SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh: ZULFA
NIM : 204046103010
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HDAYATULLAH
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh: Zulfa 204046103010
Pembimbing I Pembimbing II
MARTONO, SE., MM. FAHMI MUHAMMAD AHMADI, S.Ag., M.Si. NIDN: 0428035301 NIP: 197412132003121002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil juplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Juni 2010 M 1 Rajab 1430 H
Savings Products in Bank Syariah Mandiri."
This study aims to analyze the influence of individual sales, advertising, sales promotion and influence to increase the number of savings accounts offering either partially or simultaneously.
The population of this study is the customers at Bank Syariah Mandiri. This research study samples of 100 customers of Bank Syariah Mandiri. Nonprobability sampling method sampling and analysis of research data using multiple regression analysis using SPSS version 16.00.
Based on the research that shows a partially. Advertising significant effect on increasing the amount of savings offerings. 2. Sales promotion significantly influence the increase in the amount of savings offerings. 3. Individual sales do not significantly influence the increase in the amount of savings offerings. 4. And overall, or simultaneous advertising, sales promotion, and sales of individual significant effect on increasing the amount of savings offerings.
Keywords: Advertising, Sales Promotion, Individual Sales, Customer Savings and Increased Number of Sacrifice.
v i
Tabungan Kurban di Bank Syariah Mandiri”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penjualan perseorangan, periklanan, dan promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban baik secara parsial maupun simultan.
Populasi penelitian ini adalah nasabah pada Bank Syariah Mandiri. Sampel penelitian penelitian ini yaitu 100 nasabah Bank Syariah Mandiri. Pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling, dan analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.00.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa secara parsial menunjukkan 1. Periklanan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan
kurban.2.Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.3.Penjualan perseorangan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban. 4. Dan secara keseluruhan atau simultan periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Segala puji sukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat-Nya, hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Baginda Besar Nabi Muhammad SAW.
Penulisan karya Ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu bagian syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.sy) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orangtua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, penulis sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Euis Amalia, M. Ag, Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
4. Drs. Djawahir Hajazziey, SH., MA., Ketua Program Non Reguler dan Drs. H. Ahmad Yani, MA. Sekretaris Program Non Reguler.
5. Bapak Martono, SE., MM. dan Fahmi Muhammad Ahmadi, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan pengarahan serta bantuan literatur dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
7. Segenap pengurus dan pegawai Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah membantu penulis dalam mencari data-data yang diperlukan.
8. Segenap staf Bank Syariah Mandiri Pondok Indah yang telah banyak membantu penulis dengan meluangkan waktu serta memberikan kemudahan data-data dalam proses penulisan skripsi ini.
9. Penulis persembahkan skripsi ini untuk kedua orangtua yang telah membimbing, mendidik dan membesarkan sejak kecil, rasa ta`dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Saiful Bahri. SH dan Ibunda Dra.Hj. Azizah atas dukungan moril dan materiil, kesabaran, keikhlasan, perhatian, serta cinta dan kasih sayang yang tidak habis-habisnya diiringi untaian Do’a-do’a munajatnya yang tak henti-hentinya siang dan malam kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan beliau. Amin.
10.Adikku tersayang Asyrof Kamal, Almarhumah Basimaturrahmah dan Nisrina Maisun yang telah memberikan dukungan semangat dan sekaligus menjadi motifator penulis dalam proses penulisan skripsi ini. Serta keluarga besar kedua orang tua penulis, terutama sepupu-sepupuku tersayang Nadhia Pertiwi, Anisa Rahma, Alm.Aria Yulian, Fitri Amalia, Hunainah, Lutfi, Aldin Sailan, Djamaluddin, Ahmad Zarkasih, Rizky Dwi H, Nasrullah, Nurheri Yunigsih, Nurul, Bilah, Ica, Cing Iyung, Cing Ii, Cing Iyay, Cing Yayah, dan seluruh keluarga besar yang tidak bisa di sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih untuk semua perhatian dan kasih sayangnya.
ix
Tya, Melly, Bunda Devi, Hj. Farah, Vyan, Muvidha, Syafi’i, k’firman, Anie, Icha, Lisda, Ade, serta teman-teman MNI , Mulana Y, Surya, Jully, Acil, Astri, Ginta, Dian, Ahmad,dan khususnya untuk Rifky Yustiar dan keluarga yang selama ini memberikan inspirasi, semangat serta doa yang sangat berarti bagi penulis, dan untuk seluruh teman-teman yang tercinta yang namanya tidak dapat di sebutkan satu persatu oleh penulis, semoga hubungan kita tidak akan terputus sampai kapanpun. “Sahabat Sejati Selamanya”
Dan akhirnya penulis akhiri dengan rasa Syukur kepada Allah SWT, Raja dari segala Raja, pencipta Jagad Raya dan penguasa Ilmu Pengetahuan. Dengan segala kelemahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amin.
Jakarta, 14 Juni 2010 M 1 Rajab 1430 H
x
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...` 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1. Tujuan Penelitian ... 8
2. Manfaat Penelitian ... 9
D. Kerangka Penelitian ... 10
E. Review Study Terdahulu... 10
F. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Ibadah Kurban dalam Prespektif Fiqh... 13
B. Promosi... 22
1. Pengertian Promosi ... 22
2. Tujuan Promosi... 23
C. Bauran Promosi ... 23
1. Periklanan (advertising)... 24
xi
6. Pemasaran Interaktif ... D. Aspek-aspek Motivasi Menabung... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 34 B. Metode Pengumpul Data...
a. Data Primer (Primary Data)... 45 b. Uji Instrument ...
1. Uji Validitas Data ... 2. Uji Realibilitas ...
c. Data Sekunder (Secondary Data)... C. Metode Analisis ...
1. Uji t (parsial)... 2. Uji F
3. Analisis regresi linear berganda ...
4. Hipotesis ...
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan ... 1. Tingkat Pengembalian Kuesioner...
