SKRIPSI
PERKEMBANGAN EKSPANSI PERUSAHAAN OTOMOTIF INDIA (BAJAJ AUTO, TATA MOTORS, TVS) DI INDONESIA
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Politik Strata-1
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Oleh :
NOVIA TAPALANI 201010360311088
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Novia Tapalani Nim : 201010360311088
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di Indonesia
Disetujui, Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Dyah Estu K., M.Si
Pembimbing II
M. Syaprin Zahidi, MA
Mengetahui,
Dekan FISIP UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Ketua Jurusan HI
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Novia Tapalani Nim : 201010360311088
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di Indonesia
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Selasa Tanggal : 20 Januari 2015 Tempat : Ruang Dosen FISIP
Mengesahkan Dekan FISIP – UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Peggy Puspa Haffsari, M.Sc ( )
2. Hafidz Ageng Prakoso, MA ( )
3. Dyah Estu K., M.Si ( )
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah Ini: Nama : Novia Tapalani
Tempat, tanggal lahir : Pacitan, 10 November 1991 NIM : 201010360311088
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di Indonesia
Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 28 Desember 2014 Yang Menyatakan,
Berita Acara Bimbingan Skripsi
Nama : Novia Tapalani NIM : 201010360311088
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di Indonesia
Pembimbing : 1. Dyah Estu K., M.Si 2. M. Syaprin Zahadi, MA Tanggal Pembimbing
1
Tanggal Pembimbing 2
Keterangan
29 April 2014 29 April 2014 ACC Judul Skripsi
13 Mei 2014 12 Mei 2014 Pengajuan BAB 1
20 Juni 2014 21 Juni 2014 ACC BAB 1
25 Juni 2014 25 Juni 2014 Seminar Proposal
28 Juli 2014 30 Juli 2014 Revisi dan ACC BAB 1
11 Okto 2014 15 Okt 2014 Pengajuan BAB II
13 Okto 2014 30 Okt 2014 Revisi dan ACC BAB II
15 Des 2014 20 Des 2014 Pengajuan BAB III, IV
22 Des 2014 22 Des 2014 ACC BAB IV, BAB V
29 Des 2014 29 Des 2014 ACC UJIAN SKRIPSI
Malang, 28 Desember 2014
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di Indonesia” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang yaitu Dienul Islam.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna, khususnya bagi pendidikan di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP UMM.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak dan Ibu yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan selalu mendoakan, memberi semangat dan mencukupi segala kebutuhan baik material maupun non material agar penulis bisa menyelesaikan studi di Jurusan HI sampai selesai.
2. Ketiga Saudara Laki-laki kandungku: Mas Zaenal Purwa Deni, Mas Bayu Kusuma Rani dan Dik Avif Nur Arba Zul Fatkhun yang telah banyak memberi warna dan memberi masukan dalam hari-hariku menyelesaikan Sekripsi ini.
Dian Effendy, Bapak Gonda Yumitro, Ibu Ayusia Sabita Kusuma, Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, Pak Hafidz Ageng, Ibu Ningrum, dll.
5. Sahabatku Anggi Shilvia Astikasari dan Indella Maymori yang sejak awal masa perkuliahan hingga Akhir Semester perkuliahan selalu ada dan mengerti di setiap susah, senang menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Malang.
6. Seluruh Penghuni dan Anggota Kontrakan G15, Farah, Mbak Ana, Rizza, Ecil, Zahra, Intan, Mega, Dina.
7. Semua Teman-Teman dari LSO Teater Sinden yang pasti selalu memberi cerita kenangan di hati dan juga memberi banyak inspirasi.
8. Sahabat-sahabat HI 2010 terutama HI B yang sudah membagi ilmu, pengalaman, semangat dan kebersamaannya selama 8 semester.
9. Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi atas segala apa yang telah penulis sampaikan dalam skripsi ini. Dan semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak pada umumnya.
Malang, 4 Desember 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Lembar Sampul Depan... i
Lembar Persetujuan Skripsi... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas...iv
Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v
Lembar Motto dan Persembahan ...vi
Abstraksi ... vii
Astract ... viii
Kata Pengantar ...ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 5
1.3.Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Manfaat Penelitian ... 6
1.5.Penelitian Terdahulu ... 6
1.5.1 Posisi Penelitian ... 11
1.6.Kerangka Konseptual ... 17
1.6.1. Free Trade ... 16
1.6.2. Hubungan Bilateral ... 19
1.7.Metodologi Penelitian ... 22
1.7.1. Jenis Penelitian ... 22
1.7.2. Teknik Pengumpulan Data ... 22
1.7.3. Teknik Analisa Data ... 23
1.7.4. Ruang Lingkup Penelitian ... 23
1.7.4.1 Batasan Waktu ... 23
1.7.4.2 Batasan Materi ... 24
1.8.Argumen Dasar ... 24
BAB II
KERJASAMA PERDAGANGAN INDIA – INDONESIA DALAM BIDANG
OTOMOTIF ... 27
2.1.Kerjasama Kemitraan Strategis India-Indonesia ... 29
2.2.Proses Kerjasama AIFTA (ASEAN – India Free Trade Agreement) Hingga Berlaku di Indonesia ... 36
BAB III PERKEMBANGAN EKSPANSI PERUSAHAAN OTOMOTIF INDIA (BAJAJ AUTO, TATA MOTORS, TVS) ... 49
3.1.Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di India hingga ke Indonesia ... 51
3.1.1 Perusahaan Otomotif India Bajaj Auto ... 55
3.1.2 Perusahaan Otomotif Tata Motors ... 65
3.1.3 Perusahaan Otomotif TVS ... 71
3.2. Keterkaitan Kerjasama Kemitraan Strategis dan Perjanjian India-Indonesia Melalaui AIFTA Terhadap Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) ... 77
BAB IV PENUTUP 4.1Kesimpulan ... 84
4.2Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. ASEAN – INDIA FREE TRADE AREA
Lampiran 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2010 Lampiran 3. Joint Declaration Between The Republic Of Indonesia And The
Republic Of India
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Didi, Krisna. 1993. Kamus Politik Internasional. Jakarta: PT. Grasindo.
Hadiwinata, B., Pakpahan, A. 2004. Fair Trade Gerakan Perdagangan Alternatif. Bandung: Pustaka belajar Oxfam.
