• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan konsep distributed component object model pada aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan konsep distributed component object model pada aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

MOCHAMMAD IKHSAN RAHADIAN 100091020194

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNC>LOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY

ARIF HIDAY A TULLAfl

(2)

OLEH

MOCHAMMAD IKHSAN RAHADIAN

100091020194

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAI(ULTAS SAINS DAN TEKNCILOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY A TULLAIJ[

(3)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

OLEH

MOCHAMMAD IKHSAN RAHADIAN 100091020194

Menyetujui,

H・ュャセa@

セQセGッ「@

aセR[。ョL@

M.Kom

Pembimbing II

コセセュ@

Mengetahui,

n Teknik Informatika

,,---セ@

セ@

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama : Mochammad lkhsan Rahadian

NIM : I 00091020194

Program Studi : Teknik lnformatika

Judul Skripsi : PENERAPAN KONSEP DISTRIBUTED COMPONENT OBJECT MODEL PADA APLIKASI UJIAN MASUK FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN JAKARTA

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar saqana

komputer pada 3urusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakaiia, Maret 2006

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

· Dekan,

:; ZZセセ@

\

(:>.:'.. \ \ G\\N[[Zセ[[L[j@ ,, ·,,'. >

<;Q':J)M

S

:? ..

,a!1s ah Ja a Putra M.Sis

g-NIJI,::l?.03f7

956 セ@

Pembimbing II

RITセ@

Zulfiandri, S.Kom

ar.urusan,

,..---{/

ッセM]Mセ@

(5)

dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada hari Senin, 13 Maret 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa1jana Strata Satu (SI) Jurusan Teknik Jntormatika

Tim Penguji Penguji I

Rizal Bahaweres, M.Kom

Teknologi

Jakarta, Maret 2006

Penguji Ill

AセセセZj@

(6)

BENAR HASIL KARY A SENDIRI YANG BELUM PERNA!-! DIAJUKAN SEBAGAI SKR!PS! ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2006

(7)

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.A/hamdu/illah. .. Alhamdulillah. ..

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya shalawat serta salam penulis sampaikan kepada tauladan kita Rasulullah SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menjadi zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa bimbingan serta dukungan yang penuh ketulusan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mgm mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Keclua orang tuaku tercinta bapak R. Saifuclclin S, SIP clan ibu Chuclriyah, orang tua yang amat menyayangi ananclamu ini yang telah banyak mengantarkan dalam pe1juangan hidup ini, kini engkau bisa saksikan anakmu telah menyelesaikan skripsi ini, terima kasih wahai pencliclik apa arti hiclup ini, sekali lagi nancla ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

2. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dehm Fakultas Sains clan Teknologi.

(8)

Teknik Informatika.

5. !bu Dra. Madinatul Musyarofah, Bapak Gunadi, !bu Fitroh dan Bapak Rifo. yang telah memberikan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Rusdiana. S.Kom yang telah banyak menyumbangkan ilmunya serta memberikan bimbingan dan saran sampai terselesaikannya skripsi ini.

7. Kakak-kakakku dan adikku tersayang serta keluarga semua atas dukungan dan motivasi tiada henti-hentinya selama ini.

8. Keluarga besar Fakultas Sains dan Teknologi alas ke1ja samanya selama ini yang telah banyak memberikan inspirasi dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Fahrurrozzy, Edwin, Dadan, Alhadi, Fahri, Dedi, Husni!, Iman, Sukarna, Rina. Mila, atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

I 0. Dan teman- teman Telrnik Jnformatika '00 yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu atas persahabatan dan dukungannya selama ini.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semuanya clan penulis berharap acla pengembangan selanjutnya untuk skripsi ini.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wh.

Jakarta. Maret 2006

(9)

Teknologi UIN Jakarta. Di bawah bimbingan Amir Dahlan M.Kom dan

Zulfiandri S.Kom.

Perkembangan teknologi perangkat lunak di era digital menuntut para developer tetap eksis dengan menampilkan inovasi-inovasi yang rnendukung kebutuhan bisnis di segala aspek, khususnya pada aplikasi yang mendukung sistern terdistribusi. Saat ini banyak telmologi yang dapat digunakan untuk membantu pengembangan sistem terdistribusi. Namun tak kalah pentingnya adalah bahwa sistem terdistribusi harus didukung oleh sistem jaringan yang memadai. Peran pengetahuan akan jaringan komputer dalam membangun sistem terdistribusi ini adalah menganalisa, merancang, dan membangun suatu infrastruktur jaringan agar semua komputer yang . terhubung dapat sating berkomunikasi dan berbagi resource.

Banyaknya interaksi objek antar komputer membuat trafik jaringan LAN sernakin padat sehingga komunikasi data pada jaringan tersebut akan lambat. Dengan adanya Distributed Component Object Model (DCOM), komunikasi antar objek pada client menjadi semakin mudah dan dapat clidistribusikan secara dinamis. DCOM mempunyai lokasi yang independen artinya tidak mengarah kc suatu source code tertentu dan menyembunyikan lokasi suatu komponen sehingga di sisi aplikasi tinggal langsung memanggil method yang ada di komponen DCOM. Penerapan DCOM pada aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta membuat semua komponen didistribusikan dalam satu protokol DCOM dan dalam proses yang sama. Ketika suatu aplikasi ujian ini rnengakses komponen melalui DCOM maka DCOM akan melakukan proses validasi komponen yang tujuannya untuk mengecek apakah komponen yang di panggil ini ada di dalam DCOM.

(10)

Hal am an

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii

J-lalaman Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstraksi ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 4

l. 7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep COM (Common Object Model) ... 8

2.1.1 Arsitektur COM ... 9

2.1.2 Perbedaan COM DLL dan COM EXE ... I 0 2.2 Sistem Terdistribusi ... 11

2.3 Konsep DCOM ... 13

2.3. l Sejarah DCOM ... 13

2.3.2 Arsitektur DCOM ... 19

2.3.3 Lokasi Independent ... 20

2.3 .4 Remoting melalui DCOM ... 22

2.3 .5 Cara ke1ja sistem remoting ... 22

2.4 Seputar Konsep OOP (Objek Oriented Programming) ... 24

2.4.1 Object ... 25

2.4.2 Composition dan Reuse ... 26

2.4.3 Class ... 26

2.4.4 Inheritance ... 26

2.4.5 Encapsulation ... 27

(11)

3 .1 Stu di Pustaka ... 3 5 3 .2 ldentifikasi Sistem ... 3 5 3 .3 Analisis ... 3 6 3 .4 Perancangan ... 3 6 3 .5 Implementasi ... 3 7

3.6 Pengt\jian ... 37

BAB IV PENGEMBANGAN APLIKASI DENGAN DCOM 4. I Identifikasi Sistem ... 3 8 4. I .1 ldentifikasi Masalah ... 3 8 4.1.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem ... 40

4 .2 Analisis ... 40

4.2. I Konsep DCOM pada aplikasi ujian masuk FST UIN Syahid Jakarta ... 41

4.2.2 Analisis kebutuhan dengan SRS (System Requiremenr Spesification) berdasarkan Use Case ... 43

4.2.2.1 Mengidentifikasi Actor ... 44

4.2.2.2 Mengidentifikasi Use Case ... 45

4.2.2.3 Spesifikasi Use Case ... 46

4.2.2.4 Diagram Use Case ... 46

4.2.2.5 Diagram Sekuen ... 4 7 4.2.2.6 Mengidentifikasi Diagram Class ... 49

4.3 Perancangan ... 50

4 .3. I Perancangan Si stem ... 5 I 4.3. I. I Diagram Komponen ... 5 I 4.3. l .2 Diagram Deployment.. ... 52

4. 3 .2 Perancangan Objek ... 53

4.3.2. l Diagram Sekuen Peringkat Perancangan ... 54

4.3.2.2 Diagram Class Peringkat Perancangan ... 55

4 .3 .2.3 Perancangan Antarmuka ... 56

4.3 .2.4 Perancangan Basisdata ... 57

4 .4 lmplementasi ... 5 9 4.4. I Penulisan Kode Program ... 59

4.4.2 Pengujian ... 59

4.4 .3 Konfigurasi DCOM Server ... 60

4.4.4 Konfigurasi DCOM Client ... 60

(12)

DAFT AR PUSTAKA ... 64

(13)
[image:13.595.64.448.131.494.2]
(14)
[image:14.595.20.432.151.694.2]

