tersedianya koleksi
perpustakaan yang ada. Koleksi perpustakan terdiri dari bahan tercetak dan terekam. Menurut Sutarno
(2006 :54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:
1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar,
majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi,
buku tahunan,buku pedoman, dll.
2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio,kaset
video, film, strip, CD, VCD, dll.
Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:14)
Jenis koleksi perpustakaan meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku. Rincian
uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Buku pelajaran pokok
Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur
dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan
jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan/diadakan oleh
pemerintah, dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku.
2. Buku pelajaran pelengkap
Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan
buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang
sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3. Buku bacaan
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut
jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.
a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan
kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang
atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat
pula bersifat umum.
b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan
dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi
c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk
cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.
4. Buku sumber/referensi/rujukan
Buku sumber/referensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber
informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan
tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku referensi terdiri atas: kamus,
ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber
lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum,
buku ilmu pendidikan, dan lail-lain.
5. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis
terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin.
6. Pamflet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/orang yang
menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
7. Media pendidikan, antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam.
8. Alat peraga, antara lain slide, film, kaset, piringan hitam.
9. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain- lain yang
dianggap penting untuk disimpan atau dinokumentasiakan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan sekolah
adalah semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang
diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat yang diinginkan oleh pengguna.
2.3 Ketersediaan Pengembangan koleksi
Ketersediaan Pengembangan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya siap atau kesiapan.
Jadi ketersediaan mengandung arti “Kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk
dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan” (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1990:230).
Menurut Sutarno (2006:104), Ketersediaan koleksi mencakup:
teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap
saat (explosion of information)
2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan
menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai,
sesuai dengan kebutuhan pengguna
3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak
sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan
menimbulkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan adalah
kesiapan bahan pustaka pada suatu perpustakaan untuk digunakan oleh siswa dan guru, dimanfaatkan,
dan didayagunakan pengguna perpustakaan yang ada.
Ketersediaan koleksi perpustakaan sangat menunjang fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah.
Dengan koleksi yang memadai perpustakaan dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk melayani
pemakai.
2.4 Relevansi Pengembangan Koleksi
Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta
tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna khususnya siswa.
Semakin banyak koleksi yang dimiliki perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
pengguna akan informasi dan ilmu pengetahuan. Koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah dapat
bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada. Kurikulum yang berlaku di sekolah
mengharuskan siswa dan guru memakai beberapa buku pelajaran sebagai panduan tidak hanya buku
teks pelajaran tapi juga buku penunjang buku teks agar tercapai tujuan. Berarti siswa dan guru
memerlukan banyak koleksi buku yang menunjang proses belajar mengajar yang ada. Maka
perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dan guru tersebut dengan menyediakan koleksi
yang beragam danbervariasi pada setiap koleksi. Koleksi-koleksi tersebut harus sesuai atau relevan
Sehingga proses belajar mengajar berjalan baik dan pembelajaran dapat dituntaskan dengan
hasil yang maksimal pada siswa.
Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang
dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi pada pemakai. Hal ini berarti
koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam mencari informasi.
Menurut Siregar (2002:8) “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu
perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan
perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.
Relevansi juga dapat diartikan bahwa suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen
yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya pada petugas pustakawan.
Karena relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada
perpustakaan yang abik. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dengan
penerima informasi yang benar.
Menurut Andriani (2003:11) menyatakan bahwa ”Relevansi merupakan suatu yang difahami oleh
pengguna pada saat memilih dokumen”. Sedangkan menurut Purnomo (2006:9) “Dokumen yang
relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang
dibutuhkan”.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang
diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang
didapatkan.
2.4.1 Ukuran Relevansi
Keinginan dari pencari informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan
penguna. Pencari informasi akan sering berkunjung dan datang kembali ke perpustakaan apabila
informasi relevan dengan kebutuhan pengguna.
2.4.2 Relevansi Jenis Media Bahan Pustaka
Bahan pustaka yang sesuai dengan anak sekolah atau anak remaja yaitu Bahan pustaka yang terekam
Juga website bidang grographi misalnya peta,globe, biologi, fisika, dan kimia.Trend media bahan
pustaka yang menarik bagi pelajar atau remaja.