Jackson R., Sorensen G. 2009. Introduction to International Relation, oxford University Press Inc.
K. J Holsti. 1998. Politik Internasional : Kerangka untuk Analisis. Jakarta: Erlangga.
Kusumohamidjojo, Budiono. 1987. Hubungan Internasional, Kerangka untuk Analitis. Jakarta: Bina Cipta.
Silalahi, Ylber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Susanti I., Seto, I. 2003. Aspek Hukum Dari Perdagangan Bebas: Menelaah
Kesiapan Hukum Indonesia Dalam melaksanakan perdagangan Bebas.
Bandung: Citra Aditya Bakti. E-book
Analisis Simulasi Social Accounting Matrix (SAM) dan the SMART Model ILO Office for Indonesia, 2013, Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiga Negara (China, India, dan
Australia) Terhadap Kinerja Ekspor-Impor, Output Nasional dan
Kesempatan Kerja di Indonesia. Diakses dari :
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_216981.pdf (15/05/2014, 19:45 WIB)
Direktorat Kerjasam Ekonomi Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN-Kementriaan Luar Negeri. 2010. Kerjasama Perdagangan Bebas ASEAN Dengan Mitra Wicara. Jakarta: Direktorat Kerjasama Ekonomi ASEAN-
Situs Internet
Aditya Maulana – Okezone. 2012. Tata Motors Resmi Hadir di Indonesia. Diakses dari: http://news.okezone.com/read/2012/09/11/52/688116/tata-motors-resmi-hadir-di-indonesia. (10/12/2014 , 12:33 WIB)
ANTARA. 2012. Tata Motors Memulai Penjualan 2013. Diakses dari: http://ftp.unpad.ac.id/koran/mediaindonesia/mediaindonesia.2012.09.12.pdf (7/10/2014 , 9:00 WIB)
Kanojia, Anuj Kumar. 2011. Analizyng The State Of Competition In Indian Two
Wheeler Industry. diakses dari:
http://cci.gov.in/images/media/ResearchReports/AnujInt200711.pdf (5/4/2014, 11:54 WIB)
Asdhiana Made. 2011. Perusahaan RI-India Teken Kerja Sama. Artikel dalam
Regional Kompas di akses dari
http://regional.kompas.com/read/2011/01/25/22184649/Perusahaan.RI-India.Teken.Kerja.Sama (7/4/2014, 7:39 WIB)
ASEAN Secretariat. 2014. HE FIRST ASEAN ECONOMIC MINISTERS AND THE MINISTER OF INDIA CONSULTATION. Diakses dari: http://www.asean.org/communities/asean-economic-community/item/the- first-asean-economic-ministers-and-the-minister-of-india-consultation-15-september-2002-bandar-seri-begawan-brunei-darussalam (2/10/2014, 10:25 WIB)
Bajaj Auto Limited. 2010. Bajaj Distinctly Ahead Since 1945 3rd Annual Report 2009 – 2010, diakses dari : http://www.bajajauto.com/report/bal-ar-2009-10.pdf (14/05/2014, 7:25 WIB)
Bajaj Auto Limited. 2011. Bajaj Distinctly Ahead Since 1945 3rd Annual Report
2010 – 2011. Diakses dari:
http://www.bajajauto.com/report/BAL_AR_2010-11.pdf (15/05/2014, 21:39 WIB)
Bajaj Auto Limited. 2012. Bajaj Distinctly Ahead Since 1945 3rd Annual Report 2011 – 2012. Diakses dari:
http://www.bajajauto.com/report/bal-2012-for-web.pdf (15/05/2014, 22:01 WIB)
Bajaj Auto Limited. 2013. Bajaj Distinctly Ahead Since 1945 3rd Annual Report
http://www.bajajauto.com/report/bal_for_web1.pdf (15/05/2014, 10:04 WIB)
Bajaj Auto. Ltd. 2011. The Company. Diakses dari: http://www.bajajauto.com/bajaj_corporate.asp (6/4/2014, 5:32 WIB)
Bappennas. 2013. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Peerencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Perkembangan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2013”. Diakses pada: http://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/15324/4518/ (7/10/2014 , 9:37 WIB)
BPS, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade, Republic of Indonesia. 2014. Indonesia Newsletter CONSULATE GENERAL OF THE REPUBLIC OF INDONESIA, MUMBAI, INDIA
VOUME 3 / MARCH 2014. Diakses dari:
http://www.kjrimumbai.net/newsletter/2014/INLMAR2014.pdf (11/11/2014 , 09:33 WIB)
Chandniv.2014. Peningkatan Hubungan Dagang Indonesia dan India. diakses dari: http://www.tempokini.com/2014/04/peningkatan-hubungan-dagang-indonesia-dan-india/ (25/9/2014, 12:29 WIB)
Direktorat Kerjasama Regional Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional. 2010. ASEAN – INDIA FREE TRADE AREA. diakses dari:
http://ditjenkpi.kemendag.go.id/Umum/Regional/Win/ASEAN%20-%20India%20FTA.pdf (6/4/2014, 5:04 WIB)
Direktorat Kerjasama Regional, Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional. 2010. ASEAN – INDIA FREE TRADE AREA. Diakses dari: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:cbndZBrDj8IJ:ditje
nkpi.kemendag.go.id/Umum/Regional/Win/ASEAN%2520-%2520India%2520FTA.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id (5/9/2014 , 18:52)
Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional. 2010. ASEAN – INDIA FREE
TRADE AREA. diakses dari
http://ditjenkpi.kemendag.go.id/Umum/Regional/Win/ASEAN%20-%20India%20FTA.pdf (5/10/2014 , 10:06 WIB)
India – Indonesia relations. 2005. ProloguenIndia-Indonesia: Is there a Case for a Special Relationship? Udai Bhanu Singh. diakses dari http://www.idsa.in/IndiaIndonesiaRelations.html (18/9/2014 , 21:46 WIB)
