• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni Budaya SD - KK I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seni Budaya SD - KK I"

Copied!
212
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SENI BUDAYA

SEKOLAH DASAR (SD)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI I

PEDAGOGIK

:

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Penulis:

Bambang Setyacipta, S.E., M.Pd.

PROFESIONAL

:

SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Penulis:

Dr. Basuki Sumartono M.Sn. (Seni Rupa) Drs. Sidiq Nugraha, M.Sn (Seni Tari) Drs. Muh Anugraha, M.Pd. (Seni Musik) Dra. Wiwik Pudiastuti, M.Sn. (Keterampilan)

Desain Grafis dan Ilustrasi: Tim Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(3)

Kata

Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. (al tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru UKG untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun . Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun dan akan dilanjutkan pada tahun ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: Moda Tatap Muka, Moda Daring Murni (online), dan Moda Daring Kombinasi kombinasi antara tatap muka dengan daring .

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK , Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi )nformasi dan Komunikasi LP TK KPTK dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah LP KS merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat

(4)

dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

SumarnaSurapranata,Ph.D.

N)P

(5)

Kata

Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Dasar Guru Kelas Awal, Guru Kelas Tinggi, mata pelajaran Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru UKG dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter PPK dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang Sekolah Dasar ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

(6)

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada pimpinan PPPPTK )PA, PPPPTK PKn/)PS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas‐BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Dasar ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran PTP , dosen perguruan tinggi, dan guru‐guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

PoppyDewiPuspitawati

N)P.

(7)

Daftar

Isi

Hal.

KataSambutan...iii

KataPengantar...v

DaftarIsi...vii

DaftarGambar...x

DaftarTabel...xiv

Pendahuluan...1

A. Latar Belakang ... B. Tujuan ... C. Peta Kompetensi ... D. Ruang Lingkup ... E. Cara Penggunaan Modul ... BagianIKompetensiProfesional...1

KegiatanPembelajaran1ApresiasiSimbolDalamKaryaSeniRupaDua Dimensi...15

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan / Kasus / Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ... (. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ... KegiatanPembelajaran2TanggaNadaDenganTandaMulaKromatis...15

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan / Kasus / Tugas ... F. Rangkuman ...

(8)

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ... (. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ... KegiatanPembelajaran3PenyusunanKaryaTari...39

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan / Kasus / Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ... (. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ... KegiatanPembelajaran4TeknikBatik...75

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan / Kasus / Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ... (. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ...

BagianIIKompetensiPedagogik...107

KegiatanPembelajaran5PemanfaatanInformasiHasilPenilaianDanEvaluasi

Pembelajaran...109

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan / Kasus / Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ... Evaluasi...127

(9)

Glosarium...140

(10)

Daftar

Gambar

Hal.

Gambar . Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ... Gambar .Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ... Gambar .Alur Pembelajaran Tatap Muka Model )n‐On‐)n ... Gambar .Contoh Lukisan Gua Di Lembah Bada Sulawesi Tengah ... Gambar . Patung Batu Pahatan Pengaruh Agama (indu ... Gambar .Pengaruh Cina Berupa Patung Naga ... Gambar .Salah Satu Contoh Pengaruh )slam ... Gambar . Beberapa Contoh Pengaruh Barat ... Gambar .Contoh Kain Songket Palembang ... Gambar .Contoh Kain Batik Besurek Bengkulu ... Gambar .Salah Satu Dari Gambar Yang Di Pesan Oleh Mangkunegoro Viii ... Gambar .Ornamen Khas Tator Tanah Toraja ... Gambar .Ornamen Langit‐Langit Bale Kambang Bali ... Gambar .Ornamen Khas Suku Dayak Kalimantan Timur ... Gambar .Ornamen Pada Wayang Gunungkan Jawa ... Gambar .Simbol Warna Dalam Seni Rupa ... Gambar .Bledak Sidoluhur Latar Putih ... Gambar .Cakar Ayam ... Gambar .Grageh Waluh ... Gambar .Grompol ... Gambar .(arjuno Manah ... Gambar .Kawung Picis ... Gambar .Klitik ... Gambar .Lerek Parang Centung ... Gambar .Lung Kangkung ... Gambar .Nitik ... Gambar .Nogo Gini ... Gambar .Nogosari ...

(11)

Gambar .Parang Bligon, Cepok Nitik Kembang Randu ... Gambar .Parang Grompol ... Gambar .Parang Kusumo Ceplok Mangkoro ... Gambar .Parang Nitik ... Gambar .Sapit Urang ... Gambar .. Sekar Keben ... Gambar .Sekar Polo ... Gambar .Semen Gurdo ... Gambar .Sido Asih ... Gambar .Sido Mukti Luhur ... Gambar .Sido Mukti Ukel Lembat ... Gambar .Slobog ... Gambar .Tirta Teja ... Gambar .Wahyu Tumurun ... Gambar .Wahyu Tumurun Cantel ... Gambar .Komposisi Yang Memperlihatkan Kesatuanfoto Koleksi Penulis .. Gambar . Peragaan Gerak Tari Dengan Komposisi Tari Selang‐Seling. ... Gambar . Komposisi Gerak Terpecah ... Gambar . Komposisi Gerak Yang Dilakukan Silih Berganti ... Gambar . Komposisi Kelompok Yang Menunjukkan Keseimbangan ... Gambar .Tampak Samping ... Gambar .Tampak Depan ... Gambar .Tampak Depan ... Gambar .Tampak Samping ... Gambar .Tampak Depan ... Gambar .Tampak Samping Koleksi Penulis ... Gambar .Tampak Depan Kolesi Penulis ... Gambar .Tampak Samping Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Terlentang Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Tengkurap Koleksi Penulis ... Gambar .Tangan Kanan Menekuk, Tangan Kiri Lurus Ke Samping, Kaki Kiri Maju ... Gambar .Kedua Tangan Lurus Ke Samping, Kaki Kanan Diangkat ...

