• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus pada PT. BPR. Sedayadhana Makmur Tumpang periode 2011- 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus pada PT. BPR. Sedayadhana Makmur Tumpang periode 2011- 2013)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

METODE

BALANCED SCORECARD

( Studi Kasus pada PT. BPR. Sedayadhana Makmur Tumpang periode 2011- 2013)

SKRIPSI

Oleh :

Rizky Yudha Pratama

201010170311225

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala

petunjuk, Rahmat dan Karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul : “Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode

Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PT. BPR Sedayadhana Makmur

Tumpang periode 2011-2013)“

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada :

1. Bapak A. Syaiful Hidayat A., SE., M.Sc dan Ibu Dra. Sri Wibawani W.A.,

M.Si., Ak., CA. Selaku pembimbing skripsi.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak., CA. selaku ketua Program studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Sukandar., SE. selaku pimpinan PT. BPR Sedayadhana Makmur

Tumpang yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian.

5. Kedua orangtua saya dan kedua saudara saya yang selalu memberikan motivasi

dan memberikan doa untuk kelancaran Skripsi saya.

6. Teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan 2010 yang selalu menjadi teman

penabur kesenangan dalam setiap waktu bersama.

Peneliti menyadari bahwa dalam Skripsi ini masih terdapat kekurangan,

sehingga saran dan kritik yang berguna akan sangat peneliti hargai untuk

perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan dating. Akhir kata peneliti berharap

semoga Skripsi ini dapat bermanfaat

Malang, Juli 2014

(9)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.Penelitian Terdahulu ... 6

B. Landasan Teori 1. Pengertian Bank... 8

2. Pengertian Balanced Scorecard ... 10

3. Keunggulan Balanced Scorecard ... 19

4. Implementasi Balanced Scorecard pada Bank ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian ... 24

C. Data dan Sumber Data... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis ... 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 29

B. Penyajian Data... 30

C. Analisis Data ... 33

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 58

B. Keterbatasan Penelitian ... 59

C. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(10)

DAFTAR TABEL

No Judul

Halaman

1. Tabel 2.1 Hubungan Keempat perspektif dalam Balanced Scorecard 15

2. Tabel 4.1 Data Karyawan BPR Sedayadhana Makmur 30

9. Tabel 4.8 Ukuran Hasil dan Ukuran Pemacu Kinerja Untuk Setiap

Sasaran Strategik BPR Sedayadhana Makmur 35

10.Tabel 4.9 Employee Traning 37

11.Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Indikator Absenteeism 38

12.Tabel 4.11 Total Unit Kerja 39

13.Tabel 4.12 Hasil Analisis AETR 40

14.Tabel 4.13 Customer Retention 42

15.Tabel 4.14 Customer Acquisition 43

16.Tabel 4.15 Customer Complain 43

17.Tabel 4.16 Hasil analisis Capital Adequacy Ratio 46

18.Tabel 4.17 Hasil analisis Kualitas Aset 47

19.Tabel 4.18 Hasil Analisis ROA 48

20.Tabel 4.19 Hasil analisis ROE 49

21.Tabel 4.20 Hasil analisis Loan to Deposit Ratio 51

22.Tabel 4.21 Skor Pengukuran Balanced Scorecard 52

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Neraca PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember 2011

2. Laporan Laba Rugi PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember 2011

3. Kualitas Aktiva Produktif PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember

2011

4. Neraca PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember 2012

5. Laporan Laba Rugi PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember 2012

6. Kualitas Aktiva Produktif PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember

2012

7. Neraca PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember 2013

8. Neraca PT. BPR Sedayadhana Makmur per 31 Desember 2013

9. Laporan Laba Rugi PT. BPR Sedaydhana Makmur per 31 Desember 2013

10.Kualitas Aktiva Produktif PT. BPR Sedaydhana Makmur per 31 Desember

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 1998. UU No. 10 tahun 1998. tentang perubahan terhadap UU

No. 7 tahun 1992. Jakarta.