Halaman

Gambar 2.1 Layer TCP/IP ... 14

Gambar 2.2 Komponen COM dalam proses yang sama ... 19

Gambar 2.3 Komponen COM dalam proses yang berbeda ... 20

Gambar 2.4 Komponen COM pada komputer yang lain ... 20

Gambar 2.5 Validasi komponen pada DCOM ... 22

Gambar 2.6 Arsitektur sederhana remoting melalui DCOM ... 23

Gambar 2.7 Pewarisan ... 27

Gambar 2.8 Bagian-bagian dari IDE Delphi ... 30

Gambar 2.9 Speed Bar pada IDE Delphi ... 31

Gambar 2.10 Componen Palette ... 31

Gambar 2.11 Code Editer Pada IDE Delphi ... 32

Gambar 2.12 Object Inspector pada IDE Delphi ... 33

Gambar 2.13 Tampilan Dasar Microsoft Access ... 34

Gambar 3.1 Metodologi Berorientasi Objek ... 37

Gambar 4.1 Arsitektur Multi-Tier-Client-Server-Three-Tier ... 39

Garnbar 4.2 Arsitektur Remoting DCOM Ujian Masuk FST UIN Syahid Jakarta ... 41

Garnbar 4.3 Diagram Use Case pacla Ujian Masuk FST UIN Syahicl Jakarta ... 46

Gambar 4.4 Diagram Class pada Ujian Masuk FST UIN Syahid Jakarta ... 50

Gambar 4.5 Diagram Komponen pacla Ujian Masuk FST U IN S ya hid Jakarta ... 5 2 Gambar 4.6 Diagram Deployment pacla Ujian Masuk FST UIN Syahid Jakarta ... 53

(15)

Halaman

LAMPIRAN A. SPESIFIKASI USE CASE ... 66

1. Use case Login Peserta Ujian ... 66

2. Use case Meminta Soal Ujian ... 67

3. Use case Mendapatkan Nilai Ujian ... 67

4. Use case Mencatat Data Peserta Ujian ... 68

5. Use case Mencatat Soal-soal Ujian ... 68

6. Use case Mencatat Kunci Jawaban Soal Ujian ... 69

7. Use case Mencatat Proporsi Nilai Uj ian ... 69

8. Use case Mencetak Nilai Ujian ... 70

LAMPIRAN B. DIAGRAM SEKUEN ... 71

1. Diagram Sekuen Login Peserta Ujian ... 71

2. Diagram Sekuen Meminta Soal Ujian ... 72

3. Diagram Sekuen Mendapatkan Nilai Ujian ... 73

4. Diagram Sekuen Mencatat Data Peserta Ujian ... 74

5. Diagram Sekuen Mencatat Soal-soal Ujian ... 75

6. Diagram Sekuen Mencatat Kunci Jawaban Soal Ujian ... 76

7. Diagram Sekuen Mencatat Proporsi Nilai Ujian ... 77

(16)

2. Rancangan Form Daftar Peserta ... 79

3. Rancangan Form Soal dan Jawaban ... 80

4. Rancangan Form Login Pese11a ... 8l 5. Rancangan Form Soal-soal Ujian ... 81

LAMPIRAN D. STRIJKTUR DATA ... 82

l. Struktur Tabel Jenis Soal ... 82

2. Struktur Tabel Kunci Jawaban ... 82

3. Struktur Tabel Peserta ... 82

4. Struktur Tabel Pilihan Jawaban ... 83

5. Struktur Tabel So al ... 83

6. Struktur Tabel Proporsi Nilai ... 83

7. Struktur Tabet Daftar Nilai ... 84

LAMPIRAN E. SOURCE CODE ... 85

LAMPIRAN F. KONFIGURASI DCOM ... 113

1. DCO M Server ... 113

2. DCOM Client.. ... 117

(17)

l.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi perangkat lunak di era digital menuntut para developer tetap eksis dengan menampilkan movasi-inovasi yang mendukung kebutuhan bisnis di segala aspek. khususnya pada aplikasi yang mendukung sistem terdistribusi. Saal ini banyak teknologi yang dapat digunakan untuk membantu pengembangan sistem terdistribusi. Satu ha! yang perlu dipahami adalah bahwa sistem terdistribusi harus didukung oleh sistem jaringan yang memadai. Sehingga peran pengetahuan akan jaringan komputer dalam membangun sistem terdistribusi ini adalah menganalisa, merancang, dan membangun suatu infrastruktur jari.ngan dengan tujuan utama agar semua komputer yang terhubung dapat saling berkomunikasi dan berbagi resource.

(18)

menangam bertambahnya permintaan tanpa mengorbankan kine1ja (performance) atau kehandalan (reliability).

Pengelolaan sumber daya yang penting dalam proses komunikasi objek. seperti pemrograrnan dengan konsep Distributed Component Object Model (DCOM). merupakan pengembangan dari konse:p COM yang banyak clikenal para vendor perangkat lunak clalam hal penanganan kompleksitas rnasalah komunikasi objek tersebut. Konsep DCOM ini merupakan suatu model objek kornponen terclistribusi yang penggunaannya diterapkan pada sistern Client-Server. Konsep ini memudahkan client terhubung dengan komponen-komponen serta komponen tersebut terhubm1g satu sama lainnya. Kornponen yang sama dapat didistribusikan secara dinarnis, tanpa rnenge1jakan kembali atau juga me-recompilation. Semua itu dimungkinkan untuk memperbaharui pencatatan (registry). sistem file atau basis data dimana lokasi setiap komponen tersebut beracla.

Dengan kemampuan tersebut, penulis akan rnenerapkan konsep DCOM pada pembuatan aplikasi ujian masuk Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif I-lidayatullah Jakarta.

1.2 Perumusan Masalah

(19)

1. Dalam sistem DCOM, hal yang paling utama adalah membuat COM dapat berkomunikasi diantara objek pada komputer yang berbeda. sehingga permasalahan yang timbul adalah bagaimana DCOM memudahkan para pengguna untuk mendistribusikan komponen pada jaringan LAN?.

2. Bagaimana menerapkan DCOM pada aplikasi UJian masuk Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?.

3. Bagaimana melakukan proses komunikasi antar objek tersebut agar berj al an optimal ? .

1.3 R11ang lingkup Masalah

Berdasarkan masalah di atas maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada:

1. Model yang diterapkan dalam penerapan konsep DCOM pada komunikasi objek ini adalah dengan pendekatan berorientasi objek. 2. Komponen yang dibuat akan didistribusikan pada jaringan lokal saja. 3. Menerapkan konsep DCOM pada suatu aplikasi dimana objek yang akan

didistribusikan hanya satu contoh objek komponen saja.

(20)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan urman latar belakang masalah di alas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah menghasilkan data atau informasi berkenaan dengan penerapan konsep DCOM pada suatu jaringan lokal atau LAN clan menguraikan beberapa masalah yang clihaclapi. Tujuan dari penelitian ini juga diharapkan clapat merancang prototipe dari proses penelitian tersebut

1.5 Manfaat Penelitian

Aclapun manfaat clari penulisan skripsi ini, adalah:

l. Mengetahui penerapan konsep DCOM pacla komunikasi objek.

2. Dapat clijaclikan bahan referensi clalam mengembangkan penelitian yang berhubungan clengan komunikasi objek lebih lanjut.

3. Dapat clijaclikan sebagai pembelajaran untuk mernbanclingkan clengan konsep atau metode yang lain dalam mengembangkan suatu sistem.

l.6 Metode Penelitian

(21)

l . Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari bukn-buku yang berhubungan dengan penelitian. Dan hasil yang akan dicapai ialah mengetahui pokok-pokok bahasan mengenai perkembangan teknologi yang akan dikembangkan pada perancangan sistem aplikasi.

2. ldentifikasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengkajian dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Serta mendapatkan gambaran tentang arsitektur sistem berupa penerapan arsitektur multi-tier client-server pada aplikasi ujian masuk dan spesifikasi kebutuhan sistem seperti software dan hardware yang dibutuhkan sistem.

