ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN SUSU
PADA
PT. PUTRA INDO MANDIRI SEJAHTERA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh : RIMA SWITHA
110907072
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Nama : Rima Switha
NIM : 110907072
Program Studi : Ilmu Adiministrasi Niaga/ Bisnis
Judul Skripsi : Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran
Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera.
Medan, Juni 2015
Dosen Pembimbing Ketua Program Studi
Drs. Posma Lumban Raja, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A.
NIDN : 0116116903 NIP : 195908161986011001
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Badaruddin, M. Si
ABSTRAK
ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN SUSU
PADA PT. PUTRA INDO MANDIRI SEJAHTERA Nama : Rima Switha
NIM : 110907072
Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) perlu mengenali dan memahami diri perusahaannya untuk siap menghadapi serta memenangkan persaingan dengan kompetitor. Penentuan strategi tersebut dapat dilakukan dengan analisis SWOT untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan yang menjadi rumusan masalah, yaitu : menganalisis faktor – faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan, serta menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan analisis SWOT.
Penelitian ini dilakukan di PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera, Berastagi, dengan metode penelitian deskriptif dengan paradigm penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan hasil dari observasi, studi dokumentasi serta wawancara dengan informan penelitian, yaitu manajer, karyawan dan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis IFAS, EFAS, dan Matriks SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gundaling Farm dapat melaksanakan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu, 1) mempertahankan dan meningkatkan mutu produk, 2) memperluas wilayah distribusi, 3) menambha variasi produk, 4) mempertahankan Gundaling Farm sebagai tujuan agrowisata, 5) membangun hubungan baik antara pemimpin dan karyawan, 6) memberi pelatihan kepada karyawan, 7) meningkatkan produksi produk, 8) meningkatkan promosi, 9) mempertahankan harga produk, 10) membuat inovasi produk, 11) membuat fitur menarik bagi pengunjung, 12) meningkatkan kualitas karyawan, 13) membangun hubungan baik dengan konsumen, 14) meningkatkan produksi susu sapi.
ABSTRACT
SWOT ANALYSIS IN DETERMINING THE MARKETING STRATEGY OF DAIRY PRODUCTS
AT PT. INDO PUTRA MANDIRI SEJAHTERA
Name : Rima Switha NIM : 110907072
Departement : Science of Business Adminitration Faculty : Science of Social and Political Advisor :Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) need to recognize and understand themselves to be ready to face as well as his company won the competition with a competitor. The determination of these strategies can be done with a SWOT analysis to determine what the strengths and weaknesses of the company, as well as the opportunities and threats that must be faced by the company.
The aim of this study is to solve the problem formulation, namely: analyzing factors - factors that are strengths, weaknesses, opportunities, and threats for the company, as well as determining the marketing strategy at PT. PIMS using SWOT analysis.
This research was conducted at PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera, Berastagi, with descriptive research method with qualitative research paradigm. Data in this study were obtained from the primary data and the results of observation, documentation studies and interviews with informants research, namely managers, employees and consumers. This research was conducted by using the method of analysis of IFAS, EFAS, and SWOT Matrix.
The results showed that Gundaling Farm can implement a strategy that results from the SWOT analysis, namely, 1) maintaining and improving the quality of products, 2) expand the distribution area, 3) menambha variety of products, 4) maintain Gundaling Farm as agro-tourism destination, 5) build good relations between leaders and employees, 6) provide training to employees, 7) increases the production of products, 8) improve the promotion, 9) maintain product prices, 10) making product innovation, 11) makes an attractive feature for visitors, 12) to improve the quality of employees, 13 ) to build good relationships with consumers, 14) to increase milk production.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih-Nya dan
berkat-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN
PRODUK OLAHAN SUSU PADA PT. PUTRA INDO MANDIRI
SEJAHTERA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari tanpa adanya dukungan, petunjuk, bimbingan dari
berbagai pihak, penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan sebagaimana yang
telah diharapkan, maka tidaklah berlebihan jika dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak , selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Marlon Sihombing, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Posma Lumban Raja, M.Si., selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, masukan, dan
semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini dari awal
hingga akhir.
4. Pihak PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera, atas kesempatan yang
kepada Bapak Ir. Iwanta Keliat dan Desy Sitepu yang telah
memberikan data – data yang diperlukan.
5. Seluruh staf Jurusan Administrasi Bisnis, khususnya Ibu Siswati
Saragi, S.Sos, M.SP., dan Bapak A.Farid, yang telah memberikan
informasi mengenai syarat dan prosedur dalam melakukan semua
kegiatan perkuliahan.
6. Kedua orangtua penulis, Bapak Natanael Munthe dan Ibu Ernawati
Bangun, S.Pd., yang telah memberikan doa dan kasih sayang yang
tak terhingga kepada penulis.
7. Keluarga penulis lainnya, Kak Tua, Kak tengah, Abang, Ibe, Karo,
Bik Uda, Kak Evi, Petra, dan Vivi Karina, serta segenap sanak
saudara yang telah memberikan semangat dan kasih yang sangat besar
kepada penulis selama penulisan skripsi.
8. Sahabat dan teman penulis yang bersedia berbagi, memberikan
dukungan, dorongan, dan bantuan kepada penulis selama perkuliahan
di Ilmu Administrasi Bisnis kelas B : Dwi Lana Putri, Titik Dwi
Yunita, Suci Arsyifa, Erick Ramadhan, Rafita Sari, Agustina Mulia.
9. Teman kelompok kecil, ex-Godelava : Putri Eka Sari, Lisnawati
Panggabean, Meriati Hutabarat, dan terkhusus Kakak Rohani Sarah
R.A Gultom, S.Ikom., untuk pengalaman dan pemahaman akan
Kristus, serta doa yang diberikan kepada penulis selama penyelesaian
skripsi ini.