(12)

Gambar .Kedua Tangan Dipinggang, Kaki Kanan Diangkat Lurus Kedepan ... Gambar .Tangan Kiri Ditekuk Ke Atas Membentuk Siku Siku, Tangan Kanan ... Gambar .Tangan Kiri Ditekuk Siku Di Dekat Pinggang. ... Gambar .Tangan Kanan Menekuk Siku Di Dekat Telinga, ... Gambar .Tangan Dipinggang, Kaki Kanan Diangkat Ke Depan ... Gambar .Kedua Tangan Lurus Ke Samping, Kaki Kanan Diangkat. ... Gambar .Gerak Loncatan Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Berjalan Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Putaran Kearah Kiri Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Dengan Level Rendah Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Dengan Level Sedang Koleksi Penulis ... Gambar .Gerak Dengan Level Atas Koleksi Penulis ... Gambar .Contoh Gerak Dengan Arah (adap Ke Depan ... Gambar .Contoh Gerak Dengan Arah (adap Ke Samping ... Gambar .Contoh Gerak Dengan Pola Lantai Diagonal ... Gambar .Contoh Gerak Dengan Pola Lantai Zigzag ... Gambar .Rampak Foto Koleksi Penulis ... Gambar .Selang Seling Foto Koleksi Penulis ... Gambar .Sebab Akibat Foto Koleksi Penulis ... Gambar .Saling Mengisi Foto Koleksi Penulis ... Gambar .Bergantian Foto Koleksi Penulis ... Gambar .Kontras Foto Koleksi Penulis ... Gambar .Motifsidomukti Solo ... Gambar .Parang Rusak Barong ... Gambar .Batik Cap Motif Sekar Jagad ... Gambar .Gawangan Dan Dingklik ... Gambar .Wajan Dan Kompor ... Gambar .Canting Cecek, Canting Klowong, Canting Tembok ... Gambar .Kompor Gar Dan Tabung Gas ... Gambar .Scrap ... Gambar .Soldir ... Gambar . Timbangan ...

(13)
(14)

Daftar

Tabel

Hal.

Tabel .Daftar Lembar Kerja Modul ... Tabel . Standar zat warna napthol ... Tabel .Standar zat warna indigosol ...  

   

(15)

Pendahuluan

A.

Latar

Belakang

Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membangun anak‐anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni ruapa anak merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai media pendidikan. Melalui kegiatan pendidikan seni anak yang menyenangkan akan memunculkan keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan‐aturan estetika tertentu. Pendidikan seni di Sekolah Dasar bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak kanan dan berlatih menumbuhkan rasa keindahan dan kemampuan menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan untuk mendapatkan sensitifitas dan apresiasi dan daya kreasinya. Selain itu pendidikan seni dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengolah berbagai ketrampilan berpikir dan berkarya yang meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan memiliki keinginan menyenangi aktivitas dan karya seni.

(16)

Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan merupakan mata pelajaran yang sangat strategis, dengan demikian diperlukan keseriusan dalam pengelolaan pembelajarannya. Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik )ndonesia Nomor tahun tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni.

Guru menjadi kunci keberhasilan pembelajaran, untuk itu peran kunci guru seni rupa tidak lagi terletak pada mengajarkan kepada siswa bagaimana cara menggambar, atau memberikan contoh gambar untuk yang harus ditiru peserta didik, tetapi lebih terfokus kepada penciptaan iklim belajar yang menunjang untuk menjadikan suasan belajar lebih menyenangkan, suasana yang akrab serta adanya penerimaan guru atas pribadi para peserta didik yang beraneka ragam karya dan gagasan mereka yang bervariasi pula. Dalam keseluruhan penyelenggaraan kegiatan seni di sekolah, peranan guru adalah memberi inspirasi, memberi kejelasan/klarifikasi, membantu menerjemahkan gagasan perasaan dan reaksi peserta didik ke dalam bentuk‐bentuk karya seni yang terorganisasi secara estetis Jefferson, . Dengan demikian, dalam modul ini pada salah satu kegiatan pembelajarannya juga diberikan materi pedagogik yang membahan manfaat hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran. Karena guru menjadi ujung tombak dalam aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya guru menjadi inspirator dalam kegiatan pembelajaran seni. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga dituntut selalu memberikan penguatan pendidikan karakter kepada para peserta didik .

Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan

(17)

bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai enkulturisasi dan sosialisasi . Peserta didik harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang‐kurangnya ada lima hal paling mendasar, yaitu berkaitan dengan religi, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan memiliki integritas.

Pendidikan karakter sangat penting untuk di mulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai‐nilai yang berkaitan dengan maknawi sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

Nilai‐nilai positif dan yang dapat diajarkan diantaranya budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul resiko, berdisiplin, beriman dan bertaqwa, berinisiatif, berkepribadian, bersahaja, bersemangat, bersyukur, bertanggung jawab, tenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, ikhlas, jujur, dan kreatif

B.

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini saudara dapat menerapkan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, serta membuat karya seni rupa dua dimensi dengan menerapkan simbol sesuai dengan yang direncanakan, membaca notasi lagu dalam tangganada yang berbeda‐beda baik menggunakan notasi angka maupun notasi balok, membuat karya seni tari secara sederhana, membuat karya seni batik tulis, dan dapat memahami maupun menerapkan penilaian, evaluasi hasil belajar secara proporsional.

(18)

C.

Peta

Kompetensi

D.

Ruang

Lingkup

Modul ini memberi pengetahuan dan praktik seni yang meliputi:

. sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi. Juga prosedur membuat karya seni yang menerapkan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi dalam pembelajaran seni lebih menekankan pada proses berkreasi secara sederhana.

. makna dan fungsi tangganada dalam lagu, tangganada melalui part lagu, membaca notasi lagu dalam tangganada yang berbeda‐beda baik menggunakan notasi angka maupun notasi balok.

. menyusun sebuah karya tari secara sederhana dan menunjukan hasil kreativitas seni tarinya

. teknik batik tulis sesuai prosedur dengan tepat dan dapat membuat karya seni batik tulis menggunakan warna sintetis sesuai prosedur yang disarankan.

(19)

. penilaian, evaluasi hasil belajar, dan menerapkannya pada pembelajaran sebagai acuan penyusunan remidial serta untuk mengetahui kualitas program pembelajarannya.

E.

Cara

Penggunaan

Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka )n‐On‐)n. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.

Gambar . Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. DeskripsiKegiatanDiklatTatapMukaPenuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator.

(20)

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah.

Gambar .Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,

a) Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

. latar belakang yang memuat gambaran materi . tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

. kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. . ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

. langkah‐langkah penggunaan modul b) MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni budaya

(21)

peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c) Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi‐materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d) Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e) PersiapanTesAkhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. DeskripsiKegiatanDiklatTatapMukaIn‐On‐In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model )n‐On‐)n adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In

(22)

ServiceLearning )n‐ , on the job learning On , dan InServiceLearning )n‐ . Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka )n‐On‐)n tergambar pada alur berikut ini.

Gambar .Alur Pembelajaran Tatap Muka model )n‐On‐)n

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model )n‐On‐)n dapat dijelaskan sebagai berikut,

a) Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

. latar belakang yang memuat gambaran materi . tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

(23)

. ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran . langkah‐langkah penggunaan modul

b) InServiceLearning1(IN‐1)

1. MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok seni budaya dan ketrampilan, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2. Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada )N .

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c) On the Job Learning(ON)

1. MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni budaya dan ketrampilan, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning )N . Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas‐tugas yang ditagihkan kepada peserta.

(24)

2. Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada )N dan sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d) InServiceLearning2(IN‐2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk‐produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e) Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. LembarKerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kelompok kompetensi seni budaya dan ketrampilan terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas‐aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

(25)

Tabel .Daftar Lembar Kerja Modul

No KodeLK NamaLebarKerja Keterangan

. LK. ‐ . . Mempresentasikan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi

TM, )N

LK. . . Membuat karya seni yang menggunakan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi

TM, ON

. LK. . .

LK. . .

. LK. . .

LK. . .

. LK. . .

LK. . .

. LK. . .

LK. .

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh )N : Digunakan pada )n service learning ON : Digunakan pada on the job learning

(26)
(27)
(28)
(29)

Bagian

I

Kompetensi

Profesional

(30)
(31)

Kegiatan

Pembelajaran

1

Apresiasi

Simbol

Dalam

Karya

Seni

Rupa

Dua

Dimensi

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang untuk melakukan tindakan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang juga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pembelajar. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbalbalik antara sumber belajar dengan pembelajar untuk menuju tujuan yang lebih baik.

A.

Tujuan

Menjelaskan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, serta cara membuat karya seni rupa dua dimensi dengan menerapkan simbol sesuai dengan yang direncanakan

B.

Kompetensi

dan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

. Saudara dapat memahami makna simbol dalam karya seni rupa dua dimensi . Saudara dapat membuat simbol dalam karya seni rupa dua dimensi

. Saudara dapat melaksanakan pembelajaran sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi di sekolah masing‐masing.

C.

Uraian

Materi

1. PengertianApresiasiSeniRupa

Apresiasi seni rupa dapat diartikan sebagai mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis respons estetis terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.

(32)

Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar dan Menengah meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk‐bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna‐makna dan nilai‐nilai pada seni rupa tersebut.

Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan ekspresi dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri‐ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk‐ bentuk seni yang lain, bidang‐bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.

a) SeniRupaNusantara

Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan‐tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata‐mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan indah, unik, atau kegetiran serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk‐bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.

Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, dan seni terapan seni kriya, desain interior, Desain Komunikasi Visual, Animasi, dan sebagainya . Jenis‐jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain

(33)

menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah ditentukan lebih dahulu.

b) Sejarahsenirupanusantara

Prasejarah indonesia mungkin jauh sebelum kedatangan bangsa Cina, )ndia, Arab, Portugis, th yang lalu

Seni rupa nusantara telah diciptakan sejak masa prasejarah

Lukisan di gua‐gua merupakan salah satu bukti peninggalan seni rupa suku‐suku primitif di daerah pedalaman danau Sentani di )rian Jaya, Sulawesi Selatan, Maluku, Kepulauan Kai, Tanimbar, Leti dan Seram .

c) Akarsenirupanusantara

. Lukisan di gua‐gua

Zaman prasejarah orang telah mulai membuat gambar pada dinding‐ dinding gua untuk mencitrakan bagian‐bagian penting dari kehidupan. Manusia purba pada masa prasejarh telah banyak meninggalkan bukti kreatifitasnya dibidang seni rupa, diantara peninggalan‐peninggalan zaman prasejarah yang dibuat oleh manusia‐manusia primitive dengan menggunakan bahan dan alat yang sangat sederhana, peninggalan‐ peninggalan pada saat itu antara lain lukisan gua dan pahatan batu dinding gunung.

Cetak tangan negatif pada dinding gua, mungkin dibuat dengan cara menekan tangan di dinding gua dengan zat pewarna merah, hitam atau putih sebelum disemprot dengan warna lain Lukisan gua di irian jaya Lukisan‐lukisan gua di irian jaya menggambarkan manusia, kehidupan laut, reptil dan kapal.

Kita tidak tahu persis mengapa lukisan‐lukisan itu diciptakan, dan apa arti gambar tersebut, Lukisan di gua raha Seekor kuda dinaiki oleh dua orang bertongkat, ditemukan di gua raha, di pulau muna, sulawesi selatan Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang‐orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua,

(34)

lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. (asilnya adalah jiplakan tangan berwana‐warni di dinding‐ dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar dan selanjutnya lukisan untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Gambar .Contoh lukisan gua di lembah Bada Sulawesi Tengah

. Patung‐Patung Megalit

Patung yang menggambarkan sosok pria dan wanita ditemukan di lembah bada sulawesi tengah, Lesung batu sumatra barat, Sebuah lesung batu ditemukan di sumatera Barat, kalau di jawa kita mengenal lingga dan yoni, apakah lesung ini juga ada pasangannya ?

MegalitSumatraSelatan

Bentuk‐bentuk yang ditemukan didataran tinggi pasemah, sifatnya lebih mengalir. Digambarkan disini sosok manusia menunggangi seekor kerbau

(35)

a. Pengaruh (indu

Pengaruh hindu datang dari india, karena nusantara menjadi jalur perdaganagan antara india dan cina. Raja kertarajasa diyakini sebagai raja titisan dewa winu, patung ini menunjukkan lambang wisnu sebagai siput besar yang dipegang salah satu dari empat tangannya. Yang menarik disini lambang siput digambarkan secara lengkap dengan tampak binatangnya, yang biasanya kosong. Tanaman teratai merupakan lambang lain dalam agama hindu.

Reliefhindu

Adegan ramayana ditemukan pada relief candi loro jonggrang prambanan, menunjukkan gaya naturalistik periode klasik awal di jawa

Gambar . Patung batu pahatan pengaruh Agama (indu

[image:35.595.161.414.349.670.2]
(36)

b. Pengaruh Cina

Para pedagang cina membangun kuil klenteng diperkampungan mereka, ragam hias yang cukup menonjol adalah naga, mungkin mempengaruhi pengrajin setempat dan mempengaruhi karya mereka. Contohnya di kasongan yogyakarta berkembang produk kria gerabah dan keramik ber bentuk naga

Gambar .Pengaruh cina berupa patung naga c. Pengaruh islam

Penggambaran buroq bersayap sebagai kendaraan nabi muhammad ketika isro mikrod, penggambaran ini banyak mengundang polemik dikalangan umat islam.

[image:36.595.143.480.213.509.2]
(37)

Gambar .Salah satu contoh pengaruh )slam

d. Pengaruh barat

Jendela kaca timah di gereja‐gereja menunjukkan pengaruh dari interior dan eksterior bangunan‐bangunan di negara barat berupa staindglass.