2.4.3 Relevansi Subjek
Harus sesuai dengan kulikulum yang tersedia didalam sekolah agar pengguna dapat menggunakan
perpustakaan dengan baik misalkan kenakalan remaja, narkoba. untuk pengguna lebih bisa datang ke
perpustakaan
2.4.4 Relevansi Kemutakhiran ( Aktual)
Sumber bahan pustaka berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya
sesuai dengan keadaan sekarang kecuali sejarah misalkan kenakalan remaja, narkoba, agar tidak
terjebak dalam pergaluan sekarang dan juga tidak salah dalam pemahaman pada suatu dokumen
2.4.5 Kurikulum Sekolah
Kurikulum sangat diperlukan didalam proses belajar mengajar karena merupakan pedoman dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Notoatmodjo (1991:46) menjelaskan
bahwa, “Kurikulum berasal dari bahasa romawi, kurikulum yang berarti lapangan atau perlombaan”.
Selanjutnya dalam arti luas dijelaskan bahwa kegiatan yang ada, “Kurikulum adalah segala usaha dan
kegiatan yang mempengaruhi proses belajar mengajar, jadi setiap kegiatan yang mempengaruhi proses
pendidikan baik langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari kurikulum”.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24) “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar oleh siswa, yang pengembangannya mengacu pada standar nasional pendidikan dan
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang baik. Model kurikulum
yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran sesuai dengan
gurunya. Karena setiap mata pelajaran memiliki aspek yang berbeda satu untuknya. Bahkan kita dapat
secara dramatis mengatakan, untuk setiap bayi yang lahir di dunia ini ada sebuah buku terbit. Kelak di
suatu masa, bayi itu akan membaca buku yang cocok untuknya.
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik agar lebih baik lagi. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah agar dapat dipahami.
Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mencakup; struktur dan muatan
kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Uraian tentang isi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
1. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum memuat kelompok mata pelajaran yang diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.
Struktur kurikulum kelas X terdiri atas:
- 16 mata pelajaran
- Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari)
- Program pengembangan diri
Struktur kurikulum kelas XI dan XII terdiri atas:
- 13 mata pelajaran
- Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari)
- Program pengembangan diri
2. Muatan kurikulum
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasandan
kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang ditetapkan oleh BSNP.
3. Kalender pendidikan
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk
4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
5. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Merupakan bagian dari perencanan proses pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar. (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006:12).
2.5 Kebutuhan Pengguna
Tujuan dari penyediaan koleksi perpustakaan adalah memenuhi dan bermanfaat bagi kebutuhan
pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah kebutuhan
informasi masyarakat pengguna perpustakaan. Untuk dapat mengetahui kebutuhan masyarakat
pengguna perpustakaan, pihak perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan tersebut, bagaimana
yang diinginkan oleh masyarakat penggunanya. Setelah dapat memahami kebutuhan perpustakaan dapat
menyediakan koleksi yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Banyak teori yang membahas tentang kebutuhan manusia yang tidak pernah puas. Teori-teori
kebutuhan tersebut lahir dari ilmu kejiwaan atau lebih dikenal dengan istilah Psikologi. Salah satu teori
kebutuhan dikeluarkan oleh Abraham Maslow.
Teori kebutuhan berangkai dari Maslow (Krech, Crutchfield, dan Ballachey
dalam Yusup, 1995 : 2):
1. Kebutuhan fisiologis, misalnya haus dan lapar;
2. Kebutuhan rasa aman, misalnya rasa aman dari gangguan dan ancaman;
3. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki;
4. Kebutuhan rasa harga diri, seperti rasa prestise, keberhasilan, serta respek
pribadi;
5. Kebutuhan rasa aktualisasi diri, misalnya hasrat untuk berdiri sendiri.
Manusia memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Mulai dari
kebutuhan ragawi sampai kebutuhan yang bersifat rohani. Salah satunya adalah kebutuhan akan
2.5.1 Pengertian kebutuhan informasi.
Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya pada sekarang
ini, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia
ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Kebutuhan informasi seseorang selalu berubah dan
berkembang setiap saat, sehingga sulit untuk menentukannya secara tepat. Salah satu tempat yang
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh seseorang adalah perpustakaan yang mampu mengolah.
Perpustakaan memiliki masyarakat pengguna yang kebutuhannya terus menerus berubah setiap saat.
Memahami kebutuhan informasi pengguna memerlukan kerjasama antara pengolah informasi dan
pengguna informasi yang baik.
Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup (1995:8) lebih jauh menjelaskan:
”Karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk
mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah yang ada. Salah satu cara
adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang sebagian
besar tersedia di perpustakaan-
perpustakaan”.
Sedangkan menurut Guha dalam Syaffril (2004: 18-19) Ada empat jenis kebutuhan terhadap
informasi:
1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya
mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk
meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara
pengguna dan sistem informasi.
2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan
cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.
3. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang
mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang
dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.
4. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi
yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang
Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat
pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan bahan
pustaka tersebut dengan cara mencari dan mengumpulkan sumber informasi yang tersedia di
perpustakaan yang ada dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
2.5.2 Pengguna perpustakaan
Pada perpustakaan, pengguna merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu
perpustakaan yang baik. Karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh
fasilitas dan layanannya oleh pengguna dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil apabila penguna
sering keperpustakaan.
Reitz (2004:527) menjelaskan bahwa pengguna adalah“User is only who the resource and
services of library”, yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan
fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan Menurut Proboyekti (2008:3) ”Pengguna
perpustakaan terdiri dari 2 jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna
yang berpotensial menggunakan perpustakaan”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pengguna perpustakaan sekolah adalah
setiap orang yang menggunakan bisa mengunakan fasilitas dan layanan diperpustakaan yakni para
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada abad modern ini, informasi merupakan kebutuhan manusia yang paling mendasar,
manusia diharapkan harus senantiasa mengikuti perkembangan tentang hal-hal yang terjadi di
sekelilingnya, keterlambatan seseorang mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi secara
terus-menerus, ini berarti agar orang tersebut tidak ketinggalan informasi, maka ia harus berusaha
semaksimal mungkin mengikuti perkembangan akan informasi "(Sulistyo-Basuki 1991 : 27). Salah satu
institusi atau lembaga yang mengelola dan melayankan informasi di dunia pendidikan adalah
perpustakaan. Untuk memuktahirkan informasi diperpustakaan termasuk pada perpustakaan sekolah,
maka dilakukan pengembangan koleksi. Perpustakaan sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan
yang mengantisipasi segala kebutuhan pembelajaran dan sistem pendidikan agar siswa, mahasiswa,
guru dan dosen sama-sama aktif dan dinamis dalam mendayagunakan perpustakaan secara optimal
perpustakaan sekolah diharapkan dapat menfungsikan dirinya sebagai pusat penyimpanan dan
pelestarian ilmu pengetahuan, pusat pembelajaran, pusat pendidikan dan pusat penyebaran informasi.
Tanpa pengembangan koleksi yang terprogram, maka akan sulit tercapainya pelayanan yang
optimal. Pengembangan koleksi yang terprogram dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan semua
kelas atau jurusan yang diasuh oleh sekolah yang bersangkutan. Kualitas pengembangan koleksi
diharapkan akan memenuhi kebutuhan literatur dari mata pelajaran yang akan didistribusikan pada
setiap semesternya untuk semua kelas atau jurusan. Pengembangan koleksi perpustakaan sekolah secara
keseluruhan, karena suatu sekolah pada dasarnya merupakan suatu komponen layanan dalam suatu
masyarakat pengguna. Setiap kegiatan mencerminkan tujuan dan arah lembaga induknya. Bila lembaga
tersebut memperluas programnya, maka perpustakaan tersebut memberikan respon yang sejalan.
Perpustakaan sebagai pusat informasi memegang peran yang penting dalam pembangunan dan
merupakan sarana penunjang dalam pendidikan formal maupun informal. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada sekarang ini melaju dengan cepat seiring adanya keinginan manusia
untuk mencari dan mendapatkan informasi baru yang dibutuhkannya. Perpustakaan merupakan salah
satu unit kerja yang dimanfaatkan secara terus-menerus oleh pengguna.
Pengembangan koleksi di Perpustakaan sekolah SMA NEGERI 1 pancur Batu dimaksudkan
untuk membina siswa dan guru sesuai dengan kondisi perpustakaan dan masyarakat yang akan dilayani.
Pengemangan koleksi merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan
pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan atau unit informasi. Kegiatan
SMA Negeri 1 Pancur Batu merupakan salah satu sekolah yang memiliki displin yang baik.
SMA Negeri 1 Pancur Batu Bertujuan membantu Pemerintah dalam bidang pendidikan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, namun sehubungan dengan tujuan tersebut terdapat masalah yang
dihadapi mengenai pengembangan koleksi diperpustakaan sekolah tersebut.
SMA Negeri 1 Pancur Batu memiliki perpustakaan yaitu Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur
Batu. Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu merupakan sebuah perpustakaan yang menjadi jantung
pendidikan dari sekolah tersebut. Karena Perpustakaan tersebut penyedia sumber pengetahuan dan
informasi yang sangat dibutuhkan para guru ataupun siswa. Penyedia sumber pengetahuan dapat di
jadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan suatu Perpustakaan.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh perpustakaan sekolah tersebut adalah pengembangan
koleksi. Berdasarkan pengamamatan terhadap bahan judul koleksi yang ada minim, baik judul maupun
eksemplar. Usia koleksi pada umumnya terbitan lama, subjek koleksi kurang mendukung kegiatan
proses belajar mengajar. Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan di atas,
maka munculah keinginan penulis untuk mengetahui lebih lanjut pengembangan koleksi di
perpustakaan SMA NEGERI 1 PANCUR BATU tersebut. Selain itu, sebagai alumni dari sekolah
tersebut muncul keinginan untuk mempelajari masalah dan pengembangan penjilitan khususunya
mengenai koleksi.
