MENINGKATKAN MINAT BELAJAK SISWA PADA MATA PELAJAKAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PEMBELAJAKAN QUESTION
Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperole
JUKUSAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVEKSITAS NEGEKI MEDAN
MENINGKATKAN MINAT BELAJAK SISWA PADA MATA PELAJAKAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PEMBELAJAKAN LEARNING START WITH A QUESTION DI KELAS III-A SD NEGEKI
064025 TANJUNG SELAMAT T.A 2016/2017
SKKIPSI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan
MENINGKATKAN MINAT BELAJAK SISWA PADA MATA PELAJAKAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LEARNING START WITH A
Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
i ABSTRAK
NESTIMALA BANJARNAHOR (1131111021), “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Learning Start With i Question Di Kelas III-A SD Negeri 064025 Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2016/2017”.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalam materi cuaca dan pengaruhnya bagi manusia di kelas III-A. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With i Question di kelas III-A SD Negeri 064025 Tanjung Selamat.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 28 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan yang berasal dari kelas III-A pada tahun ajaran 2016/2017. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui lembar observasi minat belajar siswa dan lembar observasi mengajar guru.
Berdasarkan analisis data observasi siklus I pertemuan I dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With i Question dari 28 orang siswa terdapat 5 orang siswa yang minat belajarnya dalam kategori tinggi dengan persentase 17,85%, 1 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 3,57 %, 15 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 53,57%, dan 7 orang siswa dalam kategori sangat rendah dengan persentase 25,00% dan nilai rata-rata siswa secara klasikal sebesar 56,99. Pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatan, terdapat 3 orang siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 10,71%, 8 orang siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 33,33%, 3 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 10,71%, 10 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 41,66%, dan 4 orang siswa dalam kategori sangat rendah dengan persentase 16,66 % dan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,51. Dari perolehan siklus I bahwa minat belajar belum sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II pertemuan I minat belajar siswa mengalami peningkatan yang semakin baik, terdapat 11 orang siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 39,28 %, 9 orang siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 32,14 %, 2 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 7,14 %, dan 6 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 21,42 % dan nilai rata-rata siswa secara klasikal sebesar 81,09. Pada siklus II minat belajar siswa secara signifikan mengalami peningkatan dari yang sebelumnya, terdapat 13 orang siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 46,42%, 12 orang siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 42,85 %, 2 orang siswa dalam kategori sedang dengan persentase 7,14%, dan 1 orang siswa dalam kategori rendah dengan persentase 3,57% dan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 84,37. Sedangkan pada observasi kegiatan guru yang telah dilaksanakan pada siklus I nilai yang diperoleh adalah 70,83 (Baik) dan pada observasi kegiatan guru yang telah dilaksanakan pada siklus II nilai yang diperoleh adalah 91,66 (Sangat baik).
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia serta kemudahan yang tidak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran ePA Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Learning Start With i Question Di Kelas eee SD Negeri 064025 Tanjung Selamat T.A 2016/2017”.
Penulis percaya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, maka penulisan
skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Kepegawaian.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan PGSD FIP
UNIMED, Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan
iii
7. Bapak Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Selaku Pembimbing Skripsi
sekaligus sebagai Pembimbing Akademik saya yang penuh kesabaran dan
perhatian memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga
Skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Bapak Drs. Demmu Karo karo, M.Pd, Bapak DR. Irsan Rangkuti, M.Pd,
M.Si Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan
skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan
selama perkuliahan dan Seluruh Tenaga Administrasi FIP UNIMED yang
telah memberkan informasi dan layanan demi terselesainya Skripsi ini.
10. Ibu Jendanari, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 064025 Tanjung
selamat yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Seluruh
Bapak dan Ibu Guru serta staf pegawai SD Negeri 064025 Tanjung
selamat yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama
penulis melaksanakan penelitian di sekolah.
11. Ibu Ika S.Pd selaku guru kelas III A SD Negeri 064025 Tanjung selamat
yang juga membantu saya dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.
12. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
kedua Orangtua yang sangat saya hormati dan saya cintai yang telah
banyak memberikan Do’a, kasih sayang, dan dorongan moral maupun
materil dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
13. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kepada saudara/abang
iv
dan kak Fani Banjarnahor yang telah memberikan penulis dukungan dan
Do’a demi terselesainya skripsi ini. Dan kepada seluruh keluarga besar
Alm. Op. Pantun Banjarnahor yang telah memberikan Motivasi dan Do’a.
14. Terkhusus buat Grup BTS dan Infinite abangnda El, Makjin, Suga,
Momon, Hobi, Hoya, Jimin, V, Dongwu, Lsy, Lsj, Sungkyu, Wuyun serta
adikku tercinta Kookie yang telah banyak memberikan motivasi dan
hiburan dalam menyelesaikan skripsi dan Studi di UNIMED.
15. Sahabat-sahabat saya Sri Wahyuni Gultom, Sri Wahyuni Sihite, Mega
Wati Situmorang, Risma Oki Sianturi, yang selalu bersama dan
mendo’akan penulis serta memberikan dorongan dalam menyelesikan
studi di UNIMED.
16. Teman-teman PPL saya Devitasari, Herlina, Nova, Wina, Ines, Erna, Ira,
Titin, Tiwi, dan Tari yang memberikan dorongan dalam menyelesaikan
Skripsi.
17. Teman-teman seperjuang saya seluruh kelas A Reguler angkatan 2013
PGSD FIP UNIMED yang telah berbagi suka maupun duka bersama
penulis selama mengikuti perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan
skripsi ini.
18. Kepada teman dan adik kos saya Cahaya Manalu, Winda Laoli, Kartika
Tambunan dan Mona Sinaga yang selalu mendukung, mendo’akan, dan
selalu memberi semangat.
19. Serta kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyusun Skripsi
v
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis
tidak dapat membalasnya kiranya tiada kata lain untuk penulis ucapkan selain
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya semaksimal
mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisannya dari bahwa skripsi
ini masih banyak kekurangan dan kelemahan penulis baik dari segi isi, tata
bahasa, maupun penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini, dan akhirnya penulis dengan penuh harapan agar
kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan khususnya
bagi pembaca. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 2017
Penulis
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... K 2.1KerangkaTeoritis ... 9
2.1.1 Pengertian Belajar ... 9
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 10
2.1.3 Pembelajaran IPA Di SD ... 11
2.1.4 Pengertian Minat Belajar... 13
2.1.5 Ciri-Ciri Minat Belajar ... 15
2.1.6 Meningkatkan Minat Belajar Siswa ... 16
2.1.7 Metode Mengajar ... 19
2.1.8 Jenis-jenis metode pembelajaran aktif ... 20
2.1.9 Pengertian metode pembelajaran LSQ ... 21
2.1.9.1Manfaat metode pembelajaran LSQ... 22
vii
2.1.9.3Kelebihan metode pembelajaran LSQ ... 24
2.1.9.4Kelemahan metode pembelajaran LSQ ... 24
2.1.10 Materi Gerak Benda ... 24
2.1.11 Kerangka berpikir ... 30
2.1.12 Hipotesis tindakan ... 31
BAB III. METODE PENELITIAN ... 32
3.1Jenis Penelitian ... 32
3.2Lokasi dan waktu penelitian... 32
3.3subjek dan objek Penelitian ... 32
3.4Definisi operasional variabel ... 33
3.5Desain Penelitian ... 34
3.6Prosedur Penelitian... 35
3.7Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.8TeknikAnalisis Data ... 41
3.9Jadwal Penelitian ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1Hasil Penelitian ... 44
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 44
4.1.2 Deskripsi Kondisi Awal ... 47
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I ... 58
4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : 5.1.Kesimpulan ... 93
5.2 Saran ... 94
viii
DAFTAR TABEF
Tabel 4.1 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 54
Tabel 4.2 : Hasil Observasi kegiatan Siswa Siklus I Pert I ... 55
Tabel 4.3 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 57
Tabel 4.4 : Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I... 58
Tabel 4.5 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I Pert I ... 59
Tabel 4.6 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 60