Fitriyah, Heny Susanti. 2014. “Penerapan balanced scorecard dalam Penilaian

Kinerja AJB Bumi Putera Malang ”. Skripsi tidak dipublikasikan. UMM. Malang.

Http://www.infobanknews.com/2009/08/persaingan-tidak-sehat-antara-bpr-dan-bank-umum/. Agustus. 21. 2009.

Kaplan, Robert S dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan

Strategi menjadi aksi. Erlangga. Jakarta.

Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatgandaan Laporan Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.

Pratiwi, Rosalia Santi. 2012. “Analisis Penilaian Kinerja Berdasarkan Penerapan Balanced Scorecard (Studi kasus pada KUD DAU Kabupaten Malang)”. Skripsi tidak dipublikasikan. UMM. Malang.

Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral. 2012. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.

Bank Indonesia. Jakarta.

Rangkuti. Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi

Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Memahami Konsep Economic Value Added (EVA)

Dan Value Based Management (VBM). Harvarindo. Jakarta.

Wibawanti, Merrys, 2005. “Penerapan Balanced Scorecard untuk mengukur

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dampak dari era pasar bebas yang saat ini dirasakan adalah persaingan

ketat antar perusahaan. Hal ini menuntut perusahaan untuk selalu meningkatkan

pencapaian kinerja. Penilaian pencapaian kinerja terhadap suatu perusahaan

merupakan tahap evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi

kelangsungan aktivitas operasional yang dilakukan. Cara sederhana dalam menilai

kinerja dengan mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan strategi yang telah

direncanakan. Pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi

dan menganalisis permasalahan dasar yang menyebabkan tidak memadainya

kinerja perusahaan, sehingga dapat dicari rekomendasi penyelesaiannya.

Ada berbagai metode yang tersedia dalam mengukur kinerja perusahaan

misalkan dengan metode DuPONT System, Radar, EVA, dan MVA. DuPONT

System adalah analisa rasio-rasio keuangan secara menyeluruh dengan Return on

Investmen (ROI) sebagai acuan utama kinerja perusahaan. Sedang Metode Radar

adalah perhitungan rasio-rasio keuangan secara menyeluruh dan ditampilkan

dalam bentuk diagram yang menyerupai radar dan tidak hanya berpacu pada salah

satu rasio keuangan saja. Selain itu terdapat metode EVA (Economic Value

Added) digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan

menggunakan ukuran tertimbang (weighted) dari modal awal yang dimiliki

(14)

2

mengukur secara kumulatif pencapaian kinerja perusahaan untuk jangka panjang

dengan cara mengalikan jumlah saham yang beredar dengan selisih antara harga

saham dengan nilai buku ekonomis per lembar saham (Tunggal, 2001).

Pengukuran kinerja yang telah disebutkan di atas hanya menitikberatkan

pada sisi keuangan saja tanpa mengukur aktivitas penentu seperti loyalitas dan

tingkat retensi konsumen. Asumsinya, dengan pencapaian kinerja keuangan yang

tinggi dapat menjadi tolak ukur atas keberhasilan usaha yang dijalankan. Padahal,

dalam mengukur kinerja suatu perusahaan tidak bisa hanya melihat dari sisi

keuangan, tetapi juga non keuangan. Dengan hanya melihat ukuran-ukuran

keuangan saja tidak akan dapat memberikan gambaran yang riil mengenai

keadaan suatu perusahaan. Upaya untuk mengatasi kekurangan ini, maka

diciptakan suatu metode dengan nama Balanced Scorecard dengan

mempertimbangkan empat aspek, antara lain keuangan, pelanggan, proses bisnis

internal serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Upaya untuk

menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan

menghasilkan suatu metode pengukuran kinerja yang komprehensif yaitu

balanced scorecard, yang pertama kali dikembangkan oleh Kaplan dan Norton

(1996).