2. Responden ... 3. Uji Validitas...
xii
2. Pengujian secara simultan (Uji F) ... 3. Analisis regresi linear berganda ...
BAB V PENUTUP
A..Kesimpulan ... B. Saran ...
xiii
xiv
3.1 Deskripsi responden berdasarkan usia 42 3.2 Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan 42 3.3 Deskripsi responden berdasarkan penghasilan total
rata-rata sebulan 43
3.4 Anda pernah melihat iklan produk tabungan
kurban BSM 48
3.5 Iklan produk tabungan kurban BSM memberikan
pesan mengenai produk yang mudah saya cerna 48 3.6 Iklan tabungan kurban BSM membuat saya tertarik
untuk menggunakan produk tersebut 49
3.7 Iklan tabungan kurban BSM memberikan gambaran
mengenai kualitas produk 50
3.8 Iklan tabungan kurban BSM menggunakan ikon/model
yang mencerminkan produk tersebut 51
3.9 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM menarik 51
3.10 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM menguntungkan nasabah 52
3.11 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM
sudah tepat dan sesuai dengan citra produknya 53 3.12 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM
membuat saya tertarik menggunakan produk ini 53 3.13 Promo yang dilakukan oleh tabungan BSM sudah
sesuai dengan segmen produk ini 54
3.14 Pendekatan secara personal yang dilakukan oleh
xv
3.16 Personal selling yang dilakukan oleh BSM membuat saya merasa diperhatikan dan memperoleh service
yang lebih 56
3.17 Melalui personal selling BSM telah berhasil mengubah
pandangan negatife saya mengenai produk ini 57 3.18 Dengan penjelasan secara personal membuat saya
lebih mengetahui keunggulan produk ini 58 3.19 Menurut anda lebih mudah berkurban sendiri daripada
menggunakan tabungan kurban 59
3.20 Tidak adanya informasi lebih tentang tabungan kurban 59 3.21 Anda tidak mempunyai biaya untuk tabungan kurban 60 3.22 Anda tidak mengetahui dengan jelas tentang adanya
tabungan kurban 61
xv i
4.1 Sampel dan tingkat pengembalian kuesioner 41 4.2 Hasil uji reliabilitas periklanan (X1) 45 4.3 Hasil uji reliabilitas promosi penjualan (X2) 46 4.4 Hasil uji reliabilitas penjualan perseorangan (X3) 46 4.5 Hasil uji reliabilitas peningkatan jumlah nasabah
tabungan kurban (Y) 47
4.6 Uji multikolinearitas 63
4.7 Hasil Uji Koefisien determinasi 64
4.8 Hasil uji t statistik 65
4.9 Hasil uji F statistik 68
xv ii
Lampiran 1 Surat kesediaan responden 72
Lampiran 2 Profil responden 73
Lampiran 3 Pernyataan Periklanan (X1) 74 Lampiran 4 Pernyataan promosi penjualan (X2) 75 Lampiran 5 Pernyataan penjualan perseorangan (X3) 76 Lampiran 6 Pernyataan peningkatan jumlah nasabah
tabungan kurban (Y) 77
Lampiran 7 Distribusi frekuensi pernyataan periklanan (X1) 78 Lampiran 8 Validitas dan reliabilitas periklanan (X1) 81 Lampiran 9 Distribusi frekuensi pernyataan
promosi penjualan (X2) 82
Lampiran 10 Validitas dan reliabilitas promosi penjualan (X2) 85 Lampiran 11 Distribusi frekuensi pernyataan penjualan
perseorangan (X2) 86
Lampiran 12 Validitas dan reliabilitas penjualan
perseorangan (X3) 89
Lampiran 13 Distribusi frekuensi pernyataan peningkatan
jumlah nasabah tabungan kurban (Y) 90
Lampiran 14 Validitas dan reliabilitas peningkatan jumlah
nasabah tabungan kurban (Y) 93
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi
masyarakat modern untuk membawa mereka kepada pelaksanaan dua ajaran
Al-Qur’an yaitu:
1. Prinsip At-ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama diantara
anggota masyarakat untuk kebaikan.
2. Prinsip menghindari Al-iktinaz, yaitu menahan uang (dana) dan
membiarkannya menganggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi yang
bermanfaat bagi masyarakat umum.10
Kegiatan ekonomi sebenarnya adalah kegiatan manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Dalam rangka melaksanakan kegiatan inilah diperlukan
aturan-aturan main yang mestinya sarat dengan muatan moral agar tidak timbul
kekacauan dan kesulitan.11 Dalam lalu lintas perekonomian masyarakat modern
dewasa ini, dimana kegiatan perekonomian terus berkembang dan berubah
sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman, bank muncul sebagai
lembaga keuangan vital dengan inti kegiatan menyediakan jasa permintaan dan
10
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,Mei
2006), Edisi Revisi, h. 5
11
Karnaen A. Perwaatmaja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Depok: Usaha
penawaran disamping jasa di bidang lain. Oleh karena itu, dewasa ini
perekonomian tidak bisa terlepas dari peran jasa perbankan.
Bank sebagai lembaga keuangan merupakan sarana penyimpanan uang
paling aman bagi nasabah, bertugas menyimpan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa keuangan dan
pembayaran lainnya. Sebagai lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan
masyarakat, bank berusaha semaksimal mungkin melakukan daya tarik
(insentive) ekonomi berupa bunga tinggi, bonus, serta hadiah-hadiah yang menarik minat nasabah. Berbagai langkah dilakukan oleh bank dengan tujuan
meningkatkan jumlah penghimpunan dana masyarakat dengan cara
meningkatkan jumlah nasabah.
Secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam. Saat ini banyak
istilah yang diberikan untuk menyebut identitas Bank Islam selain istilah Bank
Islam itu sendiri, yakni Bank Tanpa Bunga (Interest-Free Bank), Bank Tanpa
Riba, dan Bank Syariah (Syariah Bank). Namun, di Indonesia secara teknis
yuridis penyebutan Bank Islam mempergunakan istilah resmi “Bank Syariah”,
atau yang secara lengkap disebut “Bank Berdasarkan Prinsip Syariah”.12 Ini
berarti tata cara operasional bank tersebut mengacu kepada ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits.
12
Bank Konvensional dan Bank Syariah mempunyai paradigma yang berbeda
secara mendasar dalam melakukan penghimpunan dana masyarakat. Bank
Konvensional menghimpun dana nasabah dan meminjamkan kepada debitur
dengan sistem bunga, sedangkan bank syariah menghimpun dana nasabah dan
menyalurkannya kepada debitur dengan sistem bagi hasil. Di satu pihak, tujuan
masyarakat menabung di bank konvensional adalah disamping untuk
mengamankan dananya dari kemungkinan yang tidak diharapkan, juga untuk
memperoleh bunga dari dana tersebut. Di pihak lain, tujuan masyarakat
menyimpan uangnya di Bank Syariah yang paling utama adalah menghindari
adanya riba, sebab kebanyakan umat Islam mempunyai pandangan bahwa bunga
bank itu sama dengan riba yang diharamkan dalam Islam. Sedangkan tujuan
lainnya adalah untuk diinvestasikan dalam berbagai pembiayaan. Jika
menguntungkan akan mendapatkan bagian dari nisbah bagi hasil, sedangkan jika
mengalami kerugian (yang bukan kesalahan bank) maka masyarakat pemilik
dana ikut menanggung kerugian tersebut.13
Dimulai dengan ide dasar mengenai adanya layanan perbankan sesuai
syariat islam di awal tahun 90-an, tepatnya setelah ada undang-undang No.7
tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, kemudian direvisi
dengan UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang No.7 tahun
1992 dimana dalam bentuk sebuah bank konfensional yang beroperasi dengan
13
Jurnal Hukum Bisnis, Menyongsong RUU Perbankan Syariah, (Jakarta:Yayasan
prinsip syariah. Dengan lahirnya UU No.10 tahun 1998, maka landasan hukum
Bank Syariah menjadi lebih jelas dan kuat baik dari segi kelembagaan maupun
landasan operasionalnya.