Tabel 4.7 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pert II ... 61
Tabel 4.8 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert II ... 63
Tabel 4.9 : Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I... 64
Tabel 4.10 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal ... 64
Tabel 4.11: Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pert I ... 74
Tabel 4.12: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pert I ... 75
Tabel 4.13: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pert I ... 77
Tabel 4.14: Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 78
Tabel 4.15: Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal ... 78
Tabel 4.16 : Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pert II ... 79
Tabel 4.17 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pert II ... 81
Tabel 4.18 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 82
Tabel 4.19 : Distribusi Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 84
Tabel 4.20 : Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Klasikal ... 84
Tabel 4.21 : Hasil Observasi Secara Klasikal Siklus I dan Siklus II ... 88
Tabel 4.22 : Rekapitulasi Hasil Belajar Secara Klasikal Siklus I dan Siklus II ... 90
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sekolah yang diteliti ... 44
Gambar 4.2 peneliti membagi kelompok secara bervariasi ... 46
Gambar 4.3 Peneliti membagikan materi kepada setiap siswa ... 47
Gambar 4.4 siswa membaca materi dan berdiskusi ... 48
Gambar 4.5 Siswa mengumpulkan Pertanyaan yang telah diciptakan ... 48
Gambar 4.6 Peneliti menyampaikan materi ... 49
Gambar 4.7 Siswa membaca materi dan mencipatakan pertanyaan ... 51
Gambar 4.8 Siswa berkelompok membahas hal-hal penting ... 51
Gambar 4.9 Peneliti Menyampaikan Materi ... 52
Gambar 4.10 Peneliti bertanya kepada siswa ... 53
Gambar 4.11 peneliti dan siswa menyimpulkan pembelajaran ... 53
Gambar 4.12 Diagram Minat Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 59
Gambar 4.13 Diagran Minat Belajar Siswa Siklus I Pert II ... 65
Gambar 4.14 Siswa membaca materi dan berdiskusi... 67
Gambar 4.15 Peneliti membimbing diskusi kelompok ... 67
Gambar 4.16 kelompok mengumpulkan materi kepada peneliti ... 68
Gambar 4.17 Peneliti Menyampaikan Materi ... 68
Gambar 4.18 Peneliti membagikan kelompok secara bervariasi ... 69
Gambar 4.19 peneliti Membagikan materi... 70
Gambar 4.20 Siswa Membaca Materi Dan Berdiskusi ... 71
Gambar 4.21 setiap kelompok saling memberikan pendapat ... 71
Gambar 4.22 Siswa Memberikan Pendapat Dari Penjelasan Guru ... 72
Gambar 4.23 Siswa menjawab pertanyaan guru ... 72
x
Gambar 4.25 Diagram Minat Belajat Siswa Siklus II Pert I ... 79
Gambar 4.26 Diagram Minat Belajat Siswa Siklus II Pert II ... 85
Gambar 4.27 Diagram minat belajar siswa Siklus I dan Siklus II ... 90
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 97
Lampiran 2. Hasil Observasi Minat Belajar Siswa ... 118
Lampiran 3. Hasil Observasi Kemampuan Mengajar Guru ... 126
Lampiran 5. Data Hasil Minat Belajar Siswa ... 134
1
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1LatarBBelakangBMasalahB
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan
sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam hal ini, guru sangat
berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan
sumber daya manusia tersebut. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maju
mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.
Selain itu pendidikan merupakan wadah yang dapat dipandang sebagai pembetuk
sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Berhasil atau tidaknya suatu proses
pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung
Kurikulum pada dasarnya menempati posisi sentral di dalam
keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat strategis untuk mengendalikan jalannya proses pendidikan.
Kurikulum memiliki posisi yang sangat penting apabila kurikulum itu
dikembalikan kepada pengertian-pengertian kurikulum itu sendiri. Kurikulum
yaitu segala sesuatu yang dikaitkan dengan aktivitas sekolah yang dapat
merangsang berkembangnya kegiatan pembelajaran siswa.