Metode Balanced scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial

kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja untuk masa depan

perusahaan. Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi dan misi yang

dimiliki perusahaan. Tujuan dan ukuran tersebut memandang kinerja perusahaan

(15)

3

pembelajaran dan pertumbuhan. Empat perspektif ini memberi kerangka kerja

bagi balanced scorecard (Kaplan dan Norton, 2000:7).

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Jenis bank sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu bank umum dan bank

perkreditan rakyat (BPR). Bank umum adalah bank dalam kegiatan usahanya

dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan BPR adalah

dalam kegiatan usahanya tidak dapat memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (Undang-Undang No.10 Tahun 1998). Karena tidak dapat

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran maka sasaran BPR adalah usaha

mikro kecil menengah (UMKM) dan mayarkat kecil di kecamatan/pedesaan.

Kehadiran bank-bank umum di pasar mikro membuat BPR harus berbenah diri

untuk mengatasi persaingan tersebut baik dari aspek finansial maupun aspek non

finansial. Dari aspek finansial diperlukan adanya peningkatan modal agar BPR

leluasa menyalurkan kreditnya, dan dari aspek non finansial diperlukan

pembenahan terhadap teknologi informasi demi tercapainya kepuasan serta

loyalitas para nasabah sehingga selalu selalu setia menginvestasikan dananya dan

meminta permohonan kredit pada bank tersebut (http://www.infobanknews.com/).

Oleh karena itu BPR dalam menilai kinerjanya tidak harus melihat aspek finansial

saja, tetapi juga aspek non finansialnya. Balanced scorecard merupakan alternatif

penilaian kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keuangan. Objek dari

(16)

4

BPR ini memiliki 2 kantor kas, kredit pinjaman diatas 10 milyar dan

menerapkan sistem komputerisasi yang berbasis SID (sistem informasi debitur).

Dalam penilaian kinerjanya BPR ini masih menitikberatkan pengukuran kinerja

tradisional yaitu hanya aspek finansial saja yang tidak memberikan gambaran riil

mengenai kinerja sesungguhnya BPR tersebut.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian

mengenai “PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. BPR. Sedayadhana

Makmur Tumpang periode 2011-2013)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka permasalahan yang

dirumuskan pada penelitian ini adalah bagaimana kinerja BPR. Sedayadhana

Makmur Tumpang periode 2011-2013 jika diukur dengan menggunakan konsep

balanced scorecard?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menilai hasil kinerja BPR Sedayadhana Makmur

Tumpang periode 2011-2013 berdasarkan konsep balanced scorecard.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan memberikan masukan mengenai sistem penilaian kinerja dengan

(17)

5

manajemen BPR. Sedayadhana Makmur Tumpang untuk menilai kinerja

perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan

atau informasi yang relevan mengenai penilaian kinerja dengan metode balanced

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pandji Anoraga (2004) menyebutkan bahwa iklan adalah bentuk presentase dan promosi ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang teridentifikasi. Maka dapat

Sangat cocok untuk pelajar kimia karena aplikasi ini mudah digunakan dengan desain yang user friendly.. Cara kerja aplikasi yaitu user menginput sampel yang akan

Skrip si, Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Pembimbing: Miswanto, M.Pd. Kata Kunci: model pembelajaran

Minyak atsiri dihasilkan oleh proses biokimia flavor, dimana flavor memiliki prekursor atau bahan dasar yang bereaksi dengan enzim spesifik dari bawang merah yang

pencatatan transaksi keuangan nasabah secara tertib, teratur, sistematis dan benar yang dilakukan unit-unit kerja yang berada dibawah supervisinya. 2)

pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Kajian mengenai dampak

(1) Pengelolah Hotel atau kawasan khusus wisata sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 berkewajiban melaporkan jenis dan nama/merk minuman beralkohol yang diedarkan di