3. Metode Pengembangan Sistem

Metodologi yang digunakan dalam mengembangkan sistem adalah berorientasi objek, yang terdiri dari :

a) Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisa dan pendataan terhadap sistem yang sedang berjalan. Serta menganalisa konsep DCOM pada aplikasi uj ian masuk dan menganalisa kebutuhan berdasarkan use case pad a sistem.

b) Perancangan sistem

(22)

mengkompilasi dan menganalisa penyebaran komponen-komponen suatu aplikasi agar mencapai tujuan ke1ja sistem yang optimum. c) Perancangan objek

Pada tahap ini, menentukan definisi lengkap dari kelas-kelas dan asosiasi-asosiasi yang digunakan pada tahap implementasi. Hasil yang akan dihasilkan ialah perancangan clengan diagram sekuen peringkat perancangan untuk menggambarkan prioritas yang akan clilakukan pembuatan sistem.

cl) lmplementasi

Tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan objek-objek yang telah selesai dirancang ke dalam kode bahasa pemrograman. 1-lasil pada tahap ini menghasilkan program atau aplikasi ujian rnasuk FST UIN Jakarta.

e) Pengujian

Pacla tahap ini, clilakukan up coba terhadap sistern yang telah .

.

clirancang clan clibuat. Hasil yang akan dicapai ialah bahwa penerapan konsep DCOM pacla aplikasi ujian rnasuk FST UIN Jakarta memudahkan komunikasi antar objek dalam jaringan LAN.

1. 7 Sistematika Penulisan

(23)

BABI

BAB II

BAB III

BABIV

BABV

PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis mengemukakan serta membahas teori-teori antara lain tentang konsep Component Object Model (COM), sistem terdistribusi, konsep Distributed Component ONect Model (DCOM), Pemrograman Berorientasi Objek (OOP), Bahasa Pemrograman Delphi 7.0 dan Microsoft Access.

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan beberapa metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian.

PENGEMBANGAN SISTEM DCOM

Pada bab ini dijelaskan tentang kerangka pemikiran sistem yang dikembangkan, meliputi tahapan: identifikasi sistem terdiri dari : identifikasi masalah dan identifikasi kebutuhan sistem, analisa, desain sistem, desain objek, implementasi clan pengujian.

PENUTUP

(24)

2.1. Konsep COM (Component Object JYfode/)

Menurut Agus Kurniawan (2003:85), COM (Component Object Model) merupakan spesifikasi untuk menulis software yang dapat digunakan kembali (reusable). COM juga merupakan model yang didasarkan pada binary reuse. artinya bahwa komponen ini tidak bergantung pada bahasa pemrograman untuk membuatnya. Di samping itu COM sendiri memakai sistem object-oriented. Berikut ini beberapa definisi COM dari beberapa literatur :

1. COM adalah spesifikasi

COM menggambarkan suatu standar yang memungkinkan kita melakukan interoperable COM. Standar inilah yang harus diikuti dalam membuat COM. ' COM adalah sekumpulan service

COM juga dibuat untuk service terutama COM library yang merupakan bagian dari operating sistem pada platform Win32. Ada juga yang berfungsi sebagai package yang terpisah dari opera.ting sistern sehingga COM bisa dibilang sebagai kumpulan service.

3. COM adalah modular programming

(25)

4. COM adalah object-oriented model

Komponen COM adalah true object yang mempunyai identity, state, clan

behavior. Di samping itu COM juga dapat melakukan polymmphism

sehingga COM menerapkan sistem object-oriented dalam mekanisme

pembuatannya.

5. COM mudah dalam penanganannya dan upgrade pada aplikasi

Komponen COM mudah dibuat dan dapat dihubungkan dengan komponen

lain secara dinamis. Komponen COM juga menerapkan sistem lokasi

sehingga COM tidak perlu di compile ulang, cukup meletakkannya ke

tempat awalnya.

6. COM clapat didistribusi

COM mempunyai kemampuan untuk di distribusikan baik di lokal

komputer maupun di luar komputer lainnya. Teknologi ini disebut dengan

DCOM (Distributed Component Object Model).

7. COM dapat dibuat dengan ban yak bahasa pemrograman

COM adalah binwy standard sehingga COM dapat dibuat oleh banyak

bahasa pemrograman seperti C/C++, Java, Jscript, Delphi, Visual Basic.

VBScript, Power Builder dan lain-lain.

2.1.1. Arsitektur COM

Ada dua macam COM yaitu:

1. COM DLL

(26)

dapat memproteksi proses penulisan yang dilakukan oleh DLL server sehingga hal ini terkadang membuat aplikasi menjadi crash.

2. COM EXE

Sistem operasi Windows akan mengizinkan COM EXE server untuk memproteksi dirinya sendiii sehingga disediakan alokasi memori di lokasi tertentu. Proses yang te1:jadi di COM EXE adalah out-process. Hal inilah yang menyebabkan performance-nya lebih rendah dibandingkan dengan COM DLL karena ada proses antara EXE server dan aplikasi client.

2.1.2. Perbedaan COM DLL dan COM EXE

Untuk dapat melihat perbedaan antara COM DLL dan COM EXE. Agus Kurniawan (2003:92) memberikan gambaran property dari masing-masing item ini, diantaranya:

I. COM DLL

a. COM DLL tidak dapat melakukan inisialisasi untuk dirinya sendiri. Yang melakukannya ada disisi client.

b. Tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur lifetime dari objek yang clibuat oleh client.

c. Sangat efisien ketika kita menggunakan interface di sisi Server.

(27)

e. DLL server be1jalan pada konteks security client. lni artinya bahwa komponen DLL server mempunyai security dan identitas yang sama dengan aplikasi c/ienl.

2. COA1EXE

a. COM EXE be1jalan dan melakukan inisialisasi diri sendiri. b. Dapat mengontrol lifelime dirinya sendiri.

c. EXE server menghasilkan class object ketika proses.

2.2. Sistcm Terdistribusi

Mary Kirtland (dikutip dalam bukunya "'Designing Component Based Applications, 1998) di akhir tahun 1990-an, aplikasi terdistribusi digunakan oleh sejumlah besar orang di seluruh dunia yang menghubungkan banyak Server data dan aplikasi. Karakteristik ini menciptakan kebutuhan aplikasi yang sempurna dari arsitektur aplikasi tradisional. Yang perlu kita sadari saat ini adalah perkembangan dalam industri perangkat lunak yang semakin hari semakin menuju pada aplikasi yang mendukung sistem terdistribusi.

(28)

Saal ini sudah banyak teknologi yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembangunan suatu sistem yang terdistribusi. Yang perlu dipahami adalah sistem terdistribusi tanpa didukung suatu sistem jaringan tidak akan berfungsi. Banyak hal yang perlu diketahui di sini, antara lain konsep OSI dari ISO adalah mutlak, pengetahuan akan protokol yang akan digunakan dan pengetahuan dari infrastruktur jaringan yang ada. Salah satu pertimbangan utama yang sangat mendukung dalarn pengembangan suatu sistem terdistribusi adalah protokol yang bersifat open sistem. Saat ini protokol yang rnendukung sifat tersebut adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Setelah infrastruktur Janngan telah selesai, lalu apakah itu sudah membentuk suatu sistem terdistribusi? Sudah! Tapi tidak memiliki suatu fungsi yang dapat digunakan secara maksimal.

(29)

2.3. Konsep DCOM

Pada sub bab konsep DCOM ini terdiri dari beberapa pembahasan yaitu sejarah DCOM, arsitektur DCOM, lokasi independen, remoting melalui DCOM dan cara ke1ja sistem remoting.

2.3.1. Sejarah DCOM

Dikutip dari Solutions for the Enterprise; March 20, 1998, MET A Consulting Group. dimulai pada tahun 1990 dengan Objek Linking Embedding (OLE). OLE telah diperluas menjadi OLE2 dengan mengenalkan Microsft Component Object Model/Model Objek Komponen (COM) untuk menyediakan komunikasi diantara aplikasi dan penyimpanan dokumen pada aplikasi Microsoft.

DCOM adalah pengembangan dari Componen Object 1\!fodel (COM) yang membantu untuk berkomunikasi diantara objek pada komputer yang berbeda, seperti pad a LAN, WAN dan Internet

Menurut Agus Kurniawan (2003: 195), DCOM (Distributed Component Object Model) merupakan suatu teknologi cara melakukan distribusi COM. Tujuan utama DCOM adalah agar komponen yang telah dibuat clan didaftar (register) di suatu komputer dapat diakses oleh banyak komputer lain.

