• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perilaku dan Kepuasan Konsumen Terhadap Performance Restoran Pastel & Pizza Rijsttafel di Kota Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perilaku dan Kepuasan Konsumen Terhadap Performance Restoran Pastel & Pizza Rijsttafel di Kota Bogor"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ELLA RAHMANIA

H24052577

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

(2)

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TEHADAP PERFORMANCE RESTORAN

PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ELLA RAHMANIA H24052577

Menyetujui, Agustus 2009

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc Ketua Departemen

(3)

PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR

Oleh

ELLA RAHMANIA

H24052577

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Terhadap Performance Restoran Pastel & Pizza Rijsttafel di Kota Bogor. Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma

Meningkatnya aktivitas di luar rumah mengakibatkan pola konsumsi berubah, sehingga banyak masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan dan minuman jadi. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya pertumbuhan restoran dan persaingan antar restoran. Salah satu restoran yang berada pada persaingan antar restoran di kota Bogor yaitu restoran pastel & pizza Rijsttafel. Untuk memenangkan persaingan, restoran pastel & pizza Rijsttafel dituntut untuk menerapkan strategi yang tepat berdasarkan perilaku konsumen dan memprioritaskan kualitas produk dan pelayanan sesuai harapan konsumen agar tercipta kepuasan konsumen secara maksimal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen restoran pastel & pizza Rijsttafel, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian oleh konsumen pastel & pizza Rijsttafel, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di restoran pastel & pizza Rijsttafel dan (4) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja serta kepuasan konsumen terhadap atribut restoran pastel & pizza Rijsttafel. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Convenience sampling dan jumlah responden sebanyak 85 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, dan Customer Satisfaction Index, serta dibantu dengan Microsoft Excel 2007 dan Software SPSS versi 15.0 for Windows.

(5)

iii

Ella Rahmania. Dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 November 1986 dari pasangan Ibunda Dessy Moesa (Alm) dan

Ayahanda Sjamsirul Alam. Penulis merupakan putri kedua dari

dua bersaudara.

Penulis memulai pendidikannya di TK Puspita Kesuma

pada tahun 1992, kemudian penulis mengenyam pendidikan di

Sekolah Dasar Negeri Pengadilan III Bogor dari tahun 1993 sampai 1999, setelah

itu penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjut Tingkat Pertama di

SLTPN 4 Bogor pada tahun 1999 sampai 2002, dan menyelesaikan bangku

sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri di SMAN 5 Bogor dari tahun 2002

sampai 2005. Pada tahun 2005, penulis berhasil melanjutkan pendidikannya di

Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

(SPMB) dan memilih program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen.

Selama perkuliahan, penulis pernah bergabung dalam salah satu

organisasi mahasiswa Manajemen yaitu TICONS (Statistic Consultan) sebagai

divisi Eksternal. Selain itu, penulis pernah berpartisipasi sebagai seksi acara pada

(6)

iv

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor.

Masyarakat kota saat ini lebih memilih mengkonsumsi makanan yang

sudah jadi. Peluang yang potensial ini banyak dimanfaatkan oleh pemilik modal

untuk berusaha di bidang restoran. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya

pertumbuhan restoran dan menyebabkan persaingan antara restoran. Mengetahui

perilaku konsumen dan kepuasan konsumen terhadap atribut restoran menjadi

sangat penting bagi restoran. Oleh karena itu skripsi saya yang berjudul “Analisis

Perilaku dan Kepuasan Konsumen Terhadap Performance Restoran Pastel &

Pizza Rijsttafel di Kota Bogor”, saya persembahkan kepada restoran pastel &

pizza Rijsttafel.

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara

moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS, M.Ec. sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran,

motivasi, nasihat dan pengarahan selama pembuatan skripsi kepada penulis.

2. Almarhumah Ibunda Dessy Moesa dan Ayahanda Sjamsirul Alam yang

selama ini telah membesarkan, membimbing, memberi motivasi, inspirasi

dan memberikan doa yang tulus selama ini dan tak tergantikan oleh apapun.

Terimakasih banyak, semoga ini dapat membuat kalian bangga padaku.

3. Bapak Ir. Agus Suherman selaku Supervisor dan seluruh karyawan restoran

pastel & pizza Rijsttafel yang telah memberikan data dan informasi dalam

melaksanakan penelitian untuk menyusun skripsi ini.

4. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Bapak Dr.Ir. Abdul Kohar, M.Sc

(7)

v

menemani penulis ketika menyebar kuesioner, sahabat setiaku: Halidya

Mutiarani yang senantiasa tak henti-hentinya memberi semangat kepada

penulis dan menemani penulis baik senang maupun susah, Ira Bule yang

memberikan inspirasinya, Fitra Rostiana dan Weny Joni yang mengajarkan

penulis dalam mengolah data. Rosi Anrayani dan Velma Fidelia Rahmani

yang memberi masukan, menemani dan memotivasi. Kalian adalah elemen

penting dalam penulisan skripsi ini.(Makasih banyak ya)

6. Sahabat-sahabatku di Manajemen especially TWISED yaitu Dewi (you are

the best), Tias, Wanti, Sari dan Indri. Terimakasih sudah membantuku

selama skripsi serta kebersamaan kita selama ini sejak tingkat 2 sampai

sekarang, yang sangat indah, berwarna dan begitu berarti. (We are friend

forever ya). Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman

di Manajemen 42‟, yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas kebersamaan selama 3 tahun ini.

7. Mas Parman yang sudah membantu dan direpotkan oleh penulis.

8. Teman-teman seperjuangan dan satu bimbingan: Rima, Fitra dan Tedy.

Rima yang menemaniku selama mencari data ke UI dan BPS, Fitra dan

Tedy yang selalu memberi semangat dan membantu penulis.

9. Seluruh dosen, staf tata usaha dan karyawan maupun karyawati di

Departemen Manajemen, FEM IPB, yang selalu membantu penulis selama

masa perkuliahan, seminar, sidang dan sebagainya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tak

mampu atau yang terlupa untuk disebutkan satu persatu.

Akhir kata, masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh karena itu,

berbagai masukan dan saran sangat saya harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Agustus 2009

(8)

vi

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP………. iii

KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI……… vi

DAFTAR GRAFIK………. viii

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR GAMBAR……… xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

I. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang………... 1

1.2. Perumusan Masalah………... 5

1.3. Tujuan Penelitian………. 9

1.4. Manfaat Penelitian………... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA………. 10

2.1. Pengertian Restoran………. 10

2.2. Perilaku Konsumen………. 14

2.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen………. 16

2.2.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian………... 24

2.3.3. Kepuasan Konsumen……… 30

2.3. Produk dan Atribut Produk ……… 34

2.4. Pemasaran dan Bauran Pemasaran ………. 37

2.4.1. Pemasaran……….……… 37

2.4.2. Bauran Pemasaran………. 38

2.5. Penelitian Terdahulu……… 42

III. METODOLOGI PENELITIAN………... 46

3.1. Kerangka Pemikiran……… 46

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 49

3.3. Jenis dan Sumber Data……… 49

3.4. Metode Pengumpulan Data………. 49

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ……….. 51

3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas……… 51

3.5.2. Analisis Deskriptif……… 52

3.5.3. Model Importance Performance Analysis (IPA)…………... 52

3.5.4. Costumer Satisfaction Index (CSI)………... 55

3.6. Atribut Penelitian……… 57

(9)

vii

4.2. Atribut Restoran……… 63

4.3. Atribut Produk………... 65

4.4. Visi dan Misi Perusahaan………... 66

4.5. Struktur Organisasi………... 66

4.6. Operasional Perusahaan……… 68

4.7. Strategi Pemasaran yang Telah Diterapkan Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 69

V. HASIL DAN PEMBAHASAN……… 72

5.1. Karakteristik Umum Responden………... 72

5.2. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 75

5.3. Proses Keputusan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 80

5.4. Analisis Tingkat kepentingan dan Tingkat Kinerja (Importance Performance Analysis)………... 89

5.5. Customer Satisfaction Index (CSI)………... 103

5.6. Alternatif Strategi Pemasaran………... 105

5.7. Implikasi Manajerial Bagi Restoran………... 115

KESIMPULAN DAN SARAN………..... 116

1. Kesimpulan……….. 116

2. Saran………. 117

DAFTAR PUSTAKA……… 118

(10)

viii

No

Halaman

1. Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok

Barang Tahun 2002, 2005 dan 2007 di Provinsi Jawa Barat……… 2

2. Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor dan Persentasenya terhadap Jumlah Keseluruhan Pendapatan Kota Bogor (2004-2007)………. . 4

3. Penelitian Terdahulu……….. 43

4. Tingkat Reliabilitas berdasarkan nilai alpha………. 52

5. Skor/nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja………... 53

6. Kriteria Nilai Costumer Satisfaction Index………... 56

7. Variabel Atribut dan Indikatornya ………... 59

8. Karakteristik Responden Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 74

9. Jumlah Responden Menurut Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 75

10. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Sasaran Dalam Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 76

11. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Waktu Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 76

12. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Lingkungan Sosial Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 77

13. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Keadaan Anteseden Dalam Pembelian Produk pastel & pizza Rijsttafel……….. 77

14. Jumlah Responden Menurut Pengaruh Promosi Terhadap Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 78

15. Jumlah Responden Menurut Pengaruh Budaya Terhadap Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 78

16. Jumlah Responden Menurut Berdasarkan Manfaat Melakukan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……….. 80

17. Jumlah Responden Berdasarkan Alasan Melakukan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 81

18. Jumlah Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Keberadaan Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 82

19. Faktor Utama yang Menjadi Pertimbangan Awal dalam Melakukan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……….. 83

20. Jumlah Responden Berdasarkan Fokus Perhatian Terhadap Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 84

(11)

PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ELLA RAHMANIA

H24052577

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

(12)

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TEHADAP PERFORMANCE RESTORAN

PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ELLA RAHMANIA H24052577

Menyetujui, Agustus 2009

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc Ketua Departemen

(13)

PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR

Oleh

ELLA RAHMANIA

H24052577

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(14)

Terhadap Performance Restoran Pastel & Pizza Rijsttafel di Kota Bogor. Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma

Meningkatnya aktivitas di luar rumah mengakibatkan pola konsumsi berubah, sehingga banyak masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan dan minuman jadi. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya pertumbuhan restoran dan persaingan antar restoran. Salah satu restoran yang berada pada persaingan antar restoran di kota Bogor yaitu restoran pastel & pizza Rijsttafel. Untuk memenangkan persaingan, restoran pastel & pizza Rijsttafel dituntut untuk menerapkan strategi yang tepat berdasarkan perilaku konsumen dan memprioritaskan kualitas produk dan pelayanan sesuai harapan konsumen agar tercipta kepuasan konsumen secara maksimal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen restoran pastel & pizza Rijsttafel, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian oleh konsumen pastel & pizza Rijsttafel, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di restoran pastel & pizza Rijsttafel dan (4) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja serta kepuasan konsumen terhadap atribut restoran pastel & pizza Rijsttafel. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Convenience sampling dan jumlah responden sebanyak 85 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, dan Customer Satisfaction Index, serta dibantu dengan Microsoft Excel 2007 dan Software SPSS versi 15.0 for Windows.

(15)

iii

Ella Rahmania. Dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 November 1986 dari pasangan Ibunda Dessy Moesa (Alm) dan

Ayahanda Sjamsirul Alam. Penulis merupakan putri kedua dari

dua bersaudara.

Penulis memulai pendidikannya di TK Puspita Kesuma

pada tahun 1992, kemudian penulis mengenyam pendidikan di

Sekolah Dasar Negeri Pengadilan III Bogor dari tahun 1993 sampai 1999, setelah

itu penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjut Tingkat Pertama di

SLTPN 4 Bogor pada tahun 1999 sampai 2002, dan menyelesaikan bangku

sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri di SMAN 5 Bogor dari tahun 2002

sampai 2005. Pada tahun 2005, penulis berhasil melanjutkan pendidikannya di

Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

(SPMB) dan memilih program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen.

Selama perkuliahan, penulis pernah bergabung dalam salah satu

organisasi mahasiswa Manajemen yaitu TICONS (Statistic Consultan) sebagai

divisi Eksternal. Selain itu, penulis pernah berpartisipasi sebagai seksi acara pada

(16)

iv

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor.

Masyarakat kota saat ini lebih memilih mengkonsumsi makanan yang

sudah jadi. Peluang yang potensial ini banyak dimanfaatkan oleh pemilik modal

untuk berusaha di bidang restoran. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya

pertumbuhan restoran dan menyebabkan persaingan antara restoran. Mengetahui

perilaku konsumen dan kepuasan konsumen terhadap atribut restoran menjadi

sangat penting bagi restoran. Oleh karena itu skripsi saya yang berjudul “Analisis

Perilaku dan Kepuasan Konsumen Terhadap Performance Restoran Pastel &

Pizza Rijsttafel di Kota Bogor”, saya persembahkan kepada restoran pastel &

pizza Rijsttafel.

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara

moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS, M.Ec. sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran,

motivasi, nasihat dan pengarahan selama pembuatan skripsi kepada penulis.

2. Almarhumah Ibunda Dessy Moesa dan Ayahanda Sjamsirul Alam yang

selama ini telah membesarkan, membimbing, memberi motivasi, inspirasi

dan memberikan doa yang tulus selama ini dan tak tergantikan oleh apapun.

Terimakasih banyak, semoga ini dapat membuat kalian bangga padaku.

3. Bapak Ir. Agus Suherman selaku Supervisor dan seluruh karyawan restoran

pastel & pizza Rijsttafel yang telah memberikan data dan informasi dalam

melaksanakan penelitian untuk menyusun skripsi ini.

4. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Bapak Dr.Ir. Abdul Kohar, M.Sc

(17)

v

menemani penulis ketika menyebar kuesioner, sahabat setiaku: Halidya

Mutiarani yang senantiasa tak henti-hentinya memberi semangat kepada

penulis dan menemani penulis baik senang maupun susah, Ira Bule yang

memberikan inspirasinya, Fitra Rostiana dan Weny Joni yang mengajarkan

penulis dalam mengolah data. Rosi Anrayani dan Velma Fidelia Rahmani

yang memberi masukan, menemani dan memotivasi. Kalian adalah elemen

penting dalam penulisan skripsi ini.(Makasih banyak ya)

6. Sahabat-sahabatku di Manajemen especially TWISED yaitu Dewi (you are

the best), Tias, Wanti, Sari dan Indri. Terimakasih sudah membantuku

selama skripsi serta kebersamaan kita selama ini sejak tingkat 2 sampai

sekarang, yang sangat indah, berwarna dan begitu berarti. (We are friend

forever ya). Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman

di Manajemen 42‟, yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas kebersamaan selama 3 tahun ini.

7. Mas Parman yang sudah membantu dan direpotkan oleh penulis.

8. Teman-teman seperjuangan dan satu bimbingan: Rima, Fitra dan Tedy.

Rima yang menemaniku selama mencari data ke UI dan BPS, Fitra dan

Tedy yang selalu memberi semangat dan membantu penulis.

9. Seluruh dosen, staf tata usaha dan karyawan maupun karyawati di

Departemen Manajemen, FEM IPB, yang selalu membantu penulis selama

masa perkuliahan, seminar, sidang dan sebagainya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tak

mampu atau yang terlupa untuk disebutkan satu persatu.

Akhir kata, masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh karena itu,

berbagai masukan dan saran sangat saya harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Agustus 2009

(18)

vi

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP………. iii

KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI……… vi

DAFTAR GRAFIK………. viii

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR GAMBAR……… xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

I. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang………... 1

1.2. Perumusan Masalah………... 5

1.3. Tujuan Penelitian………. 9

1.4. Manfaat Penelitian………... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA………. 10

2.1. Pengertian Restoran………. 10

2.2. Perilaku Konsumen………. 14

2.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen………. 16

2.2.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian………... 24

2.3.3. Kepuasan Konsumen……… 30

2.3. Produk dan Atribut Produk ……… 34

2.4. Pemasaran dan Bauran Pemasaran ………. 37

2.4.1. Pemasaran……….……… 37

2.4.2. Bauran Pemasaran………. 38

2.5. Penelitian Terdahulu……… 42

III. METODOLOGI PENELITIAN………... 46

3.1. Kerangka Pemikiran……… 46

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 49

3.3. Jenis dan Sumber Data……… 49

3.4. Metode Pengumpulan Data………. 49

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ……….. 51

3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas……… 51

3.5.2. Analisis Deskriptif……… 52

3.5.3. Model Importance Performance Analysis (IPA)…………... 52

3.5.4. Costumer Satisfaction Index (CSI)………... 55

3.6. Atribut Penelitian……… 57

(19)

vii

4.2. Atribut Restoran……… 63

4.3. Atribut Produk………... 65

4.4. Visi dan Misi Perusahaan………... 66

4.5. Struktur Organisasi………... 66

4.6. Operasional Perusahaan……… 68

4.7. Strategi Pemasaran yang Telah Diterapkan Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 69

V. HASIL DAN PEMBAHASAN……… 72

5.1. Karakteristik Umum Responden………... 72

5.2. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 75

5.3. Proses Keputusan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 80

5.4. Analisis Tingkat kepentingan dan Tingkat Kinerja (Importance Performance Analysis)………... 89

5.5. Customer Satisfaction Index (CSI)………... 103

5.6. Alternatif Strategi Pemasaran………... 105

5.7. Implikasi Manajerial Bagi Restoran………... 115

KESIMPULAN DAN SARAN………..... 116

1. Kesimpulan……….. 116

2. Saran………. 117

DAFTAR PUSTAKA……… 118

(20)

viii

No

Halaman

1. Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok

Barang Tahun 2002, 2005 dan 2007 di Provinsi Jawa Barat……… 2

2. Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor dan Persentasenya terhadap Jumlah Keseluruhan Pendapatan Kota Bogor (2004-2007)………. . 4

3. Penelitian Terdahulu……….. 43

4. Tingkat Reliabilitas berdasarkan nilai alpha………. 52

5. Skor/nilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja………... 53

6. Kriteria Nilai Costumer Satisfaction Index………... 56

7. Variabel Atribut dan Indikatornya ………... 59

8. Karakteristik Responden Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 74

9. Jumlah Responden Menurut Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 75

10. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Sasaran Dalam Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 76

11. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Waktu Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 76

12. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Lingkungan Sosial Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 77

13. Jumlah Responden Menurut Karakteristik Keadaan Anteseden Dalam Pembelian Produk pastel & pizza Rijsttafel……….. 77

14. Jumlah Responden Menurut Pengaruh Promosi Terhadap Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 78

15. Jumlah Responden Menurut Pengaruh Budaya Terhadap Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 78

16. Jumlah Responden Menurut Berdasarkan Manfaat Melakukan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……….. 80

17. Jumlah Responden Berdasarkan Alasan Melakukan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 81

18. Jumlah Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Keberadaan Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 82

19. Faktor Utama yang Menjadi Pertimbangan Awal dalam Melakukan Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel……….. 83

20. Jumlah Responden Berdasarkan Fokus Perhatian Terhadap Pembelian Produk Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 84

(21)

ix

No Halaman 22.Jumlah Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Restoran

Pastel & pizza dalam satu bulan……….... 85 23.Jumlah Responden Berdasarkan Tindakan jika Harga Produk

Restoran pastel & pizza Rijsttafel Mengalami Kenaikan……….. 86 24.Jumlah Responden Berdasarkan Tindakan Jika Menu yang

Diinginkan Tidak Tersedia di Restoran pastel & pizza Rijsttafel………. 86 25.Jumlah Responden Berdasarkan Perasaan Keika Tidak Melakukan

Pembelian pada Restoran pastel & pizza Rijsttafel………... 87 26.Jumlah Menurut Tindakan Lanjutan Responden Terhadap Kunjungan

ke Restoran pastel & pizza Rijsttafel……… 88 27.Tahapan Proses Keputusan Pembeliian Produk Restoran pastel &

pizza Rijsttafel………... 88

28.Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)………... 104 29.Perbandingan Antara Alternatif Strategi Pemasaran yang Telah

(22)

x

No Halaman

1. Jumlah Pertumbuhan Penduduk Indonesia (2003-2008)……… 1 2. Jumlah Pertumbuhan Restoran di Indonesia (2000-2007)………. 3 3. Jumlah Pertumbuhan Restoran di Kota Bogor (2000-2007)………….. 4 4. Jumlah Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor (2000-2007)……… 5 5. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Kosumen dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya……….. 15 6. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian………. 25 7. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat Pada Tingkat

Ketidaksesuaian……….. 25

8. Proses Pencarian Internal……….... 26 9. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif……….. 27 10. Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian……….. 29 11. Tingkat Kepuasan Konsumen………. 31 12. Kerangka Pemikiran Penelitian……….. 48

13. Diagram Kartesius……….. 55

14. Struktur Organisasi Restoran pastel & pizza Rijsttafel……….. 67 15. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

(23)

xi

No

Halaman

1. Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan……… 120 2. Hasil Uji Validitas Tingkat Kinerja………. 121 3. Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan……… 122 4. Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja………. 122

5. Kuesioner………. 123

(24)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Negara Indonesia mengalami proses modernisasi yang terjadi pada

berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Di

bidang sosial, terjadi perubahan yaitu bertambahnya penduduk yang

bervariasi dari tahun ke tahun seperti yang terlihat pada Gambat 1.

Meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya akan membawa dampak

pada permintaan terhadap pangan.

Gambar 1. Jumlah Pertumbuhan Penduduk Indonesia (2003-2008) (Badan Pusat Statistik, 2008)

Modernisasi juga terjadi di bidang budaya, banyak budaya asing yang

masuk ke Indonesia. Budaya asing tersebut mempengaruhi gaya hidup

masyarakat dan pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pola

konsumsi masyarakat Indonesia. Gaya hidup masyarakat Indonesia yang

dinamis, mempengaruhi pola konsumsi pangan yang memungkinkan untuk

mengkonsumsi makanan di luar rumah. Oleh sebab itu, agroindustri pangan

dituntut untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Agroindustri pangan adalah industri yang mengolah hasil pertanian

menjadi produk olahan seperti produk makanan pokok, sayur, buah, makanan

olahan segar, minyak goreng, tepung-tepungan, makanan jadi dan sebagainya.

Salah satu agroindustri pangan adalah agroindustri makanan jadi. Menurut

pendapat Huang dalam Kusumastuti (2006) menyatakan bahwa elastisitas

permintaan zat gizi, sangat responsif terhadap perubahan harga pangan dan

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah 215,276 216,382 218,869 222,192 225,170 228,523

205,000 210,000 215,000 220,000 225,000 230,000

(r

ib

u

(25)

pendapatan per kapita yang terjadi saat ini dan mengakibatkan perubahan

pola konsumsi makanan pokok secara perlahan (Tabel 1). Mereka tidak hanya

menggunakan beras sebagai makanan pokok, namun mulai mengkonsumsi

makanan pokok pendamping sebagai pengganti nasi. Peningkatan ini dapat

dimaklumi seiring adanya perubahan gaya hidup, khususnya di perkotaan

yang menuntut tersedianya produk-produk yang serba cepat dan praktis.

Tabel 1. Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Tahun 2002, 2005 dan 2007 di Provinsi Jawa Barat Kelompok Barang Pengeluaran Rata-rata Perkotaan + Pedesaan (Rp)

2002 2005 2007

Makanan Pokok

(padi-padian) 26.504 23.126 35.553

Makanan Protein

Tinggi (susu dan telur) 9.905 12.418 14.405 Makanan dan Minuman

Jadi 25.078 42.144 52.248

Makanan Lainnya (sayuran

dan buah- buahan) 17.144 18.873 23.512

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

Peningkatan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan

dan minuman jadi ini menunjukkan adanya peluang yang cukup besar untuk

pengembangan industri makanan jadi. Mobilitas masyarakat kota yang

semakin meningkat menyebabkan terbatasnya waktu untuk mengolah

makanan sehingga masyarakat lebih memilih mengkonsumsi makanan yang

sudah jadi. Persentase yang besar dalam konsumsi makanan atau minuman

jadi tersebut, merupakan peluang yang potensial yaitu berupa industri jasa

boga.

Peluang yang potensial ini banyak dimanfaatkan oleh pebisnis atau

pemilik modal untuk berusaha di industri jasa boga, salah satu bentuknya

adalah restoran. Mulai dari tipe lesehan, warung tenda, sampai dengan

restoran eksklusif dengan harga yang mahal. Hal ini mendorong peningkatan

yang tinggi pertumbuhan bisnis restoran dewasa ini dalam pengertian kualitas

dan keragaman tipe restoran. Jumlah restoran semakin meningkat dari tahun

ke tahun seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Pertumbuhan restoran

paling tinggi terjadi pada tahun 2002. Pada tahun tersebut berdiri 288 restoran

(26)

paling rendah ditunjukkan pada tahun 2004 dengan jumlah 26 restoran saja

dengan persentase pertumbuhan sebesar 0,24 persen.

Gambar 2. Jumlah Pertumbuhan di Indonesia (2000-2007) (Badan Pusat Statistik, 2008)

Restoran merupakan salah satu industri boga yang berkembang di kota

Bogor. Dari data pemerintah kota Bogor menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan jumlah restoran setiap tahunnya (Gambar 3). Pertumbuhan

restoran yang sangat pesat terjadi pada tahun 2002 yaitu mencapai 50,46

persen. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2001 minat untuk

membangun usaha restoran di kota Bogor sangat besar. Perkembangan

jumlah restoran di kota Bogor yang selalu mengalami peningkatan ini,

mengindikasikan maraknya persaingan bisnis sesama restoran di kota Bogor.

Setiap restoran berusaha menunjukkan menu-menu dan pelayanan terbaiknya

agar mampu bersaing dengan restoran lain. Restoran-restoran yang bersaing

dalam industri boga antara lain Bakul-Bakul, Pizza Hut, Saung Kuring,

Martabak Air Mancur, Steak Obonk dan sebagainya.

Perubahan gaya hidup masyarakat kota Bogor menjadi salah satu

penyebab pertumbuhan restoran yang semakin tinggi. Saat ini masyarakat

kota Bogor cenderung mengkonsumsi makanan di luar rumah. Hal ini

disebabkan oleh semakin terbatasnya waktu dan mengolah makanan sendiri.

Selain itu, mengkonsumsi makanan di restoran tidak hanya untuk

menghilangkan rasa lapar dan haus tetapi ada motivasi lain yaitu untuk

berkumpul, beristirahat dan bertemu dengan relasi bisnis.

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Jumlah 10,135 10,386 10,674 10,927 10,953 11,016 11,090 11,171 9,600

(27)

Gambar 3. Jumlah Pertumbuhan Restoran di Kota Bogor (2000-2007) (Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2008)

Restoran merupakan salah satu unit usaha yang menyumbangkan angka

yang paling besar dibandingkan pendapatan dari sektor lain untuk pendapatan

asli kota bogor. Pada Tabel 2 terlihat bahwa restoran mempunyai persentase

yang paling besar dibandingkan dengan pendapatan dari sektor lain. Hal ini

membuktikan bahwa usaha restoran di kota Bogor selalu mengalami

peningkatan.

Tabel 2. Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor dan Persentasenya terhadap Jumlah Keseluruhan Pendapatan Kota Bogor

Tahun

Jenis Pendapatan (dalam Rupiah) Persentase (persen)

Pajak Restoran Pajak Hotel Pajak Hiburan Pajak Restoran Pajak Hotel Pajak Hiburan

2004 7.004.149.235 1.789.618.410 1.416.167.640 68,60 17,53 13,87

2005 9.484.770.846 2.251.554.210 1.459.623.055 71,88 17,06 11,06

2006 8.887.366.360 2.590.971.389 1.013.620.446 71,03 20,71 8,10

2007 11.898.268.356 3.299.162.210 1.738.596.597 70,22 19,47 10,26

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Bogor, 2008

Jumlah restoran yang ada di kota Bogor yang setiap tahun mengalami

peningkatan juga sebanding dengan jumlah penduduk kota Bogor yang selalu

bertambah setiap tahunnya. Kenaikkan jumlah penduduk ini tentunya akan

menaikkan jumlah permintaan pangan di kota Bogor yang semakin

meningkat. Dari Gambar 4 menunjukkan bahwa pada tahun 2001 jumlah

penduduk di kota Bogor mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, yaitu

mencapai 6,38 persen. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan yang

tajam terjadi pada tahun 2004, yaitu mencapai 1,32 persen.

