• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DI KELAS III-A SD NEGERI 064025 TANJUNG SELAMAT T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DI KELAS III-A SD NEGERI 064025 TANJUNG SELAMAT T.A 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAK SISWA PADA MATA PELAJAKAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJAKAN QUESTION

Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperole

JUKUSAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVEKSITAS NEGEKI MEDAN

MENINGKATKAN MINAT BELAJAK SISWA PADA MATA PELAJAKAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJAKAN LEARNING START WITH A QUESTION DI KELAS III-A SD NEGEKI

064025 TANJUNG SELAMAT T.A 2016/2017

SKKIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan

MENINGKATKAN MINAT BELAJAK SISWA PADA MATA PELAJAKAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LEARNING START WITH A

Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

NESTIMALA BANJARNAHOR (1131111021), “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Learning Start With i Question Di Kelas III-A SD Negeri 064025 Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2016/2017”.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalam materi cuaca dan pengaruhnya bagi manusia di kelas III-A. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With i Question di kelas III-A SD Negeri 064025 Tanjung Selamat.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 28 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan yang berasal dari kelas III-A pada tahun ajaran 2016/2017. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui lembar observasi minat belajar siswa dan lembar observasi mengajar guru.

Berdasarkan analisis data observasi siklus I pertemuan I dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With i Question dari 28 orang siswa terdapat 5 orang siswa yang minat belajarnya dalam kategori tinggi dengan persentase 17,85%, 1 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 3,57 %, 15 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 53,57%, dan 7 orang siswa dalam kategori sangat rendah dengan persentase 25,00% dan nilai rata-rata siswa secara klasikal sebesar 56,99. Pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatan, terdapat 3 orang siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 10,71%, 8 orang siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 33,33%, 3 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 10,71%, 10 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 41,66%, dan 4 orang siswa dalam kategori sangat rendah dengan persentase 16,66 % dan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,51. Dari perolehan siklus I bahwa minat belajar belum sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II pertemuan I minat belajar siswa mengalami peningkatan yang semakin baik, terdapat 11 orang siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 39,28 %, 9 orang siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 32,14 %, 2 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 7,14 %, dan 6 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 21,42 % dan nilai rata-rata siswa secara klasikal sebesar 81,09. Pada siklus II minat belajar siswa secara signifikan mengalami peningkatan dari yang sebelumnya, terdapat 13 orang siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 46,42%, 12 orang siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 42,85 %, 2 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 7,14%, dan 1 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 3,57% dan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 84,37. Sedangkan pada observasi kegiatan guru yang telah dilaksanakan pada siklus I nilai yang diperoleh adalah 70,83 (Baik) dan pada observasi kegiatan guru yang telah dilaksanakan pada siklus II nilai yang diperoleh adalah 91,66 (Sangat baik).

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia serta kemudahan yang tidak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran ePA Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Learning Start With i Question Di Kelas eee SD Negeri 064025 Tanjung Selamat T.A 2016/2017”.

Penulis percaya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, maka penulisan

skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Keuangan dan Kepegawaian.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan PGSD FIP

UNIMED, Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan

(7)

iii

7. Bapak Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Selaku Pembimbing Skripsi

sekaligus sebagai Pembimbing Akademik saya yang penuh kesabaran dan

perhatian memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga

Skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Bapak Drs. Demmu Karo karo, M.Pd, Bapak DR. Irsan Rangkuti, M.Pd,

M.Si Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah

banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan

skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan

selama perkuliahan dan Seluruh Tenaga Administrasi FIP UNIMED yang

telah memberkan informasi dan layanan demi terselesainya Skripsi ini.

10. Ibu Jendanari, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 064025 Tanjung

selamat yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Seluruh

Bapak dan Ibu Guru serta staf pegawai SD Negeri 064025 Tanjung

selamat yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama

penulis melaksanakan penelitian di sekolah.

11. Ibu Ika S.Pd selaku guru kelas III A SD Negeri 064025 Tanjung selamat

yang juga membantu saya dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.

12. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada

kedua Orangtua yang sangat saya hormati dan saya cintai yang telah

banyak memberikan Do’a, kasih sayang, dan dorongan moral maupun

materil dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

13. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kepada saudara/abang

(8)

iv

dan kak Fani Banjarnahor yang telah memberikan penulis dukungan dan

Do’a demi terselesainya skripsi ini. Dan kepada seluruh keluarga besar

Alm. Op. Pantun Banjarnahor yang telah memberikan Motivasi dan Do’a.

14. Terkhusus buat Grup BTS dan Infinite abangnda El, Makjin, Suga,

Momon, Hobi, Hoya, Jimin, V, Dongwu, Lsy, Lsj, Sungkyu, Wuyun serta

adikku tercinta Kookie yang telah banyak memberikan motivasi dan

hiburan dalam menyelesaikan skripsi dan Studi di UNIMED.

15. Sahabat-sahabat saya Sri Wahyuni Gultom, Sri Wahyuni Sihite, Mega

Wati Situmorang, Risma Oki Sianturi, yang selalu bersama dan

mendo’akan penulis serta memberikan dorongan dalam menyelesikan

studi di UNIMED.

16. Teman-teman PPL saya Devitasari, Herlina, Nova, Wina, Ines, Erna, Ira,

Titin, Tiwi, dan Tari yang memberikan dorongan dalam menyelesaikan

Skripsi.

17. Teman-teman seperjuang saya seluruh kelas A Reguler angkatan 2013

PGSD FIP UNIMED yang telah berbagi suka maupun duka bersama

penulis selama mengikuti perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan

skripsi ini.

18. Kepada teman dan adik kos saya Cahaya Manalu, Winda Laoli, Kartika

Tambunan dan Mona Sinaga yang selalu mendukung, mendo’akan, dan

selalu memberi semangat.

19. Serta kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyusun Skripsi

(9)

v

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis

tidak dapat membalasnya kiranya tiada kata lain untuk penulis ucapkan selain

berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya semaksimal

mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisannya dari bahwa skripsi

ini masih banyak kekurangan dan kelemahan penulis baik dari segi isi, tata

bahasa, maupun penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini, dan akhirnya penulis dengan penuh harapan agar

kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan khususnya

bagi pembaca. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 2017

Penulis

(10)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... K 2.1KerangkaTeoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 10

2.1.3 Pembelajaran IPA Di SD ... 11

2.1.4 Pengertian Minat Belajar... 13

2.1.5 Ciri-Ciri Minat Belajar ... 15

2.1.6 Meningkatkan Minat Belajar Siswa ... 16

2.1.7 Metode Mengajar ... 19

2.1.8 Jenis-jenis metode pembelajaran aktif ... 20

2.1.9 Pengertian metode pembelajaran LSQ ... 21

2.1.9.1Manfaat metode pembelajaran LSQ... 22

(11)

vii

2.1.9.3Kelebihan metode pembelajaran LSQ ... 24

2.1.9.4Kelemahan metode pembelajaran LSQ ... 24

2.1.10 Materi Gerak Benda ... 24

2.1.11 Kerangka berpikir ... 30

2.1.12 Hipotesis tindakan ... 31

BAB III. METODE PENELITIAN ... 32

3.1Jenis Penelitian ... 32

3.2Lokasi dan waktu penelitian... 32

3.3subjek dan objek Penelitian ... 32

3.4Definisi operasional variabel ... 33

3.5Desain Penelitian ... 34

3.6Prosedur Penelitian... 35

3.7Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.8TeknikAnalisis Data ... 41

3.9Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 44

4.1.2 Deskripsi Kondisi Awal ... 47

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I ... 58

4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : 5.1.Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

(12)

viii

DAFTAR TABEF

Tabel 4.1 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 54

Tabel 4.2 : Hasil Observasi kegiatan Siswa Siklus I Pert I ... 55

Tabel 4.3 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 57

Tabel 4.4 : Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I... 58

Tabel 4.5 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I Pert I ... 59

Tabel 4.6 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 60

Tabel 4.7 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pert II ... 61

Tabel 4.8 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert II ... 63

Tabel 4.9 : Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I... 64

Tabel 4.10 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal ... 64

Tabel 4.11: Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pert I ... 74

Tabel 4.12: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pert I ... 75

Tabel 4.13: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pert I ... 77

Tabel 4.14: Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 78

Tabel 4.15: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal ... 78

Tabel 4.16 : Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pert II ... 79

Tabel 4.17 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pert II ... 81

Tabel 4.18 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 82

Tabel 4.19 : Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 84

Tabel 4.20 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal ... 84

Tabel 4.21 : Hasil Observasi Secara Klasikal Siklus I dan Siklus II ... 88

Tabel 4.22 : Rekapitulasi Hasil Belajar Secara Klasikal Siklus I dan Siklus II ... 90

