• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI

PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR

(The Study of Physical Carrying Capacity Lake Tourism at Parbaba Pasir Putih Beach District Samosir)

1

Nancy Rolina, 2Pindi Patana, 2Yoes Soemaryono

1

Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 20155

Email : nancysiregar14@gmail.com

2

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 20155

ABSTRACT

Parbaba Pasir Putih Beach is one of the tourist area in Lake Toba that have a potential to tourism activity. This study aims to determine physical carrying capacity of the area as a tourist destination. This research was conducted in April-May 2016 at Parbaba Pasir Putih Beach District Samosir. The data used primary and secondary data. The research location was divided into three stations and observed activity are boating, water bikes, sit relax, swimming and banana boat. The results showed that the stations 1, 2 and 3 are very appropriate (S1) for swimming while boating and water bikes are very appropriate (S1) at the station 2. Activities banana boat is very appropriate (S1) at station 3. Tourism suitability index at station 1 for swimming (84.72%). Tourism suitability index at station 2 for boating (83.33%), water bikes (84.31%), and swimming (84.72%). Tourism suitability index at station 3 for swimming (91,66%) and banana boat (85,71%). The physical carrying capacity of area with in 93.315 m2 is 5.366 people per day. The value of the natural beauty of the Parbaba Pasir Putih Beach 94,62% beautiful and the value of the comfort of this area, namely 93,54% are comfortable.

Keywords : Beauty, Comfort, IKW, Parbaba Pasir Putih Beach, Physical Carrying Capacity of The Region, Tour

PENDAHULUAN

Danau adalah kumpulan massa air yang menempati suatu wadah yang relatif luas, dapat terbentuk secara alamiah maupun buatan. Mempunyai potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya memancing, berperahu, berenang dan dapat juga dijadikan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata. Danau Toba merupakan

salah satu danau yang memiliki potensi sumberdaya alam sebagai obyek wisata. Salah satu daerah tujuan wisata yang berada di kawasan Danau Toba yaitu Pantai Pasir Putih Parbaba.

Daerah tujuan wisata danau Pantai Pasir Putih Parbaba terletak di Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

(2)

Kawasan Pantai Pasir Putih dijadikan sebagai obyek wisata atas dasar usulan dari Pemerintah Kabupaten Samosir pada tahun 2006, karena dilihat kawasan ini memiliki potensi alamiah untuk dijadikan kawasan wisata. Keunikan objek wisata ini yaitu mempunyai pasir yang putih dan masih terjaganya kebersihan. Selain itu, wisata ini sudah memiliki fasilitas yang mencukupi seperti penginapan atau hotel, pondok, toko souvenir, penjual makanan dan minuman.

Kegiatan wisatawan yang berlebihan dapat mengurangi potensi sumberdaya alam yang ada, oleh karena itu diperlukan kajian mengenai daya dukung fisik terhadap kegiatan wisata agar tetap berkelanjutan. Melalui penelitian ini akan diketahui tingkat daya dukung fisik wisata dan persepsi wisatawan terhadap keindahan alam dan kenyamanan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba.

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016 di Pantai Pasir Putih Parbaba, Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System (GPS), kamera, alat tulis, bola duga, stopwatch, Secchi disk, dan tali plastik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner pengunjung dan masyarakat sekitar, serta data pengunjung dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Samosir.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer melalui observasi lapangan dan kuisioner. Observasi lapangan yaitu meninjau langsung kondisi lokasi lapangan dengan melakukan pengukuran terhadap kondisi fisik perairan, pengamatan fauna, dan vegetasi yang ada di kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi pengambilan sampel adalah purpossive sampling. Lokasi penelitian dibagi atas 3 stasiun yaitu stasiun 1, stasiun 2 dan stasiun 3.