10.Adrian Leonard Sinulingga, SE., untuk kasih, kesabaran, bantuan,
Dan masih banyak lagi pihak yang membantu dan mendukung penulis dalam pengerjaan skripsi ini, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis ucapkan terimakasih banyak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juli 2015
DAFTAR ISI
Halaman
Pernyataan ……… i
Pengesahan ……… ii
Abstrak ……….. iii
Abstract ………. iv
Kata Pengantar ………. v
Daftar Isi ……… vii
Daftar Tabel ……….. x
Daftar Gambar ……… xi
Daftar Lampiran ……… xii
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1
1.2 Rumusan Masalah ………. 6
1.3 Tujuan Penelitian ……… 6
1.4 Manfaat Penelitian ………. 7
Bab II Kerangka Teori 2.1 Deskripsi Teori ……….. 8
2.1.1 Strategi ……….. 8
2.1.1.1 Pengertian Strategi ……….. 8
2.1.1.2 Konsep Strategi ……… 9
2.1.2 Pemasaran ……… 12
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran ……… 12
2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran …. 15 2.1.2.3 Konsep Pemasaran ………. 17
2.1.3 Strategi Pemasaran ……….. 18
2.1.4 Pengertian Analisis SWOT ………. 21
2.2 Peneliti Terdahulu ………... 23
Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Bentuk Penelitian ………. 25
3.2 Lokasi Penelitian ………. 25
3.3. Informan Penelitian ………. 26
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………. 26
3.5 Teknik Analisis Data ……….. 27
3.5.1 Model Analisis SWOT atau TOWS …….. 27
3.5.2 Matriks IFAS ………. 28
3.5.3 Matriks EFAS ……… 28
. 3.5.4 Matriks SWOT atau TOWS ……….. 29
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ……… 31
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIMS ….. 31
4.1.2 Visi dan Misi PT PIMS ………. 33
4.1.4 Produk ……… 36
4.1.5 Permodalan ……… 40
4.1.6 Pemasaran Produk ………. 41
4.2 Penyajian Data ……… 42
4.3 Analisis Data ……….. 42
4.3.1 Identifikasi Lingkungan Perusahaan ……. 42
4.3.2 Analisis SWOT ………. 56
4.3.3 Matriks IFAS ……… 63
4.3.4 Matriks EFAS ……….. 64
4.3.5 Matriks SWOT ………. 65
Bab V Kesimpulan dan Sara 5.1 Kesimpulan ……… 71
5.2 Saran ……….. 73
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Tabel Halaman
1.1 Perah dan Produksi Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014 ……. 5
2.1 Peneliti Terdahulu ……… 23
3.1 Matriks IFAS ……… 28
3.2 Matriks EFAS ………... 29
3.3 Matriks SWOT ……… 30
4.1 Hasil Penjualan Olahan Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014 41 4.2 Nama Produk Gundaling Farm dan Nomor Izin edar oleh BPOM ……… 46
4.3 Daftar Harga Jual Produk Gundaling Farm ………... 47
4.4 Daftar Nama Agen Penjualan Produk ………. 48
4.5 Rata – rata kenaikan harga gula per 10 juni 2015 ………. 52
4.6 Matriks IFAS ……….. 63
4.7 Matriks EFAS ………. 64
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Daftar Lampiran
No. Judul Halaman
1 Foto ……… 76
ABSTRAK
ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN SUSU
PADA PT. PUTRA INDO MANDIRI SEJAHTERA Nama : Rima Switha
NIM : 110907072
Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) perlu mengenali dan memahami diri perusahaannya untuk siap menghadapi serta memenangkan persaingan dengan kompetitor. Penentuan strategi tersebut dapat dilakukan dengan analisis SWOT untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan yang menjadi rumusan masalah, yaitu : menganalisis faktor – faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan, serta menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan analisis SWOT.
Penelitian ini dilakukan di PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera, Berastagi, dengan metode penelitian deskriptif dengan paradigm penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan hasil dari observasi, studi dokumentasi serta wawancara dengan informan penelitian, yaitu manajer, karyawan dan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis IFAS, EFAS, dan Matriks SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gundaling Farm dapat melaksanakan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu, 1) mempertahankan dan meningkatkan mutu produk, 2) memperluas wilayah distribusi, 3) menambha variasi produk, 4) mempertahankan Gundaling Farm sebagai tujuan agrowisata, 5) membangun hubungan baik antara pemimpin dan karyawan, 6) memberi pelatihan kepada karyawan, 7) meningkatkan produksi produk, 8) meningkatkan promosi, 9) mempertahankan harga produk, 10) membuat inovasi produk, 11) membuat fitur menarik bagi pengunjung, 12) meningkatkan kualitas karyawan, 13) membangun hubungan baik dengan konsumen, 14) meningkatkan produksi susu sapi.
ABSTRACT
SWOT ANALYSIS IN DETERMINING THE MARKETING STRATEGY OF DAIRY PRODUCTS
AT PT. INDO PUTRA MANDIRI SEJAHTERA
Name : Rima Switha NIM : 110907072
Departement : Science of Business Adminitration Faculty : Science of Social and Political Advisor :Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) need to recognize and understand themselves to be ready to face as well as his company won the competition with a competitor. The determination of these strategies can be done with a SWOT analysis to determine what the strengths and weaknesses of the company, as well as the opportunities and threats that must be faced by the company.
The aim of this study is to solve the problem formulation, namely: analyzing factors - factors that are strengths, weaknesses, opportunities, and threats for the company, as well as determining the marketing strategy at PT. PIMS using SWOT analysis.