Dalam proses pembelajaran, minat belajar siswa sangat diperlukan,
sebab siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar, tak akan mungkin
2
sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak sesuai dengan kebutuhannya. Sebaliknya,
siswa yang memiliki minat belajar akan melakukan aktivitas belajar dengan baik
dan menyadari bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu merupakan kebutuhannya.
Contoh siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi adalah: 1) datang
kesekolah tepat waktu. 2) bertanya tentang materi yang sedang dipelajari. 3)
memperhatikan guru dengan seksama. 4) tertarik dengan aktivitas yang ada
disekolah. 5) memiliki hasil belajar yang tinggi. 6) mengerjakan PR dengan
kesadaran sendiri. Sebaliknya siswa yang memiliki minat belajar yang rendah
adalah : 1) sering terlambat ke sekolah. 2) jarang mengerjakan PR. 3) tidak mau
bertanya. 4) tingkat kefokusan yang rendah dan 5) hasil belajarnya rendah.
Segala sesuatu yang menarik minat seseorang belum tentu menarik minat
orang lain selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Tanpa
disadari, setiap individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar, dalam hal ini
guru sangat berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Setiap peserta didik harusnya mempunyai
minat yang besar untuk apa yang akan dipelajari pada semua mata pelajaran yang
akan diterima di sekolah, setiap mata pelajaran memiliki kesulitan masing-masing
dalam memahami mata pelajaran tersebut tetapi hendaknya setiap peserta didik
tidak harus langsung mengeluh dan merasa bosan tetapi harus memiliki minat
belajar yang tinggi untuk menempuh kesulitan tersebut. Sikap tidak senang
dengan pelajaran akan mempersulit para peserta didik dalam memahami suatu
pelajaran.
Kenyataan yang terjadi di SD Negeri 064025 Tanjung Selamat peneliti
3
yang memiliki minat belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari keseharian
peserta didik di dalam pelaksanaan pembelajaran. Banyak peserta didik yang tidak
antusias di dalam belajar. Beberapa diantaranya kurang memperhatikan saat guru
menerangkan materi, tidak selesai mengerjakan PR, Mengganggu teman, dan lain
sebagainya. Hal ini mengakibatkan banyaknya peserta didik yang tidak mampu
mencapai nilai kriteria kelulusan minimum dan kompetensi yang diharapkan.
Melalui pengamatan peneliti pada lembar jawaban ujian tengah semester
di kelas III A terlihat bahwa hasil belajar siswa sangat rendah, 16 dari 28 orang
siswa menjawab ujian tidak sesuai dengan soal, terutama pada bagian isian dan
uraian. Sementara, sebelum ujian guru sudah memberikan kisi-kisi soal dan
membahasnya secara bersama-sama. Namun, kenyataannya hasil yang diharapkan
sangat minim. Hal itu membuktikan bahwa minat belajar siswa sangat rendah.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III A, ibu Ika
mengatakan bahwa: “ minat belajar siswa saat pembelajaran berlangsung sering
tidak sesuai dengan apa yang di harapkan guru, siswa cenderung lebih pasif dan
jarang bertanya tentang materi, siswa juga malas membaca, dan akibatnya saat
guru bertanya siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dengan benar”.
Dalam proses pembelajaran sering terjadi salah konsep antara guru dan
siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru yang disebabkan oleh
penguasaan konsep awal siswa yang tidak terbentuk pada saat proses kegiatan
belajar mengajar dimulai. Bahkan sebagian siswa belum mengetahui materi apa
yang akan dipelajari pada saat itu, mereka melaksanakan proses pembelajaran
4
mendengarkan, dan menjawab pertanyaan semampu mereka tanpa mengetahui
alur pembahasan yang dijelaskan oleh guru. Padahal, penguasaan konsep awal
materi sangat dibutuhkan supaya pembelajaran menjadi terarah dan peserta didik
menjadi paham terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru. sarana dan
prasarana pendidikan yang kurang memadai, penerapan metode yang tidak sesuai
dan pengeloalaan kelas yang kurang akan semakin mempersulit tujuan
pembelajaran dengan materi dalam menciptakan komunikasi dua arah antara
siswa dan guru. Guru harus melakukan diagnosis terhadap kondisi awal siswa,
apakah peserta didik sudah membaca buku yang berisi materi yang akan dibahas
dan apakah siswa memahami tentang materi yang akan dijelaskan.
Salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah dasar adalah
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. IPA adalah ilmu yang
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan satuan proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menekankan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar memahami alam secara ilmiah.
Maka perlu diterapkan metode pembelajaran yang bernilai edukatif dan
inovatif agar dapat membuat peserta didik tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Peneliti memilih salah satu bentuk metode pembelajaran
5
belajar siswa adalah dengan Metode pembelajaran aktif tipe Learning Start With
A Question. agar belajar mengajar tidak hanya berpusat pada guru, tetapi siswa
juga dapat menggali potensi yang mereka miliki untuk memahami suatu materi
pelajaran.
Learning Start With A Question merupakan suatu metode pembelajaran
yang mengajak siswa untuk dapat bertanya dan menemukan jawaban dari
pertanyaan yang mereka ajukan dengan berdiskusi sesama kelompoknya agar
siswa lebih mengerti materi yang diajarkan oleh guru. Sebelum siswa
mengemukakan pertanyaan terlebih dahulu siswa harus membaca dan memahami
materi yang diberikan oleh guru agar siswa tersebut bisa mengemukakan
pertanyaan yang ingin diajukan dari materi yang belum mereka pahami. Metode
Learning Start With A Question menuntut peran peserta didik dalam proses
pembelajaran. Peserta didik tidak hanya duduk pasif mendengarkan penjelasan
dari guru tetapi berperan serta menunjang tercapainya kunci pembelajaran dengan
bertanya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas diharapkan Metode Learning
Starts With A Question dapat mengoptimalkan proses pembelajaran IPA. Hal
inilah yang mendorong peneliti mengambil judul: “MeningkatkanB MinatB
BelajarB SiswaB PadaB MataB PelajaranB IPAB DenganB MenggunakanB MetodeB
PembelajaranBLearning Start With i Question DiBKelasBIIIBSDBNegeriB064025B
TanjungBSelamatBT.AB2016/2017”.B
B
6
1.2IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang jadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Minat belajar siswa yang sangat rendah.
2. Sarana dan prasarana pendidikan kurang memadai
3. Penerapan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi
4. Pengelolaan kelas yang kurang.
5. Peserta didik kurang menguasai konsep awal materi pada saat proses KBM
berlangsung
1.3BatasanBMasalahB
Berdasarkan identifikasi masalah terdapat permasalah yang luas, termasuk
materi yang terdapat dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar maka peneliti
melakukan batasan masalah agar peneliti lebih terarah. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah “MeningkatkanB MinatB BelajarB SiswaB PadaB MataB
PelajaranBIPABmateriBpokokBCuacaBdanBPengaruhnyaBbagiBmanusiaBdenganB
MenggunakanBMetode Learning Start With i QuestionBdiBkelasBIIIBSDBNegeriB
064025BTanjungBSelamatBT.AB2016/2017”.BB
1.4PerumusanBMasalahB
Berdasarkan batasan masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Apakah dengan menggunakan Metode Learning Start With A Question
7
Cuaca dan Pengaruhnya bagi manusia di kelas III SD Negeri 064025 Tanjung
Selamat T.A 2016/2017 ?”.B
1.5TujuanBPenelitianB
Berdasarkan permasalahan dan rumusan masalahnya, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat belajar siswa pada
bidang studi IPA materi pokok cuaca dan pengaruhnya bagi manusia melalui
metode Learning Start With A Question di kelas III SD Negeri 064025 Tanjung
Selamat T.A 2016/2017.B
B
1.6ManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain
adalah:B
1. Manfaat bagi siswa, diharapkan peserta didik berperan serta menunjang
tercapainya kunci pembelajaran dengan bertanya sehingga meningkatkan
minat dan aktivitas belajar siswa yang pasif menjadi aktif.