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sekolah yang diteliti ... 44

Gambar 4.2 peneliti membagi kelompok secara bervariasi ... 46

Gambar 4.3 Peneliti membagikan materi kepada setiap siswa ... 47

Gambar 4.4 siswa membaca materi dan berdiskusi ... 48

Gambar 4.5 Siswa mengumpulkan Pertanyaan yang telah diciptakan ... 48

Gambar 4.6 Peneliti menyampaikan materi ... 49

Gambar 4.7 Siswa membaca materi dan mencipatakan pertanyaan ... 51

Gambar 4.8 Siswa berkelompok membahas hal-hal penting ... 51

Gambar 4.9 Peneliti Menyampaikan Materi ... 52

Gambar 4.10 Peneliti bertanya kepada siswa ... 53

Gambar 4.11 peneliti dan siswa menyimpulkan pembelajaran ... 53

Gambar 4.12 Diagram Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 59

Gambar 4.13 Diagran Minat Belajar Siswa Siklus I Pert II ... 65

Gambar 4.14 Siswa membaca materi dan berdiskusi... 67

Gambar 4.15 Peneliti membimbing diskusi kelompok ... 67

Gambar 4.16 kelompok mengumpulkan materi kepada peneliti ... 68

Gambar 4.17 Peneliti Menyampaikan Materi ... 68

Gambar 4.18 Peneliti membagikan kelompok secara bervariasi ... 69

Gambar 4.19 peneliti Membagikan materi... 70

Gambar 4.20 Siswa Membaca Materi Dan Berdiskusi ... 71

Gambar 4.21 setiap kelompok saling memberikan pendapat ... 71

Gambar 4.22 Siswa Memberikan Pendapat Dari Penjelasan Guru ... 72

Gambar 4.23 Siswa menjawab pertanyaan guru ... 72

(14)

x

Gambar 4.25 Diagram Minat Belajat Siswa Siklus II Pert I ... 79

Gambar 4.26 Diagram Minat Belajat Siswa Siklus II Pert II ... 85

Gambar 4.27 Diagram minat belajar siswa Siklus I dan Siklus II ... 90

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 97

Lampiran 2. Hasil Observasi Minat Belajar Siswa ... 118

Lampiran 3. Hasil Observasi Kemampuan Mengajar Guru ... 126

Lampiran 5. Data Hasil Minat Belajar Siswa ... 134

(16)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1LatarBBelakangBMasalahB

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan

sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam hal ini, guru sangat

berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

sumber daya manusia tersebut. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang

harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maju

mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.

Selain itu pendidikan merupakan wadah yang dapat dipandang sebagai pembetuk

sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Berhasil atau tidaknya suatu proses

pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung

Kurikulum pada dasarnya menempati posisi sentral di dalam

keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan

sesuatu yang sangat strategis untuk mengendalikan jalannya proses pendidikan.

Kurikulum memiliki posisi yang sangat penting apabila kurikulum itu

dikembalikan kepada pengertian-pengertian kurikulum itu sendiri. Kurikulum

yaitu segala sesuatu yang dikaitkan dengan aktivitas sekolah yang dapat

merangsang berkembangnya kegiatan pembelajaran siswa.

Dalam proses pembelajaran, minat belajar siswa sangat diperlukan,

sebab siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar, tak akan mungkin

(17)

2

sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak sesuai dengan kebutuhannya. Sebaliknya,

siswa yang memiliki minat belajar akan melakukan aktivitas belajar dengan baik

dan menyadari bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu merupakan kebutuhannya.