Karya Indonesia edisi 1. 2010. “kemana arah kebijakanindustri otomotif”. Diakses
dari: http://www.kemenperin.go.id/download/50 (10/11/2014, 12:45 WIB)
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2008. Prospek Peningkatan Hubungan Dan Kerjasama Bilateral Indonesia-India: Suatu Tinjauan
Umum. diakses dari
http://www.kemlu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-NewsLike.aspx?l=id&ItemID=63c44d61-2c80-40cf-b6d3-c0bde2bb26d1 (4/9/2014 , 11:42 WIB)
Koran Tempo. 2012 .“India Siap Genjot Investasi di Indonesia”,Diakses dari:
http://www.kemenperin.go.id/artikel/7206/India-Siap-Genjot-Investasi-di-Indonesia (2/10/2014, 9:28)
Kumar Kanojia, Anuj. 2011. Analizyng The State Of Competition In Indian Two
Wheeler Industry. Di akses dari
http://cci.gov.in/images/media/ResearchReports/AnujInt200711.pdf (5/4/2014, 11:54 WIB)
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional 2005 –
2009”. Diakses dari:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:qFflQFjWn2wJ:ditj enkpi.kemendag.go.id/Umum/LapKin.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk
(7/10/2014, 8:20 WIB)
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional 2005 –
2009”. Diakses dari:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:qFflQFjWn2wJ:ditj enkpi.kemendag.go.id/Umum/LapKin.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk
(7/10/2014, 8:20 WIB)
Mani, S. (2011), “The Indian Automotive Industry: Enhancing Innovation
Capability with External and Internal Resources”, diakses dari :
http://www.eria.org/publications/research_project_reports/images/pdf/y201 0/no9/Chapter1.pdf (10/11/2014 , 9:04 WIB)
Mani, S. (2011), “The Indian Automotive Industry: Enhancing Innovation
Capability
Media Industri. 2011. “Memperkokoh IndustryLed Growth”. Diakses dari:
Ministry of Trade, The Republic of Indonesia. 2014. Indonesia Newsletter CONSULATE GENERAL OF THE REPUBLIC OF INDONESIA, MUMBAI,
INDIA VOUME 3 / MARCH 2014. Diakses dari: http://www.kjrimumbai.net/newsletter/2014/INLMAR2014.pdf.
(10/11/2014 , 11:01 WIB )
Oskar Dinovta, FISIP UI, 2009, “Negosiasi Perdagangan Barang ASEAN-India”. Diakses dari : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/128624-T%2026761-Proses%20negosiasi-Metodologi.pdf (2/10/2014, 10:21 WIB)
Prasodjo, Haryo. 2013. Haryo Prasodjo dengan judul Kebijakan Liberalisasi Ekonomi dan India Look East Poicy Sebagai Faktor Pendorong Lhirnya ASEAN – INDIA FREE TRADE AGREEMENT (AIFTA). Skripsi. Malang: Jurusan Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang. Rifki. 2013. Kunjungan PM India Perkuat Kemitraan Strategis RI – India.
diakses dari:
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/10/13/175566/ Kunjungan-PM-India-Perkuat-Kemitraan-Strategis-RI-India (2/10/2014, 09:03 WIB)
SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan. 2011. Pertemuan Pertama BTMF Indonesia-India: Upaya Indonesia dan India untuk Capai Target Perdagangan Sebesar US$ 25 Miliar Tahun 2015. Diakses dari: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:uVEeCfzyy48J:ww w.kemendag.go.id/files/pdf/2011/10/04/jakarta-pertemuan-pertama-btmf-
indonesia-india-upaya-indonesia-dan-india-untuk-c-id1-1353754108.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id (2/10/2014, 09:35)
TATA MOTORS INDONESIA. 2014. The Company. Diakses dari: http://tatamotors.co.id/id/aboutus_Indonesia (10/11/2014 , 09:23 WIB) TEMPO/Nita Dian. 2010. TVS Tingkatkan Investasi Dua Kali Lipat di Indonesia.
Diakses dari: http://www.tempo.co/read/news/2010/08/13/090271053/TVS-Tingkatkan-Investasi-Dua-Kali-Lipat-di-Indonesia (7/10/2014 , 9:47 WIB) TVS motor company. 2014. TVS Motor Company, TVS Secara Singkat. Diakses
dari http://www.tvsmotor.co.id/tvs-motor-company.aspx (26/8/2014, 10:26 WIB)
Sunil Mani Centre for Development Studies, Trivandrum, Kerala, India. 2011. The Indian Automotive Industry: Enhancing Innovation Capability with
http://www.eria.org/publications/research_project_reports/images/pdf/y201 0/no9/Chapter1.pdf (10/11/2014 , 9:04 WIB)
E-Jurnal:
Maharani A., Karini. Pengaruh ASEAN-INDIA Free Trade Area terhadap Industri CPO India. Dalam eJournal Hubungan Internasional. Vol. 1 No. 2 (ISSN
0000-0000 Tahun 2013). Samarinda: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Mulawarman. Di akses melalui http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:hp3qyPZdb4QJ:ejo
urnal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp- content/uploads/2013/08/jurnal%2520kartini%2520(08-23-13-06-15-19).docx+&cd=6&hl=id&ct=clnk (26/05/2014, 8:44 WIB)
Skripsi:
Haryo Prasodjo (09260012) , 2013, Haryo Prasodjo dengan judul Kebijakan Liberalisasi Ekonomi dan India Look East Poicy Sebagai Faktor Pendorong
Lhirnya ASEAN – INDIA FREE TRADE AGREEMENT (AIFTA). Skripsi
Jurusan Hubungan Internasional, FISIP-Universitas Muhammadiyah Malang.