(30)

1. TCP/IP

TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melakukan

fongsi-fongsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP

terdiri atas sekumpulan protocol yang masing-masing bertanggung jawab

atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Protokol TCP/IP dapat

diterapkan dengan mudah disetiap jenis komputer dan interface jaringan.

karena sebagian besar isi kumpulan protocol ini tidak spesifik terhadap

satu komputer atau peralatan jaringan tertentu.

Sekumpulm1 protocol TCP/IP ini dimodulkan dengan empat layer

TCP /IP, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini

Application Layer (SMTP, FTP, HTTP.dll)

Transport Layer

(TCP,UDP)

TCP/IP

Stack

Internet Layer

(IP, ICMP, ARP)

Network Interface Layer (Ethernet, X.25, SLIP,PPP)

DD

[image:30.595.76.437.152.681.2]

.laringan Fisik

(31)

TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protocol yang bertingkat. Keempat lapis/layer tersebut adalah:

I. Network Interfi1ce Layer

Network Interface Layer merupakan layer yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optic, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini hams mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

2. Internet Layer

Internet Layer merupakan protokol yang bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.

3. Tramport Layer

Transport Layer, berisi protocol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

-/.. Applicarion Layer

Merupakan layer teratas, pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP.

2. UDP

(32)

connectionless. Dalam UDP tidak ada sequencing (pengurntan kembali) paket yang datang, acknowledgement terhadap paket yang datang, atau retransmisi jika paket mengalami maslah di tengah jalan. Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port number. Sebagaimana digunakan pacla TCP, UDP menggunakan port number ini membedakan pengiriman datagram ke beberapa aplikasi berbeda yang terletak pada komputer yang sama.

Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodic melakukan aktivitas tertentu (misalnya query routing table pada jaringan lokal),serta hilangnya satu data akan dapat di atasi pacla query periode berikutnya clan melakukan pengiriman data ke jaringan lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram akan mengurangi resiko kerusakan data.

Bersifat broadcasting atau multicasting. Pengiriman datagram ke banyak client sekaligus akan efisien jika prosesnya rnenggunakan rnetode connectionless.

Tabel 2. 1 Format datagram UDP

Source Po1i Destination Po1t

Datagram Length Cheksum

Application Data

(33)

3. HTTP

Hypertext Transfer Protocol digunakan untuk layanan WWW di jaringan TCP/IP. Spesifikasi protocol ini didefinisikan oleh Tim

Berners-Lee dalam RFC 1945 dan digunakan di Internet sejak tahun 1990. pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana protocol HTTP bekerja, dimulai dari model hubungan HTTP, format pesan, dan cache di protocol HTTP.

RFC 1945 yang mendefinisikan protocol HTTP versi l .O ternyata dianggap masih memiliki kekurangan dan kemudian IETF menspesifikasikan protocol HTTP versi baru, yaitu 1.1 dalam status proposed standard dan telah diimplementasikan dalam browser-browser versi 4. Perbaikan atas HTTP 1.0 antara lain adalah koneksi persistent dan pipelined serta model cache yang lebih baik.

(34)

4. RPC

Suatu fasilitas panggilan prosedur jarak jauh (remole) mengijinkan

suatu prosedur tingkatan bahasa oleh klien untuk diubah menjadi suatu

tingkatan bahasa di Server itu. Di ( dalam) suatu panggilan prosedur j arak

jauh (remote), suatu proses lokal memohon suatu proses jarak jauh

(remote). RPCs mempunyai keuntungan yang utama bagi seorang

programmer yaitu mengeluarkan suatu panggilan secara remote ke suatu

pemanggilan lokal. Perangkat lunak RPC menyembunyikan semua detai I

yang terkait dengan jaringan dari client-server developers. Sebagai contoh.

RPC tunggal memanggil "open",mengijinkan banyak perintah-perintah

socket sepe1ii SOCKET, BIND, LISTEN.CONNECT, dan ACCEPT. RPC

adalah suatu perintah tingkat network-independent yang lebih tinggi untuk

client-server sistem. Panggilan klien dikenal sebagai meminta (request)

dan hasil server yang sedang dikembalikan dikenal sebagai menanggap1

(responses).

RPC adalah mekanisme jenis pengecekan pada suatu earn yang

sama kepada mekanisme pemanggilan prosedllr lokal. Pemanggilan RPC

mungkin dapat diterapkan ke dalam suatu compiler dengan penggunaan

sintaksis yang sama sebagai pemanggilan prosedur lokal. Di banyak

fasilitas RPC, sinkronisasi dari server dan klien dibatasi sebab klien

dihalangi sampai server telah menjawab. Sebagai tarnbahan, ikatan antara

client clan server pada umumnya satu ke satu (one lo one) untuk

(35)

dibangun di protokol dasar seperti LU6.2, Sockets atau MMS. Pada prakteknya, kebanyakan yang tersedia di RPC dibangun di Sockets.

2.3.2. Arsitektur DCOM

Menurut Agus Kurniawan (2003: 196) Pada COM kita melihat bagaimana suatu komponen dan client saling berinteraksi. Interaksi ini dapat didefinisikan sebagai lmbw1gan secara langsung m1tara komponen (COM

Server) dan client dalmn hal adalah pemakai COM (COM Client) tanpa

aclanya media perantma sehingga kita bisa menggambarkan hubungan antara komponen clan client yang cliilustrasikan sepe1ti Gambar 2.2.

[image:35.595.75.440.158.467.2]

セMcMャゥ・⦅ョエ⦅LNJBMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

....

•f

ornponent

J

Gambar 2. 2 Komponen COi\1 dalam proses yang sama

Aplikasi client memanggil method yang acla di komponen tanpa perantara apa pun dan terjacli clalam satu proses baik pada aplikasi client

(36)

'

----,

Client COM COM

run-time run-time '

_.,

Security

I

DCE RPC

Provider Provider Security

I

DCE R [image:36.595.49.439.93.505.2]

LPC

.__..

LPC

Gambar 2.3. Komponen COM dalam proses yang berbeda

Ketika client dan Server berada di komputer yang berada, DCOM akan menggantikan lokal interprocess yang berkomunikasi dengan sebuah jaringan protocol. Melalui protocol DCOM ini, aplikasi client clapat mengakses DCOM Server. Arsitektur dapat dilihat pacla Gambar 2.4.

Client run-time COM

Security

Provider DCE RPC

Protocol Stack

protocol

C0

1M

セM」ヲZZZi@

run-1me セI@

' " ""'' D

c

E RPG

I

Provider

Protocol Stack

Gambar 2.4 Komponen COM pada komputer lain

2.3.3. Lokasi Independent

Pacla saat kita memulai membangun dan implementasi aplikasi sistem clistribusi pacla jaringan yang sebenarnya, rnaka kita akan sering rnengalami kenclala antara lain:

l . Komponen yang berinteraksi harus lebih dekat dengan yang lainnya.

(37)

3. Semakin kecil suatu komponen, maka proses deployment-nya akan semakin fleksibel tetapi meningkatkan laju trafik jaringan.

4. Komponen yang besar akan mengurangi laju trafik jaringan, namun proses deployment-nya akan lebih sulit.

Dengan adanya DCOM maka masalah di alas dapat diatasi karena pada DCOM proses deployment tidal< mengaral1 ke sua111 source code. DCOM juga menyembunyikan lokasi suatu komponen sehingga di sisi aplikasi tinggal langsung memanggil method yang ada di komponen DCOM.

(38)

Client M1 ddle-ti er

8

COM

'b---1

user-Interface ,.__o_c_o_M.._-0--1

L

Component

Validation Component

COM

Validation Component

DCOM

-Iii---"'

COM

Business Rule Component

[image:38.595.54.435.93.463.2]

DCOM

Gambar 2.5 Validasi komponenpada DCOM

2.3.4. Remoting melalui DCOM

Back-encl

Database Component

Salah satu kegunaan dari DCOM adalah distribusi dan remoting

suatu objek ke komputer lain dalam suatu jaringan komputer. Ketika

membuat suatu komponen COM dan komponen ini akan diakses banyak

komputer bahkan dalam waktu bersamaan maka kita harus melakukan

sistem distribusi untuk objek yang kita buat belum lagi kita menghadapi

load balancing karena banyaknya yang mengakses data objek oleh

komputer lain. Dengan muncul DCOM ini. kita akan mendapatkan solusi

untuk masalah sistem distribusi.