Contoh siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi adalah: 1) datang

kesekolah tepat waktu. 2) bertanya tentang materi yang sedang dipelajari. 3)

memperhatikan guru dengan seksama. 4) tertarik dengan aktivitas yang ada

disekolah. 5) memiliki hasil belajar yang tinggi. 6) mengerjakan PR dengan

kesadaran sendiri. Sebaliknya siswa yang memiliki minat belajar yang rendah

adalah : 1) sering terlambat ke sekolah. 2) jarang mengerjakan PR. 3) tidak mau

bertanya. 4) tingkat kefokusan yang rendah dan 5) hasil belajarnya rendah.

Segala sesuatu yang menarik minat seseorang belum tentu menarik minat

orang lain selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Tanpa

disadari, setiap individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar, dalam hal ini

guru sangat berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan minat belajar siswa. Setiap peserta didik harusnya mempunyai

minat yang besar untuk apa yang akan dipelajari pada semua mata pelajaran yang

akan diterima di sekolah, setiap mata pelajaran memiliki kesulitan masing-masing

dalam memahami mata pelajaran tersebut tetapi hendaknya setiap peserta didik

tidak harus langsung mengeluh dan merasa bosan tetapi harus memiliki minat

belajar yang tinggi untuk menempuh kesulitan tersebut. Sikap tidak senang

dengan pelajaran akan mempersulit para peserta didik dalam memahami suatu

pelajaran.

Kenyataan yang terjadi di SD Negeri 064025 Tanjung Selamat peneliti

(18)

3

yang memiliki minat belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari keseharian

peserta didik di dalam pelaksanaan pembelajaran. Banyak peserta didik yang tidak

antusias di dalam belajar. Beberapa diantaranya kurang memperhatikan saat guru

menerangkan materi, tidak selesai mengerjakan PR, Mengganggu teman, dan lain

sebagainya. Hal ini mengakibatkan banyaknya peserta didik yang tidak mampu

mencapai nilai kriteria kelulusan minimum dan kompetensi yang diharapkan.

Melalui pengamatan peneliti pada lembar jawaban ujian tengah semester

di kelas III A terlihat bahwa hasil belajar siswa sangat rendah, 16 dari 28 orang

siswa menjawab ujian tidak sesuai dengan soal, terutama pada bagian isian dan

uraian. Sementara, sebelum ujian guru sudah memberikan kisi-kisi soal dan

membahasnya secara bersama-sama. Namun, kenyataannya hasil yang diharapkan

sangat minim. Hal itu membuktikan bahwa minat belajar siswa sangat rendah.

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III A, ibu Ika

mengatakan bahwa: “ minat belajar siswa saat pembelajaran berlangsung sering

tidak sesuai dengan apa yang di harapkan guru, siswa cenderung lebih pasif dan

jarang bertanya tentang materi, siswa juga malas membaca, dan akibatnya saat

guru bertanya siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dengan benar”.

Dalam proses pembelajaran sering terjadi salah konsep antara guru dan

siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru yang disebabkan oleh

penguasaan konsep awal siswa yang tidak terbentuk pada saat proses kegiatan

belajar mengajar dimulai. Bahkan sebagian siswa belum mengetahui materi apa

yang akan dipelajari pada saat itu, mereka melaksanakan proses pembelajaran

(19)

4

mendengarkan, dan menjawab pertanyaan semampu mereka tanpa mengetahui

alur pembahasan yang dijelaskan oleh guru. Padahal, penguasaan konsep awal

materi sangat dibutuhkan supaya pembelajaran menjadi terarah dan peserta didik

menjadi paham terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru. sarana dan

prasarana pendidikan yang kurang memadai, penerapan metode yang tidak sesuai

dan pengeloalaan kelas yang kurang akan semakin mempersulit tujuan

pembelajaran dengan materi dalam menciptakan komunikasi dua arah antara

siswa dan guru. Guru harus melakukan diagnosis terhadap kondisi awal siswa,

apakah peserta didik sudah membaca buku yang berisi materi yang akan dibahas

dan apakah siswa memahami tentang materi yang akan dijelaskan.

Salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah dasar adalah

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. IPA adalah ilmu yang

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan satuan proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menekankan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar memahami alam secara ilmiah.

Maka perlu diterapkan metode pembelajaran yang bernilai edukatif dan

inovatif agar dapat membuat peserta didik tertarik untuk mengikuti proses

pembelajaran di kelas. Peneliti memilih salah satu bentuk metode pembelajaran

(20)

5

belajar siswa adalah dengan Metode pembelajaran aktif tipe Learning Start With

A Question. agar belajar mengajar tidak hanya berpusat pada guru, tetapi siswa

juga dapat menggali potensi yang mereka miliki untuk memahami suatu materi

pelajaran.