Penentuan Responden

Jika subjek penelitian atau wisatawan kurang dari 100 orang maka lebih baik semuanya sebagai sampel dan jika lebih dari 100 orang maka sampel dapat diambil antara 10-15 % sebagai ukuran sampel penentuan responden dengan rumus Slovin (Arikunto, 2002), yaitu:

Keterangan:

N = Ukuran sampel yang kan

N = Ukuran populasi

e = Margin error yang diperkenankan (10% - 15%)

Analisis Data

Pengukuran Parameter Fisisk Perairan

Pengukuran kecerahan (meter) ditentukan dengan menggunakan Secchi disk dan dilakukan pada siang hari ketika matahari cerah. Kecepatan arus yang diukur adalah kecepatan arus permukaan perairan saja. Pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan menggunakan bola duga bertali yang memiliki skala ukuran panjang 5

(3)

meter. Kedalaman perairan (meter) ditentukan dengan menggunakan tali plastik yang diberikan pemberat. Warna perairan diamati mengguna- kan indera penglihatan dan bau perairan diketahui berdasarkan indera penciuman.

Analisis Kesesuaian Wisata

Persamaan yang digunakan untuk kesesuaian wisata (Yulianda, 2007) adalah:

Keterangan :

IKW : Indeks Kesesuaian Wisata Ni : Nilai parameter ke-i (bobot

x skor)

Nmaks : Nilai maksimum dari suatu

kategori wisata i : Parameter kesesuaian n : Jumlah jenis parameter.

Nilai indeks kesesuaian wisata yang diperoleh akan dikelompokkan ke dalam empat kategori (Bratadiredja, 2010), yaitu: Sangat Sesuai (S1) : 83 - 100% Sesuai (S2) : 50 - < 83% Sesuai Bersyarat (S3) : 17 - < 50% Tidak Sesuai (TS) : < 17%

Analisis kesesuaian wisata danau diperoleh berdasarkan pertimbangan masing-masing parameter yang berbeda dalam kategori wisata tersebut (Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5).

Tabel 1. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berperahu

No. Parameter Bobot Kategori Skor

1. Kedalaman perairan (m) 5 2 ≤ x < 3 3 < x ≤ 5 1 < x ≤ 3;5-10 x ≤ 1 / x > 10 3 2 1 0 2. Kecepatan arus (m/s) 5 0 < x ≤ 0,15 0,15 < x ≤ 0,30 0,30 < x ≤ 0,45 x > 0,45 3 2 1 0

3. Bau 3 Tidak berbau

Sedikit berbau Berbau Sangat berbau 3 2 1 0

4. Warna perairan 1 Hijau jernih

Hijau Hijau kecoklatan Hitam 3 2 1 0

Sumber: Modifikasi Yulianda (2007), Yulianda (2010) Tabel 2. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Sepeda Air

No. Parameter Bobot Kategori Baik Skor Kategori Cukup Baik Skor Kategori Buruk Skor 1. Warna perairan

5 Hijau jernih 3 Hijau

kecoklatan

2 Cokelat

kehitaman

1

2. Bau 5 Tidak berbau 3 Sedikit berbau 2 Berbau 1

3. Kedalaman perairan (m) 4 1 ≤ x ≤3 3 3 < x ≤5 2 x < 1; x > 5 1 4. Kecepatan arus (m/s) 3 0 < x ≤ 0,15 3 0,15 < x ≤ 0,30 2 0,30 < x ≤ 0,50 1

(4)

Tabel 3. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Duduk Santai

No. Parameter Bobot Kategori Skor

1. Lebar tepi danau 1

x ≥ 8 4 ≥ x < 8 1 ≤ x < 4 < 1 3 2 1 0 2. Pemandangan 5

Danau, hutan, pegunungan, sungai 2 s.d 3 dari 4 pemandangan

Satu dari 4 pemandangan Tidak ada pemandangan

3 2 1 0

3. Vegetasi yang hidup di

tepi danau 5

Jumlah jenis pohon ≥ 4 Jumlah jenis pohon 2-3 Jumlah jenis pohon 1

Semak belukar 3 2 1 0 4. Hamparan dataran 3 Rumput / pasir Berbatu Tanah liat Lumpur 3 2 1 0 5. Biota berbahaya 3 Tidak ada 1 jenis 1 s.d 3 jenis Lebih dari 3 jenis

3 2 1 0

Sumber: Modifikasi Yulianda (2007), Yulianda (2010) Tabel 4. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berenang No. Parameter Bobot Kategori

S1 Skor Kategori S2 Skor Kategori S3 Skor 1. Kedalaman perairan (m) 5 0 - 3 3 > 3 - 6 2 > 6 - 10 1 2. Material dasar perairan 5 Pasir 3 Pasir berbatu 2 Pasir berlumpur 1 3. Kecepatan arus (m/s) 5 0 - 0,17 3 0,17 – 0,34 2 0,34 – 0,51 1 4. Lebar danau (m) 3 > 15 3 10 - 15 2 3 - < 10 1 5. Kecerahan perairan (m) 3 > 6 - 10 3 > 3 - 6 2 0 - 3 1

6. Biota berbahaya 3 Tidak ada 3 1 jenis 2 1 s.d 3 jenis 1

Sumber: Modifikasi Yulianda (2007)

Tabel 5. Matriks Kesesuaian Sumberdaya untuk Banana Boat

No. Parameter Kategori Penelitian Bobot Nilai (Skor)

1. Kedalaman (m) S1 : > 8 S2 : > 4-8 S3 : < 4 5 3 2 1 2. Kecepatan arus (m/s) S1 : 0-0,15 S2 : > 0,15-0,40 S3 : > 0,40 3 3 2 1 5. Kecerahan perairan (m) S1 : > 6 – 10 S2 : > 3 – 6 S3 : 0 - 3 3 3 2 1

6. Biota berbahaya S1 : Tidak ada

S2 : 1 jenis S3 : 1 s.d 3 jenis

3 3

2 1

(5)

Daya Dukung Kawasan

DDK adalah jumlah

maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Perhitungan DDK dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut (Yulianda, 2007) :

Keterangan :

DDK : Daya Dukung Kawasan K : Potensi ekologis pengunjung

per satuan unit area

Lp : Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan

Lt : Unit area untuk kategori tertentu

Wt : Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari

Wp : Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu

Potensi ekologis daya dukung kawasan dan luas area dalam melakukan suatu kegiatan wisata dihitung untuk mengetahui kemampuan kawasan menampung wisatawan seperti pada Tabel 6 dan prediksi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap kegiatan wisata terdapat pada Tabel 7. Tabel 6. Potensi Ekologis Pengunjung (K) dan Luas Area Kegiatan (Lt)

No. Jenis Kegiatan K (Ʃ Pengunjung) Unit Area (Lt) Keterangan

1. Berperahu 1 500 m2 1 orang setiap 100 m x 5 m panjang

danau

2. Sepeda air 2 500 m2 2 orang (1 sepeda air) untuk

mengelilingi danau sebesar 100 m x 5 m

3. Duduk santai 1 5 m 1 orang membutuhkan ruang sepanjang

5 m

4. Berenang 1 50 m2 1 orang setiap 10 m x 5 m panjang

danau

5. Banana boat 1 625 m2 1 orang setiap 62,5 m x 10 m panjang danau

Sumber: Modifikasi Yulianda (2007)

Tabel 7. Prediksi Waktu yang Dibutuhkan untuk Setiap Kegiatan Wisata

No. Kegiatan Waktu yang dibutuhkan

Wp (jam)

Total waktu 1 hari Wt (jam) 1. Berperahu 0,50 8 2. Sepeda air 0,50 8 3. Duduk santai 2 8 4. Berenang 2 4 5. Banana boat 1 8

Sumber: Modifikasi Yulianda (2007)

Persepsi Wisatawan Terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan

Penilaian terhadap keindahan kawasan dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan (kuisioner) yang ditujukan kepada masyarakat

setempat dan wisatawan. Keindahan yang dinilai adalah keindahan alami, tidak termasuk buatan manusia. Secara kuantitatif dapat dihitung dengan rumus (Yulianda, 2004):

(6)

Keterangan:

ERs : Jumlah responden yang mengatakan indah

ERo : Jumlah seluruh responden Ka : Nilai keindahan alam (%)

Kriteria/nilai keindahan alam: Ka ≥ 75% : Indah (3)

40% ≤ Ka ≤ 75%: Cukup Indah (2) Ka < 40% : Tidak Indah (1)

Nilai kenyamanan dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada wisatawan. Perhitungan dilakukan dengan meng- gunakan rumus (Yulianda, 2004):

Keterangan :