2.3.S. Cara kerja sistem remoting

Suatu aplikasi dikatakan berbasis sistem remoting bila aplikasi itu

mengakses suatu objek yang dapat berupa data. suara, informasi dan

(39)

Dalam kasus ini DCOM client akan bertindak sebagai remoter yaitu objek yang melakukan remote ke komputer Server melalui DCOM Server.

Bentuk arsitektur sistem remoting melalui DCOM dapat dilihat seperti pada Gambar 2.6.

[image:39.595.80.437.154.484.2]

Database

Gambar 2. 6 Arsitektur sederhana remoting melalui DCOM

Jika kita perhatikan Gambar 2.6, kita akan melihat bahwa komunikasi antara komputer dilakukan dan melalui DCOM. Untuk membangun suatu sistem remoting melalui DCOM maka kita harus memenuhi environment yang telah ditentukan, antara lain:

1. DCOM Server, ada satu komputer yang bertindak sebagai DCOM Server.

Agar dapat menjadi DCOM Se111er, komputer hams memiliki sistern operasi Windows NT Se11'er, Windows 2000, Windows XP dan Windows.NET. 2. DCOM Client, ini dipasang disetiap komputer yang akan melakukan

(40)

3. COM Publikasi, ini adalah komponen COM yang akan dipublikasikan dan didistribusikan oleh DCOM agar dilakukan rernoting.

4. Aplikasi Client, aplikasi ini bertindak sebagi konsmnen dari DCOM

sehingga seakan-akan aplikasi ini mengakses objek COM yang ada di

,_)erver.

2.4. Seputar Konsep OOP (Objek Oriented Programming)

Beberapa tahun yang lalu, sejak permulaan komputasi, orang mulai belajar sofiware development approach (pendekatan pengembangan software) yang memperhitungkan kecepatan, murah, handal dan menghasilkan sofiware yang baik. Beberapa tahun kemudian, banyak pendekatan dan teknologi pengembangan software bermunculan, sehingga kita belajar untuk memodifikasi dan beradaptasi terhadap pengembangan software tersebut.

Dari sekian banyak pendekatan pengembangan sofiware, salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan Object Oriented, yaitu suatu pendekatan pengembangan sofiware berdasarkan orientasi objek real atau nyata.

Pemrograman dalam pengembangan software dengan pendekatan

Object Oriented disebut Object Oriented Programming. Object Oriented

Programming berfokus pada software komponen yang disebut Objek. Objek

tersebut dimodelkan sebagai file, forms, button, and windows. Sekarang ini sudah banyak software-software yang memanfaatkan pendekatan Object

Oriented diantaranya, Java, Borland Delphi, Visual Basie dan lain-lain.

(41)

menggunakannya lagi (reusable) berulang-ulang. Dengan pendekatan berorientasi objek kita berfokus pada informasi dan perilaku yang dimiliki suatu objek sehingga kemudian pengembang dapat mengembangkan sistem/perangkat lunak yang fleksibel dalam men.ghadapi perubahan-perubahan informasi dan/atau perilaku yang dituntut pengguna.

2.4.l. Object

Untuk mengenal suatu objek mari kita ilustrasikan dengan sebuah contoh objek buku. Buku adalah sebuah Objek yang berisi informasi. Buku memiliki method untuk mengakses informasi tersebut. Sebagai contoh: membuka buku. pindah halaman, membaca paragraph, mencari isi buku (daftar isi) dan lain sebagainya.

Untuk membaca buku tersebut, kita memerlukan penerangan cahaya. Kita bisa membaca pada siang hari ataupun malam hari dengan asumsi menggunakan lampu (cahaya). Lampu adalah contoh sebuah objek yang berisi informasi kondisi (state). State adalah bagian dari object. Contoh hidup atau mati. Untuk rnengakses state pada lampu kita gunakan method hidupkan lampu dan rnatikan lampu.

(42)

halaman menyediakan akses informasi bagian-bagian dari halaman. Jadi, objek berisi method dan data yang memberikan suatu informasi.

2.4.2. Composition dan Reuse

Salah satu dari keunggulan dari object oriented programming adalah bahwa suatu objek dapat disusun oleh objek-objek yang lain. lni berarti objek yang komplek dapat di konstruksi dari objek yang sederhana. Sebagai contoh kita menggunakan objek label, objek edit untuk membuat suatu objek Data Karyawan. Selain itu, kitajuga bisa reuse objek (penggunaan kembali objek).

2.4.3. Class

Bagaimana kita mengembangkan suatu objek'). Jawabannya tentu bergantung pada balms pemrograman yang kita gunakan. Java, C++, small text clan lainnya merupakan suatu tools yang clapa1 digunakan dalam mengembangkan software dengan penclekatan object oriented. Tools tersebut mengijinkan pembuatan Class untuk membuat objek.

Class mendefinisikan tipe data dan beberapa method yang digunakan untuk mengakses data tersebut. class digunakan untuk membuat suatu objek yang merupakan instansi dari class tersebut. instansi dari class merupakan alokasi memory untuk objek tersebut.

2.4.4. Inheritance

(43)

mekanisme yang memungkinkan kita menciptakan objek-objek baru berdasarkan objek lain yang sudah ada.

Salah satu keuntungan dari pewarisan adalah kemudahannya untuk dipelihara. Misalnya pada objek-objek manusia. harirnau, anjing, hanya objek mamalia yang perlu diubah;objek-objek dibawahnya akan mewans1 inheritance pada objek mamalia tadi.

Object:> are |MZャセョ[ゥヲゥFc@ by

'"':lmg lh• «;Etsgc•ces

Cutogor)' 1

Strbculn(lory 1.1 Sul>enh>901y 2.1

St1bcato9orv 1.2

Sub<nte901y 1.3

1C.z;drl:e,:;: are :1ss.!9ne•:.: :'.S>\'1

c:ntogot11,1.::

sオ「」LQQセNQセ[ᄋ\IエゥQイL[@ 1111} :JdrJ11($ i.o nu:

ZZセゥエ|wゥヲQ」[NQャ[\Bョ@ GN[N[Z[ゥセ\QQQキ@ !<:· t·,:11n+;;

our kn<·•'thttVJn t1l>'.;<tJ >"i

[image:43.595.66.435.168.478.2]

;,uJ:lcu;;:i, 1;;'J'.:(t(j;;•1y

Gambar 2. 7 Pewarisan 2.4.5. Encapsulation

(44)

2.4.6. Polymorphism

Polymorphism adalah kemampuan untuk mengasumsikan bentuk yang

berbeda. Dalam pemrograman objek oriented, polymorphism merujuk ke

objek yang memiliki beberapa method dengan nama yang sama, tetapi bentuk

yang berbeda.

2.5. Sekilas Tentang Delphi

Ide munculnya de/phi sebenarnya berasal dari bahasa pemrograman

terkenal, yaitu pascal (Antony Pranata, 2001, 1-2). Bahasa pascal sendiri

telah diciptakan pada tahun 1971 oleh ilmuwan dari Swiss. yaitu Niklaus

Wirth. Nama pascal diambil dari ahli matematika dan filsafat dari Perancis.

yaitu Blaise Pascal (1623 - 1662).

Sejak saat itu, muncul beberapa versi pascal diantaranya Turbo Pascal

yang dirilis oleh Borland International Incorporation tahun 1983. Turbo Pascal

ini memiliki sedikit perbedaan dengan pascal standar, antara lain clalam ha!

pengolahan string, penambahan beberapa procedure, fungsi clan sebagainya.

Turbo pascal yang muncul pertama kali hanya dapat dijalankan di

sistem operasi DOS. Namun dalam perkembangan selanjutnya. Borland

International lnc01poration juga merilis Turbo pascal yang be1jalan di

Windows 3.X. yaitu Turbo Pascal For Windows.

Pacla tahun 1992, Borland International menggabungkan turbo Pascal For

Dos clan Turbo Pascal For Windows menjadi satu paket bahasa pemrograman

(45)

Windows dengan Borland Pascal masih dirasa cukup sulit. sejak tahun I 993

Borland International mengembangkan bahasa pascal yang bersifat visual. 1-Iasil

dari pengembangan ini adalah dirilisnya Delphi I pada tahun 1995.

Perkembangan de/phi tidak sampai disitu. Satu tahun berikutnya.

pada tahun 1996. Borlan d International merilis de/phi 2 yang sudah

bersifat 32 bit. Dengan kata lain de/phi 2 hanya bisa dijalankan pada windows

95 dan windows NT.