Learning Start With A Question merupakan suatu metode pembelajaran

yang mengajak siswa untuk dapat bertanya dan menemukan jawaban dari

pertanyaan yang mereka ajukan dengan berdiskusi sesama kelompoknya agar

siswa lebih mengerti materi yang diajarkan oleh guru. Sebelum siswa

mengemukakan pertanyaan terlebih dahulu siswa harus membaca dan memahami

materi yang diberikan oleh guru agar siswa tersebut bisa mengemukakan

pertanyaan yang ingin diajukan dari materi yang belum mereka pahami. Metode

Learning Start With A Question menuntut peran peserta didik dalam proses

pembelajaran. Peserta didik tidak hanya duduk pasif mendengarkan penjelasan

dari guru tetapi berperan serta menunjang tercapainya kunci pembelajaran dengan

bertanya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas diharapkan Metode Learning

Starts With A Question dapat mengoptimalkan proses pembelajaran IPA. Hal

inilah yang mendorong peneliti mengambil judul: “MeningkatkanB MinatB

BelajarB SiswaB PadaB MataB PelajaranB IPAB DenganB MenggunakanB MetodeB

PembelajaranBLearning Start With i Question DiBKelasBIIIBSDBNegeriB064025B

TanjungBSelamatBT.AB2016/2017”.B

B

(21)

6

1.2IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang jadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Minat belajar siswa yang sangat rendah.

2. Sarana dan prasarana pendidikan kurang memadai

3. Penerapan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi

4. Pengelolaan kelas yang kurang.

5. Peserta didik kurang menguasai konsep awal materi pada saat proses KBM

berlangsung

1.3BatasanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi masalah terdapat permasalah yang luas, termasuk

materi yang terdapat dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar maka peneliti

melakukan batasan masalah agar peneliti lebih terarah. Batasan masalah dalam

penelitian ini adalah “MeningkatkanB MinatB BelajarB SiswaB PadaB MataB

PelajaranBIPABmateriBpokokBCuacaBdanBPengaruhnyaBbagiBmanusiaBdenganB

MenggunakanBMetode Learning Start With i QuestionBdiBkelasBIIIBSDBNegeriB

064025BTanjungBSelamatBT.AB2016/2017”.BB

1.4PerumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Apakah dengan menggunakan Metode Learning Start With A Question

(22)

7

Cuaca dan Pengaruhnya bagi manusia di kelas III SD Negeri 064025 Tanjung

Selamat T.A 2016/2017 ?”.B

1.5TujuanBPenelitianB

Berdasarkan permasalahan dan rumusan masalahnya, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat belajar siswa pada

bidang studi IPA materi pokok cuaca dan pengaruhnya bagi manusia melalui

metode Learning Start With A Question di kelas III SD Negeri 064025 Tanjung

Selamat T.A 2016/2017.B

B

1.6ManfaatBPenelitianB

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain

adalah:B

1. Manfaat bagi siswa, diharapkan peserta didik berperan serta menunjang

tercapainya kunci pembelajaran dengan bertanya sehingga meningkatkan

minat dan aktivitas belajar siswa yang pasif menjadi aktif.

2. Manfaat bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah terutama

guru-guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar

mengajar.

3. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif

pilihan untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam

(23)

8

4. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan baru dalam bidang pendidikan dan pendekatan-pendekatan

pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk diaplikasikan dalam

(24)

93

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

5.1BKesimpulanB

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap

peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Cuaca dan pengaruhnya bagi

manusia dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With i Question di kelas

III-A SD Negeri 064025 Tanjung Selamat. Maka peneliti membuat kesimpulan :

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With

i Question dapat membuat siswa lebih bersemangat dan meningkatkan minat belajar

siswa.

2. Pada siklus I pertemuan I Minat belajar siswa terdapat 6 orang siswa yang verminat

dengan persentase sebanyak 21w43 % dan terdapat 22 orang siswa yang tidak berminat

dengan persentase 78w57%.

