• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Promosi Brosur Pada Museum Pos Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Promosi Brosur Pada Museum Pos Indonesia"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dengan seiring perkembangan jaman, sejarah pun kadang

mulai terlupakan. Ini merupakan tantangan sebuah negara dalam

menghadapi kemajuan dunia.

Sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah ini

adalah dengan melakukan promosi. Dengan media-media promosi

yang menarik, dapat menjadi daya tarik bagi para pengunjung

untuk mengunjungi tempat-tempat yang mengandung nilai sejarah.

Dalam hal ini tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih

memperkenalkan Museum Pos ini. Brosur merupakan salah satu

media promosi dan informasi yang menarik dan dibutuhkan dalam

memperkenalkan lebih luas Musem Pos Indonesia. Dalam brosur

dibahas lebih lengkap mengenai informasi-informasi yang ada di

Museum Pos Indonesia dibandingkan dengan selebaran-selebaran

lainnya.

Selain berdasarkan hal di atas, kegiatan ini merupakan

salah satu mata kuliah dan merupakan unit tugas yang harus diikuti

oleh setiap mahasiswa selain perkuliahan. Kerja praktek

merupakan syarat dalam menyelesaikan pendidikan sarjana

program studi desain jurusan desain komunikasi visual Universitas

Komputer Indonesia, dan dalam rangka pengembangan

pengetahuan mahasiswa untuk lebih mengetahui, mendalami dan

menerapkan ilmu yang diterima di bangku kuliah terhadap aplikasi

(2)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Mata kuliah kerja praktek ini dimaksudkan untuk memberi

kesempatan kepada penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan

dan teori teori yang telah didapatkan dari perkuliahan dalam

menghadapi persoaalan di dunia nyata. Sedangkan tujuan dari

kerja praktek tersebut adalah :

1. Mengembangkan kemampuan dan kreatifitas

mahasiswa.

2. Melatih mahasiswa bekerja pada suatu instansi.

3. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk

memahami pengolahan suatu pekerjaan atau proyek

suatu instansi terkait.

4. Menambah wawasn dalam hal etika pekerjaan,

kerjasama, dan disiplin dalam lingkungan dunia kerja.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek di perusahaan

PT. Pos Indonesia terhitung dari bulan Maret sampai dengan Mei di

tahun 2010.

1.3.1 Waktu Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal

10 Maret 2010 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.

Dengan waktu masuk setiap tiga kali dalam seminggu dan

jam yang tidak ditentukan. Waktu masuk dipergunakan

sebagai proses asistensi kepada pembimbing di perusahaan

dan pengerjaan sebagian tugas-tugas yang diberikan. Tugas

yang diberikan sebagian dikerjakan diluar jam kerja

(dirumah) juga.

1.3.2 Tempat Kerja Praktek

Tempat pelaksanaan kerja praktek berlokasi di

(3)

BAB II

MUSEUM PT. POS INDONESIA

2.1. Gambaran Umum PT. Pos Indonesia

2.1.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia

Berawal dari gagasan, berkembang seiring kebutuhan,

gagasan untuk memperlancar alur surat-menyurat selama era

kolonial Belanda telah diwujudkan oleh Gubernur Jenderal G.W.

Baron van Imhoff dengan mendirikan Kantor Pos Yang pertama di

Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Peranan Kantor Pos

semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi

Telegrap dan Telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos, Telegrap,

dan Telepon (Jawatan PTT) pada tahun 1907.

Jawatan PTT merupakan bagian dari Departemen

Perusahaan-perusahaan Pemerintah (Departement van

Gouvernementsbedrijven) dan dikelola berdasarkan

Undang-undang Perusahaan Negara Hindia Belanda (Indische

Bedrijvenwet=IBW).

Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih

kekuasaan Belanda di Indonesia, Jawatan PTT dibagi menurut

struktur organisasi Pemerintah Militer Jepang sehingga ada

Jawatan PTT Sumatra, Jawatan PTT Jawa, dan Jawatan PTT

Sulawesi.

Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada

tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambil alihan

Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT)

dari Pemerintah Militer Jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur

sekelompok pemuda anggota AMPTT dan tanggal tersebut menjadi

tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan

diperingati setiap tahun sebagai Hari Bakti PTT dan yang kemudian

(4)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang No. 19 Tahun 1960, Jawatan PTT dianggap memenuhi

persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-undang tersebut untuk

menjadi Perusahaan Negara. Dengan demikian Jawatan PTT

diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

240 Tahun 1961. Agar diperoleh kebebasan bergerak yang lebih

luas dalam mengembangkan usaha, PN Postel dipecah menjadi

dua badan usaha, masing-masing PN Pos dan Giro dan PN

Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 Tahun 1965 dan PP No. 30

Tahun 1965.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 9 Tahun 1969,

status Badan Usaha Negara dikelompokkan menjadi tiga status

yaitu :

- Perusahaan Jawatan (Perjan)

- Perusahaan Umum (Perum)

- Perusahaan Perseroan (Persero)

Status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perum Pos dan Giro

berdasarkan PP No. 9 Tahun 1978. sehubungan dengan terjadinya

perubahan-perubahan dalam iklim usaha, status sebagai Perum

disempurnakan khususnya yang menyangkut tata cara pembinaan

dan pengawasan berdasarkan PP No. 24 Tahun 1984.

Menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang semakin marak

dan penuh persaingan, diperlukan penyesuaian status badan

usaha yang lebih fleksibel dan dinamis agar mampu

mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Perubahan status

Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (Persero)

dilaksanakan berdasarkan PP No. 5 Tahun 1995 tanggal 27

Februari 1995, dan perubahan tersebut secara efektif mulai berlaku

(5)

2.2. Profil Perusahaan

2.2.1 Visi dan Misi PT Pos Indonesia

a. Visi

Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia

sarana komunikasi kelas dunia, yang peduli terhadap lingkungan,

dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang profesional sehingga

mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta tumbuh

dan berkembang sesuai konsep bisnis yang sehat.

b. Misi

1. Menyediakan sarana komunikasi yang andal dan terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menunjang

pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan

keutuhan bangsa dan negara.

2. Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan

serta memberikan nilai tambah yang optimum bagi

karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan mitra kerja.

c. Misi Sosial PT Pos Indonesia

Sebagai agen pembangunan, PT Pos Indonesia

mengemban misi sosial yang sudah lama dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat luas, karena ditunjang oleh adanya jaringan

pelayanan pos yang mencapai daerah-daerah terpencil di seluruh

tanah air. Dengan demikian pos menjadi pelopor dalam membuka

keterisolasian daerah baik di bidang komunikasi maupun distribusi

barang dan jasa.

Sebagian kecil pelayanan tersebut adalah :

 Perluasan jangkauan pelayanan pos hingga mencapai daerah pedesaan dan daerah-daerah terpencil dengan menyediakan

berbagai layanan pos guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

(6)

 Penyaluran Jaminan Hidup (Jadup) untuk para transmigran di berbagai lokasi transmigrasi.

 Penyelenggaraan Tabungan Keluarga sejahtera (Takesra) dan Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (Kukesra) dalam rangka

program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.

2.2.2 Komitmen PT Pos Indonesia

Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa pos

merupakan komitmen PT Pos Indonesia. Untuk mewujudkan hal

tersebut, PT Pos Indonesia telah menetapkan prioritas operasional

yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya

melalui beberapa program kerja.

 Modernisasi proses produksi dan administrasi. Integrasi jaringan telekomunikasi dalam peningkatan mutu dan ragam

layanan

 Intensifikasi penggarapan layanan keuangan sebagai salah satu usaha andalan (prime business)

 Pembinaan Sumber Daya Manusia yang profesional dan trampil untuk mendukung tercapainya mutu layanan yang

(7)

2.2.3 Struktur Organisasi Tingkat Pusat PT. Pos Indonesia

(Persero)

Struktur Organisasi Tingkat Pusat PT. Pos Indonesia (Persero)

dapat digambarkan sebagai berikut :

(8)

2.2.4 Deskripsi Jabatan PT Pos Indonesia

Uraian Pekerjaan di tiap bagian di PT. Pos Indonesia adalah

sebagai berikut :

a. Komisaris

Tugas Komisaris adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan

Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat

kepada Direksi termasuk mengenai rencana

pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran

tahunan Persero, pelaksanaan ketentuan Anggaran

Dasar dan RUPS.

2. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab

sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran

dasar dan RUPS.

3. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan

memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan

bertanggung jawab kepada RUPS.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan

Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

b. Direksi

Tugas Direksi adalah sebagai berikut :

1. Memimpin, mengurus, dan mengelola perusahaan sesuai

dengan tujuan perusahaan serta senantiasa berusaha

meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan

perusahaan.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva

bergerak, fasilitas sisitem informasi, fasilitas pendidikan,

dan pelatihan serta fasilitas pemeliharaan atau

perbaikan.

(9)

5. Menyiapkan rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja

dan Anggaran Tahunan Perusahaan.

6. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip

pengendalian intern, dengan memperhatikan pemisahan

fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan

pengawasan kekayaan perusahaan.

7. Menyiapkan susunan organisasi perusahaan lengkap

dengan rincian tugasnya.

8. Mengangkat dan memberhentikan pegawai perseroan

sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku bagi

perusahaan.

9. Menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan

penghasilan lain bagi para pegawai perusahaan serta

mengatur semua hal kepegawaian lainnya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku bagi perusahaan.

10. Memberikan segala keterangan tentang keadaan dan

jalannya perusahaan, baik dalam bentuk laporan

tahunan, maupun laporan berkala menurut cara dan

waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar

Perusahaan dan ketentuan lain yang berlaku bagi

perusahaan serta setiap kali diminta oleh RUPS.

11. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan

ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan

RUPS.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi Direksi tersebut,

ditetapkan pembagian tugas sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Tugas Direktur Utama adalah sebagai berikut :

a. Untuk dan atas nama Direksi menjalankan dan bertanggung

jawab atas segala Ketentuan RUPS.

b. Bertindak atas nama Direksi sebagai wakil perusahaan baik

(10)

tindakan atau perbuatan baik yang berkaitan dengan

kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat kerja

sama dengan pihak lain.

c. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas

Direksi, Kepala Satuan Pengawas Intern, Sekertaris

Perusahan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan,

dan Kepala Wilayah Usaha Pos serta mengusulkan dan

memimpin rapat direksi.

d. Menerima pertanggung jawaban tugas Kepala Satuan

Pengawasan Intern.

e. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama

mengenai hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan

pengembangan perusahaan dan kebijaksanaan lainnya yang

bersifat umum.

2. Direktorat Operasi

Direktorat operasi dipimpin oleh Direktorat Operasi

yang bertugas membina dan mengendalikan kegiatan

pelayanan jasa komunikasi, logistik serta jasa keuangan

atau keagenan dan filateli, baik untuk hubungan di dalam

maupun di luar negeri.

Direktorat Operasi ini terdiri dari 8 sub bagian :

a. Sub direktorat Bina Operasi

1. Bagian Jaringan Lalu Lintas

2. Bagian Jaringan Layanan b. Sub Direktorat Bina Mutu Layanan

1. Bagian Standar Layanan

2. Bagian Kendali Mutu

3. Bagian Pengembangan Mutu c. Unit Bisnis Komunikasi

Unit Bisnis Komunikasi ini dipimpin oleh seorang

General Manajer, yang mempunyai tugas mengelola dan

(11)

daya saing layanan komunikasi. Manajer ini bertanggung

jawab terhadap perkembangan dan pencapaian kinerja

manajemen unit bisnis komunikasi. Unit bisnis komunikasi ini

dibagi menjadi dua :

1. Bagian Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi

(Tarkinkom)

Bagian Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi ini

dipimpin oleh seorang manajer yang mempunyai tugas

pokok menyusun target dan analisis kinerja produk

komunikasi dan laporan realisasinya. Manajer ini

bertanggung jawab terhadap akurasi penetapan target

dan alokasinya ke wilayah serta meningkatkan kinerja

manajemen unit bisnis komunikasi.