Ers : Jumlah responden yang mengatakan nyaman

Ero : Jumlah seluruh responden Na : Nilai kenyamanan alam (%)

Kriteria/nilai kenyamanan alam : Na ≥ 75% : Nyaman (3) 40% ≤ Na ≤ 75%: Cukup nyaman (2) Na < 40% : Tidak nyaman (1) Hasil

Indeks Kesesuaian Wisata

Hasil pengukuran dan pengamatan setiap parameter kegiatan wisata dan nilai indeks kesesuaian wisata pada stasiun 1 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun 1 Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun 1)

Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni

1. Berperahu Kedalaman (m) 5 3,1 2 10

Kecepatan arus (m/s) 5 0,227 2 10

Bau 3 Tidak berbau 3 9

Warna perairan 1 Hijau kecoklatan 1 1

Total Skor 42 30

Indeks Kesesuaian wisata

(%) 71,43

Tingkat kesesuaian S2

2. Sepeda Air Warna perairan 5 Hijau kecoklatan 2 10

Bau 5 Tidak berbau 3 15

Kedalaman perairan (m) 4 3,1 2 8 Kecepatan arus (m/s) 3 0,227 2 6 Total Skor 51 39 Indeks Kesesuaian wisata (%) 76,47 Tingkat kesesuaian S2

3. Duduk Santai Lebar tepi danau (m) 1 13,6 3 3

Pemandangan 5 Pegunungan,Danau 2 10

Vegetasi yang hidup di

tepi danau 5

Pohon aru, pohon

seri 2 10

Hamparan dataran 3 Pasir 3 9

Biota berbahaya 3 Semut merah 2 6

Total Skor 51 38

Indeks Kesesuaian wisata

(%) 74,51

Tingkat kesesuaian S2

4. Berenang Kedalaman perairan (m) 5 1,23 3 15

Material dasar perairan

(m/s) 5 Pasir 3 15

Lebar danau (m) 3 79 3 9

(7)

Tabel 8. Lanjutan

Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun 1)

Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni

Biota berbahaya 3 Tidak ada 3 9

Total Skor 72 61

Indeks Kesesuaian wisata

(%) 84,72

Tingkat kesesuaian S1

5. Banana boat Kedalaman (m) 5 40 3 15

Kecepatan arus (m/s) 3 0,227 2 6

Kecerahan perairan (m) 3 1,15 1 3

Biota Berbahaya 3 Tidak ada 3 9

Total Skor 42 33

Indeks Kesesuaian

Wisata (%) 78,57

Tingkat Kesesuaian S2

Hasil pengukuran dan pengamatan setiap parameter untuk kegiatan wisata dan nilai indeks

kesesuaian wisata pada stasiun 2 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun 2 Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun 2)

Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni

1. Berperahu Kedalaman (m) 5 2,82 3 15

Kecepatan arus (m/s) 5 0,22 2 10

Bau 3 Tidak berbau 3 9

Warna perairan 1 Hijau kecoklatan 1 1

Total Skor 42 35

Indeks Kesesuaian wisata (%) 83,33

Tingkat kesesuaian S1

2. Sepeda Air Warna perairan 5 Hijau kecoklatan 2 10

Bau 5 Tidak berbau 3 15

Kedalaman perairan (m) 4 2,82 3 12

Kecepatan arus (m/s) 3 0,22 2 6

Total Skor 51 43

Indeks Kesesuaian wisata (%) 84,31

Tingkat kesesuaian S1

3. Duduk Santai Lebar tepi danau (m) 1 14,5 3 3

Pemandangan 5 Pegunungan,Danau 2 10

Vegetasi yang hidup di tepi

danau 5

Pohon aru, pohon

seri 2 10

Hamparan dataran 3 Pasir 3 9

Biota berbahaya 3 Semut merah 2 6

Total Skor 51 38

Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,51

Tingkat kesesuaian S2

4. Berenang Kedalaman perairan (m) 5 1,23 3 15

Material dasar perairan (m/s) 5 Pasir 3 15

Kecepatan arus (m/det) 5 0,22 2 10

Lebar danau (m) 3 79 3 9

Kecerahan perairan (m) 3 1,19 1 3

Biota berbahaya 3 Tidak ada 3 9

Total Skor 72 61

Indeks Kesesuaian Wisata (%) 84,72

(8)