3. Pada siklus I pertemuan II peningkatan minat belajar siswa sudah mulai tampakw

namun belum maksimal terdapat 14 orang siswa yang berminat dengan persentase 50

% dan 14 orang siswa yang tidak berminat dengan persentase 50w00%.

4. Pada siklus II pertemuan Iw peningkatan minat belajar siswa sudah meningkat terdapat

22 orang siswa yang berminat dengan persentase 78w58% dan terdapat 6 orang siswa

yang tidak berminat dengan persentase 21w42%.

5. Pada siklus II Pertemuan IIw peningkatan minat belajar siswa sudah semakin baik

terdapat 27 siswa yang beminat dengan persentase 96w42% dan terdapat 1 orang siswa

yang tidak berminat dengan persentase 3w58%

93

(25)

94

1.2SaranB

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang diperolehw maka dapat

diajukan beberapa saran berikut :

1. Guru disarankan untuk memvariasikan cara mengajarnya agar tidak menimbulkan

kebosanan pada diri sendiri. Salah satunya dengan menggunakan metode

pembelajaran learning start with a question dalam pembelajaran.

2. Guru harus memahami metode pembelajaran learning start with a question tersebutw

baik dari segi persiapanw pelaksanaanw sampai degan evaluasi untuk dapat melakukan

proses belajar mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran learning start with

a question.

3. Guru diharapkan dalam mejelaskan hendaknya menyajikan contoh yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

4. Siswa diharapkan lebih banyak mengulang pelajaran dirumah dan disarankan utuk

banyak membacaw kreatif bertanyaw serta tidak malu ataupun takut untuk bertanya

kepada guru tetang materi pelajaran yang kurang dimegerti.

5. Peneliti lain perlu melakukan lebih lanjut guna memberi masukan yang konstruktif

bagi dunia pedidikan khususnya dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan

menerapkan metode pembelajaran learning start with a question.

6. Sekolah diharapkan terus aktif berupaya untuk meningkatkan kualitas dan minat

belajar siswa. Salah satu upayanya dengan memvariasikan metode pembelajaran

(26)

95

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsiti. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),

Jakarta :PT ButiAksara.Hatalik, Oetar. 2001. Proses Belajar

Mengajar. Jakarta : PT Buti Aksara.

Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CVYrata widya.

Dewi, Rostala.2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Medan : UNIMED PRESS.

Djaali. 2011. Psikologi pendidikan. Jakarta: buti aksara.

Djatarah, Bahri Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djatarah, S.B., dan Zain, A., 2002. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Eveline, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Fathurahtan. 2011. Belajar dan Pembelabejaran. Bandung : Alfabeta.

Hatalik,Oetar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Buti Aksara.

Howard, 2008. Metode pembelajaran. Bandung: Sinar Baru

Itron, Ali. 1999. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Dunia Pustaka.

Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lusita, Afrisanti. 2011. Buku Pintar menjadi guru kreatif, inspiratif, dan inovatif.

Yogyakarta: Araska

Maktut, Khairani. 2003. Psikologi belajar. yogyakarta: Aswaja Pressindo.

(27)

96

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogjakarta :PustakaBelajar.

Sadirtan. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali

Pers

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Slateto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Mardiana (2012) mengidentifikasi trend dan tingkat ketimpangan ekonomi antar kabupaten/kota yang terjadi di Provinsi Jawa Timur menggunakan Indeks Williamson,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum CHP dan CHK memiliki perubahan dengan pola yang hampir sama, yaitu mengalami peningkatan sineresis, serat pangan, dan

Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia, karakteristik pemerintah daerah (jumlah pegawai negeri sipil, pertumbuhan ekonomi,

role-plays, guru tidak perlu banyak memperhatikan aspek penampilan siswa dalam kegiatan itu, tetapi yang penting adalah guru bisa menciptkan konteks. situasi yang bermakna yang

utamanya adalah larangan alih fungsi lahan dan juga rencana tata ruang wilayah di. Kabupaten Semarang dan

Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial..

Oleh karena itu, dibutuhkan rancang bangun sistem pemanfaatan sumberdaya hutan Resort Mandalawangi oleh masyarakat sekitar kawasan untuk bentuk pemanfaatan tertentu

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi dengan judul ” HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK