• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN SUSU

PADA

PT. PUTRA INDO MANDIRI SEJAHTERA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh : RIMA SWITHA

110907072

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : Rima Switha

NIM : 110907072

Program Studi : Ilmu Adiministrasi Niaga/ Bisnis

Judul Skripsi : Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran

Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera.

Medan, Juni 2015

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Drs. Posma Lumban Raja, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A.

NIDN : 0116116903 NIP : 195908161986011001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Prof. Dr. Badaruddin, M. Si

(3)

ABSTRAK

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN SUSU

PADA PT. PUTRA INDO MANDIRI SEJAHTERA Nama : Rima Switha

NIM : 110907072

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) perlu mengenali dan memahami diri perusahaannya untuk siap menghadapi serta memenangkan persaingan dengan kompetitor. Penentuan strategi tersebut dapat dilakukan dengan analisis SWOT untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan yang menjadi rumusan masalah, yaitu : menganalisis faktor – faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan, serta menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan analisis SWOT.

Penelitian ini dilakukan di PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera, Berastagi, dengan metode penelitian deskriptif dengan paradigm penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan hasil dari observasi, studi dokumentasi serta wawancara dengan informan penelitian, yaitu manajer, karyawan dan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis IFAS, EFAS, dan Matriks SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gundaling Farm dapat melaksanakan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu, 1) mempertahankan dan meningkatkan mutu produk, 2) memperluas wilayah distribusi, 3) menambha variasi produk, 4) mempertahankan Gundaling Farm sebagai tujuan agrowisata, 5) membangun hubungan baik antara pemimpin dan karyawan, 6) memberi pelatihan kepada karyawan, 7) meningkatkan produksi produk, 8) meningkatkan promosi, 9) mempertahankan harga produk, 10) membuat inovasi produk, 11) membuat fitur menarik bagi pengunjung, 12) meningkatkan kualitas karyawan, 13) membangun hubungan baik dengan konsumen, 14) meningkatkan produksi susu sapi.

(4)

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS IN DETERMINING THE MARKETING STRATEGY OF DAIRY PRODUCTS

AT PT. INDO PUTRA MANDIRI SEJAHTERA

Name : Rima Switha NIM : 110907072

Departement : Science of Business Adminitration Faculty : Science of Social and Political Advisor :Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) need to recognize and understand themselves to be ready to face as well as his company won the competition with a competitor. The determination of these strategies can be done with a SWOT analysis to determine what the strengths and weaknesses of the company, as well as the opportunities and threats that must be faced by the company.

The aim of this study is to solve the problem formulation, namely: analyzing factors - factors that are strengths, weaknesses, opportunities, and threats for the company, as well as determining the marketing strategy at PT. PIMS using SWOT analysis.

This research was conducted at PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera, Berastagi, with descriptive research method with qualitative research paradigm. Data in this study were obtained from the primary data and the results of observation, documentation studies and interviews with informants research, namely managers, employees and consumers. This research was conducted by using the method of analysis of IFAS, EFAS, and SWOT Matrix.

The results showed that Gundaling Farm can implement a strategy that results from the SWOT analysis, namely, 1) maintaining and improving the quality of products, 2) expand the distribution area, 3) menambha variety of products, 4) maintain Gundaling Farm as agro-tourism destination, 5) build good relations between leaders and employees, 6) provide training to employees, 7) increases the production of products, 8) improve the promotion, 9) maintain product prices, 10) making product innovation, 11) makes an attractive feature for visitors, 12) to improve the quality of employees, 13 ) to build good relationships with consumers, 14) to increase milk production.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih-Nya dan

berkat-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN

PRODUK OLAHAN SUSU PADA PT. PUTRA INDO MANDIRI

SEJAHTERA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari tanpa adanya dukungan, petunjuk, bimbingan dari

berbagai pihak, penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan sebagaimana yang

telah diharapkan, maka tidaklah berlebihan jika dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak , selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Marlon Sihombing, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Posma Lumban Raja, M.Si., selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, masukan, dan

semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini dari awal

hingga akhir.

4. Pihak PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera, atas kesempatan yang

(6)

kepada Bapak Ir. Iwanta Keliat dan Desy Sitepu yang telah

memberikan data – data yang diperlukan.

5. Seluruh staf Jurusan Administrasi Bisnis, khususnya Ibu Siswati

Saragi, S.Sos, M.SP., dan Bapak A.Farid, yang telah memberikan

informasi mengenai syarat dan prosedur dalam melakukan semua

kegiatan perkuliahan.

6. Kedua orangtua penulis, Bapak Natanael Munthe dan Ibu Ernawati

Bangun, S.Pd., yang telah memberikan doa dan kasih sayang yang

tak terhingga kepada penulis.

7. Keluarga penulis lainnya, Kak Tua, Kak tengah, Abang, Ibe, Karo,

Bik Uda, Kak Evi, Petra, dan Vivi Karina, serta segenap sanak

saudara yang telah memberikan semangat dan kasih yang sangat besar

kepada penulis selama penulisan skripsi.

8. Sahabat dan teman penulis yang bersedia berbagi, memberikan

dukungan, dorongan, dan bantuan kepada penulis selama perkuliahan

di Ilmu Administrasi Bisnis kelas B : Dwi Lana Putri, Titik Dwi

Yunita, Suci Arsyifa, Erick Ramadhan, Rafita Sari, Agustina Mulia.

9. Teman kelompok kecil, ex-Godelava : Putri Eka Sari, Lisnawati

Panggabean, Meriati Hutabarat, dan terkhusus Kakak Rohani Sarah

R.A Gultom, S.Ikom., untuk pengalaman dan pemahaman akan

Kristus, serta doa yang diberikan kepada penulis selama penyelesaian

skripsi ini.

10.Adrian Leonard Sinulingga, SE., untuk kasih, kesabaran, bantuan,

(7)

Dan masih banyak lagi pihak yang membantu dan mendukung penulis dalam pengerjaan skripsi ini, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis ucapkan terimakasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2015

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Pernyataan ……… i

Pengesahan ……… ii

Abstrak ……….. iii

Abstract ………. iv

Kata Pengantar ………. v

Daftar Isi ……… vii

Daftar Tabel ……….. x

Daftar Gambar ……… xi

Daftar Lampiran ……… xii

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ………. 6

1.3 Tujuan Penelitian ……… 6

1.4 Manfaat Penelitian ………. 7

Bab II Kerangka Teori 2.1 Deskripsi Teori ……….. 8

2.1.1 Strategi ……….. 8

2.1.1.1 Pengertian Strategi ……….. 8

2.1.1.2 Konsep Strategi ……… 9

(9)

2.1.2 Pemasaran ……… 12

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran ……… 12

2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran …. 15 2.1.2.3 Konsep Pemasaran ………. 17

2.1.3 Strategi Pemasaran ……….. 18

2.1.4 Pengertian Analisis SWOT ………. 21

2.2 Peneliti Terdahulu ………... 23

Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Bentuk Penelitian ………. 25

3.2 Lokasi Penelitian ………. 25

3.3. Informan Penelitian ………. 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ………. 26

3.5 Teknik Analisis Data ……….. 27

3.5.1 Model Analisis SWOT atau TOWS …….. 27

3.5.2 Matriks IFAS ………. 28

3.5.3 Matriks EFAS ……… 28

. 3.5.4 Matriks SWOT atau TOWS ……….. 29

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ……… 31

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIMS ….. 31

4.1.2 Visi dan Misi PT PIMS ………. 33

(10)

4.1.4 Produk ……… 36

4.1.5 Permodalan ……… 40

4.1.6 Pemasaran Produk ………. 41

4.2 Penyajian Data ……… 42

4.3 Analisis Data ……….. 42

4.3.1 Identifikasi Lingkungan Perusahaan ……. 42

4.3.2 Analisis SWOT ………. 56

4.3.3 Matriks IFAS ……… 63

4.3.4 Matriks EFAS ……….. 64

4.3.5 Matriks SWOT ………. 65

Bab V Kesimpulan dan Sara 5.1 Kesimpulan ……… 71

5.2 Saran ……….. 73

(11)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Halaman

1.1 Perah dan Produksi Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014 ……. 5

2.1 Peneliti Terdahulu ……… 23

3.1 Matriks IFAS ……… 28

3.2 Matriks EFAS ………... 29

3.3 Matriks SWOT ……… 30

4.1 Hasil Penjualan Olahan Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014 41 4.2 Nama Produk Gundaling Farm dan Nomor Izin edar oleh BPOM ……… 46

4.3 Daftar Harga Jual Produk Gundaling Farm ………... 47

4.4 Daftar Nama Agen Penjualan Produk ………. 48

4.5 Rata – rata kenaikan harga gula per 10 juni 2015 ………. 52

4.6 Matriks IFAS ……….. 63

4.7 Matriks EFAS ………. 64

(12)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

(13)

Daftar Lampiran

No. Judul Halaman

1 Foto ……… 76

(14)

ABSTRAK

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN SUSU

PADA PT. PUTRA INDO MANDIRI SEJAHTERA Nama : Rima Switha

NIM : 110907072

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) perlu mengenali dan memahami diri perusahaannya untuk siap menghadapi serta memenangkan persaingan dengan kompetitor. Penentuan strategi tersebut dapat dilakukan dengan analisis SWOT untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan yang menjadi rumusan masalah, yaitu : menganalisis faktor – faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan, serta menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan analisis SWOT.

Penelitian ini dilakukan di PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera, Berastagi, dengan metode penelitian deskriptif dengan paradigm penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan hasil dari observasi, studi dokumentasi serta wawancara dengan informan penelitian, yaitu manajer, karyawan dan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis IFAS, EFAS, dan Matriks SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gundaling Farm dapat melaksanakan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu, 1) mempertahankan dan meningkatkan mutu produk, 2) memperluas wilayah distribusi, 3) menambha variasi produk, 4) mempertahankan Gundaling Farm sebagai tujuan agrowisata, 5) membangun hubungan baik antara pemimpin dan karyawan, 6) memberi pelatihan kepada karyawan, 7) meningkatkan produksi produk, 8) meningkatkan promosi, 9) mempertahankan harga produk, 10) membuat inovasi produk, 11) membuat fitur menarik bagi pengunjung, 12) meningkatkan kualitas karyawan, 13) membangun hubungan baik dengan konsumen, 14) meningkatkan produksi susu sapi.

(15)

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS IN DETERMINING THE MARKETING STRATEGY OF DAIRY PRODUCTS

AT PT. INDO PUTRA MANDIRI SEJAHTERA

Name : Rima Switha NIM : 110907072

Departement : Science of Business Adminitration Faculty : Science of Social and Political Advisor :Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera (PT. PIMS) need to recognize and understand themselves to be ready to face as well as his company won the competition with a competitor. The determination of these strategies can be done with a SWOT analysis to determine what the strengths and weaknesses of the company, as well as the opportunities and threats that must be faced by the company.

The aim of this study is to solve the problem formulation, namely: analyzing factors - factors that are strengths, weaknesses, opportunities, and threats for the company, as well as determining the marketing strategy at PT. PIMS using SWOT analysis.

This research was conducted at PT. Indo Putra Mandiri Sejahtera, Berastagi, with descriptive research method with qualitative research paradigm. Data in this study were obtained from the primary data and the results of observation, documentation studies and interviews with informants research, namely managers, employees and consumers. This research was conducted by using the method of analysis of IFAS, EFAS, and SWOT Matrix.

The results showed that Gundaling Farm can implement a strategy that results from the SWOT analysis, namely, 1) maintaining and improving the quality of products, 2) expand the distribution area, 3) menambha variety of products, 4) maintain Gundaling Farm as agro-tourism destination, 5) build good relations between leaders and employees, 6) provide training to employees, 7) increases the production of products, 8) improve the promotion, 9) maintain product prices, 10) making product innovation, 11) makes an attractive feature for visitors, 12) to improve the quality of employees, 13 ) to build good relationships with consumers, 14) to increase milk production.

(16)

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis di Indonesia yang kompetitif memaksa pelaku usaha

untuk lebih memperhatikan dan mampu memprediksi perubahan lingkungan

bisnis yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Semua perusahaan

besar maupun kecil menginginkan agar seluruh kegiatan usahanya berjalan

dengan lancar guna terciptanya kondisi usaha yang stabil dan dinamis, sehingga

tujuan perusahaan untuk memperoleh laba, mempertahankan dan meningkatkan

pangsa pasarnya dapat tercapai. Salah satu langkah yang harus ditempuh

perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut adalah meningkatkan kegiatan

pemasaran.

Dasar dari bisnis adalah pemasaran (Irawan, dkk, 1996). Istilah pemasaran

(marketing) didefinisikan oleh Asosiasi Pemasaran Amerika sebagai pelaksanaan

dari kegiatan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen

ke konsumen atau pemakai (Vernon dan John, 1996). Setiap aktifitas pemasaran

dapat terjadi apabila ada pasarnya yang hanya terbentuk jika ada pembeli, penjual,

produk atau jasa, harga yang disepakati, dan ada suatu pertukaran. Dan tujuan dari

setiap jenis usaha adalah konsumen.

Dalam usaha untuk memperoleh laba, perusahaan harus menjalankan

konsep pemasaran berorientasi kepada konsumen. “Pemasaran adalah semua

kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya

(17)

penting bagi pemasar untuk menciptakan produk apa yang menjadi keinginan dan

kebutuhan konsumen sehingga dapat menumbuhkan permintaan akan produk

tersebut. Dengan demikian, produsen seolah dipaksa untuk mengikuti dan

menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

untuk tetap mempertahankan pasar yang telah dimilikinya. Dalam bukunya,

Vernon dan John (1996) mendifinisikan pemasaran sebagai kegiatan pemilihan

produk, penjualan, penentuan harga, promosi, hingga saluran distribusi, dan

distribusi fisik. Dari seluruh rangkaian kegiatan pemasaran tersebut, jelas bahwa

pemasaran bukan merupakan sebuah kegiatan yang mudah untuk dilakukan

karena berhubungan dengan mengidentifikasi produk apa yang dibutuhkan

masyarakat. Untuk itu diperlukan perencanaan yang sangat matang bagi

perusahaan mulai dari tahap penentuan produk apa yang akan diciptakan hingga

menentukan strategi pemasaran.

Persaingan terus meningkat sepanjang waktu. Diantaranya disebabkan

oleh pesaing yang semakin bertambah, volume produk yang beredar dipasar

semakin meningkat, dan juga perkembangan teknologi. Pesaing itu adalah

perusahaan – perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama.

Produsen harus mampu mengidentifikasi para pesaing utamanya dan harus

mengetahui dengan pasti kekuatan dan kelemahan perusahaannya. Keadaan ini

menciptakan kompetisi diantara produsen untuk memenangkan dan menjadi

pemimpin pasar. Dengan adanya persaingan tersebut, maka strategi merupakan

suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki perusahaan. Setiap bisnis harus

merancang strategi untuk mencapai tujuannya (Kotler 2007 : 68). Dalam hal ini,

(18)

menganalisa reaksi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan internal

(kekuatan dan kelemahan) untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat

dalam memasarkan produknya. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisnis

dapat menyebabkan perusahaan kalah dengan kompetitor.

Pendekatan dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat dengan

menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dalam mengantisipasi peluang dan

ancaman eksternal adalah melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Oppurtunities, dan Threats) yang dicetuskan oleh Albert Humprey.

Melalui analisis SWOT, perusahaan dapat mengembangkan sasaran

spesifik untuk suatu periode perencanaan (Kotler dan Keller, 2007). Sasaran yang

ingin dicapai dari sebagian unit bisnis adalah laba, pertumbuhan penjualan,

peningkatan pangsa pasar, dan inovasi serta reputasi. Pencapaian tersebut

dilakukan dengan menggunakan strategi yang telah dirancang dan dikembangkan

perusahaan dalam membangun pasarnya.

Kekuatan dan kelemahan sebuah perusahaan dapat berubah setiap waktu

karena jaman yang juga terus berubah. Karena itu, evaluasi terhadap kekuatan dan

kelemahan harus dilakukan secara periodik untuk melihat posisi perusahaan

tersebut dibanding pesaing. Apakah sebagai pemimpin pasar, penantang pasar,

ataupun pengikut pasar. Keberhasilan perusahaan dalam memenangkan pasar

bukan hanya terletak pada kekuatan pada aspek tertentu yang dimiliki perusahaan

tersebut melainkan kecermatan pemasar dalam memanfaatkan dan meraih peluang

sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya, ataupun dengan mempetimbangkan

(19)

PT. Putra Indo Mandiri Sejahtra (PIMS) yang berlokasi di Desa Jaranguda,

Berastagi, Sumatera Utara, merupakan unit bisnis yang bergerak dalam bidang

peternakan sapi perah dan pengolahan susu sapi perah melalui proses pasteurisasi.

Produk olahan susu yang dihasilkan perusahaan ini terdiri dari beberapa variasi

produk, seperti : susu murni, susu rasa dan yoghurt. Berdasarkan data Direktori

Perusahaan Industri di Sumatera Utara (www.kemenperin.go.id), perusahaan yang

juga dikenal dengan sebutan Gundaling Farm ini merupakan satu – satunya

produsen susu pasteurisasi di Berastagi dan bahkan di Sumatera Utara.