Parongko, Naota A. 2012. Pengaruh ASEAN-India Free Trade Area Terhadap Industri Domestik Indonesia Khususnya Industri (Studi Kasus: Industri
Kelapa Sawit). Skripsi. Makassar: Jurusan Hubungan Internasional.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Industri otomotif India adalah salah satu yang terbesar di dunia dan memiliki percepatan pertumbuhan secara global.India memiliki banyak perusahaan otomotif besar seperti Bajaj Auto, Tata Motors, TVS yang ekspansinya tidak hanya sukses di dalam negeri tetapi telah mengglobal di berbagai negara.Saat ini produk otomotif India telahmendominasi di berbagai sektor, seperti kendaraan roda dua dengan market share lebih dari 75 %, mobil penumpang dengan market share sekitar 16%, kendaraan umum dan kendaraan roda tiga sekitar 9%.1
Awal Industri Otomotif India berupa kendaraan roda dua yang sederhana, yaitu ketikaperusahaan Bajaj Auto mulai mengimpor dan menjual berupa Vespa Sekuter di India. Pada tahun 1975, kendaraan beroda tiga dari Bajaj mulai diimpor Indonesia dengan nama produsennya yaitu Bajaj Auto. Gubernur Jakarta pada waktu itu, Ali Sadikin mencanangkan bahwa Bajaj Auto ini dapat sebagai pengganti becak yang saat itu banyak dianggap tidak manusiawi. Dengan menggunakan Desain Bajaj maka akan lebih terlihat manusiawi daripada becak. Keuntungan utama dari Kendaraan roda tiga Bajaj Auto ini adalah nilai
1
2 ekonomisnya yang lebih baik.Sejak pertama diimpor pada tahun 1975, Bajaj Auto semakin populer di Indonesia khususnya Jakarta.Impor Bajaj semakin meningkat dalam berbagai tipe terbaru.Keberadaan produk baja diterima baik di Indonesia hingga saat ini. Pada tahun 2012 lalu produsen Bajaj ini memperkenalkan produk unggulan terbarunya di Indonesia yaitu sepeda motor Bajaj Pulsar. Bahkan perusahaan ini telah mengembangkan ekspansi dengan adanya PT. Bajaj Auto Indonesia, anak perusahaan dari Bajaj Auto Limited, India, didirikan pada bulan Juli 2006, di Indonesia.
Selain Bajaj Auto, India memiliki perusahaan otomotif lainnya yaitu Tata Motors Limited. Perusahaan ini merupakan perusahaan Mobil dan juga perusahaan kendaraan komersial yang menempati urutan ke-6 terbesar di dunia.Perusahaan Tata Motors ini masuk dalam bagian Tata Group. Perusahaan ini terus mengembangkan ekspansinya di Indonesia hingga pada tahun 2008 telah berdiri anak perusahaan Tata Motors yang berbasis di Jakarta yaitu PT. Tata Motors Distribusi Indonesia. Hampir 90% pangsa pasar otomotif di Indonesia masih dikuasai oleh produsen Jepang namun perusahaan ini menganggap Indonesia masih memiliki potensi menjadi pasar otomotif untuk perusahaan ini sehingga Tata Motors siap bersaing dan merebut pasar otomotif di Indonesia.
3 dunia.2Saat ini, lebih dari 50.000 orang telah menggunakan sepeda motor TVS di jalanan Indonesia. Tempat produksi Perusahaan TVS khususnya mengenai mesin, produksi kendaraan, pengetesan dan fasilitas pengecatan berlokasi di kawasan industry Surya Cipta di Karawang Jawa Barat dengan kapasitas produksi 300,000 sepeda motor.Keunggulan TVS Motor terletak di desain dan pengembangan produk baru. TVS menyediakan kepuasan total pelanggan dengan cara mengantisipasi segala kebutuhan yang muncul dari mereka dan menghadirkan kendaraan berkualitas di saat yang tepat dengan harga yang pas.
Dalam hubungan bilateral antara negara India dan Indonesia pada saat kunjungan Presiden RI ke India tahun 2005 telah menghasilkan sebuah hubungan kerjasama berupa kemitraan strategis.Indonesia dan India telah menandatangani Kemitraan Strategis pada saat kunjungan Presiden RI ke India yang diimplementasikan dalam bentuk peningkatan investasi diberbagai sektor.Pengusaha India melakukan investasi di beberapa sektor penting di Indonesia seperti tekstil, automotive, kimia dan petro-kimia, serta sektor jasa-jasa.
Dengan kunjungan dan kemitraan strategis itu diharapkan dapat meningkatkan kerjasama bilateral dengan cepat sesuai dengan tujuan utama kunjungan Presiden India ke Indonesia yakni memperdalam kemitraan strategisuntuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia dan India. Pada tanggal 25 Januari 2011, setelah adanya pembicaraan Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, India dan Indonesia
2 TV“ otor co pa y. 4. TVS Motor Company, TVS Secara “i gkat . Diakses dari:
4 telah menandatangani kesepakatan bisnis bernilai miliaran dolar dan menetapkan target yang ambisius peningkatan perdagangan selama lima tahun ke depan.3
India merupakan mitra dagang ketujuh terbesar bagi ASEAN.4Indonesia sebagai anggota ASEAN memiliki kerjasama yang baik dengan India.Indonesia resmi memberlakukan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-India (AIFTA) mulai 1 Oktober 2010. Kerjasama yang dibentuk antara India dan Negara-negara anggota ASEAN dalam kerangka AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) memberikan pengaruh yang cukup besar dari
Negara-negara yang ikut melakukan kerjasama khususnya India. Sehinggga sangat berdampak bagi perkembangan ekonomi India yang melakukan penurunan tarif sehingga dapat menekan impor dengan melakukan ekspor yang lebih banyak dari penurunan tarif tersebut.
Pengurangan hambatan yang dilakukan dapat dijelaskan menggunakan konsep Free Trade.Sehingga dari kerjasama tersebut India mengalami Peningkatan Ekspor dari Negara-negara anggota ASEAN dibandingkan melakukan impor dari Negara-negara anggota ASEAN.India menginginkan kerjasama komprehensif baik dalam peningkatan perdagangan, akses pasar, dan investasi yang ada di Indonesia.Kedua negara terus memanfaatkan peluang dan fasilitas dari adanya perdagangan bebas tersebut untuk menuju negara ketiga. Jadi
3
Made Asdhiana, 2011, Perusahaan RI-India Teken Kerja Sama, diakses dari http://regional.kompas.com/read/2011/01/25/22184649/Perusahaan.RI-India.Teken.Kerja.Sama (7/4/2014, 7:39 WIB)
4
Direktorat Kerjasama Regional Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, 2010, ASEAN –
INDIA FREE TRADE AREA, diakses dari:
5 perdagangan bebas atau FTA ini sangat penting karena akan memfasilitasi networking untuk meningkatkan daya saing sehingga dapat meningkatkan ekspor dan akses pasar ke negara Asean lainnya.