Pada tahun 1997, 1998, dan 1999. Borland International yang berganti

nama menjadi Inprise C01poration berturut-turut kembali merilis

menyempurnakan de/phi. yaitu 3, 4. dan 5. Sampai sekarang 2004 Borland

International telah merilis de/phi 7.

2.5.1 Mengenal lutegrated Development E11viro11111enl' (IDE) Delphi

Pada dasarnya IDE milik de/phi dibagi menjadi enam bagian utama.

Antony Pranata (2001 :2) yaitu menu, speed bar, component palette, form

designer, code editor, dan object inspector, dan object treeview. Lihat

[image:45.595.61.445.167.476.2]
(46)

Speed Bar

Object Inspector

Component Palette

Object TreeView

Form Designer

QQイョZQエキセL@ AヲッQQセLLセセセL@ セケNッャj\ゥャNL@ |GBBGBGBセG@ イGエBセセMᄋL@ \^イNセイャQQ\GBL@ ,·.,rir.rM,,, セBBBGBG@

Di,;l<-•J";

tvi10

T/"1>r"'I n \NGNャ。ウセサtヲ\ZᄋゥZョ\I@

ー\ゥカ\^エセ@

I pNNNMセセTQ\^@ \ャ\^」ゥTNAZmセ。イNセ@ 1 ptWl.1<'

I Put>.lic N[ャセセャ、NoBmセᄋGョB@ •

<.'nd;

' 1 Modfo1

[image:46.595.57.432.102.502.2]

Code Editor

Gambar 2.8 Bagian-bagian dari IDE Delp/ti

a. Menu

Menu pada de/phi memiliki kegunaan seperti menu pada

aplikasi windows lainnya. Dari menu ini, kita bisa memanggil atau

menyimpan program, menjalankan dan melacak bug program. dan

sebagainya. Singkatnya segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE

de/phi, dapat anda lakukan dari menu.

b. Speed Bar

Speed bar atau sering juga disebut too/bar berisi kumpulan

(47)
[image:47.595.69.441.148.531.2]

menggantikan salah satu item menu. Sebagai contoh, tombol kiri alas adalah pengganti menu File

I

New, tombol disebelah kanannya adalah pengganti menu File

I

Open, dan seterusnya.

Gambar 2.9 Speed Bar pada !DE Delphi

c. Component Palel/e

Component pale/le berisi kumpulan icon yang melambangkan komponen-komponen pada Visual Component Library (VCL). VCL adalah pustaka komponen milik de/phi Antony Pranata (200 l :5). yang dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi. Pada Component Palette, terdapat beberapa tab, yaitu Standard, Additional.\·, Dara Access, dan sebagainya. Untuk lebihjelasnya perhatikan gambar 2.26.

Gambar 2. 10 Component Palette

d. Form Designer

(48)

e. Code Editor

Code editor adalah tempat dimana kita menuliskan program

(Antony Pranata, 2001 :5). Disini kita dapat meletakkan

pernyataan-pernyataan dalam bahasa object pascal. Pemrogram borland Pascal

pasti tidak asing lagi dengan code editor karena sangat serupa dengan

editor milik Borland Pascal. Yang perlu kita perhatikan pada code

impeclor adalah kita tidak perlu menulis seluruh kode sumber. Delphi

telah menuliskan semacam kerangka untuk anda. Untuk lebih jelasnya

perhatikan gambar berikut.

11'"-ll"Jl!M'ilJ*H!l!·'·:fll ャャャャャャャャャャャャャAャャャャャャャャャ|ibbャャャャャlbbimlュセャエヲエ|ャwlsャヲゥヲ\jエイャmヲ。Z@

m1:%v11:;:;;rt···.·---セセセセセᄋセセ@ UM1 I

• セ@ ifキセャ@

+· ,__) vjittQエャセjHッイQGエッョGQ@

-.- _J ij」・セ@

'1mit Unit!;

privatD

pul11.ic

end;

m

rorml: rr01:iu1;

!procedure Tforml. foi:W:rcate (Scndcr: T(•bJc<::tJ ;

[image:48.595.79.443.147.620.2]

ibeqin

Gambar 2.11 Code Editor pada IDE Delphi

f Objecl Jmpecror

.. 、NoNuセ@ .. d

¥ .••••

i

41

11

11

11

_11

I

c:J I

·.I

:I

Objecl lnspec/or digunakan untuk mengubah karakteristik

(49)

properties dan event. Anda dapat mengaktifkan salah satu tab m1 dengan mengklik teks properties atau events (Ii hat gambar).

Properties

I

Events

I

ZセA[セZイNョョィョャ@

BGGBBBMセMLMャGGB@

-,i.1.lign · / dlNone AlphaBlend JFalse Alpha81ent11/alue 1 255

1.±J.6,nchors

.6.utoScroll

I

[akLelt,akT op} True

Properlies Events ]

AcliveControl Menu Objec!Menultern On.6.ctivate OnCariRes!ze OnClick

AutoSize /False OnClose

BiDiMode

I

bdLeftToRighl OnCloseQueri• 1

']'' ---' ' " ' ' - ' ' ' ----""

1±1 Borderlcons 1 lbiS.vs_lernMenu,biM OnConstrainedResiz1i BorderS!yle J bsSizeable · OnConlex!Popup

BorderWidth l 0 OnCreate 1 FormCreale

I

Caption

irm:J

1 I .. OnDblClick

cAゥッョエセ⦅・ゥゥァセエ@ _

j.???,,.

;

!

OnDe::ict_iv_ate

Clien!Widlh i 825

i

J .. .0.11D_eshoy···

Color

.Jd

セャセゥャGャfL[」LL[NNNNNN@

!

L

IJDD9ckDrop

I

il±l Constraillts I (TSizeConstrainls) 11 011DockOver i

Cll3D

)E1e

..:JI L

Onl)ragDrop ...

r

.::J

• " • '"'"'""'''••<'m,,<,««<«W«<«<•w<rn»<"'''""'"'""'"'"'"''''"""""'w""'-'"'"'""""'' i ;-"'''"'-'""''-"'""" '""""'""'"•'"-'N'"" "'""'"'""-'"'"''M»•-'•'''''' ""''""'"°"" •" • •

All shown a) Properties /!iii.f'll shown b) Evr:._nts (kejadian) /X Gambar 2.12 Object Inspector pada IDE Delphi

Pada tab properties kita dapat mengubah prope1ti dari komponen kita. Seeara mudah, properti dapat dijelaskan sebagai data yang menentukan karakte1istik komponen. Sebagai eontoh pada gambar a. kita lihat properti-properti milik sebuah form, seperti Active Control. Auto Scrool, Auto Size, Border Icons, Border Style dan lain-lain.

(50)

kita bisa melihat beberapa kejadian, seperti onAcrive, onC!ick, onC!ose,

dan sebagainya.

2.6. Microsoft Access

Menurut Tosin dan Putra, l.E (2000: 127) mendefinisikan bahwa ivficrosofi

Access adalah perangkat lunak pengolahan database yang cocok untuk pengolahan

infonnasi dan data dalamjwnlah yang banyak, yang sering disebut DBMS.

Pada arsitektur seperti ini, akan lebih tepat jika kita menggunakan

DBMS, seperti mセNa」」・ウウL@ karena kepraktisannya. Access juga menjadi

pilihan terbaik mengingat pada lingkup system yang masih bersifat stand

alone atau mandiri sehingga lebih tepat digunakan.

Menurut Fathansyah (200I:132) Si stem mandiri. seperti pada

pengembangan ini, juga dapat digunakan sebagai arsitektur sementara antara

saat pembangunan aplikasi dilakukan sebelum sampai pada tahap uji coba dan

(51)

Dalam pengembangan penerapan konsep DCOM pada komunikasi objek. penulis menggunakan metode sistem berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu : studi pustaka, identifikasi sistem terdiri dari : identifikasi masalah dan identifikasi kebutuhan sistem , analisis , desain, yang terdiri dari :desain sistem dan desain obyek, implementasi dan pengujian.

3.1 Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan mempehijari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian serta buku-buku yang mendukung topik yang akan dibahas.