Di latar belakangi alasan oleh hal diatas, maka penulis membuat judul kertas karya
1.2
"PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PANCUR BATU".
Tujuan Penulisan
1.3
Adapun tujuan penulisan kertas ini adalah untuk mengetahui kegiatan pengembangan koleksi
yang dilaksanakan pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Pancur Batu.
Ruang Lingkup
Sesuai dengan judul kertas karya, maka ruang lingkup penulisan kertas karya ini meliputi :
kebijakan pengembangan koleksi, alat bantu pemilihan, serta cara yang ditempuh perpustakaan
dalam pengadaan bahan pustaka yang terdiri dari : pembelian, sumbangan atau hadiah,
tukar-menukar, titipan dan terbitan sendiri.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah, sebagai
berikut :
1. Penelitian Kepustakaan dilakukan dengan membaca buku dan bahan pustaka lainnya yang
2. Penelitian Lapangan untuk langsung memperoleh data di lapangan penulis mengadakan pengamatan
langsung dan mengadakan wawancara dengan pustakawan pada bangian pengembangan koleksi di
PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
KERTAS KARYA
DISUSUN OLEH:
HERU GUNAWAN GINTING 102201027
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang mana karena rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan judul " PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PANCUR BATU".
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya
ini.
1.
Dalam penyusunan Kertas Karya ini, adanya penulis mengalami hambatan. Namun berkat
bimbingan dari Dosen pembibing akhirnya hambatan tersebut dapat di atasi oleh penulis. Atas bantuan
serta bimbingan yang diterima, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih :
2.
Bapak Dr. Syahron Lubis selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra utara.
3.
Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, Selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara.
4.
Bapak Drs. Jonner Hasugian, M,Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
kepada penulis serta memberikan banyak masukan dalam penyusunan Kertas karya.
5.
Seluruh Staff pengajar yang telah membina dan membimbing penulis selama menjadi
mahasiswa pada Program Studi Ilmu Perpustakaan.
6.
Buat orang tuaku yang saya cintai dan sayangi yang telah memberikan dorongan, semangat
serta doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
7.
Buat teman-teman terbaikku, tetty mandasari, sepupuku alex, dan lain-lain, yang telah
memberikan semangat kepada penulis.
8.
Buat seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan D-III khususnya stambuk 2010 yang
telah memberikan masukan dan dorongan, semangat serta doa kepada penulis.
Buat Staff American Corner, KPS, Digital USU yang telah memberikan masukan dan
dorongan, semangat serta doa kepada penulis.
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan koleksi Perpustakaan Sekolah 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 4
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 4
... 5
2.2. Pengembangan Koleksi Perpustakaan 2.2.1. Pengertian Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah ... 5
2.2.2. Jenis Pengembangan Koleksi Perpustakaan ... 5
... 8
2.3. Ketersediaan Pengembangan koleksi ... 8
2.4. Relevansi Pengembangan Koleksi 2.5. Kebutuhan Pengguna ... 11
... 14
2.5.1. Pengertian kebutuhan informasi ... ... 16
2.5.2 Pengguna perpustakaan ... 17
SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
3.1.1
3.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Pancur Batu ... 19
Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan
3.1.2
SMA Negeri 1 Pancur Batu ... 19
3.1.3
Waktu Pelayanan Perpustakaan ... 19
3.1.4
Struktur Oganisasi ... 20
3.1.5
Anggaran ... 22
Peraturan Perpustakaan ... 22
3.1.6 Koleksi Perpustakaan ... 23
3.2.1
3.2 Sistem pengadaan Bahan Pustaka ... 25
3.2.2
Pembelian ... 25
3.2.3
Hadiah atau Sumbangan ... 26
3.2.4
Silang layang (Tukar-menukar) ... 27
Terbitan Sendiri ... 28
3.3.1
3.3 Seleksi Bahan Pustaka ... 28
3.3.2
Pihak yang Melakukan Seleksi Bahan Pustaka ... 28
Alat Bantu Seleksi ... 29
3.4 Kebijakan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan
SMA Negeri 1 Pancur Batu ... 29