2. Manfaat bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah terutama
guru-guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar
mengajar.
3. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif
pilihan untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam
8
4. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan baru dalam bidang pendidikan dan pendekatan-pendekatan
pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk diaplikasikan dalam
93
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1BKesimpulanB
Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap
peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With i Question di kelas
III-A SD Negeri 064025 Tanjung Selamat. Maka peneliti membuat kesimpulan :
1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With
i Question dapat membuat siswa lebih bersemangat dan meningkatkan minat belajar
siswa.
2. Pada siklus I pertemuan I Minat belajar siswa terdapat 6 orang siswa yang verminat
dengan persentase sebanyak 21w43 % dan terdapat 22 orang siswa yang tidak berminat
dengan persentase 78w57%.
3. Pada siklus I pertemuan II peningkatan minat belajar siswa sudah mulai tampakw
namun belum maksimal terdapat 14 orang siswa yang berminat dengan persentase 50
% dan 14 orang siswa yang tidak berminat dengan persentase 50w00%.
4. Pada siklus II pertemuan Iw peningkatan minat belajar siswa sudah meningkat terdapat
22 orang siswa yang berminat dengan persentase 78w58% dan terdapat 6 orang siswa
yang tidak berminat dengan persentase 21w42%.
5. Pada siklus II Pertemuan IIw peningkatan minat belajar siswa sudah semakin baik
terdapat 27 siswa yang beminat dengan persentase 96w42% dan terdapat 1 orang siswa
yang tidak berminat dengan persentase 3w58%
93
94
1.2SaranB
Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang diperolehw maka dapat
diajukan beberapa saran berikut :
1. Guru disarankan untuk memvariasikan cara mengajarnya agar tidak menimbulkan
kebosanan pada diri sendiri. Salah satunya dengan menggunakan metode
pembelajaran learning start with a question dalam pembelajaran.
2. Guru harus memahami metode pembelajaran learning start with a question tersebutw
baik dari segi persiapanw pelaksanaanw sampai degan evaluasi untuk dapat melakukan
proses belajar mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran learning start with
a question.
3. Guru diharapkan dalam mejelaskan hendaknya menyajikan contoh yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
4. Siswa diharapkan lebih banyak mengulang pelajaran dirumah dan disarankan utuk
banyak membacaw kreatif bertanyaw serta tidak malu ataupun takut untuk bertanya
kepada guru tetang materi pelajaran yang kurang dimegerti.
5. Peneliti lain perlu melakukan lebih lanjut guna memberi masukan yang konstruktif
bagi dunia pedidikan khususnya dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan
menerapkan metode pembelajaran learning start with a question.
6. Sekolah diharapkan terus aktif berupaya untuk meningkatkan kualitas dan minat
belajar siswa. Salah satu upayanya dengan memvariasikan metode pembelajaran
95
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsiti. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
Jakarta :PT ButiAksara.Hatalik, Oetar. 2001. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : PT Buti Aksara.
Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CVYrata widya.
Dewi, Rostala.2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Medan : UNIMED PRESS.
Djaali. 2011. Psikologi pendidikan. Jakarta: buti aksara.
Djatarah, Bahri Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djatarah, S.B., dan Zain, A., 2002. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Eveline, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Fathurahtan. 2011. Belajar dan Pembelabejaran. Bandung : Alfabeta.
Hatalik,Oetar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Buti Aksara.
Howard, 2008. Metode pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Itron, Ali. 1999. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Dunia Pustaka.
Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lusita, Afrisanti. 2011. Buku Pintar menjadi guru kreatif, inspiratif, dan inovatif.
Yogyakarta: Araska
Maktut, Khairani. 2003. Psikologi belajar. yogyakarta: Aswaja Pressindo.
96
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogjakarta :PustakaBelajar.
Sadirtan. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali
Pers
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Slateto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.