Dengan adanya peningkatan jumlah investasi dan ekspansi perusahaan dari tiga Perusahaan otomotif asal India Bajaj Auto, Tata Motors, TVS tersebut di Indonesia maka menarik penulis untuk meneliti mengenai perkembangan Ekspansi dari masing-msing perusahaan tersebut di Indonesia. Kemudian akan dibahas lebih mendalam mengenai keterkaitan adanya perjanjian perdagangan Kemitraan Strategis India Indonesia dan Perjanjian AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement).
1.2Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang masalah di atas maka penulis dapat menarik rumusan masalahnya yaitu: “Bagaimana Perkembangan Ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motor, TVS) di Indonesia
dengan adanya perjanjian AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement)dan
kerjasama kemitraan strategis?”
1.3Tujuan Penelitian
6 1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian ini maka akan diperoleh manfaat bahwa dengan adanya perjanjian perdagangan Internasional antara India Indonesia melalui Kemitraan Strategis dan AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) dapat mempengaruhipeningkatan jumlah investasi dan perkembangan ekspansi Perusahaan otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) di Indonesia.
1.5Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ataupun sering disebut sebagai literatur riview yang penulis dapatkan diantaranya adalah Sekripsi yang dilakukan olehHaryo Prasodjo dengan judulKebijakan Liberalisasi Ekonomi dan India Look East Policy Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN – INDIA FREE TRADE
AGREEMENT (AIFTA).5 Dalam sekripsi ini menjelaskan mengenai ekonomi India sebagai faktor pendorong lahirnya kerjasama AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement). Faktor pertama adalah dengan adanya liberalisasi pasar
domestik dan internasional semakin terbuka memungkinkan semua pihak untuk melakukan invetasi langsung. Sehingga pelaku ekonomi India memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi yang nantinya memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Kemudian Faktor kedua, look East artinya India memandang ASEAN merupakan kawasan regional yang strategis melalui
5
7 perluasan pasar dan kerjasama luar negeri India. Sehingga ASEAN menjadi salah satu mitra strategis India dalam orientasi Kebijakan Luar negeri India.
Tulisan ini menjabarkan secara spesifik bahwa Dua faktor diatas menjadi faktor yang mempengaruhi lahirnya kerjasama AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement). Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan
teori Neo Liberalis, Free Trade dan konsep Look East Policy mampu menjelaskan alasan India mengeluarkan kebijakan. Hanya menjelaskan kenapa India akhirnya memutuskan untuk bekerjasama dengan ASEAN melalui AIFTA(ASEAN-INDIA Free Trade Agreement). Tidak menjelaskan bagaimana Pengaruh AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) terhadap perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India. Penelitian ini lebih menjelaskan AIFTA(ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) ini nantinya akan memicu pertumbuhan ekonomi India.
Penelitian yang kedua yang penulis temukan dilakukan oleh Analisis Simulasi Social Accounting Matrix (SAM) dan the SMART Model,ILO Office for Indonesia dengan judul Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiga Negara (China, India, dan Australia)
Terhadap Kinerja Ekspor-Impor, Output Nasional dan Kesempatan Kerja di
Indonesia.6Dalam e-book ini membahas mengenai liberaliasi perdagangan dan implikasinya pada suatu negara. Dijelaskan adanya kerjasama perdagangan antar negara India dan Indonesia melalui ASEAN dalam bentuk kerjasama
6
8 AIFTA(ASEAN-INDIA Free Trade Agreement). Dalam beberapa tahun terakhir sebelumnya, perdagangan bilateral kedua negara telah meningkat dengan tajam. Perdagangan bilateral meningkat dari US$ 2,8 miliar di tahun 2005 menjadi US$ 4,9 miliar di tahun 2007, atau meningkat 28,8 persen. Pengusaha India melakukan investasi di beberapa sektor penting di Indonesia seperti tekstil, automotive, kimia dan petro-kimia, serta sektor jasa-jasa.Komitmen Indonesia dalam AIFTA(ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) memberikan perlindungan cukup
signifikan bagi industri nasional, karena hanya 42,56% pos tarif Indonesia (4.749
tariff lines) yang akan dihapuskan hingga tahun 2018 (meskipun sesuai kesepakatan akan di-review bersama secara timbal-balik).
9 terhadapanak perusahaan otomotif India di Indonesia (Bajaj Auto Limted, Tata Motors, TVS).
Penelitian yang ketiga yang penulis temukan dilakukan oleh NAOTA A. PARONGKOdengan judulPengaruh ASEAN-India Free Trade Area
Terhadap Industri Domestik Indonesia Khususnya Industri (Studi Kasus:
Industri Kelapa Sawit). 7 Dalam skripsi ini membahas mengenai kerjasama Free Trade ASEAN-India atau lebih dikenal dengan AIFTA (ASEAN-INDIA Free
Trade Agreement) dan pengaruhnya terhadap industri kelapa sawit Indonesia
dalam produk Crude Palm Oil (CPO).Berlakunya AIFTA pada kenyataannya mempengaruhi Industri kelapa sawit khususnya komoditi CPO. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan dalam total produksi dan ekspor CPO ke India yang mengalami peningkatan dan peningkatan tersebut turut mempengaruhi peningkatan ekspor CPO Indonesia secara keseluruhan. Peningkatan ekspor tidak terlepas dari meningkatnya permintaan CPO khusunya dari India yang merupakan importir terbesar CPO Indonesia.
Pada penulisan sekripsi ini sama-sama membahas mengenai pengaruh AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) namun beda studi kasus. Pengaruh yang dihasilkan sama-sama memberikan peningatan yang signifikan. Dalam sekripsi ini membahas produk Crude Palm Oil (CPO) yang diekspor Indonesia ke India. Lebih menjelaskan keuntungan dari sudut pandang negara Indonesia yang mengekspor produknya ke India dengan studi kasus yang tentu
7
10 berbeda dengan penulis.Penulis disini membahas studi kasus mengenai perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Konsep Kepentingan Nasional, Konsep Regionalisme dan Integrasi Ekonomi, Konsep Perdagangan Bebas, Konsep Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif sedangkan dalam penelitian penulis cukup menggunakan teori Free Trade dan Hubungan Bilateral.