3.2 ldentifikasi Sistem

(52)

3.3 Analisis

Berawal dari pennasalahan dihadapi, pengembang harus mencari data

sebanyak mungkin, selengakap dan seakurat mungkin, selain itu harus

melakukan pemodelan dari permasalahan yang dihadapi. Pada tahap ini

dilakukan analisa terhadap kebutuhan pengembangan konsep DCOM, yaitu:

a. Melengkapi spesifikasi use case, yaitu pada spsesifikasi uses case ini

menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan sistem clan aktor.

b. Sequence Diagram, yaitu menjelaskan secara detail urutan proses yang

dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case.

c. Class Diagram atau Diagram kelas peringkat analisis yaitu

menggambarkan desain statis dari sistem yang akan clibangun.

3.4 Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan yang terdiri dari perancangan

sistem dan perancangan objek. Perancangan sistem yaitu dilakukan rancangan

atas arsitektur sistem yang dikembangkan secara keseluruhan. Tujuan dari

perancangan sistem adalah untuk mengorganisasikan sistem tersebut dan

perancangan objek yaitu dikembangkan ke dalam objek-objek secara lengkap.

Fokus dari perancangan objek ini adalah struktur data yang diperlukan untuk

mengimplementasikan setiap class yang nanti diperlukan untuk

(53)

3.5 Implementasi

Jika obyek-obyek yang dibutuhkan telah selesai didesain maka tahap selanjutnya adalab mengimplementasikan obyek-obyek yang telab selesai didesain ke dalam kode bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang penulis gunakan ialab Borland Delphi 7 sebagai pembuatan aplikasi.

3.6 Pengujian

Pada tabap ini dilakukan lセェゥ@ coba terhadap sistem yang akan dikembangkan. Hal ini berfungsi untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikam bahwa input yang clibatasi akan memberikan basil aktual yang sesuai dengan basil yang dibutubkan.

lmplementasi

Perancangan Sistem

• Arsitektur Sistem

Analisis • Subsistem Pe1nrogra1nan

• Akses Basis Data • Sh·uktur Data

• Algoritma

Perancangan Objek • Kendali

(54)

Sepe1ti yang telah diuraikan bab sebelumnya yaitu mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian konsep DCOM maka pada bab ini akan cliuraikan secara rinci pembahasan mengenai pengembangan konsep DCOM pada aplikasi ujian masuk Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta.

4.1. Identifikasi Sistem

4.1.l lclentifikasi Masalah

Penerapan konsep DCOM pada pacla aplikasi UJtan masuk Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta merupakan penclistribusian komponen yaitu berupa suatu operasi clari transaksi ujian masuk cliantara komputer yang berbecla yang cliimplementasikan clengan penerapan arsitektur client-server 3-tier atau multi-tier client-server.

(55)

Aplikasi program multi-tier ini dibagi menjadi tiga pmtisi. Pertama

aclalah aplikasi client menyediakan presentasi servis. kedua aplikasi server

menyecliakan servis aplikasi, dan ketiga aplikasi database menyediakan

database servis.

Dengan model client-server 3-tier, dimana business logic dipisahkan

ke server, maka server menjadi semakin banyak menyimpan data clan data

yang dikirimkan hanyalah data basil pengolahan business /ogic.Dengan

demikian akan mengurangi padatnya lalu lintas jalur network yang ada.

Teknologi yang mendukung untuk multitier pacla aplikasi tersebut ialah

DCOM (Distributed Component Object Model) yaitu suatu teknologi yang

mendistribusikan COM maka tujuan utama DCOM aclalah agar komponen

yang telah dibuat dan deregister di suatu komputer clapat cliakses oleh banyak

komputer lain.(Agus Kurniawan, 2003: 195).

aumt

D

User In1erface

SE'{'ond Tier:

ooセuエNZZ^ZZ@

Obj>td/Coinp:nt.:-1U

l>t'Csentalion se.xvices:

- セ@ J,, - H - - - - •• - - - ' ' ' ' _ , - - - • • - - " ' '

-'

"

Busiress rew.ices/ohjects

.---[

, &Wiu.;-%

-_ 1)bJ-:idiCt•n•f•Jt\i!1'1

- セ@ - - - •• * - - - セ@ - - J. セ@ セ@ - セ@ セ@ - '" セ@ M セ@ セ@ ™ - •> - - - W - - - - U - - - <• - - - " -

-'

,,.

§

Thlrd Tier: Taslrs/Sen<ioos

9 Da:ta Nイ・Qカゥ」エセウ@

(56)

4.1.2 ldentifikasi Kebutuhan Sistem

Dalam penelitian dan pengembangan penerapan konsep DCOM pada aplikasi ujian masuk ini, pengembangan sistem dilakukan clengan spesifikasi sofhvare dan hardware sebagai berikut :

a) Software yang clibutuhkan : Sistem Operasi

Untuk Server : Windows XP

Untuk Client : Windows XP clan 2000 Borland Delphi 7 .0

Microsoft Access 2003 b) Hardware

Komputer PC.

Server: - PC Pentium IV 2.4 Ghz, Memori 128 Mb. Client : - PC Pentium III 866 Mhz, Memori 256 \i!b.

4.2. Analisis

(57)

4.2.1. Konscp DCOM pada aplikasi ujian masuk Jlfakultas Sains dan

Telrnologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Aplikasi dikatakan berbasis sistem remoting bila aplikasi itu mengakses suatu objek yang dapat berupa data, infonnasi dan sebagainya clari suatu komputer yang acla clalam suatu jaringan tertentu. Dalam penerapan konsep DCOM pacla aplikasi ujian masuk Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta, DCOM Client akan bertinclak sebagai remoter yaitu objek yang melakukan remote ke komputer server melalui DCOM Server. Secara arsitektur, sistem remoting DCOM pacla aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi Syarif Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta clapat clilihat pacla Gambar 4.2.

Database Q\QMMセセ@

Gambar 4. 2 Arsitektur Remoting DCOM /es ujian masuk Fakultas Saim·

dan Tekno/ogi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

(58)

Berdasarkan gambar diatas, skenario penerapan DCOM pada aplikasi upan masuk Fakultas Sains clan Teknologi Universitm: Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dapat kita lihat bahwa:

1. Client membuka aplikasi client atau Login clan k1:mudian client Login

mengisi data berupa nama dan password.

2. Ketika client Login maka DCOM memverifikasi lewat DCOM Client bahwa aplikasi Login ada di DCOM Client kemudian DCOM Client membawa data pese1ia ujian diteruskan ke DCOM Server.

3. DCOM Server memverifikasi aplikasi Login clan diteruskan ke server untuk menganalisis kebutuhan client yaitu menyimpan data peserta ujian terse but.

4. kemudian server memberikan respon ke DCOM Server membawa informasi yaitu mengirimkan soal ujian kepada DCOM Server untuk memvalidasi bahwa ada komponen soal tes ujian masuk terdapat dalam DCOM Server tersebut.

5. DCOM Server meneruskan ke DCOM Client untuk memvalidasi komponen tersebut.

6. Client menerima komponen soal tes ujian masuk dari DCOM Client, sehingga tampil aplikasi soal tes ujian masuk.

7. Client atau peserta ujian siap untuk menjawab soal-soal yang ditampilkan. 8. Ketika Client menjawab soal dengan pilihan jawaban A, B, C, D clan E,

(59)

9. Setelah DCOM Client meregistrasi diteruskan ke DCOM Server untuk meregistrasi ulang komponen tersebut.

10. Server menerima komponen jawaban terse but dari DCOM Server untuk disimpan sesuai dari mana jawaban soal tersebut dikirimkan yaitu peserta yang bersangkutan.

11. Dan hingga selesai peserta ujian menjawab soal ujian, maka server akan memberikan ke DCOM Server berupa hasil ujian tersebut yaitu nilai ujian 12. DCOM Server mentransfer nilai ujian kepada DCOM Client untuk

diregistrasi dan diteruskan ke client.

13. Client atau peserta ujian menerima nilai ujian.

4.2.2 Analisis kebutuhan dengan SRS (System Requirement Spesification) berdasarkan Use Case

(60)

4.2.2.1. Mengidentifikasi Aktor

Dalam pemodelan sistem dengan UML , ak.tor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan. Aktor berada diluar lingkup sistem/perangkat lunak yang sedang kita kembangkan;bersifat eksternal. Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis aktor untuk hampir semua sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan adalah : 1. Para pengguna sistem/perangkat lunak, 2. Sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan, 3.Waktu.(Adi Nugroho:2005:50) .