Kegiatan bisnis oleh perusahaan ini berorientasi kepada penjualan yang

dilakukan dengan menyebar produknya ke outlet yang dipercaya di wilayah

Berastagi dan Medan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tingkat

produksi olahan dan penjualan produk tersebut adalah bahan baku utama, yaitu

volume hasil pemerahan susu sapi.

Tabel 1.1

Perah dan Produksi Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014

Total Pemerahan

Susu (Liter)

Hasil Produksi / Olahan Susu Sapi Dalam bentuk kemasan Susu

(20)

Berdasarkan data pada Tabel 1.1, rata – rata produksi susu yang akan

digunakan sebagai bahan baku ada sebanyak 500 liter per hari. Jumlah sapi yang

dimiliki PT. PIMS saat ini sebanyak 230 ekor sapi perah. Namun hanya 64 ekor

sapi yang siap diperah. Menurut Tatan Sudrajat selaku ahli perah di Gundaling

Farm (2015), produksi susu sapi perah setiap ekor saat ini mengalami penurunan.

Satu ekor sapi hanya mampu menghasilkan susu dengan rata – rata 10 hingga 12

Liter per hari, dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya yang mampu

menghasilkan 15 hingga 16 Liter per hari. Dengan demikian, Gundaling Farm

memproduksi produk olahan berdasarkan stok yang tersedia dan bergantung

kepada pemesanan dari agen.

Menganalisa aspek yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang

dan ancaman dari perusahaan ini dapat menjadi landasan perusahaan dalam

mengenali dirinya, memanfaatkan peluang, dan meminimalkan ataupun

menghindari ancaman yang akan terjadi dalam seluruh kegiatan pemasaran

produk. Penentuan strategi pemasaran ini adalah penting untuk menciptakan

ataupun mempertahankan kualitas produk yang menjadi keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada PT. Putra

(21)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam kompetisi bisnis yang kian meningkat dibutuhkan “taktik” dalam

menghadapi kompetitor untuk mempertahankan bahkan memenangkan

persaingan. Walaupun dalam kenyataannya PIMS merupakan produsen susu

pasteurisasi satu – satunya diwilayah Berastagi – Sumatera Utara, penentuan

strategi pemasaran bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk persiapan

dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor yang kehadirannya tidak

terduga. Perusahaan harus mampu “mencari” dan “menjemput” konsumennya

dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Untuk itu perusahaan juga

harus mengetahui dan mengenali lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apa yang menjadi kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman bagi

PT. PIMS dalam mengembangkan perusahaannya?

2. Bagaimana menentukan strategi pemasaran PT. PIMS dengan analisis

SWOT?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis faktor - faktor yang menjadi kelemahan, kekuatan,

peluang, dan ancaman bagi PT. PIMS dalam mengembangkan

perusahaannya.

2. Menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan

(22)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai

bahan pertimbangan bagi perusahaan dan sebagai bahan evaluasi bagi

perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta

pengetahuan bagi siapa saja yang ingin menggunakan analisis SWOT

(23)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Strategi

2.1.1.1 Pengertian Strategi

Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian

antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan

ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan persaingan, peraturan,

tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor –

faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Dalam hal ini,

seorang pemimpin organisasi perlu menentukan “taktik” permainan sebuah

perusahaan dalam memenangkan persaingan.

Strategi merupakan rumusan perencanaan tentang bagaimana

perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Manajemen strategis dapat

didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas – fungsional yang

memampukan sebuah organisasi mencapi tujuannya ( Fred R. David 2009).

Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan

keterbatasan bersaing. Secara umum, pengertian strategi merupakan proses

penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan

tersebut dapat tercapai. Pengertian strategi menurut Chandler (1962) yang dialih

(24)

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (2014 : 3). Suatu perusahaan dapat

mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut

peluang yang ada. itu.

2.1.1.2 Konsep Strategi

Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus

berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain

yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep –

konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. Distinctive competence

Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh

perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki

“Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik

suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy

Rangkuti (2014), identifikasi distinctive competence dalam suatu

organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.

Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih

unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia

yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang

lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan

melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui

secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun

strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

(25)

potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan

proses produksi yang canggih, penggunaan saluran distribusi cukup luas,

penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan

brand image yang positif. Semua itu merupakan keunggulan –

keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari

pasar dan mengalahkan pesaing.

b. Competitive Advantage

Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan

perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga

strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan

bersaing, yaitu : Cost leadership, Diferensiasi, dan Fokus. Perusahaan

dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding

dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih

murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan

nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat

dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi

produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku,

(26)

2.1.1.3 Tipe Strategi

Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu

strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,

strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai

keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang

agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,

strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi,

dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional

karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen,

misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi

(27)

2.1.2 Pemasaran

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran

Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan

pemasaran. Operasi keuangan, akunting, fungsi bisnis lainnya

sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan

jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain,

kegiatan pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada

konsumen untuk mendapatkan laba dan merupakan suatu sistem total dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan

keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran.

Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tidak pernah berhenti

dikejar (Kotler dan Keller, 2007). Program pemasaran dimulai dengan

sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan

konsumen benar – benar terpuaskan. Pemasaran juga merupakan proses

sosial dan manajerial yang didalamnya individu atau kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produkyang bernilai

kepada pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering

digambarkan sebagai seni menjual produk. Produsen harus melakukan

identifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan

produk yang diharapkan konsumen. Pemasaran dapat dideskripsikan

sebagai proses pendefinisia, pengantisipasian, penciptaan, serta

(28)

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial (Freddy

Rangkuti 2014). Oleh karena itu, masing – masing individu ataupun

kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,

menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Ada tujuh fungsi pemasaran (function of marketing) pokok : (1)

analisis konsumen, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk

dan jasa, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7)

analis peluang. Memahami fungsi – fungsi ini membantu para penyusun

strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

pemasaran (Fred R. David 2009).

1. Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan,

hasrat, dan keinginan konsumen, yang melibatkan pengadaan survey

konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian

strategi posisi pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan

strategi segmentasi pasar yang optimal. Pembeli, penjual, distributor,

tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok, dan

kreditor semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan

informasi untuk mengidentifikasi secara tepat keinginan dan

kebutuhan konsumen.

2. Penjualan Produk/jasa

Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada

kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa

(29)

promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen

tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer.

3. Perencanaan produk dan jasa

Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji

pemasaran, pemosisian produk dan merk, pemanfaatan garansi,

pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk,

kualitas produk, dan penyediaan layanan konsumen. Perencanaan

produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan melakukan

pengembangan atau diversifikasi produk. Salah satu teknik

perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran

yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana –

rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.

Uji pemasaran memungkinkan organisasi untuk menghindari kerugian

substansial dengan menunjukkan produk yang lemah serta pendekatan

pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai.

4. Penetapan harga

Lima pemangku kepentingan mempengaruhi keputusan penetapan

harga (pricing) : konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan

pesaing. Para penyusun strategi harus melihat harga baik dari

perspektif jangka pendek maupun jangka panjang, karena pesaing

(30)

5. Distribusi

Distribusi mencakup penggudangan, saluran distribusi, cakupan

distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi

persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel.

6. Riset pemasaran

Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan

data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan

pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkapkan

kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran

menggunakan berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan

teknik untuk mengumpulkan informasi

7. Analisis peluang

Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko

yang terkait dengan keputusan pemasaran.

2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Menurut Freddy Rangkuti (2014), unsur utama pemasaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

a. Unsur Strategi Persaingan

• Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.

Masing – masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,

(31)

pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok

pembeli yang memiliki kebutuhan, karakterisrik, atau perilaku

berbeda.

Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen

pasar yang akan dimasuki.

Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini

adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keinggulan

bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.

b. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :

Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi

pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan

membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan

diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang

dilakukan oleh perusahaan lain.

• Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan

mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.

c. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Brand atau merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau

(32)

Service atau pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan

pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan

kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan

untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa

tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara

langsung maupun tidak langsung

2.1.2.3 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah memahami dan menanggapi apa yang

diinginkan pasar dengan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan

ataupun calon pembeli. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjual

produk tanpa mengetahui keinginan pasar. Konsep pemasaran menegaskan

bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah

perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing

dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller 2007). Konsep

pemasaran inti adalah menciptakan produk/jasa yang bernilai dan berkualitas

sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen sehingga terjadi

(33)

2.1.3 Strategi Pemasaran

Satu unsur penting dalam proses pemasaran adalah rencana dan

strategi pemasaran kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Strategi

adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler dan Keller

2007). Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sepanjang waktu

membutuhkan campuran antara disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus

setia dalam menerapkan strategi, tetapi harus juga menemukan cara – cara

baru untuk terus memperbaikinya. Strategi pemasaran juga menuntut

pemahaman yang jelas bagaimana pemasaran bekerja. Perusahaan harus

mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli produk tersebut

dengan jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan menghasilkan laba.

Perusahaan level bisnis akan bersaing dengan 3 elemen bisnis, yakni

sumberdaya, aktivitas, dan produk (M. Taufiq Amir 2011). Sebuah

perusahaan dapat unggul bila ketiga hal ini memberikan sebuah “tawaran

nilai (value proposition)” yang penting bagi konsumen, dan perusahaan dapat

berbeda atau menonjol dibandingkan pesaing industri yang sama. Dalam hal

ini, aktivitas perusahaan sangat menentukan dalam memenangi persaingan

untuk menghasilkan nilai sebuah produk yang ditawarkan.

Bagian dari penentuan strategi pemasaran adalah adanya

perencanaan. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara

berurut untuk mencapai tujuan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan dan

penentuan cara yang akan ditempuh, serta usaha yang dilakukan dalam

mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar

(34)

eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan

eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai

lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan

mengambil langkah yang tepat.

Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan

kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar (Freddy

Rangkuti 2014). Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan

membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar.

Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui

penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting,

peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan

pengembangan segmen pasar yang baru (M. Taufiq Amir 2012). Langkah

yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan

mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan

membuat positioning untuk segmen pasar.

Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis,

perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis

adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,

menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam

memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan

masalah.

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang

menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan

(35)

Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga

melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun

dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor

eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan,

seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang

akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan

sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau

penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang

merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk

komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi.

Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang

dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis.

Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang

berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan

prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang

difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola

program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan

aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses

implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai

siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus

dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang

(36)

Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis.

Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.

Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah (1)

peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan

bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah

krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum

tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan

strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan

baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang

mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi

membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan

umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi

hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila

diperlukan.

2.1.4 Pengertian Analisis SWOT

Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam

memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui

isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam

pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan

semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan

memanfaatkannya untuk perumusan strategi.

SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses

(37)

Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan

strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan

terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan

Keller (2007), evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal

adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi

serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah –

wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen

strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang

mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan.

Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk

menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan

pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis

lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan

ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi,

sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah,

teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau

merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar

peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan (Freddy Rangkuti (2014). Analisis

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,

(38)

Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan

internal dan eksternal.

2.2Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam

penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Muhammad

Reza Yusa 2011

Analisis strategi pengembangan usaha pada E-COFARM, Kampus IPB

darmaga Bogor

Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :

mempertahankan mutu produk, memperluas wilayah distribusi,

memanfaatkan skim kredit dalam meningkatkan kapasitas usaha, memperbaiki kemasan produk, meningkatkan kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan perusahaan.

2 Sri Yati

Prawitasari 2010

Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing

Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya antaralain pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi

perekonomian, serta persaingan.

3 Nur Afrilita

T. 2013

Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah

PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan

(39)

Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan memiliki lokasi outlet yang strategis.

5 Choirunnisak 2012

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi

Cabang Pembantu Magelang

Strategi pemasaran

khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.

6 Hanna

Nuariputri 2010

Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)

Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength

– Opportunity (SO), dimana

PT. Kusumahadi Santosa berada pada tahap Growth

Strategy (Tahap

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Deskriptif (Descriptive Research) dengan Paradigma Penelitian Kualitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industry

atau perspektif yang lain.

Penelitian deskriptif membantu peneliti untuk menjelaskan karakteristik

subjek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan

menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian lanjutannya (Sekaran,

2003).

Paradigma Penelitian Kualitatif merupakan paradigma penelitian yang

menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan

sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks,

dan rinci.

3.2 Lokasi Penelitian

Tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah PT. Putra Indo

Mandiri Sejahtera (PIMS), Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Penelitian

(41)

3.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti membutuhkan kontribusi dari banyak

informan untuk memperoleh data yang valid. Informan penelitian terdiri dari

beberapa macam yaitu informan kunci, informan utama dan informan tambahan.

Informan kunci adalah informan yang memiliki informasi pokok yang diperlukan

dalam melakukan penelitian. Informan utama adalah informan yang terlibat

langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.

Pengumpulan data pada penelitian ini, Peneliti menggunakan informan

kunci yaitu Pemilik Perusahaan, manajer dan juga karyawan yang mempunyai

pengetahuan mendalam mengenai perusahaan tersebut. Dan informan utama yaitu

karyawan dan pembeli. Dalam penelitian ini, karyawan dapat menjalankan dua

fungsi, yaitu sebagai Informan Kunci dan Informan Utama.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang

dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber

data. Oleh sebab itu, untuk mendapat data yang akurat, maka pengumpulan data

dilakukan dengan beberapa metode:

1. Wawancara

Wawancara merupakan proses untuk memperoleh informasi dengan cara

melakukan tanya jawab dengan informan atau pihak-pihak yang terkait. Pada

penelitian ini pihak – pihak tersebut adalah manajer dan staf perusahaan, serta

(42)

2. Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan data dimana peneliti

memeriksa kegiatan-kegiatan suatu subyek atau sifat suatu bahan tanpa berusaha

mendapatkan tanggapan dari siapapun.

3. Studi Dokumentasi

Dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, jurnal,

internet, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu proses yang berkaitan dengan pengujian data

menggunakan teknis statistik tertentu, dimana hasil dari pengujian tersebut

digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan. Dalam

penelitian ini analisis data yang digunakan adalah Analisis SWOT yang

membandingkan antara faktor eksternal perusahaan yaitu peluang dan ancaman

serta faktor internal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan (Freddy Rangkuti

2014)

3.5.1 Model Analisis SWOT atau TOWS

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan

ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor internal

dimasukkan kedalam matriks yang disebut matriks faktor strategi internal atau

IFAS (Internal strategic Factors Analysis Summary). Faktor eksternal

dimasukkan kedalam matriks yang disebut matriks faktor strategi eksternal

(43)

Data internal perusahaan dapat diperoleh didalam perusahaan itu sendiri,

seperti : Laporan keuangan (Neraca, Laba – Rugi, Cash-Flow, Struktur

pendanaan), Laporan kegiatan SDM (Jumlah karyawan, pendidikan, keahlian,

pengalama, gaji, turn-over), Laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan

pemasaran. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan,

seperti : Analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok,

analisis pemerintah, dan analisis kelompok kepentingan tertentu.

3.5.2 Matriks IFAS

Proses identifikasi kekuatan internal memberikan kesempatan lebih luas

bagi para partisipan untuk memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan

divisi mereka dapat berfungsi secara tepat. Setelah faktor – faktor strategi internal

suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk merumuskan

faktor – faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness

perusahaan.

Tabel 3.1 Matriks IFAS

Faktor – faktor Strategi Internal

Sumber : Freddy Rangkuti (2014)

3.5.3 Matriks EFAS

Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal

memampukan organisasi untuk mengembangkan suatu misi yang jelas, merancang

(44)

kebijakan untuk meraih tujuan tahunan. Sebelum strategi diterapkan, perencanaan

strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai

kemungkinan peluang dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat matriks faktor

strategi eksternal. Matriks EFAS memungkinkan para penyusun strategi untuk

meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis,

lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi, dan kompetitif.

Tabel 3.2 Matriks EFAS

Faktor – faktor Strategi Eksternal

Sumber : Freddy Rangkuti (2014)

3.5.4 Matriks SWOT atau TOWS

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam perumusan strategi dengan menggunakan Matriks

SWOT atau Matriks TOWS. Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk

menyusun faktor – faktor strategis perusahaan dan sebagai alat pencocokan yang

dapat membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: SO

(kekuatan – peluang), strategi WO (kelemahan – peluang), strategi ST (kekuatan –

ancaman), dan strategi WT (kelemahan – ancaman). Matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

(45)

dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif faktor kekuatan internal

Weaknesses (W)

Tentukan 5 – 10 kekuatan internal

Opportunities (O)

Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber : Freddy Rangkuti (2014)

a. Strategy SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang yang sebesar – besarnya.

b. Strategy ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman

c. Strategy WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada

d. Strategy WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

(46)

Bab IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PIMS

Perusahaan ini dirintis sejak tahun 2006 dengan nama PT. Putra Indo

Jaya Mandiri yang telah berganti nama menjadi PT. Putra Indo Mandiri

Sejahtera pada tahun 2007. Perusahaan yang lebih dikenal dengan Gundaling

Farm ini berada di daerah Desa Jaranguda, Berastagi, yang tepatnya beralamat

di Jalan Djamin Ginting No.5 Peceren, Berastagi, Kab. Karo, Sumatera Utara.

Lokasi perusahaan ini terletak dijalur alternatif Medan – Berastagi dan

menjadi satu tujuan wisata bagi pengunjung yang datang ke Berastagi.

Berdirinya perusahaan ini dilatar belakangi oleh adanya ide dan cita –

cita Bapak Simon K. Lee (pemilik perusahaan) dengan rekannya Bapak Ir.

Petrus Sitepu, Ph.D., untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat

Karo secara umum dan bagi keluarga pemilik secara khusus. Berbekal

pengalaman dibidang peternakan terpadu oleh Bapak Petrus Sitepu serta

dukungan dana dari Bapak Simon K. Lee, pada tahun 2006 dibangun model

percontohan pertanian terpadu atau Integrated Farming System, sebagai wujud

dari cita – cita tersebut, dengan pemimpin perusahaan pada saat itu adalah

Bapak Petrus Sitepu.

Gundaling Farm saat ini menjalankan usaha dibidang pengolahan susu

sapi melalui proses pasteurisasi. Sumber bahan baku susu didapat dari

(47)

berdirinya perusahaan ini, Gundaling Farm hanya memiliki sekitar 69 ekor

sapi perah yang dikirim dari daerah Jawa, Sukabumi, ke Berastagi, namun

hanya 20 ekor sapi yang siap diperah. Dengan potensi tenaga kerja yang

dimiliki perusahaan, jumlah sapi perah dari hasil pengembang biakan hingga

saat ini berkisar 230 ekor sapi beserta pedet (anak sapi). Ada beberapa faktor

yang menjadi pertimbangan para pelaksana perencanaan atas pemilihan lokasi

perusahaan ini. Yang terutama adalah faktor sumber daya alam, yaitu sapi

perah hanya cocok dengan daerah yang bersuhu dingin ataupun daerah

pegunungan. Selain itu, lokasi didirikan jauh dari lingkungan penduduk

disebabkan faktor limbah cair dan limbah padat dari sapi yang dapat

mengganggu kenyamanan penduduk.

Pada awal produksi, Gundaling Farm dan produk olahannya belum

begitu dikenal masyarakat. Hanya masyarakat di daerah Berastagi saja yang

mengetahui keberadaan perusahaan dan produk olahan tersebut. Untuk itu,

dalam usaha memperkenalkan dan memasarkan produknya di daerah sekitar

perusahaan, Gundaling Farm menggunakan sistem penjualan langsung, yakni

dengan menjual produknya langsung kepada konsumen tanpa perantara.

Penjualan produk olahan susu tersebut dilakukan dengan berkeliling

menggunakan mobil box di daerah Berastagi dan desa – desa sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu, kinerja perusahaan semakin meningkat dan

mampu menghasilkan produk olahan susu sapi perah menjadi beberapa variasi

produk, seperti : susu murni, susu rasa dan yoghurt. Produk olahan itu

dikemas dengan ukuran yang bervariasi, diantaranya kemasan plastic 500mL,

(48)

perusahaan juga memiliki peternakan sapi potong. Ini merupakan bagian dari

pengembangan bisnis ataupun usaha perusahaan.

Saat ini perusahaan menggunakan sistem penjualan langsung dengan

menjual produknya langsung kepada pembeli (pengunjung) dan juga dengan

mendistribusikan produknya kepada agen – agen yang telah melakukan kerja

sama dengan perusahaan (pemilik) di wilayah Medan dan Berastagi.

4.1.2 Visi dan Misi PT. PIMS

Perusahaan ini berdiri dengan visi : menjadi perusahaan penghasil susu

pasteurisasi yang terbaik di Sumatera Utara dengan senantiasa mengutamakan

kesehatan dan kepuasan konsumen.

Misi Gundaling Farm adalah menjalankan usaha yang dilandasi

dengan kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar atau

konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan

lingkungan yang dilakukan secara optimal.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi suatu perusahaan menggambarkan hubungan

tanggung jawab dan wewenangan yang ada dalam suatu perusahaan dalam

rangka mencapai suatu tujuan. Perusahaan sebagai organisasi membutuhkan

adanya suatu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan diantara personil dalam

perusahaan agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik yang dapat

(49)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera

Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi :

1. Pemilik

Pemilik usaha memiliki peran dan pengaruh penting bagi kemajuan

dan perkembangan perusahaan. Bapak Simon K. Lee sebagai pemilik

yang dibantu oleh saudaranya Bapak Darmadi (Pemimpin perusahaan

saat ini) memiliki tugas untuk memimpin dan mengelola perusahaan,

menyediakan modal, serta menentukan kebijakan untuk mencapai

tujuan perusahaan.

2. Pemimpin Perusahaan

Bapak Darmadi sebagai pemimpin perusahaan memiliki tugas

mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dilingkungan perusahaan,

baik peternakan, produksi/pengolahan dan juga administrasi. Bapak

Pemilik

Pemimpin

Processing Farm

Administration

Potong

Pemerahan Anggota

(50)

Darmadi juga terlibat langsung dalam pengawasan pemberian pakan

ternak, pembersihan kandang, pengumpulan kompos (limbah ternak),

dll. Pemimpin perusahaan juga memiliki tugas dalam pengadaan bahan

baku yang dibutuhkan untuk proses produksi/pengolahan susu sapi,

seperti : pasta, gula, cup, botol, sealcup, dan lainnya. Alat dan bahan

ini dibeli dari dalam ataupun luarnegeri. Dalam hal pemesanan,

pembayaran dan pengirimannya, pemimpin perusahaan dibantu oleh

rekan bisnis perusahaan. Tugas pemimpin perusahaan yang lainnya

adalah dengan memeriksa keuangan perusahaan, baik pengeluaran dan

pemasukan.

3. Administrasi

Karyawan perusahaan dibidang administrasi berjumlah 3 orang

dengan satu diantaranya dipilih sebagai koordinator. Tugas pokok

karyawan dibidang administrasi adalah mengerjakan seluruh tugas

administrasi, seperti pencatatan, surat jalan, invoice, dan pembukuan.

Gundaling Farm tidak memiliki departemen pemasaran dan HRD

(human resource development) untuk perekrutan tenaga kerja. Oleh

karena itu, koordinator bidang administrasi memiliki tugas dan

tanggung jawab lebih, yaitu melakukan penjualan langsung dan

mengatur pendistribusian barang kepada agen – agen yang ada di

sekitar Medan dan Berastagi, serta melakukan seleksi dan pemilihan

(51)

4. Farm Coordinator

Pengawasan dibidang peternakan dilakukan oleh satu koordinator,

Bapak Tatan Sudrajat, yang telah dipilih perusahaan sejak awal

berdirinya perusahaan. Koordinator dan anggota dibidang perah

memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengatur dan mengelola

unit kerja sapi perah, meliputi pemeliharaan, pengembangan,

perawatan, pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pemerahan

sesuai dengan teknik dan standar yang baku digunakan pada

peternakan sapi. Koordinator dan anggota melakukan pengawasan

efektivitas pelaksanaan tugas.

5. Processing

Unit processing merupakan bagian pengolahan susu sapi menjadi

produk susu murni, susu rasa, dan yoghurt. Tugas koordinator dan

setiap anggota dibidang ini adalah mengolah susu yang telah diperah

melalui proses pasteurisasi, serta melakukan pengemasan produk

sesuai dengan ukuran kemasan. Karyawan pada unit ini memiliki

tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan mutu produk.

4.1.4 Produk

Gundaling Farm saat ini menjual produk olahan susu sapi perah jenis

FH (friesien holstien). Produksi susu tersebut diolah menjadi beberapa variasi

produk, yaitu susu murni, susu rasa dan yoghurt yang dikemas dengan

menggunakan plastik, cup dan botol. Setiap produk olahan yang dihasilkan

(52)

mengolah susu murni dengan perlakuan panas yang diberikan pada bahan

baku dengan suhu dibawah titik didih yang bertujuan untuk membunuh bakteri

pathogen yang berbahaya bagi manusia, memperpanjang daya simpan dan

menimbulkan citarasa yang baik (M. Reza 2011). Teknik ini digunakan untuk

mengawetkan bahan pangan seperti susu. Beberapa keunggulan dari susu

pasteurisasi ini adalah meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh,

mengurangi tekanan darah, mencegah osteoporosis, mencegah kanker usus,

membantu proses pertukaran zat dalam tubuh, dan sebagai sumber vitamin,

lemak dan protein. Bahan pangan yang diolah melalui proses pasteurisasi

hanya dapat bertahan 1 sampai 2 hari dalam suhu kamar, dan dapat bertahan

selama 1 minggu dalam suhu rendah.

Sebagai perusahaan pengolahan susu yang sedang berkembang,

Gundaling Farm berusaha menjaga mutu produknya dengan memperhatikan

kegiatan usahanya, mulai dari pemerahan hingga kegiatan pengolahan yang

sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Sebelum dilakukan

pengolahan pada susu sapi, cara pemerahan dan penanganan pasca pemerahan

merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan mutu

produk. Pemerahan susu sapi Gundaling Farm dilakukan dengan

menggunakan bantuan mesin dan dilakukan sesuai dengan standard ataupun

aturan pemerahan. Sesuai dengan kebijakan perusahaan, pemerahan dilakukan

dua kali sehari, yaitu pada pukul 05.30 wib dan 16.30 wib dengan prosedur

pemerahan sebagai berikut :

a) Memutar musik lembut sebelum sapi berjalan dari kandang ke tempat

(53)

b) Sampai ditempat pemerahan, ambing susu dibersihkan menggunakan kain

bersih

c) Sebelum dimasukkan alat pemerahan pada ambing, ambing susu di

stripping untuk mengeluarkan susu pertama agar kuman disekitar ambing

tidak masuk ke dalam alat pemerah

d) Pemerahan dilakukan dengan mesin pemerah lebih kurang 8 – 9 menit

e) Setelah selesai pemerahan, volume susu yang ada dalam tabung

penampungan dicatat sebelum dialirkan ke cooling tank (<50c).

Coolingtank merupakan tempat susu diendapkan atau didiamkan selama

beberapa jam sebelum diolah.

f) Setelah selesai pemerahan mesin, ambing susu diperah secara manual

untuk mebuang sisa susu yang tertinggal di ambing, kemudian putting

dibersihkan

g) Tabung dibersihkan melalui proses pencucian selama 90 menit. 30 menit

pertama tabung dibersihkan dengan air dingin, 30 menit kemudian

dibersihkan dengan air panas suhu 800C yang telah dicampur soda api

kurang dari 1 ons, dan 30 menit terakhir dibersihkan dengan air dingin.

Mulai dari pemerahan hingga penanganan pasca pemerahan tidak

dilakukan secara manual melainkan dengan menggunakan mesin. Rataan

produksi susu sapi perah pada peternakan Gundaling Farm adalah sekitar

500L per harinya. Dari total tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk diolah.

Gambar

Tabel 1.1 Perah dan Produksi Susu Sapi PT. PIMS Tahun 2014
Tabel 2.1  Peneliti Terdahulu
Tabel 3.1 Matriks IFAS
Tabel 3.2 Matriks EFAS
+7

Referensi

Dokumen terkait