Hal tersebut diatas membuktikan, bahwa secara konseptual perbankan
syariah memang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, serta sudah
menjadi sistem perbankan alternatif yang sesuai dengan fitrah hidup manusia.
Walaupun demikian, kesempurnaan konsep yang merupakan konsep ilahiyah ini
tetap harus di-update dan disesuaikan dengan tuntutan zaman agar tetap dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata.
Peningkatan yang sangat tajam dimulai sejak tahun 1998, yaitu setelah
dikeluarkan UU No.10 tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No.7 tahun 1992
tentang perbankan. Efeknya adalah apabila sejak tahun 1992 hingga tahun 1998
hanya ada satu Bank Umun Syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah
(BPRS) maka pada bulan Maret tahun 2007 (berdasarkan data statistik Perbankan
Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia) jumlah Bank Syariah telah
mencapai 24 unit yang terdiri atas 3 Bank Umum Syariah dan 21 unit Usaha
Syariah. Selain itu jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah
mencapai 105 unit pada periode yang sama.14
Namun, mengingat Indonesia adalah negara yang berpenduduk muslim
terbesar di dunia. Sisi ini patut menjadi potensi aset yang kuat jika diimbangi
dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai dengan populasi muslim
14
sebesar 88 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 225 juta jira,
mestinya menjadi pasar yang luar biasa bagi bisnis syariah. Namun, kenyataan
yang terjadi masih cukup memprihatinkan. Sungguh sangat disayangkan, potensi
penduduk sedemikian besar itu ternyata tidak secara otomatis memuluskan
sosialisasi perbankan syariah. Mayoritas masyarakat muslim masih buta tentang
Bank Syariah, termasuk para akademisi, profesional, bahkan ulama.15 Keadaan
ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak bank kepada masyarakat
muslim. Oleh karena itu diperlukan sistem pemasaran yang lebih bersifat sosialis.
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang apa pun, membutuhkan apa
yang disebut dengan pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial, yang
melalui proses itu individu-individu dan kelompok akan memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan, dengan cara menukar dan menciptakan produk
dan nilai dengan individu dan kelompok lain.16 Sedangkan menurut William J.
Stanton, pemasaran didefinisikan berdasarkan bisnis yaitu sebuah sistem dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga,
mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas
kebutuhan dan keinginan pasar. 17
15
M.samsul Arifin, ”Perbankan Masih Perlu Sosialisasi”
http://edratna.wordpress.com/2007/06/26/mengenal-produk-perbankan-syariah-1/
16
Philip kotler, manajemenpemasaran : Analisa Perencanaan Dan pengendalian, ( Jakarta:
Erlangga, 1996), jilid 2, h.20
17
Marius P.Angipora, Dasar-dasar Pemasaran,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999),
Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk
yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan
memiliki minat untuk merasakan manfaat dari produk bank yang ditawarkan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Banyak bank menawarkan
produknya, baik produk baru maupun pengembangan dari produk lama. Beberapa
mereka ada yang gagal dalam merebut kepuasan konsumen. Hal ini disebabkan
karena permintaan pasar yang selalu berubah-ubah. Beberapa kepuasan nasabah
yang dimaksud antara lain:
1. Keamanan terjamin atau penarikannya mudah dilakukan.
2. Mudah dan praktis, tidak berbelit-belit, jika kita ingin mendepositokan uang
dan mudah dipindahkan ke rekening giro atau tabungan serta mudah
memindahkan dana dalam jumlah besar dan kecil.
3. Rasa bangga menabung pada bank yang bersangkutan. Faktor-faktornya
adalah karena kemudahan dan praktis serta terjamin keamanannya karena
dikelola tenaga profesional.
Bank menawarkan produknya berupa jasa seperti tabungan, deposito,
kredit, dan lain-lain. Jasa didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau manfaat yang
dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau
tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. 18
18
Tabungan adalah salah satu produk dalam suatu Bank yang paling banyak
diminati oleh nasabah. Karena fungsi tabungan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat saat ini. Yaitu sebagai sarana yang terbaik untuk menyimpan uang,
oleh karena itu bank diharuskan untuk terus mengembangkan produk sesuai
dengan kebutuhan nasabah saat ini. Tabungan saat ini sudah berkembang
fungsinya bukan hanya berfungi sebagai sarana penyimpanan uang tetapi juga
sarana untuk beribadah, contohnya seperti tabungan kurban yang ada di Bank
Syariah Mandiri yang membantu nasabahnya yang kurang mampu untuk
beribadah kurban menjadi mampu.
Bank Syariah Mandiri mempunyai produk tabungan yang kurang lebih
selama empat tahun ini berjalan yaitu Tabungan Kurban. Tabungan kurban ini
bertujuan memudahkan nasabah yang ingin melaksanakan ibadah kurban dan
aqiqah. Tabungan kurban Bank Syariah Mandiri adalah jenis tabungan yang
berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Mudharabah mutlaqah adalah Akad
antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk
memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang
telah disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh
untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka skripsi ini diberi judul
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah periklanan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan
kurban?
2. Apakah promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban?
3. Apakah penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban?
4. Apakah periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh periklanan berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
b. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
c. Untuk menganalisis pengaruh penjualan perseorangan berpengaruh
d. Untuk menganalisis pengaruh periklanan, promosi penjualan, dan
penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai berikut:
a. Bagi Nasabah
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukkan dan acuan dalam
melakukan pilihan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan
dalam mengambil keputusan dalam menabung di Bank Syariah Mandiri.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini akan menjadi masukkan dan bahan acuan dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan diterapkan
agar dapat menarik minat nasabah sehingga dapat meningkatkan jumlah
nasabah khususnya jumlah nasabah tabungan kurban di Bank Syariah
Mandiri.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini memberi bukti empiris tentang bagaimana strategi pemasaran
produk tabungan kurban yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dalam
Bank Syariah Mandiri. Selain itu juga dapat memperkaya bahan kajian
atau referensi utnuk penelitian yang akan datang.