Penelitian yang keempat yang penulis temukan dilakukan olehKARTINI MAHARANI A (NIM. 09.0204.5104) dengan judul Pengaruh ASEAN-INDIA FREE TRADE AREA Terhadap Industri CPO India.8Dalam jurnal ini membahas kebijakan ekonomi India yang dulunya menganut sistem sosialis berubah menjadi system ekonomi yang sedikit terbuka sehinggaberdampak yang positif terhadap perkembangan ekonomi India.ASEAN-India Free Trade Area pada kenyataannya mempengaharui perekonomian Negara-negara anggota ASEAN dan India dalam segi Industri yaitu salah satunya adalah CPO yang berasal dari Negara anggota ASEAN.Peningkatan import India tidak terlepas dari meningkatnya permintaan CPO khusunya dari India yang merupakan importir terbesar CPO Negara Aggota Asean khususnya Indonesia sebagai Negara pengekspor CPO terbesar ke India. Menurunnya biaya pajak masuk india dapat menekan ekspor untuk menimbun import CPO apabila harganya mengalami kenaikan pada tahun 2019 setelah perjanjian berakhir.
8
11 Pada penelitian ini Peneliti menyebutkan dampak perjanjian kemitraan strategis India Indonesia dan perjanjian AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) terhadap perekonomian Indonesia melalui sudi kasus Indonesia
sebagai Negara pengekspor CPO terbesar ke India. Hampir sama dengan penelitian dengan sekripsi sebelumnya namun dalam jurnal ini menggunakan konsep Konsep Perdagangan Bebas, Konsep Ekspor dan Impor, Konsep Integrasi Ekonomi. Sehingga kerangga penulisan berbeda. Jika dibandingkan dengan penelitian penulis hampir sama dalam konsep yang digunakan namun kerangka pemikiran dan studi kasusnya berbeda.
[image:27.595.109.518.608.752.2]Berdasarkan keempat penelitian terdahulu yang menjadi rujukan literatur riview yang keseluruhannya menjabarkan perusahaan Bajaj dari India dalam mengembangkan perusahaannya ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia. Maka berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu menjelaskan pengaruh AIFTA (ASEAN-INDIA Free Trade Agreement) terhadap perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India (Bajaj Auto Limted, Tata Motors, TVS) di Indonesia, menjelaskan spesifik ketiga produk otomotif dari India di Indonesia.
Tabel 1.5.1 Posisi Penelitian No. Nama & Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
1. Haryo Prasodjo, Kebijakan
Liberalisasi
Penelitian ini bersifat Deskriptif,
Ekonomi India sebagai
12 Ekonomi dan India
Look East Poicy
Sebagai Faktor
Pendorong Lhirnya
ASEAN – INDIA
FREE TRADE
AGREEMENT
(AIFTA)
Neo-Liberalis,
Free Trade, Look
East Policy.
Pelaku ekonomi India
memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi yang nantinya memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan
India memandang ASEAN
merupakan kawasan regional yang strategis melalui perluasan pasar dan kerjasama luar negeri India sehingga ASEAN menjadi salah satu mitra strategis India dalam orientasi Kebijakan Luar negri India.
2. Analisis Simulasi Social Accounting Matrix (SAM) dan the SMART Model,
Penelitian ini bersifat Deskriptif,
Membahas mengenai
13 Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Hubungan Bilateral Indonesia
dan Tiga Negara
(China, India, dan
Australia)
Terhadap Kinerja
Ekspor-Impor,
Output Nasional
dan Kesempatan
Kerja di Indonesia
Perdagangan bilateral
Indonesia-India meningkat dari US$ 2,8 miliar di tahun 2005 menjadi US$ 4,9 miliar di tahun 2007, atau meningkat 28,8 persen.
Pengusaha India melakukan
investasi di beberapa sektor penting di Indonesia seperti tekstil, automotive, kimia dan petro-kimia, serta sektor jasa-jasa.
3. Naota A. Parongko (E 131 08 258)
Pengaruh
ASEAN-India Free Trade
Area Terhadap Industri Domestik Indonesia Khususnya Industri Penelitian ini bersifat Deskriptif, Konsep Kepentingan Nasional, Konsep Regionalisme dan Integrasi Ekonomi,Konsep
Pengaruh ASEAN-India
Free Trade Area terhadap industri domestik Indonesia khususnya industri kelapa sawit.
Strategi kebijakan
14 (Studi Kasus: Industri Kelapa Sawit) Perdagangan Bebas,Konsep Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif
guna melindungi industri kelapa sawit nasional
Peluang dan tantangan
yang dihadapi produk kelapa sawit Indonesia pasca diberlakukannya AIFTA.
4. Kartini Maharani A., Pengaruh ASEAN-INDIA FREE TRADE AREA Terhadap Industri CPO India Penelitian deskriptif-kualitatif Konsep Perdagangan Bebas, Konsep
Ekspor dan Impor,
Konsep Integrasi
Ekonomi
India kerjasama dengan
negara-negara anggota ASEAN untuk menjalin kerjasama AIFTA (Asean-India Gratis bidang perdagangan)
Kerjasama ASEAN-India
Free Trade Area (AIFTA)
15 satunya adalah CPO yang berasal dari Negara anggota Asean
Menurunnya biaya masuk
india menekan ekspor untuk menimbun import CPO apabila harganya mengalami kenaikan pada tahun 2019 setelah
perjanjian berakhir 5. Novia Tapalani,
Perkembangan
Ekspansi
Perusahaan
otomotif India
(Bajaj Auto
Limited. Tata
Motors, TVS) di
Indonesia
Penelitian ini bersifat Deskriptif,
Menggunakan konsep Free Trade Dan Hubungan Bilateral
Tiga Perusahaan besar
Otomotif India (Bajaj Auto Limted, Tata Motors, TVS) memiliki anak perusahaan di berbagai negara
termasuk di Indonesia.
Hubungan bilateral yang
16 perjanjian perdagangan otomotif India Indonesia. Sedangkan dalam
kerjasama AIFTA terdapat pengurangan tariff pajak dan hambatan birokrasi ekspor impor yang
diberlakukan di Indonesia tahun 2010.
Perkembangan ekspansi
perusahaan otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motors, TVS) ada keterkaitannya dengan kebijakan yang diputuskan dari kedua perjanjian tersebut.