Sementara lukisan kaca berupa kereta, merupakan penafsiran jawa terhadap bentuk Eropa

[image:37.595.136.507.111.544.2]
(38)

Gambar . Beberapa contoh pengaruh Barat

d) SeniRupaAsliNusantara

. Kriya anyam . Kriya keris . Kriya topeng . Seni sesaji . Patung

[image:38.595.167.406.135.556.2]
(39)

a. )kat celup b. batik c. tenun d. lurik e. sonket

Gambar .Contoh Kain Songket Palembang

Gambar .Contoh Kain Batik Besurek Bengkulu

. Wayang

a. Wayang kulit b. Wayang golek

(40)

c. Wayang beber d. Wayang kayu e. Watang rumput

Gambar .Salah satu dari gambar yang di pesan oleh Mangkunegoro V))) dari Surakarta, yang dibuat oleh Widosupomo tahun

. Kriya kayu

Loro blonyo adalah salah satu bentuk kriya kayu yang berbentuk boneka jawa, merupakan sepasang pengantin jawa. Benda ini biasanya dipajang di kamar tidur pasren di depan samping kanan dan kiri tempat tidur.

. Senjata a. Tumbak b. Keris c. Kujang d. Mandau e. Boomerang f. Rencong

(41)

e) RagamHias

a. Ragam hias merupakan salah satu seni rupa ciptaan manusia.

b. Ornamen lahir dan muncul ditengah‐tengah kehidupan masyarakat primitive maupun masyarakat yang telah memiliki budaya dan peradaban tinggi, keduanya menunjukkan bahwa masyarakat tersebut memiliki cita rasa seni yang tinggi.

c. Ornamen dapat muncul sebagai penghias seni bangunan rumah adat, candi, masjid, gereja , pada kain sandang batik, tenun, songket , seni kerajinan anyam, wayang, patung , yang proses penciptanya tidak lepas dari pengaruh‐pengaruh lingkungan.

IRIAN

Asmad salah satu suku pedalaman papua sangat kaya dengan ragam hias atau ornamen antara lain, perisai dan mbis

TORAJA

Ornamen khas tator tanah toraja

Gambar .Ornamen khas tator tanah toraja

(42)

BALI

Salah satu ornamen yang mengiasi langit‐langit bale kambang, dikenal sebagai anjungan di atas air di bali, merupakan markas besar penjaga istana. Sekarang sebagai balai bagi para kerabat yang menanti keadilan di Kerta Gosa.

Gambar .Ornamen langit‐langit Bale Kambang Bali

KalimantanTimur

[image:42.595.181.409.222.427.2]
(43)

LAMBANG

. Konsep hindu dan buda mengenai dewa dinyatakan dalam bentuk manusia dan bukan manusia

. Kinnara bewujud setengah manusia setengah burung, merupakan anggota

. kelompok dewa penghuni langit Kalamakara, arti kala kepala melambangkan waktu, dan makara makhluk seperti buaya, yang menunjuk pada sumber utama kehidupan

. Padma teratai melambangkan tempat duduk dewa tertinggi . Swastika melambangkan daya & keselarasan jagad raya

. Gunungan dalam kesenian wayang kulit melambangkan jagad raya dan seisinya

Gambar .Ornamen pada wayang Gunungkan Jawa

Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan‐tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata‐mata

(44)

memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan indah, unik, atau kegetiran serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk‐bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.

Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, dan seni terapan seni kriya, desain interior, Desain Komunikasi Visual, Animasi, dan sebagainya . Jenis‐jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah ditentukan lebih dahulu. Karya desain merupakan rancangan gambar, benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan‐persyaratan tertentu. Seniman atau kriawan dapat bekerja secara mandiri, sedangkan desainer bekerja untuk keperluan klien.

Pembelajaran seni rupa pada diklat Seni Budaya, di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya Yogyakarta, mengembangkan kemampuan Peserta diklat dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan petatar untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan petatarsendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain, bahkan seniman professional dalam negeri maupun manca negara.

Melalui pengalaman berkarya, peserta diklat memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan bahan dan alat media , baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, peserta diklat belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk mengeksploitasi sifat‐sifat dan potensi estetik media. Melalui seni

(45)

mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.

Dalam pembelajaran seni rupa, peranan seni murni, kriya, maupun desain bersifat saling melengkapi dan saling berkaitan. Pembelajaran seni rupa dapat dilakukan dengan pendekatan studio, misalnya studio seni lukis, seni patung, seni grafis, dan kriya. Pembelajaran seni rupa dapat juga dipisahkan menjadi kegiatan pembelajaran seni rupa murni, kriya, dan desain.

Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis respons estetis terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.

Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar dan Menengah meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk‐bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna‐makna dan nilai‐ nilai pada seni rupa tersebut.

Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan ekspresi dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri‐ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk‐bentuk seni yang lain, bidang‐bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.

f) SeniRupaDuaDimensi

Pengertian Seni rupa dua dimensi Dwi Matra adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau hanya dapat dilihat dari satu

(46)

sudut pandang saja. Karya seni rupa diciptakan pada bidang datar. Karya seni ini memiliki elemen‐elemen: titik, garis, dan bidang.

KelompokKaryaSeniDuaDimensi

Seni Rupa Dua Dimensi Murni fine art Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Cabang‐cabang seni rupa dua dimensi ini, diantaranya:

a Seni Lukis Pada umumnya seni ini dibuat di atas kain kanvas dengan menggunakan akrilik atau cat minyak.

b Seni Grafis Karya seni ini dantaranya dilakukan dengan menggunakan teknik sablon atau cetak saring .

Seni Rupa Dua Dimensi Terapan apllied art

Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsionl atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis.

a Seni Kriya logam, kriya kayu. Kriya tekstil, kriya kulit dan lainnya b Desain komunikasi visual, untuk kepentingan seni terapan apllied

art) di samping fineart.

Media Seni Rupa Dua Dimensi adalah zat atau benda yang digunakan dalam berkarya, sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk berkarya.

Pensil, yaitu alat yang biasanya diunakan untuk membuat sketsa. Konte, yaitu sejenis pensil yang berwarna hitam pekat dan lunak. Pastel dan krayon, yaitu bahan yang sejenis kapur dan lilin, akan tetapi pastel lebih banyak kandungan kapurnya.

Drawing pen; yaitu sejenis bollpoin dengan tinta

Spidol, biasanya dibuat dengan berbagai warna dan ukuran.

Cat air water colour , yaitu bahan pewarna cair yang digunakan untuk melukis pada kertras.

Tinta bak atau tinta Cina, tinta yang berwarna hitam sangat pekat, dan biasanya tersedia dalam bentuk cair dan bentuk batangan.

Cat minyak atau cat acrylic, biasanya tersedia berbagai wana untuk melukis di atas kain kanvas.

(47)

Alat‐alatmenggambardanmelukis

Kuas, yaitu alat untuk menggoreskan cat air atau cat minyak pada kain kanvas.

Palet, yaitu bidang datar untuk mengaduk cat. Untuk cat cair dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak dibuat dari kayu.

TeknikBerkaryaSeniRupaDuaDimensi

Plakat, yaitu dengan goresan tebal menggunakan cat poster dan cat minyak.

Teknik transparan, yaitu melukis dengan goresan tipis biasanya menggunakan cat air.

Teknik kolase, yaitu melukis dengan menempelkan bahan‐bahan lain. Teknik mozaik, yaitu melukis dalam membentuk image objek dengan menempelkan lempengan porselin.

http://aosinsuwadi.blogspot.co.id/ / /seni‐rupa‐dua‐dimensi.html

SimboldalamKaryaSeniRupaDuaDimensi

Seorang seniman menciptakan sebuah karya dengan tujuan tertentu. Tujuan karya seni rupa yaitu sebagai ungkapan perasaan atau untuk menyampaikan pesan. Makna atau pesan tersebut disampaikan dalam bentuk simbol.

Simbol adalah tanda yang mengandung arti tertentu. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas tentang simbol yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan, kain batik, kain songket,dan wayang kulit. Simbol dalam karya seni rupa dua dimensi biasanya dalam bentuk garis, bidang atau bentuk, motif hias, dan warna. Berikut adalah makna simbol dalam karya seni rupa dua dimensi.

(48)

a. Simbol warna

Dalam karya seni rupa, warna memiliki kesan dan arti yang dapat dimengerti oleh penikmat karya seni rupa. Makna simbol warna misalnya bendera Merah Putih yang dikibarkan saat upacara bendera. Merah melambangkan keberanian, sedangkan warna putih melambangkan kesucian. Berikut macam‐macam simbol warna beserta artinya.

Simbol Warna dalam Seni rupa

Gambar .Simbol warna dalam seni rupa

Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori cahaya dan teori pigmen. Teori cahaya dipelopori oleh Sir )saac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita lihat pada suatu benda berasal dari cahaya putih matahari.Dalam teori pigmen dinyatakan bahwa warna itu terdapat pada pigmen dan hanya ada tiga jenis warna pokok,yaitu merah, biru dan kuning. Warna‐warna itu tidak bisa didapat dengan mencampur, warna‐warna tersebut adalah warna murni. Teori

(49)

terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Namun disini kami tidak akan membahas tentang teori‐teori warna tersebut, yang akan kami bahas adalah tentang simbolisme yang terdapat pada sekian banyak warna yang selama ini sering digunakan dalam berkarya seni rupa, sebab warna merupakan unsur yang sangat penting dalam berkarya senirupa.

Dialam ini tersedia titik awal yang signifikan untuk simbolisme dari warna‐warna tersebut. Referensi alam, seperti kebakaran dan air, memainkan peran yang kuat dalam arti simbolik dari warna masing‐ masing. simbolisme ini dapat dianggap abadi. Makna simbolis lainnya berubah seiring waktu dan dianggap tepat waktu. )ni terkait dengan politik, fashion, agama, mitos, dan geografi.

Warna simbolisme dalam publikasi ini didasarkan pada budaya global. Dalam beberapa situasi, berbagai negara di dunia dapat melampirkan arti yang berbeda untuk beberapa warna. warna bendera bangsa, warna tim olahraga suatu negara, dan konvensi lainnya akan mempengaruhi simbolisme warna tertentu. Misalnya, simbolisme oranye akan sangat berbeda di negara Belanda, di mana Royal (ouse disebut sebagai "The (ouse of Orange."

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan. Berikut simbol dan makna warna yang bisa kami uraikan :

Merah

a Simbolisme Psikologis

Energi, Api, Semangat dan Keberanian, Bahaya, Keamanan, Waspada, kehangatan, kekuatan, impuls, dinamisme, kegiatan, keberanian,

(50)

kegembiraan, cinta, gairah, kekuasaan, pemberontakan, agresi, perang dan pertempuran, kekerasan, seks.

b Referensi di Alam

Api, darah, daging mentah, daging, mawar, anyelir, dan bunga lainnya, apel, buah berry, tomat, dan buah lainnya, kardinal dan burung lain, rubi dan batu permata lainnya

c Budaya Kontemporer

Lampu lalu lintas dan tanda‐tanda menunjuk "Stop" mobil pemadam kebakaran, di banyak negara terkait dengan planet Mars, hati (ari Kasih Sayang , Natal.

d Fashion

Mendapatkan perhatian, seksi e Lainnya

di agama sebagai iblis, terkait dengan komunisme di abad ke‐ , warna yang penting di Cina dan Jepang

Merah Tua: bersahaja, ramah, kuat, lezat, hangat Merah Medium: menyegarkan, kuat, lezat, pedas, panas

Pink: lucu, meriah, bersemangat, gembira, tajam‐buah, aneh, tropis, panas bahagia, menyenangkan, menghibur, manis, seperti anak‐anak, feminin, kosmetik, bunga, hangat

Ungu : canggih, aristokrat, megah, bermartabat, elegan, kualitas tinggi, mahal, romantis, intim, bunga, lembut, feminin, kosmetik, sentimental, elegan, megah, spiritual, buah, wanita

a Simbolisme psikologis

kerohanian, tasawuf, sihir, iman, ketidaksadaran, martabat, misteri, kreativitas, kesadaran, inspirasi, gairah, imajinasi, kepekaan, aristokrasi dan royalti, kesombongan, keangkuhan, kekejaman, perkabungan, kematian

b Referensi di Alam

Anggrek, iris anggur, plum kubis, purpura kerang dari Mediterania Catatan: ungu sangat jarang terjadi di alam

c Budaya Kontemporer

(51)

Penghargaan militer Amerika untuk keberanian, warna kekaisaran Romawi kuno

d Mode

Terkait dengan berkabung dalam beberapa budaya Barat dan budaya Timur.