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai pengaruh strategi promosi
terhadap produk tabungan kurban, maka dibuat kerangka pemikiran penelitian
sebagai berikut:
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian,
yaitu:
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan terhadap peningkatan
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi penjualan terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari penjualan perseorangan terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan, promosi penjualan, dan
penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan penulis dalam proposal penelitian ini dibagi
dalam lima bab, tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika
penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini ini dibuat dengan landasan teori yang berguna agar penelitian
ini dapat dimengerti sebelum dibahas secara mendalam. Dalam Bab
ini akan membahas secara singkat tentang pengertian kurban dalam
fiqih, promosi, bauran promosi, aspek-aspek motivasi menabung,
review studi terdahulu.
Bab ini membahas tentang Ruang Lingkup Penelitian, Teknik
Penentuan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisa data, profil responden penelitian, uji
validitas, uji reliabilitas, uji t (parsial), uji F (simultan), dan analisis
regresi berganda.
BAB V : PENUTUP
Bab ini penelitian membuat suatu kesimpulan dari pembahasan yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan
saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurban dalam Fiqh
Kurban dalam bahasa Arab artinya dekat, sedangkan menurut etimologi
kurban berasal dari kata “Qorob” yang berarti mendekati.19 Maksudnya ialah
sesuatu yang dapat mendekatkannya kepada Allah ta’ala,20 Ibadah kurban
artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Ibadah kurban disebut juga ‘udhiyyah” dengan huruf “yak”
bertasydid artinya hewan ternak yang disembelih sebagai kurban. Kurban
adalah bentuk ibadah kaum penyembelihan hewan kurban yang dilakukan
pada Hari Raya Haji (selepas shalat I’dil adha) dan hari-hari tasyriq yaitu
tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah SWT.21
“Qurban” yang lazim disebut kurban menurut pengertian bahasa umum
berarti dekat atau mendekatkan diri.22
Dalam pengertian terminologi fiqh, kurban adalah penyembelihan
hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah pada masa-masa
tertentu, ia juga diartikan sebagai binatang an’am yang disembelih pada hari
19Louis ma’luf, Al-munjid, (Beirut: Dar el-mayreq, 1986) h.617
20At-tahir Ahmad Az-zawi, Al kamus al-Muthy (Riyadh:Das Alimul kutub 1994), h.579
21
Al-imam Taqayyuddin Abu Bakar binMuhammad Al-Husein, kifayatul akhyar,
diterjemahkan: Syarifuddin Anwar dan Misbah Mustafa, kelengkapan orang shalat (Surabaya :Bina
iman, TT). J.2, h.490
22
nahr yang bertujuan bertaqoarub kepada Allah,23 penyembelihan pada hari Id
dan 3 hari sesudahnya dalam rangka mensyiarkan Idul Adha.24
1) Jenis hewan kurban
a. Macam-macam hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa ibadah kurban tidak sah kecuali
menggunakan binatang an’am, yaitu: unta, sapi (kerbau), kambing atau
domba dan semua hewan yang termasuk jenisnya. Dengan demikian
tidak sah berkurban dengan menggunakan binatang selain an’am.25
Berdasarkan firman Allah SWT:
☺
Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dianugerahkan kepada mereka…”. (QS. 22/AL-Hajj: 34)
23
Wahbah Az.zuhaili, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu (Beirut:Dar el-fikr, 1989), cet. Ke-3, h. 594
24
T.A, Lathief Rosydiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma
Rimbow, 1996), cet. Ke-3, h.14
25
Hewan-hewan tersebut haruslah jinak atau peliharaan, hewan liar
seperti kambing hutan atau banteng yang hidup di dalam hutan, tidak
boleh dijadikan kurban.26
Dari segi qiyas, Imam Syafi’i mengemukakan alasan bahwa
berkurban itu pengertiannya adalah beribadah dengan hewan, oleh
karenanya hewan kurban yang paling utama adalah yang disembelih
untuk sembelihan dalam haji, dalam menguatkan pendapatnya ia
mengemukakan keumuman makna hadis Nabi:
أ
ةﺮ ﺮه
ﱠنأ
لﻮ ر
ﷲا
ﻰﱠ
ﷲا
ﱠ و
لﺎ
:
ﻏا
مﻮ
ﺔ
ا
ﻏ
،ﺔ ﺎ ا
ﱠ
حار
ﻓ
ﺔ ﺎﱠ ا
ﻰ وﻷا
ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ
،ﺔ ﺪ
و
حار
ﻓ
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ
،ةﺮ
و
حار
ﻓ
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ
ﺎ آ
نﺮ أ
)
اور
ﻚ ﺎ
(
27Artinya: “ Diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda: “Barang siapa mandi pada hari jum’at mandi junub kemudian ia pergi shalat (shalat jum’at) pada saat pertama maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan barang siapa berjalan pada saat kedua, maka seola-olah ia berkurban seekor sapi. Dan barang siapa berjalan pada saat ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing bertanduk”. (HR. Malik)
26
A. Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Zaman,
1994), h.9
27
Maka seharusnyalah bahwa ketentuan ini diartikan kepada seluruh
perbuatan ibadah dengan hewan.28
b. Sifat-sifat hewan kurban
Ulama telah sependapat bahwasanya tidak dipakai untuk berkurban
hewan-hewan pincang yang nyata-nyata pincangnya, hewan sakit yang
nyata-nyatanya sakitnya, dan hewan kurus lagi tidak bersih.
