• Tidak ada hasil yang ditemukan

nn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "nn"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan.

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode eksperimen ternyata dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Angka rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah

15,2 (56,3 %). Sedangkan pada siklus II menunjukkan angka 22,4 (82,96

%).

2. Penerapan metode eksperimen juga meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas V SD Negeri 01 Lesung Bhakti Jaya pada pembelajaran IPA.

Sebelum dilakukan penelitian siswa yang tuntas sebanyak 10 dari 27 anak.

Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 23 dari 27 anak.

B. Saran

Berdasarkan hasil akhir dalam penelitian ini, peneliti menyarankan kepada:

1. Rekan-rekan guru untuk menerapkan metode eksperimen pada mata

pelajaran IPA, terutama pada materi yang memerlukan pembuktian

melalui eksperimen.

2. Guru atau peneliti lain untuk melakukan penelitian yang sama dengan

siklus yang lebih banyak agar memperoleh hasil yang sempurna.

3. Kepala Sekolah untuk memberikan rekomendasi kepada guru-guru supaya

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air

selalu dilakukan dari waktu ke waktu. Hal ini dimasudkan agar dapat

menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan semua aspek

dan potensi peserta didik sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar sesuai yang diharapkan, serta membetuk watak warga negara yang

memiliki sumber daya manusia yang baik. Seperti diamanatkan dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Lapono (2009: 122)

disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Hal serupa juga dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri 01 Lesung

Bhakti Jaya, yang merupakan salah satu sekolah di Kecamatan Lambu

Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Jumlah siswa dalam tahun

pelajaran 2009/2010 sebanyak 224 anak, dengan rombongan belajar sebanyak

(3)

orang guru honor dan 6 orang guru tetap (PNS). Dalam hal kegiatan belajar

mengajar, sekolah ini telah dan terus berusaha memberikan pelayan yang

maksimal. Kegiatan guru-guru dalam forum Kelompok Kerja Guru tergolong

aktif. Selain itu dilaksanakan kegiatan untuk siswa, misalnya les untuk kelas

dan mata pelajaran tertentu, kegiatan ekstra kurikuler, serta lomba antar gugus

dalam lingkup kecamatan.

Peran orangtua memang belum maksimal, mereka hanya sebatas

menyerahkan semua kebijakan kepada pihak sekolah. Namun demikian,

dalam segi prestasi belajar siswa belum mampu memberikan yang terbaik

seperti yang diharapkan masyarakat. Kondisi demikian tercermin dalam

perolehan prestasi siswa yang masih dalam tataran menengah ke bawah, bila

dibandingkan dengan KKM.(7,00). Rendahnya prestasi siswa ini lebih-lebih

terjadi pada mata pelajaran eksak, termasuk mata pelajaran IPA. Data yang

diperoleh dari observasi awal nilai rata-rata ulangan harian sebanyak 3 kali

adalah 10 dari 27 anak memperoleh 7,00 atau lebih atau sekitar 37 %,

selebihnya memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Selain itu proses pembelajaran yang dikembangkan cenderung tidak

menarik minat belajar siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi,

kemudian diterangkan dan diakhiri dengan evaluasi. Dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 dalam Abimanyu, dkk.

(2009: 8-6) dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

(4)

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Alhasil proses

pembelajaran berlangsung terkesan monoton dan membosankan bagi siswa.

Akibat dari kondisi tersebut di atas adalah rendahnya perolehan nilai

pembelajaran IPA oleh anak.

Berdasarkan temuan seperti atas, peneliti akan menerapkan metode

eksperimen dalam pembelajaran IPA. Metode eksperimen menurut Permana,

dkk. (dalam Abimanyu 2008: 7-17) adalah cara penyajian bahan pelajaran

yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri

suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran

dengan metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri

atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu obyek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu

objek, keadaan atau proses tertentu.

Penerapan metode eksperimen juga mempertimbangkan faktor

karakteristik siswa SD/MI. Kurniawan, (2007: 1) mengatakan bahwa, guru

perlu menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya,

dan sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik

kebutuhan siswanya. Salah satu karakteristik anak SD/MI adalah senang

merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini antara lain adalah:

1. Pendekatan dan metode pembelajaran yang dikembangkan masih berpusat

(5)

2. Penggunaan media belajar untuk pembelajaran IPA sangat kurang dan

jarang diterapkan.

3. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.

4. Prestasi belajar IPA rendah.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi

belajar siswa dan keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka

perlu dibatasi masalah penelitian yakni: prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPA melalui metode eksperimen.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan

masalah yang akan dikemukakan adalah: ”Apakah melalui metode

eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA

kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Lesung Bhakti Jaya?“

E. Pemecahan masalah

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA

dapat digunakan sebuah metode pembelajaran, yakni metode eksperimen

sehingga anak akan memperoleh pengalaman langsung sesuai dengan teori

pembelajaran IPA.

F. Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan

(6)

Bhakti Jaya.

2. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam melalui penerapan metode eksperimen.

G. Manfaaat Penelitian

1. Bagi siswa; meningkatkan minat belajar dan prestasi siswa dalam

pembelajaran IPA sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.

2. Bagi Guru; sebagai pedoman untuk mengembangkan dan dapat

mengoptimalkan pendekatan pembelajaran IPA yang sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran IPA, dan karakteristik siswa SD/MI.

3. Bagi Sekolah; meningkatkan hasil belajar siswa secara umum, dan akan

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna maka dari pada itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti agar dapat mengumpulkan data yang lebih

Pada siklus II, terdapat banyak keberhasilan yang peneliti capai, diantaranya: (1) Siswa lebih semangat belajar dan merespon baik penjelasan guru, ditunjukkan

Pada siklus 2 guru melakukan modifikasi dengan menyediakan alat dan bahan yang merangsang siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan percobaan.. Pengumpulan data

Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya agar melakukan pengalian data lebih mendalam dengan jumlah informan lebih banyak terkait perbedaan kepuasan pernikahan

Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang ibu nifas, disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih dalam tentang status gizi ibu

Agar evaluasi yang diperoleh dapat lebih bersifat obyektif dan lebih komprehensif, maka sebaiknya peneliti lain yang berminat untuk meneliti permasalahan yang sama bisa

Pembelajaran siklus II di lakukan setelah peneliti melakukan refleksi dan berdiskusi dengan tutor, teman sejawat (guru mata pelajaran yang sama) kelas IV SD

Berdasarkan hasil analisis dan rediksi dari siklus I, maka peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus II dengan.. Guru lebih banyak memberikan dorongan