Tabel 9. Lanjutan

Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun 2)

Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni

5. Banana boat Kedalaman (m) 5 40 3 15

Kecepatan arus (m/s) 3 0,22 2 6

Kecerahan perairan (m) 3 1,19 1 3

Biota Berbahaya 3 Tidak ada 3 9

Total Skor 42 33

Indeks Kesesuaian Wisata (%) 78,57

Tingkat Kesesuaian S2

Hasil pengukuran dan pengamatan setiap parameter untuk kegiatan wisata dan nilai indeks

kesesuaian wisata pada stasiun 3 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun 3 Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun 3)

Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni

1. Berperahu Kedalaman (m) 5 >10 0 0

Kecepatan arus (m/s) 5 0,135 3 15

Bau 3 Tidak berbau 3 9

Warna perairan 1 Hijau kecoklatan 1 1

Total Skor 42 25

Indeks Kesesuaian wisata (%) 59,52

Tingkat kesesuaian S2

2. Sepeda Air Warna perairan 5 Hijau kecoklatan 2 10

Bau 5 Tidak berbau 3 15

Kedalaman perairan (m) 4 >10 1 4

Kecepatan arus (m/s) 3 0,135 3 9

Total Skor 51 38

Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,51

Tingkat kesesuaian S2

3. Duduk Santai Lebar tepi danau (m) 1 20,10 3 3

Pemandangan 5

Pegunungan,

danau 2 10

Vegetasi yang hidup di tepi

danau 5

Pohon seri,

pohon aru 2 10

Hamparan dataran 3 Pasir 3 9

Biota berbahaya 3 Semut merah 2 6

Total Skor 51 38

Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,51

Tingkat kesesuaian S2

4. Berenang Kedalaman perairan (m) 5 1,23 3 15

Material dasar perairan (m/s) 5 Pasir 3 15

Kecepatan arus (m/det) 5 0,135 3 15

Lebar danau (m) 3 79 3 9

Kecerahan perairan (m) 3 0,81 1 3

Biota berbahaya 3 Tidak ada 3 9

Total Skor 72 66

Indeks Kesesuaian wisata (%) 91,66

(9)

Tabel 10. Lanjutan

Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun 3)

Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni

5. Banana boat Kedalaman (m) 5 40 3 15

Kecepatan arus (m/s) 3 0,135 3 9

Kecerahan perairan (m) 3 0,81 1 3

Biota berbahaya 3 Tidak ada 3 9

Total Skor 42 36

Indeks Kesesuaian Wisata

(%) 85,71

Tingkat Kesesuaian S1

Daya Dukung Kawasan

Daya dukung kawasan wisata danau Pantai Pasir Putih Parbaba dihitung berdasarkan luasan kawasan dan waktu yang disediakan dalam

satu hari untuk melakukan kegiatan. Dari hasil pengukuran didapat Daya Dukung Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Daya Dukung Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba

No Jenis Kegiatan Luas Area (Lp) (m2) DDK (Orang)

1. Berperahu 12.500 400 2. Sepeda air 14.500 928 3. Duduk santai 3.770 3.016 4. Berenang 8.140 326 5. Banana boat 54.405 696 Jumlah 93.315 5.366

Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan

Tingkat persepsi wisatawan terhadap keindahan alam kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba pada Gambar 1.

Gambar 1. Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan Alam Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba

Tingkat persepsi wisatawan terhadap kenyamanan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Persepsi Wisatawan ter- hadap Kenyamanan Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba

Pembahasan

Indeks Kesesuaian Wisata

Kegiatan duduk santai di setiap stasiun tergolong sesuai (S2) pada saat pengukuran. Kegiatan duduk santai dilakukan di bawah pondok dan pohon beralaskan tikar yang disediakan oleh pengelola. Lebar tepi danau di Pantai Pasir

(10)

Putih Parbaba > 8 m tergolong sangat sesuai, dapat dimanfaatkan wisatawan untuk melakukan kegiatan duduk santai dengan menikmati pemandangan pegunungan dan danau. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 (2004), daya tarik wilayah pantai untuk pariwisata adalah keindahan dan keaslian lingkungan seperti lebar pantai, dan hutan pantai dengan kekayaan jenis tumbuh-tumbuhan, burung, dan hewan-hewan lainnya.