Sebagaimanaa diterangkan dalam hadits Nabi SAW :
ﱠﺪ
ﺎ
ﺔ
نﺎ
ﺪ
ﱠﺮ ا
لﺎ
:
ﺪ
ﻓ
ﺮ
و
ز
لﺎ
:
ﺮ
ءا
زﺎ
ب
ﱠﺪ
ﺎ
آ
ﺮ
أو
ﻬ
ﻰ
ر
ﻮ
ل
ﷲا
ﱠ
ﻰ
ﷲا
و
ﱠ
ا
ﻷ
ﺎ
ﻓ
لﺎ
:
لﺎ
ر
ﻮ
ل
ﷲا
ﱠ
ﻰ
ﷲا
و
ﱠ
ه
ﻜ
ﺬا
ﺪ
و
ﺪ
ي
أ
ﺮ
ﺪ
،
أ
ر
ﻻ
ﺰ
ئ
ﻓ
ﻷا
ﺎ
:
ا
ﻮ
ر
ءا
ا
ﻮ
ر
ه
ﺎ،
وا
ﺮ
ﺔ
ا
ﺮ
ﻬﺎ
،
وا
ﺮ
ءﺎ
ا
ﻇ
ﻬﺎ
،
وا
ﻜ
ﺮ
ة
ﱠا
ﻻ
)
اور
ا
ﺎ
(
29Artinya : “Telah bercerita pada kami syu’bah Aku mendengar Sulaiman Abdurrahman berkata: Aku mendengar Ubai bin Firuz berkata : Aku berkata kepada Barraa bin Azib bercerita kepadaku sebagaimana dibenci atau dilarang padanya Rasulullah SAW., dari pada sembelihan berkata : berkata “Rasulullah SAW”., dengan tangannya seperti ini dan tanganku lebih pendek dari tangannya “Ada empat perkara yang tidak boleh ditemukan pada hewan sembelihan, yang juling dan nyata julingnya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, dan yang tua yang tidak ada sumsumnya lagi”. (H.R. Ibnu Majah).
28
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, (Beirut: Dar el-Fikr,tt), jilid 1, h.315
29
Hewan yang dikebiri sah dijadikan kurban.30 Hewan kebiri (khasi)
ialah hewan yang dipotong kedua pelirnya. Hewan mencukupi sebagai
hewan kurban, karena kekurangannya merupakan sebab bertambahnya
daging dan enaknya.
c. Umur hewan kurban
Fuqoha telah sependapat bahwa kambing muda (al-jadza’) itu tidak
mencukupi sebagai hewan kurban melainkan yang mencukupi adalah
kambing yang sudah tanggal kedua gigi surinya yang lebih tua lagi.31
Ketentuan batasan umur hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺮ ﺎ
لﺎ
:
لﺎ
لﻮ ر
ﷲا
ﻰﱠ
ﷲا
ﱠ و
:
ﻻ
اﻮ ﺬ
ﱠﻻإ
ﺔﱠ
ﱠﻻإ
نأ
ﺮ
ﻜ
اﻮ ﺬ ﻓ
ﺔ ﺬ
نﺄﱠ ا
)
اور
(
32Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir : berkata Rasulullah SAW .
janganlah kamu menyembelih untuk kurban melainkan yang musinah (telah berganti gigi) kecuali jika sukar didapati, maka bolehlah jadzah (yang berumur satu tahun lebih) dari biri-biri”. (HR. Muslim)
Menurut penelitian, batas umur demikian itu menunjukan hewan
yang bersangkutan telah dewasa. Dilanjutkan umur unta lima tahun,
melebihi umur kambing atau lembu, karena nilai daging unta dibawah
dari nilai gizi daging lembu dan kambing.33
30
Moch.Zuhri, et.al., Fiqh Empat Mazhab, (Semarang: as-Syifa, 1993), h.706
31
Ibnu Rusyd, , Bidayatul Mujtahid, (Beirut: Dar el-Fikr,tt), jilid 1 h.251
32
Al-Imam Abi Husen Muslim Ibnu Hizaz Al-Qusairy An-Naisaburi, Shaheh Muslim, (Beirut: Dar Hizam, 1995), h. 1236
33
A.Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Zaman,
d. Bilangan hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa seekor kambing atau domba hanya
mencukupi satu orang saja dan seekor unta atau sapi mencukupi untuk
tujuh orang.34
Ketentuan bilangan hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺎ
ﺮ
لﺎ
:
ﺮ
ﺎ
ﺎ
ﺪ
ﱠﺔ
ﱠ ا
ﱠ
ﷲا
ﻰ
و
ﱠ
ا
ﺪ
ﺔ
ﺔ
،
وا
ﺮ
ة
ﺔ
)
ر
و
ﺎ
ا
ا
35(
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir, berkata, pada tahun perjanjian Hudaibiyah kami menyembelih kurban bersama Nabi SAW. unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang”.(HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits diatas diperbolehkan kurban dengan cara bergabung
(kongsi), jika hewan itu berupa unta atau sapi. Dan sah hukumnya
bergabung dalam kurban.36
2) Waktu Penyembelihan Kurban
Seperti halnya ibadah lain, Islam menentukan batasan waktu dalam
berkurban. Pembatasan waktu tersebut bertujuan agar umat Islam mau
menghargai waktu menjadi syarat. Tidak boleh menyembelih hewan kurban
setelah matahari terbit pada hari raya kurban, penyembelihan hendaknya
34
Wahbah Az-zuhaily Al fiqhul islamy wa Adillatuhu (Beirut:Dar el-fikr, 1989),, h. 594 , Bidayatul Mujtahid Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, (Beirut: Dat el-Fikr,tt), jilid 2, h.1050
35
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, h.1047 Sunan Ibnu Maja, (Beirut: Dat el-Fikr,tt), jilid 2, h.1047
36
dilakukan setelah shalat Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (hari-hari
tasyriq).37
3) Tujuan Berkurban
Dalam ajaran agama Islam tujuan berkurban adalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.38
Dan pernyataan syukur manusia kepada-Nya atas segala karunia-Nya.
Dengan berkurban kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, yang
merupakan inti hakekat dari semua jenis ibadah yaitu ATTAQARRABU
ILALLAHI TA’ALA (mendekatkan diri kepada Allah SWT).39 yang
pembangkit niat itu adalah ketaqwaan, dan dilakukan sesuai dengan
perintah agama.40
4) Sejarah Kurban
Syariat berkurban yang merupakan salah satu dari syair agama Allah
(agama Islam) mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman nabi Adam
AS sebab itu syariat berkurban digolongkan sebagai salah satu ibadah
klasik sejarah yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya terdapat di
dalam kitab suci Al-Qur’an.41
37
Abdul Mutaal Al-Jabari, Al-Adhiyyah: Ahkamuha wa Falsafatuha at-Tarbiyyah, diterjemahkan oleh Ainul Haris, Cara berkurban, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 59
38
T.A., Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma
Rimbow, 1996), h.12
39
T.A. Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma
Rimbow, 1996), h.13
40
E.Abdurrahman, Hukum Kurban Aqiqah dan Sembelih, (Bandung: Sinar Baru, 1996), h. 7
41
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma
Kurban di zaman nabi Ibrahim As. Diungkapkan dalam firman Allah
SWT:
⌧
☺
⌧
Artinya : “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang
termasuk orang-orang saleh, maka kami beri kabar gembira dengan anak yang sangat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (kepada umur sanggup) berusaha bersama Ibrahim. Ibrahim berkata:“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pekirkanlah apa pendapatmu”. Ia menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.(Q.S 37/Ash-Shaffaat: 100-102)
Nabi Ibrahim adalah seorang rasul yang tergolong ulul azmi yang
diberi gelar Khaliullah (kawan karib Allah SWT) yang terkenal sangat
cintanya kepada Allah dan Allah juga mencintainya. Tetapi setelah ia
mendapatkan seorang anak, maka cinta Ibrahim kepada anaknya juga luar
biasa. Sebab itu ia dicoba dengan sebuah perintah Allah melalui mimpi,
untuk membuktikan bahwa cintanya kepada Allah melebihi cintanya
kepada anaknya dan manusia seluruhnya.42
Risalah kurban dalam Islam sebagai ajaran yang penuh makna. Nabi
Ibrahim yang hendak mengkurbankan anaknya, kemudian oleh Allah SWT
diganti dengan hewan berkaki empat, pada hakikatnya merupakan sindiran
pada waktu itu, agar pelaksanaan kurban tidak membawa derita pada
manusia.43 Jelaslah bahwa umat Islam berdiri paling depan dalam hal
melarang dan mencegah pengurbanan manusia.44
Para ulama sependapat bahwa kurban itu diperintahkan kepada:
mereka yang beragama Islam, merdeka, aqil baligh, bermukim dan mampu.
Para ulama mempunyai batasan yang berbeda tentang mampu berkurban.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah Semua kegitan yang dilakukan oleh sutu perusahaan
untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada sasaran
pasarnya.45
42
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw,
(Medan:Firma Rimbow, 1996), h.7
43
Ahmad Ma’ruf Asrori, et.al., op.cit., h. 74
44
A.Faud Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Zaman,
1994), h. 78
Dalam dunia perbankan, promosi merupakan kegiatan marketing mix
yang terakhir. Hal ini dikarenakan kegiatan promosi sama pentingnya dengan
kegiatan pemasaran, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini, setiap
bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.46
2. Tujuan Promosi
Adapun tujuan kegiatan promosi adalah sebagai berikut:47
a. Menginformasikan (informing) mengenai keberadaan suatu produk.
b. Membujuk pelanggan sasaran untuk (persuading) untuk mendorong
pembeli belanja saat itu juga.
c. Mengingatkan (reminding) para pelanggan pada manfaat yang telah
diperoleh setelah menggunakan produk tersebut dan tertarik untuk
membelinya kembali.
Maka dari pendapat di atas secara singkat promosi berkaitan dengan
upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
perusahaan, memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan kemudian
membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
C. Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan
pribadi promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan
untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.48 Bentuk promosi yang memiliki
fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan
tugas khususnya.49
Secara umum bauran promosi terdiri dari berbagai unsur yaitu:
1. Advertising (Periklanan).
2. Sales promotion (Promosi penjualan).
3. Personal selling (Penjualan Perseorangan).
4. Public relation (Publisitas).
5. Direct marketing (Pemasaran Langsung).
6. Interactive marketing (Pemasaran Interaktif).
Unsur-unsur di atas, masing-masing akan diuraikan sebagi berikut:
1. Periklanan (advertising)
Advertising adalah salah satu dari kegiatan bauran promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam mengkombinasikan barang atau jasanya
dengan pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Advertising merupakan
salah satu alat dari bauran promosi yang paling populer. Media yang biasanya
digunakan oleh advertising yaitu: media cetak (majalah, surat kabar,
selebaran dan lain-lain), media elektronik (TV, radio, dan lain-lain) dan
sebagainya. Mengenai alat promosi ini, terdapat beberapa definisi yaitu:
48
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
Erlangga), jilid.2, 2004
49
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dari promosi bukan pribadi,
mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.50
Adapun tujuan utama dari advertising adalah menjual atau
meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Dengan adanya iklan ini juga
diharapkan menjadi komunikasi yang efektif dari produsen.51
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah kumpulan alat-alat insentif yang beragam,
sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian
suatu produk atau jasa secara cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau
pedagang.52
Dari defisini di atas maka dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan sales promotion adalah suatu kegiatan pemasaran jangka pendek yang
merangsang dan mendorong pembelian oleh konsumen dengan menggunakan
alat-alat seperti peragaan, pameran dan sebagainya. Sales promotion
merupakan kegiatan yang tidak rutin, tidak dapat digolongkan sebagai
advertising, personal selling atau public relation, serta berusaha mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dan
membuat perantara agar bekerja lebih efektif. Media yang biasanya
digunakan yaitu: sampel, kupon, potongan harga dan sebagainya.
50
Daslin Saladin, Manajemen Pemasaran, (Penerbit Linda Karya: Bandung), 2001 h. 129
51
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta: Erlangga), jilid.2, 2004
Adapun tujuan dari promosi penjualan adalah:53
1. Tujuan umum, bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu untuk
mempercepat respon pasar yang ditargetkan.
2. Tujuan khusus, yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Bagi konsumen, yaitu untuk mendorong konsumen antara lain untuk
lebih banyak menggunakan produk dan membeli produk tersebut
kembali.
b. Bagi pengecer, yaitu untuk membujuk pengecer untuk menjual
barang, produk baru dan menimbun lebih banyak persediaan barang.
c. Bagi wiraniaga, yaitu untuk memberi dukungan atau produk, model
baru, dan untuk merangsang mencari pelanggan baru meskipun di
musim sepi.
3. Penjualan Perseorangan (personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dengan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.54
Tujuan personal selling yaitu:55
1. Mencari calon, wakil penjualan mencari calon pembeli potensial.
53Daslin Saladin, Manajemen Pemasaran, (Penerbit Linda Karya: Bandung), 2001
54Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta), Cet.3, 1998
55Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
2. Menetapkan sasaran, wakil penjualan memutuskan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka bagi para calon pembeli dan
pelanggannya.
3. Berkomunikasi, wakil penjualan secara trampil mengkomunikasikan
informasi tentang jasa dan produk perusahaan.
4. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap-sikap
kelompok terhadap organisasi tersebut, yang dimaksud kelompok disini
adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat
mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya. Kelompok
tersebut bisa terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham,
pelanggan dan orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi pemasok,
perantara, pemerintah serta media massa.
Publisitas merupakan membangun hubungan baik dengan publik terkait
untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan
menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat
merugikan.56
Adapun tujuan dari publisitas adalah sebagai berikut:57
56Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan
Benyamin Molan, (Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta) Cetakan kedua,2002
57Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan
1. Membangun kesadaran yaitu menempatkan cerita di media untuk menarik
perhatian orang terhadap produk, jasa orang, organisasi atau ide.
2. Membangun kredibilitas yaitu menambah kredibilitas dengan
mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.
3. Mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur cerita mengenai suatu
produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga untuk
menjual produk itu kepada pengecer.
4. Mengurangi biaya promosi yaitu publisitas membutuhkan lebih sedikit
biaya daripada pos langsung dan media iklan. Semakin kecil anggaran
promosi perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan humas untuk
memperoleh perhatian.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung menurut adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan
atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.58
Tujuan dari pemasaran langsung adalah sebagai berikut:59
1. Menunjukkan target yang jelas.
58Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
Erlangga), jilid.2, 2004
Melalui daftar alamat yang terpilih dan informasi yang termuat di dalam
data base, perusahaan dapat mengkomunikasikannya pada konsumen
yang potensial.
2. Personalisasi.
Untuk konsumen individual dapat disebut nama dan alamatnya,
sedangkan pembeli institusional dapat dihubungi dengan menyebutkan
nama dan jabatannya.
3. Ungkapan yang mendorong tindakan segera.
Ungkapan dalam pemasaran langsung memerlukan tindakan tertentu yang
jelas dan segera, dengan meminta konsumen untuk melakukan tindakan
dengan segera.
4. Strategi yang tidak terlihat.
Pada dasarnya, strategi dan taktik dalam pemasaran langsung tidak
transparan bagi publik, karena menggunakan media langsung antara
perusahaan dengan pembeli.
5. Keterukuran.
Dalam pemasaran langsung dapat ditujukan usaha mana yang berhasil dan
usaha mana yang gagal. Dengan demikian, penyusunan program
pemasaran pada periode berikutnya lebih terarah.
Berdasarkan penjelasan tujuan diatas, pemasaran langsung dilaksanakan
secara langsung kepada konsumen yang dianggap memiliki potensial
yang tinggi. Kegiatan pemasaran langsung ini juga dilaksanakan dengan
keterukuran agar jelas usaha mana yang berhasil dan mana usaha yang
gagal.
6. Pemasaran Interaktif
Salah satu yang termasuk ke dalam bauran promosi, yaitu pemasaran
interaktif dimana dalam pemasaran interaktif ini seorang konsumen dapat
berintraksi secara langsung dengan produsen ataupun tenaga pemasar melalui
tetepon ataupun via internet.
pemasaran interaktif adalah pemasar langsung menyertakan nomor
telepon dan alamat internet mereka, dan menawarkan untuk mencetak kupon
dari situs internet tersebut. Penerima dapat menghubungi perusahaan tersebut
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Perusahaan tersebut
menggunakan interaksi sebagai peluang untuk mengangkat penjualan,
melakukan penjualan silang, dan mempererat hubungan.60
D. Aspek-aspek Motivasi Menabung
Pada dasarnya motivasi merupakan suatu pengertian yang meliputi semua
pergerakan, alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia
berbuat sesuatu semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif.
Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga penggerak
60Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
lainnya, yang berasal dari dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif itu
memberikan tujuan dan arah tingkah laku seseorang. Pola tingkah laku dapat
diperoleh melalui pengalaman langsung atau melalui pengamatan terhadap
respon orang lain.61
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian motif seperti pengertian
menurut Wood Worth yang di kutip oleh Alex Sobur mengartikan motif sebagai
suatu set yang dapat atu mudah menyebabkan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat sesuatu) dan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.62
Menurut keynes yang dikutip dari bukunya Furnham, A&M. argley yang
berjudul The Psychology of money, mengatakan bahwa ada beberapa motif
mengapa orang menabung, motif tersebut adalah:63
- Precaution (tindakan pencegahan) untuk menjaga segala kemungkinanburuk yang dapat terjadi.
- Forsight (tunjangan masa depan) untuk kesiapan terhadap meningkatkan kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi dimasa depan.
- Calculation (perhitungan untuk menikmati bunga dan penambahan karena tingkat konsumsi yang yang lebih tinggi pada masa yang akan datang,
dimungkinkan dengan konsumsi yang kecil pada masa kini).
61
Gerangan, Psikologi Sosial, (Bandung: Retrika Aditama), h. 151&152
62
Alex, S., Psikologi umum dalam Lintas Sejarah, (Bandung: CV. Pustaka Setia 2003), h.267
63
- Inprovement (kemajuan) untuk menikmati konsumsi yang lebih tinggi,
karena seseorang memiliki keinginan untuk terus meningkatkan taraf
hidupnya.
- Independence (kebebasan) memiliki kemampuan segala hal.
- Enterprice (kegiatan memulai usaha).mengamankan kas yang di gunakan untuk usaha bisnis.
- Avarice (keserakahan) memenuhi ambisi keuntungan.64
Dalam kamus bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang.65
Menurut Prasadjaningsih mengutip pendapat Olander dan Seipel mengungkapkan
bahwa menabung membutuhkan perencanaan kognitif dan usaha menstrukturkan
aktivitas dalam jangka waktu tertentu secara terarah, menurut kepuasan segera,
dan menunda keuntungan demi masa depan.66
Prasadjaningsih mengutip pendapat dari Weneryd dalam livingstone dan Lunt
menyatakan bahwa menabung dalam arti psikologis diartikan dengan sifat hemat,
dapat mengontrol diri dan sabar.67
64Muham Shabiri Majdi, Islam Gerakan Umat Menabung
65Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:Jakarta , 1999), h. 881
66Prasadjaningsih Oetami, Pengaruh Gaya Hidup, Nilai, Kepribadian, Sikap Terhadap
Pilihan Prilaku Berhutang. (Program Pascasarjana Bidang Study Psikologi. Universitas Indonesi, 1998)
67Prasadjaningsih Oetami, Pengaruh Gaya Hidup, Nilai, Kepribadian, Sikap Terhadap
Prilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam
hal mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat
positif yang apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang
lebih baik. Sadono Sukirno mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk
tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia
pensiun, untuk mencegah pengeluaran biaya-biaya yang tak terduga harus
dikeluarkan di kemudian hari.68
Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai motif menabung
dapat disimpulkan bahwa motif menabung adalah suatu dorongan kebutuhan
dalam diri, yang menggiatkan atau menggerakkan individu untuk menyimpan
sebagian pendapat yang ditunjukan untuk kepentingannya dalam mencapai tujuan
dimasa yang akan datang.
E. Review Studi Terdahulu
Menurut penelitian terdahulu yang membahas tentang masalah faktor-faktor,
tetapi dengan masalah dan judul yang berbeda. Oleh karena itu, dengan melihat
review studi terdahulu, peneliti berkesimpulan bahwa skripsi yang akan dibahas
berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada. Seperti di ringkas berikit ini:
1. Pada tahun 2007 ditulis skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor Penyebab
Keberhasilan dan Kegagalan BMT. Oleh Indriyati.
2. Pada tahun 2007 ditulis skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Oleh Fathin Fikriyanti.
Dengan melihat study review terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa
skripsi yang akan dibahas berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada dan
belum ada yang membahas tentang tabungan kurban itu sendri. Peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti
terlibat langsung dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah calon
nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah. Penelitian ini dilakukan
untuk mengalanisis seberapa besar pengaruh strategi promosi terhadap produk
tabungan kurban di Bank Syariah Mandiri.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada populasi nasabah pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 100 responden. Metode pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, artinya peneliti
tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel.69
a. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), berupa persepsi (opini,
sikap, dan pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil observasi suatu
69Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian: memberikan bekal teoritis pada
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang penulis
gunakan yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan langsung kepada responden, yaitu para nasabah pada Bank
Syariah Mandiri. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau
gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang berisi
pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi
pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel strategi
pemasaran (periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan),
dan peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban.
Kategori dari penilaian skala likert :
Diberi skor 5 Sangat Setuju = SS
Diberi skor 4 Setuju = S
Diberi skor 3 Kurang Setuju = R
Diberi skor 2 Tidak Setuju = TS
Diberi skor 1 Sangat Tidak Setuju = STS
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of
2. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada nasabah Bank Syariah
Mandiri berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek
penelitian.
b. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang penulis
pakai yaitu :
1. Riset kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan,
membaca buku, literature, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari
internet.
2. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga (instansi) terkait, yang
berhubungan dengan penelitian
C. Metode Analisis 1. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di
ini.70 Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat
jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu
tentukan hipotesisi H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total
skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan
total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji
dengan membandingkan rhitung (tabel corrected item-total correlation) dengan
rtabel (tabel Product Moment dengan signifikan 0.05) untuk degree of freedom
(df) = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel.71
2. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji
berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0.60 maka data tersebut
mempunyai keandalan yang tinggi.72
70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP,
Semarang, 2005, h. 45
71Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP,
Semarang, 2005, h. 45
72
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP,
3. Uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji
ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan
tingkat signifikansi 0.05, jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap dependen (koefisien regresi
tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien
regresi signifikan).73
4. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen.
Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.
Untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi
sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar dari 0.05 maka model regresi
tidak dapat digunakan untuk mempresiksi variabel dependen atau dengan kata
73
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Kompurindo,
lain variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari 0.05 maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau
dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.74
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan
hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear ini juga
dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time
series).
Berdasarkan hubungan antara variabel periklanan (X1), promosi
penjualan (X2), penjualan perseorangan (X3), dan peningkatan jumlah
nasabah tabungan kurban (Y), maka akan digunakan modle analisa regresi
linear sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε
Keterangan :
Konstanta = a
Koefisien regresi periklanan = b1
Koefisien regresi promosi penjualan = b2
Koefisien regresi penjualan perseorangan = b3
Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban = Y
Periklanan = X1
Promosi penjualan = X2
Penjualan perseorangan = X3
Standar error = ε
74
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP,
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Penyebaran sebanyak 100 kuesioner dilakukan mulai tanggal 01 Maret
2010 dan pengumpulan sampai tanggal 10 Maret 2010 sebanyak 100 buah
kuesioner yang kembali dan dapat diolah seluruhnya. Hal ini dapat
[image:61.612.113.526.106.515.2]ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel. 4.1
Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Penyebaran Kuesioner 100
Kuesioner yang terkumpul 100
Kuesioner yang bisa diolah 100
Tingkat pengembalian (Response rate) 100%
Sumber: data diolah 2010
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 100 kuesioner yang disebarkan
yang dapat terkumpul sebanyak 100 buah kuesioner dan semuanya dapat
diolah sebagai data penelitian. Tingkat pengembalian yang diperoleh adalah
sebesar 100% dari total kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian
kuesioner yang cukup tinggi karena peneliti mendatangi langsung Bank
Syariah Mandiri dan instansi-instansi pemerintahan maupun instansi
pendidikan yang terdapat di Sekitar Area Pondok Indah dalam melakukan
Grafik 3.1
Deskripsi Responden berdasarkan Usia
Sumber : data diolah 2010
Dari grafik di atas diketahui bahwa responden di lingkungan Bank
Syariah Mandiri yang berusia 20-29 tahun ada sebanyak 68 responden, 13
responden berusia 40-49 tahun, 12 responden berusia 30-39 tahun, 5
responden berusia 50-59 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 2 responden
[image:62.612.112.529.91.660.2]berusia 60 tahun ke atas.
Grafik 3.2
Deskripsi Responden berdasarkan Pekerjaan
Dari grafik di atas diketahui bahwa 53 responden memiliki pekerjaan
sebagai wiraswasta, sebanyak 26 responden memiliki pekerjaan sebagai
pegawai swasta, sebanyak 13 responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai
negeri, sebanyak 6 responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,
sedangkan sebanyak 2 responden memiliki pekerjaan lainnya (pensiunan dan
[image:63.612.114.514.228.509.2]lain-lain).
Grafik 3.3
Deskripsi Responden berdasarkan Penghasilan total rata-rata sebulan
Sumber : data diolah 2010
Dari grafik di atas diketahui bahwa 43 responden memiliki penghasilan
total rata-rata sebulan sebesar Rp.1.500.000, sebanyak 32 responden memiliki
pwnghasilan total rata-rata sebulan sebesar Rp.500.000-Rp.1.000.000,
sebanyak 23 responden memiliki penghasilan total rata-rata sebulan sebesar
Lebih dari Rp.2.000.000, sedangkan sebanyak 2 responden memiliki
B. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan menginterprestasikan
hasil uji validitas dan reliabilitas serta distribusi frekuensi pernyataan kuesioner
dan juga analisis deskriptif. Dengan cara data skor pernyataan untuk setiap
variabel sehingga menghasilkan Correlation Matrix dan Reliability Coefficients.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel. Pada
penelitian ini jumlah sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100-2
dengan df = 98 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.165. Hasil pengujian
validitas untuk per