Biru

a Simbolisme psikologis

Kerohanian, kebenaran, kebersihan, ketenangan, kepuasan, keabstrakan, kepasifan, pemahaman, Kejujuran, ketekunan, dan pandangan yang luas, kedamaian, ketenangan, kepercayaan kepada diri sendiri, keseimbangan, semangat batin, konservatisme, keamanan, teknologi, kejantanan, kesejukan dan dingin, introversi, pilu, depresi

b Referensi di Alam

Langit, lautan dan danau, bluberi, Blue Birds, ikan, cetakan, topi biru dan bunga lainnya, lapis dan batu permata lainnya

Catatan: biru tidak umum ditemukan di benda‐benda alam c Budaya Lain

Warna jubah mewakili stasiun filsuf di Roma kuno, menandakan spiritual dan Pasifik kebajikan dalam seni Kristen, warna keabadian di Cina, warna kekudusan untuk )brani, warna dewa Krishna dalam (induisme

Biru Light: damai, menenangkan, tenang, pasif, spiritual, keren, teknologi tinggi, kuat, sporty, keren, bersih, menyegarkan, laut, air, keren, bermartabat, amanah, profesional,resmi, cerdas, aman, canggih, mahal, bahari, maskulin. kuat, berpengetahuan, bersih, teknologi tinggi, sporty, kelautan, maskulin, keren, bermartabat, diandalkan, profesional, terhormat, damai.

(ijau

a Simbolisme psikologis

Alam, pertumbuhan, keberhasilan, pembaruan, kesegaran, ketenangan, berharap, pemuda, kesehatan, perdamaian, semoga sukses, kesejukan, iri, ketidakdewasaan

(52)

b Referensi di Alam

Semua vegetasi danau dan perairan pedalaman lainnya, zamrud, giok, dan batu permata, lainnya burung, ikan.

c Budaya Lainnya

Lampu lalu lintas menunjuk "Go", ekologi dan konservasi, digunakan untuk menunjuk keamanan dan lokasi peralatan pertolongan pertama, warna yang disukai Nabi Muhammad, Warna )slam

(ijau: diandalkan, nyaman, aman, alami, bermartabat, canggih, profesional, sehat, santai, menyejukkan, damai, menenangkan, canggih, tenang, dingin.

Kuning

a Simbolisme Psikologis

Cahaya, kejayaan, keluhuran budi, bersorak, berharap, daya hidup, kilau, pencerahan, mental dan spiritual , komunikasi, ekspansi, optimisme, filsafat, egoisme, ketidakjujuran, pengkhianatan, kekecutan

b Referensi di Alam

Sinar matahari, pasir, gugur daun, jagung, labu, dan sayuran lainnya, lemon, pisang, dan buah lainnya, bunga matahari, bunga bakung, dan bunga lainnya, kenari dan burung lainnya, ikan, emas, topaz dan batu permata lainnya, rambut manusia dan bulu hewan, urin, dahak, nanah, kulit kuning

c Budaya Lainnya

Dewa dalam mitologi Yunani memiliki rambut kuning dan jubah. Oleh karena itu, tidak populer dengan Kristen awal. , Demam Kuning, simbol kaisar di Cina, warna suci dalam agama (indu, warna disukai oleh Konfusius, warna yang penting di Mesir Awal.

Kuning: gembira, bersemangat, spiritual, bercahaya, energi, cerah, bunga, tajam, sitrat, hangat.bersahaja, alami, sehat, yg berhubung dgn hutan, musim gugur, asam, primordial, mentah, berseri‐seri, ceria, merangsang, energizing, menyegarkan, cerah, bunga, buah, hangat.

(53)

Orange : merangsang, energizing, menarik, ceria, buah, musim gugur, murah, hangat, sehat, ramah, ceria, menyegarkan, lezat, hangat. menarik, agresif, menyegarkan, mentah, impulsif, lezat, panas.

a Simbolisme Psikologis

Energi, bersorak, kegiatan, kegembiraan, kehangatan b Referensi di Alam

Api, matahari terbenam, jeruk, mangga, aprikot, dan buah lainnya, labu, ubi jalar, dan sayuran lainnya, bunga dan daun musim gugur, ikan mas, rambut manusia dan bulu hewan

c Budaya Lainnya

The Royal (ouse dari Belanda disebut sebagai (ouse of Orange Coklat: diandalkan, kuat, kuat, ramah, alami, bersahaja, hangat, diandalkan, kuat, kokoh, alami, kaya, lezat, bersahaja, yg berhubung dengan hutan.

a Simbolisme Psikologis

Alam, daya tahan, keandalan, realisme, kehangatan, kenyamanan, kebosanan

b Budaya Lainnya

Coklat, kopi, cola dan minuman lainnya, beras, biji‐bijian, gula, tembakau.

c Referensi di Alam

Bumi, batang pohon, akar, batu, gugur daun, daging dimasak, rambut manusia dan kulit, bulu hewan, burung.

(itam: kuat, canggih, kuat, seksi, magis, setan, menyenangkan, mahal

a Simbolisme Psikologis

Kekuasaan, kecanggihan, seks, yang tidak diketahui, akhir siklus setelah kebakaran, setelah hari, datang gelap , kematian, korupsi, pasukan menyenangkan, kekosongan, depresi

b Referensi di Alam

(54)

Kegelapan malam, tidak adanya cahaya, batu, lava mengeras, kayu hangus dan benda‐benda lainnya, jelaga, gagak dan burung lainnya, pupil mata, rambut manusia dan bulu hewan.

c Budaya Lainnya

Tinta, besi cor dan logam lainnya, mesin industri, mewakili pengorbanan diri, kekuatan jahat, benih kehidupan yang tumbuh dalam gelap, Wabah (itam warna berkabung di beberapa negara

Putih: murni, spiritual, bersih, steril, jujur, suci, polos, damai a Simbolisme Psikologis

Kemurnian, kebersihan, kebenaran, kemurnian, kesucian, kerohanian, kecanggihan, perbaikan, kebaruan, kemandulan, kematian

b Referensi di Alam

Non‐warna cahaya, awan‐awan, salju, buih laut, bunga‐bunga, merpati dan burung lainnya, opal gigi, rambut, putih mata, bulu hewan dan ikan

c Budaya Lainnya

Merpati putih perdamaian "Rumah Putih" makanan olahan roti putih, beras, gula, dll , Warna bendera menyerah, warna berkabung di Roma kuno & abad pertengahan Prancis

d Fashion

Gaun pengantin melambangkan kesucian, warna berkabung dalam beberapa Barat dan banyak budaya Timur, seragam untuk dokter dan perawat

Gray: bermartabat, cerdas, teknologi tinggi, kreatif, efisien, mahal, lugas, halus, netral, keren, menenangkan, bersahaja, tenang, sejuk a Simbolisme psikologis

Kenetralan, kecerdasan, futurisme, kesopanan, teknologi, aman, liberalisme, ketenangan, dingin, pengunduran diri, ketidakacuhan, kesedihan, kerusakan.

b Referensi di alam

(55)

Batu, merokok, awan langit badai atau mendung , bayangan, rambut manusia, beton, perak, platinum, besi dan logam lainnya, mesin industri.

http://blog‐senirupa.blogspot.co.id/ / /simbol‐dan‐makna‐ warna‐dalam‐senirupa.html

b. Makna simbol dalam ragam hias

Negara )ndonesia memiliki beraneka ragam seni budaya. Setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang berbeda‐beda. Kekayaan seni budaya daerah merupakan sumber kekayaan kebudayaan nasional. Salah satu bentuk karya seni budaaya tersebut adalah motif hias nusantara.

Motif hias adalah bentuk dasar pada suatu bidang atau ruang yang membentuk sesuatu yang indah. Motif‐motif hias memiliki makna yang berbeda‐beda. Berikut ini beberapa motif hias dan maknanya :

Motif hias tumbuhan atau lung‐lungan terutama motif pohon hayat dimaknai sebagai lambang kehidupan atau kesuburan.

Motif hias manusia merupakan lambang roh nenek moyang atau lambang kesaktian.

Motif hewan, seperti motif burung merak dan burung kakatua dimaknai sebagai lambang benua atas atau langit. Sedangkan benua bawah atau bumi dilambangkan sebagai ular, ikan, penyu atau hewan air lainnya.

Motif hias juga dimaknai secara kelompok. Berikut ini ragam corak batik yang memiliki makna‐makna tertentu :

Corak truntum merupakan simbol harapan agar pemakainya menemukan kehidupan yang rukun, tenteram dan bahagia.

Corak sidomukti merupakan simbol harapan agar sepasang pengantin yang mengenakannya dapat hidup bahagia.

Corak sidoluhur dan sidomulya merupakan simbol harapan agar si pemakai dapat berpangkat tinggi, memiliki sikap terpuji, dan luhur budi pekertinya.

(56)

a. Simbol dalam Karya Motif Batik

Motif hias dalam karya tradisional berupa batik masih lestari hingga sekarang. Motif hias pada kain batik biasanya berupa bentuk manusia, hewan, tumbuhan, dan bentuk ilmu ukur.

Berikut adalah contoh motif hias dalam kain tradisional berupa batik.

Motif hias burung merak melambangkan kendaraan Dewa Perang. Motif hias truntum melambangkan maksud agar mempelai berdua dapat hidup rukun dan bahagia.

Motif hias kantil melambangkan bahwa is pemakai adalah orang yang rendah hati dan sopan, serta disayangi atau disenangi banyak orang di sekelilingnya.

Berikut adalah motif batik tradisional yang biasanya masih melekat pada penduduk Jawa.

Motif cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai memiliki keturunan dapat mencari nafkah sendiri.

Motif grombol dipakai oleh ibu mempelai putri saat siraman. Lambang pemakai bisa mengumpulkan segala sesuatu yang baik‐ baik.

Motif kawung klitik biasanya dikenakan di kalangan kerajaan. Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat asal‐usulnya.

b. Simbol dalam Kain Songket

Motif bunga melati melambangkan kesucian, keanggunan, dan rezeki.

Motif manusia lambang roh nenek moyang, kesaktian, dan penangkal bahaya.

Motif ayam jantan lambang matahari, kekuatan, keberanian, atau kesuburan.

Motif bunga tanjung melambangkan keramahtamahan dan ucapan selamat datang kepada siapa saja.

Motif pucuk rebung melambangkan keberuntungan dan harapan

(57)

Simbol dalam Lukisan

Lukisan modern selalu menampilkan simbol sebagai bahasa ungkapnya. Pelukis memiliki kebebasan dalam membuat simbol secara nyata maupun kiasan.

Contoh‐contoh simbol dalam lukisan.

Lukisan buah‐buahan memliki simbol untuk membangkitkan gairah selera makan.

Lukisan pemandangan, misalnya lukisan gunung dan persawahan dalam konteks religi merupakan simbol keselamatan, keseimbangan dan religiusitas.

c. Simbol dalam Seni Tradisi Wayang Kulit

Semar: Baik, rendah hati, tidak sombong, jujur dan bijaksana. Gareng: tidak pandai bicara dan apa yang dikatakan selalu serba salah.

Petruk: nakal, cerdas, lucu dan suka menyindir.

Bagong: suka bercanda dan penuh dengan kebebasan, lucu, serta suka berbicara apa adanya.

d. Simbol pada Motif Batik

PengertianBatik

Kata Batik berasal dari bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan titik . Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan malam wax yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna dye , atau dalam Bahasa )nggrisnya wax‐resist dyeing .

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya )ndonesia khususnya Jawa sejak lama. Tradisi falsafah Jawa yang mengutamakan pengolahan jati diri melalui praktek‐ praktek meditasi dan mistik dalam mencapai kemuliaan adalah satu sumber utama penciptaan corak‐corak batik tersebut selain pengabdian

(58)

sepenuhnya kepada kekuasaan raja sebagai pengejawantahan Yang Maha Kuasa di dunia.

Motif kain adat dapat dilihat sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional yang memuat lambang‐lambang atau simbol‐simbol budaya tertentu. Simbol‐simbol adat sesungguhnya dapat berlaku sebagai pranata karena dengan makna dibalik simbol itu, setiap penerima simbol akan menyadari sesuatu yang harus dan tidak harus dijalankannya. Sehingga motif batik tradisional merupakan pesan nonverbal.

Pola, motif dan warna dalam batik, dulu mempunyai arti simbolik. )ni disebabkan batik dulu merupakan pakaian upacara kain panjang, sarung, selendang, dodot, kemben, ikat kepala , oleh karena itu harus dapat mencerminkan suasana upacara dan dapat menambah daya magis. Karena itu diciptakanlah berbagai pola dan motif batik yang mempunyai simbolisme yang bisa mendukung atau menambah suasana religius dan magis dari upacara itu.

e. Makna Simbolik Motif Batik Tradisional

Berdasarkan observasi dan serangkaian wawancara yang penulis lakukan dalam penelitian, ternyata batik tradisional mempunyai motif yang beraneka ragam dan motif‐motif ini masih lestari sampai sekarang:

1) BledakSidoluhurLatarPutih

Gambar .Bledak Sidoluhur Latar Putih

Kegunaan : Upacara Mitoni Upacara Masa Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil pertama kali .

(59)

2) CakarAyam

Gambar .Cakar ayam

Kegunaan : Upacara Mitoni, Untuk Orang Tua Pengantin pada saat Upacara Tarub, siraman.

Filosofi : Cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai keturunannya nanti dapat mencari nafkah sendiri atau hidup mandiri.

3) GragehWaluh

Gambar .Grageh Waluh Kegunaan : (arian bebas

Filosofi : Orang yang memakai akan selalu mempunyai cita‐ cita atau tujuan tentang sesuatu.

[image:59.595.165.481.394.624.2]
(60)

4)

Grompol

Gambar .Grompol

Kegunaan : Dipakai oleh )bu mempelai puteri pada saat siraman Filosofi : Grompol, berarti berkumpul atau bersatu, dengan memakai kain ini diharapkan berkumpulnya segala sesuatu yang baik‐baik, seperti rezeki, keturunan, kebahagiaan hidup, dll.

5) HarjunoManah

Gambar .(arjuno Manah

Kegunaan : Upacara Pisowanan / Menghadap Raja bagi kalangan Kraton

Filosofi : Orang yang memakai apabila mempunyai keinginan akan dapat tercapai.

[image:60.595.146.467.399.635.2]
(61)

6) KawungPicis

Gambar .Kawung Picis Kegunaan : Dikenakan di kalangan kerajaan

Filosofi : Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal‐usulnya, juga melambangkan empat penjuru pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali kea rah perbuatan baik . Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu‐nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.

7)

Klitik

Gambar .Klitik Kegunaan : Busana Daerah

Filosofi : Orang yang memakai menunjukkan kewibawaan.

[image:61.595.167.505.413.654.2]
(62)

8)

LerekParangCentung

Gambar .Lerek Parang Centung Kegunaan : Mitoni, dipakai pesta

Filosofi : Parang centung = wis ceta macak, kalau dipakai kelihatan cantik macak .

9) LungKangkung

Gambar .Lung Kangkung Kegunaan : Pakaian harian

Filosofi : Lung Pulung , aslinya dengan memakai kain tersebut akan mendatangkan pulung rezeki

(63)

10) Nitik

Gambar .Nitik Kegunaan : Busana daerah

Filosofi : Orang yang memakai adalah bijaksana, dapat menilai orang lain.

11) NogoGini

Gambar .Nogo Gini

Kegunaan : Upacara temanten Jawa Gandeng temanten

Filosofi : Apabila memakai kain tersebut kepada pengantin akan mendapatkan barokah rezeki .

[image:63.595.164.494.99.633.2]
(64)

12) Nogosari

Gambar .Nogosari Kegunaan : Untuk upacara mitoni

Filosofi : Nogosari nama sejenis pohon, motif batik ini melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

13) ParangBarong

Gambar .Parang Barong Kegunaan : Dipakai oleh Sultan/Raja.

Filosofi : Bermakna kekuasaan serta kewibawaan seorang Raja.

(65)

14) ParangBligon,CeplokNitikKembangRandu

Gambar .Parang Bligon, Cepok Nitik Kembang Randu Kegunaan : Menghadiri Pesta

Filosofi : Parang Bligo = bentuk bulat berarti kemantapan hati.

Kembang Randu = melambangkan uang si pemakai memiliki kemantapan dalam hidup dan banyak rejeki.

15) ParangGrompol

Gambar .Parang grompol Kegunaan : Busana daerah

Filosofi : Orang yang memakai akan mempunyai rezeki yang banyak.

(66)

16) ParangKusumoCeplokMangkoro

Gambar .Parang Kusumo Ceplok Mangkoro Kegunaan : Berbusana pria dan wanita

Filosofi : Parang Kusumo = Bangsawan Mangkoro = Mahkota

Pemakai mendapatkan kedudukan, keluhuran dan dijauhkan dari marabahaya.

17) ParangNitik

Gambar .Parang Nitik Kegunaan : Busana daerah

Filosofi : Orang yang memakai menjadi luwes dan pantes.

(67)

18) SapitUrang

Gambar .Sapit Urang Kegunaan : Koleksi lingkungan Kraton

Filosofi : Orang yang memakai mempunyai kepribadian yang baik dan hidupnya tidak sembrono.

19) SekarKeben

Gambar . Sekar Keben

Kegunaan : Pakain harian kalangan abdi dalem Kraton

Filosofi : Orang yang memakai akan memiliki pandangan yang luas dan selalu ingin maju.

(68)

20)

SekarPolo

Gambar .Sekar Polo Kegunaan : Dipakai untuk sehari‐harian.

Filosofi : Orang yang memakai akan dapat memberikan dorongan/pengaruh kepada orang lain.

21) SemenGurdo

Gambar .Semen Gurdo Kegunaan : Untuk pesta, busana daerah

Filosofi : Agar si pemakai mendapatkan berkah dan kelihatan berwibawa.

[image:68.595.164.476.129.596.2]
(69)

22) SidoAsih

Gambar .Sido Asih Kegunaan : Bebas

Filosofi : Pemakai akan disenangi Jawa: ditresnani oleh banyak orang.

23) SidoMuktiLuhur

Gambar .Sido Mukti Luhur Kegunaan : Mitoni, menggendong bayi

Filosofi : Sido Mukti, berarti gembira, kebahagiaan untuk mengendong bayi sehingga bayi merasakan ketenangan, kegembiraan, dll.

[image:69.595.166.501.113.599.2]
(70)

24) SidoMuktiUkelLembat

Gambar .Sido Mukti Ukel Lembat Keguna

Gambar

Gambar �. Patung batu pahatan pengaruh Agama (indu
Gambar �. c.DRAFT dikalangan umat islam. Gambar sebelah tokoh petruk dibentuk dengan huruf‐huruf arab ketika isro mikrod, penggambaran ini banyak mengundang polemik Penggambaran buroq bersayap  sebagai kendaraan nabi muhammad Pengaruh islam Pengaruh cina berupa patung naga
Gambar �. Salah satu contoh pengaruh )slam
Gambar �. Beberapa contoh pengaruh Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adni Liuvivi Oktoviani. Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal. Skripsi, Jurusan

secara lisan maupun tulis melalui interaksi yang terjadi pada proses pembelajaran.. menerapkan sikap apresiatif terhadap karya seni rupa dengan jalan mengekspresikan diri

DRAFT.. seni rupa bagi peserta menjadi penting, karena dalam kegiatan tersebut akan melatih peserta memiliki kepekaan tentang nilai‐nilai keindahan. Guru menjadi kunci

simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, serta membuat karya seni rupa dua dimensi dengan menerapkan simbol sesuai dengan yang direncanakan, membaca notasi lagu dalam tangganada

Untuk upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatan kualitas pembelajaran seni budaya melalui pengembangan kreativitas siswa berbasis lingkungan di SMPN 2 Ngunut dan MTsN

Karakteristik Musik Riau Untuk Pembelajaran Seni Musik ... Model Pengembangan Kreativitas

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI). Universitas Pendidikan Indonesia |

Bidang Seni dan Olahraga Pembinaan seni ditujukan untuk anak-anak di dusun Sempon Kulon yang bertujuan untuk melatih kreativitas anak-anak dan melestarikan permainan-permainan