Hasil pengukuran kedalaman perairan untuk kegiatan berenang di Pantai Pasir Putih Parbaba pada setiap stasiun tergolong sangat sesuai dengan kedalaman 1,23 m (123 cm). Hal ini sesuai dengan penelitian Armos (2013) yang menyatakan bahwa kelandaian pantai untuk penentuan batas aman berenang di Pantai Boe dengan batas toleransi sampai kedalaman ± 150 cm atau lebih kurang sampai batas leher dewasa. Dilanjutkan oleh Pragawati (2009) yang menyatakan bahwa suatu kawasan wisata pantai harus memiliki batasan aman berenang. Batasan tersebut minimal sampai batas leher orang dewasa dengan pertimbangan bahwa sampai batas leher tersebut orang masih dapat berdiri dan mengambil nafas saat berenang.

Kecerahan merupakan

penetrasi cahaya matahari yang masuk ke perairan. Nilai kecerahan di Pantai Pasir Putih Parbaba tergolong sesuai bersyarat berkisar antara 0,81 m sampai dengan 1,19 m dengan kisaran kedalaman 6 – 10 m. Hal ini disebabkan karena pada saat pengukuran terdapat banyak aktivitas wisatawan sehingga terjadinya pengadukan pada kolom perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Effendi (2003) yang menyatakan

bahwa nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh padatan tersuspensi dan kekeruhan, keadaan cuaca, waktu pengukuran, serta ketelitian orang yang melakukan penelitian.

Perairan Pantai Pasir Putih Parbaba tergolong sangat sesuai pada ketiga stasiun karena biota berbahaya tidak dijumpai di kawasan ini sehingga aman untuk kegiatan berenang. Data mengenai keberadaan biota berbahaya di perairan ini diketahui dari wisatawan dan pihak pengelola. Menurut Akbar (2013) adanya biota berbahaya berpengaruh terhadap nilai kesesuaian dan wisatawan harus waspada terhadap berbagai ancaman yang ada dilokasi wisata.

Kecepatan arus perairan pada stasiun 3 tergolong sangat sesuai untuk kegiatan banana boat. Kecepatan arus pada stasiun ketiga sebesar 0,135 m/s termasuk kategori arus lambat sehingga untuk melakukan kegiatan banana boat nyaman. Sari dan Usman (2012) mengemukakan bahwa penggolong- an kecepatan arus terdiri atas 4 kategori yaitu kategori arus lambat dengan kecepatan pada kisaran 0 – 0,25 m/s, kategori arus sedang dengan kecepatan pada kisaran 0,25 – 0,50 m/s, kategori arus cepat dengan kecepatan pada kisaran 0,5 – 1 m/s dan kategori arus sangat cepat dengan dengan kecepatan di atas 1 m/s.

Daya Dukung Kawasan

Daya dukung kawasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba untuk menerima sejumlah wisatawan dengan berbagai kegiatan wisata yang tersedia. Daya dukung kawasan sangat menentukan keberlanjutan suatu kegiatan wisata

(11)

itu sendiri. Daya dukung yang diperoleh berdasarkan luas kawasan waktu yang disediakan dalam satu hari untuk melakukan kegiatan. Hal ini sesuai dengan Soemarwoto (2004) yang menyatakan perencana- an pengembangan pariwisata harus memperhatikan daya dukung lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Kegiatan berperahu dapat dilakukan di sepanjang Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas 12.500 m2. Wisatawan membutuhkan waktu untuk berperahu selama 0,50 jam. Waktu yang disediakan pihak pengelola bagi wisatawan untuk kegiatan berperahu 8 jam/hari. Agar dapat berperahu dengan nyaman diperkirakan membutuhkan luas area 500 m2. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berperahu adalah 400 orang dengan luas 12.500 m2.

Kegiatan sepeda air dapat dilakukan di semua stasiun yang luasnya 14.500 m2. Agar wisatawan dengan nyaman melakukan kegiatan sepeda air membutuhkan luas area 500 m2. Satu sepeda air dapat digunakan oleh 2 orang wisatawan. Waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam/hari dan waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk kegiatan sepeda air adalah 0,50 jam. Berdasarkan perhitungan daya dukung diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan sepeda air sebanyak 928 orang. Kegiatan duduk santai membutuhkan luas area 5 m2 dengan area yang dapat dimanfaatkan 3.770 m2. Adapun waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam/hari dengan lama waktu yang digunakan wisatawan untuk kegiatan tersebut adalah 2 jam. Berdasarkan perhitungan daya dukung diperoleh

nilai daya dukung untuk kegiatan duduk santai sebanyak 3.016 orang. Nilai daya dukung tersebut diperkirakan wiatawan dapat melakukan kegiatan duduk santai dengan santai dan nyaman.

Aktivitas berenang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas 8.140 m2. Agar dapat berenang dengan nyaman diperkirakan membutuhkan 50 m2 untuk satu orang wisatawan. Waktu yag disediakan oleh pihak pengelola adalah 4 jam/hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan 2 jam. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berenang adalah sebanyak 326 orang diperkirakan wisatawan dapat berenang nyaman.

Banana boat dapat dilakukan disepanjang Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas 54.405 m2. Adapun waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam per hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk kegiatan banana boat adalah 1 jam. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan banana boat adalah 696 orang. Dilihat dari nilai daya dukung yang diperoleh tersebut diperkirakan wisatawan dapat melakukan kegiatan banana boat dengan nyaman.

Berdasarkan hasil analisis daya dukung kawasan wisata danau Pantai Pasir Putih Parbaba, total keseluruhan daya dukung untuk semua kegiatan adalah 5.366 orang/hari dengan luas kawasan wilayah baik zona darat maupun perairan adalah 93.315 m2. Berdasarkan data pengunjung Pantai Pasir Putih Parbaba yang diperoleh, kunjungan wisatawan rata-rata per bulan 1.331 orang dengan kunjungan rata-rata per hari 43 orang. Jumlah

(12)

wisatawan yang berkunjung jika dibandingkan dengan daya dukung ekologis terhadap berbagai kegiatan secara umum belum melebihi karena wisatawan yang datang hanya pada waktu tertentu seperti hari libur.

Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan

Nilai keindahan alam kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba sebesar 94,62%. Nilai ini termasuk kategori indah dikarenakan nilai keindahan alam ≥ 75% berdasarkan kriteria Yulianda (2004) tentang persepsi wisatawan terhadap keindahan kawasan. Hal ini disebabkan sumberdaya alam yang tersedia menjadi daya tarik wisata untuk menambah nilai keindahan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba.

Nilai kenyamanan kawasan ini sebesar 93,54%. Nilai ini termasuk kategori nyaman dikarenakan nilai kenyamanan Na ≥ 75% berdasarkan kriteria Yulianda (2004) tentang persepsi wisatawan terhadap kenyamanan kawasan. Hal ini dikarenakan penyediaan pondoknya baik, hamparan dataran pasir serta pepohonan yang cukup, dan akomodasi (penginapan) yang baik dan memadai. Hal ini sesuai dengan literatur Ginting (2006) yang menyatakan akomodasi yang ada harus memberikan rasa aman, dekat dengan obyek wisata, mempunyai udara bebas, indah, nyaman dan sejuk.

Strategi Pengelolaan

Hubungan yang baik antar masyarakat dengan pemerintah dalam perencanaan pengembangan kawasan dapat membangun dan

mengelola kawasan dapat

meningkatkan daya tarik wisatawan

untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur Tabuni (2015) yang menyatakan bahwa perencanaan pengembangan kawasan pariwisata tidak terlepas dari adanya sebuah kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah maupun swasta yang berkerjasama untuk membangun dan mengelola tempat wisata untuk menarik perhatian wisatawan maupun menambah kunjungan.

Perlu penyediaan tempat sampah dalam jumlah yang banyak dan himbauan berupa pelarangan pembuangan sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan wisata dan kenyamanan saat berkunjung. Menurut Rahmawati (2009) strategi yang dapat dilakukan seperti peningkatan pengelolaan kebersihan (dalam hal ini adalah sampah) adalah dengan penambahan jumlah tempat sampah, penempatan yang strategis, pengawasan dan penyuluhan terhadap wisatawan mengenai pembuangan sampah.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Kesesuaian kegiatan wisata di Pantai Pasir Putih Parbaba termasuk kategori sangat sesuai (S1) dengan kegiatan yang berbeda-beda. Stasiun 1, 2 dan 3 sangat sesuai (S1) untuk kegiatan berenang sedangkan kegiatan berperahu dan sepeda air sangat sesuai (S1) di stasiun 2. Kegiatan banana boat sangat sesuai (S1) di stasiun 3. Daya dukung kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas area pemanfaatan 93.315 m2 yaitu 5.366 orang per hari.

2. Nilai keindahan alam Pantai Pasir Putih Parbaba berdasarkan persepsi wisatawan termasuk

(13)

kategori indah dan nilai kenyamanan kawasan ini bedasarkan persepsi wisatawan termasuk kategori nyaman.

Saran

1. Sebaiknya perlu dilakukan penataan area berbagai kegiatan wisata, sesuai dengan indeks kesesuaian wisata yang telah diperoleh untuk meningkatkan kenyamanan saat berwisata. 2. Adanya kerjasama pemerintah

dengan pengelola kawasan wisata Pantai Pasir Putih Parbaba mengembangkan sumberdaya alam yang tersedia untuk meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. 2013. Pengantar Falsafah Sains. Environmental

Marketing pada

Ekowisata Pesisir. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Arikunto, M. 2002. Pengelolaan

Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramitha. Jakarta.

Armos, N. H. 2013. Studi Kesesuaian Lahan Pantai

Wisata Boe desa

Mappakalompo Kecamatan Galesong Ditinjau Berdasarkan Geofisik. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar. Bratadiredja, R. R. 2010. Kajian Pengelolaan Sumberdaya Alam Danau Situgunung

untuk Pengembangan

Ekowisata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan

Perairan. Kanisus.

Yogyakarta.

Ginting, T. R. 2006. Analisis Kawasan Pesisir Pulau

Rempang dan Galang

Kecamatan Galang Kota Batam Untuk Pengembangan Ekowisata. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor Menteri Lingkungan Hidup No. 51

Tahun 2004. Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari.

Pragawati, B. 2009. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Pantai Binangun, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahmawati. A. 2009. Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk Kegiatan Wisata Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria Kabupaten Pacitan, Jawa Timur). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sari, T. E. Y., dan Usman. 2012.

Studi Parameter Fisika dan Kimia Daerah Penangkapan Ikan Perairan Selat Asam

Kabupatrn Kepulauan

Meranti Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 17(1):88-100.

(14)

Soemarwoto, O. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. IMAGRAPH. Jakarta.

Tabuni, D. 2015. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Linouw di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal ASE. 11(3A):143-150.

Yulianda, F. 2004. Pedoman Analisis Penentuan Status Kawasan Konservasi Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari

sebagai Alternatif

Pemanfaatan Sumberdaya

Pesisir Berbasis Konservasi. [Makalah]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yulianda, F. 2010. Konsep

Ekowisata Perairan Suatu Pendekatan Ekologis. [Makalah]. Departemen Manajemen Sumberdaya perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gambar

Tabel 3. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Duduk Santai
Tabel 8. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun 1
Tabel 8. Lanjutan
Tabel 9. Lanjutan
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan

[r]

Dipihak lain terdapat tekanan untuk pembangunan behan yang lebih besar dengan Amerika Serikat (kalangan moderat/nasionalist), Pandangan-pandangan yang jauh melewati

dilindungi keberadaannya: pers nasional dalam menyiarkan informasi tidak menghakimi atau membuat kesimpulan kesalahan seseorang, terlebih lagi untuk kasus-kasus yang masih dalam

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Reflection : Learning involves becoming aware of how individuals think, know and learn aboutlanguage, culture, knowing, understanding and the relationship between these, as

Jakarta, November 6, 2007 – PT Indosat Tbk (“Indosat” or “the Company”) announced today that the Company had fully repaid the principal of Indosat Bond II Series A,