Bagian tarkinkom ini dibagi lagi menjadi dua bagian :

a. Sub Bagian Penetapan Target dan Kinerja Bisnis

Komunikasi

Pada bagian ini tugas pokoknya adalah menetapkan

target dan analisis kinerja unit bisnis.

b. Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan Bisnis

Komunikasi

Pada bagian ini tugas pokoknya adalah menetapkan

target dan analisi kinerja unit bisnis.

2. Bagian Pemasaran Bisnis Komunikasi (Pemsarkom)

Bagian Pemasaran Bisnis Komunikasi dipimpin oleh

seorang manajer yang mempunyai tugas pokok yaitu

menyelenggarakan aktivitas pemasaran, penjualan

produk, penelitian pasar, intelejen pasar, analisi pesaing,

analisis mitra strategis, pengembangan produk

komunikasi, dan pengelolaan gemar berkirim surat.

Manajer ini bertanggung jawab terhadap aktivitas

(12)

bertanggung jawab terhadap kesediaan layanan sesuai

dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

Bagian Pemsarkom ini membawahi suatu sub bagian,

yaitu : Sub Bagian Pemasaran dan Pembinaan

Pelanggan Bisnis Komunikasi. Sub bagian ini mempunyai

tugas pokok, yaitu melakukan aktivitas pemasaran dan

penjualan produk layanan bisnis komunikasi, akuisisi

pelanggan baru, kepuasan pelanggan, dan merancang

sistem pengembangan budaya berkirim surat.

d. Unit Bisnis Logistik

1. Bagian Target Kinerja Bisnis Logistik

2. Bagian Pemasaran Bisnis Logistik e. Unit Bisnis Keuangan dan Keagenan

1. Bagian Target dan Kinerja Bisnis Keuangan

2. Bagian Pemasaran Bisnis Logistik

3. Bagian Pengelolaan Utang Piutang Usaha Keuangan dan Keagenan

f. Unit Bisnis Filateli

3. Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana dipimpin

oleh Direktur Perencanaan, Teknik dan Sarana yang

mempunyai tugas menyusun rencana strategis, rencana

bisnis, dan rencana jangka pendek yang relevan sebagai

tahapan pencapaian tujuan perusahaan dan melakukan

aktivitas rekayasa proses bisnis serta mengelola prasarana

dan property. Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

terdiri dari :

a. Sub Direktorat Perencanaan

1. Bagian perencanaan strategis

2. Bagian perencanaan usaha

3. Bagian perencanaan data

(13)

1. Bagian teknik dan sistem informasi

2. Bagian perangko dan materai

3. Bagian peralatan

4. bagian bangunan dan kendaraan

c. Bagian Sekretaris Direktorat Perencanaan, Teknik dan

Sarana

4. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan dipimpin oleh Direktur Keuangan

yang bertugas membina dan mengelola keuangan

perusahaan dan penyertaan modal perusahaan serta

menetapkan kebijakan harga pokok produksi. Direktorat

Keuangan terdiri dari :

a. Bagian Sekretaris Direktorat Keuangan

Bagian Sekretaris Direktorat Keuangan ini mempunyai

tugas pokok mengkoordinasi penyusunan laporan Direktorat

Keuangan, menyiapkan naskah instruksi, membuat surat

edaran Direktur Keuangan, dan menyelenggarakan

kesekretariat Direktorat Keuangan.

b. Sub Direktorat Pengendalian Keuangan

Sub Direktorat Pengendalian Keuangan mempunyai

tugas menetapkan dan mengembangkan kebijakan, sistem

dan prosedur akuntansi serta struktur permodalan

perusahaan serta kebijakan investasi, sehingga tercapainya

performansi keuangan yang kuat dan sehat sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

mengawasi penyusunan anggaran pendapatan dan biaya

perusahaan.

1. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi mempunyai tugas untuk

mengelola, mengembangkan, dan melaksanakan

kebijakan sistem dan prosedur akuntansi serta

(14)

sehingga menjamin tercapainya kinerja keuangan

perusahaan yang sehat.

2. Bagian Anggaran dan Investasi

Bagian anggaran dan investasi mempunyai tugas

mengelola dan menyusun alokasi anggaran dalam

rangka menyusun rencana kerja dan anggaran

perusahaan. Selain itu bagian anggaran dan investasi

juga mempunyai tugas mengkonsolidasi dan menjamin

ketersediaan sumber pendanaan dan pengalokasiannya

ke seluruh unit organisasi serta mengawasi

pelaksanaannya.

3. Bagian Akuntansi Biaya

Bagian akuntansi biaya mempunyai tugas

mengembangkan dan menyusun formulasi struktur biaya

dan harga pokok serta mekanisme perhitungan harga

transfer sebagai dasar penetapan kebijakan harga dan

penilaian kinerja setiap unit organisasi.

c. Sub Direktorat Pembendaharaan

Sub direktorat pembendaharaan mempunyai tugas

mengelola keuangan, menetapkan strategi, dan

kebijakan pengelolaan kas serta mengendalikan

penyertaan modal perusahaan, sehingga mampu

memberikan kontribusi seoptimal mungkin. Sub direktorat

perbendaharaan terbagi menjadi :

1. Bagian Pengelolaan Kas

Tugas pokoknya adalah mengelola,

mengendalikan, dan menganalisis likuiditas perusahaan

serta portofolio investasi keuangan, sehingga mampu

memberikan nilai tambah yang optimal bagi perusahaan.

2. Bagian Pengendalian dan Penyertaan Modal Perusahaan

Tugas pokoknya adalah menganalisis dan

(15)

operasi anak perusahaan (Joint Venture), sehingga

mampu memberikan informasi yang komprehensif

tentang perkembangan suatu anak perusahaan.

5. Direktorat Sumber Daya Manusia

Direktorat Sumber Daya Manusia dipimpin oleh

Direktur Sumber Daya Manusia yang bertugas untuk

membina, mengelola, dan memelihara kesejahteraan

sumber daya manusia serta mengembangkan organisasi

dan sistem manajemen.

Direktorat Sumber Daya Manusia terdiri dari :

1. Sub Direktorat Pelatihan

a. Bagian Penyelenggaraan Pelatihan

b. Bagian Bina Program

c. Bagian Umum Pelatihan

2. Sub Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia

a. Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia

b. Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia

c. Bagian Informasi dan SIM sumber Daya Manusia

d. Bagian Organisasi

3. Bagian Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

4. Bagian Sekretariat Sumber Daya Manusia

6. Satuan Pengawas Intern (SPI)

Satuan Pengawas Intern (SPI) berada di bawah

pimpinan Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI).

a. Bidang Pengawasan Keuangan

Tugas pokoknya adalah memeriksa dan

mengevaluasi sistem pelaporan dan pelaksanaan

pembukuan keuangan yang dilakukan setiap

usaha/unit/bagian sesuai dengan rencana dan kebijakan

(16)

b. Bagian Pengawasan Operasional

Tugas pokoknya adalah memeriksa dan

mengevaluasi pelaksanaan sistem operasi bisnis

perusahaan sesuai dengan Standar Operasional Produk

(SOP) dan kualitas layanan yang telah ditetapkan dan

atau dijanjikan.

c. Satuan Pengawasan Intern (SPI) Wilayah

Tugas pokoknya adalah melaksanakan

pemeriksaan bidang keuangan dan bidang operasional

Unit Pelaksanaan Teknik (UPT) di wilayah yang bertalian

serta memberikan saran-saran perbaikan. Satuan

Pengawas Intern (SPI) wilayah ini terdiri dari :

1. Bagian Pengawasan Keuangan

2. Bagian Pengawasan Operasional

7. Sekretariat Perusahaan

Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh sekretaris

perusahaan yang bertanggung jawab kepada direksi.

Sekertaris perusahaan ini mempunyai tugas yang

bertanggung jawab kepada direksi. Sekertaris perusahaan

ini mempunyai tugas pokok mengkoordinasi seluruh kegiatan

anggota direksi dengan seluruh unit perusahaan yang terkait

dan membina serta mengelola kegiatan kesekretariatan.

Direktur Utama, kegiatan bidang hokum, hubungan

masyarakat, hubungan internasional, serta dokumentasi,

serta rumah tangga kantor pos, dan mengkoordinasi

pelaksanaan kegiatan pengawasan melekat. Sekertaris

perusahaan ini terdiri dari :

a. Bagian Sekretariat Direktur Utama

b. Bagian Hukum

c. Bagian Komunikasi Korporat

d. Bagian Hubungan Internasional

(17)

8. Pusat penelitian dan Pengembangan

Pusat penelitian dan pangembangan dipimpin oleh

kepala pusat penelitian dan pengembangan yang

bertanggung jawab kepada direksi. Tugas pokoknya adalah

melakukan penelitian-penelitian dan pengembangan sistem

manajemen.

2.2.5 Usaha PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia sebagai penyedia sarana komunikasi

usaha pos tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi.

Secara garis besar, usaha pos dapat dikategorikan menjadi usaha

pokok (core business) dan usaha penunjang (non-core business).

a. Usaha Pokok

2. Layanan Elektronik dengan Wasantara-net sebagai

tulang punggungnya, untuk menyajikan fasilitas-fasilitas :

 Internet, layanan dengan efisiensi tinggi yang memberikan akses kepada informasi global melalui

fasilitas berikut :

- Surat Elektronik (e-Mail)

- File Transfer

- World Wide Web Information Access

 Electronic Data Interchange (EDI) untuk membentuk jaringan informasi berbasis data, seperti :

- AgroNet

- EkoNet

- SosioNet

(18)

- Surat Bisnis Elektronik

- Direct Mail

- Weselpos Elektronik

- Telegram

 Intranet

Pengembangan jaringan untuk perusahaan

(organisasi) dengan menerapkan teknologi dan

arsitektur internet. Internet membantu dalam menekan

biaya komunikasi, mempermudah dan mempercepat

kemampuan akses informasi dengan sistem

pengamanan (security) tersendiri.

 Warposnet (Warung Pos Internet)

Sarana untuk mengakses Internet yang

disediakan di setiap kantor pos dalam jaringan

Wasantara-net. Melalui Warposnet masyarakat dapat

menikmati semua fasilitas internet tanpa harus memiliki

komputer pribadi.

b. Usaha Penunjang

- Usaha Properti yang antara lain dapat memberikan

layanan penyewaan ruang/tempat

- Usaha Transportasi

- Bank Pos

- Freight & Forwarding

- Belanja Lewat Pos

- Berbagai pelayanan Jasa Keagenan

2.2.6 Aneka Layanan dan Pelayanan Pos

a. Layanan Pos

1. Suratpos

Layanan standar pengiriman berita yang

tersedia di semua kantor pos dengan tarif seragam,

(19)

Klasifikasi pengiriman jenis suratpos adalah surat,

kartupos, warkatpos, barang cetakan, majalah,

sekogram (braille), dan bungkusan.

2. Surat Kilat

Layanan untuk kiriman pos cepat di dalam

negeri (urgent mail) yang menjangkau seluruh

Indonesia dengan prioritas kecepatan dalam

penyaluran dan pengantarannya.

3. Surat Kilat Khusus (SKH)

Layanan yang terdokumentasi sebagai solusi

tepat kiriman pos di dalam negeri sehingga dapat

dilakukan jejak lacak guna mengetahui status kiriman.

Jaringan SKH tersebar di lebih 220 kota di Indonesia

dengan waktu tempuh antara 24 jam sampai dengan

48 jam.

4. Express Mail Service (EMS)

Layanan cepat pengiriman berita atau barang

sebagai solusi tepat kiriman pos internasional dengan

fasilitas jejak lacak guna mengetahui status kiriman.

Jaringan EMS tersebar luas ke dan dari 46 negara

terkemuka dengan waktu tempuh antara dua sampai

lima hari.

5. Ratron

Layanan Surat Elektronik (Ratron) yang

merupakan hibrida antara surat secara fisik dengan

transmisi data melalui jaringan telekomunikasi. Hasil

transfer data berupa copy naskah asli akan diantarkan

kepada alamat penerima dalam sampul tertutup

(20)

6. Ratron Simpati

Layanan Surat Elektronik untuk berbagai

ucapan simpati. Hasil transfer data berupa pesan

pribadi dalam bentuk surat/kartu ucapan akan

diantarkan kepada alamat yang dituju.

7. Surat Bisnis Elektronik (SBE)

Layanan hibrida antara transmisi data

elektronik dengan antaran fisik suratpos. Jenis

layanan ini sangat tepat untuk pengiriman surat atau

berbagai jenis tagihan dalam jumlah besar sehingga

merupakan solusi korespondensi masal. Proses

pekerjaan yang dapat dilakukan oleh SBE adalah

mulai pencetakan, pelipatan, pemasukan kedalam

sampul dan pengeleman yang diproses secara

komputerisasi dengan mesin kecepatan tinggi, sampai

dengan pengantaran. Layanan SBE sementara baru

terdapat di Sentral Pengolahan Pos Jakarta.

8. Wesel Pos

Layanan transfer uang sebagai solusi kiriman

uang ke seluruh Indonesia. Tersedia beberapa jenis

layanan weselpos yaitu: Weselpos Biasa, Weselpos

Kilat, Weselpos Kilat Khusus, Weselpos Elektronik

(westron), Weselpos Berlangganan, Weselpos

Tebusan dan Weselpos Luar Negeri ke/dari beberapa

Negara.

9. Giro Pos

Layanan keuangan untuk menampung,

menyimpan dan membayar berbagai transaksi, baik

untuk pemegang rekening perorangan maupun

perusahaan/ keperluan bisnis di seluruh Indonesia.

(21)

Layanan keuangan sebagai solusi dana

perjalanan karena dapat diuangkan di semua kantor

pos. tersedia beberapa harga nominal CPW mulai dari

Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 250.000,-. Beberapa

hotel, restoran, travel biro, dan tempat-tempat lainnya

telah menerima CPW sebagai alat pembayaran.

11. Paket Pos

Layanan untuk pengiriman barang yang dapat

dilakukan di semua kantor pos, baik untuk

perhubungan dalam negeri maupun luar negeri.

Klasifikasi paketpos dapat dibedakan dari cara

pengangkutannya yaitu :

 Paketpos darat/laut untuk perhubungan darat/laut

 Paketpos udara untuk perhubungan udara

Khusus untuk jalur lintas Sumatera, Jawa dan

Bali, transportasi dilakukan oleh armada sendiri yang

disebut Armada Paketpos (Arpak).

12. Belanja Lewat Pos (BLP)

Menyadari bahwa persebaran masyarakat yang

sangat luas di seluruh Indonesia, PT Pos Indonesia

bekerjasama dengan mitra kerja menyediakan

layanan BLP (Mail Order) sebagai solusi belanja jarak

jauh berbagai produk. Manfaat bagi konsumen adalah

mendapatkan produk-produk pilihan dengan harga

yang sama di seluruh Indonesia. Deskripsi dan

ilustrasi produk digelar dalam catalog/brosur yang

diterbitkan secara berkala. BLP juga memberikan

manfaat yang positif bagi produsen, melalui BLP

dapat langsung mengakses pasar nasional tanpa

(22)

13. Pos Plus

Berbagai layanan dengan nilai tambah yang

dikemas melalui sarana pelayanan Pos Plus sehingga

dapat memberikan solusi untuk semua jenis kiriman

pos. Fleksibilitas dan kehandalan layanan adalah

prioritas utama yang diberikan oleh Pos Plus

sehingga layanan pos lebih „customised’ sesuai dengan kebutuhan pelanggan, antara lain :

 Kiriman Hari Ini Sampai (KHIS)

 Kiriman Esok Sampai (KES)

 Penanganan khusus atas kiriman, termasuk tata cara pengeposan kiriman, pembayaran, dan

pembuatan laporan atas penerimaan kiriman oleh

alamat yang dituju, dll.

14. Filateli

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan

memperkaya kazanah hobi mengumpulkan prangko

atau filateli, telah dikembangkan pula produk-produk

filateli yang lebih atraktif dengan tema penerbitan

yang bervariasi. Menyadari bahwa filateli adalah

benda koleksi yang banyak diminati para

penggemarnya, maka usaha bisnis filateli telah

ditangani oleh suatu divisi agar lebih fleksibel dan

akrab dalam melangkah bersama filatelis dan

masyarakat.

15. Wasantara-net (W-net)

Layanan pertukaran informasi melalui internet

sebagai solusi komunikasi baik untuk lingkup dalam

maupun luar negeri. Sebagai Jaringan Komunikasi

Nasional, W-net saat ini telah hadir di 27 propinsi – 31

(23)

Titik layanan W-net yang tersebar luas

memberikan dampak efisiensi dalam mengakses

informasi global. Masyarakat dapat mengakses W-net

melalui PC mereka atau apabila tidak memiliki PC

mereka dapat mengaksesnya melalui fasilitas Warung

Pos Internet (Warpos-Cybercafe) yang tersedia di

kantor-kantor pos dan tempat-tempat lainnya.

b. Pelayanan

1. Pos Serba Ada (POSERBA)

Pengembangan fasilitas pelayanan fisik loket

kantor pos dengan mengacu pada konsep one stop

shopping. Poserba hadir untuk melayani tuntas segala

kebutuhan tentang pos yang dikemas dalam tatanan

baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan

bagi setiap pengunjung yang datang. Poserba

menyediakan semua kebutuhan yang berhubungan

dengan pos dan berbagai alat tulis menulis termasuk

kartu ucapan dan benda filateli dalam kemasan

khusus. Poserba berada baik di kantor pos maupun di

tempat lain yang strategis.

2. Pos Pemasaran Keliling (POSARLING)

Perkayaan kapasitas pelayanan pengantar pos

yang selain mengantarkan kiriman pos, juga ditambah

sebagai pelayanan kebutuhan pos lainnya seperti

penjualan benda pos dan materai, penerimaan

kiriman pos dan lain-lain sehingga lebih mendekatkan

layanan pos kepada masyarakat. Posarling hadir

mengunjungi masyarakat setiap hari dengan sepeda

motor dan seragam khas serta dilengkapi dengan

bunyi melodi yang menandai kehadiran posarling

(24)

3. Halo Pos-161

Kebutuhan masyarakat untuk selalu mudah

menghubungi kantor pos melalui saluran telepon yang

praktis diwujudkan dalam Halo Pos-161 yang

merupakan media informasi dan layanan pos. Nomor

telepon tiga digit 1-6-1, mudah untuk diingat dan

seragam di setiap kota yang dapat digunakan baik

untuk permintaan informasi tentang layanan pos

maupun dijadikan media permintaan untuk segera

mendapatkan layanan pos, seperti penjemputan

kiriman pos dan lain-lain.

Sarana Halo Pos 161 menjadikan kantor pos

selalu siap melayani setiap saat. Fasilitas ini ditujukan

agar pelanggan hemat waktu, biaya, dan upaya untuk

selalu dekat dengan jangkauan pelayanan pos.

c. Layanan Keagenan

Pelayanan Jasa Keagenan dilakukan oleh PT Pos

Indonesia untuk kepentingan pihak ketiga, yaitu :

- Penabungan dan pembayaran untuk Bank Tabungan Negara

- Pemotongan pensiun ex bank kreditur

- Pembayaran pensiun TASPEN dan ASABRI

- Penjualan benda materai untuk Direktorat Pajak

2.2.7 Pembinaan Sumber Daya Manusia

Mutu pelayanan yang terbaik hanya mungkin dicapai bila

pelayanan dilakukan oleh tenaga yang benar-benar professional

dan terampil. Oleh karena itu PT Pos Indonesia senantiasa

berupaya meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusianya

secara simultan pada semua tingkat, melalui berbagai pendidikan

dan pelatihan disesuaikan dengan perkembangan bisnis

(25)

Depan, Pelatihan Penata Pelayanan Pos, Kursus Kader Pimpinan,

termasuk berbagai pendidikan dan pelatihan lainnya baik yang

dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pos di Bandung

maupun di wilayah-wilayah, yang pelaksanaannya bekerja sama

dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.

Sebagai badan usaha, PT Pos Indonesia tidak terlepas dari

kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dalam dunia bisnis.

Semakin tumbuh sebuah perusahaan semakin nyata

kendala-kendala yang dihadapinya, antara lain :

- Meningkatnya volume pekerjaan

- Berkembangnya ragam layanan

- Semakin terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan

- Persaingan yang semakin ketat

Untuk mengatasi semua itu PT Pos Indonesia sejak dini hari

telah mengupayakan solusi dengan cara menjalin kerja sama dan

kemitraan bisnis dengan pelanggan besar, pemasok bahan baku,

mitra binaan, dan mitra terkait. Sebagai contoh dapat dikemukakan

kerja sama dengan Bank BNI, Citibank, Bank Bali, PT Telkom, PT

Indosat, Perusahaan Daerah Air Minum, Dewan Kerajinan

Nasional, Depdikbud, PT Asuransi Tenaga Kerja,

perusahaan-perusahaan angkutan penerbangan dan angkutan darat/laut.

2.2.8 Wilayah Usaha Pos dan Jaringan Pelayanan

a. Wilayah Usaha Pos

Untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan

terhadap kegiatan operasional, PT Pos Indonesia memiliki

11 Wilayah Usaha Pos yang meliputi seluruh wilayah

Indonesia.

b. Jaringan Pelayanan Pos

Pos Indonesia memiliki jaringan pelayanan luas yang

tersebar seluruh pelosok tanah air :

(26)

 Terminal Pos Keliling Kota 1.386 buah

 Terminal Pos Keliling Desa 10.363 buah

 Unit pelayanan pos lainnya (Depot Benda Pos Dan Materai, Rumah pos, Agenpos Kota/Desa, Pos Desa,

Warpos Kesra) 9.602 buah

 Pos Sekolah 1.269 buah

 Jumlah titik pelayanan 27.448 buah

2.3 Pekerjaan yang Diterima di Perusahaan

Adapun pekerjaan yang diterima oleh penulis di PT. Pos

Indonesia adalah membuat desain brosur Museum Pos Indonesia.

2.4 Pekerjaan yang Sudah Dikerjakan di Perusahaan

Pekerjaan yang telah penulis sesesaikan selama kerja

praktek di PT. Pos Indonesia adalah membuat beberapa alternatif

desain brosur Museum Pos Indonesia.

2.5 Benda Koleksi Museum

Museum Pos Indonesia mempunyai benda koleksi berupa

prangko-prangko dan benda filateli lainnya, peralatan yang

dipergunakan layanan Pos semenjak jaman Hindia-Belanda, dan

benda-yang bernilai sejarah. Oleh karena itu untuk member

kemudahan dan mengenal benda-benda koleksi museum bagi

masyarakat, maka seluruh benda koleksi dikelompokan dalam 3

kelompok penyajian yaitu:

2.5.1 KOLEKSI SEJARAH

salah satu koleksinya yang bernilai sejarah adalah

Surat Mas Raja “Goleden Letter”.perposan atau surat menyurat sebagai alat komunikasi dalam bentuknya yang

(27)

Indonesia seperti kerajaan Mulawarman, Sriwijaya,

Tarumanegara, Mataram, Purnawarman dan Majapahit.

Berdasarkan prasasti yang ditemukan di kerajaan Sriwijaya

bahasa yang digunakan adalah Kw‟unlun atau bahasa

melayu kuno dengan kata-kata Sansekerta. Huruf yang

digunakan adalah huruf Sansekerta yang berasal dari India

Selatan yang disebut huruf Palawa. Huruf inilah yang

kemudianmenjadi huruf jawa, sunda, bali, batak. Komunikasi

pada waktu itu tidak hanya terbatas di dalam negri saja,

melainkan jugadengan negara tetangga yaitu kegiatan

surat-menyurat antara kerajaan Sriwijaya dengan china maupun

China dengan Majapahit yang seluruhnya diabadikan pada

relief dinding Candi Borobudur dan Prambanan.

2.5.2 KOLEKSI FILATELI

kata prangko berasal dari bahasa Latin Franco” yang

berarti tanda pembayaran untuk melunasi biaya pengiriman

surat. lama kelamaan perangko menjadi benda seni yang

dikumpulkan orang. Kegemaran mengumpulkan prangko ini

disebut Filateli. Sedangkan kata filateli berasal dari bahasa

Yunani Philos artinya Teman dan Ateleila artinya

pembebasan yaitu bebas dari kewajiban. Yaitu bebas dari

kewajiban membayar biaya pengiriman surat bagi penerima

surat.Dalam koleksi museum selain disajikan koleksi

prangko Indonesia juga terdapat koleksi perangko berasal

dari 178 negara. Prangko yang berwarna hitam dikenal

dengan “THE PENNY BALCK” merupakan prangko pertama di dunia yang diterbitkan di inggris atas gagasan Sir Rowland

Hill tanggal 6 Mei 1840. Perangko bergambar Ratu Victoria

tersebut disajikan dalam bentuk lukisan, sedangkan

(28)

pemerintah Hindia Belanda tanggal 1 April 1864. Perangko

tersbut berwarna merah anggur bergambar Raja William III

dengan harga nominal 10 cent, perangko yang hampir

berusia 150 tahun ini terdapat dalam bentuk aslinya di

museum.

2.5.3 KOLEKSI PERALATAN

BRIEVENBUS merupakan bis surat pada jaman

Hindia Belanda. Bis surat yang terbuat dari logam cor

dengan berat kurang dari 400 Kg ini ditempatkan di pinggir

jalan strategis agar mudah terjangkau publik, dengan

maksud untuk memudahkan masyarakat dalam

mengeposkan kirimannya. bis surat ini pertama kali

digunakan tahun 1829 dan Kantor Pos Batavia, sedangkan

bis surat pertama kali untuk umum disediakan di Kantor Pos

Semarang tahun 1850 dan Kantor Pos Surabaya tahun

1864. Sejak pertama kali digunakan sehingga kini bus surat

mengalami perubahan-perubahan, baik bentuk maupun

(29)

BAB III

LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

Praktikan dalam perusahaan mempunyai peranan yang

penting, yaitu sebagai desainer pada bagian Kesekretariatan dan

Dokumentasi Museum Kantor Pusat dibawah Direktorat

Perencanaan Teknik dan Sarana PT POS Indonesia. Karena

dengan adanya praktikan dalam perusahaan dapat membantu

perusahaan dalam berbagai hal, diantaranya :

 Praktikan dapat memberikan masukan-masukan kepada perusahaan dalam pemecahan masalah-masalah yang sedang

dihadapi perusahaan.

 Praktikan dapat membantu perusahaan mengerjakan beberapa pekerjaan yang sedang ditangani perusahaan.

3.2 Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek

Selama melaksanakan kerja praktek di museum PT. Pos

Indonesia praktikan mengerjakan pekerjaan perancangan desain

brosur tentang koleksi museum pos Indonesia dan perancangan

brosur untuk memperkenalkan museum pos secara umum.

3.3 Metode Kerja Praktikan

Dalam mengerjakan pembuatan brosur praktikan

menggunakan beberapa metode diantaranya :

 Pengumpulan data dan foto

 Melihat referensi yang sudah ada

(30)

3.4 Perancangan

3.4.1 Konsep Perancangan

Konsep yang digunakan dalam perancangan brosur tentang

koleksi museum PT. Pos Indonesia ini terbagi dua, yaitu

perancangan desain brosur untuk umum berbahasa Indonesia dan

berbahasa inggris.

Pada perancangan desain brosur untuk umum berbahasa

Indonesia memiliki konsep seperti amplop itu sendiri. Dengan

memunculkan bentuk-bentuk garis putus putus pada bagian atas,

serta diperkuat dengan warna yang dipilih yang menandai identitas

surat dan lembar surat tersebut.

Sedangkan perancangan desain brosur berbahasa inggris

memiliki konsep bersih dan terlihat rapi. Terlihat seperti pemilihan

warna dan font yang tertera didalamnya.

Setelah konsep dasar selesai, langkah berikutnya adalah

pembuatan tampilan awal yang berisi lipatan cover, tampilan

belakang serta sebagian dari isi brosur. Pada brosur umum

berbahasa indonesia dibagian cover terdapat judul “Seberapa jauh

kamu mengenal museum pos indonesia” yang diletakkan di atas

yang didukung dengan visual-visual benda koleksi museum pos itu

sendiri yang telah di cropping dan retouching. Sedangkan pada

bagian dalam terdapat banyak informasi mengenai mengenai

museum pos itu sendiri, dari mulai sejarah singkat hingga

koleksi-koleksi yang ada di museum. Ditambah dengan peletakan image

yang mewakili koleksi-koleksi yang ada di museum.

Sedangkan pada desain brosur yang berbahasa inggris,

bagian luar (cover) diberi judul “Enjoy the adventure on the

Indonesian postal museum”. Ini dimaksudkan untuk mengajak para

pengunjung negarawan asing untuk mengenal sejarah bangsa,

dan mengetahui tentang sejarah Pos Indonesia pada khususnya

(31)

terdapat sejarah singkat mengenai PT. Pos Indonesia, serta

benda-benda koleksi yang ada di Museum Pos ini.

3.4.2 Teknis Perancangan

Tahap 1

Gambar III.1 Latar Belakang Brosur Umum Berbahasa Indonesua

(32)

Tahap 2

Gambar III.3 Penambahan Image

Gambar III.4 PenambahanImage

Tahapan berikutnya adalah pemasukan image/foto yang

telah di cropping dan retouching. Ini mewakili benda-benda koleksi

(33)

Tahap 3

Gambar III.5 Bagian Dalam Brosur berbahasa indonesia

Gambar III.6 Bagian Dalam Brosur berbahasa inggris

Tahap selanjutnya adalah pemasukan teks yang berisikan

informasi-informasi mengenai museum pos, mulai dari sejarah PT.

Pos Indonesia, benda-benda koleksi museum, hingga

(34)

Gambar III.7 Bagian Luar/Cover Brosur berbahasa indonesia

Gambar III.8 Bagian Luar/Cover Brosur berbahasa inggris

Teknis pembuatan tampilan luar memiliki tahapan yang

(35)

Gambar III.9 Brosur Untuk Umum

(36)

Gambar III.11 Brosur Umum dan Standing Display

Penyimpanan brosur dapat digantung pada box yang sudah

dibuat khusus, ini agar memudahkan orang untuk mengambil dan

menjadikan penyajian brosur lebih menarik.

3.4.3 Jenis Font Yang Digunakan

Untuk Judul dan headline dan bodytext menggunakan 1942

report dan Blackader ITC.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz1234567890

(37)

BAB IV

KESIMPULAN

Setelah kerja praktek yang dilakukan, praktikan dapat

menyimpulkan bahwa dalam perancangan sebuah desain media

promo, baik cetak maupun elektronik, harus dapat mewakili

identitas dari perusahaan/lembaga/instansi yang bersangkutan dan

informasi yang disampaikan harus dapat memberikan edukasi dan

sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Sehingga dalam perancangan brosur yang dibuat harus

dapat memberikan informasi yang jelas, tepat dan efisien terhadap

masyarakat yang ingin mengetahui tentang benda-benda koleksi

Museum Pos Indonesia agar masyarakat bisa menghargai bahkan

(38)

Laporan Kerja Praktek

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BROSUR

PADA MUSEUM POS INDONESIA

DK 36502 KERJA PRAKTEK

Oleh :

Yohanes Ch. Freddy H

51906017

Desain Komunikasi Visual

Dosen Pembimbing :

Taufan Hidayatullah, M.Ds

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(39)

Laporan Kerja Praktek

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BROSUR

PADA MUSEUM POS INDONESIA

DK 36502 KERJA PRAKTEK

Oleh :

Yohanes Ch. Freddy H

51906017

Desain Komunikasi Visual

Disahkan Oleh :

Perusahaan Pembimbing

Drs.H.Rachmat, SE Taufan Hidayatullah,M.Ds

NIP. 957097104 NIP. 4127 32 66 003

Koordinator

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Dhaniatti, Lis. (2007). Museum Pos Ada Di Bandung. Diakses pada 10 Maret 2010. W.W.W: museum-indonesia.net

http://www.posindonesia.co.id

(41)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat

menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BROSUR PADA MUSEUM POS INDONESIA”.

Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan pelaksanaan

kegiatan kerja praktek selama kurang lebih tiga bulan yang dilaksanakan

pada PT Pos Indonesia.

Saya menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari

kesempurnaan dikarenakan adanya keterbatasannya pengetahuan dan

kemampuan penulis. Segala kesalahan dan pengalaman yang dialami,

membuat saya semakin mengerti manisnya sebuah kesuksesan. Saya

sangat berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Dan tujuan dari disusunnya laporan kerja praktek ini adalah untuk

memenuhi salah satu mata kuliah kerja praktek sekaligus syarat dalam

menyelesaikan Pendidikan Sarjana Program Studi Desain Jurusan Desain

Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Bandung, Juli 2010

(42)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Yohanes Christover Freddy H

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : katholik

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain (Desain Komunikasi Visual)

Alamat : Jalan Ciumbuleuit Gang Rahayu No. 59/155C

Bandung, 40141

No. Telp/ Hp : Hp (022 91677317)

Email : powerpupboys@yahoo.com

Pendidikan Formal

 1994-2000 : SD Strada Budi Luhur Bekasi

 2000-2003 : SMP Strada Budi Luhur Bekasi

 2003-2006 : SMA Santa Maria Monica Bekasi

 2006-2011 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

Pendidikan Non Formal

1. WORKSHOP “1001 INSPIRATION DESAIN FESTIVAL” at Unikom,

December 15th 2007

2. Contest Mural “ Gen X and The Future” at Basar Baluja, April 1st– 3rd

Gambar

Gambar II.1 Bagan Struktur Organisasi PT Pos Indonesia
Gambar III.2 Latar Belakang Brosur berbahasa Inggris
Gambar III.3 Penambahan Image
Gambar III.5  Bagian Dalam Brosur berbahasa indonesia
+4

Referensi

Dokumen terkait

JADWAL UAS KELAS VI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. SD NEGERI

Menggunakan kertas dalam ukuran yang sama, misal A4 maka kertas ukuran A4 juga digunakan untuk lembar voucher, lembar kertas yang digunakan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi nilai-nilai persatuan dalam komunitas musik pada komunitas Orang Indonesia Solo Raya, kendala yang

Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami penyelundupan hukum yang dilakukan oleh bank yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum dan bagaimana

mengadakan penelitian mengenai “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah dalam permainan bola voli Dengan Mengunakan Alat Bantu Bola Gantung pada siswa kelas VIIA

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah proses rekruitmen yang meliputi seleksi, pelatihan dan penempatan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah supan protein yang rendah merupakan faktor resiko terjadinya stunting pada remaja dengan resiko sebesar 6,984.. It shows the

shift in the process of translation in text books that correlate to each other. What kind of techniques occur in translating Nokia 1661 User Guide?. 2. How are the techniques used