Salah satu restoran yang berada pada persaingan restoran di kota Bogor

yaitu restoran pastel & pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1

Bogor yang berada di kawasan Pajajaran. Sebagai restoran yang tergolong

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Jumlah 105 107 161 178 192 222 248 268

(28)

baru, restoran pastel & pizza Rijsttafel harus mampu melihat pasar yang

dituju, sehingga manajemen restoran pastel & pizza Rijsttafel dituntut untuk

menerapkan strategi yang disusun berdasarkan perilaku konsumen, karena

konsumen dapat menentukan kesuksesan sebuah restoran.

Gambar 4. Jumlah Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor (2000-2007) (Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2008)

Kualitas produk dan pelayanan merupakan hal yang utama yang harus

menjadi prioritas bagi pengelola restoran, jika restoran itu ingin

memenangkan kompetisi. Jika produk dan jasa yang ditawarkan oleh restoran

telah sesuai dengan harapan konsumen, maka konsumen akan memperoleh

kepuasan. Setelah konsumen merasa puas maka konsumen akan melakukan

pembelian ulang bahkan merekomendasikannya pada pihak lain. Pembelian

yang berulang serta rekomendasi tersebut, mengindikasikan bahwa ada

kepercayaan terhadap restoran. Hal itu harus tetap dipertahankan bahkan

ditingkatkan dengan menjaga kualitas produk dan jasanya agar selalu mampu

memuaskan para konsumennya. Kerjasama antara pihak manajemen,

pramusaji dan seluruh karyawan restoran sangat dibutuhkan demi tercapainya

prestasi ini.

1.2. Perumusan masalah

Kota Bogor merupakan salah satu kota tujuan wisata bagi wisatawan

nusantara maupun wisatawan mancanegara. Wisatawan nusantara yang

berkunjung ke kota Bogor pada tahun 2006 mencapai 2.860.157 orang atau

meningkat sebesar 37% dibandingkan dengan tahun 2005 yang berjumlah

1.807.115 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara pada tahun 2005

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Jumlah 714,71 760,32 789,42 820,70 831,57 855,08 879,13 905,13

(29)

berjumlah 49.876 orang dan pada tahun 2006 berjumlah 50.157 orang.

Dengan demikian mengalami peningkatan 0,6 persen (Dinas Informasi

Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor). Hal ini dapat menjadi kesempatan

yang baik bagi kota Bogor dalam meningkatkan pendapatan daerahnya, salah

satunya dari usaha restoran yang berkembang di kota Bogor, sehingga

beragam jenis restoran berkembang di kota Bogor, baik restoran tradisional

maupun restoran modern. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang

semakin ketat antar restoran di Bogor.

Konsumen merupakan indikator yang tepat untuk menentukan

keberhasilan sebuah restoran. Konsumen di kota Bogor sangat beragam

dalam usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lain-lain. Mereka

memiliki kebebasan untuk memilih berbagai macam produk di pasar,

termasuk menentukan restoran yang akan mereka kunjungi. Persaingan yang

ketat ini menyebabkan restoran-restoran tersebut berusaha untuk

mempertahankan dan memperluas pangsa pasar yang dimilikinya.

Mempertahankan kepuasan konsumen merupakan sebuah masalah yang

harus dihadapi. Maka sangat penting bagi setiap restoran untuk mengetahui

tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut kualitas produk dan jasa

restoran yang telah diberikan selama ini. Dengan mengetahui tingkat

kepuasan ini diharapkan pihak restoran pastel & pizza Rijsttafel dapat

meperbaiki kinerjanya dalam pelayanan ke konsumen. Jika sebuah restoran

tidak mampu mempertahankan kepuasan konsumen terhadap restorannya,

maka konsumen dapat beralih kepada restoran lain yang merupakan

pesaingnya.

Sebaiknya restoran dapat terus mempertahankan dan meningkatkan

hal-hal yang dianggap sudah baik. Tingkat kepuasan atau ketidakpuasan itu

timbul oleh perilaku konsumen dari mulai faktor-faktor yang

mempengaruhinya serta proses pengambilan keputusan konsumen untuk

membeli produk, sehingga dalam pengukuran kepuasan konsumen kita juga

harus mengetahui perilaku dari konsumen tersebut terhadap restoran pastel &

(30)

Apabila tingkat kepuasan konsumen tersebut sudah tinggi maka

diharapkan loyalitasnya akan meningkat. Karena konsumen tidak hanya

merasa puas terhadap atribut produk intinya (core product) yang ditawarkan

yaitu makanannya, tetapi juga tambahan manfaat (additional benefit) yang

diberikan seperti kebersihan dan kerapihan restoran, dekorasi ruangan,

temperatur ruangan, sikap pramusaji, dan atribut lainnya yang mempengaruhi

kenyamanan konsumen dalam memilih sebuah restoran. Berbagai upaya

harus terus dilakukan untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.

Produk yang berkualitas serta pelayanan yang baik sangat dianggap penting

oleh konsumen. Berdasarkan hal itu, perusahaan harus mampu menarik minat

konsumen agar memperoleh perhatian khusus dari konsumen.

Restoran pastel & pizza Rijsttafel berdiri pada tanggal 18 Agustus

2008. Sebagai restoran yang tergolong baru, restoran pastel & pizza Rijsttafel

harus mampu bersaing dengan restoran-restoran sejenis yang berdiri lebih

dahulu seperti Pizza Hut, Papa Ron‟s, Saung Kuring, Bakul-Bakul, Waroeng Taman, Martabak Air Mancur dan sebagainya karena mereka telah

mempunyai pelanggan masing-masing sehingga menguasai sebagian besar

konsumen di kota Bogor. Dalam hal usia, dari mulai anak kecil, remaja,

dewasa sampai orang tua, semua bisa datang untuk menikmati makanan dan

minuman di restoran pastel & pizza Rijsttafel ini. Target pasar yang dibidik

oleh restoran pastel & pizza Rijsttafel yaitu semua kalangan ekonomi dan

usia. Restoran ini juga dapat dijadikan sebagai tempat bersantai dengan

keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak1 restoran pastel & pizza

Rijsttafel, dikemukakan bahwa restoran pastel & pizza Rijsttafel memiliki

beberapa masalah dalam hal kepuasan pelanggannya. Seperti lokasi restoran

yang letaknya tidak di pinggir jalan raya sehingga kurang terjangkau oleh

konsumennya. Sedangkan restoran pizza lain seperti Pizza Hut dan Papa

Ron‟s yang merupakan saingan dari restoran sejenis terletak di pinggir jalan raya. Masalah lainnya berupa produk yang masih belum sempurna

kualitasnya dan jumlah pengunjung yang masih sepi pada pagi dan siang hari.

1

(31)

Adanya keluhan-keluhan tersebut merupakan indikator bahwa kepuasan

di restoran pastel & pizza Rijsttafel Bogor belum tercapai. Ketidakpuasan

pelanggan tersebut dapat berpotensi terhadap menurunnya profit restoran

pastel & pizza Rijsttafel. Jika kondisi tersebut tidak segera diantisipasi, maka

dikhawatirkan akan berdampak lebih buruk terhadap penjualan restoran

maupun nama baik restoran, sehingga restoran akan berusaha untuk

memberikan kepuasan melalui peningkatan kualitas produk dan jasa restoran.

Oleh karena itu, restoran perlu mengenali bagaimana karakteristik konsumen

yang mereka hadapi, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen

dalam pembelian produknya, proses keputusan pembelian konsumen dan

atribut-atribut apa saja yang menurut konsumen sudah baik dan kurang baik,

karena dari hal-hal tersebut restoran dapat lebih mengenal keinginan

konsumennya. Pada akhirnya kepuasan konsumen dapat tercapai secara

maksimal. Sejauh ini, riset mengenai perilaku konsumen belum pernah

dilakukan sehingga belum diketahui sejauh mana penilaian konsumen

terhadap restoran pastel & pizza Rijsttafel. Sesuai dengan kondisi tersebut,

restoran pastel & pizza Rijsttafel membutuhkan pengetahuan mengenai

penilaian konsumen terhadap restoran ini.

Hal tersebut dilakukan agar restoran dapat menyuguhkan pelayanan

yang baik sehingga konsumen dapat merasa nyaman berada dalam restoran

ini. Selain itu, penelitian ini juga berfungsi untuk mengetahui pelayanan mana

yang perlu diperbaiki kinerjanya sehingga dapat meningkatkan kepuasan

konsumen, mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru, yang

akan berdampak pada peningkatan pendapatan.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka perumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah karakteristik konsumen restoran pastel & pizza

Rijsttafel?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peluang pembelian produk

restoran pastel & pizza Rijsttafel?

3. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen pada restoran pastel

(32)

4. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap atribut restoran pastel & pizza

Rijsttafel?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai

melalui penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen restoran pastel & pizza

Rijsttafel.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

proses pengambilan keputusan pembelian di restoran pastel & pizza

Rijsttafel.

3. Mengidentifikasi proses keputusan pembelian oleh konsumen restoran

pastel & pizza Rijsttafel.

4. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja serta kepuasan

konsumen terhadap atribut restoran pastel & pizza Rijsttafel.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. Bagi restoran pastel & pizza Rijsttafel

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pihak restoran

pastel & pizza Rijsttafel mengenai karakteristik konsumen, faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan

pembelian konsumen, serta tingkat kepuasan konsumen terhadap produk

restoran pastel & pizza Rijsttafel. Sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan pengambilan keputusan restoran dalam upaya

meningkatkan mutu produk dan pelayanan agar dapat bersaing dengan

restoran sejenis maupun restoran lainnya.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini berguna untuk melatih kemampuan dalam mengevaluasi

masalah, menambah wawasan, dan mengaplikasikan teori perkuliahan.

3. Bagi kalangan akademis

Sebagai bahan acuan dalam melakukan studi lanjutan atau penelitian

selanjutnya. Selain itu, hasil penelitian ini dapat berguna bagi berbagai

(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Restoran

Menurut Atmodjo (1993), definisi restoran adalah tempat atau

bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan

pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan

maupun minuman. Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor

maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu.

Kotler (2000) juga mengungkapkan bahwa usaha restoran itu termasuk pada

pelayanan jasa yang bersifat campuran. Menurutnya usaha restoran

merupakan suatu bentuk usaha yang dalam pelaksanaannya

mengkombinasikan antara produk dan jasa. Adapun tujuan operasionalnya

adalah mencari keuntungan dan memberi kepuasan bagi konsumen.

2.1.1. Tipe Restoran

Atmodjo (1993) menyatakan bahwa terdapat dua puluh dua tipe

restaurant, yaitu:

1. A’la Carte Restaurant

Restoran yang telah mendapat izin penuh untuk menjual makanan

lengkap dengan banyak variasi dimana tamu dapat bebas memilih sendiri

makanan yang mereka ingini. Tiap makanan di restoran jenis ini

mempunyai harga sendiri-sendiri.

2. Table D’hote Restaurant

Restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu susunan menu

yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup) dan

tertentu dengan harga yang ditentukan pula.

3. Coffee Shop atau Brasserie

Restoran yang umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di

mana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan

malam secara cepat dengan harga yang cakupan. Pada umumnya sistem

pelayanannya adalah American Service dimana yang diutamakan adalah

(34)

disiapkan di atas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan

Buffet atau prasmanan

4. Cafetaria atau Café

Restoran kecil yang menggunakan penjualan cake (kue-kue), sandwich

(roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual

minuman yang beralkohol.

5. Canteen

Restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau sekolah tempat

dimana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan makan siang atau

coffe break, yaitu cara minum kopi disertai makanan kecil untuk selingan

jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara-acara rapat dan seminar.

6. Continental Restaurant

Restoran yang menitikberatkan hidangan kontinental pilihan dengan

pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak

rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai dan rileks.

7. Carvery

Restoran yang sering berhubungan dengan tamu dimana para tamu dapat

mengiris sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan

dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.

8. Dining Room

Dining Room yang terdapat di hotel kecil, motel atau inn, merupakan

tempat yang lebih tidak ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining

Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel

itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.

9. Dischotheque

Restoran yang pada prinsipnya juga berarti tempat dansa sambil

menikmati irama musik. Kadang-kadang juga menampilkan live-band.

Bar adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah diskotik, Hidangan

yang tersedia umumnya berupa snack.

10. Fish and Chip Shop

Restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli

(35)

Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi makanannya tidak

dinikmati di tempat itu.

11. Grill Room (Rotisserie)

Restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Pada

umumnya restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca

sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang

dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill Room

kadang-kadang disebut juga Steak House.

12. Inn Tavern

Restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di tepi

kota. Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan tamu-tamu,

sedangkan hidangannya pun sangat lezat-lezat.

13. Night Club/Super Club

Restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam,

menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai.

Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan

kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan

rapi sehingga menaikkan gengsi.

14. Pizzeria

Restoran yang khusus menjual pizza. Kadang-kadang juga beupa

spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.

15. Pan cake House/Creperie

Restoran yang menjual Pan Cake serta Crepe yang diisi dengan berbagai

manisan di dalamnya.

16. Pub

Pub pada mulanya tempat hiburan umum yang mendapat izin untuk

menjual bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu mendapatkan

minuman dari counter (meja panjang yang membatasi dua ruangan).

Pengunjung dapat menikmatinya sambil berdiri atau sambil duduk di

meja makan. Hidangan yang tersedia berupa snack seperti pies dan

sandwich. Sekarang kita bisa mendapatkan banyak hidangan pengganti di

(36)

17. Snack Bar/Café/Milk Bar

Restoran cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat

dimana para tamu mengumpulkan makanan mereka diatas baki yang

diambil dari atas counter dan kemudian membawanya ke meja makan.

Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang

disediakan pada umumnya adalah Hamburger, sausage dan sandwich.

18. Specialty Restaurant

Restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe

khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran semacam ini

menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia, dan sebagainya.

Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara tempat asal makanan

spesial itu.

19. Terrace Restaurant

Restoran yang terletak di luar bangunan, namun umumnya masih

berhubungan dengan hotel maupun restoran induk. Di negara-negara

barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka pada waktu musim

panas saja.

20. Gourmet Restaurant

Restoran yang menyelenggarakan makan dan minum untuk orang-orang

yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman.

Keistimewaan restoran ini adalah makanan dan minumannya yang

lezat-lezat, pelayanannya yang megah dan harganya cukup mahal.

21. Family Type Restaurant

Restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan

harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga

maupun rombongan.

22. Main Dining Room

Restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di

hotel-hotel besar, dimana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi pasti

terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Servisnya bisa mempergunakan

(37)

2.2. Perilaku Konsumen

Engel, et al. (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai

tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan

mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi

orang karena berbagai alasan, berhasrat mempengaruhi atau mengubah

perilaku, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran,

pendidikan dan perlindungan konsumen serta kebijakan umum. Kotler (2005)

mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok yang berusaha

untuk memenuhi dan mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan pribadi

atau kelompoknya. Dalam pelaksanaannya, emosi konsumen akan muncul

dalam bentuk rangsangan atau ketertarikan terhadap barang dan jasa,

kesadaran permasalahan yang dihadapi, pencarian informasi penilaian

terhadap pilihan, keputusan untuk membeli dan pasca pembelian. Pasar

konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau

mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri

terdiri dari kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan usia, pendapatan,

tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat dan selera (preferensi).

Pengelompokan kosumen ini sangat bermanfaat bagi para pemasar dalam

merencanakan strategi pemasaran (Kotler, 2005).

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Pengaruh lingkungan, yang meliputi lingkungan budaya, kelas sosial,

pengaruh pribadi, keluarga dan situasi

2. Perbedaan individu, yang meliputi sumber daya konsumsi, motivasi,

keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.

3. Proses psikologis yang meliputi pembelajaran, perubahan sikap dan

perilaku.

Sederetan faktor-faktor di atas inilah yang akan diperlukan kelak dalam

mengembangkan suatu strategi pemasaran yang akan dilaksanakan oleh

perusahaan atau restoran. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor tersebut

sangat berpengaruh pada keadaan pengambilan keputusan yang dilakukan

(38)
[image:38.595.131.502.82.323.2]

Gambar 5. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

(Engel et al., 1994)

Beberapa karakteristik pribadi dari seorang konsumen yang

mempengaruhi sikap dan persepsinya dalam pemilihan atribut suatu produk

adalah karakteristik demografi seperti usia, tahap daur hidup, daya, gaya

hidup, kepribadian, konsep diri, pendidikan, pekerjaan dan tingkat

pendapatan. Tiap karakteristik memiliki implikasi tersedia terhadap sikapnya

dalam menentukan atribut apa yang menonjol dari suatu produk (Engel et al.,

1994).

Pengukuran mengenai sikap konsumen digunakan untuk memutuskan

efektifitas kegiatan pemasaran, membantu aksi evaluasi pasar walaupun

belum dilaksanakan. Selain itu pengukuran sikap dapat digunakan untuk

mensegmentasikan pasar dan memilih target segmentasi, sehingga

pengukuran sikap berperan dalam perumusan strategi pemasaran. Kesesuaian

suatu pengukuran sikap dengan perilaku terhadap obyek masa datang akan

menentukan daya ramal pengukuran sikap tersebut untuk digunakan bagi

perumusan strategi pemasaran. Salah satu bentuk dari pengukuran sikap

konsumen adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap ini

menggambarkan rancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan

Proses Psikologis Pengolahan Informasi Pembelajaran

Perubahan Sikap/Perilaku Proses Keputusan

Pengenalan kebutuhuan Evaluasi alternatif Pembelian Pasca Pembelian

Perbedaan Individu Sumberdaya konsumen

Motivasi&keterlibatan Pengetahuan

Kepribadian&gaya hidup

Demografi

Pengaruh Lingkungan Budaya

Kelas Sosial Pengaruh Pribadi

Keluarga Situasi

(39)

diantara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikapnya terhadap

produk berkenaan dengan ciri atau atribut produk. Model ini juga

mengemukakan bahwa sikap terhadap suatu obyek tertentu (merek)

didasarkan pada perangkat kepercayaan yang melekat pada atribut ini serta

bobot evaluasinya (Engel et al., 1994).

2.2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

2.2.1.1. Pengaruh Lingkungan

Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap

perilaku konsumen. Informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor

lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen memberikan masukan

yang sangat berarti terhadap strategi pemasaran sebuah perusahaan.

Faktor-faktor lingkungan terdiri atas (Engel et al., 1994) :

1. Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya adalah kumpulan nilai, persepsi, preferensi, serta perilaku

keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Budaya adalah penentu

keinginan dan perilaku yang paling mendasar (Kotler, 2005). Menurut Engel,

et al. (1994) budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan

simbol bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat

tafsiran dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya

melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian akan perilaku yang

dapat diterima di dalam masyarakat. Engel, et al. (1994) menyebutkan 10

sikap dan perilaku yang sangat dipengaruhi oleh budaya, yaitu: rasa diri dan

ruang, komunikasi dan bahasa, pakaian dan penampilan, makanan dan

kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, hubungan (keluarga,

organisasi, pemerintah dan sebagainya), nilai dan norma, kepercayaan dan

sikap, proses mental dan pembelajaran serta kebiasaan kerja dan praktek.

Budaya menentukan konsumsi dari kegiatan seperti apa, kapan, dimana dan

dengan siapa. Oleh karena itu, budaya apa yang cocok dan efektif untuk

dikerjakan oleh pemasar dalam memberikan barang dan jasa. Ini adalah titik

(40)

2. Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu kelompok

acuan, keluarga serta peran dan status sosial. Kelompok acuan seseorang

terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka)

atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.

Kelompok acuan mempengaruhi individu sekurang-kurangnya melalui tiga

cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup

baru, mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, dan menuntut

seseorang supaya mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat

mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual.

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

berpengaruh. Keluarga orientasi terdiri dari orangtua dan saudara kandung.

Orangtua berpengaruh langsung terhadap perilaku pembelian untuk

anak-anaknya. Begitu juga anak mampu mempengaruhi keputusan pembelian

orangtua. Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri

atas individu dengan berbagai nilai, minat dan perilaku yang sama, atau

kelompok-kelompok yang relatif homogen dalam suatu masyarakat lama

yang tersusun secara hierarki (Kotler, 2005). Kelas sosial yang berbeda

cenderung memunculkan perilaku konsumsi yang berbeda.

Kelas sosial mengacu kepada pengelompokkan orang yang sama

dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi di dalam pasar.

Kelompok status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup di

kalangan masing-masing kelas.

Dalam pemasaran, sistem status merupakan faktor yang sangat

menarik untuk diketahui karena mereka dapat mengusahakan pengaruh yang

besar pada apa yang dibeli dan dikonsumsi orang. Sedangkan determinan apa

yang dapat dibeli oleh konsumen sangat ditentukan oleh kelas sosial yaitu

pendapatan kekayaan konsumen sehingga variabel kelas sosial mendapat

penekanan yang cukup besar dalam penelitian pemasaran. Engel, et al. (1994)

mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada

sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial sesorang,

(41)

prestis individu, asosiasi, sosialisasi, kekuasaan, kesadaran kelas, dan

mobilitas.

3. Pengaruh Pribadi

Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan

diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Perilaku

konsumen seringkali dipengaruhi oleh orang yang berhubungan erat dengan

konsumen itu sendiri. Kita mungkin berespon terhadap tekanan yang

dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan

oleh orang lain. Kita pun menghargai orang-orang di sekeliling kita untuk

nasihat mereka mengenai pilihan pembelian. Pengaruh pribadi adalah subjek

yang penting di dalam penelitian konsumen sejak penelitian ini menjadi

bidang studi yang serius.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Aznur (2006) terdapat

lima kelompok relevan dari konsumen. Pertama, kelompok keluarga yang

mampu menyediakan rasa aman, kesempatan untuk berdiskusi serta keinginan

untuk ditemani. Kedua, kelompok teman atau sahabat. Dalam hal ini

konsumen cenderung mencari informasi dari teman yang mereka percayai

memiliki nilai yang sama dengan mereka. Ketiga, grup sosial formal yang

diperlukan konsumen untuk mencapai tujuannya, seperti memperluas

wawasan. Keempat, kelompok belanja dimana konsumen biasanya akan

memilih kelompok dengan pengalaman atau pengetahuan tentang produk

yang hendak dibeli. Kelima, kelompok kerja yang dapat mempengaruhi

konsumen akibat banyaknya waktu yang dihabiskan dengan teman-teman

sekerja, sehingga pendapat mereka sangat berpengaruh.

4. Keluarga

Keluarga sangat penting di dalam studi perilaku konsumen karena dua

alasan. Pertama, keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian untuk banyak

produk konsumen. Kedua, keluarga adalah pengaruh utama pada sikap dan

perilaku individu. Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau

lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan yang

(42)

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok

acuan primer yang paling berpengaruh. Dalam kehidupan pembeli, keluarga

dapat dibedakan menjadi dua yaitu keluarga Orientasi terdiri dari orangtua

dan saudara kandung seseorang, serta keluarga Prokreasi yang memberikan

pengaruh lebih langsung terhadap perilaku pembelian, terdiri dari pasangan

dan sejumlah anak seseorang (Kotler, 2005).

5. Situasi

Perilaku berubah ketika situasi berubah. Kadang perubahan tidak

menentu dan tidak dapat diramalkan. Pada kesempatan lain perubahan

tersebut dapat diramalkan melalui penelitian dan dimanfaatkan dalam strategi.

Situasi konsumen juga melibatkan orang dan benda, kita perlu membedakan

antara pengaruh yang disebabkan konsumen dan objek dengan pengaruh yang

unik terhadap situasi itu sendiri. Dengan demikian, pengaruh situasi dapat

dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk

waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan

karakteristik objek (Engel et al., 1994). Faktor atau karakteristik ini,

dijelaskan sebagai berikut:

a. Lingkungan fisik : sifat nyata yang merupakan situasi konsumen. Ciri ini

mencakupi lokasi, geografis, suara, aroma, penyinaran, cuaca dan

konfigurasi yang terlihat dari barang dagangan atau bahan lain yang

mengelilingi objek stimulus.

b. Lingkungan sosial : ada atau tidak adanya orang lain di dalam situasi

bersangkutan.

c. Waktu : sifat sementara dari situasi seperti momen tertentu ketika

perilaku terjadi (misalnya, jam, hari, bulan, musim). Waktu mungkin

pula diukur sehubungan dengan semacam kejadian masa lalu atau masa

datang untuk peserta situasi (misalnya, waktu sejak pembelian terakhir,

waktu hingga pembayaran).

d. Tugas : tujuan atau sasaran tertentu yang dimiliki konsumen di dalam

(43)

untuk seorang teman berada dalam situasi acuh tak acuh dibandingkan

bila ia berbelanja untuk pemakaian pribadinya sendiri.

e. Keadaan anteseden : suasana hati sementara (misalnya kecemasan,

kesenangan, kegairahan) atau kondisi sementara (misalnya uang kontan

yang tersedia, keletihan) yang dibawa oleh konsumen ke dalam situasi

tersebut.

Menurut Engel, et al. (1994) situasi yang mempengaruhi konsumen

dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu konsumsi, situasi pembelian dan

situasi komunikasi. Situasi konsumsi adalah situasi dimana pemasar harus

dapat menentukan dalam situasi seperti apa poduk atau jasa itu dapat

dikonsumsi, sehingga dapat memberikan kesenangan bagi konsumen.

Situasi pembelian mengacu kepada latar dimana konsumen

memperoleh suatu produk atau jasa. Misalnya, ketersediaan produk,

perubahan harga dan lain sebagainya. Situasi komunikasi didefinisikan

sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau

non-pribadi, seperti media-media yang digunakan konsumen untuk menerima

dan menyampaikan informasi saat berkomunikasi.

2.2.1.2. Perbedaan Individu

Engel, et al. (1994) menyatakan ada lima cara dimana konsumen

berbeda dalam mengambil keputusan belanja sehingga berpengaruh terhadap

perilaku konsumen, yaitu (1) sumber daya konsumen, (2) motivasi dan

keterlibatan, (3) pengetahuan, (4) sikap, (5) kepribadian, gaya hidup dan

demografi.

1. Sumberdaya konsumen

Sumberdaya yang dimiliki konsumen atau apa yang tersedia di masa

yang akan datang berperan penting dalam keputusan pembelanjaan. Setiap

orang membawa tiga sumberdaya ke dalam setiap situasi pengambilan

keputusan, yaitu waktu, uang dan perhatian (penerimaan informasi dan

kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada

ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang

(44)

2. Motivasi konsumen

Motif (motive) pradiposisi langgeng yang menggugah dan

mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu. Motif dapat beru

Gambar

Gambar 5. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Engel et al., 1994)
Gambar 7.  Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian (Engel et al., 1995)
Gambar 8. Proses Pencarian Internal (Engel et al., 1995)
Gambar 9. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif (Engel et al., 1995)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan pabrik didirikan di Cilegon dengan pertimbangan untuk mempermudah sarana transportasi karena Cilegon merupakan kota besar dimana transportasi darat mudah terjangkau

Dengan mengucapkan Alhamdulillahhirrobilalamin atas limpahan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Sumber Daya, Informasi,

[r]

Analisis laba rugi bersih sebelum pajak menurut metode komersial adalah sebesar Rp 479.658.107 sedangkan metode fiskal adalah Rp 528.117.785. Dimana laba/rugi bersih menurut

[r]

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan jika harga jual perunit suatu pesanan khusus lebih besar dari pada biaya variabel perunit pesanan khusus maka suatu

Sedangkan berdasarkan analisis regresi berganda uji validitas menunjukan bahwa nilai f hitung lebih kecil dari f tabel (146,8 < 199,5 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

Supaya tindakan pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan sehingga hasil belajar mewarnai gambar optimal, pembelajaran ini didukung dengan penggunaan krayon, yang