1.6Kerangka Konseptual 1.6.1 Free Trade
Perdagangan bebas (free trade) atauliberalisasi perdagangan(trade liberalization)mengacu kepada berlangsungnya penjualan produk antar negara
17 Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan atas dasar regulasi yang diterapkan dalam satu negara) dalam perdagangan antar indvidual dan antar perusahaan yang berada di negara yang berbeda.9
Menurut David richardo10 aktivitas komersial yang dijalankan secara bebas dari perbatasan nasional yang akan membawa keuntungan bagi semua partisipan, sebab perdagangan bebas menjadikan spesialisasi, dan spesialisasi meningkatkan efisiensi. Sehingga dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas.Perdagangan bebas mengacu pada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor atau tanpa hambatan perdagangan lainnya. Liberalisasi perdagangan menjadi semakin menarik untuk dibahas karena menimbulkan pro dan kontra. Menurut kelompok yang mendukung liberalisasi, kebijakan ini akan memberikan dampak positif bagi setiap negara. Pemikiran ini didasarkan pada pandangan bahwa penghapusan hambatan perdagangan akan menyebabkan arus barang dan jasa menjadi semakin lancar.
Adam Smith (1723-1790), seorang guru besar dibidang Filosofi moral dari Glasgow University pada tahun 1750, sekaligus juga dikenal sebagai ahli teori hukum dan bapak ekonomi modernmengajarkan bahwa perdagangan bebas akan dengan sendirinya menciptakan internationaldevision of labour(pembagian kerja internasional) yang saling menguntungkan, di mana masing-masing negara akan mengekspor barang maupun jasa ke pasar internasional yang dianggap
9
Ida susanti dan Bayu Seto, 2003, Aspek Hukum Dari Perdagangan Bebas: Menelaah Kesiapan Hukum Indonesia Dalam melaksanakan perdagangan Bebas, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal. 5.
10
18 paling menguntungkan dari segi biaya produksi maupun jasa ke pasar internasional.11
Kerjasama ASEAN-India tertuang dalam Asean-India Free Trade Agreement (AIFTA)untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional. India saat ini memiliki hubungan perdagangan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara sehingga hubungan perdagangan Indonesia India masuk dalam Asean-India Free Trade Agreement (AIFTA) yang merupakan kesepakatan perdagangan bebas antara India dengan ASEAN, dimana barang-barang antar negara-negara di India dan ASEAN akan saling bebas masuk dengan pembebasan tarif hingga nol persen. Dalam penelitian ini konsep free Trade untuk melihat bagaimana perkembangan ekspansi Perusahaan Otomotif India (Bajaj Auto Limted, Tata Motors, TVS) ini semakin meningkat karena Konsep Free Trade melarang adanya hambaan-hambatan perdagangan dan adanya penurunan tarif pajak bea cukai melalui perjanjian AIFTA. Sehingga dengan adanya bebas hambatan dan penurunan tariff bea cukai akan mempengaruhi proses ekspor Produk Otomotif India (Bajaj Auto Limted, Tata Motors, TVS) ke Indonesia.
11 Bob s. Hadiwinata dan Aknolt K. Pakpahan, 2004,
19 1.6.2 Hubungan Bilateral
Kerjasama bilateral merupakan interaksi antara dua negara yang saling berkomitmen dalam mencapai kepentingan masing – masing negara.Indonesia memiliki hubungan bilateral dengan mayoritas Negara – Negara yang berdaulat baik di Asia, Eropa, Afrika dan juga Amerika.India merupakan salah satu negara di Asia Selatan yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia.
Konsep hubungan bilateral, menurut Kusumohamidjojo konsep hubungan bilateral:12
“Hubungan bilateral adalah suatu bentuk kerjasama diantara dua
negara yang berdekatan secara geografis maupun yang jauh
diseberang lautan dengan sasaran utama menciptakan kerjasama
politik, kebudayaan, dan struktur ekonomi.”
Hubungan antar bangsa sudah lama ada dan terus berkembang sepanjang waktu. Di dorong oleh kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi sendiri maka suatu negara berusaha mengadakan hubungan luar negeri dengan negara lain dalam konsep interaksi hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Untuk Kerjasam Internasional jenis kerjasama bilateral mengacu pada hubungan saling mempengaruhi antara dua negara.Dalam hubungan internasional interaksi antar negara selalu berlangsung dalam dua tipe,
1. Hubungan yang ekstrim yaitu konflik 2. Hubungan yang harmonis yaitu kerjasama.
12Budiono Kusumohamidjojo, Hubungan Internasional, Kerangka untuk Analitis, Bina Cipta
20 Menurut sejarah perkembangannya hubungan antar negara, kerjasama bilateral adalah salah satu bentuk hubungan antar negara yang paling tertua dan sudah terjadi sejak lama, sebelum adanya perjanjian Westpalia 1648.Sampai saat ini, seiring dengan semakin menguatnya multipolarisme dalam sistem ekonomi dan politik internasional, tetap dirasakan pentingnya kerjasama bilateral utamanya dalam menciptakan hubungan yang harmonis.
Dilaksanakannya kerjasama bilateral antar dua negara dirasakan akan sangat penting artinya, oleh karena itu suatu negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa kerjasama dengan negara lain.Pola interaksi timbal balik antara dua negara dalam hubungan internasional di definisikan dengan hubungan bilateral.Hubungan bilateral sebagai suatu konsep dalam ilmu hubungan internasional, mempunyai makna yang lebih kompleks dan lebih beragam serta mengandung sejumlah pengertian yang berkaitan dengan dinamika hubungan internasional itu sendiri.