.Tenis aktor-aktor dalam penelitian yang penulis kembangkan pada penerapan konsep DCOM pada aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

1. .Tenis aktor yang pertama adalah orang-orang yang hadir secara fisik atau para pengguna. Dan mereka adalah Feser/a ujian dan Administrator. 2. Jenis aktor yang kedua adalah sistem lain atau yang berinteraksi dengan

aplikasi yang dikembangkan. Dalam penelitian ini ialah DCOM Server dan DCOJvf Client.

(61)

4.2.2.2. Mengidentifikasi Use Case

Setelah kita mengidentifikasikan aktor, maka saatnya

mendeskripsikan bagaimana aktor berinteraksi dengan sistem?. Use case

adalah peringkat tertinggi dari fongsional yang dimiliki sistem. Dengan kata

lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang akan

menggunakan/memanfaatkan sistem. Dalam penelitian ini use casenya adalah

sebagai berikut:

I. Aktor : Server atau Administrator

2. Nama use case-use casenya adalah :

a. Mencatat Data Peserta. Administrator mencatat data peserta yang

sudah terdaftar di akademik Fakultas.

b. Mencatat Soal. Administrator memasukkan soal-soal yang diujikan.

c. Mencatat Jawaban Soal. Administrator mencatat kunci jawaban soal.

d. Mencatat Proporsi Nilai. Administrator mencatat proporsi nilai untuk

masing- masing soal.

e. Mencetak Nilai. Si stem mencetak nilai ketika semua masukan jawaban

dari peserta atau client telah di proses sistem.

I. Aktor : Client atau Peserta Ujian

2. Nama use case-use casenya adalah:

a. Login. Peserta ujian memasukkan user name dan password.

b. Meminta soal ujian. Sistem memproses untuk meminta soal ke server.

(62)

4.2.2.3. Spesifikasi Use Case

Pada spesifikasi use case ini penulis menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan sistem dan aktor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

A.

4.2.2.4. Diagram Use Case

Pada diagram use case ini menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Diagram use case menjadi dokumen kesepakatan antara Administrator dan Feser/a [Jjian, perhatikan gambar di bawah ini.

Hセセ@

LOGIN

-...Q

セMa@

c=:>

Peserta

(from Actor)

Mendapatkan Nilai

Mencatat Proporsi Nilai

Gambar 4.3 Diagram use case pada Tes Ujian Masuk

(63)

berjalan dan selesai dijalankan, teknis tugas seorang administrator hanya memantau dan memberikan jawaban yang bersifat permintaan dari client. client disini bertindak sebagai peserta ujian. jika peserta ujian selesai maka seorang administrator akan memberikan nilai dari soal ujian yang telah dike1jakannya. Peserta Ujian, yaitu seseorang yang mengikuti ujian dan peserta tersebut mendapat soal ujian untuk dike1jakan serta berhak mendapat nilai dari soal yang telah dike1jakan.

4.2.2.5. Diagram Selrnen

Diagram sekuen ini menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk menacapai tujuan dari use case, dalam pengembangan sistem ini, ada beberapa diagram sekuen antara lain :

a. Diagram sekuen Login

Pada diagram sekuen ini menjelaskan urutan proses bagaimana sistern dapat Login ke sistern utama yaitu server. Urutan proses diagram sekuen Login Peserta ujian ini dapat dilihat pada lampiran B.1.

b. Diagram sekuen meminta soal

(64)

c. Diagram sekuen mendapatkan nilai

Pada diagram sekuen ini menjelaskan urutan proses bagaimana sistem dapat mendapatkan nilai UJia11. Urutan proses diagram sekuen mendapatkan nilai ini dapat dilihat pada lampiran B.3.

d. Diagram sekuen mencatat data peserta uj ian

Pada diagram sekuen ini menjelaskan urutan proses bagaimana sistem dapat mencatat data peserta ujian. Urutan proses_ diagram sekuen mencatat data peserta ujian ini dapat dilihat pada lampiran B.4.

e. Diagram sekuen mencatat soal-soal ujian

Pada diagram sekuen ini menjelaskan urutan proses bagaimana sistem dapat mencatat soal ujian. Urutan proses diagram sekuen mencatat soal-soal ujian ini dapat dilihat pada lampiran B.5.

f. Diagram sekuen mencatat kunci jawaban soal

Pada diagram sekuen ini menjelaskan urutan proses bagaimana sistem dapat mencatat kunci jawaban soal. Urutan. proses diagram sekuen mencatat soal-soal ujian ini dapat dilihat pada lampiran B.6.

g. Diagram sekuen mencatat proporsi nilai

(65)

h. Diagram sekuen mencetak nilai

Pada diagram sekuen ini menjelaskan urutan proses bagaimana sistem dapat mencetak nilai. Urutan proses diagram sekuen mencetak nilai ini dapat dilihat pada lampiran B.8.

4.2.2.6. Mengidcntifikasi Diagram Kelas

Diagram kelas adalah kakas perancangan utama bagi tim pengembang. Diagram-diagram kelas akan membantu para pengembang untuk melihat dan merencanakan struktur dari sistem/perangkat lunak sebelum kode pemrograman dituliskan oleh pemrogram kelak. Diagram kelas penerapan DCOM pada aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini terdiri dari 4 bagian komponen.

(66)

TLogin

{from Reahsasi Memlnla Soal Ujian)

eJt;.usertO _ ウエセoァ@ - '

セuウ・イn。ュ・@ String

TSoa!

セMQMPゥZヲイゥ。ャZ@ -i-iit!iger

&>JenisSoal : String

'4GetSoal() q.GatNilai()

Interlace I Bussines s RulePeserta

q.Login() <}Getsoal() '4-GetN1!m() T8usslnessRulePaserta {ヲイッュaセQッイI@ asu·sarl0"7'"Siiiri9

セuウ・イn。ュ・@ · String

セlッァゥョHI@ '4GetSoal() '1-;GetNilai() I ADO Datamodule TestDB &hCOOrl68-:TAdOCOnriBCtion

セoイケsッ。ャ@ . TAdoQuery

Q;.QryPeserta : TAdoQuery ffOOryKunciJawaban · TAdoQuery

, セoイケpイッーッイウャnゥャ。ゥ@ TAdoQuery

セnゥャ。ゥp・ウ・イエ。N@ TAdoOuery <»connactDB() q.DisConnactoso TKunciJawaban 41nsertKunciJawaban(} <bopda\eKlmciJawaban() 'iHapusKunclJawaban() TDataPeserta セャョウ・イエp・ウ・イエ。サI@ 4UpdatePeserta() q.HapusPeserta() TOataSoal q.lnsertSoal() セuー、。エ・sッ。ャHI@ '4-HapusSoal() TProporsiNilai セAョウ・イエpイッーッイウゥnゥャ。ゥHI@ q.UpdateProporsiNilai{)

q.Hapus Proporsi N1lai{)

[image:66.595.51.441.104.490.2]

TOaflarNilaiPeser

"

セmウsア|Z@ String "4-cetakNilal() セャョウ・イエnゥャ。ゥHI@ "eLJpdateNilai() セh。ーオウnゥャ。ゥHI@

Gambar -1.-1 Diagram Ke/as Penerapan DCOM pada Aplikasi ujian masuk Fakultas Sains dan Teknologi Universilas Islam Negeri Syarif"

Hidayatullah Jakarla.

4.3. Perancangan

(67)

4.3.1. Pernncangan Sistem

Menurut Adi Nugroho (2005:203),Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu, Perancangan sistem termasuk bagaimana mengo

Gambar

Tabel 2.1 Format Datagram UDP..............................................................................
Gambar 2.1 Layer TCP/IP ......................................................................................
Gambar 2.1 Layer TCP/IP
Gambar 2. 2 Komponen COi\1 dalam proses yang sama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar penggunaan lahan di Provinsi Jawa Timur dibagi Kawasan lindung yang terdiri dari kawasan suaka alam, pelestarian alam dan perlindungan bawaan serta kawasan

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.233 atau 23.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, risiko bisnis,

8 Berdasarkan uraian di atas dengan permasalahan yang berada dalam perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Hubungan

Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan bakteri Staphylococcus sciuri terhadap senyawa antimikrobial yang terkandung dalam jahe, kunyit, kencur,

Pekerjaan lapangan adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis dalam mengumpulkan bukti audit yang objektif mengenai operasi yang diaudit, kemudian

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, cara dan alat – alat yang dikoordinasikan dan digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga kekayaan