This research was conducted at PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera, Berastagi, with descriptive research method with qualitative research paradigm. Data in this study were obtained from the primary data and the results of observation, documentation studies and interviews with informants research, namely managers, employees and consumers. This research was conducted by using the method of analysis of IFAS, EFAS, and SWOT Matrix.
The results showed that Gundaling Farm can implement a strategy that results from the SWOT analysis, namely, 1) maintaining and improving the quality of products, 2) expand the distribution area, 3) menambha variety of products, 4) maintain Gundaling Farm as agro-tourism destination, 5) build good relations between leaders and employees, 6) provide training to employees, 7) increases the production of products, 8) improve the promotion, 9) maintain product prices, 10) making product innovation, 11) makes an attractive feature for visitors, 12) to improve the quality of employees, 13 ) to build good relationships with consumers, 14) to increase milk production.
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis di Indonesia yang kompetitif memaksa pelaku usaha
untuk lebih memperhatikan dan mampu memprediksi perubahan lingkungan
bisnis yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Semua perusahaan
besar maupun kecil menginginkan agar seluruh kegiatan usahanya berjalan
dengan lancar guna terciptanya kondisi usaha yang stabil dan dinamis, sehingga
tujuan perusahaan untuk memperoleh laba, mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasarnya dapat tercapai. Salah satu langkah yang harus ditempuh
perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut adalah meningkatkan kegiatan
pemasaran.
Dasar dari bisnis adalah pemasaran (Irawan, dkk, 1996). Istilah pemasaran
(marketing) didefinisikan oleh Asosiasi Pemasaran Amerika sebagai pelaksanaan
dari kegiatan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen
ke konsumen atau pemakai (Vernon dan John, 1996). Setiap aktifitas pemasaran
dapat terjadi apabila ada pasarnya yang hanya terbentuk jika ada pembeli, penjual,
produk atau jasa, harga yang disepakati, dan ada suatu pertukaran. Dan tujuan dari
setiap jenis usaha adalah konsumen.
Dalam usaha untuk memperoleh laba, perusahaan harus menjalankan
konsep pemasaran berorientasi kepada konsumen. “Pemasaran adalah semua
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya
penting bagi pemasar untuk menciptakan produk apa yang menjadi keinginan dan
kebutuhan konsumen sehingga dapat menumbuhkan permintaan akan produk
tersebut. Dengan demikian, produsen seolah dipaksa untuk mengikuti dan
menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
untuk tetap mempertahankan pasar yang telah dimilikinya. Dalam bukunya,
Vernon dan John (1996) mendifinisikan pemasaran sebagai kegiatan pemilihan
produk, penjualan, penentuan harga, promosi, hingga saluran distribusi, dan
distribusi fisik. Dari seluruh rangkaian kegiatan pemasaran tersebut, jelas bahwa
pemasaran bukan merupakan sebuah kegiatan yang mudah untuk dilakukan
karena berhubungan dengan mengidentifikasi produk apa yang dibutuhkan
masyarakat. Untuk itu diperlukan perencanaan yang sangat matang bagi
perusahaan mulai dari tahap penentuan produk apa yang akan diciptakan hingga
menentukan strategi pemasaran.
Persaingan terus meningkat sepanjang waktu. Diantaranya disebabkan
oleh pesaing yang semakin bertambah, volume produk yang beredar dipasar
semakin meningkat, dan juga perkembangan teknologi. Pesaing itu adalah
perusahaan – perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama.
Produsen harus mampu mengidentifikasi para pesaing utamanya dan harus
mengetahui dengan pasti kekuatan dan kelemahan perusahaannya. Keadaan ini
menciptakan kompetisi diantara produsen untuk memenangkan dan menjadi
pemimpin pasar. Dengan adanya persaingan tersebut, maka strategi merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki perusahaan. Setiap bisnis harus
merancang strategi untuk mencapai tujuannya (Kotler 2007 : 68). Dalam hal ini,
menganalisa reaksi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan internal
(kekuatan dan kelemahan) untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat
dalam memasarkan produknya. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisnis
dapat menyebabkan perusahaan kalah dengan kompetitor.
Pendekatan dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat dengan
menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dalam mengantisipasi peluang dan
ancaman eksternal adalah melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Oppurtunities, dan Threats) yang dicetuskan oleh Albert Humprey.
Melalui analisis SWOT, perusahaan dapat mengembangkan sasaran
spesifik untuk suatu periode perencanaan (Kotler dan Keller, 2007). Sasaran yang
ingin dicapai dari sebagian unit bisnis adalah laba, pertumbuhan penjualan,
peningkatan pangsa pasar, dan inovasi serta reputasi. Pencapaian tersebut
dilakukan dengan menggunakan strategi yang telah dirancang dan dikembangkan
perusahaan dalam membangun pasarnya.
Kekuatan dan kelemahan sebuah perusahaan dapat berubah setiap waktu
karena jaman yang juga terus berubah. Karena itu, evaluasi terhadap kekuatan dan
kelemahan harus dilakukan secara periodik untuk melihat posisi perusahaan
tersebut dibanding pesaing. Apakah sebagai pemimpin pasar, penantang pasar,
ataupun pengikut pasar. Keberhasilan perusahaan dalam memenangkan pasar
bukan hanya terletak pada kekuatan pada aspek tertentu yang dimiliki perusahaan
tersebut melainkan kecermatan pemasar dalam memanfaatkan dan meraih peluang
sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya, ataupun dengan mempetimbangkan
PT. Putra Indo Mandiri Sejahtra (PIMS) yang berlokasi di Desa Jaranguda,
Berastagi, Sumatera Utara, merupakan unit bisnis yang bergerak dalam bidang
peternakan sapi perah dan pengolahan susu sapi perah melalui proses pasteurisasi.
Produk olahan susu yang dihasilkan perusahaan ini terdiri dari beberapa variasi
produk, seperti : susu murni, susu rasa dan yoghurt. Berdasarkan data Direktori
Perusahaan Industri di Sumatera Utara (www.kemenperin.go.id), perusahaan yang
juga dikenal dengan sebutan Gundaling Farm ini merupakan satu – satunya
produsen susu pasteurisasi di Berastagi dan bahkan di Sumatera Utara.
Kegiatan bisnis oleh perusahaan ini berorientasi kepada penjualan yang
dilakukan dengan menyebar produknya ke outlet yang dipercaya di wilayah
Berastagi dan Medan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tingkat
produksi olahan dan penjualan produk tersebut adalah bahan baku utama, yaitu
volume hasil pemerahan susu sapi.
Tabel 1.1
Perah dan Produksi Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014
Total Pemerahan
Susu (Liter)
Hasil Produksi / Olahan Susu Sapi Dalam bentuk kemasan Susu
Berdasarkan data pada Tabel 1.1, rata – rata produksi susu yang akan
digunakan sebagai bahan baku ada sebanyak 500 liter per hari. Jumlah sapi yang
dimiliki PT. PIMS saat ini sebanyak 230 ekor sapi perah. Namun hanya 64 ekor
sapi yang siap diperah. Menurut Tatan Sudrajat selaku ahli perah di Gundaling
Farm (2015), produksi susu sapi perah setiap ekor saat ini mengalami penurunan.
Satu ekor sapi hanya mampu menghasilkan susu dengan rata – rata 10 hingga 12
Liter per hari, dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya yang mampu
menghasilkan 15 hingga 16 Liter per hari. Dengan demikian, Gundaling Farm
memproduksi produk olahan berdasarkan stok yang tersedia dan bergantung
kepada pemesanan dari agen.
Menganalisa aspek yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang
dan ancaman dari perusahaan ini dapat menjadi landasan perusahaan dalam
mengenali dirinya, memanfaatkan peluang, dan meminimalkan ataupun
menghindari ancaman yang akan terjadi dalam seluruh kegiatan pemasaran
produk. Penentuan strategi pemasaran ini adalah penting untuk menciptakan
ataupun mempertahankan kualitas produk yang menjadi keinginan dan kebutuhan
konsumen.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada PT. Putra
1.2 Rumusan Masalah
Dalam kompetisi bisnis yang kian meningkat dibutuhkan “taktik” dalam
menghadapi kompetitor untuk mempertahankan bahkan memenangkan
persaingan. Walaupun dalam kenyataannya PIMS merupakan produsen susu
pasteurisasi satu – satunya diwilayah Berastagi – Sumatera Utara, penentuan
strategi pemasaran bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk persiapan
dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor yang kehadirannya tidak
terduga. Perusahaan harus mampu “mencari” dan “menjemput” konsumennya
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Untuk itu perusahaan juga
harus mengetahui dan mengenali lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apa yang menjadi kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman bagi
PT. PIMS dalam mengembangkan perusahaannya?
2. Bagaimana menentukan strategi pemasaran PT. PIMS dengan analisis
SWOT?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor - faktor yang menjadi kelemahan, kekuatan,
peluang, dan ancaman bagi PT. PIMS dalam mengembangkan
perusahaannya.
2. Menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai
bahan pertimbangan bagi perusahaan dan sebagai bahan evaluasi bagi
perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta
pengetahuan bagi siapa saja yang ingin menggunakan analisis SWOT
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Strategi
2.1.1.1 Pengertian Strategi
Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian
antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan
ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan persaingan, peraturan,
tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor –
faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Dalam hal ini,
seorang pemimpin organisasi perlu menentukan “taktik” permainan sebuah
perusahaan dalam memenangkan persaingan.
Strategi merupakan rumusan perencanaan tentang bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Manajemen strategis dapat
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas – fungsional yang
memampukan sebuah organisasi mencapi tujuannya ( Fred R. David 2009).
Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan
keterbatasan bersaing. Secara umum, pengertian strategi merupakan proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan
tersebut dapat tercapai. Pengertian strategi menurut Chandler (1962) yang dialih
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (2014 : 3). Suatu perusahaan dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut
peluang yang ada. itu.
2.1.1.2 Konsep Strategi
Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus
berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain
yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep –
konsep tersebut adalah sebagai berikut :
a. Distinctive competence
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh
perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki
“Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik
suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy
Rangkuti (2014), identifikasi distinctive competence dalam suatu
organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih
unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia
yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang
lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan
melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui
secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun
strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan
proses produksi yang canggih, penggunaan saluran distribusi cukup luas,
penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan
brand image yang positif. Semua itu merupakan keunggulan –
keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari
pasar dan mengalahkan pesaing.
b. Competitive Advantage
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan
perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga
strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan
bersaing, yaitu : Cost leadership, Diferensiasi, dan Fokus. Perusahaan
dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding
dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih
murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan
nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat
dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi
produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku,
2.1.1.3 Tipe Strategi
Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu
strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.
Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,
strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan, dan sebagainya.
b. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,
strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi,
dan sebagainya.
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional
karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi
2.1.2 Pemasaran
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan
pemasaran. Operasi keuangan, akunting, fungsi bisnis lainnya
sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan
jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain,
kegiatan pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada
konsumen untuk mendapatkan laba dan merupakan suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran.
Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tidak pernah berhenti
dikejar (Kotler dan Keller, 2007). Program pemasaran dimulai dengan
sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan
konsumen benar – benar terpuaskan. Pemasaran juga merupakan proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produkyang bernilai
kepada pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering
digambarkan sebagai seni menjual produk. Produsen harus melakukan
identifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan
produk yang diharapkan konsumen. Pemasaran dapat dideskripsikan
sebagai proses pendefinisia, pengantisipasian, penciptaan, serta
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial (Freddy
Rangkuti 2014). Oleh karena itu, masing – masing individu ataupun
kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Ada tujuh fungsi pemasaran (function of marketing) pokok : (1)
analisis konsumen, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk
dan jasa, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7)
analis peluang. Memahami fungsi – fungsi ini membantu para penyusun
strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
pemasaran (Fred R. David 2009).
1. Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan,
hasrat, dan keinginan konsumen, yang melibatkan pengadaan survey
konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian
strategi posisi pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan
strategi segmentasi pasar yang optimal. Pembeli, penjual, distributor,
tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok, dan
kreditor semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan
informasi untuk mengidentifikasi secara tepat keinginan dan
kebutuhan konsumen.
2. Penjualan Produk/jasa
Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada
kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa
promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen
tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer.
3. Perencanaan produk dan jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji
pemasaran, pemosisian produk dan merk, pemanfaatan garansi,
pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk,
kualitas produk, dan penyediaan layanan konsumen. Perencanaan
produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan melakukan
pengembangan atau diversifikasi produk. Salah satu teknik
perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran
yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana –
rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.
Uji pemasaran memungkinkan organisasi untuk menghindari kerugian
substansial dengan menunjukkan produk yang lemah serta pendekatan
pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai.
4. Penetapan harga
Lima pemangku kepentingan mempengaruhi keputusan penetapan
harga (pricing) : konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan
pesaing. Para penyusun strategi harus melihat harga baik dari
perspektif jangka pendek maupun jangka panjang, karena pesaing
5. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran distribusi, cakupan
distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi
persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel.
6. Riset pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan
data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan
pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkapkan
kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran
menggunakan berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan
teknik untuk mengumpulkan informasi
7. Analisis peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko
yang terkait dengan keputusan pemasaran.
2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran
Menurut Freddy Rangkuti (2014), unsur utama pemasaran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :
a. Unsur Strategi Persaingan
• Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing – masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok
pembeli yang memiliki kebutuhan, karakterisrik, atau perilaku
berbeda.
• Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki.
• Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keinggulan
bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.
b. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :
• Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan
membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang
dilakukan oleh perusahaan lain.
• Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan
mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.
c. Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
• Brand atau merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau
• Service atau pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan
kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan
untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa
tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara
langsung maupun tidak langsung
2.1.2.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah memahami dan menanggapi apa yang
diinginkan pasar dengan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan
ataupun calon pembeli. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjual
produk tanpa mengetahui keinginan pasar. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah
perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller 2007). Konsep
pemasaran inti adalah menciptakan produk/jasa yang bernilai dan berkualitas
sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen sehingga terjadi
2.1.3 Strategi Pemasaran
Satu unsur penting dalam proses pemasaran adalah rencana dan
strategi pemasaran kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Strategi
adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler dan Keller
2007). Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sepanjang waktu
membutuhkan campuran antara disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus
setia dalam menerapkan strategi, tetapi harus juga menemukan cara – cara
baru untuk terus memperbaikinya. Strategi pemasaran juga menuntut
pemahaman yang jelas bagaimana pemasaran bekerja. Perusahaan harus
mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli produk tersebut
dengan jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan menghasilkan laba.
Perusahaan level bisnis akan bersaing dengan 3 elemen bisnis, yakni
sumberdaya, aktivitas, dan produk (M. Taufiq Amir 2011). Sebuah
perusahaan dapat unggul bila ketiga hal ini memberikan sebuah “tawaran
nilai (value proposition)” yang penting bagi konsumen, dan perusahaan dapat
berbeda atau menonjol dibandingkan pesaing industri yang sama. Dalam hal
ini, aktivitas perusahaan sangat menentukan dalam memenangi persaingan
untuk menghasilkan nilai sebuah produk yang ditawarkan.
Bagian dari penentuan strategi pemasaran adalah adanya
perencanaan. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara
berurut untuk mencapai tujuan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan dan
penentuan cara yang akan ditempuh, serta usaha yang dilakukan dalam
mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar
eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai
lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan
mengambil langkah yang tepat.
Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan
kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar (Freddy
Rangkuti 2014). Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan
membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar.
Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui
penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting,
peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan
pengembangan segmen pasar yang baru (M. Taufiq Amir 2012). Langkah
yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan
mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan
membuat positioning untuk segmen pasar.
Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis,
perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis
adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah.
Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang
menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan
Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga
melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun
dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor
eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan,
seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang
akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan
sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau
penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang
merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk
komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi.
Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis.
Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang
berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan
prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang
difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola
program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan
aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses
implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai
siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus
dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis.
Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.
Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah (1)
peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah
krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum
tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan
strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan
baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang
mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi
membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan
umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi
hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila
diperlukan.
2.1.4 Pengertian Analisis SWOT
Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam
memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui
isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam
pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan
semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan
memanfaatkannya untuk perumusan strategi.
SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses
Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan
strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan
terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan
Keller (2007), evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal
adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi
serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah –
wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen
strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang
mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan.
Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk
menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan
pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis
lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan
ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi,
sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah,
teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau
merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar
peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan (Freddy Rangkuti (2014). Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan
internal dan eksternal.
2.2Peneliti Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam
penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian
1 Muhammad
Reza Yusa 2011
Analisis strategi pengembangan usaha pada E-COFARM, Kampus IPB
darmaga Bogor
Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :
mempertahankan mutu produk, memperluas wilayah distribusi,
memanfaatkan skim kredit dalam meningkatkan kapasitas usaha, memperbaiki kemasan produk, meningkatkan kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan perusahaan.
2 Sri Yati
Prawitasari 2010
Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing
Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya antaralain pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi
perekonomian, serta persaingan.
3 Nur Afrilita
T. 2013
Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah
PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan
Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan memiliki lokasi outlet yang strategis.
5 Choirunnisak 2012
Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi
Cabang Pembantu Magelang
Strategi pemasaran
khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.
6 Hanna
Nuariputri 2010
Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength
– Opportunity (SO), dimana
PT. Kusumahadi Santosa berada pada tahap Growth
Strategy (Tahap
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Deskriptif (Descriptive Research) dengan Paradigma Penelitian Kualitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu
yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industry
atau perspektif yang lain.
Penelitian deskriptif membantu peneliti untuk menjelaskan karakteristik
subjek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan
menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian lanjutannya (Sekaran,
2003).
Paradigma Penelitian Kualitatif merupakan paradigma penelitian yang
menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan
sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks,
dan rinci.
3.2 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah PT. Putra Indo
Mandiri Sejahtera (PIMS), Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Penelitian
3.3 Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti membutuhkan kontribusi dari banyak
informan untuk memperoleh data yang valid. Informan penelitian terdiri dari
beberapa macam yaitu informan kunci, informan utama dan informan tambahan.
Informan kunci adalah informan yang memiliki informasi pokok yang diperlukan
dalam melakukan penelitian. Informan utama adalah informan yang terlibat
langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.
Pengumpulan data pada penelitian ini, Peneliti menggunakan informan
kunci yaitu Pemilik Perusahaan, manajer dan juga karyawan yang mempunyai
pengetahuan mendalam mengenai perusahaan tersebut. Dan informan utama yaitu
karyawan dan pembeli. Dalam penelitian ini, karyawan dapat menjalankan dua
fungsi, yaitu sebagai Informan Kunci dan Informan Utama.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber
data. Oleh sebab itu, untuk mendapat data yang akurat, maka pengumpulan data
dilakukan dengan beberapa metode:
1. Wawancara
Wawancara merupakan proses untuk memperoleh informasi dengan cara
melakukan tanya jawab dengan informan atau pihak-pihak yang terkait. Pada
penelitian ini pihak – pihak tersebut adalah manajer dan staf perusahaan, serta
2. Observasi
Observasi merupakan proses pengumpulan data dimana peneliti
memeriksa kegiatan-kegiatan suatu subyek atau sifat suatu bahan tanpa berusaha
mendapatkan tanggapan dari siapapun.
3. Studi Dokumentasi
Dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, jurnal,
internet, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yaitu proses yang berkaitan dengan pengujian data
menggunakan teknis statistik tertentu, dimana hasil dari pengujian tersebut
digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini analisis data yang digunakan adalah Analisis SWOT yang
membandingkan antara faktor eksternal perusahaan yaitu peluang dan ancaman
serta faktor internal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan (Freddy Rangkuti
2014)
3.5.1 Model Analisis SWOT atau TOWS
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor internal
dimasukkan kedalam matriks yang disebut matriks faktor strategi internal atau
IFAS (Internal strategic Factors Analysis Summary). Faktor eksternal
dimasukkan kedalam matriks yang disebut matriks faktor strategi eksternal
Data internal perusahaan dapat diperoleh didalam perusahaan itu sendiri,
seperti : Laporan keuangan (Neraca, Laba – Rugi, Cash-Flow, Struktur
pendanaan), Laporan kegiatan SDM (Jumlah karyawan, pendidikan, keahlian,
pengalama, gaji, turn-over), Laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan
pemasaran. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan,
seperti : Analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok,
analisis pemerintah, dan analisis kelompok kepentingan tertentu.
3.5.2 Matriks IFAS
Proses identifikasi kekuatan internal memberikan kesempatan lebih luas
bagi para partisipan untuk memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan
divisi mereka dapat berfungsi secara tepat. Setelah faktor – faktor strategi internal
suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk merumuskan
faktor – faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness
perusahaan.
Tabel 3.1 Matriks IFAS
Faktor – faktor Strategi Internal
Sumber : Freddy Rangkuti (2014)
3.5.3 Matriks EFAS
Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal
memampukan organisasi untuk mengembangkan suatu misi yang jelas, merancang
kebijakan untuk meraih tujuan tahunan. Sebelum strategi diterapkan, perencanaan
strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai
kemungkinan peluang dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat matriks faktor
strategi eksternal. Matriks EFAS memungkinkan para penyusun strategi untuk
meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis,
lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi, dan kompetitif.
Tabel 3.2 Matriks EFAS
Faktor – faktor Strategi Eksternal
Sumber : Freddy Rangkuti (2014)
3.5.4 Matriks SWOT atau TOWS
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua
informasi tersebut dalam perumusan strategi dengan menggunakan Matriks
SWOT atau Matriks TOWS. Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk
menyusun faktor – faktor strategis perusahaan dan sebagai alat pencocokan yang
dapat membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: SO
(kekuatan – peluang), strategi WO (kelemahan – peluang), strategi ST (kekuatan –
ancaman), dan strategi WT (kelemahan – ancaman). Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif faktor kekuatan internal
Weaknesses (W)
Tentukan 5 – 10 kekuatan internal
Opportunities (O)
Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman Sumber : Freddy Rangkuti (2014)
a. Strategy SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang yang sebesar – besarnya.
b. Strategy ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman
c. Strategy WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada
d. Strategy WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
Bab IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PIMS
Perusahaan ini dirintis sejak tahun 2006 dengan nama PT. Putra Indo
Jaya Mandiri yang telah berganti nama menjadi PT. Putra Indo Mandiri
Sejahtera pada tahun 2007. Perusahaan yang lebih dikenal dengan Gundaling
Farm ini berada di daerah Desa Jaranguda, Berastagi, yang tepatnya beralamat
di Jalan Djamin Ginting No.5 Peceren, Berastagi, Kab. Karo, Sumatera Utara.
Lokasi perusahaan ini terletak dijalur alternatif Medan – Berastagi dan
menjadi satu tujuan wisata bagi pengunjung yang datang ke Berastagi.
Berdirinya perusahaan ini dilatar belakangi oleh adanya ide dan cita –
cita Bapak Simon K. Lee (pemilik perusahaan) dengan rekannya Bapak Ir.
Petrus Sitepu, Ph.D., untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat
Karo secara umum dan bagi keluarga pemilik secara khusus. Berbekal
pengalaman dibidang peternakan terpadu oleh Bapak Petrus Sitepu serta
dukungan dana dari Bapak Simon K. Lee, pada tahun 2006 dibangun model
percontohan pertanian terpadu atau Integrated Farming System, sebagai wujud
dari cita – cita tersebut, dengan pemimpin perusahaan pada saat itu adalah
Bapak Petrus Sitepu.
Gundaling Farm saat ini menjalankan usaha dibidang pengolahan susu
sapi melalui proses pasteurisasi. Sumber bahan baku susu didapat dari
berdirinya perusahaan ini, Gundaling Farm hanya memiliki sekitar 69 ekor
sapi perah yang dikirim dari daerah Jawa, Sukabumi, ke Berastagi, namun
hanya 20 ekor sapi yang siap diperah. Dengan potensi tenaga kerja yang
dimiliki perusahaan, jumlah sapi perah dari hasil pengembang biakan hingga
saat ini berkisar 230 ekor sapi beserta pedet (anak sapi). Ada beberapa faktor
yang menjadi pertimbangan para pelaksana perencanaan atas pemilihan lokasi
perusahaan ini. Yang terutama adalah faktor sumber daya alam, yaitu sapi
perah hanya cocok dengan daerah yang bersuhu dingin ataupun daerah
pegunungan. Selain itu, lokasi didirikan jauh dari lingkungan penduduk
disebabkan faktor limbah cair dan limbah padat dari sapi yang dapat
mengganggu kenyamanan penduduk.
Pada awal produksi, Gundaling Farm dan produk olahannya belum
begitu dikenal masyarakat. Hanya masyarakat di daerah Berastagi saja yang
mengetahui keberadaan perusahaan dan produk olahan tersebut. Untuk itu,
dalam usaha memperkenalkan dan memasarkan produknya di daerah sekitar
perusahaan, Gundaling Farm menggunakan sistem penjualan langsung, yakni
dengan menjual produknya langsung kepada konsumen tanpa perantara.
Penjualan produk olahan susu tersebut dilakukan dengan berkeliling
menggunakan mobil box di daerah Berastagi dan desa – desa sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, kinerja perusahaan semakin meningkat dan
mampu menghasilkan produk olahan susu sapi perah menjadi beberapa variasi
produk, seperti : susu murni, susu rasa dan yoghurt. Produk olahan itu
dikemas dengan ukuran yang bervariasi, diantaranya kemasan plastic 500mL,
perusahaan juga memiliki peternakan sapi potong. Ini merupakan bagian dari
pengembangan bisnis ataupun usaha perusahaan.
Saat ini perusahaan menggunakan sistem penjualan langsung dengan
menjual produknya langsung kepada pembeli (pengunjung) dan juga dengan
mendistribusikan produknya kepada agen – agen yang telah melakukan kerja
sama dengan perusahaan (pemilik) di wilayah Medan dan Berastagi.
4.1.2 Visi dan Misi PT. PIMS
Perusahaan ini berdiri dengan visi : menjadi perusahaan penghasil susu
pasteurisasi yang terbaik di Sumatera Utara dengan senantiasa mengutamakan
kesehatan dan kepuasan konsumen.
Misi Gundaling Farm adalah menjalankan usaha yang dilandasi
dengan kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar atau
konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan
lingkungan yang dilakukan secara optimal.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi suatu perusahaan menggambarkan hubungan
tanggung jawab dan wewenangan yang ada dalam suatu perusahaan dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Perusahaan sebagai organisasi membutuhkan
adanya suatu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan diantara personil dalam
perusahaan agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik yang dapat
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera
Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi :
1. Pemilik
Pemilik usaha memiliki peran dan pengaruh penting bagi kemajuan
dan perkembangan perusahaan. Bapak Simon K. Lee sebagai pemilik
yang dibantu oleh saudaranya Bapak Darmadi (Pemimpin perusahaan
saat ini) memiliki tugas untuk memimpin dan mengelola perusahaan,
menyediakan modal, serta menentukan kebijakan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2. Pemimpin Perusahaan
Bapak Darmadi sebagai pemimpin perusahaan memiliki tugas
mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dilingkungan perusahaan,
baik peternakan, produksi/pengolahan dan juga administrasi. Bapak
Pemilik
Pemimpin
Processing Farm
Administration
Potong
Pemerahan Anggota
Darmadi juga terlibat langsung dalam pengawasan pemberian pakan
ternak, pembersihan kandang, pengumpulan kompos (limbah ternak),
dll. Pemimpin perusahaan juga memiliki tugas dalam pengadaan bahan
baku yang dibutuhkan untuk proses produksi/pengolahan susu sapi,
seperti : pasta, gula, cup, botol, sealcup, dan lainnya. Alat dan bahan
ini dibeli dari dalam ataupun luarnegeri. Dalam hal pemesanan,
pembayaran dan pengirimannya, pemimpin perusahaan dibantu oleh
rekan bisnis perusahaan. Tugas pemimpin perusahaan yang lainnya
adalah dengan memeriksa keuangan perusahaan, baik pengeluaran dan
pemasukan.
3. Administrasi
Karyawan perusahaan dibidang administrasi berjumlah 3 orang
dengan satu diantaranya dipilih sebagai koordinator. Tugas pokok
karyawan dibidang administrasi adalah mengerjakan seluruh tugas
administrasi, seperti pencatatan, surat jalan, invoice, dan pembukuan.
Gundaling Farm tidak memiliki departemen pemasaran dan HRD
(human resource development) untuk perekrutan tenaga kerja. Oleh
karena itu, koordinator bidang administrasi memiliki tugas dan
tanggung jawab lebih, yaitu melakukan penjualan langsung dan
mengatur pendistribusian barang kepada agen – agen yang ada di
sekitar Medan dan Berastagi, serta melakukan seleksi dan pemilihan
4. Farm Coordinator
Pengawasan dibidang peternakan dilakukan oleh satu koordinator,
Bapak Tatan Sudrajat, yang telah dipilih perusahaan sejak awal
berdirinya perusahaan. Koordinator dan anggota dibidang perah
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengatur dan mengelola
unit kerja sapi perah, meliputi pemeliharaan, pengembangan,
perawatan, pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pemerahan
sesuai dengan teknik dan standar yang baku digunakan pada
peternakan sapi. Koordinator dan anggota melakukan pengawasan
efektivitas pelaksanaan tugas.
5. Processing
Unit processing merupakan bagian pengolahan susu sapi menjadi
produk susu murni, susu rasa, dan yoghurt. Tugas koordinator dan
setiap anggota dibidang ini adalah mengolah susu yang telah diperah
melalui proses pasteurisasi, serta melakukan pengemasan produk
sesuai dengan ukuran kemasan. Karyawan pada unit ini memiliki
tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan mutu produk.
4.1.4 Produk
Gundaling Farm saat ini menjual produk olahan susu sapi perah jenis
FH (friesien holstien). Produksi susu tersebut diolah menjadi beberapa variasi
produk, yaitu susu murni, susu rasa dan yoghurt yang dikemas dengan
menggunakan plastik, cup dan botol. Setiap produk olahan yang dihasilkan
mengolah susu murni dengan perlakuan panas yang diberikan pada bahan
baku dengan suhu dibawah titik didih yang bertujuan untuk membunuh bakteri
pathogen yang berbahaya bagi manusia, memperpanjang daya simpan dan
menimbulkan citarasa yang baik (M. Reza 2011). Teknik ini digunakan untuk
mengawetkan bahan pangan seperti susu. Beberapa keunggulan dari susu
pasteurisasi ini adalah meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh,
mengurangi tekanan darah, mencegah osteoporosis, mencegah kanker usus,
membantu proses pertukaran zat dalam tubuh, dan sebagai sumber vitamin,
lemak dan protein. Bahan pangan yang diolah melalui proses pasteurisasi
hanya dapat bertahan 1 sampai 2 hari dalam suhu kamar, dan dapat bertahan
selama 1 minggu dalam suhu rendah.
Sebagai perusahaan pengolahan susu yang sedang berkembang,
Gundaling Farm berusaha menjaga mutu produknya dengan memperhatikan
kegiatan usahanya, mulai dari pemerahan hingga kegiatan pengolahan yang
sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Sebelum dilakukan
pengolahan pada susu sapi, cara pemerahan dan penanganan pasca pemerahan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan mutu
produk. Pemerahan susu sapi Gundaling Farm dilakukan dengan
menggunakan bantuan mesin dan dilakukan sesuai dengan standard ataupun
aturan pemerahan. Sesuai dengan kebijakan perusahaan, pemerahan dilakukan
dua kali sehari, yaitu pada pukul 05.30 wib dan 16.30 wib dengan prosedur
pemerahan sebagai berikut :
a) Memutar musik lembut sebelum sapi berjalan dari kandang ke tempat
b) Sampai ditempat pemerahan, ambing susu dibersihkan menggunakan kain
bersih
c) Sebelum dimasukkan alat pemerahan pada ambing, ambing susu di
stripping untuk mengeluarkan susu pertama agar kuman disekitar ambing
tidak masuk ke dalam alat pemerah
d) Pemerahan dilakukan dengan mesin pemerah lebih kurang 8 – 9 menit
e) Setelah selesai pemerahan, volume susu yang ada dalam tabung
penampungan dicatat sebelum dialirkan ke cooling tank (<50c).
Coolingtank merupakan tempat susu diendapkan atau didiamkan selama
beberapa jam sebelum diolah.
f) Setelah selesai pemerahan mesin, ambing susu diperah secara manual
untuk mebuang sisa susu yang tertinggal di ambing, kemudian putting
dibersihkan
g) Tabung dibersihkan melalui proses pencucian selama 90 menit. 30 menit
pertama tabung dibersihkan dengan air dingin, 30 menit kemudian
dibersihkan dengan air panas suhu 800C yang telah dicampur soda api
kurang dari 1 ons, dan 30 menit terakhir dibersihkan dengan air dingin.
Mulai dari pemerahan hingga penanganan pasca pemerahan tidak
dilakukan secara manual melainkan dengan menggunakan mesin. Rataan
produksi susu sapi perah pada peternakan Gundaling Farm adalah sekitar
500L per harinya. Dari total tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk diolah.