Kerjasama dapat pula diartikan dengan adanya kepentingan yang mendasari kesepakatan antara dua negara untuk berinteraksi dalam suatu bidang kehidupan tertentu dengan cara-cara dan tujuan-tujuan yang telah disetujui bersama untuk saling memenuhi kebutuhan bersama. Sebagaimana sebuah kerangka pemahaman Holsti menjelaskan terbentuknya kerjasama sebagai berikut:
“Dalam kebanyakan kasus, sejumlah pemerintah saling mendekati
dengan penyelesaian yang diusulkan atau membahas masalah,
mengemukakan bukti-bukti teknis untuk menyetujui suatu
21 perjanjian atau pengertia tertentu yang memuaskan kedua belah
pihak.Proses ini disebut kerjasama.”13
Pendapat Holsti di atas memberikan batasan konsepsi yang jelas antara dua bentuk interaksi dalam hubungan internasional, yaitu konflik dan kerjasama. Apabila dalam menghadapi suatu kasus satu (atau lebih) pihak-pihak yang terlibat gagal mencapai kesepakatan, maka interaksi antar aktor tersebut akan berujung pada konflik. Namun apabila pihak-pihak yang terlibat berhasil mnecapai suatu kesepakatan bersama, maka interaksi antar aktor tersebut akan menghasilkan suatu bentuk kerjasama.
Dalam kamus politik internasional, hubungan bilateral secara sederhana dijelaskan sebagai,
“…keadaan yang menggambarkan adanya hubungan saling
mempengaruhi atau terjadi hubungan timbal balik antara dua pihak (dua
negara)”.14
Batasan seperti ini mengandung maksud bahwa hubungan bilateral merupakan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara dua negara.Terdapat beberapa bidang yang meliputi hubungan bilateral ini, dimana yang paling umum adalah bidang perdagangan, pendidikan dan sosial budaya, politik bahkan pertahanan keamanan.
13 K. J Holsti.1998.
Politik Internasional : Kerangka untuk Analisis. Jakarta: Erlangga. Hal 209
14
22 Dalam penelitian ini memfokuskan hubungan bilateral India dengan Indonesia dalam bidang otomotif yang mana didalamnya membahas masalah adanya hubungan kerjasama kemitraan strategis India dan Indonesia mengenai kerjasama otomotif hingga kebijakan yang dihasilkan dapat mempengaruhi perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India (Bajaj Auto, Tata Motor, TVS).
1.7 Metode Penelitian 1.7.1 Jenis penelitian
Dalam penulisan ini, tipe penelitian yang dipakai adalah tipe penelitian Deskriptif yang dikaji secara kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih gejala atau variabel. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana korelasi antara dua variabel atau lebih dari pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungan.15Metode itu digunakan untuk menjelaskan perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India (Bajaj Auto Limted, Tata Motors, TVS) di Indonesia Pasca kemitraan strategis India Indonesia dan pasca perjanjian AIFTA.
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu melalui informasi-informasi yang telah terangkum dalam buku-buku dan yang tersedia dalam media massa, artikel-artikel dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan objek penelitian dalam media elektronik. Data-data yang penulis
15
23 dapatkan melalui media-media tersebut dikumpulkan untuk kemudian diolah dan dipilah serta di analisis untuk dijadikan sebuah tulisan.
1.7.3 Teknik Analisa Data
Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, penulis menggunakan teknik secara argumentatif, yaitu penelitian yang melihat persoalan atau fenomena untuk kemudian ditelaah dan dianalisa. Menyederhanakan data tanpa mengurangi maknanya atau bahkan membuang data yang sekiranya memang tidak dibutuhkan. Data terpilih kemudian akan dipahami dan dijelaskan melalui pemahaman intelektual yang logis. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang jelas dan ilmiah.
1.7.4 Ruang Lingkup Penelitian
Salah satu bagian dari point terpentingdalam penulisan ilmiah adalah menentukan ruang lingkup pembahasan. Dengan ruang lingkup pembahasan kita dapat mengatasi permasalahan yang diajukan sehingga pembahasan menjadi terarah dan fokus dimana tidak menimbulkan kerancuan dan tentu saja tepat sasaran. Untuk itu, penulis mengunakan dua batasan yaitu batasan waktu dan batasan materi
1.7.4.1 Batasan Waktu
24 terhadap perkembangan ekspansi Perusahaan otomotif India (Bajaj Auto Limited, Tata Motors, TVS) di Indonesia. Penulis mengamati sejak diberlakukannya kemitraan strategis India Indonesia dan pasca berlakunya AIFTA hingga tahun 2013.
1.7.4.2 Batasan Materi
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini memfokuskan pada perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India (Bajaj Auto Limited, Tata Motors, TVS) di Indonesia pasca diberlakukannya kemitraan strategis India Indonesia dan AIFTA pada tahun 2010-2013.
1.8 Argumen Dasar
25 perusahaan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Perkembangan ekspansi tiga perusahaan otomotif asal India di Indonesia tersebut telah banyak dipengaruhi karena adanya kedua perjanjian perdagangan di bidang otomotif yang telah dilakukan.
1.9 Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun Empat Bab dimana masing-masing Bab akan menyajikan penjelasan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan memenuhi tujuan dari penelitian ini.
BAB II penelitian menyajikan bahasan bagaimana India dan Indonesia melakukan kerjasama perdagangan di bidang otomotif. Fokus penulis dalam point selanjutnya adalah membahas mengenai perjanjian yang ditanda tangani pada tahun 2005 yang berisi kerjasama kemitraan strategis India dan Indonesia. Pada sub bab ini penulis akan jelaskan apa saja keputusan dan kebijakan mengenai otomotif. Kemudian point selanjutnya dibahas didalamnya mengenai gambaran proses bagaimana berlakunya perjanjian AIFTA (ASEAN – India Free Trade Agreement) pada Oktober 2013. Hal pertama yang akan dibahas
adalah mengenai proses kerjasama AIFTA hingga sampai berlakunya di Indonesia pada tahun 2010. Gambaran yang diberikan peneliti dalam bab ini setidaknya berfungsi sebagai alat bagi pembaca untuk memahami masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
26 tersebut berkiprah didunia otomotif hingga produk perusahaan ini mengalami banyak permintaan konsumen di Indonesia. Hingga pada akhirnya ketiga produk otomotif tersebut sama-sama memiliki anak perusahaan di Indonesia. Disini penulis akan gambarkan dan korelasai antara pengaruh perjanjian perdagangan kemitraan strategis India dan Indonesia dibidang otomotif serta juga perjanjian AIFTA yang sudah diberlakukan di Indonesia terhadap peningkatan ekspansi Bajaj Auto limited, Tata Motors, dan TVS. Secara sederhana pada Bab III ini penulis berupaya memberikan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan.